• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN HISTOKIMIA BEBERAPA SPECIES ANGGREK TRANSGENIK HASIL TRANSFORMASI GEN gus-A MELALUI Agrobacterium tumefaciens

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS PERTUMBUHAN DAN HISTOKIMIA BEBERAPA SPECIES ANGGREK TRANSGENIK HASIL TRANSFORMASI GEN gus-A MELALUI Agrobacterium tumefaciens"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PERTUMBUHAN DAN HISTOKIMIA BEBERAPA SPECIES

ANGGREK TRANSGENIK HASIL TRANSFORMASI GEN gus-A MELALUI

Agrobacterium tumefaciens.

Oleh: Oktavia ( 02710040 ) Agronomy

Dibuat: 2007-04-11 , dengan 3 file(s).

Keywords: SPECIES ANGGREK TRANSGENIK

Secara geografis, Indonesia menyimpan berbagai jenis plasma nutfah anggrek, bahkan berpuluh-puluh jenis merupakan anggrek yang hanya ada di Indonesia. Berdasarkan keragaman jenis yang sangat banyak tersebut, nilai ekspor anggrek Indonesia setiap tahun ada kecendrungan

perdangangan anggrek Indonesia ke mancanegara semakin meningkat. Peningkatan nilai ekspor anggrek tersebut terutama ditunjang oleh penggemar anggrek di Eropa dan Jepang yang lebih menyukai anggrek dari daerah tropis yaitu jenis Dendrobium maupun Vanda. Kehadiran

bioteknologi dipandang mampu menutupi kelemahan dan kekurangan dalam progran pemuliaan tanaman. Manipulasi gen yang semula dilakukan secara acak, dapat diarahkan pada target yang lebih tepat, yang dikenal dengan istilah rekayasa genetik (Wattimena, 1992). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pertumbuhan dan hasil analisis histokimia anggrek transgenik hasil transformasi gen gus-A melalui Agrobacterium tumefaciens. Penelitian dilaksanakan di Lab. Bioteknologi UMM. Penelitian dimulai bulan Juni 2006 hingga bulan Agustus 2006. Metode penelitian yang digunakan adalah ranacangan acak lengkap (RAL). Perlakuan yang diberikan adalah

Dendrobium transgenik, Phalaenopsis transgenik, Grammatophyllum transgenik dan konrol yaitu: Dendrobium transgenik, Phalaenopsis non transgenik, Grammatophyllum

Referensi

Dokumen terkait

memberikan hasil kalus transgenik tertinggi, sedangkan jumlab tanaman transgenik tertinggi dilmsilkan dari kalus yang dikokultivasi pada kerapatan 5. Uji GUS menunjukkan

Berdasarkan hasil pengamatan dan sidik ragam tinggi tanaman menunjukkan bahwa varietas yang diuji berbeda nyata pada umur 5 s/d 8 MST, sedangkan pengaruh

Hasil sidik ragam umur 20 HST menunjukkan jumlah buku tanaman pada perlakuan varietas berbeda sangat nyata, sedangkan umur 30 HST menunjukkan jumlah buku tanaman

Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter tinggi tanaman, jumlah daun, panjang daun dan lebar daun tidak berbeda nyata antar perlakuan komposisi pupuk daun, tetapi parameter

Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada akhir pertumbuhan vegetatif (umur 11 bulan setelah tanam) rerata tinggi tanaman pada aksesi yang diuji berbeda nyata, sedangkan

Pada umur 60 HST, tinggi tanaman menunjukkan adanya pengaruh yang berbeda nyata, perlakuan A (campuran tanah dan pasir 1:1) berbeda nyata daripada perlakuan yang lainnya, sedangkan

Sedangkan pada perlakuan kompos kulit kopi menunjukkan nilai bobot biji kering per tanaman tertinggi terdapat pada perlakuan K2 400 g/lubang tanam yaitu 35.40 yang berbeda nyata pada

Pada umur 8 MST pertambahan diameter batang perlakuan p3 0,88 cm dan p4 berbeda nyata dengan diameter batang perlakuan p0, p1, dan p2 dan pada umur 12 MST perlakuan p3 dan p4 berbeda