• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERSEPSI SANTRI PONDOK PESANTREN BAITUL ARQOM DALAM PROSES PEMILIHAN ANGGOTA LEGESLATIF 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERSEPSI SANTRI PONDOK PESANTREN BAITUL ARQOM DALAM PROSES PEMILIHAN ANGGOTA LEGESLATIF 2009"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PERSEPSI SANTRI PONDOK PESANTREN BAITUL ARQOM DALAM

Dewasa ini santri secara tidak langsug kurang mendapatkan haknya sebagai warga yang peduli akan kesadaran politik. Umumnya selama bertahun-tahun telah dipengaruhi hak mereka untuk mendapatkan pendidikan politik yang seperti keinginan elit pesantren. Hal ini dikarenakan budaya patron-client relatif tinggi, sehingga santri kehilangan hak politiknya. Persepsi pemilih terutama santri tentang pilkada amatlah variatif Karena mereka masih bingung antara hak politiknya dan hubungannya dengan pengasuhnya atau menentukan hak pilihnya. Kebingungan santri disebabkan tiga hal. Pertama karena ini adalah masalah kepatuhan murid terhadap guru, sehingga kesan tidak menghormati dan bingung tidak mudah disirnakan. Kedua, disaat

pencontrengan, dimana saat tanda partai atau figur, mereka pun ragu mencontreng salah satu gambar/nama caleg dari partai yang dicoblosnya. Ketiga, banyaknya santri yang tidak tahu partai yang harus dipilihnya.

Dari permasalahan di atas dapat difahami bahwa perilaku memilih oleh santri terhadap calon legeslatif sangat dipengaruhi oleh budaya patron client, terutama karena faktor kedekatan antara kandidat dan pendukungnya. Oleh karenanya peneliti ingin mengetahui perilaku santri dalam memilih calon legeslatif secara mendetail serta budaya patron client di kalangan santri

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui: Observasi dan wawancara serta dokumentasi. Setelah dilakukan pemeriksaan keabsahanya, data dianalisis dengan cara penyajian data sekaligus dianalisis dan penarikan kesimpulan.

Dari hasil data yang diperoleh (1). Bahwa pola perilaku santri Ponpes Baitul Arqom Jember dalam proses pemilihan anggota legeslatif terkait pemahaman santri terhadap pemilu dianggap masih rendah karena pengalamannya berpolitik hanya terbatas di lingkungan pesantren. Dalam perilaku memilih, santri lebih cenderung mendukung elit pesantren yang mencalonkan diri sebagai pimpinan daerah karena dianggap memilki ilmu agama yang kuat disamping itu

dilandasi dengan hubungan baik di lingkungan pesantren. Kecenderungan perilaku santri dalam menentukan pilihan politiknya banyak didasari oleh ikatan emosional, khususnya kedekatan antara pemilih dan kandidatnya. (2) Faktor-faktor yang mempengaruhi santri Ponpes Baitul Arqom Jember dalam memilih anggota legeslatif adalah karena pemimpin dalam partai itu memiliki rasa integritas tinggi dan akhlak yang baik serta pekah terhadap keadaan masyarakat. Terlebih lagi faktor kedekatan antara santri dengan kandidat sangat mempengaruhi perilaku memilihnya.Karena bagaimanapun budaya patron client di pesantren akan mempengaruhi pilihan politik santri.

Dengan demikian dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa perilaku memilih santri lebih cenderung mengedepankan budaya patron client karena dilandasi dengan hubungan baik di lingkungan pesantren. Sedangkan faktor-faktor yang mempengaruhi santri Ponpes Baitul Arqom Jember dalam memilih partai adalah kedekatan antara santri dengan kandidat sangat

(2)

Dari hasil penelitian ini diharapkan santri lebih mendalami ilmu politik disamping ilmu agama, karena bagaimanapun juga manusia adalah makhluk berpolitik. Oleh karenanya dengan

pemahaman tentang ilmu politik diharapkan santri dalam menentukan pilihannya lebih dewasa dan berprespektif masa depan tidak hanya karena ikatan emosional. Disamping itu hendaknya santri lebih mementingkan pada calon pimpinan yang memahamai tentang wawasan ke Indonesiaan dan ilmu politik serta ilmu memimpin rakyat.

ABSTRAC

Nowadays students of Islamic boarding school indirectly they don’t get their right to participate in the election well as civilians who care and realize about politic. Generally in many years they influenced by the elite of the boarding views school to get political education. It caused by the patron client culture that relatively high, until they loose their right of politic. Electors’

perceptions especially students about regional election are varieties because they still confuse between their right of politic and their relationship with their teachers or decide their right of

election. The students’ confusion is caused by three factors. Firstly because it’s all about the

pursuance to the teacher, until unrespectable impression and confusion are not easy to annihilate. Secondly at the time of election where symbols of parties and figures are confusing them, they

also confuse to elect one of them. And the third: a lot of students who didn’t know about political

parties that they have to elect.

From problems above can be concluded that students’ behaviors in legislative election are very

influenced by patron client culture, especially the factor of candidate close relationship with his

endorsers. Therefore the writer wanted to know about students’ behavior in legislative election in

detail, and about patron client culture.

The writer use qualitative approach and descriptive method in this research. The techniques collecting data are: observation, interview, and documentation. After checking of the data validity, the data was analyzed by supplying data also the analysis and taking conclusion.

From the data that collected (1) can be concluded that students of Baitul Arqom Islamic boarding school behavior pattern in legislative election process is related by their knowledge about the election is low reputed because their political experience limited in the boarding school only. In the behavior of election they prefer to support the elite of the boarding school who follows as candidate because students think they have good religion knowledge beside they have good relationship in boarding school circles. Students’ tendencies behavior in deciding their choice in election is based on the emotional relationship especially close relationship between the

candidate and them. (2) Factors that influenced students of Baitul Arqom in electing legislative candidate are because the leader of political party has high integrity and good character and their

sensitivity to society. Moreover factor of students’ relationship with the candidate will give big

influence to their election behavior. However patron client culture in the boarding school will

influence students’ political views in election.

From the research result can be concluded that students’ of Islamic boarding school behavior in

election is influenced by the patron client culture based on their good relationship in the boarding school circles. In other hand, factor that has big influence students of Baitul Arqom Jember in electing political party is their close relationship with the candidate of legislative.

(3)

Referensi

Dokumen terkait

ABDULLAH HASYIM Als... ABDULLAH HASYIM

Hal tersebut menjadi salah satu bukti bahwa penetapan SEZ di Kashgar dapat menjadi potensi yang lebih besar dalam membantu perekonomian Cina di masa akan

yang sangat dapat diterima untuk mengidentifikasi deformitas vertebra adalah membandingkan rasio vertebra yang dicurigai terjadi deformitas dengan nilai referensi

Berdasarkan hasil pengamatan penulis, laminasi menjadi salah satu usaha perbaikan naskah yang dilakukan oleh Perpustakaan Nasional. Perpustakaan Nasional melakukan

Tanaman meniran (Phyllanthus niruri L.) telah banyak digunakan sebagai obat baik pada manusia maupun pada binatang ternak. Dalam tulisan ini akan dibahas tentang efektivitas ekstrak

Agar setiap anak didik menjadi seorang yang mengenal Tuhan Allah yang benar di dalam Yesus Kristus secara pribadi.. Mendorong murid mempraktekkan asas-asas dasar

kepemilikan tersebut, pemegang saham pengendali akan memiliki hak arus kas yang semakin

In contrast, the GCPs are completely bypassed in this paper, using the direct georeferencing method (Vassilaki et al., 2011), which is based only on orbital data and other meta-