• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA BELAJAR INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA BIDANG STUDI EKONOMI KELAS XI SMA NEGERI 20 MEDAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA BELAJAR INTERAKTIF DALAM PEMBELAJARAN BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING PADA BIDANG STUDI EKONOMI KELAS XI SMA NEGERI 20 MEDAN."

Copied!
35
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA BELAJAR INTERAKTIF DALAM

PEMBELAJARAN BERBASIS CONTEXTUAL TEACHING AND

LEARNING PADA BIDANG STUDI EKONOMI

KELAS XI SMA NEGERI 20 MEDAN

TESIS

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan

Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan (M.Pd) Program Studi Teknologi Pendidikan

Oleh:

MARIZAL SIRUMAPEA

NIM : 8146122025

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

vi

ABSTRAK

Marizal Sirumapea, 2016. “Pengembangan Media Belajar Interaktif Dalam Pembelajaran Berbasis Contextual Teaching And Learning Pada Bidang Studi

Ekonomi Kelas XI SMA Negeri 20 Medan”. Tesis. Program Studi Teknologi Pendidikan. Universitas Negeri Medan.

Seiring majunya perkembangan dunia pendidikan, semakin banyak pula metode serta media pembelajaran yang dikembangkan. Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengembangkan media belajar dalam pembelajaran Contextual

Teaching And Learning. Media pembelajaran interaktif berbasis CTL ini

mengembangkan materi Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi dengan subjek penelitian pada SMA Negeri 20 Medan. Teknik pengumpulan data menggunakan metode wawancara, angket tanggapan, lembar observasi, angket pengamatan, dan dokumentasi. Penelitian pengembangan media melalui beberapa tahap yaitu tahapan defenisi dilakukan wawancara analisis kebutuhan dan masalah yang ada pada lokasi penelitian pengembangan. Tahap kedua dilakukan perancangan media berupa naskah media yang akan dikembangakan. Tahap terakhir adalah tahap pengembangan dilakukannya penilaian pada hasil media yang dikembangakan kemudian diuji cobakan terhadap siswa skala kecil dan skala besar. Berdasarkan hasil penelitian pengembangan media pembelajaran berupa media interaktif berbasis CTL sangat layak digunakan dalam pembelajaran. Terbukti dengan penilaian oleh ahli materi mendapat nilai rata-rata 3,69 dengan tingkat persentase kelayakan 74,00% dengan kategori “Layak”, ahli media mendapat nilai rata-rata 4,36 dengan tingkat persentase kelayakan 89% dengan kategori “Sangat Layak”, ahli desain pembelajaran 4,00 dengan tingkat persentase kelayakan 80% dengan kategori “Layak”dan guru ekonomi SMA 3,87 dengan tingkat persentase kelayakan 77,34% dengan kategori “Sangat Layak”

(6)

ABSTRACT

Marizal Sirumapea 2016. "Media Development Interactive Learning At Contextual Teaching And Learning In The Field Of Economic Studies Class XI SMAN 20 Medan". Thesis. Education Technology Studies Program. State University of Medan.

Developed as a further development of the development of education, the more learning methods and media. Development research aims to develop learning media-in instructional Contextual Teaching and Learning. CTL-based interactive learning tools developed materials for economic development and economic growth with research subjects in SMAN 20 Medan. gathering techniques of data with interviews, responses to the questionnaire, observation sheets, questionnaires observation and documentation. Research media development through several stages, defenition stages a needs analysis to make interview and develop the existing problems in the research site. The second phase is the media to design in the form of media texts that will be developed. The final stage is the stage of development of the evaluation of the results of the media, which developed and tested, then the small and large scale of the students. Based on the research development of instructional media in the form of interactive media to use based on the CTL very doable learning. Occupied by votes of experts received an average rating of 3.69 with a 74,00% share of the eligibility category "decent" media experts received an average rating of 4.36 with a percentage of 87% with the eligibility category "very decent "4.00 instructional design experts with eligibility percentage to 80% in the category of" Eligible "and a high school economics teacher with a level of 3.87 percent feasibility of 77,34% to the category "decent " and opinions of students in a small-scale test of 4.26 with the percentage of eligibility 85% to the category "very decent" the next large-scale experiment with a height of 4.30 percent feasibility of 86% to the category "very decent".

(7)

xi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN... ii

HALAMAN PENGESAHAN... iii

HALAMAN PERNYATAAN... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN... v

ABSTRAK... vi

ABSTRACT... vii

KATA PENGANTAR ... viii

DAFTAR ISI ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR TABEL ... xix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Idetifikasi Masalah... 9

C. Pembatasan Masalah... 10

D. Rumusan Masalah... 10

E. Tujuan Penelitian ... 11

(8)

BAB II KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN

HIPOTESIS PENELITIAN... 14

A. Kajian Teoretis ... 14

1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran ... 14

a. Pengertian Belajar dan Pembelajaran ... 14

b. Tujuan Belajar dan Pembelajaran ... 15

c. Pembelajaran Ekonomi SMA ... 16

2. Kajian tentang Media Belajar ... 19

a. Pengertian Media Belajar ... 19

b. Klasifikasi Media Belajar ... 22

c. Fungsi Media Belajar ... 24

d. Pemilihan Media Belajar ... 27

e. Media Belajar Berbasis Komputer ... 29

3. Kajian tentang Multimedia Interaktif ... 31

a. Pengertian Multimedia ... 31

b. Obyek-obyek Multimedia ... 32

c. Interaktif ... 33

4. Kajian tentang Pembelajaran Kontekstual (CTL) ... 35

a. Pengertian Pembelajaran CTL ... 37

b. Karakteristik Pembelajaran Kontekstual ... 36

c. Komponen Pembelajaran Kontekstual ... 37

5. Kajian tentang Adobe Flash Professional CS6 ... 51

(9)

xiii

b. Kelebihan Adobe Flash Professional CS6... 51

c. Software Pendukung ... 52

B. Penelitian Terdahulu Yang Relevan ... 53

C. Kerangka Berpikir ... 56

D. Pengajuan Hipotesis ... 58

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 59

A. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 59

B. Model Pengembangan ... 60

C. Prosedur Pengembangan ... 62

1. Potensi dan Masalah ... 62

2. Pengumpulan Informasi ... 63

a. Indentifikasi terhadap Tujuan Pembelajaran ... 63

b. Analisis Karakteristik Siswa ... 64

c. Analisis Kebutuhan Pembelajaran ... 64

3. Desain Produk... 65

a. Pengumpulan Bahan ... 65

b. Mendesain Produk ... 65

c. Assembly Media Pembelajaran ... 65

4. Validasi Desain ... 67

5. Perbaikan Desain ... 68

6. Revisi Produk ... 68

(10)

D. Tahap Uji Coba Produk ... 70

a. Uji Coba Kelompok Kecil (Small Group TryOut)... 71

b. Uji Coba Lapangan ( Field TryOut)... 71

E. Teknik Pengumpulan Data ... 72

1. Wawancara ... 72

2. Angket (Kuisioner) ... 73

F. Definisi Operasional ... 75

G. Instrumen Penelitian ... 77

1. Instrumen Uji Kelayakan untuk Ahli Materi ... 78

2. Instrumen Uji Kelayakan untuk Ahli Media ... 79

3. Instrumen Uji Empirik untuk Siswa dan Guru ... 80

H. Teknik Analisis Data... 83

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN... 86

A. Hasil Penelitian... 86

B. Data Prosedur Pengembangan Media Belajar ... 87

1. Data Potensi dan Masalah ... 87

2. Data Pengumpulan Informasi ... 87

a. Data Identifikasi Tujuan Pembelajaran ... 87

b. Data Analisis Karakteristik Siswa ... 89

c. Data Analisis Kebutuhan Pembelajaran... 89

3. Data Desain Produk ... 93

(11)

xv

b. Mendesain Produk... 94

c. Assembly Media Pembelajaran... 102

4. Data Validasi Produk... 107

a. Validasi Ahli Materi... 107

b. Validasi Ahli Media ... 111

c. Validasi Desain Pembelajaran ... 115

d. Validasi Guru SMA ... 116

5. Data Hasil Uji Coba Produk ... 122

a. Uji Coba Kelompok Kecil (Small Group Trying Out) ... 122

b. Uji Coba Lapangan (Field Trying Out)... 122

C. Analisis Data ... 123

1. Analisis Data Hasil Validasi... 123

a. Analisis Data Hasil Evaluasi Produk dari Kelayakan Materi .... 124

b. Analisis Data Hasil Evaluasi Produk dari Kelayakan Media... 126

c. Analisis Data Hasil Evaluasi Produk dari Kelayakan Desain .... 128

d. Analisis Data Media yang Menunjang Pembelajaran CTL ... 129

2. Analisis Data Hasil Uji Coba... 132

a. Analisis Data Uji Coba dari Kelayakan Materi... 132

b. Analisis Data Uji Coba dari Kelayakan Media ... 134

D. Revisi Produk ... 139

1. Revisi Tahap Pertama ... 139

2. Revisi Tahap Kedua... 140

(12)

4. Revisi Tahap Keempat ... 143

5. Revisi Tahap Kelima ... 144

E. Kajian Produk Akhir ... 145

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 149

A. Simpulan ... 149

B. Keterbatasan Penelitian ... 150

C. Saran ... 150

DAFTAR PUSTAKA ... 152

(13)

xix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Kisi-kisi Instrumen Kelayakan untuk Ahli Media ... 78

2. Kisi-Kisi Instrumen Uji Kelayakan Untuk Ahli Media ... 79

3. Kisi-Kisi Instrumen Uji Empirik untuk Siswa dan Guru... 80

4. Kisi-Kisi Instrumen Kesesuaian Media Pembelajaran ... 82

5. Rumus Konversi Skor pada Skala Likert ... 84

6. Pedoman Interval Skor Penilaian dengan Lima Kategori ... 85

7. Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ekonomi SMA kelas XI... 91

8. Indikator Mata Pelajaran Ekonomi SMA kelas XI... 92

9. Data hasil penilaian aspek isi materi oleh ahli materi ... 108

10. Data Hasil Penilaian Aspek Pembelajaran oleh Ahli Materi ... 109

11. Data Hasil Penilaian Aspek Kesesuaian Media Interaktif menunjang Pembelajaran Berbasis CTL oleh Ahli Media ... 110

12. Data hasil penilaian aspek tampilan dan penyajian oleh ahli Media... 112

13. Data hasil penilaian aspek pemrograman oleh ahli Media pembelajaran ... 113

14. Data Pendapat Kesesuaian Media Interaktif yang Menunjang CTL oleh Ahli Media... 114

(14)

16. Data Hasil Penilaian Aspek Isi Materi Oleh Guru SMA... 117 17. Data Hasil Penilaian Aspek Pembelajaran Oleh Guru SMA... 118 18. Data Hasil Penilaian Aspek Tampilan dan Penyajian Oleh Guru SMA.. 119 19. Data Hasil Penilaian Aspek Pemrograman Oleh Guru SMA... 120 20. Data Hasil Penilaian Aspek Kesesuaian Media Menunjang

Pembelajaran Oleh Guru SMA... 121 21. Pendapat Ahli Materi, Ahli Media, dan Guru SMA mengenai

Media Interaktif Ekonomi yang Menunjang CTL ... 129 22. Persentase Rerata Skor Penilaian Kelayakan Tiap Aspek dan Pendapat

Ahli serta Guru SMA ... 131 23. Presentase Rerata Skor Hasil Penilaian Tahap Uji Coba

(15)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Kerucut Pengalaman Menurut Edgar Dale ... 21

2. Gambar Definisi Multimedia Menurut Iwan Binanto ... 32

3. Skema Penelitian ... 57

4. Penelitian dan Pengembangan merupakan jembatan Borg and Gall... 60

5. Langkah-langkah penelitian Research and Development /R&D ... 62

6. Alur Desain Media Pembelajaran Interaktif... 66

7. Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan... 69

8. Alur Kerja Media Interaktif secara Keseluruhan... 98

9. Desain Tampilan Menu Awal (Judul) ... 99

10. Desain Tampilan Menu Halaman Utama ... 100

11. Desain Tampilan Menu Informasi ... 100

12. Desain Tampilan Menu Materi ... 101

13. Desain Tampilan Menu Evaluasi ... 101

14. Desain Tampilan Menu Rangkuman ... 102

15. Tampilan Loading Aplikasi Awal... 103

16. Tampilan Awal Media Interaktif (Judul)... 103

17. Tampilan Halaman Petunjuk Penggunaan... 104

18. Tampilan Kompetensi Dasar ... 105

19. Tampilan Menu Materi ... 105

20. Tampilan Materi Pembangunan Ekonomi... 106

(16)

22. Tampilan Menu Evaluasi... 107

23. Diagram Batang Hasil Penilaian Ahli Materi dan Guru pada Aspek Isi Materi dan Pembelajaran... 126

24. Diagram Batang Hasil Penilaian Ahli Materi dan Guru pada Aspek Tampilan dan Penyajian serta Aspek Pemrograman ... 128

25. Diagram Batang Pendapat Validator dan Guru tentang Media Interaktif yang menunjang CTL ... 130

26. Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Isi Materi dan Aspek Pembelajaran pada Uji Coba oleh Siswa ... 133

27. Diagram Batang Hasil Penilaian Aspek Tampilan dan Penyajian Serta Aspek Pemrograman pada Uji Coba oleh Siswa ... 135

28. Tampilan Akhir Materi Faktor Mempengaruhi Pertumbuhan Ekonomi Disampaikan Lengkap sebelum dan sesudah Revisi... 139

29. Tampilan Peta Konsep dan Revisian Lembar Evaluasi ... 140

30. Tampilan Materi sebelum dan setelah revisian ... ... 141

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Silabus Mata Pelajaran Ekonomi Kelas XI... 154

2. Pedoman Wawancara Guru dan Siswa kelas XI... 180

3. Hasil Wawancara dengan Guru Ekonomi SMA...180

4. Hasil Wawancara dengan Siswa Kelas XI ... 182

5. Kisi-kisi Instrumen Penelitian ... 195

6. Lembar Penilaian Validasi Desain Penelitian ... 200

7. Lembar Instrumen Validasi Ahli Materi ... 205

8. Lembar Instrumen Validasi Ahli Media ... 215

9. Lembar Instrumen untuk Guru ... 224

10. Lembar Penilaian Uji Coba Produk Oleh Siswa ... 236

11. Daftar Hadir Siswa Uji Coba Kelompok Kecil ... 242

12. Daftar Hadir Siswa Uji Coba Lapangan ... 243

13. Data Hasil Uji Coba Kelompok Kecil ... 244

14. Data Hasil Uji Coba Lapangan ... 251

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Untuk mencerdaskan kehidupan bangsa merupakan tujuan dan cita-cita setiap bangsa di dunia. Salah satu faktor pendukung utama bagi kemajuan suatu negara adalah pendidikan. Betapa pentingnya pendidikan sehingga dijadikan sebagai tolak ukur kemajuan suatu bangsa.

Pembelajaran adalah proses yang komplek dan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Upaya dalam melengkapi komponen pembelajaran di sekolah, guru harus memanfaatkan berbagai media yang mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menarik.

Dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi membawa konsekuensi terhadap dunia pembelajaran, untuk menyiapkan peserta didik agar mampu bersaing dan menghadapi kehidupan yang semakin kompetitif. Sebagaimana pada UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”

(19)

2

memiliki peranan yang sangat penting dalam pembelajaran karena media belajar sangat membantu proses belajar mengajar. Penggunaan media belajar yang abstrak bisa dikongkritkan dan dapat menciptakan suasana belajar yang tidak menarik menjadi menarik. Banyak media belajar diciptakan untuk belajar mandiri saat ini, namun untuk mencari suatu pilihan atau solusi media belajar yang benar-benar baik dan agar proses belajar mengajar menjadi efektif, menarik dan interaktif serta menyenangkan merupakan suatu permasalahan yang perlu dicari solusinya. Media belajar untuk belajar mandiri pada era kemajuan teknologi sekarang ini sangat dibutuhkan dalam proses pembelajaran. Hal ini dibutuhkan untuk menciptakan kualitas manusia yang tidak hanya bergantung melalui transfer ilmu secara verbal, baik yang dilakukan oleh sekolah yang dikenal dengan istilah pembelajaran berpusat pada guru (teacher centre).

SMA Negeri 20 Medan selalu berupaya meningkatkan kualitas pembelajarannya. Agar mampu menyetarakan dengan sekolah-sekolah yang lebih unggulan di Kota Medan. Berdasarkan pengamatan dan hasil wawancara sebelum penelitian dilakukan, kegiatan pembelajaran ekonomi di SMA Negeri 20 Medan, belum menggunakan media belajar secara optimal. Proses pembelajaran khususnya ekonomi, belum menerapkan pembelajaran Contextual Teaching and

Learning (CTL). Proses yang ada lebih bersifat transfer ilmu dari guru kepada

siswa. Keterlibatan siswa dalam pembelajaran ekonomi hanya sebatas mendengarkan, mencatat, latihan soal dan terkadang melakukan diskusi.

(20)

3

berlangsung, siswa kurang antusias dan cenderung bosan dikarenakan minimnya media belajar yang sengaja didesain guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, yang mengakibatkan proses pembelajaran kurang memberikan semangat belajar siswa. Nilai rata-rata siswa kebanyakan masih di bawah Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Dari hasil wawancara dan pengamatan, hal ini terjadi diduga: (1) motivasi belajar siswa di dalam kelas diperkirakan masih mencapai 65%; (2) perhatian atau konsentrasi siswa terhadap apa yang disampaikan oleh guru diperkirakan masih mencapai 65%; (3) penyajian materi oleh guru masih tergolong kurang jelas atau diperkirakan masih mencapai 65% dari target yang ditentukan, sehingga persentase kemampuan siswa menangkap materi pelajaran juga sebesar 65%; (4) tugas guru sebagai fasilitator dan moderator bagi terciptanya situasi belajar yang kondusif bagi siswa diperkirakan masih mencapai target 65% dari harapan yang optimal; (5) dominasi guru mengajar masih dengan metode ceramah dan menulis pada papan tulis tanpa keterlibatan siswa secara aktif diperkirakan masih mencapai 65% dari harapan yang optimal.

(21)

4

akan semakin menambah kualitas pembelajaran. Namun demikian, untuk mencapai hasil maksimal tersebut banyak faktor yang masih menjadi kendala.

Dengan menggunakan media belajar dapat membantu proses belajar siswa dalam poses belajar mengajar yang pada gilirannya dapat mempertinggi hasil belajar yang ingin dicapai. Dampak positif dari penggunaan media sebagai bagian integral pembelajaran dikelas atau sebagai cara utama pembelajaran langsung menurut Arsyad (2013:25-27) adalah: (1) penyampaian pelajaran menjadi lebih baku; (2) pembelajaran bisa lebih menarik; (3) pembelajaran menjadi lebih interaktif dengan diterapkannya teori belajar dan prinsip-prinsip psikologis yang diterima dalam hal partisipasi siswa, umpan balik, dan penguatan; (4) lama waktu pemebelajaran yang diperlukan dapat dipersingkat; (5) kualitas hasil belajar dapat ditingkatkan; (6) pembelajaran dapat diberikan kapan dan dimana diinginkan atau diperlukan; (7) sikap positif siswa terhadap apa yang mereka pelajari dan terhadap proses belajar dapat ditingkatkan; (8) peran guru dapat berubah ke arah yang lebih positif.

(22)

5

hasil belajar; (7) memberikan umpan balik yang diperlukan yang dapat membantu siswa menemukan seberapa banyak telah mereka pelajari; (8) melengkapi pengalaman yang kaya dengan pengalaman itu konsep-konsep yang bermakna dapat dikembangkan (9) memperluas wawasan dan pengalaman siswa yang mencerminkan pembelajaran nonverbalistik dan membuat generalisasi yang tepat; (10) meyakinkan diri bahwa urutan dan kejelasan pikiran yang siswa butuhkan jika mereka membangun struktur konsep dan sistem gagasan yang bermakna.

Encyclopedia of Educational Reserarch mencirikan manfaat media belajar

sebagai berikut : (1) meletakkan dasar-dasar yang konkret untuk berfikir, oleh karena itu mengurangi verbalisme. (2) memperbesar perhatian siswa. (3) meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap. (4) memberikan pengalaman nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa. (5) menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinyu, terutama melalui gambar hidup. (6) membantu tumbuhnya pengertian yang dapat membantu perkembangan kemampuan berbahasa. (7) memberikan pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain, dan membantu efisiensi dan keragaman yang lebih banyak dalam belajar.

Dengan demikian, manfaat praktis dari penggunaan media belajar di dalam proses belajar mengajar menurut Azhar Arsyad (2013:29) antara lain:

(23)

6

2. Media belajar dapat meningkatkan dan mengarahkan perhatian anak sehingga dapat menimbulkan motivasi belajar, interaksi yang lebih langsung antara siswa dan lingkungannya, dan kemungkinan siswa untuk belajar sendiri-sendiri sesuai dengan kemampuan dan minatnya.

3. Media belajar dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu;

a. Objek atau benda yang terlalu besar untuk ditampilkan langsung di ruang kelas dapat diganti dengan gambar, foto, slide, realita, film, atau model; b. Objek atau benda yang terlalu yang terlalu kecil yang tidak tampak oleh

indera dapat disajikan dengan bantuan mikroskop, film, slide, atau gambar;

c. Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan tahun dapat ditampilkan melalui rekaman video, film, foto, slide di samping secara verbal.

d. Objek atau proses yang amat rumit seperti peredaran darah dapat ditampilkan secara konkret melalui film, gambar slide, atau simulasi komputer;

e. Kejadian atau percobaan yang dapat membahayakan dapat disimulasikan dengan media seperti komputer, film, dan video.

f. Peristiwa alam seperti terjadinya letusan gunung berapi atau proses yang dalam kenyataan memakan waktu lama seperti proses kepompong menjadi kupu-kupu dapat disajikan dengan teknik-teknik rekaman seperti

(24)

7

4. Media belajar dapat memberikan kesamaan pengalaman kepada siswa tentang peristiwa-peristiwa di lingkungan mereka, serta memungkinkan terjadinya interaksi langsung dengan guru, masyarakat, dan lingkungannya misalnya melalui karyawisata, kunjungan-kunjungan ke museum atau kebun binatang.

Media belajar dapat berupa model atau alat peraga, flowchart, tabel-tabel, dan media berbasis komputer. Dalam hal ini, media belajar yang peneliti kembangkan berupa media interaktif sebagai penunjang pembelajaran CTL. Media belajar ini dikembangkan menggunakan pendekatan CTL yang mengkaitkan materi pelajaran dengan kehidupan nyata siswa. Media belajar yang dapat dihadirkan adalah media belajar media interaktif dengan menggunakan program Adobe Flash Professional CS6. Aplikasi ini merupakan sebuah software yang dapat digunakan untuk merancang animasi pembuatan sebuah halaman web, game interaktif, presentasi, proses pembelajaran, film kartun dan kali ini akan digunakan juga untuk membuat aplikasi pembelajaran interaktif.

(25)

8

Guru selalu berupaya agar materi pelajaran yang disampaikan atau disajikan mampu diserap atau dimengerti dengan mudah oleh anak didik. Untuk memudahkan agar anak didik menerima materi pembelajaran tersebut perlu diusahakan agar anak didik dapat menggunakan sebanyak mungkin indera yang dimiliki. Semakin banyak alat indra yang digunakan untuk mempelajari sesuatu, semakin banyak alat indra yang digunakan untuk mempelajari sesuatu, semakin mudah diingat apa yang dipelajari.

Dengan ini, penulis mencoba mengembangkan sebuah media belajar yang dapat membantu siswa dan guru dalam melaksanakan proses belajar mengajar,

maka penulis tertarik mengadakan penelitian dengan judul “Pengembangan

Media Belajar Interaktif Dalam Pembelajaran Berbasis Contextual Teaching And

(26)

9

B. Identifikasi Masalah

Sebagai satuan pendidikan SMA Negeri 20 Medan terdapat berbagai permasalahan. Beberapa masalah diidentifikasi sebagai berikut :

1. Penggunaan media belajar belum optimal dalam poses pembelajaran.

2. Suasana belajar masih monoton dengan metode ceramah (teacher oriented) serta bersifat text book oriented menyebabkan siswa menjadi jenuh dan kurang menarik.

3. Guru selalu mengalami kesulitan untuk menuangkan ide karena keterbatasan waktu maupun dana untuk menyusun atau membuat media belajar yang lebih optimal.

4. Guru sebagai fasilitator dan moderator belum dilaksanakan secara optimal. 5. Media belajar khususnya berbentuk media interaktif dalam pembelajaran

berbasis CTL belum ada dalam pembelajaran ekonomi di sekolah ini.

(27)

10

C. Pembatasan Masalah

Penelitian ini difokuskan pada:

1. Media belajar yang akan dikembangkan berbentuk media interaktif yang dikemas pada CD dalam pembelajaran berbasis CTL pada bidang studi Ekonomi kelas XI SMA.

2. Pengembangan media belajar dalam satu kompetensi dasar yaitu Pembangunan Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi pada bidang studi Ekonomi kelas XI SMA.

3. Penelitian ini hanya pada pengembangan media belajar dalam pembelajaran berbasis CTL pada bidang studi Ekonomi kelas XI SMA.

4. Untuk mengetahui kelayakan media yang dikembangkan dapat menunjang dalam pembelajaran berbasis CTL bidang studi Ekonomi kelas XI SMA.

D. Rumusan Masalah

(28)

11

E. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan sebagai berikut:

1. Mengembangkan media belajar interaktif dengan menggunakan program

Adobe Flash Professional CS6 untuk membantu proses pembelajaran CTL

ekonomi SMA kelas XI.

2. Mengetahui kelayakan media belajar menggunakan program Adobe Flash

Professional CS6 yang dibuat untuk membantu proses pembelajaran berbasis

CTL pada bidang studi ekonomi di SMA kelas XI.

(29)

12

E. Manfaat Pengembangan

Pengembangan ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Bagi Siswa:

a. Membantu mempermudah pemahaman materi pelajaran yang disampaikan khususnya materi pelajaran pada bidang studi ekonomi di SMA Negeri 20 Medan.

b. Meningkatkan pemanfaatan software komputer sebagai media interaktif dalam pembelajaran CTL pada bidang studi ekonomi di SMA Negeri 20 Medan.

c. Mendapatkan pengalaman yang menarik dalam belajar mata pelajaran ekonomi melalui media belajar pada bidang studi ekonomi di SMA Negeri 20 Medan.

d. Meningkatkan motivasi siswa untuk lebih giat dalam belajar dikarenakan kemudahan yang didapat dalam mempelajari materi pelajaran dengan pemanfaatan program komputer untuk proses pembelajaran pada bidang studi ekonomi di SMA Negeri 20 Medan.

2. Bagi Guru yaitu:

a. Menambah wawasan guru terhadap alternatif media belajar yang menarik dan bermanfaat bagi kegiatan pembelajaran pada bidang studi ekonomi di SMA Negeri 20 Medan.

(30)

13

c. Memberikan gambaran tentang proses pembelajaran menggunakan media interaktif.

d. Sebagai media belajar bidang studi ekonomi di SMA Negeri 20 Medan. e. Merangsang kreativitas guru dalam mengembangkan media belajar dengan

memanfaatkan komputer.

f. Membiasakan guru menempatkan diri sebagai fasilitator dalam pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk lebih aktif dan mandiri.

3. Bagi Sekolah yaitu:

a. Membangun koleksi media belajar yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran CTL di SMA Negeri 20 Medan.

b. Meningkatnya motivasi siswa dalam belajar dan meningkatnya kualitas siswa yang berdampak pada peningkatan kualitas pembelajaran CTL di SMA Negeri 20 Medan.

(31)

149

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan dari hasil yang telah dicapai dari keseluruhan proses penelitian pengembangan media pembelajaran interaktif ini, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Pengembangan media belajar interaktif telah dikembangkan sesuai dengan prosedur pengembangan dengan langkah 1) potensi dan masalah; 2) pengumpulan data (bahan); 3) desain produk (desain software atau program dan assembly,) pada tahap desain program meliputi desain alur kerja dan desain struktural; 4) validasi desain; 5) revisi desain; 6) uji coba produk; 7) revisi produk; 8) produksi media.

2. Pengembangan media belajar interaktif ditinjau dari aspek isi materi, aspek pembelajaran, aspek penyajian dan tampilan, serta aspek pemrograman

“Layak” digunakan dalam pembelajaran ekonomi di SMA.

3. Pendapat ahli materi mengenai media belajar yang menunjang pembelajaran

kontekstual (CTL) termasuk dalam kategori “Layak”,demikian juga pendapat ahli materi, ahli media dan guru ekonomi di SMA Negeri 20 Medan termasuk dalam kategori “Layak”. Berdasarkan pendapat dari validator tersebut, maka

disimpulkan bahwa media belajar interaktif yang dikembangkan telah menunjang pelaksanaan pembelajaran berbasis kontekstual (CTL).

(32)

150

B. Keterbatasan Penelitian

Beberapa keterbatasan peneliti dalam melaksanakan penelitian dan pengembangan media belajar interaktif adalah:

1. Keterbatasan waktu, tenaga, dan biaya sehingga produk yang dihasilkan masih termasuk hasil pengembangan tingkat pemula yang hanya mencakup dua kompetensi dasar saja.

2. Peran media belajar interaktif dalam menunjang dalam pembelajaran berbasis kontekstual (CTL) di SMA hanya diukur secara teoritis melalui pendapat ahli materi, ahli media dan ahli desain maupun guru saja.

3. Penelitian yang dilakukan hanya sebatas pada satu sekolah saja, sehingga penyusunan produk hanya didasarkan pada analisis kebutuhan sekolah tersebut.

C. Saran

Dalam proses pengembangan media belajar interaktif ekonomi, peneliti menghimbau untuk meningkatkan kualitas dan pemanfaatan media perlu diperhatikan hal sebagai berikut:

1. Media belajar yang berbentuk interaktif dimanfaatkan sebagai alat bantu dalam proses pembelajaran ekonomi di kelas. Dapat juga digunakan dalam penyampaian materi atau dimanfaatkan sebagai refrensi guru dalam mengajar maupun siswa dalam belajar di rumah.

(33)

151

waktu pengembangan yang lebih lama, sehingga tidak hanya mencakup dua kompetensi dasar saja. Waktu mendesain produk, membuat media, dan revisi produk dapat dilakukan secara maksimal. Hal tersebut memungkinkan untuk terus dikembangkan dengan media pembelajaran berbantuan komputer. 3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut seperti penelitian tindakan kelas (PTK)

atau penelitian eksperimen yang melibatkan kelas kontrol untuk mengukur efektifitas penggunaan media interaktif. Sebaiknya uji coba dilaksanakan secara lebih luas sehingga menghasilkan media pembelajaran yang lebih baik dan dapat digunakan secara luas.

(34)

DAFTAR PUSTAKA

Abrianto, D dan Sitompul, H. 2014. Penggunaan Media Pembelajaran Berbasis Komputer dan Sikap Inovatif Terhadap Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jurnal Program Studi Teknologi Pendidikan

Pascasarjana Unimed. Ikatan Pengembang Teknologi Pendidikan

Indonesia. Volume. 1, No. 2, Desember 2014

Arsyad, A. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada

Binanto, I. 2010. Multimedia Digital-Dasar Teori dan Pengembangannya. Yogyakarta: CV ANDI OFFSET

Daryanto. 2010. Media Pembelajaran. Yogyakarta: Gava Media Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar.

Dick, W., Carey, L. And Carey, J. O. (2009). The Systematic Design of Instruction (7th Ed.). New Jersey: Pearson.

Gagne, R.M., & Briggs, L.J. (1979). Principles of instructional design (edisi ke-2). New York: Holt, Rinehart & Winston.

Hamzah, B., dkk. 2004. Model Pembelajaran. Gorontalo: BMT Nurul Jannah. Harningsih, A.S.S dan Napitupulu, E. 2014. Penggunaan Multimedia

Pembelajaran Interaktif dan Kreativitas Terhadap Hasil Belajar Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). Jurnal Program Studi

Teknologi Pendidikan Pascasarjana Unimed. Ikatan Pengembang Teknologi Pendidikan Indonesia. Volume. 1, No. 1, Juni 2014.

Hendra dan Siagian, S. 2014 Penggunaan Media Pembelajaran Interaktif dan Komunikasi Interpersonal Terhadap Hasil Belajar Kimia. Jurnal.

Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana Unimed. Ikatan

Pengembang Teknologi Pendidikan Indonesia. Volume. 1, No. 1, Juni 2014.

Husairi, A. dan Sibuea, A.M. 2014 Penggunaan Media Pembelajaran dan Kecerdasan Ganda Terhadap Hasil Belajar IPS. Jurnal Program Studi

Teknologi Pendidikan Pascasarjana Unimed. Ikatan Pengembang

Teknologi Pendidikan Indonesia. Volume. 1, No. 1, Juni 2014.

Jhonson, E.B. 2002. Contextual Teaching And Learning.What It Is And Why It’s

(35)

153

Nazarudin. 2007. Managemen Pembelajaran. Yogyakarta : Teras

Pangaribuan, F.A dan Saragih, A.H. 2014. Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Mata Kuliah Seni Lukis 1 Jurusan Seni Rupa.

Jurnal Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana Unimed.

Ikatan Pengembang Teknologi Pendidikan Indonesia. Volume. 1, No. 1, Juni 2014.

Pramono, A. 2006. Presentasi Multimedia dengan Macromedia Flash.

Yogyakarta: Andi Offset

Pribadi, B. 2009. Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT Dian Rakyat Riyanto, Y. 2009. Paradigma Baru Pembelajaran: Sebagai Referensi bagi Guru

Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Roymond, H & Simamora. 2009. Buku Ajar Pendidikan Dalam Keperawatan. Jakarta: EGC

Sadiman, A.S. 2014. Media Pendidikan Pengertian, Pengembangan, dan

Pemanfaatannya. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada

Sanjaya, W. 2006. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group

Schunk, D.H. 2012. Learning Theories an Educational Perspective. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Sihotang, B dan Mursid, R. 2014. Penggunaan Multimedia Pembelajaran dan Kecerdasan Interpersonal Siswa Terhadap Hasil Belajar Tune Up Motor Bensin. Jurnal Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana

Unimed. Ikatan Pengembang Teknologi Pendidikan Indonesia. Volume.

1, No. 1, Juni 2014.

Sudarman, A. 1999. Teori Ekonomi Mikro. Yogyakarta: BPFE

Sudjana, N & Rivai, A. 2002. Media Pengajaran. Bandung: CV Sinar Baru

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D). Bandung: ALFABETA

Gambar

TabelHalaman
GambarHalaman
c.gambar;Kejadian langka yang terjadi di masa lalu atau terjadi sekali dalam puluhan

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan penyusunan LKS menurut Depdiknas (2008) adalah sebagai berikut. 1) LKS membantu siswa dalam menemukan suatu konsep. Berdasarkan prinsip konstruktivisme

Dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan Model Pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) dan Terhadap Hasil Belajar Ekonomi Siswa Kelas XI

Berdasarkan saran tersebut, peneliti kemudian melakukan penyempurnaan terhadap modul. Dengan demikian, modul yang telah disusun oleh peneliti mengalami pengembangan,

Pendekatan contextual teaching and learning merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata peserta

Guru dalam pembelajaran dituntut mampu membimbing siswa dalam membentuk pengetahuannya sendiri (konstruktivis). Pembelajaran biologi sebagai bagian dari sains idealnya

Alasan peneliti ingin mengembangkan modul pembelajaran ini, dikarenakan pada kelas X belum pernah menggunakan bahan ajar berupa modul dan peneliti merasa sebagai calon seorang

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan terhadap media pembelajaran yang dikembangkan dapat disimpulkan bahwa Media pembelajaran interaktif Adobe Flash Professional CS6

meningkatkan efisiensi proses pembelajaran. Dimana, multimedia interaktif Fisika berbasis mobile learning dilengkapi dengan animasi dan simulasi pembelajaran serta video