• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh kompetensi sosial guru IPS terhadap motivasi belajar siswa di SMP Dua Mei-Ciputat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh kompetensi sosial guru IPS terhadap motivasi belajar siswa di SMP Dua Mei-Ciputat"

Copied!
150
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KOMPETENSI SOSIAL GURU IPS TERHADAP

MOTIVASI BELAJAR SISWA DI SMP DUA MEI-CIPUTAT

Disusun Oleh : TIRWAN 1050 15000 659

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

(2)

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING SKRIPSI

” PENGARUH KOMPETENSI SOSIAL GURU IPS TERHADAP MOTIVASI

BELAJAR SISWA DI SMP DUA MEI CIPUTAT”.

Skripsi ini diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK)

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Guna memenuhi persyaratan memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)

Pada jenjang Strata Satu (S.1)

Oleh :

TIRWAN NIM 1050 15000 659

Dibawah bimbingan

Prof. Dr. Rusmin Tumanggor, MA

(3)

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING SKRIPSI

Bahwasanya dengan ini menerangkan skripsi yang berjudul ” Pengaruh

Kompetensi Sosial Guru terhadap Motivasi belajar Siswa di SMP Dua Mei

Ciputat”,, yang disusun oleh :

NAMA : Tirwan

NIM : 1050 15000 659

Jurusan : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

Fakultas : Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.

Telah melalui proses bimbingan dan dinyatakan sah sebagai karya ilmiah

yangberhak untuk diajukan pada sidang Munaqasah sesuai dengan ketentuan yang

ditetapkan.

Jakarta, Maret 2010

Pembimbing Skripsi

(4)
(5)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul “ Pengaruh Kompetensi Sosial Guru IPS terhadap motivasi belajar siswa di SMP Dua Mei Ciputat “ diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah

dinyatakan lulus dalam ujian Munaqosyah pada 17 Maret 2010 diahadapan dewan

penguji. Karena itu, penulis berhak memperoleh gelar sarjana Pendidikan (S.Pd)

dalam bidang Pendidikan IPS.

Jakarta, 17 Maret 2010

Ketua Panitia (Ka Jur) Tanggal Tanda Tangan

Drs. H. Nurochim, MM ... ...

NIP. 19590715 198403 1 003

Penguji I

Abdul Rozak, M.S.i ... ...

NIP.19690908 199603 1 004

Penguji II

Drs. H. Nurochim, MM ... ...

NIP. 19590715 198403 1 003

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Prof. Dr. Dede Rosyada, MA

(6)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi berjudul “ Efektifitas pelaksanaan Strategi Pembelajaran Sosiologi model Student Team Achievement Division (STAD) dan Team Investigation (TI) terhadap hasil belajar siswa” diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN syarif Hidayatullah Jakarta, dan telah dinyatakan lulus

dalam ujian Munaqosyah pada 17 Maret 2010 diahadapan dewan penguji. Karena

itu, penulis berhak memperoleh gelar sarjana Pendidikan (S.Pd) dalam bidang

Pendidikan IPS.

Jakarta, 17 Maret 2010

Ketua Panitia (Ka Jur) Tanggal Tanda Tangan

Drs. H. Nurochim, MM ... ...

NIP. 19590715 198403 1 003

Penguji I

Prof. Dr. Rusmin Tumanggor, MA ... ...

NIP. 1947114 198510 110

Penguji II

Drs. H. Syaripulloh, M. Si ... ...

NIP. 150 389 364

Mengetahui,

Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan

Prof. Dr. Dede Rosyada, MA

(7)

LEMBAR PERNYATAAN KARYA SENDIRI Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

NAMA : Tirwan

NIM : 105015000659

JURUSAN : Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

ANGKATAN : 2005

MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA

Bahwa skripsi yang berjudul “Pengaruh Kompetensi Sosial Guru IPS terhadap

Motivasi Belajar Siswa di SMP Dua Mei Ciputat” adalah benar hasil karya sendiri

dibawah bimbingan dosen:

NAMA : Prof. Dr. Rusmin Tumanggor, MA

NIP : 1947114 198510 110

Dosen Jurusan : Pendidikan IPS

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Dan saya siap

menerima segala konsekuensi apabila ternyata skripsi ini bukan karya sendiri.

Jakarta, 4 Maret 2010

Yang menyatakan,

(8)

LEMBAR UJI REFERENSI

NAMA : Tirwan

NIM : 105015000659

Jurusan : Pendidikan IPS

Judul Skripsi : Pengaruh Kompetensi Sosial Guru IPS terhaap Motivasi

belajar siswa di SMP Dua Mei Ciputat.

No Judul Buku dan Nama Pengarang Paraf Pembimbing

1.

2.

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar, Sardiman, AM. Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis, Ngalim Purwanto. Pola Asuh Orang Tua,Moch. Sochub.

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, No. 20 tahun

2003 .

Pendidikan Guru, Oemar Hamalik.

Guru dalam Proses Belajar Mengaja, Muhammad Ali.

Psikologi Pendidikan Dengan Pendekatan Baru,Muhibbin Syah.

Kamus Besar Bahasa Indonesia, Depdikbud.

UU RI Nomor 14 tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen.

(9)

11.

12.

13.

14.

15.

16.

17.

18.

19.

20.

21.

22.

Pembelajaran Visioner , Isjoni.

Model Pembelajaran yang memperhatikan keragaman

Individu dalam KBK., Syafruddin Nurdin.

Blog Dunia Psikologi » Blog Archive » Aspek Kompetensi

Sosial.htm

Standar Kompetensi Dan Sertifikasi Guru, E.Mulyasa.

Membangun Profesionalisme Guru IPS:Antara Harapan

dan Tantangan, Sapriya.

Psikologi Sutau Pengantar Dalam Perspektif Islam, Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab.

Psikologi Pengantar Pemahaman Diri Dan Lingkunga, Zikri Neni Iska.

Teori Motivasi Dalam Pendekatan Psikologi Industri Dan

Organisasi ,Sahlan Asnawi.

Psikologi Pendidika,M. Alisuf Sabri. Blog. Dede Rosyada.com.

Psikologi Umum dan Perkembangan, Akhyas Azhar.

(10)

23.

24.

25.

26.

27.

28.

29.

30.

31.

32.

33.

34.

Psikologi Pendidikan, Abd. Rahman Abror.

Nuansa-Nuansa Psikologi Islam, Abdul Mujib.

Teori-Teori Belajar , Ratna Wilis Dahar.

Metodologi Penelitian Pendidikan Komponen MKDK, S. Margono.

Statistik Untuk Penelitian, Sugiyono.

Metode Penelitian Sosial , Ulber silalahi.

Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek, Suharsimi Arikunto.

Metode penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D,Sugiyono. Belajar Mudah Penelitian Untuk Guru, Karyawan dan

Peneliti Pemula, Riduwan.

Pengantar Statistik, Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar.

Analisas Statistic dengan Microsoft Excel dan SPSS,.

Purbayu Budi Santosa dan Ashari.

(11)

Pembimbing,

Prof. Dr. Rusmin Tumanggor,

MA

(12)

QUISIONER (Yang Valid)

Mengenai Pengaruh Kompetensi Sosial Guru IPS Terhadap Motivasi Belajar Siswa Di SMP Dua Mei-Ciputat”

Petunjuk :

1. Pertanyaan ini bertujuan untuk kepentingan penelitian skripsi

2. Peneliti berharap kejujuran dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut

3. Pertanyaan ini tidak ada hubunganya dengan penilaian hasil belajar

4. Berilah tanda silang (X) untuk jawaban yang sesuai dengan keinginan anda.

Nama : __________________ Hari/Tanggal :_______/__________ 2010

Kelas : VIII (A/B)

Pertanyaan

1. Saya belajar karena keinginan dan kemauan sendiri.

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

2. Apakah anda menyukai semua materi-materi yang ada pada pelajaran IPS ?

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

3. Saya belajar karena akan ada ulangan/test saja

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

4. Saya belajar karena ingin mendapatkan nilai yang baik.

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

5. Saya tidak pernah nyontek terhadap teman, karena belum tentu jawaban teman

juga benar.

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

6. Saya menyukai model pembelajaran yang disampaikan oleh guru IPS di Kelas

a. Selalu c. Kadang-kadang

(13)

b. Sering d. Tidak pernah

7. Saya belajar karena ingin menambah pengetahuan

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

8. Saya menyukai semua jenis pelajaran IPS

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

9. Guru berdiskusi dengan muridnya diwaktu luang/setelah pulang, tentang

pelajaran sekolah.

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

10. Guru memberikan kebebasan muridnya memberikan pendapat didalam kelas,

ketika pembelajaran berlangsung

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

11. Guru saya memberikan motivasi belajar kepada siswa ketika mengajar di kelas

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

12. Saya mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru, walaupun sulit

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

13. Semua tugas guru akan saya kerjakan dengan sebaik mungkin

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

14. Penyajian materi dengan menggunakan laptop lebih menarik, sehingga saya

lebih mudah memahaminya

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

15. Ketika menerangkan, guru membuat peta konsep (rangkuman pelajaran) di

white board yang memudahkan siswa memahami pelajaran

a. Selalu c. Kadang-kadang

(14)

b. Sering d. Tidak pernah

16. Guru bersikap ramah kesemua siswa, baik yang diajar olehnya maupun tidak

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

17. Guru bersikap santun dengan seluruh pegawai yang ada di sekolah

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

18. Guru IPS bersikap ramah dengan seluruh guru yang ada di Sekolah

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

19. Guru IPS bergaul dengan baik dengan semua Guru yang ada di Sekolah

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

20. Guru IPS sering berkomunikasi secara intens dengan staff Sekolah

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

21. Saya akan mendapat hukuman dari orang tua, jika nilai di Sekolah jelek

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

22. Kualitas tulisan Guru dikelas sangat enak untuk dibaca, sehingga saya

menyukai pelajaran ini

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

23. Pembelajaran IPS akan menambah kemampuan saya dalam hal kehidupan

bermasyarakat

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

24. Guru beriskap masa bodoh terhadap siswa yang tidak memperhatikan

pelajaran

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

(15)

4

25. Dalam memberikan penjelasan tertentu, guru IPS menggunakan laptop supaya

mempermudah siswa dalam memahami pelajaran.

a. Selalu c. Kadang-kadang

b. Sering d. Tidak pernah

(16)

ABSTRACT

Tirwan. Education Department of Social Sciences Faculty of Science and Teaching tarbiyah. The influence of Social Competence Social Science teacher to students' learning motivation in junior high school in May Ciputat Two. The purpose of this research is to determine whether there is influence of social competence of teachers to students' learning motivation and how the nature

of these effects. The method used in this study is a quantitative approach to the

instrument used is the method of interviews and questionnaire surveys conducted

by first testing the validity, reliability and normality of the data. Then the data is

processed by using the formula of Pearson Product Moment and interpreted by the

numbers Pearson Product Moment correlation is simple. From the data obtained

was obtained r values of 0.659 with a significance level of 0.00 means that the

correlation has statistical significance level, because the confidence level of more

than 0.01 and calculated values of r> r table. And the t value of 6.54 calculated

with N = 48 and t t table tables obtained for 2, 563, so t count> t table. Therefore,

it can be concluded that there is the influence of social competence of teachers to

students' learning motivation, then the null hypothesis (Ho) is rejected and the

(17)

ABSTRAK

Tirwan. Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Ilmu tarbiyah dan Keguruan. Pengaruh Kompetensi Sosial guru IPS terhadap Motivasi belajar siswa di SMP Dua Mei Ciputat. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh kompetensi sosial guru terhadap

motivasi belajar siswa dan bagaimanakah sifat pengaruhnya tersebut. Metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif dengan

instrument yang digunakan adalah metode wawancara dan angket kuisioner

dengan terlebih dahulu dilakukan uji validitas, reliabilitas dan normalitas datanya.

Kemudian data diolah dengan menggunakan rumus Pearson Product Moment dan

diinterpretasikan dengan dengan angka korelasi Pearson Product Moment secara

sederhana. Dari data yang diperoleh ternyata didapat nilai r sebesar 0,659 dengan

taraf signifikansi 0,00 berarti korelasi tersebut memiliki taraf signifikansi secara

statistik, karena tingkat kepercayaannya lebih dari 0,01 dan nilai r hitung > r tabel.

Dan nilai t hitung sebesar 6,54 dengan N = 48 dan t tabel diperoleh t tabel sebesar 2,

563, jadi nilai t hitung > t tabel. Oleh sebab itu, dapat disimpulkan bahwa terdapat

pengaruh kompetensi sosial guru terhadap motivasi belajar siswa, maka Hipotesa

nol (Ho) ditolak dan Hipotesa awal (Ha) diterima.

This is the html version of the file http://www.depkes.go.id/downloads/bab_6.pdf.

Google automatically generates html versions of documents as we crawl the web. Page 1

Renstra Depkes 2005-2009

31

BAB VI

PROGRAM-PROGRAM

Berdasarkan visi, misi, tujuan, dan sasaran, maka disusunlah program-program Departemen Kesehatan untuk kurun waktu 2005- 2009, yakni sebagai berikut:

A. PROGRAM PROMOSI KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

Tujuan program: memberdayakan individu, keluarga, dan masyarakat agar mampu menumbuhkan perilaku hidup sehat dan mengembangkan upaya kesehatan bersumber masyarakat.

(18)

meliputi:

1. Pengembangan media promosi kesehatan dan teknologi komunikasi, informasi dan edukasi (KIE): (a)

Mengembangkan media dan sarana promosi kesehatan; (b) Mengembangkan pendekatan dan teknologi promosi kesehatan; (c) Mengembangkan model promosi kesehatan melalui pendekatan lokal spesifik.

2. Pengembangan upaya

kesehatan bersumber

masyarakat, dan generasi muda: (a) Pemberdayaan/ penggerakan masyarakat dalam upaya kesehatan; (b) Peningkatan kelembagaan upaya kesehatan bersumber masyarakat.

3. Peningkatan pendidikan kesehatan kepada masyarakat:

(a) Menyusun kerangka dan materi kebijakan promosi kesehatan; (b) Meningkatkan kemampuan tenaga pengelola program promosi kesehatan; (c) Mengembangkan kemitraan dengan lintas program, sektor, LSM, dan swasta; (d) Menyelenggarakan penyebarluasan informasi kesehatan

Page 2

Renstra Depkes 2005-2009

32

melalui berbagai saluran media; (e) Menyusun rencana dan pelaksanaan evaluasi program promosi kesehatan dan pemberdayaan

masyarakat; (f)

Menyusun dan

mengembangkan petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis dan pedoman promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat; (g) Pelaksanaan promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat.

B. PROGRAM LINGKUNGAN SEHAT

Tujuan program: mewujudkan mutu lingkungan hidup yang lebih sehat melalui pengembangan sistem kesehatan

kewilayahan untuk menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan.

Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi:

1. Penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar: (a) Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan perundang-undangan, dan kebijakan tentang penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar, dan diseminasinya; (b) Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar; (c)

(19)

evaluasi kegiatan penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar; (f) Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi dan konsultasi teknis penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar; (g) Melakukan kajian upaya penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar; (h) Mengembangkan sistem informasi lingkungan sehat; (i) Meningkatkan dan mengembangkan klinik sanitasi; (j) Meningkatkan dan mengembangkan UPT dalam penyediaan sarana air bersih dan sanitasi dasar; (k) Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pelaksanaan penyediaan air bersih dan sanitasi.

Page 3

Renstra Depkes 2005-2009

33

2. Pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan: (a) Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan perundang-undangan dan kebijakan tentang pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan, dan diseminasinya; (b) Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan pemeliharaan dan pengawasan kualitas

lingkungan; (c) Melakukan pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan terutama dalam kerangka kewaspadaan dini, kesiap-siagaan dan penanggulangan serta pasca KLB/Bencana maupun kesehatan matra; (d) Menyiapkan materi dan menyusun juklak/juknis/pedoman untuk pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan; (e) Meningkatkan kemampuan tenaga, dan melakukan bimbingan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan; (f) Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi dan konsultasi teknis pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan; (g) Melakukan kajian upaya pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan; (h) Mengembangkan surveilans faktor risiko lingkungan dan perilaku yang berhubungan dengan lingkungan sehat; (i) Mengembangkan upaya pengawasan lingkungan dan kesehatan kerja; (j) Meningkatkan dan mengembangkan UPT dalam pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan; (k) Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pemeliharaan dan pengawasan kualitas lingkungan.

3. Pengendalian dampak risiko pencemaran lingkungan:

(a) Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan perundang-undangan dan kebijakan tentang pengendalian dampak risiko pencemaran lingkungan, dan diseminasinya; (b) Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan

(20)

bimbingan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan

pengendalian dampak risiko pencemaran lingkungan; (f)

Page 4

Renstra Depkes 2005-2009

34

Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi dan konsultasi teknis pengendalian dampak risiko pencemaran lingkungan; (g) Melakukan analisis dampak dan risiko kesehatan terhadap rencana

pembangunan serta melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap dampak pembangunan; (h) Melakukan kajian upaya pengendalian dampak risiko pencemaran lingkungan; (i) Menanggulangi Kejadian Luar Biasa yang berhubungan dengan lingkungan dan keracunan; (j) Meningkatkan dan mengembangkan UPT dalam pengendalian dampak risiko pencemaran lingkungan; (k) Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pengendalian dampak risiko pencemaran lingkungan.

4. Pengembangan wilayah sehat: (a) Menyiapkan materi dan menyusun peraturan perundang-undangan dan kebijakan tentang pengembangan wilayah sehat dan diseminasinya; (b) Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan pengembangan wilayah sehat; (c) Menyusun perencanaan terpadu kawasan lingkungan spesifik dan menyediakan kebutuhan pengembangan wilayah sehat sebagai stimulan; (d) Menyiapkan materi dan menyusun juklak/juknis/pedoman pengembangan wilayah sehat; (e) Meningkatkan kemampuan tenaga, dan melakukan bimbingan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan pengembangan wilayah sehat; (f) Membangun dan

mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi dan konsultasi teknis pengembangan wilayah sehat; (g)

Melakukan kajian upaya pengembangan wilayah sehat; (h) Meningkatkan dan mengembangkan UPT dalam

pengembangan wilayah sehat; (i) Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pengembangan wilayah sehat.

C. PROGRAM UPAYAKESEHAT AN MASYARAKAT Tujuan program: meningkatkan jumlah, pemerataan, dan kualitas pelayanan kesehatan melalui Puskesmas dan

jaringannya meliputi Puskesmas pembantu, Puskesmas keliling dan bidan di desa.

Page 5

Renstra Depkes 2005-2009

35

Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi:

(21)

gratis bagi penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya; (c) Melakukan fasilitasi penyediaan pembiayaan pelayanan kesehatan gratis bagi penduduk miskin di puskesmas dan jaringannya; (d) Melakukan penggerakan, pemantauan, pengendalian dan evaluasi, termasuk penanganan keluhan masyarakat.

2. Pengadaan, peningkatan, dan perbaikan sarana dan prasarana Puskesmas dan jaringannya: (a) Menyusun kebijakan peningkatan/pengadaan/perbaikan, standarisasi sarana/prasarana Puskesmas dan jaringannya serta UPT Kesmas; (b) Melakukan fasilitasi penyediaan sarana dan prasarana puskesmas dan jaringannya; (c) Melaksanakan fasilitasi pengadaan sarana dan prasarana kesehatan dalam penanggulangan masalah kesehatan masyarakat akibat bencana, terutama yang berskala nasional; (d)

Melaksanakan pengadaan sarana dan prasarana UPT Ditjen Bina Kesmas; (e) Melaksanakan fasilitasi pengadaan sarana dan prasarana UPT Kesmas milik Dinas Kesehatan Provinsi.

3. Pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik esensial:

(a) Menyusun

standarisasi peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik esensial bagi Puskesmas dan jaringannya serta UPT Kesmas termasuk dalam keadaan bencana; (b) Melakukan fasilitasi pengadaan peralatan dan perbekalan kesehatan termasuk obat generik esensial bagi Puskesmas dan jaringannya serta UPT Kesmas termasuk dalam keadaan bencana.

4. Peningkatan pelayanan kesehatan dasar yang mencakup sekurang-kurangnya promosi kesehatan, kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan

Page 6

Renstra Depkes 2005-2009

36

gizi, kesehatan lingkungan, pemberantasan penyakit menular, dan pengobatan dasar: (a) Menyusun kerangka kebijakan pengembangan upaya kesehatan keluarga (kesehatan ibu, bayi, anak, usia sekolah, remaja, usia subur, dan usila), kesehatan komunitas, kesehatan kerja,

(22)

kesehatan dan kesehatan jiwa masyarakat.

5. Penyediaan biaya operasional dan pemeliharaan: (a) Menyelenggarakan administrasi dan operasional bina kesehatan masyarakat; (b) Menyelenggarakan administrasi dan operasional upaya penanggulangan masalah

kesehatan.

D. PROGRAM UPAYAKESEHATAN PERORANGAN Tujuan program: meningkatkan akses, keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan perorangan.

Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi:

1. Pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin kelas III RS:

(a) Menyusun kerangka kebijakan dan standar pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin di kelas III RS; (b) Menyusun dan sosialisai standar, pedoman, dan prosedur pentarifan bagi penduduk miskin di kelas III RS; (c) Bimbingan teknis dan penanganan kasus dalam

Page 7

Renstra Depkes 2005-2009

37

pelaksanaan pelayanan terhadap pasien Gakin di kelas III RS; (d) Sosialisasi, monitoring dan evaluasi pelayanan dan penanganan pasien Gakin, termasuk KLB dan kegawat daruratan medik/bencana di RS; (e) Operasional Yankes Gakin di rawat jalan & rawat inap kelas III RS.

2. Pembangunan Sarana dan Prasarana RS di Daerah tertinggal secara selektif: (a) Menyusun kerangka kebijakan sarana dan prasarana kesehatan RS termasuk SPGDT di daerah terpencil, perbatasan, kepulauan dan pemekaran; (b) Menyusun kerangka kebijakan, standar dan pedoman pendirian RS di daerah terpencil, perbatasan, kepulauan dan pemekaran; (c) Sosialisasi kebijakan, pedoman dan standar pembangunan sarana dan prasarana RS di daerah terpencil, perbatasan kepulauan dan pemekaran; (d) Melakukan bimbingan teknis dan monev pembangunan sarana dan prasarana RS di daerah terpencil, perbatasan kepulauan dan pemekaran; (e) Fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana RS Daerah Tertinggal.

(23)

dan prasarana RS.

4. Pengadaan obat dan perbekalan RS: (a) Menyusun kriteria alat peraga/manikin untuk peningkatan keterampilan dokter dan awam umum/khusus; (b) Menyusun pedoman dan standar peralatan di RS termasuk SPGDT Pra RS & RS serta pelayanan dasar; (c) Menyusun Standar Nasional

Page 8

Renstra Depkes 2005-2009

38

Indonesia (SNI) alat kesehatan; (d) Pengadaan peralatan kesehatan dan penunjang untuk RS Vertikal,serta labkes termasuk perangkat lunak dan perangkat keras dan untuk operasional Dit Yanmed dan Gigi Dasar; (e) Fasilitasi pengadaan peralatan RS Daerah; (f) Bimtek pengadaan peralatan di RS.

5. Peningkatan Pelayanan Kesehatan Rujukan:

(a)

Menyusun kebijakan peningkatan pelayanan kesehatan rujukan Upaya Kesehatan Perorangan di RS dan Labkes; (b) Menyusun standar, pedoman dan peta/pola pelayanan kesehatan rujukan; (c) Menyusun Grand Desain Safe Community (SC); (d) Meningkatkan upaya jangkauan kwalitas dan citra pelayanan kesehatan di fasilitas

pelayanan kesehatan; (e) Menyusun sistem rujukan dalam peningkatan jejaring pelayanan medik termasuk jejaring rujukan medik pada kegawatdaruratan; (f) Peningkatan pelayanan, kualitas dan jejaring labkes; (g) Peningkatan mutu pelayanan kesehatan rujukan melalui sosialisasi dan advokasi akreditasi RS dan sarana kesehatan lainnya; (h) Pengembangan dan pemenuhan sumberdaya manusia termasuk pendidikan dokter spesialis berbasis kompetensi; (i) Penapisan teknologi dan pengembangan pelayanan unggulan serta pelayanan kedokteran komplementer dan alternatif; (j) Bimbingan teknis dan pelatihan tenaga kesehatan di sarana kesehatan dan pengembangan sistem pelayanan darah; (k) Bimbingan teknis, monitoring, dan evaluasi pelayanan gawat darurat pra-RS dan RS, Pedoman kerja Brigade Siaga Bencana (BSB) pengembangan model Safe Community, Disaster Victims Identification (DVI), penatalaksanaan DBD, penyakit tropik dan infeksi serta hospital disaster preparedness; (l) Monitoring dan evaluasi pelaksanaan rencana induk rekam medis dan manajemen informasi kesehatan di RS; (m) Bimbingan teknis, monitoring dan evaluasi peningkatan pelayanan kesehatan rujukan termasuk pelayanan PONEK; (n) Bimbingan teknis, advokasi, sosialisasi, informasi kesehatan/RS, SPGDT/SC, Humas dan pelaksanaan pelayanan medik dan Gigi Dasar; (o) Pengembangan sistem Informasi RS secara elektronik.

Page 9

(24)

39

6. Pengembangan pelayanan kedokteran keluarga: (a) Menyusun kebijakan praktik kedokteran keluarga; (b) Menyusun pedoman pengembangan kedokteran keluarga; (c) Menyusun standar akreditasi kedokteran keluarga; (d) Bimbingan teknis, monitoring, dan evaluasi penerapan kebijakan praktik kedokteran keluarga; (e) Advokasi, sosialisasi, dan uji coba pengembangan Pelayanan Dokter Keluarga.

7. Penyediaan Biaya Operasional dan Pemeliharaan: (a) Menyusun rencana jangka panjang, jangka menengah, dan rencana kerja tahunan upaya kesehatan perorangan/ pelayanan medik; (b) Menyusun dan sosialisasi kebijakan pemberlakuan perundang-undangan di bidang pelayanan medik dan kegiatan penunjangnya/manajemen; (c) Menyu- sun perencanaan dan perhitungan anggaran UPT

Pelayanan medik; (d) Asistensi pelaksanaan anggaran subsidi; (e) Peningkatan kemampuan tenaga di bidang manajemen pelayanan medik; (f) Evaluasi kinerja program dan keuangan upaya kesehatan perorangan/pelayanan medik; (g) Implementasi sistem akuntansi keuangan RS; (h) Penyusunan laporan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran Ditjen Yan Medik; (i) Menyusun dan sosialisasi berbagai pedoman manajemen upaya kesehatan

perorangan/pelayanan medik; (j) Advokasi penyelenggaraan UKP; (k) Penataan organisasi RS dan UPT di lingkungan Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik; (l) Perencanaan dan Monev PHLN; (m) Biaya operasional fungsional dan administrasi kantor pusat, serta RS dan UPT Vertikal; (n) Operasional dan dukungan program.

8. Peningkatan Peran Serta Sektor Swasta dalam UKP: (a) Menyusun kebijakan peningkatan peran serta sektor swasta dalam penyelenggaraan RS dan sarana pelayanan medik dasar serta spesialistik; (b) Menyusun kebijakan dan bimbingan teknis serta sosialisasi peran serta swasta pada SPGDT/SC dan kewaspadaan dini serta penanggulangan bencana; (c) Menyusun pedoman kerja sama

perumahsakitan; (d) Sosialisasi, monitoring dan evaluasi kebijakan liberalisasi perdagangan bebas bidang kesehatan;

Page 10

Renstra Depkes 2005-2009

40

(e) Sosilisasi pedoman kemitraan Humas di lingkungan Ditjen Bina Yanmed dengan LSM.

E. PROGRAM PENCEGAHAN DAN

PEMBERANTASAN PENYAKIT

(25)

malaria, demam berdarah dengue, diare, polio, filaria, kusta, tuberkulosis paru, HIV/AIDS, pneumonia, dan penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Prioritas penyakit tidak menular yang ditanggulangi adalah penyakit jantung dan gangguan sirkulasi, diabetes mellitus, dan kanker.

Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi:

1. Pencegahan dan penanggulangan faktor risiko: (a) Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan dan perundang-undangan, dan kebijakan pencegahan dan penanggulangan faktor risiko dan diseminasinya; (b) Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan untuk pencegahan dan penanggulangan faktor risiko; (c) Menyediakan kebutuhan pencegahan dan penanggulangan faktor risiko sebagai stimulan; (d) Menyiapkan materi dan menyusun rancangan juklak/juknis/pedoman pencegahan dan penanggulangan faktor risiko; (e) Meningkatkan kemampuan tenaga pengendalian penyakit untuk

melakukan pencegahan dan penanggulangan faktor risiko; (f) Melakukan bimbingan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan pencegahan dan penanggulangan faktor risiko; (g) Membangun dan mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi dan konsultasi teknis pencegahan dan penanggulangan faktor risiko; (h) Melakukan kajian program pencegahan dan penanggulangan faktor risiko; (i) Membina dan mengembangkan UPT dalam pencegahan dan

penanggulangan faktor risiko; (j) Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pelaksanaan pencegahan dan pemberantasan penyakit.

Page 11

Renstra Depkes 2005-2009

41

2. Peningkatan imunisasi: (a) Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan dan perundang-undangan, dan kebijakan peningkatan imunisasi, dan diseminasinya; (b) Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan peningkatan imunisasi; (c) Menyediakan kebutuhan peningkatan imunisasi sebagai stimulan yang ditujukan terutama untuk masyarakat miskin dan kawasan khusus sesuai dengan skala prioritas; (d) Menyiapkan materi dan menyusun rancangan juklak/juknis/protap program imunisasi; (e) Menyiapkan dan mendistribusikan sarana dan prasarana imunisasi; (f) Meningkatkan kemampuan tenaga pengendalian penyakit untuk melaksanakan program imunisasi; (g) Melakukan

(26)

3. Penemuan dan tatalaksana penderita: (a) Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan dan perundang- undangan, dan kebijakan penemuan dan tatalaksana penderita dan diseminasinya; (b) Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan penemuan dan tatalaksana penderita; (c) Menyediakan kebutuhan penemuan dan tatalaksana penderita sebagai stimulan; (d) Menyiapkan

materi dan menyusun rancangan

juklak/juknis/pedoman program penemuan dan tatalaksana penderita; (e) Meningkatkan kemampuan tenaga

pengendalian penyakit untuk melaksanakan program penemuan dan tatalaksana penderita; (f) Melakukan bimbingan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan penemuan dan tatalaksana penderita; (g) Membangun dan

mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi dan konsultasi teknis penemuan dan tatalaksana penderita; (h) Melakukan kajian upaya penemuan dan tatalaksana penderita; (i) Membina dan mengembangkan UPT dalam upaya penemuan dan tatalaksana penderita; (j)

Page 12

Renstra Depkes 2005-2009

42

Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pelaksanaan penemuan dan tatalaksana penderita. 4. Peningkatan

surveilens epidemiologi dan

penanggulangan wabah: (a) Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan dan perundang-undangan, dan kebijakan peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah dan diseminasinya; (b) Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah; (c) Menyediakan kebutuhan peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah sebagai stimulan; (d) Menyiapkan materi dan menyusun rancangan juklak/juknis/pedoman program surveilans epidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah; (e)

Meningkatkan sistem kewaspadaan dini dan menanggulangi KLB/Wabah, termasuk dampak bencana; (f) Meningkatkan kemampuan tenaga pengendalian penyakit untuk

(27)

konsultasi teknis peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah; (i) Melakukan kajian upaya peningkatan surveilans epidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah; (j) Membina dan mengembangkan UPT dalam upaya peningkatan surveilans epidemiologi dan

penanggulangan KLB/wabah. (k) Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pelaksanaan surveilans epidemiologi dan penanggulangan KLB/wabah.

5. Peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit:

(a)

Menyiapkan materi dan menyusun rancangan peraturan dan perundang-undangan,

dan kebijakan peningkatan

komunikasi informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit dan diseminasinya; (b)

Menyiapkan materi dan menyusun perencanaan kebutuhan peningkatan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit; (c) Menyediakan

Page 13

Renstra Depkes 2005-2009

43

kebutuhan peningkatan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit sebagai stimulan; (d) Menyiapkan materi dan menyusun rancangan juklak/juknis/pedoman program komunikasi informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit; (e) Meningkatkan kemampuan tenaga pengendalian penyakit untuk melaksanakan program komunikasi informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit; (f) Melakukan bimbingan, pemantauan, dan evaluasi kegiatan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit; (g) Membangun dan

mengembangkan kemitraan dan jejaring kerja informasi dan konsultasi teknis peningkatan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit; (h) Melakukan kajian upaya peningkatan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan

penyakit; (i) Membina dan mengembangkan UPT dalam upaya peningkatan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit; (j) Melaksanakan dukungan administrasi dan operasional pelaksanaan komunikasi informasi dan edukasi (KIE) pencegahan dan pemberantasan penyakit.

F. PROGRAM PERBAIKAN GIZI MASYARAKAT

Tujuan program: meningkatkan kesadaran gizi keluarga dalam upaya meningkatkan status gizi masyarakat terutama pada ibu hamil, bayi dan anak Balita.

Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi:

(28)

kebijakan dan menyusun strategi pendidikan gizi masyarakat; (b) Mengembangkan materi KIE gizi; (c) Menyebarluaskan materi pendidikan melalui institusi pendidikan formal, non formal, dan institusi masyarakat; (d) Menyelenggarakan promosi secara berkelanjutan; (e) Meningkatkan kemampuan melalui pelatihan teknis dan manajemen; (f) Pembinaan dan peningkatan kemampuan petugas dalam program perbaikan gizi.

Page 14

Renstra Depkes 2005-2009

44

2. Penanggulangan kurang energi protein (KEP), anemia gizi besi, gangguan akibat kurang yodium (GAKY), kurang vitamin A, dan kekurangan zat gizi mikro lainnya; (a) Pemantauan dan promosi pertumbuhan; (b) Intervensi gizi yang meliputi pemberian makanan tambahan, suplementasi obat program, dan fortifikasi bahan makanan; (c) Tatalaksana kasus kelainan gizi; (d) Pengembangan teknologi pencegahan dan penanggulangan masalah gizi kurang; (e) Melakukan pendampingan.

3. Penanggulangan gizi lebih; (a) Penyusunan kebijakan penanggulangan gizi lebih; (b) Konseling gizi; (c)

Pengembangan teknologi pencegahan dan penanggulangan masalah gizi lebih.

4. Peningkatan surveilens gizi;

(a) Melaksanakan dan

mengembangkan PSG, PKG, serta pemantauan status gizi lainnya; (b) Meningkatkan sistem kewaspadaan dini dan penanggulangan KLB; (c) Meningkatkan SKPG secara lintas sektor; (d) Pemantauan dan evaluasi program gizi; (e) Mengembangkan jejaring informasi gizi.

5. Pemberdayaan masyarakat untuk pencapaian keluarga sadar gizi; (a) Fasilitasi upaya pemberdayaan keluarga antara lain melalui kader keluarga, positif deviant (pos gizi), kelas ibu; (b) Menjalin kemitraan dengan lintas sektor, LSM, dunia usaha dan masyarakat; (c) Mengembangkan upaya- upaya pemberdayaan ekonomi kader dan keluarga; (d) Fasilitasi revitalisasi Posyandu; (e) Advokasi program gizi; (f) Mengembangkan pemberdayaan masyarakat di bidang gizi

G. PROGRAM SUMBERDAYAKESEHATAN

Tujuan program: meningkatkan jumlah, mutu dan penyebaran tenaga kesehatan, sesuai dengan kebutuhan pembangunan kesehatan.

Page 15

Renstra Depkes 2005-2009

45

Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi:

1. Perencanaan kebutuhan tenaga kesehatan;

(29)

Menyusun petunjuk/pedoman penyusunan rencana

kebutuhan SDM kesehatan; (b) Melaksanakan perencanaan kebutuhan SDM Kesehatan; (c) Pengembangan dan pemanfaatan tenaga kesehatan; (d) Melaksanakan penyusunan perencanaan program, monitoring dan

evaluasi, dan pengembangan sistem informasi PPSDMK; (e) Menyusun kerangka kebijakan pengembangan SDM

Kesehatan; (f) Penyelenggaraan administrasi dan dukungan operasional program pendayagunaan tenaga kesehatan. 2. Peningkatan keterampilan dan profesionalisme tenaga kesehatan melalui pendidikan tenaga kesehatan dan pelatihan tenaga kesehatan; (a) Pengembangan SDM Kesehatan; (b) Pengembangan manajemen pelatihan; (c) Pengembangan metode dan teknologi pelatihan; (d) Pengendalian mutu pelatihan; (e) Pengembangan sumberdaya pelatihan; (f) Penyelenggaraan pelatihan di Bapelkes; (g) Pengembangan manajemen pendidikan tenaga kesehatan; (h) Pengembangan kurikulum dan sistem PBM pendidikan tenaga kesehatan; (i) Peningkatan sarana dan prasarana pendidikan tenaga kesehatan; (j)

Pengendalian mutu pendidikan tenaga kesehatan; (k) Penyelenggaraan pendidikan tenaga kesehatan di institusi penyelenggara pendidikan tenaga kesehatan; (l)

Pengembangan dan pemberdayaan SDM kesehatan provinsi; (m) Penyelenggaraan administrasi dan dukungan operasional program pendidikan tenaga kesehatan, serta pelatihan.

3. Pembinaan tenaga kesehatan termasuk pengembangan karir tenaga kesehatan; (a) Pengendalian mutu dan standarisasi kompetensi tenaga kesehatan; (b)

Melaksanakan pembinaan dan pengelolaan sistem karir tenaga kesehatan; (c) Penyelenggaraan administrasi dan dukungan operasional program PPSDM Kesehatan. 4. Penyusunan standar kompetensi dan regulasi profesi kesehatan: (a) Peningkatan kemadirian organisasi profesi; (b) Pemberdayaan tenaga kesehatan Indonesia ke luar

Page 16

Renstra Depkes 2005-2009

46

negeri; (c) Memfasilitasi pembentukan dan pembinaan konsil; (d) Penyelenggaraan administrasi dan dukungan operasional program pemberdayaan profesi dan tenaga kesehatan luar negeri.

H. PROGRAM OBAT DAN PERBEKALAN KESEHATAN Tujuan program: menjamin ketersediaan, pemerataan, mutu, keterjangkauan obat dan perbekalan kesehatan termasuk obat tradisional, perbekalan kesehatan rumah tangga, dan

kosmetika.

Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi:

1. Peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan

(30)

publik; (b) Melaksanakan pengadaan buffer stock obat dan perbekalan kesehatan essensial untuk pelayanan kesehatan dasar, obat-obatan jangka panjang yang tidak terjangkau oleh daya beli masyarakat dan orphan drugs (obat-obatan langka) serta obat dan perbekalan kesehatan untuk

keluarga miskin; (c) Memfasilitasi daerah dalam penyediaan obat-obatan, alat-alat medis, peralatan terapi medis dan perbekalan kesehatan; (d) Melaksanakan monitoring ketersediaan obat dan perbekalan di sarana distribusi maupun di sarana pelayanan kesehatan termasuk survei cepat ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan dalam kerangka kewaspadaan dini, kesiapsiagaan dan penang- gulangan serta pasca KLB/bencana; (e) Penyelenggaraan administrasi dan dukungan operasional program obat dan perbekalan kesehatan.

2. Peningkatan pemerataan obat dan perbekalan

kesehatan; (a) Menyusun kerangka kebijakan peningkatan pemerataan obat dan perbekalan kesehatan; (b)

Meningkatkan kemampuan manajemen pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan di pelayanan kesehatan dasar; (c) Membina dan mengembangkan serta

mengoptimalkan industri farmasi nasional berbasis

Page 17

Renstra Depkes 2005-2009

47

keanekaragaman sumberdaya alam dan keunggulan daya saing.

3. Peningkatan mutu penggunaan obat dan perbekalan kesehatan; (a) Menyusun kerangka kebijakan pembinaan produksi dan distribusi obat dan perbekalan kesehatan; (b) Pengamanan bahaya penyalahgunaan dan kesalahgunaan obat dan perbekalan kesehatan, melalui kegiatan advokasi dengan pemerintah daerah, lintas sektor terkait, LSM, perguruan tinggi dan ikatan profesi; (c) Membina, mengembangkan dan penerapan standar mutu obat dan perbekalan kesehatan; (d) Memberdayakan masyarakat dalam penggunaan obat dan perbekalan kesehatan, melalui komunikasi, informasi dan edukasi terhadap risiko

penggunaan produk yang tidak memenuhi persyaratan; (e) Membina dan mengembangkan sarana produksi dan distribusi obat dan perbekalan kesehatan.

4. Peningkatan keterjangkauan harga obat dan perbekalan kesehatan terutama untuk penduduk miskin; (a)

Menyusun kerangka kebijakan peningkatan keterjangkauan serta pembinaan penggunaan obat rasional dan perbekalan kesehatan; (b) Menerapkan penggunaan obat esensial melalui pengembangan monitoring dan evaluasi daftar obat esensial nasional secara berkala; (c) Merevitalisasi

pemasyarakatan konsepsi obat esensial generik pada fasilitas pelayanan kesehatan pemerintah; (d) Meningkatkan penggunaan obat rasional antara lain mencakup

(31)

rasional di berbagai tingkat pelayanan, pemberdayaan komite farmasi dan terapi di RS serta pendidikan dan pelatihan; (e) Pengendalian terhadap promosi/iklan obat dan perbekalan kesehatan serta pengembangan sistem

monitoring efek samping; (f) Penyelenggaraan pembinaan, advokasi dan promosi penggunaan obat rasional melalui mengembangkan sumberdaya kesehatan yang tersedia. 5. Peningkatan mutu pelayanan farmasi komunitas dan rumah sakit.

(a) Menyusun kerangka kebijakan

peningkatan mutu pelayanan kefarmasian di komunitas dan rumah sakit; (b) Meningkatkan profesionalisme tenaga

Page 18

Renstra Depkes 2005-2009

48

farmasi melalui pelaksanaan Jabatan Fungsional Apoteker dan Asisten Apoteker; (c) Membina dan meningkatkan kualitas sarana pelayanan kefarmasian.

I. PROGRAM KEBIJAKAN DAN MANAJEMEN PEMBANGUNAN KESEHATAN

Tujuan program: mengembangkan kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan guna mendukung penyelenggaraan sistem kesehatan nasional.

Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi:

1. Pengkajian dan

penyusunan kebijakan:

(a)

Melaksanakan pengkajian kebijakan dan pembangunan kesehatan; (b) Merumuskan kebijakan pembangunan kesehatan; (c) Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan pembangunan kesehatan; (d) Mengembangkan metode dan teknik pengkajian dan pembangunan

kesehatan; (e) Melakukan pembinaan kajian kebijakan dan pembangunan kesehatan; (f) Mengembangkan sumberdaya kajian pembangunan kesehatan; (g) Mengembangkan jejaring kajian dan data based pembangunan kesehatan; (h) Menyediakan dukungan administrasi dan manajemen kajian pembangunan kesehatan.

2. Pengembangan sistem perencanaan dan penganggaran, pelaksanaan dan pengendalian, pengawasan dan

penyempurnaan administrasi keuangan, serta hukum kesehatan: (a) Menyusun rencana kinerja pembangunan kesehatan; (b) Menyusun standar pembiayaan

pembangunan kesehatan; (c) Menyusun indikator kinerja pembangunan kesehatan; (d) Menyusun rencana kerja dan penganggaran departemen; (e) Melakukan koordinasi dalam perencanaan dan penganggaran; (f) Meningkatkan

(32)

pembangunan kesehatan; (i) Menyelenggarakan pembinaan

Page 19

Renstra Depkes 2005-2009

49

hukum kesehatan; (j) Mengembangkan organisasi dan tatalaksana kesehatan; (k) Mengembangkan sistem informasi keuangan; (l) Menyelenggarakan administrasi keuangan

dan

perlengkapan departemen; (m)

Melaksanakan pembinaan dan penatausahaan BUMN/BLU. 3. Pengembangan sistem informasi kesehatan: (a) Melak- sanakan penataan Sistem Informasi Kesehatan (SIK); (b) Memfasilitasi Pengembangan SIK Daerah; (c) Melaksa- nakan pengelolaan Data/Informasi Kesehatan; (d) Mengem- bangkan Sumber Daya Informasi Kesehatan; (e) Menye- lenggarakan administrasi dan operasional pengembangan sistem informasi kesehatan.

4. Pengembangan sistem kesehatan daerah:

(a)

Melaksanakan advokasi dan fasilitasi penyusunan Sistem Kesehatan Daerah (SKP dan SKK); (b) Melaksanakan kajian pelaksanaan Sistem Kesehatan Daerah.

5. Peningkatan jaminan pembiayaan kesehatan

masyarakat secara kapitasi dan pra upaya terutama bagi penduduk miskin yang berkelanjutan: (a) Menyusun kerangka kebijakan pembiayaan dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK); (b) Melaksanakan advokasi, sosialisasi dan koordinasi kebijakan pembiayaan dan JPK; (c) Melakukan fasilitasi, monitoring dan Evaluasi, dan SIM kegiatan pembiayaan dan JPK; (d) Melaksanakan pengembangan kendali biaya dan kendali mutu JPK; (e) Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan dalam pengembangan pembiayaan, dan JPK; (f) Meningkatkan dukungan administrasi dan operasional pengembangan JPK.

J. PROGRAM PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN Tujuan program: meningkatkan penelitian dan pengembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi kesehatan sebagai masukan dalam perumusan kebijakan dan program pembangunan kesehatan.

Page 20

Renstra Depkes 2005-2009

50

(33)

1. Penelitian dan pengembangan: (a) Merumuskan kebijakan litbangkes; (b) Meningkatkan manajemen litbangkes; (c) Melaksanakan penelitian kesehatan di bidang sistem dan kebijakan kesehatan, biomedis dan farmasi termasuk tanaman obat bahan alam Indonesia, ekologi dan status kesehatan, gizi dan makanan; (d) Melaksanakan studi strategi antara lain meliputi rapid assessment, survei cepat dan studi kedaruratan; (e) Melaksanakan fasilitasi

pengembangan dan pemberdayaan litbangkes daerah antara lain meliputi prioritas dan agenda litbangkes daerah, survei kesehatan daerah dan riset pembinaan kesehatan; (f) Meningkatkan pemanfaatan hasil litbangkes dalam

pembangunan kesehatan.

2. Pengembangan tenaga, sarana dan prasarana penelitian: (a) Meningkatkan kapasitas kelembagaan; (b) Mengembangkan laboratorium litbangkes; (c) Meningkatkan jumlah, jenis dan kompetensi tenaga peneliti dan penunjang; (d) Meningkatkan jumlah dan mutu sarana dan prasarana litbangkes dan penunjang; (e) Menyelenggarakan dukungan administrasi dan operasional program litbangkes

3. Penyebarluasan dan pemanfaatan hasil penelitian dan pengembangan kesehatan: (a) Meningkatkan promosi litbangkes; (b) Mengembangkan jaringan informasi litbangkes; (c) Meningkatkan diseminasi, dokumentasi dan publikasi hasil litbangkes; (d) Mengembangkan

perpustakaan dan museum litbangkes; (e) Mengembangkan wisata ilmiah litbangkes; (f) Mengembangkan Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI).

K. PROGRAM PENDIDIKAN KEDINASAN Tujuan program:

untuk meningkatkan kemampuan,

keterampilan, dan profesionalisme pegawai dan calon pegawai negeri departemen kesehatan atau lembaga pemerintah non departemen yang berkaitan dengan kesehatan, dalam

Page 21

Renstra Depkes 2005-2009

51

pelaksanaan tugas kedinasan yang di selenggarakan melalui jalur pendidikan formal.

Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi: 1. Penguatan

keterampilan dan

profesionalisme

pendidikan dan kependidikan: (a) Peningkatan kualitas, kompetensi dan profesionalisme tenaga pendidik dan pendidikan melalui pendidikan dan latihan baik gelar maupun non gelar; (b) Riset pembinaan tenaga kesehatan (Risbinakes).

(34)

kebutuhan dalam melaksanakan tugas kepemerintahan dan pembangunan.

Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi:

1. Menata kembali SDM aparatur sesuai dengan kebutuhan akan jumlah dan kompetensi serta perbaikan distribusi pegawai: (a) Pengelolaan dan pengembangan sistem informasi manajemen kepegawaian; (b) Penyusunan rencana kebutuhan, pelaksanaan seleksi, pengangkatan dan penempatan pegawai, serta evaluasinya; (c) Percepatan penyelesaian pemindahan, pemberhentian sesuai dengan kebutuhan organisasi.

2. Menyempurnakan sistem manajemen pengelolaan SDM aparatur pada sistem karier dan remunerasi: (a)

Pengelolaan Sistem Karier PNS; (b) Operasional dan dukungan administrasi kepegawaian.

3. Meningkatkan kompetensi SDM aparatur dalam melaksanakan tugas dan tanggung Jawabnya: (a) Peningkatan kapasitas SDM kepegawaian; (b) Peningkatan pelayanan kesehatan pegawai Depkes; (c) Peningkatan

Page 22

Renstra Depkes 2005-2009

52

koordinasi pengelola kepegawaian Depkes; (d) Peningkatan kesejahteraan pegawai.

4. Menyiapkan dan menyempurnakan berbagai peraturan dan kebijakan manajemen Kepegawaian: (a) Penyusunan rancangan peraturan pelaksanaan kepegawaian; (b)

Penyusunan petunjuk pelaksanaan peraturan kepegawaian. 5. Mengembangkan profesionalisme pegawai melalui penyempurnaan aturan, etika dan mekanisme penegakkan hukuman disiplin: (a) Penyempurnaan peraturan tentang etika; (b) Pelaksanaan penegakkan hukuman disiplin.

M. PROGRAM PENYELENGGARAAN PIMPINAN KENEGA-RAAN DAN KEPEMERINTAHAN

Tujuan program: membantu kelancaran pelaksanaan tugas pimpinan dan fungsi manajemen dalam penyelenggaraan kenegaraan dan kepemerintahan.

Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi:

1. Menyediakan fasilitas kebutuhan kerja pimpinan: (a) Pelayanan ketatausahaan Pimpinan; (b) Peningkatan koordinasi dan hubungan kerja sama di dalam dan luar negeri; (c) Penyediaan sarana dan prasarana kerja

Pimpinan; (d) Penyediaan dukungan kegiatan pengendalian dan pembinaan teknis Pimpinan.

(35)

Page 23

Renstra Depkes 2005-2009

53

3. Menyelenggarakan koordinasi dan konsultasi rencana dan program kerja kementerian: (a) Penyusunan rencana strategis dan program kerja; (b) Penyusunan anggaran 4. Meningkatkan fungsi manajemen yang efisien dan efektif: (a) Peningkatan kualitas SDM; (b) Peningkatan administrasi hubungan luar negeri dan rekrutmen petugas kesehatan haji (TKHI); (c) Pengembangan manajemen kearsipan departemen; (d) Percepatan pelaksanaan tindak lanjut hasil-hasil pengawasan; (e) Peningkatan koordinasi dan sinergi internal; (f) Peningkatan administrasi umum dan kepegawaian; (g) Peningkatan monitoring, evaluasi, dan pelaporan; (h) Peningkatan pelayanan kehumasan departemen dan komunikasi publik; (i) Peningkatan pelayanan keprotokolan pimpinan; (j) Pengembangan sistem, dan protap pelayanan; (k) Pengembangan dan penerapan instrumen-instrumen manajemen, khususnya manajemen sumberdaya kesehatan (l) Pengembangan organisasi

dan

kelembagaan kesehatan; (m)

Pengembangan tata laksana dan tata hubungan kerja; (n). Dukungan Operasional Program;

N. PROGRAM PENINGKATAN PENGAWASAN DAN

AKUNTABILITAS APARAT UR NEGARA

Tujuan program: menyempurnakan dan mengefektifkan sistem pengawasan dan audit serta sistem akuntabilitas kinerja dalam mewujudkan aparatur negara yang bersih, akuntabel, dan bebas KKN.

Kegiatan pokok dan kegiatan indikatif program ini meliputi:

1. Meningkatkan intensitas dan kualitas pelaksanaan pengawasan masyarakat: (a) Peningkatan pengawasan langsung; (b) Peningkatan pengawasan tidak langsung; (c) Pengembangan tenaga pemeriksa yang profesional melalui Capacity building.

2. Menata dan menyempurnakan kebijakan, sistem dan struktur kelembagaan serta prosedur pengawasan yang

Page 24

Renstra Depkes 2005-2009

54

(36)

prosedur teknis pengawasan.

3. Meningkatkan tindak lanjut temuan hasil pengawasan:

(a) Pemutakhiran data hasil pengawasan; (b) Pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan.

4. Meningkatkan koordinasi pengawasan yang lebih komprehensif: (a) Koordinasi internal, eksternal dan pengawasan masyarakat; (b) Koordinasi internal dalam tindak lanjut hasil pengawasan.

5. Mengembangkan pengawasan berbasis kinerja: (a) Penyusunan standar/pedoman pengawasan; (b) Penelitian dan pengembangan pengawasan; (c) Bimbingan teknis pengawasan

6. Mengembangkan sistem akuntabilitas kinerja dan mendorong peningkatan impelementasinya pada seluruh instansi: (a) Perumusan sistem akuntabilitas; (b) Monitoring penerapan sistem akuntabilitas.

7. Mengembangkan dan meningkatkan sistem informasi APFP dan perbaikan kualitas informasi hasil

pengawasan: (a) Pengembangan dan peningkatan sistem informasi hasil pengawasan; (b) Perbaikan kualitas informasi hasil pengawasan.

(37)

KATA PENGANTAR

Segala puji milik Allah SWT, Tuhan semesta alam yang telah memberikan

kenikmatan kepada makhluknya dengan tanpa pilih kasih, dan senantiasa

memberikan kemudahan bagi hamba-hambanya yang selalu berusaha dengan

sekuat tenaga dan tanpa kenal lelah.

Shalawat dan salam semoga tetap tercurah kepada baginda alam, manusia

yang penuh dengan ketawadu’an dan sifat kesahaajaan. Kepada keluarga,

sahabat-sahabatnya dan kepada umatnya yang senantiasa menjalankan sunnahnya.

Selanjutnya penulis menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang

setinggi-tingginya, kepada semua pihak yang telah berpartisipasi dalam penelitian

ini. Semoga menjadi amal baik dan dibalas Allah dengan balasan yang lebih baik.

Secara khusus, apresiasi dan rasa terima kasih penulis sampaikain kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Komarudin Hidayat, selaku rektor UIN syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Bapak Prof. Dr. Dede Rosyada, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah

dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

3. Bapak Drs. H. Nurochim, MM., Ketua Jurusan Pendidikan IPS FITK UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta dan sekaligus dosen pembimbing akademik yang

telah memberikan banyak masukan kepada penulis, baik secara langsung

maupun tidak.

4. Bapak Prof. Dr. Rusmin tumanggor, M.A, Dosen Pembimbing telah

memberikan bimbingan kepada penulis.

5. Bapak Enjang Supyan, S. Pd, Kepala Sekolah SMP Dua Mei Ciputat dan

Bapak Saptono, S. Pd dan Ibu Dra. Sofarida, Guru Mata Pelajaran IPS serta

staff TU SMP Dua Mei Ciputat. Terima kasih atas semua bantuannya selama

ini kepada penulis.

6. Orang tua penulis yaitu Bapak Soleman dan Mih Casriti yang telah meniti

akhlak penulis untuk menata kehidupan dimasa mendatang. Terima kasih atas

semua sokongan moriil dan materiil, semoga Allah selalu memberikan kasih

(38)

sayangnya pada kalian seperti kalian memberikannya kepada penulis dan

terima kasih atas segala kepercayaannya selama ini, hingga penulis sampai

pada jenjang ini.

7. Kakak tercinta Ceu Neni, terima kasih atas segala bantuan, kesabaran dan

pengertiannya selama ini kepada penulis, adikku Neng Ani yang selalu

memberikan dorongan semangat kepada penulis, serta Keponakanku Ella yang

selalu memberikan keceriaan ketika bertemu.

8. Keluarga di Ciputat, Mang Warlan, Bi Yati dan sepupuku Wiwid serta Uwak

Etom, Uwak Nyai, terima kasih atas bantuannya selama ini kepada penulis,

hanya Allah yang bisa membalas kalian semua.

9. Rekan-rakan mahasiswa IPS angkatan 2005, Mas Heri, Babeh Andri, BeQi,

Tri Sutaji (Joly/Ibenk), Abi Fi’i, Muhai, Wawan, dan para ibu-ibu muda yang

luar biasa serta semua kawan-kawan perempuan yang tidak penulis sebut,

namun tidak mengurangi rasa Mahabbah dan hormat pada kalian semua.

Terima kasih atas semua pembelajaran yang kalian berikan.

10. Supporting team di ISO Tarbiyah, Ramdani, Yoni, Lesly, Uni, Adet dan

lainnya, terima kasih atas segala pengalaman yang diberikan kepada penulis.

11. Semua pihak yang telah membantu penulis, yang telah memberikan bantuan

moril dan materiilnya, semoga Allah membalas kebaikan kalian semua dengan

yang lebih baik. Amiiin.

Dan akhirnya saya ucapkan Alhamdulillah, skripsi ini selesai juga dan

penulis menyadari bahwa dalam penelitian ini masih banyak sekali

kekurangannya. Karenanya, diharapkan para semua pihak dapat memberikan

saran konstruktif demi perbaikan itu. Atas hal tersebut, semoga Allah SWT

membalas dengan balasan yang lebih baik, jazákum ahsan al-jazâ’.

Ciputat, Maret 2010 M

Tirwan

(39)
(40)

DAFTAR ISI

Hal

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 6

C. Pembatasan Masalah ... 7

D. Rumusan Masalah ... 7

E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ... 7

BAB II

KAJIAN TEORITIS, KERANGKA BERFIKIR DAN

HIPOTESA

A. Konsep Kompetensi Sosial ... 9

1. Pengertian Kompetensi ... 9

2. Pengertian Sosial ... 10

3. Pengertian Kompetensi Sosial ... 11

4. Pengertian Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial .... 13

a. Pengertian P. IPS ... 13

b. Tujuan Pembelajaran IPS ... 14

B. Konsep Motivasi Belajar ... 15

1. Pengertian Motivasi ... 15

2. Macam-Macam Motivasi ... 16

3. Fungsi Motivasi ... 18

4. Cara Meningkatkan Motivasi Belajar …………... 19

(41)

C. Teori Motivasi Belajar ... 20

D. Konsep Belajar ... 24

1. Pengertian Belajar ... 24

2. Faktor–faktor Yang Mempengaruhi Belajar ... 25

3. Teori-Teori Belajar ... 26

4. Motivasi Belajar ... 29

E. Kerangka Berfikir ……….. 30

F. Hipotesis Penelitian ……… 30

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat Dan Waktu Penelitian ... 32

B. Metodologi Penelitian ... 32

C. Populasi Dan Sampel ... 33

1. Populasi ... 33

2. Sampel ... 34

D. Variabel Penelitian ... 34

E. Teknik Pengumpulan Data ... 35

1. Instrumen Penelitian ... 36

2. Uji coba instrumen ……….. 37

a) Pengujian Validitas ... 37

b) Pengujian Reliabilitas ... 37

2. Syarat penganalisisan data ... 38

F. Teknik Analisa Data ... 39

(42)

v

1. Uji Normalitas ... 39

2. Teknik Pengolahan Data ……….. 39

G. Hipotesis Statistik ... 40

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Profil Sekolah ... 43

1. Sejarah Berdirinya SMP Dua Mei ... 43

2. Keadaan Guru, Karyawan, Siswa dan Sarana

Prasarana ... 44

B. Deskripsi Data ……….. 49

C. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan ……….. 58

1. Uji Normalitas data ……….. 58

2. Teknik Pengolahan Data ……….. 62

D. Keterbatasan Penelitian ………. 66

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan ... 68

B. Saran ... 69

(43)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I Angket Kuisioner uji coba (40)

Lampiran II Angket Kuisioner valid (25)

Lampiran III Pedoman wawancara

Lampiran IV Berita acara wawancara

Lampiran V Surat pengajuan skripsi

Lampiran VI Surat Kterangan dari Sekolah

(44)

vi Daftar Tabel

Tabel 3.1 Populasi Target Siswa SMP Dua Mei Ciputat

Tabel 3.2 Sampel penelitian di SMP Dua Mei Ciputat

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Penelitian.

Tabel 3.4 Penetapan skor untuk skala Kompetensi sosial Guru

Tabel 3.5 penetapan skor angket skala Motivasi belajar siswa

Tabel 3.6 Korelasi Pearson Product Moment

Tabel 4.1 Data Siswa SMP Dua Mei Ciputat

Tabel 4.2 Data Guru SMP Dua Mei Ciputat

Tabel 4.3 Keadaan Karyawan SMP Dua Mei Ciputat

Tabel 4.4 Struktur Organisasi Smp Dua Mei Ciputat

Tabel 4.5 Jawaban butir pertanyaan Uji Coba

Tabel 4.6 Validitas Pertanyaan uji coba

Tabel 4.7 Reliabilitas pertanyaan uji coba

Tabel 4.8 Jawaban angket dari variabel X

Tabel 4. 9 Jawaban angket variabel Y

Tabel 4.10 Validitas variabel X

Tabel 4.11 Reliabilitas variabel X

Tabel 4.12 Validitas variabel Y

Tabel 4.13 Reliabilitas variabel X

[image:44.595.112.482.120.734.2]
(45)

vii

Tabel 4.15 Tabel Prosentase perhitungan jawaban angket var. Y

Tabel 4.16 Uji Normalitas variabel X dan Y.

Tabel 4.17 Tabel Bantu Korelasi Product Moment

Tabel 4. 18 Perhitungan Korelasi Pearson Product Moment dengan

[image:45.595.107.490.148.555.2]
(46)

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial, dalam hubungannya dengan manusia lain sebagai makhluk sosial, terkandung suatu maksud bahwa manusia bagaimanapun juga tidak dapat terlepas dari individu yang lain. Secara kodrati manusia akan selalu hidup bersama. Hidup bersama antar manusia akan berlangsung dalam berbagai bentuk komunikasi dan situasi. Dalam kehidupan semacam inilah terjadi interaksi. Dengan demikian kegiatan hidup manusia akan selalu dibarengi dengan proses interaksi atau komunikasi, baik interaksi dengan alam lingkungan, interaksi dengan sesamanya, maupun interaksi dengan Tuhannya, baik itu disengaja ataupun tidak disengaja.1

Setiap manusia yang hidup di dunia dan melakukan sosialisasi dan interaksi

pasti melakukan apa yang dinamakan belajar. Baik belajar dalam arti yang sempit

tentang segala hal yang tidak perlu ada pihak yang ditunjuk sebagai pengajarnya,

seperti belajar berjalan, belajar berbicara, dan lain–lain, maupun belajar dalam arti

yang lebih luas lagi, yaitu dalam arti pendidikan itu sendiri.

1

Sardiman, AM, Interaksi Dan Motivasi Belajar Mengajar,( Jakarta: Rajawali Press, 1990), h.1.

(47)

2

Disamping belajar, sebagai makhluk manusia kita juga perlu menempuh

pendidikan agar derajat kita tidak sama dengan hewan dan binatang -karena

hewan juga melakukan pembelajaran dengan insting mereka-.

”Pendidikan sebagai upaya mamanusiakan manusia pada dasarnya adalah

upaya mengembangkan potensi, maupun sebagai anggota masyarakat yang

memiliki nilai–nilai moral dan sosial sebagai pedoman hidup”.2

Oleh sebab itu, pendidikan bisa dijadikan sebagai pijakan manusia dalam

melakukan sesuatu, baik itu yang berhubungan dengan urusan hidupnya sendiri

maupun yang berhubungan dengan orang lain, agar dalam hidupnya bisa

mencapai kepuasan secara moral dengan mengembangkan potensi yang ada

padanya tersebut.

Ki Hajar Dewantara mengungkapkan sebagaimana yang dikutip Mohammad

Sochub : ” Bahwa keluarga pusatnya pendidikan yang pertama dan terpenting

karena sejak budaya adat kemanusiaan sampai kini, keluarga selalu

mempengaruhi pertumbuhan budi pekerti tiap–tiap manusia.” 3

UU RI Nomor 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang Sistem Pendidikan

Nasional mengemukakan bahwa “pendidikan adalah usaha sadar dan terencana

untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik

secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual

keagamaan, pegendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta

keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.4

“Pendidikan adalah usaha sadar orang dewasa/pendidik untuk membant

membimbing pertumbuhan dan perkembangan anak ke arah kedewasaan”.5

Dari beberapa pengertian pendidikan diatas, kiranya dapat diambil sebuah

kesimpulan bahwa pendidikan adalah sebuah usaha sadar yang dilakukan oleh

pendidik terhadap peserta didik dengan tujuan agar sipeserta didik tersebut

2

Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis Dan Praktis, (Bandung : Remaja Rosda Karya, 1990), Cet. X. h. 11

3

Moch. Sochub, Pola Asuh Orang Tua, ( Jakarta : PT. Rineka Cipta, 1998 ), Cet. Ke- 1. h.10

4

Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional, No. 20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1

5

(48)

3

mempunyai bekal dalam menghadapi kehidupan, baik pengetahuan, aspek sosial

maupun aspek mentalnya.

Dalam dimensi pendidikan, proses belajar mengajar tidak akan terlaksana

apabila salah satu komponen dari kegiatan tersebut tidak ada, dan salah satu

komponen tersebut adalah adanya seorang guru atau tenaga pendidik. Akan tetapi,

keberadaan guru dimasa sekarang ini kebanyakan tidak lebih hanya sebagai

seorang pengajar saja, yang hanya mentransfer pengetahuan kepada

murid-muridnya, mereka terkadang melupakan tugas utama dari seorang guru yaitu

menghaluskan budi pekerti anak didiknya.

Guru adalah sebuah kata keramat yang mempunyai arti yang sangat

diagungkan oleh masyarakat, bahkan ada yang mengartikan guru itu digugu dan di

tiru, yang berarti segala tingkah laku guru diperhatikan selama 24 jam penuh oleh

masyarakat, karena segala tindak tanduk guru biasanya dijadikan teladan bagi

masyarakat sekelilingnya. Oleh karenanya, profesi seorang guru sangatlah mulia

dan sangat terhormat, sehingga tidak sembarang orang dapat memakainya.

Seorang guru hendaknya menyadari bahwa tugas yang diembannya tidaklah

mudah, tetapi tidak juga sulit, karena jika guru tersebut mematuhi persyaratan

yang harus dipenuhi oleh seorang guru, maka tugas guru itu akan mudah untuk

dijalankan.

“ Pekerjaan guru adalah pekerjaan yang penuh pengabdian pada masyarakat,

dan perlu ditata berdasarkan kode etik tertentu. Kode etik itu mengatur bagaimana

seorang guru harus bertingkah laku sesuai dengan norma-norma pekerjaannya,

baik dalam hubungan dengan anak didiknya maupun dalam hubungan dengan

teman sejawatnya”.6

Oleh sebab itu, tidak sembarang dan semua orang bisa menjadi seorang guru

yang sebenar-benarnya. Seorang guru hendaknya selalu memberikan suri tauladan

bagi masyarakat yang ada disekitarnya, karena pekerjaan guru adalah pekerjaan

24 jam yang tidak mengenal waktu, maka tidaklah salah jika ada sebuah kiasan

bahwa guru itu adalah di gugu dan di tiru, yang menggambarkan bahwa pekerjaan

guru tidaklah mudah dan tidak juga sulit yang artinya kalau seorang guru tersebut

6

(49)

4

benar-benar tulus, ikhlas dan kompeten dalam menjalani pekerjaannya maka

secara otomatis pekerjaan tersebut akan mudah untuk dijalankan, dan sebaliknya

jika tidak ada ketulusan, keikhlasan dan kesungguhan maka pekerjaan tersebut

akan dirasakan sangat sulit.

“Dan sebagai konsekuensi logis tersebut, setiap guru harus memiliki

kompetesi profesional, kompetensi kepribadian, dan kompetensi kemasyarakatan.

Dengan demikian dia memiliki kewenangan mengajar untuk diberikan imbalan

secara wajar sesuai dengan fungsi dan tugasnya. Dengan demikian seorang calon

guru seharusnya telah mampu menempuh program pendidikan guru pada suatu

lembaga pendidikan guru tertentu”.7

Seorang guru hendaknya dapat mengembangkan keterampilan mengajar yang

sesuai dengan kemajuan zaman dan lingkungan lokal dimana proses pendidikan

itu dilaksanakan. Jika guru bersifat statis (merasa cukup dengan yang sudah ada)

maka proses pendidikan itupun akan statis bahkan cenderung untuk mundur. Oleh

karena posisi guru yang demikian itulah maka para ahli, antara lain Muhammad

Ali, menyatakan bahwa “guru adalah komponen pendidikan yang memegang

peranan sentral dalam proses belajar mengajar.”8

“Kegiatan mengajar yang dilakukan oleh guru tidak hanya berorientasi pada

kecakapan-kecakapan berdimensi ranah cipta saja, tetapi kecakapan yang

berdimensi ranah rasa dan karsa. Sebab dalam persepektif psikologi pendidikan,

mengajar pada prinsipnya berarti proses perbuatan ses

Gambar

Tabel Prosentase perhitungan jawaban angket var. X
Tabel Bantu Korelasi Product Moment
Tabel 3.1 Populasi Target Siswa SMP Dua Mei Ciputat
Tabel 3.2 Sampel penelitian di SMP Dua Mei Ciputat
+7

Referensi

Dokumen terkait

Katalog buku merupakan suatu daftar yang berisi informasi buku yang dilakukan secara berurut, dapat berdasarkan kode buku tersebut, nama pengarang, judul buku dan nama penerbit.

Berdasarkan hal tersebut peneliti menggunakan teknik papan cerita (storyboard) dalam pembelajaran menulis cerpen dengan tujuan untuk mendeskripsikan kemampaun menulis siswa

Kasubbag Program Menginformasikan tentang Penyusunan LKjIP kepada Sekretaris serta dilanjutkan ke Kepala Dinas Lingkungan Hidup - Informasi data2 Penyusuan LKjIP yang

student at Macquarie University, Australia, and during that time was gratefully supported by an international Macquarie University Research Scholarship and a Scott Russell

[r]

Penerapan prosedur analitik terhadap berbagai saldo utang yang berkaitan dengan siklus jasa personel, yaitu :.. 1) Perbandingan biaya karyawan (gaji, upah,

Pada umumnya semua federasi mempunyai para petugas teknik dalam atletik, namun seperti juga pada masalah pelatih kuantitas yang mereka miliki tidak sepenuhnya dibentuk

nasrdrlal dalah Foses penseggmn n6ih belm lerbuka. Demikixn jusa ddlam proses pery getuan pada Epat koordinGi tin angeadn Bahle akunlabiliras hdya dilihnr dari sisi