1 BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Kerja Praktek
Akuntansi keuangan pemerintah daerah merupakan bagian dari akuntansi sektor publik, yang mencatat dan melaporkan semua transaksi yang berkaitan dengan keuangan daerah. Ruang lingkup keuangan negara yang dikelola langsung oleh Pemerintah Pusat adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), dan yang dikelola langsung oleh Pemerintah Daerah adalah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) (Nunuy Nur Afiah, 2009: 4).
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara tersebut khususnya pada pasal 30, 31 dan pasal 32 disebutkan bahwa Presiden/Gubernur/Bupati/Walikota menyampaikan pertanggungjawaban pelaksanaan APBN/APBD setidak-tidaknya meliputi laporan realisasi APBN/APBD, Neraca, Laporan Arus Kas, dan Catatan Atas Laporan Keuangan. Laporan Keuangan tersebut disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) (Abdul Hafiz Tanjung, 2008: 2).
B A B I P e n d a h u l u a n | 2
cash) untuk meningkatkan nilai tambah sumber daya keuangan (Penjelasan UU No 1 Tahun 2004).
Azas umum pengelolaan keuangan daerah yang diterapkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, asas umum tersebut sesuai isi pasal 4 dari Peraturan Pemerintah dimaksud, (Abdul Hafiz Tanjung, 2008: 18) yaitu : Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efisien, ekonomis, efektif, transparan, dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat; Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan dalam suatu sistem yang terintegrasi yang diwujudkan dalam APBD yang setiap tahun ditetapkan dengan peraturan daerah.
B A B I P e n d a h u l u a n | 3
Adapun software aplikasi SIPKD dan Regional SIKD yang akan dikembangkan yaitu meliputi (Materi Pelatihan Aplikasi SIPKD Modul Penatausahaan) : Aplikasi Core System (Perencanaan, Penganggaran, Kas dan Akuntansi); Aplikasi Non-Core System (Hutang, Piutang, Pengelolaan Asset dan Sistem Penggajian); Aplikasi Sistem Informasi Eksekutif (SIE) dan Portal SIKD.
SIPKD (Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah) merupakan seperangkat aplikasi terpadu yang dipergunakan sebagai alat bantu dalam meningkatkan efektifitas implementasi berbagai regulasi bidang pengelolaan keuangan daerah yang didasarkan pada asas efisiensi, ekonomis, efektif, transparan, akuntabel dan auditable (http://usadi.co.id/). Tujuan utama program SIPKD dan Regional SIKD adalah mengembangkan, menginstalasikan, dan mengimplementasikan aplikasi keuangan daerah berdasarkan intenational best practice komputerisasi SIPKD dan Regional SIKD di provinsi dan 138 kabupaten/kota terpilih dan manfaat dari adanya program SIPKD dan Regional SIKD adalah untuk membantu memudahkan provinsi/kabupaten/kota dalam menyusun anggaran, pealkasanaan, dan penatausahaan, akuntansi dan pelaporan maupun pertanggungjawban pelaksanaan APBD tahun berkenaan (Materi Pelatihan Aplikasi SIPKD Modul Penatausahaan).
B A B I P e n d a h u l u a n | 4
Administrator Keuangan Daerah (Materi Pelatihan Aplikasi SIPKD Modul Penatausahaan).
Pengelolaan keuangan daerah yang baik perlu ditunjang oleh pemahaman sistem akuntansi keuangan daerah yang baik agar penatasusahaan keuangan di daerah memiliki akurasi dan akuntabilitas yang tinggi. Suwardjono (2005:159) menegaskan bahwa akuntansi akan mempunyai peran yang nyata dalam kehidupan sosial ekonomi kalau informasi yang dihasilkan oleh akuntansi dapat mengendalikan perilaku pengambil kebijakan ekonomik untuk bertindak menuju ke suatu pencapaian tujuan sosial dan ekonomik negara. Salah satu tujuan ekonomik negara adalah alokasi sumber daya ekonomik secara efisien sehingga sumber daya ekonomik yang menguasai hajat hidup orang banyak dapat dinikmati masyarakat secara optimal. Hal senada dikemukakan Hay (1997:4) bahwa secara umum tujuan akuntansi dan pelaporan keuangan bagi pemerintah adalah untuk: (1) menyajikan informasi keuangan yang berguna untuk pengambilan keputusan ekonomik, politik, dan sosial, serta menampilkan akuntabilitas dan stewardship; (2) menyajikan informasi yang berguna untuk mengevaluasi kinerja manajer dan organisasi (Askam Tuasikal, Universitas Pattimura).
Selain, pemahaman atas akuntansi keuangan daerah juga merupakan salah satu dimensi penting yang tidak kalah penting dalam pengelolaan adalah dengan pengawasan yang baik maka alokasi anggaran publik yang tercermin dalam anggaran pendapatan daerah (APBD) dapat diperuntukan untuk kepentingan publik (Askam Tuasikal, Universitas Pattimura).
B A B I P e n d a h u l u a n | 5
mempunyai tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang permukiman dan perumahan. Tugas pokok ini dilakukan berdasarkan asas otonomi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan, serta kebijakan teknis urusan bidang permukiman dan perumahan yang meliputi tata ruang kawasan, permukiman, perumahan, dan jasa konstruksi (http://diskimrum.jabarprov.go.id/ 2010).
Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah ini, Dinas Permukiman dan Perumahan telah mengimplementasikan aplikasi keuangan daerah berdasarkan kebutuhan dan kondisi daerah sesuai dengan sistem pengolahan keuangan daerah yang berlaku. Dalam pengelolaan keuangan daerah pada Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat ini terdapat beberapa kendala yang sering dihadapi, seperti terlambatnya menetapkan APBD, keadaan ini sering dipicu dengan banyaknya isian keterangan yang kurang relevan, rumitnya konten dan format KUA-PPAS, dan lamanya pembahasan APBD. Selain itu juga, adanya kekurangjelasan prosedur penatausahaan APBD.
B A B I P e n d a h u l u a n | 6
1.2 Maksud dan Tujuan Kerja Praktek
Maksud dari penulis mengadakan kerja praktek ini adalah memenuhi salah satu syarat Mata Kuliah Kerja Praktek dan tujuan penulis mengadakan kerja praktek ini yaitu :
1. Untuk mengetahui pengelolaan keuangan daerah di DISKIMRUM Provinsi Jawa Barat.
2. Untuk mengetahui hambatan pengelolaan keuangan daerah di DISKIMRUM Provinsi Jawa Barat.
3. Untuk mengetahui upaya mengatasi hambatan pengelolaan keuangan daerah di DISKIMRUM Provinsi Jawa Barat
1.3 Kegunaan Kerja Praktek
Kegunaan kerja praktek ini diharapkan akan memberi manfaat bagi penulis, bagi instansi, serta masyarakat secara umum.
1. Bagi Penulis
Hasil kerja prktek ini dapat digunakan sebagai bahan masukkan dan perbandingan yang dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan serta menjadi informasi dasar yang memadai tentang pengelolaan keuangan daerah di DISKIMRUM Provinsi Jawa Barat.
2. Bagi Instansi
B A B I P e n d a h u l u a n | 7
3. Bagi pihak lainnya
Dapat menjadi tambahan referensi dan tambahan informasi mengenai pengelolaan keuangan daerah di DISKIMRUM Provinsi Jawa Barat, serta menambah pengetahuan rekan mahasiswa lain yang kelak akan membutuhkannya.
1.4 Metode Kerja Praktek
Metode kerja praktek yang dilaksanakan penulis dalam penulisan laporan kerja praktek pada DISKIMRUM Provinsi Jawa Barat ini adalah block release yaitu metode pelaksanaan kerja praktek dalam satu periode tertentu.
Adapun teknik dalam pengumpulan data dan informasi sebagai materi pendukung dalam penyusunan laporan ini adalah :
1. Riset Lapangan (Field research)
Yaitu penelitian yang dilakukan penulis dengan cara terjun langsung pada objek penelitian. Penelitian lapangan yang dilakukan melelui metode pengambilan data yang tersedia di lapangan yaitu Wawancara (Interview), penulis melakukan Tanya jawab dengan para pegawai atau petugas yang bertanggungjawab dengan perusahaan tersebut.
2. Penelitian Kepustakaan (library research)
B A B I P e n d a h u l u a n | 8
1.5 Lokasi dan Waktu Kerja Praktek
Kerja praktek ini dilakukan di Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat pada bagian keuangan yang bertempat di di Jl. Kawaluyaan Indah No. 4 Bandung. Waktu pelaksanaan kerja praktek selama satu bulan, terhitung dari tanggal 18 Juli 2011 sampai dengan 16 Agustus 2011. Waktu kerja praktek adalah
B A B I P e n d a h u l u a n | 9
Tabel 1.1
Waktu Pelaksanaan Kerja Praktek
NO KEGIATAN JULI AGUSTUS SEPTEMBER OKTOBER NOVEMBER DESEMBER
10 BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
2.1 Sejarah Instansi
Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu Dinas yang bergerak dalam bidang Ke Cipta Karyaan, sebelumnya bernama Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Jawa Barat, pada tahun 2009 berubah menjadi Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat berdasarkan Peraturan Gubernur Nomor 41 Tahun 2009 tentang Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang ada di lingkungan Provinsi Jawa Barat
Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu unsur Organisasi Pemerintah Daerah (OPD) Provinsi Jawa Barat yang mempunyai Tugas pokok melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang permukiman dan perumahan berdasarkan asas otonomi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan, serta kebijakan teknis urusan bidang permukiman dan perumahan ang meliputi tata ruang kawasan, permukiman, perumahan, dan jasa konstruksi
Berdasarkan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Provinsi Jawa Barat, Surat Edaran Gubernur Jawa Barat Nomor 061/01/Org tentang Singkatan Nomenklatur Organisasi Perangkat Daerah, serta Keputusan Guburnur Jawa Barat Nomor 821.27/Kep.1301-A/Peg.2008,
B A B I I G a m b a r a n U m u m P e r u s a h a a n | 11
Dinas Tata Ruang dan Permukiman Provinsi Jawa Barat (DISTARKIM) Provinsi Jawa Barat.
2.1.1 Visi
Dengan Pelayanan Prima Dinas Permukiman dan Perumahan Menjadi Andalan Menuju Terwujudnya Permukiman dan Perumahan yang Produktif, Harmonis dan Berkelanjutan.
Penjelasan :
Pelayanan Prima : Dinas Permukiman mengutamakan upaya untuk memberikan pelayanan yang prima dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya sebagai OPD bidang permukiman dan perumahan Andalan : Dinas Permukiman dan Perumahan menjadi OPD utama dan unggulan dalam mewujudkan permukiman dan perumahan yang produktif, harmonis dan berkelanjutan
Produktif : Mendorong pemenuhan perumahan dan permukiman sebagai sarana pendidikan keluarga, persemaian budaya dan pengembangan ekonomi dengan partisipasi penuh masyarakat menuju kemandirian
Harmonis : Mendorong harmonisasi antar wilayah dan antar sektor, antar jenjang pemerintahan, antar daerah, dan antar pelaku pembangunan.
B A B I I G a m b a r a n U m u m P e r u s a h a a n | 12
2.1.2 Misi
1. Meningkatkan kinerja penataan ruang yang berkualitas dan implementatif.
2. Meningkatkan ketersediaan dan kualitas prasarana dan sarana permukiman.
3. Meningkatkan fasilitasi ketersediaan dan kualitas perumahan yang terjangkau.
4. Meningkatkan kualitas dan tertib penyelenggaraan jasa konstruksi. 5. Meningkatkan kinerja penyelenggaraan pemerintahan berbasis
pemberdayaan, kemitraan dan kemandirian.
2.2 Struktur Organisasi Instansi
Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 21 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah, telah mengatur Susunan Organisasi dan Tata Kerja Susunan Organisasi Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat, terdiri atas :
a. Kepala;
b. Sekretariat, membawahkan :
1. Subbagian Perencanaan dan Program; 2. Subbagian Keuangan;
3. Subbagian Kepegawaian dan Umum;
B A B I I G a m b a r a n U m u m P e r u s a h a a n | 13
2. Seksi Kawasan Strategis;
3. Seksi Pengendalian dan Pengawasan; d. Bidang Permukiman, membawahkan :
1. Seksi Air Minum;
2. Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman; 3. Seksi Tata Bangun dan Lingkungan;
e. Bidang Perumahan, membawahkan : 1. Seksi Perumahan Perkotaan; 2. Seksi Perumahan Perdesaan; 3. Seksi Pengembangan Kawasan; f. Bidang Jasa Konstruksi, membawahkan :
1. Seksi Bina Teknik dan Gedung Negara; 2. Seksi Pemberdayaan;
3. Seksi Pengaturan dan Pengawasan.
2.3 Uraian Tugas Instansi
Suatu organisasi/instansi untuk mencapai tujuannya, maka diperlukan uraian tugas pokok dan fungsi yang jelas dan teratur, berikut ini adalah uraiannya: 1. Kepala Bappeda
Tugas Pokok :
Melaksanakan penyusunan dan pelaksanaan kebijakan lingkup
B A B I I G a m b a r a n U m u m P e r u s a h a a n | 14
Fungsi :
a. Perumusan kebijakan teknis Permukiman dan Perumahan; b. Pengkoordinasian penyusunan Permukiman dan Perumahan;
c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas lingkup Permukiman dan Perumahan;
d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.
e. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan laporan penyelenggaraan kegiatan Dinas.
2. Sekretariat
Tugas Pokok :
Melaksanakan sebagian tugas Dinas Permukiman dan Perumahan
lingkup kesekretariatan. Fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan rencana kegiatan kesekretariatan;
b. Pelaksanaan kesekretariatan Dinas Permukiman dan Perumahan yang meliputi Perencanaan dan Program, Keuangan, dan Kepegawaian dan Umum;
c. Pelaksanaan pengkoordinasian penyelenggaraan tugas-tugas Bidang;
d. Pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan rencana, program, evaluasi dan pelaporan kegiatan Dinas;
B A B I I G a m b a r a n U m u m P e r u s a h a a n | 15
f. Pembinaan, monitoring, evaluasi dan laporan kegiatan kesekretariatan.
Subbagian Perencanaan dan Program
Tugas Pokok :
Melaksanakan koordinasi perencanaan dan penyusunan
program.
Fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan bahan perencanaan dan program kerja Sekretariat dan Subbagian Perencanaan dan Program.
b. Pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan koordinasi perencanaan dan program dinas yang meliputi bidang tata ruang kawasan, permukiman, perumahan, dan jasa konstruksi. c. Pelaksanaan penyusunan bahan hasil koordinasi perencanaan
dan program dinas yang meliputi bidang tata ruang kawasan, permukiman, perumahan, dan jasa konstruksi.
d. Pelaksanaan pengkoordinasian perencanaan dan program UPTD.
Subbagian Keuangan
Tugas Pokok :
Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan di
B A B I I G a m b a r a n U m u m P e r u s a h a a n | 16
Fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan bahan rencana anggaran belanja langsung dan tidak langsung dinas.
b. Pelaksanaan dan koordinasi pengelolaan teknis administrasi keuangan dinas.
c. Pelaksanaan koordinasi pengelolaan keuangan pada UPTD. Subbagian Kepegawaian dan Umum
Tugas Pokok :
Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian,
ketatalaksanaan, umum dan perlengkapan.
Fungsi :
a. Pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan mutasi, pengembangan karir, kesejahteraan dan disiplin pegawai dan pengelolaan administrasi kepegawaian lainnya.
b. Pelaksanaan penyusunan bahan penyelenggaraan pembinaan kelembagaan, ketatalaksanaan dan rumah tangga.
c. Pelaksanaan administrasi, dokumentasi peraturan perundang-undangan, kearsipan dan perpustakaan.
d. Pelaksanaan tugas kehumasan dinas. e. Pengelolaan perlengkapan dinas. 3. Bidang Tata Ruang Kawasan
Tugas Pokok :
B A B I I G a m b a r a n U m u m P e r u s a h a a n | 17
Fungsi :
a. Terselenggaranya penataan ruang kawasan strategis berbasis daya dukung lingkungan dan potensi lokal.
b. Terselenggaranya penataan ruang dan pengelolaan perkotaan dan perdesaan yang memenuhi standar dan terintegrasi.
c. Terselenggaranya tertib penataan ruang melalui penguatan perangkat dan pelaksanaan pengendalian dan pengawasan penataan ruang.
Seksi Tata Perkotaan dan Perdesaan
Tugas Pokok :
Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis, fasilitasi
dan pelaksanaan pengelolaan tata perkotaan dan perdesaan.
Fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan dan strategi operasional serta NSPK di bidang penataan ruang dan pembangunan perkotaan dan perdesaan;
b. pelaksanaan pemberian bantuan teknis dan fasilitasi perencanaan tata ruang dan penataan perkotaan perdesaan; c. pelaksanaan penyusunan dan pengkajian bahan rencana
strategis bidang Permukiman dan Perumahan; Seksi Kawasan Strategis
B A B I I G a m b a r a n U m u m P e r u s a h a a n | 18
Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis, fasilitasi
dan pelaksanaan penataan kawasan strategis.
Fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan dan strategi operasional serta NSPK di bidang penataan ruang kawasan strategis;
b. pelaksanaan pemberian bantuan teknis dan fasilitasi penataan ruang kawasan strategis;
c. pelaksanaan penyusunan bahan rencana program penataan ruang kawasan strategis;
d. pelaksanaan penataaan ruang kawasan strategis provinsi Seksi Pengendalian dan Pengawasan
Tugas Pokok :
Melaksanakan pengendalian dan pengawasan pengelolaan tata
ruang kawasan, permukiman dan perumahan.
Fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan dan strategi operasional serta NSPK tentang pengendalian pemanfaatan ruang serta pengawasan bidang permukiman dan perumahan; b. pelaksanaan pemberian bantuan teknis dan fasilitasi
B A B I I G a m b a r a n U m u m P e r u s a h a a n | 19
c. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pemanfaatan ruang kawasan strategis, kawasan pesisir, kawasan perkotaan dan perdesaan yang bersifat lintas batas;
4. Bidang Permukiman Tugas Pokok :
Meningkatnya akses masyarakat terhadap akses prasarana dan sarana
dasar permukiman (mencakup persampahan, air bersih, air limbah).
Fungsi :
a. Meningkatkan cakupan pelayanan persampahan dan sistem pengelolaan persampahan regional
b. Meningkatkan cakupan pelayanan air minum di perkotaan dan perdesaan
c. Meningkatkan cakupan pelayanan air limbah domestik dan non domestik
d. Meningkatkan sistem drainase regional
e. Meningkatkan penataan bangunan dan lingkungan yang berbasis mitigasi bencana dan kearifan lokal
Seksi Air Minum
Tugas Pokok :
Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis, fasilitasi
B A B I I G a m b a r a n U m u m P e r u s a h a a n | 20
Fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan dan strategi operasional serta NSPK di bidang air minum;
b. pelaksanaan pemberian bantuan teknis dan fasilitasi pengembangan sistem air minum;
c. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian pengembangan sistem air minum.
Seksi Penyehatan Lingkungan Permukiman
Tugas Pokok :
Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis, dan
fasilitasi pengembangan penyehatan lingkungan permukiman.
Fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan dan strategi operasional serta NSPK penyehatan lingkungan permukiman; b. pelaksanaan pemberian bantuan teknis dan fasilitasi
pengembangan penyehatan lingkungan permukiman;
c. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian penyehatan lingkungan permukiman;
Seksi Tata Bangun dan Lingkungan
Tugas Pokok :
Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan fasilitasi
B A B I I G a m b a r a n U m u m P e r u s a h a a n | 21
Fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan dan strategi operasional serta NSPK tata bangunan dan lingkungan;
b. pelaksanaan pemberian bantuan teknis dan fasilitasi perencanaan penataan bangunan dan lingkungan;
5. Bidang Perumahan Tugas Pokok :
Meningkatnya pemenuhan perumahan yang mandiri dan produktif.
Fungsi :
a. Meningkatnya ketersediaan rumah bagi masyarakat khususnya MBR b. Meningkatnya akses masyarakat terhadap perumahan
c. Meningkatnya kualitas lingkungan perumahan Seksi Perumahan Perkotaan
Tugas Pokok :
Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan
fasilitasi pengembangan perumahan perkotaan.
Fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan dan strategi operasional serta NSPK dalam perumahan perkotaan;
b. pelaksanaan pemberian bantuan teknis dan fasilitasi pengembangan perumahan perkotaan;
B A B I I G a m b a r a n U m u m P e r u s a h a a n | 22
Seksi Perumahan Perdesaan
Tugas Pokok :
Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan
fasilitasi pengembangan perumahan perdesaan.
Fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan dan strategi operasional serta NSPK perumahan perdesaan;
b. pelaksanaan pemberian bantuan teknis dan fasilitasi pengembangan perumahan perdesaan;
c. pelaksanaan pengawasan dan pengendalian perumahan perdesaan;
Seksi Pengembangan Kawasan
Tugas Pokok :
Melaksanakan penyusunan bahan kebijakan teknis dan
fasilitasi pengembangan kawasan perumahan. Fungsi :
a. pelaksanaan penyusunan bahan kebijakan dan strategi operasional serta NSPK pengembangan kawasan perumahan; b. pelaksanaan pemberian bantuan teknis perencanaan dan
bantuan fisik pembangunan kawasan sbagai stimulan;
B A B I I G a m b a r a n U m u m P e r u s a h a a n | 23
d. pelaksanaan koordinasi dengan pemerintah dalam rangka fasilitasi pengembangan kawasan pada kabupaten/kota serta masyarakat pengembang.
6. Bidang Jasa Konstruksi Tugas Pokok :
Terwujudnya keamanan dan keserasian dalam pembangunan
permukiman dan perumahan melalui pembinaan penyelenggaraan jasa konstruksi.
Fungsi :
a. Terlaksananya pembinaan teknis terhadap penyedia dan pengguna jasa konstruksi
b. Terkendalinya penyelenggaraan jasa konstruksi
c. Terselenggaranya pembangunan konstruksi yang berkualitas dan berwawasan lingkungan
Seksi Bina Teknik dan Gedung Negara
Tugas Pokok :
Melaksanakan pembinaan teknis dalam pembangunan
bangunan gedung negara dan bangungan gedung milik provinsi.
Fungsi :
B A B I I G a m b a r a n U m u m P e r u s a h a a n | 24
b. pelaksanaan bimbingan dan pembinaan teknis jasa konstruksi dan bangunan gedung;
c. pelaksanaan pengelolaan bangunan gedung negara dan bangunan gedung milik pemerintah provinsi;
d. pelaksanaan pengendalian kegiatan Seksi Bina Teknik dan Gedung Negara.
Seksi Pemberdayaan
Tugas Pokok :
Melaksanakan pembinaan dalam aspek pemberdayaan terhadap
penyedia jasa, pengguna jasa maupun masyarakat.
Fungsi :
a. pelaksanaan penyiapan bahan NSPK dalam rangka pelaksanaan pemberdayaan;
b. pelaksanaan pembinaan dalam aspek pemberdayaan melalui pengembangan kemampuan sumber daya manusia, teknologi, sistem informasi, penelitian dan jasa konstruksi;
c. pelaksanaan pemantauan dan pengawasan dalam pelaksanaan pemberdayaan sumber daya manusia di kabupaten/kota dan lembaga;
B A B I I G a m b a r a n U m u m P e r u s a h a a n | 25
Seksi Pengaturan dan Pengawasan
Tugas Pokok :
Melaksanakan pembinaan dalam aspek pengaturan dan
pengawasan bidang jasa konstruksi dan gedung negara.
Fungsi :
a. pelaksanaan penyiapan bahan NSPK dalam pengaturan dan pengawasan jasa konstruksi;
b. pelaksanaan penyampaian NSPK dalam pengaturan dan pengawasan jasa konstruksi kepada penyedia jasa, pengguna jasa dan masyarakat;
c. pelaksanaan koordinasi dan kerjasama dengan pemerintah, pemerintah kabupaten/kota dan lembaga.
d. pelaksanaan pengelolaan kegiatan seksi pemberdayaan.
2.4 Aspek Kegiatan Instansi
Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat merupakan lembaga Pemerintah Provinsi yang melaksanakan urusan pemerintahan daerah bidang permukiman dan perumahan berdasarkan asas otonomi, dekonsentrasi dan tugas pembantuan.
Fungsi dari Dinas Permukiman dan Perumahan meliputi :
B A B I I G a m b a r a n U m u m P e r u s a h a a n | 26
Penyelenggaraan urusan bidang permukiman dan perumahan yang meliputi tata ruang kawasan, permukiman, perumahan, dan jasa konstruksi;
Penyelenggaraan pembinaan dan pelaksanaan tugas-tugas bidang permukiman dan perumahan yang meliputi tata ruang kawasan, permukiman, perumahan, dan jasa konstruksi;
57 BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan pelaksanaan kerja praktek dan setelah penulis menganalisa kegiatan yang berkaitan dengan Pengelolaan Keuangan Daerah pada Dinas Permukiman dan Perumahan (DISKIMRUM) Provinsi Jawa Barat, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, mengemukakan asas umum pengelolaan keuangan daerah, isi pasal 4 dari Peraturan Pemerintah dimaksud, yaitu : Keuangan daerah dikelola secara tertib, taat pada peraturan perundang-undangan, efektif efisien, ekonomis transparan dan bertanggungjawab dengan memperhatikan azas keadilan, kepatutan dan manfaat untuk masyarakat dan Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan dalam suatu sistem yang terintegrasi yang diwujudkan dalam APBD yang setiap tahun ditetapkan dengan peraturan daerah.
B A B I V K e s i m p u l a n d a n S a r a n | 58
3. Prosedur Penyusunan APBD, yaitu : Perda menerbitkan 2 surat penetapan Perda, surat tersebut diproses menjadi Surat Pemberitahuan kemudian Surat Pemberitahuan tersebut dikirim ke bagian SKPD, setelah Surat tersebut dirancang menjadi Dokumen DPA-SKPD, dokumen tersebut disusun menjadi rancangan anggaran kas SKPD dan menghasilkan 3 dokumen, 3dokumen tersebut dikirim kebagian TAPD melalui bagian PPRD untuk diproses bersama dengan verifikasi kepala SKPD, jika dalam hasil verifikasi tersebut tidak sesuai dokumen tersebut dikembalikan kebagian SKPD, apabila dokumen tersebut sesuai dengan ketentua Per KDH maka disiapkan untuk penyiapan rancangan DPA-SKPD dan rancangan anggaran kas kemudian dokumen anggaran kas dikirim,kebagian PPKD kembali untuk disusun menjadi anggaran kas pemerintah Daerah dan langsung diarsipkan, lalu dokumen rancangan DPA-SKPD dikirim kebagian Sekda untuk meminta persetujuan, jika tidak setuju akan dikirim kembali kebagian TAPD dan dirancang kembali, jika disetujui dokumen rancangan DPA-SKPD dikirim kebagian PPKD untuk disahkan.
B A B I V K e s i m p u l a n d a n S a r a n | 59
Satuan Kerja Perangkat Daerah), DPA-SKPD 2.2.1 (Rincian Anggaran Belanja Langsung menurut Program dan Per Kegiatan Satuan Kerja Perangkat Daerah), DPA-SKPD 3.1 (Rincian Penerimaan Pembiayaan Daerah), DPA-SKPD 3.2 (Rincian Pengeluaran Pembiayaan Daerah). 5. Kendala dalam Pengelolaan Keuangan Daerah yang dihadapi oleh Dinas
Permukiman dan Perumahan (DISKIMRUM) Provinsi Jawa Barat, yaitu: Terlambatnya dalam menetapkan APBD dan kekurangjelasan prosedur penatausahaan APBD.
6. Upaya yang dilakukan oleh Dinas Permukiman dan Perumahan (DISKIMRUM) Provinsi Jawa Barat untuk mengatasi kendala dalam Pengelolaan Keuangan Daerah, yaitu : membina hubungan yang harmonis dan bersinergi antara eksekutif maupun legislatif perlu dilakukan secara mendalam dan menyeluruh, mengumpulkan bukti-bukti Surat Pertanggungjawaban (SPJ) dengan segera atau secepatnya, dan juga diusahakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang belum merata, agar bisa secepat mungkin diatasi.
4.2 Saran
B A B I V K e s i m p u l a n d a n S a r a n | 60
TINJAUAN ATAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI
DINAS PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN (DISKIMRUM)
PROVINSI JAWA BARAT
LAPORAN KERJA PRAKTEK
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mata Kuliah Kerja Praktek Jenjang Strata Satu Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Oleh :
NAMA : ADITYA RIZKI ANGGANA
NIM : 21108091
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
61
DAFTAR PUSTAKA
Abdul, Halim. 2004. Akuntansi Keuangan Daerah. Jakarta: Salemba Empat. Mardiasmo. 2004. Otonomi dan manajemen keuangan daerah. Yogyakarta:
Salemba Empat.
Tanjung, Abdul Hafiz. 2008. Akuntansi Pemerintahan Daerah. Bandung: Alfabeta.
Tuasikal, Askam. Pengaruh Pengawasan, Pemahaman Sistem Akuntansi Keuangan dan Pengelolaan Keuangan Terhadap Kinerja Unit Satuan Kerja Pemerintah Daerah (Studi pada Provinsi dan Kabupaten/Kota di Maluku). Universtas Pattimura.
Materi Pelatihan Aplikasi SIPKD Modul Penatausahaan. USADI SISTEMINDO INTERMATIKA.
D
D
A
A
F
F
T
T
A
A
R
R
R
R
I
I
W
W
A
A
Y
Y
A
A
T
T
H
H
I
I
D
D
U
U
P
P
B
BiiooddaattaaDDiirrii::
Nama : Aditya Rizki Anggana
Nama Panggilan : Adit
Tempat, tanggal lahir : Bandung, 12 Agustus 1990
Alamat : Jalan Dago Pojok No. 30/161C RT : 04, Rw : 05
Bandung 40135
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-Laki
Kewarganegaraan : Indonesia
Suku bangsa : Sunda
R
RiiwwaayyaattPPeennddiiddiikkaann::
Universitas Komputer Indonesia Bandung, Jawa Barat, 2008-sekarang SMAN 19 Bandung, Jawa Barat, 2005-2008
SMPN 7 Bandung, Jawa Barat, 2002-2005 SDN Coblong 3 Bandung, Jawa Barat, 1995-2002
P
PeennggaallaammaannOOrrggaanniissaassii::
ii
KATA PENGANTAR
Assalammu’alaikum, Wr.Wb.
Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang memberikan rahmat, karunia dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktek Kerja Lapangan yang disusun dan diajukan untuk memenuhi salah satu syarat mata kuliah kerja praktek Jenjang Strata Satu Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung. Dalam penyusunan laporan ini, penulis mengambil judul “TINJAUAN ATAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DI DINAS PERMUKIMAN DAN PERUMAHAN (DISKIMRUM) PROVINSI JAWA BARAT”.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih terdapat banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna karena keterbatasan pengetahuan dan wawasan penulis, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang berguna bagi semua pihak, bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya untuk masa yang akan datang.
Pada kesempatan kali ini penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada:
iii
2. Prof. Dr. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si., Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung.
3. Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si., Selaku Ketua Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung.
4. Wati Aris Astuti, SE., M.Si., Selaku Dosen Koordinator Kerja Praktek Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung.
5. Siti Kurnia Rahayu, SE., M.Ak., Ak., Selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk memberikan bimbingan dan koreksi dalam penulisan Laporan Kerja Praktek ini.
6. Ely Suhayati, SE., M.Si., Ak., Selaku Dosen Wali kelas Ak-2.
7. Bapak Supyandi, Selaku Pembimbing di perusahaan terima kasih atas saran dan bimbingannya selama penulis melaksanakan kerja praktek di Dinas Permukiman dan Perumahan Provinsi Jawa Barat.
8. Yang Tercinta Kedua Orang Tuaku Kurnia Priadi dan Maryati serta Kakakku Gilang Permana dan Adik Kembarku Andika Rizki Rohandi yang berkat kesabaran, dorongan dan doa maupun memberikan motivasi bagi penulis dalam menyelasaikan Laporan Kerja Praktek ini.
iv
10.Serta Teman-temanku AK-2 yang tidak bisa disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungannya.
11.Sahabat-sahabatku di HMAk semoga akan menjadi sebuah kenangan yang tidak bisa dilupakan di HMAk.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dan bersyukur kepada Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang selalu memberikan rahmat dan hidayah-Nya serta bagi semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan laporan kerja praktek ini.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Bandung, 2011