The influence of Top Management Support
To Accounting Information System
and it’s
Implication to Information Quality
(Survey On Small Taxpayers Office West Java Region 1)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Mengikuti Ujian Sidang Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Akuntasi Jenjang S-1
Disusun oleh : DEWI YULIANTI
21108093
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
vi
Dalam suatu organisasi, akan dapat meningkatkan efesienasi dan mampu bersaing jika informasi sebagai sumber utama dalam melakukan segala aktivitas dapat dikuasai dengan baik. Apalagi pada era globalisasi yang terjadi saat ini yang ditandai dengan reformasi dibidang informasi. Seiring dengan perkembangan teknologi, diperlukannya dukungan manajemen puncak yang baik dan dapat menunjang penerapan sistem informasi akuntansi demi terciptanya informasi yang berkualitas. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh dukungan manajemen terhadap penerapan sistem informasi akuntansi dn implikasinya pada kualitas informasi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan verifikatif. Unit observasi dalam penelitian ini adalah 10 Kantor Pelayanan Pajak di Kantor Wilayah Jawa Barat 1 dengan unit analisis pegawai pada seksi Pengolahan Data dan Informasi. Pengujian statistik yang digunakan adalah perhitungan korelasi Pearson Product Moment, analisis jalur, koefisiean determinasi, dan uji hipotesis.
Hasil penelitian menunjukan bahwa secara keseluruhan KPP di Kantor Wilayah Jawa Barat 1 memiliki dukungan manajemen puncak yang baik. Sistem informasi akuntansi sudah diterapkan dengan baik dan informasi yang dihasilkan juga sudah berkualitas. Dukungan manajemen puncak memiliki hubungan erat dan berpengaruh positif terhadap penerapan sistem informasi akuntansi. Kemudian secara bersama-sama dukungan manajemen puncak dan penerapan sistem informasi akuntansi berpengaruh positif terhadap kualitas informasi dimana penerapan sistem informasi akuntansi berperan yang lebih dominan.
v
In an organization, will be able to increase efesienasi and able to compete if the information as a major source of all activities can be well controlled. Especially in the era of globalization it is today marked by reforms in the field of information. Along with technological developments, the need for top management support is good and can support the application of accounting information system for the creation of quality information. The purpose of this study was to determine the effect of management support to the application of accounting information systems nd the implications for the quality of information.
The method that been used in this research are descriptive and verification methods. the unit of observation ten small taxpayer office in West Java Regional Office 1 with the unit of analysis were employees in data and information processing section. Statistical test used was the calculation of Pearson Product Moment correlation, path analysis, the coefficient of determination and hypothesis test.
The result showed that in overall small Taxpayer Office in West Java Regional Office 1 has a good top management support. Accounting information system are implemented as well and the resulting information has also been qualified. Top management support has tight relationship and influence positively for the accounting information system implementation. Then simultaneously the top management support and accounting information system implementation influence positively for the information quality where accounting system implementation more dominant role.
vii
SWT yang telah melimpahkan hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis mampu
menyelesaikan penulisan skripsi dengan judul : “Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Dan Implikasinya Pada Kualitas Informasi” (Survey pada KPP di Kanwil Jawa Barat 1).
Adapun tujuan dari penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu
syarat untuk menempuh jenjang Strata 1 Program Studi Akuntansi guna memperoleh
gelar akademik Sarjana Ekonomi di Universitas Komputer Indonesia Bandung.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih banyak terdapat
kekurangan baik isi maupun bahasa yang digunakan. Hal ini tidak lain karena
keterbatasan pengetahuan, kemampuan, serta pengalaman penulis. Namun penulis
mengharapkan semoga penulisan skripsi ini dapat memberi manfaat khususnya bagi
penulis dan umumnya bagi pihak lain yang memerlukan.
Selain itu penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini tidak akan terwujud
tanpa adanya bimbingan, dorongan, nasehat, serta doa dan bantuan dari berbagai
pihak, oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
yang sebesarnya-besarnya kepada :
1. Dr. Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc., selaku Rektor Universitas Komputer
viii
Ekonomi Universitas Komputer Indonesia Bandung.
4. Lilis Puspitawati, SE., M.Si., Ak., selaku Sekertaris Program Studi Akuntansi
Universitas Komputer Indonesia Bandung
5. Dr. Ely Suhayati, SE., Ak., M.Si selaku Dosen Wali AK 2.
6. Siti Kurnia Rahayu, SE,. M.Ak., Ak., selaku Dosen Pembimbing yang telah
meluangkan waktunya kepada penulis dan dengan sabar serta tekun dalam
membimbing penulis dalam menyusun Usulan Penelitian ini. Sekaligus selaku
pembuka cakrawala penulis dalam melakukan penelitian dan juga banyak
mengajarkan nilai-nilai kehidupan kepada penulis.
7. Dr. Ony Widilestariningtyas, SE., M.Si., selaku penguji 1.
8. Wati Aris Astuti, SE., M.Si., selaku penguji 2.
9. Mba Shenny dan Mba Donna terimakasih telah memberikan informasi yang terkait
dengan jurusan kepada penulis dan canda tawanya.
10.Seluruh Bapak/Ibu Dosen dan Karyawan Universitas Komputer Indonesia
Bandung.
11.Bapak Sandi Syahrulwinata selaku staf Account Representative di KPP Pratama
Sumedang selaku pembimbing dan narasumber selama penulis mengadakan
ix
13.Bapak Ayi Sidik Miraj staf di KPP Garut yang selalu memberikan motivasi kepada
penulis.
14.Seluruh Staf dan Pegawai Kantor Pelayanan Pajak di Wilayah Kota Bandung
15.Untuk Ayahku E. Suhendi , Ibuku Siti Mariam, serta Kakak-kakakku Lutfi
Musfiroh, Hilman Gunawan, Rian Suryana penulis ucapkan banyak terima kasih
untuk semua yang telah diberikan kepada penulis atas doa, dukungan, dan kasih
sayang. Semoga kalian diberi kesehatan dan rejeki yang berlimpah serta selalu
dalam lindungan Allah SWT.
16.Saudara-saudaraku, keponakanku Shilmy Mutia Ramadhan, Aulia Nursaidah,
Ilham Nur Azman, Salman Alfadlan, Melisa Nur Oktaviani
17.Serta Orang-orang yang penulis sayangi Ivan Sidabalok yang selalu memberikan
semangat.
18.Untuk sahabatku Lalan, Epul, Andi, Genda, Slamet, Iman, Iqin, terima kasih atas
kebersamaan, bantuan, tumpangan dan semangatnya sehingga terselesaikannya
penulisan skripsi ini, serta teman-teman akuntansi angkatan 2008 khususnya kelas
AK-2, terima kasih atas kebersamaannya.
19.Serta seluruh pihak yang telah memberikan dukungan dan dorongan baik secara
x
Akhir kata, semoga kebaikan mereka yang telah diberikan kepada penulis
mendapatkan balasan yang setimpal dari Allah SWT, Amin.
Bandung, Juli 2012
Penulis
xi
SURAT PERNYATAAN ... iii
MOTTO ... iv
ABSTRACT ... v
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... xi
DAFTAR GAMBAR ... xvi
DAFTAR TABEL ... xvii
DAFTAR LAMPIRAN ... xxi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 9
1.2.1 Identifikasi Masalah ... 9
1.2.2 Rumusan Masalah ... 10
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 10
1.3.1 Maksud Penelitian ... 10
1.3.2 Tujuan Penelitian ... 10
1.4 Kegunaan Penelitian ... 11
1.4.1 Kegunaan Praktis ... 11
1.4.2 Kegunaan Akademis ... 11
xii HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka ... 14
2.1.1 Dukungan Manajemen Puncak ... 14
2.1.1.1 Pengertian Dukungan Manajemen Puncak ... 14
2.1.1.2 Indikator Dukungan Manajemen Puncak ... 15
2.1.2 Sistem Informasi Akuntansi ... 16
2.1.2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 16
2.1.2.2 Indikator Sistem Informasi ... 18
2.1.3 Kualitas Informasi ... 25
2.1.3.1 Pengertian Informasi ... 25
2.1.3.2 Pengertian Kualitas Informasi ... 26
2.1.3.3 Indikator Kualitas Informasi ... 27
2.1.4 Keterkaitan Variabel Penelitian ... 30
2.1.4.1 Hubungan Dukungan Manajemen Puncak Dengan Sistem Informasi Akuntansi ... 30
xiii
Terhadap Sistem Informasi akuntansi ... 37
2.3.2 Pengaruh Sistem Informasi Akuntansi Terhadap Kualitas Informasi ... 38
2.4 Hipotesis ... 44
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 45
3.2 Metode Penelitian ... 46
3.2.1 Desain Penelitian ... 47
3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 51
3.2.3 Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 54
3.2.3.1 Sumber Data ... 54
3.2.3.2 Teknik Penentuan Data ... 54
3.2.4 Sumber Data Teknik Pengumpulan Data ... 56
3.2.4.1 Uji Validitas ... 57
3.2.4.2 Uji Reliabilitas ... 59
3.2.4.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 61
3.2.4.4 Pembobotan Nilai yang Diperoleh ... 63
3.2.5 Metode Analisis ... 64
3.2.5.1 Analisis Data Deskriptif ... 64
3.2.5.2 Analisis Data Verifikatif ... 66
xiv
4.1.2 Struktur Organisasi KPP di Kanwil DJP Jawa Barat I 76
4.1.3 Uraian Tugas KPP di Kanwil DJP Jawa Barat I ... 77
4.1.4 Aktivitas KPP di Kanwil DJP Jawa Barat I ... 80
4.2 Karakteristik Responden ... 81
4.2.1 Profil Responden berdasarkan Jenis Kelamin ... 81
4.2.2 Profil Responden Berdasarkan Usia ... 82
4.2.3 Profil Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir . 83 4.2.4 Profil Responden Berdasarkan Masa Kerja ... 84
4.3 Analisis Deskriptif ... 84
4.3.1 Analisis Deskriptif Dukungan Manajemen Puncak . 86 4.3.2 Analisis Deskriptif Sistem Informasi Akuntansi ... 91
4.3.3 Analisis Deskriptif Kualitas Informasi ... 99
4.4 Analisis Verivikatif ... 104
4.4.1 Perhitungan Jalur Pada Sub Struktur Pertama ... 109
4.4.1.1 Menghitung Koefisien Jalur ... 109
4.4.1.2 Mengitung Koefisien Determinasi ... 110
4.4.2 Perhitungan Jalur Pada Sub Struktur Kedua ... 111
4.4.2.1 Mengitung Koefisien Jalur ... 112
4.4.2.2 Menghitung Koefisien Determinasi ... 113
xv
DAFTAR PUSTAKA ... 120
KUESIONER ... 124
LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 128
1
1.1 Latar Belakang
Informasi kini memegang peranan yang sangat dominan dalam organisasi.
Bahkan dapat dikatakan siapa yang memiliki dan menguasai informasi dengan
lengkap secara nasional, internasional, maka organisasi tersebutlah yang terkaya
di dunia. Tanpa adanya informasi yag berkualitas, para manajer, karyawan, dan
anggota-anggota organisasi lainnya tidak dapat mengambil keputusan yang efisien
dan efektif dalam rangka mencapai tujuan organisasi (Gaol: 2008).
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan
lebih berarti bagi yang menerimanya dan mempunyai nilai yang nyata atau yang
dapat dirasakan dalam keputusan-keputusan yang sekarang atau yang akan datang
(Mardi, 2011). Sedangkan data adalah deretan fakta-fakta yang menggambarkan
kejadian yang terjadi dalam organisasi lingkungan fisik sebelum diorganisasi atau
diatur ke dalam bentuk yang dapat dimengerti dan digunakan orang (Laudon:
2004).
Selanjutnya menurut Mc. Leod (2004) informasi dikatakan berkualitas
apabila memiliki ciri-ciri yaitu seperti akurat, relevan, tepat waktu, dan lengkap.
Yang dimaksud informasi yang akurat adalah informasi harus tepat dan andal,
bebas dari kesalahan dan tidak menyesatkan bagi pemakai informasi. Kemudian
informasi yang berkualitas adalah informasi lengkap yaitu informasi harus
diberikan secara lengkap. Misalnya informasi tentang penjualan tidak ada
yang berkaitan dengan sejauh mana informasi tersebut dapat membuat perbedaan
untuk alternatif pengambilan keputusan. Selanjutnya informasi yang tepat waktu
adalah informasi yang harus tersedia pada saat dibutuhkan kareana berhubungan
dengan pengambilan keputusan atau kebijakan (George and William: 2001).
Pada organisasi publik informasi juga sangat diperlukan, yaitu informasi
mengenai setiap aspek kebijakan pemerintah yang dapat dijangkau publik
(Meutiah, 2002:151). Tetapi pada praktiknya, kualitas informasi sektor publik di
Indonesia belum baik. Hal ini ditunjukkan dari hasil audit BPK bahwa dari total
84 kemente-rian/lembaga (K/L) dan 466 pemerintah daerah, baru 53 K/L dan 32
pemda yang laporan keuangannya mendapat opini wajar tanpa pengecualian
(Boediono : 2011). Inti dari pelaporan keuangan pemerintah pusat dan daerah
adalah ketertiban dalam penggunaan uang negara sebagai basis dalam
memperbaiki tata kelola pemerintahan (good governance). Oleh karena itu
(permasalahan) ini harus dituntaskan (Boediono : 2011).
Kemudian sistem perpajakan melalui teknologi informasi dalam sistem
informasi d DJP masih menunjukan hasil informasi yang kurang optimal. Hal ini
ditunjukan oleh Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) yang masih menemukan 12
ketidakwajaran dalam pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh pemerintah
pada Laporan Keuangan Pemerintah Pusat (LKPP) tahun 2008. Dalam hasil
pemeriksaan tersebut BPK mencatat masih ada sebagian departemen penting
masih memiliki opini Wajar Dengan Pengecualian (WDP) dan Tidak
Memeberikan Pendapat (TMP) dalam hasil audit laporan keuangannya (Hanif
Kebutuhan akan informasi yang cepat dan akurat sangat diperlukan dalam
proses pengambilan keputusan bisnis. Menurut George and William (2001)
dengan adanya sistem yang baik diharapkan dapat menghasilkan suatu informasi
yang berkualitas tinggi. Diperlukan adanya sistem informasi yang cerdas dan
terpadu serta mampu mengolah data terdistribusi pada jaringan komputer yang
luas dengan dukungan teknologi (Marimin, dkk: 2006).
Diterapkannya Sistem Informasi Direktorat jederal Pajak (SIDJP)
khususnya dalam hal yang berkaitan dengan informasi akuntansi yaitu Program
Aplikasi Modul Negara (MPN), informasi penerimaan pajak dan pelaporan Surat
Pemberitahuan (SPT) dari seluruh Kantor Pelayanan Pajak (KPP) yang dihasilkan
belum menunjukan kualitas yang baik dalam hal ketepatan waktu. Hal ini di
tunjukan dengan Program Aplikasi Modul Penerimaan Negara (MPN) di KPP
yang kemudian tersentralisasi di kantor pusat memiliki kendala kelambatan
perolehan informasi yang diperlukan. Hal ini disebabkan oleh sistem informasi
yang lambat (R. Dhias Prayoga :2012).
Kualitas informasi memiliki hubungan positif dengan proses adopsi SIA
karena kualitas informasi memainkan peran penting dalam proses implementasi
SIA. Ini menunjukkan bahwa organisasi harus memberikan perhatian khusus pada
kualitas informasi melalui penerapan Sistem Informasi Akuntansi yang baik. Hal
ini akan berpengaruh terhadap meningkatnya kinerja serta membantu organisasi
untuk membuat keuntungan (Wongsim and Gao : 2011).
Sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal di mana data
penggunaanya. Sistem informasi didekomposisikan menjadi berbagai subsistem
dasar yang salah satunya adalah Sistem Informasi Akuntansi (Hall:2007).
Penerapan SIA memegang peranan yang sangat penting dalam menghasilkan
informasi keuangan yang berkualitas, karena penerapan sistem informasi
akuntansi dapat memastikan pengambilan keputusan yang lebih baik, sistem
pengendalian internal yang lebih baik, memfasilitasi proses transaksi keuangan,
dan meningkatkan kualitas laporan keuangan (Sajadi, et all: 2008).
Agar peranan tersebut dapat tercapai, maka perusahaan harus
memperhatikan penerapan sistem informasi akuntansi dalam perusahaannya
(Krismiaji, 2002:13). Sistem informasi akuntansi berperan penting dalam
memudahkan manajemen mengelola perusahaan. Sistem informasi akuntansi tidak
hanya digunakan untuk mencatat transaksi keuangan yang telah terjadi saja,
namun sistem informasi akuntansi merupakan alat yang digunakan manajemen
untuk melaksanakan bisnis utama perusahaan (Mulyadi, 2001:31).
SIA dapat di definisikan sebagai kumpulan dari subsistem-subsistem yang
saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk
mengolah data keuangan menjadi informasi keuangan yang diperlukan oleh
pengambil keputusan dalam proses pengambilan keputusan (Azhar Susanto:2004).
Maka dengan adanya sistem informasi akuntansi yang berkualitas maka bisnis
perusahaan akan berjalan dengan baik, karena informasi yang dihasilkan juga
berkualitas.
Direktorat Jenderal Pajak memiliki sistem informasi yang dikembangkan
dan Pembayaran Pajak (MP3) yang sekarang digantikan oleh Modul Penerimaan
Negara (MPN) dan Sistem Informasi Keuangan, Kepegawaian dan Aktiva
(SIKKA). Sistem ini adalah suatu sistem yang terstruktur untuk mengatur
penerimaan, penyetoran, pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai
dengan pelaporan yang berhubungan dengan penerimaan negara (SE –
24/PJ/2010)
Pada kenyataannya, sistem informasi akuntansi pada organisasi publik
belum meunjukkan berkualitas. Hal ini ditunjukkan dengan pernyataan bahwa
kualitas informasi yang buruk dipengaruhi oleh implementasi Sistem Informasi
Akuntansi. Temuan menunjukkan bahwa pelaksanaan Sistem Informasi Akuntansi
dapat menyebabkan pengambilan keputusan oleh manajer, yang lebih baik dan
sistem pengendalian internal lebih efektif, serta peningkatan kualitas laporan
keuangan dan memfasilitasi proses transaksi keuangan (Sabherwal et al:2006).
Kualitas Informasi menjadi salah satu perhatian khusus bagi Direktorat
Jenderal Pajak. Direktorat Jenderal Pajak dapat memonitor dan mengawasi
penerimaan pajak secara on-line melalui sistem Modul Penerimaan Negara,
dimana masih ada kelemahan dalam sistem tersebut (Darmin Nasution, 2007).
Fenomena mengenai sistem informasi akuntasi juga terdapat di KPP Pratama
yaitu pada saat diperlukan laporan tidak dapat diterima pada saat itu pun,
data-data yang diperlukan belum lengkap karena aplikasi yang satu dengan yang lain
nyah tidak terintegrasi (R. Dhias Prayoga :2012).
Menurut Azhar Susanto Sistem Informasi Akuntansi dapat didefinisikan
non fisik yang saling berhubungan dan bekerja satu sama lain secara harmonis
untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi
informasi keuangan. Komponen yang termasuk di dalam sistem informasi
akuntansi terdiri dari hardware, software, brainware, prosedur, database dan
jaringan komunikasi. Hardware terbagi kedalam beberapa bagian seperti bagian
input, bagian pengolahan atau procesor dan memori, bagian output dan bagian
komunikasi. Bagian dari hardware tersebut satu sama lain harus berhubungan dan
bekerjasama secara harmonis atau berintegrasi membentuk hardware sistem
informasi akuntansi. Hardware yang digunakan untuk sistem informasi akuntansi
harus juga sesuai atau harmonis dengan kebutuhan sistem informasi akuntansi
yang diterapkan dan kemampuan keuangan perusahaan (Azhar Susanto : 2004).
Brainware adalah ‘orang’ yang memiliki, membangun dan menjalankan
sistem informasi akuntansi (Azhar Susanto, 2004:85). Prosedur adalah rangkaian
aktivitas yang menghubungkan aktivitas satu dengan aktifitas lainnya. Dalam
sistem informasi akuntansi atau pengolahan transaksi prosedur mengatur
langkah-langkah yang dilakukan dalam siklus pengolahan transaksi. Antara prosedur satu
dan prosedur yang lainnya harus terjalin kerjasama yang harmonis atau bersinergi.
Jangan sampai satu prosedur berjalan sendiri dan tidak terkait dengan prosedur
yang lain (Azhar Susanto, 2004:90). Database dalam arti luas merupakan
data-data yang ada di perusahaan sedangkan dalam arti sempit database merupakan
data-data yang ada dalam komputer. Data-data dalam database (arti sempit) satu
sama lain harus berhubungan secara harmonis atau berintegrasi. Integrasi yang
Jaringan telekomunikasi (network) disebut juga sebagai jaringan
komunikasi data. Pada dasarnya merupakan penggunaan media elektronik atau
sinar untuk memindahkan data dari satu lokasi ke satu atau beberapa lokasi lain.
Komponen-komponen yang digunakan dalam jaringan komunikasi data satu sama
lain harus berintegrasi secara harmonis atau bersinergi membentuk jaringan
komunikasi dalam sistem informasi akuntansi (Azhar Susanto, 2004:92).
Masih menurut Azhar Susanto (2004:84) Software adalah kumpulan dari
program-program yang digunakan untuk menjalankan aplikasi tertentu. Software
terbagi 2 kelompok besar yaitu software sistem dan software aplikasi. Software
sistem terbagi lagi ke dalam beberapa kelompok yaitu sistem operasi, interpreter
dan kompiler. Sedangkan software aplikasi terbagi ke dalam beberapa jenis
software tergantung aplikasi yang akan digunakan. Semua software di atas harus
dapat terintegrasi secara harmonis (bekerja dengan baik).
Fenomena yang terjadi pada KPP Pratama Sumedang berdasarkan survey
pendahuluan, mengenai hardware belum sesuai dengan kebutuhan user. Masalah
yang terjadi pada software adalahselalu bermasalah dengan virus dan aplikasinya
masih terdapat adanya stand alone (R. Dhias Prayoga: 2012).
Penerapan dan pengembangan sistem informasi di setiap organisasi guna
mecapai tujuan yang diharapkan tidak terlepas dari keterlibatan dukungan
manjaemen puncak (Sadatamrul: 2004). Manajemen puncak dalam organisasi
harus mendapatkan pengetahuan tentang kualitas informasi yang tepat dalam
penerapan Sistem Informasi Akuntansi guna meningkatkan kinerja serta
Jeyaraj, Charles Chowa:2006). Manajemen puncak pada perusahaan harus
mengetahui dan memahami secara penuh mengapa perusahaan mengadopsi sistem
informasi yang baik, karena akan berhubungan erat dengan strategi yang
digunakan untuk meningkatkan daya saing perusahaan (Kim:2007).
Sistem informasi akuntansi mempunyai peran penting dalam
menyediakan informasi bagi perusahaan/organisasi terutama mengenai informasi
laporan keuangan dibutuhkan oleh berbagai macam pihak yang berkepentingan,
terutama pihak-pihak luar perusahaan seperti pemerintah, dan pihak yang
memerlukan informasi. Untuk mencapai keberhasilan sistem sangat diperlukan
peningkatan komitmen dari manajemen sekaligus keterlibatan manajemen
sekaligus pemakai dalam upaya pengembangan sistem informasi, sehingga
pemakai dapat menerima dan menggunakan sistem informasi yang dikembangkan
dan akhirnya dapat meningkatkan kepuasan pemakai (Elfreda Aplonia :2004).
Dukungan manajemen dalam pengembangan sistem informasi akuntansi
dapat berupa bentuk berkomitmen pada waktu, biaya, dan sumber daya untuk
mendukung pengembangan sistem informasi agar terjadi kemitraan pada jangka
panjang dan perusahaan juga dapat berlangsung berproses secara stabil. Salah satu
hal yang penting bagi manajemen puncak dalam menjalankan bisnis adalah harus
dapat selalu mengembangkan dan menciptakan satu nilai bagi perusahaan agar
dapat meningkatkan kinerja organisasi (Chen dan Paulraj :2004).
Top manajemen merupakan pihak yang bertanggungjawab atas
penyediaan pedoman umum bagi kegiatan sistem informasi dalam organisasinya.
organisasi dapat menjadi suatu faktor yang sangat penting dalam menentukan
keberhasilan semua kegiatan yang berkaitan dengan sistem informasi
(Hasmi:2004). Fenomena mengenai kurangnya dukungan manajemen terlihat
masih banyaknya pegawai yang belum dapat mengoperasi komputer (R. Dhias
Prayoga:2012).
Berdasarkan latar belakang yang dipaparkan diatas, penulis tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Dukungan Manajemen Terhadap Sistem Informasi Akuntansi Dan Implikasinya Pada Kualitas Informasi” (Survey Pada KPP di Kanwil Jawa Barat 1).
1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah 1.2.1 Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan diatas, penulis
mengidentifikasi masalah antara lain sebagai berikut:
1. Dukungan manajemen puncak yang belum optimal pada pengembangan
sistem informasi akuntansi dikarenakan tidak semua pegawai dapat
mengoperasikan komputer.
2. Teknologi jaringan yang lambat mengakibatkan sistem informasi akuntansi
tidak tersedia pada saat itu pun.
3. Sofware MPN di KPP seringkali tidak dapat digunakan ketika kantor pusat
sedang melakukan maintenance (pemeliharaan).
4. Keakuratan sistem informasi yang diperlukan agar mencapai tingkat kualitas
1.2.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, timbul
beberapa pertanyaan yang merupakan rumusan masalah dari penelitian ini, yaitu:
1. Bagaimana Dukungan Manajemen Puncak pada KPP di Kanwil Jawa Barat 1
2. Bagaimana Sistem Informasi Akuntansi pada KPP di Kanwil Jawa Barat 1
3. Bagaimana Kualitas Informasi yang dihasilkan KPP di Kanwil Jawa Barat 1
4. Seberapa Besar Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak terhadap Sistem
Informasi Akuntansi dan Implikasinya pada Kualitas Informasi pada KPP di
Kanwil Jawa Barat 1.
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian
Maksud penulis melakukan penelitian ini untuk mengumpulkan data dan
informasi yang menjadi titik perhatian dalam penelitian ini adalah Dukungan
Manajemen Puncak, Sistem Informasi Akuntansi, dan Kualitas Informasi.
1.3.2 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui Dukungan Manajemen Puncak pada KPP di Kanwil Jawa
Barat 1
2. Untuk mengetahui Sistem Informasi Akuntansi KPP di Kanwil Jawa Barat 1
3. Untuk mengetahui Kualitas Informasi yang dihasilkan KPP di Kanwil Jawa
Barat 1
4. Untuk mengetahui Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak terhadap Sistem
Informasi Akuntansi dan Implikasinya pada Kualitas Informasi KPP KPP di
1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Praktis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi mengenai
Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak terhadap Sistem Informasi Akuntansi
dan Implikasinya pada Kualitas Informasi KPP di Kantor Wilayah Jawa Barat 1.
1.4.2 Kegunaan Akademis
1. Bagi Peneliti
Peneliti mengharapkan hasil penelitian dapat bermanfaat dan selain itu untuk
menambahkan pengetahuan, dan juga memperoleh gambaran langsung
mengenai Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak terhadap Sistem
Informasi Akuntansi dan Implikasinya pada Kualitas Informasi KPP di
Kanwil Jawa Barat 1.
2. Bagi Instansi
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan dari sisi akademis
mengenai Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak terhadap Sistem
Informasi Akuntansi dan Implikasinya pada Kualitas Informasi KPP di
Kanwil Jawa Barat 1.
3. Bagi Peneliti Lain
Peneliti mengharapkan hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan
tambahan pertimbangan dan pemikiran dalam penelitian lebih lanjut dalam
bidang yang sama, yaitu Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak terhadap
Sistem Informasi Akuntansi dan Implikasinya pada Kualitas Informasi KPP
1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian 1.5.1 Lokasi Penelitian
Dalam penelitian ini penulis berencana melaksanakan penelitian pada
[image:26.595.113.512.232.560.2]Kantor Pelayanan Pajak di Kanwil Jawa Barat 1
Tabel 1.1 Lokasi Penelitian
No Nama KPP Alamat
1. KPP Pratama Bandung Karees Jl. Ibrahim Adjie No. 372
2. KPP Pratama Bandung Cicadas Jl. Soekarno Hatta N0.781
3. KPP Pratama Bandung Tegalega Jl. Soekarno Hatta No. 216
4. KPP Pratama Bandung Cibeunying Jl. Purnawarman No. 19-21
5. KPP Pratama Bandung Bojonegara Jl. Ir. Sutami No. 1
6. KPP Pratama Bandung Cimahi Jl. Amir Mahmud No.574
7. KPP Pratama Bandung Soreang Jl. Raya Cimareme No. 205
8. KPP Pratama Bandung Sumedang Jl. Ibrahim Adjie No.372
9. KPP Pratama Bandung Majalaya Jl. Peta No.7 Lingkar Selatan
1.5.2 Waktu Penelitian
Adapun waktu pelaksanaan penelitian adalah dimulai pada bulan Maret
[image:27.595.107.516.209.465.2]2012 sampai dengan Agustus 2012.
Tabel 1.2 Waktu Penelitian
Tahap Prosedur
Bulan April 2012 Mei 2012 Juni 2012 Juli 2012 Agust 2012 I
Tahap Persiapan :
1.Membuat outline dan proposal UP 2.Bimbingan dengan dosen pembimbing 3.Mengambil formulir penyusunan UP 4.Menentukan tempat penelitian
II
Tahap Pelaksanaan :
1.Mengajukan outline dan proposal Up 2.Meminta surat pengantar ke Kanwil DJP Jabar I
3.Penelitian di Kantor Pelayanan Pajak 4.Penyusunan skripsi
III
Tahap Pelaporan :
1.Menyiapkan draft skripsi 2.Sidang akhir skripsi
14 BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka
2.1.1 Dukungan Manajemen Puncak ( Top Manajemen Support) 2.1.1.1 Pengertian Dukungan Manajemen Puncak
Setiap oganisasi dalam usaha mencapai tujuan, dan mengukurnya
sampai sejauh mana keberhasilan yang dapat dicapai, dan itu memerlukan
dukungan manajemen puncak.
Menurut Chen dan Paulraj (2004) mendefinisikan dukungan manajemen
puncak sebagai berikut:
“Berkomitmen pada waktu, biaya, dan sumber daya untuk mendukung supplier agar terjadi kemitraan pada jangka panjang dan perusahaan juga dapat berlangsung berproses secara stabil. Salah satu hal yang penting bagi manajemen puncak dalam menjalankan bisnis adalah harus dapat selalu mengembangkan dan menciptakan satu nilai bagi perusahaan agar dapat meningkatkan kinerja organisasi.”
Sedangkan dukungan manajemen puncak menurut Hasmi (2004) menurut
adalah sebagai berikut:
“Pihak yang bertanggungjawab atas penyediaan pedoman umum bagi kegiatan sistem informasi. Tingkat dukungan yang diberikan oleh manajemen puncak bagi sistem informasi organisasi dapat menjadi suatu faktor yang sangat penting dalam menentukan keberhasilan semua kegiatan yang berkaitan dengan sistem informasi”
Berdasarkan definisi-definisi diatas maka disimpulkan bahwa dukungan
manajemen pucak adalah pihak yang bertanggung jawab atas penyediaan
pedoman dengan komitmen dalam hal waktu, biaya, dan sumber daya untuk
2.1.1.2 Indikator Dukungan Manajemen Puncak (top management support)
Adapun komponen – komponen Dukungan Manajemen Puncak menurut
Chen dan Paulraj (2004) adalah sebagai berikut :
1. Decision Quality (Keputusan yang berkualitas)
Keputusan yang berkualitas adalah inti dari semua perencanaan adalah pengambilan keputusan, suatu pemilihan cara bertindak. Dalam hubungan ini kita melihat keputusan sebagai suatu cara bertindak yang dipilih oleh manajer sebagai suatu yang paling efektif, berarti penempatan untuk mencapai sasaran dan pemecahan masalah. Sesuai keinginan dan harapan.
2. Decision Acceptance (Penerimaan Keputusan)
Penerimaan keputusan adalah suatu reaksi terhadap beberapa solusi
alternatif yang dilakukan secara sadar dengan cara menganalisa
kemungkinan-kemungkinan dari alternatif tersebut bersama
konsekuensinya. Setiap keputusan akan membuat pilihan terakhir, dapat
berupa tindakan atau opini.
3. Satisfaction with the Decision Process (Kepuasan dengan proses
Keputusan)
Kepuasan dengan proses keputusan bahwa kepuasan sebagai respon
emosional menunjukkan perasaan yang menyenangkan berkaitan dengan
4. Development of Participant Skills (Membangun keahlian partisipan).
Membangun keahlian partisipan adalah keterlibatan mental dan emosi
serta pisik pegawai dalam memberikan respon terhadap kegiatan yang
dilaksanakan dalam proses pengambilan keputusan serta mendukung
pencapaian tujuan dan bertanggung jawab atas keterlibatannya.
2.1.2 Sistem Informasi Akuntansi (Accounting Information System) 2.1.2.1 Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Definisi sistem menurut James A. Hall (2007:6) adalah sebagai berikut: “Sistem adalah kelompok dari dua atau lebih komponen atau subsistem
yang saling berhubungan yang berfungsi dengan tujuan yang sama”
Sedangkan definisi sistem menurut Azhar Susanto (2009:18) adalah
sebagai berikut:
“Sistem adalah kumpulam/group dari subsistem/bagian/komponen apapun baik phisik ataupun non-phisik yang saling berhubungan satu smaa lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mencapai tujuan tertentu”
Definisi informasi menurut Mardi (2011:13) adalah sebagai berikut:
“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi yang menerimanya”
Kemudian definisi informasi menurut Marhall B. Romney & Paul J.
steinbart (2011:25) adalah sebagai berikut:
Definisi Sistem Informasi menurut James A. Hall (2007:4) adalah
sebagai berikut “Sistem informasi adalah serangkaian prosedur formal dimana
data dikumpulkan diproses menjadi informasi dan di distribusikan ke para
pengguna”
Sedangkan definsi Sistem Informasi menurut Laudon dalam Azhar
Susanto (2009:55) adalah sebagai berikut :
“Sistem Informasi merupakan komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, pengendalian, dan untuk memberikan gambaran aktivitas didalam perusahaan”
Definisi Sistem Informasi Akuntansi menurut George H. Bodnar &
William S. Hopwood (2006:3) adalah sebagai berikut:
“Sistem Informasi Akuntansi merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi”
Sedangkan definisi Sistem Informasi Akuntansi menurut Azhar
Susanto(2009:124) adalah sebagai berikut :
“Sistem Informasi Akuntansi dapat di definisikan sebagai kumpulan dari subsistem-subsistem yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis untuk mengolah data keuangan menjadi informasi keuangan yang diperlukan oleh pengambil keputusan dalam proses pengambilan keputusan”.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas maka sistem informasi akuntansi
adalahkumpulan dari sumber-sumber seperti orang dan peralatan yang dirancang
untuk mentransformasikan data keuangan dan data lainnya menjadi informasi, dan
2.1.2.2 Indikator Sistem Informasi Akuntansi
Adapun komponen – komponen Sistem Informasi Akuntansi menurut
Azhar Susanto (2009:139-245), adalah sebagai berikut :
1. Hardware
Hardware merupakan peralatan phisik yang dapat digunakan untuk
mengumpulkan, memasukan, memproses, menyimpan dan mengeluarkan hasil
pengolahan data dalam bentuk Informasi. Bagian–bagian hardware terdiri atas:
a. Bagian Input (Input device)
Peralatan input merupakan alat-alat yang dapat digunakan untuk
memasukan data kedalam komputer seperti, keyboard, mouse, scanner, dll.
b. Bagian Pengolahan Utama dan Memori
CPU (Central Prossesing Unit) yang selama ini mungkin kita kenal adalah
merupakan rumah atau (box) dari komponen-komponen lainnya, seperti :
1) Processor (otak computer)
2) Memory
3) Motherboard
4) Hardisk
5) Floppy disk
6) CD ROM
7) Expansion slot
8) Devices controller (multi I/O, VGA card, Sound card)
9) Komponen lainnya (fan, baterai, conector, dll)
c. Bagian Output ( Output Device )
Peralatan Output merupakan peralatan – peralatan yang digunakan untuk
mengeluarkan informasi hasil pengolahan data. Beberapa macam peralatan
output yang sering digunakan seperti : printer, layar monitor, speaker
LCD, dll.
d. Bagian komunikasi
Peralatan komunikasi adalah peralatan yang harus digunakan agar
komunikasi data bisa berjalan dengan baik. Seperti, Network card untuk
LAN, wireless LAN, dan lain-lain.
2. Software
Software adalah kumpulan dari program-program yang digunakan untuk
menjalankan aplikasi tertentu pada Komputer, sedangkan program merupakan
kumpulan dari perintah-perintah komputer yang tersusun secara sistematis.
Pengelompokan software meliputi :
a. Operating system (sistem operasi)
Berfungsi untuk mengendalikan hubungan antara komponen-komponen
yang terpasang dalam Komputer. Misalnya antara keyboard dengan CPU,
Layar monitor, dan lain-lain. Contohnya : Microsoft Windows, Linux, dll.
b. Interpreter dan comlier
1) Interpreter merupakan software yang berfungsi sebagai penterjemah
bahasa yang dimengerti manusia kedalam bahasa komputer atau
bahasa mesin perintah per perintah. Contoh : Microsoft access,
2) Complier (komplier) untuk menterjemahkan bahasa manusia kedalam
bahasa komputer secara langsung satu file.
c. Perangkat lunak aplikasi
Merupakan software jadi yang siap untuk digunakan. Software ini dibuat
oleh perusahaan perangkat lunak (software house) baik dalam maupun luar
negeri. Quicken merupakan salah satu contoh software sistem informasi
akuntansi yang sangat baik.
3. Brainware
a. SDM Sistem Informasi dan Organisasi
Sumber Daya Manusia SIA merupakan sumber daya yang terlibat dalam
pembuatan sistem informasi. Pengumpulan dan pengolahan data,
pendistribusian dan pemanfaatan informasi yang dihasilkan oleh sistem
informasi tersebut. Brainware dikelompokan sebagai berikut :
1) Pemilik sistem informasi
Pemilik sistem informasi merupakan sponsor terhadap
dikembangkannya sistem informasi. Selain bertanggung jawab terhadap
biaya dan waktu yang digunakan untuk pengembangan SI pemilik juga
berperan sebagai penentu apakah sistem tersebut diterima atau ditolak.
2) Pemakai sistem informasi
Biasanya para pemakai merupakan orang yang hanya akan
menggunakan sistem informasi yang telah di kembangkan (end user)
kesempatan yang harus diambil, kebutuhan yang harus dipenuhi,
batasan-batasan bisnis yang harus termuat dalam sistem informasi.
4. Prosedur
Prosedur merupakan rangkaian aktivitas atau kegiatan yang dilakukan secara
berulan-ulang dengan cara yang sama. Prosedur merupakan komponen dari
sistem informasi akuntansi yang sering dilupakan, padahal tanpa prosedur yang
benar, sistem informasi sehebat apapun akan menghadapi resiko tidak berjalan
sebagaimana yang diharapkan. Prosedur penting dimiliki suatu organisasi agar
segala sesuatu dapat dilakukan secara seragam. Pada dasarnya melakukan
sesuatu kegiatan berdasarkan Informasi yang masuk dalam persepsi yang
dimiliki tentang informasi tersebut, karena itu aktivitas merupakan fungsi dari
sistem informasi. Aktivitas bisnis merupakan kegiatan yang dilakukan
sehari-hari untuk mendukung tujuan organisasi, sedangkan aktivitas sistem informasi
merupakan kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk mendukung jalannya
bisnis perusahaan agar berjalan dengan baik. Fungsi merupakan kumpulan
aktivitas yang mendukung operasi bisnis suatu organisasi. Mereka biasanya
meliputi beberapa aktivitas berbeda yang saling membantu untuk hal-hal yang
sifatnya lebih umum.
5. Database dan Sistem Manajemen Database
Sistem database merupakan sistem pencatatan dengan menggunakan komputer
yang memiliki tujuan untuk memelihara informasi agar selalu siap pada saat
a. Media dan Sistem penyimpanan data
Media dan system penyimpanan data terdiri dari dua :
1) Media penyimpanan data berurutan – melalui media ini record-record
data akan dibaca dengan cara yang sama dengan saat penyimpanan.
Sebagai contoh adalah pita magnetic (magnetic tape).
2) Media penyimpanan secara langsung – memungkinkan pemakai (user)
membaca data dalam urutan yang dibutuhkan tanpa perlu memperhatikan
urutan penyusunan secara physic dari media penyimpanan data tersebut.
b. Sistem Pengolahan
Ada dua cara pengolahan data yaitu :
1) Pengolahan secara Batch (mengumpulkan terlebih dahulu)
2) Pengolahan secara On-line
c. Organisasi Database
1) Organisasi data pada database tradisional
Memiliki tujuan agar sistem informasi secara efektif memberikan
informasi yang akurat, relevan, tepat waktu dan lengkap. Tapi ada
beberapa kelemahan dalam sistem ini seperti:
a) Data rangkap dan tidak konsisten
b) Kesulitan mengakses data
c) Data terisolasi
d) Data sulit diakses secara bersamaan
e) Masalah keamanan data
2) Organisasi database modern
Memberikan banyak keuntungan bagi implementasi Sistem Informasi
Akuntansi.
d. Model-model data.
Secara umum model data terbagi dalam beberapa model yaitu :
1) Model hierarki – model data yang menggambarkan hubungan antara data
berdasarkan tingkatnya.
2) Model network– model data yang menggambarkan hubungan antara data
berdasarkan kepentingannya.
3) Model relasi – model data yang disusun berdasarkan pada hubungan
antar dua entitas/ organisasi.
6. Teknologi Jaringan Telekomunikasi
a. Perkembangan teknologi jaringan komunikasi
1) Penggabungan computer dan komunikasi
2) Jaringan informasi superhighway
b. Komponen-komponen dan fungsi dari sistem telekomunikasi
c. Topologi jaringan telekomunikasi
Ada empat topologi jaringan yang digunakan yaitu :
1) Star network
2) Bus network
3) Ring network
d. Jaringan berdasarkan Geografi
1) LAN (Local Area Network)
Merupakan jaringan yang ada pada lokasi tertentu misalnya suatu ruang
atau suatu gedung.
2) WAN (Wide Area Network)
Merupakan jaringan yang tersebar ke beberapa lokasi. Atau bias juga di
bilang kalau WAN adalah kumpulan dari beberapa LAN yang
terhubung secara On-line melalui modem atau internet.
e. Penggunaan telekomunikasi
1) , data conferencing dan video converencing
2) Surat elektronik ( elektronik mail)
3) Surat suara (voice mail)
4) Mesin fax
5) Layanan informasi digital
6) Teleconferencing Perpindahan data secara elektronik
7) Perangkat untuk kerja berkelompok (groupware)
7. Modul Penerimaan Negara
Adalah suatu sistem yang terstruktur untuk mengatur proses penerimaan,
penyetoran, pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran, sampai dengan
pelaporan yang berhubungan dengan penerimaan negara.
8. Sistem Informasi Keuangan, Kepegawaian dan Aktiva
Adalah suatu sistem digunakan untuk melaporkan data dan aktivitas pegawai
2.1.3 Kualitas Informasi (Information Quality) 2.1.3.1 Pengertian Informasi
Tujuan utama akuntansi adalah menyediakan informasi yang berguna
untuk pengambil keputusan. Hasil akhir informasi akuntansi adalah keputusan
yang dibuat oleh pengguna informasi yang memiliki kepentingan dalam kinerja
keuangan perusahaan.
Menurut Mardi (2011:13) memberikan penjelaskan informasi sebagai
berikut, “Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna
dan lebih berarti bagi yang menerimanya”
Bodnar & Hopwood (2010:40), memberikan penjelasan mengenai
informasi akuntansi sebagai berikut :
“Dimana cara kita mengukur dan mengkomunikasikan peristiwa ekonomi. engelola bisnis, melakukan investasi, atau memantau bagaimana menerima dan menggunakan pendapatan dengan konsep-konsep akuntansi dan informasi akuntansi”
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas maka kesimpulan informasi
akuntasi adalah data yang telah diolah melalui suatu proses menjadi suatu bentuk
yang lebih bernilai dan berguna bagi yang menerimanya serta dapat digunakan
sebagai dasar dalam pengambilan keputusan baik pada saat ini maupun dimasa
2.1.3.2 Pengertian Kualitas Informasi
Menurut Shiper dan Vincent dalam (Bavega:2003) menjelaskan
bahwa :
“Kualitas informasi akuntansi merupakan konsep kompleks dan memiliki banyak definisi. Literatur tentang kualitas kualitas informasi akuntansi keuangan terletak di berbagai bidang seperti relevansi nilai informasi akuntansi, konservatisme akuntansi, dan manajemen laba. Keputusan kegunaan adalah ciri utama kualitas akuntansi keuangan seperti menangkap nilai informasi akuntansi bagi pihak yang berkepentingan dalam membuat keputusan mereka.”
Sedangkan Menurut Mc. Leod dalam Azhar Susanto (2009:40)
menjelaskan tentang kualitas informasi sebagai berikut, “Informasi dikatakan
berkualitas apabila memiliki ciri-ciri yaitu seperti : Akurat, relevan, tepat waktu, dan lengkap.”
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas maka kesimpulan kualitas
informasi akuntansi adalah data yang telah diolah melalui suatu proses
menjadi suatu bentuk yang lebih bernilai dan berguna bagi yang
menerimanya serta dapat digunakan sebagai dasar dalam pengambilan
keputusan baik pada saat ini maupun dimasa yang akan datang dan sangat
penting bagi pihak yang berkepentingan dalam membuat keputusan.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pengertian Kualitas Informasi
2.1.3.3 Indikator Kualitas Informasi
Menurut Mc. Leod Mc. Leod & Schell (2007:46) mengatakan bahwa suatu
informasi yang berkualitas harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
1. Akurat
Artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang sebenarnya.
Pengujian terhadap hal ini biasanya dilakukan melalui pengujian yang
dilakukan oleh dua orang atau lebih yang berbeda dan apabila hasil
pengujian tersebut menghasilkan hasil yang sama maka dianggap data
tersebut akurat.
2. Tepat Waktu
Artinya informasi itu harus tersedia atau ada pada saat informasi tersebut
diperlukan, tidak besok atau beberapa jam lagi.
3. Relevan
Artinya informasi yang diberikan harus sesuai dengan yang dibutuhkan.
Kalau kebutuhan informasi ini untuk suatu organisasi maka informasi
tersebut harus sesuai dengan kebutuhan informasi diberbagai tingkatan dan
bagian yang ada dalam organisasi tersebut.
4. Lengkap
Artinya informasi harus diberikan secara lengkap. Misalnya informasi
tentang penjualan tidak ada bulannya atau tidak ada data fakturnya.
Adapun karakteristik kualitatif laporan keuangan menurut Kieso et all
1. Relevansi
Informasi akuntansi harus mampu membuat perbedaan dalam suatu
keputusan. Informasi yang tidak ada bantalan maka suatu keputusan
dikatakan tidak relevan.
a. Nilai prediktif
Informasi keuangan memiliki nilai prediktif sebagai masukan dalam
proses prediksi yang digunakan oleh investor dalam membentuk
ekspektasi mereka sendiri tentang masa depan.
b. Nilai konfirmasi
Informasi yang relevan juga membantu pengguna mengkonfirmasi atau
mengoreksi harapan sebelumnya, dan memiliki nilai conformatory.
2. Representasi setia
Representasi Setia berarti bahwa angka dan deskripsi sesuai dengan apa
yang benar-benar ada atau terjadi. Representasi setia adalah suatu keharusan
karena sebagian besar pengguna tidak memiliki waktu atau keahlian untuk
mengevaluasi isi informasi faktual.
a. Kelengkapan
Kelengkapan berarti bahwa semua informasi yang diperlukan untuk
representasi setia disediakan. Sebuah kelalaian dapat menyebabkan
informasi palsu atau menyesatkan dan dengan demikian tidak akan
b. Kenetralan
Netralitas berarti bahwa perusahaan tidak dapat memilih informasi untuk
mendukung satu set pihak yang berkepentingan atas yang lain.
c. Bebas dari Kesalahan
Informasi yang bebas dari kesalahan akan menjadi lebih
akurat (representasi setia).
3. Meningkatkan Kualitas
Karakteristik kualitatif yang meningkatkan saling melengkapi dengan
karakteristik kualitatif yang mendasar. Karakteristik ini membedakan
informasi yang lebih-kurang berguna dari informasi yang berguna.
a. Komparabilitas
Informasi yang diukur dan dilaporkan dengan cara yang sama untuk
perusahaan yang berbeda dianggap sebanding. Komparabilitas
memungkinkan pengguna untuk mengidentifikasi similiarities nyata dan
perbedaan dalam peristiwa-peristiwa ekonomi antara perusahaan.
b. Pemastian
Pemastian terjadi ketika tindakan independen, dengan menggunakan
metode yang sama, memperoleh hasil yang sama.
c. Ketepatan waktu
Ketepatan waktu berarti memiliki informasi yang tersedia bagi para
pengambil keputusan sebelum kehilangan kapasitasnya untuk
dapat meningkatkan kapasitasnya untuk mempengaruhi keputusan, dan
kurangnya ketepatan waktu dapat merampok informasi usefullness nya.
d. Understandability.
Para pembuat keputusan sangat luas dalam jenis keputusan yang mereka
buat, bagaimana mereka membuat keputusan, informasi yang sudah
mereka miliki atau dapat memperoleh dari sumber lain, dan kemampuan
mereka untuk memproses informasi. Untuk informasi yang akan berguna,
harus ada koneksi (hubungan) antara pengguna dan keputusan yang
mereka buat.
2.1.4 Keterkaitan Variabel Penelitian
2.1.4.1 Hubungan Dukungan Manajemen Puncak dengan Sistem Informasi Akuntansi Direktorat Jenderal Pajak
Rajiv Sabherwal dan Anand Jeyaraj (2006) bahwa dukungan manajemen
berpengaruh pada penerapan sistem informasi akuntansi, yaitu sebagai berikut:
“sistem informasi (kepuasan pengguna, penggunaan sistem, manfaat pengguna, kualitas sistem), dan hubungan ini dengan IS berhasil dengan empat konstruksi userrelated (pengalaman pengguna dengan ISS, pelatihan pengguna di ISS, sikap pengguna terhadap ISS, dan partisipasi pengguna dalam pengembangan dari spesifik IS) dan dua konstruksi yang mewakili konteks (top-manajemen dukungan untuk Iss).”
2.1.4.2 Hubungan Sistem Informasi Akuntansi dengan Kualitas Informasi
Manirath Wongsim dan Jing Gao (2011) menyatakan bahwa Penerapan
Sistem Informasi Akuntansi berpengaruh Terhadap Kualitas Informasi, yaitu
“Informasi dimensi Kualitas memiliki hubungan positif dengan proses Sistem Informasi Akuntansi adopsi. Selanjutnya, Informasi dimensi Kualitas memainkan peran penting dalam proses adopsi AIS”
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan kurang lebih sebagai berikut:
Dimensi Kualitas Informasi memiliki hubungan yang positif dengan proses adopsi
Sistem Informasi Akuntansi. Kemudian, dimensi Kualitas Informasi memainkan
peranan yang penting dalam proses adopsi Sistem Informasi Akuntansi.
2.2 Penelitian Terdahulu
Dari penelitian yang dilakukan sebelumnya oleh para peneliti-peneliti
terdahulu menghasilkan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh dukungan
Manajemen yaitu sebagai berikut (Top Management Support) Terhadap
Penerapan Sistem Informasi Akuntansi(Accounting Information System
Implementation) dan juga kesimpulan penelitian tentang pengaruh Penerapan
Sistem Informasi Akuntansi yaitu sebagai berikut (Accounting Information System
Implementation) terhadap Kualitas Informasi (Quality Information). Yaitu sebagai
berikut :
[image:45.595.109.510.546.751.2]Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu
No Nama Judul Kesimpulan
1 Rajiv Sabherwal, Anand Jeyaraj, Charles Chowa Information System Success:
Individual and
Organizational
Determinants
This model explains interrelationships
among four constructs representing
the success of a specific information
system (user satisfaction, system use,
perceived usefulness, system quality),
2006 success constructs with four
userrelated constructs (user
experiance with ISs, user training in
ISs, user attitude towards ISs, and
user participation in the development
of the specific IS) and two constructs
representing the context (top-management support for Iss and facilitating conditions for ISs).
2 Rajeev Sharma, Philip Yetton. MIS Quarterly research
Vol.27 No.4,
p 533-555,
December
2003
The Contingent
Effects of
Management
Support and Task
Interdependence
on Successful
Information
Systems
Implementation
The literature suggests a complex
relationship between management support and implementation success. The empirical literature typically
hypothesizes and tests a simple main
efeects model. Management support is
considered to be a critical factor in the
successful implementation of
information systems innovations.
3
William H. D
Ephraim R.
Information
System Success :
McLean
Information
System
Research The
Institute of
Management
Science 1992
The Quest for the
Dependent
Variable
System success has been an elusive one to define. This taxonomy posist six major dimensions or categories of
Accounting Information System
success, system quality, Information Quality, use, user satisfaction, individual impact and organizational
impact.
4
Andreas I.
Nicolau
International
Journal of
Accounting
Information
System ( 91 –
105 ) 2000
A Contigency
Model of
Perceived
Effectiveness in
Accounting
Information
Systems :
Organizational
Coordination and
Control Effects
Results of the empirical study
indicated that, as hypothesized, the fit
between the accounting system design
and the contingency factors resulted
in a more successful system.
Specifically, system fit was a
significant factor that explained
variations in perceived AIS
effectiveness, as measured by decision
makers perceived satisfaction with the
accuracy and monitoring effectiveness
of output information. The effect of
satisfaction with the perceived
Quality Of Information content in system outputs, was only marginally significant.
5
Enrique
Bonson
Maria Pilar
Martin Zamora, Tomas Escobar Rodriguez Journal
Revista de
Contabilidad
vol. 3 no. 6
2000
The Improvement
of Accounting
Information
System Trough
The Integration of
Emerging
Technologies
The Accounting Information System
can be considered as the basic
support to satisfy demands for
information during the decision
making process. This paper, on the
one hand, describes the characteristic that These Systems
should have in each of their operational phases in order to increase the quantity and Quality Of Information. 6 Unknown Research 2003 Information
Quality for a
University
Accounting
Information
System
This case study has identified
evidence that poor Information Quality and usability in staff work requirements influences the adoption
7
Ivana Mamic
Sacer,
Katarina
Zager,
Boris Tusek
IADIS –
International
Confrence
E-Commerce
2006
Accounting
Information System’s Quality
as the Ground for
Quality Bussiness
Reporting
Goals of this research are tested
using several scientific empirical
methods: deductive and logical
methods for shaping authors’
attitudes on the basis of theory and
practice cognition; inductive method,
as well as generalisation method, are
used for shaping general conclusions
on the connection between an AIS
and business reporting on the basis
of characteristics of AISsOutputs (Accounting Information); comparative method is used for the
comparison of authors’ empirical
survey results and international experience; and finally, the questionnaire and statistic methods
are used for getting information on the state in Croatian companies.
8
H. Sajadi, Ph.
D
Et all
International
Evaluation of the
Effectiveness of
Accounting
Information
The findings of the research indicated that implementation of
Accounting Information Systems
Journal of
Information
Science and
Technology
vol.6 no. 2
System by managers, more effective internal
control systems, enhancement of the
Quality Of Financial Reports and facilitating financial transaction processes. 9 Mahdi Salehi, Vahab Rostami, Abdolkarim dam International
Journal of
Economics
and Finance
Vol. 2 no, 2
May 2010
Usefulness of
Accounting
Information
System in
Emerging
Economy :
Empirical
Evidence of Iran
The results of this study showed that
AIS improve Financial Statements And Reporting Correctness in Iran. The major weakness of AISin Iran as follow: in is not affected to Iranian
accounting standards, it is not
confirms with other financial and
managerial systems, it is not covers
all information needs have company
and financial information and it is not
covers all management levels
information in Iran.
10 Manirath Wongsim, Jing Gao IBIMA Publishing Exploring Information
Quality in
Accounting
Information
System Adoption
This study investigates Information Quality dimensions in Accounting Information Systems adoption. The overall results indicate that IQ
2011 processes. Furthermore, IQ
dimensions play a vital role in the process of AIS adoption.This evidence suggests that organisations
should obtain knowledge of
appropriate Information Quality
dimensions for Accounting Information Systems adoption to improve work performance as well as
help organisations to make profits.
2.3 Kerangka Pemikiran
2.3.1 Pengaruh Dukungan Manajemen Puncak Terhadap Sistem Informasi Akuntansi
Organisasi adalah pembinaan hubungan wewenang dan dimaksudkan
untuk mencapai koordinasi yang struktural, baik secara vertikal, maupun secara
horizontal diantara posisi–posisi yang telah diserahi tugas–tugas khusus yang
dibutuhkan untuk mencapai tujuan bersama. Jadi organisasi adalah hubungan
struktural yang mengikat/menyatukan perusahaan dan kerangka dasar tempat
individu–individu berusaha, dikoordinasi (Koontz & Donnel:2010). Sedangkan
menurut Selznick (2010) organisasi adalah suatu sistem yang dinamis yang selalu
berubah dan menyesuaikan diri dengan tekanan internal dan ekstern dan selalu
Keberhasilan suatu sistem informasi tertentu (kepuasan pengguna,
penggunaan sistem, dirasakan kegunaan, kualitas sistem), dan hubungan IS
keberhasilan konstruk dengan empat pengguna yang terkait dengan
konstruksi (pengguna pengalaman dengan ISS, pelatihan pengguna di ISS,
pengguna sikap terhadap ISS, dan partisipasi pengguna dalam
pengembangan tertentu IS) dan dua konstruksi yang mewakili konteks
(top-manajemen dukungan untuk ISS dan memfasilitasi kondisi untuk ISS). (Rajiv
Sabherwal and Anand Jeyaraj: 2006).
Sistem informasi sebagai salah satu komponen organisasi
didekomposisikan menjadi dua subsistem dasar, salah satunya adalah Sistem
Informasi Akuntansi (SIA). Dekomposisi sistem merupakan proses membagi
sistem menjadi berbagai bagian subsistem yang lebih kecil untuk menyajikan,
melihat, dan memahami berbagai hubungan antara subsistem (Hall:2007). SIA
merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang
untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi (Bodnar &
Hopwood: 2010).
2.3.2 Pengaruh Sistem Informasi akuntansi terhadap Kualitas Informasi
Menurut Ivana Mamic (2006) bahwa informasi akuntansi yang berkualitas
dihasilkan oleh Sistem Informasi Akuntansi (SIA) yang mengoptimalkan operasi
sistem akuntansinya, karena Sistem informasi akuntansi yang berkualitas akan
dijadikan manajer untuk pengambilan keputusan, perencanaan, dan pengendalian.
Dan juga sistem informasi akuntansi yang berkualitas akan menghasilkan
Sistem informasi akuntansi bervariasi antara satu perusahaan dengan
perusahaan lainnya walaupun satu jenis. Sistem informasi akuntansi mengolah
data dalam jumlah besar karena didalamnya meliputi berbagai aktivitas
pengolahan transaksi seperti aktivitas pengumpulan data, pengolahan,
penyimpanan, dan dokumentasi diberbagai fungsi operasi atau bagian suatu
organisasi. Jadi walaupun sistem informasi akuntansi mengadopsi konsep
informasi yang berkualitas akan tetapi bobot aktivitasnya lebih banyak
berorientasi kepada pengolahan data. (Azhar Susanto, 2010)
Menurut Hongjiang Xu (2009) bahwa dalam Sistem Informasi Akuntansi
yang berkualitas, maka kualitas informasi yang dihasilkan akan mempengaruhi
keberhasilan suatu struktur organisasi. Artinya, kualitas informasi merupakan
suatu keunggulan kompetitif bagi suatu organisasi.
Di dalam suatu satuan usaha ditunjukkan dengan struktur organisasi.
Pemahaman pola – pola distribusi, wewenang, dan tanggung jawab adalah esensiil
bagi penetapan kebutuhan informasi dalam suatu organisasi. Sebaliknya
kebutuhan informasi menentukan struktur kegiatan pengumpulan dan pengolahan
data yang diperlukan di dalam sistem informasi akuntansi. Oleh karena itu,
struktur kegiatan pengumpulan, pengolahan, dan pelaporan data di dalam suatu
sistem informasi akuntansi harus secara pararel erat dengan struktur organisasi.
Pilihan suatu perusahaan mengenai struktur organisasinya mempunyai implikasi
yang penting bagi SIA, tujuannya untuk menyediakan informasi keuangan bagi
operasinya. Agar dapat menyediakan informasi keuangan yang relevan salah
satunya harus memahami struktur organisasi. (Barry, 1982)
Keberadaan suatu SIA dalam suatu organisasi tidak lain adalah untuk
dapat menghasilkan informasi yang bermanfaat bagi para penggunanya dalam
proses pengambilan keputusan. Hal itu dikarenakan untuk dapat menghasilkan
informasi yang berkualitas, diperlukan adanya suatu SIA yang handal dalam
memproses data dan transaksi sehingga informasi yang dihasilkan dapat
bermanfaat dalam proses pengambilan keputusan (Krismiaji, 2002). Kemudian
menurut (Romney & Steinbart:2003), SIA yang dapat diandalkan adalah sistem
yang mempunyai pengendalian memadai sehingga informasi yang dihasilkan oleh
sistem tersebut dapat diandalkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan,
dalam hal ini pengendalian merupakan elemen yang tidak dapat dipisahkan dari
sistem informasi akuntansi yang ada.
Semakin baik kualitas informasi yang dimiliki oleh suatu organisasi, maka
akan semakin baik pulalah komunikasi yang terjadi di dalamnya. Dan semakin
terintegritasinya suatu organisasi, informasi yang berkualitas akan meningkatkan
kualitas pemahaman pa