LAMPIRAN
IDENTITAS RESPONDEN
Statistics
Nasabah
Produk Jenis Kelamin Status Pekerjaan
Perangkat yang
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Laki-laki 36 43,9 43,9 43,9
Perempuan 46 56,1 56,1 100,0
Status
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Belum Menikah 24 29,3 29,3 29,3
Sudah Menikah 58 70,7 70,7 100,0
Total 82 100,0 100,0
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Wiraswasta 9 11,0 11,0 11,0
PNS 59 72,0 72,0 82,9
Pegawai Swasta 13 15,9 15,9 98,8
Ibu Rumah Tangga 1 1,2 1,2 100,0
Total 82 100,0 100,0
Perangkat yang Digunakan untuk Mengakses Layanan Mobile Banking
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid Iphone 15 18,3 18,3 18,3
Blackberry 21 25,6 25,6 43,9
Android 29 35,4 35,4 79,3
Nokia 17 20,7 20,7 100,0
DISTRIBUSI JAWABAN RESPONDEN
Melalui Mobile Banking, Nasabah Dapat Melakukan Transaksi Selama 24 Jam
Frequency Percent Valid Percent
Penggunaan Mobile Banking Dapat Memungkinkan Penyelesaian Transaksi Menjadi Lebih Cepat
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Nasabah Dapat Menghemat Waktu Dan Biaya Dengan Melakukan Transaksi Melalui Mobile Banking
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Mempelajari Fitur Mobile Banking Merupakan Hal Yang Mudah Bagi Saya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Menurut Saya Fitur Mobile Banking Mudah Digunakan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Fitur Mobile Banking Memiliki Banyak Menu Dan Kegunaan
Frequency Percent Valid Percent
Transaksi
Transaksi Melalui Mobile Banking Tidak Memiliki Resiko Yang Tinggi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Transaksi Dengan Menggunakan Mobile Banking Memiliki Keamanan Yang Tinggi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Gangguan Dalam Layanan Mobile Banking Sagat Rendah
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
S 59 72,0 72,0 75,6
SS 20 24,4 24,4 100,0
Total 82 100,0 100,0
P4
Sebab Bank Menjamin Kebutuhan Nasabah Yang Melakukan Transaksi Melalui Mobile Banking
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Fitur Mobile Banking BRI Sesuai Dengan Kebutuhan Saya
Frequency Percent Valid Percent
Valid S 73 89,0 89,0 89,0
SS 9 11,0 11,0 100,0
Total 82 100,0 100,0
P2
Fitur Mobile Banking BRI Memiliki Ketersediaan Sistem Yang Baik Sehingga Dapat Memenuhi Kebutuhan Transaksi Perbankan Saya
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
VARIABEL MINAT MENGGUNAKAN MOBILE BANKING Statistics
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid S 58 70,7 70,7 70,7
SS 24 29,3 29,3 100,0
Total 82 100,0 100,0
P2
Saya Berencana Akan Menggunakan Mobile Banking Dalam Bertransaksi
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid KS 10 12,2 12,2 12,2
S 59 72,0 72,0 84,1
SS 13 15,9 15,9 100,0
Total 82 100,0 100,0
P3
Saya Mendapatkan Dukungan Dari Rekan-Rekan Dan Keluarga Untuk Menggunakan Mobile Banking
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative Percent
Valid KS 8 9,8 9,8 9,8
S 59 72,0 72,0 81,7
SS 15 18,3 18,3 100,0
OUTPUT SPSS
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
X2 (Persepsi Kemudahan Penggunaan)
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).
Sig. (2-tailed) ,000 ,000
N 82 82 82
*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
Y (Minat Menggunakan Mobile Banking) Correlations
P13 P14 P15 Y
P13 Pearson Correlation 1 ,006 ,049 ,496**
Sig. (2-tailed) ,956 ,663 ,000
N 82 82 82 82
P14 Pearson Correlation ,006 1 ,298** ,705**
Sig. (2-tailed) ,956 ,007 ,000
N 82 82 82 82
P15 Pearson Correlation ,049 ,298** 1 ,720**
Sig. (2-tailed) ,663 ,007 ,000
N 82 82 82 82
Y Pearson Correlation ,496** ,705** ,720** 1
Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000
N 82 82 82 82
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
X1
RELIABILITAS
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 82 100,0
Excludeda 0 ,0
a. Listwise deletion based on all variables in the
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
,711 4
X4
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 82 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 82 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,824 2
Y
Case Processing Summary
N %
Cases Valid 82 100,0
Excludeda 0 ,0
Total 82 100,0
a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
,734 3
UJI NORMALITAS
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 82
Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Std. Deviation ,73095756 Most Extreme Differences Absolute ,087
Positive ,087
Negative -,076
Kolmogorov Smirnov ,087
Asymp. Sig. (2-tailed) ,192c
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
GRAFIK NORMAL P-PLOT
UJI MULTIKOLINEARITAS
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
Collinearity St
B Std. Error Beta Tolerance
1 (Constant) -,591 1,823 -,324 ,746
X1 ,119 ,107 ,105 1,114 ,269 ,814
X2 ,457 ,103 ,424 4,423 ,000 ,784
X3 ,301 ,080 ,331 3,781 ,000 ,940
a. Dependent Variable: Y
UJI HETEROSKEDASTISITAS dengan Uji Glejser
Coefficientsa
a. Dependent Variable: RES2
ANALISIS REGRESI LINEAR BERGANDA
Coefficientsa
a. Dependent Variable: Y
Coefficientsa
a. Dependent Variable: Y
Uji F
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X4, X3, X1, X2
KOEFISIEN DETERMINASI
DAFTAR PUSTAKA
Trijono Rachmat, 2015, Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta, Papas Sinar
Sinanti
Heri, P. (1998). Pengantar Perilaku Manusia. Jakarta : EGC.
Sugiyono. 2006. Statistik untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta.
Schifmann Leon dan Kanuk Lazar Leslie.(2008).Perilaku Konsumen.Jakarta :
Indeks
Suryani, Tatik, 2013, Ilmu Perilaku Konsumen di Era Internet, Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Alma, Buchari, 2004, Pemasaran dan Pemasaran Jasa, Bandung: Penerbit
Alfabeta
Sumarwan, Ujang, 2011, Perilaku Konsumen, Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Jogiyanto, 2007, Sistem Informasi Keperilakuan, Yogyakarta: Penerbit Andi
Sunyoto, Danang, 2012, Konsep Dasar Riset Pemasaran Perilaku Konsumen, Yogyakarta:
Penerbit Andi
Imam Ghozali, 2001. Aplikasi Multivariat dengan Program SPSS. Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Santoso, Singgih, 2000, Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik, Elex Media Komputindo,
Jakarta
Jurnal-Jurnal
Rizki Amijaya, Gilang, 2010, Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi, Kemudahan, Resiko
dan Fitur Layanan terhadap Minat Ulang Nasabah Bank Menggunakan Internet Banking (Studi pada Nasabah Bank BCA),” Skripsi Universitas Diponegoro.
Mubiyantoro, Ari, 2013, Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan Penggunaan, Persepsi Kesesuaian, dan Persepsi Risiko Terhadap Sikap Penggunaan Mobile Banking (Studi Kasus di Bank BRI Kota Malang), Malang: Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
Farizi, Hadyan., 2013, Pengaruh Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan, Persepsi risiko,
dan kepercayaan terhadap minat menggunakan internet banking. Malang: Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
Suprapto, Fitria, 2010, Pengaruh Persepsi Keamanan Web dan Kesesuaian Lifestyle
Terhadap Minat Penggunaan Internet Bannking: Technology Acceptance Model Yang
Dimodifikasi. Malang: Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
Zacky, Muhammad, 2011, Pengaruh Kepercayaan, Persepsi Kegunaan, Persepsi Kemudahan dan Persepsi Kenyamanan Terhadap Minat Penggunaan Mobile Banking.Malang: Jurnal Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya.
Pavlou, Fred, (2001), “Perceived Usefulnes, Perceived Ease of Use and User Acceptance of
Information Technology”,MIS Quarterly, September.
Chin, W.C. dan Todd, P.A. 1995.On the Use, Usefulness and Ease of Use
of Structural Equation Modelling in MIS Research: A Note of Caution. MIS Quarterly, Vol. 19 No. 2, pp. 237-46.
John Killis. 1988. Hubungan Minat Kerja, Motivasi Ekstrinsik dan Bimbingan dalam Pelajaran dengan Kecakapan Kerja DIY. Tesis. Jakarta: Fakultas Pasca Sarsana IKIP Jakarta.
Lain-Lain
http://www.bri.co.id/ diakses pada tanggal 6/12/2015
http://dailysocial.id/post/mobile-banking-indonesia/ diakses pada tanggal
15/12/2015
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Bentuk Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode asosiatif
dengan menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode asosiatif dengan pendekatan
kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian yang dilandaskan kepada
filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu,
teknik pengambilan sampel pada umumnya dilakukan secara random,
pengumpulan data menggunakan instrument penelitian, analisis data bersifat
kuantitatif/statistik dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan
(Sugiyono, 2008: 13). Penelitian ini menggunakan studi kausal, yaitu meneliti
pengaruh persepsi kemanfaatan, persepsi kemudahan penggunaan, persepsi resiko
dan persepsi kesesuaian terhadap minat menggunakan mobile banking.
3.2 Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada salah satu Bank BRI di kota Medan yaitu Bank
Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang terletak di Jl. Brigjend Katamso Medan.
Penelitian ini dilakukan selama satu bulan yang dimulai dari bulan April dan Mei
3.3 Populasi dan Sampel
Pada penelitian ini, populasi yang diambil adalah pengguna yang memakai mobile
banking BRI Cabang Brigjend Katamso Medan pada bulan April dan Mei 2016
yang memiliki rata – rata pengguna mobile banking sebanyak 450 responden.
Sampel adalah wakil-wakil dari populasi. (Juliandi dan Irfan, 2013 :58).
Dalam menetapkan besarnya sampel dalam penelitian ini didasarkan pada
perhitungan yang dikemukakan oleh Slovin sebagai berikut :
� = N
1 + Ne2
Keterangan :
n : jumlah sampel
N : jumlah populasi
e : nilai kritis ( presentase tingkat kesalahan yang ditoleransi adalah 10%
Berdasarkan rumus tersebut, maka jumlah sampel yang diambil pada
penelitian ini adalah :
�= 450
1 + 450 (0,1)2
=81,81 = 82
Maka dengan demikian jumlah sampel yang diambil adalah sebesar 82 responden.
3.3.1 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini secara non probabilitas
sampling, adalah purposive sampling atau judgmental sampling. Penarikan
sampel secara purposif merupakan cara penarikan sample yang dilakukan memiih
3.4 Definisi Konsep
Untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing konsep yang diteliti,
maka dalam hal ini penulis mengemukakan difinisi dari konsep yang
dipergunakan, yaitu:
1. Persepsi Kemanfaatan
Persepsi Kemanfaatan (perceived usefulness) merupakan suatu ukuran
dimana penggunaan suatu teknologi dipercaya akan mendatangkan manfaat bagi
orang yang menggunakannya (Wibowo,2008 : 35). Persepsi manfaat juga
didefinisikan sebagai sejauh mana seseorang percaya bahwa menggunakan suatu
teknologi akan meningkatkan kinerja pekerjaannya (Jogiyanto,2007 : 25).
2. Persepsi Kemudahan Penggunaan
Persepsi Kemudahan Penggunaan merupakan tingkat dimana seseorang
meyakini bahwa penggunaan mobile banking merupakan hal yang mudah dan
tidak memerlukan usaha keras dari pemakainya (Davis, 1989 : 22).
3. Persepsi Risiko
Risiko didefinisikan sebagai perkiraan subyektif konsumen untuk
menderita kerugian dalam menerima hasil diinginkan (Pavlou, 2001 : 14).
Menurut Dowling dan Staelin dalam Pavlou (2001 : 15), kalau resiko itu
meningkat dari sekedar informasi sampai pada keputusan pembelian produk
(transaksi).
4. Persepsi Kesesuaian
Persepsi kesesuaian merupakan Kecocokan dan kekonsistenan suatu
inovasi produk akan ide-ide, nilai, kepercayaan, pengalaman masa lalu dan
5. Minat
Menurut Crow and Crow
seseorang memberi perhatian terhadap orang, sesuatu, aktivitas-aktivitas tertentu.(
Johny Killis, 1988 : 26 ).
6. Mobile Banking
Mobile Banking merupakan sebuah sistem layanan dari sebuah lembaga
keuangan seperti Bank untuk melakukan sejumlah transaksi keuangan yang dapat
diakses langsung oleh nasabah melalui perangkat mobile seperti telepon seluler.
3.5 Definisi Operasional
Definisi operasional adalah suatu petunjuk pelaksanaan mengenai cara – cara
untuk mngukur variabel – variabel. Adapun variabel penelitian beserta definisi
operasional dari penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Variabelindependen adalah variabel yang mempengaruhi variabel dependen, dalam penelitian adalah:
a. Persepsi Kemanfaatan (X1)
Persepsi Nasabah bank tentang manfaat apa yang mereka dapatkan
dengan menggunakan mobile banking.
b. Persepsi Kemudahan Penggunaan (X2)
Persepsi nasabah bank terhadap kemampuan mereka dalam
menggunakan mobile banking.
c. Persepsi Resiko (X3)
Persepsi nasabah mengenai resiko apa yang ditimbulkan dalam
d. Persepsi Kesesuaian (X4)
Persepsi nasabah terhadap seberapa cocok mereka dalam
menggunakan mobile banking.
2. Variabel dependenadalah variabel yang dipengaruhi oleh variabel independen, dalam penelitian ini adalah Minat Menggunakan Mobile Banking(Y).
Tabel 3.1
Tabel Variabel Operasional
No Variabel Indikator
1.
Persepsi Kemanfaatan ( X1 )
1. Mampu Meningkatkan Kinerja
2. Menambah tingkat produktivitas
dan kefektifan
2.
Persepsi Kemudahan Penggunaan ( X2 )
1. Tidak Dibutuhkan Banyak Usaha
Untuk Berinteraksi Dengan
Sistem Mobile Banking
2. Interaksi Antara Individu Dengan
Sistem Jelas dan Mudah
Dimengerti
3. Sistem Mudah Digunakan Sesuai
Dengan Apa Yang Individu Ingin
Kerjakan
3. Persepsi Resiko
(X3)
1.Ketidakpastian
2.Konsekuensi
4. Persepsi Kesesuaian
(X4)
1.Mampu Mengoperasikan Sistem
3.6 Teknik Pengumpulan Data 3.6.1 Sumber Data
Untuk mengumpulkan data-data, informasi, keterangan-keterangan serta
fakta-fakta yang diutuhkan untuk penelitian ini, maka dilakukan teknik pengumpulan
data sebagai berikut:
1. Pengumpulan Data Primer (Primary Data)
Pengumpulan Data Primer (Primary Data) yaitu pengumpulan data yang
diperoleh melalui penelitian dengan turun langsung ke lokasi penelitian
untuk mencari fakta yang berkaitan dengan masalah yang diteliti yaitu
dilakukan dengan menggunakan Kuesioner (Angket)
2. Pengumpulan Data Sekunder (Secondary Data)
Pengumpulan Data Sekunder (Secondary Data) adalah teknik
pengumpulandata yang telah dilakukan melalui kegiatan pengumpulan
data yang diperoleh dari sumber kedua atau sumber sekunder untuk
mendukung data primer seperti buku-buku, karya ilmiah, pendaapat para
ahli yang memiliki relevansi terhadap masalah yang diteliti.
2.Menggunakan Sistem Mobile
Banking Dalam Setiap Aktivitas
Banking Individu
5 Minat Menggunakan Mobile
Banking (Y)
1.Mampu Mengikuti Perkembangan
Teknologi
2.Mampu Mengoperasikan Sistem
3.6.2 Teknik Penentuan Skor
Untuk menghasilkan dan kuantitatif yang akurat, maka peneliti membutuhkan
teknik penentuan skor. Teknik penentuan skor yang digunakan dengan Skala
Likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok
orang tentang variabel penelitian. Dalam penelitian ini akan digunakan lima tipe
alternatif jawaban yaitu sebagai berikut :
1. Untuk pilihan jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 5
2. Untuk pilihan jawaban Setuju (S) diberi skor 4
3. Untuk pilihan jawaban Netral (N) diberi skor 3
4. Untuk pilihan jawaban Tidak Setuju (TS) diberi skor 2
5. Untuk pilihan jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1
Untuk mengetahui kategori dari jawaban masing-masing variabel tersebut akan
ditentukan dengan skala interval sebagai berikut :
�������� =skor tertinggi−skor terendah banyak bilangan
�������� = 5−1 5
= 0,8
Dengan interval 0,8maka kategori jawaban responden masing-masing variabel
dapat diklasifikan sebagai berikut :
1. Skor untuk kategori sangat tinggi : 4,21 – 5,00
2. Skor untuk kategori tinggi : 3,41 – 4,20
3. Skor untuk kategori netral : 2,61 – 3,40
4. Skor untuk kategori rendah : 1,81 – 2,60
Dari hasil pembagian tersebut, maka akan dapat diketahui jawaban responden
termasuk dalam kategori mana.
3.7Teknik Analisis Data
Teknik analisa yang digunakan adalah teknik analisa data kuantitatif yang
merupakan suatu pengukuran yang digunakan dalam suatu penelitian yang dapat
dihitung dengan jumlah satuan tertentu atau dinyatakan dengan angka-angka.
Metode yang digunakan adalah metode analisis korelasi dan regresi dengan
bantuan program statistik.
3.7.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengetahui sejauh mana suatu alat pengukur
dapat mengukur apa yang ingin diukur. Hasil penelitian dikatakan valid bila
terdapat kesenian antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya
terjadi pada objek yang teliti. Sedangkan penelitian yang dikatakan tidak valid
bila ada ketidaksesuaian antara data yang terkumpul dengan data yang
sesungguhnya terjadi pada objek. Bila suatu alat ukur sudah dikatakan valid, maka
selanjutnya dapat dilakukan pengujian realibilitas alat ukur. Sebaliknya bila alat
ukur dikatakan tidak valid, maka alat ukur yang telah digunakan sebelumnya
harus dievaluasi atau diganti dengan alat ukur yang lebih tepat/efektif.
Uji signifikan dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan
nilai r tabel. Jika r tiap butir lebih besar dari r dan nilai r positif, maka butir atau
pertanyaan tersebut dikatakan valid. Pengujian validitas dilakukan dengan
menggunakan uji dua sisi, taraf signifikan 5% dengan df = n-5.
Jika rhitung > rtabel maka Ho ditolak dan Ha diterima (signifikan).
Jika rhitung < rtabel maka Ho diterima dan Ha ditolak (tidak signifikan).
3.7.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengetahui adanya ukuran dalam
penggunaannya. Instrument yang reliable adalah instrument yang bila digunakan
beberapa kali untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang
sama, atau jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu. Uji ini juga digunakan untuk mengetahui sejauh mana
pengukuran pada subjek yang sama atau dengan kata lain untuk menunjukkan
adanya kesesuaian antara sesuatu yang diukur dengan alat pengukuran yang
dipakai. Sesuatu konstruk atau variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai
Alpha Cronbach ≥ 0,60 (Gozhali, 2006: 42).
3.8 Uji Asumsi Klasik
1. Uji normalitas data bertujuan untuk melihat apakah dalam sebuah
model regresi variabel dependen dan independen memiliki distribusi
normal atau tidak. Untuk menguji normalitas data adalah dengan
menggunakan Kolmogorov- Smirnov dimana kriteria ini untuk
menentukan normal atau tidaknya data, dilihat dari nilai
probabilitasnya. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov tidak signifikan
2. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan
linier yang sempurna diantara variabel-variabel bebas dalam model
regresi.Untuk mengetahui ada atau tidaknya gejala multikolinearitas
dapat dilihat dari besarnya Tolerance Value dan Variance Inflation
Faktor (VIF) melalui program statistik. Kriteria yang dipakai adalah
apabila nilai Tolerence> 0,1 atau nilai VIF< 5, maka tidak terjadi
multikolinearitas, di mana:
a. Tolerance value< 0,1 atau VIF> 5 = terjadi multikolinearitas
b. Tolerance value> 0,1 atau VIF< 5 = tidak terjadi multikolinearitas
3. Uji Heteroskedastisitas
Bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan
yang lain. Jika variance dari residual suatu pengamatan ke
pengamatan yang tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika
berbeda disebut heteroskedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Uji heteroskedastisitas juga pada prinsipnya ingin
menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang samadiantara
anggota grup tersebut. Jika probabilitasnya signifikannya di atas
tingkat kepercayaan 5% dapat disimpulkan model regresi tidak
mengarah adanya heteroskedastisitas.
Metode analisis dalam penelitian ini menggunakan perhitungan regresi
linier berganda Regresi linier berganda yaitu persepsi kemanfaatan, kemudahan
penggunaan, resiko, dan kesesuaian dengan model persamaan sebagai berikut :
Y = α + β1X1 + β2 X2 + β3X3 + β4X4 + ε
Keterangan :
α = koefisien konstanta
β1, β2, β3, β4 = koefisien regresi
x1 = Persepsi kemanfaatan
x2 = Kemudahan dalam penggunaan
x3 = Risiko
x4 = Kesesuaian
Y = Minat menggunakan mobile banking
ε = error
3.10 Uji Hipotesis 1. Uji Parsial ( uji t)
Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu
variabel independen sacara individual menerangkan variasi variabel dependen.
Hipotesis yang digunakan :
Ho: bi < 0, maka variabel independen (Pengaruh persepsi kemanfaatan, persepsi
kemudahan penggunaan, persepsi resiko dan persepsi kesesuaian) tidak
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (minat menggunakan mobile
Ho: bi > 0, maka variabel independen (Pengaruh persepsi kemanfaatan, persepsi
kemudahan penggunaan, persepsi resiko dan persepsi kesesuaian) memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap pengaruh dependen (minat menggunakan
mobile banking).
Cara melakukan uji t dengan tingkat signifikan (α) = 0,05 adalah dengan
membandingkan t hitung dengan t tabel. Apabila t tabel > t hitungnya maka Ho
diterima dan Ha ditolak, sedangkan apabila t tabelnya < t hitungnya maka Ho
ditolak dan Ha diterima.
2. Uji Simultan ( Uji F )
Jika H₀ : b₁ = b₂ = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel bebas yaitu persepsi kemanfaatan, persepsi
kemudahan penggunaan, persepsi risiko, persepsi kesesuaian. Sebaliknya jika H₀
: b₁ ≠ b₂ ≠ 0, artinya secara serentak mempunyai pengaruh positif dan signifikan
dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria penerimaan/penolakan hipotesis dengan tingkat signifikan (α) = 0.05
ditentukan sebagai berikut:
a. Jika tingkat signifikan F hitung > 0.05 maka H0 diterima atau Ha ditolak.
b. Jika tingkat signifikan F hitung ≤ 0.05 maka H0 ditolak atau Ha diterima.
3. Koefisien Determinasi
Nilai koefisien determinasi adalah diantara nilai nol dan satu. Nilai R yang
kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen menjelaskan variasi
variabel-variabel independen memeberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan
untuk variasi variabel dependen.
Pada intinya, koefisien determinasi mengukur seberapa jauh variabel
independen menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu. Apabila hasil R mendekati 1 maka hasil tersebut
mengidentifikasikan korelasi yang sangat kuat antara variabel bebas dengan
variabel terikat. Namun apabila hasil R mendekati 0 berarti mengidentifikasikan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Sejarah PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk adalah salah satu bank milik
pemerintah. Pada awalnya BRI didirikan di Purwokerto, Jawa Tengah oleh Raden
Bei Aria Wirjaatmadja dengan namaHulp- en Spaarbank der Inlandsche Bestuurs
Ambtenaren atau Bank Bantuan dan Simpanan Milik Kaum Priyayi yang
berkebangsaan Indonesia (pribumi). Berdiri tanggal 16 Desember 1895, yang
kemudian dijadikan sebagai hari kelahiran BRI.
Pada periode setelah kemerdekaan RI, berdasarkan Peraturan Pemerintah
No. 1 tahun 1946 Pasal 1 disebutkan bahwa BRI adalah sebagai Bank Pemerintah
pertama di Republik Indonesia. Dalam masa perang mempertahankan
kemerdekaan pada tahun 1948, kegiatan BRI sempat terhenti untuk sementara
waktu dan baru mulai aktif kembali setelah perjanjian Renville pada tahun 1949
dengan berubah nama menjadi Bank Rakyat Indonesia Serikat. Pada waktu itu
melalui PERPU No. 41 tahun 1960 dibentuklah Bank Koperasi Tani dan Nelayan
(BKTN) yang merupakan peleburan dari BRI, Bank Tani Nelayan dan
Nederlandsche Maatschappij (NHM). Kemudian berdasarkan Penetapan Presiden
(Penpres) No. 9 tahun 1965, BKTN diintegrasikan ke dalam Bank Indonesia
dengan nama Bank Indonesia Urusan Koperasi Tani dan Nelayan.
Setelah berjalan selama satu bulan, keluar Penpres No. 17 tahun 1965
tentang pembentukan bank tunggal dengan nama Bank Negara Indonesia. Dalam
BKTN) diintegrasikan dengan nama Bank Negara Indonesia unit II bidang Rural,
sedangkan NHM menjadi Bank Negara Indonesia unit II bidang Ekspor Impor
(Exim).
Berdasarkan Undang-Undang No. 14 tahun 1967 tentang Undang-undang
Pokok Perbankan dan Undang-undang No. 13 tahun 1968 tentang Undang-undang
Bank Sentral, yang intinya mengembalikan fungsi Bank Indonesia sebagai Bank
Sentral dan Bank Negara Indonesia Unit II Bidang Rular dan Ekspor Impor
dipisahkan masing-masing menjadi dua Bank yaitu Bank Rakyat Indonesia dan
Bank Ekspor Impor Indonesia. Selanjutnya berdasarkan Undang-undang No. 21
tahun 1968 menetapkan kembali tugas-tugas pokok BRI sebagai bank umum.
Sejak 1 Agustus 1992 berdasarkan Undang-Undang Perbankan No. 7
tahun 1992 dan Peraturan Pemerintah RI No. 21 tahun 1992 status BRI berubah
menjadi perseroan terbatas. Sampai sekarang PT. BRI (Persero) yang didirikan
sejak tahun 1895 tetap konsisten memfokuskan pada pelayanan kepada
masyarakat kecil, diantaranya dengan memberikan fasilitas kredit kepada
golongan pengusaha kecil. Hal ini antara lain tercermin pada perkembangan
penyaluran KUK (Kredit Usaha Kecil) pada tahun 1994 sebesar Rp. 6.419,8
milyar yang meningkat menjadi Rp. 8.231,1 milyar pada tahun 1995 dan pada
tahun 1999 sampai dengan bulan September sebesar Rp. 20.466 milyar.
Kemudian PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk pada 10 November
2003 lalu, mencatat sejarah dengan melakukan pencatatan perdana sahamnya di
Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES). Bank BRI secara resmi
tercatat sebagai emiten di BEJ dan BES dengan nama saham BBRI. Selain
refund, distribusi surat konfirmasi penjatahan kepada investor, distribusi saham
secara elektronik serta melakukan pembayaran kepada pemerintah dan emiten.
Pemerintah selaku pemilik saham tunggal BRI melepas sampai 30 persen
sahamnya di BRI kepada publik melalui pasar modal. Seiring dengan
perkembangan dunia perbankan yang semakin pesat maka sampai saat ini Bank
Rakyat Indonesia mempunyai unit kerja yang berjumlah 4.447 buah, yang
terdiri dari 1 Kantor Pusat BRI, 12 Kantor Wilayah, 12 Kantor Inspeksi /SPI, 170
Kantor Cabang (dalam negeri), 145 Kantor Cabang Pembantu, 1 Kantor Cabang
Khusus, 1 New York Agency, 1 Caymand Island Agency, 1 Kantor Perwakilan
Hongkong, 40 Kantor Kas Bayar, 6 Kantor Mobil Bank, 193 P.POINT, 3.705 BRI
UNIT dan 357 Pos Pelayanan Desa.
4.1.2
Visi BRI adalah menjadi bank komersial terkemuka yang selalu
mengutamakan kepuasan nasabah. Dalam mewujudkan visinya, BRI telah
menetapkan tiga misi, yaitu:
1. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan
pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang
perkembangan ekonomi masyarakat;
2. Memberikan pelayanan prima kepada semua nasabah melalui jaringan
kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang
3. Memberikan keuntungan dan manfaat optimal kepada pihak-pihak yang
berkepentingan. NOKEP: S-16/DIR/SSS/SDM/04/99 Tanggal 26 April
1999.
4.1.3 Prinsip Good Corporate Governance yang diterapkan oleh BRI
Penerapan prinsip Good Corporate Governance (GCG) yang dilaksanakan
BRI adalah:
1. Transparansi (Transparancy)
Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan
keterbukaan mengemukakan informasi materiil dan relevan mengenai
perusahaan.
2. Transparansi (Accountability)
Kejelasan fungsi, pelaksanaan dan pertanggungjawaban organ sehingga
pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif;
3. Pertanggungjawaban (Responsibility)
Kesesuaian di dalam pengelolaan perusahaan terhadap peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang
sehat;
4. Kemandirian (Independence)
Suatu keadaan di mana perusahaan dikelola secara profesional tanpa
benturan kepentingan dan pengaruh atau tekanan dari pihak manapun yang
tidak sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan
5. Kewajaran (Fairness)
Keadilan dan kesetaraan di dalam memenuhi hak-hak stakeholders yang
timbul berdasarkan perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. NOKEP: S.44-DIR/9/1983 Tanggal 1 Oktober 1983.
4.1.4 Struktur Organisasi PT.Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk
Organisasi merupakan alat atau wadah yang digunakan oleh perusahaan
guna merealisir tujuan yang telah digariskan.Tujuan utama dalam pembentukan
struktur organisasi adalah untuk mengkoordinasikan semua kegiatan, baik secara
fisik maupun non fisik yang diarahkan pada pencapaian tujuan.Dalam
mewujudkan usaha-usaha perusahaan diperlukan suatu kegiatan terarah sehingga
pelaksanaan tugas dapat dilaksanakan secara tertib dan lancar berpedoman kepada
perangkat-perangkat organisasi yang telah ditentukan.
Berikut ini adalah struktur organisasi kantor cabang Bank Rakyat
Indonesia :
Kantor Cabang yang dipimpin oleh Pinca (Pimpinan Cabang) bertanggung
jawab kepada Pinwil/Wapinwil (Pimpinan Wilayah). Pinca membawahi :
1. Manajer Pemasaran, membawahi :
a. Account Officer
b. Funding Officer
c. Mantri Badan Kredit Desa (BKD)
d. Tenaga Pengawas Tempat Pelayanan Simpan Pinjam (TPSP)
2. Manager Operasional, membawahi :
a. Asisten Manajer Operasional, membawahi :
a) Unit Pelayanan Nasabah (UPN)
b)Administrasi Dana dan Jasa
a. Pelayanan Devisa
a) Supervisor Pelayanan Kas, membawahi :
(1)Kasir Induk
(2)Teller (Tunai, Tapsun, Kliring)
(3)Payment Point
b. Fungsi Entri Data
3. Supervisor Administrasi Kredit, terdiri dari fungsi-fungsi :
a. Operasional Kredit Umum
b. Operasional Kredit Tapsun
c. Portofolio
4. Koordinator Akuntansi dan Laporan, terdiri dari fungsi-fungsi :
a. Verifikator
b. Petugas Laporan
c. Petugas 1 F/Poska
d. Operator
e. Arsip
5. Supervisor Pelayanan Intern, terdiri dari fungsi-fungsi :
a. Sekretariat
b. Personalia/SDM
c. Logistik
5. Manajer Bisnis Mikro, membawahi :
a. Asisten Manajer Bisnis Mikro, membawahi :
b. Supervisor Administrasi Unit, terdiri dari fungsi-fungsi :
1) 1)Petugas Administrasi Unit (PAU)
2) Petugas Rekonsiliasi Unit (PRU)
3) Pegawai Cadangan
4) Tim Kurir Kas
6. Kepala BRI Unit, membawahi :
a. Mantri
b. Deskman
c. Teller
d. BRI Unit dapat membawahi Pos Khusus, Pos Pelayanan
desa, dan Payment Point
7. Pengawas Internal Cabang
Pengawas Internal Cabang bertanggung jawab langsung kepada Pinca
dalam melakukan pengawasan intern, yang untuk keadaan tertentu wajib lapor
langsung kepada Pinwil.
8. Pemimpin Cabang Pembantu
Pemimpin cabang pembantu bertanggung jawab langsung kepada
Pimpinan Cabang (Pinca) induknya dengan membawahi fungsi-fungsi:
a. Account Officer
b. Supervisor, membawahi :
1) Teller
3) Payment Point
c. Petugas Administrasi Kredit
d. Fungsi Pelayanan Intern
4.2 Penyajian Data
4.2.1. Deskripsi Karakteristik Responden
Karakteristik responden merupakan salah satu variabel yang
diperhitungkan dalam suatu penelitian.Hal ini diperlukan dalam menjelaskan
jawaban-jawaban pada kuesioner yang diberikan kepada responden.Adapun
karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi umur, jenis kelamin, status,
pekerjaan dan perangkat yang digunakan.
1. Umur
Tabel 4.1 Umur
No Umur Jumlah Persentase
1. 20-30 41 50%
2. 31-40 5 6,1%
3. 41-50 30 36,6%
4. >51 6 7,3%
Total 82 100%
Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa mayoritas pengguna mobile
banking adalah kisaran usia 20-30 tahun. Hal ini disebabkan karena nasabah
2. Jenis Kelamin
Tabel 4.2 Jenis Kelamin
No. Jenis Kelamin Jumlah Persentase
1. Pria 36 43,9%
2. Wanita 46 56,1%
Total 82 100%
Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016
Berdasarkan tabel diatas, jumlah pemakai mobile banking BRI lebih
banyak wanita dibandingkan dengan pria.Hal ini menunjukkan bahwa mobile
banking BRI lebih diminati oleh wanita.Tetapi pada dasarnya, jenis kelamin tidak
mempengaruhi pemakaian mobile banking.
3. Status
Tabel 4.3 Status
No. Status Jumlah Persentase
1. Belum Menikah 24 29,3%
2. Sudah Menikah 58 70,7%
Total 82 100%
Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat bahwa mayoritas pengguna mobile
banking berstatus sudah menikah dengan jumlah persentase sebesar 70,7%. Hal
ini menunjukkan bahwa mobile banking BRI lebih diminati oleh yang berstatus
4. Pekerjaan
Tabel 4.4 Pekerjaan
No. Pekerjaan Jumlah Persentase
1. Wiraswasta 9 11,0%
2. Pegawai Negeri 59 72,0%
3. Pegawai Swasta 13 15,9%
4. Ibu Rumah Tangga 1 1,2%
Total 82 100%
Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016
Berdasarkan tabel diatas, dapat kita ketahui bahwa responden paling
banyak menjadi pemgguna mobile banking adalah nasabah yang berprofesi
sebagai pegawai negeri sipil. Hal itu dapat disebabkan karena kebanyakan
nasabah Bank BRI adalah berprofesi sebagai Pegawai Negeri Sipil.
4.2.2. Penyajian Data Tentang Variabel Kemanfaatan pada fitur mobile banking BRI
Untuk mengukur variabel kemanfaatan mobile banking BRI peneliti
menggunakan 2 indikator yang kemudian disajikan menjadi 3 pernyataan.Pada
setiap pernyataan terdapat 5 jawaban, dimana responden diharuskan menentukan
jawaban mereka atau memilih salah satu dari pilihan jawaban yang telah
disediakan oleh peneliti.
Berdasarkan jawaban responden dari hasil penyebaran kuesioner maka
Tabel 4.6
Melalui mobile banking, nasabah dapat melakukan transaksi selama 24 jam
No. Kategori Jumlah Persentase
Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016
Dapat dilihat dari tabel diatas, mayoritas responden menjawab
pada kategori setuju (sangat setuju dan setuju)dengan jumlah persentase 98,8%
bahwa melalui mobile banking, nasabah dapat melakukan transaksi selama 24
jam. Hal ini dikarenakan melalui mobile banking nasabah dapat melakukan
transaksi selama 24 jam.
Tabel 4.7
Penggunaan mobile banking dapat memungkinkan penyelesaian transaksi menjadi lebih cepat
Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016
Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban tentang
penggunaan mobile banking dapat memungkinkan penyelesaian transaksi menjadi
lebih cepat, responden dominan memilih jawaban dikategori setuju (sangat setuju
dan setuju) dengan jumlah persentase 95,1%. Hal ini dikarenakan benar halnya
bahwa melalui penggunaan mobile banking, penyelesaian transaksi nasabah
Tabel 4.8
Nasabah dapat menghemat waktu dan biaya dengan melakukan transaksi melalui mobile banking
No. Kategori Jumlah Persentase
Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016
Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban tentang
nasabah dapat menghemat waktu dan biaya dengan melakukan transaksi melalui
mobile banking, responden dominan memilih jawaban dikategori setuju (sangat
setuju dan setuju) dengan jumlah persentase 84,1%. Hal ini dikarenakan benar
halnya bahwa melalui penggunaan mobile banking, nasabah dapat menghemat
waktu dan biaya.
Tabel 4.9
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Persepsi Kemanfaatan (X1)
cepat
Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016
4.2.3 Penyajian Data Tentang Persepsi Kemudahan Penggunaan (X2)
Untuk mengukur variabel kemudahan penggunaan peneliti menggunakan
2 indikator yang kemudian disajikan menjadi 3 pernyataan.Pada setiap pernyataan
terdapat 5 jawaban, dimana responden diharuskan menentukan jawaban mereka
atau memilih salah satu dari pilihan jawaban yang telah disediakan oleh peneliti.
Berdasarkan jawaban responden dari hasil penyebaran kuesioner maka
diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4.10
Mempelajari Fitur Mobile Banking Merupakan Hal Yang Mudah Bagi Saya
No. Kategori Jumlah Persentase
Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016
Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban tentang
mempelajari fitur mobile banking merupakan hal yang mudah bagi saya,
responden dominan memilih jawaban dikategori setuju (sangat setuju dan setuju)
Tabel 4.11
Menurut Saya Fitur Mobile Banking Mudah Digunakan
No. Kategori Jumlah Persentase
Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016
Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban tentang Fitur
Mobile Banking Mudah Digunakan, responden dominan memilih jawaban
dikategori setuju (sangat setuju dan setuju) dengan jumlah persentase 91,5%. Hal
ini disebabkan karena kemudahan sistem yang ditawarkan oleh fitur mobile
banking.
Tabel 4.12
Fitur Mobile BankingMemiliki Banyak Menu dan Kegunaan
No. Kategori Jumlah Persentase
Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016
Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban tentang Fitur
Mobile Banking memiliki banyak menu dan kegunaan, responden dominan
memilih jawaban pada kategori setuju (sangat setuju dan setuju) dengan jumlah
persentase 84,1%. Hal ini dikarenakan benar halnya bahwa fitur mobile banking
Tabel 4.13
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Persepsi Kemudahan Penggunaan (X2)
Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016
4.2.4 Penyajian Data Tentang Persepsi Resiko (X3)
Untuk mengukur variabel resiko menggunakan 2 indikator yang
kemudian disajikan menjadi 4 pernyataan.Pada setiap pernyataan terdapat 5
jawaban, dimana responden diharuskan menentukan jawaban mereka atau
memilih salah satu dari pilihan jawaban yang tealh disediakan oleh peneliti.
Berdasarkan jawaban responden dari hasil penyebaran kuesioner maka
Tabel 4.14
Transaksi Melalui Mobile Banking Tidak Memiliki Risiko Yang Tinggi
No. Kategori Jumlah Persentase
Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016
Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban tentang
transaksi melalui mobile banking tidak memiliki resiko yang tinggi, responden
dominan memilih jawaban pada kategori setuju (sangat setuju dan setuju) dengan
jumlah persentase sebesar 96,3%.
Tabel 4.15
Transaksi Dengan Menggunakan Mobile Banking Memiliki Keamanan Yang Tinggi
Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016
Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban tentang
transaksi dengan menggunakan mobile banking memiliki kesamaan yang tinggi,
responden dominan memilih jawaban dengan kategori setuju (sangat setuju dan
Tabel 4.16
Gangguan Dalam Layanan Mobile Banking sangat rendah
No. Kategori Jumlah Persentase
Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016
Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban tentang
gangguan dalam layanan mobile banking sangat rendah, responden dominan
memilih jawaban dengan kategori setuju (sangat setuju dan setuju) dengan jumlah
persentase 96,4%.
Tabel 4.17
Sebab Bank Menjamin Kebutuhan Nasabah Yang Melakukan Transaksi Melalui Mobile Banking
Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016
Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban tentang sebab
bank menjamin kebutuhan nasabah yang melakukan transaksi melalui mobile
banking, responden dominan memilih jawaban dengan kategori setuju (saangat
Tabel 4.18
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Resiko (X3)
No. Pernyataan Skor Total Rata –
4.2.5 Penyajian Data Tentang Persepsi Kesesuaian (X4)
Untuk mengukur variabel kesesuaian menggunakan 2 indikator yang
kemudian disajikan menjadi 2 pernyataan.Pada setiap pernyataan terdapat 5
jawaban, dimana responden diharuskan menentukan jawaban mereka atau
memilih salah satu dari pilihan jawaban yang tealh disediakan oleh peneliti.
Berdasarkan jawaban responden dari hasil penyebaran kuesioner maka
Tabel 4.19
Fitur Mobile Banking BRI Sesuai Dengan Kebutuhan Saya
No. Kategori Jumlah Persentase
Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016
Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban tentang fitur
mobile banking BRI sesuai dengan kebutuhan saya, responden dominan memilih
jawaban dengan kategori setuju (sangat setuju dan setuju) dengan jumlah
persentase sebesar 90% dikarenakan melalui fitur mobile banking BRI nasabah
dapat melakukan aktivitas banking sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Tabel 4.20
Fitur Mobile Banking BRI Memiliki Ketersediaan Sistem Yang Baik Sehingga Dapat Memenuhi Kebutuhan Transaksi Perbankan Saya
No. Kategori Jumlah Persentase
Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016
Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban tentang Fitur
Mobile Banking BRI memiliki ketersediaan sistem yang baik sehingga dapat
memenuhi kebutuhan transaksi perbankan saya, responden dominan memilih
Tabel 4.21
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Kesesuaian (X4)
No. Pernyataan Skor Total Rata –
Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016
4.2.6 Penyajian Data Tentang Minat Menggunakan Mobile Banking (Y)
Untuk mengukur variabel minat menggunakan mobile banking
menggunakan 3 indikator yang kemudian disajikan menjadi 3 pernyataan. Pada
setiap pernyataan terdapat 5 jawaban, dimana responden diharuskan menentukan
jawaban mereka atau memilih salah satu dari pilihan jawaban yang tealh
disediakan oleh peneliti.
Berdasarkan jawaban responden dari hasil penyebaran kuesioner maka
diperoleh data sebagai berikut :
Tabel 4.22
Saya Tertarik Untuk Menggunakan Layanan Mobile Banking
No. Kategori Jumlah Persentase
Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban tentang saya
tertarik untuk menggunakan layanan mobile banking, responden secara
keseluruhan memilih jawaban dengan kategori setuju (sangat setuju dan setuju)
dengan jumlah persentase sebesar 100%..Hal ini disebabkan karena melalui
mobile banking kegiatan perbankan nasabah menjadi lebih praktis.
Tabel 4.23
Saya Berencana Akan Menggunakan Mobile Banking Dalam Bertransaksi
No. Kategori Jumlah Persentase
Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016
Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban tentang saya
berencana akan menggunakan mobile banking dalam bertransaksi, responden
dominan memilih jawaban dengan kategori setuju (sangat setuju dan setuju)
dengan jumlah persentase sebesar 87%. Hal ini disebabkan karena melalui mobile
banking kegiatan perbankan nasabah menjadi lebih mudah dan praktis.
Tabel 4.24
Saya Mendapatkan Dukungan Dari Rekan-Rekan Dan Keluarga Untuk Menggunakan Mobile Banking
No. Kategori Jumlah Persentase
Berdasarkan data yang didapatkan dari distribusi jawaban tentang saya
mendapatkan dukungan dari rekan-rekan dan keluarga untuk menggunakan
mobile banking, responden dominan memilih jawaban dengan kategori setuju
dengan jumlah persentase sebesar 90,3%. Hal ini disebabkan karena melalui
mobile banking kegiatan perbankan nasabah menjadi lebih praktis.
Tabel 4.25
Distribusi Jawaban Responden Mengenai Minat Menggunakan Mobile Banking (Y)
Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016
4.3 Analisis Data
4.3.1 Uji Validitas dan Uji Realibilitas 1. Variabel Kemanfatan (X1)
Hasil penelitian agar memiliki tingkat validitas yang baik maka setiap
variabel yang digunakan harus diuji kecermatannya. Metode yang digunakan
dengan r tabel. Apabila nilai r hitung > r tabel berarti data variabel penelitian
dinyatakan valid.
Tabel 4.26
Uji Validitas Kemanfaatan (X1)
Corrected Item Total
Correlation ( r tabel ) Validitas
( r hitung )
Butir 1 0.503 0.2172 Valid
Butir 2 0.608 0.2172 Valid
Butir 3 0.670 0.2172 Valid
Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016
Kolom corrected item total correlation menunjukkan nilai r hitung dan
kuesioner dibagikan kepada 82 orang responden. Pada tingkat signifikan 5%
dengan n = 82, maka r tabel sebesar 0.2172. Pada hasil dapat dilihat bahwa nilai
corrected item total correlation (r hitung) lebih besar daripada r tabel, sehingga
seluruh pertanyaan dinyatakan valid.
Untuk pengujian reliabilitas dilihat pada Tabel 4.27 dibawah. Suatu
variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60
(Ghozali, 2005), maka berdasarkan kriteria perbandingan tersebut secara umum
kuesioner dapat dinyatakan reliabel untuk dipakai sebagai instrumen penelitian.
Tabel 4.27
Uji Reliabilitas Kemanfaatan (X1)
Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
Nilai koefisien reliabilitas (Alpa Cronbach) di atas adalah sebesar
0.687.Dengan demikian demikian dapat dikemukakan bahwa nilai (Alpa
Cronbach) 0.687> 0.60, sehingga dikemukakan kesimpulan bahwa instrumen
merupakan instrumen yang reliabel.
9. Variabel Kemudahan Penggunaan (X2) Tabel 4.28
Uji Validitas Kemudahan Penggunaan (X2)
Corrected Item Total
Correlation ( r tabel ) Validitas
( r hitung )
Butir 1 0.379 0.2172 Valid
Butir 2 0.673 0.2172 Valid
Butir 3 0.649 0.2172 Valid
Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016
Kolom corrected item total correlation menunjukkan nilai r hitung dan
kuesioner dibagikan kepada 82 orang responden. Pada tingkat signifikan 5%
dengan n = 82, maka r tabel sebesar 0.2172. Pada hasil dapat dilihat bahwa nilai
corrected item total correlation (r hitung) lebih besar daripada r tabel, sehingga
seluruh pertanyaan dinyatakan valid.
Untuk pengujian reliabilitas dilihat pada Tabel 4.29 dibawah. Suatu
variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60
(Ghozali, 2005), maka berdasarkan kriteria perbandingan tersebut secara umum
Tabel 4.29
Uji Reliabilitas Kemudahan Penggunaan (X2)
Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016
Nilai koefisien reliabilitas (Alpa Cronbach) di atas adalah sebesar
0.672.Dengan demikian demikian dapat dikemukakan bahwa nilai (Alpa
Cronbach) 0.672 > 0.60, sehingga dikemukakan kesimpulan bahwa instrumen
merupakan instrumen yang reliabel.
10. Variabel Resiko (X3)
Tabel 4.30
Uji Validitas Resiko(X3)
Corrected Item Total
Correlation ( r tabel ) Validitas
( r hitung )
Butir 1 0.540 0.2172 Valid
Butir 2 0.611 0.2172 Valid
Butir 3 0.684 0.2172 Valid
Butir 4 0.503 0.2172 Valid
Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016
Kolom corrected item total correlation menunjukkan nilai r hitung dan
kuesioner dibagikan kepada 82 orang responden. Pada tingkat signifikan 5%
dengan n = 82, maka r tabel sebesar 0.2172. Pada hasil dapat dilihat bahwa nilai
corrected item total correlation (r hitung) lebih besar daripada r tabel, sehingga
seluruh pertanyaan dinyatakan valid.
Untuk pengujian reliabilitas dilihat pada Tabel 4.29 dibawah. Suatu
variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
(Ghozali, 2005), maka berdasarkan kriteria perbandingan tersebut secara umum
kuesioner dapat dinyatakan reliabel untuk dipakai sebagai instrument penelitian.
Tabel 4.31
Uji Reliabilitas Resiko (X3)
Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016
Nilai koefisien reliabilitas (Alpa Cronbach) di atas adalah sebesar
0.711.Dengan demikian demikian dapat dikemukakan bahwa nilai (Alpa
Cronbach) 0.711> 0.60, sehingga dikemukakan kesimpulan bahwa instrumen
merupakan instrumen yang reliabel.
11. Variabel Kesesuaian (X4)
Tabel 4.32
Uji Validitas Kesesuaian(X4)
Corrected Item Total
Correlation ( r tabel ) Validitas
( r hitung )
Butir 1 0.683 0.2172 Valid
Butir 2 0.891 0.2172 Valid
Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016
Kolom corrected item total correlation menunjukkan nilai r hitung dan
kuesioner dibagikan kepada 82 orang responden. Pada tingkat signifikan 5%
dengan n = 82, maka r tabel sebesar 0.2172. Pada hasil dapat dilihat bahwa nilai
corrected item total correlation (r hitung) lebih besar daripada r tabel, sehingga
seluruh pertanyaan dinyatakan valid.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
Untuk pengujian reliabilitas dilihat pada Tabel 4.33 dibawah. Suatu
variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60
(Ghozali, 2005), maka berdasarkan kriteria perbandingan tersebut secara umum
kuesioner dapat dinyatakan reliabel untuk dipakai sebagai instrument penelitian.
Tabel 4.33
Uji Reliabilitas Kesesuaian (X4)
Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016
Nilai koefisien reliabilitas (Alpa Cronbach) di atas adalah sebesar
0.824.Dengan demikian demikian dapat dikemukakan bahwa nilai (Alpa
Cronbach) 0.824> 0.60, sehingga dikemukakan kesimpulan bahwa instrumen
merupakan instrumen yang reliabel.
12. Variabel Minat Menggunakan Mobile Banking (Y) Tabel 4.34
Uji Validitas Minat Menggunakan Mobile Banking (Y)
Corrected Item Total
Correlation ( r tabel ) Validitas
( r hitung )
Butir 1 0.496 0.2172 Valid
Butir 2 0.705 0.2172 Valid
Butir 3 0.720 0.2172 Valid
Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016
Kolom corrected item total correlation menunjukkan nilai r hitung dan
kuesioner dibagikan kepada 82 orang responden. Pada tingkat signifikan 5%
dengan n = 82, maka r tabel sebesar 0.2172. Pada hasil dapat dilihat bahwa nilai
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
corrected item total correlation (r hitung) lebih besar daripada r tabel, sehingga
seluruh pertanyaan dinyatakan valid.
Untuk pengujian reliabilitas dilihat pada Tabel 4.33 dibawah. Suatu
variabel dikatakan reliable jika memberikan nilai cronbach alpha > 0,60
(Ghozali, 2005), maka berdasarkan kriteria perbandingan tersebut secara umum
kuesioner dapat dinyatakan reliabel untuk dipakai sebagai instrument penelitian.
Tabel 4.35
Uji Reliabilitas Minat Menggunakan Mobile Banking(Y)
Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016
Nilai koefisien reliabilitas (Alpa Cronbach) di atas adalah sebesar
0.734.Dengan demikian demikian dapat dikemukakan bahwa nilai (Alpa
Cronbach) 0.734> 0.60, sehingga dikemukakan kesimpulan bahwa instrumen
merupakan instrumen yang reliabel.
4.3.2. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara
variabel bebas (kemanfaatan, kemudahan penggunaan, resiko, kesesuaian)
terhadap variabel terikat (minat menggunakan mobile banking) yang dilakukan
pada 82 responden pengguna mobile banking.
Reliability Statistics
Cronbach's Alpha
N of Items
Tabel 4.36
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016
Berdasarkan hasil pengolahan data penelitian dengan menggunakan
software statistic, pada Tabel 4.36, dapat dirumuskan model persamaan regresi
berganda sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4 + e
Y = 0,591 + 0,119X1 + 0,457X2 + 0,301X3 + 0,137X4
Dimana :
Y = Minat Menggunakan Mobile Banking
a = konstanta dari keputusan regresi
b1 = koefisien regresi dari variabel X1 (kemanfaatan)
b2 = koefisien regresi dari variabel X2 (Kemudahan Penggunaan)
b3= koefisien regresi dari variabel X3 (Risiko)
b4= koefisien regresi dari variabel X4 (Kesesuaian)
Berdasarkan persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Konstanta (a) = 0,591 Ini menunjukkan tingkat konstan, dimana jika variabel
kemanfaatan (X1), kemudahan penggunaan (X2), resiko (X3), kesesuaian
(X4) adalah 0, maka minat menggunakan mobile banking (Y) 0,591 dengan
asumsi variabel lain tetap.
b. Koefisien b1X1 = 0,119. Ini menunjukkan bahwa variabel kemanfaatan (X1)
berpengaruh secara positif terhadap minat menggunakan mobile banking, atau
dengan kata lain jika variabel kemanfaatan ditingkatkan sebesar satu satuan,
maka minat menggunakan mobile banking akan meningkat sebesar 0,119
satuan, dengan asumsi variabel lain tetap.
c. Koefisien b2X2 = 0,457. Ini menunjukkan bahwa variabel kemudahan
penggunaan (X2) berpengaruh secara positif terhadap minat menggunakan
mobile banking, atau dengan kata lain jika variabel kemudahan penggunaan
ditingkatkan sebesar satu satuan, maka minat menggunakan mobile banking
akan meningkat sebesar 0,457 satuan, dengan asumsi variabel lain tetap.
d. Koefisien b3X3 = 0,301. Ini menunjukkan bahwa variabel resiko (X3)
berpengaruh secara positif terhadap minat menggunakan mobile banking, atau
dengan kata lain jika variabel resiko ditingkatkan sebesar satu satuan, maka
minat menggunakan mobile banking akan meningkat sebesar 0,301 satuan,
dengan asumsi variabel lain tetap.
e. Koefisien b4X4 = 0,137. Ini menunjukkan bahwa variabel kesesuaian (X4)
berpengaruh secara positif terhadap minat menggunakan mobile banking, atau
maka minat menggunakan mobile banking akan meningkat sebesar 0,137
satuan, dengan asumsi variabel lain tetap.
4.3.3. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
Uji normalitas data bertujuan untuk melihat apakah dalam sebuah model
regresi variabel dependen dan independen memiliki distribusi normal atau tidak.
a. Kolmogorov Smirnov
Untuk menguji normalitas data adalah dengan menggunakan Kolmogorov-
Smirnov dimana kriteria ini untuk menentukan normal atau tidaknya data, dilihat
dari nilai probabilitasnya. Jika nilai Kolmogorov-Smirnov (Asymp.Sig.
(2-tailed)>0,05) maka data adalah normal.
Tabel 4.37 Kolmogorov-Smirnov
Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 82
Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Std. Deviation ,73095756 Most Extreme Differences Absolute ,087
Positive ,087
Negative -,076
Kolmogorov Smirnov ,087
Asymp. Sig. (2-tailed) ,192c
a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.
Berdasarkan Tabel 4.37 diketahui bahwa nilai Asymp. Sig (2 tailed)
adalah 0.192 dan diatas nilai signifikan (0,05), dengan kata lain variabel
berdistribusi normal.
b. Histogram
Pada grafik histogram , dikatakan variabel berdistribusi normal pada grafik
histogram yang berbentuk lonceng apabila distribusi data tersebut tidak
menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Hasil pengujian dapat dilihat pada
grafik berikut :
Gambar 4.1 Grafik Histogram
c. P – Plot
Gambar 4.2 P-Plot
Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016
Gambar tersebut menunjukkan bahwa data menyebar disekitar garis
diagonal mengikuti arah garis diagonal histogramnya menunjukkan distribusi
normal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
2. Uji Heterokedastisitas
Pada prinsipnya pengujian Heterokedastisitas adalah untuk melihat
apakah terjadi gangguan yang berbeda dari suatu pengamatan.Untuk mendeteksi
keberadaan heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan metode formal yaitu
Gambar 4.3
Uji Heterokedastisitas Dengan Uji Glejser
Coefficientsa
(a) Dependent Variable: RES2 Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016
Dari gambar 4.3 diatas diketahui bahwa nilai probabilitas setiap variabel,
yakni kemanfaatan 0,80, kemudahan penggunaan 0,28, resiko 0,868 dan
kesesuaian 0,211. Hal ini berarti bahwa masing-masing variabel memiliki sig >
0,05. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas
pada model regresi.
3. Uji Multikolinearitas
Multikolineritas digunakan untuk menguji apakah pada model regresi
ditemukan adanya korelasi yang kuat antar variabel independen. Cara yang
digunakan untuk menilainya adalah dengan melihat nilai faktor inflasi varian (
Variance Inflasi Faktor/VIF), yang tidak melebihi 4 atau 5.
Tabel 4.38
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa VIF < 5, maka tidak
terdapat masalah mulikolinearitas dalam penelitian ini.
4.3.4 Uji Hipotesis 1. Uji t
Uji statistik t digunakan untuk mengukur seberapa jauh pengaruh
variabel bebas secara individual dalam menerangkan variabel terikat. Apakah
variable kemanfaatan (X1), kemudahan penggunaan (X2), resiko (X3) dan
kesesuaian (X4) mempunyai pengaruh yang positif serta signifikan terhadap
variabel terikat atau dependen variabel (Y) yaitu Minat Menggunakan Mobile
Banking. Kriteria penerimaan/penolakan hipotesis dengan tingkat (α) = 0.05
ditentukan sebagai berikut:
a. T hitung > t table berarti H0 ditolak atau Ha diterima.
b. T hitung ≤ t table berarti H0 diterima atau Ha ditolak.
Nilai t tabel dapat dilihat pada α =5% yang diperoleh dari n-k
n = jumlah sampel yaitu 82
k = jumlah variabel yang digunakan yaitu 5
T tabel dengan sampel 82, dengan probabilitas 5% dan df sebesar 77 adalah
Tabel 4.39
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil Olahan Data Statistik, 2016
Pengujian hipotesis untuk variabel kemanfaatan, kemudahan
penggunaan, risiko dan kesesuaian dapat dilihat pada tabel 4.39 diatas dan dapat
disimpulkan sebagai berikut :
a. Variabel kemanfaatan berpengaruh secara positif tetapi tidak signifikan
terhadap minat menggunakan mobile banking, hal ini terlihat dari nilai
signifikan (0,269) > 0,05 dan nilai t hitung (1,114) < t tabel (1,98) artinya jika
variabel kemanfaatan ditingkatkan maka minat menggunakan mobile banking
akan meningkat sebesar 0,119.
b. Variabel kemudahan penggunaanberpengaruh secara positif dan signifikan
terhadap minat menggunakan mobile banking, hal ini terlihat dari nilai
signifikan (0,000) < 0,05 dan nilai t hitung (4,423) > t tabel (1,98) artinya jika
variabel kemudahan penggunaan ditingkatkan maka minat menggunakan
mobile banking akan meningkat sebesar 0,457.
c. Variabel risiko berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap minat
0,05 dan nilai t hitung (3,781) > t tabel (1,98) artinya jika variabel resiko
ditingkatkan maka minat menggunakan mobile banking akan meningkat
sebesar 0,301.
d. Variabel kesesuaian berpengaruh secara positif tetapi tidak signifikan
terhadap minat menggunakan mobile banking, hal ini terlihat dari nilai
signifikan (0,290) > 0,05 dan nilai t hitung (1,064) < t tabel (1,98) artinya jika
variabel kesesuaian ditingkatkan maka minat menggunakan mobile banking
akan meningkat sebesar 0,137.
2. Uji Simultan ( Uji F)
Kriteria penerimaan/penolakan hipotesis dengan tingkat signifikan (α) =
0.05 ditentukan sebagai berikut:
a. Jika tingkat signifikan F hitung > F tabel maka H0 diterima atau Ha ditolak.
b. Jika tingkat signifikan F hitung ≤ F tabel maka H0 ditolak atau Ha diterima.
F tabeldapat dilihat pada α = 0,5 Dengan derajat pembilang = k-1 = 5-1 = 4.
Derajat penyebut = n- k-1 = 82 – 5 -1= 76, dengan tingkat signifikansi0,05 (2,96) =
3,09. Mencari f hitungdengan menggunakan Tabel Anova sebagai hasil pengolahan
data statistik, dapat dilihat pada Tabel 4.40 berikut:
Tabel 4.40 Hasil Uji F
ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 34,624 4 8,656 15,401 ,000b
Residual 43,278 77 ,562
Total 77,902 81
a. Dependent Variable: Y
b. Predictors: (Constant), X4, X3, X1, X2