Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI)
Penjelasan Singkat Seputar NKRI
Pasal 25 A “Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara
kepulauan yang berciri Nusantaradengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang”.
NKRI adalah sebuah negara yang dilintasi oleh garis khatulistiwa secara
geografis terletak di :
1) 2 benua (Benua Asia & Benua Australia)
2) 2 samudera (Samudera Pasifik & Samudera Hindia) 3) 6⁰LU-11⁰LS dan 95⁰BT-141⁰BT (secara astronomis)
4) Pertemuan 3 lempeng (secara geoogis) : Lempeng Eurasia
Lempeng Indo-Australia Lempeng Pasifik
2 sirkum (Sirkum Mediterania & Sirkum Pasifik)
Dengan semboyan Nasional “Bhineka Tunggal Ika” yang berarti berbeda-beda tapi tetap satu juga.
Indonesia merupakan kepulauan terbesar di dunia dengan jumlah pulau ± 17.508 (pulau besar & kecil) yang terbentang dari Sabang (NAD)-Merauke (Irian Jaya / Papua) dan dari Miangas-Pulau Rote serta terdapat ± 700 bahasa derah sehingga disebut juga Nusantara.
Indonesia merupakan negara dengan tingkat keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia.
Tujuan Negara
Menurut pembukaan UUD NRI 1945 alinea ke-4 :
1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
4. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan social
Landasan Hukum
1) Landasan Idiil
Pancasila (terutama sila ke-3 “Persatuan Indonesia) 2) Landasan Yuridis Konstitusional
a) Pembukaan (alinea 2 dan 4) b) Pasal-pasal :
N
o Pasal Rumusan
1 Pasal 1 ayat 1 Negara Indonesia ialah Negara Kesatuan, yang berbentuk RepubIik
2 Pasal 18 ayat 1 Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah-daerah provinsi dan daerah provinsi itu dibagi atas kabupaten dan kota, yang tiap-tiap provinsi, kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintahan daerah, yang diatur dengan undang-undang
3 Pasal 18 B ayat 2 Negara mengakui dan menghormati kesatuan-kesatuan masyarakat hukum adat serta hak-hak tradisonalnya sepanjang masih hidup dan sesuai dengan perkembangan masyarakat dan prinsip Negara Kesatuan Republik Indonesia, yang diatur dalam undang-undang
4 Pasal 25 A Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang berciri Nusantara dengan wilayah yang batas-batas dan hak-haknya ditetapkan dengan undang-undang.
5 Pasal 37 ayat 5 Khusus mengenai bentuk Negara Kesatuan Republik Indonesia tidak dapat dilakukan perubahan
Bentuk Negara
Indonesia lahir melalui Proklamasi Kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 telah memiliki tekad sama bahwa bentuk negara Indonesia ialah kesatuan.
dalam pasal 37 ayat 5 menunjukkkan bahwa NKRI merupakan harga mati dan tidak dapat digangu gugat. Pasal-pasal tersebut merupakan penguatan dan pengokohan prinsip NKRI agar semakin kokoh dan terjaga dalam konstitusi negara.
Pengertian Negara kesatuan itu sendiri adalah negara yang merdeka dan berdaulat, yang berkuasa hanya satu pemerintah pusat yang mengatur seluruh daerah sebagai bagian dari negara. Ciri-ciri negara kesatuan :
o Terdapat pemerintah pusat yang memiliki kedaulatan baik ke dalam maupun ke luar.
o Terdapat satu UUD yang berlaku untuk seluruh wilayah negara. o Terdapat satu kepala negara atau pemerintahan.
o Terdapat satu badan perwakilan rakyat.
Bentuk Pemerintahan
Bentuk Negara Indonesia ialah repubik (pasal 1 ayat 1 UUD NRI 1945). Republik berasal dari Bahasa Latin res publica yang artinya kerajaan dimiliki serta dikawal oleh rakyatdengan kepala negaranya adalah presiden.
Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan di Indonesia terbagi menjadi :
1. Sistem pemerintahan sentralisasi
Semua hal diatur dan diurus oleh pemerintah pusat, sedangkan daerah hanya menjalankan perintah-perintah dan peraturan-peraturan dari pemerintah pusat.
Kelebihannya :
Keseragaman peraturan di semua wilayah Kesederhanaan hukum
Pendapatan daerah dapat dialokasikan ke semua daerah dengan adil dan sesuai kebutuhan
Kelemahannya :
Penumpukkan pekerjaan di pusat, sehingga menghambat kinerja pemerintah
2. Sistem pemerintahan desentralisasi
Daerah diberi kekuasaan untuk mangatur rumah tangganya sendiri (otonomi, terdapat parlemen daerah), meskipun pemerintah pusat tetap memegang kekuasaan tertinggi.
Kelebihannya :
Daerah lebih berkembang, pembangunan lebih cepat
Peraturan dan kebijakan lebih cepat dan sesuai kebutuhan daerah Kelemahannya :
Ketidakseragaman peraturan dan kebijakan serta kemajuan pembangunan
3. Sistem pemerintahan presidensial (Sistem Kongresional)
Ciri-ciri umumnya sebagai berikut :
o Penyelenggara negara berada ditangan presiden. Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Presiden tidak dipilih oleh parlemen, tetapi dipilih langsung oleh rakyat atau suatu dewan majelis.
o Kabinet (dewan menteri) dibentuk oleh presiden. Kabinet bertangungjawab kepada presiden dan tidak bertanggung jawab kepada parlemen atau legislatif.
o Presiden tidak bertanggungjawab kepada parlemen. Hal itu dikarenakan presiden tidak dipilih oleh parlemen.
o Presiden tidak dapat membubarkan parlemen seperti dalam sistem parlementer.
o Parlemen memiliki kekuasaan legislatif dan sebagai lembaga perwakilan. Anggota parlemen dipilih oleh rakyat.
o Presiden tidak berada dibawah pengawasan langsung parlemen.
o Presiden memiliki hak prerogatif (hak istimewa) untuk mengangkat dan memberhentikan menteri-menteri yang memimpin departemen dan nondepartemen
o Tidak ada tumpang tindih personel antara lembaga eksekutif dan legislatif
Badan eksekutif lebih stabil kedudukannya karena tidak tergantung pada parlemen.
Masa jabatan badan eksekutif lebih jelas dengan jangka waktu tertentu. Misalnya, masa jabatan Presiden Amerika Serikat adalah empat tahun, Presiden Indonesia adalah lima tahun.
Penyusun program kerja kabinet mudah disesuaikan dengan jangka waktu masa jabatannya.
Legislatif bukan tempat kaderisasi untuk jabatan-jabatan eksekutif karena dapat diisi oleh orang luar termasuk anggota parlemen sendiri.
Kekurangan Sistem Pemerintahan Presidensial :
Kekuasaan eksekutif diluar pengawasan langsung legislatif sehingga dapat menciptakan kekuasaan mutlak.
Sistem pertanggungjawaban kurang jelas.
Pembuatan keputusan atau kebijakan publik umumnya hasil tawar-menawar antara eksekutif dan legislatif sehingga dapat terjadi keputusan tidak tegas dan memakan waktu yang lama.
4. Sistem Pemerintahan Parlementer
Sistem pemerintahan yang memungkinkan parlemen memiliki peranan paling penting dalam pemerintahan.
Ciri-ciri :
Terdapat pemisahan antara kepala negara dengan kepala pemerintah Baik eksekutif maupun legislatif berada di perlemen
Kepala pemerintahan adalah pimpinan kekuatan mayoritas di
parlemen
Sebutan kepala pemerintahan adalah perdana menteri atau prime
minister
Terdapat tumpang tindih personel antara eksekutif dan legislatif Anggota legislatif dipilih langsung lewat pemilihan umum
Partai dengan kursi mayoritas di parlemen membentuk
pemerintahan
Anggota parlemen dari partai mayoritas menjadi menteri-menteri Terdapat mekanisme pemerintah oposisi dalam legislatif
Partai kekuatan kedua di parlemen membentuk oposisi
Kebijakan pemerintah diperdebatkan diparlemen dengan pihak
Legislatif dapat membubarkan pemerintahan dengan mosi tidak
percaya dan mendesakkan pemilu untuk memilih anggota parlemen baru.
Sistem dengan kekuasaan eksekutif dipilih melalui pemilu dan
terpisah dari kekuasaan legislatif.
Kelebihan :
Adanya pengawasan yang kuat dari parlemen terhadap kebinet menjadi berhati-hati alam menjalankan pemerintahan
Kebijakan dapat dibuat secara lebih cepat karena mudah terjadi penyelesaian pendapat antara eksekutif dan legislatif
Garis tanggung jawab dalam pembuatan dan pelaksanaan kebijakan public relatif lebih jelas
Kelemahan :
Kelemahan pokoknya adalah sifatnya yang sangat tidak stabil karena setiap saat pemerintah, baik seluruh kebinet meupun setiap menteri dapat menerima mosi tidak percaya dari parlemen Kelangsungan kedudukan badan eksekutif tidak bisa ditentukan
berakhir sesuai dengan masa jabatanya krena sewaktu-waktu kabinet dapat bubar
Parlemen dapat dikendalikan oleh kabinet jika para anggota kabinet adalah anggota perlemen dan berasal dari partai meyoritas. Akibat pengaruh mereka yang besar di perlemen dan partai, anggota kabinet pun dapat menguasai parlemen
Sistem Pemerintahan Republik Indonesia Mernurut UUD NRI
1945
UUD NRI 1945 tidak menganut sistem pemisahan kekuasaan Trias Politica yang diajarkan Montesqiu yaitu membagi tiga kekuasaan politik negara menjadi :
1. Lembaga Legislatif
Bertugas membentuk Undang-Undang
2. Lembaga Eksekutif
Bertugas melaksanakan Undang-Undang
Presiden dibantu wakil presiden dan para menteri 3. Lembaga Yudikatif
Bertugas mengawasi pelaksanaan Undang-undang, memeriksa dan mengadilinya
Mahkamah Agung (MA), Mahkamah Konstitusi (MK), Komisi Yudisial (KY)
Penyebab tidak menganut Trias Politica :
a. UUD NRI 1945 tidak membatasi secara tajam bahwa kekuasaan itu harus dilakukan oleh badan tertentu yang tidak boleh saling campur tangan b. UUD NRI 1945 tidak membatasi kekuasaan dibagi atas 3 bagian saja dan
tidak membatasi dilakukan oleh 3 bagian saja
c. UUD NRI 1945 tidak membagi habis kekuasaan rakyat yang dilakukan MPR, Pasal 1 ayat 2 kepada lembaga-lembaga negara lainnya.
Pokok-pokok sistem pemerintahan Indonesia :
a) Bentuk negara kesatuan dengan prinsip otonomi yang luas. Wilayah negara Indonesia terbagi dalam beberapa provinsi
b) Bentuk pemerintahan adalah republik dan sistem pemerintahan adalah presidensial
c) Presiden adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan
d) Menteri-menteri diangkat oleh presiden dan bertanggung jawab kepada presiden
e) Parlemen terdiri atas 2 bagian (bikameral) yaitu DPR dan DPD. Para anggota DPR dan DPD adalah anggota MPR
f) Kekuasaan Yudikatif dijalankan oleh MK, MA dan badan peradilan di bawahnya yaitu pengadilan negeri dan pengadilan tinggi
g) Sistem pemerintahan negara Indonesia menurut UUD NRI 1945 yang diamandemen pada dasarnya masih menganut Sistem Pemerintahan Presidensial dengan bukti bahwa Presiden Republik Indonesia adalah kepala negara sekaligus kepala pemerintahan. Presiden juga berada di luar pengawasan langsung DPR dan tidak bertanggung jawab pada parlemen
1) Presiden sewaktu-waktu dapat diberhentikan oleh MPR atas usul DPR. Jadi DPR tetap memiliki kekuasaan mengawasi presiden meskipun secara tidak langsung
2) Presiden dalam mengangkat pejabat negara perlu mendapat pertimbangan dan/atau persetujuan DPR.
3) Presiden dalam mengeluarkan kebijakan tertentu perlu mendapat pertimbangan dan/atau persetujuan DPR.
4) Parlemen diberi kekuasaan yang lebih besar dalam hal membentuk