i
HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KARYAWAN
TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN GANGGUAN
KESEHATAN COMPUTER VISION SYNDROME
(Studi Pada PT. Kapan Lagi Dot Com Networks)
SKRIPSI
Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Progaram Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang
Oleh :
ADELIA SAPUTRI GUSASI NIM. 201210420311016
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
iv
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : ADELIA SAPUTRI GUSASI
NIM : 201210420311016
Program Studi : Ilmu Keperawatan
Judul Skripsi : Hubungan antara Pengetahuan Karyawan Terhadap Perilaku Pencegahan Gangguan Kesehatan Computer Vision Syndrome
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
Malang, Mei 2016 Yang Membuat Pernyataan
v
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kepada Allah SWT, berkat Rahmat dan Hidayah-Nya maka penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ HUBUNGAN ANTARA PENGETAHUAN KARYAWAN TERHADAP PERILAKU PENCEGAHAN
GANGGUAN KESEHATAN COMPUTER VISION SYNDROME ”. Skripsi
ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini bukan semata-mata hasil kerja peneliti sendiri, melainkan penulis menyadari bahwa tugas akhir ini dapat terselesaikan berkat bantuan, arahan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih yang setulus – tulusnya kepada yang terhormat dan tercinta :
1. Bapak Yoyok Bekti Prasetyo, S.Kep, M.Kep., Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Ibu Nurul Aini, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. 3. Ibu Indah Dwi Pratiwi, S.Kep, Ns, MNg sebagai dosen pembimbing I yang
dengan sabar dan kebesaran hati dalam membimbing saya untuk mewujudkan skripsi ini.
vi
5. Ibu Nur Aini, S.Kep, Ns, M.Kep sebagai Wali Dosen PSIK kelas A angkatan 2012, yang memberikan dukungan untuk mengerjakan skripsi ini.
6. Seluruh Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan yang telah memberikan Ilmunya.
7. Kedua orang tua dan segenap keluarga tercinta yang telah memberikan motivasi, dukungan moril dan materil serta doa yang tidak terhenti hingga saat ini.
8. Partner Andika Fahrurozi, terima kasih atas bantuan dan dukungannya hingga hari ini dalam menyusun skripsi ini.
9. PT. Kapan Lagi Dot Com Networks yang telah bersedia membantu proses penelitian.
10. Teman- teman PSIK A 2012 yang telah memberikan bantuan dan motivasi penyusunan skripsi ini.
11. Kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas doa dan dukungannya.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan, sehingga peneliti mengharapkan adanya saran dan masukan dalam rangka penyempurnaan skripsi ini, sehingga dapat bermanfaat bagi banyak pihak khususnya dibidang kesehatan.
Malang, Mei 2016
vii
The Correlation Between the Employed Knowledge and Preventive Behavioral of Computer Vision Syndrome
(Studies in PT. Kapan Lagi Dot Com Networks)
Adelia Saputri Gusasi1, Indah Dwi Pratiwi2, Sri Sunaringsih Ika Wardojo3 ABSTRACT
Background : There is a new problems wich is emerging in this century and along
with the increasing use of computers is computer vision syndrome, is a complex problem in the eye regards computer vision syndrome of computer used. Prevention is the key strategy in efforts to reduce these health problems. This study aims to determine the relationship between the employee's knowledge of the behavior prevention of computer vision syndrome
Reasearch Methods : The research design used in this research was analytic survey
with cross sectional approach, a total sample of 66 was taken with total sampling technique. Data were tested by Spearman correlation test
Results : Based on the analysis of Spearman correlation test, showed value of P > α
(0,815 > 0,05). There was no significant correlation between the two variables and we can concluded that H0 was accepted.
Conclusion : There is no correlation between the employee knowledge against
preventive behavioral health problems computer vision syndrome at PT. Kapan Lagi Dot Com Networks and has a tendency of getting a good knowledge of computer vision syndrome then the lower the prevention behavior, the more sufficient knowledge of computer vision syndrome, the prevention behavior are also increasingly lower, while less knowledge about computer visison prevention behavioral syndrome have moderate.
Key words: Knowledge, Prevention Behaviour , Computer Vision Syndrome.
1. Student on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of
Muhammadiyah Malang.
2. Lecturer on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of
Muhammadiyah Malang
3. Lecturer on Nursing Science Program, Faculty of Health Sciences, University of
viii
Hubungan Antara Pengetahuan Karyawan Terhadap Perilaku Pencegahan Gangguan Kesehatan Computer Vision Syndrome
(Studi pada PT. Kapan Lagi Dot Com Networks)
Adelia Saputri Gusasi1, Indah Dwi Pratiwi2, Sri Sunaringsih Ika Wardojo3
ABSTRAK
Latar Belakang : Masalah baru yang muncul di abad ini seiring dengan peningkatan
penggunaan komputer yaitu computer vision syndrome merupakan suatu masalah kompleks pada mata berkaitan dengan pekerjaan yang dialami selama atau berhubungan dengan penggunaan komputer. pencegahan merupakan strategi utama dalam upaya menurunkan gangguan kesehatan ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan karyawan terhadap perilaku pencegahan gangguan kesehatan computer vision syndrome.
Metode Penelitian : Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
penelitian survei analitik dengan pendekatan Cross Sectional korelasional dilakukan pada sampel dengan jumlah 66 orang, diambil dengan teknik Total Sampling. Kemudian diuji dengan uji Korelasi Spearman
Hasil : Berdasarkan hasil analisa uji Korelasi Spearman, didapatkan hasil signifikansi P
> α (0,815 > 0,05), maka tidak terdapat korelasi yang signifikan antara dua variabel, dan dapat ditarik kesimpulan bahwa H0 diterima.
Kesimpulan : Tidak ada hubungan antara pengetahuan karyawan terhadap perilaku
pencegahan gangguan Kesehatan Computer Vision Syndrome diPT.Kapan Lagi Network Dot Com Networks dan memiliki kecenderungan semakin baik pengetahuan tentang computer vision syndrome maka perilaku pencegahan semakin rendah, semakin cukup pengetahuan tentang computer vision syndrome maka perilaku pencegahan juga semakin rendah, sedangkan pengetahuan kurang tentang computer visison syndrome memiliki perilaku pencegahannya sedang.
Kata Kunci : Pengetahuan, Perilaku Pencegahan , Computer Vision Syndrome
1. Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Malang.
2. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
Muhammadiyah Malang.
3. Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas
ix DAFTAR ISI
Halaman Judul ... i
Lembar Persetujuan ... ii
Lembar Pengesahan ... iii
Surat Pernyataan Keaslian Penelitian ... iv
Kata Pengantar ... v
Abstrac ... vii
Intisari ... viii
Daftar Isi ... ix
Daftar Tabel ... xii
Daftar Gambar... ... xiii
Daftar Lampiran ... xiv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 4
1.3 Tujuan Penelitian ... 4
1.3.1 Tujuan Umum ... 4
1.3.2 Tujuan Khusus ... 4
1.4 Manfaat Penelitian ... 4
1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti ... 4
1.4.2 Manfaat Bagi Karyawan Industri Kreatif... 5
1.4.3 Manfaat Bagi Perusahaan ... 5
1.4.4 Manfaat Bagi Instansi Kesehatan ... 5
1.5 Keaslian Penelitian ... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Konsep Pengetahuan ... 7
2.1.1 Definisi pengetahuan ... 7
2.1.2 Jenis pengetahuan ... 8
2.1.3 Tingkat pengetahuan ... 8
2.1.4 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan ... 10
2.1.5 Penyakit Akibat Kerja ... 12
2.2 Konsep Computer Vision Syndrome ... 13
2.2.1 Definisi Computer Vision Syndrome... 13
2.2.2 Prevalensi Computer Vision Syndrome ... 13
2.2.3 Penyebab Computer Vision Syndrome ... 14
2.2.4 Gejala klinis Computer Vision Syndrome ... 15
2.2.5 Faktor resiko Computer Vision Syndrome ... 19
2.2.6 Dampak Computer Vision Syndrome ... 20
2.2.7 Pencegahan Computer Vision Syndrome ... 20
2.3 Konsep perilaku ... 23
2.3.1 Definisi perilaku ... 23
2.3.2 Bentuk perilaku ... 23
x
BAB III KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN
3.1 Kerangka Konsep... ... 25
3.2 HipotesisPenelitian... ... 26
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Desain Penelitian ... 27
4.2 Kerangka Penelitian ... 28
4.3 Populasi, Teknik Sampling dan Sampel Penelitian ... 29
4.3.1 Populasi Penelitian ... 29
4.3.2 Teknik Sampling ... 29
4.3.3 Sampel... 29
4.4 Variabel Penelitian ... 29
4.5 Definisi Operasional ... 31
4.6 Tempat Penelitian ... 32
4.7 Waktu Penelitian ... 32
4.8 Instrumen Penelitian ... 32
4.9 Prosedur Pengumpulan Data ... 34
4.10 Pengolahan Data... ... 35
4.11 Validitas dan Reliabilitas... .. 35
4.11.1 Uji Validitas... ... 35
4.11.2 Uji Reliabilitas... ... 36
4.12 Analisa Data... ... 37
4.12.1 Analisis Univariat ... 37
4.8.2.2 Analisis Bivariat ... 38
4.13 Etika Penelitian ... 39
BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA 5.1 Karakteristik Responden ... 41
5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia,Lama bekerja, Jenis kelamin, dan pendidikan terakhir ... 41
5.1.2 Identifikasi Responden Berdasarkan pengetahuan Karyawan Tentang Computer Vision Syndrome ... 42
5.1.3 Identifikasi Responden Berdasarkan perilaku pencegahan Computer Vision Syndrome ... 43
5.2 Analisa Data... ... 43
5.2.1 Hasil Analisa Data Pengetahuan Karyawan Terhadap Perilaku Pencegahan Computer Vision Syndrome ... 43
BAB VI PEMBAHASAN 6.1 Gambaran Pengetahuan Karyawan Tentang Computer Vision Syndrome ... 46
6.2 Gambaran perilaku pencegahan Computer Vision Syndrome ... 47
6.3 Analisis Hubungan antara Pengetahuan Karyawan terhadap Perilaku Pencegahan Gangguan Kesehatan Computer Vision Syndrome ... 48
6.4 Keterbatasan Penelitian ... 51
xi BAB VII PENUTUP
7.1 Kesimpulan ... 53 7.2 Saran ... 53 DAFTAR PUSTAKA ... 55
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 4.2 Tabel Definisi Operasional... 31
Tabel 4.3 Tabel Kisi-kisi Kuesioner ... 33
Tabel 4.4 Uji Reliabilitas Item Pertanyaan Kuesioner ... 37
Tabel 4.5 Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi Spearmen ... 39
Tabel 5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia,Lama bekerja, Jenis kelamin, dan pendidikan terakhir ... 41
Tabel 5.2 Identifikasi Responden Berdasarkan pengetahuan Karyawan Tentang Computer Vision Syndrome ... 42
Tabel 5.3 Identifikasi Responden Berdasarkan perilaku pencegahan Computer Vision Syndrome ... 43
Tabel 5.4 Hasil Cross Tabulation Hubungan antara Pengetahuan Karyawan Terhadap Perilaku Pencegahan Gangguan Kesehatan Computer Vision Syndrome ... 44
xiii
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Peneliti ... 57
Lampiran 2 Lembar Persetujuan Menjadi Responden (Informed Consent) ... 58
Lampiran 3 Lembar Petunjuk Pengisian Kuesioner dan Identitas Responden ... 59
Lampiran 4 Kuesioner Pengetahuan Computer Vision Syndrome ... 60
Lampiran 5 Kuesioner Perilaku Pencegahan Computer Vision Syndrome ... 62
Lampiran 6 Lembar Uji Validitas dan Reliabilitas ... 64
Lampiran 7 Hasil Olah data kuesioner ... 66
Lampiran 8 Hasil Olah Data Spearmen SPSS ... 72
Lampiran 9 Jawaban Berdasarkan Pertanyaan Pengetahuan Computer Vision Syndrome ... 73
Lampiran 10 Jawaban Berdasarkan Pertanyaan Perilaku Penceghan Computer Vision Syndrome ... 75
Lampiran 11 Lembar Konsultasi Skripsi ... 76
Lampiran 12 Angket Persetujuan ... 79
Lampiran 13 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian ... 80
Lampiran 14 Dokumentasi Penelitian ... 81
55
DAFTAR PUSTAKA
Anshel, J.R., (2005). Visual Ergonomics Handbook. New York. CRC Press is an imprint of Taylor & Francis Group, LLC.
Anshel, J.R., (2007). Visual ergonomics in the Workplace. AAOHN journal october 2007, Vol. 55, NO. 10, pp. 561-578.
Azwar, S. (2015). Penyusun Skala Psikolog. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Bagheban, A.A., Kangari, H., Hosseini, S., & Rahmani, S. (2014). Lower tear meniscus in computer reading task with and without soft contact lens. Journal of Paramedical Sciences (JPS) Vol.5, No.3, pp. 34-41.
Baker, D.W. (2006). The Meaning and the Measure of Health Literacy. Journal of General Internal Medicine. Vol 21, No 8, pp. 878-883.
Budiman & Riyanto,A. (2013). Kapita Selekta Kuesioner pengetahuan dan sikap dalam penelitian kesehatan. Jakarta: Salemba Medika.
Bansal, K., Richa, T., Rohit, K., Karan, P., & Saudan, S. (2009). Study of Visual and Musculoskeletal Health Disorders among Computer Professionals in NCR Delhi. Indian Journal of Community Medicine, Vol 34, No 4, pp.315-326.
Chiemeke, S.C., M.L., Allen, E.A. & Olajire, B.A. (2007). Evaluation of Vision-Related Problems amongst Computer Users: A Case Study of University of Benin, Nigeria. Proceedings of the World Congress on Engineering. Vol 1. pp. 5-7. Dalami, E. (2010). Etika Keperawatan. Jakarta: Trans Info Media.
Effendy, F. & Makhfudli. (2009). keperawatan kesehatan komunitas teori dan praktik dalam keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Liew, A. (2007). Understanding Data, Information, Knowledge And Their InterRelationships. Journal of Knowledge Management Practice. Vol 8, No 2, pp. 1-7
Loh, K.Y & Reddy, S.C. (2008). Understanding and preventing Computer Vision Syndrome. Academy of Family Physicians of malaysia, Vol 3, No 3. pp. 128-130. Mowry, C., & Ison, D. C. (2015). Assessing Computer Vision Syndrome Risk for
Pilots. Journal of Aviation/Aerospace Education & Research, Vol 24, No 2, pp. 121-139.
Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.
Nursalam. (2014). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis Edisi 3. Jakarta: Salemba Medika.
56
International Journal of Business, Humanities and Technology, Vol. 1 No. 2, pp. 1-12.
Raymond, A.T. (2012). Knowledge of Computer Vision Syndrome among computer users in the workplace in Abuja, Nigeria. Dissertation, Master of Public Health. University of South Africa.
Raymond, A.T. & Mashalla Y. J.(2014). Impact of Computer Technology on Health: Computer Vision Syndrome (CVS). Academic Jornals, Vol. 5, No 3, pp. 20-30. Reddy SC, Low CK, Lim YP , Low LL , Mardina F , Nursaleha MP(2013). Computer Vision Syndrome: a study of knowledge and practices in university students. Nepal J Ophthamology, Vol 5, No 10, pp. 161-168
Seguı M. del M, Garcıa J.C, Crespo.A ,Verdu.J ,& Elena Ronda(2015). A reliable and valid questionnaire was developed to measure computer vision syndrome at the workplace. Journal of Clinical Epidemiology, Vol 68, Issue 215, pp. 662 -673. Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta Sujarweni, W. V. (2014). Panduan Penelitian Keperawatan dengan SPSS. Yogyakarta:
Pustaka Baru Press.
Susila & Suyanto. (2014). Metodologi Penelitian Cross Sectional Kedokteran dan Kesehatan. Klaten: Boss Script.
Wawan, A. & Dewi, M. (2010). Teori pengukuran pengetahuan,sikap,dan perilaku manusia dolengkapi contoh kuesioner. Yogyakarta: Muha Medika.
Yan, Z., Hu, L., Chen, H., & Lu (2008). Computer Vision Syndrome: A widely spreading but largely unknown epidemic among computer users. Computers in Human Behavior, Vol 24, Issue 5. pp. 2026–2042.
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Selama 20 tahun terakhir, telah terjadi kemajuan besar dalam teknologi
informasi. Penggunaan komputer di setiap tempat kerja sangat membantu dan
mempermudah pekerjaan di kehidupan sehari-hari. Komputer juga hampir menjadi
satu bagian tak terpisahkan dari peralatan baik di kantor dan di rumah (Loh & Reddy,
2008: 128). Seperti pekerjaan dikantor, tentu melibatkan berbagai kegiatan dengan
komputer bahkan selama berjam-jam untuk menyelesaikan pekerjaan misalnya
mengetik dan membaca (Segui, et al, 2015: 662).
Penyakit akibat kerja adalah setiap penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan
atau lingkungan kerja. Beberapa ciri penyakit akibat kerja, yaitu dipengaruhi oleh
populasi pekerja, disebabkan oleh penyebab yang spesifik, dan ditentukan oleh
pemajanan ditempat kerja (Effendy & Makhfudli, 2009: 235). Sebuah penelitian
mempelajari tentang prevalensi gangguan kesehatan dikalangan profesional komputer
dan hubungannya dengan kondisi lingkungan kerja, 200 sampel profesional komputer
dari Delhi dan NCR termasuk pekerja dibidang pengembang perangkat lunak, call
center, dan entri data. Prevalensi hasilnya yaitu terdapat masalah visual dalam
kelompok studi sejumlah 76% (152/200) dan masalah muskuloskeletal dilaporkan
76,5% (153/200), hal ini menunjukkan terdapat peningkatan bertahap pada keluhan
tersebut berhubungan dengan jumlah jam yang dihabiskan untuk bekerja didepan
komputer sehari-hari (Bansal, et al, 2009: 326).
Masalah baru yang muncul di abad ini seiring dengan peningkatan
2
kesehatan computer vision syndrome. Terdapat hubungan antara gejala visual seperti nyeri,
kemerahan, kekeringan, kabur, penglihatan ganda pada pengguna komputer. Untuk
itu pencegahan merupakan strategi utama dalam upaya menurunkan gangguan
kesehatan ini, seperti modifikasi dalam lingkungan pekerjaan, pendidikan pasien
(pekerja), dan perawatan mata yang tepat, hal inilah strategi penting dalam mencegah
computer vision syndrome (Loh & Reddy, 2008: 130).
Diperkirakan bahwa 90% dari 70 juta pekerja di Amerika Serikat yang
menggunakan komputer lebih dari 3 jam per hari mengalami gejala computer vision
syndrome (mata panas, kelelahan mata, kemerahan mata, berkurangnya intensitas
berkedip, mata terasa tegang, gatal, dan perasaan seperti terdapat benda asing pada
mata). Hal ini jelas bahwa dampak dari gejala tersebut terkait dengan penggunaan
komputer termasuk tinggi (karena jumlah kesalahan yang dilakukan selama
menggunakan komputer). American Optometric Association (AOA) mendefinisikan
computer vision syndrome sebagai suatu masalah yang kompleks pada mata yang sangat
berkaitan dengan pekerjaan, dan yang dialami selama atau berhubungan dengan
penggunaan komputer. Dalam banyak kasus, gejala gangguan visual terjadi karena
tuntutan pekerjaan yang melebihi waktu normal mata didepan komputer pada
pekerja dalam menyelesaikan pekerjaanya. Gejala ini terdiri dari gejala kompleks
visual (seperti gatal, mata panas, kekeringan, penglihatan kabur) yang terjadi selama
atau segera setelah hari kerja (Segui, et al, 2015: 663).
Menurut Stella, et al, (2007: 1), masalah pada mata yang dialami oleh operator
komputer umumnya hanya bersifat sementara dan dapat menurun setelah selesai
kerja. Namun, ada beberapa pekerja yang terus mengalami gangguan atau kurangnya
kemampuan visual seperti jarak penglihatan yang kabur, bahkan setelah bekerja.
3
produktivitas, bahkan dapat meningkatan tingkat kesalahan dan mengurangi
kepuasan kerja.
Pada bulan Desember 2015 peneliti melakukan studi pendahuluan dengan
mewawancarai sepuluh orang karyawan di PT.Kapan Lagi Dot Com Networks. Hasil
dari wawancara, seluruh karyawan bekerja dengan intensitas waktu rata-rata 8-12 jam
disetiap hari kerja. Karyawan yang mengalami ketidaknyamanan pada mata atau gejala
computer vision syndrome seperti mata tegang, gatal-gatal, mata berair, dan kelelahan otot
mata berjumlah 9 orang. Karyawan tersebut belum mengetahui definisi, gejala klinis,
faktor resiko,dan dampak dari computer vision syndrome, tetapi pada 1 orang karyawan
mengetahui sebatas definisi computer vision syndrome. Peniliti juga menanyakan tentang
perilaku pencegahan dalam mengatasi masalah computer vision syndrome. Hasil yang
didapatkan, 6 orang karyawan istirahat sesuai jam kerja yang ditetapkan oleh
perusahaan (11.30-13.00), 1 orang karyawan mengatasinya dengan berjalan dikantor,
dan 3 orang karyawan tidak menggunakan kacamata korektif yang dimiliki.
Peneliti menyimpulkan, bahwa pengetahuan karyawan tentang computer vision
syndrome dan perilaku pencegahan terhadap gangguan kesehatan tersebut masih sangat
rendah. Menurut Loh & Reddy,2008: 129 ; Anshel,2007: 417 upaya pencegahan yang
dapat dilakukan dengan cara memodifikasi lingkungan kerja seperti tingkat
pencahayaan layar monitor distandartkan, posisi layar komouter sejajar atau dibawah
pandangan mata, perawatan mata yang tepat dengan berkedip (16-18 kali per menit),
berjalan-jalan disekitar kantor, penggunaan obat tetes mata sesuai anjuran dokter,
4
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
mengenai hubungan antara pengetahuan karyawan terhadap perilaku pencegahan
gangguan kesehatan computer vision syndrome.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini
adalah “adakah hubungan antara pengetahuan karyawan terhadap perilaku
pencegahan gangguan kesehatan computer vision syndrome?”
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan antara pengetahuan
karyawan terhadap perilaku pencegahan computer vision syndrome.
1.3.2 Tujuan Khusus
1) Mengidentifikasi pengetahuan karyawan tentang computer vision syndrome
2) Mengidentifikasi karyawan terhadap perilaku pencegahan computer vision
syndrome.
3) Mengetahui hubungan antara pengetahuan karyawan terhadap perilaku
pencegahan computer vision syndrome.
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Bagi Peneliti
1) Sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program Studi S1
Keperawatan, Fakultas Ilmu Keperawatan, Universitas Muhammadiyah
5
2) Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan wawasan peneliti dan
menjadi pengalaman berharga untuk peneliti dan kemudian sebagai
referensi untuk penelitian berikutnya.
1.4.2 Manfaat Bagi Karyawan Industri kreatif
Sebagai sumber pengetahuan dalam menjaga kesehatan kerja terutama
pada kesehatan mata.
1.4.3 Manfaat Bagi Perusahaan
Sebagai sumber informasi atau nantinya digunakan untuk program
pemeliharaan kesehatan karyawan dilingkungan kerja.
1.4.4 Manfaat Bagi Instansi Kesehatan
Sebagai sumber informasi untuk program kesehatan kerja baik di
perusahaan, rumah sakit, pabrik, dan lainnya.
1.5 Keaslian Penelitian
1) Penelitian Bansal, Kapil, et al. "A study of visual and musculoskeletal health
disorders among computer professionals in NCR Delhi." Indian Journal of
Community Medicine 34.4 (2009): 326. Perbedaan penelitian yang akan
dilakukan dengan Penelitian Bansal, Kapil, et al,yaitu penelitian ini
meneliti lebih banyak efek penggunaan komputer terhadap gangguan
visual lebih tepatnya pada computer vision syndrome.
2) Penelitian M.del.M. Segui, et al, “A reliable and valid questionnaire was
developed to measure computer vision syndrome at the workplace” Journal of Clinical
Epidemiology 68 (2015) 662e673. Perbedaan penelitian yang akan dilakukan
6
kuesioner untuk mengetahui hubungan pengetahuan terhadap perilaku
pencegahan computer vision syndrome.
3) Penelitian Loh, K.Y & Reddy, S.C “Understanding and preventing Computer
Vision Syndrome” Malaysian Family Physician 2008; volume 3, Number 3Tiga.
Perbedaan penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian Loh, K.Y &
Reddy, S.C yaitu variabel dependen pada penelitian ini ingin mengetahui
hubungan antara pengetahuan karyawan terhadap perilaku pencegahan
gangguan computer vision syndrome.
4) Penelitian Stella.C et all “Evaluation of Vision-Related Problems amongst
Computer Users: A Case Study of University of” WCE Vol 1 2007. Perbedaan
penelitian yang akan dilakukan dengan penelitian Stella.C et all yaitu
penelitian ini untuk mengetahui bagaimana perilaku pekerja komputer
dalam mencegah/mengurangi gejala gangguan kesehetan computer vision