• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Web komunitas Kristen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan Web komunitas Kristen"

Copied!
174
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Strata Satu Jurusan Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Komputer Indonesia

NURDIN HARTANTO

10105239

JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)
(4)

ii

By

Nurdin Hartanto 10105239

In today's fast-paced and requires a lot of time often makes us less time to talk to each other casually and trying to know each other people around us. Besides the need for something important, we often want something that is always available and we can use right away. Within the scope of our spiritual life is often present in those above us. Something that often happens is that people lack the desire to greet each other and be together after worship, the limited number of complementary tools such as the biblical and spiritual lack of durability of digital storage media, audio / video. One way to overcome the above problems is to build a web community. This web can help people to know each other and discuss, although not directly face each other.

The method used to build the system in the data gathering phase is observation and book study while system development phase use model of waterfall. In the construction of the system, the website of choice because it saw the development of Internet technology, who fast in this time and can be accessed virtually anytime and anywhere.

This web community will be able to become a medium of communication between people and makes people get a spiritual content in the form of biblical reflection and digital, effectively spreading the material in the form of pdf, audio and video. In addition, after implementing this web administrators can see how far this web portal is useful and help people through the forums and the number of members.

(5)

i Oleh

Nurdin Hartanto 10105239

Dalam kehidupan sekarang ini yang serba cepat dan membutuhkan banyak waktu sering membuat kita kekurangan waktu untuk saling berbicara dengan santai dan mencoba untuk saling mengenal orang-orang disekitar kita. Selain itu kebutuhan akan sesuatu yang penting, kita sering menginginkan sesuatu itu selalu tersedia dan dapat kita gunakan saat itu juga. Dalam lingkup kehidupan rohani kita hal diatas sering hadir dalam diri kita. Bebeberap hal yang sering terjadi adalah kurangnya keinginan umat untuk saling menyapa dan berkumpul sesudah ibadah, keterbatasan jumlah alat pelengkap rohani semisal alkitab dan kurangnya daya tahan media penyimpanan digital audio/video. Salah satu cara untuk mengatasi masalah di atas adalah dengan membangun sebuah web komunitas. Web ini dapat membantu umat untuk saling mengenal dan berdiskusi walaupun tidak saling bertatap muka secara langsung.

Metode penelitian yang digunakan untuk membangun sistem dalam tahap pengumpulan data adalah observasi dan studi pustaka sedangkan tahap pengembangan sistem menggunakan model waterfall. Dalam pembangunan sistem, website menjadi pilihan karena melihat perkmbangan dari teknologi internet yg pesat saat ini dan dapat diakses hampir setiap saat dan dimana saja.

Web komunitas ini nantinya dapat menjadi media komunikasi antar umat dan mempermudah umat mendapatkan konten rohani berupa renungan dan alkitab digital, mengefektifkan penyebaran materi berupa pdf, audio dan video. Disamping itu, setelah mengimplementasikan web ini, Admin dapat melihat sejauh mana portal web ini berguna dan membantu umat melalui forum dan jumlah member.

(6)

v LEMBAR PERNYATAAN

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR SIMBOL ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xix

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 2

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.4 Batasan Masalah ... 3

1.5 Metodologi Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 5

BAB II PENDAHULUAN 2.1 Tinjauan Pustaka ... 7

2.1.1 Pengertian Sistem ... 7

(7)

vi

2.2 Perancangan Sistem ... 15

2.2.1 Konsep Relasi Entitas ... 15

2.2.2 Kamus Data ... 16

2.2.3 Model-model SDLC ... 17

2.2.4 Pengujian Perangkat Lunak ... 19

2.3 Perangkat Lunak Penunjang ... 24

2.3.1 Konsep Relasi Entitas... 24

2.3.2 MySql ... 25

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 3.1 Analisis Sistem ... 27

3.1.1 Analisis masalah ... 27

3.1.2 Analisis kebutuhan non-fungsional ... 28

3.1.2.1 Analisis pemakai ... 28

3.1.2.2 Analisis perangkat keras ... 29

3.1.2.3 Analisis perangkat lunak ... 29

3.1.2.4 Analisis jaringan... 30

3.1.2.5 Analisis wehhosting ... 30

3.2 Perancangan Sistem ... 31

(8)

vii

3.2.2.1 Diagram Konteks ... 34

3.2.2.2 DFD ... 34

3.2.2.2.1 DFD level 0 ... 35

3.2.2.2.2 DFD level 1 proses 1 pendaftaran ... 36

3.2.2.2.3 DFD level 1 proses 2 login ... 37

3.2.2.2.4 DFD level 1 proses 3 pengelolaan forum ... 38

3.2.2.2.5 DFD level 1 proses 4 pengelolaan renungan .... 39

3.2.2.2.6 DFD level 1 proses 5 pengelolaan alkitab ... 40

3.2.2.2.7 DFD level 1 proses 6 pengelolaan video ... 41

3.2.2.2.4 DFD level 1 proses 7 pengelolaan audio ... 42

3.2.2.2.4 DFD level 1 proses 8 pengelolaan buku digital 43 3.2.2.2.4 DFD level 1 proses 9 manajemen user ... 44

3.2.2.2.4 DFD level 1 proses 9.1 lupa password ... 45

3.2.2.2.4 DFD level 1 proses 9.2 pengelolaan data user .. 46

3.2.2.2.4 DFD level 1 proses 10 pencarian ... 47

3.2.2.2.4 ... DFD level 1 proses 11 pesan ... 48

3.2.3 Spedifikasi Proses ... 49

3.2.4 Kamus data DFD ... 71

3.2.5 Skema Relasi ... 91

(9)

viii

3.2.7.3 perancangan pesan ... 120

3.2.7.4 perancangan prosedural ... 120

3.2.7.5 Jaringan Semantik ... 126

BAB IV IMPLEMENTASI 4.1 Implementasi Sistem ... 125

4.1.1 Perangkat keras yang digunakan ... 125

4.1.2 Perangkat lunak yang digunakan ... 126

4.2 Implementasi Database ... 126

4.3 Implementasi Antar Muka... 129

4.4 Pengujian Sistem ... 130

4.4.1 Pengujian alpha ... 130

4.4.1 Kasus dan hasil pengujian ... 133

4.5 Pengujian beta ... 145

4.5.1 Skenario pengujian ... 145

4.5.1 Kesimpulan Pengujian beta ... 147

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 148

5.2 Saran ... 148

DAFTAR PUSTAKA ... 149

(10)
(11)

1 1.1Latar Belakang Masalah

Dalam kehidupan sekarang ini yang serba cepat dan membutuhkan banyak

waktu sering membuat kita kekurangan waktu untuk saling berbicara dengan

santai dan mencoba untuk saling mengenal orang-orang disekitar kita. Selain itu

kebutuhan akan sesuatu yang penting, kita sering menginginkan sesuatu itu selalu

tersedia dan dapat kita gunakan saat itu juga. Dalam lingkup kehidupan rohani

kita hal diatas sering hadir dalam diri kita.

Keterbatasan waktu dan ruang untuk berkumpul sesudah ibadah adalah salah

satu masalah yang umum terjadi di kalangan umat saat ini. Ikatan persaudaraan

semakin lama semakin melemah karena kurangnya komunikasi antar umat dan

kurangnya kemauan serta waktu yang dapat dipergunakan.

Ketersediaan Alkitab, renungan harian ataupun buku-buku serta film-film

rohani juga merupakan masalah yang sering ditemui umat dalam kehidupan

sehari-hari. Ketersediaan Alkitab dan buku rohani yang terkadang terbatas

pencetakannya terutama pada daerah yang sistem tranportasinya kurang begitu

baik sehingga susah untuk didapatkan., begitu pula film-film rohani yang selain

terbatas juga mempunyai daya tahan simpan media yang tidak begitu tahan lama.

Bentuk-bentuk konvensional di atas mempunyai kelemahan yang begitu besar,

mulai dari daya tahan, kemampuan distribusi, bentuk yang besar sehingga

(12)

Melihat permasalahan di atas penulis ingin membangun suatu website yang

memuat Alkitab dalam bentuk digital di dalamnya, renungan serta bacaan harian,

e-book untuk buku rohani, mendigitalkan video sehingga dapat dinikmati dengan

cara streaming, serta forum yang diharapkan dapat menampung dan memberi

ruang untuk berkomunikasi kepada umat serta mempermudah pemenuhan

kebutuhan rohani. Dengan kemajuan internet sekarang ini memudahkan akses

hampir dimana saja dan kapan saja. Kemudahan seperti itu memberi keunggulan

pada web sehingga nantinya dapat diakses kapan saja dan dimana saja. Serta

permasalahan-permasalahan yang terdapat diatas diharapkan dapat teratasi dengan

adanya portal web komunitas kristen ini.

1.2Identifikasi masalah

Melihat dari Latar belakang dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :

Bagaimana cara membangun portal web komunitas kristen.

1.3Maksud dan tujuan

Berdasarkan permasalahan yang diteliti, maka maksud dari penulisan tugas

akhir ini adalah untuk membangun web komunitas kristen.

Sedangkan tujuan yang akan dicapai dalam web ini adalah :

a. Menyediakan ruang untuk berkomunikasi dan berinteraksi kepada

(13)

b. Memudahkan para pengguna yang ingin mencari dan membaca alkitab

melalui web.

c. Memberi renungan harian kepada umat dan pengguna.

d. Menyediakan buku-buku rohani dalam bentuk digital.

e. Menyediakan video dan audio dalam bentuk digital kepada pengguna

1.4Batasan masalah

Dalam pembuatan aplikasi ini penulis membatasi masalah sebagai berikut :

a. Isi untuk Alkitab yang digunakan diambil dari perjanjian baru.

b. Buku-buku rohani dalam bentuk digital diambil dari berbagai sumber.

c. Hal yang dimuat berupa alkitab digital, renungan harian, video dan

audio streming, forum dan pesan.

d. Lebih spesifik ditujukan untuk yang beragama Katolik atau Protestan.

e. Untuk Alkitab dan buku-buku rohani dapat dibaca di web ataupun

didownload, untuk fitur lainnya harus diakses melalui web.

f. Update data nantinya akan diurus oleh para Admin yang berasal dari

kelompok mudika (pemuda-pemudi katolik).

g. Untuk mengakses fitur tambahan seperti membuat forum dan

memposting ke forum harus menjadi member terlebih dahulu.

h. Pemodelan untuk analisis sistem menggunakan DFD.

i. Pemodelan database menggunakan ERD.

j. Software pengembang menggunakan adobe dreamweaver untuk

(14)

1.5Metodologi penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah

sebagai berikut :

1. Tahap pengumpulan data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Studi Literatur.

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper

dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian.

b. Observasi.

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan

peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil.

c. Wawancara

Pengumpulan data dengan cara melakukan tanya jawab dengan

sumber yang berkaitan

2. Tahap pembuatan perangkat lunak.

Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan

paradigma perangkat lunak secara waterfall, yang meliputi beberapa proses

diantaranya:

a. System / Information Engineering

Merupakan bagian dari sistem yang terbesar dalam pengerjaan suatu

(15)

elemen yang diperlukan sistem dan mengalokasikannya kedalam

pembentukan perangkat lunak.

b. Analisis

Merupakan tahap menganalisis hal-hal yang diperlukan dalam

pelaksanaan proyek pembuatan perangkat lunak.

c. Design

Tahap penerjemahan dari data yang dianalisis kedalam bentuk yang

mudah dimengerti oleh user.

d. Coding

Tahap penerjemahan data atau pemecahan masalah yang telah

dirancang keadalam bahasa pemrograman tertentu

e. Pengujian

Merupakan tahap pengujian terhadap perangkat lunak yang dibangun.

1.6Sistematika penulisan

Sistematika penulisan proposal penelitian ini disusun untuk memberikan

gambaran umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan

tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba merumuskan inti

permasalahan yang dihadapi, menentukan tujuan dan kegunaan, yang

kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, asumsi, serta sistematika

(16)

BAB II. LANDASAN TEORI

Membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan topik

penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis

permasalahan.

BAB III. ANALISIS MASALAH DAN PERANCANGAN SISTEM

Pada bab ini akan dilakukan proses menganalisa berbagai kebutuhan dan

dilakukan pula proses perancangan sistem informasi yang akan dibangun

sesuai dengan analisa yang telah dilakukan.

BAB IV. IMPLEMENTASI SISTEM

Pada bab ini akan dilakukan proses implementasi dari sistem informasi yang

telah dibangun yang berisikan tampilan aplikasi dan akan dilakukan proses

pengujian perangkat lunak yang menggunakan pengujian alpha dan beta.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab terakhir ini akan berisikan kesimpulan-kesimpulan dari skripsi yang

dibuat dan terdapat pula saran yang diberikan agar dapat digunakan dimasa

(17)

7

2.1 Tinjauan Pustaka

2.1.1 Pengertian Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan didalam mendefinisikan sistem, yaitu yang

menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau

elemennya. Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan

sistem sebagai berikut ini :

“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau

untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.”

Menurut Jerry Fitzgerald, Ardra F. Fitzgerald dan Warren D. Stallings, Jr.,

mendefinisikan prosedur sebagai berikut :

“Suatu prosedur adalah urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi

yang menerangkan Apa (What) yang harus dikerjakan, Siapa (Who) yang

mengerjakannya, Kapan (When) dikerjakan dan Bagaimana (How)

mengerjakannya.”

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada elemen atau komponennya

(18)

“Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan tertentu.”

Kedua kelompok definisi tersebut adalah benar dan tidak bertentangan, yang

berbeda adalah cara pendekatannya. Pendekatan sistem yang merupakan kumpulan

elemen-elemen atau komponen-komponen atau subsistem-subsistem merupakan

definisi yang lebih luas. Definisi ini lebih banyak diterima, karena kenyataannya

suatu sistem dapat terdiri dari beberapa subsistem atau sistem bagian. Sebagai misal,

sistem akuntansi dapat terdiri dari beberapa subsistem-subsistem, yaitu subsistem

akuntansi penjualan, subsistem akuntansi pembelian, subsistem akuntansi penggajian,

subsistem akuntansi biaya dan lain sebagainya.

2.1.2 Basis Data

Terdapat beberapa definisi basis data, yaitu :

“Himpunan kelompok data (arsip) yang saling berhubungan yang diorganisasi

sedemikian rupa agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah.”

“Kumpulan data yang saling berhubungan yang disimpan secara bersama

sedemikian rupa dan tanpa pengulangan (redundancy) yang tidak perlu, untuk

memenuhi berbagai kebutuhan.”

“Kumpulan file/tabel/arsip yang saling berhubungan yang disimpan dalam media

(19)

Penggunaan Basis Data mempunyai tujuan-tujuan sebagai berikut :

1. Kecepatan dan Kemudahan (Speed)

Yakni agar pengguna basis data bisa:

1. menyimpan data

2. melakukan perubahan/manipulasi terhadap data

3. menampilkan kembali data

dengan lebih cepat dan mudah dibandingkan dengan cara biasa (baik manual

ataupun elektronis).

2. Efisiensi Ruang Penyimpanan (Space)

Dengan basis data kita mampu melakukan penekanan jumlah redundansi

(pengulangan) data, baik dengan menerapkan sejumlah pengkodean atau

dengan membuat relasi-relasi antara kelompok data yang saling berhubungan.

3. Keakuratan (Accuracy)

Agar data sesuai dengan aturan dan batasan tertentu dengan cara

memanfaatkan pengkodean atau pembentukan relasi antar data bersama

dengan penerapan aturan/batasan (constraint) tipe data, domain data,

keunikan data dsb.

4. Ketersediaan (Availability)

Agar data bisa diakses oleh setiap pengguna yang membutuhkan, dengan

(20)

yang sudah tidak digunakan / kadaluwarsa untuk menghemat ruang

penyimpanan.

5. Kelengkapan (Completeness)

Agar data yang dikelola senantiasa lengkap baik relatif terhadap kebutuhan

pemakai maupun terhadap waktu, dengan melakukan penambahan baris-baris

data ataupun melakukan perubahan struktur pada basis data; yakni dengan

menambahkan field pada tabel atau menambah tabel baru.

6. Keamanan (Security)

Agar data yang bersifat rahasia atau proses yang vital tidak jatuh ke orang /

pengguna yang tidak berhak, yakni dengan penggunaan account (username

dan password) serta menerapkan pembedaan hak akses setiap pengguna

terhadap data yang bisa dibaca atau proses yang bisa dilakukan.

7. Kebersamaan (Sharability)

Agar data yang dikelola oleh sistem mendukung lingkungan multiuser

(banyak pemakai), dengan menjaga / menghindari munculnya problem baru

seperti inkonsistensi data (karena terjadi perubahan data yang dilakukan oleh

beberapa user dalam waktu yang bersamaan) atau kondisi deadlock (karena

(21)

2.1.3 Analisis Sistem

Analisis Sistem (system analysis) dapat didefinisikan sebagai berikut :

Penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian

komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang

terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan

perbaikan-perbaikannya

Sedangkan fungsi dari analisis sistem adalah :

1. Mengidentifikasikan masalah-masalah dari user.

2. Menyatakan secara spesifik sasaran yang harus dicapai untuk memenuhi

kebutuhan user.

3. Memilih alternatif-alternatif metode pemecahan masalah.

4. Merencanakan dan menerapkan rancangan sistemnya sesuai dengan

permintaan user.

Tahap analisis sistem dilakukan setelah tahap perencanaan (system planning),

dan sebelum tahap desain sistem (system design). Tahap analisis merupakan tahap

yang sangat kritis dan sangat penting, karena kesalahan pada tahap ini akan

menyebabkan kesalahan pada tahap selanjutnya.

Analisis yang dilakukan menggunakan metode analisis terstruktur, dimana

(22)

suatu sistem, sehingga penguraian sistem dapat terstruktur dengan baik, jelas dan

lebih mudah dipahami.

2.1.4 Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan diagram yang mengandung satu proses yang

menggambarkan hubungan keterkaitan antara sistem dengan pihak-pihak diluar

lingkungan sistem dan posisi sistem didalam lingkungan tersebut. Pihak-pihak

tersebut merupakan pihak-pihak yang membutuhkan informasi dan data dari sistem

ataupun pihak-pihak yang menjadi sumber informasi dan data bagi sistem. Hubungan

keterkaitannya digambarkan sebagai aliran informasi dan data yang masuk ke dalam

sistem dan keluar dari sistem.

2.1.5 Data Flow Diagram

DFD adalah sebuah teknik grafik yang menggambarkan aliran data dan

transformasi yang digunakan sebagai perjalanan data dari masukan menuju ke

keluaran. DFD dapat diartikan juga sebagai model jaringan dari sebuah sistem. DFD

dapat menggambarkan proses-proses yang terjadi dan aliran data diantaranya.

DFD sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada

atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan

lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data

(23)

analisis sistem yang dapat bermanfaat untuk menggambarkan proses, aliran data,

entity yang terlibat serta data store yang digunakan dalam sistem yang dipelajari.

Dengan menuangkan hasil analisis ke dalam DFD, seorang analis dapat memahami

sistem yang sedang dipelajari dengan mudah dan baik.

Dibawah ini terdapat simbol-simbol untuk DFD yang diusulkan oleh Yourdon

:

1. Proses, suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang,

prosedur atau alat yang digunakan untuk mentransformasikan data.

2. Data Flow (Arus Data), data yang mengalir dengan arah tertentu dari asal ke

tujuan. Data yang mengalir dapat berupa dokumen, surat atau bentuk lainnya.

3. Data Store (Penyimpanan Data), digunakan untuk menyimpan dan mengambil

data oleh proses. Data yang disimpan dapat berupa data yang terkomputerisasi

maupun tidak terkomputerisasi.

4. Source atau destination atau dikenal juga dengan external entity, berupa orang,

organisasi atau sistem lain yang berada diluar batas sistem yang berinteraksi

dengan sistem yang sedang dikembangkan.

Dalam DFD terdapat beberapa aturan dasar penyusunan DFD yang dapat

membantu untuk mempermudah penggambaran diagram arus data, diantaranya :

1. Setiap data yang dihasilkan atau keluar dari proses harus didasarkan pada data

yang masuk ke proses tersebut.

2. Semua aliran data yang dihasilkan harus diberi nama, nama yang diberikan harus

(24)

3. Hanya data yang diperlukan untuk melakukan suatu proses saja yang harus

digunakan sebagai input suatu proses.

4. Suatu proses harus tergantung pada input dan output yang masuk ke dalam proses

itu saja, tidak perlu memperhatikan apa yang terjadi pada proses lainnya.

5. Setiap proses yang ada harus merupakan proses yang berjalan terus menerus,

setiap proses harus diasumsikan siap menangani fungsi atau kerja setiap proses.

Agar representasi sistem dalam DFD mudah dipahami, maka DFD disusun

dalam bentuk bertingkat (leveled) yang merupakan rincian lanjut dari proses pada

level yang sebelumnya. Dimulai dari tingkat yang tertinggi dilakukan identifikasi

proses apa saja yang ada dan data apa saja yang mengalir antar proses yang ada.

Selanjutnya, dilakukan analisis terhadap setiap proses yang ada pada level tersebut,

apakah sudah merupakan proses yang melakukan satu fungsi saja atau masih

melakukan beberapa fungsi yang berbeda. Jika proses yang dianalisis masih

melakukan lebih dari satu fungsi yang berbeda, maka perlu dilakukan pemecahan

terhadap proses tersebut menjadi level lebih tinggi. Demikian seterusnya sampai

didapat semua proses yang ada pada level paling tinggi dilakukan satu fungsi saja.

Jika DFD untuk suatu sistem yang dianalisis telah dibuat, sebelum

melanjutkan kegiatan lainnya selalu dilakukan evaluasi atau pemeriksaan terhadap

DFD tersebut. Pemeriksaan dilakukan terhadap munculnya kesalahan yang dapat

diakibatkan oleh salah gambar, tidak konsistennya penggunaan simbol dan analisis

(25)

2.1.6 Pengertian dan istilah dalam web

Portal web

- Menurut kamus webster portal web adalah :

“A web portal is a site that provides a single function via a web page or site. Web

portals often function as a point of access to information on the World Wide Web.

Portals present information from diverse sources in an unified way. Aside from the

search engine standard, web portals offer other services such as e-mail, news, stock

prices, infotainment and various other features. Portals provide a way for enterprises

to provide a consistent look and feel with access control and procedures for multiple

applications, which otherwise would have been different entities altogether.”

- Menurut wikipedia :

Portal web adalah situs web yang menyediakan kemampuan tertentu yang dibuat

sedemikian rupa mencoba menuruti selera para pengunjungnya. Kemampuan portal

yang lebih spesifik adalah penyediaan kandungan informasi yang dapat diakses

menggunakan beragam perangkat, misalnya komputer pribadi, komputer jinjing

(notebook), PDA (Personal Digital Assistant), atau bahkan telepon genggam.”

Website

- Definisi website menurut wikipedia (indonesia):

“sebutan bagi sekelompok halaman web (web page), yang umumnya merupakan

bagian dari suatu nama domain (domain name) atau subdomain di World Wide Web

(WWW) di Internet. WWW terdiri dari seluruh situs web yang tersedia kepada

publik. Halaman-halaman sebuah situs web diakses dari sebuah URL yang menjadi

"akar" (root), yang disebut homepage (halaman induk; sering diterjemahkan menjadi

"beranda", "halaman muka" atau laman web), dan biasanya disimpan dalam server

(26)

- Menurut wikipedia (inggris) :

is a collection of related web pages, images, videos or other digital assets that are

addressed relative to a common Uniform Resource Locator (URL), often consisting of

only the domain name, or the IP address, and the root path ('/') in an Internet

Protocol-based network. A web site is hosted on at least one web server, accessible

via a network such as the Internet or a private local area network.”

- Menurut kamus webster :

The entire collection of web pages and other information (such as images, sound,

and video files, etc.) that are made available through what appears to users as a

single web server. Typically all the of pages in a web site share the same basic URL

2.2 Perancangan Sistem

Perancangan sistem adalah suatu fase kreatif dalam siklus pengembangan

sistem, dimana sistem yang dirancang harus memenuhi tujuan sistem secara teknis

dan operasional. Pada tahap ini perlu dikembangkan spesifikasi untuk keluaran,

database, operasi pemrosesan data, masukkan data, pengendalian serta pengamanan.

Perancangan sistem informasi yang dilakukan, bertujuan untuk menghilangkan

beberapa kelemahan sistem dan meningkatkan kemampuan sistem dalam

menyelesaikan permasalahan yang ada dengan acuan hasil-hasil analisis yang telah

(27)

2.2.1 Konsep Relasi Entitas

Berikut adalah beberapa jenis hubungan yang dapat terjadi dalam suatu basis

data :

1. Relasi 1-1 (One to One)

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding satu.

2. Relasi 1-N (One to Many)

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah satu berbanding banyak,

tetapi tidak sebaliknya, dimana file kedua hanya berhubungan dengan satu entitas

pada file pertama.

3. Relasi N-1 (Many to One)

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak berbanding satu,

tetapi tidak sebaliknya, dimana file pertama hanya berhubungan dengan satu

entitas pada file kedua.

4. Relasi N-N (Many to Many)

Hubungan antara file pertama dengan file kedua adalah banyak berbanding

banyak.

2.2.2 Kamus Data

Kamus data merupakan katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuhan

(28)

tahap analisis sistem dan saling berhubungan pada tahap perancangan sistem yang

didasarkan pada aliran data di DFD.

Pada tahap analisis dan perancangan sistem, kamus data dapat digunakan

sebagai alat komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem untuk

dilakukannya proses perancangan sistem tentang data yang mengalir di sistem, yaitu

tentang data yang masuk ke sistem dan informasi yang dihubungkan oleh pemakai

sistem.

2.2.3 Model-Model SDLC

Proses pengembangan sistem informasi adalah sekumpulan tahap, tugas dan

aktivitas yang dibutuhkan untuk secara efisien mentransformasikan kebutuhan

pemakai ke suatu solusi sistem informasi yang efektif. Pemodelan proses sistem

informasi bertujuan untuk mempresentasikan aktivitas yang terjadi selama pembuatan

sistem informasi dan perubahan-perubahan (evolusi). Latar belakang penggunaan

model-model tersebut adalah kebutuhan untuk menghasilkan suatu sistem yang benar

sedini mungkin di dalam proses pengembangannya. Alasan utama adalah biaya,

semakin dini suatu kesalahan bisa dideteksi dalam pengembangan sistem, dan

perbaikannya semakin rendah.

Suatu model proses yang baik dan terstruktur akan: (Boehm,1998)

1. Menentukan urutan tahap dalam suatu proses

2. Menciptakan kriteria transisi untuk maju ke tahap selanjutnya

(29)

a. Model Waterfall

Model Waterfall ini juga dikenal dengan nama model tradisional atau model

klasik. Model ini paling banyak dikenal dan digunakan. Langkah-langkah yang

penting dalam model ini adalah :

1. Penentuan dan analisis spesifikasi

2. Desain sistem dan sistem informasi

3. Implementasi dan uji coba unit

4. Integrasi dan ujicoba sistem

5. Operasi dan pemeliharaan

b. Model Prototyping

Model ini adalah suatu proses yang memungkinkan pengembangan aplikasi untuk

menciptakan suatu model dari sistem informasi yang harus dikembangkan. Tujuan

dari prototyping adalah untuk mengurangi resiko dan ketidakpastian dari tahap-tahap

awal dari life cycle pengembangan sistem informasi.

c. Model Exploratory

Model ini dipakai dengan awal seadanya. Pengembangan sistem tidak sepenuhnya

mengerti dan menguasai requirement (kebutuhan) dari sistem. Sistem dikembangkan

sejalan dengan adanya requirement baru.

d. Model Incremental

Model ini adalah pengembangan lebih lanjut dari model exploratory yang

didesain untuk menjawab kritik terhadap prototyping. Requirement didefinisikan dan

(30)

e. Model Transformational

Model ini adalah model yang berorientasi pada spesifikasi formal. Spesifikasi ini

ditransformasikan melalui beberapa tahap yang telah diuji kebenarannya sebelum

menjadi sistem seutuhnya.

f. Model Spiral

Model ini dikembangkan oleh Boehm. Model ini cocok digunakan untuk

organisasi yang besar.

g. Model 4GT

Pada alat bantu Fourth Generation Technique (4GT) memungkinkan

pengembangan spesifikasi sistem informasi secara otomatis sesuai dengan yang akan

diterjemahkan ke program. Dengan menggunakan 4GT, software engineering

memusatkan perhatian hanya kepada spesifikasi sistem informasi yang diinginkan.

2.2.4 Pengujian Perangkat Lunak

Adalah elemen kritis dari jaminan kualitas perangkat lunak dan

merepresentasikan kajian pokok dari spesifikasi, desain, dan pengkodean.

Sejumlah aturan yang berfungsi sebagai sasaran pengujian pada perangkat

lunak adalah:

1. Pengujian adalah proses eksekusi suatu program dengan maksud menemukan

kesalahan

2. Test case yang baik adalah test case yang memiliki probabilitas tinggi untuk

(31)

3. Pengujian yang sukses adalah pengujian yang mengungkap semua kesalahan

yang belum pernah ditemukan sebelumnya

Sasaran itu berlawanan dengan pandangan yang biasanya dipegang yang

menyatakan bahwa pengujian yang berhasil adalah pengujian yang tidak ada

kesalahan yang ditemukan. Data yang dikumpulkan pada saat pengujian dilakukan

memberikan indikasi yang baik mengenai reliabilitas perangkat lunak dan beberapa

menunjukkan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan, tetapi ada satu hal yang

tidak dapat dilakukan oleh pengujian, yaitu pengujian tidak dapat memperlihatkan

tidak adanya cacat, pengujian hanya dapat memperlihatkan bahwa ada kesalahan

perangkat lunak.

Sebelum mengaplikasikan metode untuk mendesain test case yang efektif,

perekayasa perangkat lunak harus memahami prinsip dasar yang menuntun pengujian

perangkat lunak, yaitu:

semua pengujian harus dapat ditelusuri sampai ke persyaratan pelanggan,

maksudnya mengungkap kesalahan dari cacat yang menyebabkan program

gagal.

Pengujian harus direncanakan lama sebelum pengujian itu mulai,

maksudnya semua pengujian dapat direncanakan dan dirancang sebelum

(32)

Prinsip Pareto berlaku untuk pengujian perangkat lunak, maksudnya dari

80% kesalahan yang ditemukan selama pengujian dapat ditelusuri sampai

20% dari semua modul program.

Pengujian harus mulai “dari yang kecil” dan berkembang ke pengujian

“yang besar”, Selagi pengujian berlangsung maju, pengujian mengubah

focus dalam usaha menemukan kesalahan pada cluster modul yang

terintegrasi dan akhirnya pada sistem.

Pengujian yang mendalam tidak mungkin karena tidak mungkin

mengeksekusi setiap kombinasi jalur skema pengujian dikarenakan jumlah

jalur permutasi untuk program menengah pun sangat besar.

Untuk menjadi paling efektif, pengujian harus dilakukan oleh pihak ketiga

yang independent

Dalam lingkungan yang ideal, perekayasa perangkat lunak mendesain suatu

program computer, sebuah sistem atau produk dengan testabilitas dalam pikirannya.

Hal ini memungkinkan individu yang berurusan dengan pengujian mendesain test

case yang efektif secara lebih mudah. Testabilitas adalah seberapa mudah sebuah

program computer dapat diuji. Karena sangat sulit, perlu diketahui apa yang dapat

dilakukan untuk membuatnya menjadi lebih mudah. Procedural dan menggunakannya

sebagai pedoman untuk menetapkan basis set dari jalur eksekusi.

Sasaran utama desain test case adalah untuk mendapatkan serangkaian

(33)

pada perangkat lunak. Untuk mencapai sasaran tersebut, digunakan 4 kategori yang

berbeda dari tehnik desain test case: Pengujian white-box, pengujian black-box,

Integrasi Bottom-Up dan Integrasi Top-Down.

1. Pengujian white-box

Berfokus pada struktur control program. Test case dilakukan untuk

memastikan bahwa semua statemen pada program telah dieksekusi paling tidak satu

kali selama pengujian dan bahwa semua kondisi logis telah diuji. Pengujian basic

path, tehnik pengujian white-box, menggunakan grafik (matriks grafiks) untuk

melakukan serangkaian pengujian yang independent secara linear yang akan

memastikan cakupan.

Pengujian aliran data dan kondisi lebih lanjut menggunakan logika program

dan pengujian loop menyempurnakan tehnik white-box yang lain dengan memberikan

sebuah prosedur untuk menguji loop dari tingkat kompleksitas yang bervariasi.

Pengujian black-box didesain untuk mengungkap kesalahan pada persyaratan

fungsional tanpa mengabaikan kerja internal dari suatu program.

2. Tehnik pengujian black-box

Berfokus pada domain informasi dari perangkat lunak, dengan melakukan test

case dengan menpartisi domain input dari suatu program dengan cara yang

(34)

Metode pengujian graph-based mengeksplorasi hubungan antara dan tingkah

laku objek-objek program. Partisi ekivalensi membagi domain input ke dalam kelas

data yang mungkin untuk melakukan fungsi perangkat lunak tertentu. Analisis nilai

batas memeriksaa kemampuan program untuk menangani data pada batas yang dapat

diterima.

Metode pengujian yang terspesialisasi meliputi sejumlah luas kemampuan

perangkat lunak dan area aplikasi. GUI, arsitektur client/ server, dokumentasi dan

fasilitas help dan sistem real time masing-masing membutuhkan pedoman dan tehnik

khusus untuk pengujian perangkat lunak.

3. Integrasi Top-Down

Adalah pendekatan incremental dengan menggerakkan ke bawah melalui

hirarki control, dimulai dengan control utama. Strategi intergrasi top-down

memeriksa control mayor atau keputusan pada saat awal di dalam proses pengujian.

Pada struktur program yang difaktorkan dengan baik, penarikan keputusan terjadi

pada tingkat hirarki yang lebih tinggi sehingga terjadi lebih dulu.

Strategi top-down kelihatannya tidak sangat rumit, tetapi di dalam praktenya

banyak menimbulkan masalah logistic. Biasanya masalah ini terjadi jika dibutuhkan

pemrosesan di dalam hirarki pada tingkat rendah untuk menguji secara memadai

(35)

4. Pengujian Integrasi Bottom-up

Memulai konstruksi dan pengujian dengan modul atomic (modul pada tingkat

paling rendah pada struktur program). Karena modul diintegrasikan dari bawah ke

atas, maka pemrosesan yang diperlukan untuk modul subordinate ke suatu tuingkat

yang diberikan akan selalu tersedia dan kebutuhan akan stub dapat dieliminasi.

Strategi integrasi bottom-up dapat diimplementasi dengan langkah-langkah:

1. modul tingkat rendah digabung ke dalam cluster (build) yang melakukan

subfungsi perangkat lunak spesifik.

2. Driver (program control untuk pengujian) ditulis untuk mengkoordinasi input

dan output test case

3. cluster diuji

4. driver diganti dan cluster digabungkan dengan menggerakkannya ke atas di

dalam struktur program.

2.3 Perangkat Lunak Penunjang

2.3.1 Personal Home Page (PHP)

Personal Home Page (PHP) merupakan bahasa pemograman scripting yang

bersifat open source. PHP adalah salah satu bahasa Server-side yang didesain khusus

untuk aplikasi web. PHP dapat disisipkan diantara bahasa HTML (Hypertext Markup

(36)

server, sehingga yang dikirimkan ke browser adalah “hasil jadi” dalam bentuk

HTML, dan kode PHP anda tidak akan terlihat.

PHP dahulunya merupakan proyek pribadi dari Rasmus Lerdorf ( dengan

dikeluarkannya PHP versi 1) yang digunakan untuk membuat home page pribadinya.

Versi pertama ini berupa kumpulan script PERL. Untuk versi keduanya, Rasmus

menulis ulang script-script PERL tersebut menggunakan bahasa C, kemudian

menambahkan fasilitas untuk Form HTML dan koneksi MySQL. Setelah mengalami

perkembangan oleh suatu kelompok open source (termasuk Rasmus) maka mulai

versi 3 nya. Sintak yang digunakan berasal dari bahasa C , Java maupun PERL.

Untuk release terbaru dari PHP dapat anda lihat pada websitehttp://www.php.net/.

PHP merupakan bahasa script yang digunakan untuk membuat halaman web

yang dinamis. Dinamis berarti halaman yang akan ditampilkan dibuat saat halaman

itu diminta oleh client. Mekanisme ini menyebabkan informasi yang diterima client

selalu yang terbaru. Semua script PHP dieksekusi pada server dimana script tersebut

dijalankan. Oleh karena itu, spesifikasi server lebih berpengaruh pada eksekusi dari

script PHP daripada spesifikasi client. Namun tetap diperhatikan bahwa halaman web

yang dihasilkan tentunya harus dapat dibuka oleh browser pada client. Dalam hal ini

(37)

2.3.2 MySQL

MySQL merupakan sebuah database yang berbasiskan server database.

Kemampuannya dalam menangani RDBMS (Relational Database Management

System) membuat database ini sangat popular saat ini. MySQL mampu mengelola

data yang sangat besar hingga ukuran Gigabyte. MySQL dapat digunakan untuk

kepentingan komersial maupun personal (non profit). Database server itu sendiri

merupakan suatu software yang bertugas untuk melayani permintaan (request) query

dari client.

MySQL sebagai suatu database server mempunyai beberapa kemampuan, salah

satunya harus menyediakan suatu sistem manajemen database yang dapat mengatur

bagaimana menyimpan, menambah, mengakses data dan transaksi-transaksi database

lainnya. MySQL cepat sekali berkembang, karena MySQL merupakan suatu software

yang Open Source. Website MySQL adalah www.mysql.com, di website inilah ada

banyak hal yang bisa ditemukan seperti MySQL versi terbaru atau

(38)

27

Analisis sistem (systems analysis) dapat didefinisikan sebagai penguraian dari

suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan

maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi

permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan

kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan

perbaikan-perbaikannya.

3.1.1Analisis masalah

Setelah melakukan penelitian didapatkan beberapa masalah yaitu sedikitnya

waktu untuk berkumpul umat sehabis ibadah ataupun di luar jam ibadah, sering

habisnya stok serta terkadang susah untuk pemyampaian kepada umat dan

ketahanan daya simpan yang kurang untuk Alkitab, buku-buku rohani serta

video-video rohani, sedangkan banyak umat yang belum terpuaskan dengan hal-hal yang

didapat dan membutuhkan ruang untuk saling bertukar pikiran. Dengan melihat

masalah di atas dan melihat perkembangan internet yang sangat pesat akhir-akhir

sehingga bisa dinikmati hampir dimana saja dan kapan saja, akhirnya diputuskan

untuk membuat sebuah portal web yang diharapkan mampu memecahkan

permasalahan yang terdapat di atas dan memberi ruang untuk bertukar pikiran

(39)

3.1.2Analisis kebutuhan non-fungsional

Analisis non fungsional dilakukan untuk menghasilkan spesifikasi kebutuhan

non fungsional. Spesifikasi kebutuhan non fungsional adalah spesifikasi yang

rinci tentang hal-hal yang akan dilakukan sistem ketika diimplementasikan.

Analisis kebutuhan ini diperlukan untuk menentukan keluaran yang akan

dihasilkan sistem, masukan yang diperlukan sistem, lingkup proses yang

digunakan untuk mengolah masukan menjadi keluaran, data yang akan ditangani

sistem, jumlah pemakai dan kategori pemakai, serta kontrol terhadap sistem.

3.1.3.1Analisis pemakai

Pemakai atau user dari web portal yang akan dibangun terdiri dari tiga

pengguna, yaitu user biasa, member dan admin

Nama

Pengguna Kualifikasi

Administrator

Kualifikasi yang harus dimiliki administrator yaitu memiliki kemampuan dasar di bidang komputer, mengerti tentang jaringan dan web server (MySql dan phpmyadmnin). Administrator dapat mengupload renungan, membuat forum, menghapus forum, memposting forum, mengupload buku digital, video dan audio, mengupload dan mengubah isi alkitab, memvalidasi isi konten, memberi komentar video.

Member

Kualifikasi yang harus dimiliki member yaitu memiliki kemampuan dasar di bidang komputer, memiliki pengalaman browsing di internet. Member dapat membuat forum, memposting ke forum dan memberi komentar video.

User biasa

(40)

3.1.3.2Analisis perangkat keras

Spesifikasi perangkat keras yang digunakan adalah sebagai berikut :

1. Prosesor : 1,0 GHz

2. Memori : 256 Mb

3. Harddisk : 80 MB free space

4. VGA Card : 64 MB

5. Monitor : color 15’

6. Keyboard : Standar

7. Mouse : Standar

8. LAN card atau Modem untuk koneksi internet

3.1.3.3Analisis perangkat lunak

Kebutuhan perangkat lunak merupakan faktor-faktor yang harus dipenuhi

untuk merancang sebuah perangkat lunak sehingga perangkat lunak tersebut

sesuai dengan maksud dan tujuan perangkat lunak tersebut di buat. Beberapa

perangkat lunak pendukung pembangun sebagai berikut :

1. Windows sebagai sistem operasi

2. Mozilla Firefox 2.x sebagai web browser

3. MySQL sebagai DBMS.

4. Tool Antarmuka design Microsoft Visio 2007.

(41)

Sedangkan untuk user dapat menggunakan :

1. Windows sebagai sistem operasi.

2. Mozilla Firefox 2.x sebagai web browser.

3.1.3.4Analisis Jaringan

Jaringan disini lebih berhubungan dengan cara pengaksesan portal web

komunitas ini. Diharapkan portal ini nantinya akan diimplementasikan sehingga

untuk kenyamanan menikmati fitur-fitur yang tersedia, koneksi internet yang

tersedia minimal 64 Kbps dan cukup stabil.

3.1.3.5Analisis Webhosting

Webhosting digunakan untuk menyimpan data yang ada di internet. Untuk itu

webhosting yang digunakan dapat mengeksekusi PHP dan mempunyai MySql

dalam media penyimpanan databasenya. Selain itu webhosting dapat yang

digunakan harus dapat aktif 24 jam dan memiliki spesifikasi minimum seperti :

a. Bandwidth 100GB/bulan.

b. Minimum upload speed 128 Kbit/s, download 128Kbit/s

c. Apache version 2.2.13.

d. PHP versi 5.2.

e. MySql versi 5.0.81-community.

(42)

3.2Perancangan Sistem

3.2.1 ERD (Entity Relationship Diagram)

Usulan untuk diagram E-R yaitu terdapat kunci yang unik (primary key) pada

setiap entitas (tabel induk) yang dapat membedakan dengan atribut lainnya

sehingga tabel tersebut dapat dijadikan referensi untuk tabel yang lainnya. Usulan

untuk tabel yang akan dibuat untuk membantu dalam pengolahan data adalah

member, buku_digital, pengarang_alkitab, renungan, video, data_posting,

data_forum.

Dari usulan diatas maka dapat dibuat diagram E-R untuk sistem baru yang

terdri dari beberapa tabel yang dibutuhkan untuk menyimpan data. Untuk melihat

(43)

! "

(44)

Jenis {id_jenis+tipe}

Ayat {id+bab+ayat+isi}

Pengarang {id+nama}

Forum {id+topic+detail+id_u+datetime+view+reply}

Balasan Forum{question_id+a_id+id_u+a_answer+a_datetime}

Renungan {idrenungan+topik+pengarang+bab+a1+a2+isi+tgl+penulis}

Audiovideo {id+judul+deskripsi+alamat+size+tipe+view+uploader}

Komentar {id_komentar+id_vid+isi+tgl_kirim}

Pesan

{id_pesan+related_id+pengirim+penerima+topik+pesan+tgl_kirim+hapus}

Chat {id_chat+user+pesan+tgl_kirim}

3.2.2 Perancangan proses

Analisis kebutuhan fungsional akan dimulai setelah tahap analisis terhadap

sistem selesai dilakukan, analisis kebutuhan fungsional dapat didefinsikan sebagai

penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari beberapa

elemen yang terpisah ke dalam satu kesatuan yang utuh dan berfungsi. Tahapan

ini menyangkut mengkonfigurasi dari komponen-komponen perangkat lunak dan

perangkat keras dari suatu sistem sehingga setelah instalasi dari sistem akan

benar-benar memuaskan dari rancang bangun yang telah ditetapkan pada akhir

tahap analisis sistem. Alat bantu yang digunakan untuk menggambarkan sistem

secara umum yang akan dibangun yaitu diagram konteks dan data flow diagram.

(45)

digunakan spesifikasi proses dan kamus data untuk mengetahui aliran data yang

mengalir pada sistem.

3.2.2.1Diagram Konteks

Gambar 3.2 Diagram Konteks

3.2.2.2 Data Flow Diagram

Data alir diagram atau DFD adalah suatu model logika data atau proses yang

dibuat untuk menggambarkan dari mana asal data dan kemana tujuan data yang

(46)
(47)

3.2.2.2.2 DFD level 1 proses 1 pendaftaran

DFD level 1 proses 1 yaitu proses pendaftaran menjelaskan bagaimana alir

pendaftaran user ke sistem, jika data diri user sesuai maka user akan didaftarkan,

tetapi jika data tidak sesuai maka sistem akan memberikan info invalid ke pada

user, seperti digambarkan pada gambar 3.4 berikut ini:

(48)

3.2.2.2.3 DFD level 1 proses 2 login

DFD level 1 proses 2 yaitu proses login menjelaskan bagaimana alir login

admin, petugas dan member, jika data login user sesuai maka user akan masuk ke

dalam proses lainnya, tetapi jika data login tidak sesuai maka sistem akan

memberikan info invalid ke pada user, seperti digambarkan pada gambar 3.5

berikut ini:

(49)

3.2.2.2.4 DFD level 1 proses 3 pengelolaan forum

DFD level 1 proses 3 yaitu proses pengelolaan forum, menggambarkan apa

saja yang dapat dikelola pada forum, seperti digambarkan pada gambar 3.6 berikut

ini:

(50)

3.2.2.2.5 DFD level 1 proses 4 pengelolaan renungan

DFD level 1 proses 4 yaitu proses pengelolaan renungan menjelaskan proses

apa saja yg dapat dilakukan di pengelolaan renungan, seperti digambarkan pada

gambar 3.7 berikut ini:

(51)

3.2.2.2.6 DFD level 1 proses 5 pengelolaan alkitab

DFD level 1 proses 5 yaitu proses pengelolaan alkitab menjelaskan proses apa

saja yang dapat dilakukan di pengelolaan alkitab, seperti digambarkan pada

gambar 3.8 berikut ini:

(52)

3.2.2.2.7 DFD level 1 proses 6 pengelolaan video

DFD level 1 proses 6 yaitu proses pengelolaan video menjelaskan proses apa

saja yang dapat dilakukan di pengelolaan video, seperti digambarkan pada gambar

3.9 berikut ini:

(53)

3.2.2.2.8 DFD level 1 proses 7 pengelolaan audio

DFD level 1 proses 7 yaitu proses pilih audio menjelaskan proses apa saja

yang dapat dilakukan di pengelolaan audio, seperti digambarkan pada gambar

3.10 berikut ini:

& ' 29%

(54)

3.2.2.2.9 DFD level 1 proses 8 pengelolaan buku digital

DFD level 1 proses 7 yaitu proses pilih buku digital menjelaskan proses apa

saja yang dapat dilakukan di pengelolaan buku digital, seperti digambarkan pada

gambar 3.11 berikut ini:

(55)

3.2.2.2.10DFD level 1 proses 9 manajemen user

DFD level 1 proses 9.0 yaitu proses manajemen user menjelaskan proses apa

saja yang dapat dilakukan member dan admin untuk memanajemen data dirinya,

seperti digambarkan pada gambar 3.11 berikut ini:

(56)

3.2.2.2.11DFD level 2 proses 9.1 lupa password

DFD level 2 proses 8.1 yaitu proses lupa password menjelaskan proses

bagaimana admin mengelola dapat tmemperoleh kembali data username dan

password jika lupa, seperti digambarkan pada gambar 3.14 berikut ini:

(57)

3.2.2.2.12DFD level 2 proses 9.2 pengelolaan data user

DFD level 2 proses 8.2 yaitu proses pengelolaan data user menjelaskan

proses bagaimana admin dan member dapat mengelola data user, seperti

digambarkan pada gambar 3.14 berikut ini:

-9(9%

Gambar 3.14 DFD level 2 proses 8.2 pengelolaan data user

3.2.2.2.13DFD level 1 proses 10 pencarian

DFD level 1 proses 10 yaitu pencarian menjelaskan proses bagaimana

admin, member dan user biasa dapat mencari data yg diinginkan di dalam sistem,

(58)

& '

Gambar 3.15 DFD level 1 proses 10 pencarian

3.2.2.2.14DFD level 1 proses 11 pesan

DFD level 1 proses 11 yaitu pesan menjelaskan proses bagaimana admin

dan member dapat mengirim pesan ke admin atau member yang lain, seperti

(59)

Gambar 3.16 DFD level 1 proses 11 pesan

3.2.2.2.15DFD level 1 proses 12 chat

DFD level 1 proses 12 yaitu chat menjelaskan proses bagaimana admin

dan member dapat melakukan chat, seperti digambarkan pada gambar 3.17 berikut

ini :

(60)

3.2.3 Spesifikasi Proses

No Proses Keterangan

1

No Proses 1.1

Nama Proses Cek ID

Source (Sumber) - User biasa

Input - ID baru

Output - ID Sukses

- ID Gagal

Destination (Tujuan) - User biasa

Logika Proses { user biasa medaftarkan data baru ke sistem }

if format ID benar then lakukan Cek Password

else tampil pesan format ID salah

2

No Proses 1.2

Nama Proses Cek Password

Source (Sumber) -Password baru

Input -Password baru

(61)

-Gagal

Destination (Tujuan) -User biasa

Logika Proses {user biasa mendaftarkan data baru ke sistem}

if format password baru benar then lakukan cek

email else tampil pesan format password salah

3

No Proses 1.3

Nama Proses Cek email

Source (Sumber) -cek password

Input -email baru

Output -Sukses

-Gagal

Destination (Tujuan) -User biasa

Logika Proses {user biasa mendaftarkan data baru ke sistem}

if format email benar then lakukan kirim email

else tampil pesan format email salah

4

No Proses 1.4

(62)

Source (Sumber) -email baru

Input -email baru

-sukses

Output -email konfirmasi

Destination (Tujuan) -User biasa

Logika Proses {sistem mengirimkan email konfirmasi pada

user}

Send email konfirmasi to user

5

No Proses 1.5

Nama Proses Aktifasi

Source (Sumber) -user biasa

Input -kode aktifasi

Output -ID

-password

-email

-kode unik

(63)

-gagal

Destination (Tujuan) -User biasa

Logika Proses {sistem mendaftarkan data user ke member}

If kode aktifasi benar then simpan

ID,pasword,email,kode unik ke member else

tampil pesan kode aktifasi salah

6 No Proses 2.1

Nama Proses Baca ID

Source (Sumber) -Member

Input -ID

-Password

Output -ID valid

-ID salah

Destination (Tujuan) -Admin atau Member

Logika Proses {Member memasukkan data login ke sistem}

if ID valid then cek password else tampil pesan

(64)

7 No Proses 2.2

Nama Proses Baca password

Source (Sumber) -Admin atau Member

Input -ID valid

-Password

Output -password valid

-password salah

Destination (Tujuan) -Member

Logika Proses {Member memasukkan data login ke sistem}

if ID valid then cek password else tampil pesan

data login user salah

8 No Proses 3.1

Nama Proses Buat Forum

Source (Sumber) -User biasa

-Member

-Admin

(65)

Output -Info Forum

Destination (Tujuan) -User biasa

-Member

-Admin

Logika Proses {User biasa, Member atau admin, memasukkan

data forum ke sistem}

if data forum ada then tampilkan isi forum else

tampilkan pesan forum tidak ada

9 No Proses 3.2

Nama Proses Posting forum

Source (Sumber) -Member

-Admin

Input -data posting

Output -info posting

Destination (Tujuan) -Member

-Admin

Logika Proses {Member memasukkan data posting ke sistem}

(66)

then simpan data posting else data posting tidak

disimpan

10 No Proses 3.3

Nama Proses Tampil forum

Source (Sumber) -User biasa

-Member

-Admin

Input -Data cari forum

Output -Info Forum

Destination (Tujuan) -User biasa

-Member

-Admin

Logika Proses {Member mencari data forum ke sistem}

if data forum diisi and data forum ada then kirim

info forum else data forum tidak ditemukan

11 No Proses 3.4

(67)

Source (Sumber) -Admin

Input -Data hapus forum

Output -Info forum

Destination (Tujuan) -Admin

Logika Proses {Admin menghapus data forum dari sistem}

if data forum diisi and data forum ada then hapus

forum and kirim info forum else data forum tidak

ditemukan

13 No Proses 4.1

Nama Proses Cari renungan

Source (Sumber) -Member

-User biasa

-Admin

Input -Data renungan

Output -Info renungan

Destination (Tujuan) -Member

(68)

-Admin

Logika Proses {Member, User biasa atau admin mencari data

renungan ke sistem}

If data renungan ada then tampilkan renungan

else data renungan tidak ditemukan

14 No Proses 4.2

Nama Proses update renungan

Source (Sumber) -Admin

Input -Data renungan

Output -Info renungan

Destination (Tujuan) -Admin

Logika Proses {Admin memasukkan data renungan ke sistem}

If data renungan ada and tidak kosong then

masukkan renungan ke sistem and kirim info

renungan else data renungan tidak lengkap

15 No Proses 4.3

Nama Proses hapus renungan

(69)

Input -Data renungan

Output -Info renungan

Destination (Tujuan) -Admin

Logika Proses {Admin menghapus data renungan dari sistem}

If data renungan ada then hapus renungan dari

sistem and kirim info renungan else data

renungan ada

16 No Proses 5.1

Nama Proses Cari alkitab

Source (Sumber) -Member

-User biasa

-Admin

Input -Data alkitab

Output -Info alkitab

Destination (Tujuan) -Member

-User biasa

(70)

Logika Proses {Member, User biasa atau admin mencari data

alkitab ke sistem}

If data alkitab ada then tampilkan alkitab else

data alkitab tidak ditemukan

17

No Proses 5.2

Nama Proses download alkitab

Source (Sumber) -Member

-User biasa

-Admin

Input -Data alkitab

Output -alkitab di download

Destination (Tujuan) -Member

-User biasa

-Admin

Logika Proses {Member atau admin mendownload alkitab dari

sistem}

If data alkitab ada then alkitab di download

(71)

Nama Proses tambah alkitab

Source (Sumber) -Admin

Input -Data update alkitab

Output -info alkitab

Destination (Tujuan) -Admin

Logika Proses { admin memasukkan data alkitab ke sistem}

If data alkitab ada and data tidak kosong then

masukkan data alkitab ke sistem else kirim pesan

alkitab gagal ditambah

19 No Proses 5.4

Nama Proses ubah alkitab

Source (Sumber) -Admin

Input -Data update alkitab

Output -info alkitab

Destination (Tujuan) -Admin

Logika Proses {admin mengubah data alkitab yg telah

(72)

If data alkitab ada and data tidak kosong then

masukkan ubah data alkitab else kirim pesan

alkitab gagal diubah

20 No Proses 5.5

Nama Proses Tambah pengarang

Source (Sumber) -Admin

Input -Data pengarang

Output -info pengarang

Destination (Tujuan) -Admin

Logika Proses {admin mengubah data pengarang yg telah

dimasukkan ke sistem}

If data pengarang ada and data tidak kosong then

masukkan data pengarang else kirim pesan

pengarang gagal ditambah

21 No Proses 5.6

Nama Proses Ubah pengarang

Source (Sumber) -Admin

(73)

Output -info alkitab

Destination (Tujuan) -Admin

Logika Proses {admin mengubah data alkitab yg telah

dimasukkan ke sistem}

If data alkitab ada and data tidak kosong then

masukkan ubah data alkitab else kirim pesan

alkitab gagal diubah

22 No Proses 6.1

Nama Proses Cari video

Source (Sumber) -Admin

-Member

-User biasa

Input -Data video

Output -info video

Destination (Tujuan) -Admin

-Member

-User biasa

(74)

sistem}

If data video ada and data tidak kosong then

kirimkan info video else kirim pesan video tidak

ada

23 No Proses 6.2

Nama Proses Download video

Source (Sumber) -Admin

-Member

Input -Data video

Output -Video didownload

Destination (Tujuan) -Admin

-Member

Logika Proses {admin mendownload video yg telah dimasukkan

ke sistem}

If data video ada and data tidak kosong then

download video else kirim pesan video tidak ada

24 No Proses 6.3

(75)

Source (Sumber) -Admin

Input -Data video

Output -info video

Destination (Tujuan) -Admin

Logika Proses { admin memasukkan data video ke sistem}

If data video tidak kosong then masukkan data

video ke sistem else data video tidak lengkap

25 No Proses 6.4

Nama Proses hapus video

Source (Sumber) -Admin

Input -Data video

Output -video dihapus

Destination (Tujuan) -Admin

Logika Proses { admin menghapus data video dari sistem}

If data video ada then hapus data video else data

video tidak ditemukan

(76)

Nama Proses Cari buku

Source (Sumber) -Member

-User biasa

-Admin

Input -Data buku

Output -info buku

Destination (Tujuan) -Member

-User biasa

-Admin

Logika Proses {Member,user biasa atau admin mencari data

buku dari sistem}

If data buku ada then tampilkan data buku else

data buku tidak ditemukan

27 No Proses 7.2

Nama Proses download buku

Source (Sumber) -Member

-User biasa

(77)

Input -Data buku

Output -buku didownload

Destination (Tujuan) -Member

-User biasa

-Admin

Logika Proses {Member,user biasa atau admin mendownload

buku dari sistem}

If data buku ada then download buku else data

buku tidak ditemukan

28 No Proses 7.3

Nama Proses Tambah buku

Source (Sumber) -Admin

Input -Data update buku

Output -info buku

Destination (Tujuan) -Admin

Logika Proses { admin memasukkan data buku ke sistem}

If data buku ada and data tidak kosong then

(78)

buku tidak lengkap

30 No Proses 7.5

Nama Proses Tambah jenis buku

Source (Sumber) -Admin

Input -Data id buku

Output -info buku

Destination (Tujuan) -Admin

Logika Proses { admin menambah data id buku ke sistem}

If data id buku tidak kosong then tambah data id

buku ke sistem else tampil pesan data id buku

tidak lengkap

31 No Proses 8.1

Nama Proses Lupa password

Source (Sumber) -Admin

-member

Input -email

(79)

Output -email salah

-kode unik salah

-recovery email

Destination (Tujuan) -member

-Admin

Logika Proses { member atau admin memasukkan data recovery

ke sistem}

If email and kode unik benar and data tidak

kosong then kirim recovery email else tampil

pesan data masukan salah

32 No Proses 8.2

Nama Proses Pengelolaan data user

Source (Sumber) -Admin

-member

Input -data update user

Output -info data user

Destination (Tujuan) -member

(80)

Logika Proses {member atau admin mengganti data diri di

sistem}

If data update benar and data tidak kosong then

update data user else tampil pesan data masukan

salah

33 No Proses 9.1

Nama Proses Cek email

Source (Sumber) -Admin

-member

Input -email

Output -email valid

-email salah

-kode unik

Destination (Tujuan) -9.2 cek kode

Logika Proses {sistem mengecek email yg diberikan admin atau

member}

If email benar and data tidak kosong then kirim

(81)

34 No Proses 9.1.1

Nama Proses Cek kode

Source (Sumber) -9.1.1cek email

Input -email valid

-kode unik

Output -kode valid

-kode salah

-recovery email

Destination (Tujuan) -9.1.2 kirim email

Logika Proses {sistem mengecek kode unik yg diberikan admin

atau member}

If kode unik benar and data tidak kosong then

kirim recovery email else tampil pesan data

masukan salah

35 No Proses 9.1.3

Nama Proses Kirim email

Source (Sumber) -Admin

Gambar

Gambar 3.1 ERD Portal Web Komunitas Katolik
Gambar 3.29 Perancangan antarmuka halaman e-book (user)
Gambar 3.31 Perancangan antarmuka halaman video stream (user)
Gambar 3.33 Perancangan antarmuka halaman utama (member)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Satu a,�pek yang IDemb�Wll kesulit3n keraan pc1aj ar-pelajar Ommpulan yang belum �ampai kc lahap yallg dihal'upkan) ialah hagi mcmahami pcrkataan-perkaLaan dalaID

Penelitian pertama yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian Yudaningrum (2014) yang berjudul “Keefektifan Strategi POINT dalam Pembelajaran Membaca

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data adalah lembar penilaian LKS, lembar keterampilan berpikir kritis dan angket respon siswaData diperoleh dari hasil

Kontrol mutu atau yang biasa dikenal dengan quality control adalah suatu sistem untuk mendeteksi terjadinya penyimpangan kualitas output yang tidak sesuai dengan

Dosen pembimbing Kerja Praktik adalah dosen Program Studi Matematika yang mendapat tugas dari Departemen Pendidikan Matematika atas usulan Ketua Program Studi

Seperti organisme lainn+a, bakteri membutuhkan makanan agar dapat tumbuh dan berkembang biak. akteri memperoleh makanan dengan cara +ang beragam. Selain itu, bakteri juga

sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan visi dan misi Biro Hukum Sekretariat Daerah Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta.. Pengukuran dimaksud

Hal lain yang dapat dijadikan acuan adalah bahwa pada akhir tahun 2015 setelah diterbitkannya paket ekonomi jilid V DIREKTORAT Jenderal Pajak memperkirakan fasilitas diskon