data:text/html;charset=utf8,%3Cdiv%20id%3D%22container%22%20style%3D%22textalign%3A%20left%3B%20verticalalign%3A%20top%3B%20margin%… 1/8
Posted on 3 Mei 2010 by andukot
BAB I
PENDAHULUAN
Pembagian kekuasaan pemerintahan seperti didapat garisgaris besarnya dalam susunan ketatanegaraan menurut UndangUndang Dasar 1945 adalah bersumber kepada susunan ketatanegaraan Indonesia asli, yang dipengaruhi besar oleh pikiranpikiran falsafah negara Inggris, Perancis, Arab, Amerika Serikat dan Soviet Rusia. Aliran pikiran itu oleh Indonesia dan yang datang dari luar, diperhatikan sungguhsungguh dalam pengupasan ketatanegaraan ini, sematamata untuk menjelaskan pembagian kekuasaan pemerintahan menurut konstitusi proklamasi.
Pembagian kekuasaan pemerintah Republik Indonesia 1945 berdasarkan ajaran pembagian kekuasaan yang dikenal garisgaris besarnya dalam sejarah ketatanegaraan Indonesia; tetapi pengaruh dari luar; diambil tindakan atas tiga kekuasaan, yang dinamai Trias Politica, seperti dikenal dalam sejarah kontitusi di Eropa Barat dan amerika Serikat.
Ajaran Trias Politica diluar negeri pada hakikatnya mendahulukan dasar pembagian kekuasaan, dan pembagian atas tiga cabang kekuasaan (Trias Politica) adalah hanya akibat dari pemikiran ketatanegaraan untuk memberantas tindakan sewenangwenang pemerintah dan untuk menjamin kebebasan rakyat yang terperintah.
Ajaran Trias Politika dilahirkan oleh pemikir Inggris Jhon Locke dan oleh pemikir Perancis de Montesquieu dijabarkan dalam bukunya L’Espris des Lois, yang mengandung maksud bahwa kekuasaan masingmasing alat perlengkapan negara atau lembaga negara yang menurut ajaran tersebut adalah :
a. Badan legislatif, yaitu badan yang bertugas membentuk Undangundang
b. Badan eksekutif yaitu badan yang bertugas melaksanakan undang undang
Andukot Ismael Mari Berteman
Beranda
Lowongan Kerja
Persembahan
RSS Entri | Comments RSS Cari
Ikuti
Ikuti “Forum
Indonesiana”
Kirimkan setiap pos baru ke Kotak
Masuk Anda.
Bergabunglah dengan 50 pengikut lainnya
Masukkan alamat email Anda
c. Badan judikatif, yaitu badan yang bertugas mengawasi pelaksanaan Undangundang, memeriksa dan megadilinya.
BAB II PEMBAHASAN
Sistem ketatanegaraan Republik Indonesia menurut UUD 1945, tidak menganut suatu sistem negara manapun, tetapi adalah suatu sistem khas menurut kepribadian bangsa indonesia, namun sistem ketatanegaraan Republik indonesia tidak terlepas dari ajaran Trias Politica Montesquieu. Ajaran trias politica tersebut adalah ajaran tentang pemisahan kekuasaan negara menjadi tiga yaitu Legislatif, Eksekutif, dan Judikatif yang kemudian masingmasing kekuasaan tersebut dalam pelaksanaannya diserahkan kepada satu badan mandiri, artinya masingmasing badan itu satu sama lain tidak dapat saling mempengaruhi dan tidak dapat saling meminta pertanggung jawaban.
Apabila ajaran trias politika diartikan suatu ajaran pemisahan kekuasaan maka jelas Undangundang Dasar 1945 menganut ajaran tersbut, oleh karena memang dalam UUD 1945 kekuasaan negara dipisahpisahkan, dan masingmasing kekuasaan negara tersebut pelaksanaannya diserahkan kepada suatu alat perlengkapan negara.
Susunan organisasi negara adalah alatalat perlengkapan negara atau lembagalembaga negara yang diatur dalam UUD 1945 baik baik sebelum maupun sesudah perubahan. Susunan organisasi negara yang diatur dalam UUD 1945 sebelum perubahan yaitu :
(1) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
(2) Presiden
(3) Dewan Pertimbagan Agung (DPA)
(4) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
(5) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
(6) Mahkmah Agung (MA)
Badanbadan kenegaraan itu disebut lembagalembaga Negara. Sebelum perubahan UUD 1945 lembagalembaga Negara tersebut diklasifikasikan, yaitu MPR adalah lembaga tertinggi Negara, sedangkan lembagalembaga kenegaraan lainnya seperti presiden, DPR, BPK, DPA dan MA disebut sebagai lembaga tinggi Negara.
Sementara itu menurut hasil perubahan lembagalembaga negara yang terdapat dalam UUD 1945 adalah sebagai berikut:
(1) Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)
(2) Presiden
(3) Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
(4) Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
(5) Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
(6) Mahkmah Agung (MA)
(7) Mahkamah Konstitusi (MK)
Secara institusional, lembagalembaga negara merupakan lembaga kenegaraan yang berdiri sendiri yang satu tidak merupakan bagian dari yang lain. Akan tetapi, dalam menjalankan kekuasaan atau wewenangnya, lembaga Negara tidak terlepas atau terpisah secara mutlak dengan lembaga negara lain, hal itu menunjukan bahwa UUD 1945 tidak menganut doktrin pemisahan kekuasaan.
Dengan perkataan lain, UUD 1945 menganut asas pembagian kekuasaan dengan menunjuk pada jumlah badanbadan kenegaraan yang diatur didalamnya serta hubungan kekuasaan diantara badanbadan kenegaraan yang ada, yaitu;
A. Sebelum Perubahan
1. MPR, sebagai pelaksana kedaulatan rakyat, mempunyai kekuasaan untuk menetapkan UUD, GBHN, memilih Presiden dan Wakil Presiden serta
data:text/html;charset=utf8,%3Cdiv%20id%3D%22container%22%20style%3D%22textalign%3A%20left%3B%20verticalalign%3A%20top%3B%20margin%… 3/8 mengubah UUD
2. Presiden, yang berkedudukan dibawah MPR, mempunyai kekuasaan yang luas yang dapat digolongkan kedalam beberapa jenis:
a. Kekuasaan penyelenggaran pemerintahan;
b. Kekuasaan didalam bidang perundang undangan, menetapakn PP, Perpu;
c. Kekuasaan dalam bidang yustisial, berkaitan dengan pemberian grasi, amnesti, abolisi dan rehabilitasi;
d. Kekuasaan dalam bidang hubungan luar negeri, yaitu menyatakan perang, membuat perdamaian dan perjanjian dengan Negara lain, mengangkat duta dan konsul.
3. DPR, sebagai pelaksana kedaulatan rakyat mempunyai kekuasaan utama, yaitu kekuasaan membentuk undangundang (bersamasama Presiden dan mengawasi tindakan presiden.
4. DPA, yang berkedudukan sebagai badan penasehat Presiden, berkewajiban memberikan jawaban atas pertanyaan presiden dan berhak mengajukan usul kepada pemerintah
5. BPK, sebagai “counterpart” terkuat DPR, mempunyai kekuasaan untuk memeriksa tanggung jawab keuangan Negara dan hasil pemeriksaannya diberitahukan kepada DPR.
6. MA, sebagai badan kehakiman yang tertinggi yang didalam menjalankan tugasnya tidak boleh dipengaruhi oleh kekuasaan pemerintah.
B. Setelah Perubahan
1. MPR, Lembaga tinggi negara sejajar kedudukannya dengan lembaga tinggi negara lainnya seperti Presiden, DPR, DPD, MA, MK, BPK, menghilangkan kewenangannya menetapkan GBHN, menghilangkan kewenangannya mengangkat Presiden (karena presiden dipilih secara langsung melalui pemilu), tetap berwenang menetapkan dan mengubah UUD, susunan keanggotaanya berubah, yaitu terdiri dari anggota Dewan Perwakilan Rakyat dan angota Dewan Perwakilan Daerah yang dipilih secara langsung melalui pemilu.
2. DPR, Posisi dan kewenangannya diperkuat, mempunyai kekuasan membentuk UU (sebelumnya ada di tangan presiden, sedangkan DPR hanya memberikan persetujuan saja) sementara pemerintah berhak mengajukan RUU, Proses dan mekanisme membentuk UU antara DPR dan Pemerintah, Mempertegas fungsi DPR, yaitu: fungsi legislasi, fungsi anggaran, dan fungsi pengawasan sebagai mekanisme kontrol antar lembaga negara.
3. DPD, Lembaga negara baru sebagai langkah akomodasi bagi keterwakilan kepentingan daerah dalam badan perwakilan tingkat nasional setelah ditiadakannya utusan daerah dan utusan golongan yang diangkat sebagai anggota MPR, keberadaanya dimaksudkan untuk memperkuat kesatuan negara Republik Indonesia, dipilih secara langsung oleh masyarakat di daerah melalui pemilu, mempunyai kewenangan mengajukan dan ikut membahas RUU yang berkaitan dengan otonomi daerah, hubungan pusat dan daerah, RUU lain yang berkait dengan kepentingan daerah.
4. BPK, Anggota BPK dipilih DPR dengan memperhatikan pertimbangan DPD, berwenang mengawasi dan memeriksa pengelolaan keuangan negara (APBN) dan daerah (APBD) serta menyampaikan hasil pemeriksaan kepada DPR dan DPD dan ditindaklanjuti oleh aparat penegak hukum, berkedudukan di ibukota negara dan memiliki perwakilan di setiap provinsi, mengintegrasi peran BPKP sebagai instansi pengawas internal departemen yang bersangkutan ke dalam BPK.
5. Presiden, Membatasi beberapa kekuasaan presiden dengan memperbaiki tata cara pemilihan dan pemberhentian presiden dalam masa jabatannya serta memperkuat sistem pemerintahan presidensial, Kekuasaan legislatif sepenuhnya diserahkan kepada DPR, Membatasi masa jabatan presiden maksimum menjadi dua periode saja, Kewenangan pengangkatan duta dan menerima duta harus memperhatikan pertimbangan DPR, kewenangan pemberian grasi, amnesti dan abolisi harus memperhatikan pertimbangan DPR, memperbaiki syarat dan mekanisme pengangkatan calon presiden dan wakil presiden menjadi dipilih secara langsung oleh rakyat melui pemilu, juga mengenai pemberhentian jabatan presiden dalam masa jabatannya. 6. Mahkmah Agung, Lembaga negara yang melakukan kekuasaan kekuasaan
pada tingkat kasasi, menguji peaturan perundangundangan di bawah Undangundang dan wewenang lain yang diberikan Undang undang.dibawahnya terdapat badanbadan peradilan dalam lingkungan Peradilan Umum, lingkungan Peradilan Agama, lingkungan Peradilan militer dan lingkungan Peradilan Tata Usaha Negara (PTUN), badanbadan lain yang yang fungsinya berkaitan dengan kekuasaan kehakiman diatur dalam Undangundang seperti : Kejaksaan, Kepolisian, Advokat/Pengacara dan lain lain.
7. Mahkamah Konstitusi, Keberadaanya dimaksudkan sebagai penjaga kemurnian konstitusi (the guardian of the constitution), Mempunyai kewenangan: Menguji UU terhadap UUD, Memutus sengketa kewenangan antar lembaga negara, memutus pembubaran partai politik, memutus sengketa hasil pemilu dan memberikan putusan atas pendapat DPR mengenai dugaan pelanggaran oleh presiden dan atau wakil presiden menurut UUD, Hakim Konstitusi terdiri dari 9 orang yang diajukan masingmasing oleh Mahkamah Agung, DPR dan pemerintah dan ditetapkan oleh Presiden, sehingga mencerminkan perwakilan dari 3 cabang kekuasaan negara yaitu yudikatif, legislatif, dan eksekutif.
Atas dasar itu, UUD 1945 meletakan asas dan ketentuanketentuan yang mengatur hubunganhubungan (kekuasaan) diantara lembagalembaga negara tersebut. Hubungan –hubungan itu adakalanya bersifat timbal balik dan ada kalanya tidak bersifat timbal balik hanya sepihak atau searah saja.
BAB III
KESIMPULAN
Sistem pembagian kekuasaan di negara Republik Indonesia jelas dipengaruhi oleh ajaran Trias Politica yang bertujuan untuk memberantas tindakan sewenangwenang penguasa dan untuk menjamin kebebasan rakyat.
Undangundang Dasar 1945 menganut ajaran Trias Politica karena memang dalam UUD 1945 kekuasaan negara dipisahpisahkan, dan masingmasing kekuasaan negara terdiri dari Badan legislatif, yaitu badan yang bertugas membentuk Undangundang, Badan eksekutif yaitu badan yang bertugas melaksanakan undang undang, Badan judikatif, yaitu badan yang bertugas mengawasi pelaksanaan Undangundang, memeriksa dan megadilinya
Menurut UUD 1945 penyelenggaran negara pelaksanaannya diserahkan kepada suatu alat perlengkapan negara seperti Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Presiden, Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Dewan Perwakilan Daerah (DPD), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Mahkmah Agung (MA), Mahkamah Konstitusi (MK).
Lembagalembaga negara merupakan lembaga kenegaraan yang berdiri sendiri yang satu tidak merupakan bagian dari yang lain. Akan tetapi, dalam menjalankan kekuasaan atau wewenangnya, lembaga Negara tidak terlepas atau terpisah secara mutlak dengan lembaga negara lain, hal itu menunjukan bahwa UUD 1945 tidak menganut doktrin pemisahan kekuasaan, dengan perkataan lain, UUD 1945 menganut asas pembagian kekuasaan dengan menunjuk pada jumlah badan badan kenegaraan yang diatur didalamnya serta hubungan kekuasaan diantara badanbadan kenegaraan yang ada.
Sistem pembagian kekuasan yang di anut oleh Republik Indonesia saat ini tidak tertutup kemungkinan akan berubah sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia, dengan di amandemen UUD 1945 tahun 19992004 menunjukan terjadinya perubahan dalam penyelenggaraan negara, namun semua itu tetap dalam kerangka kedaulatan rakyat diatas segalanya.
DAFTAR PUSTAKA
data:text/html;charset=utf8,%3Cdiv%20id%3D%22container%22%20style%3D%22textalign%3A%20left%3B%20verticalalign%3A%20top%3B%20margin%… 5/8 2. Abdy Yuhana, Sistem Ketatanegaraan Indonesia Pasca Perubahan UUD 1945,
Bandung, Fokusmedia, 2007
3. Soehino, Hukum Tatanegara, Yogyakarta, Liberty, 1985
Like this:
Twitter Facebook 5 Lagi
Filed under: Tata Negara Ditandai: | Kekuasaan Negara, Pembagian Kekuasaan, Tata Negara,Trias Politica, UUD 1945
« Cyber Sex dalam Persepsi Kejahatan Mayantara Buat Karikatur Sederhana dengan Software Photoshop »
30 Tanggapan
ade smooths, on 31 Mei 2010 at 7:47 PM said:
hebat abang…..like this
tlong penjabaran tentang MPR, DPR, dan DPDny lebih jelas lagi
ok Balas
YAYAT, on 12 Oktober 2011 at 5:33 PM said:
ya, tolong penjabaran tenteng MPR,DPR,DAN DPDNYA MENJADI JELAS JANGAN SEPOTONG SEPOTONG
Balas
Tentang iklaniklan ini
Terkait
EKSISTENSI POLITIK DAN
HUKUM DALAM
MENJALANKAN SISTEM
KBRI Protes Sebutan "Indon" di
Harian Malaysia
Pengakuan Agama Khonghucu
di Indonesia
dalam "Hukum"
dalam "Politik"
Anonymous, on 22 November 2013 at 8:23 AM said:
Ga zebo Balas
lia, on 18 Oktober 2010 at 8:53 PM said:
tolong artikel ttg “SIFAT PEMERINTAHAN” RI menurut UUD 1945, Konstitusi RIS dan UUDS 1950nya dong.. buat tugas nih.. supaya lbih lngkap lg ya.. thx Balas
ngobrolislami, on 17 Januari 2011 at 3:18 PM said:
sebenarnya islam mempunyai pandangan yang lebih luas dari nasionalis kunjungi blog saya ya
http://www.ngobrolislami.wordpress.com
ferry Balas
ira royani, on 18 Maret 2012 at 9:07 AM said:
em………. gitu dech Balas
Anonymous, on 24 Februari 2013 at 6:53 PM said:
hemmmmmzzz………
dewi, on 27 Januari 2011 at 2:53 PM said:
thanks…….@ Balas
jaka, on 26 Februari 2011 at 5:33 AM said:
SEKARANG KEDAULATAN ADA DI TANGAN PENGUSAHA YANG BERKUASA BUKAN DI RAKYAT
Balas
Nanang Kusnadi, on 3 Maret 2011 at 7:27 PM said:
Mohon penjelasan pak !
Pada Buku Pendidikan kewarganegaraan kelas IV sd dijelaskan bahwa 1. Mahkmah Agung ( MA ),adalah Badan negara yang melakukan kekuasaan kekuasaan kehakiman,
sedangkan
2. Mahkamah Konstitusi ( MK ), adalah Lembaga negara yang melakukan kekuasaan kekuasaan kehakiman.
jadi yang benar yang mana Mahkmah Agung itu Badan atau Lembaga Balas
Anonymous, on 30 Maret 2012 at 10:19 AM said:
mahkamah agung itu lembaga, Balas
Sutrisno Hadi, on 5 Maret 2011 at 10:19 PM said:
Silahkan berkarya dengan tulisan anda, akan membawa wacana bagi pembaca. SELAMAT…..
Balas
dayu, on 13 Maret 2011 at 9:42 PM said:
data:text/html;charset=utf8,%3Cdiv%20id%3D%22container%22%20style%3D%22textalign%3A%20left%3B%20verticalalign%3A%20top%3B%20margin%… 7/8 Balas
dayu, on 13 Maret 2011 at 9:43 PM said:
thanks yaa???
sngat mmbantu tugas* saya… Tp tlong d jwb ptnyaan sya y?? Balas
aaaa, on 17 April 2011 at 1:11 PM said:
chapeeeee decccccccccccccccc Balas
baso amin, on 3 Desember 2011 at 12:28 PM said:
dg adax materi ini,shingga menambah wawasan saya tentang pembagian kekuasaan. Hax sj z sdikit bingung yg mengatakan UUD45 tdk mengandung doktrin pemisahan kekuasaan. Spt apakah doktrin pemisahan kekuasaan itu?
Balas
haris widodo, on 15 Januari 2012 at 8:48 PM said:
ini yang saya cari. Thanks Balas
SISTEM PEMBAGIAN KEKUASAAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA MENURUT UUD 1945 « SESUKAKITA.WORDPRESS.COM, on 30 Januari 2012 at 11:31 PM said:
[…] sumber Share this:TwitterFacebookLike this:SukaBe the first to like this post. Umpan RSS komentar […]
Balas
Admin Full Download, on 4 Maret 2012 at 9:06 PM said:
Thanks sob… Balas
Anonymous, on 2 Juni 2012 at 9:57 AM said:
bagaimana dengan kewenangan badan eksekutif dalam pemberian grasi,amnesti,dan rehabilitasi??
Balas
Anonymous, on 6 November 2012 at 5:02 PM said:
SARAP , BANYAK AMAT Balas
Anonymous, on 2 Maret 2013 at 4:32 PM said:
kau yg sarap Balas
J, on 3 Desember 2012 at 11:21 AM said:
T Balas
Anonymous, on 24 Februari 2013 at 6:53 PM said:
hemmmmmmmmmmm Balas
Pendidikan Kewarganegaraan # | Zaenal Afandi, on 2 April 2013 at 9:00 PM said:
Balas
Anonymous, on 3 November 2013 at 6:19 PM said:
terima kasih ya,atas penjabarannya soal pkn saya tentang UUD jadi,mudah.
fajrin vanessa milhardi. jambi
Balas
yg saya lihat saat ini, hukum negara sedang semeraut. gak bisa bersandar pada kekuasaan atau jabatanny masing? karna yg tampak hanya bukti penyalah gunaan pada jabatanny, dmana bentuk jabatan di jadikan jembatan untuk memper kaya diri, dan saya sangat kha, on 24 November 2013 at 11:50 AM said:
https://google.com. Balas
Soniqtwibisone, on 28 November 2013 at 8:06 PM said:
Aq mw tx tolong di blz y….. 1.Anggota MPR adalah DPR dan…..
2.DPR mempunyai kekuasaan membentuk UU bersamasama dengan….. 3.Lembaga negara yang berwenang memeriksa dan memutus permohonan kasasi adalah…..
3 no ja….. Makasih y atas infox Balas
bosarbow, on 25 April 2014 at 4:10 AM said:
jadi Indonesia tdk menganut sistem trias politica ya? tapi menganut sistem setengahsetengah ya..sistem inilah yg disebut sistem Pancasila! Balas
kirito, on 25 September 2014 at 2:55 PM said:
mana penjelasannya tentak KY min? kok gak ada :3 Balas