• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBEDAAN TINDAK PIDANA HOMOSEKSUAL DALAM PERUMUSAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP) DAN QANUN ACEH NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG HUKUM JINAYAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBEDAAN TINDAK PIDANA HOMOSEKSUAL DALAM PERUMUSAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP) DAN QANUN ACEH NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG HUKUM JINAYAT"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ELECTRONIC THESIS AND DISSERTATION UNSYIAH

TITLE

PERBEDAAN TINDAK PIDANA HOMOSEKSUAL DALAM PERUMUSAN KITAB UNDANG-UNDANG HUKUM PIDANA (KUHP) DAN QANUN ACEH NOMOR 6 TAHUN 2014 TENTANG HUKUM JINAYAT

ABSTRACT

Tindak pidana homoseksual diatur dalam Pasal 292 Kitab Undang-undang Hukum Pidana disebutkan, bahwa orang dewasa yang melakukan perbuatan cabul dengan orang lain yang sama jenis kelaminnya dengan dia yang diketahuinya atau sepatutnya harus di duganya belum dewasa, diancam dengan pidana penjara paling lama 5 tahun. Di Aceh, peraturan homoseksual diatur di dalam Qanun Aceh Nomor 6 tahun 2014 tentang Hukum Jinayat ditentukan larangan dan dirumuskan pengertian liwath (homoseksual) adalah perbuatan seorang laki-laki dengan cara memasukkan zakarnya ke dalam dubur laki-laki yang lain dengan kerelaan kedua belah pihak. Oleh sebab itu, menarik untuk melihat perbedaan peraturan serta penerapan sanksi di Indonesia sebab dalam Pasal 292 KUHP masih terdapat celah yang memungkinkan pelaku homoseksual tidak dapat jeratan hukum pidana.

Penulisan skripsi ini bertujuan untuk menjelaskan perbedaan tindak pidana homoseksual dalam perumusan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan Qanun Aceh Nomor 6 tahun 2014 tentang Hukum Jinayat dan pengaturan sanksi hukuman terhadap tindak pidana homoseksual dalam perumusan Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP) dan Qanun Aceh Nomor 6 tahun 2014 tentang Hukum Jinayat.

Penelitian ini merupakan penelitian hukum komparatif, yakni suatu penelitian ilmiah yang menganalisis ketentuan hukum normatif, dengan melakukan pendekatan peraturan perundang-undangan dan pendekatan perbandingan. Dilakukan dengan studi kepustakaan atau library research, yaitu penelitian yang mengkaji bahan-bahan hukum primer, sekunder dan tersier.

Berdasarkan hasil penelitian dari penulisan skripsi ini diketahui bahwa perbedaan tindak pidana homoseksual antara KUHP dan Qanun Aceh Nomor 6 tahun 2014 tentang Hukum Jinayat, yaitu: ketentuan di dalam KUHP kurang maksimal karena hanya menghukum pelaku homoseksual yang dilakukannya terhadap orang yang belum dewasa saja tetapi apabila dilakukan dengan orang dewasa maka tidak dapat di hukum, sedangkan dalam Qanun Aceh Nomor 6 tahun 2014 tentang Hukum Jinayat sudah maksimal karena sudah dapat menghukum pelaku homoseksual yang dilakukan terhadap sesama dewasa maupun terhadap orang yang belum dewasa.

Referensi

Dokumen terkait

Selama periode tersebut sebanyak 146 pasien dirawat dengan diagnosis infark miokard, 76 di antaranya memiliki data kadar CK-MB saat masuk rumah sakit kemudian sebanyak 16 pasien

Individu yang mengalami kondisi flow sangat terlibat dalam aktivitas yang dilakukannya, keterlibatan dalam aktivitas dikarenakan terjadinya proses kognitif dan

Dengan memahami dan mengikuti petunjuk yang diberikan oleh guru, siswa mampu membuat sebuah buklet mengenai berbagai macam kegiatan manusia yang dapat memengaruhi..

The results showed that EEAfL in combination with doxorubicin induced apoptosis more than necrosis cells, suggesting that EEAfL is better to be used in combination

menempel di batang yang sudah lapuk. Jenis ini ditemukan di beberapa tempat namun hampir semuanya tumbuh di tempat yang tidak mendapat banyak sinar matahari. Jenis lain yang

Dengan persamaan tersebut dapat dijelaskan bahwa setiap kenaikan nilai Responsiviness sebesar satu satuan akan menaikan kepuasan konsumen sebesar 0.257 satuan atau

Jika ketentuan homoseksual dan liwath dalam Qanun Aceh Nomor 6 tahun 2014 tentang hukum jinayat di Aceh dibandingkan dengan ketentuan di dalam KUHP pada pasal 292, maka

Selain KUHP, ada ketentuan dalam bentuk Qanun di Indonesia yang mengatur tentang pengaturan zina dan hukuman bagi pelaku zina, yaitu Qanun Aceh Nomor 6 Tahun 2014 tentang