• Tidak ada hasil yang ditemukan

Contoh Hukum Positif Indonesia yang mema

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Contoh Hukum Positif Indonesia yang mema"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS HUKUM ISLAM

ANALISIS PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

(HUKUM POSITIF) DI INDONESIA YANG MENGGUNAKAN

PERATURAN HUKUM ISLAM

Disusun oleh :

DWI PURWANTI

3301413068

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

JURUSAN POLITIK DAN KEWARGANEGARAAN

(2)

Soal :

Cari hukum atau peraturan perundang-undangan di Indonesia yang memakai hukum Islam. Analisis dalam hal:

Adalah asas yang penting yang mencakup semua asas dalam bidang hukum Islam. Banyak ayat dalam Al-Quran yang memerintahkan manusia untuk berlaku adil dan menegakkan keadilan, menjadi saksi yang adil walaupun terhadap diri sendiri, orangtua, dan keluarga terdekat.

 Asas Kepastian Hukum

Adalah asas yang menyatakan bahwa tidak ada suatu perbuatan yang dapat dihukum kecuali atas kekuatan ketentuan peraturan yang ada dan berlaku pada perbuatan itu. Oleh karena itu, tidak ada pelanggaran sebelum ada ketentuan hukum yang mengaturnya.

 Asas Kemanfaatan

Adalah asas yang menyertai asas keadilan dan kepastian hukum. Dalam melaksanakan asas keadilan dan kepastian hukum seyogyanya dipertimbangkan asas kemanfaatannya, baik kepada yang bersangkutan sendiri maupun kepentingan masyarakat.

2. Ruang Lingkup Hukum Islam

 Ibadah, yaitu peraturan-peraturan yang mengatur hubungan langsung dengan Allah SWT yang terdiri atas rukun Islam: syahadat, shalat, puasa, zakat, haji. Ibadah yang berhubungan rukun Islam dan ibadah lainnya yaitu:

a. Badani (bersifat fisik), yaitu bersuci: wudhu, mandi, tayamum dll. b. Mali (bersifat harta) : zakat, infak, shadaqah, qurban, dll.

 Muamalah, yaitu peraturan yang mengatur hubungan seseorang dengan orang lainnya dalam hal tukar menukar harta.

 Jinayah, yaitu peraturan yang menyangkut pidana Islam, diantaranya qiyash, diyatm kifarat, dll.

 Siyasah, yaitu yang menyangkut masalah kemasyarakatan, diantaranya persaudaraan, musyawarah, keadilan, tolong-menolong dll.

3. Ciri-ciri Hukum Islam

1. Hukum Islam adalah bagian dan sumber dari ajaran Agama Islam

(3)

3. Hukum Islam mempunyai istilah kunci. Yaitu (a) syariah, yang bersumber dari wahyu Allah dan sunnah nabi Muhammdad SAW dan (b) fiqih yang bersumber dari pemahaman manusia.

4. Hukum Islam terdiri atas dua bidang utama yaitu (1) hukum ibadah yang bersifat tertutup karena telah sempurna dan (2) hukum muamalah dalam arti luas bersifat terbuka untuk dikembangkan manusia.

5. Hukum Islam mempunyai struktur yang berlapis siawali dalil Al-quran yang menjadi hukum dasar dan mendasari sunah Nabi Muhammad dan lapisan dibawahnya.

6. Hukum Islam mendahulukan kewajiban daripada hak, amal daripada pahala. 7. Hukum Islam dapat dibagi menjadi: (1)hukum taklifi yaitu Ahkam

Al-Khamsah yang terdiri atas lima kaidah jenis hukum, yaitu jaiz, sunah, makruh, wajib, dan haram. (2) hukum Wadh’i yaitu hukum yang mengandung sebab, syarat, halangan, terwujudnya hukum.

4. Tujuan Hukum Islam

1. Penyucian jiwa. Dimaksudkan agar setiap muslim dalam setiap aktivitasnya dapat menjadi sumber kebaikan bagi masyarakat dilingkungannya. Contoh dengan melakukan ibadahyang disyariatkan.

2. Penegakan keadilan. Diharapkan dapat terwujud dalalm tata kehidupan mayarakat muslim, yaitu keadilan yang bertalian dengan sesama umat Islam maupun yang berbeda keimanan.

3. Perwujudan kemaslahatan. Yang bertalian dengan kepentingan umum, bukan yang dipengaruhi oleh hawa nafsu.

Analisis:

Peraturan perundang-undangan di Indonesia yang memakai hukum Islam antara lain Undang-Undang Republik Indonesia nomor 1 tahun1974 tentang Perkawinan.

Analisis:

1. Asas-asas dalam Hukum Islam  Asas Keadilan

Undang-undang no 1 tahun 1974 ini memuat asas keadilan karena memperhatikan keadilan bagi pasangan suami istri untuk dapat saling setia dengan pasangannya jika keadaan memungkinkan. Hal ini tertulis pada pasal 3 UU no 1 th 1974 ayat (1) “ pada dasarnya dalam suatu perkawinan seorang pria hanya boleh mempunyai seorang istri. Seorang wanita hanya boleh mempunyai seorang suami”. Dan pasal (2) “pengadilan, dapat memberi izin kepada seorang suami untuk beristri lebih dari seorang apabila dikehendaki oleh pihak-pihak yang bersangkutan” dan pasal 5 ayat (1) C “adanya jaminan bahwa suami akan berlaku adil terhadap istri-istri dan anak-anak mereka”.

(4)

Undang-undang no 1 tahun 1974 ini juga memuat asas kepastian hukum dimana suatu perbuatan dianggap sah dilakukan (beserta akibatnya) apabila perbuatan tersebut telah ada dalam peraturan yang sudah dibuat sebelum perbuatan itu dilakukan.

Sebagai contoh, tertulis dalam pasal bab II UU no 1 th 1974 tentang syarat-syarat perkawinan, pasal 6 ayat (2) menyebutkan “perkawinan harus didasarkan atas perjanjian kedua calon mempelai”. Dari ayat tersebut dapat diketahui bahwa suatu perkawinan yang tidak didasarkan atas perjanjian kedua calon mempelai maka perkawinan itu dianggap tidak memenuhi syarat karena tidak berdasar atas kesepakatan dua belah pihak.

 Asas Kemanfaatan

UU no 1 tahun 1974 ini juga memuat asas kemanfaatan karena pada dasarnya dibuatnya peraturan perundang-undangan mengenai perkawinan ini adalah untuk menjaga terjaminnya keadilan serta kepastian hukum bagi segala perbuatan yang merupakan akibat dari dilangsungkannya pwrkawinan.

Sebagai contoh misalnya, tertulis pada bab VII UU no 1 tahun 1974 tentang harta benda dalam perkawinan yaitu pasal 36 ayat (2) menyebutkan “mengenai harta bawaan masing-masing, suami dan istri mempunyai hak sepenuhnya untuk melakukan perbuatan hukum mengenai harta bendanya”.

2. Ruang Lingkup Hukum Islam  Ibadah

UU no 1 tahun 1974 memuat peraturan mengenai ibadah kepada Allah SWT yang tertulis pada pasal 34 ayat (1) Suami wajib melindungi istrinya dan memberikan segala sesuatu keperluan hidup berumah tangga sesuai dengan kemampuannya” dan ayat (2) Istri wajib mengatur urusan rumah tangga sebaik-baiknya”. Dalam agama Islam, melakukan kewajiban sebagai suami ataupun istri adalah merupakan ibadah kepada Allah SWT.

 Muamalah

UU no 1 tahun 1974 memuat peraturan mengenai muamalah yang tertulis pada pasal 35 ayat (2) “harta bawaan dari masing-masing suami dan istri dan harta yang diperoleh masing-masing sebagai hadiah atau warisan, adalah dibawah penguasaan masing-masing sepanjang para pihak tidak menentukan lain”.  Jinayah

UU no 1 tahun 1974 memuat peraturan mengenai Jinayah yang tertulis pada pasal 27 ayat (1) “seorang suami atau istri dapat mengajukan permohonan pembatalan perkawinan apabila perkawinan dilangsungkan dibawah ancaman yang melanggar hukum”.

 Siyasah

(5)

3. Ciri-ciri Hukum Islam

 Hukum Islam adalah bagian dan sumber dari ajaran Agama Islam. Dan UU no 1 tahun 1974 juga berdasarkan atas aturan yang terdapat dalam agama Islam misalnya pasal 1 ayat (1) yang menyatakan “perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami istri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal bedasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa”.

 Hukum Islam mempunyai hubungan yang erat dan tidak dapat dipisahkan dengan iman dan kesusilaan atau akhlak Islam. Terdapat dalam pasal 1 ayat (2) UU No 1 tahun 1974 “perkawinan adalah sah, apabila dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya itu”.

 Hukum Islam mempunyai istilah kunci. Yaitu (a) syariah, yang bersumber dari wahyu Allah dan sunnah nabi Muhammdad SAW dan (b) fiqih yang bersumber dari pemahaman manusia. Terdapat pada pasal 11 ayat (1) UU No 1 tahun 1974 mengenai syariah yang berbunyi “bagi seorang wanita yang putus perkawinannya berlaku jangka waktu tunggu”. Hal ini untuk mengetahui status anak apabila seorang istri tengah mengandung pada waktu putusnya perkawinan. Kemudian pasal 7 ayat (1) UU No 1 tahun 1974 mengenai fiqih “perkawinan hanya diizinkan jika pihak pria sudah mencapai umur 19 tahun dan pihak wanita sudah mencapai umur 16 tahun”. Hal ini tentu sudah dilakukan penelitian manusia bahwa batas minimal umur seseorang untuk menikah menentukan kesiapan dan kematangan jasmani dan rohani.

 Hukum Islam terdiri atas dua bidang utama yaitu (1) hukum ibadah yang bersifat tertutup karena telah sempurna dan (2) hukum muamalah dalam arti luas bersifat terbuka untuk dikembangkan manusia. Terdapat pada pasal 33 ayat (1) UU No 1 tahun 1974 mengenai ibadah yaitu “suami istri wajib saling cinta mencintai, hormat menghormati, setia dan memberi bantuan lair dan batin yang satu kepada yang lain”. Dan pasal 39 ayat (3) UU No 1 tahun 1974 mengenai Muamalah yaitu “Tata cara perceraian didepan sidang pengadilan diatur dalam peraturan perungang-undangan tersendiri”.

 Hukum Islam mempunyai struktur yang berlapis diawali dalil Al-quran yang menjadi hukum dasar dan mendasari sunah Nabi Muhammad dan lapisan dibawahnya. Terdapat dalam pasal 33 UU No 1 tahun 1974 mengenai dalil Al-Quran sesuai dengan yang tercantum dalam surat Ar-Rum ayat 21.

 Hukum Islam mendahulukan kewajiban daripada hak, amal daripada pahala. Terdapat pada pasal 30-34 UU No 1 tahun 1974 mengenai hak dan kewajiban suami dan istri.

(6)

mengenai syaray-syarat perkawinan, pasal 3 ayat (1) UU No 1 tahun 1974 tentang hukum Sunah yang menjelaskan tentang dasar perkawinan, pasal 10 UU No 1 tahun 1974 tentang hukum makruh yang menjelaskna tentang perkawinan yang diulangi lagi setelah terjadi dua kali perceraian, pasal 33 UU No 1 tahun 1974 tentang hukum Wajib yang menjelaskna mengenai kewajiban suami istri, dan pasal 8 UU No 1 tahun 1974 tentang hukum haram yang menjelaskna mengenai larangan perkawinan. Dan hukum Wadh’i yang terdapat pada pasal 22 UU No 1 tahun 1974 tentang batalnya perkawinan.

4. Tujuan Hukum Islam

 Penyucian jiwa. Dimaksudkan agar setiap muslim dalam setiap aktivitasnya dapat menjadi sumber kebaikan bagi masyarakat dilingkungannya terdapat dalam pasal 33 UU No 1 tahun 1974 mengenai hak dan kewajiban suami istri.  Penegakan keadilan. Diharapkan dapat terwujud dalalm tata kehidupan

mayarakat muslim, yaitu keadilan yang bertalian dengan sesama umat Islam maupun yang berbeda keimanan. Terdapat dalam pasal 35 ayat (1) UU No 1 tahun 1974 mengenai harta benda dalam perkawinan.

Referensi

Dokumen terkait

f) Guru memberikan apresiasi kepada murid yang aktif dalam tanya jawab dengan mengirimkan emoticon jempol dan tepuk tangan untuk lebih memotivasi mereka supaya tambah

dapat mengetahui cara pemisahan golongan V... Teori dasar II. Reagensia harus dipakai dalam suasana netral atau sedikit basa. Senyawa-senyawa ini harus dihilangkan sebelum memulai

Gunakan Jagung fungsional antisianin sebagai bahan baku ketahanan pangan nasional, manfaatkan sebagai makanan balita untuk hidup lebih sehat sebagai penerus generasi

Model pengambilan keputusan untuk pemilihan presiden-wakil presiden merupakan model keputusan banyak kriteria dimana setiap kriteria yang digunakan kabur atau tidak

Jadi, jika tidak terjadi interaksi, hasil percobaan faktor tunggal yang terpisah (satu untuk setiap faktor) adalah sama terhadap percobaan faktorial dengan semua faktor

Kesimpulan yang didapatkan setelah reduksi data dan penyajian data merupakan kesimpulan awal yang masih bersifat sementara. Kesimpulan akan berubah bila tidak

Kun periytymisaste on 0.8, niin emän ja isänpuoleisten puolisisarten tunnistamisesta saatava hyöty on sekä sukulaisuusindeksillä että BLUP:lla laskettuna alle 2 %.. Kahden

Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kualitas hidup penderita DM dan hipertensi salah satunya adalah kegiatan Komunikasi Informasi dan Edukasi secara rutin