• Tidak ada hasil yang ditemukan

Bahan 2 premature

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Bahan 2 premature"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

Asuhan Keperawatan 5.1 Pengkajian A. Sirkulasi

Hipertensi, Edema patologis (tanda hipertensi karena kehamilan (HKK)), penyakit sebelumnya.

B. Intregitas Ego

Adanya ansietas sedang. C. Makanan / cairan

Ketidakadekuatan atau penambahan berat badan berlebihan. D. Nyeri / Katidaknyamanan

Kontraksi intermiten sampai regular yang jaraknya kurang dari 10 menit selama paling sedikit 30 detik dalam 30-60 menit.

E. Pernafasan

Mungkin perokok berat (7-10 rokok perhari) F. Keamanan

Infeksi mungkin ada (misalnya infeksi saluran kemih (ISK) dan atau infeksi vagina) G. Seksualitas

Tulang servikal dilatasi. Perdarahan mungkin terlihat. Membran mungkin ruptur (KPD). Perdarahan trimester ketiga.

Riwayat aborsi, persalinan prematur, riwayat biopsi konus.

Uterus mungkin distensi berlebihan, karena hidramnion, makrosomia atau getasi multiple.

H. Interaksi sosial

Mungkin tergolong pada kelas sosial yang rendah. I. Pemeriksaan diagnostik

Ultrasonografi : Pengkajian getasi (dengan berat badan janin 500 sampai 2500 gram) Tes nitrazin : menentukan KPD

Jumlah sel darah putih : Jika mengalami peningkatan, maka itu menandakan adanya infeksi amniosentesis yaitu radio lesitin terhadap sfingomielin (L/S) mendeteksi fofatidigliserol (PG) untuk maturitas paru janin, atau infeksi amniotik.

Pemantauan elektronik : memfalidasi aktifitas uterus / status janin. 5.2. Diagnosa

1. Aktifitas inoleran berhubungan dengan hipersensitivitas otot / seluler.

2. Keracunan, resiko tinggi. Faktor resiko dapat meliputi toksik yang berhubungan dengan dosis / efek samping tokolitik.

3. Cedera resiko tinggi terhadap janin, berhubungan dengan resiko melahirkan bayi preterm.

4. Ansietas, ketakutan berhubungan dengan krisis situasional, ancaman yng dirasakan atau aktual pada diri dan janin.

5. Kurang pengetahuan mengenai persalinan preterm, kebutuhan tindakan dan prognosis berhubungan dengan kesalahan interpretasi atau kurang informasi. 6. Nyeri akut atau ketidaknyamanan berhubungan dengan kontraksi otot dan efek obat-obatan.

(2)

1. Diagnosa : Aktifitas inoleran berhubungan dengan hipersensitivitas otot / seluler. Tujuan : Menurunkan tingkat aktifitas.

Intervensi Rasional :

- Jelaskan alasan perlunya tirah baring, penggunaan posisi rekumben kiri/miring dan penurunan aktifitas. Tindakan ini ditujukan untuk mempertahankan janin jauh dari serviks dan meningkatkan perfusi uterus, tirah baring dapat menurunkan peka rangsang uterus.

- Berikan tindakan kenyamanan seperti gosokan punggung, perubahan posisi, atau penurunan stimulus dalam ruangan (misalnya lampu redup) Menurunkan tegangan otot dan kelelahan serta meningkatkan rasa nyaman.

- Kelompokkan aktivitas sebanyak mungkin, seperti pemberian obat tanda vital dan pengkajian. Meningkatkan kesempatan klien untuk beristirahat lebih lama diantara interupsi untuk tindakan berikutnya.

- Berikan periode tanpa interupsi untuk istirahat/tidur. Meningkatkan istirahat, mencegah kelelahan, dan dapat meningkatkan relaksasi.

- Berikan aktivitas pengalihan, seperti membaca, mendengarkan rasio dan menonton televisi atau kunjungan dengan teman yang dipilih atau keluarga. Membantu klien dalam koping dengan penurunan aktifitas .

2. Diagnosa : Keracunan, resiko tinggi. Faktor resiko dapat meliputi toksik yang berhubungan dengan dosis / efek samping tokolitik

Tujuan : Mencegah atau meminimalkan cedera materal Mandiri. Intervensi Rasional :

- Tempatkan klien pada posisi lateral, tinggikan kepala selama pemberian infus obat IV Menurunkan iribilitas uterin, meningkatkan perfusi plasenta dan mencegah hipotensi supine.

- Pantau tanda vital, auskultasi paru, perhatikan iregularitas jantung dan laporkan dispnea / sesak dada. Komplikasi, seperti edema pulmoner, disritmia jantung / takikardia, agitasi , dispnea, nyeri dada dan peningkatan pada volume plasma mungkin terjadi pada pemberian agnosis reseptor beta (ritrodin, isoxuprin) dan terbutalin sulfat, yang merangsang reseptor beta2 (khususnya pada penggunaan steroid bersama).

- Timbang klien setiap hari Memeriksa potensial perubahan fungsi perkemihan / retensi cairan.

- Pantau adanya mengantuk, kemerahan karena panas, depresi pernafasan dan depresi refleks tendon dalam dengan tepat. Tanda depresi neuromuskular, menandakan meningkatkan kadar MgSO4 serum.

- Sediakan antidot (Kalsium glukonat untuk MgSO4 propanol untuk ritrodin atau terbulatin sulfat). Pemberian antidot mungkin perlu untuk membalik atau mengatasi efek agen tokoitik.

Kolaborasi

Intervensi Rasional :

- Bantu sesuai kebutuhan dengan pemeriksaan vagina steril Untuk mengkaji status servikal. Pemerikasaan vaginal dipertahankan minimum, karena hal ini dapat menambah kepekaan uterus. Keamanan tokolitik bila serviks berdilatasi lebih dari 4 cm atau menonjol 80% tidak di dokumentasikan dan secara umum di

(3)

- Berikan larutan IV atau lobus cairan sesuai indikasi. Hidrasi dapatmenurunkan aktifitas uterus. Sebelum mulai terapi obat, hidrasi meningkatkan klirens ginjal dan meminamalkan hipotensi.

- Berikan nifedipine (procardia) di telan dan dikunyah dengan makan dan minum. Nifedipine dapat diganti dengan terbutalin sulfat. Nifedipin, penyekat saluran kalsium, digunakan secara percobaan bila obat lain gagal untuk menekan aktifitas uterus.

- Pasang kaos kaki antiembolik dan berikan latihan rentang gerka pasif pada kaki setiap 1-2jam. Mencegah pengumpulan darah pada ekstremitas bawah, yang dapat terjadi karena relaksasi otot halus.

- Pasang kateter indwellng sesuai indikasi. Haluaran urin harus dipantaudan

dipertahankan bila memberikan MgSO4. Haluaran harus pada sedikitknya 30 ml/jam atau 100 ml pada periode 4 jam.

- Atur untuk memindahkan klien ke fasilitas resiko tinggi atau pusat perawatan tarsier, bila aktifitas uterus menetap bersamaan dengan pemberian tokolitik. Membantu menjamin ketersediaan perawatan intensif yang tepat, yang mungkin diperlukan oleh bayi baru lahir bersamaan dengan kelahiran preterm.

3. Diagnosa : Cedera resiko tinggi terhadap janin, berhubungan dengan resiko melahirkan bayi preterm.

Tujuan : Mempertahankan kehamilan sedikitnya sampai kondisi yang menunjukkan matutitas bayi.

Intervensi Rasional :

- Kaji kondisi ibu yang di kontraindikasikan terhadap terapi steroid untuk

memudahkan maturitas paru janin. Pada HKK dan korioamnionitis, terapi steroid dapat memperberat hipertensi dan menutupi tanda infeksi. Steroid dapat

meningkatkan glukosa darah pada pasien dengan diabetes. Obat tidak akan efektif bila tidak mampu menunda kelahiran sedikitnya 48 jam.

- Kaji DJJ ; perhatikan adanya aktifitas uterus atau perubahan sevikal. Siapkan terhadap kemungkinan kelahiran preterm. Tokolitik dapat meningkatkan DJJ. Kelahiran dapat sangat cepat pada bayi kecil bila kontraksi uterus menetap tidak responsif pada tokolitik, atau bila perubahan servikal berlanjut.

- Tekankan pentingnya perawatan tindak lanjut Jika janin tidak dilahirkan dalam 7 hari dari pemberian ateroid, dosis harus diulang setiap minggu.

- Berikan terapi tokolitik sesuai pesanan Membantu menurunkan aktifitas smiometrial untuk mencegah / menunda kelahiran dini.

4. Diagnosa : Ansietas, ketakutan berhubungan dengan krisis situasional, ancaman yng dirasakan atau aktual pada diri dan janin.

Tujuan : Mengungkapkan pemahaman situasi individu dan kamungkinan hasil akhir. Intervensi Rasional :

- Orientasikan klien dan pasangan pada lingkungan persalinan. Membantu klien dan orang terdekat merasa mudah dan lebih nyaman pada sekitar mereka

- Anjurkan penggunaan teknik relaksasi Memungkinkan klien mendapatka keuntungan maksimum dari periode istirrahat, mencegah kelelahan otot dan memperbaiki aliran darah uterus.

(4)

- Berikan sedatif bila tindakan lain tidak berhasil Memberikan efek menenangkan dan traquiliser.

5. Diagnosa : Kurang pengetahuan mengenai persalinan preterm, kebutuhan tindakan dan prognosis berhubungan dengan kesalahan interpretasi atau kurang informasi.

Tujuan : Mengungkapkan kesadaran tentang implikasi dan kemungkinan hasil persalinan preterm.

Mandiri

Intervensi Rasional :

- Pastikan pengetahuan klien tentang persalinan preterm dan kemungkinan hasil Membuat data dasar dan mengidentifikasi kebutuhan

- Berikan informasi tentang perawatan tindak lanjut bila klien pulang Klien mungkin perlu kembali untuk keteraturan pemantauan adan atau tindakan - Anjurkan klien mengosongkan kandung kemih setipa 2 jam saat terjaga. Mencegah tekanan kandung kemih penuh pada uterus yang peka.

- Tinjau ulang kebutuhan cairan setiap hari, misalnya 2 sampai 3 quart (1,9 – 2,81) cairan dan menghindari kafein. Dehidrasi dap[at menimbulkan peningkatan kepekaan otot uterus.

Kolaborasi

Intervensi Rasional :

- Tekankan untuk menghindari obat yang dijual bebas sementara agen tokolitik diberikan kecuali dengan izin dokter. Penggunaan bersamaan dengan obat yang dijual bebas dapat menyebabkan efek mengganggu, khususnya bila obat yang dijual bebas mempunyai efek samping serupa dengan agen tokolitik (misalnya, antihistamin atau inhaler dengan efek bronkodilatasi seperti spinefrin).

- Berikan informasi tentang menggunkan tokolitik oral bersama makanan. Makanan memperbaiki toleransi terhadap obat dan penurunan efek samping

6. Diagnosa : Nyeri akut atau ketidaknyamanan berhubungan dengan kontraksi otot dan efek obat-obatan.

Tujuan : Melaporkan ketidaknyamanan menjadi minimal dan terkontrol. Intervensi Rasional :

- Percepat proses penerimaan dan lakukan tirah baring pada klien, dngan

menggunakan posisi miring kekiri. Posisi miring kekiri memperbaiki aliran darah uterus dan dapt menurunkan kepekaan uterus.

- Tinjau ulang teknik relaksasi Membantu menurunkan persepsi klien tentang ketidaknyama

daftar pustaka

Referensi

Dokumen terkait

Rekomendasi dari penelitian ini yaitu, diperlukan penyebaran kuisioner yang lebih luas mengenai tingkat kepatuhan dalam membaca label pangan kepada responden yang

Pada saat batang pembebas tidak ada tekanan, maka plat tekan menekan/menjepit plat kopling dan plat gesek secara bersama, sehingga terjadi

pembelajaran Make A Match dengan model pembelajaran Picture and Picture. Dalam penelitian ini akan diterapkan pada siswa kelas 5 sekolah dasar. IPA dipilih. sebagai mata

Hasil survey kesehatan Mental Rumah Tangga di Indonesia menyatakan 185 orang per 1000 penduduk Indonesia mengalami skizofrenia (ringan sampai berat). Berdasarkan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio antara tepung kacang hijau dengan bubur wortel dalam pembuatan bubur bayi memberikan pengaruh yang berbeda nyata

Dimana sumber daya manusia adalah potensi yang merupakan asset yang sangat berharga, perlu diperlakukan secara baik dan sebagai modal (non material / non finansial )

o) Tanggung jawab keberhasilan hanya dipikul oleh pimpinan Penerapan gaya ini dapat mendatangkan keuntungan antara lain berupa kecepatan serta ketegasan dalam pembuatan keputusan

Hal tersebut mengindikasikan bahwa sampel R2 bersifat amorf atau dapat dikatakan tidak terbentuknya ikatan- ikatan penyusun keramik yang diakibatkan rusaknya material