PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISlAM
DALAM PEMBINAAN KI<:SEIL\TAN MENTAL
(Stlldi Pelaksanaan PAl Di MI AI-Munawarah Larangan Tangerang)OLEII
YUNIHAR
.HHUlSAN PENDlDiKAN AGAMA ISLAM
FAKULTAS TARBIYAH lJIN SYARIF IIIDAYATULLAII
.JAKARTA
Skl'ipsi
Diajulmn Kcpada Falmltas TadJiyah lIntuk Mcmcnuhi Syarat-Syarat MCllcapai
GchlJ' Sarjana Tarbiyah
Olch Yunihllr 1981114156
Di Bawah Bjmbingan
セ[y
Dr. Rusmin TlImanggor,0'1A
.JlIrusan Pcndidil,an Agama Islam Fa Imltas Tarbiyah lIlN "Syarif Hidayahllla h"
Skripsi yang beljudlll I'lmANAN I'ENDIDIKAN AGAiV1A ISLAM DALAM I)EMBINAAN KESEHATAN MENTAL (Studi I'elaksanaan PAl di Ml
AI-Munawarah Larangan Tangerang) telah dilljikan dalam sidang l1111naqasah
Fakultas Tarbiyah UIN "Syarif Hidayatullah" Jakarta pada tanggal 19 Juni 2002.
Skripsi ini telah diterillla sebagai salah satll syarat lIntlik l11el11peroleh gelar Smjana
Progral11 Strata I (S1) pada JlInJsan Pendidikan Agal11a Islal11.
Jakarta, 19 )lIni 2002
Sidang IVlLmaqasah
Ketlla Mem gkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota
1\
Prof. Dr. H. Salmm \ Ilarlln NIl'. 15006256\
Anggota :
\ .
b
Dra\'i. Fadhilah SlIrlllllga, IVl.Si NIP: 150215283
Drs. II. Atiq Slisilo, MA NilI'. 150182900
I'uji syukur pcnulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang lelah mcmberikan
lau/ik, hidayah, dan inayah serta rahmat-Nya kepada pcnuhs, sehingga dapal
menyclcsalkan pcnyusunan skripsi ini.
Shalawat dan salam pcnulis sampaikan kepada baginda Nabi Muhammad
SAW beserta keluarga, sahabat, dan para pcngikutnya yang letap konsekuen dan
konsislenlllencgakkan risalahnya.
Selama dalam proses pembuatan skripsi ini banyak hambatan dan kesulitan
yang elialami pcnulis, baik menyangkut pengaturan waktu, pcngumpulan elata,
pcmbiayaan elan proses penyusunan. Nalllun bcrkat Iimpahan rahlllat Allah SWT elan
dengan kerja keras elisertai elorongan elan bantuan dari bcrbagai pihak, maka kesulitan
dan hambatan ilu elapal eliatasi elengan sebaik-baiknya sehingga c1apat elisclcsaikan
sesuai c1engan waktn yang telah c1ireneanakan. Oleh karena itu, sudah sepantasnyalah
penulis mcmanjatkan puji syukur yang seclalamnya kehadirat Allah SWT dan
mengueapkan terima kasih, serla mcnyampaikan pcnghargaan yang setingginya
kcpada scmua pihak yang telah mcmbantu alas lcrselesaikannya skripsi ini.
Pada kcscmpatan ini, penulis mengueapkan terima kasih kepada :
I. Bapak Dckan, Prof Dr.H. Salman Hanm dan Bap,d, kelua .JUnIsan
Bapak Drs. Abdul Fatah Wibisono, MA Yang telah mcmbantu dan membimbing dalam perkuliahan sall1pai saat penyusunan skripsi ini.
2. Bapak Dr. Rusmin Tumanggor, MA Scbagai pembimbing dalam penyusunan skripsi ini yang telah banyak mcluangkan waktu, pikiran dan tenaganya kcpada pcnulis hingga sclcsainya shipsi ini.
3. Bapak ProfDLH Muhammad Ardani. Doscn penasihat akadcmik pcnnlis yang telah mcmbimbing, mcngarahkan dan memotivasi pcnulis dalam pcrkuliahan hingga pcnyusllnan skripsi ini.
4. Ayahanda dan ibllnda tcrcinta yaitll Abi Bahruddin dan LJlllllli Aisah yang telah ll1engasuh ll1embesarkan dan Il1cngcnalkan pcngetahuan agama scjak kecil schingga dapat tCliamam dalam diri pcnulis kepercayaan kepacJa Allah SWT dan dcngan jcrih panyahnya sClia clana yang tcrus diberikan scmcnjak mulai sekolah
sarnpai PCllyuslIl1an skripsi ini sclesai.
5. Kepala sekolah MI AI-Munawarah Bapak H. Mllbarok, BA, beselta staf pengajar dan siswa yang telah berscdia ll1ell1bantll penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 6. Adik-adikkll lcrsayang Ylliianah dan SJiyanah yang membuat pcnulis tennotivasi
dcngan mcmbcrik<m dorongan dan sell1anagat dalam mcnglladapi persoalan hidup terlcbih lagi dalam pcnyusunan skripsi ini.
7. Sahabatku tell Siti Makiyyah yang telah banyak memberikan dorongan dan motivasi semcnjak di SMU hingga pcnulis clapat menyelesaikan Sklipsi ini.
nlllngkin penulis disebutkan satu persatu atas perhatian dan bantuannya baik
seem'a langsllng mallpun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini,
Akhirnya penulis hanya berharap semoga amal baik dari semua pihat yang
tdah Illcmhimbing, mengasuh, mengarahkan, memperhatikan dan membantll penulis
dieatat oleh Allah SWT scbagai amal sholch yang pcnllh keikhlasan dan dibalas
dengan pahala yaIlgberJipat ganda. Aamiin.
Jakarta, 12 Jllni 2002
DAFTARISI.. . . vn
... I
. , 8
... 9 . '" 10
... 12 BAB I PENDAHULUAN
A.LataI' Belakang Masalah . B. Pellnasalahan... ... .. . ... .. .. . .
C. Tujuan dan Signifikasi Penelitian . D. Metode PenelitianYang DigwJakan . E. Sistimatika Pennlisan .
BAB II PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN KESEHATAN MENTAL
A. Pengertian Penclidikan Agama Islam 14
1. Pengeltian Menurut Etimologi , ,. 14
2. PengeItian ュ・ョオイオエエ・ャャョゥョッャo「セ . ,. '" , 17
13. Dasar-Dasar Pendidikan Agama Islam ' ,. 20
I. Dasar Religius . 21
2. Dasar Yuridis Formal , 22
C. Tujuan Pendidikan Agama Islam clan kaitannya c1engan Kesehatan
mセセNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNNN
U
I. Tujuan Pcnclidikan Agama Islam , ,. . , ,. 26 2. Kaitan Tujuan Pcndiclikan Agama Islam dengan Kesehatanlllental. 31
BAB III GAMBARAN UMlJM MI AL-MlJNAWARAH
A. Sejarah dan Tujuan Berdirinya . . , B. Kcdaan Guru karyawan dan Siswa . , 'C. Keadaa Sarana dan Prasarana serta StTuktur Organisasi .
VI!
... 41 ... 43
O. Proses Pcmbclajaran PAl di MI AI-Munawarah . 49 E. Pendidikan Agama Islmn Yang Oibelikan Oalam Pcmbinaan Kesehatan
Mcntal Oi MI AI-Munawarah . . '" 53
BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN
A. Pcngarllh Pendidikan Agama Islam Tcrhadap Kesehatan mental
B. Kctcpatan Teorilis . . .
.57
... 79
BAB V PENUTUP
A. KcsimplIlan . B. Rekomendasi ..
DAFTAR PUSTAKA . LAMPIH.AN
. , 82
. 84
A. Llltar Bellll<llng Masalah
Manusia hidup di dunia ini pastilah l11empunyai tujuan hidup yang sama yaitu
bahagia dunia dan bahagia akhirat. Tujuan ini akan tercapai apabila manusia itu telah
Il1cll1punyai illl1u yang dapat ll1all1bllatnya bahagia. IImll dapal dipcrolah scbab
adanya pendidikan, baik peudidikan nunah tallgga, sekolah dan l11asyarakat. Oleh
karena itu pendidikan sangat berperan penting dalam ll1encapai tujuan hidup yang
dicita-citakan. Tanpa pendidikan l11ustahil manusia dapat mencapai kebahiaan dUllia
dan akhirat.
Masalah pendidikan, adalah mempakan masalah hidllp dan kehidupan
manusia. Proses pendidikan berada dan berkembang bersama proses perkembangan
hidup dan kehidupan l11anusia, bahkan kecluanya pada hakikatnya adalah proses yang
satu. Hal ini sebagaimana yang c1ikemukakan oleh Rupert C. Lodge, yaitu bahwa
"Phi/osiphy(!(education".
Kalau kita perhatikan pengertian yang Imrs dari pcndidikan sebagaimana
dikcmukakan olch Lodge, yaitu bahwa
"life
is edIiCai/OIl, and edlicat/(ln islifi'
",
akanbcrarli seluruh proses hiclup clan kchidupan manusia illl adalah proses pendidikan.
Segala pengalaman sepiU1iang hidupnya merupakan dan Illelllberikan pengaruh
pendidikan baginya.
Sebagailllana lelah kila kelahui bahwa manusia lahir kc c1unia bagaikan kertas
pikiran dan semua pengetahuan, pengalaman, yang dimilikinya adalah akibat dari suatu proses pendidikan.
Sejarah mcnyebulkan bahwa, Syari'al Islam lidak akan dihayati dan diamalkan orang kalau hanya diajarkan saja, tetapi hams dididik melalui proses pencliclikan, Nabi telah mcngajak orang untuk beliman clan beramal solch serta berahlak baik, sesuai clengan ajaran Islam clcngan berbagai metoele dan pendekatan.
Dati satu segi kita melihat, bahwa pcndidikan Islam itn lebih banyak dinuukan pada sikap mental yang akan lerWluud dalam amal perbuatan, baik bab'; keperluan diri sendiri mauplill orang lain. Di segi lain pendidikan Islam tidak hanya bersifat teoritis saja, tetapi juga praktis. Ajaran Islam tidak memisahkan antara iman dan amal saleh. Oleh karena itu pendidikan Islam sekalib'lls pendidikan iman dan ama!. Karena ajaran Islam berisi aJaran tentang sikap dan tingkah laku pribadi masyarakat, menuJu kesejahlcraan hiclup perorangan dan bersama, maka pcndidikan Islam adalah pendidikan individu dan pendidikan masyarakat.!
Seclangkan pengerlian pendidikan itu sencliri, mcnurul I)ocrbakawatja dan Harahap pendidikan adalah usaha seeara ウ・ョァセェ。 dari orang dewasa untuk dengan pengaruhnya ll1eningkalkan si anak ke arah keclew8saan yang selalu diartikan mampuh mcnimbulkan tanggung jawab moril dari segala perbu8tannya. Sementara
itu istdah tauggung jawab moril menul1lt undang-undang tentang sistim Pendidikan nasional lahun 1989 Bab II pasal 4 aclalah untuk mcwujudkan manusia yang
1Dr. Zakiah Daradjat, dkk,/111111Pent/idikon Islam.(Jakarta. Bumi Aksara 1996) eet.kセセRN
beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang MaIm Esa dan berbudi pekerti luhuf, memiliki pengetahuan clan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kep.ibaclian yang mantap dan mandiri, selta tanggungjawab masyarakat clan kebangsaan.'
Pengcl1ian pcndidikan secara Ul1llll1l mcnunjllkan Ida bahwa pendiclikan adalah suatu lIsaha dalam l1Ienciptakan manusia beriman, bcrtakwa, beramal saleh dan berl1lental schat clalam mencapai kebahagian hidup dunia dan akhirat. Semua ini dapat terwujud dcngan pendiclikan yang diberikan kepada manusia itu sencliri baik melalui Icmbaga Jormal atall non formal, baik orang tua, guru, dan masyarakat.
Sesuai kehendak Allah menciptakan manusia dengan tujuan menjadi khalifah di mllka blllni melalui ketaatan kepada-Nya. Untuk mewlljudkan tujuan itu, Allah memberi hidayall dan berbagai fasilitas alam sel11esta kepacla l11anusia. Altinya, manusia dapat l11emanfatkan almn semesta ini sebagai sarana merenungi kebesaran Penciptanya. Hasil peremmgan itl! memotivasi manusia IIntuklebih mentaati clan mencintai Allah. Di sisi lain, Allah memberikan kebebasan kepacla manusia 11l1tuk memilih pekerjaan mana yang akan clipilih oleh manllsia, kebaikan atau keburukan. Namun, l11elalui para raslll, Allah membelikan petunjuk kepada l11anusia agar mel11ahami tlljuan hidup yang semata-mata untuk bcribaclah kepacla Allah3 Al-Qur' an pun telah secara jelas menegaskan tl[iuan penciptaan manusia ini melalui
finnan Allah ini:
2Drs.Muhibbin Syah,Psikolog; Pcndidikan. (Bandung: Pf. Rernaja Rosda Karya. 1995) hal.
"dan Aku !idak mcnciplakan jin dan manusia melainkan supaya mcreka
menycmbah-Ku."(adz-Dzaliyat: 56)
Dalam hal ini pendidikan Islam beru,juan sesuai dengan apa yang telah dijelaskan Allah dalam Jirman-Nya yaitu: merealisasikan kehambaan kepada Allah dalam kehidupan manusia, baik secara individual maupun sosial. Sesuai dengan apa yang telah AlIahjelaskan dalam AI-Qur'an.
Sejalan dengan tujuan Allah menciptakan manusia, maka pendidikan agama di sekolah sangatlah penting nntuk pembinaan dan penyempumaan peltwnbnhan keplibadian anak didik yang dapat merealisasikan kehambaanya kepada Allah, karena pendidikan agama mempnnyai dua aspek penting.
Aspek pertama dari pendidikan agama, adalah yang dituJ ukan kepada jiwa dan kepribadian. Anak didik diberi kesadaran kepada adanya Allah, lalu dibiasakan melaksanakan perintah-perintah Allah dan meninggalkan larangan-laranganNya. Dalam hal ini anak didik dibimbing agar terbiasa kepada peraturan yang baik, yang sesual dengan ajaran agama, seperti yang diberikan oleh keluarga yang berjiwa
agama.
Pendidikan agama di sekolah, hams juga melatih anak didik lUltuk melaknkan ibadah yang diajarkan dalam agama, yaitu praktek-praktek agama yang menghubungkan manusia dengan Allah, karena praktek-praktek agama itluah yang
N⦅N⦅MセNセセセM
membawa dekatnya jiwa si anak kepada Allah. Semakin sering dilakukmmya ibadah, semakiu teItmmm kepercayaan kepada Allah, yang semakin dekat pula jiwanya kepada Allah. Di samping praktek ibadah, anak didik juga hm'us dibiasakan mengahif tingkah laku dim sopan-santun dalam bergaul sesallla kawannya, sesuai dengan '\iaran-'\iarm1 ahlak yang diberikan dalmn agama
Apabila si anak telah terbiasa dengan peraturan-perahIran ahlak dan hubungan sosial yang sesuai dangan ajaran agama sejak kecil, maka ahlak yang baik itu akan manjadi bagian integral dari kepribadiannya yang sendirinya akan mengatur tingkah laku dan sikapnya waktu ia dewasa nanti.
Aspek kedua dari pcndidikan agama adalah yang ditluukan pada pikiran yaitu pelajaran agallla itu sendiri, kepercayam1 kepada Tllhan tidak akan sempurna bila isi dari ajaran Tuhan itu tidak diketahui betul-betu!. Anak didik harlls ditluukan apa yang disurllh, apa yang dilarang, apa ym1g boleh, apa yang dianjurkan melakukmll1ya dan apa yang dianjurkan meninggalkannya menllrut ajaran agama.
Pendidikan agama yang dibeIikan sejak kecil, akan memberikan kekuatan dan menjadi benteng atau polisi yang mengawasi tingkah laku dan jalm1 hidupnya dan menjadi abat gangguan seI1a penyakit jiwa.
Pendidikan agallla itu tidak baleh lepas dari pengajaran agama, yaitu peugetahuan yang dihIjukan kepada pmnahaman hukum-hukt1l11, syarat-syarat, kewajiban-kewajiban batas-batas dan norma-nonna yang hailis dilakukml dau diindahkan. Pendidikan agama hanIs memberikan nilai-nilai yang dapat dimiliki dan
diamalkan oleh anak didik, sllpaya segala perbllatannya dalam hidllP memplmyal nilai-nilai agama, atau tidak keluar dari moral agama.4
Maka dengan pendidikan agama yang diberikan sekolah kepada siswa sejak kecil akan menjadikan siswa yang cakap pikiran, perasaan, tutur kata, dan mental, serta ahklak yang baik dengan melalui pembiasaan-pembiasaan sejak dini, sesuai dengan tingkat perkembangannya dan pertumbuhannya dengan berdasarkan
ajaran-ajaran agwl1a Islam .
.Sedangkan kaitannya pendidikan agama dengan kesehatan mental sebagaimana disebutkan oleh, World Health Organization (WHO) "Bagian Jiwa" yWlg menetapkan ciri-ciri Mental Health (mental sehat) seseorang adalah sebagai berikut:
I. Mampu menyesuaikan diri terhadap keadaan diri sendiri dan lingkungannya
(A djustment).
2. Mempunyai kepribadian yang utuh, berupa pikiran perasaan, pemah<ll11an yang
baik(Integratedー・イウッョ。ャゥエNャセN
3. Sanggup menampilkan kelakuan yang wajar sewaktu ditimpa oleh kegagalan, peltentangan dalam jiwa, keadaan mcnccmaskan atau tckanan (I"'ee fi'om the sense ofji'llstration, conflict, anxiety, and depression).
4. BCltLUl1buh dan bcrkembang jiwa dari lintasan hukum sebab akibat. (Growth and development in causality laws).
-IDr. Zakiah Darajat.KcsehalGnA/femal,(Jakarta: PT TokaGUJ1UllgAgung 1996), Cet. 23. h.
5. Berkelakuan sesual dengan aturan-aturan yang ada di dalam masyarakatnya.(Normatif).
6. Bertanggllllg jawab terhadap semua resiko pekCljaan yang dipClcayakan
kepadanYa.(l?esponsibiiit}).
7. Berdiri sendiri dalam melaksanakan tugasnya.(Otonomi).
8. Matang yaitu bennutu dan tepat dalam berpikir dan bertindak.(Maturity).
9. Mengambil keputusan yang demokTatis, menl,'Utamakan kebutuhan yang paling pokok dan mendesak.(Well decision making)5
l3ahwa dengan pendidikan agama Islam, yang dibcrikall sekolah terhadap Slswa sejak keeil melalui pembiasaan-pembiasaan berdasarkan ajaran agama, maka slswa akan dapat tumbuh dan berkembang kearall kedewasaan yang mampu: (a). menyesuaikan diri terhadap keadaan diri sendiri dan lingkungannya (Adjustment), (b). Mempunyai kepribadian yang utuh, berupa pemikiran, peresan, pemahaman yang baik ( IIJtegrated personality), (e). Sanggup menampilkan kelakuau yang wajar sewaktu ditimpa oleh kegagalan, pertentangan dalam jiwa, keadaan meneemaskan dan tekanan (/i'eefromthe sense qflrustrasion, conflict, anxiety, and depression), (d). I3cltumbuh dan berkembang jiwa dari lintasan hukum scbab akibat (Growth and
development IIJ causality law,I), (e). Berkelakuan sesuai dengan aturan-aturan yang
dalam bertindak (Maturity). (i). Mengambil kepulusan yang demokratis, mengnlamakan kebutnhan yang paling pokok dan mendesak (Weil dicision making).
Dengan merujuk pada beberapa teori dan ciri-ciri kcsehatan mental maka penulis lergugah untnk melakukan penelitian di Ml AI-Mlmawarah " PERANAN
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM PEMBINA,AN KESEHATAN
MENTAL " Slndi Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam di Madrasah Iblidaiyah
(MI) AI-Mnnawarah Larangan Tangerang.
B. Pennasalahan
J. Identijikasi lvfasalah
a. Sewaktu berada di kelas Slswa tidak dapat menalwn emosl lmtuk ribut, tidak memperhalikan penjelasan gum, dan menyepelekan kemampnan
temmmya.
b. Sewaktn berganl di Illar kelas, tidak melakl.lkan tegur sapa secara baik terutama kepada gurn dan lematHemannya.
c. Lalai dalam mengeljakan tngas keagatnaan.
2 .Perumusan Masalah
Dari ketiga masalah di alas, ideaInya slswa yang mendapatkan pendidikan agatna Islam dapat mencenninkan prilaku yang sesllai dengan mental sehat, tetapi plilaku siswa Madrasall Ibtidaiyall (Ml) AI-Mlmawarah Laratlgatl Tangerang kurang seiratna dengan eiri-ciri mental sehat.
...••...
セ ....⦅セ ...セ ..._ _ . _
Untuk pennasalahan diatas, maka penulis akan mengajukan peltanyaan lllnum sebagai berikut: Bagaiman prilaku siswa Madrasah Ibtidaiyah (MI) AI-Mlmawarah terhadap kesahatan mental?
a. Apakah pendidikan agama yang diberikan kepacla siswa telah dapat mencenninkan prilaku yang sesuai dengan kesehatan mental?
b. Scbab apa mereka berprilaku !<tu·ang sesuai ?
c. Bagaimana respon guru terhadap prilaku siswa tersebut ?
C.Tujuan dan Signifikansi Penelitian
j. lilJuan penelitian
a. Untuk melahirkan paradil,,'ma, konsep, proPOSlSI dan teori mengenaI pengaruh pendidikan agama Islam terhadap kesehatan mental anak didik. Dengan demikian akaIl memperkaya khazanah kepustakaan dalarn menganaJisa kehidupan masyarakat mengenai pendidikan agama Islam. b. Untllk memberi masukan kepada pengarnbil kebijakan eli bidang
pencliclikan sebagai pengembangan tentang pengarllh penclidikan agama Islam terhaclap kesehataIl mental.
a, Hasil penelitian ini l11enjadi sllll1bangan bagi k,\jiall dan pengel11bangan teori-teOli pendidikan terhadap mahasiswa yang butuh dalam penulisan skripsi lll1tuk diklitisi maupun dikel11bangkan,
b, Pihak pengambil keputusan di Madrasah lbtidaiyah (MI) Al-Munawarah dapat menggunakan data-data yang tercantum c1alam tulisan penulis
sebagai peltimbangan c1alam melakukan perbaikan.
D, Mctodc I'cnclitianYang Dignnalmn
!. SWllber data
a, Library Research, yaitu: penio'lllnpulan data yang diperoleh c1mi mcmbaca buku-buku, tulisml-tulisan ilmiah atau sumber-sumber wlisan untuk menelapatkan teori-teori pcnclidikan agama Islam e1ml tcoli keschatan mental, clan melihat [cntang bagaimana tatacara penulisan skripsi.
b. Fiel Research, yaitu; Pengwnpulan c1ata c1engan cm'a langsung tunm keJapangan penelitian dengml l11elakukan wawancara, observasi dan penyebaran kuisioner kepada SIswa, guru dan pen gums yayasan MI AI-Munawarah.
J. FekJ1lk I'ellgalllbiiall Dala
Penelitian menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:
untuk mengamati, SISWa, guru dan sarana-sarana pendukung kegiatan, lingkungan sekitar sebagai data penelitian.
b. Angket. sebagai alat penelitian yang disebarkan kepada responden yaitu siswa MI AI-Munawarah Larangan Tangerang dengan indikator yang telah peneliti tentukan untuk menjawab pertanyaan penelitian. c. Wawaneara, yaitu, eara pengLUnpulan data dan infonnasi dengan
jalan mengadakan komunikasi langsung seem'a tanya jawab kepada kepala sckolah dan glml untuk memperdalam inJcmnasi yang telah diperoleh dalam kuesioner.
3. l'enenlllC/n poplIlC/si dan sampel
a. Popolasi. Populasi dalam penelitian ini adalah Slswa Madrasah Ibtidaiyah AI-Munawarah Larmlgan Tangerang kelas 4 sampai kelas 6 ymlg beIjumlah 140 ormlg.
OセBG
b. Smnpel. Sedangkml sampel yang akan diteliti
。、。ャ。ィセVjIイ。ョァ
Slswa dengan perincian kelas 4, 9 orang, kelas 5, 12 orang dan kelas 6, 15orang. 4. C/nC/lisa dala
F x100
Rumus = P= _
N
Kelerangan:
P = Prosentase F
=
FrckllcnsiN =Banyaknya responden
E. Sistematilm Penulisan
Skripsi ini diSlIsun dalam beberapa bab dan setiap bab terdill daIl sub bab dengan penjelasan sebagai berikut:
/'m/a hag/an pendahll/llan penlilis Illcngelllllkakanpokok pennasalahan secara
gans besarnya saja, yaitu mengenai Jatar belakang masalah, pennasalahan , tujuan dan signilikasi diadakannya pcnclitian, metodologi yang digllnakan, scrta sistelllatika pembahasan. Dcngan demikian akaIl mempermudah proses penyclesaian skripsi.
/'m/a hagian kedua penulis mengemukakan landasan teoritis ilmiah lmtuk
mendukllng judul yang dipilih selta relevan dengan masalah yang diidentilikasikan, sehingga alur pemikiran sesllai menurut kcrangka yang logis seJta membahas pendidikan agama Islam clan keschatan mcntal yang dijaclikan objek penelitian. Dengan c1emikian akan mampll menjawab masalah yang ada c1alam skripsi inL
Pada hagran ke/(u;a penulis membahas mengenai gaIllbaran LUllum mengenaI
pembel<ljllill pendidikan agama IsllliTI di MI Al-Munawarah elan pendidikllil aglliTIa
Islam yang e1iberikan e1alam pembinaan kesahatan mental eli MI AI-Mlinawarah.
I'm/a bagian keempal ini penlilis membahas peranllil pendielikan agama Islam
e1alam pembinaan kesehatan mental eli Ml AI-Munawarah elan, serta ketepatan teori.
Pada bagian kelima ini penulis berupaya membuat kesimplilan yang mmun
clan yang khllslls serta dapat menemllkan masalah clan cara penyelesain sehingga
dapat membarikan nilai manfaat dari hasil penelitian ini yang berglUla 「。「セ penulis
pribadi Illallplln bagi sekolah yang menjacli objek penelitian. Penlilis berupaya untuk
mengelllllkan saran yang penlilis harapkllil dapat clijadikan maslikan khllsusnya untuk
para guru, siswa dan ulllumnya masyarakat umum.
AdaplUl buku yang clijaelikan pegllilgan adalah " Pedoman Penulisan Skripsi,
Tesis, dan Desertasi, lAIN Jakmta Press, Jakarta; Talmn 2000"."
---_..セ セ M
1. Pengertian Menurut Etimologi
Pendidikan agama merllpakan kata majemllk yang terdiri dari kata "pendidikan" dan "agama"- Dalam kamus ul1lum bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kala didik Dengan diberi awalan "pcn" dan akhiran "kan", yang beralii perbllalan (hal, cara) mendidik,I sedangkan alii mendidik ilu sendiri adalah memelihara dan memberi Iatihan (ajaran, pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan2
Dalam bahasa lngris, kala yang menllnjllkan pendidikan adalah education yang berasal dari bahasa latin educare yang mengandung alii proses menghasilkan dan mcngcmlJangkan, mcngacli pada yang bersifal fisik dan material.)
Di dalam bahasa Arab, ada beberapa kala yang biasa digunakan daIam pcngeliian pcndidikan, yailu:
a. Ta'lim
HセIL
Sesuai dengan finnan Allah SWT, sebagai belikllt:Artmya: "Dan Allah mengajarkan kepada Adam segala nama kemudian ia herkata kepada malaikat: Berilahulah Aku nama-nama semua ilu jika kamu henar. "
IW.J.S Poerwadarminlil,KOImlS lfmwnlJahasalndo/1f:sw.(Jakarta: Balai Pustaka. 197G).eet.
k・セUjャN 250
セ fhid
;Syed MulL AI-NaqUlb Al-A.!as,KOl1sep jJelUlidIkan Do/am Is/ml/,(Bandullg: Al-Mizan, 1984),
Dalam ayal di alas, kala 'allama (
sigah masdar.
セ
O // セ
) mempakan kala dasar dari la'lim sebagai
b. Tarbiyah (
/ /
セセI
), sesua(dengan firman Allah SWT sebagai berikut:Arlinya: Hai lilhanku, sanyangilah keduanya sebagaimana mereka mendidiku
sewaklu aku kecil".
Kata rabbaya (
::/
セI ) mengandung domir huma ( \\..0.--'\ ),/
'"
unluk kata yang mengandungdholJlir huwa (larbzvah.
/ .'9,
J
v ) adalah rabba ( ), ia sebagai kala dasar, f /
e. Ta'dib
HセS
t),
sesuai dengan hadis Rasulullah SAW, yang berbunyi:).iiil almadi, yang
Arlll1ya: pendidikan seorang ayah kepada anaknya adalah lebih baik daripada bersedekah dengan salu shak".
, / ... /.J
Kata yuaclcliba (セセ セ ) berasal c1ari kata acldaba ( menjacli kata c1asar lllltuk kata la '''ib.
Walaupllll ketiga kata tersebllt c1apat c1ipergllnakan c1alarn bahasa arab unluk menunjukan pengertian pendiclikan, namun ada beberapa ahli yang membeclakan secara
.fMuhammad Ahmad al-Adawl.M[liah AI-khifahah wo a( Wa ·z;, ( Beirut: Dar al-Kulub
Dikarenakan banyaknya tuntullall mengenai pelldidikan di dalam AL-Qur'all adall sunllah, maka seem'a illduktif dapat dilakukall pendefillisian. Di bawah ini pellulis akan mellyebutkan beberapa pengertian pendidikan agama seem'a tenninologis yang dikel11ukan oleh para pakar dalam bidangnya.
Omar Mnhammad aI-Tawny al-Syaebani, sebagaimana dikutip oleh H.M Arifill, M. Ed.. mengartikall:" pendidikan agama Islam sebagai usaha mengubah tingkah laku indiviclu dalam kehidupall pribadinya atau kemasyarakatannya dan kehidupall dalam 'IIam sekitarnya melallii proses kependidikan. Pembahan itu dilandasi dengan llilai-nilai Islam'" disal11ping itu H.M. Ardin, M.Ed. mendefillikall bahwa:
Pendidikan agama adalah rangkaian lIsaha membimbing, mellgarahkan potensi hidup manusia yang merupakan kemampuan-kemampuall dasar dan kemampllan belajar, sehingga teIjadilah pembahan di dalam kehidllpan pribadinya sebagai mahluk individlll, dan sosial serta hublmgannya dengan alam sekitar di mana ia hid up. Proses tersebut senantiasa berada di dalam nilai-nilai Islami, yaitu nilai-llilai ymlg melahirkan nonna-nonna syari'ah dml ahldak al-kmimah.'J
Hasil rumusan seminar pendidikan Islam se-Indollesia tahlll1 1960, memberikan pengertian pelldidikall Islam "sebagai bimbillgall terhaclap pertumbuhall rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah mellgarahkan, milllgajarkall, melatih,
mengasuh dan l11engawasi berlaklmya semua ajarml Islam".'o
Istilah bimbillgan, mengarahkan dan mellgasuh serta mengajarkan atall melatih mengandllng pengertian usaha mempellgm'lIhi jiwa anak didik melallii proses setingkat
セ H.M. Arilin,fuウ」セヲ。ャ Pel1didikan Islam. (Jakarta: Bumi aksara, 1994), Cet. ke-4, h. 14.
<) Ibid.
demi setingkat menuJu tujuan yang ditetapklm yaitu: menanamkan takwa dan ahklak serta menegakan kebenaran sehillgga terbentuklah manusia yang berpribadi dan berbudi luhur sesuai ajaran Islam". 11 Pengertian lain dikemukakan oleh H.M. Arifin M.Ed,
meudefinisikan: " Pendidikan Islam adalah proses yang Illengarahkan mallusia kepada kehidupan yang baik dan yang mengangkat derajat kemanusiaannya, sesuai dengan kelllalllpuan dasar (fitrah) dan kemampuan ajamya (pengaruh dari luarl".12
Pendapat 1m berdasarkan pada finllan Allah dalam surat Ar-Rum ayat 30 sebagai berikut:
. ..l.!1
c.cl]jlui
':le 1 Lolli'J
I ..1_liJl·Lo
';1\lui ;;
.Lo
\.lli;... ,ills\.--\.9
lJ:! t>=-' U;! • セ iY' .r= セ
.r=..
lJ:! セNNL セ1"".
セ
...)1uyJ,y
'J
l.!"liJl
ft\
Lfi.l..,
セi
Arlinya: "Ataka hadapkanlah wajahlllu dengan lurus kepada agallla (Allah): (Ielaplah aim) jilrah Allah yang lelah Illenciplakan manusia menurul jilrah ilu. f'idak ada perubahan pada jilrah Allah. (ilulah) agama yang lurus; lelapi kebanyakan manusia lidak mengelahui".Sekalipun berbeda dalam redaksinya, pengertian-pengeltian di atas menunjukan hakikat pengertian yang sama, yaitu bahwa pendidikan agama Islam adalah suatu usaha dalam membentuk kepribadian muslim yang berahklak Illulia yang berlandaskan pada nilai-nilai Islam, dengan hikmah mengarahkan, mengajarkan, melatih dan mengawasi berlakunya ajaran Islam.
IfIhid
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pendidikan agama Islam itu adaIah suatu rangkaian usaha mengarahkan kemampuan-kemampnan dasar menUSla berdasarkan nilai-uilai Islam sehingga menumbuhkan pribadi yang Islam dalam diri anak.
Pendidikan agama berbeda dengan pengajaran agama. Dalam pendidikan agama "ada upaya agar si terdidik dapat mengaktualisasikan ajaran-ajaran Islam dalam kehidupannya, sedangkan dalam pengajaran agama tidak ada upaya ke arah itu si terdidik hanya diberi ilmu pengelahuan agama:13
Di lembaga-Iembaga pendidikan agama Islam, perbedaan tersebut dalam kerangka teoritis saja, karena setiap lembaga Islam bertanggung jawab tmtuk menjadikan anak-anak didiknya berkepribadian muslim. Hal ini dilandasi oleh suatu prinsip ajaran agama Islam ballwa ihnu itn bukan semata-mata unluk pengetalman saja, melainkan untuk diamalkan dalam kehidupan nyala.
B.Dasar-dasar Pcndidikan Agama Islam
Yang dilllaksud dengan dasar pendidikan agailla di sini adalah acuan alau landasan yang dipergnnakan dalam pendidikan agama. Setiap usaha atau kegiatan lindakan yang disengaja untuk mencapai tujuan hamslah dasar tempat berpijal( yang kuat dan bailc Oleh karena itu pendidikan Islam sebagai proses membentuk pribadi
I.'Zuhairini,el。Oセ _MefOdik Khusus Pendidikan 1s1am,(Surabaya: Usaha Nasional, 1983), Cet.
muslim yang hakiki, hams mempunyai dasar ke mana semua kegiatan dan semua
pel1l1llusan tujuan pendidikan agama itu dihubungkan. Mengenai dasar pendidikan
agama dapat ditinjau dari dua aspek, yaitu:
l. Dasar ReJigius,
ivlcnurllt Zlihairini dkk, " yang dimaksud dengan dasar religms adalah
dasar-dasar yang bcrslImbcr dari ajaran Islam yang tcrtcra dalam AI-Qur'an dan Hadis".I'1
GBセi」ャャオイオャ ajarall Islam, bahwa pelaksanaan pcndidikan agama Islam merupakan
perintah dati Allah dan merupakan ibadah kepada-Nya".15
Dalam al-Quran ayat-ayat yang memuukan adanya perintah terscbut anlara lain
scbagai bcrikut:
セA
.ilil
(ju>=..\ loS セ|Nj ャL[ゥセ|l.JA
,s1.,.!,,,;u-u:i
';l.J ;;y..'il
Iセi.ilil
セャZゥェ セ セ|NjVV セi セ| セ ';l.ili\
c,I!t).:::.j:l1
セ..\lul9JI
&J
';l.J Arlinya: " Dan cari/ah pada apa yang lelah dianugrahkan Allah kepadamu(kebahagian) negri akhiral, dan janganlah kamu meilipakan kebahagianmll
dari (kenikmalan ) dllniawi dan berbllat baiklah (kepada orang lain) sebagi mana Allah Ielah berbual baik, kepadamll. dan janganlah kamll berbual kerllsakan dimuka bWl1i. SeslIl1ggllhnya Allah lidak menyllkai orang-orang yang berbllal kenlsakan."(Q.S. al-Qoshos: 28:77)
j;)lc :J..S.Vl., I • ,1_ ;;
6..:J\
Li\\
lA..\ -
\
\j . "\,,, \ .<: ,,;;\1... 1 .
j . セi 1 ••\w
'+.i"'-" .J. .J lY' .J9.J .J I='""".J I"""""' セLY
y.o
LJ:l '\i':'i .•'\ '\ -,
セケNZjQ
U.JY.J:!L.
uセNj
セ
y\
L..ilil
uセ
';l ..\\.ll,;14Zuhairini,elal..Mefodik Khusus Agama lv/am.(Surabaya: Usaha Nasional, 1983), Cel.ke-8, h.
27.
Arlinya: "Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan kelnargamll dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan balu; penjaganya malaikal-malaikal yang kasal', yang keras, yang lidak mendurhakan A.llah lerhadap apa yang yang diperinlahkan-Nya kepada mereka dan menge!jakan apa yang di perinlahkan"(Q.S.at-Tahrim:66.6.)
Selain ayat-ayat diatas ada juga hadis yang menyebutkan tentang pendidikan,
Arlinya: "Dari Abn Huarairah, mencerilakan: "Sesllnggnhnya Nabi SAW, bersahda: Anak yang bam lahir, adalah suci hersih, maka ilm hapaknya yang menjadikan anak ilu Yahudi, Nasrini, dan Majlls!". (H.R.Bllkl/llri)'''
Ayat-ayat dan hadis di atas, menunjukan hal yang jelas tentang perintah memberikan pendidikan agama Islam kepada semua manusia t<:riebih lagi kepada keluarga (anak dan istri) baik dalam pendidiklln mmah tangga, sekolah mllupun masyarakat.
2. I)asar YuridisFormal
Menumt Zuhairini dkk, yang di maksud yuridis formal adalah "dasar-dasar pelaksanalm pendidikan Agama Islam yang berasal dari pemnduang-lmdangan yang secara langsung atau tidak langslmg dapat dijadikan pegangan dalam melaksanakan pendidikan Agama Islam, di sekolah-sekolah atau di lemba.ga-lembaga fOllnil
I ,amnya." 17
Adapun dasar yuridis fOllnal ini terbagi tiga bagian , sebagai berukut:
16Muhammad Ismail a1-Bukhari,Sahih Bukhari.TeIj. Zinudin Hamidy, dkk (Jakarta: Wijaya,
1970),h.120
a. DasarIdiil.
"Yang dimaksud dengan dasar idiil adalah dasar yang diambil dmi falsafah negara, di mana sila yang pertmna adalah Ketllhanan Yang Maha Esa. Ini mengandnng arti bahwa selumh bmlgsa Indonesia hlllUs percaya tcrhadap Tlihan Yang Malm Esa, atau tegasnya harrIs beragmna".IS
Dalam hublmgan dengml masalah tersebut di atas, presiden Soeharto pada bagian-bagian pidato kenegaraan tanggal 6 Al,'Ustns 1983, memberikan penjelasn secara rinci tentang pentingnya pendidikan Agama Islam bagi bangsa Indonesia yang tersirat dalam sila Ketuhanan Yang MaIm Esa, antara lain sebagai berikut:
Belajar dari pengalaman pembangunan masyarakat modem lainnya, kita melihat kecendnmgan-kecendrungan bahwa pembangunan masyaral<at modem itu dapat mengarah pada pendangkalan kehidupan ketegangml dalmn masyarakat keagmnaan dan kepercayaan. Kecendmngan ini dapat kita hindari sendili mungkin dengan penl,>amalan pancasila, khususnya sila Ketuhanan Yang Malm Esa.19
Pemyataan presiden Soeharto tersebut di atas menunjukan bahwa pendidil<an agama Islam memegang peranan penting, karena melalui pendidikan agam Islmn dapat ditmnamk,m dan dikembangkan jiwa pancasila kepada setiap diri muslim Indonesia.
Dalmn ketetapan MPR nomoI' II1MPRlI987 tentang 1'4 ( Pedoman Penghayatan Pengamalan Pancasila) atau lebih dikenal dengan Istilah EKA PRASETIA PANCA KARSA, disebutkan sebagai berikut: "Bahwa dengan sila Ketuhanan Yang Maha Esa,
Mセ ..
_-_
..セ...⦅NセN⦅MMI"Ibid
bangsa Indonesia menyatakan kepercayan dan ketaqwaan terhadap Tuhan Yanh Maha Esa dan oleh karenannya manusia Indonesia percaya dan taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan agam dan kepercayaannya masing-masing menumt dasar kemanusiaan yang adil dan beradab20
Untuk merealisir hal tersebut di atas maka diperlukan pendidikan agama kepada bangsa Indonesia, karena tanpa pendidikan agama, akan sulit mewujudkan sila pertama dari pancasila tersebut.
b. Dasar Kontitusional
Yang dimaksud dengan dasar kontitusional adalah dasar UUD 1945 dalam BAB XI Pasal29 ayat 1 darl 2, yarlg berbunyi sebagai berikut:
I). Negara berdasar·kan atas Tuhan Yang Malla Esa.
2). Negara menjarnin tiap-tiap penduduk untmk memeluk agarnanya masing-masing dan lmtuk belibadat menumt agarnanya dan kepercayaamlya21
Bunyi dari UUD 1945 tersebut di atas mengandtmg pengertian bahwa bangsa Indonesia hams beragama, dalam pengertian manusia yang hidup di bruni Indonesia adalah orang-orang yang menpunyai agama, orang-orang atheis di larang untuk hidup di Negara Indonesi. Selain itu negara melindtmgi umat beragarna tmtuk menjalankan agamanya dan beribadat menurut agamanya masaing-masiarlg. Karena itu agar umat beragama khususnya umat Islam dapat ュ・ャセ。ャ。ョォ。イャ agamanya sesual dengan ajaran Islam, maka diperlukan adanya pendidikan agama Islam.
48
20Sekretariat Negara RI, Kelelapan-ketetapan MPR RI.(Jakarta: Ghalia Indonesia., 1978) h.
c. DasarOpcrasional
Yang dimaksud dasar operasional adalah dasar yang secara langsllng mengatur pela:ksanaan pendidikan agama Ishnn di sekolah-sekolah di Indonesia22
Memlllit Tap MPR no IV/ MPR/ 1973 jo. Tap. MPR no IV/ MPR/ 1978, dan Tap. MPR no III MPR/ 1983 tentang GBHN, Pendidikan Agama semakin dikokohkan kedudllkannya dengan dimasllkannya dalam GBHN, Sebagai belikut:
"Dillsahakan sllpaya tems bertambah sarana-sarana yang diperlllkan bagi pengembangan kehidllpan keagamaan dan kepercayaan terhadap Tllhan Yang Malm Esa tennasuk pendidikan agama Islam yang dimasukan kedalam kurikllhun di sekolah-sekolah mlliai dmi sekolah-sekolah dasar smnpai Universitas-Universitas Negri.,,23
Pemyatan di atas diperkuat lagi oleh Undang-Undang RI nomor 2 tahun 1989 tentang sistem pendidikan Nasional, pada BAB IV tentang satllan, jalm· dan jenis pendidikml, pasal II ayat 6, penjelasannya sebagai bmikut: " Pendidikan keagamaan merupakan pendidikan yang menpersiapkan peserta didik lmtnk mel1jalankan peranan yang menllntut penguasaan pengetahuan klmslls tentenag ajaran agama yang bersangklllan24 Dan pendidikml keagamaml dilaksanakan pada:
d·d·k 25
pen I I'an.
semlla Jenjmlg
2211M
23Ihid
2·1 Lukman Harun, A1uhamodiyah dan Undang-Undang Pendidikan. (Jakarta: Pustaka Panjimas.
1990) Cel. Ke-2 h. 97.
Atas dasar yang seperti itu maka pendidikan agama Islam di Indonesia memiliki status dan landasan yang Imat, dilindtmgi dan didukung oleh hukum serta peratnran perundang- lmdangan yang ada,
C. Tn.iuan PendidiiaIU AgalUa Islam dan Kaitannya dengan Kesehatan Mental 1. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Tujuan adalah suatu yang diharapkan akan tercapai setelah suatu usaha atau kegiatan selesai. Oemiki<m juga dalam pendidikau agama Islam mempnuyai target yang ingin dicapai, Oalam hubungan dengan pendidikan agama Islam, H.M,Arifin,M,Ed, mengemukakan sebagai berikut: " Oi lihat dati ilmu pendidikan teoritis, tujuan pendidikan ditempuh secara bertingkat, misalnya tujnan intermedier, yang dijadikan atas sasal'an kemampuan yang hams dieapai dalaIU proses pendidlikan pada tingkat tertentu, tmtuk mencapai tujuan akhir.,,26
Selanjutnya, beliau mengatakan: " Tujuan insidental mcmpakan peristiwa tertenul yang tidak direncanakan, akan tetapi dapat dijadikan sasaran pendidikan pada tingkat tertentu,,27
Berbagai tingkat tujUall yang dirumuskan secara teOlitis itu bertujuan tmulk memudahkan proses kependidikan melalui tahapan yang makin meningkat (progresif) kearah uljuan LUllum atau tujuanakhir.
26HM,Arifm,M.Ed,11m11 Pendidil«lIllslam, (Jakarta:Bumi Aksara, I 993),Cet ke-2, h,38
Dalam operasional kelembagaan pendidikan, berbagai tingkat tl\iuan tersebut ditetapkan secm'a beIjenjang dalam st11lktlrr progrmn intruksional, sehingga tergambar klasifikasi gradual yang semakin meningkat. Bila dilihat dari sis item Intruksional tel1enlu adalah sebagai berikul:
a. Tujuan lntruksional Khusus, diarahkan pada seliap satmn terkecil dari program pengajm'an yang hams dikuasai dan dimnalkan oleh anak didik.
b. Tujuan Int11lksional Umtrrn, diarallkan pada penguasaan atau pengamal pada setiap pokok bahasan secara mUlun atau garis besmnya sebagai suatu kebulatan.
c. Tujuan kmikuler, yang ditetapkan untuk dicapai mela:lu masing-masing bidang studi tiap lembaga pendidikan.
d. Tujuan Institusional adalah tujuan tujuan yang harus dicapai program pendidikan di liap sekolall atau lembaga pendidikan tertentu secara bulat atau terminal, seperti tl\iuan intruksional SMTP/SMTA atau STM/SPG (lujuan tenninal).
e. Tujuan Ummn atau Tujuan Nasional, adalall cita-cita hidup yang ditetapkan
Wltuk dicapai melalui proses pendidikan dengan berbagai cara atau sistem,
baik sistem fonnal (sekolah), sintem non fonnal (non klasikal dan non kulikuler), maupun sistem infonnal (yang tidak terkait oleh fonnalitas program, waktu, ruang dan materi).28
Demikian pula yang terjadi dalam proses kependidikan agama Islam, bahwa penetapan tujuan akhir itu mutlak diperlukan dalam rangka mengarahkan segala proses, sej ak dari perencanaan program sampai dengan pelaksanaan dan korelasi, agar tetap konsisten dan tidak mengalami penyimpangan.
Menurut Ahmad D.Marimba, tujuan akhir pendidikan agama Islam adalah terbentuknya kepIibadian muslim. Akan tetapi lanjut MaIimba "sebeltnn keplibadian muslim terbentuk, pendidikan agama Islam akan mencapai dahulu beberapa tujuan sementara, antara lain kecakapan jasmani, pengetahuan membaca dan menulis, pengetahuan dan ihnu-i1mu kemasyarakatan, kesusilaan dan keagamaan, kedewasaan jasmani dan rohani dan seterusnya,,?9
Rumusan-nunusan tujuan akhir pendidikan agama Islam telah disusnn oleh para pakar pendidikan agama Islam sebagai berikut:
a. Rumusan yang ditetapkan dalam kon!,>res sedwlia tentang pendidikan agama Islam tahun 1980 di Islamabad adalah sebagai baIikut:
pendidikan hams ditujukan ke arah pertumbuhan yang berkesinambungan daIi kepIibadian manusia yang menyelumh melaJui latihau spmtual, kecerdasan rasio, perasaan dan panca indera. Oleh karenanya maka pendidikan hanls memberikan pelayanan kepada pertwnbuhan manusia dalam semua aspeknya yaitu aspek spiIitual, intelektual, imajinasi, jasmaniah, iImiah, lingistik, baik secara individual
mauptl11 kolektif, selia mendorong semua aspek itu ke arah kebaikan dan pencapaian kesemplll'naan.JO
" Tujuan akhir dari pendidikan agama Islam itu terletak dalruu realisasi silmp penyerahan diri sepenuhnya kepada Allah, baik secara perorangan, masyarakat, mallplln sebagai manllsia keseluruhannya,,31 sebagai esesinya, tlljuan pendidikan agama Islam sejalan dengan tuntunan AI-Qman, yaitu sikap penyerahrul diri secara total kepada Allah SWT, yang kita ikrarkan dalam sholat.
.,Irrmyu: " KUlukun/ufJ, sesungguhnyu sfJo/ul/w, d>uduh/w, /"dupk", dun l!Iuliku hUl/ya/ah unluk, 711han semesla a/am". HqNA^セ AI-All'am: 6: 1(2)
b. Rlll1l11San yang lain adalah hasil keplltusan seminar pendidikan agal1la Islam se Indonesia tanggal 7-11 Mei 1960, di Cipayung Bogar, yailu: "Tujuan pendidikan agal1la Islam adalah menanamkan taqwa dan akhlak serta nenegakan kebenaran dalam rangka membentuk manusia yang berpribadi dan berhudi luhur menumt
llljUrul lersebllt ditetapkan berdasarkan alas pengertian ballWa" Pendidikrul agama Islam adalah bimbingan lerhadap pertllmbuhrul jasmani dan rohruli menUlut ajaran Islam dengan hikmah mengarahkrul, mengajarkan, meIatih, mengasuh dan mengawasi berlaktmya ajaran Islam,,3'
セHI H.M.Arilin,fエャウャセヲ。ャ Pendidikan Islam. op, cit., h 132.
.'1Ihid.
32Ibid
c. Imam aI-Ghazali menunuskan "Tujuan akhir pendidikan agama Islam adalah keutamaan aIdllak dan pendekatan diri kepada AllaIl".34
d. Moh. AthiyaI1 al-Abrasy mennnuskan: "Tujuan akhir pendiclikan agama Islam adalah pembentukan akhlak al-Karimah yang merupakall fadilah dalam jiwa anak didik, sehingga anak akan terbiasa dalam berprilaku dan berfikimya secara rohani dan insaniah berpegang pada moralitas yang tinggi, tanpa l11el11perhitllllgkan kelllltungan-keuntnngan l11ateril,,35
e. Rlunllsan Oel11ar Muhammad al-l1lOlUui al-Syaebani:
Tujuan pendiclikan agama Islam ialah perubahan yang diingini yang diusahakan dalal11 proses pendidikan atau usaIla pendidikan untuk mencapainya, baik pada tingkah laku individu pribadinya atau kehidupan masyarakat serta pada alam di mana individuitu hidup atau proses pendidikan itn sendiri dan proses pengajaran sebagai suatu aktifitas asasi dan sebagai proporsi di antara 'jJrofesi asasi daIam
ak t36 masyar a.
Dari beberapa kntipan diatas dapat disimpulkan bahwa tujuan pendidikan agama Islam aclalah terbentllknya kepribadian yang utuh jasmani dan rohani (insan kamil) yang tercenuin dalam pel11ikiran dan tingkah laku terhadap sesama manusia alam serta tuhannya. Dengan pendidikan tidak hanya berglUla bagi dirinya, tetapi juga bergnna bagi masyarakat dan lingkungannya, serta dapat mengambil l11anfaat yang lebih maksimal terhadap alam semesta ini guna kepentingan hidllP di dunia dan akhirat.
,.\ Nasrudin Thaha,Tokoh lokoh Pendidikan Islam di Zaman.Java. (Jakarta: Mutiara 1979) h. 35
)5Moh, Athayah aJ-Ibrasy,Dasar-dasar PolmkPendidikan lsla;n terj. Prof H.Bustami.AGani,
(Jakarta: Bulan Bintang, 1990), Cet ke-6, h. 1
36 Oemar Moll AI-Toumy al-Syaibani, fl'/sa/hl PendidikaJ1 [I;lam. terj. Prof Dr. Hasan
2. Kaitan Tujuan Pendidil<an Agama Islam dengan I(esehatan Mental
Mental seeara bahasa beratti " (yang mengenai) batin".·17 Menllrut istilah, mental adalah "semua unsur jiwa tennasuk pikiran, emosi, sikap dan perasaan yang dalam keselumhatl dan kebulataunya akan menentukan eorak laku, eat'a menghadapi hal yatlg menekan perasaan, mengecewakan, atau menggembirakan dan sebagainya".3R
Dalam kamus ilmu jiwa dan pendidikan mental adalah "kepribadian yang merupakan kebulatan yang dinmnik seseorang, yang tereennin dalam eita-eila, sikap dan perbuatan". '"
Kedlla pengertian di atas menunjllkkan bahwa mental terdiri dati beberapa lUlsur yakni pikiran, sikap, perasaan, eita-eita dan sebagainya. Pada dasamya mental ilu satu kesatuan yang unlh yang terwluud dalam suatu bentuk keb>iatan yang menjadi gambaran jelas atau suasana yang sedang dialami seseorang.
Sedangkan perkataan kesehatan berasal dari kata sehat, dengan diberi awalan "ke", yang bermti, "dalmn keadan baik segenap badan dan bagian-bagiannya ( bebas dati sakit), waras""o perkatan sehat ini berasal dmi bahasa Arab yang sudah dijadikan bahasa Indonesia. Menurut bahasa asalnya arti sehat adalah "segar, tidak sakit, benar, selamat, memperbaiki kesalahan (sesuatu), selamat dari aib".4' Dengan demikian
37w.J.S.Poerwadarminta,Kamus lfmwn Bahasa Indonesia,(Jakarta:BaJaiPustaka, 1976),eet
ke-S. h. 645
" Zakariad。イ。、ェ。セ Pend/dimn Agoma dan Pembinaan Mental. (Jakarta: Gunung Agung, t992)
Cel ke-3 h. 3B
)9Mursal H.M. Thaller. eLAlm. Kamus 11m11 Jiwa dan Mental. (Bandung: PT AI-Maarif, 1977)
h.86
セHI W.J.S.Poer.vadaminla op.cit,h 886
menUfut bahasa mental adalah jiwa atau batin yang segar, nyaman, selamat tidak sakit, dan selamat dari aib.
Ditinjau dari segi istilah, kesehatan mental mempunym banyak pengertian, sebagaimana yang dikemukakan oleh Zakiah Daradjat sebagai berikut: "kesehatan mental adalahpengetahuan dan perbuatan yang bertqjuan untuk mengembangkan dan memanfaatkan segala potensi, sehingga membawa kepada kebahagian diri dan orang lain, selta terhindar dari gangguan dan penyakit jiwa".,'2
a. "Kesehatan mental adalah kemampuan untuk menycsuaikan diri dcngan diri scudiri, dengan orang lain, danmasyarakat serta lingkungan dimana ia hidup,,:3
b. "Kesehatan mental adalah terwujud kehannonisan yang sungguh-sungguh antara fungsi-flll1gsi jiwa, serta mempunyai kesanggupan untuk menghadapi problem-problem biasa yang terjadi, dan mersakan secara positif kebahagiaan dan kemampuan dirinya,,44
c. Abdul Aziz EI-Quussy mendefinisikan: "kesehatan mental adalah keserasian yang sempuma atau integrasi antara fungsi-flmgsi jiwa yang bennacall1-ll1acmn disertai kemampuan lmtuk menghadapi kegoncangan jiwa ylmg ringan, yang biasa pada orang, disamping secara positif dapat merasakan kebahagiaan dan kell1mnpuan,,45
Kesehatan mental adalah terhindamya seseorang dari gangguan jiwa dan penyakit jiwa , mampu menyesuaikan diri, sang!,'Up menghadapi masalah-masalah dan
<2Zakiah Daradjat,Kesehata" Mental. (Jakm1a: Cv. Masdar, 1995) Cet Ke-3 h. 12
-13lind.
44Ihid
.J5Abdul Aziz EI-Quussy,Pokok-pokok KesehalanJiH'G''Memal. terj. Zakiah Daradjat, (Jakarta:
kegoncangan biasa, adanya keserasian fungsi-fimgsi jiwa (tidak ada konflik) dan dapat merasakan bahwa dirinya berharga, berguna dan bahagia, serta dapat menggunakan potensi yang ada padanya seoptimal mungkin.
Jiwa" relah menetapkan cln-ciri Mental Health \mental sehar) sesecrang adalah sebagm belikut:
I. Mampu menyesuaikan diri terhadap keadaan diri sendiri dan lingklll1gannya
(Ad/uslmenl).
2. Mempunyai kepribadian yang utuh, berupa pikiran perasaan , pemahaman yang baik
(Il1/egraled perSOnalily).
3. Sanggup menampilkan kelakuan yang wajar sewaktu ditimpah oleh kegagalan, pertentangan dalmn jiwa, keadaan mencemaskan atau tekanan (I'}'ee fi"om Ihe sense o/pruslralioll, con/licl, allxiely, and depression).
4. BertulTlbuh dan berkembang jiwa dari lintasan hukum sebab akibat. (Growlh and developmenl in causalily lalt")'
5. Berkelakuan sesuaJ dengan aturan-aturan yang ada di dalam masyarakatnya.(Normal!/).
6. Bertanggung jawab terhadap semua resiko pekeIjaan yang dipercayakan kepadanya.(Re.'pollsihIIiIy).
7. Berdiri sendiri dalam melaksanakan ulgasnya.(Oionollll).
9. Mengambil keplltllsan yang demokratis, menlo'Utamakan kebutllhan yang paling pokok dan mendesak.(Well decision making). ·/6
Bila dikaitkan dengan tujuan agama, maka antara kesllhatan mental dan pendidikan agallla lllell1pllnyai tlljuan yang saling berhllbllngan satll sama lain. Mental yang sehat mempakan tlljuan yang ingin dicapai dalall1 agama, agar telwujud kebahagiaan di dunia dan akhirat. Tujuan pendidikan agama Islam adalah membentuk pJibadi muslim yang utllh jasmani dan rohani yang terce!min dalam pemikiran dan tingkah lakll terhadap sesama manllsia, lingkungan dan Tuhannya. Dengan kata lain, adalah terbentllknya mental yang sehat sehingga dapat menjalankan fungsi hidllpnya sebaik mllngkin danll1erasakan kebahagiaan dalam hidllpnya.
Dari beberapa teori di atas jelaslah hublmgan antara pendidikan agama Islam dengan kesehatan mental. Sebagaimana telah diseblltkan penulis tentang ciri-ciri kesehatan mental yang dikemukakan oleh organisasi kesehatan dll11ia pada bagian latar belakang di atas. Maka daJi proposisi teoritis di atas ada beberapa filktor penting dalam pendidikan agallla Islam yaitu; bimbingan rohani dan jasmani, mengajarkan tutur kata dan akhlak dengan baik, Illelllbentuk kepJibaelian yang lllantap, membina akal,pikiran, mental dan keteralllpilan sesuai dengan ajaran agama Islam. Faktor-faktor tersebllt dapat Illelllbentuk kesehatan mental pada siswa antara lain; Siswa mampu lllenyesuaikan diri terhadap eli!; seneliri dan lingkungan (adjuslllent), mempmlyai kepribadian yang utuh berupa perasaan, pemikiran, pelllahaman yang baik (integrated personality), bmtulllbuh dan berkelllbang jiwa dari lintasan hukum sebab akibat (Growth lmd development in
causality laws), berkelakuan yang sesuai dengan aturan-aturan agama atau masyarakat (n0I111atif), bertangglUlg jawab terhadap semua resiko pekeIjaan yang dipercayakan kepadanya (resposibility), sanggup menampilkan prilaku yang wajar sewaktu ditimpah oleh kegagalan, pertentangan dalam jiwa, keadaan mencemaskan atau mendapat tekanan (free of the senses of prustrasion, conflict, anxeity, and depresion), berdiri sediri dalam melaksanakan tugas-tugasnya (Otonomi), matang dalam berpikir dan bertindak (maturity), dan mengambil keputusan yang demokratis, mengutamakan kepentingan yang paling pokok, dan terdesak.
セ。ャL pikiran, keterampilan
Mampu menyesuatkan dIn terhadap dm sendm dan lingkunyannya
セ・ョ、ゥ、ゥォ。ョ
Agama Islam..
,irMembimbing rohal1i lMengajarkan hltur kata, 1\ mbina ai, dan jasmani akhlak dengan baik 1 ental dan
I
,Iv
II
Kesehatan MentalIv
-Mempunyai kepribadian yang utuh berupa pemikiran, perasaan, pel11atl1ahal11an yatlg baik ---1
Bertumbuh dan berkembang jiwadarilintasan hukum ' sebab a k i b a t ' ) , Berkelakuan yang sesuai dengan aturan-aturan agama
dallI
l11asyarakat
--.J
Bertanggung jawab terhadap semua resiko pekeljaan yang , dipercayakan kepadanya セ
Sanggup menal11pilkan sikap yang wajar sewaktll di timpah oleh kegaglan, l11usibah
Berdili sendiri、。ャ。ュャQQ・ャ。ォウ。ョ。ォ。ョエオァ。ウMセ。ウョケ。 _ _!
Matatlg dalam bel]?ikir dan bertindak i
Mengal11bil keputusatl yang del11okratis, menglltamakan kebutuhan yang paling pokok dan mendesak
Kerangka konseptual ini dapat membantu peneliti dalam menglln.lpltlkan data. Dalam hal ini Zakiah Daradjat l11engel11ukakan:
dikendalikan oleh kesenangan lahiriyah. Dalam keadan senag di mana sesuatu berjalan lancar dan mengtmtungkan, seorang yang tidak beragama akan terlihat gembira, senang dan mungkin lupa daratan. Tetapi apabila ada bahaya yang mengancam: kehidupan susah, banyak problem yang dihadapinya, maka kepanikan dan kebingtmagan akan menguasai jiwanya, bahkan akan memuncak sampai kepada terganggu kesehatan jiwanya, bahkan lebih jauh mungkin ia akan bunuh din atau membunuh orang lain.46
Beberapa fungsi ditunmkarmya agama adalah untuk membenkan bimbingan dalam hidup, menolong dalam menghadapi kesukaran dan menentramkan batin atau hidup man usia. Ajaran-:uaran yang terdapat dalam agama Islam semuanya mengacu kapada terwujud mental yang sehat, mental yang I.:uat terhindar dan segala macam penyakit kejiwaan. Agama mengajarkan manusia untuk selalu bertaqwa, sabar, rendah hati, tawakal, berbudi pekerti luhur, lemah lembut, pemurah dan sebagainya. Kesemuanya itu dapat membawa ketenangan jiwa. Salah satu ajaran agama yang dapat membawa ketenangan dalam hidup adalah shalat. Dengan shalat kita akan selalu tentram dan damai. Jauh dan gangguan penyakit Jlwa. Finnan Allah:
Artinya: "Ketahuilah bahwa dengan mengingat Allah itu hali menjadi tentram".
(Q.S.Ar-Ra'd: 13.28)
Adalah istilaJl kesehatan mentaJ dalam Al-Qur' an dan Hadis ? Dalam hal ml Hasan Langgtllung memberikan jawabannya sebagai berikut:
IstilaJl kesehatan mental daJam Al-Qur'an dan hadis telah digunkan dengan berbagai kata-kata, yaitu najat (keselamatan), fawz (kebenmtungan), falaJl (kemakmuran) dan sa'adah (kebahagiaan). Bentuk kebaJlagian atan
Nセ Zaki"h D"radj"t,Peranan Agam£l dalam Kesehalan Mental. Uakarta: PT Gunung Agung,
kesehatan mental, melipnti (a) yang berlaku di dunia ini, (b) yang berlaku dalam kehidupan akhirat. Yang pertama berarti selamat dari hal-hal yang mengancam kehidupan di dunia ini, sedang yang kedua, selain dmi pada selamat daIi kecelakaan dan siksaan di haIi akhirat, tennasuk juga menerima gmuaran dan kebahagiaan dalmn berbagia bentuk".47
Dalmn AI-Qur' an dan hadis banyak sekali menjelaskan tentang pentingnya kesehatan mental, dengan arti menghindaIi penyakit-penyakit mental yang sering menllnpa manusJa, seperti sombong, iri hati, dusta, dengki, putus asa, ghibalJ dan sebagainya. Ayat-ayat tersebut yang menjelaskan hal tersebut di atas antara lain:
\1\ n 0Wil
Arlmya: "Dan janganlah kamu memalingkan muka dari manusia (karena sombong) dan janganlah kamu berjalan di lJ1uka bumi dengan angkuh.
Sesungguhnya Allah lidak menyukai orang-orang yang sombong lagi
membnggakan diri". (Q.S.Lulrntan: 31:18)
OJ
l;-oU"4.1
'i
4..i!
..ill
OJ
l;-oIY"W
'i
Jセij
<...huJ;ll;-oiケセ
iセセi
セ
\.,l
IIV \I cZセjA
c:u.)\S.l1
f'jill 'ij..ill
Arlinya: "Janganlah kamu berputus asa dari rohmal Allah, sesungguhnya lidak akan belfJUtus asa dari rohmal Allah, melainlean leaum yang lea/ir".
(Q.S. Yusufl2: 18)
clS\.,l .l.ul--JI L;l9 ..lul.:..lI
Jr-S\.,ll
f' U""..ill
JY"
JJt,9
.ue
..ill
<.,raJ;;YoY
セiue
4RoJloJ!I '\Jj lセi
j.:JI clS\.:i
L.S
w\..:u..u.:JI
Arlinya: "Dari Abu Huroiroh ro, berkata, Rasulullah saw bersabda: jauhilah olehmu sifal dengki, karena sesungguhnya dengki ilu akan mentsale amal-amal baile sebagaimana api memakan kayu balear". (H.R.Abu Daml)
47Hasan Langgu!ung,Teoro-teori Kesehatan Mental. (Jakarta: Pustaka AI-Husna, 1986), h. 444 48AI-Imam Muhammad. Ibn Ismail aI-Kahlani,Subulus Salam. (Bandung: Ma'tabah Dahlan,
Di dalam AI-QlIl" an juga terdapat banyak sekali ayat yang mengandllllg ajaran-aJaran mental yang benar-benar akan membawa kepada ketenangan dan kebahagiaan,
antara iam:
セ
wy..)l9
セQNj
セQ
uA
セケャ
セ
uセ
rS
ioJ..,..J
セセT
l..oj
('..11
セ
y
f0 V WNjcGセi uセ
..?-:!
rA
';!.J
Arlinya: "Barang siapa yang berlaqwa dan berbual baik, lidak akan lalall dan
bersedih hali", (Q.S. AI-A'raf: 7: 35)
Arlinya: "hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan sholal sebagai penolongmu, sesungguhnya Allah beserla orang-oang yang sabar",
(Q.S. AI-Baqarah; 2: 153)
Arlinya: "Sesungguhnya dengan mengingal Allah, hali menjadi lenlram",
(Q.S.Ar-Ra'd; 13: 28)
Arlinya: "Allah-Iah yang lelah menurunkan kelenangan jiwa kedalam hali orang-orang mukmin supaya keimanan mereka berlambah df samping keimanan
mereka (Yang lelah ada)", (Q.S. AI-Fath; 48 : 4)
sepelti itu maka seseorang akan terhindah dari hal-hal yang negatif seperti takabur, sombong, putus asa, pemarah, hasud, iri hati, dusta dan ghibah. A1-Quran telah menegaskan kepada manusia agar berpriJaku dan bersikap yang sesuai lUltuk dapat hidup tertanmn baik duniawi dml ukhrowi.
A. Sejarah dan Tujuan Berdirinya 1. Sejarah Singkat
Lembaga pendidikan Islam AI-Munawarah didirikan pada 12 April 1952 dengal1 nama "AL ISLAMIYYAH" mempakan balai pendidikan non fonnal (DINIYAH) di bawah pimpinan Ust. H. Muhammad. Sholeh.HA.
Sejalan dengan perkembangan maka pada tanggal. 1 Januari 1970, atas inisiatif Ust. Nakib Muhammad Fuan, BA dan dengan bantllan masyarakat setempat berhasil Illerenovasi bangtman sekolah tersebut. Sekaligtls disel1lpurnakan l1lelljadi "IBTIDAIYAI-r' (Pendidikan Fonnal) Dengan nama "AL MUNAWARAH".
Kellludian pada tanggal 1 Jal1l1ari 1976 jenjang pendidikan fonnalnya ditil1gkatkal1 menjadi " TSANAWIYAH" (SMPI).
Kemudian untuk menguatkan status keberadaan lel1lbaga pendidikan tersebut, dibentuk yayasan yang berbadan hukum dengan nama "YAYASAN PENDIDIKAN ISLAM AL MUNAWARAH" ; akta notaris CH. Nuduri Atmadiredja nomor Y.A. 7/17/2 pada tanggal 17 September 1980 dan terdaptar pada Pengadilan Negri Tangerang No. 160 tanggal 3 september 1980.
Yayasan pendidikal1 Islam Al MW13warah bergerak pada bidal1g : a. Pendidikal1
[image:47.595.39.450.190.513.2]Oleh bapak lurah Larangan Selatan H. Adung Suhendi bangunan tersebut, direnovasi total atas bantuan dana INPRES talum 1986.
2. Ttuuan Berdirinya
a. Yayasan ml bertujuan membantu pemerintah dalam lapangan pembangtman sesuai dengan Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) sebagaimana tennuat dalam (Re) Pelita-Pelita yang kini berlangsung dan akan berlangslmg dikemudian harinya, teristimewa yang menyangkut atau yang bertalian dengrul bidang-bidang pendidikan, keblldayaan, sosial drul ekonomi serta lain-lain hal yang berhubungan dengan itu, glma tumt mengembangkan serta mel11bentuk masyarakat indonesia yang sosial,
berbudaya dan beragruna, sejalltera lahir dan batin, dengan landasan ajaran-ajarrul Islrun yang luhur, berpedol11an Qllr'rul dan Hadis, satu drul yrulg lainnya dalam arti kata yang umum dan seluas-Illasnya, sesuai yang telall digariskan pemerintall dalal11 "Delapan Jalan Pemerataan" yang berkeseja1Jterarul sosial.
b. Menyelenggru'akan segala daya drul usaha-llsaha yang sesua! dangan maksud dan tujuan yang tennaktub pada AD (I) di atas dalam
bidang-bidang yang ュ・iセ。、ゥ sendi-sendi kehidupan masyarakat ummn, baik yang merupakan kegiatan/kebutuhan hidup masyarakat dalal11 Iingkungan tempat kedudukan yayasan atau pIm tempat-tel11pat lain di Indonesia.
1) menyelenggarakan berbagai kegiatan sosial, teristimewa dalam bidang pendidikan, baik yang bersifat umum atau khllSllS, memberikan dan
meningkatkan bekal hidnp para pemuda-pemudi berupa kepandaian, kecakapan, keterampilan, kejujuran, ilmu pengetahuan yang praktis dan bergllIla bagi kelajutan kehidupan mereka kelak, satu dan lain hal dengan didasari ahklak dan amalan yang baik sesuai dengan ajaran Islam.
2) Mendirikan sekolall-sekolall, sejak Madrasah Raudalmtul Athfal (Taman Kanak-kanak) Madarasall Ibtidaiyall (Sekolah Dasar Islam) Dan madrasah Tsanawiyah (Sekolall Menengah Peltama Islam) Dan A1iyah (Sekoalah Menengall Atas Islam), pesantren berikut kampus (perkamplmgannya), MajIis Ta'lim, dan atau Imrsus-kursus keterampilan khusus laillllya.
3) Menyelanggau·akan usalm-usalm dalam bidang pertemakan, perbengkelandanperindustrian secara \Unum dan luas.
4) Bekerja sarna dengan yayasaul-yayasan atau lembaga-lembaga, baik negri atau pllIl swasta serta masyarakat Indonesia pada lImlUlmya.I
Tabel. I
No Nama Jenis Kelamin Jabatan I H. Mubarok, BA Laki-Iaki Kep. Sekolah 2 Drs. Marhali. HS Laki-Iaki Wak. Sekolah
3 Usnain Laki-Iaki Guru
4 Sofian Laki-Iaki Guru ....__.._.
Laki-Iaki
-,----M -,----M -,----M -,----M -,----M -,----M -,----M セ ⦅ N ⦅ N -,----M
5 Muprihatin Guru
6 Siti AiSyall Peremouan Guru 7 Ainu Wardah Perempuan Guru 8 Alawiyah Perempuan Guru
9 Tallyuni Perempuan Gum
10 Umu Fadilall Perempuan Tata Usalm . -II M. Syakur, Sag Lak-Iaki Gum
-12 Kadarsih Perempuan Guru 13 H. Sanusi Laki-Iaki Pramubakti 14 Hj. Masehall Perempuan Pmmubakti 2. Da1tar Keadaan Siswa MI Al-Muanawarah
Tabe!. 2
No Kelas LaJti-laki Perempuan Ljオュセ
I I 29 Orang 29 Orang 580rang._ 2 II 19 Orang 27 Orang 46 Orang 3
m
12 Orang 24 Orang 36 Orang 4 ]V 16 Orang 18 Orang 34 Orang5 V 23 Orang 32 Orang
Lセ
55 Orang 6 VI 28 Orang 30 Orang 58 Orang
C. Keadaan Samna dan Pl'llsarana serta Struktur Organisasi Tabel.3
No Nama Ruang JlImlah
I Tata Usaha I bUall 2 Kepala Sekolah I bUall._
3 Guru I buah
4 Majhs Ta'lim 2 buah
5 Kelas 6 buah
6
we
] buahRliang belqiar MI AI-MlInmvarah
Ada beberapa kendala yang dihadapi MI Al-Munawarah pada sarana dan pra
sarana yang dapat mengharnbat proses pembelajaran disekolah t,:rsebut, kendalanya
antara lain:
a. Kondisi lingiamgan sekolall yang terlalu bebas, lepas, karena letaknya di
pinggir jalan raya dall sarnpai saat ini belum ada pagar pembatas antara jalan
raya dengan lingkungan sekolall. Sehingga sering kali ditemllkan ketika
beristirallat para siswa berkeliaran di lUal' lingkllngan sekolall, dan mereka
tidak Semllallya melal(sanakan shalat Ashar karena jarak antal'a Madrasall
dengan Masjid agak beIjauhan sehingga sulit untuk mengontrol mereka.
b. Tidak adanya alat-alat peraga lmtuk mengenalkan bagaimana praktek shalat,
terutalna untuk shalat fardu dan shalat mayat, serta tidak adanya pel}Justakaan
baik perpustakaall umum dan perpllstakaml agarna di sekolall.2
[image:52.595.47.452.193.676.2]I. Daftar Inventaris MI AI-Mlmawarall a. Perlengkapan Kantor
Tabel.4
⦅NBMセN⦅ .• __.. ,セMMM⦅N⦅N
No Nama ./umlah
I MesinTik 3 buah
2 Berangkas __ I buah
-
-3 Filling Kabine! I buah
4 Lemari 9buah
5 Meja GuruffU 12 buah Kursi GurufTIJ
---6 12 buah
7 Radio Tape I buah
8 Pengeras Suara I set
Mセ⦅N⦅M ...._ . _
-9 Telepon 1 buah
10 Kursi Tamu 1 set ..
II Lemari Arsip 1 buah
---."
b. Perlengkapan Kelas
Tabel. 5
No Nama JumIah
-I MejaSiswa 120 buah ,-._-,----.--'.--2 Kursi Siswa 120 buah
3 Papan Tulis Petak 2 buah -4 Papan Tulis Kelas 6 buah
-."M M M セ M M ⦅ N ⦅ M --- --
-S MejaPiket 2 buah 6 Kursi Piket 2buah
7 Peta 7 bual,
MセM MMMMMMM⦅NセMセNMNMMM
-2 buah
- - - _....
_--8 Globe c. Perlengkapan Dapur
Tabel. 6
---
-No Nama Jumlah
1 RakPiring 1 buah
2 Piring 3lusin
3 Gelas 31usin
d. Perlengkapan Olah Raga
Tabel. 7
No Nama Jumlah
1 Bola Volly 4 bual,
2 Net 1 buah
-3 BolaKaki 4 buah
S Basket 2 buah
-6 TenisMeja 1 buah
7 Net Tenis Meia 4 buah -8 Bet Tenis 2 bual,
9 Catur 2 buah
10 Stop Waeht 2 bual,
2. Struktur Organisasi MI Al-Munawarah
I I
YAYASAN
KEP. SEK
E
DINAS
Drs. Arifin Fuan
H.Mubarok, BA
DEPAG
セ
Wak.kep.Sek
Drs. Marhali. HS
Tata Usaha
セ
Umu Fadilah
KURIKULUM
SISWA
PENMAS
j
EXTRA
Drs. Marhali. HS
Aden Asmuni
Khaimddin
Muorihatin
DEWAN
G JRU
セ
PRAMUKA
QASIDAH
M.Syakur,SAg
Dra.Maimunall
Iv
D. Proses PembelajaranPendidilmnAgama Islam DiMIAI Munawarah I. Mata Pelajaran Yang Diajarkan
Mata pelajaran adalah satu atau sekumpulan bahan kajian dan bahan pelajaran
yang menperkenalkan konsep, pokok bahasan dan nilai, yang dihimpun dalam satu kesaluan disiplin pengetahuan
Madarasah Ibtidaiyah Al-Munawarah dalam pembalajaran menggunakan kmikulmn Sekolah dasar yang bercirikan Islam (1\11) yang mengindul( pada Iauikulmll nasionaI yaitu mata pelajaran mmun di tambah dengan mata pelajaran agama Islam sepelti B. Arab, AI-Qur'an Hadis, Aqidah Akhlak, Fiqih dan SejaraIl KebudaYaan Islam. Disamping itu ada juga kegiatan ekstra kulikuler yang berkaitan dengan pendidikan seperti latihan berpidato, berolaIl raga, keterampilan, pramuka, seni qosidah, salawat, dan tilawtil qur' an.
lsi dan uaraian singkat tentang masmg-masmg
.
. mata pelajaran yang membedakan kedalam dan keluasan isi dan baIlan pelajaran di Madarasah Ibtidaiyah sebagai berikut :a. Bahasa Arab
Bahan pelajaran baIlasa Arab diattu' sebagai berikut : peljaran baIlasa Arab diaraIlkan lmtuk mengembangkan kema.ll1puan dan keterampilan dasar mengf,'1.makan bahasa yang meliputi berbicara, mendengar dan menulis.
b. Qur' an Hadis
kemampuan murid membaca Al-Qur' an, suka membaca Al-Qur' an, mengerti arti
dan pokok kanduugan ayat-ayat Al-Quar'an dan Hadis, sehiugga dapat meuingkatkan pengetahuan, iman dan taqwa serta menjadi pedoman akhlak dan ibadah murid sehari-hari.
c. Aqidah-Akhlak
Mata pelajaran Aqidah Akhlak berisi bahan pelajaran sebagai berikut : bahan pelajaran Aqidah Akhlak ditekan kan pada pemberian kemampnau dan pemahaman rul"m iman dengan sederhana selia pengamalan dan pembiasaan akhlak Islam yang sederhana uutuk dapat diamalkan.
d. Fiqih
Mata pelajaran Fiqih berisi ballan pelajaran sebagai beriknt : ballan pelajaran Fiqih ditekaukan pada pengetalman, pengalaman, pembiasaan pelaksanan hukuul Islam secara sederhana dalam ibadall dan prilaku sehari-hari.
e. Sejarall Kebudayaan Islam
Mata pelajaran Sejarah Kebudayaan IslaM berisi baharl pelajaran sebagai berikut berisi tentaug pengetahuan sejarall berkena1m dengan awal perkembangan agama Islam pada masa Rasulullall dan Klmlafaurrasidiu.
2. Metode Yang Diguuakan
praktek-praktek yang berkaitan dengan pelajaran yang disampaikan. Sedangkan media pembalajaran yang digunakan di MI Al-Mlmawarah masih tergolong sederhana, separti tempat prak'tek mengunakan anla sekolall, dalam penyampaikan pelajaran gmu menulis di papan tulis sebagai media, dan alat peraga yang digtmakan sebagian dibawa oleh siswa sendiri seperti a1at-a1at sholat, alat praktek mengkapani,
dan mensholati mayat.
3. Alat Evaluasi Yang Digunakan
Sedangkan dalam pengevaluasian hasil pemhel'liarall, 1111 Al-MwJawarah mengglmalcan evaluasi objektif yaitu dengan memberiklm soal-soal tmtuk di jawab oleh siswa dan praktek-praktek latihall lmtuk mengetahui sampai di mana siswa mal11pu mel11ahami pelajaran yang telall diberikan oleh gwu. Agar dapat menjadi pertil11bangan oleh pihak gWlI dalam pembelajaran selanjutnya.
Kurikuhull pel11belajaran yang ada di MI Al-MlUlawarah bail< umum dan agama w'liib dii1:uti oleh siswa karena pelaksanaan pel11helajaran beIjalan tidak sekehendak siswa atau guru sel11ua diatur dalam lmilimg-tmdang pendidikan. Dan lIntuk prak'tek-praktek yang berkaitan dengan pelajaran juga wajib diikuti oleh siswa sebagai alat evalllasi dalam pel11balajaran. Bagi pelatihan-pelalih311 y311g diadakan itu bersifat wajib dan slmah, yang wajib diikuti adalah kegiatan muhadoroh (pidato) berluju31J mengemb31Jgk311 bakat daJl mambiasan diri berbicara di depaIJ orang banyak dan pramuka lmtuk melatih kedisiplin311, sedangkan yang slmah dikerjakan yaitu latih311 seni salawat, qasidall, dan tilawatil qur'aIJ.
d. Minimnya prekonomian orang tna mereka sehingga sebagian siswa besar siswa tidak memptmyai buku pegangan yang wajib mereka miliki, seperti buku paket agama atau wnum.
Adapwl llsaha yang telah diJakukan pihak sekolah masih lerbllang miuim, sesuai dengan kemampuau pihak sekolah seperti;
a. berusaha membuat sarana sendiri walaupun sederhana untuk melaksanakan praktek-pral(tek keagamaan, latihan-Iatihan keterampilan siswa seperti solawat, qosidah dan tilawatil qur'an. Dan alat peraga yang dibutuhkan di bawa oleh siswa dari nnnall sendiri.
b. Pihak sekolah mengadakan kerja sama dengan wah mwid terutama yang berkaitan dengan kegiatan pendidiJrun agama Islam.
D. Pendidilmn Agama Islam Yang Diberikan Dalam Pemlbinaan Kesehatan
Mental di MI AI- Munawarah.
A. Pengaruh Pendidikan Agama Islam Terhadap Kesehatan Mental Siswa
Pendidikan agama Islam yang diberiakan kepaela siswa henelaknya dapat mempengamhi sikap elan tingkah Iaku siswa elalam kehielupannya sehari-hari yang sesuai elengan mental sehat baik sewaktn eli sekoIah atau dimasyarakat.
Adaptm beberapa eiri kesehatanmentaI dan indikatomya sebagai berikut; I. Penyesuaian diri terhadap keaelaan eliri senditidanIingktmgannya.
a. Sewaktu eli keIas memperhatikan peIajaran, menyaIin peIgeIasan gtmt, tielak membuat keributan atau berisik, dan bettanya saat dibeli kesempatan serta tidak suka menyepeIekan kemampuan teman.
b. Sewaktu bergaul menggunakan lutm· kata yang baik tielak mengejak dan men