• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERILAKU PASIEN DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN TB PARU Di Wilayah Kerja Puskesmas Arjowinangun Malang Tahun 2015

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERILAKU PASIEN DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN TB PARU Di Wilayah Kerja Puskesmas Arjowinangun Malang Tahun 2015"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

i

PERILAKU PASIEN DALAM UPAYA PENCEGAHAN

PENULARAN TB PARU

Di Wilayah Kerja Puskesmas Arjowinangun Malang Tahun 2015

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh:

MAWARDIN

(NIM: 201210300511089)

PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)

ii

PERILAKU PASIEN DALAM UPAYA PENCEGAHAN

PENULARAN TB PARU

Di Wilayah Kerja Puskesmas Arjowinangun Malang Tahun 2015

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang Untuk Memenuhi

Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Ahli Madya

Keperawatan

Oleh:

MAWARDIN

(NIM: 201210300511089)

PROGRAM DIPLOMA III KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(3)
(4)
(5)
(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Ahli Madya Keperawatan pada Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak pada penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, sangatlah sulit bagi saya untuk menyelesaikan laporan ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan terimakasih kepada:

1. BapakYoyok Bekti P. M.Kep., Sp.Kom. Selaku Dekan FIKES Universitas Muhammadiyah Malang yang telah memberikan ijin atas penelitian ini.

2. Ibu Reni Ilmiasih, M.Kep.,Sp.Kep., An. Selaku Kepala Program Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

3. Ibu Erma Wahyu, S.Kep., Ns., M.Si. Selaku pembimbing I yang telah sabar dan telaten dalam memberikan bimbingan, pengarahan dan waktu dalam proses penyusunan penelitian.

4. IbuNur Aini, S.Kep., Ns., M.Kep. Selaku pembimbing II yang telah sabar dan telaten

dalam memberikan bimbingan, pengarahan dan waktu dalam proses penyusunan penelitian.

5. Ibu Ernik Ekarnawati,S.Kep., Ns. Selaku pembimbing lahan Puskesmas Arjowinangun Malang yang banyak membantu dalam proses penyelesaian Karya Tulis Ilmiah ini.

6. Bapak/Ibu dosen atas semua kesabaran dalam memberi bimbingan dan motivasi selama saya menempuh pendidikan dan selama proses penyusunan penelitian.

7. Orang Tua, dan keluarga yang telah memberikan bantuan dukungan material dan moral.

Semoga bantuan serta budi baik yang telah diberikan kepada penulis, mendapat balasan dari Allah SWT. Besar harapan penulis agar Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat.

(7)

vii ABSTRAK

Mawardin. 2015. Perilaku Pasien Dalam Upaya Pencegahan Penularan TB Paru. Program Diploma III Keperawatan, Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Muhammadiyah Malang. Pembimbing (I): Erma Wahyu, M., S.Kep., Ns., M.Si. Pembimbing (II): Nur Aini,S.Kep., Ns., M.Kep.

Latar Belakang : Tuberkulosis Paru (TB Paru) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Kuman batang aerobik dan tahan asam ini, dapat merupakan organisme pathogen maupun saprofit yang dapat menyerang semua organ terutama paru-paru. Ada beberapa mikro bakteri pathogen, tetapi hanya strain bovin dan manusia yang patogenik terhadap manusia. Basil tuberkel ini berukuran 0,3x2 sampai 4 mm, ukuran ini lebih kecil daripada sel darah merah. Tujuan penelitian : Ingin mengetahui upaya yang dilakukan pasien dalam pencegahan penularan TB Paru. Metode penelitian : Pada penelitian ini peneliti menggunakan desain penelitian kualitatif dengan strategi penelitian case study research, dengan mengambil tiga partisipan yaitu partisipan pertama dengan ini sial Ny. M, partisipan kedua dengan inisial Tn. H, dan partisipan ketiga dengan inisial Ny. L. Teknik analisa data menggunakan domain analisis. Hasil : Hasil penelitian didapatkan tiga tema yaitu ; (1) Pasien belum melakukan upaya pencegahan. (2) Penataan lingkungan rumah yang sehat. (3) Faktor obat. Kesimpulan : Berdasarkan hasil penelitian ini diharapkan puskesmas dapat menambah dan memodifikasi program penanggulangan tuberkulosis (TB) dan perlu dilakukan pengawasan secara berkala atau kunjungan rumah secara rutin untuk memantau pengobatan dan perilaku pencegahan penularan Tuberkulosis (TB) yang dilakukan pasien di rumah.

(8)

viii

ABSTRACT

Mawardin. 2015. Behavioral Prevention Patients In Pulmonary TB Transmission. Diploma III Nursing Faculty of Health Science, University of Muhammadiyah Malang. Adviser (I): Erma Wahyu, M., S.Kep., Ns., M.Si. Adviser (II): NurAini, S.Kep., Ns., M.Kep.

Background : Tuberculosis (pulmonary TB) is a contagious infectious disease caused by Mycobacterium tuberculosis. Germs aerobic rods and acid resistance, it can be a pathogenic organism or saprofit that can affect all organs, especially the lungs. There are several mycobacterial pathogen, but only bovine and human strains are pathogenic to humans. 0,3x2 tubercle bacillus measuring up to 4 mm, this size is smaller than a red blood cell. Objective : Want to know the efforts undertaken in the prevention of transmission of TB patient's lungs. Methods : In this study, researchers used a qualitative research design research strategy case study research, by taking the first three participants are participants with the initials Ny. M, participants both with the initials Mr. H, and the third participant with the initials Ny. L. Data analysis technique using domain analysis. Results : The results showed three themes, namely; (1) The patient has not made prevention efforts. (2) Structuring a healthy home environment. (3) factors drugs. Conclusion : Based on these results expected health centers can add and modify control programs for tuberculosis (TB) and need to be done periodically surveillance or home visits regularly to monitor the treatment and prevention of transmission behavior of Tuberculosis (TB) patients conducted at home.

(9)

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL... i

HALAMAN SAMPUL... ii

HALAMAN PERSETUJUAN... iii

HALAMAN PENGESAHAN... iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS... v

KATA PENGANTAR... vi

ABSTRAK... vii

ABSTRACT... viii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR LAMPIRAN... ... x

DAFTAR TABEL... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 4

1.3 Tujuan Penelitian... 4

1.4 Manfaat Penelitian ... ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 5

2.1 Konsep Tuberkulosis... 5

2.1.1 Definisi Tuberkulosis... 5

2.1.2 Epidemologi... 5

2.1.3 Etiologi... 6

2.1.4 Faktor Resiko... 7

2.1.5 Patogenesis/Patologi... 9

2.1.6 Klasifikasi Tuberkulosis... 9

2.1.7 Gejala Klinis TB Paru…………...…………...……... 10

2.1.8 Cara Penularan Tuberkulosis Paru…...…………...………... 11

2.1.9 Pencegahan Penyakit Tuberkulosis…………..………... 11

2.1.10 Pemeriksaan Penunjang Tuberkulosis………... 13

2.1.11 Penatalaksanaan Tuberkulosis………. 15

2.1.12 Efek Samping Obat TB Paru………..……….. 17

2.1.13 Komplikasi Tuberkulosis………... 18

2.2 Konsep Perilaku……..……... 18

2.2.1 Definisi Perilaku... 18

2.2.2 Proses Pembentukan Perilaku...……... 19

2.2.3 Domain Perilaku... 21

2.2.4 Bentuk Perilaku………...…... 23

2.2.5 Perilaku Kesehatan... 24

2.2.6 Perilaku Terhadap Sistem Pelayanan Kesehatan………... 26

2.2.7 Perilaku Terhadap Lingkungan Kesehatan (Environmental behavior)………... 26

(10)

x

2.2.9 Perilaku Pencegahan Penyaakit……….……... 28

BAB III METODE STUDI KASUS... 32

3.1 Desain Penelitian...…... 32

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian... 32

3.3 Setting Penelitian... 32

3.4 Subjek Penelitian... 34

3.5 Metode Pengumpulan Data... 34

3.6 Metode Uji Keabsahan Data... 36

3.7 Metode Analisa Data... 37

3.8 Etika Penelitian... 38

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 40

4.1 Informasi Umum Partisipan... 40

4.2 Hasil Penelitian... 41

4.2.1 Pasien belum melakukan upaya pencegahan ….……... 42

4.2.2 Penataan lingkungan rumah yang sehat………... 43

4.2.3 Faktor obat………..…………... 44

4.3 Pembahasan... 45

4.3.1 Pasien belum melakukan upaya pencegahan…………... 46

4.3.2 Penataan lingkungan rumah yang sehat………... 46

4.3.3 Faktor obat………... 47

BAB V PENUTUP... …...... 49

5.1 Kesimpulan... 49

5.2 Saran... 50

5.2.1 Bagi Pasien dan keluarga... 50

5.2.3 Bagi Lembaga Puskesmas... 50

(11)

xi

DAFTAR TABEL

(12)

51

DAFTAR PUSTAKA

Price, Sylvia Anderson. 2006.Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit Ed 6,

Vol2.EGC: Jakarta.

Aditama, Tjandra Yoga 2006.Tuberkulosis : Diagnosis, terapi dan masalahnya.Ikadi:

Jakarta.

MansjoerArif. 2008. KapitSelektaKedokteranJilid 2 EdisiKetiga.FKUI: Media

Aesculapius

Word Health Organization(WHO). 2012.Global Tuberkulosis Report. Available.

Diakses dari http://www.who.int, diakses pada tanggal 1 agustus 2014.

Dep.Kes RI, Sub Direktorat TB: WHO 2008:Lembar Fakta Tuberkulosis.

http://www.tbindonesia.or.id/pdf/Lembar_Fakta_TB.pdf (Sitasi 10 Februari

2011).

KEMENKES RI. 2011.Pedoman Nasional Pengendalian Tuberkulosis.Jakarta.

Septi Shinta Sunaryati. 2011.14 Penyakit Paling Sering Menyerang Dan Sangat

Mematikan,Jokjakarta.

Naga, Soleh S. 2012.Buku Panduan Lengkap Ilmu Penyakit Dalam. Diva Press:

Yogyakarta.

PDPI. 2006. T uberkulosis :Pedoman Diagnosis danPenatalaksanaan di Indonesia.

Diaksesdarihttp://www.klikpdpi.com/konsensus/tb/tb.html, diaksespadatanggal 4

Agustus 2014

SoekidjoNotoatmodjo. 2010.Ilmu Perilaku Kesehatan.RinekaCipta: Jakarta.

Cresswell, W. 2010.Research design : pendekatan kualitatif, kuantitatif dan mixe.Ed 3.

Pustaka Pelajar Tebal: Bandung.

Lexy J. Moleong, M.A. 2011. MetodologiPenelitianKualitatif.Rosda:Bandung.

Sugiyono.2011.MetodePenelitianKuantitatif, Kualitatif, dan R&D.Alfabeta:

Bandung.

SoekidjoNotoatmodjo. 2012.PromosiKesehatan Dan PerilakuKesehatan.Rineka

Cipta: Jakarta.

Susila, Suyanto. 2014.MetodePenelitianEpidemiologi.Bursa Ilmu: Yogyakarta.

(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tuberkulosis Paru (TB Paru) adalah penyakit infeksi menular yang disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis. Kuman batang aerobik dan tahan asam ini, dapat merupakan organisme patogen maupun saprofit yang dapat menyerang semua organ terutama paru-paru. Ada beberapa mikrobakteri pathogen, tetapi hanya strain bovin dan manusia yang

patogenik terhadap manusia. Basil tuberkel ini berukuran 0,3x2 sampai 4 mm, ukuran ini lebih kecil daripada sel darah merah (Price & Wilson, 2006). Penyebaran Bakteri TB Paru di dalam tubuh manusia lama-kelamaan bisa merusak total paru-paru sehingga membuat oksigen yang dapat terhirup tidak lagi mencukupi kebutuhan tubuh. Bakteri TB paru dapat menular melalui udara bila orang yang mempunyai penyakit TB Paru batuk dan menyebarkan kuman ke udara dalam bentuk percikan dahak (Aditama & Yoga, 2006).

Penyakit TB Paru telah dikenal lebih dari satu abad yang lalu, yakni sejak ditemukannya kuman penyebab tuberkulosis oleh Robert Koch tahun 1882 (Mansjoer, 2008). Partikel infeksi ini dapat menetap 1-2 jam, tergantung pada ada tidaknya sinar ultra violet, ventilasi yang buruk dan kelembaban. Pada suasana yang lembab dan gelap kuman dapat bertahan berhari-hari sampai berbulan-bulan dan akan menempel pada jalan nafas atau paru-paru. TB Paru menyebabkan kematian di dunia, terutama di negara berkembang. Sampai saat ini, belum ada negara yang berhasil terbebas dari Mycobacterium Tuberculosis. Berdasarkan data Global Tuberculosis Control Indonesia menempati urutan kelima dari 22 negara dengan beban tinggi TB Paru, dengan jumlah penderita TB Paru 429.730 kasus dan jumlah kasus baru dari 183.366 kasus. Jumlah kasus pengobatan

(14)

2

Menurut Depkes RI, 2008 WHO mencanangkan TB Paru sebagai kedaruratan dunia (Global health emergency) dan Indonesia termasuk kedalam kelompok negara beban tinggi (high burden countries) menempati urutan keempat setelah India, China dan Afrika Selatan.

Dengan jumlah, India 2.200.000 kasus, China 1.000.000 kasus, Afrika Selatan 500.000 kasus dan Indonesia 450.000 kasus. Terdapat 583.000 kasus baru TB Paru di Indonesia dan secara nasional setiap tahunnya penyakit ini dapat membunuh sekitar 140.000 orang atau 138 kematian, 16 kematian per jam, 1 kematian setiap 4 menit. Insiden kasus TB Paru BTA positif sekitar 110 per 100.000 penduduk (Depkes RI, 2008).

Pada tahun 2012 jawa timur menjadi provinsi dengan kasus tuberculosis (TB) terbanyak kedua di Indonesia, dengan jumlah (41.404 kasus) setelah Jawa Barat (62.563 kasus). Kasus kematian akibat TB di Jawa Timur pertahunnya diperkirakan sebanyak 10.108 penderita. Dari jumlah tersebut 26.007 diantaranya merupakan kasus yang menular (Dinkes Jawa Timur, 2012). Sedangkan berdasarkan data dari rekam medik Puskesmas Arjowinangun Kota Malang bahwa jumlah penderita TB Paru pada bulan januari s/d desember 2014 sebanyak 26 orang dan di bulan januari s/d mei 2015 bertambah 5 orang. Meningkatnya jumlah penderita TB Paru di Indonesia disebabkan oleh perilaku yang tidak sehat. Hasil survei di Indonesia oleh Ditjen Pemberantasan Penyakit Menular

dan Penyehatan Lingkungan (P2MPL), bertambahnya angka kejadian TB paru salah satunya disebabkan oleh kurangnya tingkat pengetahuan dan

perilaku seperti, penderita TBC batuk dan tidak menutup mulut, membuang dahak di sembarang tempat terutama di tempat-tempat yang lembab, ventilasi rumah tidak di buka sehingga sinar matahari tidak bisa masuk (KEMENKES RI, 2011).

(15)

3

kuman-kuman basil tuberkel yang berasal dari orang yang terinfeksi. Saluran pencernaan merupakan tempat masuk utama bagi jenis bovin, yang penyebarannya melalui susu yang terkontaminasi. Akan tetapi, di Amerika Serikat, dengan luasnya pasteurisasi susu dan deteksi penyakit

pada sapi perah, TB bovin ini jarang terjadi (Price & Wilson, 2006).

Penyakit TB Paru sebenarnya dapat dicegah dengan cara yang dapat dilakukan, yaitu Menelan OAT secara lengkap dan teratur sampai sembuh, Pasien TB Paru harus menutup mulutnya dengan sapu tangan atau tisu pada waktu bersin dan batuk, dan mencuci tangan dengan bersih, Tidak membuang dahak di sembarang tempat, tapi dibuang pada tempat khusus dan tertutup, misalnya dengan menggunakan wadah/kaleng bertutup yang sudah diberi air sabun, Buanglah dahak ke kamar mandi atau timbun ke dalam tanah di tempat yang jauh dari keramaian, Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) yang meliputi mamakai masker, menjemur alat tidur (seperti kasur, bantal), membuka pintu dan jendela setiap pagi agar udara dan dan sinar matahari bisa masuk sehingga sinar mata hari langsung dapat mematikan kuman TBC, makan-makanan yang bergizi, tidak merokok dan minum-minuman keras, olah raga secara teratur, mencuci pakaian hingga bersih di air yang mengalir setelah buang air besar di jamban, sebelum dan sesudah makan, beristirahat cukup, jangan tukar menukar peralatan mandi (Depkes RI, 2009).

Berdasarkan hasil studi pendahuluan melalui wawancara langsung dengan pasien dan keluarga, bahwa didapatkan pasien belum memiliki

(16)

4

yaitu Menjauhkan anggota keluarga lain dari penderita TB Paru saat batuk, Menghindari penularan melalui dahak pasien penderita TB Paru dalam keluarga, Membuka jendela rumah untuk pencegahan penularan TB Paru pasien, Menjemur kasur pasien TB Paru untuk pencegahan penularan TB

Paru dalam keluarga. Berdasarkan latar belakang di atas, peneliti tertarik untuk meneliti kasus perilaku pasien dalam upaya pencegahan penularan TB Paru.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimanakah perilaku pasien dalam upaya pencegahan penularan TB Paru?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui upaya yang di lakukan pasien dalam pencegahan penularan TB Paru.

1.4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat penelitian bagi pasien

Mengetahui tentang perilaku pasien dalam upaya pencegahan penularan TB Paru dan membantu untuk memberikan pengetahuan pada pasien dan keluarga. Hasil studi kasus ini diharapkan pasien dapat merubah perilaku dan dapat menjalani perawatan dan pengobatan semaksimal mungkin.

1.4.2 Manfaat penelitian bagi perawat

Meningkatkan pengetahuan perawat tentang pentingnya mengetahui tingkat pengetahuan pasien dalam merubah perilaku untuk pencegahan penularan TB Paru.

1.4.3 Manfaat penelitian bagi Puskesmas Arjowinangun

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari tugas akhir ini berupa JSON web service yang dapat diakses oleh dua aplikasi yang berbeda platform, serta fungsi-fungsi web service yang dapat digunakan oleh lebih

Air alam yang bersumber dari sungai, laut, maupun dari sumur yang mengandung kandungan bermacam-macam kotoran yang merupakan senyawa kimia yang dapat menimbulkan beberapa

Untuk membuat Modul ini penulis membuat struktur navigasi dan storyboard dengan menggunakan Macromedia Flash MX 2004 serta komponen-komponen lainnya yang mendukung proses

Disini Penulis mencoba memberikan salah satu contoh penggunaan aplikasi multimedia dalam menyampaikan beberapa informasi tentang budi daya ikan lou han yang banyak diminati

Diplomasi kebudayaan merupakan salah satu cara pelaksanaan diplomasi dengan menggunakan pendekatan kebudayaan, yang antara lain berarti mencoba untuk meningkatkan

The International Archives of the Photogrammetry, Remote Sensing and Spatial Information Sciences, Volume XLII-2/W3, 2017 3D Virtual Reconstruction and Visualization of

saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika, terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas

PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI DARI USAHA DAN/ATAU PEKERJAAN BEBAS (BAGI WAJIB PAJAK YANG MENGGUNAKAN NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO). PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI