PELAYANAN INFORMASI BIDANG EKONOMI
PADA PERPUSTAKAAN KANTOR PUSAT
BANK INDONESIA
Skripsi
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh :
Fadhila Ardiansyah 1110025000010
JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
PELAYANAN INFORMASI BIDANG
EKONOMI
PADA PERPUSTAKAAN KANTOR
PUSAT
BANK INDONESIA
Skripsi
Diaj ukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)
Oleh:
Fadhila Ardiansyah
NIM. 1110025000010
Alfida. MLIS
NrP. 197102151999032001
JURUSAN
ILMU
PERPUSTAKAAN
FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA
UNIVERSITAS ISLAM
NEGERTSYARIF
HIDAYATULLAH
JAKARTA
143sHl20l4N{
LEMBAR
PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI
Dengan
ini
saya menyatakan skripsi yang berjudul PELAYANAN INFORMASI BIDANG EKONOMI PADA PERPUSTAKAAN KANTORPUSAT BANK INDONESIA' telah diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas
Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 15 Agustus 2014. Skripsi
ini
diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata (SI) pada jurusan Ilmu Perpustakaan'Jakarta, 1 5 Agustus 2014
Tandatangan Tanggal
h
.. t....
005
u
26/oA
Lot4 1. Ketua Sidang2. Sekertaris Sidang :
Pungki Purnomo. MLIS NrP. 196412151999031
Mukmin Suprayoei" M.Si
NrP. 19620301 199903 1
"o(/0
Jory
3. Pembimbing
4. Penguji I
:
Alfida. M.LISNrP. 19710215 t99903 2 001
Ulfah Andayani. M.Hum NrP. 19700617 199083 2 00r
Pungki Purnomo. MLIS
NrP. 19641215 199903 1 005 5. Penguji II
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa:
1.
Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhisalah satu persyaratan memperoleh gelar strata
I di
UIN
SyarifHidayatullah Jakarta.
2.
Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisanini
telah sayacantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
di
UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3.
Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli sayaatau merupakan hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia
menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakafia,15 Agustus 2014
ABSTRAK
Fadhila Ardiansyah
Pelayanan Informasi Bidang Ekonomi Pada Perpustakaan Kantor Pusat Bank Indonesia
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelayanan informasi bidang ekonomi yang disediakan oleh Perpustakaan Kantor Pusat Bank Indonesia telah memenuhi kebutuhan informasi para pegawai dalam menunjang pekerjaan mereka. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung intern perpustakaan KP BI yaitu pegawai Bank Indonesia. Populasi diambil berdasarkan jumlah rata-rata pengunjung intern setiap bulan selama satu tahun (data diperoleh dari jumlah pengunjung intern pada bulan Januari 2013-Desember 2013), yaitu berjumlah 4.359/12 bulan = 363 pengunjung. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 54 responden atau 15% dari jumlah rata-rata pengunjung tiap bulan yang berjumlah 363 pengunjung. Pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental Sampling
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tidak
lupa shalawat dan salam penulis panjatkan kepada junjungan kita, Nabi
Muhammad SAW. Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
judul “Pelayanan Informasi Bidang Ekonomi Pada Perpustakaan Kantor
Pusat Bank Indonesia”, sebagai salah satu syarat akademik dalam menyelesaikan studi sarjana (S1) pada Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab
dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Penulis menyadari bahwa dengan keterbatasan ilmu yang dimiliki penulis,
maka skripsi ini masih jauh dari sempurna dari segi isi maupun susunannya. Oleh
karena itu, segala saran dan kritik yang bersifat membangun tentunya dibutuhkan
oleh penulis dalam penyempurnaan skripsi ini.
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah banyak membantu dan mendukung penulis dalam penyusunan skripsi ini,
diantaranya:
1. Bapak Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.Hum selaku Dekan Fakultas Adab
dan Humaniora (FAH) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan FAH
UIN Jakarta.
3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan
4. Ibu Alfida, MLIS selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan
waktunya untuk memberikan petunjuk, arahan dan motivasi kepada penulis
dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Segenap Bapak/Ibu dosen Ilmu Perpustakaan yang telah memberikan penulis
banyak ilmu dan pengetahuan yang tidak terhingga.
6. Ibu Suparti selaku Kepala Unit Perpustakaan Riset Bank Indonesia dan Ibu
Wiwiek selaku Kepala Unit Perpustakaan Umum yang telah banyak
membantu dan memudahkan penulis ketika melakukan penelitian.
7. Kepada seluruh staf Perpustakaan Riset dan Perpustakaan Umum Bank
Indonesia yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.
8. Kedua orang tua penulis, Papa dan Mama yang tidak pernah lelah
memberikan bimbingan dan nasehat kepada penulis untuk tetap semangat
menyusun skripsi ini. Serta adik-adik yang terus mendukung penulis.
9. Teman-teman Ilmu Perpustakaan terutama angkatan 2010 yang telah
membantu kelancaran dan memberikan semangat kepada penulis.
Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk kita
semua. Amin.
Jakarta, 15 Agustus 2014
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... iv
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5
D. Metode Penelitian ... 6
1. Jenis Penelitian ... 6
2. Populasi dan Sampel ... 6
3. Teknik Pengumpulan Data ... 7
4. Teknik Pengolahan Data ... 8
E. Sistematika Penulisan ... 11
BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Khusus 1. Definisi Perpustakaan Khusus ... 13
2. Ciri-Ciri Perpustakaan Khusus ... 14
3. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Khusus ... 15
4. Koleksi Perpustakaan Khusus ... 15
5. Layanan Perpustakaan Khusus ... 16
B. Informasi
1. Pengertian Informasi ... 20
2. Fungsi Informasi ... 20
3. Jenis-Jenis Informasi ... 21
4. Layanan Informasi Bidang Ekonomi ... 24
5. Pemanfaatan Informasi Bidang Ekonomi ... 28
C. Penelitian Relevan ... 29
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN KANTOR PUSAT BANK INDONESIA A. Sejarah Singkat... 31
B. Visi dan Misi ... 33
C. Tugas Pokok ... 33
D. Struktur Organisasi ... 34
E. Sumber Daya Manusia ... 35
F. Koleksi ... 36
G. Keanggotaan ... 37
H. Sistem dan Jenis Layanan ... 38
I. Sistem Perpustakaan... 41
J. Fasilitas Perpustakaan ... 43
BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN
A. Pelaksanaan Penelitian ... 47
B. Responden ... 47
C. Teknik Pengolahan Data ... 47
D. Hasil Kuesioner ... 50
1. Profil Responden ... 50
2. Hasil Kuesioner Tertutup ... 52
a. Pelayanan Informasi Perpustakaan ... 52
b. Pemanfaatan Informasi Perpustakaan ... 59
c. SDM Perpustakaan ... 66
3. Hasil Kuesioner Terbuka ... 72
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 75
B. Saran ... 76
DAFTAR TABEL
1. Tabel 1 Tugas Pokok Perpustakaan KP BI ... 33
2. Tabel 2 SDM Perpustakaan KP BI... 35
3. Tabel 3 Jumlah Koleksi Perpustakaan KP BI ... 36
4. Tabel 4 Jadwal Penyebaran Kuesioner ... 47
5. Tabel 5 Jenis Kelamin Responden ... 50
6. Tabel 6 Usia Responden... 50
7. Tabel 7 Pendidikan Terakhir Responden ... 51
8. Tabel 8 Status Keanggotaan Responden ... 51
9. Tabel 9 Layanan memenuhi kebutuhan informasi ... 52
10.Tabel 10 Layanan mengikuti perkembangan informasi ... 53
11.Tabel 11 Layanan Intranet untuk penelusuran informasi ... 54
12.Tabel 12 Layanan Internet untuk mengakses informasi ... 55
13.Tabel 13 Koleksi sesuai dengan kebutuhan informasi ... 56
14.Tabel 14 Ketersediaan koleksi lengkap... 56
15.Tabel 15 Penataan koleksi dalam pencarian informasi ... 57
16.Tabel 16 Keseluruhan layanan cukup baik ... 58
17.Tabel 17 Skor rata-rata tiap indikator ... 59
18.Tabel 18 Frekuensi kunjungan setiap hari ... 59
19.Tabel 19 Frekuensi pemanfaatan informasi ... 60
20.Tabel 20 Informasi untuk pengambilan keputusan ... 61
22.Tabel 22 Informasi untuk menambah pengetahuan ... 63
23.Tabel 23 Pemanfaatan sumber informasi primer ... 63
24.Tabel 24 Pemanfaatan sumber informasi sekunder ... 64
25.Tabel 25 Pemanfaatan koleksi umum ... 65
26.Tabel 26 Skor rata-rata tiap indikator ... 66
27.Tabel 27 Pustakawan proaktif ... 67
28.Tabel 28 Pustakawan menguasai subjek ... 67
29.Tabel 29 Pustakawan mengetahui koleksi ... 68
30.Tabel 30 Jumlah Pustakawan ... 69
31.Tabel 31 Pustakawan ramah... 70
32.Tabel 32 Pustakawan berkomunikasi dengan baik ... 70
33.Tabel 33 Skor rata-rata tiap indikator ... 71
34.Tabel 34 Layanan yang sering digunakan ... 72
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran1: Kuesioner Penelitian
Lampiran 2: Lembar Surat Izin Penelitian
Lampiran 3: Lembar Surat Penunjukkan Dosen Pembimbing
Lampiran 4: Lembar Surat Perubahan Judul
Lampiran 5: Lembar Surat Keterangan Selesai Penelitian
Lampiran 6: Lembar Surat Dosen Penguji
Lampiran 7: Tampilan Cyber Library
Lampiran 8: Tampilan Kliping “Berita Hari Ini”
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Informasi merupakan salah satu kebutuhan setiap orang di luar kebutuhan
pokok seperti sandang, pangan dan papan. Setiap orang dalam kehidupan yang
serba modern dan serba cepat ini membutuhkan informasi untuk menunjang
aktivitas sehari-hari, tuntutan pekerjaan, maupun untuk memenuhi kebutuhan
lainnya. Tanpa informasi seseorang akan merasa buta dengan apa yang seharusnya
dia ketahui atau merasa terbelakang. Sehingga mendapatkan informasi dirasakan
seperti mendapat kepuasan hati atau konsumsi rohani bagi setiap orang.
Sama halnya dengan manusia, sebuah organisasi juga memerlukan
informasi untuk menunjang keberlangsungan hidupnya. Kebutuhan informasi
setiap organisasi sangat beragam tergantung pada bidang yang menjadi fokus
organisasi tersebut. Setiap individu dalam organisasi memerlukan informasi untuk
menunjang pekerjaannya dalam rangka menjalankan kewajibannya sebagai bagian
dari organisasi tersebut. Dalam rangka memenuhi kebutuhan informasinya, setiap
individu dalam organisasi didorong untuk melakukan pencarian informasi ke
berbagai sumber informasi.
Karena itu, mereka memerlukan suatu tempat yang di dalamnya terdapat
banyak sumber informasi untuk digali atau didapatkan yaitu perpustakaan yang
dalam hal ini adalah perpustakaan khusus. Perpustakaan merupakan salah satu
pusat informasi, artinya perpustakaan menyediakan informasi yang diperlukan
pengguna perpustakaan. Pemberian informasi ini dilakukan baik atas permintaan
menganggap bahwa informasi yang tersedia sesuai dengan minat dan keperluan
pengguna.1 Informasi di perpustakaan tersebut tentunya sudah diseleksi,
dihimpun, diolah, dipersiapkan dan dikemas dengan baik, sehingga “semua”
informasi yang ada di perpustakaan benar-benar telah dikaji dan dianalisis dan
dipertimbangkan kegunaannya. Selanjutnya dengan pengaturan yang demikian
rupa akan memudahkan penggunanya, baik dalam mengakses maupun
menggunakannya. Perpustakaan yang baik adalah yang dapat menyediakan dan
memenuhi permintaan informasi secara cepat dan tepat.2
Namun, permasalahan dalam penyediaan informasi di perpustakaan
tersebut, apakah telah memenuhi kebutuhan informasi penggunanya? Pandangan
pengguna terhadap layanan informasi dapat digunakan untuk mengetahui apakah
layanan informasi yang diberikan telah memenuhi kebutuhan informasi
penggunanya. Lalu peran yang diharapkan dari pembangunan perpustakaan dalam
sebuah lembaga sebagai penunjang program kerja pegawai, apakah telah sesuai
antara pembangunan dengan peruntukkannnya atau pembangunan tersebut hanya
sekadar pelengkap saja.
Perpustakaan khusus memiliki peran sebagai penunjang penyelesaian
program lembaga yang bersangkutan, yang tujuannya hanya diperuntukkan bagi
para pegawai lembaga tersebut. Istilah perpustakaan khusus biasanya ditujukan
bagi perpustakaan yang berada di bawah naungan suatu organisasi atau lembaga
tertentu baik departemen, lembaga Negara, lembaga penelitian, organisasi massa,
militer, industri ataupun perusahaan swasta.3 Bagi lembaga atau organisasi induk,
1
Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia, 1991), hal. 6.
2
Sutarno NS, Tanggung Jawab Perpustakaan dalam Mengembangkan Masyarakat Informasi (Jakarta: Panta Rei, 2005), hal. 135.
3
pembentukkan perpustakaan adalah sebagai tempat untuk memperoleh dan
memanfaatkan informasi atau data mutakhir yang bersifat khusus untuk kemajuan
organisasi maupun lembaga induknya.
Bank Indonesia merupakan lembaga independen yang berfungsi
menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga
kelancaran sistem pembayaran, serta mengatur dan mengawasi perbankan di
Indonesia. Ketiga fungsi perlu diintegrasikan agar tujuan mencapai dan
memelihara kestabilan nilai rupiah dapat dicapai secara efektif dan efisien. Maka
diperlukan SDM yang mampu berkompetisi dalam bekerja, guna menunjang
fungsi dari Bank Indonesia. Untuk menunjang fungsi Bank Indonesia dibutuhkan
suatu fasilitas yang dapat mendukung kinerja dari pegawai, yaitu perpustakaan.
Karena perpustakaan sebagai salah satu faktor pendukung atau pendorong
pengembangan SDM.
Perpustakaan Kantor Pusat Bank Indonesia (selanjutnya akan ditulis
Perpustakaan KP BI) merupakan jenis perpustakaan khusus yang koleksinya juga
menekankan pada bidang tugas BI yaitu bidang ekonomi, moneter, keuangan serta
juga dilengkapi dengan koleksi dalam bidang lain yang dibutuhkan untuk
pengembangan pegawai BI. Dalam kapasitasnya sebagai penyedia informasi,
perpustakaan KP BI diharapkan mampu melakukan langkah-langkah yang kreatif
dan inovatif dalam upaya penyediaan dan penyebarluasan berbagai
sumber-sumber informasi terutama mengenai hal-hal yang berhubungan dengan ekonomi.
Selanjutnya perpustakaan ini juga memberikan layanan perpustakaan
untuk mempermudah pegawai dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan
penyelenggaraan perpustakaan. Bahkan karena pentingnya layanan tersebut, maka
sering dikatakan bahwa layanan yang berkualitas dari sebuah perpustakaan
menentukan keberhasilan perpustakaan. Maksudnya, jika layanan kepada
pengguna memuaskan, maka baiklah kinerjanya, sebaliknya apabila layanan yang
diberikan belum memuaskan, maka dapat dianggap bahwa perpustakaan belum
mampu melayani pengguna dengan baik.4 Karenanya layanan yang diberikan
Perpustakaan KP BI sangat vital dalam menjembatani kebutuhan informasi bidang
ekonomi dalam menunjang tugas-tugas pekerjaan para pegawai BI.
Mengingat hal tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
pada Perpustakaan KP BI dengan mengambil judul:
“Pelayanan Informasi bidang Ekonomi pada Perpustakaan Kantor Pusat
Bank Indonesia”.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah
Untuk memudahkan pembahasan agar lebih terarah dan tidak meluas,
maka penulis memfokuskan untuk membatasinya pada pembahasan mengenai:
a. Pelayanan informasi bidang ekonomi yang diberikan oleh
Perpustakaan KP BI.
b. Pemanfaatan informasi bidang ekonomi bagi pegawai BI di
Perpustakaan KP BI.
c. Kualitas SDM yang tersedia di Perpustakaan KP BI.
2. Perumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang dilakukan sebagai berikut:
4
a. Bagaimana pelayanan informasi bidang ekonomi di Perpustakaan KP
BI dilakukan dalam memenuhi kebutuhan informasi para pegawai BI?
b. Bagaimana pemanfaatan informasi bidang ekonomi di Perpustakaan
KP BI dalam menunjang pekerjaan para pegawai BI?
c. Bagaimana kualitas SDM yang tersedia di Perpustakaan KP BI dalam
memenuhi kebutuhan informasi para pegawai BI?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui penyelenggaraan pelayanan informasi bidang
ekonomi di Perpustakaan KP BI dalam memenuhi kebutuhan informasi
para pegawai BI.
b. Untuk mengetahui pemanfaatan informasi bidang ekonomi di
Perpustakaan KP BI dalam menunjang pekerjaan para pegawai BI.
c. Untuk mengetahui bagaimana kualitas SDM yang tersedia di
Perpustakaan KP BI untuk dapat memberikan pelayanan informasi
kepada pegawai dalam memenuhi kebutuhan informasi mereka.
2. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
a. Sebagai masukan kepada pemegang kebijakan di Perpustakaan KP BI
dalam memberikan pelayanan informasi bidang ekonomi yang optimal
kepada pegawai BI.
b. Dapat menambah wawasan bagi penulis sendiri khususnya, serta
D. Metode Penelitian 1. Jenis Penilitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif-analitis yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau
menjelaskan objek penelitian dan menjelaskan penelitian tersebut secara apa
adanya. Metode ini bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan
secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta
hubungan antara fenomena yang diselidiki/diteliti kemudian dianalisa,
diberikan interpretasi dan diadakan generalisasi dalam rangka menetapkan
sikap dan kriteria yang baik dengan tujuan untuk mengadakan klasifikasi
pekerjaan secara efektif.5
Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yang
memiliki arti analisis yang dilakukan terhadap data yang berbentuk angka,
baik angka yang merupakan representasi dari suatu kuantita (kuantitas murni)
maupun angka yang merupakan hasil dari konversi data kualitatif (yakni data
kualitatif yang dikuantifikasikan).6
2. Populasi dan Sampel
Populasi dalam sebuah penelitian dapat dikatakan sebagai sekumpulan
unsur atau elemen yang menjadi objek penelitian dan elemen populasi ini
merupakan satuan analisis.7 Yang menjadi populasi dalam penelitian ini
adalah pengunjung intern perpustakaan KP BI yaitu pegawai Bank Indonesia.
Populasi diambil berdasarkan jumlah rata-rata pengunjung intern setiap bulan
5
Moh Nasir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), hal. 72.
6
Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN Press, 1999), hal. 92.
7
selama satu tahun (data diperoleh dari jumlah pengunjung intern pada bulan
Januari 2013-Desember 2013), yaitu berjumlah 4359/12 bulan = 363,25 atau
363 pengunjung.
Sementara sampel adalah wakil atau sebagian yang akan diteliti.
Dalam pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sampel
kebetulan (accidental sampling), yaitu teknik sampling kebetulan dilakukan
apabila pemilihan anggota sampelnya dilakukan terhadap orang atau benda
yang kebetulan ada atau dijumpai.8 Teknik ini dilakukan terhadap para
pegawai BI yang kebetulan mengunjungi perpustakaan saat penelitian
berlangsung.
Arikunto menyatakan di dalam pengambilan sampel jika populasi lebih
dari 100 orang, maka sampel dapat diambil 10-15% atau 20-25%.9 Maka
dalam hal ini peneliti akan mengambil sampel sebanyak 15% dari jumlah
rata-rata pengunjung intern setiap bulan. Dengan perhitungan 15% 363 orang =
54,45 atau 54 responden.
3. Teknik Pengumpulan Data
Adapun pengumpulan metode yang digunakan penulis untuk
mendapatkan data-data/informasi dalam penelitian ini adalah:
a. Studi Pustaka (Library Research)
Penulis melakukan penelitian dengan menggunakan bahan-bahan
pustaka (buku, dokumen, artikel, laporan dan sebagainya) yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti.
8
Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, hal. 183.
9
b. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian yang mendapatkan data-data secara langsung dari objek
penelitian, dengan cara:
Observasi
Observasi adalah metode penelitian yang pengambilan datanya
bertumpu pada pengamatan langsung terhadap objek penelitian.10
Observasi dilakukan untuk mendapatkan informasi yang berisi hasil
pengamatan langsung dari tempat penelitian sebagai tambahan
pengumpulan data.
Angket (kuesioner)
Angket yaitu suatu alat yang memuat daftar pertanyaan yang
diajukan pada responden untuk mendapatkan jawaban. Pemberian
angket kepada responden ditentukan berdasarkan jumlah pengunjung
setiap harinya.11
4. Teknik Pengolahan Data
Setelah pengumpulan data dilakukan, pengolahan data merupakan
tahap yang harus dilakukan selanjutnya. Langkah dalam pengolahan data yang
dilakukan sebagai berikut:
a. Tahap Pemeriksaan (Editing)
Data yang terkumpul diperiksa kelengkapan data dan jawaban
angket. Ini dilakukan untuk meyakinkan agar data tersebut tidak
mengandung kesalahan seperti kesalahan pengisian oleh responden dan
hal-hal penting terlewatkan.
10
Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, hal. 63.
11
b. Proses Pembeberan (Tabulating)
Setelah proses pemeriksaan, data-data dijelaskan permasalahannya
(dideskripsikan) untuk mendapatkan jawaban. Hasil dari analisa data
adalah pemaparan fakta-fakta mengenai objek penelitian.
Adapun setelah proses tersebut selesai, data-data diolah dengan
perhitungan persentase lalu dituangkan dalam bentuk tabel. Analisa ini
terdiri dari dua bagian, yaitu analisa profil responden dan analisa deskriptif
data penelitian sesuai dengan kuesioner yang disebarkan kepada
responden. Data penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu kuesioner
terbuka dan kuesioner tertutup. Pada data profil responden dan kuesioner
terbuka menggunakan rumus persentase:
P = F/N X 100%
Keterangan:
P = Persentase
F = Frekuensi
N = Jumlah sampel yang diolah12
Sedangkan untuk kuesioner tertutup, analisa jawaban responden
terhadap pernyataan-pernyataan yang diajukan akan diberi penilaian
tersendiri. Untuk poin ini penulis menggunakan metode Skala Likert.
Skala Likert atau disebut summated-ratings scale, merupakan skala yang
memungkinkan responden untuk mengekspresikan intensitas perasaan
mereka. Skala Likert terdiri dari beberapa pertanyaan yang bersikap
tertutup. Pilihan jawaban dibuat berjenjang mulai dari intensitas paling
12
rendah sampai paling tinggi pilihan jawaban terdiri dari tiga, lima, tujuh
yang pasti ganjil.13
Setiap jawabannya diberikan dalam bentuk beberapa skala kategori
dan masing-masing kategori memiliki bobot jawaban sendiri, yaitu:
1. Sangat Setuju (SS) diberi nilai 4
2. Setuju (S) diberi nilai 3
3. Tidak Setuju (TS) diberi nilai 2
4. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi nilai 1
Maka selanjutnya, berdasarkan perhitungan bobot skala Likert
dikalikan dengan jumlah jawaban responden, lalu setelah mendapat nilai
dilakukan penjumlahan total nilai yang diperoleh. Kemudian total nilai
dibagi dengan jumlah kuesioner yang diolah untuk mendapatkan nilai
rata-rata per-indikator.
Adapun tafsiran bobot jawaban untuk kuesioner ini berdasarkan
perhitungan menggunakan skala interval. Untuk menentukan skala interval
yaitu dengan cara membagi selisih antara skor tertinggi dengan skor
terendah dengan banyak skala. Berikut rumusan dari skala interval.
Skala Interval = a(m-n) : b}
Keterangan:
a = Jumlah atribut
m = Skor tertinggi
n = Skor terendah
b = Jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk atau diterapkan14
13
Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen (Jakarta: Gramedia Pustaka, 2004), hal. 46.
14
Jika skala penilaian yang diterapkan berjumlah empat, dimana skor
terendah adalah satu dan skor tertinggi adalah empat, maka skala interval
dapat dihitung seperti berikut: {1(4-1) : 4}= 0,75. Jadi jarak setiap titik
adalah 0,75 sehingga dapat diperoleh penilaian sebagai berikut:
1. Sangat Baik 3,28 – 4,03
2. Baik 2,52 – 3,27
3. Tidak Baik 1,76 – 2,51
4. Sangat Tidak Baik 1,00 – 1,75
E. Sistematika Penulisan
Dalam sistematika penulisan ini penulis akan menguraikan dengan jelas
secara sistematis mulai dari Bab I sampai dengan Bab V dengan rincian sebagai
berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada Bab ini penulis membahas latar belakang, pembatasan
dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi
penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN LITERATUR
Pada Bab ini penulis membahas tentang pengertian
perpustakaan khusus, ciri-ciri perpustakaan khusus, tujuan dan
fungsi perpustakaan khusus, koleksi dan layanan perpustakaan
khusus, sdm perpustakaan khusus, pengertian informasi, fungsi
informasi, jenis-jenis informasi, layanan informasi bidang
BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN KANTOR PUSAT BANK INDONESIA
Pada Bab ini penulis membahas tentang sejarah singkat
Perpustakaan KP BI, visi dan misi Perpustakaan KP BI, tugas
pokok Perpustakaan KP BI, struktur organisasi Perpustakaan KP
BI, SDM di Perpustakaan KP BI, koleksi Perpustakaan KP BI,
sistem & jenis layanan Perpustakaan KP BI, fasilitas Perpustakaan
KP BI, dan jam layanan dan alamat Perpustakaan KP BI.
BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN
Pada Bab ini penulis membahas hasil penelitian tentang
pelayanan informasi bidang ekonomi pada Perpustakaan KP BI
melalui kuesioner yang telah disebarkan.
BAB V PENUTUP
Pada Bab ini penulis memberikan kesimpulan dan saran
BAB II
TINJAUAN LITERATUR
A. Perpustakaan Khusus
1. Definisi Perpustakaan Khusus
Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang memiliki kekhususan
tertentu, misalnya dilihat dari tugas dan fungsinya, koleksi serta penggunanya.15
Menurut Sutarno NS perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang berada pada
suatu instansi atau lembaga tertentu, baik lembaga pemerintah maupun lembaga
swasta yang sekaligus lembaga tersebut sebagai pengelola dan penanggung
jawabnya. Istilah khusus yaitu bertugas melayani lembaga dan mereka yang
bekerja pada instansi yang bersangkutan. Kekhususan perpustakaan terletak pada
pengelolaan, koleksi dan pengguna yang cukup terbatas.16
Pengertian lainnya, perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang
dibentuk oleh suatu badan usaha atau instansi, sehingga koleksi pustaka dan
sistem pelayanannya berkaitan erat dengan tugas dan fungsi organisasi induknya,
serta dituntut memberikan jasa aktif dan selalu bekerja sama dengan perpustakaan
lain melalui jaringan informasi.17
Sehingga perpustakaan khusus merupakan salah satu penyebar informasi
di lingkungan instansi atau organisasi yang menaunginya dan memiliki fungsi
penting bagi para penggunanya untuk mendapatkan informasi yang relevan sesuai
15
Hernandono, Perpustakaan dan Kepustakawanan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), hal. 1.18.
16
Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Samitra Media Utama, 2004), hal. 30-31.
17 Saefudin dan Setiawan, “Pembinaan Perpustakaan Khusus Instansi Pertanian: Obse
rvasi
Terhadap Perpustakaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat,” Jurnal Perpustakaan
dengan instansi atau organisasi yang bersangkutan. Oleh karena itu perpustakaan
khusus harus benar-benar melaksanakan fungsinya tersebut demi tercapainya
kesesuaian antara tujuan instansi atau organisasi dengan fungsi perpustakaan.
2. Ciri-ciri Perpustakaan Khusus
Perpustakaan khusus mempunyai beberapa ciri yang membedakannya
dengan jenis perpustakaan-perpustakaan lainnya diantaranya dalam hal cakupan
subjek koleksi, jenis koleksi, ruang lingkup pelayanan dan pengguna potensialnya.
Ciri-ciri tersebut antara lain, yaitu memiliki koleksi yang terbatas pada satu atau
beberapa disiplin ilmu. Kedua, keanggotaan terbatas pada sejumlah anggota yang
ditentukan oleh perpustakaan. Ketiga, peran utama melakukan penelitian
kepustakaan untuk anggota. Keempat, tekanan koleksi bukan pada buku,
melainkan pada majalah, jurnal, laporan penelitian, abstrak, indeks, dan lain-lain.
Ciri-ciri tersebut juga dikemukakan Karmidi Martoatmodjo dalam
bukunya Manajemen Perpustakaan Khusus adalah sebagai berikut :
a. Memiliki buku yang terbatas pada satu atau beberapa disiplin ilmu saja. b. Keanggotaan perpustakaan terbatas pada sejumlah anggota yang
ditentukan oleh kebijakan perpustakaan atau kebijakan badan induk tempat perpustakaan tersebut bernaung.
c. Peran utama pustakawan ialah melakukan penelitian kepustakaan untuk anggota.
d. Tekanan koleksi pada buku (dalam arti sempit) melainkan majalah, pamflet, paten, laporan penelitian, abstrak atau indeks karena literatur dari jenis tersebut umumnya mengandung informasi yang lebih mutakhir dibandingkan dengan buku.
e. Jasa yang diberikan lebih mengarah kepada minat anggota perorangan. Karena itu perpustakaan khusus menyediakan jasa yang sangat berorientasi ke penggunanya dibandingkan jenis perpustakaan lain. Jasa yang diselenggarakan misalnya penyebaran informasi terpilih atau pengiriman fotokopi artikel sesuai dengan minat pengguna.18
18
3. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Khusus
Tujuan perpustakaan khusus di dalam Standar Nasional Indonesia (SNI)
7496:2009 adalah untuk memenuhi kebutuhan materi perpustakaan atau informasi
di lingkungannya dalam rangka mendukung pencapaian misi instansi induknya.19
Pemenuhan kebutuhan informasi tidak hanya dengan cara menyediakan dokumen
yang diperlukan tetapi juga secara proaktif memberikan segala informasi yang
terkait dengan bidang lembaga induk.
Fungsi perpustakaan khusus adalah suatu tempat penelitian dan
pengembangan, pusat kajian serta penunjang pendidikan dan pelatihan sumber
daya manusia/pegawai, maka fungsi dari perpustakaan khusus lebih ditekankan
pada fungsi informatif dan penelitian artinya perpustakaan menyediakan sarana
literatur yang menunjang program kegiatan lembaga induknya. Koleksinya sangat
khusus sesuai dengan kebutuhan lembaga induk yang bersangkutan.20
4. Koleksi Perpustakaan Khusus
Koleksi perpustakaan sangat besar peranannya dalam menunjang
pelayanan informasi yang diberikan pada pengguna perpustakaan. Koleksi
perpustakaan khusus lebih difokuskan pada koleksi mutakhir di dalam subyek
yang menjadi tujuan perpustakaan tersebut atau untuk mendukung kegiatan badan
induknya. Koleksi suatu perpustakaan khusus adalah tidak terletak dalam
banyaknya jumlah bahan pustaka atau jenis terbitan lainnya melainkan ditekankan
kepada kualitas koleksinya, agar dapat mendukung jasa penyebaran informasi
mutakhir serta penelusuran informasi.
19
Standar Nasional Indonesia (SNI), Perpustakaan Khusus Instansi Pemerintah (Jakarta: SNI 7496:2009, 2009), hal. 2.
20
Koleksi perpustakaan khusus seperti perpustakaan KP BI menyediakan
beberapa jenis bahan pustaka seperti referensi, buku, majalah, jurnal ilmiah,
koleksi khusus seperti laporan perekonomian, peraturan perundangan, statistik
ekonomi dan keuangan, dll. baik dalam bentuk tercetak maupun media rekam
lainnya.
5. Layanan Perpustakaan Khusus
Layanan perpustakaan merupakan salah satu kegiatan utama di setiap
perpustakaan. Bagian layanan berhubungan secara langsung dengan pengguna dan
sekaligus merupakan barometer keberhasilan penyelenggaraan perpustakaan. Baik
buruknya citra perpustakaan ditentukan pada bagian layanan ini, sehingga seluruh
kegiatan perpustakaan akan diarahkan dan terfokus kepada bagaimana
memberikan layanan yang baik sebagaimana dikehendaki oleh masyarakat
pengguna.
Layanan yang diberikan perpustakaan khusus di dalam Standar Nasional
Indonesia (SNI) 7496:2009 meliputi:
a. Layanan ruang baca
Layanan ruang baca adalah layanan yang diberikan oleh perpustakaan
berupa tempat untuk melakukan kegiatan membaca di perpustakaan.
Layanan ini diberikan untuk mengantisipasi pengguna perpustakaan yang
tidak ingin meminjam untuk dibawa pulang, akan tetapi mereka cukup
memanfaatkannya di perpustakaan.
b. Layanan sirkulasi
Layanan sirkulasi adalah kegiatan melayani pengguna jasa perpustakaan
penyelesaian administrasinya. Layanan ini bertujuan memberikan
keleluasaan kepada pengguna dalam memanfaatkan bahan pustaka yang
tersedia di perpustakaan.
c. Layanan kesiagaan informasi
Menurut Karmidi Martoatmodjo, layanan ini adalah layanan perpustakaan
kepada pengguna mengenai informasi yang baru datang ke perpustakaan.
Ini adalah suatu cara yang baik untuk tetap berhubungan dengan
pengguna. Bagi pengguna sendiri hal ini merupakan pemberitahuan bahwa
sudah ada bahan atau koleksi baru yang perlu dibaca di perpustakaan.21
d. Layanan referensi
Layanan referensi diberikan untuk membantu pengguna perpustakaan atau
masyarakat yang ingin menemukan informasi secara cepat dan tepat dari
koleksi yang ada di perpustakaan. Kegiatan dilakukan dengan cara
menjawab langsung pertanyaan pengguna perpustakaan atau dari
masyarakat dengan menggunakan sumber/koleksi rujukan yang tersedia.
e. Layanan penelusuran literatur
Dalam Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus, layanan
penelusuran literatur adalah pencarian kembali bahan pustaka yang ada di
perpustakaan atau di luar perpustakaan dengan cara menggunakan alat
akses kartu katalog, literatur sekunder seperti indeks dan majalah abstrak
atau pengkalan data (terpasang/online dan CD-ROM). Untuk
melaksanakan layanan ini, perpustakaan perlu memiliki tenaga yang
21
menguasai bidang tertentu (subject specialist) serta koleksi
sumber-sumber akses informasi selengkap dan setepat mungkin.22
f. Layanan bimbingan pengguna
Layanan ini berupa kegiatan membimbing atau memberikan petunjuk
kepada pengguna dan calon pengguna agar mampu memanfaatkan
kemudahan dan pelayanan perpustakaan dengan efektif dan efisien.
6. Sumber Daya Manusia Perpustakaan Khusus
Sumber daya manusia dalam perpustakaan khusus meruapakan salah satu
penentu keberhasilan perpustakaan. Mentalitas dan wawasan keilmuwan sumber
daya manusia merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan pelayanan prima.
Oleh karena itu, kompetensi pustakawan/petugas perpustakaan dituntut agar
profesional dalam melaksanakan tugas pokoknya, yaitu melayani kebutuhan
informasi bagi penggunanya. Untuk memperoleh predikat profesional tersebut
seseorang pustakawan harus memiliki kompetensi sesuai standar yang sudah
ditentukan. Seseorang yang dianggap profesional tidak cukup hanya dengan
memiliki ijazah akademik saja, tetapi harus memenuhi standar kompetensi yang
dapat dipertanggungjawabkan dan dapat diuji tingkat kompetensinya.23
Untuk standar kompetensi akademik di dalam Standar Nasional Indonesia
(SNI) 7496:2009, perpustakaan dipimpin oleh seorang tenaga profesional yang
sekurang-kurangnya harus berijazah formal Strata 1 (S1) di bidang ilmu
perpustakaan atau S1 bidang lain ditambah pelatihan penyetaraan bidang
22
Soekarman dan Rahmat Natadjumena, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan
Khusus (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2006), hal. 41.
23
perpustakaan.24 Sementara untuk kompetensi profesional seorang pustakawan
khusus, Joanne Marshall, Linda Moulton dan Roberta Piccoli menguraikannya
sebagai berikut:
a. Memiliki keahlian tentang sumber informasi, termasuk kemampuan untuk mengevaluasi secara kritis dan menyaringnya.
b. Memiliki pengetahuan khusus dalam bidang tertentu sesuai dengan kepentingan organisasi atau klien.
c. Mengembangkan dan mengelola layanan informasi yang nyaman, mudah diakses, efektif dari segi biaya yang sejalan dengan arahan strategi organisasi.
d. Menyediakan pengajaran dan dukungan yang baik untuk pengguna perpustakaan dan layanan informasi.
e. Menilai kebutuhan pengguna, merancang serta memasarkan produk layanan informasi.
f. Menggunakan teknologi informasi yang tepat untuk menjalankan fungsi-fungsi perpustakaan.
g. Menggunakan pendekatan bisnis dan manajemen yang tepat untuk mengkomunikasikan pentingnya layanan informasi kepada manajamen senior.
h. Mengembangkan produk informasi untuk pengguna dalam atau luar organisasi atau klien perorangan.
i. Mengevaluasi hasil penggunaan informasi dan melakukan penelitian yang berhubungan dengan solusi masalah-masalah manajemen informasi. j. Secara terus menerus memperbaiki layanan informasi untuk merespon
perubahan kebutuhan pengguna.
k. Menjadi anggota tim manajemen senior dan konsultan untuk organisasi dalam hal informasi yang efektif.25
Selain kompetensi profesional, pustakawan di perpustakaan khusus juga
harus memiliki kompetensi personal (individu). Kompetensi personal adalah
keterampilan atau keahlian, sikap dan nilai yang memungkinkan pustakawan
bekerja secara efisien, menjadi komunikator yang baik, selalu mempunyai
semangat untuk terus belajar sepanjang karirnya, dapat mendemonstrasikan nilai
tambah atas karyanya, dan selalu dapat bertahan terhadap perubahan dan
perkembangan dalam dunia kerjanya.26
24
SNI, Perpustakaan Khusus Instansi Pemerintah, hal. 4.
25Joanne Marshall [et. al.], “Kompetensi Pustakawan Khusus di Abad ke
-21,” Majalah BACA, Vol. 27, No. 2 (Agustus 2003): hal. 2.
26
B. Informasi
1. Pengertian Informasi
Definisi informasi menurut ALA Glossary of Information Science: “Information is all ideas, facts, and imaginative works of the mind which have
been communicated, recorded, published and/or distributed formally or
informally in any format”.27 Maksudnya bahwa informasi adalah semua ide, fakta
dan karya-karya imajinatif dari hasil pikiran yang telah dikomunikasikan,
direkam, diterbitkan, dan disebarkan secara formal maupun informal dalam
berbagai bentuk.
Online Dictionary of Library and Information Science (ODLIS)
mendefinisikan informasi sebagai data yang disajikan dalam bentuk yang mudah
dipahami yang maknanya telah dikaitkan dalam konteks penggunaannya dan
disampaikan dengan menggunakan media komunikasi atau ekspresi (ungkapan).28
Informasi juga diartikan sebagai hasil pengolahan data yang dapat berfungsi untuk
suatu tujuan tertentu atau untuk analisa dan pengambilan keputusan, untuk
menunjang riset dan untuk menambah pengetahuan atau wawasan.
Sutarno NS dalam bukunya Perpustakaan dan Masyarakat, informasi dapat diartikan secara sempit dan luas. Dalam pengertian sempit, informasi dapat diartikan: penerangan, keterangan, kabar, berita dan pesan. Dalam pengertian luas, informasi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan.29
2. Fungsi Informasi
Informasi-informasi yang ada di dunia ini sangat beragam, baik dalam
jenis, tingkatan, maupun bentuknya. Dengan demikian, maka fungsinya pun
27
Heartsill Young, ALA Glossary of Library and Information Science (Chicago: ALA, 1983), hal. 117.
28 Joan M. Reitz, “Online Dictionary for Library and Information Science,” diakses pada 26
Maret 2014 dari http://www.abc-clio.com/ODLIS/odlis_I.aspx.
29
beragam pula karena akan bergantung pada manfaatnya bagi setiap orang yang
kebutuhannya berbeda-beda. Pun demikian dengan fungsinya bagi suatu lembaga,
ia akan disesuaikan dengan misi dan tujuan lembaga yang bersangkutan.
Fungsi informasi dapat berkembang sesuai dengan bidang/kondisi yang
membutuhkannya. Namun setidaknya, fungsi utama informasi yaitu sebagai data
dan fakta yang sanggup membuktikan adanya suatu kebenaran, sebagai penjelas
hal-hal yang sebelumnya masih meragukan dan sebagai prediksi untuk
peristiwa-peristiwa yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang.30
Di perpustakaan, informasi menjadi garapan utama pengelolaannya untuk
kepentingan peningkatan kualitas manusia pada umumnya. Melalui metode
penyebarluasan informasi (pelayanan) yang dilakukan oleh perpustakaan,
diharapkan kebebasan dan akses pengguna akan informasi menjadi lebih terbuka
sehingga karenanya pengetahuan pengguna pada umumnya juga meningkat
sejalan dengan peningkatan kehidupannya. Di sini demokrasi informasi
benar-benar dapat terlaksana. Semua pengguna di semua lapisan dan tingkatannya
mempunyai kesempatan yang sama untuk dapat memanfaatkan perpustakaan.
Maka, dengan demikian masalah pemerataan kesempatan memperoleh informasi,
ilmu pengetahuan dan teknologi bagi seluruh pengguna dapat terwujud, yang pada
akhirnya nanti akan terbentuk suatu masyarakat yang sadar akan manfaat
informasi sehingga mereka akan bersikap responsif terhadap gejala-gejala yang
bersifat inovatif.31
3. Jenis-Jenis Informasi
Perpustakaan sebagai tempat dimana informasi dikumpulkan, diolah dan
disebarkan memiliki fungsi penting bagi para penggunanya untuk mendapatkan
30
Pawit M. Yusup dan Priyo Subekti, Teori & Praktik Penelusuran Informasi (Information
Retrieval) (Jakarta: Kencana, 2010), hal. 11.
31
informasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Agar pengguna mendapatkan
informasi yang dibutuhkan, pustakawan perlu mengenal dengan baik
sumber-sumber informasi yang tersedia di perpustakaan.
Informasi-informasi dari berbagai bidang/subjek melalui beberapa proses
seperti pengumpulan, pemeliharaan, evaluasi, penyimpanan dan pengorganisasian
dengan baik, pencarian kembali dengan sistematis dan penyebaran informasi
bidang/subjek tertentu untuk didayagunakan secara efektif demi kepentingan
lembaga dalam rangka menentukan keputusan yang paling baik.
Dalam sistem manajemen dan organisasi, informasi diperlukan dalam
setiap kegiatan organisasi seperti dalam kegiatan perencanaan, administrasi,
manajerial, dan pengawasan. Informasi juga diperlukan oleh pimpinan atau
manajer sebagai sarana dan dasar dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu,
Perpustakaan KP BI mengelola berbagai koleksi yang sebagian besar berisi
informasi mengenai ekonomi guna memenuhi kebutuhan informasi pegawainya.
Menurut Kosam Rimbarawa sumber-sumber informasi dapat dibagi
menjadi tiga jenis, yaitu:
a. Informasi Primer (Literatur Primer)
Literatur primer adalah hasil karya pengarang atau penulis yang orisinil
(karangan asli). Pada waktu yang bersamaan pengguna informasi
membutuhkan pengetahuan yang luas mengenai suatu topik dengan
menggunakan langsung sumber informasi primer. Contoh literatur primer :
laporan ekspedisi ilmiah (laporan penelitian), majalah ilmiah, buku-buku
lain bidang khusus, skripsi, tesis, dan disertasi, artikel dalam majalah,
Semua naskah tersebut sebenarnya ada yang diterbitkan dan ada juga yang
tidak diterbitkan. Untuk naskah yang diterbitkan disebut terbitan primer.
Ada juga naskah yang tidak diterbitkan, misalnya : catatan-catatan
laboratorium, catatan harian, memorandum, laporan penelitian intern,
notulen rapat, file dari perusahaan, dan file pribadi.32
b. Informasi Sekunder (Literatur Sekunder)
Informasi ini disusun dari sumber-sumber informasi primer yang disusun
dengan suatu cara tertentu. Beberapa contoh litertur sekunder dalam
bentuk:
1) Majalah : yang mengulas literatur primer.
2) Indeks : mendaftarkan artikel atau buku atau karya lainnya.
3) Abstrak : memuat intisari dari suatu karya.
4) Review : tinjauan atau ulasan dari suatu karya.
5) Buku-buku referensi, seperti ensiklopedia, kamus, thesaurus, direktori,
sumber biografi, katalog perpustakaan dan buku pegangan (handbook).
6) Teksbook (buku pelajaran).
7) Ada lagi tambahan yang baru saja diperkenalkan yaitu kemasan ulang
informasi (repackaging the information). Informasi ini campuran
antara publikasi primer dan publikasi sekunder.33
c. Informasi Tersier (Literatur Tersier)
Sumber informasi ketiga (tersier), dalam publikasi ini adalah untuk
memudahkan peneliti atau pencari informasi baik informasi primer
maupun informasi sekunder. Beberapa informasi tersier disini adalah
32
Kosam Rimbarawa, Dasar-Dasar Organisasi Informasi (Jakarta: Hakaeser, 2010), hal. 4-5.
33
dalam bentuk : direktori dan buku tahunan, daftar dari bibliografi, katalog
induk majalah, daftar dari indeks, daftar dari majalah abstrak, petunjuk
literatur, daftar laporan penelitian, daftar perpustakaan dan sumber
informasi.34
4. Layanan Informasi Bidang Ekonomi
Layanan perpustakaan merupakan faktor yang melatarbelakangi
keberhasilan suatu perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna
termasuk juga layanan informasi. Perpustakaan memiliki kewajiban pokok untuk
memberikan layanan informasi yang tepat untuk membantu usaha pemenuhan
kebutuhan informasi penggunanya seperti pendidikan, rekreasi, pribadi dan
ekonomi dari anggota komunitas masing-masing, sesuai dengan misi
perpustakaan.35
Sesuai dengan bahasan penelitian ini yaitu layanan informasi bidang
ekonomi, akan dijelaskan terlebih dahulu arti ekonomi. Ekonomi adalah ilmu
mengenai asas-asas produksi, distribusi, dan pemakaian barang-barang serta
kekayaan (seperti keuangan, perindustrian, dan perdagangan); pemanfaatan uang,
tenaga, waktu, dan sebagainya yang berharga; tata kehidupan perekonomian
(suatu Negara).36 Dengan kekhususan bidang/subjek tersebut, layanan informasi
bidang ekonomi adalah layanan yang menyediakan dan memberikan
informasi-informasi bidang ekonomi yang diperlukan oleh penggunanya.37
34
Rimbarawa, Dasar-Dasar Organisasi Informasi, hal. 8.
35Reference and User Services Association, “Information Services for In
formation Consumers:
Guidelines for Providers,” artikel diakses pada 25 Maret 2014 dari
http://www.ala.org/rusa/resources/guidelines/guidelinesinformation.html
36Pusat Bahasa Kemdikbud, “
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI online),” diakses pada 22 Mei 2014 dari http://www.kbbi.web.id.
37
Tujuan dari layanan ini dimaksudkan untuk mendekatkan informasi bidang
ekonomi kepada pengguna agar dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan
dan informasi bidang ekonomi. Pembagian lebih khusus dari bidang/subjek
ekonomi di sini disesuaikan dengan bidang-bidang yang menjadi tugas kerja Bank
Indonesia yaitu bidang moneter, stabilitas sistem keuangan, dan sistem
pembayaran. Informasi-informasi bidang ekonomi tersebut dikelompokkan
menjadi laporan ekonomi dan keuangan negara, jurnal, surat kabar, perencanaan
jangka pendek dari pembangunan ekonomi dan keuangan, laporan kegiatan,
informasi statistik, kajian ekonomi dan undang-undang mengenai masalah
keuangan.38
Layanan informasi bidang ekonomi pada perpustakaan tidak lagi secara
tradisional dan pasif tetapi menuju layanan yang proaktif, berupa penyebaran
kumpulan informasi ekonomi yang bermanfaat bagi penggunanya. Apalagi
dengan perkembangan teknologi dan media informasi yang begitu pesat, seperti
internet dan CD-ROM maupun penyediaan pengkalan-pangkalan data “online”,
dapat mempermudah akses pengguna ke informasi perpustakaan. Kemudahan ini
sekaligus semakin menuntut perpustakaan mengembangkan pelbagai bentuk
layanan informasi dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi pengguna
terutama bidang ekonomi.
Adapun layanan informasi bidang ekonomi yang ada di perpustakaan
adalah:
a. Layanan referensi berfungsi untuk mengarahkan, menunjukkan, menggali,
menelusur informasi dari berbagai sumber informasi yang ada di
38Robert H. Glass [et. al.], “The Role of Public Libraries in Local Economic Development,”
perpustakaan maupun di luar perpustakaan baik tercetak maupun non cetak
untuk menjawab kebutuhan pengguna. Layanan ini memainkan peranan
yang penting sebagai jembatan antara pengguna dan sumber informasi
maupun informasi itu sendiri. Layanan yang diberikan dapat bervariasi
dari sekedar menjawab pertanyaan pengguna terkait informasi bidang
ekonomi mulai dari informasi yang sangat sederhana sampai dengan yang
sangat kompleks, mengarahkan pengguna ke sumber informasi ekonomi,
dan membantu pengguna untuk memilih dan menggunakan alat-alat bantu
(reference tools) seperti koleksi referensi, database, internet, dan lain-lain. b. Layanan Selective Dissemination of Information (SDI), yaitu penyebaran
informasi yang ditujukan kepada pihak-pihak atau individu-individu
tertentu sesuai dengan keahlian dan kebutuhan informasi mereka. Layanan
ini berupa sekumpulan judul/artikel majalah bidang ekonomi seperti yang
disertai abstrak yang tersusun dan dapat ditemukan kembali secara
selektif.
c. Layanan informasi Current Awareness Services (CAS), yaitu layanan perpustakaan kepada pengguna mengenai informasi yang baru datang ke
perpustakaan. Dengan begitu, memungkinkan pengguna mengikuti
perkembangan informasi terbaru bidang ekonomi. Layanan ini
memberikan informasi kepustakaan yang baru terbit kepada pengguna
dengan bentuk pengiriman fotokopi daftar isi majalah dan jurnal ekonomi
terbaru serta dengan cara menunjukkan koleksi baru yang dipasang di rak,
almari, atau tempat yang strategis.
berdasarkan kepentingan kelompok atau individu tertentu. Layanan ini
menawarkan daftar berisi topik-topik terbaru bidang ekonomi dalam jurnal
mutakhir terutama diproduksi dan dipasarkan oleh Institute for Scientific
Information.
e. Layanan informasi referral, yaitu layanan perpustakaan yang diberikan kepada pengguna, dengan menunjukkan atau merefer kepada lembaga lain
yang memiliki kesamaan bidang/subjek dalam hal ini bidang ekonomi. Hal
ini dikerjakan karena perpustakaan tidak memiliki sarana untuk menjawab
pertanyaan tersebut.39
Pelayanan akan informasi bidang ekonomi dapat disajikan dengan baik
bila diproses secara akurat terutama oleh para ahli di bidang tersebut, misalnya:
a. Dalam membuat penyajian informasi diperlukan daya kreasi sehingga
sesuai dengan yang diperlukan oleh pengguna.
b. Semua informasi yang dibutuhkan diusahakan tersedia selengkap
mungkin, baik dengan membeli, hadiah, atau tukar-menukar.
c. Untuk memudahkan pemakaian, informasi perlu dikemas dengan singkat,
padat tapi lengkap. Dapat berupa abstrak ataupun ringkasan dan
dimasukkan dalam pangkalan data.
d. Untuk dapat dicari dengan mudah perlu pembuatan sistem temu kembali
informasi yang konsisten.
e. Faktor di bidang pelayanan informasi ini diperlukan staf yang selain
terampil juga mampu menganalisis apa yang diperlukan oleh para
pengguna, maka latar belakang subyek khusus dari para staf yang
bersangkutan sangat membantu dalam pelayanan informasi.
39
5. Pemanfaatan Informasi Bidang Ekonomi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemanfaatan merupakan kata dari
manfaat yang diberi tambahan awalan “pe” dan akhiran “an” yang berarti proses,
cara dan perbuatan memanfaatkan.40
Pemanfaatan informasi perpustakaan adalah suatu proses kegiatan yang
dilakukan oleh pengguna dengan menggunakan berbagai sumber informasi atau
koleksi yang ada di perpustakaan. Pemanfaatan tersebut meliputi frekuensi
kunjungan ke perpustakaan, pengenalan terhadap jenis layanan dan pemanfaatan
layanan serta koleksi yang tersedia di perpustakaan.
Tidak ada cara lain memang kecuali membenarkan bahwa informasi di
perpustakaan banyak gunanya bagi manusia. Pada kenyataannya seluruh aspek
kehidupan manusia itu membutuhkan informasi, informasi yang diharapkan dapat
menunjang berbagai aktivitas atau pekerjaan, baik yang bersifat praktis atau
ilmiah. Informasi dalam konteks manajemen dan ekonomi pun memiliki peran
tersendiri. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, manajer atau pegawai
membutuhkan informasi untuk memecahkan suatu permasalahan atau untuk
membantu pengambilan keputusan dan untuk peningkatan pola kehidupan yang
terus-menerus menuju kompleksitas yang semakin tinggi. Sehingga dapat
dikatakan tujuan pemanfaatan informasi bidang manajemen dan ekonomi adalah
sebagai berikut:
a. Untuk membantu pengambilan keputusan
b. Untuk menunjang riset
c. Untuk menambah wawasan atau pengetahuan
40Pusat Bahasa Kemdikbud, “Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI online),” diakses pada
Pemanfaatan informasi perpustakaan merupakan hal yang paling penting
bagi setiap perpustakaan. Dimana pemanfaatan informasi dapat dijadikan bukti
atas suksesnya suatu perpustakaan. Perpustakaan dikatakan sukses/berhasil jika
pengguna dapat memanfaatkan perpustakaan dengan baik dan dari pemanfaatan
perpustakaan itu, pengguna dapat terpenuhi kebutuhan informasi untuk
menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pekerjaannya.
Untuk meningkatkan pemanfaatan informasi perpustakaan oleh pengguna,
pustakawan memiliki tugas untuk membimbing atau memberikan petunjuk kepada
pengguna agar mampu memaksimalkan pemanfaatan dari sumber-sumber
informasi, termasuk koleksi dan sumber daya manusia atau pustakawan dengan
efektif dan efisien demi tercapainya keberhasilan perpustakaan.41
C. Penelitian Relevan
Beberapa penelitian relevan atau sejenis dengan penelitian yang penulis
lakukan adalah sebagai berikut :
1. “Layanan Informasi Perpustakaan Khusus : Studi Kasus Pusat Data Harian
Umum Republika” oleh Dinar Mutia mahasiswi ilmu perpustakaan UIN
Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2006. Persamaannya adalah pada
variabel yang diteliti yaitu layanan informasi di perpustakaan khusus.
Sedangkan perbedaannya adalah pada pembahasan dan dimensi penelitian.
Jika dia meneliti layanan informasi secara umum dengan dimensi
penyediaan informasi dan fasilitas yang tersedia di perpustakaan maka
penulis meneliti layanan informasi khusus bidang ekonomi dengan
dimensi pemanfaatan infromasi bidang ekonomi dan kualitas SDM
perpustakaan.
41
Zhu Tian-hui, “Library User Education under the Circumstance of Network,” US-China
2. “Pelayanan Informasi pada Perpustakaan Badan Kepegawaian Negara
(BKN)” oleh Diah Titiek Kusuma Ningrum mahasiswi ilmu perpustakaan
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2011. Persamaannya terletak
pada variabel dan dimensi penelitian yang mencakup penyelenggaraan
layanan informasi dan kualitas SDM perpustakaan. Sedangkan
perbedaannya terletak pada kekhususan pembahasan. Jika dia meneliti
pelayanan informasi secara umum maka penulis meneliti pelayanan
informasi khusus bidang ekonomi yang sesuai dengan bidang tugas
lembaga yang diteliti yaitu Bank Indonesia.
3. “Kebutuhan Informasi Pengguna Perpustakaan Divisi Perencanaan dan
Strategis PT Bank Negara Indonesia (BNI)” oleh Muhammad Usman
Noor mahasiswa ilmu perpustakaan UI pada tahun 2012. Persamaannya
terletak pada dimensi yang diteliti yaitu pemanfaatan informasi dan
tanggapan pengguna terhadap kualitas pustakawan, dan juga pada lokasi
penelitiannya sama yaitu perpustakaan perbankan. Sedangkan
perbedaannya ada pada variabel yang diteliti. Jika dia meneliti tentang
kebutuhan informasi pengguna, maka penulis meneliti tentang pelayanan
BAB III
GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Singkat Perpustakaan Kantor Pusat Bank Indonesia
Tidak ada catatan pasti mengenai awal pendirian Perpustakaan Kantor
Pusat Bank Indonesia. Namun dapat dipastikan keberadaan Perpustakaan KP BI
ini merupakan kelanjutan dari perpustakaan yang dimiliki De Javasche Bank. Hal
tersebut terlihat dari sejumlah buku kuno yang sampai saat ini masih dipelihara di
Perpustakaan KP BI.
Perpustakaan KP BI merupakan perpustakaan khusus terkait dengan jenis
koleksi yang dikelola, yakni sesuai dengan tugas kerja Bank Indonesia di bidang
moneter, stabilitas sistem keuangan, sistem pembayaran dan bidang lainnya terkait
peningkatan kompetensi SDM secara berkelanjutan.
Perpustakaan KP BI dibagi menjadi dua Unit Perpustakaan, yaitu :
1. Perpustakaan Riset (PR), mengelola koleksi terkait hasil Penelitian,
Seminar, Publikasi Bank Indonesia, Publikasi Lembaga Nasional &
Internasional, Karya Ilmiah, Jurnal, Koleksi Online, dan publikasi terkait
hasil penelitian lainnya.
2. Perpustakaan Umum (PU), mengelola buku dari penerbit umum (Gramedia,
Mizan, Wiley, dll), buku referensi (kamus, Undang-Undang, dll).
Sebelum dijadikan 2 unit, yaitu Perpustakaan Umum (PU) dan
Perpustakaan Riset (PR), hanya ada satu perpustakaan yang dikenal dengan
Perpustakaan Umum sebagai bagian dari satuan kerja sektor moneter yaitu Urusan
Ekonomi dan Statistik (URES) yang termasuk dalam Bagian Laporan dan
perpustakaan berada di bawah Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter
(DKM) dan merupakan bagian dari Perpustakaan Riset dan Administrasi (PRAd).
Pada saat itulah Perpustakaan Riset (PR) terbentuk, tujuan awal Perpustakaan
Riset adalah mengelola koleksi yang mendukung kegiatan riset di sektor moneter,
sedangkan untuk Perpustakaan Umum (PU) mengelola koleksi yang lebih bersifat
umum.
Kendala yang ditemukan dalam operasional kerja antara lain, terjadi
duplikasi antara PU dan PR yang berkaitan dengan penggunaan anggaran, dan
banyak pihak luar yang mengadakan riset sangat memerlukan koleksi yang berada
di PR. Setelah melakukan evaluasi, mulai tahun 1999 konsep operasional
pengelolaan perpustakaan berubah. Perpustakaan Umum bertugas mengelola
koleksi dengan kategori buku dengan tugas tambahan membina dan membantu
pengembangan perpustakaan mini yang berada di KBI (Kantor Bank Indonesia
yang berada di daerah), dan Perpustakaan Riset bertugas untuk mengelola koleksi
kategori periodikal dan publikasi BI serta lembaga lainnya dengan tugas tambahan
menangani hal yang terkait teknologi informasi.
Untuk menguatkan landasan hukum, maka pada tahun 2003 Bank
Indonesia mengeluarkan surat edaran No. 5/46/INTERN pada tanggal 31 Oktober
2003, yang dimaksud dengan Perpustakaan Bank Indonesia adalah Perpustakaan
Kantor Pusat yang dikelola oleh Satuan Kerja yang membidangi riset ekonomi
dan kebijakan moneter yang berada di Kantor Pusat dan Perpustakaan Kantor
B. Visi dan Misi Perpustakaan Kantor Pusat Bank Indonesia
1. Visi Perpustakaan Kantor Pusat Bank Indonesia:
Mendukung kebijakan BI yang efektif dan peningkatan kualitas SDM
melalui pengelolaan perpustakaan yang profesional dan kelengkapan koleksi
sesuai kebutuhan riset dan pelayanan prima.
2. Misi Perpustakaan Kantor Pusat Bank Indonesia:
Mengelola referensi dan literatur untuk kegiatan riset dan penelitian dalam
mendukung pelaksanaan tugas Bank Indonesia di bidang moneter, stabilitas
sistem keuangan, dan sistem pembayaran serta bidang lain terkait peningkatan
kompetensi SDM.
C. Tugas Pokok Perpustakaan Kantor Pusat Bank Indonesia
Perpustakaan KP BI memiliki tugas sebagaimana perpustakaan lainnya
yaitu untuk memajukan dan memberikan informasi yang dibutuhkan pengguna di
[image:46.595.112.516.277.754.2]lingkungannya. Adapun rincian tugas pokok perpustakaan KP BI sebagai berikut:
Tabel 1
Tugas Pokok Perpustakaan KP BI
Tugas Pokok Tim Perpustakaan Kantor Pusat Bank Indonesia Unit Perpus. Umum Unit Perpus. Riset Unit PK
1. Merencanakan program kegiatan pengelolaan perpustakaan umum 1. Merencanakan program kegiatan pengelolaan perpustakaan riset 1.Memetakan kebutuhan pengembangan koleksi perpustakaan 2. Mengelola perpustakaan dengan koleksi utama buku-buku umum :
a. Pengelolaan layanan sirkulasi b. Penyelenggaraan program 2. Mengelola perpustakaan dengan koleksi utama berupa publikasi BI,
periodikal, publikasi lembaga internasional dan hasil riset yang berhubungan dengan
Perpustakaan (bedah
buku,launching/se minar buku, promosi, dll)
tugas pokok BI
3. Menyelenggarakan/m elaksanakan program pembinaan perpustakaan 3. Mengelola perpustakaan digital BI a. Mengembangkan aplikasi sistem perpustakaan digital b. Memantau operasional aplikasi sistem perpustakaan digital c. Melakukan pemeliharaan aplikasi perpustakaan digital 3.Menginventarisir koleksi perpustakaan 4. Mengevaluasi penyelenggaraan program pengelolaan perpustakaan 4. Mengevaluasi penyelenggaraan program pengelolaan perpustakaan
4. Melaksanakan tugas lain/ad hoc yang ditugaskan pimpinan/atasan 5. Melaksanakan tugas
lain/ad hoc yang ditugaskan pimpinan/atasan
5. Melaksanakan tugas lain/ad hoc yang ditugaskan pimpinan/atasan
D. Struktur Organisasi Perpustakaan Kantor Pusat Bank Indonesia
Divisi Perpustakaan dan Manajemen Intern (DPMI) dipimpin oleh Kepala
Divisi yang membawahi Perpustakaan dan Manajemen Intern yang
masing-masing dipimpin oleh Kepala Tim. Perpustakaan terdiri dari 3 (tiga) unit yaitu
Unit Pengembangan Koleksi, Unit Perpustakaan Riset dan Unit Perpustakaan
E. Sumber Daya Manusia di Perpustakaan Kantor Pusat Bank Indonesia
Jumlah tenaga atau staf perpustakaan KP BI berjumlah 10 orang. Dalam
pengembangan SDM di perpustakaan BI telah mengedepankan penerapan
pendidikan dan pelatihan (DikLat) bagi para staf. Staf yang ada saat ini belum ada
yang memiliki latar belakang belakang pendidikan ilmu perpustakaan. Hal ini
menunjukkan sumber daya manusia dirasa masih kurang untuk perpustakaan KP
BI karena tidak ada yang benar-benar ahli perpustakaan. Berikut ini merupakan
[image:48.595.98.526.92.746.2]sumber daya manusia yang dimiliki perpustakaan KP BI:
Tabel 2
SDM Perpustakaan KP BI
No. Nama Jabatan Lokasi
1. Suparti Kepala Unit PR Perpustakaan Riset
2. Hendra Binekas Staf Perpustakaan Perpustakaan Riset
3. Slamet Harianto Data Entry Operator Perpustakaan Riset
4. Meri A. Hardhany Data Entry Operator Perpustakaan Riset
5. Dedy Veriansyah Messenger Perpustakaan Riset
6. Wiwiek Isbandrio Kepala Unit PU Perpustakaan Umum
7. Edi Supandhi Staf Perpustakaan Perpustakaan Umum
8. Riantira Data Entry Operator Perpustakaan Umum
9. Yance Nauli Tobing Data Entry Operator Perpustakaan Umum
F. Koleksi Perpustakaan Kantor Pusat Bank Indonesia
Perpustakaan KP BI merupakan perpustakaan khusus yang terkait dengan
jenis koleksi yang dikelola, yakni sesuai dengan tugas kerja Bank Indonesia di
bidang moneter, stabilitas sistem keuangan, sistem pembayaran dan bidang
lainnya terkait peningkatan kompetensi SDM secara berkelanjutan.
Koleksi pustaka Perpustakaan Kantor Pusat Bank Indonesia sampai
tanggal 31 Desember 2013 terdiri atas ±45.149 judul buku (termasuk koleksi
digital), ±470 judul publikasi periodikal (jurnal & majalah), +207 judul publikasi
BI, buku elektronik (e-book), 3 database online (JSTOR, ProQuest, Emerald), 6
database online bidang ekonomi (OECD, Business Monitor Online, Currency News, Bankers Accuity, Emerging Portofolio Fund Research Global, dan
Hukumonline), 4 Online News (DotSolution, Asian Wall Street journal, Financial Times, dan The Economist). Koleksi periodikal mencakup publikasi Bank Indonesia, lembaga pemerintah dan lembaga keuangan internasional.
Perpustakaan KP BI juga memiliki kliping berita yang terkait dengan bidang tugas
Bank Indonesia dari sejumlah harian berita dengan tahun penerbitan sejak 1998
sampai terkini.
Jumlah eksemplar koleksi yang ada di perpustakaan KP BI per 31
Desember 2013 adalah sebagai berikut:
Tabel 3
Jumlah Koleksi Perpustakaan KP BI
No. Jenis Koleksi Lokasi PU Lokasi PR Total Koleksi 1. Non Periodikal 30.794 24.688 55.482
Buku & Digital (CD) 30.794 24.688 55.482
2. Periodikal - 36.001 36.001
A. Majalah - 14.439 14.439
B. Jurnal Ilmiah - 6.995 6.995
C. Publikasi Non-BI - 4.27