ANALISIS PENGARUH PER, PBVR, ROE, DAN ROI TERHADAP
STRUKTUR MODAL, RETURN SAHAM PADA PERIODE BULLIS DAN
RETURN SAHAM PADA PERIODE BEARISH INDEKS HARGA SAHAM
GABUNGAN DENGAN MENGGUNAKAN PATH ANALYSIS
(Studi Kasus Pada perusahaan-perusahaan yang listing di BEI)
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Gelar Sarjana (Sl)
••••
U l l l l
f ,;, ' , - ,, , .. " -".
Oleh : ddn {\J'\ .. ,
l
(-
.
J.f.f
···-T gl. : .•!:?:
セN@
:.:_::·f
GヲZZZセG_サ@
'f
f.f'[..
Imam Santoso
'lo. foduk :N|dNNセ@
...
····-ォGBGャヲゥセF^i@ : ... .. ( 104081002501 )
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIDAN ILMU SOSIAL
ANALISIS PENGARUH PER, PBVR, ROE DAN ROI
TERHADAP STRUKTUR MODAL,
RETURNSAHAM
PADA
PERIODE
BULLIS
DAN
RETURN
SAHAM PADA PERIODE
BJ!,'ARISH
IND EK HAR GA SAHAM GABUNGAN DEN GAN
menggunakanpathanalセits@
(Studi Kasus Pada Perusahaan-perusahaan yang Listing di BE!)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Pembimbing I
Oleh Imam Santoso NIM: 104081002501
Di Bawah Bimbingan
Pembimbing II
__D/::zt
Prof. Dr. Ahmad RodoniNIP. 150 317 955
Titi Dewi Warninda, SE, Msi NIP. 150 368 746
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF IDDA YATIJLLAH
JAKARTA
ANALISIS PENGARUH PER, PBVR, ROE DAN ROI
TERHADAP STRUKTUR MODAL,
RETURN
SAHAM PADA
PERI ODE
BULLIS
DAN
RETURN
SAHAM PADA PERl!ODE
BEARISH
IND EK HAR GA SAHAM GAB UN GAN DEN GAN
MENGGUNAKAN
PATH ANALY;f)JS
(Studi Kasus Pada Perusahaan-perusahaan yang Listing di BEJ)
Skripsi
Diajukan kepada Fakultas Ekonomi dan Ilmu Sosial
Untuk Memenuhi Syarat-syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Ekonomi
Pembimbing I
Oleh Imam Santoso NIM: 104081002501
Di Bawah Bimbingan
__Lk;;j
Pembimbing II
Titi Dewi
w[Ot.sE,
Msi NIP. 150 368 746Prof. Dr. Ahmad Rodoni NIP. 150 317 955
Dr. Hj. Pudii Astutv NIP. 03110358400
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SY ARIF HIDAYATULLAH
,JAKARTA
Hari ini Kamis Sembilan Belas Mei Dua Ribu Sembilan telah dilakukan Ujian
Komprehensif, atas nama Imam Santoso NIM: 104081002501 dengan judul
skripsi "
ANALISIS PENGARUH PER, PBVIR, ROE DAN ROI
TERHADAP STRUKTUR MODAL,
RETURN
SAHAM PADA
PERIODE
BULLIS
DAN
RETURN
SAHAM PADA PERIODE
BEARISH
INDEK HARGA SAHAM GABUNGAN DENGAN
MENGGUNAKAN
PATH ANALYSIS".
Memperhatikan kemampuanmahasiswa tersebut selama ujian berlangsung, maka skripsi ini sudah dapat
diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada
Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan llmu Sosial Universitas Islam Negeri
Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 19 Mei 2009
Tim Penguji Ujian Komprehensif
lndoyama Nasarudiu, SE, MAB Ketua
CURRICULUM VITAE
IDENTITAS PRIBADI
Nan1a
Tempat & Tanggal Lahir Alamat
Again a
Status Telepon Email/FS/FB
Hobi
Warna Favorit
Cita-cita
PENDIDIKAN FORMAL
Imam Santoso Tega!, 15 Juni 1983
JI. Musyawarah Rt/Rw 06/12 Rawa blong kebon jeruk Jaka11a Baral .
Islam
Belum Menikah 08170978756
Qpiksaputra@vahoo.com I iwaktutul@yahoo.com
Membaca al Quran, nonton berita dan belajar agama Putih
al mu 'minu kafatan
fl
mardloti/lah wa man Anja 'uhumLimwas, manusia yang bermanfaat dan bemilai bagi
un1at..
Maclrasah lbticlaiyah Al Ihsaniyah ( karangjambu - Tega!) SMP Nurul 'Ulum ( Karangjambu - Tega!)
1990-1996
1996 -1999
2001 -2004
2004 -2009 Madrasah Aliayah Ma'haduttalabah ( Babakan - Tega!)
PENGALAMAN ORGANISASJ
Dewan Kerja Ranting Balapulang divisi Litbang Pengurus Osis Madrasah Aliyah Ma'haduttalabah Pengurus Pondok Pesantren Nurul Huda Al Muawanah Ketua Ikatan Santri Tingkat desa karangjambu
PENGALAMAN KERJA
2001 - 2002 2002 - 2003 2002 - 2004 2002 - 2004
Staff pengajar Pondok Pesantren Nurul Huda Al Muawanah 2003 - 2004
Wira usaha mikro 2005 - 2008
ABSTRACT
The main objective of the study is to examine the impact of PER, P BVR, ROE and ROI on the Capital Strukture,Stock return on Bullis and Stock return on bearish of the firms in Jakarta Stock Exchange. Population in this study are public company
listed in Jakarta Stock Exchange during 2006 - 2008. As much as 88 firms listed
in Jakarta Stock Exchange were taken as a sample using a stratifite cluster sampling method. The data were then analyzed by the path analysis. Analysis, using the SPSS Program version 16.00. The results of this study show that (I) there are the impact of PER, PBVR, ROE, ROI on capital strukture ,(2)there are the impact of PER, PBVR, ROE.ROI and capital strukture on Stock return on bul/is and bearish
ABSTRAK
Tujuan utama dari studi ini adalah untuk menguji pengaruh PER,PBVR,ROE dan ROI terhadap Struktur modal, rturn saham Pada Periode Bulllis dan return Saham Pada Periode Bearish di Bursa Efek Jakarta. Perusahaan publik yang terdaftar di Bursa Efek .Jakarta. Sebanyak 88 perusahaan diambil sebagai sampel dengan menggunakan Srtatifite Cluster sampling. Data dianalisis dengan mengunakan analisis jalur.Analisis menggunakan program SPSS versi 16.00. Hasil studi ini menunjukkan bahwa variabel eksogen PER, PBVR, ROE ,ROI berpengaruh signifikan terhadap Struktur modal. Dan PER, PBVR, ROE ,ROI dan Struktur modal berpengaruh signifikan terhadap Return saham baik pada periode bullis maupun bearish
Kate kunci: PER, PBVR, ROE,ROI,Struktur modal, return saham pada periode
KATA PENGANTAR
⦅⦅LーBZAMァェLャヲセェLiwjgL@
セl@
Assalamu'alaikum wQセ@ Wb.
Dengan mengucap syukur alhamdulilah, akhirnya penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul " Analsis Pengaruh PER, PBVR, ROE dan
ROI Terhadap Struktur modal, Rturn saham Pada Periode Bullis dan Return
Saham Pada Pcriode Bearish lndeks Barga Saham Gabungan Dengan Metode
Path Analys1:1·" Penyusunan skripsi ini dimaksudkan guna melengkapi dan
memenuhi sebagian persyaratan untuk meraih gelar saijana ekonomi pada
fakultas Ekonomi Universitas Islam Negri (UlN) Syarif Hidayatullah Jakaita ..
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa tanpa ォ・セェ。@ keras, ridho Allah SWT
dan juga bimbingan serta bantuan dari banyak pihak, skripsi ini tidak akan dapat
selesai. Untuk itu penulis mengucapkan banyak terima kasih, terutama kepada:
1. Bapak Prof.Dr.Abdul Hamid, MS selaku dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Islam Negri (UIN) SyarifHidayatullah Jakarta ..
2. Bapak Prof.Dr.Ahmad Rodoni. MM selaku dosen pembimbing I yang
telah dcngan sabar clan penuh perhatian membimbing skripsi ini.
3. !bu Titi Dcwi Warninda. SE. Msi selaku pembimbing II yang telah
meluangkan waktunya dalam membimbing skripsi ini.
4. Bapak dan ibu dosen pengajar Fakullas イョセッョッュゥ@ Universitas Islam Negri (UIN) yang telah mcmbekali penulis dengan pengetahuan
selama berada dibangku kuliah.
4. Yang tersayang dan tercinta lbuncla, Ayahanda, dan kakak-kakak ku
mas yanto, mas ahmad, mas taro, mas budi. terimakasih untuk segala
pengertian juga dukungan morilnya yang merupakan sumber kekuatan
terbesarku dalam menyelesaikan tugas ini.
5. Temen-temen kelas C yang selalu hadir dalam sanubari, senasib
diyah, Jsna, Tia, Opang, Cahyo, .... makasih banget buat dukungannya
ya, kapan bisa ngumpul lagi. Serta teman-teman yang tidak bisa aku
sebutkan satu persatu, thanks ya alas dukungan dan bantuannya selama
ini.
6. Wabil khusus untuk K.H Abror Jamhari (Alm) yang selalu membimbing
dijalan kebenaran, semoga ilmu yang engkau ajarkan senantiasa
bermanfaat untuk umat.amien ya rabal alamin ,semoga bantuan, budi
baik dan amal kebaikan tersebut akan memperokh balasan rahmat dari
Allah SWT.
Harapan penulis mudah - mudahan skripsi ini dapat digunakan untuk
menambah wawasan berfikir bagi penulis sendiri ataupun pihak - pihak yang
membutuhkan.
Wass11lumu'11laikum WR. Wb
DAFTAR !SI
KATA PENGANTAR ... .i
DAFT AR !Sl ... ii
ABSTRAKSl ... .iii
BAB .! PENDAHULUAN
A. Latar belakang masalah ... 1
B. Pem batasan masalah ... I 3
C. Perum usan masala ... l 3
D. Tujuan dan manfaat. ... 14
l. Tujuan peneliatian ... 14
2. Manfaat penclitian ... l 5
BAB lI TlNjAUAN PUSTAKA
A. Struktur Modal
!. Modal dan struklur modal perusahaan ... l 6
2. Teori struktur modal. ... l 8
3. faktor-faktor yang n1en1pengaruhi struktur n1odal ....... 22 B. Return Saham ... 28
C. Sejarah lHSG ... 3 l
[). r<.asio l(cuangan
l. Rasio solvabilitas (solvency rntios) ... 32
2. Rasio pasar ( market ratio) ... 34 3. Rasio profitabilitas ... 36
r
Analisis Fundamental!. Price earning ratio (PER) ... 3 7
1 Price to book value ratio (Pl3 VI<.) ... 38
3. Return on equity (ROE) ... 38 4. Return on invesment (ROI) ... .49 F. Penelitian Tcrdahulu
l. Kaitannya dengan return saham ... AO
G. Kerangka pemikiran ... .47
H. Rumusan hipotesis ... .49
BAB llT METODOLOG! PENELITIAN A. Ruang lingkup penelitian ... 51
B. Metode pcnentuan sampel 1. Populasi dan sampel. ... .52
a. Populasi ... 52
b Sampel. ... 55
C. Metode Pengmpulan Data 1. Penelitian laporan ... 53
2. Metode kepustakaan ... 53
D. Metode Analisis I. Jdentilikasi variabel. ... 53
2. A lat analisis ... 54
a. Pengcrtian path analisis ... 54
b. Asumsi dalam path analsis ... 54
c. Langkah --langkah dalam path analsisis ... 55
F Defoisi Operasional Variabel I. Variabel endogen ... .59
2. Variabel eksogen ...... 62
BAB IV PENEMUAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Um um Oqjek Peneliatian ... 63
B. Deskriptif Analisis I. Deskripsi data sarnpel. ... 65
2. l)eskripsi analisis data ... 70
a. Price earning ratio (per) ... 70
b. Price to book value rtio (PBVR) ... 70
c. Return on equity (ROE) ... 71
e. Laverage (Struktur Modal) ... 72
[ Return saham periode bullis ... 73 g. Return saham periode bearish ... 73 C. 1-Tasil dan Pembahasan
I. Analisis regresi ... 74 2. Korelasi. ... I 00
3. Menghitung pengaruh langsung (direct effo:ct) ... I 07
4. Menghitung pengaruh tidak Jangsung (indirect effect) ... I 08
5. Meghitung pengaruh total (total effocl) ... 109
BAB V KES!MPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 111
B. lmplikasi dan saran ... 113
DAFTAR TABEL
Tabcl LI
Tabe! 4.1 66
Tabcl 4.2
74
Tabcl 4.3 75
[image:14.531.86.443.135.609.2]Tabci 4.4 76
Tabel 4.5 82
Tabc! 4.6 8.3
Tabel 4.7 84
Tabet 4.B 91
Tabe! 4.9 '12
Tahd 4.10 ')3
DAFTAR GAMBAR
[image:15.521.84.412.172.498.2]Gambar 2.1 17
BAB!
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalab
Setiap perusahaan dituntut untuk melakukan pengelolaan yang tepat
terhadap fungsi-fungsi penting yang ada di dalam perusahaan dan kemampuan
untuk melakukan penyesuaian terhadap keadaan yang te1jadi demi
memperoleh keunggulan dalam persaingan yang dihadapi di era globalisasi.
Salah satu keputusan penting yang dihadapi manajer keuangan adalah
keputusan alas struktur modal, keputusan atas struktur modal yaitu suatu
keputusan keuangan yang berkaitan dengan komposisi hutang. saham preferen
dan saham biasa yang harus digunakan oeh perusahaan. Man1'ier harus mampu
menghimpun dana baik yang bersumber dari dalam perusahaan maupun luar
perusahaan secara efisien, yang berarti keputusan pendanaan tersebut
merupakan keputusan yang mampu merninimalkan biaya modal yang harus
ditanggung perusahaan.
Biaya modal yang tirnbul clari keputusan pendanaan terscbut
merupakan konsekuensi yang secan1 langsung timbul dari keputusan yang
di lakukan manajer. Ketika manajer menggunakan hutang, biaya modal yang
timbul sebesar biaya bunga yang dibebankan oleh kreditur. Akan tetapi ketika
manajer menggunakan data internal, maka akan timbul opportunity cost dari
tidak cermat akan menimbulkan biaya tetap dalam bentuk biaya modal yang
tinggi dimana pada akhimya akan berdampak pada profitabilitas perusahaan.
Keputusan struktur modal secara langsung berpengaruh terhadap besamya
resiko yang ditanggung pemegang saham beserta besamya tingkat
pengembalian atau tingkat keuntungan yang diharapkan (Brigham and
Houston, 200 I).
Keputusan struktur modal yang diambil oleh manajer tersebut tidak
saja berpengaruh terhadap profitabilitas perusahaan, tetapi juga berpengaruh
terhadap resiko keuangan yang dihadapi perusahaan. Resiko keuangan
tersebut meliputi kemungkinan ketidakmampuan perusahaan untuk membayar
kewajibannya dan kemungkinan tidak tercapainya tingkat laba yang
ditargetkan perusahaan. Berdasarkan ha! ini, tampak bahwa keputusan struktur
modal merupakan keputusan yang sangat pcnting bagi kclangsungan hidup
perusahaan (Oky, 2004).
Banyak model yang digunakan untuk menjelaskan mengenai perilaku
pendanaan perusahaan. Teori yang menjclaskan ha! tersebut antara lain adalah
static trade-off theory (Modigliani and Miller, 1963), pecking order theory
(Myers, 1984) dan teori keagenan (Jensen and Meckling, 1976). Sejauh ini,
penelitian mengenai struktur modal bertujuan untuk menentukan model atau
teori struktur modal yang dapat menjelaskan perilaku keputusan pendanaan
Walaupun secara teori faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
struktur modal sulit untuk diukur, berbagai penelitian empiris yang bertujuan
untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan
pendanaan perusahaan telah dilakukan. Bowen et al. (1982), Bradley et al.
(1984), Long dan Malitz (1985), Titman dan Wessels (1988), Friend dan
Hasbrouch (1988). Mackie-Mason (1990), Rajan dan Zingales (1995) yang
mengukur perilaku keputusan pendanaan dengan menggunakan leverage, dan
faktor-faktor dalam teori struktur modal seperti, assets tangibility, firm size,
growth, profitability, earning volatility, flexibility, dan lain-lain.Namun, hasil
penelitian di alas belum bisa menentukan faktor-faktor yang secara tepat dapat
mempengaruhi keputusan pendanaan perusahaan karena hasilnya tidak
konsisten.
Hal yang sama JUga ditemukan pada basil penclitian empms
selanjutnya Chen dan Jiang (2001), Booth, et all (2001), Medeiros dan Daher
(2004). Tong clan Green (2004), yang juga menggunakan leverage clan
faktor-faktor penentu perilaku keputusan struktur modal perusahaan. Hasil penelitian
ini pun masih belum konsisten sehingga belum bisa diambil kesimpulan
mengenai faktor-faktor apa saja yang secara tepat dapat mcmpengaruhi
keputusan pendanaan perusahaan. Opler dan Titman (2000) secara eksplisit
menyatakan bahwa keputusan pendanaan berubah sepan_jang waktu. Artinya,
keputusan pendanaan berubah seiring dengan perubahan kondisi keuangan
perusahaan. Dengan dernikian, keputusan struktur modal di masa lalu sangat
berpcran penting dalam menentukan keputusan struktur modal saat ini.
Struktur modal perusahaan merupakan salah satu faktor fundamental dalam
operasi perusahaan. Struktur modal suatu perusahaan ditentukan oleh
kebijakan pembelanjaan (jliiancing policy) dari manajer keuangan yang
senantiasa dihadapkan pada pertimbangan baik yang bersifat kualitatif
maupun kuantitatif yang mencakup tiga unsur penting (Harnanto, 1995:306
dalam Muhammad Rizal, 2002), yaitu ;
I. Keharusan untuk membayar balas jasa atas penggunaan modal kcpada
pihak yang menyediakan dana tersebut, atau sifat keharusan untuk
pembayaran biaya modal.
2. Sampai seberapa jauh kewenangan dan campur tangan pihak penyedia
dana itu dalam mengelola perusahaan.
3. Resiko yang dihadapi perusahaan.
Fungsi keuangan merupakan salah satu fungsi penting bagi perusahaan
dalam kegiatan perusahaan. Dalam mengelola fungsi keuangan salah satu
unsur yang perlu diperhatikan adalah seberapa besar perusahaan mampu
memenuhi kebutuhan dana yang akan digunakan untuk beroperasi dan
mengembangkan usahanya. Pemenuhan dana ini bisa bersumber dari dana
sendiri, modal saham maupun dengan hutang, baik hutang jangka pendek
maupun hutangjangka panjang.
Keputusan pendanaan keuangan perusahaan akan sangat menentukan
kemampuan perusahaan dalam melakukan aktivitas operasinya dan juga akan
berpengaruh terhadap resiko perusahaan itu sendiri. Jika perusahaan
meningkatkan resiko keuangan perusahaan. Dan sebaliknya perusahaan harus memperhatikan masalah pajak, karena sebagian ahli berpendapat bahwa
penggunaan modal yang berlebihan akan rnenurunkan tingkat profitabilitas.
Untuk itu sebagian rnanajer tidak sepenuhnya rnendanai perusahaannya dengan modal tetapi juga dise1tai penggunaan dana melalui hutang baik itu hutang jangka pendek maupun hutang jangka panjang karena terkait dengan sifat penggunaan dari hutang tersebut yaitu bersifat 111engurangi pajak.
Berdasarkan Balance 11wo1y yang dikemukakan oleh (Myers, 1984 ; Bringham, 1999 dalam Muhammad Rizal, 2002) perusahaan mendasarkan diri .pada keputusan suatu struktur modal yang optimal. Struktur modal optimal dibentuk dengan menyeimbangkan keuntungan dari. penghematan pajak atas penggunaaan hutang terhadap biaya kebangkrutan. Thies & Klock (1991) menyatakan bahwa variabilitas tingkat pendapatan berpengaruh negatif terhadap pcnggunaan hutang. Akan tetapi Timman & Wessels (l 980) mengatakan scbaliknya bahwa struktur modal dipengaruhi non debt tax shield,
variabilitas pcndapatan dan pertumbuhan perusahaan.
Pecking Order Them:v mengatakan bahwa perusahaan lebih cenderung
memilih pendanaan yang berasal dari internal dari pada eksternal perusahaan. Penggunaan dana internal lebih didahulukan dibandingkan dengan penggunaan dana yang bersumber dari ekslernal. Urut-urutan yang dikemukakan oleh teori ini dalam ha! pendanaan adalah pertama laba ditahan diikuti dengan penggunaan hutang clan yang terakhi;· adalah penerbitan ekuitas
baru (Mvcrs, 1984 dalam Muhammad Rizal, 2002). Pemilihan urutan
pendataan ini menunjukkan bahwa pendanaan ini didasarkan dari tingkat cost
offimd dari sumber-sumber tersebut yangjuga berkailan dengan tingkat resiko
suatu investasi.
Banyak penelitian-penelitian lain yang berkenaan dengan struktur
modal seperti yang dilakukan Timman & Wessels (1998), Norton (1991),
Thies & Klock (1991), Rajan & Zingales (1995), Wald (1999), Ohos, Cai &
Li (2000), Ozkan (2001) dan lain-lain dalam Journal of Economics and
Finance, Summer, 26, 2, p.200. Dari penelitian tersebut diperoleh
faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal. (senma berasal dari luar
Indonesia). Kecuali penelitian Agus Sartono dkk ( 1999), yang meneliti
tentang faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku struktur modal di
perusahaan manufaktur di Indonesia. Dan penelitian lanjutan yang meneliti
tentang struktur modal di Indonesia masih relatif sedikit.
Menurut Ferri & John (1979) struktur keuangan dipengaruhi oleh
beberapa hal antara lain klasifikasi industri, ukuran pernsahaan, risiko bisnis
(business risk). & operaling leverage. Sedangkan Rajan & Zinggales ( 1995)
mengatakan bahwa ada beberapa faktor yang berhubungan dengan leverage
perusahaan yaitu tangible assel, !he markel to book ratio (investmenl
oppor/w1ity), ukuran perusahaan (firm size) & pn!fiiabilitas
perusahaan.Sedangkan Wald (1999) mengatakan bahwa struklur modal
berhubungan dengan tingkat long term deht I asset ratio, resiko perusahaan,
profitabilitas,jirm size & growth. Penelilian yang dilakukan Ghosh, Cai & Li
beban perijualan & koefisien variasi dari cash flow digunakan dalam
memprediksi faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal. Sedangkan
Ozkan (200 I) menenmkan bahwa profitability, liquidity dan growth
mempunyai pengaruh yang negatifterhadap struktur modal.
Dari beberapa penelitian tersebut, penulis menyimpulkan bahwa
terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi struktur modal yang berkenaan
dengan masalah pendanaan. Dimana faktor-faktor tersebut antara lain
klasifikasi industri, tangible asset, liquidity ratio, the market to book ratio
(invesment opportunity), resiko perusahaan, profitabilitas, ukuran perusahaan
!firm size) & pertumbuhan (growth). Dari beberapa faktor tersebut penulis
mencoba untuk menyederhanakan dan memilih faktor-faktor yang dianggap
sangat dominan dalam mempengaruhi perilaku struktur modal. Faktor-faktor
yang akan diangkat dalam penelitian ini dalam rangka meneliti faktor-faktor
yang mempengaruhi struktur modal antara Jain the market to book ratio
(market ratio) yang diwakili oleh Price Earning Ratio (PER) dan Price to
Book Value, profitabilitas (profitability) yang diwakili oleh Return On Equity
(ROE),dan Return On Jnvesment (ROI) .
Alasan diadakannya penelitian ini adalah untuk menguji kembali
variabel-variabel yang telah dikemukakan oleh Ferri & John (1979), Wald
( 1999), Rajan & Zinggales (1995), Ghosh,Cai,dan Li (2000), dan Ozkan
(200 I) ten tang faktor-faktor yang mernpengaruhi struktur modal, apakah has ii
penelitian tersebut konsisten terhadap penelitian yang dilakukan di Indonesia
khususnya perusahaan-perusahaan yang terdaHar di Bursa Efek Indobesia.,
serta melanjutkan kembali penelitian yang telah dilakukan Muhanunad Rizal (2002) tentang faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal dengan menspesifikasikan variabel penelitian dan model yang berbeda dengan periode selarna periode 2007-2008 dengan sampel pcnelitian 88 perusahaan.
Chen dan Jiang (200 I) menyatakan setiap atribut teori untuk rnengidentifikasi penentuan struktur modal perusahaan kebanyakan tidak hanya dipengaruhi oleh satu faktor saja tetapi ok:h beberapa indikator akuntansi sebagai proksi dari setiap atributnya. Kesalahan pengukuran
(measurement erro1) bisa te1jadi dalam pengujian bila hanya mengambil salah
satu indikator akuntansi sebagai proksi dari setiap atribut teori struktur modal. Oleh karena itu, dalam · penelitian ini peneliti rnenggunakan metode jalur
(Path) mengingat model Path Analisis rnemiliki keunggulan dibandingkan
dcngan pendekatan rcgresi. Pcndekatan regresi hanya bisa mengeksplore hubungan dan pengaruh diantara variabel-variabel yang observable dan terbatas hanya untuk satu proksi saja. Path justru dapat menentukan model yang fit untuk sebuah teori dengan memasukkan semua variabel baik yang
obsermb!e maupun yang unobservable dan dapat menjelaskan hubungan
rnasing-masing variabel seeara simultan.
Ada beberapa penelitian tenlang perilaku penentuan struktur modal yang menggunakan pendekatan SEM seperti yang lelah dilakukan oleh Ramano, Tanewski, clan Smyknios (2000) yang melakukan penelitian rnengenai keputusan struktur modal untuk ヲゥZQQQQゥセカ@ business model; Chen dan
Jiang (2001) juga melakukan penelitian terhadap penentuan perilaku struktur
modal perusahaan-perusahaan di Belanda. Adapun penelitian ini mencoba
untuk menguji apakah PER, PBVR, DTE, ROE DAN ROI sebagai variabel
eksogen berpengaruh secara lansung terhadap struktur modal. Diduga dengan
mcnggunakan pcndekatan path analisis, variabel eksogenous berpengaruh
terhadap variabel endogenous yaitu struktur modal pada
perusahaan-perusahaan yang listing di BEL
Pergerakan harga saham di bursa efek umumnya diramalkan pemodal
dan pialang dengan analisis teknikal dan fundamental. Analisis teknikal adalah
seb[iah metode peramalan gerak harga saham, indeks atau instrumen keuangan
lainnya dengan menggunakan grafik berdasarkan data historis (Fakhruddin,
Firmansyah dan Hadianto,200 I: 21 ). Sedangkan analisis fundamental adalah
suatu metode pcramalan harga saham dcngan mcmpelajari kinerja perusahaan
(Ghozali dan Sugianto, 2002).Analisis fondamental mcnganggap bahwa harga
saham merupakan refleksi dari nilai perusahaan yang bcrsangkutan. Oleh
karena itu, dalam mclakukan penclitian suatu saham melalui pcndekatan
fundamental dapat digunakan infrmnasi akuntansi dengan teknik analisis rasio
keuangan yang merupakan hasil perhitungan lebih lanjut dari laporan
kcuangan .
Secara psikologis, pemodal cenderung memilih saham-saham yang
harganya rendah pada periode bul!ish (naik) dengan harapan pada kondisi ini
harga-harga sahan1 akan terus naik atau akan 1nengalan1i apresiasi. Pada pasar
bearish (menurun) pemodal cenderung menjual sahamnya dalam jumlah
sedikit karena mereka memiliki keyakinan bahwa harg;a-harga saham akan
terus turun (Ghozali dan Sugiyanto, 2002).
Daftar Tabel 1.1
Data lHSG
INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN
.
--BULAN 2003 2004 2005 2006 W07 2008
JAN 388.44 752.93 1,045.44 l,232.32 1,757.26 2,627.25
-FEB 399.22 761.08 1,073.83. l,230.66 l,740.97 2,721.94
MAR 398.00 735.68 1,080.17 l,322.97 l,830.92 2,447.30 APRlL 450.86 783.4 l l,029.61 1,464.41 1,999.17 2,304.52
MEl 494.78 732.52 1,088.17 1,330.00 2,084.32 2,444.35
-JUNl 505.50 732.40 1,122.38 1.310.26 2,139.28 2,349. l 0
JUL! 507.98 756.98 I, 182.30 l,351.65 2,348.67 2,304.5 l
--AGUS 529.67 754.70 1,050.09 I ,431.26 2, 194.34 2,165.94
597.65
セRPNャ}@
--·SEPT 1,079.28 1,534.6 l 2,359.2 l 1,832.51
OKT 625.55 860.49 l,066.22 1,582.63 2,643.49 1.256. 70 .
NOP 617.08 977.77 1,096.64 1,718.96 2,688.33 1.241.54
セM - ·
-DES 691.90 1,000.23 l, 162.64 1,805.52 2,745.83 1,355.41
セM
Dari data di atas terlihat bahwa sepanjang periode 2007 Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) mengalami periode bullish. Sepanjang periode
tersebut IHSG terns mengalami peningkatan yang cukup signifikan,meskipun
pada bulan februari dan juni mengalami penurunan akan tetapi penurunan
tersebut tidak signifikan bila dibandingkan dengan peninggakatan yang
tetjadi.Mulai bulan Mei 2008 sampai dengan bulan Nopember 2008 IHSG
mengalami periode bearish. Hal ini terlihat dari adanya penurunan lndeks
secara terus mcnerus dan cukup signifikan,bahkan pada bulan September
IHSG menunm tajam. Menurut Adler Haymans lvfanurung (Dalam yahoo
finance, 2009) penunman ini merupakan drop .tertajam sepanjang sejarah
Bursa Indonesia.
Dengan informasi Indeks Barga Saham Gabungan diharapkan akan
memberikan informasi kepada investor tentang keadaan pasar yang sedang
エ・セェ。、ゥ@ yang akan mcnentukan langkah-langkah investasi selanjutnya.Suatu
kondisi pasar tertentu (bullish atau bearish) akan mempengaruhi
langkah-langkah dan keputusan investasi. Dalam kondisi terscbut, harus ditemukan
saharn dengan rasio keuangan bagaimana yang akan memberikan peluang atau
prospek untuk mempcroleh return yang rnaksimal dengan tingkat resiko
tertcntu atau bagaimana saham akan membcrikan rcsiko yang lebih kccil
dengan tingkat return tertentu.Investor yang menanamkan dana di pasar modal
harus mampu mcrnanfaatkan semua informasi untuk mcnganalisa pasar dan
investasinya dengan harapan memperoleh keuntungan yang maksirnal atau
meminimalkan resiko (Budi Rusman Jauhari & Basuki Wibowo ,2004).
Analisis fundamental dengan rasio keuangau mernpakan suatu cara
dalam upaya pemilihan jenis saham yang layak untuk dijadikan lahan
investasi. Suatu keadaan pasar tertentu (bullish/bearish) akan mempengaruhi
keputusan yang sebaiknya harus diambil oleh investor. Berdasarkan hal
tersebut, maka perlu dilihat saham dengan karakteristik bagaimana yang akan
memaksimalkan return pada saat bullish atau meminimalkan resiko pada saat
bearish (Budi Rusman Jauhari et all).
Pada kesempatan ini analisis fundamental yang dilakukan yaitu dengan
menganalisa rasio keuangan perusahaan yang diwakili oleh Price Earning
Ratio, Price lo Book Value Ralio, Return On Equity, Retur.n On Jnvesment dan
Debi to Total Equity. Penguj ian dilakukan dengan model statistik Anal is is
Path (metode jalur), dimana dengan model ini penulis ingin melihat hubungan
secara tidak Iangsung variabel-variabcl eksogen melalui struktur modal
sebagai variabel intervening (perantara) terhadap Return saham pada periode
but/is dan pada pcriode bearish.
Dari uraian diatas peneliti ingin melakukan pcnelitian dalam bentuk
skripsi yang berjudul:" Analisis Pengaruh PER, PBVR, ROE, dan ROI
Tcrhadap Struktur Modal, Return Saham Pada Pcriodc Bullish Dan
Return Saham Pada Periode Bearish Indeks Harga Saham Gabungan
B. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini periode waktu yang di teliti yaitu dari tahun 2007
sampai dengan 2008 karena pada tahun 2007 IHSG mengalarni periode bullish
sedangkan pada tahun 2008 IHSG mengalarni periocle bearish. Varibel yang
di teliti terbagi kedalam dua variabel yaitu variabel endogen dan variabel
eksogen.
1. Variabel endogen
Variabel endogen adalah variabel yang di pengaruhi oleh variabel lain,
dalam penelitian ini terdapat tiga variabel endogen yaitu : Struktur Modal,
Return saharn pada peroide bullish dan Return saham pada periode bearis.
2. Variabel eksogen
Variabel eksogen adalah variabel yang mempengaruhi variabel lain,
dalam pebclitian ini variabel eksogcnnya adalah Price Earning Ratio
(PER), Price to Book value Ratio (PBVR), Return On Equity (ROE) don
Return On !nvesment (ROI).
C. Pcrumusan masalah
Dari Jatar belakang yang telah di uraikan sebelumnya, maka di
definisikan masalah penelitian sebagai berikut:
I. Bagaimna hubungan Jangsung antara PER, PBVR, ROE, dan ROI
Terhadap Struktur Modal.
2. Bagairnna hubungan tidak langsung PER, PBVR, ROE dan ROI melalui
struktrur modal sebagai variabel intervening (variabel perantara) Terhadap
Return saham pada perioode bul/is.
3. Bagaimna hubungan tidak langsung PER, PBVR ,ROE dan ROI melalui
struktrur modal sebagai variabel intervening (variabel perantara) Terhadap
Return Saham pada perioode bearish.
4. Bagaimana hubungan antar variabel eksogen.
5. Variabel manakah yang hubungannya dominan terhadap variabel lain.
D. Tujuau dan Manfaat
1. Tujuan Penelitiau
Dari rurnusan masalah tersebut maka tttiuan dari penelitian ini adalah:
a. Untuk rnenganalisis hubungan secara langsung PER, PBVR, ROE, dan
ROI Terhadap Struktur Modal.
b. Untuk menganalisis hubungan tidak langsung PER, PBVR, ROE, dan
ROI melalui struktur modal sebagai variabel intervening (variabel
pcrantara) Terhadap Retum saham pada periode bu!lis.
c. Untuk rnenganalisis hubungan tidak langsung PER, PBVR, ROE, dan
ROI melalui struktur modal sebagai variabel intervening (variabel
perantara) terhadap Retum saharn pada periode bearish.
d. Untuk menganalisis hubungan antar variabel eksogen.
e. Untuk menganalisis variabel yang mempunyai hubungannnya dominan
2. Manfaat pcnclitian
Berdasarkan tujuan penelitian diatas maka penelitian ini di harapkan dapat
bermanfaat bagi :
a. Bagi penulis, memberikan pengetahuan dan wawasan yang luas.
b. Bagi investor, sebagai inforrnasi dan bahan masukan bagi investor
dalam rnengarnbil keputusan investasi di pasar modal.
c. Bagi akademisi, penelitian ini diharapkan menambah kepustakaan di
bidang rnanajernen keuangan khususnya mengenai Struktur Modal dan
Return saham pada periode Bullish dan Bearish Tndeks 1-larga Saham
Gaubungan dan variabel-variabel yang mempengaruhinya.
A. Struktur Modal
BAB II
TINJAUAN PUST AKA
1. Modal dan struktur modal perusahaan
Modal (Munawir, 200 I) adalah hak atau bagian yang dimiliki
oleh pemilik perusahaan yang ditujukan dalam pos modal (modal saham), surplus atau laba yang ditahan atau kelebihan aktiva yang dimiliki perusahaan terhadap seluruh hutangnya. Sumber dari modal adalah apa yang dapat dilihat seperti hutang lancar, hutangjangka parijang dan modal sendiri. Modal menggambarkan hak pemilik alas perusahaan yang timbul
sebagai akibat investasi yang dilakukan oleh para pemilik.
Struktur modal adalah bauran atau perpaduan dari hutang jamgka panjang saham preferen dan saham biasa. Struktur modal yang di targetkan adalah perpaduan antara hulang saham preleren dan saham biasa yang dikehendaki perusahaan dalam struktur modalnya, sedangkan struktur modal yang optimal adalah modal yang mengoptimalkan keseimbangan
antara risiko dan pcngembalian sehingga mcmaksimumkan harga saham (Dewi Astuti 2004: 17).
Struktur modal adalah gabungan hutang jangka panjang
(long-term debt) dan modal (equity) (Elisa Tjondro,2007).
Struktur modal adalah pcrbandingan antara hutang perusahaan
Struktur modal atau kapitalisasi perusahaan ada!ah pembiayaan pennanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen, dan
modal pemegang saham (Weston & Copeland, 2001: 19).
Struktur modal merupakan bagian dari struktur keuangan suatu pcrusahaan yang digunakan dalam mendanai aktiva yang dimiliki oleh peusahaan. Menurut Keown dkk, (2000 : 542). "Strnktur keuangan adalah paduan semua pos yang muncul disisi kanan nernca peusahaan yaitu hutang jangka pendek, hutang jangka panjang dan modal pemegang stiham sedangkan struktur modal adalah paduan surnber dana jangka panjang
yang digunal_(an oleh pcrusahaan'._
Neraca
[image:32.524.86.435.185.515.2]1.\ktiva
Gambar 2.1.
l-lutang Lanear
-1
[-·!utang Jangka Pnnjang
I
Ii
i
Modal Saham PrefercnModal! I
!
Sumber: KeO\'d1 dkJ,, ('.2000: 543).
Struktur Keuangan
Struktur
I
_ _J
Strukt11r !vlodal Hエセ」カ」イ。ァ・I@ adalah rerbandingan niiai hutang
dengan nilai 1noda! sendiri )-'ang tercern1in pada laporan keuangan
pcrusahaan akhir tahun. V'ariabel ini dinyatakar. Jalan1 rasio total hutang
dengan penjumlahan total hutang dan modal sendiri pada neraca akhir
tahun. Pengukuran ini mengacu dari penelitian, Suda.rma (2003) dan Sujoko
(2007).
2. Teori struktur modal
Secara mnum teori yang mendasari Struktur modal terbagi
menjadi 3 bagian (Moeljadi 2006: 117)
a. Teori Tradisional (feori Klasik
Teori ini menerangkan bahwa ada struktur modal optimal yang
dapat memaksimumkan nilai perusahaan dengan cara meminimumkan
biaya modal rata-rata ( Average Cost of Capital),salah satu versi ini.
seperti yang dikembangkan oleh Ezra Salomon dalarn ''The Theori Of
Financial Management (1963)". Mengatakan bahwa struktur modal
yaqng optimal te1jadi apabila kelebihan debt/equity ratio di atas
average cost of capital,dan dikatakan minimum.
b. Teori Moldigliani & Miller (The Cost ofcapilaf,Corporatejinance and
The Theo1y of !11vestment"'American Economic review''(l958).
mengasumsikan bahwa pasar modal bersifat sempurna dan tidak ada
pajak.
c. Teori yang dikembangkan oleh Moldigliani & Miller (Corporate
Income taxes and The Cos/ of capilal:A. Corection "'American
Economic Review"( 1963),dalam pengcmbangan teorinya Moldigliani
Seiring dengan perkembangan zaman t1)ori tentang struktur
modal pun mengalami perkembangan, diantaranya adalah;
a. Agency theory
Teori ini dikemukakan oleh Michael C. Jensen dan William H. Meckling pada tahun 1976, dimana manajemen merupakan agen dari pemegang saham sebagai pemilik perusahaan. Para pemegang saham berharap agcn akan bertindak atas kepentingan mereka sehingga
mereka mendelegasikan wewenang kepada agen. Untuk dapat melakukan fungsinya dengan baik, manajcmen harus diberikan insentif dan pengawasan yang memadai. Pengawasan dapat dilakukan melalui cara-cara seperti pengikatan agen, pemeriksaan laporan keuangan dan pembatasan terhadap keputusan yang bisa diambil manajemen. Kegiatan pengawasan tentu saja membutuhkan biaya agensi (Saidi, 2004). Biaya agensi adalah biaya-biaya yng bcrhubungan dengan pengawasan manajemcn untuk meyakinkan bahwa rnanajemen bertindak konsistcn sesuai dcngan pe1janjian kontrnktual perusahaan dcngan kreditur dan pemegang saham.Salah satu pendapat dalam teori agensi adalah siapapun yang menimbulkan biaya pengawasan, biaya yang tirnbul pasti merupakan tanggungan pernegang saham (Horne dan Wachowicz, 1998) (dalam Moeijadi,2006) Misalnya, pernegang obligasi, karena rncngantisipasi biaya pengawasan, membcbankan
bunga yang lebih tinggi. Scrnakin besar peluang timbulnya
pengawasan, semakin tinggi tingkat bunga, dan semakin rendah nilai
perusahaan bagi pemegang saham.
b. Signaling theory
Isyarat atau signal adalah suatu tindakan yang diambil
manajemen perusahaan yang memberi petunjuk pada investor tentang
bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan (Brigham and
Houston, 200 I). Perusahaan dengan prospek yang menguntungkan
akan mencoba menghindari penjualan saham dan mengusahaakan
modal baru dengan cara-cara yang lain, termasuk penggunaan hutang
yang melebihi target struktur modal yang normal. Sebaliknya,
perusahaan dengan prospek yang kurang menguntungkan akan
cenderung menjual sahamnya. Pengumuman emisi saham oleh suatu
perusahaan umumnya merupakan suatu signal bahwa mana.1emen
memandang suramnya prospek perusahaan tersebut.
c. Asymetric Information Theory
Asymmetric Information, menurut Brigham dan Houston (200 I)
adalah situasi dimana manajemen mcmiliki infonnasi yang berbcda
(yang lebih baik) mengenai prospek perusahaan daripacla investor.
Ketidakseimbangan infonnasi ini terjadi karena pihak manajemen
memiliki informasi yang lebih banyak daripada para pemodal. Misal
pihak manajemen mungkin berpikir bahwa harga saliam saat ini sedang
overvalued (lebih tinggi daripada harga seharusnya), jika ha! ini yang
menawarkan saham baru. Akan tetapi investor juga akan berpikir
bahwa jika perusahaan menawarkan saham baru, salah satu
kemungkinannya adalah karena harga saham saat ini overvalued,
sehingga investor akan menawar harga saharn baru dengan harga yang
lebih rendah. Maka emisi saham barn akan menurunkan harga saham.
d. Pecking Order Theory
Meskipun diperkenalkan pe11ama kali olch Donaldson (l 961 ),
akan tetapi penamaan Pecking Order sendiri dilakukan oleh Myers
(1984) (dalam Husnan, 1996, dalam Moeljadi, 2006). Secara singkat
teori ini menyatakan bahwa perusahaan menyukai internal financing
(pendanaan dari operasional perusahaan dengan wujud laba ditahan),
apabila diperlukan pendanaan dari luar, maka perusahaan akan
memulai dcngan menerbitkan sekuritas yang paling aman terlebih
dahulu yaitu obligasi, kemudian sekuritas berkarakteristik opsi seperti
obligasi konversi barulah jika belum mencukupi, perusahaan
mencrbitkan saham.Sesuai dengan teori ini, tidak ada target debt to
equity ratio karena ada 2 jenis modal scndiri yaitu internal dan
eksternal.
Teori struktur modal ini pen ting karena (I). setiap ada perubahan
struktur modal akan mempengaruhi biaya modal secara keseluruhan.
ha! ini disebabkan masing-masing jenis modal mempunyai biaya
modal sendiri-sencliri, (2). besarnya biaya modal secara keseluruhan ini
nantinya akan digunakan sebagai cul of rate pada pengarnbilan
keputusan investasi. Oleh karena itu struktur modal akan
mempengaruhi keputusan investasi (Sutrisno,2000).
Wijaya (2001) menjelaskan bahwa manajer harus
mempertimbangkan manfaat dan biaya dari sumber dana yang dipilih
dalam melakukan pengambilan keputusan pendanaan. Masing-masing
sumber dana mempunyai konsekuensi dan karelcteristik finansial yang
berbcda. Sumber dana yang berasal dari dalam perusahaan didapat dari
retained earning dan depresiasi. Sumber dana eksternal dibedakan
menjadi dua kategori, yaitu pembelanjaan dengan hutang (debt
financing) dan pembelanjaan sendiri (extenal equity). Bauran
penggunaan modal sendiri (baik berupa saham biasa maupun saham
pre.feren) dan hutang untuk memenuhi kebutuhan dana perusahaan
disebut struktur modal pcrusahaan.
3. Faktor-faktor yang mcmpengaruhi struktur modal.
Menurut Abas Kartadinata (1999:4-5) (dalam Prayogo,2002)
strukiur keuangan menggambarkan susunan keseluruhan sebelah kredit
ncraca yang terdiri atas hutang-hutang jangka pendek, hutang-hutang
jangka panjang, modal saham dan laba yang ditanam kembali. Sedangkan
struktur modal adalah susunan atau perbandingan antara modal sendiri dan
pinjarnan jangka panjang, jadi struktur modal rnerupakan bagian dari
struktur keuangan.
Bambang Riyanto ( 1996:228) berpend.apal bahwa
stabilitas dari earning, (3) susunan dari aktiva,( 4) kadar resiko dari
aktiva,(5) besarnya jumlah modal yang dibutuhkan,(6) keadaan pasar
modal,(7) sifat manajemen, (8) besarnya suatu perusahaan.
Menurut Weston dan Copeland (2001:35), variabel-variabel yang
mempengaruhi struktur modal adalah : (1) tingkat pertumbuhan
penjualan,(2) stabilitas arus kas,(3) karakteristik industri,(4) struktur
aktiva,(5) sikap manajemen,(6) sikap pemberi pinjaman.
Sedangkan menurut Weston dan Brigham (2001:174),
mengatakan bahwa variabel-variabel yang mempengaruhi struktur modal
adalah :( l) stabilitas penjualan,(2) struktur aktiva,(3) leverage,( 4) tingkat
pertumbuhan,(5) profitabilitas,(6) pajak,(7) pengendalian, (8) sikap
manajemen,(9) sikap pemberi pinjaman,( l 0) konclisi pasar,(11) kondisi
internal perusahaan,( 12) fleksibilitas keuangan.
Kondisi pasar berpengaruh terhadap struktur modal sesui dengan
pendapat yang dikemukakan oleh Bambang Riyanto (1996:228). dan
Weston dan Brigham (2001:174). Pasar modal sering mengalami
perubahan naik dan tunm (jluktuasi), bila dalam keadaan sedang naik
maka investor akan tertarik untuk menanamkan modalnya. Oleh karena
ilu, perusahaan dalam mengeluarkan atau menjual sekuritas harus
disesuaikan dengan keadaan tersebut. Dalam penelitian ini keadaan
pasar/kondisi pasar diukur dengan menggunakan pendekatan Price
Price Earning Ratio (PER) merupakan salah satu rasio keuangan
perusahaan yang dapat mempengaruhi harga saham lebih dominan
dibanding EPS. Oleh karena itu dalam analisis mengenai pergerakan harga
saham, pe1timbangan tentang PER sangat penting terlebih dalam jangka
panjang, PER lebih volatile dibanding EPS. Ketidakstabilan PER
disebabkan oleh adanya perubahan required rete of return (k) dan gowth
rate of dividend (g). Semakin besar PER,semakin besar kepercayaan
investor terhadap masa depan perusahaan (lskandar Z.Alwi, 2003: 75)
(dalam Joko Prayitno,2007). Salah satu pendekatan yang menggunakan
nilai earnings untuk memperkirakan nilai instrinsik, adalah pendekatan
PER, atau disebut juga pendekatan earnings multiplier. PER saham dapal
dihitung dengan formula:
PER Harga Saham
Earning Per share
A tau
PER Closing price
EPS
Price to book Value (PBVR). Menurul lskandar (2003) (dalam
.loko Prayitno,2007) bahwa Price to Book Value atau PBVR
menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku saham suatu
perusahaan. Makin tinggi ratio ini, berarli pasar percaya akan prospek
PBVR
A tau
PBVR
Harga Saham
Book value Per share
Closing Price Ekuitas per saham
Untuk perusahaan yang be1jalan baik, umumnya ratio PBVR mencapai di atas satu, yang menunjukkan bahwa nilai pasar saham lebih besar dari pada nilai bukunya. Semakin tinggi ratio PBV semakin tinggi perusahaan dinilai olch pemodal relatif dibandingkan dengan dana yang telah ditanamkan di perusahaan. Oleh karena itu dapat disimpulkan semakin tinggi PBV semakin tinggi tingkat kepercayaan pasar terhadap
prospek perusahaan, maka akan menjadi daya tarik bagi investor untuk membelinya. Sehingga pennintaan akan saham tersebut akan naik, kemudian mendorong harga saham naik.
Menurut Weston dan Brigham (2001 :174), Profitabilitas juga merupakan variabel yang mempengaruhi strnktur modal. Menurut Weston dan Brigham (200 I), perusahaan dengan tingkat profitabilitas yang tinggi, umumnya menggunakan hutang dalam jumlah yang relatif sedikit. Hal ini
discbabkan dengan profitabilitas yang tinggi tersebut, memungkinkan bagi perusahaan melakukan perrnodalan dcngan laba ditahan saja. Akan tetapi tidak itu ウ。j。セ@ asun1si yang lain n1engatakan dengan profitabilitas yang
tinggi, berarti bahwa laba bersih yang dirniliki perusahaan tinggi, rnaka
apabila perusahaan rnenggunakan hutang yang besar tidak akan
berpengaruh terhadap struktur modal, karena kemampuan perusahaan
dalam membayar bunga tetap juga tinggi.
Tingkat pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk
membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan dengan dana yang
dihasilkan secara internal. Hal ini juga pernah dilakukan penelitian empiris
oleh Moh'd (1998) dalarn Sujoko,2007) yang mununjukkan bahwa
profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan.Dalam
penelitian ini profitabilitas diwakili oleh Return On Equity (ROE) dan
Return On Invesment (ROI). Return on asset (ROA) yang sering disebut
juga sebagai return On investment (ROI) digunakan untuk mengukur
efektifitas perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan dengan
memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. Rasia ini merupakan rasio yang
terpenting diantara rasio rentabilitas/ profitabilitas yang lainnya. ROA atau
RO! diperoleh dengan cara rnembandingkan antara net income after tax
(NIAT) tcrhadap total asset. Semakin besar ROA atau ROI menunjukkan
kinerja yang semakin baik, karena tingkat kembalian semakin besar
(Robbert Ang, 1997: 18.32 - 18.33). Secara matematis ROI dapat
ROI NIAT
Total Asset
NIAT merupakan pendapatan bersih sesudah pajak, tetapi kalau ada keuntungan hak minoritas harus ikut diperhitungkan. Total assets
merupakan total asset pada periode laporan yang berakhir pada 31
desember.
Rasio kedua dari rasio profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini adalah ROE yaitu rasio antara laba setelah pajak atau net
income afier tax (NIA T) terhadap total modal sendiri (equity) yang berasal
dari setoran modal pernilik. laba tak dibagi dan cadangan lain yang dikumpulkan oleh perusahaan. Semakin tinggi ROE menunjukkan sernakin efisien perusahaan menggunakan modal sendiri untuk
mcnghasilkan laba atau keuntungan bersih. Return on Equity (ROE) digunakan untuk mengukur tingkat kembalian perusahaan atau efcktivitas perusahaan di dalam mcnghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ckuitas (shareholders· equity) yang dimiliki oleh perusahaan.ROE dapat diformulasikan sebagai berikut:
ROE NIAT
Equity
Variabel-variabel yang mempengaruhi struktur modal yang diteliti
pacla penelitian ini aclalah : (I) PER; (2) PBVR; (3) ROE, clan (5) ROI .
Variabel-variabel tersebut diambil dari laporan keuanagan
perusahaan-perusahaan yanag listing di BE! selama periocle penelitian yaitu tahun 2007
clan 2008.
B. Returu Saham
Konsep risiko tidak terlepas kaitannya dengan re/urn, karena investor
selalu mengharapkan tingkat return yang sesuai atas setiap risiko investasi
yang clihaclapinya. Menurut Brigham (1999: 192), pengertian dari return
aclalah "measure the .financial performance of an investment". Pacla penelitian
ini, re/urn cligunakan pacla suatu investasi untuk mengukur basil keuangan
suatu perusahaan. Horne clan Wachoviz (1998:26) mendefinisikan re/urn
sebagai: "Re111m as 「・ョセヲゥエ@ which related with 011 ner thal includes cash
dil·idc11d hrs! year which is paid, together with market cost appreciation or
""f'it"I gui11 ll'hich is realization in !he end of the year". lvlenurut Jones
(2000: 124) "re/urn is yield clan capital gain (loss)". (1) Yield, yaitu cash }low
yang clibayarkan secara periodik kepacla pemegang saham (dalam bentuk
cliviclcn). (2) C'apital gain (loss), yaitu selisih antara harga saham pacla saat pernbelian dengan harga saham pacla saat penjualan. Hal tersebut cliperkuat
oleh Corrado clan Jordan (2000:5) yang menyatakan bahwa "Return fi'om
saharn investor atas investasi yang dilakukannya, yang terdiri dari dividen dan
capital gain/loss. Dividen rnerupakan keuntungan perusahaan yang dibagikan
kepada pemegang saham dalam suatu periode tertentu. Capital gain/loss
dalam suatu periode merupakan selisih antara harga saham semula (awal
periode dengan harganya di akhir periode). Bila harga saham pada akhir
periode lebih tinggi dari harga awalnya, maka dikatakan investor memperolch
capital gain, sedangkan bila yang te1jadi sebaliknya maka investor dikatakan
memperoleh capital loss.
lnvestor akan sangat senang apabila mendapatkan re/urn investasi
yang semakin tinggi dari waktu ke waktu .. Oleh karena itu, investor rnemiliki
kepentingan untuk mampu mernprediksi berapa besar investasi mereka.
Investor selalu mencari alternatif investasi yang mernberikan return tertinggi
dcngan tingkat risiko tertentu. Mengingat risiko yang melekat pada investasi
saham lebih tinggi dari pada invcstasi pada pcrbankan, return yang cliharapkan
juga Jebih tinggi. Hal ini scsuai dengan tcori investasi olch Widiatmodjo
(2000:84).
Mcnurut Jogiyanto (2000: I 09) Rerun1 saham di,bedakan menjacli dua:
(I) return realisasi merupakan return yang telah !erjadi, (2) return ekspektasi
merupakan return yang diharapkan akan diperoleh oleh investor di masa yang
akan datang. Berdasarkan pengertian re/urn, bahwa return suatu saham adalah
basil yang diperoleh dari investasi clcngan cara mcnghi!ung selisih harga
saham periocle be1:jalan dengan periocle sebelumnya dengan mcngabaikan
dividcn, maka dapat ditulis rumus: Ross et al. (2003:238)
R;=
keterangan:
P, - P,.1 P,.1
R; = Return saharn
P, = Harga saharn pada periode t P,.1 = 1-larga saham pada periode t-1
Sclain return saham terdapatjuga return pasar (Rm) yang dapat dihitung dengan rumus: Jogiyanto (2003 : 232).
kcterangan:
fHSG , - IHSG 1-1
IHSG 1-1
l<.m = J?_eturn pasar
IHSG 1 = lndeks harga saham gabungan pada periode t (Bullish)
IHSG 1. 1 = lndeks harga saham gabungan pada periode t-l (Bearish)
C. Scjarah (IIISG)
Pada tanggal I April 1983, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
diperkenalkan untuk pertama kalinya sebagai indikator pergerakan harga
saham di BEL [ndeks ini mencakup pergerakan harga seluruh saham biasa dan
saharn preferen yang tercatat di BEi. Hari dasar untuk perhitungan IHSG
adalah I 0 Agustus 1982. Pada tanggal tersebut, indeks ditetapkan dengan nilai
dasar I 00 dan saham tercatat pada saat itu berjumlah 13 saham.Dasar
perhitungan IHSG adalah jmnlah nilai pasar dari total. saham yang tercatat
pada tanggal 10 Agustus 1982. Jumlah nilai pasar adalah total perkalian setiap
saharn tercatat (kccuali untuk perusahaan yang berada dalarn program
restrukturisasi) dengan harga di BEi pada hari tersebut. Formula
perhitungannya adalah sebagai berikut: (www.yahoofinance.com,2009)
IHSG
=
:E (Harga Penutupan di Pasar Reguler x Jurnlah Saharn) x I 00 Nilai DasarD. Rasio Keuangan
Rasio-rasio keuangan dapat dikclompokkan kc dalam lirna katcgori,
yaitu Rasio Likuiditas (liquidity ratio), Rasio Aktivitas (Activities ratio),
Rasio Rentabilitas (pnJjitability ralio), Rasio Solvabilitas (So!vem:v ratio), dan
Rasio Pasar (111urke1 ratio) (Robbert Ang, l 997:23-24). Dalam pcnelitian ini
tidak semua kelompok rasio tcrsebut digunakan untuk menganalisis. Adapun
rasio dan karakteristik keuangan yang digunakan adalah :
1. Rasio Solvabilitas (Solvency ratios)
Solvabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk membayar utang
jangka-panjang saat utang jatuh tempo. Hams diperhatikan struktur
pendanaan jangka panjang dan struktur operasi setiap perusahaan yang
diminati. Pertimbangan finansial penting lainnya adalah solvabilitas
keuangan, yaitu bcsarnya hutang dalam struktur modal perusahaan.
(Struktur modal adalah campuran dan sumb<0r-sumber dana
jangka-panjang yang digunakan oleh perusahaan.)
Keadaan solvabel juga bcrgantung dari daya untuk menghasilkan;
dalam jangka-panjang perusahaan tidak dapat membayar utangnya kecuali
perusahaan menghasilkan laba. Suatu struktur modal yang di-leverage,
membebani perusahaan dengan beban bunga tetap yang menyebabkan
pcnghasilan mcnjadi tidak mantap. Utang yang berlebihan dapat juga
mcnyulitkan pcrseroan untuk mcminjam dana pada suku bunga wajar saat
pasar uang sedang ketat.
Rasio Solvabilitas berl'ungsi untuk menunjukkan kcmampuan
perusahaan dalam memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Rasio ini
disebut juga Leverage Rarios. Karena merupakan rasio pengungkit yaitu
menggunakan uang pinjaman untuk memperoleh keuntungan. (Robbert
Ang, 1997:34).
Rasio hutang terdiri dari salah satunya Debi-equity ratio/Debt ro fotal
Equity ( DER/DTE ) merupakan salah satu rasio dalarn kelompok Rasia
terhadap investasi pemegang saham. DTE ini mencerminkan resiko keuangan perusahaan yang ditempatkan pada pemegang saham sebagai hasil dari financial leverage makin besar (Reilly, 1989).
Total Debts Debt toTotal Equity
Total Shareholder "s Equity
Rasio ini mengungkapkan apakah perusahaan memiliki utang dalam j umlah besar dalam struktur modalnya. Utang yang besar berarti bahwa peminjam harus membayar bunga berkala yang cukup besar ditambah dengan pokoknya Demikian pula, perusahaan yang dibebani utang banyak berisiko lebih besar untuk kehabisan clana kas di masa-masa yang sulit. Penafsiran rasio ini bergantung clari beberapa variabel, tennasuk rasio dan perusahaan lain dalam industri, tingkat akses ke penarnbahan pendanaan utang clan kemantapan clari opernsi.
2. Market Ratio
Rasia yang digunakan dalam menilai pasar, di antaranya adalah Price
Earning Ratio (PER) & Price to Book Ratio (PBVR). PER yaitu rasio
yang mengukur seberapa besar perbandingan antara harga saham
perusahaan dengan keuntungan yang diperoleh para pemegang saham.
(Sutrisno,2000)
Rumus yang digunakan adalah :
Harga Pasar Saham
PER=
Laba per Lembar Sahan1
Faktor-faktor yang mempengaruhi PER diantaranya adalah: tingkat
pertumbuhan laba, Dividend Payout Ratio, dan lingkat keuntungan yang
disyaratkan oleh pemodal.Hubungan faktor-faktor i:ersebut terhadap PER
dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. Semakin tinggi Pertumbuhan laba semakin tinggi PER nya, dengan
kata lain hubungan antara pertumbuhan laba dengan PER nya bersifat
positiC Hal ini dikarenakan bahwa prospek perusahaan di masa yang
akan datang clilihat dari pe1tumbuhan laba, dengan laba pcrusahaan
yang tinggi menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mengelola
biaya yang dikeluarkan secara efisien. Laba bersih yang tinggi
1nenunjukkan earning jJer share yang tinggi, yang berarti perusahaan
mempunyai tingkat profitabilitas yang baik, dengan tingkat
profitabilitas yang tinggi dapat meningkatkan kepercayaan pemodal
dari perusahaan yang memiliki tingkat profitabilitas dan pertumbuhan laba yang tinggi akan memiliki PER yang tinggi pula, karena
saham-saham akan lebih diminati di bursa sehingga kecenderungan harganya meningkat lebih besar.
b. Sernakin tinggi Dividend Payout Ratio (DPR), sernakin tinggi PER nya. DPR rnerniliki hubungan positif dengan PER, di mana DPR menentukan besarnya dividen yang diterima oleh pemilik saham dan besarnya dividen ini secara positif dapat mempengaruhi harga saham terutama pada pasar modal didominasi yang mempunyai strategi mang.::jar dividen sebagai target utama, maka semakin tinggi dividen semakin tinggi PER.
v. Semakin tinggi required rate of return (r) sernakin rendah PER, (r)
mcrupakan tingkat keuntungan yang dianggap layak bagi investasi saham, atau disebutjuga sebagai tingkat keuntungan yang disyaratkan. Jika keuntungan yang diperoleh dari investasi tersebut ternyata lebih kecil dari tingkat keuntungan yang disyaratkan, berarti hal ini menunjukkan investasi tersebut kurang menarik, sehingga dapat menyebabkan turunnya harga saham tersebut clan sebaliknya. Dengan begitu r memiliki hubungan yang negatif dengan PER, semakin tinggi tingkat keuntungan yang diisyaratkan semakin rendah nilai PER nya.
Sedangkan Price 7'o Book Value Ratio (PB VR) Menggambarkan
seberapa besar pasar menghargai nilai buku suatu saham. Semakin besar
rasio ini 111engga1nbarkan kepcrcayaan pasar akan prospek perusahaan
tersebut .Menurut Bodie, Kane dan Markus (1996: 576) bahwa analis pasar modal mempe1timbangkan suatu saham dengan rasio PBV yang rendah merupakan investasi yang aman.Rumus untuk menghitung Price to
Book Value Ratio adalah sebagai bcrikut ;
PBVR= Harga Saham
Book value Per share
3. Rasio Profitabilitas/Rentabilitas (PNijitabilitas Ratios)
Rasio ini menunjukkan keberhasilan perusahaan cli dalam menghasilkan keuntungan. Kemampuan perusahaan untuk mendapatkan keuntungan yang baik dan laba atas investasi rnenjadi indikator tentang
kesehatan keuangan dan efisiensi manajemennya. Penghasilan yang buruk merusak harga pasar saham maupun dividen ..
Rasio ini antara lain terdiri dari Return On Equity (ROE) dan Return
On invesment (ROI). Rasio Rcntabilitas (Profitabilitas) menunjukkan
keberhasilan perusahaan di dalam menghasilkan keuntungan atau merupakan hasil akhir bersih perusahaan dari berbagai kebijakan ctan
keputusan yang telah diambil. Dalam penelitian ini Rasio Rentabilitas (Profitabilitas) diwakili oleh Return On Equity & Return On invesment.
Re1urn On Equity ,.c
Laba Bersih Sesudah Pajak
Laba Bersih Sesudah P(ljak
Return On invesment =
Total Investasi/Asset
E. Analisis Fundamental
E. A. Koetin (1997: 413) menyatakan bahwa nilai sebuah saham sesungguhnya ditentukan oleh kondisi fundamental emiten.Rasio keuangan
yang digunakan untuk menganalisa saham kaitannya dengan return saham dalam penelitian ini adalah ;Price Earning Ratio (PER), Price to Book Value Ratio (PB V), Debt to Total Equity (DTE), Return On Equity (ROE).dan
ReturnOn Invesment (ROI).
I. Price Earning Ratio (PER)
Mengindikasikan besarnya dana yang dikeluarkan oleh investor untuk memperoleh setiap rupiah laba perusahaan. Perusahaan
yangmemungkinkan pertumbuhan yang lebih tinggi biasanya mempunyai
PER yang besar. demikian pula sebaliknya (Gibson, 1992:380-381, dalam Prayitno,2007) PER mcnunjukkan perbandingan antara harga saham di pasar atau harga perdana yang ditawarkan dibandingkan dengan pendapatan yang diterima (l-larahap, 2001 :31 0) Semakin tinggi rasio ini menunjukkan bahwa investor mengharapkan pertumbuhan dividen yang tinggi, saham memiliki rcsiko yang rendah dan investor puas dengan penclapatan yang tinggi serta perusahaan mengharapkan pertumbuhan
dividen daripacla proporsi laba yang tinggi.
2. Price to Book Value Ratio (PBVR)
Menggambarkan seberapa besar pasar menghargai nilai buku suatu
saham. Semakin besar rasio ini menggambarkan kepercayaan pasar akan
prospek perusahaan tersebut (Darmadji dan Fakhrudin, 2001:303). Rumus PBVR adalah sebagai berkut;
PBVR= Harga Saham
Book value Per share
3. Debt to Total Equity (DTE)
Salah satu tolak ukur slruktur modal perusahaan ditunjukkan oleh
leverage keuangan. Pengukuran leverage dalam penelitian ini dengan
menghitung Debt to Total Equity (DTE) yang mana DTE Menggambarkan sampai sejauh mana modal pemilik dapal menutupi hutang-hutang kepada
pihak luar.
4. Return On Equi(V (ROE)
menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan ekuitas (shareholders'
equi1y) yang dimiliki oleh perusahaan.ROE dapat diformulasikan sebagai
berikut:
EAT ROE
Equity
ROE Return On equity
EAT Laba bersih setelah pajak (Earning after tax);
Equity
=
Equity merupakan shareholders' equity padapengamatan akhir tahun.
5. Return On lnvesment (ROI)
periode
Adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan (tingkat pengembalian), yang akan
digunakan untuk menutupi investasi yang dikeluarkan (Sutrisno 2000;267).
Menurut Munawir (2000;89), analisis ROI dalam analisis rasio kcuangan memiliki arti yang penting sebagai salah satu teknik analisis rasio kcuangan yang bersifat mcnyeluruh (komprehensif). Analisis ROI lazim digunakan oleh pihak manajcmen untuk mengukur efcktivitas opcrasi perusahaan secara menyeluruh. ROI merupakan salah satu bentuk
ras10 profitabilitas yang digunakan unluk mengukur kemampuan perusahaan dalan1 n1enghasi!kan keuntungan dibandingkan dengan
keseluruhan dana yang ditana1nkan dala111 aktiva yang digunakan untuk
operasional perusahaan. Dengan demikian, rasio ini membandingkan keuntungan yang diperoleh dari sebuah kegiatan operasi perusahaan (net
operating income) dengan jumlah investasi atau aktiva (net operating
assets) yang digunakan untuk menghasilkan keuntungan tersebut. Sebutan
lain untuk rasio ini adalah net operating profit rate (!l return atau
operating earning power.
F. Penelitian Terdalrnlu
Penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan analisis finansial (rasio keuangan), struktur modal dan return saham
1. Kaitannya clengan return saham
a. Penelitian O'Connor (l 973) tentang dampak pengumuman laporan keuangan terhadap harga saham di Amerika yang menyimpulkan bahwa laporan keuangan mampu memprediksi harga saham ..
b. Penelitian Rosenberg, Reid clan Lanstein (