• Tidak ada hasil yang ditemukan

Komplek Sekolah Menengah Kejuruan Seni Musik Di Medan (Arsitektur Ekspresionisme)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Komplek Sekolah Menengah Kejuruan Seni Musik Di Medan (Arsitektur Ekspresionisme)"

Copied!
125
0
0

Teks penuh

(1)

KOMPLEK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

SENI MUSIK DI MEDAN

(ARSITEKTUR EKSPRESIONISME)

LAPORAN PERANCANGAN TKA-490 TUGAS AKHIR

SEMESTER B 2008/2009

Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Disusun Oleh : RIANA ULI SARI

040406063

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

KOMPLEK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN

SENI MUSIK DI MEDAN

ARSITEKTUR EKSPRESIONISME

LAPORAN PERANCANGAN TKA-490 TUGAS AKHIR

SEMESTER B 2008/2009

Sebagai Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Arsitektur

Disusun Oleh : RIANA ULI SARI

040406063

DEPARTEMEN ARSITEKTUR FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

KOMPLEK SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN SENI MUSIK DI MEDAN

ARSITEKTUR EKSPRESIONISME

Disusun Oleh : RIANA ULI SARI

040406063

Medan, 30 Juni 2008 Disetujui oleh,

Ir. Nelson M. Siahaan, Dipl.TP, M.Arch Salmina Wati gintingST,MT

Pembimbing I Pembimbing II

(4)

SURAT HASIL PENILAIAN PROYEK AKHIR

(SHP2A)

Nama : Riana Uli Sari

NIM : 04 0406 063

Judul Proyek Akhir : Komplek Sekolah Menengah Kejuruan Seni Musik di Medan Tema Proyek Akhir : Arsitektur Ekspresionisme

Rekapitulasi Nilai :

Nilai akhir A B+ B C+ C D E

Dengan ini mahasisiwa bersangkutan dinyatakan :

No Status

Waktu Pengumpulan

Laporan

Paraf Pembimbing

I

Paraf Pembimbing II

Koordinator TKA - 490

1 LULUS LANGSUNG 2 LULUS

MELENGKAPI

3 PERBAIKAN TANPA SIDANG 4 PERBAIKAN

DENGAN SIDANG

5 TIDAK LULUS

Medan, 29 Juni 2009

Ketua Departemen Arsitektur, Koordinator TKA – 490,

(5)

KATA PENGANTAR

Penulis mengucap syukur kepada Tuhan yang telah memimpin hidup Penulis dalam memulai dan menyelesaikan proyek Tugas Akhir pada tahun ini sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik Arsitektur di Departemen Arsitektur Universitas

Sumatera Utara.

Penulis mengucap syukur dan berterima kasih kepada Ibu Penulis teristimewa untuk semua kasih, dukungan, doa, perhatian, dan semangat yang diberikan kepada

Penulis. Juga kepada Abang, kakak, Adik Penulis untuk terus menerus mendukung Penulis lebih baik dan belajar untuk memandang lebih luas. Terima kasih telah menjadi keluarga yang terbaik.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Ir. Nelson M. Siahaan, Dipl.TP, M.Arch sebagai Dosen Pembimbing I dan Salmina W. Ginting, ST, MT sebagai Dosen Pembimbing II, untuk semua dedikasi dan bimbingan yang sangat berarti, dukungan moral dan konsistensi, membuka wawasan berpikir, dan memberi yang terbaik sejak awal sampai akhir.

2. Lisa Suryani, ST, MT dan Ir. Dwi Lindarto Hadinugroho, MT sebagai Dosen Penguji, untuk semua saran dan kritik yang berguna, serta bimbingan yang sangat berarti sejak awal sampai akhir.

3. Para staf dosen pengajar dan pegawai tata usaha di lingkungan Fakultas Teknik Departemen Arsitektur untuk semua kerja sama yang baik.

4. Teman terbaik saya: Daniel silaen, Kartika Syahrani, Rahmadini, Richi, Robi, Cory, Daniel Turnip, Romulus, Perdi, Mayjen, Joseph, B’Surya untuk dukungan, semangat, tenaga, dan kebersamaan yang telah dilalui. Kepada teman-teman seperjuangan Tugas Akhir, khususnya Mili, Maya, Nia, Wiwik, Juwita, Padil, Poo, Kendrik, Wendi, Iin, Irul, Nurul. Serta semua teman-teman angkatan 2004 lainnya.

Akhir kata Penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun untuk penulisan laporan ini. Semoga laporan ini bermanfaat bagi kita semua khususnya di Departemen Arsitektur USU.

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul Luar ... i

Halaman Judul Dalam ... ii

Lembar Pengesahan ... iii

Surat Hasil Penilaian Proyek Akhir ... iv

Kata Pengantar ... v

Daftar Isi ... vi

Daftar Tabel ... vii

Daftar Gambar ... viii

Daftar Diagram ... ix

Daftar Skema ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang ... 1

1.2. Maksud dan Tujuan ... 3

1.3. Perumusan Masalah ... 3

1.4. Pendekatan ... 4

1.5. Lingkup dan Batasan ... 4

1.6. Kerangka Berpikir ... 5

1.7. Sistematika Penulisan Laporan ... 6

BAB II DESKRIPSI PROYEK ... 7

2.1. Tinjauan Umum ... 7

2.1.1. Terminologi Judul ... 7

2.2. Tinjauan Khusus ... 8

2.2.1. Pemilihan Lokasi ... 8

(7)

2.3.1. Deskripsi Rencana Pendidikan SMKN Seni Musik ... 16

2.3.2. Deskripsi Pengguna Kegiatan ... 18

2.3.3. Deskripsi Pelaku ... 21

2.3.4. Deskripsi Kebutuhan Ruang & Besaran Ruang ... 23

2.3.5. Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang ... 27

2.3.6. Studi Banding Fungsi Sejenis ... 29

BAB III ELABORASI TEMA ... 44

3.1. Elaborasi Tema ... 44

3.2. Intepretasi Tema ... 46

3.3. Studi Banding Tema Sejenis ... 47

3.3.1. Enstain Tower ... 47

3.3.2. Eero Saarinen, TWA Building, New York ... 47

3.3.3. Eastland Mall, Tulsa, Oklahama ... 48

3.3.4. Guggeinheim Museum Bilbao , Bilbao, Spain ... 48

BAB IV ANALISA ... 49

4.1. Analisa Eksisting ... 49

4.1.1. Analisa Lokasi ... 49

4.1.2. Kondisi Eksisting Lahan ... 50

4.1.3. Tata Guna Lahan ... 51

4.1.4. Batas Site ... 53

4.1.5. Sarana dan Prasarana ... 53

4.1.6. Skyline ... 55

4.1.7. Ketebalan Bangunan ... 56

4.1.8. Eksisting Bangunan Sekitar Site ... 57

4.2. Analisa Potensi dan Kondisi Site ... 58

(8)

4.2.2. Analisa Pencapaian ... 61

4.2.3. Analisa Pencapaian terhadap inti kota ... 62

4.2.4. Analisa View ... 65

4.2.5. Analisa Kebisingan ... 67

4.2.6. Analisa Vegetasi ... 69

4.2.7. Analisa Matahari ... 70

4.3. Analisa Fungsional ... 71

4.3.1. Analisa Kegiatan ... 71

4.3.2. Analisa Perilaku/ Aktifitas ... 71

4.3.3. Analisa Besaran Ruang ... 73

4.3.3.1. Menentukan Jumlah Kapasitas ... 73

4.3.4. Program Ruang ... 75

4.3.5. Analisa Bentuk ... 79

4.3.5.1. Pola Massa Bangunan ... 79

4.3.5.2. Analisa Bentuk Dasar Bangunan ... 80

4.4. Analisa Teknologi ... 81

4.4.1. Analisa Struktur Bangunan ... 81

4.5. Analisis Persyaratan Teknis ... 86

BAB V KONSEP PERANCANGAN ... 94

5.1. Konsep Perancangan Tapak ... 94

5.1.1. Konsep Enterance ... 94

5.1.2. Konsep Vegetasi ... 94

5.1.3. Konsep Sirkulasi Ruang Luar ... 95

5.1.3.1.Sirkulasi kendaraan ... 96

5.1.3.2.Sirkulasi Pejalan Kaki ... 97

(9)

BAB V HASIL PERANCANGAN ... 99

6.1. Gambar Perancangan ... 100

6.1.1. Konsep Enterance ... 101

6.1.2. Ground Plan ... 102

6.1.3. 2nd Floor Plan ... 104

6.1.4. Denah ... 106

6.1.5. Tampak ... 108

6.1.6. Potongan ... 110

6.1.7. Rencana Pembalokan, Pondasi, Atap ... 112

6.1.8. Rencana Utilitas ... 113

6.1.9. Detail Pondasi ... 114

6.1.10.Perspektif Interior ... 115

6.1.11.Perspektif Eksterior ... 116

Daftar Pustaka... xi

DAFTAR TABEL

HAL Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan ... 1

Tabel 2.1 Wilayah pengembangan pembangunan ... 9

Tabel 2.2 Kriteria Pemilihan Lokasi ... 9

Tabel 2.3 Penilaian Alternatif ... 13

Tabel 2.4 Kurikulum SMKN 11 Medan ... 17

Tabel 2.5 Jumlah siswa-siswi SMKN Seni Musik 11, Medan ... 21

(10)

Tabel 2.7 Luasan Ruang Kuliah & Praktek ... 23

Tabel 4.6 Keterangan Penempatan Entrance Berdasarkan Analisa Pencapaian ... 64

Tabel 4.7 Analisa Kebisingan ... 67

Gambar 2.11 Kegiatan sehari-hari pada Kampus IMI ... 36

Gambar 2.12 STIMB... 36

Gambar 2.13 Pengolahan Ruang Luar STIMB ... 36

Gambar 2.14 Rencana pengembangan gedung STIMB ... 37

Gambar 2.15 Ruang Praktek S1 Piano & Cello ... 37

Gambar 2.17 Ruang Praktek D3 ... 37

Gambar 2.18 Pengkondisian Akustik R.Lat.Privat ... 38

(11)

Gambar 2.27 Perpustakaan ... 41

Gambar 4.10 Analisa Sirkulasi Kenderaan ... 58

Gambar 4.11 Keluaran Analisa ... 59

Gambar 4.12 Analisa Sirkulasi Pejalan Kaki ... 59

Gambar 4.13 Analisa Pencapaian ... 61

Gambar 4.14 Penempatan Entrance Berdasarkan Analisa Pencapaian ... 63

Gambar 4.15 Penempatan Entrance Berdasarkan Analisa Pencapaian View Ke Luar ... 65

Gambar 4.16 Penempatan Entrance Berdasarkan Analisa Pencapaian View Ke Dalam ... 66

Gambar 4.22 Standard ruang latihan instrument bersama ... 88

Gambar 4.23 Standard ruang latihan vokal ... 88

Gambar 4.24 Sistem soundlock ... 88

Gambar 4.25 Penyusunan letak pintu pada koridor double loaded ... 89

Gambar 4.26 Penggunaan material akustik pada ruang latihan privat ... 90

(12)

Diagram 5.4 Sistem Perlawanan Kebakaran ... 101

Diagram 5.5 Sistem Elektrikal ... 102

DAFTAR SKEMA HAL Skema 1.1 Kerangka Berfikir. ... 8

Skema 2.1 Kegiatan Mahasiswa. ... 22

Skema 2.2 Kegiatan Dosen/ Staff pengajar ... 23

Skema 2.3 Kegiatan Pengunjung ... 23

Skema 5.1 Organisasi Ruang Lt-1 ... 94

Skema 5.2 Organisasi Ruang Lt-2-3 ... 94

Skema 5.3 Organisasi Ruang Lt-4 ... 95

Skema 5.4 Organisasi Ruang Lt-5 ... 95

(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1. LATAR BELAKANG

Masyarakat di Indonesia banyak memiliki minat dalam bidang pendidikan musik. Hal ini terbukti dengan maraknya pertumbuhan tempat-tempat les maupun guru privat yang mengajarkan cara-cara menggunakan alat musik seperti : Biola, Piano, Gitar, Keyboard, Dram, Sexofon, dan sebagainya yang dimainkan secara klasik maupun non klasik. Selama ini, beberapa penelitian menunjukkan bahwa musik dapat membantu dalam melatih sensitifitas dan kecerdasan emosional (emotional intelligent) seseorang yang dapat meningkatkan kualitas kehidupan. Pendidikan musik dengan cara les maupun privat dikategorikan sebagai jalur pendidikan non-formal. Namun, setelah melewati jalur pendidikan tersebut tidak sedikit masyarakat yang ingin melanjutkan pendidikan musik mereka dalam konteks pendidikan formal untuk lebih melatih bakat dan keahliannya.

Kegiatan musik yang bersifat pendidikan dan pertunjukkan/hiburan dapat terlihat dengan munculnya group-group musik baru di kalangan remaja dan pelajar, sering diadakannya festival seni musik dan seni suara, diadakannya konser musik yang umumnya diselenggarakan oleh mahasiswa, pelajar, dan kelompok-kelompok organisasi yang bergerak di dunia hiburan. Kegiatan-kegiatan tersebut memberi masukan yang positif bagi perkembangan dunia hiburan, selain dapat digunakan sebagai alat untuk menyalurkan minat dan bakat, meningkatkan daya kreativitas pemusik, membentuk kecerdasan emosional, ternyata musik memiliki nilai komersil yang tinggi. Tingginya minat terhadap seni musik dapat dilihat dari menjamurnya fasilitas pendidikan musik/ kursus musik, studio musik, toko kaset dan CD, toko alat-alat musik dan sebagainya.

(14)

Tabel 1.1 Presentase Jumlah Pecinta Seni di Medan

Gol. Umur

Jenis Kesenian yang Paling Sering Dilakukan

Jumlah

Pasar musik di Medan sangat besar sekali, hal ini terlihat dari banyaknya peminat musik yang terdapat pada sekolah atau kursus musik di Medan serta seringnya dilakukan konser-konser musik di Medan yang banyak diminati masyarakat khususnya remaja. Peminat sekolah musik di Era Musica mencapai 1500 siswa dan pada Medan Musik mencapai 1300 siswa, ditambah lagi Sekolah Menengah Musik (SMKI 1) yang jumlah siswanya mencapai 300 siswa.

Sekolah Menengah Kejuruan Musik Negeri 11, yang merupakan satu-satunya Sekolah Musik sederajat SMA di Medan. Sekolah ini dari segi fasilitas masih kurang memadai dari alat instrument musik yang tersedia jumlahnya terbatas, dan ruangan-ruangan untuk studio musik tidak menggunakan alat peredam suara yang baik sehingga proses belajar mengajar di sekolah ini sangat terganggu karena kebisingan dari luar dan gema yang ditimbulkan dari alat musik. Gedung pertunjukan yang terdapat pada sekolah ini juga kurang memadai jika dilihat dari segi akustik. Hal ini tentu saja dapat mempengaruhi kelancaran proses belajar-mengajar serta kualitas pendidikan sekolah menengah kejuruan seni musik ini.

(15)

1.2. MAKSUD DAN TUJUAN

Maksud dan tujuan merancang Kompleks Sekolah Menengah Kejuruan Seni Musik Di Medan adalah :

• Menyediakan suatu fasilitas pendidikan formal di bidang seni musik yang ideal dengan memiliki fasilitas belajar mengajar dengan kualitas yang baik sehingga dapat menghasilkan musisi yang memiliki skill di bidang musik yang tidak hanya menguasai instrument musik saja tetapi juga memiliki kemampuan dalam berkreatifitas hingga mengorganizer suatu pertunjukan musik, penguasaan software musik yang berguna dalam proses produksi musik.

• Menciptakan suatu rancangan Sekolah Menengah Kejuruan Seni Musik Di Medan dengan memperhatikan faktor- faktor kenyamanan akustik .

• Menciptakan suatu rancangan fasilitas untuk menyampaikan informasi-informasi positif untuk membentuk kepribadian sebagai salah satu aset sumber daya manusia yang mandiri dan bisa mengidentifikasikan peluang usaha bagi diri mereka sendiri.

• Menciptakan suatu rancangan yang dapat menjadi wadah untuk menggali potensi-potensi musik agar dapat menjadi nilai positif bagi dunia musik di Medan.

• Menciptakan fasilitas yang benar-benar ideal bagi siswa, baik secara visual, keruangan, maupun sesuai dengan sifat-sifat dan kebutuhan siswa sebagai pengguna utamanya dan masyarakat pengguna auditorium (gedung pertunjukan)

1.3. PERUMUSAN MASALAH

Perumusan permasalahan yang timbul dalam perancangan proyek ini adalah : • Bagaimana menerapkan tema dalam perencanaan dan perancangan kasus.

• Bagaiman merancang suatu lingkungan sekolah yang kondusif, menarik minat siswa-siswi untuk berekspresi dan merangsang kreatifitas.

• Bagaimana menyediakan ruang-ruang yang sesuai dengan aktifitas-aktifitas yang ada dan dapat memberikan kenyamanan pada siswa-siswi sebagai pengguna utamanya.

• Pengkondisian akustik pada ruangan sehingga meminimalisir terjadinya kebocoran suara (peredam suara).

• Aksesbilitas dan sirkulasi menuju dan di dalam bangunan mengingat hampir di seluruh ruangan menuntut adanya piano maupun alat musik besar lainnya sehingga memudahkan pencapaiannya.

(16)

kejuruan seni musik ini.

1.4. PENDEKATAN

Pendekatan-pendekatan dalam penyelesain masalah pada perancangan dilakukan dengan berbagai cara diantaranya :

• Studi literatur dengan mempelajari persyaratan-persyaratan yang di perlukan

dalam merancang sebuah sekolah, terutama kaitan kurikulum dan metode belajar dengan jenis dan jumlah ruang yang harus di sediakan.

• Studi banding dengan melakukan pendekatan permasalah dan fungsi bangunan

yang memiliki kesamaan dalam proyek sejenis maupun tema dalam judul proyek ini yang diambil dari berbagai sumber seperti buku, internet, media cetak lainnya, dan sumber-sumber yang dianggap penting.

• Survey lapangan dalam menganalisa potensi-potensi yang ada pada lokasi proyek

dan lingkungan sekitarnya.

• Wawancara untuk mendapatkan informasi langsung dari wakil kepala sekolah

dan guru sekolah menengah kejuruan seni musik 11 Medan terkait untuk memperoleh data yang dibutuhkan sebagai mendukung kelayakan studi proyek.

1.5. LINGKUP DAN BATASAN

Lingkup perancangan yang akan dibahas dari kasus proyek ini adalah seluruh aspek fisik dan non fisik perancangan yang menyangkut pemakai, pengunjung, struktur, kebutuhan ruang, lingkungan tapak, massa bangunan, arus sirkulasi dalam dan luar bangunan serta potensi pada lokasi tapak perancangan.

(17)

1.6 KERANGKA BERPIKIR

Tujuan dan Manfaat

1. Menyediakan suatu fasilitas pendidikan formal di bidang seni musik yang ideal dengan memiliki fasilitas belajar mengajar dengan kualitas yang baik secara akustik ruangan dan visual. 2. Menciptakan fasilitas yang benar-benar ideal bagi siswa, baik

secara visual, keruangan, maupun sesuai dengan sifat-sifat dan kebutuhan siswa sebagai pengguna utamanya.

Latar Belakang

Kurang memadainya fasilitas sekolah menengah kejuruan seni musik di Medan yang dapat dilihat dari kondisi ruang-ruang yang tidak memenuhi syarat secara akustik seperti studio musik, gedung pertunjukan sebagai sarana siswa berapresiasi, dan kondisi visual sekolah ini yang kurang terurus.

Judul :

Kompleks Sekolah Menengah Kejuruan Seni Musik di Medan

Tema Perancangan :

Exspresionisme dalam arsitektur

Perumusan Masalah

• Bagaimana menerapkan tema dalam perencanaan dan perancangan kasus.

• Bagaimana merancang suatu lingkungan sekolah yang kondusif, menarik minat siswa-siswi untuk berekspresi dan merangsang kreatifitas.

• Bagaimana menyediakan ruang-ruang yang sesuai dengan aktifitas-aktifitas yang ada dan dapat memberikan kenyamanan pada siswa-siswi sebagai pengguna utamanya.

• Pengkondisian akustik pada ruangan sehingga meminimalisir terjadi kebocoran suara (menggunakan alat peredam suara).

• Aksebilitas dan sirkulasi menuju kedalam bangunan mengingat hampir diseluruh ruangan menuntut adanya piano maupun alat musik besar lainnya sehingga memudahkan pencapaiannya.

• Pemenuhan kebutuhan akan ruang bersosialisasi bagi siswa-siswi sekolah menengah kejuruan seni musik ini.

Analisa Tapak (Analisa Fisik)

View, sirkulasi, orientasi, dll.

Analisa Fungsional (Analisa Nonfisik)

Pengguna, alur kegiatan, dll

Programming

Program ruang dalam dan ruang luar

(18)

1.7. SISTEMATIKA PENULISAN LAPORAN

Secara garis besar, urutan pembahasan dalam penulisan laporan ini adalah sebagai berikut :

Bab 1 Pendahuluan

Pendahuluan berisi kajian tentang latar belakang, maksud dan tujuan, perumusan masalah, pendekatan masalah, lingkup dan batasan, dan kerangka berpikir serta sistematika pembahasan.

Bab 2 Deskripsi Proyek

Deskripsi Proyek berisi tentang pembahasan mengenai terminologi judul, pemilihan lokasi, deskripsi kondisi eksisting, luas lahan, peraturan dan keistimewaan lahan, tinjauan fungsi dan studi banding arsitektur dengan fungsi sejenis.

Bab 3 Elaborasi Tema

Elaborasi Tema menjelaskan tentang pengertian tema yang diambil, interpretasi tema, keterkaitan tema dengan judul dan studi banding arsitektur dengan tema sejenis.

Bab 4 Analisa Perancangan

Analisa perancangan menjelaskan tentang analisa kondisi tapak dan lingkungan, analisa fungsional, analisa teknologi, analisa dan penerapan tema, serta kesimpulan.

Bab 5 Konsep Perancangan

Konsep Perancangan menjelaskan tentang konsep penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan sebagai alternatif pemecahan masalah.

Bab 6 Hasil Perancangan

Konsep Perancangan merupakan gambar-gambar hasil perancangan dan maket.

(19)

BAB II

DESKRIPSI PROYEK

2. 1. TINJAUAN UMUM 2. 1. 1. Terminologi Judul

Adapun pengertian dari Komplek Sekolah Menengah Kejuruan Seni Musik Di Medan yaitu sebagai berikut:

• Komplek

Komplek adalah susunan beberapa hal atau benda menjadi satu- kesatuan yang utuh. • Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan formal yang menyelenggarakan pendidikan kejuruan pada jenjang pendidikan menengah sebagai lanjutan dari SMP, MTs, atau bentuk lain yang sederajat atau lanjutan dari hasil belajar yang diakui sama/setara SMA.

• Seni

Seni adalah proses suatu set peraturan untuk penggunaan medium itu, dan suatu set nilai-nilai yang menentukan apa yang pantas dikirimkan dengan ekspresi lewat medium itu, untuk menyampaikan baik kepercayaan, gagasan, sensasi, atau perasaan dengan cara seefektif mungkin untuk medium itu. Sekalipun demikian, banyak seniman mendapat pengaruh dari orang lain masa lalu, dan juga beberapa garis pedoman sudah muncul untuk mengungkap gagasan tertentu lewat simbolisme dan bentuk (seperti bakung yang bermaksud kematian dan mawar merah yang bermaksud cinta).1

• Musik

Musik adalah seni menyusun nada dan suara dalam urutan kombinasi dan hubungan temporal yang menghasilkan komposisi yang mempunyai hamonisasi, kesatuan, dan kesinambungan (Kamus Besar Bahasa Indonesia).

Musik sebagai sebuah aktivitas dapat diartikan sebagai berikut: ”hal mengaktualisasikan diri (atau kelompok) melalui komposisi suara yang terorganisasi untuk menyampaikan suatu pesan kepada pendengar atau mengekspresikan dirinya.(http: en.wikipedia.com)

• Medan

Medan adalah salah satu nama kota terbesar ke-3 di Indonesia yang merupakan ibukota provinsi Sumatera Utara yang berada di Pulau Sumatera.

1

(20)

Jadi dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Komplek Sekolah Menengah Kejuruan Seni Musik Di Medan adalah pengembangan dari suatu fasilitas sarana dan prasarana pendidikan kejuruan seni musik yang mewadahi pembinaan, pengembangan, kreasi musik produksi musik sampai manajemen suatu pertunjukan, dari kondisi awal yang akan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan ruang, aplikasi akustik di ruangan tertentu untuk mendukung menciptakan musisi profesional yang memiliki life skill sesuai dengan standart kurikulum pendidikan nasional yang berlaku.

2. 2. TINJAUAN KHUSUS 2. 2. 1. PEMILIHAN LOKASI A. Kriteria Pemilihan Lokasi

Berdasarkan literature kriteria pemilihan lokasi yaitu didasarkan pada Rencana Umum Tata Ruang Kota (RUTRK) Medan, lingkungan, Aksesbilitas dan bukan merupakan lingkungan konservasi

- Rencana Umum Tata Ruang Kota Medan

Penentuan lokasi harus sesuai dengan kebijakan pemerintah terhadap rencana pembangunan fisik dan peruntukan lahannya.

- Lingkungan

Mengingat bangunan Sekolah Menengah Kejuruan Seni Musik ini yang memiliki fungsi pendidikan dan kebudayaan, maka bangunan berada pada lingkungan strategis dan menarik, berada pada lingkungan budaya/ ilmiah dan pendidikan mengingat karena bangunan ini ditujukan bagi siswa-siswa sekolah menengah kejuruan seni musik .

- Aksesbilitas (Kemudahan pencapaian)

Lokasi harus dapat dengan mudah dicapai baik oleh kendaraan umum maupun oleh kendaraan pribadi mengingat bangunan ini memiliki skala pendidikan sehingga harus diupayakan untuk berada pada jalur transportasi utama kota Medan.

- Bukan merupakan lingkungan konservasi

(21)

Tabel 2. 1 Wilayah pengembangan pembangunan

Peruntukan Lahan Program Pembangunan

A M. Belawan M. Marelan M. Labuhan

BELAWAN Pelabuhan, Industri, Permukiman, Rekreasi, Maritim

Jalan baru, jaringan air minum, septic tank, sarana pendidikan dan permukiman. B M. Deli TJ. MULIA Perkantoran, Perdagangan,

Rekreasi Indoor, Permukiman

Jalan baru, jaringan air minum, pembuangan sampah,

AKSARA Permukiman, Perdagangan, Rekreasi

Sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan

INTI KOTA CBD, Pusat Pemerintahan, Hutan Kota, Pusat

SEI SEKAMBING Permukiman, Perkantoran, Perdagangan, Konservasi, Rekreasi, Lapangan Golf, Hutan Kota

Sambungan air minum, septic tank, jalan baru, rumah permanen, sarana pendidikan dan kesehatan.

Sumber: RUTRK Kodya Tk II Medan 2005

Dengan pertimbangan segi fungsi, dimana Kompleks Sekolah Menengah Kejuruan Seni Musik Di Medan merupakan salah satu bangunan yang mengarah pada bidang pendidikan yang terdiri dari gedung utama sekolah, ruang-ruang kelas, studio musik serta gedung pertunjukkan, maka diperlukan lokasi yang dapat mendukung tujuan dari bangunan dan membantu kelancaran aktifitas yang berlangsung didalamnya. Didalam tabel berikut terdapat beberapa faktor yang harus diperhatikan dalam pemilihan lokasi bangunan.

Tabel 2. 2 Kriteria Pemilihan Lokasi

No. Kriteria Lokasi

1. Tinjauan terhadap struktur kota Berada di kawasan kota yang juga merupakan daerah

kawasan pendidikan. Selain itu berada dekat dengan jalan

besar sebagai penghubung transportasi.

2. Pencapaian Akses pencapaian harus terdapat angkutan umum dan pribadi

dari setiap badan jalan dan pengaturan jalan masih dapat

dikontrol dengan baik. Namun kendaraan pribadi merupakan

fokus utama pencapaian, sehubungan dengan sasaran

aktifitas adalah siswa dan guru.

(22)

lingkungan sekitar yang dapat saling mendukung dengan

bangunan yang akan direncanakan. Diharapkan dengan

adanya lingkungan ini dapat memperkuat posisi Institut Seni

Pertunjukkan.

4. Ukuran Lahan Ukuran lahan harus mencukupi kebutuhan ruang secara

fungsional beserta fasilitas-fasilitas yang direncanakan.

5 Kemudahan Enterance Enterance menuju dan keluar tapak harus mudah diakses

oleh siswa serta guru (staff pengajar), serta pengunjung

auditorium pada saat konser diadakan.

6 Kontur Tapak Kontur tapak sebaiknya relatif datar untuk memudahkan

akses pencapaian dan pergerakan aktivitas yang berlangsung

dalam sekolah.

7 Kebisingan Keadaan bebas dari kebisingan dan getaran yang berlebihan

merupakan hal yang bersifat mutlak. Untuk itu perencanaan

bangunan harus mempertimbangkan eksistensi bangunan di

sekitarnya yang tidak akan mempengaruhi baik di masa

sekarang maupun masa yang akan datang.

Sumber: Hasil Olah Data Primer

B. Analisa Pemilihan Lokasi

Komplek Sekolah Menengah Kejuruan Seni Musik Di Medan ini di harapkan mendapatkan apresiasi tentunya dari masyarakat seni pada khususnya dan masyarakat umum pada umumnya. Sehingga peletakkannya sebaiknya berada dipusat kota agar dapat dilihat oleh semua kalangan. Diharapkan dengan adanya Pengembangan Komplek Sekolah Menengah Kejuruan Seni Musik Di Medan ini dapat meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap seni dan perubahan pandangan terhadap sekolah kejuruan. Komplek Sekolah Menengah Kejuruan Seni Musik Di Medan merupakan pusat pendidikan seni yang mewadahi fasilitas pendidikan seni musik setara Sekolah Menengah Umum (SMU).

(23)

Gambar 2. 1 Wilayah Pengembangan Pembangunan Kota

C. Alternatif Lokasi

Beberapa alternatif lokasi yang direncanakan, dapat dilihat pada gambar di bawah ini:

Alternatif A

Lokasi :Jl. Perintis Kemerdekaan Luas Lahan : ± 0,8 Ha

Gambar 2. 2 Alternatif Lokasi

Alternatif A

Lokasi :Jl. Perintis Kemerdekaan Luas Lahan : ± 0,8 Ha

Pengembangan Komplek Sekolah Menengah Kejuruan Seni Musik di Medan merupakan sarana pendidikan yang khususnya di bidang pendidikan seni musik. Untuk itu lokasi direncanakan di wilayah kawasan pendidikan. Untuk alternative1, jl. Perintis

(24)

Kemerdekaan Kecamatan Medan Timur dipilih sebagai alternative lokasi proyek dengan luas tapak 0,8 Ha. Hal ini sesuai dengan lokasi dasar SMKN Seni Musik 11 yang potensi kawasannya sesuai sebagai kawasan pendidikan, fasilitas lain yang penting yaitu bersebelahan dengan Taman Budaya Sumatera Utara yang sama-sama bergerak di bidang seni yang dalam kegiatannya memang saling mendukung. Dengan demikian kawasan ini diharapkan dapat menunjang Pengembangan Komplek Sekolah Menengah Kejuruan Seni Musik Di Medan.

Pemilihan Lokasi pada persimpangan Jl. Perintis Kemerdekaan dengan pertimbangan yaitu terletak di pusat kota, yang mana pusat sasaranya yaitu memajukan seni, mudah dalam pencapaian, baik dengan kenderaan pribadi maupun kenderaan umum serta pejalan kaki, berdekatan dengan Taman Budaya Sumatera Utara yang merupakan komunitas seni kota Medan, berdekatan dengan Universitas Nommensen yang sama-sama mempunyai fungsi pendidikan.

Alternatif B

Lokasi :jl. Pangkalan mansyur Luas lahan : ± 1,1 Ha

Lokasi direncanakan di wilayah kawasan pendidikan. Untuk alternative 2, di jl. Pangkalan Mansyur Kecamatan Medan Johor dipilih sebagai alternative lokasi proyek dengan luas tapak 1,1 Ha. Hal ini sehubung dengan potensi kawasan sebagai wilayah kawasan pendidikan serta permukiman dan juga terdapat faktor penunjang lainnya yang sangat mendukung didirikannya proyek tersebut. Dengan demikian kawasan ini diharapkan dapat menunjang Pengembangan Komplek Sekolah Menengah Kejuruan Seni Musik Di Medan.

Pemilihan Lokasi pada persimpangan Jl. Pangkalan Mansyur dengan pertimbangan yaitu cukup banyak fasilitas pendidikan di kawasan ini, mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi, mudah dalam pencapaian, baik dengan kenderaan pribadi maupun kenderaan umum serta pejalan kaki, merupakan rencana pengembangan Universitas Sumatera Utara kawasan Bekala, berdekatan dengan AMIK Binanika yang sama-sama mempunyai fungsi pendidikan, rencana pengembangan kawasan CBD Polonia.

Alternatif C

(25)

Untuk alternatif ke-2 dipilih kawasan kecamatan Medan Baru, yaitu di jl. Dr. Mansyur dengan luas tapak 2 Ha. Di kecamatan ini terdapat area pendidikan, pemukiman, kantor, hotel, restoran dsb. Selain itu lokasi ini merupakan kawasan pusat kota yang mana merupakan kawasan pusat bisnis (CBD), di mana terdapat banyak bangunan komersil, seperti showroom, pertokoan, pusat perbelanjaan serta jasa berupa perkantoran. Namun alasan utama pemilihan lokasi ini adalah kawasan yang berdekatan dengan area kampus USU serta area pendidikan Sekolah Menengah Atas.

Pemilihan Lokasi pada Jl. Dr.Mansyur dengan beberapa pertimbangan yaitu terletak pada kawasan WPP D, yang mana merupakan kawasan pendidikan sesuai RUTRK, mudah dalam pencapaian, baik dengan kenderaan pribadi maupun kenderaan umum serta pejalan kaki, dan berdekatan dengan Universitas Sumatera Utara yang sama-sama mempunyai fungsi pendidikan.

D. Penilaian Alternatif

Pada Penilaian Alternatif, menggunakan sistem penilaian dari angka 1-5. Tabel 2. 3 Penilaian Alternatif

LOKASI A LOKASI D LOKASI B

Lokasi Persimpangan jl. Perintis Kemerdekaan & jl. Sutomo Kecamatan Medan Timur.

Potensi Berada di lokasi SMKN 11 yang akan dikembangkan dan dekat Taman Budaya serta dekat dengan & Kampus Nommensen

Berada di pusat kota, CBD baru

Nilai 4 3 2

Aksesibiltas Berada di persimpangan jalan yang memiliki akses ke pusat kota.

Berada di jalan besar yang menghubungkan dengan jaln ring-roud yang memudahkan pencapaian.

Berada di sepanjang jl. Dr. Mansur dan

Lebar jalan 12 m. Kondisi sangat padat sehubungan berada di persimpangan jalan.

Lebar jalan 15 m. kondisi jalan cukup padat namun teratur

Lebar jalan 12 m. kondisi jalan tidak cukup padat dan lebih teratur.

Nilai 3 4 2

(26)

Nilai 3 4 2 terdapat hotel bintang lima Grand Angkasa.

- Hunian sedang

- Kawasan pendidikan, dan perkantoran perumahan, taman budaya, , dan dekat dengan kampus Nommensen.

- Dekat dengan sekolah primbana dan AMIK Binanika

- Dekat dengan kampus USU serta berada pada kawasan pendidikan

Sumber: Hasil Olah Data Primer

Dari penilaian di atas disimpulkan bahwa lokasi di Jalan Perintis Kemerdekaan adalah merupakan lokasi yang terbaik dari 3 alternatif lokasi yang ada.

(27)

E. Deskripsi Lokasi Sebagai Tapak Rancangan

(28)

F. DESKRIPSI UMUM

Kasus Proyek : Kompleks Sekolah Menengah Kejuruan Seni Musik di Medan.

Status Proyek :Fiktif

Pemilik Proyek :Pemerintah Kota Medan

Lokasi Tapak :Jln. Perintis kemerdekaan, Kecamatan Medan timur.

Batas-batas site

Batas Utara : Madrasah Aliyah (IAIN)

Batas Timur : Jl. Adinegoro, Pusat Rehabilitasi Anak Terapi Terpadu Batas Selatan : Jl. Perintis Kemerdekaan, Hotel Grand Angkasa Batas Barat : Jl. Sutomo, KFC, dan Ruko 3 Lantai

Luas Lahan : + 0,8 Ha (+ 8.000 m2) Kontur : Relatif datar

KDB : 80 %

KLB : 3-6 lantai

GSB

o Jln. Perintis Kemerdekaan : 13 Meter

o Jln. Sutomo : 10 Meter

o Jln. Kecil : 6 Meter

Bangunan Eksisting : kompleks SMKN Seni Musik 11 Potensi Lahan :

o Terletak dipusat kota

o Berada pada kawasan pendidikan, permukiman dan perdagangan o Transportasi lancar dan baik

o Luas site mendukung + 0,8 Ha o Memiliki jalur utilitas yang baik 2. 3. TINJAUAN FUNGSI

2. 3. 1. Deskripsi Rencana Pendidikan SMKN Seni Musik

(29)

Standart Nasional Pendidikan Melalui Kepermen Diknas No. 24 Tahun 2006.

Program keahlian dari Sekolah Menengah Kejuruan Seni Musik ini terbagi menjadi dua program kompetensi kejuruan yaitu:

1. Seni Musik Klasik, yang terbagi menjadi 6 kejuruan instrument yaitu: a) Piano

2. Seni Musik Non Klasik, yang terbagi menjadi 6 kejuruan instrument yaitu: a) Gitar

Berikut ini merupakan simulasi kurikulum masing-masing program kejuruan yang merujuk pada kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP):

Tabel 2. 4 Kurikulum SMKN 11 Medan KELAS X

SEMESTER 1 SEMESTER 2

NORMATIF

Pend. Agama 1a Pend. Agama 1b

Pend kewarganegaraan 1a Pend kewarganegaraan 1b

Bahasa indonesia 1a Bahasa indonesia 1b

Penjaskes1a Penjaskes1b

Seni budaya 1a Seni budaya 1b

Muatan lokal Muatan lokal

ADAPTIF

Bahasa inggris 1a Bahasa inggris 1b

Matematika 1a Matematika 1b

IPA (ilmu pengetahuan alam) 1a IPA (ilmu pengetahuan alam) 1b IPS (ilmu pengetahuan sosial) 1a IPS (ilmu pengetahuan sosial) 1b

KKPI KKPI

kewirausahaan Kewirausahaan

PRODUKTIF

Solfegio Solfegio

Teori musik/ harmoni Teori musik/ harmoni

(30)

seni musik non klasik musik non klasik

Paduan suara Paduan suara

Orkes/ ansamble Orkes/ ansamble

KELAS XI

SEMESTER 1 SEMESTER 2

NORMATIF

Pend. Agama 2a Pend. Agama 2b

Pend kewarganegaraan 2a Pend kewarganegaraan 2b

Bahasa indonesia 2a Bahasa indonesia 2b

Penjaskes 2a Penjaskes 2b

Seni budaya 2a Seni budaya 2b

Muatan lokal Muatan lokal

ADAPTIF ADAPTIF

Bahasa Inggris 2a Bahasa Inggris 2b

Matematika 2a Matematika 2b

IPA (ilmu pengetahuan alam) IPA (ilmu pengetahuan alam)

IPS (ilmu pengetahuan sosial) IPS (ilmu pengetahuan sosial)

KKPI KKPI

kewirausahaan Kewirausahaan

PRODUKTIF

Solfegio Solfegio

Teori musik/ harmoni Teori musik/ harmoni Praktek pokok pilihan (seni musik klasik atau

seni musik non klasik

Praktek pokok pilihan (seni musik klasik atau seni musik non klasik

Paduan suara Paduan suara

Orkes/ ansamble Orkes/ ansamble

KELAS XII

SEMESTER 1 SEMESTER 2

NORMATIF

Pend. Agama 3a Pend. Agama 3b Pend kewarganegaraan 3a Pend kewarganegaraan 3b

Bahasa indonesia 3a Bahasa indonesia 3b

Penjaskes 3a Penjaskes 3b

Seni budaya 3a Seni budaya 3b

Muatan lokal Muatan lokal

ADAPTIF ADAPTIF

Bahasa inggris 3a Bahasa inggris 3b

Matematika 3a Matematika 3b

IPA (ilmu pengetahuan alam) IPA (ilmu pengetahuan alam) IPS (ilmu pengetahuan sosial) IPS (ilmu pengetahuan sosial)

KKPI KKPI

kewirausahaan Kewirausahaan

PRODUKTIF

Solfegio Solfegio

Teori musik/ harmoni Teori musik/ harmoni

Praktek pokok pilihan (seni musik klasik atau seni musik non klasik

Praktek pokok pilihan (seni musik klasik atau seni musik non klasik

Paduan suara Paduan suara

Orkes/ ansamble Orkes/ ansamble

(31)

2. 3. 2. Deskripsi Pengguna dan Kegiatan

Pengguna Sekolah Menengah Kejuruan Seni Musik ini yaitu Siswa- Siswi, Guru-Guru dan Staff Administrasi, Pengunjung pada saat diadakan pertunjukan musik yang secara reguler diadakan.

Pada Sekolah Menengah Kejuruan Seni Musikini, program kegiatan musik terdiri dari tiga, yaitu:

1. Aktivitas Instrumental dan Vokal

2. Aktivitas dalam ruang kelas untuk teori musik

3. Aktivitas yang berhubungan dengan pertunjukan yaitu konser.

Program kegiatan diatas dilaksanakan dalam dua program pelajaran, yaitu: 1. Pelajaran Teori

Diberikan secara masal di dalam ruang kelas teori. Pelajaran ini dimaksudkan untuk mengembangkan pengetahuan dan wawasan musik

2. Pelajaran Praktek

Terdiri dari praktek bersama dan praktek pribadi. Praktek bersama diadakan diruang kelas ansamble dan orkestra, seperti praktek musik kamar, praktek mengiringi dan sebagainya. Semeentara praktek pribadi diadakan di ruang latihan privat secara pribadi karena menyangkut perkembangan pribadi.

Berdasarkan program kegiatan diatas maka kebutuhan ruang pada Kompeks Sekolah Menengah Kejuruan Seni Musik di Medan antara lain adalah sebagai berikut:

Ruang Kuliah Teori , merupakan ruang Siswa-Siswi dilatih dan diajarkan teori-teori dasar tentang musik yang merupakan modal utama menjadi seorang musisi. Siswa-Siswi harus mengetahui dasar-dasar bermusik sebelum mengikuti kuliah praktek. Ruang Praktek Bersama, ruangan ini merupakan studio bersama yang dapat dipakai dan digunakan oleh semua jenjang kelas di sekolah ini.

(32)

Laboratorium Sequencing, Pada lab ini, Siswa-Siswi diajarkan menciptakan komposisi musik dengan komputer. Termasuk mengaransemen, menciptakan komposisi dan merekam lagu sendiri. Mahasiswa akan dilatih untuk membuat CD lagu-lagu sendiri. Dan diajarkan bereksperimen dengan musik-musik baru atau program musik, fasilitas ini adalah suatu media yang sangat dibutuhkan dalam Sekolah Menengah Kejuruan Seni Musik ini.

Laboratorium Ear Training, mahasiswa dilatih dalam pendengaran yang bertujuan agar mahasiswa mampu menungkatkan kualitas dalam bermusik. Di laboratorium ear training ini mahasiswa akan dibantu untuk mengasah kemampuan pendengarannya. Disini akan dibuktikan, bahwa telinga adalah alat yang luar biasa untuk seseorang menjadi musisi professional.

Ruang Latihan Personal, Siswa-Siswi dapat menggunakan ruangan ini untuk melatih materi yang telah dipelajari dalam kelas. Dengan cara memesannya di perpustakaan pada pagi hari, setiap Siswa-Siswi bisa menggunakan fasilitas ini untuk memperdalam materi yang diajarkan dalam kelas.

Pada Studio Rehearsal, mahasiswa dapat berlatih dalam studio ini dengan format group/ band, yang terbentuk dari siswa siswi dari berbagai jurusan. Disini, Siswa-Siswi bebas memilih siapa temannya berlatih. Ini memiliki banyak keuntungan, selain mempererat pergaulan sesama Siswa-Siswi, juga mereka akan bisa bertemu dengan personil lain yang cocok dan ini bisa menjadi awal terbentuknya sebuah group yang memiliki ide dan aliran yang sama.

Sekolah ini juga menyediakan ruang konser tersendiri yang cukup luas dengan kapasitas maksimal 800 orang. Disini Siswa-Siswi akan merasakan suasana konser yang sesungguhnya, diatas panggung, dihadapan ratusan penonton dengan dukungan sound system, lighting dan kamera video. Disini juga diadakan seminar Workshop dan lain-lain. Selain itu juga terdapat toko retail yang menyediakan berbagai merchandise dan souvenir, seperti T-shirt, sticker, topi, jaket dan sebagainya. Yang juga menyediakan keperluan khusus seperti menjual senar, tas, case serta beberapa alat instrumen musik.

Studio Recording digunakan mahasiswa dalam menciptakan komposisi musik serta menaransemen lagu.

(33)

jurusan lain, dan setiap mahasiswa wajib memilih satu lagu untuk dimainkan secara live di Concert Hall bersama dengan mahasiswa dari semua jurusan. Tiap peserta workshop dituntut untuk bisa bertanggung jawab terhadap sesama peserta lain dengan menguasai part instrumen masing-masing personil. Adapun jenis aliran yang ada pada Live Workshop ini antara lain adalah Top 40 live workshop, Blues, R&B live workshop, Rock live workshop, Jazz live Workshop, Classic Rock live workshop, Funk live workshop dan Odd matter live workshop.

2. 3. 3. Deskripsi Perilaku

Pengguna Kompeks Sekolah Menengah Kejuruan Seni Musik di Medan ini antara lain adalah Siswa-Siswi, Guru dan Staff serta Pengunjung saat diadakan konser musik.

Kegiatan Siswa-Siswi yaitu aktivitas belajar yang dilakukan di ruang kelas pada saat mata kuliah teori, mata kuliah praktek yang berlangsung di studio ataupun dilakukan pada saat pagelaran yang dilakukan di gedung pertunjukan.

Tabel 2. 5 Jumlah siswa-siswi SMKN Seni Musik 11, Medan Kelas X Kelas XI Kelas XII

Tahun Ajaran Jumlah Pendaftar

Sumber: SMKN seni musik 11 Medan

Kegiatan Guru/ staff pengajar adalah yang bertugas mendidik Siswa-Siswi dalam mata pelajaran praktek maupun teori serta mengatur administrasi mahasiswa yang kegiatannya berlangsung di ruang Guru/ Tata Usaha/ Kantor.

Tabel 2.6 Jumlah T.Pengajar dan T. Administrasi SMKN Seni Musik 11, Medan

Tenaga

Sumber: SMKN seni musik 11 medan

(34)

pertunjukkan yang terbuka untuk umum.

Pengguna Kompeks Sekolah Menengah Kejuruan Seni Musik di Medan ini antara lain:

a. Siswa-siswi

Skema 2. 2. Kegiatan Siswa- siswi

b. Guru (Tenaga Pengajar)/ Staff

Skema 2. 2. Kegiatan Dosen/ Staff Pengajar

c. Pengunjung

Skema 2. 3. Kegiatan Pengunjung Datang

(mobil, motor, kederaan umum)

Nonton

(mobil, motor, kederaan umum)

(35)

2. 3. 3. Deskripsi Kebutuhan Ruang & Besaran Ruang

Besaran Ruang Untuk Setiap jurusan

Luas ruang yang diperlukan untuk setiap jurusan berdasarkan standard neufert, Studi Banding dan dari Asumsi. Ruang-ruang yang terdapat pada Sekolah Menengah Kejuruan Seni musik yag telah ada di Medan, dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 2. 7 Luasan Ruang Kuliah & Praktek

Ruang Standar

(36)
(37)

R. Administrasi Kesiswaan 5 m²/Org 1 2 DA 10

R. Administrasi Perpustakaan 5 m²/Org 1 1 DA 5

R. Administrasi

Inventaris/Sarana Prasarana 5 m²/Org 2

DA

Fas Laboratorium & Studio

(38)

Sub Total 389,8

Total sblum sirkulasi 4498,048

Sirkulasi 20 %

TOTAL 5622,56

Sumber: Data Arsitek

Kebutuhan Parkir 1. Parkir Pengunjung

Jumlah pengunjung apabila ada pertunjukan adalah : Kapasitas gedung pertunjukan : 1000 orang

Asumsi Penampil : 200 orang

Jumlah : 1200 orang

Kebutuhan parkir pada bangunan Gedung Apresiasi Musik Remaja ini secara garis besar: Kendaraan Roda Empat

Mobil pribadi diasumsikan 40% = 40% x 1200 orang = 480 orang, jumlah orang dalam 1 mobil diasumsikan 4 orang = 480/4 = 120 mobil

Standart tempat parkir untuk 1 mobil = 12.5m²

Luas lahan untuk parkir mobil = 120 x 12.5m² = 1500 m²

Luas+Sirkulasi 50 % = 1500+750 = 2250 m²

Kenderaan Roda Dua

Sepeda motor diasumsikan 30% = 30% x 1200 orang = 360 orang, jumlah orang dalam 1 sepeda motor 2 orang = 360/2 = 180 sepeda motor

Standart tempat parkir untuk 1 Sepeda motor = 2 m²

(39)

- Parkir roda 4 untuk 15 mobil = 15 × 25 m² = 375 m²

- Parkir roda 2 untuk 25 sepeda motor = 25 × 4 m² = 100 m²

Total kapasitas parkir = 2250 m2 + 450 m2 + 180 m2 + 375 m² + 100= 3355 m2

2. 3. 4. Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang

Adapun standard-standard ruang yang akan direncanakan pada bangunan sekolah menengah kejuruan seni musik, yaitu;

• Ruang Kelas Teori

Ruang Kelas Teori, digunakan untuk mata kuliah teori dengan kapasitas lebih kurang 20 orang, meliputi mata kuliah yang bersifat teori/ bersama seperti sejarah musik, teori musik, dll. Sebuah ruang kelas membutuhkan kaset, tape, instrument, keyboard, dan perlengkapan wajib seperti layar OHP, kursi tangan, papan tulis, dan lain-lain.

• Ruang Kelas Praktek Individu

Digunakan untuk belajar instrumen secara individu. Faktor Utama yang paling berperan adalah kedap suara, baik suara dari dalam ruangan maupun dari luar ruangan. Untuk itu cara yang paling umum digunakan untuk mendukungnya adalah menggunakan air conditioning. Dengan menggunakan AC ruangan akan mungkin di block dengan dinding tanpa jendela, yang juga berpengaruh terhadap konsentrsi saat belajar. Di dalam sebuah ruangan kelas praktek ini diperlukan kursi, tape perekam, sedangkan alat musik dibawa oleh mahasiswa sendiri, kecuali instrumen drum dan keyboard disediakan oleh kampus, siswa hanya membawa perlengkapan seperlunya saja (seperti stick, simbal dan pedal). Juga diperlukan locker untuk tempat partitur ataupun accessories, kursi, dan music stand.

• Ruang Kelas Praktek Vokal

Digunakan untuk praktek vocal, juga kedap suara dan menggunakan AC. Dilengkapi dengan music stand, piano, tape perekam dan pengeras suara. Langit-langit ruangan diatur lebih tinggi dari ruang kelas biasa. Sedangkan ruang kelas keyboard, ruang ini memuat beberapa keyboard sekaligus dan dilengkapi dengan papan tulis, locker dan tape perekam, juga ruangan di desain kedap suara.

• Concert Hall,

(40)

ekstra, seperti klinik musik musisi terkenal, konser, dan lain-lain. Studio Rehearsal merupakan studio latihan dengan fasilitas untuk sebuah band. Terdiri dari gitar, bass, keyboard, drum, sound system, mixer, dan lain-lain.

• Studio Recording

(41)

2. 3. 5. Studi Banding Fungsi Sejenis

Studi banding dilakukan pada beberapa sekolah musik baik dalam maupun luar negeri untuk mengetahui kegiatan apa saja yang dilakukan pada sekolah tinggi musik dan mengetahui fasilitas apa saja yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatan-kegiatan tersebut, sehingga dapat dijadikan acuan untuk menyusun program ruang rancangan. Studi banding ini juga dilakukan untuk mengetahui bagaimana para arsiteknya melakukan pendekatan dan penyelesaian perancangan bangunan dalam kasus komplek sekolah menengah kejuruan seni musik.

A. Yong Siew Toh Conservatory of Music National University of Singapore

Yong Siew Toh Conservatory of Music (YSTCM) merupakan sala Satu fakultas yang ada di National University of Singapore. Tahun ini YSTCM baru saja Menyelesaikan proses renovasi gedung pertunjukan dan pendidikannya sebagai peringatan 100 tahun kelahiran Yong Siew Toh.

Gedung fakultas ini dilengkapi dengan gedung pertunjukan yang letaknya bersebelahan dengan gedung sekolah dan memiliki akses jalan masuk serta lobby yang sama. Namun, tidak sembarang orang yang dapat masuk dan mengakses ruang dibagian gedung sekolah karena untuk masuk ke bagian ini harus melewati sistem keamanan yang memerlukan kode yang terdapat pada kartu identitas mahasiswa maupun pegawai.

Fasilitas-fasilitas yang terdapat pada Yong Soew Toh Conservatoryof Music ini antara lain • Gedung pertunjukan berkapasitas sekitar 800 orang

• music library

• 9 ruang kelas seminar

• 42 ruang latihan musik privat • 6 ruang latihan ensemble • 29 ruang studio

• ruang teater rehearsal perkusi • laboratorium teknologi musik

(42)

Gambar 2.8 Denah lantai 2 YSTCM • studio komposisi

• studio rekaman • recital studio • conservary lounge

Gedung YSTCM memiliki ketinggian 3 lantai dan bangunannya menggunakan langgam arsitektur modern yang menggunakan baja dan kaca. Terdapat skylight pada bagian lobby yang memisahkan concert hall dengan bangunan pendidikan. Sirkulasi pada bangunan bagi mahasiswa dan dosen menggunakan lift yang bisa diakses dari lobby sedangkan tangga digunakan di bagian dalam bangunan pendidikan.

Hal yang dapat dipelajari dari preseden ini adalah pembagian zona ruangan yang sangat jelas antara privat dan publik serta pembagian yang sangat jelas antara fungsi yang memerlukan pengkondisian akustik dengan yang tidak selain itu juga terdapat alur sirkulasi yang jelas untuk setiap pengguna bangunan. Bentuk bangunan dan denah cukup unik namun tetap mewadahi fungsi yang ada di dalamnya.

(43)

Struktur yang digunakan pada massa bangunan adalah struktur bentang lebar yang ditopang dengan sistem bearing wall. Selain menopang struktur lantai dan atap, penggunaan bearing wall juga dimaksudkan sebagai salah satu cara untuk mengunci suara sebagai efek dari ketebalan dinding. Kemudian untuk konstruksi lantai dan atap digunakan sistem plat beton waffle. Penggunaan struktur waffle selain dimaksudkan untuk mengakomodasi bentang yang lebar juga dapat mendukung kebutuhan akustik bangunan. Lubang-lubang yang terdapat pada struktur dapat membantu memantulkan gelombang- gelombang suara yang dihasilkan ke seluruh bagian ruangan

Dari studi banding ini dapat dipelajari tentang sistem struktur yang efisien. Dimana selain menopang bangunan juga dapat mendukung kebutuhan pengkondisian akustik sebuah sekolah tinggi musik.

B. AMHERTS College’s Music Building

Massa bangunan Amherst college merupakan sebuah bangunan tunggal yang terletak di lahan berkontur dan dirancang oleh arsitek Benjamin Thompson. Massa terdiri atas 3 bagian utama berdasarkan dengan massa penghubung di bagian tengah.

Gambar 2.10 Denah AMHERST

(44)

Fasilitas yang terdapat di bangunan ini antara lain: • Recital Hall kapasitas 450 orang

• Ruang kelas paduan suara • Ruang kelas latihan bersama • Ruang kelas tutorial

• Perpustakaan

• Ruang latihan musik privat • Ruang latihan musik kelompok • Ruang laboratorium listening • Ruang administrasi

• Gudang instrument

Massa bangunan Amherst college terdiri atas 3 lantai dan bangunannya menggunakan langgam modern dengan menggunakan material berupa beton. Penggunaan beton dimaksudkan sebagai salah satu cara dalam pengkondisian akustik bangunan.

Struktur yang digunakan pada massa bangunan adalah struktur bentang lebar yang ditopang dengan sistem bearing wall. Selain menopang struktur lantai dan atap, penggunaan bearing wall juga dimaksudkan sebagai salah satu cara untuk mengunci suara sebagai efek dari ketebalan dinding. Kemudian untuk konstruksi lantai dan atap digunakan sistem plat beton waffle. Penggunaan struktur waffle selain dimaksudkan untuk mengakomodasi bentang yang lebar juga dapat mendukung kebutuhan akustik bangunan.

Ruang latihan instrument

Ruang latihan

(45)

Lubang-lubang yang terdapat pada struktur dapat membantu memantulkan gelombang- gelombang suara yang dihasilkan ke seluruh bagian ruangan

Dari studi banding ini dapat dipelajari tentang sistem struktur yang efisien. Dimana selain menopang bangunan juga dapat mendukung kebutuhan pengkondisian akustik sebuah sekolah tinggi musik.

C. Musik Indonesia (IMI)

Pada bulan Maret tahun 2000, empat musisi memutuskan untuk membentuk sebuah sistem pendidikan musik Indonesia. Bersama seorang pengusaha sukses yang sangat antusias terhadap musik dan pendidikan musik, mereka mendirikan Indonesia Music Institute.

Indonesia Music Institut (IMI) bertujuan untuk menyediakan suatu sarana pendidikan formal yang menekan materi ajaran pada musik kontemporer. Indonesia Music Institut memiliki lima program instrumen yaitu: Bass, Gitar, Keyboard, Drum, Vokal dan satu program studi Recording Engineering. Indonesia Music Institut didukung oleh musisi-musisi terbaik Indonesia. Institut ini merupakan sekolah musik kontemporer pertama di Indonesia.

Program pendidikan IMI terdiri dari Profesional Program dan Extension Profesional Program. Pada Profesional Program, hanya tersedia program penuh 3 tahun (D3). Sedangkan pada Extension Profesional Program yang diselenggarakan yaitu; program extension 6 bulan, program extension 3 bulan (basic), program extension 3 bulan (lanjutan), program kelas persiapan, program satu minggu, program kelas try-out, program konseling privat, program private klinik, program special class.

Pada gedung IMI terdapat fasilitas sebagai sarana pendukung.

• Perpustakaan, Perpustakaan ini dilengkapi dengan beragam kaset, video instruksional, CD dari berbagai musisi. Juga disediakan banyak unit komputer yang akan digunakan oleh mahasiswa untuk mencoba suatu yang baru melalui komputer. • Laboratorium Sequencing,

Lab ini disediakan untuk mahasiswa yang ingin menciptakan komposisi musik dengan komputer. Termasuk mengaransemen, menciptakan komposisi dan merekam lagu sendiri. Mahasiswa akan dilatih untuk membuat CD lagu-lagu sendiri.

(46)

Di laboratorium ear training ini mahasiswa akan di bantu untuk mengasah kemampuan pendengarannya. Hal ini dapat dipelajari lewat komputer.

• Ruang latihan personal

Setiap mahasiswa dapat menggunakan ruangan ini untuk melatih materi yang telah dipelajari dalam kelas. Cukup tinggal memesannya di perpustakaan pada pagi hari, setiap mahasiswa bisa menggunakan fasilitas ini untuk memperdalam materi yang diajarkan dalam kelas.

• Studio Rehearsal

Ini adalah fasilitas berlatih untuk mahasiswa IMI dengan format group/band, yaitu terdiri dari masing-masing fakultas. Disini seorang mahasiswa bebas memilih siapa temannya berlatih. Ini memiliki banyak keuntungan, selain mempererat pergaulan sesama musisi, juga mereka akan bertemu dengan personil lain yang cocok dan ini bisa menjadi awal terbentuknya sebuah group yang memiliki ide dan aliran yang sama

• Ruang konser

IMI juga memiliki ruang konser sendiri yang cukup luas dengan kapasitas maksimal 250 orang. Disini mahasiswa akan merasakan suasana konser yang sesungguhnya, diatas panggung, dihadapan ratusan penonton dengan dukungan sound system, lighting dan kamera video. Disini juga diadakan seminar workshop dan lain-lain.

• Music Mart

Untuk para siswa IMI menyediakan berbagai merchandise dan souvenir, seperti t-shirt, sticker, topi, dan jaket sebagainya. Disini juga disediakan keperluan khusus anda seperti senar, tas, case serta beberapa instrumen musik.

• Studio recording

Studio ini disediakan untuk mahasiswa yang ingin mengkomposisikan lagu dengan menggunakan alat-alat komputer untuk menghasilkan lagu.

• Kantin

(47)

Fakultas yang tersedia di IMI yaitu; fakultas gitar, fakultas vokal, fakultas recording & sound engineer, fakultas drum, fakultas keyboard dan fakultas bass.

Pada materi umum pengajaran, IMI menyediakan materi umum berupa; live workshop, music sequencing, basic songwriting, arranging, open counselling dan concert practise.

Gambar 2.11 Kegiatan sehari-hari pada Kampus IMi (Institut

(48)

Gambar 2.14. Rencana pengembangan gedung STiMB

D. Sekolah Tinggi Musik Bandung

Sekolah Tinggi Musik Bandung berdiri dan diresmikan pada tanggal 18 Oktober 2001. Pada awal berdirinya, STiMB menyewa bangunan di Jl. Tengku Angkasa dan sekarang telah pindah ke Jl. Lamping, Cipaganti.

Jurusan yang ada di StiMB ini adalah;

• S1 Seni Musik (Orchestra) – 30 orang/angkatan

• D3 Musik Industri (Musik elektrik) – 30 orang/angkatan • D3 Music Programmer (masih rencana)

Selain program S1 dan D3, STiMB juga memiliki program Kelas Kursus. Kelas kursus ditujukan untuk masyarakat umum yang ingin mendapatkan bimbingan bagaimana cara bermain alat musik. Selain itu Kelas Kursus juga dimaksudkan sebagai salah satu wadah kegiatan kerja praktek bagi mahasiswa STiMB sendiri.

Beberapa fasilitas yang telah ada saat ini, antara lain : • Ruang administrasi

• 2 ruang kelas

• Ruang latihan privat S1 terdiri atas sebuah ruang praktek perkusi dan 4 ruang praktek piano, biola, cello dan flute.

(49)

Ruang latihan D3 yang berisi drum, keyboard, gita dan bass elektrik.

Pada perencanaan massa baru, fasilitas yang akan diakomodasi antara lain: • Recital Hall kapasitas 200 orang (lantai 4)

• Ruang kelas dan seminar (lantai 2 & 3)

• Ruang praktek privat minimal sejumlah konsentrasi alat musik dan setiap ruangan minimal dapat menampung 4 orang.

• Laboratorium multimedia • Perpustakaan audio visual

• Toko alat musik (dibuka untuk umum) • Kafe (dibuka untuk umum)

• Kelas Kursus (dibuka untuk umum)

• Plaza, sebagai tempat pertunjukan musik terutama di malam minggu.

Pada bangunan STIMB, pembagian zona ruangan didasarkan pada jenis fungsi ruangan dan perletakannya berdasarkan letak lantai. Kemudian, fasilitas pertunjukan yang ada tidak hanya berupa indoor namun juga terdapat fasilitas pertunjukan outdor untuk publik yang dikombinasikan dengan fungsi komersial

Gambar 2.15 Ruang Praktek S1 Gambar 2.16 Ruang Praktek S1 Piano &Cello

(50)

E. Departemen Musik Universitas Pelita Harapan, Tangerang

Departemen Musik Universitas Pelita Harapan memiliki tiga bidangkeahlian S1, yaitu: • Komposisi Musik

• Musik Pertunjukan dan, • Musik Pendidikan

Jumlah mahasiswa berkisar antara 160 orang dengan jumlah dosen tetap 11 orang, petugas administrasi dan office boy 5 orang. Para mahasiswa wajib membawa alat musik pribadi, kecuali untuk alatmusik berat seperti piano.

Gedung Departemen Musik UPH terletak di Gedung Biru dengan double-loaded corridor, yang merupakan gedung kuliah yang jugadigunakan oleh departemen lain. Namun Departemen Seni Musik terletak khusus di lantai 4. Pemakaian kelas tidak bersama dengan departemen lain, kecuali pada mata kuliah dasar umum (MKDU).

Fasilitas yang tersedia :

• 6 ruang kelas teori, terdiri dari 5 kelas kecil dan 1 kelas besar • 21 ruang praktek privat, terdiri dari berbagai peruntukan alat musik • 1 ruang chamber, terdiri dari ruang kelas dan ruang praktek

• 1 ruang orchestra, terdiri dari ruang kelas dan grand piano • 1 lab MIDI, terdiri dari ruang kelas dan praktek musik elektroni • 1 lab listening, terdiri dari ruang kelas kecil dan alat audio • 1 studio rekaman

Gambar 2.18 Pengkondisian Akustik R. Lat.Privat

Gambar 2.19 Suasana koridor

(51)

Gambar 2.21 Denah departemen musik UPH Fasilitas penunjang seperti lobby, perpustakaan, kantin, dan musholla terdapat di luar area departemen musik untuk pemakaian umum.

Pada setiap ruang kelas teori terdapat sebuah piano, namun tidak dilakukan pengkondisian akustik karena dianggap tidak terlalu mengganggu. Sementara pada ruang praktek privat, chamber, dan orchestra akustik sangat baik dan diperhatikan, terutama pemakaian material kayu slat sebagai penyelesaian pada dinding, dan karpet pada lantai, serta peletakan bukaan yang minim. Pada ruang chamber dan orchestra, digunakan pintu ganda untuk mengunci suara. Untuk sirkulasi bangunan, digunakan tangga, lift dan ramp selebar 4 meter sehingga dapat memudahkan sirkulasi alat-alat musik berat.

F. Jurusan Musik Institut Kesenian Jakarta, Jakarta

Program Studi yang terdapat di Jurusan Musik Institut Kesenian Jakarta adalah: • Program studi S1 Seni Musik

• Program Studi D III Seni Musik

Untuk setiap program studi mahasiswa dapat memilih konsentrasi alat musik antara lain: piano, gitar, bass, terompet, trombon, flute, biola, contra bass, perkusi.

Jumlah mahasiswa sekitar 90 orang dengan rata-rata peserta 25 orang/ angkatan untuk setiap departemen. Jumlah dosen tetap sekitar 8 orang dan dosen tidak tetap 8 orang, selebihnya para dosen dibantu oleh asisten dosen dalam mengajar.

R. Operator Studio Rekaman

(52)

Gambar 2.25 Ruang Kelas Gambar 2.26 Ruang Kelas Praktek

Gambar 2.27 Perpustakaan Gambar 2.28 R. kelas latihan vocal

Bangunan merupakan sebuah bangunan pendidikan lantai dengan double-loaded coridor. Gedung pendidikan terkesan dibangun tanpa memperhitungkan teknis akustik, sehingga banyak terjadi kebocoran suara yang cukup mengganggu.

Fasilitas yang terdapat di gedung Jurusan Musik IKJ, antara lain:

• 5 kelas teori yang masing-masing dilengkapi dengan piano upright/ grand piano. • 8 ruang kelas mayor

• 1 ruang kelas vocal • 1 ruang latihan perkusi • Ruang Administrasi • Perpustakaan

• Ruang himpunan mahasiswa

Untuk fasilitas perpustakaan dan ruang administrasi terletak di bagian gedung Jurusan Tari dan Teater.

(53)

Gambar 2.29 Skema Semua kelas berukuran besar

menggunakan penghawaan buatan namun tetap menggunakan pencahayaan alami. Kemudian untuk instrumen perkusi sengaja dibuatkan sebuah ruang khusus karena alat-alatnya yang rentan hilang dan suara yang dihasilkan lebih bising dibanding alat musik lain. Selain itu area untuk berkumpul mahasiswa di dalam bangunan masih dirasa kurang, tidak sedikit mahasiswa yang harus menunggu kuliah sambil duduk di lantai lobby.

KESIMPULAN STUDI BANDING

Dari studi banding yang dilakukan dapat dipelajarai bagaimana cara menerapkan kaidah-kaidah akustik pada bangunan massa Sekolah Tinggi Musik. Beberapa sekolah mengkondisikan ruangan dengan lebih menitikberatkan pada pengolahan interior ruangan namun terdapat pula sekolah yang memiliki system struktur dan pengkondisian akustik yang terintegrasi.

Dari studi banding di atas dapat disimpulkan bahwa ruang- ruang yang biasa terdapat pada sekolah tinggi musik antara lain:

• Ruang kelas teori • Recital Hall • Performance Hall

• Ruang latihan privat, pada umumnya terdiri dari ruang latihan organ, perkusi, piano, gesek, tiup, dan ruang latihan umum

• Ruang elektronik dan lab computer • Laboratorium dengar

• Perpustakaan

• Kantor pengajar dan administrasi

(54)

Tabel 2.8 Hasil Perbandingan Studi Banding.

Sumber: Hasil Olah Data Primer

Tinjauan Depatertemen musik UPH

STIMB Jurusan musik IKJ

Jurusan S1 komposisi musik

S1 musik pertunjukan

S1 musik pendidikan

S1 seni musik

Fasilitas Kelas teori

Perpustakaan

Akustik dinding dilapisi dengan

kayu slat, permukaan lantai

menggunakan karpet, r.

latihan privat menggunakan

pintu ganda dan ruanng

latihan bersama

permukaan lantai, selain itu

juga digunakan pintu ganda

pada r. latihan musik

namun masih terjadi

kebocoran suara suara yang

cukup mengganggu

Sirkulasi Menggunakan prisnsip

double loaded coridor

Menggunakan system

kluster

Menggunakan system

(55)

BAB III

ELABORASI TEMA

3.1. ELABORASI TEMA

Tema yang digunakan untuk menyelesaikan berbagai permasalahan seputar proses desain bangunan ini adalah Ekspresionisme dalam Arsitektur. Tema ini merupakan sebuah tema dalam arsitektur yang dapat menyampaikan pesan dan kesan dari hasil bangunan kepada orang yang melihatnya.

Ekspresionis merupakan lukisan ungkapan perasaan yang paling dalam, emosi, sedih, marah, gembira, dan sebagianya. Ekspresionis merupakan cabang dari Analogi Linguistik yang menganut pandangan bahwa bangunan-bangunan dimaksudkan untuk menyampaikan informasi kepada para pengamat. Analogi ini juga merupakan suatu cara untuk menjelaskan bagaimana ungkapan-ungkapan tersebut dapat dicapai dengan membatasi komponen-komponen pada elemen-elemen yang bermanfaat yang kemudian dapat diperhalus atau diperindah sesuai dengan keinginan.

Ekspresionis memandang sesuatu kepada dunia yang mengungkapkan emosi dan pertanyaan-pertanyaan secara psikologis daripada memandang dunia sebagai refleksi dari warna. Ekspresionis dapat terlihat pada bangunan-bangunan yang dapat memberi ulasan-ulasan tentang keadaan, tentang lokasi, tentang masalah bagaimana menjaga agar yang berada di luar dan yang berada di dalam dapat berjalan secara seimbang, yang seluruhnya tidak lepas dari ungkapan emosi jiwa yang paling dalam.

Ekspresionisme dalam Arsitektur

Ekspresionisme berasal dari kata ekspresi. Beberapa pengertian ekspresi :

….maksud reaksi dari interpretasi terhadap suatu objek (Ekspresionisme, Tonggak Seni Lukis Modern, Amran Ekoprawo).

….hasil perpaduan/kombinasi dari unsur, garis, bidang tekstur dan wana dari bentuk-bentuk arsitektur yang menghasilkan suatu pengungkapan maksud dan tujuan bangunan secara menyeluruh….

(56)

Beberapa pengertian Ekspresionisme :

1. Aliran yang dominan di Eropa Utara sekitar tahun 1905-1925. Dalam arsitektur, merupakan kelanjutan dari Art Nouveau yang berlanjut setelah perang dunia kedua sebagai Brutalisme. Bangunan tidak harus fungsional tetapi menciptakan sensasi dari bentuk-bentuk abstrak (Penguin Dictionary of Architecture and Landscape Architecture, John Fleming).

2. Aliran dalam seni pada awal abad 20 yang enekankan pada ekspresi yang subjektif dari pembuatnya ( American Heritage, Dictionary of English Language).

3. Aliran yang menyatakan perasaannya melalui gubahannya, rasa benci, rasa cinta ( Kamus Umum Bahasa Indonesia, Badudu Zain).

Ekspresionisme dalam desain arsitektur adalah :

Aliran yang lebih menekankan sisi spiritual dan emosi daripada aspek fungsional bangunan. Bangunan dipandang sebagai wadah pengungkapan pikiran arsitek.

Menempatkan emosi sebagai pertimbangan yang dominan dalam merancang suatu arsitektur.

Ciri-ciri ekspresionisme berdasarkan buku “Ruang dalam Arsitektur” oleh Cornelius van De Yen adalah sebagai berikut :

Irasional, merupakan pembelokan dari fisafat objetif dan konsep-konsep statis mengenai ruangan yang lebih mengarah ke subjektifitas.

Emosional, dimana emosi lebih diutamakan daripada nalar.

Antopometrik, merupakan proyeksi simbol-simbol organisme ke dalam masa asitektural. Bangunan dianggap sebagai makhluk yang hidup yang menghasilkan bentuk-bentuk organik dngan garis melengkung dan kurva-kurva.

Kristalin, merupakan perwujudan artistik kristal yang angular. Wujud-wujud angular tersebut merupakan pembagian secara sadar atas geometri sederhana dari kubus, prisma, dan sebagainya.

Utopian, diakibatkan oleh tendensi yang pada saat itu merupakan keputusasaan akibat perang. Banyak bangunan yang tidak dapat diwujudkan sehingga para arsitek membangun dalam alam khayalnya.

Gambar

Tabel 2. 7  Luasan Ruang Kuliah & Praktek
Gambar 2.5 Music library
Gambar 2.6 Ruang latihan bersama
Gambar 2.10 Denah AMHERST
+7

Referensi

Dokumen terkait

[r]

[r]

Hasil scan KTP,Ijasah dan SKA Tenaga Ahli tidak lengkap, Tidak melampirkan hasil scan pengalaman perusahaan, Tidak melampirkan hasil scan Pernyataan Daftar Hitam, Tidak

The research suggestion is to give health education and the information about the importance antenatal care by health workers in public health center Tempurejo. Key

[r]

Adapun efektivitas pelatihan dalam penelitian ini adalah keberhasilan suatu pelatihan dalam meningkatkan kemampuan dan keterampilan pengawas pendidikan agama serta

Digital Repository Universitas Jember... Digital Repository

Sebagai tindak lanjut Keputusan Gubernur l\Jomor 2429 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembayaran Tunjangan Kinerja Oaerah Bulan Oesember Kepada Pegawai Negeri Sipil