• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I Manfaat Internet bagi Pendidikan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB I Manfaat Internet bagi Pendidikan"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

MANFAAT INTERNET BAGI PENDIDIKAN

TUGAS MATA KULIAH

SEMESTER VI

Riset Teknologi, Informasi & Komunikasi (Lecture: Syamsul Bahri, S. Kom, M. Kom)

Disusun Oleh :

Nama : MUKHLIS

NPM : 43A87006130653

SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER BANI SALEH

(2)

2 of 12 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Teknologi Informasi dan Komunikasi berkembang sangat pesat. Berbagai kejadian atau peristiwa yang terjadi didunia ini dapat diketahui

dengan cepat dari negara/tempat yang letaknya berjauhan berkat kemajuan teknologi ini. Untuk mengikuti perkembangan tersebut pengguna internet dituntut untuk menguasai sarana dan prasarana pendukung teknologi informasi dan komunikasi. Dengan lajunya gerak teknologi informasi pembangunan, organisasi-organisasi publik maupun swasta semakin banyak yang mampu memanfaatkan teknologi informasi baru yang dapat menunjang efektifitas, produktivitas dan efisiensi mereka. Banyak yang terlupakan atau memandang ringan pada ketiga komponen penting dalam Teknologi Informasi, yakni perangkat manusia (brainware), prosedur (aturan-aturan yang berlaku didalam system) dan basis data. Basis Data sendiri merupakan representasi digital dari kenyataan fisik dan logic dari sebuah sistem.

Kebutuhan akan teknologi informasi sangatlah penting bagi pengguna banyak orang, terutama pada kebutuhan manusia akan informasi pelayanan jasa internet. Yang sering menjadi keluhan di saat mencari data-data maupun informasi yang diperlukan untuk keperluan akan kebutuhan pengguna internet tersebut. Sulitnya mencari data informasi tersebut bisa disebabkan oleh cara memperoleh informasi yang kurang fleksibel dan

akurat sesuai dengan yang dibutuhkan para pengguna internet.

(3)

3 of 12

mencapai 28% dari jumlah penduduk yang sebanyak 248 juta orang,” kata Ketua Umum APJII, Semuel A. Pangerapan, disela acara peluncuran “Profil Terkini Internet Industri Indonesia” hasil kerjasama dengan Badan Pusat Statistik (BPS), di Jakarta. Menurut Semuel meski terjadi pertumbuhan pengguna internet 2013 dalam jumlah signifikan, namun pesimis dapat memenuhi tuntutan International Telecom Union (ITU) yang menargetkan bahwa 50% penduduk Indonesia harus melek internet pada tahun 2015. “Untuk menyesuaikan tuntutan Millennium Development Goals yang juga disepakati ITU setengah penduduk Indonesia harus terkoneksi internet,” kata Semuel. Sesuai dengan MGDs, pengguna internet di Indonesia mencapai 107 juta pada tahun 2014, dan 139 juta pengguna pada 2015.

(AntaraNews.com).

Seiring dengan peran media semakin meningkat pesat dari waktu kewaktu. Maka diperkirakan internet akan menjadi kebutuhan dominan yang tidak terlupakan dalam kehidupan manusia pada masa mendatang. Didunia serba digital saat ini, internet bagi manusia merupakan suatu kebutuhan. Internet memang memudahkan pelajar mendapatkan segala informasi yang berhubungan dengan dunia pendidikan, tetapi internet juga dapat sebagi wahana yang dapat merusak moral para pelajar dengan situs-situs pornografi, kekerasan, dan hal-hal negatif lainnya. Meskipun dalam diri mereka mengetahui antara kepentingan yang baik (positif) dengan buruk (negatif). Namun pada akhirnya, kekuatan negatif cenderung lebih mempengaruhi cara berpikir dan berperilaku para remaja tersebut, maka utuk meminimalisirnya, usaha untuk memaksimalkan manfaat internet sebagai media pendidikan harus lebih dilakukan karena tujuannya hendak meningkatkan mutu pendidikan sekaligus mutu pengajar, dosen serta guru

dan peserta didik/pelajar dan mahasiswa yang lebih berkualitas.

(4)

4 of 12

nasional bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertagwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab, serta Pasal 1 (15) yang berbunyi: Pendidikan jarak jauh adalah pendidikan yang peserta didiknya terpisah dari pendidik dan pembelajarannya menggunakan berbagai sumber belajar melalui teknologi, komunikasi, informasi dan media lain.

Tercapainya tujuan dari pemanfaatan Internet bagi Pendidikan diatas

akan ditentukan oleh berbagai unsur yang menunjangnya. Unsur-unsur yang terdapat di dalamnya, yaitu: (1) pengguna, dengan segala karakteristiknya yang berusaha untuk mengembangkan diri seoptimal mungkin melalui internet; (2) tujuan, ialah sesuatu yang diharapakan setelah adanya dari pikiran mereka yang muncul untuk melakukan sesuatu; serta (3) layanan internet, tempat mereka yang selalu mengusahakan terciptanya situasi yang tepat (belajar) sehingga memungkinkan terjadinya proses pengalaman belajar.

Dari uraian diatas, tampaklah dua posisi subyek, yaitu layanan internet sebagai wadah untuk memperoleh informasi yang dibutuhkan dan pengguna internet adalah sebagai penerima informasi atau pihak yang ingin memperoleh informasi sesuai kebutuhannya. Hal ini mengimpilikasikan bahwa layanan internet dan penggunanya adalah merupakan suatu proses interaksi antara layanan internet dan sipengguna internet yang didasari atas keingin tahuannya dalam rangka pencapaian tujuan. Penyedia layanan internet sebagai salah satu unsur yang memiliki multiperan, yaitu tidak terbatas hanya sebagai “penyedia” yang melakukan transfer of knowledge, dan juga sebagai pembimbing yang mendorong potensi, mengembangkan

(5)

5 of 12

akses internet tetapi bagaimana pengguna dapat mengambil/menyerap informasi yang dia dapat apakah positif atau negatif tergantung kepribadiaan sipengguna internet, tetapi sipengguna juga dituntut untuk bagaimanan bisa menampilkan kepribadian yang mampu menjadi teladan bagi sipengguna internet lainnya. Mengapa pengguna internet harus menjadi pribadi teladan bagi pengguna lainnya? Karena kepribadian memiliki pengaruh besar terhadap perilaku pengguna internet.

Hal ini teramati pada berbagai penelitian menunjukkan bahwa saat ini

penyebab terbesar dari kegagalan penerimaan sistem informasi didalam organisasi bukan lagi disebabkan oleh kualitas teknis dari system maupun informasi yang dihasilkan akan tetapi kegagalan penerapan sistem lebih pada aspek keperilakuannya (behavioral) (Jodiyanto, 2007:2). Boodnar dan Hopwood (1995) menyatakan bahwa “Pengembangan Teknologi Informasi memerlukan perencanaan dan implementasi yang hati-hati untuk menghindari adanya penolakan terhadap sistem yang dikembangkan, dan ini sangat berhubungan dengan perubahan perilaku secara individual dalam melaksanakan pekerjaannya”. Penolakan terhadap sistem informasi yang dikembangkan tersebut akan berdampak pada pemanfaatan yang rendah terhadap sistem informasi yang ada secara kontinus yang pada akhirnya menyebabkan rendahnya return dari investasi organisasi dalam teknologi informasi (Venkatesh dan Davis, 2000).

Pada penelitian ini dilakukan penelitian Improftif (Improvetive research) yang bertujuan memperbaiki, meningkatkan, atau menyempurnakan keadaan, kegiatan, atau pelaksanaan suatu sistem, khususnya pada pengguna internet dengan menggunkan sistem teknologi informasi yang dianggap sangat berpengaruh dan umum digunakan untuk

(6)

6 of 12

pelarian, (2) bersenang-senang, dan (3) sebagai pelampiasan untuk mengungkapkan kelesuan dan ketidakberdayaannya.

Fenomena yang terjadi di lapangan sehubungan dengan motivasi mereka dalam memanfaatkan layanan internet sebagai proses belajar menunjukkan bahwa masih dijumpai para pengguna yang menunjukkan perilaku sebagai berikut: (1) berdiam diri dalam melakukan aktivitas mereka dalam keseharian hanya untuk update status dimedia social (2) menunjukkan sikap kurang ajar, serta (3) pertentangan.

Dari survey data Assosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), tersebut ditemukan banyak hal yang menarik antara penelitian yang menyangkut industri dan rumah tangga/konsumen perorangan. Dari sisi pemanfaatan, ternyata e-mail (mengirim dan menerima) menduduki posisi teratas (95,75%), kedua internet dimanfaatkan untuk mencari berita/informasi (78,49%), ketiga mencari barang/jasa (77,81%), keempat informasi lembaga pemerintahan (tender) sebesar (65,07%), kelima untuk sosial media (61,23%). Lihat Gambar dibawah:

(7)

7 of 12

Mengenai penggunaan/pemanfaatan internet di sektor bisnis, berdasarkan hasil survey diatas, menunjukkan fenomena tren posistif, dimana lebih dari 75% usaha di sektor bisnis baik di perkotaan maupun di pedesaan menggunakan komputer. Industri pengolahan tampaknya lebih beradaptasi dalam penggunaan komputer, ditunjukkan dari tingkat persentase yang lebih tinggi dari sektor bisnis lainnya, yaitu sekitar 77,75%. Kemudian disusul hotel (74,59%), dan restoran/rumah makan (68,92%). Hal ini merupakan hasil rata-rata nasional yang disimpulkan dari survey seluruh

responden terpilih dari 33 provinsi dan 78 kota.

Dengan hasil tersebut, maka langkah Indonesia untuk menyesuaikan tuntutan dalam pemanfaatan Internet dalam proses belajar tidak akan berjalan dengan baik dan tujuan dari pendidikan nasional tidak akan terwujud. Oleh karena itu, peneliti memandang perlu untuk meneliti hubungan antara layanan internet dengan motivasi belajar pengguna internet dalam proses belajar secara mandiri. Penelitian mengambil judul : “HUBUNGAN ANTARA LAYANAN INTERNET DENGAN PENGGUNA INTERNET DALAM PROSES BELAJAR SECARA MANDIRI / OTODIDAK”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian diatas, maka identifikasi masalah penelitian dapat diidentifikasikan, yaitu: (1) sifat (kepribadian pengguna internet) dan (2) motivasi belajar pengguna internet dalam proses belajar secara mandiri (otodidak). Penjabarannya sebagai berikut:

1. Sifat (kepribadian pengguna internet) meliputi:

a. Fleksibilitas kognitif pengguna internet terhadap pengguna lainnya b. Keterbukaan psikologis

(8)

8 of 12 d. Berempati

e. Sifat-sifat pribadi

2. Motivasi belajar otodidak (mandiri) dalam proses pemanfaatan internet, meliputi:

a. Ketekunan dalam belajar

b. Ulet dalam menghadapai kesulitan

c. Minat dan ketajaman perhatian dalam pemanfaatan internet sebagai sarana belajar

d. Mandiri dalam belajar

1.3 Batasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dilakukan, peneliti memilih sejumlah masalah (dua, tiga, atau empat) disertai penjelasan ruang lingkup masalah, baik keluasan maupun kedalamnnya. Sebagaimana contoh diatas, maka secara konseptual penelitian ini akan menelaah dua unsur yang terjadi dalam pemanfaatan internet dalam proses belajar mandiri, yaitu dengan menelaah kepribadian sipengguna dan sipengguna dengan menelaah motivasi belajarnya dalam pemanfaatan internet.

Pelayanan internet akan mempunyai pengaruh terhadap setiap penggunanya. Pengaruh tersebut ada yang terjadi melalui pendidikan dan pengajaran yang dilakukan secara online dan ada juga yang terjadi via chating atau email. Bahkan pengaruh tersebut mungkin tidak disadari oleh

(9)

9 of 12

pengguna internet dengan memanfaatkan internet dalam proses belajar mandiri. Untuk melihat hubungan antara kepribadian pengguna internet dalam proses pemanfaatan layanan internet dengan motivasi belajar secara mandiri, peneliti dapat melihat pada unsur-unsur yang memmpengaruhi kegiatan pengguna dalam memanfaatkan internet sebagai media proses belajar. Salah satu keberhasilan pengguna internet mungkin tidak akan optimal apabila salah satu unsur tidak mendukung keadaannya. Dalam pemanfaatan internet dalam proses belajar mandiri, motivasi merupakan

salah satu faktor yang diduga besar penggaruhnya terhadap hasil belajar. Pengguna yang motivasinya tinggi dan dapat memanfaatkan layanan internet sebagai media belajar diduga akan memperoleh hasil belajar yang baik. Untuk itu, dari sekian banyak perilaku pengguna internet yang terpengaruh kepribadiannya dalam memafaatkan layanan internet, maka penelitian ini akan lebih menelaah motivasi belajar pengguna internet. Pentingnya motivasi belajar pengguna dalam memanfaatkan internet sebagai proses belajar agar terjadi perubahan belajar kearah yang lebih positif. Ada pendapat para ahli yang mengatakan bahwa yang termotivasi dengan baik dalam belajar melakukan kegiatan lebih banyak dan lebih cepat dibandingkan yang kurang termotivasi dalam belajar. Prestasi yang diraih akan lebih baik apabila mempunyai motivasi tinggi. Selanjutnya, adapula dugaan keterkaitan antara motivasi belajar pengguna internet dengan kepribadiannya yang ditampilkan dalam memanfaatkan layanan internet. Alasannya, puas tidaknya pengguna internet terhadap layanan internet, apakah ia akan termotivasi atau tidak. Kepuasan yang diperoleh oleh pengguna internet dalam memanfaatkan layanan tersebut dalam proses belajar akan timbul sendiri oleh hasrat belajar yang mandiri dan akan

(10)

10 of 12 1.4 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya adalah “Hubungan antara Layanan Internet dengan Pengguna Internet dalam Proses Belajar secara Mandiri/Otodidak”. Berdasarkan uraian sebelumnya, maka rumusan masalah penelitian diuraikan sebagai berikut:

1. Seberapa besar kontribusi pengguna internet terhadap layanan internet

dalam proses belajar mandiri?

2. Sejauh mana tindakan Undang-undang Informasi Teknologi dan Elektronik (UU-ITE) terhadap pengguna dalam memanfaatkan layanan internet?

3. Sejauh mana interaksi social pengguna terhadap pengguna lain dalam upaya membina Warga Negara dalam memanfaatkan internet sebagai media pertukaran informasi dan sebagai proses belajar mandiri?

4. Seberapa besar hubungan pengguna internet antara kemampuan membaca pemahaman dan kemampuan berpikir logis didalam motivasi belajar.

1.5 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan mendapatkan gambaran empiris tentang:

1. Sifat (kepribadian pengguna internet) dalam proses belajar mandiri dalam memanfaatkan layanan internet.

2. Motivasi belajar pengguna internet.

(11)

11 of 12 1.6 Kegunaan Penelitian

Kegunaan penelitian atau manfaat dari penelitian ini agar dapat memperoleh hasil mengenai hubungan kepribadian pengguna internet terhadap layanan internet dalam memanfaatkannya sebagai proses belajar yang mandiri, yaitu:

1. Informasi yang diperoleh dari hasil penelitian dapat dimanfaatkan oleh

pengguna internet dan obyek studi bagi pelaksanaan pengajaran yang merupakan bagian dari tugas mata kuliah “Riset Teknologi, informasi dan Komunikasi”

2. Dengan adanya informasi tersebut peneliti atau mahasiswa berharap agar dosen dapat lebih memperhatikan, menerapkan dan meningkatkan proses belajar mengajar sehingga lebih termotivasi untuk terus semangat dalam melakukan penelitian.

3. Bahan pertimbangan dan sumber data bagi mahasiswa dalam penelitiannya atau dosen mata kuliah (dosen pembimbing) guna memperbaiki dan peningkatan perannya didunia “Riset Teknologi, Informasi”, agar masalah-masalah yang dihadapi mahasiswa terutama dalam hal motivasi dapat diatasi mahasiswa denagan atau tanpa bantuan dosen. Dengan demikian hasil penelitian yang selanjutnya akan dilakukan bias menjadi optimal sesuai dengan kemapuan mahasiswa.

1.7 Sistematika Penulisan

Dalam menyajikan laporan Tugas Mata Kuliah “Riset Teknologi, Informasi dan Komunikasi” ini, digunakan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

(12)

12 of 12

identifikasi masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian dan kegunaan atau manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini memuat dasar-dasar teori yang akan menjadi acuan dalam pembahasan bab-bab selanjutnya. BAB III : TINJAUAN LAYANAN INTERNET BAGI

PENGGUNA INTERNET

Bab ini menjelaskan tentang layanan internet, dokumen- tasi, input dan output.

BAB IV : PERANCANGAN SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang pemecahan masalah berdasarkan analisa yang telah dilakukan, perancangan sistem yang dibuat dengan menggunakan metode

pengumpulan data serta rancangan form input dan output. BAB V : IMPLEMENTASI DAN UJI ANALISIS DALAM

PENGGUNAAN INTERNET SEBAGAI PROSES

BELAJAR MANDIRI

Bab ini menjelaskan tentang spesifikasi, implementasi penggunaan metode serta evaluasi dari hasil penetian. BAB VI : KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran mengenai tugas mata kuliah ini yaitu: “Riset Teknologi, Informasi dan Komunikasi” yang berjudul:

:“HUBUNGAN ANTARA LAYANAN INTERNET

Referensi

Dokumen terkait

BantUEin sosial sebagaimana dimeiksud dalam Pasal 2 dapat berupa uang..

Responden yang menjawab salah memberi alasan wanita hamil boleh dilakukan pemeriksaan radiografi tanpa memberi penjelasan tentang trimester yang harus diberi perhatian,

1) Persalinan di tolong oleh tenaga kesehatan adalah persalinan yang di tolong oleh tenaga kesehatan (dokter, bidan dan tenaga medis lainnya). Dengan menggunakan peralatan yang

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar PKn siswa kelas V di SD Negeri 1 Bathin Solapan Kecamatan Bathin Solapan

54 Tahun 2010 beserta dengan perubahannya, merupakan pelaksanaan pengadaan barang/jasa yang lebih dari satu tahun anggaran atau merupakan pengadaan. bara g/jasa de ga e ggu aka

As the four cameras of the PFPMS form four binocular systems with a long baseline (UL-UR, UL-LR, LL-UR, LL-LR), for every matched point, take the average of four

Catatan Berita | Subbagian Hukum, BPK Perwakilan Provinsi Bengkulu 3 Dalam batang tubuh Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tidak secara tegas. disingkat dengan “Perpu”,