• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Penjualan Barang Pada Medieval Age Clothing

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Penjualan Barang Pada Medieval Age Clothing"

Copied!
88
0
0

Teks penuh

(1)

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat kelulusan Program Studi Manajemen Informatika Jenjang Diploma III

Disusun Oleh : Siti Nurfadillah

10907040

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

terkomputerisasi sehingga sering menimbulkan masalah diantaranya dalam transaksi penjulan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membangun sistem informasi penjualan barang pada Medieval Age Clothing, yang berguna bagi perusahaan agar menjadi lebih baik, efektif dan efisien.

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi Medieval Age Clothing, maka perancangan sistem baru perlu dilakukan. Dalam hal ini metode pendekatan yang digunakan adalah metode terstruktur, yang selanjutnya dilakukan Pengembangan sistem dengan menggunakan metode prototype, alat yang digunakan untuk mengembangkan sistem yaitu berupa bagan alir dokumen, diagram konteks, dan data flow diagram. Teknik pengumpulan data menggunakan metode penelitian dengan cara observasi dan wawancara, sedangkan alat pengembangan aplikasi database menggunakan Microsoft Acces dengan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0.

Hasil dari Sistem infomasi yang telah dibuat dapat membantu aktifitas perusahaan dalam proses pembuatan transaksi penjualan barang, retur penjualan, laporan penjualan, laporan retur penjualan. Dengan sistem ini diharapkan dapat membantu memperbaiki sistem yang ada di Medieval Age Clothing sehingga kinerja perusahaan menjadi lebih efektif dan efisien.

(3)

Processes that are running on the Medieval Age Clothing. not computerized, so often a problem in the transaction include penjulan. The purpose of this research is to build information systems sales of goods on the Medieval Age Clothing, which is useful forcompanies to make it better, effective and efficient. Based on the problems facing the Medieval Age Clothing, then design a new system needs to be done. In this case the approach used is structured method, which is then performed using the method of system development prototype, a tool used to develop a system that is in the form of flowcharts document, context diagram and data flow diagrams. Techniques using research methods of data collection by observation and interviews, while the appliance database application development using Microsoft Access with Microsoft Visual Basic 6.0. The results of information systems that have been created to assist the company activity in the process of making the sale of goods, sales returns, sales reports, reports sales returns. With this system expected to help improve the existing system in the Medieval Age Clothing so that the performance of the company becomes more effective and efficient.

(4)

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia – Nya sehingga pada akhirnya penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang merupakan sebagai salah satu syarat untuk lulus dari program Diploma Tiga Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Jurusan Manajemen Informatika. Dalam mempersiapkan dan menyelesaikan tugas akhir ini, penulis telah banyak memperoleh bantuan baik berupa bimbingan pengarahan dan dorongan dari berbagai pihak yang sangat membantu kelancaran dalam menyusun tugas akhir ini.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada Bapak Syahrul Mauluddin, S.kom. selaku pembimbing yang telah membantu dalam memberi ilmu pengetahuan dan saran yang berhubungan dengan penyusunan tugas akhir ini. Dan penulis juga tidak lupa mengucapkan terima kasih yang sebesar – besarnya kepada :

Pada kesempatan ini pula dengan segala kerendahan hati izinkanlah penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada:

(5)

Informatika.

4. Ibu Rina Kurniawati,S.SI,MT selaku dosen wali kelas MI-18 jurusan Manajemen Informatika.

5. Bapak Seluruh Dosen Pengajar dan Staff karyawan di Universitas Komputer Indonesia Bandung.

6. Bang Albert Riadi selaku pemilik Medieval Age Clothing yang telah memberikan izin penelitian dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

7. Ayahanda Umar yahya dan Ibunda Nining sumarni, yang telah banyak memberikan doa dan dukungan yang amat besar.

8. Adik – adik ku tercinta yang telah memberikan doa dan dukungannya. 9. Uda Veri Fadli yang telah memberikan dukungan dan membantu dalam

menyelesaikan tugas akhir ini.

10.Serta semua teman-teman yang membantu menyelesaikan tugas akhir ini. Akhirnya, Penulis mengharapkan semoga tugas akhir ini dapat memberikan sumbangan pengetahuan dan bermanfaat bagi kita semua.

Bandung, 2011

(6)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan pesatnya kemajuan teknologi informasi dewasa ini, informasi merupakan hal yang sangat penting dalam menjalankan suatu pekerjaan dan kegiatan. Teknologi informasi merupakan sarana yang sangat penting dan menunjang bagi suatu perusahaan baik negeri maupun swasta dalam skala kecil, sedang, ataupun besar, sehingga dengan informasi dapat diharapkan mempermudah pekerjaan dan tujuan dapat tercapai secara maksimal.

Teknologi informasi merupakan komputer berbasis teknologi komunikasi untuk memproses, menampilkan serta mengelola data beserta informasi data tersebut. Pada masa sekarang ini, teknologi diterapkan dalam berbagai bidang. Hal ini untuk membantu kegiatan pengolahan data barang, dan lain-lain. Tanpa informasi suatu perusahaan tidak bisa menjalankan kegiatan operasional perusahaan dengan baik. Oleh sebab itu untuk menunjang pelaksanaan yang baik dan teratur, maka diperlukan suatu sistem yang terkomputerisasi.

(7)

dan masuk ke toko, sedangkan barang akan berkurang saat melakukan transaksi penjualan. setiap transaksi dicatat untuk mengetahui tipe dan jenis barang, jumlah barang yang terjual dan sisanya serta mengetahui jumlah sirkulasi uang tunai yang beredar di distro.

Selama ini proses pengolahan data barang dan pengecekan data barang di Medieval Age Clothing Bandung belum terkomputerisasi. Dimana sistem pengolahannya masih dilakukan secara manual. Dalam setiap transaksi penjualan, pengisian data barang sampai proses transaksi barang dan pembuatan laporan masih berupa arsip-arsip. Seperti dalam satu transaksi penjualan, kasir melakukan pencatatan data barang masih menggunakan dokumen kertas .

Berdasarkan permasalahan diatas maka judul yang diambil adalah “SISTEM

INFORMASI PENJUALAN BARANG PADA MEDIEVAL AGE

(8)

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1. Identifikasi Masalah

Berdasarkan pernyataan pada latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan identifikasi masalah sebagai berikut :

1. Proses pengolahan data penjualan barang dan pengecekan data penjualan barang di Medieval Age Clothing belum terkomputerisasi. Dimana sistem pengolahannya masih dilakukan secara manual sehingga admin dalam melakukan pencatatan data barang masih menggunakan dokumen kertas. Sehinga mempunyai resiko yaitu misalkan data – data hilang susah di cari.

2. Dalam setiap transaksi penjualan, pengisian data barang sampai proses transaksi barang dan pembuatan laporan masih berupa arsip-arsip, berupa kertas, atau buku akumulasi penjualan.

3. Pembuatan laporan – laporan penjualan yang masih di lakukan secara manual sering mengakibatkan terhambatnya pada saat penyampain laporan penjualan kepada pimpinan.

1.2.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara membangun sistem informasi penjualan barang yang sedang berjalan di Medieval Age Clothing.

(9)

menggunakan database sebagai tempat penyimpanan data barang.

3. Bagaimana cara membuat laporan – laporan yang terkomputerisasi.

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dari pembuatan laporan Tugas Akhir ini adalah agar Proses pengolahan data barang, pengecekan data barang dan dalam setiap transaksi penjualan, pengisian data barang sampai proses transaksi barang dan pembuatan laporan di Medieval Age Clothing dapat terkomputerisasi.

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk merancang sistem dalam pengolahan data barang, pengecekan data barang dan dalam setiap transaksi penjualan, pengisian data barang sampai proses transaksi barang dan pembuatan laporan di Medieval Age Clothing.

2. Untuk mengetahui sistem informasi yang sedang berjalan di Medieval Age Clothing.

1.4. Batasan Masalah

(10)

1. Program yang dibuat hanya berkaitan dengan penjualan barang, laporan penjualan, stok barang, laporan retur penjualan ,retur penjualan.

2. Retur penjualan berlaku untuk konsumen yang membeli glosiran atau eceran / hanya beli satuan dan dalam jangka waktu 1 minggu dan bisa ditukar barang yang sama.

1.5. Kegunaan Penelitian

1.4.1. Kegunaan Praktis

Bagi Medieval Age Clothing

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dan membantu proses pengerjaan perusahaan terutama dalam pengolahan data barang, pengecekan data barang dan dalam setiap transaksi penjualan, pengisian data barang sampai proses transaksi barang di Medieval Age Clothing.

1.4.2. Kegunaan Akademis a.Bagi Pengembangan Ilmu

(11)

b. Bagi Penulis

Berguna untuk menambah wawasan ilmu manajemen informatika. Karena turun langsung ke lapangan dan meneliti sistem informasi yang ada pada Medieval Age Clothing. Sehingga penulis mengerti secara teori dan praktek.

c. Bagi Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi kelangsungan dalam pengolahan data barang, dan dalam setiap transaksi penjualan, pengisian data barang sampai proses transaksi barang dan pembuatan laporan.

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

 Lokasi penelitian Distro Medieval Age Clothing

Jln. Dalem Kaum No.54 Plaza Parahyangan, Lantai Dasar Box.40, Bandung

Rumah pemilik Distro Medieval Age Jln. Srigadis No.41 Muhammad Ramdan.

 Waktu Penelitian

(12)

Tabel 1.1. Waktu Penelitian

konteks, DFD, kamus data,

ERD

c. Merancang input dan

(13)
(14)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Konsep Dasar Sistem

Pengertian sistem ada dua kelompok besar, yaitu penekanan pada prosedur dan penekanan pada elemen atau komponen. Pada dasarnya kedua definisi tersebut tidak saling berlawanan, hanya bagaimana cara mengetahui suatu sistem, mempelajari sistem itu sendiri dan mengambil definisinya.

Pendekatan sistem prosedur lebih menekankan pada urutan-urutan operasi dalam sistem, sedangkan pendekatan yang menekankan pada urutan-urutan operasi dalam sistem, sedangkan pendekatan yang menekankan pada elemen atau komponen merupakan interaksi antara elemen atau komponen untuk mencapai sasaran dan tujuan dari sistem. Menurut Abdul Kadir (2002 : 54) sistem adalah sekumpulan elemen yang saling terkait atau terpadu yang dimaksudkan untuk mencapai suatu tujuan.

1.2. Karakteristik Sistem

Suatu sistem mempunyai karakteristik atau sifat-sifat tertentu, yaitu mempunyai:

a. Komponen Sistem

(15)

setiap subsistem tersebut memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

b. Batasan Sistem

Batasan Sistem (Boundary) merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan. Batasan suatu sistem menunjukkan ruang lingkup (scope) dari sistem tersebut.

c. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara. Sebaliknya yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup dari sistem.

d. Penghubung Sistem

Penghubung Sistem (Interface) merupakan media penghubung antara subsistem yang memungkinkan sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lainnya.

e. Masukan Sistem

(16)

sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukkan supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan signal input yaitu energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

f. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan untuk subsistem yang lainnya.

g. Pengolahan Sistem

Pengolahan (process) suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan merubah masukan menjadi keluaran.

h. Sasaran atau Tujuan

Suatu sistem pasti mempunyai sasaran (objective) atau tujuan (goal) yang ingin dicapai. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistem tidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

2.3. Pengertian Sistem

Menurut Jogiyanto(2000:1) Sistem adalah ―kumpulan elemen yang saling

berkaitan dan bertanggung jawab memproses ( input ) sehingga meghasilkan

(output)”.

(17)

dari subsitem-subsistem yang lebih kecil lagi atau terdiri dari komponen-komponen. Antar sistem saling berinteraksi dan saling berhubungan membentuk suatu kesatuan sehingga tujuan atau sasaran sistem dapat tercapai.

Interaksi dari subsistem-subsistem sedemikian rupa sehingga dicapai suatu kesatuan yang terpadu dan terintegrasi. Suatu sistem dapat mempunyai karakteristik atau sifat yang tertentu yaitu mempunyai komponen-komponen (component), batasan sistem (boundary), lingkaran luar sistem (environments), penghubung (interface), masukan (input), keluaran (output), dan sasaran (objective).

a. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen atau elemen yang saling berinteraksi dan bekerjasama membentuk suatu kesatuan. Komponenkomponen dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sub bagian, dimana setiap subsistem tersebut memiliki fungsi khusus dan akan mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan.

b. Batasan Sistem

(18)

c. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan Luar (environment) dari suatu sistem adalah apapun yang diluar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi sistem lingkungan luar dapat bersifat menguntungkan dan merugikan. Lingkungan yang menguntungkan harus tetap dijaga dan dipelihara. Sebaliknya yang merugikan harus ditahan dan dikendalikan, kalau tidak ingin terganggu kelangsungan hidup dari sistem.

d. Penghubung Sistem

Penghubung Sistem (interface) merupakan media penghubung antara subsistem yang memungkinkan sumber daya mengalir dari suatu subsistem ke subsistem lainnya.

e. Masukan Sistem

Masukan (input)adalah energi yang dimasukan kedalam sistem yang dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masuka sinyal (signal input). Maintenance input adalah energi yang dimasukan supaya sistem dapat beroperasi, sedangkan signal input yaitu energi yang diproses untuk mendapatkan keluaran.

f. Keluaran Sistem

Keluaran (output) adalah hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang berguna dan sisa pembuangan. Keluaran dapat merupakan masukan subsistem yang lainnya.

g. Pengolahan Sistem

(19)

pengolahan yang akan merubah menjadi keluaran. h. Sasaran dan tujuan

Suatu sistem pasti mempunyai sasaran (objective) atau tujuan (goal) yang ingin dicapai. Kalau suatu sistem tidak mempunyai sasaran, maka operasi sistemtidak akan ada gunanya. Sasaran dari sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan keluaran yang akan dihasilkan sistem.

2.4. Pengertian Informasi

Informasi merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam sistem karena tanpa informasi kegiatan yang dijalankan akan mengalami kesulitan. Pengertian informasi menurut Jogiyanto Hartono adalah ―Iinformasi adalah data yang telah diolah menjadi sedemikian rupa sehingga fungsi dan kegunaannya lebih bberguna dan berarti bagi pengguna yang lainnya sebagi dasar

pengambilan keputusan ―.

(20)

2.5. Pengertian Penjualan

a. Penjualan adalah suatu usaha yang terpadu untuk mengembangkan rencana- rencana strategis yang diarahkan pada usaha pemuasan kebutuhan dan keinginan pemebeli, guna mendapatkan penjualan yang menghasilkan laba. Penjualan merupakan sumber hidup suatu perusahaan, karena dari penjualan dapat diperoleh laba serta suatu usaha memikat konsumen yang diusahakan untuk mengetahui daya tarik mereka sehingga dapat mengetahui hasil produk yang dihasikan.

b. penjualan adalah suatu transfer hak atas benda-benda. Dari penjelasan tersebut dalam memindahkan atau mentransfer barang dan jasa diperlukan orang-orang yang bekerja dibidang penjualan seperti pelaksnaan dagang, agen, wakil pelayanan dan wakil pemasaran.

2.6. Pengertian Sistem Informasi

Sistem Informasi dapat didefinisikan sebagai berikut :

a. Suatu sistem yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu menyajikan informasi.

b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan / atau untuk mengendalikan organisasi.

(21)

wadah organisasi yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan yaitu menyajikan informasi yang sedang dibutuhkan.

Menurut Herry Purnomo (2005:252), sistem informasi adalah sebuah organisasi yang trediri drai atas bagian-bagian yang terkoneksi untuk mencapai tujuan tertentu. Basis data adalah inti drai sebuah sistem informasi. Sistem informasi adalah sebuah perangkat lunak yang pengembangannya mengikuti tahap-tahap dalam rekayasa perangkat lunak.

2.6.1. Siklus Informasi

Siklus informasi untuk memperoleh informasi yang bermanfaat bagi penerimanya, perlu untuk dijelaskan bagaimana siklus yang terjadi atau dibutuhkan dalam menghasilkan informasi.

Gambar 2.1 Transformasi data menjadi informasi (Sumber : Edhy Sutanta, 2003)

Output

Input Unit Pengolah

(22)

2.6.2. Kualitas dan Nilai Informasi

Kualitas dari suatu informasi (quality of information) tergantung dari tiga hal, yaitu informasi yang harus akurat (accurate), tepat pada waktunya (timeliness) dan relevan (relevance). Menurut Jogiyanto (2001 : 10).

a. Akurat, berarti informasi harus bebas dari kesalahan – kesalahan dan tidak bias atau menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

b. Tepat pada waktunya,bearti informasi yang dating pada penerima tidak boleh terlambat. Informasi yang sudah using tidak akan mempunyai nilai lagi.

c. Relevan, bearti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi informasi untuk tiap – tiap orang satu dengan yang lainnya berbeda.

2.7. Definisi Barang

Barang/produk : Suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba maupun tidak dapat di raba, termasuk bungkus, harga, prestise perusahaan, dan pengecer. Pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli untuk memuaskan keinginan atau kebutuhan.

2.8. Pengenalan Visual Basic 6

(23)

dimengerti oleh computer untuk melakukan tugas-tugas tertentu . Visual Basic ini seakan-akan menjadi kiblat bagi para software developer, dan menjadi salah satu bahasa yang wajib dipelajari oleh berbagai kalangan, jika mereka ingin sukses di dunia computer.

Visual Basic yang sering disebut juga VB selain disebut juga sebagaisebuah bahasa pemrograman , juga sering disebut sebagai saran (tool) untuk menghasilkan program-program aplikasi berbasis windows.Beberapa kemampuan atau manfaat dari Visual Basic diantaranya seperti :

a. Untuk membuat aplikasi berbasis windows.

b. Untuk Membuat objek-objek pembantu proram seperti misalnya control Aktive X, File Help, aplikasi internet dan sebagainya.

c. Menguji program (Debugging) dan menghasilkan program akhir berakhiran EXE yang bersifat executable, atau dapat langsung dijalankan.

2.9. Pemrograman Database

(24)

database (Riyanto, 2003). Pemrograman sebuah database banyak dilakukan dengan menggunakan bahasa yang disebut dengan Structure Query Language (SQL). Selain SQL, Pemrograman database juga meliputi manipulasi objek-objek database, analisa query, dan juga interaksi database dengan Open Database Connectivity (ODBC). Pemrograman database akan penulis lakukan dengan menggunakan Software database bernama MySQL. MySQL adalah sebuah Relational Database Management System (RDBMS) yang didistribusikan secara gratis dibawah lisensi General Public Lisence(GPL).

Kelebihan MySQL bila dibandingkan dengan produk-produk lain yang sejenis:

1. MySQL merupakan software database yang memiliki kecepatan dan reliabilitas yang tinggi dalam pemroses data.

2. MySQL mudah digunakan dan memiliki dukungan user yang luas. 3. Memiliki sekuritas yang baik.

4. Bisa berjalan dibanyak platform selain PC.

5. Mendukung banyak bahasa pemrograman seperti C, C++, Perl, Phyton, Java, dan PHP.

(25)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

Sebelum membuat sistem informasi penjualan barang pada Medieval Age Clothing , terlebih dahulu penulis melakukan berbagai analisis, baik analisis terhadap perusahaan itu sendiri maupun terhadap prosedur sistem yang sedang berjalan di perusahaan tersebut.

3.1. Objek Penelitian

Objek penelitian yang dilakukan adalah penelitian di Medieval Age Clothing, di mana objek yang di teliti adalah mengenai sejarah perusahaan, struktur organisasi dan job description / pembagian tugas.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

MEDIEVAL AGE CLOTHING lahir dalam rangka memenuhi

kebutuhan konsumen khususnya untuk produk – produk garment dengan konsep clothing. Perusahaan ini mulai dirintis pada tahun 2008. Pada

awalnya perusahaan ini hanya berupa satu petak toko yang berada di Parahyangan Plaza yang terletak di Alun – alun Bandung. Di masa perintisan tersebut, perusahaan ini hanya memiliki satu brand saja yaitu

MEDIEVAL AGE dan produk yang dijual hanyalah berupa produk – produk garment seperti T-Shirt, Kemeja, Jacket Denim dan lain – lain.

Seiring dengan semakin beragamnya permintaan pasar,

MEDIEVAL AGE mulai mengembangkan usahanya dengan menambah

(26)

kepada konsumen. Pada saat ini produk – produk yang ditawarkan kepada para konsumen telah mengalami perkembangan. Produk – produk yang ditawarkan bukan hanya produk – produk garment, tapi juga produk – produk merchandise. Sedangkan brand yang merupakan hasil pengembangan dari MEDIEVAL AGE adalah HYPELTD.

Pada saat brand – brand tersebut telah berdiri maka akan dikembangkan dan di satukan yang akan mengarah ke perusahaan berbadan hukum seperti CV dan akan di rencanakan tahun 2012.

Pada saat ini MEDIEVAL AGE CLOTHING berkantor pusat di Jalan Sri Gadis No 41 – Muhammad Ramdan.

Pasar dari MEDIEVAL AGE CLOTHING telah mencapai hampir sebagian kota – kota besar di Indonesia, dimana sistem penjualannya lebih

di dominasi dengan cara penjualan grosir dan pembelian putus. Dengan

semakin tingginya minat dari para konsumen, maka MEDIEVAL AGE

CLOTHING juga mulai melayani pasar yang bersifat retail di setiap toko –

tokonya.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

Visi dan Misi MEDIEVAL AGE CLOTHING Visi

(27)

Misi

a. Memberikan kualitas yang utama kepada konsumen. b. Menjadi arahan dunia fashion di Indonesia.

c. Melakukan promosi melalui acara event dan artis ibu kota.

d. Meningkatkan pengembangan titik distro di daerah seluruh Indonesia.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

Struktur Organisasi Medieval Age Clothing

Owner

Bag. Penjualan dan ADM Design

Gambar 3.1. Struktur organisasi Medieval Age Clothing

3.1.4. Deskrifsi Tugas

Berikut ini deskripsi kerja berdasarkan struktur organisasi Medieval Age Clothing di atas :

1. Pimpinan/Owner

a. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan perusahaan yang dipimpinnya.

(28)

c. Menyusun dan memutuskan strategi pengembangan Medieval Age Clothing.

d. Memeriksa pelaksanaan sistem di lapangan 2. Design

a. Membuat desain terhadap produk maupun grafisnya.

b. Mengembangkan daya kreativitas dan sentuhan seni (touching) dalam bentuk desain sesuai dengan Brand yang dipegang.

c. Mengikuti permintaan dari owner mengenai desain yang akan

dibuat.

3. ADM ( Administrasi)

a. Mencatat seluruh transaksi harian yang terjadi di lingkungan Medieval Age Clothing.

b. Melakukan pengontrolan terhadap stock barang yang ada di toko.

3.2. Metode Penelitian

3.2.1. Desain Penelitian

(29)

3.2.2. Jenis dan Metode pengumpulan Data

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Sumber data primer ini meliputi wawancara dan observasi dalam mendapatkan data-data objek penelitian.

1. Wawancara (interview)

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan Tanya jawab kepada pemilik Medieval Age Clothing guna untuk mendapatkan data yang lebih lengkap.

2. Observasi

Yaitu dengan mengadakan peninjauan langsung ke Medieval Age Clothing untuk melakukan pengamatan dan mengetahui kendala apa yang dihadapi dan untuk mengetahui cara menyelesaikan kendala tersebut.

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

(30)

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

Untuk metode pendekatan sistem ini digunakan analisis dan perancangan terstruktur dimana proses penyiapan spesifikasi yang tarinci untuk mengembangkan sistem baru, langkah permulaan perancangan sistem adalah rencana pengembangan disiapkan selama sintesa sistem sebagaimana dimodifikasi dan disetujui oleh manajemen. Tahap perancangannya harus mengisi semua perincian rencana pengembangan agar sistem baru dapat diimplementasikan secara maksimal dan memuaskan.

Tujuan dari perancangan sistem secara global adalah membentuk kerngka sistem pengolahan data dengan bantuan computer, untuk mewujudkannya dilakukan beberapa tahap, yaitu:

1. Menentukan persyaratan dan pembatasan sistem yang dirancang. 2. Menentukan pola rancangan aliran informasi.

Menetukan rancangan sistem pengolahan data dan basis data

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

(31)

Gambar 3.2. Prototyping paradigm

(sumber, Abdul Kadir) Tahapan pendekatan prototype sumber pengembangan sitem informasi

Metode yang digunakan dalam pengembangan sistem untuk membangun sistem informasi ini yaitu metode prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang menggunakan pendekatan untukmembuat suatu program dengan cepat dan bertahap dan prototype juga membuat proses pengembangan sistem informasi menjadi lebih cepat dan mudah. Dimana tahapan-tahapan yang harus dilaksanakan adalah

sebagai berikut :

1. Identifikasi kebutuhan sistem

(32)

2. Membuat protptype

setelah menganalisa sistem yang akan di kembangkan serta kebutuhan-kebutuhan sistem sistem yang akan dibangun, pengembang sistem mulai membuat prototype.

3. Menguji protptype

Users melakukan pengujian program agar program dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan, dan users memberikan saran atau masukan bila terdapat kekurangan pada program. 4. Memperbaiki prototype

Di sini pembangun sistem melakukan perbaikan/penambahan pada program yang di bangun, jika dad kesalahan yang terjadi pada sistem.

5. Mengembangankan versi produksi

pada tahap ini pembangun sistem menyelesaikan sistem yang telah dibuatnya sesuai dengan masukan atau saran terakhir dari pemakai sistem.

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan

a. Flow Map

(33)

Notasi yang diogunakan di dalanm flowmap merupakan penghubung notasi flowmap chart sistem dengan notasi flow chart program.

a. Diagram Kontek

Diagram konteks adalah suatu alat atau metoda penggambaran suatu sistem informasi secara global, baik sistem informasi yang berbasis komputer atau tidak berbasis komputer.

b. Data Flow Diagram

Data flow diagram yaitu Diagram yang menggunakan notasi symbol untuk menggambarkan arus data system.

c. Kamus Data

Kamus data (data dictionary) adalah catalog fakta tentang data dan kebutuhan informasi yang mengalir pada sistem dengan lengkap dari suatu sistem informasi. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir pada data flow diagram(DFD).

d. Perancangan Basis Data

(34)

1. Normalisasi

“Normalisasi adalah proses untuk mengubah suatu table

yang memiliki masalah tertentu kedalam dua buah table atu lebih yang tak lagi memiliki masalah tersebut.”

2. Tabel Relasi

Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media penyimpanan elektronis.

3.2.4. Pengujian Software

Pengujian software adalah proses untuk memastikan apakah semua fungsi sistem bekerja dengan baik, dan mencari kesalahan yang mungkin terjadi pada sistem. Pengujian atau testing software sangat penting untuk dilakukan, pengujian ini bertujuan untuk menjamin kualitas software sebelum software di implementasikan.

(35)

BAB IV

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Sebelum membuat sistem informasi penjualan barang pada Medieval Age Clothing terlebih dahulu penulis melakukan berbagai analisis, baik analisis terhadap perusahaan itu sendiri maupun terhadap prosedur sistem yang sedang berjalan pada perusahaan tersebut.

4.1.Analisis sistem yang sedang berjalan

Analisis sistem yang sedang berjalan merupakan suatu proses analisis terhadap sistem informasi yang sedang berjalan di Medieval Age Clothing saat ini. Analisis tersebut dilakukan baik terhadap dokumen-dokumen maupun terhadap proses atau prosedur yang sedang berjalan.

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisis dokumen ini dilakukan guna untuk mengetahui dokumen apa saja yang menjadi input, proses, dan output dari sistem ini. Dokumen input adalah dokumen yang akan diproses oleh sistem yang biasanya dilakukan oleh entitas luar system (pelanggan), dokumen proses adalah dokumen yang diperlukan oleh sistem dalam melakukan kegiatan penjualan barang, sedangkan yang menjadi dokumen output adalah dokumen yang dihasilkan oleh proses olahan sistem, yang berasal dari dalam sistem ke entitas luar (berupa nota Penjualan).

(36)

1. Dokumen data barang, 2. Nota penjualan,

3. Dokumen data penjualan barang dan stok barang.

4.1.2. Analisis prosedur sistem yang berjalan

Analisis prosedur sistem yang memberikan gambaran tentang sistem yang saat ini sedang berjalan. Analisis prosedur bertujuan untuk mengetahui lebih jelas bagaimana cara kerja sistem tersebut sehingga kelebihan dan kekurangan sistem dapat diketahui.

Proses penjualan yang sedang berjalan di Medieval Age Clothing adalah sebagai berikut :

1. Konsumen beli langsung barang ke bagian penjualan.

2. Jika barang tersedia bagian penjualan membuat nota penjualan sebanyak 3 rangkap, rangkap yang pertama untuk konsumen, rangkap yang ke-2 untuk perusahaan untuk dibuat laporan penjualan, dan rangkap ke-3 di arsipkan.

3. Setetalh itu bagian penjualan membuat laporan penjualan. 4. Laporan penjualan beserta nota diserahkan kepada pimpinan.

4.1.2.1. Flow Map

(37)

Gambar 4.1 Flowmap Penjualan barang yang berjalan

Konsumen Bag. Penjualan Pimpinan

Data Barang Data Barang

Membuat Nota Penjualan

Nota Penjualan Nota Penjualan

Membuat LaporanPenjualan

A

Nota penjualan Nota penjualan

(38)

Prosedur Retur penjualan yang sedang berjalan di Medieval Age Clothing adalah sebagai berikut :

1. Konsumen membawa barang yang ingin diretur dan nota penjualan. 2. Bag.penjualan melakukan pengecekan dan mencocokan nota penjualan,

apabila cocok dan barang yang ingin diretur tidak melebihi 1 minggu maka barang bisa diretur, apabila nota penjualan tidak cocok dan atau sudah melebihi 1 minggu maka barang tidak bisa diretur.

3. Kalau barang sama dengan barang yang diretur akan mengecek ke stok barang, jika ada maka barang diberikan ke konsumen dan bagian penjualan membuatkan nota baru.

(39)

Gambar 4.2. Flowmap Retur penjualan yang berjalan

Flowmap Retur penjualan yang sedang berjalan

(40)

4.1.2.3. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram arus data yang berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antara sistem dengan bagian-again luar sistem. Adapun diagram konteks yang sedang berjalan di Medieval Age Clothing, sebagai berikut :

Konsumen

Sistem informasi Penjualan pada

Medieval Age

Pimpinan

Data Barang

Laporan penjualan

Nota

(41)

4.1.2.4. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram (DFD) adalah sistem secara logika. DFD ini merupakan proses-proses yang terjadi dalam diagram konteks. DFD yang terjadi, yaitu :

Gambar 4.4. DFD Level 0 proses 1 penjualan Yang Sedang Berjalan

1.0

Gambar 4.5. DFD Level 1 proses 1 penjualan Yang Sedang Berjalan

(42)

Gambar 4.6. DFD Level 1 proses 2 retur penjualan Yang Sedang Berjalan

4.1.3. Evaluasi Sistem Yang sedang Berjalan

(43)

Untuk itu perlu solusi sebagai alternatif untuk mengatasi permasalahan tersebut, salah satunya dengan menerapkan aplikasi Desktop.

4.2. Perancangan Sistem

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem merupakan proses penyiapan spesifikasi yang terperinci untuk pengembangan suatu sistem baru, langkah permulaan perancangan sistem adalah rencana pengembangan disiapkan selama sistem dimodifikasi dan disetujui oleh manajemen, tahap perancangannya harus mengisi semua perincian rencana suatu pengembangan agar sistem yang baru dapat diimplementasikan dengan memuaskan.

Tujuan perancangan suatu sistem secara global adalah membentuk kerangka sistem pengolahan data dengan bantuan computer agar sistem yang ada menjadi lebih terkomputerisasi.

4.2.2. Gambaran Umum Sistem yang Diusulkan

(44)

4.2.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

Perancangan prosedur merupakan awal dari pembuatan sistem yang akan dibuat, dimana dapat dilihat proses-proses apa saja yang nantinya diperlukan dalam pembuatan suatu sistem. Sedangkan perancangan prosedur yang diusulkan merupakan tahap untuk memperbaiki atau meningkatkan efesiensi kerja.

Proses penjualan yang diusulkan di Medieval Age Clothing adalah sebagai berikut :

1. Konsumen beli langsung barang ke bagian penjualan dengan cara konsumen memilih-milih barang yang ada di toko.

2. Kemudian bila barang yang sudah dipilih dan barang tersedia bagian penjualan menginputkan data pembelian atau data barang yang akan di beli oleh konsumen mengecek barang yang tersedia atau mengecek stok barang yang akan dibeli lalu data-data yang sudah d inputkan akan tersimpan di data-database.

3. Kemudian setelah setelah di inputkan dan tersimpan di database, bagian penjualan mencetak nota barang dibuat sebanyak 2 (dua) rangkap, rangkap ke (satu) diserahkan ke konsumen dan rangkap ke 2 (dua) disimpan sebagai arsip cadangan.

(45)

5. Kemudian bagian penjualan mencetak laporan data penjualan, laporan data penjualan di serahkan ke pimpinan untuk di tandatangani lalu di jadikan arsip.

4.2.3.1 Flowmaf yang di usulkan

(46)

Gambar 4.7. Flowmap penjualan barang yang di usulkan

(47)

Prosedur retur penjualan yang diusulkan di Medieval Age Clothing adalah sebagai berikut :

a. Konsumen membawa barang yang ingin diretur dan nota penjualan.

b. Bag.penjualan melakukan input data nota penjualan yang di retur untuk pengecekan dan mencocokan nota penjualan, apabila cocok dan barang yang ingin diretur tidak melebihi 1 minggu maka barang bisa diretur, apabila nota penjualan tidak cocok dan atau sudah melebihi 1 minggu maka barang tidak bisa diretur.

c. Kalau barang sama dengan barang yang diretur akan mengecek ke stok barang yang ada di database, jika ada bagian penjualan input nota baru atau membuatkan nota baru, dan barang diberikan ke konsumen.

(48)

Gambar 4.8. Flowmap Retur penjualan yang diusulkan

Flowmap Retur Penjualan yang diusulkan

Pimpinan barang yang akan di

(49)

4.2.3.2. Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram arus data yang berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antara sistem dengan bagian-again luar sistem. Adapun diagram konteks yang Diusulkan di Medieval Age Clothing, sebagai berikut :

Gambar 4.9. Diagram Konteks Yang Sedang di usulkan

Konsumen

Sistem informasi Penjualan pada

Medieval Age

Pimpinan

Data Barang

Laporan penjualan

Nota

4.2.3.4.Data Flow Diagram

(50)

Gambar 4.10. DFD Level 1 proses 1 penjualan Yang diusulkan

Gambar 4.11. DFD Level 1 proses 2 retur penjualan Yang di usulkan

(51)

4.2.3.5. Kamus Data

Kamus data merupakan sebuah daftar yang tersusun dari elemen data yang berhubungan dengan sistem. Kamus data dibuat berdasarkan arus data yang ada di Data Flow Diagram (DFD). Isi dari kamus data tersebut meliputi :

1. Nama, yakni nama sebenarnya dari data yang terdapat pada DFD. 2. Alias, yaitu nama lain yang digunakan untuk masukan pertama.

3. Aliran proses, yaitu arus aliran data yang dimaksud pada nama data, baik dari entitas eksternal ke proses, proses satu ke proses lain, proses ke media penyimpanan atau sebaliknya.

Berikut ini adalah kamus data yang diambil dari DFD penjualan sistem yang diusulkan:

1. Nama aliran data : Data barang

Alias : -

Aliran Proses : Proses 1.1 – data barang – Proses 1.2

Atribut : kode_barang, jenis_barang, nama_barang, harga_barang.

2. Nama aliran data : Laporan

Alias : Laporan data penjualan

Aliran Proses : Proses 1.2 – Data penjualan – Proses 1.3

(52)

Berikut ini adalah kamus data yang diambil dari DFD retur penjualan sistem yang diusulkan:

1. Nama aliran data : Data retur

Alias : -

Aliran Proses : Proses 2.1 – Data retur – Proses 2.2 Atribut : no_nota_penjualan, kode_item, jumlah.

2. Nama aliran data : Data barang

Alias : -

Aliran Proses : Proses 2.2 – Proses 2.3

Atribut : kode_barang, nama_barang, jenis_barang, harga_barang.

3. Nama aliran data : Nota baru Alias : laporan retur

Aliran Proses : Proses 2.3 – Proses 2.4

(53)

4.2.4. Perancangan Basis Data

Basis data merupakan himpunan kelompok data yang saling berkaitan dan tempat untuk menampung seluruh data yang ada dalam sistem, sehingga dapat dieksplorisasi untuk menyusun informasi-informasi dalam berbagai bentuk.

Pembangunan sistem informasi sangat bertumpu pada kualitas basis data. Basis data yang disusun dan dibentuk diharapkan memiliki sifat efektif dan efisien dan dapat diakses secara bersamaan dalam lingkungan jaringan. Suatu basis data terdiri dari beberapa file yang saling berkaitan satu sama lain, yang dihubungkan dengan key field yang terdapat pada masing-masing file tersebut.

Pada perancangan basis data ini digunakan beberapa peralatan untuk mendukung proses pembentukan database tersebut. Peralatan-peralatan yang digunakan untuk membentuk basis data antara lain normalisasi, ERD, tabel relasi, dan struktur file.

4.2.4.1. Normalisasi

(54)

a. Bentuk Unnormal

Penjualan = {no_nota_penjualan, tgl_penjualan, kode_barang, nama_barang, jenis_barang, harga_barang, kode_barang, kode_item, ukuran, warna, stok, no_nota_penjualan, kode_item, jumlah, harga, user_name, password, jabatan, no_retur, tgl_retur, no_nota_penjualan, no_retur, kode_item, jumlah}

b. Normalisasi pertama

Penjualan = {no_nota_penjualan*, tgl_penjualan, user_name, password, nama_lengkap, jabatan, kode_barang, nama_barang, jenis_barang, harga_barang, kode_item, ukuran, warna, stok, jumlah, no_retur, tgl_retur, jumlah_retur}

c. Normalisasi kedua

Barang = { kode_barang*, nama_barang, jenis_barang, Harga_barang}

Penjualan = {no_nota_penjualan*, tgl_penjualan, jumlah, harga, }

Detail barang = {kode_item*, kode_barang**, ukuran, warna, stok} Retur penjualan = {no_retur*, tgl_retur, jumlah_retur,

No_nota_penjualan**, kode_item**} d. Normalisasi ketiga

Barang = { kode_barang*, nama_barang, jenis_barang, harga_barang}

(55)

Penjualan = { no_nota_penjualan*, tgl_penjualan} Detail Penjualan = { no_nota_penjualan, kode_item**, jumlah}

(56)

4.2.4.2. Relasi Tabel

Tabel relasi adalah table hubungan antara suatu himpunan entitas dengan entitas yang lainnya.

Gambar 4.12. Relasi tabel

(57)

4.2.4.3 Entity Relationship Diagram

Entity Relation Diagram (ERD) merupakan suatu diagram yang menggambarkan rancangan data yang akan disimpan atau dibentuk logika yang akan dipakai untuk menganalisa dan mendesain suatu basis data yang akan dibentuk. Adapun ERD pada penjualan dapat dilihat pada gambar sebagai berikut:

Gambar 4.13. Entity Relationship Diagram Yang Diusulkan

Penjualan Detail

Penjualan Detail Barang Memiliki

Barang Detail Retur

N

N

N N

1 Retur

N

4.2.4.4. Struktur File

(58)

1. File Barang

Nama : tbl_barang

Deskripsi : tempat penyimpanan data barang

Tabel 4.1. Tabel Barang

No fieldname type Length keterangan

1 Kode_barang Varchar 20 Primary key 2 Jenis_barang Varchar 25

3 Nama_barang Varchar 25

4 Harga_barang money 8

2. File Detail barang

Nama : tbl_detail_barang

Deskripsi : tempat penyimpanan jenis data barang Tabel 4.2. Tabel detail barang

No fieldname Type Length keterangan

1 Kode_item Varchar 10 Primary key

2 Kode_barang Varchar 25

3 Ukuran Varchar 10

4 Warna Varcahr 15

(59)

3. File Penjualan

Nama : tbl_penjualan

Deskripsi : tempan penyimpanan data transaksi penjualan Tabel 4.3. Tabel penjualan

No fieldname Type Length keterangan

1 No_nota_penjualan Varchar 15 Primary key 2 Tgl_penjualan datetime 8

4. File retur Penjualan

Nama : tbl_retur_penjualan

Deskripsi : tempan penyimpanan data barang yang diretur Tabel 4.4. Tabel Retur penjualan

No fieldname Type Length keterangan

1 No_retur Varchar 15 Primary key

2 Tgl_retur datetime 8

3 No_nota_penjualan Varchar 15

5. File Detail Penjualan

Nama : tbl_detail_penjualan

(60)

Tabel 4.5. Tabel detail penjualan

No fieldname Type Length keterangan

1 No_nota-penjualan Varchar 15

2 Kode_item varchar 10

3 jumlah Int 4

6. File Detail retur

Nama : tbl_detail_retur

Deskripsi : tempan penyimpanan detail data barang yang diretur Tabel 4.6. Tabel detail retur

No fieldname Type Length keterangan

1 No_retur Varchar 8

2 Kode_item varchar 10

3 jumlah Int 4

4.2.4.5. Kodifikasi

(61)

Pada sistem informasi ini terdapat kodifikasi pada kode_pelanggan, kode_barang, kode_item. Lebih jelasnya mengenai pengkodean ini adalah sebagai berikut :

Contoh : kode_retur R11061701

R = kode nota retur 11 = tahun

(62)

17 = Tanggal 01 = No urut

4.2.5. Perancangan Antar Muka

Perancangan antarmuka pemakai sangat penting untuk memenuhi criteria yang mudah digunakan, menarik dan nyaman digunakan oleh pemakai. Oleh karena itu dibuatlah rancangan antarmuka untuk memudahkan pemakai kemudahan itu antara lain dicapai dengan pemakaian alat masukan berupa mouse dan keyboard penstrukturan menu sesuai dengan urutan penggunaan.

4.2.5.1. Struktur Menu

(63)

Gambar 4.14. Struktur Menu Yang Dirancang

4.2.5.2. Perancangan Input

Perancangan input dalam proses aplikasi siste informasi penjualan barang pada Medieval Age Clothing sebagai berikut :

1. Perancangan input Form Login

Gambar 4.15. Perancangan Input Login

User Name :

Password :

Login Keluar

(64)

2. Perancangan Menu

Sistem Informasi Penjualan Barang di Medieval Age Clothng File

Gambar 4.16. Perancangan Menu

3. Perancangan Input Barang

Data item Barang

(65)

4. Perancangan form Transaksi penjualan

Input Data Transaksi Penjualan

No Nota Penjualan Tanggal

Tambah Simpan Keluar

Barang Warna Ukuran harga Jumlah

Gambar 4.18. Perancangan form Transaksi Penjulan 5. Perancangan Form seting pengguna

Seting pengguna

User Name

Password

Hak Akses

Tambah

Simpan

Edit

Hapus

Keluar

(66)

6. Perancangan Form Cetak Laporan

Jenis Laporan

Periode Awal

Periode Akhir

Cetak Keluar

Gambar 4.20. Perancangan form Cetak Laporan

4.2.5.3.Perancangan output

(67)

1. Perancangan output laporan transaksi penjualan

Laporan Penjualan

Tanggal No Nota

Jumlah Barang

Nama Barang Kode Barang Ukuran Warna Harga Sub Total

Total Rp. Kasir

Gambar 4.21. Perancangan output laporan transaksi penjualan

2. Perancangan output laporan Retur

Laporan Retur penjualan

Tanggal No Retur

Jumlah Barang

Nama Barang Kode Barang Ukuran Warna Harga Sub Total

Total Rp. Kasir

(68)

BAB V

PENGUJIAN DAN IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Pengujian

Pengujian program merupakan bagian yang penting dalam siklus pembangunan Perangkat lunak. Pengujian dilakukan untuk menjamin kualitas dan untuk mengetahui kelemahan dari Perangkat lunak. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk menjamin bahwa Perangkat lunak yang memiliki kualitas yang baik yaitu mampu untuk mempersentasikan kajian pokok dari spesifikasi, analisis, perancangan, dan pengkodean dari Perangkat lunak itu sendiri.

5.1.1. Rencana Pengujian

Pengujian aplikasi pemesanan barang berikut menggunakan data uji berupa peninputan data, pengolahan proses transaksi dan pengolahan laporan serta informasi kelengkapannya.

Tabel 5.1 Rencana Aplikasi Sistem Informasi Penjualan Barang.

Kelas Uji Butir Uji

Jenis Pengujian

Login Login Black box

Penginputan Data penjualan barang.

Penginputan data penjualan barang. Black box

(69)

Pencetakan Laporan

Laporan penjualan Laporan retur Penjualan

Black box

5.1.2 Kasus dan Hasil Pengujian

Berikut beberapa kasus dan hasil pengujian yang dilakukan, diantaranya : Berikut ini adalah tabel pengujian aplikasi :

Kasus dan Hasil Uji

Data Masukan Yang diharapkan Pengamatan Kesimpulan Login

Laporan penjualan Pencetakan laporan berhasil

(70)

5.1.3. Kesimpulan Hasil Pengujian

Proses pengujian dilakukan dengan menggunakan program secara keseluruhan untuk mengetahui koneksi database dan kelancaran proses pengolahan data. Apabila proses pengolahan data telah berhasil, pengujian berikutnya dilakukan dengan membuat laporan pembayaran barang. Jika pembuatan laporan sesuai dengan yang diharapkan maka proses pengujian telah berhasil.

5.2. Implementasi

Tahap dalam lingkungan implementasi merupakan tahap penerapan sistem yang telah dirancang bangun, sebagai sistem yang dirancang dapat diorientasikan secara optimal sesuai dengan kebutuhan.

5.2.1. Batasan Implementasi (Optional)

1. Transaksi yang dilakukan pada program ini hanya melakukan proses penginputan data barang, transaksi penjualan barang, retur penjualan, cetak laporan, Cetak nota Peenjualan.

2. Software aplikasi yang digunakan dalam perancangan program adalah Microsoft Visual Basic 6.0 dengan menggunakan database SQLserver 2000.

(71)

5.2.2. Implementasi Perangkat Lunak

Perangkat keras pada komputer tidak akan berfungsi tanpa adanya perangkat lunak, dimana perangkat lunak digunakan untuk mendukung dari Sistem Operasi dan aplikasi database. Adapun perangkat lunak yang diperlukan adalah sebagai berikut :

1. Sistem Operasi Windows minimal Windows XP. 2. Program Visual Basic 6.0

3. SQL server 2000

5.2.3. Implemetasi Perangkat Keras

Perangkat keras (hardware) mempunyai peranan penting dalam pembutan program maupun pengolahan data, karena untuk dapat mengimplementasikan sistem informasi yang telah dirancang, maka diperlukan perangkat keras yang sesuai dengan sistem informasi yang diusulkan. Adapun dari perangkat keras tersebut adalah sebagai berikut :

1. Processor minimum Pentium IV 2. Harddisk minimal 40 GB 3. RAM 128 MB

(72)

5.2.4. Implementasi Basis Data (Sintaks SQL MS Access) Private Sub Form_Load()

Move (Screen.Width - Width) / 2, (Screen.Height - Height) / 2 st = "select * from view_barang"

If rs_viewbarang.State = 1 Then rs_viewbarang.Close

End If

rs_viewbarang.Open st, con, adOpenDynamic, adLockOptimistic st = "select * from tbitembarang"

If rs_itembarang.State = 1 Then rs_itembarang.Close

End If

rs_itembarang.Open st, con, adOpenDynamic, adLockOptimistic

st = "select * from tbpenjualan" If rs_penjualan.State = 1 Then rs_penjualan.Close

End If

rs_penjualan.Open st, con, adOpenDynamic, adLockOptimistic st = "select * from tbdetailjual"

If rs_detailjual.State = 1 Then rs_detailjual.Close

(73)

rs_detailjual.Open st, con, adOpenDynamic, adLockOptimistic Call kosong

Call tampil Call nonaktif End Sub

5.2.5. Implementasi Antar Muka

Implementasi antar muka pada program aplikasi yang dibangun yang telah di rancang terdiri dari :

1. Implementasi Login

Merupakan Kunci utama untuk masuk ke dalam program aplikasi sistem informasi penjualan barang di Medieval Age Clothing, username dan password harus benar , apabila salah maka tidak di perkenankan untuk masuk ke aplikasi tersebut.

(74)

2. Implementasi Menu Utama

Pada menu utama terdapat beberapa sub menu diantaranya master, transaksi, Laporan dan Tentang. Tampilan dari menu utama dapat dilihat pada gambar di bawah ini :

Gambar 5.2. Tampilan Menu Utama Menu Deskripsi

Master Untuk menampilkan data barang

Transaksi Untuk menampilkan sub menu transaksi Laporan Untuk menampilkan sub menu laporan

Tentang Untuk menampilkan sub menu tentang

(75)

3. Implementasi Sub Menu File

Pada sub menu master terdapat beberapa sub menu diantaranya Exit, Logout. Penjelasan dari sub menu File dapat dilihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 5.3. Tampilan Sub Menu File

4. Implementasi Sub Menu Master

(76)

Gambar 5.4. Tampilan Sub Menu Master Berikut adalah tabel penjelasannya :

Menu Deskripsi

Data Barang Untuk menampilkan form data barang Tabel 5.4 Implemetasi Sub Master

5. Implementasi Sub Menu Transaksi

(77)

Gambar 5.5. Tampilan Sub Menu Transaksi Berikut adalah tabel penjelasannya :

Menu Deskripsi

penjualan Untuk menampilkan form penjualan barang Retur penjualan Untuk menampilkan form retur penjualan

Tabel 5.5 Implemetasi Sub Transaksi

6. Impementasi Sub Menu Laporan

(78)

Gambar 5.6. Tampilan Sub Menu Laporan Berikut adalah tabel penjelasannya :

Menu Deskripsi

Lap. penjualan Untuk menampilkan form lap. Penjualan barang Lap. Retur penjulan Untuk menampilkan form lap. Retur penjualan

(79)

7. Tampilan form item barang

Digunakan untuk mengisi data barang, tampilan form ini adalah sebagai berikut :

Gambar 5.7. Tampilan Sub Menu item barang 8. Tampilan form item Barang

Digunakan untuk mengisi item Barang, tampilan form ini adalah sebagai berikut :

(80)

9. Tampilan form data barang

Digunakan untuk melihat dan menambah data barang data barang, tampilan form ini adalah sebagai berikut :

Gambar 5.9. Tampilan Sub Menu data barang 10.Tampilan form penjualan

Digunakan untuk melakukan transaksi penjualan, tampilan form ini adalah sebagai berikut :

(81)

11.Tampilan form retur penjualan

Digunakan untuk melakukan transaksi retur penjualan, tampilan form ini adalah sebagai berikut :

Gambar 5.11. Tampilan Sub Menu retur penjualan 12.Tampilan Nota penjualan

(82)

13.Tampilan Nota Retur

Gambar 5.13. Tampilan Nota retur penjualan 14.Tampilan Laporan penjualan

Gambar 5.14. Tampilan Laporan penjualan 15.Tampilan Laporan Retur penjualan

(83)

5.2.6. Implementasi Instalasi Program

Dalam menjalankan program aplikasi ini, ada beberapa tahap yaitu : 1. Membuka file instalasi penjualan setup.exe.

2. Lanjutkan dengan memilih setup.exe, maka akan tampil penjualan barang setup klik OK untuk melanjutkan instalasi progam.

Gambar 5.16. Penjualan Barang setup

3. Maka akan tampil yaitu instalasi program Penjualan setup, pada change directory untuk memilih penyimpanan program pada partisi windows, setelah ditentukan klik pada gambar computer untuk melanjutkan instalasi program.

(84)

4. Pada tampilan ini untuk memberitahu file sudah terdapat pada partisi windows, klik continue untuk melanjutkan instalasi program.

Gambar 5.18. Penjualan Barang setup (choose program)

5. Tunggu beberapa saat sampai proses insatalasi selesai 100%, setelah 100%, maka akan muncul tampilan sebagai berikut :

Gambar 5.19. Penjualan Barang setup(loading)

6. Pada tampilan ini pengadaan sudah berhasil diinstalasi klik OK, program sudah bisa digunakan.

(85)

KESIMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan

Setelah dilakukan penelitian di Medieval Age Clothing. Medieval Age Clothing menemukan beberapa permasalahan diantaranya adalah proses Pencatatan yang masih sering terjadi kesalahan – kesalahan, dan terdapat beberapa kekurangan - kekurangan.

1. Berdasarkan Proses yang sekarang berjalan pada Medieval Age Clothing belum terkomputerisasi, dimana sistem pengolahannya masih dilakukan secara manual sehingga admin dalam melakukan pencatatan data barang, transaksi penjualan, pengisian data barang dan pembuatan laporan masih berupa arsip atau buku akumulasi penjualan, sehingga mempunyai resiko yaitu data – data hilang susah di cari, Hal ini dinilai kurang efektif.

2. Sistem informasi yang dirancang memiliki fasilitas untuk melakukan proses transaksi penjualan barang, pembuatan nota penjualan barang, pembuatan laporan penjualan barang, laporan retur penjualan.

3. Hasil dari perancangan sistem informasi penjualan barang diimplementasikan menjadi lebih efektif dan efisien , dengan tampilan yang lebih mudah dimengerti oleh pihak perusahaan.

(86)

Saran untuk pengembangan sistem informasi pemesanan barang ini, adalah : 1. Pengadaan sarana dan prasarana penunjang yang perlu ditingkatkan sehingga

dapat dipergunakan sesuai dengan kebutuhan.

(87)

2. Al Bahra BIN Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi. Graha Ilmu. Yogyakarta.

3. Bahra bin Ladjamudin. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi, Graha Ilmu, Yogyakarta.

4. Edhy Sutanta, S.T. 2003. Sistem Informasi Manajemen. Graha ilmu.

5. Herry Purnomo dan Theo Zacharias. 2005. Pengenalan Informatika Perspektif teknik dan Lingkungan. Andi. Yogyakarta.

6. Jogianto MH, MBA, Akt, Ph, D. 2001. Analisis & Desain Sistem Informasi. Andi. Yogyakarta.

7. http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2009/11/pengertian-barang-3/

8. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi 9. http://id.wikipedia.org/wiki/Teknologi

(88)

Nama : Siti Nurfadillah

Tempat dan Tanggal Lahir : Karawang, 07 Agustus 1989 Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Islam

Alamat : Perum Rawamas Indah, Jl. Walet Blok D7 No 5, Kota

Baru, Cikampek.

No Telepon :

085693314141/085224959885

E-Mail : dilla_muanis@yahoo.co.id

II. Pendidikan

1995 - 2001 : SDN Jomin Barat IV Kota Baru, Cikampek. 2001 - 2004 : SMP Negeri 1 Kota Baru, Cikampek. 2004 - 2007 : SMA PGRI Cikampek. 2007 – 2011 : Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Program Studi Manajemen Informatika Program Diploma III

Gambar

Gambar 4.1 Flowmap Penjualan barang yang berjalan
Gambar 4.2. Flowmap Retur penjualan yang berjalan
Gambar 4.6. DFD  Level 1 proses 2 retur penjualan Yang Sedang Berjalan
Gambar 4.7. Flowmap penjualan barang yang di usulkan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh langsung dan tidak langsung antara pendapatan asli daerah dan dana perimbangan terhadap tingkat

Berdasarkan beberapa definisi loyalitas konsumen diatas dapat disimpulkan bahwa Loyalitas konsumen adalah sikap setia konsumen terhadap suatu barang ataupun jasa

[r]

Majelis Hakim Mahkamah Agung Indonesia dalam putusannya, membatalkan putusan Pengadilah Hubungan Industrial (PHI) Medan yang memberikan atribut imunitas dimana

Mempunyai pengalaman meneliti di dalam negeri dan atau di luar negeri (mempunyai skor lebih tinggi) baik mandiri ataupun dalam tim yang dibuktikan dengan melampirkan bukti surat

Perlakukan yang tidak manusiawi juga merupakan salah satu faktor dimana para anak yang bermasalah dengan hukum kian hari kian banyak, bahwa Pelaksanaan Peradilan

Hubungan Fungsi Kognitif Dengan Risiko Jatuh Pada Lanjut Usia Di PSTW Unit Budhi Luhur Yogyakarta... Mild Cognitive Impairment (MCI): Transisi dari Penuaan Normal

Peserta dikelompokkan pada dua kelompok:

[r]