Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
MEDAN
ANALISIS KINERJA KEUANGAN PERUSAHAAN
PT. AEROWISATA CATERING SERVICE MEDAN
DRAFT SKRIPSI
OLEH
HERNYTA HEMA MELYNY 040521152
DEPARTEMEN MANAJEMEN
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Universitas Sumatera Utara
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
KATA PENGANTAR
Penulis mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
kebaikan dan kasih setia-Nya yang selalu menyertai penulis dalam menyelesaikan
skripsi yang berjudul “ Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan Pada PT.
Aerowisata Catering Service Medan”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi.
Penulis telah banyak menerima doa, saran, motivasi dan bantuan dari
berbagai pihak selama menyelesaikan studi dan mengerjakan skripsi ini. Untuk itu
pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Prof. Dr. Ritha F. Dalimunthe, SE, M.Si selaku Ketua Departemen
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dra. Nisrul Irawaty, MBA selaku Sekretaris Departemen Manajemen
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku dosen pembimbing penulis yang telah
banyak memberikan bimbingan, pengarahan, dan saran selama proses
pengejaan skripsi.
5. Bapak Drs. Syahyunan, M.Si selaku dosen penguji I yang telah memberikan
kritik dan saran untuk perbaikan skripsi ini.
6. Bapak Drs. Syafrizal Helmi, M.Si selaku dosen penguji II yang telah
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
7. Seluruh Staff pengajar dan pegawai yang telah mendidik dan membantu
penulis selama perkuliahan di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
8. Pimpinan, Staff dan Karyawan PT. Aerowista catering Service Medan yang
telah memberikan data-data yang diperlukan dalam menyelesaikan skripsi ini.
9. Kedua orang tuaku, adik-adikku dan suami tercinta Chrismasro Sihite yang
selalu memberikan doa, kasih sayang, dukungan moril dan materil serta
motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
10.Sahabat-sahabatku K’Juli, K’Yenni, K’Ani, K’Piona, Lina, Nesma terima
kasih atas ide, dukungan, doa serta semua informasi selama proses
penyelesaian skripsi, semoga sukses. Tak lupa terima kasih kepada
teman-teman manejemn keuangan 2004 ekstention yang telah memberikan semangat,
bantuan, bahan-bahan, literature, dan buku-buku.
11.Semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi ini yang
namanya tidak dapat disebut satu-persatu.
Penulis dengan rendah hati dan tulus memohon kepada Tuhan Yang Maha
Esa, untuk membalas budi baik dan memberikan berkat yang berkelimpahan
kepada semua pihak yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi
ini. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih belum sempurna mengingat
keterbatasan penulis. Penulis sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dalam penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat
bagi semua pihak.
Medan, Nopember 2007
Penulis
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR GAMBAR ... v
DAFTAR TABEL ... vi
BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 4
C. Kerangka Konsepatual ... 4
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5
E. Metode Penelitian ... 6
1. Batasan Operasional ... 6
2. Defenisi Operasional ... 6
3. Jenis dan Sumber Data ... 9
4. Tempat dan Waktu Penelitian ... 10
5. Teknik Pengumpulan Data ... 10
6. Metode Analisis Data ... 10
BAB II : URAIAN TEORITIS A.Penelitian Terdahulu ... 12
B.Pengertian Laporan Keuangan ... 12
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
D.Pengertian Rasio Keuangan ... 17
E.Rasio-rasio Keuangan Dalam Analisis Laporan
Keuangan ... 18
F.Keterbatasan Rasio Keuangan ... 24
BAB III : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdirinya PT. Aerowisata Catering Service
Medan ... 25
B. Struktur Organisasi PT. Aerowisata Catering Service
Medan ... 26
C. Laporan Keuangan PT. Aerowisata Catering Service
Medan ... 38
D. Rasio-Rasio Laporan Keuangan PT. Aerowisata Catering
Service Medan ... 40
BAB IV : ANALISIS DAN EVALUASI
A. Analisis Kinerja Keuangan ... 49
B. Evaluasi Kinerja Keuangan ... 53
BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 55
B. Saran ... 56
LAMPIRAN
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
DAFTAR GAMBAR
Judul Halaman
Gambar 1.1 Kerangka Konseptual ... 5
Gambar 3.1 Struktur Organisasi ... 37
Gambar 3.2 Grafik Fluktuasi Rasio Likuiditas... 42
Gambar 3.3 Grafik Fluktuasi Rasio Solvabilitas ... 43
Gambar 3.4 Grafik Fluktuasi Rasio Aktivitas ... 45
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
DAFTAR TABEL
Judul Halaman
Tabel 1.1 Pos-pos Yang Mempengaruhi Kondisi Kinerja Keuangan ... 3
Tabel 3.1 Laporan Neraca 2003-2005 ... 39
Tabel 3.2 Laporan Laba/Rugi 2003-2005 ... 40
Tabel 3.3 Rasio Likuiditas PT. Aerowisata Catering Service Medan ... 42
Tabel 3.4 Rasio Solvabilitas PT. Aerowisata Catering Service Medan ... 43
Tabel 3.5 Rasio Aktivitas PT. Aerowisata Catering Service Medan ... 45
Tabel 3.6 Rasio Profitabilitas PT. Aerowisata Catering Service Medan ... 47
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada umumnya tujuan perusahaan adalah mencapai laba yang maksimal,
bertahan dan pertumbuhan kelangsungan usahanya. Hal tersebut dapat diketahui
dan dilihat dari laporan keuangan yang disusun oleh perusahaan. Didalam
laporan keuangan terdapat elemen-elemen yang menggambarkan keadaan
keuangan perusahaan pada periode tertentu dan dapat dijadikan dasar untuk dapat
menentukan atau menilai posisi dan kinerja keuangan perusahaan.
Untuk mengetahui perkembangan keuangan perusahaan, perlu diadakan
analisis terhadap data keuangan yang telah dikonfirmasi melalui laporan
keuangan. Analisis berarti menguraikan laporan keuangan tersebut lebih terperinci
sehingga bagian-bagian yang tercakup didalamnya dengan lebih jelas dan mudah
dipahami.
Analisis rasio keuangan merupakan bentuk atau cara yang digunakan
perusahaan untuk menganalisis laporan keuangan yang telah ada. Rasio
merupakan cara analisis dengan menggunakan perhitungan-perhitungan,
perbandingan atas data kuantitaif yang ditunjukkan dalam neraca, laporan laba
rugi dan laporan keuangan lainnya. Penggunaan analisis rasio akan memberikan
arti jika ada suatu standar tertentu sebagai pegangan untuk penilaian. Bila belum
ada standar yang digunakan maka dapat dikombinasikan dengan analisis
komparatif sehingga dengan demikian dapat dilihat perkembangan rasio-rasio
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
perusahaan lain yang sejenis, yang mempunyai skala dan lingkungan kurang
lebih sama. Hal ini dimaksudkan agar dapat dilihat perkembangan maju
mundurnya kinerja perusahaan atau dapat diketahui perusahaan lebih baik atau
lebih buruk dari perusahaan lain yang sejenis.
Dengan mempunyai tolak ukur ini, analisis rasio akan dapat memberikan
sumbangan yang bermanfaat bagi perusahaan dalam hubungannya dengan
kebijakan-kebijakan yang akan diambil untuk masa mendatang. Melalui analisis
rasio keuangan perusahaan dapat menilai kinerjanya dari sudut kemampuan
likuiditas (rasio likuiditas), kemampulabaan (rasio profitabilitas), aktivitas (rasio
aktivitas) dan rasio solvabilitas (leverage). Dengan mengetahui rasio-rasio
tersebut, perusahaan dapat mengetahui perkembangan kondisi perusahaan dan
dapat mengambil tindakan yang tepat atas informasi yang tersedia. Analisis rasio
yang akan membantu seorang pemimpin perusahaan untuk mengambil keputusan
dan pertimbangan tentang apa yang perlu dicapai perusahaan di masa yang akan
datang.
PT. Aerowisata Catering Service Medan sebagai salah satu group
perusahaan penerbangan terkenal yaitu Garuda Indonesia yang pada tahun 1987
membuka cabang di Medan. Perusahaan ini bergerak di bidang jasa catering, yaitu
penyediaan makanan dan minuman untuk perusahaan-perusahaan penerbangan.
Pada pertengahan tahun 1992 perusahaan ini mengembangkan usaha cateringnya
dengan sasaran perusahaan atau pihak lain di luar perusahaan penerbangan.
Pos-pos yang mempengaruhi kondisi kinerja keuangan PT. Aerowisata
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
Tabel 1.1 Pos-pos yang mempengaruhi kondisi kinerja keuangan
PT. Aerowisata Catering Service Medan Tahun 2003-2005
(dalam ribuan)
No URAIAN TAHUN
2003 2004 2005
Rp Rp Rp
1 Aktiva Lancar 4.999.562 6.970.029 8.219.577 2 Hutang Lancar 2.183.012 2.231.065 2.648.063 3 Persediaan 537.085 467.065 5176.137 4 Total Aktiva 7.608.185 9.971.496 11.150.895 5 Total Modal Sendiri 5.425.173 7.725.925 7.781.2932 6 Penjualan 12.523.879 13.942.319 14.120.642 Sumber : PT. Aerowisata Catering Service Medan
Pada tabel 1.1, dapat dilihat bahwa aktiva lancar, total aktiva, hutang lancar,
penjualan terus meningkat setiap tahunnya. Walaupun terjadi peningkatan setiap
tahunnya, namun peningkatan tersebut belum tentu baik bagi perusahaan karena
dapat mengakibatkan kelebihan dana atau terjadinya dana yang menganggur.
Fenomena lain yang terjadi saat ini adalah, persaingan harga tiket pesawat oleh
perusahaan-perusahaan penerbangan sangat ketat. Harga tiket pesawat ditekan
seminimum mungkin sebagai salah satu strategi meningkatkan penjualan tiket
pesawat. Keadaan ini mendesak perusahaan-perusahaan penerbangan turut
meminimumkan pelayanan penyediaan makanan dan minimum dalam pesawat.
Bahkan ada perusahaan penerbangan harus membuat keputusan untuk tidak
menyediakan makanan dan minuman dalam pesawat.
Hal ini tentu akan memiliki dampak bagi kinerja keuangan perusahaan PT.
Aerowisata Catering Service Medan yang kegiatannya di bidang jasa catering bagi
perusahaan-perusahaan penerbangan. Untuk itu penulis tertarik membahas dengan
memilih judul: “ Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis memberikan rumusan
masalah sebagai berikut: Bagaimana kinerja keuangan PT. Aerowisata Catering
Service Medan selama tahun 2003 s/d 2005?
C. Kerangka Konseptual
Laporan keuangan memuat aktivitas-aktivitas perusahaan yang dapat diukur
dengan nilai uang. Setiap aktivitas ini dicatat dan diolah sedemikian rupa. Dasar
laporan keuangan perusahaan adalah neraca, laporan laba rugi dan laporan
perubahan posisi keuangan yang saling berhubungan (Sawir 2005:05). Informasi
yang diperoleh dari laporan ini dapat menunjukkan apakah perusahaan sedang
maju atau akan mengalami kesulitan keuangan.
Analisis rasio keuangan, yang menghubungkan unsur-unsur neraca dan
perhitungan laba rugi satu dengan yang lainnya, dapat memberikan gambaran
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
Secara sederhana kerangka konseptual dapat dilihat dengan gambar sebagai
berikut:
Gambar 1.1 kerangka konseptual
Sumber: Sawir 2005, Harahap, Sofyan Syafri 2001 (diolah)
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengetahui kinerja
keuangan perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan.
Sedangkan penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat antara lain:
1. Bagi penulis, sebagai pengembangan wawasan penulis dan
meningkatkan ilmu pengetahuan khususnya mengenai perencanaan dan
pengelolaan keuangan perusahaan serta membandingkan antara
penerapan teori-teori yang telah diperoleh penulis selama di bangku
kuliah.
Aktivitas-Aktivitas Perusahaan
Laporan Keuangan (terdiri dari Neraca dan Laporan
Laba Rugi)
Rasio Keuangan
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
2. Bagi perusahaan, sebagai bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk
memperbaiki kinerja keuangan perusahaan tersebut pada masa yang akan
datang.
3. Bagi pembaca, penulis mengharapkan skripsi ini dapat memberi manfaat
perbandingan didalam melakukan penulisan juga penelitian di masa yang
akan datang. Selain itu menambah wawasan dan sebagai penambah
referensi bahan bacaan perpustakaan.
E. Metode Penelitian
1. Batasan operasional
Batasan penelitian yang penulis tetapkan yaitu terbatas pada analisis kinerja
keuangan yang memakai analisis rasio keuangan dengan menggunakan data
laporan keuangan yaitu laporan neraca dan laporan laba rugi dari tahun
2003, 2004 dan 2005.
2. Defenisi opersasional
Berdasarkan pada masalah yang akan diuji maka variabel-variabel yang
akan diteliti adalah sebagai berikut:
a) Rasio Likuiditas, mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar
semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan
menggunakan aktiva lancarnya (Harahap 2001:310) yang terdiri dari:
1) Current Ratio , menghitung kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendek dengan aktiva lancar yang
tersedia. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut
% 100
x Lancar ng
Huta
Lancar Aktiva
Ratio
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
2) Quick Ratio/Acid Test Ratio, menghitung kemampuan perusahaan
dalam membayar kewajiban pendek dengan aktiva yang lebih likuid.
Ratio ini drumuskan sebagai berikut:
%
3) Cash Ratio, Menghitung kemampuan perusahaan dalam membayar
kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia dan surat
berharga (efek) yang segera dapat diuangkan. Rasio ini dirumuskan
sebagai berikut:
%
4) Working Capital To Total Asset Ratio, menunjukkan likuiditas total
dari total aktiva dan posisi modal kerja bersih. Rasio ini dirumuskan
sebagai berikut:
%
b) Rasio Solvabilitas, mengukur seberapa jauh perusahaan dibiayai oleh
hutang (Harahap 2001:303). Rasio ini terdiri dari:
1) Debt To Equity Ratio, merupakan perbandingan hutang dan ekuitas
dalam pendanaan perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal
sendiri perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajibannya. Rasio ini
dirumuskan sebagai berikut:
%
2) Debt Ratio, mengukur kemampuan perusahaan dalam menjamin
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
%
c) Rasio Aktivitas, mengukur sejauh mana efektifitas manajemen
perusahaan dalam mengelola aset-asetnya. Rasio ini terdiri dari:
1) Working Capital Turn Over, menilai efektivitas modal kerja dapat
dihitung dengan perbandingan antara penjualan bersih dengan modal
sendiri. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:
x
2) Fixed Assets Turn Over, perbandingan antara penjualan bersih
dengan aktiva tetap, yang menunjukkan rasio berapa kali dana yang
ditanam dalam aktiva tetap telah berputar dalam satu periode. Rasio
ini dirumuskan sebagai berikut:
x
3) Total Assets Turn Over, mengukur efektivitas penggunaan dana yang
tertanam pada seluruh aktiva dalam menghasilkan penjualan. Rasio
ini dirumuskan sebagai berikut:
x
4) Inventory Turn Over, mengukur efisiensi pengelolaan persediaan
barang dagangan. Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
d) Rasio Profitabilitas, menggambarkan kemampuan perusahaan
mendapatkan laba melalui semua kemampuan, dan sumber yang ada
(Harahap 2001:304). Rasio ini terdiri dari:
1) Net Profit Margin, mengukur laba bersih sesudah pajak
dibandingkan dengan volume penjualan. Rasio ini dirumuskan
sebagai berikut:
%
2) Gross Profit Margin, mengukur efisiensi pengendalian harga pokok
(biaya produksi), mengindikasikan kemampuan perusahaan untuk
berproduksi secara efisien. Rasi ini dirumuskan sebagai berikut:
%
3) ROI (Return on Investment), menunjukkan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba dari aktivita yang dipergunakan. Rasio ini
dirumuskan sebagai berikut:
%
3. Jenis dan Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu
•Sejarah berdirinya PT. Aerowisata Catering Service Medan.
•Struktur organisasi dan uraian tugas PT. Aerowisata Catering Service
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
•Laporan Neraca PT. Aerowisata Catering Service Medan per 31
Desember 2003 - 2005.
•Laporan Laba rugi PT. Aerowisata Catering Service Medan per 31
Desember 2003 – 2005
•Hasil publikasi, buku-buku ilmiah dan literatur lainnya yang bersangkutan
dengan masalah yang diteliti.
4. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada PT. Aerowisata Catering Service Medan yang
beralamat di Bandara Internasional Polonia Medan. Penelitian dilakukan
mulai bulan Mei 2007 sampai akhir bulan Juli 2007.
5. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah:
1) Wawancara
Mengadakan wawancara langsung dengan kepala bagian keuangan PT.
Aerowisata Catering Service Medan dan bagian lain berkaitan dengan
perolehan data tentang perusahaan.
2) Dokumentasi
Mencari data mengenai hal-hal atau variabel-variabel yang berupa
catatan atau dokumen dari perusahaan. Misalnya; Neraca dan Laporan
Laba rugi.
6. Metode Analisis Data
• Metode Deskriptif Kuantitatif
Metode yang digunakan dengan cara merumuskan, mengumpulkan dan
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
yang jelas tentang masalah yang ada. Masalah tersebut dinilai dan
dianalisis dengan menggunakan teori terutama analisis rasio keuangan
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
BAB II
URAIAN TEORITIS
A. Penelitian Terdahulu
Penulis juga memaparkan salah satu karya ilmiah yang berasal dari skripsi
yang disusun oleh Margeretha Siagian pada tahun 2005 tentang Analisis Kinerja
Keuangan Perusahaan Pada PT. Telkom Divisi Regional I Sumatera. Metode yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode deduktif.
Disini peneliti menga mati rasio-rasio keuangan (likuiditas, profitabilitas,
solvabilitas dan likuiditas) untuk menganalisis kinerja keuangan perusahaan
dalam kurun waktu dua tahun.
Hasil penelitian itu mengemukakan bahwa likuiditas perusahaan kurang baik
karena dibawah standar perusahaan jasa. Aktivitas perusahaan dinilai cukup baik
karena sesuai standar perusahaan jasa. Solvabilitas atau leverage perusahaan
dinilai cukup baik. Profitabilitas perusahaan sangat baik untuk ukuran perusahaan
jasa.
B. Pengertian Laporan Keuangan
Setiap perusahaan yang telah menerapkan manajemen pengelolaan
perusahaan menuangkan hasil kegiatan yang telah dilaksanakan dalam bentuk
laporan. Diantara laporan yang dibuat adalah laporan keuangan yang berisi
informasi keuangan perusahaan yang memungkinkan manajer atau analisis
menelaah kinerja dari perusahaan tersebut. Bentuk paling umum dari informasi
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
dikeluarkan menurut pedoman profesi akuntan publik (prinsip-prinsip akuntansi
yang lazim).
Untuk dapat mengetahui kondisi atau kinerja keuangan perusahaan analisis
rasio merupakan alat yang paling populer untuk menganalisis laporan keuangan.
Dimana dari hasil analisis dapat diketahui likuiditas, solvabilitas, aktivitas, dan
profitabilitas, karena analisis rasio menggunakan data keuangan yang diambil dari
neraca dan laporan laba rugi perusahaan. Berikut pengertian laporan keuangan
menurut Bambang Riyanto (2000:9) yaitu: “ Laporan keuangan (financial
statement), memberikan ikhtisar mengenai keadaan keuangan suatu perusahaan,
dimana neraca (balance sheet) mencerminkan nilai aktiva, hutang dan modal
sendiri pada suatu saat tertentu, dan laporan rugi dan laba (income statement)
mencerminkan hasil-hasil yang dicapai selama suatu periode tertentu biasanya
meliputi periode satu tahun”.
Defenisi lainnya dari laporan keuangan menurut Sundjaja dan Berlian
(2002:68) mengatakan bahwa: “ Laporan Keuangan adalah suatu laporan yang
menggambarkan hasil dari proses akuntansi yang digunakan sebagai alat
komunikasi antara data keuangan atau aktivitas perusahaan dengan pihak-pihak
yang berkepentingan dengan data-data atau aktivitas tersebut”.
Laporan keuangan dirancang untuk pihak-pihak pembuat keputusan, baik
didalam maupun diluar perusahaan. Isi laporan adalah mengenai posisi keuangan
perusahaan dalam periode tertentu. Laporan keuangan merupakan hasil akhir
proses keuangan dan merupakan bagian terpenting dalam menyampaikan
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
Menurut Jhon N. Myer (Munawir 2004:5) mengatakan yang dimaksud
dengan laporan Keuangan adalah: “ Dua daftar yang disusun oleh akuntan pada
akhir periode untuk suatu perusahaan. Kedua daftar itu adalah daftar neraca atau
daftar posisi keuangan dan daftar pendapatan atau daftar laba rugi. Pada waktu
akhir-akhir ini sudah menjadi kebiasaan bagi perseroan-perseroan untuk
menambahkan daftar ketiga yaitu daftar surplus atau daftar laba yang tidak
dibagikan (laba yang ditahan)”.
Sedangkan menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2002:2), disebutkan
bahwa: “Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan keuangan.
Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi,
laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam berbagai cara
misalnya, sebagai laporan arus kas atau laporan arus dana), catatan dan laporan
lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan
keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang
berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya informasi keuangan segmen industri
dan geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan biaya”.
Pada umumnya laporan keuangan itu terdiri dari neraca dan perhitungan laba
rugi serta laporan perubahan posisi keuangan. Neraca menunjukkan jumlah aktiva,
hutang dan modal dari persediaan pada tanggal tertentu. Laporan perhitungan laba
rugi memperlihatkan hasil-hasil yang telah dicapai perusahaan serta biaya-biaya
yang terjadi selama periode tertentu dan laporan perubahan posisi keuangan
menunjukkan sumber dan penggunaan dana atau alasan-alasan yang menyebabkan
perubahan posisi modal perusahaan. Tetapi dalam prakteknya sering
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
penjelasan lebih lanjut. Misalnya laporan perubahan modal kerja, laporan sumber
penggunaan kas atau laporan arus kas, laporan sebab perubahan laba kotor,
laporan biaya produksi serta daftar-daftar lainnya.
Penyusunan laporan keuangan dilakukan secara periodik dan periode yang
biasa digunakan adalah tahunan, yang dimulai pada tanggal 1 Januari dan berakhir
pada tanggal 31 Desember. Istilah periode akuntansi sering juga diganti dengan
istilah tahun buku. Meskipun periode akuntansi (tahun buku) yang digunakan
adalah tahunan, manajemen masih bisa menyusun laopran keuangan, contohnya
periode yang lebih pendek dari satu tahun yang sering disebut dengan laporan
interim.
C. Tujuan Laporan Keuangan
Laporan keuangan disusun dan disajikan oleh perusahaan dengan tujuan
untuk menyediakan informasi keuangan perusahaan tersebut. Informasi keuangan
ini untuk selanjutnya dijadikan bahan masukan atau pertimbangan dalam
pengambilan keputusan ekonomi seperti pihak manajemen pemegang saham,
pemilik perusahaan, para kreditur, karyawan, pemerintah dan sebagainya.
Kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan, Ikatan Akuntansi
Indonesia (2002:4) disebutkan bahwa: “ Tujuan laporan keuangan adalah
menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja serta
perubahan posisi keuangan suatu perusahaan yang bermanfaat bagi sejumlah besar
pemakai dalam pengambilan keputusan ekonomi”.
Laporan keuangan yang disusun untuk tujuan ini memenuhi kebutuhan
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
keuangan tidak menyediakan seluruh informasi yang dibutuhkan karena secara
umum menggambarkan kejadian ekonomi dimasa lampau. Laporan keuangan
harus mempunyai ciri khas yang membuat inforamasi dalam laporan keuangan
bermanfaat bagi pemakainya, yaitu karakteristik kualitatif.
Menurut Ikatan Akuntansi Indonesia (2002:7-10), ada 4 karakteristik
kualitatif pokok yaitu:
1. Dapat dipahami
Kualitas penting informasi yang ditampung dalam laporan keuangan adalah
kemudahannya untuk segera dipahami oleh pemakai. Untuk maksud ini,
pemakai diasumsikan memiliki pengetahuan yang memadai tentang aktivitas
ekonomi dan bisnis, akuntansi serta kemauan untuk mempelajari informasi
dengan ketekunan yang wajar. Namun demikian informasi kompleks yang
seharusnya dimasukkan dalam laporan keuangan tidak dapat dikeluarkan
hanya atas dasar pertimbangan bahwa informasi tersebut terlalu sulit untuk
dapat dipahami oleh pemakai tertentu.
2. Relevan
Agar bermanfaat, informasi harus relevan untuk memenuhi kebutuhan
pemakai dalam proses pengambilan keputusan. Informasi memiliki kualitas
relevan kalau dapat mempengaruhi keputusan ekonomi pemakai dengan
membantu mereka mengevaluasi peristiwa masa lalu, masa kini atau masa
depan atau mengkoreksi hasil evaluasi dimasa lalu.
3. Keandalan
Agar bermanfaat, informasi juga harus andal (reliable). Informasi memiliki
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
material dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus dan
jujur (faithful representation) dari yang seharusnya disajikan atau yang secara
wajar diharapkan dapat disajikan.
4. Dapat Dibandingkan
Pemakai harus dapat memperbandingkan laporan keuangan perusahaan antar
periode untuk mengidentifikasi kecenderungan (trend) posisi dan kinerja
keuangan. Pemakai juga harus dapat memperbandingkan laporan keuangan
antar perusahaan untuk mengevaluasi posisi keuangan secara relative. Oleh
karena itu, pengukuran dan penyajian dampak keuangan dari transaksi dan
peristiwa lain yang serupa harus dilakukan secara konsisten untuk perusahaan
tersebut, antar periode perusahaan yang sama untuk perusahaan yang berbeda.
D. Pengertian Rasio Keuangan
Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menganalisa laporan
keuangan adalah analisis rasio. Analisis rasio adalah cara analisa dengan
menggunakan pergitungan-perhitungan perbandingan atas data kuantitatif yang
ditunjukkan dalam neraca maupun laba rugi. Pada dasarnya perhitungan
rasio-rasio keuangan adalah untuk menilai kinerja keuangan perusahaan di masa lalu,
saat ini, dan kemungkinannya di masa depan. Analisis rasio merupakan hal yang
sangat umum digunakan dalam menganalisa keadaan keuangan perusahaan
dimana hasilnya akan menentukan informasi pengukuran relatif dari opersai
perusahann.
Menurut Irawati (2005:22) rasio keuangan merupakan teknis analisis dalam
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
keuangan suatu perusahaan dalam periode tertentu, ataupun hasil-hasil usaha dari
suatu perusahaan pada satu periode tertentu dengan jalan membandingkan dua
buah variabel yang diambil dari laporan keuangan perusahaan, baik daftar neraca
maupun laba rugi.
E. Rasio-rasio Keuangan Dalam Analisis Laporan Keuangan
1. Rasio Likuiditas
Likuiditas adalah kemampuan suatu perusahaan memenuhi kewajiban
keuangan yang harus segera dipenuhi atau dengan kata lain kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajibannya pada saat jatuh tempo. Apabila
perusahaan memenuhi kemampuan memenuhi kewajibannya yang segera harus
dipenuhi dapat dikatakan perusahaan itu likuid dan sebaliknya. Berikut beberapa
rasio likuiditas:
a. Current Ratio (Rasio Lancar)
Current Ratio/ Rasio Lancar dapat dihitung dengan rumus:
% 100
x Lancar ng
Huta
Lancar Aktiva
Current Ratio merupakan perbandingan antara harta lancar atau aktiva lancar
(aktiva yang dianggap bisa dicairkan segera atau dalam waktu setahun atau
kurang) dengan kewajiban jangka pendek jatuh tempo setahun atau kurang.
Current rasio mengukur kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
jangka pendek dengan aktiva lancar yang tersedia (Syahyunan 2004:84). Rasio ini
bersifat umum, artinya seluruh aktiva lancar yang terdiri dari uang tunai, piutang
dan persediaan dijadikan jaminan untuk membayar kewajibannya segera. Namun
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
piutang dagang juga mempunyai waktu tempo untuk dapat dijadikan uang kas
sehingga likuiditas yang disajikan dengan current ratio belum mencerminkan
keadaan yang sebenarnya.
Current Ratio yang digunakan sebagai standar biasanya adalah 200% : 1, artinya
setiap Rp 1,- hutang jangka pendek dijamin oleh aktiva lancar sebesar Rp 2,-.
Standar ini tidak mutlak untuk dipenuhi, tergantung dari jenis perusahaan
disesuaikan dengan kebutuhan modal kerja di masa mendatang dan distribusi atau
proporsi dari pada aktiva lancar dan lain-lain
b. Quick Ratio/ Acid Test Ratio (Rasio Cair)
Rasio Cair dapat dihitung dengan rumus:
% 100
x Lancar
ng Huta
Persediaan Lancar
Aktiva −
Acid test ratio guna mengukur kemampuan mengembalikan/mengangsur
hutang lancar dengan jaminan aktiva lancar tanpa persediaan (Abdullah 2005:46).
Persediaan tidak diperhitungkan karena dipandang memerlukan waktu yang relatif
lama direalisasikan menjasi uang kas. Dengan demikian rasio cair dapat
memberikan gambaran yang lebih cermat tentang keadaan likuiditas perusahaan,
karena lebih mendekati kebenaran dibandingkan dengan menggunakan rasio
lancar yang bersifat umum.
Demi keamanan perusahaan, banyak pendapat mengatakan bahwa rasio lancar
sebaiknya dua banding satu (2:1) maka untuk rasio cair sama dengan satu
bandingsatu (1:1), artinya perusahaan dapat merasa aman jika memiliki aktiva
lancar dikurang persediaan dan pembayaran di muka, minimal sebesar kewajiban
jangka pendeknya. Akan tetapi standar rasio ini tidak mutlak, tergantung dari tipe
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
c. Cash Ratio (Rasio Kas/Rasio Tunai)
Cash ratio menunjukkan kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban
jangka pendek dengan kas 6yang tersedia dan surat berharga (efek) yang segera
dapat diuangkan (Syahyunan 2004:84). Cash ratio dirumuskan sebagai berikut:
%
Pengertian kas adalah termasuk simpanan di Bank dalam bentuk giro dan
deposito yang sewaktu-waktu dapat digunakan (demand deposit), jadi tidak
termasuk deposito berjangka lebih dari satu bulan (time deposit).
d. Working Capital To Total Assets Ratio
Rasio ini menunjukkan likuiditas total dari total aktiva dan posisi modal kerja
bersih. Rasio ini membandingkan aktiva lancar dikurangi hutang lancar, atau
modal kerja dengan keseluruhan aktiva. Rumusnya adalah sebagai berikut:
%
2. Rasio Solvabilitas/Leverage
Analisis atas rasio-rasio ini dapat memberikan gambaran atas kemampuan
perusahaan dalam memenuhi semua kewajibannya, baik jangka pendek maupun
jangka panjang. Rasio-rasio solvabilitas/leverage diantaranya adalah sebagai
berikut:
a. Debt To Equity Ratio
Rasio ini dapat dihitung dengan rumus:
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
Rasio ini merupakan perbandingan hutang dan ekuitas dalam pendanaan
perusahaan dan menunjukkan kemampuan modal sendiri perusahaan untuk
memenuhi seluruh kewajibannya. Semakin tinggi rasio ini menunjukkan semakin
besar hutang perusahaan dibanding dengan modal sendiri yang dimiliki
perusahaan. Dengan kata lain semakin berat hutang yang dijamin dengan modal
yang dimiliki perusahaan.
b. Debt Ratio
Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:
% 100
x Aktiva Total
ang Hut Total
Rasio ini merupakan Rasio ini mengukur kemampuan perusahaan dalam
menjamin hutangnya dengan sejumlah aktiva yang dimilki. Semakin tinggi rasio
ini berarti semakin besar jumlah modal pinjaman (hutang) yang digunakan dalam
menghasilkan keuntungan dibanding aktiva yang dimiliki.
3. Rasio Aktivitas
Sering disebut dengan rasio efisiensi yang merupakan indikator untuk
menunjukkan kemampuan manajemen dalam menggunakan aktiva secara efisien,
yaitu dengan melihat kecepatan perputaran berarti semakin efektif penggunaan
aktiva dan semakin tinggi pula penghasilan yang akan diperoleh perusahaan.
Beberapa rasio utama yang tercakup dalam rasio efisiensi ini sehubungan
dengan jenis perusahaan yang diteliti antara lain:
a. Working Capital Turn Over
Modal kerja adalah aktiva perusahaan yang mempunyai umur lebih singkat
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
dapat dihitung dengan perbandingan antara penjualan bersih dengan modal
sendiri. Rumus yang digunakan untuk menghitung rasio ini adalah:
x
Turn over modal kerja yang rendah menunjukkan adanya kelebihan modal
kerja, yang mungkin disebabkan rendahnya tingkat perputaran persediaan, piutang
atau adanya saldo kas yang telah besar. Semakin tinggi tingkat perputaran modal
kerjanya, berarti semakin efektif pula penggunaan modal kerja perusahaan.
b. Fixed Assets Turn Over
Rasio ini merupakan perbandingan antara penjualan bersih dengan aktiva
tetap, yang menunjukkan rasio berapa kali dana yang ditanam dalam aktiva tetap
telah berputar dalam satu periode. Rumus untuk menghitung rasio ini adalah:
x
c. Total Assets Turn Over
Rasio ini mengukur efektivitas penggunaan dana yang tertanam pada seluruh
aktiva dalam menghasilkan penjualan (Syahyunan 2004:85). Rumus untuk
menghjitung rasio ini adalah:
x
d. Inventory Turn Over
Rasio ini mengukur efisiensi pengelolaan persediaan barang dagangan
(Syahyunan 2000:85). Semakin tinggi rasio berarti semakin sering penjualan
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
x
4. Rasio Profitabilitas (Kemampulabaan)
Rasio profitabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan perusahaan
dalam menghasilkan laba atau seberapa efektif pengelolaan perusahaan oleh
manajemen (Syahyunan 2004:85). Adapun rasio-rasio yang digunakan untuk
mengukur profitabilitas perusahaan diantaranya:
a. Net Profit Margin (Operating Profit Margin)
Rumus dari rasio ini adalah:
%
Besarnya laba bersih setelah pajak yang diperoleh dibandingkan dengan hasil
penjualan merupakan petunjuk kemampuan perusahaan. Karena perbedaaan nilai
antara nilai penjualan dengan laba bersih adalah total biaya/beban. Dengan
demikian rasio ini dapat mengukur seberapa efektif perusahaan telah mengelola
pengeluaran-pengeluaran. Semakin tinggi angka rasio ini maka semakin baik bagi
perusahaan. Upaya mempertinggi profit margin dapat dilakukan dengan menekan
biaya-biaya dalam kaitannya dengan hasil penjualan.
b. Gross Profit Margin
Rasio ini dirumuskan sebagai berikut:
%
Analisis rasio ini memberikan informasi seberapa jauh efektivitas pengelolaan
biaya dalam rangka untuk memproduksi barang dagangannya. Dalam hal ini
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
dalam perhitungan rasio. Dengan demikian hanya rasio perbandingan antara laba
kotor (gross profit) dengan penjualan bersih. Bertambah tinggi hasil rasio berarti
bertambah baik bagi perusahaan dalam menekan biaya produksi dan memperbesar
jumlah penjualan.
c. ROI (Return On Invesment)
Rasio ini mengukur kemampuan modal yang diinvestasikan perusahaan dalam
keseluruhan aktiva untuk menghasilkan keuntungan bersih. Rasio ini
menunjukkan produktivitas dari seluruh dana perusahaan. Rumus yang digunakan
untuk menghitung rasio ini adalah:
% 100
x Aktiva
Total
Pajak Setelah
Bersih Keuntungan
F. Keterbatasan Rasio Keuangan
Analisis rasio memiliki beberapa keterbatasan yang harus disadari sewaktu
penggunaannya. Menurut Syahyunan (2004:82) beberapa keterbatasan analisis
rasio keuangan antara lain adalah:
1. Kesulitan dalam mengidentifikasi kategori industri dari perusahaan yang
dianalisis apabila perusahaan tersebut bergerak di beberapa bidang usaha.
2. Perbedaan metode akuntansi akan menghasilkan perhitungan yang berbeda,
misalnya perbedaan metode penyusutan atau metode penilaian persediaan.
3. rasio keuangan disusun dari data akuntansi tersebut dipengaruhi oleh cara
penafsiran yang berbeda dan bahkan bisa merupakan hasil manipulasi.
4. Informasi rata-rata industri adalah data umum dan hanya merupakan
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Berdirinya PT. Aerowisata Caterimg Service Medan.
Asal mula berdirinya perusahaan ini berawal dari pemisahan perbekalan
pesawat dari badan Garuda Indonesia Airways (GIA). Dengan adanya pemisahan
kegiatan dari induk Garuda, maka perbekalan beroperasi atas nama sendiri dan
bertanggung jawab kepada perusahaan sendiri. Oleh karena itu pada tahun 1970
didirikan Garuda Airline Flihght Kitchen yang berkedudukan di Kemayoran
Internasional Airport Jakarta. Kegiatan operasi atas nama tersebut diatas
berlangsung kurang lebih 4 tahun.
Selanjutnya pada tanggal 23 Desember 1974, perusahaan ini
mengembangkan usahanya dengan menjalin kerja sama (joint venture) dengan
pihak Dairy Farm, terutama dalam hal manajemen dan permodalan. Maka
terbentuklah PT Aero Garuda Dairy Farm Catering, dan sejak itulah hari jadi atau
ulang tahun PT. Aerowisata Catering Service.
Kemudian pada bulan September 1975 dibuka Flight Kitchen yang lebih
besar dan dilengkapi dengan fasilitas yang cukup memadai di bandara Halim
Perdanakusuma, seiring dengan pindahnya kegiatan penerbangan nasional dan
internasioanal dari bandara Kemayoran .
Pada tanggal 23 Desember 1981 nama Garuda Dairy Farm Catering berubah
menjadi PT. Aero Garuda Catering Service, setelah seluruh saham yang dimiliki
Dairy Farm dibeli Garuda. Pada tanggal 16 Januari 2001, nama tersebut berubah
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
keindonesiaan, pada tanggal 29 Nopember 1982 berubah nama menjadi PT.
Angkasa Citra Sarana Catering Service. Mulai tahun 1983 PT. Angkasa Citra
Sarana Catering Service merupakan salah satu devisi dari Aerowisata.
Setelah bandar udara Internasional Sukarno Hatta dibuka pada tanggal 30
Maret 1985 kegiatan Flight Kitchen yang ada di bandar Halim Perdanakusumo
dan Kemayoran pindah ke Cengkareng. Khusus untuk penerbangan haji masih
dilakukan di bandar Halim Perdanakusuma.
Pada awal tahun 1991 PT. Angkasa Citra Sarana Catering Service berubah
nama menjadi PT. Aerowisata Catering Service hingga sekarang. Dan untuk
menunjukkan pelayanan jasa boga penerbangan maka cabang-cabang didaerah
didirikan seperti di Bali pada tahun 1975 dengan kedudukan di bandar udara
Ngurah Rai. Di Medan tanggal 17 Oktober 1987 dengan kedudukan di bandar
udara Polonia. Di Surabaya tanggal 14 Maret 1991 yang berkedudukan di bandar
udara Juanda. Di Biak tanggal 25 Agustus 1993. Dan telah melayani penerbangan
internasional Garuda yang sebelumnya tak berjadwal dan penerbangan domistik.
B. Struktur Organisasi PT. Aerowisata Caterimg Service Medan.
Struktur organisasi adalah suatu kerangka yang menunjukkan kedudukan,
tugas dan wewenang anggota perusahaan dalam rangka mencapai tujuan
perusahaan.. Struktur organisasi mempermudah kita untuk melihat dengan jelas
hubungan antara bagian dengan bagian lainnya dan tanggung jawab masing
masing bagian yang ada dalam perusahaan.
Struktur organisasi PT. Aerowisata Catering Serice Medan, merupakan
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
atau general menager kepada tiap tiap manager departemen sampai ke seksi atau
bagian departemen seperti terlihat pada tugas-tugas pada struktur organisasi
dibawah.
1. General Manager
Fungsi : mengelola seluruh sumber daya dan kegiatan di ACS Medan
dengan sebak-baiknya guna mencapai sasaran yang telah ditetapkan.
Tugas pokok : menyusun anggaran dan rencana kerja tahunan ke General
manager, mengkoordinir bawahan dalam melaksanakan tugas-tugasnya,
melakukan kerjasama dengan unit manager lain. Melakukan negosiasi dengan
klien dan mengambil keputusan, membina dan mengarahkan bawahan,
melaksanakan dan memonotoring standard higienis, sanitasi, keamnan kerja dan
keselamatan kerja. Mengkoordinir bawahan dalam menyusun laporan manager
secara berkala.
Tanggung jawab: memeriksa dan menandatangani surat keluar yang sidatnya
corporative, memeriksa dan menandatangani kontrak kerja, memeriksa dan
menandatangani keperluan-keperluan bidang personalia.
2. Hygiene & Quality Assurance Manager
Fungsi : mengkoordinir kegiatan dibidang hygienitas dan kualitas makanan
dalam hal pengolahan dari bahan olah menjadi makanan siap disajikan.
Tugas Pokok : menyusun anggaran dan program kerja dibidang hygienitas dan
quality assurance, memonitor penjagaan makanan supaya tetap terjaga kebersihan
dan kualitas makanan baik sebelum diolah hingga sampai pada proses penyediaan
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
kualitas makanan, membuat laporan secara di bagian hygiene dan quality
assurance.
3. Chief Security
Fungsi : Mengkoordinir kegiatan operasional dibidang keamanan yang
meliputi : pengamanan, penanggulangan serta pencegahan bahaya yang
menggangu keamanan dan keselamatan perusahaan, karyawan dan lingkungan
perusahaan.
Tugas pokok : menyusun anggaran dan program kerja dibidang penjagaan
keamanan, mengkoordinir penjagaan keamanan, melaksanakan kerja sama dengan
enginering department dalam hal memimpin fire figting apabila terjadi kebakaran,
melaksanakan inspeksi dadakan maupun rutin di lingkugan perusahaan, menyusun
laporan kegiatan di bidang keamanan.
4. Chief Enginering
Fungsi : mengkoordinir kegiatan operasi dibidang enginering meliputi
kegiatan : perencanaan, pelaksanan dan pengendalian terhadap pembagunan,
perbaikan dan pemeliharaan sarana dan prasaran di lingkunagan ACS.
Tugas pokok : menyusun anggaran dan program kerja dibidang enginering
department, melakukan kerjasama dengan departemen lain, meneliti dan
menentukan larangan pemakaian peralatan yang kondisinya membahayakan,
meyusun laporan di bidang enginering secara berkala.
Outomotive Enginering
Fungsi : mengkoordinir kegiatan perawatan dan perbaikan dibidang
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
Tugas pokok : : menyusun anggaran dan program kerja dibidang outomotive,
menyusun rencana skedul pemeliharaan, perbaikan kendaraan serta suku cadang
dan menyusun laporan kegiatan outomotive secara berkala.
Building Maintanance-Produk Supply
Fungsi : mengkoordinir kegiatan perawqatan perbaikan terhadap seluruh
sarana kerja, gedung, pasilitas terpasang dan non productive maintanance.
Tugas pokok : menajukan ussulan anggaran dan program kerja dibidang
permintaan, perbaikan sarana kerja, gudang dan fasilitas terpasang, melaksanakan
inspeksi sarana kerja, gedung dan pasilitas terpasang serta menyiapkan suku
cadang.
5. Production Manager
Fungsi : mengkoordinir operasional dibidang produksi makanan meliputi
pengolahan,dan penyimpanan makanan utama untuk penerbangan dalam dan luar
negeri.
Tugas Pokok : menyusun anggaran dan program kerja dibidang produksi,
mengkoordinir pengolahan dan penyiapan makanan dengan mengacu kepada
jadwal penerbangan dan perubahannya, melakukan kerja sama dengan sales dan
store dalam hal penyediaan bahan dasar, menyetujui daftar permintaan makanan,
memonitor jadwal penerbangan dalam hal perubahan jumlah pesanan, jenis,
kualitas dan kuantitas pendistribusian sesuai dengan FIFO sistim dan menyusun
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
5.1. Pastry & Bakery
Fungsi : mengkoordinir barang dibidang pastry meliputi bahan siap olah
menjadi makanan siap saji (bakery Pastry)
Tugas pokok : menyusun anggaran dan program kerja dibidang Pastry & Bakery,
mengkoordinir pengolahan bahan olah menjadi makanan dengan mengacu pada
jadwal penerbangan, bekerjasama dengan Enginering dalam hal memonitor
temperatur kamar pendingin dan perwatan peraltan, menyusun laporan kegiatan di
Pastry & Bakery secara berkala.
5.2. Hot Kitchen
Fungsi : mengkoordinir kegiatan pengolahan bahan-bahan dasar menjadi
makanan melalui proses pemasakan di hot kitchen.
Tugas pokok : menyusun anggaran dan rencana kerja tahunan dalam bidang hot
kitchen, mengkoordinir para petugas dalam hal pengolahan bahan dasar dan bahan
siap olah menjadi makanan melalui proses pengolahan di hot kitchen, mengontrol
jumlah dan kualitas bahan makanan, memonitor standar hygienis sanitasi dan
keselamatan kerja dan menyusun laporan kegiatan di hot kitchen secara berkala.
5.3. Cold Kitchen
Fungsi :mengkoordinir kegiatan pengolahan bahan-bahan dasar menjadi
makanan melalui proses di Cold Kitchen.
Tugas pokok : menyusun anggaran dan rencana kerja tahunan dibidang Cold
Kitchen, mengkoordinir para petugas dalam hal pengolahan bahan das dan bahan
siap olah menjadi makanan malalui proses pengolahan di Cold Kitchen,
mengontrol jumlah dan kualitas bahan makanan dan menyusun laporan kegiatan
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
6. Operation Manager
Fungsi mengkoordinir kegiatan kebersihan equipment airline.
Tugas pokok : mengkoordinir pelaksanaan, pengelolaan bagian operasi dengan
berpedoman kepada prosedur dan kebijakan pemerintah bertanggung jawab atas
kelancaran operasional dan memonitor bahan-bahan produksi, transportasi dan
komunikasi, mengawasi pelaksanaan pengendalian biaya dibidang operasional
dan membuat laporan dibagian operasional secara berkala.
6.1. Airline Handling
Fungsi : mengkoordinir penerimaan dan pendistribusian barang keperluan
perusahaan penerbangan asing.
Tugas pokok : mengajukan usulan dan program kerja dibidang Airline Handling,
memeriksa barang-barang dalam gudang dalam hal kualitas, kuantitas dan
penempatannya, mengawasi arus masuk keluar barang ke gudang dan
memperhatikan FIFO sistim sesuai jenis, sifat dan fisik barang dan membuat
laporan posisi barang digudang serta membuat laporan kerja secara berkala.
6.2 Diswhasing
Fungsi : mengkoordinir kegiatan kebersihan equipment airline.
Tugas pokok : mengajukan usulan anggaran dan program kerja dibidang
kebersihan, melakukan pemeriksaan atas peralatan-peralatan yang rusak,
bekerjasama dengan enginering dalam hal perbaikan peralatan dan membuat
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
6.3. Transport
Tugas pokok : bertanggung jawab dalam hal pengantaran makanan yang
diolah di up lift dan memelihara serta menyiapkan kendaraan untuk siap pakai
dan dioperasikan
6.4. Housekeeping
Tugas pokok : melaksanakan pengawasan terhadap kedisiplinan staff air
craft, cleaner, diswhas dan housekeeping, mengantisipasi hal-hal yang berkaitan
dengan pekerjaan dan mengambil keputusan secara cepat dan tepat, menjaga dan
memelihara seluruh pasilitas perlatan chemical dan semua prasarana kerja dengan
baik dan membuat laporan kegiatan dibidang housekeeping secara berkala.
7. Accounting & Finance Manager
Tugas pokok : menyusun anggaran dan rencana kerja dibidang keuangan dan
akuntansi, melakukan kegiatan keuangan akuntansi, mengkoordinir kegiatan
keuangan dan akuntansi dengan departemen lain, membina dan mengarahkan
bawahan dalam melakukan tugas, memeriksa dan menyetujui permohonan
anggaran keuangan, memonitor kegiatan di departemen keuangan dan akuntansi,
memeriksa dan mengevaluasi kegiatan keuangan akuntansi dan menyusun laporan
kegiatan bidang akuntansi keuangan yang disampaikan ke unit manajer.
Tanggung jawab; menyetujui dan menandatangani form permintaan barang
kebutuhan accounting finance department dan bertanggung jawab atas
kerahasiaan data informasi kondisi keuangan perusahaan.
7.1 Cost Control
Tugas pokok : menyusun anggaran dan rencana kerja tahunan dibidang
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
hal pengendalian biaya operasi, melakukan kerjasama dengan seksi di departemen
accounting guna menciptakanarus kerja yang lancar, melakukan kontrol secara
berkala kebagian store dan kitchen, mengawasi dan mengevaluasi kerja di seksi,
menyusun laporan kegiatan dibidang cost control secara berkala. Bertanggung
jawab untuk memeriksa dan memberi paraf pengeluaran biaya dan kerahasiaan
data perhitungan biaya dan harga jual.
7.2. Account Receivable Sales Control
Tugas pokok : mengajukan anggran dan program kerja di sales dan
program kerja dibidang pengendalian piutang, memeriksa posisi umur piutang,
memeriksa budget sales yang akan dan telah dibuat, membantu accounting
finance manager dalam menyusun rancangan program kerja tahunan di
departemen accounting finance, memeriksa kebenaran dan kecocokan antara
dokumen sales dengan sebenarnya dan membuat laporan kegiatan dibidang
account receivable dan sales control secara berkala.
7.3. Accoubt Controller/Bookeper
Tugas pokok : mengkoordinir kegiatan administrasi utang piutang di seksi
Account Control, mengajukan usulan anggaran dan program kerja utang piutang,
melakukan kerjasama dengan seksi lain, memeriksa kebenaran posting kedalam
perkiraan serta mengawasi pengerjaan buku-buku besar dan buku pembantu dan
menyusun laporan keuangan bulanan, laporan posisi kas, dan budget.
7.4 Account Payable Control
Tugas pokok : mengjukan anggaran dan program kerja pengendalian
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
hutang. Mengawasi dan mengevaluasi kerja di seksinya dan menyusun laporan
kegiatan dibidang account payable secara berkala.
8. Human Resourse Manager.
Fungsi : mengkoordinir kegiatan operasi dibidang sumber daya manusia
meliputi penerimaan, perencanaan karir, pelatihan, pemberian balas jasa dan
kesejahteraan pegawai serta keselamatan kerja sesuai dengan kebijakan
perusahaan.
Tugas pokok : menyusun anggaran kerja tahunan dibidang pengelolaan sumber
daya manusia, mengkoordinir pelaksanaan kegiatan penerimaan, penempatan,
promosi dengan kepala unit kerja terkait, memeriksa dan menyetujui permintaan
barang kebutuhan operasional di HRD, menyusun laporan kegiatan di HRD.
8.1. Employee Relation Administrasi
Fungsi : mengkoordinir kegiatan pelayanan dan penyediaan makanan untuk
karyawan, peraturan atau disiplin kerja dan kesejahteraan pegawai.
Tugas pokok : mengajukan usulan anggaran dan program kerja ke HRD Manager,
mengatur dan menyelenggarakan semua transfer, pengadaan pakaian kerja, kantin
karyawan perusahaan, locker, sarana olah raga dan lain-lain dan menyusun
laporan kegiatan di employee relation administration secara berkala.
8.2. Payroll
Fungsi ; mengkoordinir kegiatan perhitungan gaji, penyusunan daftra gaji
karyawan.
Tugas pokok : mengajukan usulan anggaran dan program kerja diseksi payroll,
memeriksa kesesuaian antara jumlah anggaran yang terdaftar dengan pegawai yng
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
pada saat penggajian terakir, menyusun laporan kegiatan di payroll meliputi :
realisasi pembayaran gaji dan hak-hak lain karyawan secara berkala.
9. Customer Service Manager
Fungsi : mengkoordinir kegiatan operasional dibidang sales dan marketing
meliputi : biaya produksi, harga jual, serta penawaran harga.
Tugas pokok : menyusun anggaran dan program kerja dibidang customer service,
memberikan petunjuk pelaksanaan meal costing, meal pricing dan meal
budgeting, meneliti penawaran harga para pelanggan, mengikuti tender yang
diadakan oleh para vendor, memberikan informasi harga melalui meal presentasi
dari sales dan meyusun laporan kegiatan dibidang customer service secara
berkala.
9.1. Sales
Fungsi : menghitung biaya pembuatan makanan perunit dalam rangka
menentukan harga jual.
Tugas pokok : membantu atasan dalam menyusun anggaran dan program kerja
sales., berkerjasama dengan sales control dalam hal perkembangan harga,
memantau proses perhitungan meal cost, menyusun laporan dibidang sales secara
berkala.
10. Procurement Manager
Fungsi : mengkoordinir kegiatan operasional bidang pengadaan barang
meliputi bahan baku, bahan jadi, bahan tambahan material supply dan non stok.
Tugas pokok : menyusun anggaran dan program kerja di procurement departemen,
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
Enginering dalam hal pembelian barang, memeriksa dan menyetujui perminyaan
barang kebutuhan operasi procurement dan menyusun laporan secara berkala.
10.1. Purchasing
Fungsi : membantu manajer mengelola kegiatan di procurement.
Tugas pokok : membantu procurement manager dalam menyusun anggaran dan
program kerja di pembelian, mengkoordinir kegiatan purchasing, memonitor
ketepatan waktu pengadaan kegiatan operasional dan menyusun laporan buku
purchasing secara berkala.
10.2. Store
Fungsi : mengkoordinir kegiatan operasional dibidang penyimpanan
barang di gudang meliputi kegiatan perencanaan, penerimaan, penyimpanan dan
pendistribusian barang-barang kepada opeasional di Aerowisata Catering Service
Medan.
Tugas pokok : menyusun anggaran dan program kerja di store, memeriksa dan
menyetujui permintaan barang keperluan operasional, mengawasi dan
mengevaluasi budget penerimaan, penyimpanan dan pendistribusuian di gudang
secara fisik dan administratif sesuai SOP dan membuat laporan kegiatan di store
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
C. Laporan Keuangan PT. Aerowisata Catering Service Medan
Dalam hal ini penulis hanya membatasi laporan keuangan yang akan
disajikan adalah:
1) Laporan Neraca Per 31 Desember 2003 sampai dengan 2005
2) Laporan Laba Rugi yang berakir 31 Desember 2003 sampai dengan 2005.
Hal ini dilakukan karena hanya data keuangan dari neraca dan laporan laba rugi
perusahaan yang dibutuhkan dalam memperoleh rasio-rasio untuk menilai kinerja
keuangan perusahaan. Laporan keuangan yang dimaksud adalah:
1) Laporan Neraca PT. Aerowisata Catering Service Medan per 31 Desember
2003 sampai dengan 2005. Berikut tabel laporan neraca PT. Aerowisata
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
Tabel 3.1 Laporan Neraca PT. Aerowisata Catering Service Medan NERACA
PER 31 DESEMBER 2003, 2004, dan 2005 (dalam ribuan)
KETERANGAN
TAHUN
2003 2004 2005
Rp Rp Rp
AKTIVA Aktiva lancar
Jumlah Kas & Bank 2.606.809 2.296.019 2.653.472 Piutang 1.630.096 3.223.332 4.734.217
Persediaan 537.085 467.424 576.137
Biaya dibayar dimuka 225.573 983.254 255.751 Total aktiva lancar 4.999.562 6.970.029 8.219.577 Aktiva tetap
Aktiva tetap 4.189.331 4.853.321 4.787.624 Akumulasi penyusutan -2.281.269 -2.553.671 -2.799.851 Jumlah aktiva tetap 1.908.062 2.319.650 1.987.773 Aktiva lain-lain
Jumlah aktiva lain-lain 700.561 681.817 943.545 Total aktiva tetap 2.608.623 3.001.467 2.931.318
TOTAL AKTIVA 7.608.185 9.971.496 11.150.895
KEWAJIBAN DAN MODAL Kewajiban lancar
Utang usaha 2.008.513 1.985.888 2.328.338
Utang pajak 174.499 245.177 319.725
Jumlah kewajiban lancar 2.183.012 2.231.065 2.648.063 Kewajiban jangka panjang
Jumlah kewajiban lain-lain 0 14.506 721.600 Jumlah kewajiban 2.183.012 2.245.571 3.369.663
Modal dan cadangan 0 0 0
Jumlah modal dan cadangan 5.425.173 7.725.925 7.781.232 TOTAL KEWAJIBAN & MODAL 7.608.185 9.971.496 11.150.895 Sumber : PT. Aerowisata Catering Service Medan
2) Laporan laba rugi PT. Aerowisata Catering Service Medan periode 2003
sampai 2005. berikut tabel laporan laba rugi PT. Aerowisata Catering Service
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
Tabel 3.2 Laporan Laba/Rugi PT. Aerowisata Catering Service Medan LABA RUGI
PER 31 DESEMBER 2003, 2004, dan 2005 (dalam ribuan)
URAIAN TAHUN
2003 2004 2005
Rp Rp Rp
Pendapatan usaha 12.523.879 13.942.319 14.120.942 Harga pokok penjualan 8.127.005 9.377.995 9.912.880 Laba kotor 4.396.874 4.564.324 4.207.762 Biaya operasi 2.284.868 2.614.293 2.222.568 Laba bersih operasi 2.112.006 1.950.031 1.985.194
Bunga 545.299 308.944 436.008
Laba bersih setelah bunga 2.657.305 2.258.974 2.241.202
Pajak 1.062.922 903.590 968.481
Laba bersih setelah pajak 1.594.383 1.355.385 1.452.721 Sumber : PT. Aerowisata Catering Service Medan
D. Rasio-Rasio Laporan Keuangan PT. Aerowisata Catering Service Medan
1. Rasio Likuiditas
a. Current ratio
Current ratio = x100%
b. Quick ratio/Acid test ratio
Quick ratio/Acid test ratio = x100%
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
Tahun 2004 = 100% 291%
d. Working capital to total asset ratio
Working capital to total asset ratio =
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
Tabel 3.3 Rasio Likuiditas PT. Aerowisata Catering Service Medan Tahun 2003, 2004, 2005
Rasio Keuangan
Tahun
2003 2004 2005
current ratio quick ratio
cash ratio working capital to total asset ratio
Sumber : Hasil pengolahan data
Gambar 3.2 Grafik Fluktuasi Rasio Likuiditas
2. Rasio Solvabilitas
a. Debt to equity ratio
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
b. Debt ratio
Tabel 3.4 Rasio Solvabilitas PT. Aerowisata Catering Service Medan Tahun 2003, 2004, 2005
Rasio Keuangan
Tahun
2003 2004 2005
debt to equity ratio debt ratio Sumber : Hasil pengolahan data
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
3. Rasio Aktivitas
a. Working capital turn over
Working capital turn over = x
Kerja
b. Fixed assets turn over
Fixed assets turn over = x
c. Total assets turn over
Total assets turn over = x
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
d. Inventory turn over
Inventory turn over = x
Persediaan
Tabel 3.5 Rasio Aktivitas PT. Aerowisata Catering Service Medan Tahun 2003, 2004, 2005
Rasio Keuangan
Tahun
2003 2004 2005
RASIO AKTIVITAS
Working Capital Turn Over 2,32x 1,80x 1,81x
Fixed Assets Turn Over 6,56x 6,01x 7,10x
Total Assets Turn Over 1,65x 1,39x 1,26x
Inventory Turn over 15,13x 20,06x 17,20x
2.32 1.8 1.81
2003 2004 2005
working capital turn over fixed assets turn over total assets turn over inventory turn over Sumber : Hasil pengolahan data
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
4. Rasio Profitabilitas
a. Net Profit Margin
Net Profit Margin = x100%
b. Gross Profit Margin
Gross Profit Margin = 100%
c. ROI (Return on Invesment)
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
Tabel 3.6 Rasio Profitabilitas PT. Aerowisata Catering Service Medan Tahun 2003, 2004, 2005
Rasio Keuangan
Tahun
2003 2004 2005
RASIO PROFITABILITAS
Net Profit Margin 35% 32% 29%
Gross Profit Margin 35% 33% 30%
ROI (Return on Investmen) 21% 14% 13%
35%
32%
29% 35%
33%
30%
21%
14% 13%
0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35% 40%
2003 2004 2005
net profit margin gross profit margin ROI
Sumber : Hasil pengolahan data
Hernyta Hema Melyny : Analisis Kinerja Keuangan Perusahaan PT. Aerowisata Catering Service Medan, 2007. USU Repository © 2009
Tabel 3.7 Rasio Keuangan PT. Aerowisata Catering Service Medan
Rasio Keuangan Tahun
2003 2004 2005
RASIO LIKUIDITAS
Current Ratio Quick Ratio Cash Ratio
Working Capital To Total Asset Ratio
229%
RASIO SOLVABILITAS
Debt To Equity Ratio Debt Ratio
40%
RASIO AKTIVITAS
Working Capital Turn Over Fixed Assets Turn Over Total Assets Turn Over Inventory Turn Over
2,31x
RASIO PROFITABILITAS
Net Profit Margin Gross Profit Margin
ROI (Return on Investment)
35%