• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERENCANAAN PERAWATAN MESIN KANTONG PLASTIK HDPE D45 (DT_4515) GUNA MENURUNKAN BIAYA DOWN TIME DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARKOV CHAIN (Studi Kasus Pada Hosana Plastic, Merjosari Kec. Lowokwaru, Malang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERENCANAAN PERAWATAN MESIN KANTONG PLASTIK HDPE D45 (DT_4515) GUNA MENURUNKAN BIAYA DOWN TIME DENGAN MENGGUNAKAN METODE MARKOV CHAIN (Studi Kasus Pada Hosana Plastic, Merjosari Kec. Lowokwaru, Malang)"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

PERENCANAAN PERAWATAN MESIN KANTONG PLASTIK HDPE D45

(DT_4515) GUNA MENURUNKAN BIAYA DOWN TIME DENGAN

MENGGUNAKAN METODE MARKOV CHAIN ( Studi Kasus Pada Hosana

Plastic, Merjosari Kec. Lowokwaru, Malang )

Oleh: Akhmad Ba’iv Akhyanuddin ( 02540168 ) Industrial Engineering

Dibuat: 2009-10-12 , dengan 3 file(s).

Keywords: Markov Chain, Biaya Perawatan

ABSTRAKSI

Hosana Plastik merupakan sebuah perusahaan yang memproduksi kantong plastik. Perusahaan ini selalu mengusahakan hasil produksi yang maksimal. Agar mencapai tujuan tersebut

kelancaran kegiatan proses produksi sangat diperlukan. Hal ini sangat dipengaruhi oleh kondisi mesin. Mesin Kantong Plastik HDPE D45 (DT_4515) merupakan mesin yang sangat vital peranannya di dalam kegiatan proses produksi di Hosana Plastik. Agar mesin ini dapat berfungsi dengan baik, maka perlu adanya sistem perawatan mesin produksi secara terencana dan teratur. Permasalahan yang ada di perusahaan ini adalah perawatan mesin yang seringkali tidak teratur, menunggu sampai mesin mengalami kondisi Kerusakan Berat hingga tidak dapat beroperasi kembali sehingga menimbulkan biaya Down Time yang diakibatkan mesin tidak beroperasi atau rusak. Untuk mengatasi masalah tersebut diusulkan 8 perencanaan perawatan dengan

menggunakan Metode Markov Chain, baik sistem perawatan yang preventif maupun korektif dengan menggunakan analisa biaya terendah. Ke-8 perawatan itu antara lain :

1.Perawatan Korektif pada status 3 dan 4 (P1). 2.Perawatan Korektif pada status 2, 3 dan 4 (P2). 3.Perawatan Korektif pada status 2 dan 3 (P3). 4.Perawatan Korektif pada status 2 dan 4 (P4).

5.Perawatan Korektif pada status 4 dan Perawatan Preventiv pada status 1 (P5). 6.Perawatan Korektif pada status 3 dan Perawatan Preventiv pada status 1 (P6). 7.Perawatan Korektif pada status 2 (P7).

8.Perawatan Korektif pada status 3 (P8).

Pada perawatan awal perusahaan (P0) dilakukan perawatan Korektif jika mesin dalam kondisi Kerusakan Berat ( 4 = 0,1403454), sehingga didapat biaya perawatan sebesar Rp 50.111.440,-. Dari 8 perawatan usulan dipilih perawatan usulan terbaik yang mempunyai biaya perawatan terendah, yaitu dengan melakukan perawatan Korektif jika mesin dalam kondisi Kerusakan Sedang ( 3 = 0,001953) dan perawatan Preventiv jika mesin dalam kondisi Baik ( 1 = 0,9921875) (P6) sehingga didapat biaya perawatan sebesar Rp 72.065,-

Untuk mengetahui besarnya penghematan biaya Ekspektasi perawatan mesin dilakukan dengan cara : Biaya Perawatan Awal (P0) dikurangi biaya Perawatan Usulan yang terbaik (P6), sehingga didapatkan penghematan biaya Perawatan mesin sebesar Rp 7.954.145,- atau menurunkan biaya perawatan mesin sebesar 99,1 %.

(2)

maximal production result. To reach the target, fluency activity of production process is very needed. This matter influenced by machine condition. Plastic pocket machine of HDPE D45 ( DT_4515) is a very vital part in production process activity in Hosana Plastic. So that this

machine can functioned well, so necessary machine treatment system according to scheduled and regular.

The problems in this company is machine oftentimes not regular, wait until machine in heavy damage condition up to can not operate, so that cause cost of Down Time. To overcome the problem proposed 8 planning of treatment by using Markov Chain Method, with preventive maintenance and corrective maintenance by using lower cost analysis. 8 planning of treatment are :

1.Corrective maintenance in state 3 and 4 (P1). 2.Corrective maintenance in state 2, 3 and 4 (P2). 3.Corrective maintenance in state 2 and 3 (P3). 4.Corrective maintenance in state 2 and 4 (P4).

5.Corrective maintenance in state 4 and Preventive maintenance in state 1 (P5). 6.Corrective maintenance in state 3 and Preventive maintenance in state 1 (P6). 7.Corrective maintenance in state 2 (P7).

8.Corrective maintenance in state 3 (P8).

In beginning maintenance companies (P0) was done Corrective Maintenance if machine in Heavy Damage condition ( 4= 0,1403454), so that got cost of maintenance equal to Rp 50.111.440,-. From 8 treatment of planning is chosen the best planning maintenance that has lower maintenance cost, that is doing Corrective Maintenance if the machine in medium damage condition ( 3 = 0,001953), and Preventive Maintenance if the machine in good condition ( 1 = 0,9921875) (P6). So that got maintenance cost up to Rp 72.065,-

Referensi

Dokumen terkait

Tanzimat fermanı ile ilk kez Osmanlı vatandaşlarının aralarında din farkı gözetilmeden ceza hukuku alanında aynı hak ve güvencelere sahip olduğu pozitif

Beberapa hal sebagai rekomendasi adalah: (1) sebagai program rintisan, indikator keberhasilan yang terpenting adalah terimplementasinya semua konsep, strategi serta

Hasil penelitian menyimpulkan bahwa pelanggan sangat puas atas Notebook Toshiba, maka akan melakukan WOM positif yang meningkat untuk produk notebook Toshiba.. Keywords :

Supervisi klinis merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan peningkatan mutu proses belajar mengajar di sekolah. Supervisi dipandang sebagai bantuan yang

Lingkungan Propinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang – Undang

[r]

[r]

Hal ini disebabkan semakin lama waktu anodisasi semakin tebal lapisan oksida yang terbentuk sehingga pada saat dilakukan elektroforesis partikel silika yang menempel