• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pelayanan informasi bidang ekonomi pada perpustakaan kantor pusat bank indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pelayanan informasi bidang ekonomi pada perpustakaan kantor pusat bank indonesia"

Copied!
104
0
0

Teks penuh

(1)

PELAYANAN INFORMASI BIDANG EKONOMI

PADA PERPUSTAKAAN KANTOR PUSAT

BANK INDONESIA

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh :

Fadhila Ardiansyah 1110025000010

JURUSAN ILMU PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

(2)

PELAYANAN INFORMASI BIDANG

EKONOMI

PADA PERPUSTAKAAN KANTOR

PUSAT

BANK INDONESIA

Skripsi

Diaj ukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Perpustakaan (S.IP)

Oleh:

Fadhila Ardiansyah

NIM. 1110025000010

Alfida. MLIS

NrP. 197102151999032001

JURUSAN

ILMU

PERPUSTAKAAN

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA

UNIVERSITAS ISLAM

NEGERT

SYARIF

HIDAYATULLAH

JAKARTA

143sHl20l4N{

(3)

LEMBAR

PENGESAHAN PANITIA UJIAN SKRIPSI

Dengan

ini

saya menyatakan skripsi yang berjudul PELAYANAN INFORMASI BIDANG EKONOMI PADA PERPUSTAKAAN KANTOR

PUSAT BANK INDONESIA' telah diujikan dalam sidang Munaqasyah Fakultas

Adab dan Humaniora UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 15 Agustus 2014. Skripsi

ini

diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata (SI) pada jurusan Ilmu Perpustakaan'

Jakarta, 1 5 Agustus 2014

Tandatangan Tanggal

h

.. t....

005

u

26/oA

Lot4 1. Ketua Sidang

2. Sekertaris Sidang :

Pungki Purnomo. MLIS NrP. 196412151999031

Mukmin Suprayoei" M.Si

NrP. 19620301 199903 1

"o(/0

Jory

3. Pembimbing

4. Penguji I

:

Alfida. M.LIS

NrP. 19710215 t99903 2 001

Ulfah Andayani. M.Hum NrP. 19700617 199083 2 00r

Pungki Purnomo. MLIS

NrP. 19641215 199903 1 005 5. Penguji II

(4)

LEMBAR PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa:

1.

Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi

salah satu persyaratan memperoleh gelar strata

I di

UIN

Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2.

Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan

ini

telah saya

cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku

di

UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

3.

Jika dikemudian hari terbukti bahwa karya ini bukan hasil karya asli saya

atau merupakan hasil jiplakan karya orang lain, maka saya bersedia

menerima sanksi yang berlaku di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Jakafia,15 Agustus 2014

(5)

ABSTRAK

Fadhila Ardiansyah

Pelayanan Informasi Bidang Ekonomi Pada Perpustakaan Kantor Pusat Bank Indonesia

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pelayanan informasi bidang ekonomi yang disediakan oleh Perpustakaan Kantor Pusat Bank Indonesia telah memenuhi kebutuhan informasi para pegawai dalam menunjang pekerjaan mereka. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitis dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah pengunjung intern perpustakaan KP BI yaitu pegawai Bank Indonesia. Populasi diambil berdasarkan jumlah rata-rata pengunjung intern setiap bulan selama satu tahun (data diperoleh dari jumlah pengunjung intern pada bulan Januari 2013-Desember 2013), yaitu berjumlah 4.359/12 bulan = 363 pengunjung. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 54 responden atau 15% dari jumlah rata-rata pengunjung tiap bulan yang berjumlah 363 pengunjung. Pengambilan sampel menggunakan teknik Accidental Sampling

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Tidak

lupa shalawat dan salam penulis panjatkan kepada junjungan kita, Nabi

Muhammad SAW. Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan

judul “Pelayanan Informasi Bidang Ekonomi Pada Perpustakaan Kantor

Pusat Bank Indonesia”, sebagai salah satu syarat akademik dalam menyelesaikan studi sarjana (S1) pada Jurusan Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab

dan Humaniora Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis menyadari bahwa dengan keterbatasan ilmu yang dimiliki penulis,

maka skripsi ini masih jauh dari sempurna dari segi isi maupun susunannya. Oleh

karena itu, segala saran dan kritik yang bersifat membangun tentunya dibutuhkan

oleh penulis dalam penyempurnaan skripsi ini.

Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang

telah banyak membantu dan mendukung penulis dalam penyusunan skripsi ini,

diantaranya:

1. Bapak Prof. Dr. Oman Fathurahman, M.Hum selaku Dekan Fakultas Adab

dan Humaniora (FAH) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

2. Bapak Pungki Purnomo, MLIS selaku Ketua Jurusan Ilmu Perpustakaan FAH

UIN Jakarta.

3. Bapak Mukmin Suprayogi, M.Si selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Perpustakaan

(7)

4. Ibu Alfida, MLIS selaku dosen pembimbing yang telah bersedia meluangkan

waktunya untuk memberikan petunjuk, arahan dan motivasi kepada penulis

dalam penyelesaian skripsi ini.

5. Segenap Bapak/Ibu dosen Ilmu Perpustakaan yang telah memberikan penulis

banyak ilmu dan pengetahuan yang tidak terhingga.

6. Ibu Suparti selaku Kepala Unit Perpustakaan Riset Bank Indonesia dan Ibu

Wiwiek selaku Kepala Unit Perpustakaan Umum yang telah banyak

membantu dan memudahkan penulis ketika melakukan penelitian.

7. Kepada seluruh staf Perpustakaan Riset dan Perpustakaan Umum Bank

Indonesia yang telah banyak membantu dalam penyusunan skripsi ini.

8. Kedua orang tua penulis, Papa dan Mama yang tidak pernah lelah

memberikan bimbingan dan nasehat kepada penulis untuk tetap semangat

menyusun skripsi ini. Serta adik-adik yang terus mendukung penulis.

9. Teman-teman Ilmu Perpustakaan terutama angkatan 2010 yang telah

membantu kelancaran dan memberikan semangat kepada penulis.

Akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk kita

semua. Amin.

Jakarta, 15 Agustus 2014

(8)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ... 4

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

D. Metode Penelitian ... 6

1. Jenis Penelitian ... 6

2. Populasi dan Sampel ... 6

3. Teknik Pengumpulan Data ... 7

4. Teknik Pengolahan Data ... 8

E. Sistematika Penulisan ... 11

BAB II TINJAUAN LITERATUR A. Perpustakaan Khusus 1. Definisi Perpustakaan Khusus ... 13

2. Ciri-Ciri Perpustakaan Khusus ... 14

3. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Khusus ... 15

4. Koleksi Perpustakaan Khusus ... 15

5. Layanan Perpustakaan Khusus ... 16

(9)

B. Informasi

1. Pengertian Informasi ... 20

2. Fungsi Informasi ... 20

3. Jenis-Jenis Informasi ... 21

4. Layanan Informasi Bidang Ekonomi ... 24

5. Pemanfaatan Informasi Bidang Ekonomi ... 28

C. Penelitian Relevan ... 29

BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN KANTOR PUSAT BANK INDONESIA A. Sejarah Singkat... 31

B. Visi dan Misi ... 33

C. Tugas Pokok ... 33

D. Struktur Organisasi ... 34

E. Sumber Daya Manusia ... 35

F. Koleksi ... 36

G. Keanggotaan ... 37

H. Sistem dan Jenis Layanan ... 38

I. Sistem Perpustakaan... 41

J. Fasilitas Perpustakaan ... 43

(10)

BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN

A. Pelaksanaan Penelitian ... 47

B. Responden ... 47

C. Teknik Pengolahan Data ... 47

D. Hasil Kuesioner ... 50

1. Profil Responden ... 50

2. Hasil Kuesioner Tertutup ... 52

a. Pelayanan Informasi Perpustakaan ... 52

b. Pemanfaatan Informasi Perpustakaan ... 59

c. SDM Perpustakaan ... 66

3. Hasil Kuesioner Terbuka ... 72

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 75

B. Saran ... 76

(11)

DAFTAR TABEL

1. Tabel 1 Tugas Pokok Perpustakaan KP BI ... 33

2. Tabel 2 SDM Perpustakaan KP BI... 35

3. Tabel 3 Jumlah Koleksi Perpustakaan KP BI ... 36

4. Tabel 4 Jadwal Penyebaran Kuesioner ... 47

5. Tabel 5 Jenis Kelamin Responden ... 50

6. Tabel 6 Usia Responden... 50

7. Tabel 7 Pendidikan Terakhir Responden ... 51

8. Tabel 8 Status Keanggotaan Responden ... 51

9. Tabel 9 Layanan memenuhi kebutuhan informasi ... 52

10.Tabel 10 Layanan mengikuti perkembangan informasi ... 53

11.Tabel 11 Layanan Intranet untuk penelusuran informasi ... 54

12.Tabel 12 Layanan Internet untuk mengakses informasi ... 55

13.Tabel 13 Koleksi sesuai dengan kebutuhan informasi ... 56

14.Tabel 14 Ketersediaan koleksi lengkap... 56

15.Tabel 15 Penataan koleksi dalam pencarian informasi ... 57

16.Tabel 16 Keseluruhan layanan cukup baik ... 58

17.Tabel 17 Skor rata-rata tiap indikator ... 59

18.Tabel 18 Frekuensi kunjungan setiap hari ... 59

19.Tabel 19 Frekuensi pemanfaatan informasi ... 60

20.Tabel 20 Informasi untuk pengambilan keputusan ... 61

(12)

22.Tabel 22 Informasi untuk menambah pengetahuan ... 63

23.Tabel 23 Pemanfaatan sumber informasi primer ... 63

24.Tabel 24 Pemanfaatan sumber informasi sekunder ... 64

25.Tabel 25 Pemanfaatan koleksi umum ... 65

26.Tabel 26 Skor rata-rata tiap indikator ... 66

27.Tabel 27 Pustakawan proaktif ... 67

28.Tabel 28 Pustakawan menguasai subjek ... 67

29.Tabel 29 Pustakawan mengetahui koleksi ... 68

30.Tabel 30 Jumlah Pustakawan ... 69

31.Tabel 31 Pustakawan ramah... 70

32.Tabel 32 Pustakawan berkomunikasi dengan baik ... 70

33.Tabel 33 Skor rata-rata tiap indikator ... 71

34.Tabel 34 Layanan yang sering digunakan ... 72

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran1: Kuesioner Penelitian

Lampiran 2: Lembar Surat Izin Penelitian

Lampiran 3: Lembar Surat Penunjukkan Dosen Pembimbing

Lampiran 4: Lembar Surat Perubahan Judul

Lampiran 5: Lembar Surat Keterangan Selesai Penelitian

Lampiran 6: Lembar Surat Dosen Penguji

Lampiran 7: Tampilan Cyber Library

Lampiran 8: Tampilan Kliping “Berita Hari Ini”

(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Informasi merupakan salah satu kebutuhan setiap orang di luar kebutuhan

pokok seperti sandang, pangan dan papan. Setiap orang dalam kehidupan yang

serba modern dan serba cepat ini membutuhkan informasi untuk menunjang

aktivitas sehari-hari, tuntutan pekerjaan, maupun untuk memenuhi kebutuhan

lainnya. Tanpa informasi seseorang akan merasa buta dengan apa yang seharusnya

dia ketahui atau merasa terbelakang. Sehingga mendapatkan informasi dirasakan

seperti mendapat kepuasan hati atau konsumsi rohani bagi setiap orang.

Sama halnya dengan manusia, sebuah organisasi juga memerlukan

informasi untuk menunjang keberlangsungan hidupnya. Kebutuhan informasi

setiap organisasi sangat beragam tergantung pada bidang yang menjadi fokus

organisasi tersebut. Setiap individu dalam organisasi memerlukan informasi untuk

menunjang pekerjaannya dalam rangka menjalankan kewajibannya sebagai bagian

dari organisasi tersebut. Dalam rangka memenuhi kebutuhan informasinya, setiap

individu dalam organisasi didorong untuk melakukan pencarian informasi ke

berbagai sumber informasi.

Karena itu, mereka memerlukan suatu tempat yang di dalamnya terdapat

banyak sumber informasi untuk digali atau didapatkan yaitu perpustakaan yang

dalam hal ini adalah perpustakaan khusus. Perpustakaan merupakan salah satu

pusat informasi, artinya perpustakaan menyediakan informasi yang diperlukan

pengguna perpustakaan. Pemberian informasi ini dilakukan baik atas permintaan

(15)

menganggap bahwa informasi yang tersedia sesuai dengan minat dan keperluan

pengguna.1 Informasi di perpustakaan tersebut tentunya sudah diseleksi,

dihimpun, diolah, dipersiapkan dan dikemas dengan baik, sehingga “semua”

informasi yang ada di perpustakaan benar-benar telah dikaji dan dianalisis dan

dipertimbangkan kegunaannya. Selanjutnya dengan pengaturan yang demikian

rupa akan memudahkan penggunanya, baik dalam mengakses maupun

menggunakannya. Perpustakaan yang baik adalah yang dapat menyediakan dan

memenuhi permintaan informasi secara cepat dan tepat.2

Namun, permasalahan dalam penyediaan informasi di perpustakaan

tersebut, apakah telah memenuhi kebutuhan informasi penggunanya? Pandangan

pengguna terhadap layanan informasi dapat digunakan untuk mengetahui apakah

layanan informasi yang diberikan telah memenuhi kebutuhan informasi

penggunanya. Lalu peran yang diharapkan dari pembangunan perpustakaan dalam

sebuah lembaga sebagai penunjang program kerja pegawai, apakah telah sesuai

antara pembangunan dengan peruntukkannnya atau pembangunan tersebut hanya

sekadar pelengkap saja.

Perpustakaan khusus memiliki peran sebagai penunjang penyelesaian

program lembaga yang bersangkutan, yang tujuannya hanya diperuntukkan bagi

para pegawai lembaga tersebut. Istilah perpustakaan khusus biasanya ditujukan

bagi perpustakaan yang berada di bawah naungan suatu organisasi atau lembaga

tertentu baik departemen, lembaga Negara, lembaga penelitian, organisasi massa,

militer, industri ataupun perusahaan swasta.3 Bagi lembaga atau organisasi induk,

1

Sulistyo-Basuki, Pengantar Ilmu Perpustakaan (Jakarta: Gramedia, 1991), hal. 6.

2

Sutarno NS, Tanggung Jawab Perpustakaan dalam Mengembangkan Masyarakat Informasi (Jakarta: Panta Rei, 2005), hal. 135.

3

(16)

pembentukkan perpustakaan adalah sebagai tempat untuk memperoleh dan

memanfaatkan informasi atau data mutakhir yang bersifat khusus untuk kemajuan

organisasi maupun lembaga induknya.

Bank Indonesia merupakan lembaga independen yang berfungsi

menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter, mengatur dan menjaga

kelancaran sistem pembayaran, serta mengatur dan mengawasi perbankan di

Indonesia. Ketiga fungsi perlu diintegrasikan agar tujuan mencapai dan

memelihara kestabilan nilai rupiah dapat dicapai secara efektif dan efisien. Maka

diperlukan SDM yang mampu berkompetisi dalam bekerja, guna menunjang

fungsi dari Bank Indonesia. Untuk menunjang fungsi Bank Indonesia dibutuhkan

suatu fasilitas yang dapat mendukung kinerja dari pegawai, yaitu perpustakaan.

Karena perpustakaan sebagai salah satu faktor pendukung atau pendorong

pengembangan SDM.

Perpustakaan Kantor Pusat Bank Indonesia (selanjutnya akan ditulis

Perpustakaan KP BI) merupakan jenis perpustakaan khusus yang koleksinya juga

menekankan pada bidang tugas BI yaitu bidang ekonomi, moneter, keuangan serta

juga dilengkapi dengan koleksi dalam bidang lain yang dibutuhkan untuk

pengembangan pegawai BI. Dalam kapasitasnya sebagai penyedia informasi,

perpustakaan KP BI diharapkan mampu melakukan langkah-langkah yang kreatif

dan inovatif dalam upaya penyediaan dan penyebarluasan berbagai

sumber-sumber informasi terutama mengenai hal-hal yang berhubungan dengan ekonomi.

Selanjutnya perpustakaan ini juga memberikan layanan perpustakaan

untuk mempermudah pegawai dalam memperoleh informasi yang dibutuhkan

(17)

penyelenggaraan perpustakaan. Bahkan karena pentingnya layanan tersebut, maka

sering dikatakan bahwa layanan yang berkualitas dari sebuah perpustakaan

menentukan keberhasilan perpustakaan. Maksudnya, jika layanan kepada

pengguna memuaskan, maka baiklah kinerjanya, sebaliknya apabila layanan yang

diberikan belum memuaskan, maka dapat dianggap bahwa perpustakaan belum

mampu melayani pengguna dengan baik.4 Karenanya layanan yang diberikan

Perpustakaan KP BI sangat vital dalam menjembatani kebutuhan informasi bidang

ekonomi dalam menunjang tugas-tugas pekerjaan para pegawai BI.

Mengingat hal tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

pada Perpustakaan KP BI dengan mengambil judul:

“Pelayanan Informasi bidang Ekonomi pada Perpustakaan Kantor Pusat

Bank Indonesia”.

B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah

Untuk memudahkan pembahasan agar lebih terarah dan tidak meluas,

maka penulis memfokuskan untuk membatasinya pada pembahasan mengenai:

a. Pelayanan informasi bidang ekonomi yang diberikan oleh

Perpustakaan KP BI.

b. Pemanfaatan informasi bidang ekonomi bagi pegawai BI di

Perpustakaan KP BI.

c. Kualitas SDM yang tersedia di Perpustakaan KP BI.

2. Perumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang dilakukan sebagai berikut:

4

(18)

a. Bagaimana pelayanan informasi bidang ekonomi di Perpustakaan KP

BI dilakukan dalam memenuhi kebutuhan informasi para pegawai BI?

b. Bagaimana pemanfaatan informasi bidang ekonomi di Perpustakaan

KP BI dalam menunjang pekerjaan para pegawai BI?

c. Bagaimana kualitas SDM yang tersedia di Perpustakaan KP BI dalam

memenuhi kebutuhan informasi para pegawai BI?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui penyelenggaraan pelayanan informasi bidang

ekonomi di Perpustakaan KP BI dalam memenuhi kebutuhan informasi

para pegawai BI.

b. Untuk mengetahui pemanfaatan informasi bidang ekonomi di

Perpustakaan KP BI dalam menunjang pekerjaan para pegawai BI.

c. Untuk mengetahui bagaimana kualitas SDM yang tersedia di

Perpustakaan KP BI untuk dapat memberikan pelayanan informasi

kepada pegawai dalam memenuhi kebutuhan informasi mereka.

2. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Sebagai masukan kepada pemegang kebijakan di Perpustakaan KP BI

dalam memberikan pelayanan informasi bidang ekonomi yang optimal

kepada pegawai BI.

b. Dapat menambah wawasan bagi penulis sendiri khususnya, serta

(19)

D. Metode Penelitian 1. Jenis Penilitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif-analitis yaitu penelitian yang bertujuan untuk menggambarkan atau

menjelaskan objek penelitian dan menjelaskan penelitian tersebut secara apa

adanya. Metode ini bertujuan untuk membuat deskripsi, gambaran atau lukisan

secara sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta

hubungan antara fenomena yang diselidiki/diteliti kemudian dianalisa,

diberikan interpretasi dan diadakan generalisasi dalam rangka menetapkan

sikap dan kriteria yang baik dengan tujuan untuk mengadakan klasifikasi

pekerjaan secara efektif.5

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan kuantitatif yang

memiliki arti analisis yang dilakukan terhadap data yang berbentuk angka,

baik angka yang merupakan representasi dari suatu kuantita (kuantitas murni)

maupun angka yang merupakan hasil dari konversi data kualitatif (yakni data

kualitatif yang dikuantifikasikan).6

2. Populasi dan Sampel

Populasi dalam sebuah penelitian dapat dikatakan sebagai sekumpulan

unsur atau elemen yang menjadi objek penelitian dan elemen populasi ini

merupakan satuan analisis.7 Yang menjadi populasi dalam penelitian ini

adalah pengunjung intern perpustakaan KP BI yaitu pegawai Bank Indonesia.

Populasi diambil berdasarkan jumlah rata-rata pengunjung intern setiap bulan

5

Moh Nasir, Metode Penelitian (Jakarta: Ghalia Indonesia, 2003), hal. 72.

6

Prasetya Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian (Jakarta: STIA-LAN Press, 1999), hal. 92.

7

(20)

selama satu tahun (data diperoleh dari jumlah pengunjung intern pada bulan

Januari 2013-Desember 2013), yaitu berjumlah 4359/12 bulan = 363,25 atau

363 pengunjung.

Sementara sampel adalah wakil atau sebagian yang akan diteliti.

Dalam pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik sampel

kebetulan (accidental sampling), yaitu teknik sampling kebetulan dilakukan

apabila pemilihan anggota sampelnya dilakukan terhadap orang atau benda

yang kebetulan ada atau dijumpai.8 Teknik ini dilakukan terhadap para

pegawai BI yang kebetulan mengunjungi perpustakaan saat penelitian

berlangsung.

Arikunto menyatakan di dalam pengambilan sampel jika populasi lebih

dari 100 orang, maka sampel dapat diambil 10-15% atau 20-25%.9 Maka

dalam hal ini peneliti akan mengambil sampel sebanyak 15% dari jumlah

rata-rata pengunjung intern setiap bulan. Dengan perhitungan 15% 363 orang =

54,45 atau 54 responden.

3. Teknik Pengumpulan Data

Adapun pengumpulan metode yang digunakan penulis untuk

mendapatkan data-data/informasi dalam penelitian ini adalah:

a. Studi Pustaka (Library Research)

Penulis melakukan penelitian dengan menggunakan bahan-bahan

pustaka (buku, dokumen, artikel, laporan dan sebagainya) yang berkaitan

dengan masalah yang diteliti.

8

Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, hal. 183.

9

(21)

b. Penelitian Lapangan (Field Research)

Penelitian yang mendapatkan data-data secara langsung dari objek

penelitian, dengan cara:

Observasi

Observasi adalah metode penelitian yang pengambilan datanya

bertumpu pada pengamatan langsung terhadap objek penelitian.10

Observasi dilakukan untuk mendapatkan informasi yang berisi hasil

pengamatan langsung dari tempat penelitian sebagai tambahan

pengumpulan data.

Angket (kuesioner)

Angket yaitu suatu alat yang memuat daftar pertanyaan yang

diajukan pada responden untuk mendapatkan jawaban. Pemberian

angket kepada responden ditentukan berdasarkan jumlah pengunjung

setiap harinya.11

4. Teknik Pengolahan Data

Setelah pengumpulan data dilakukan, pengolahan data merupakan

tahap yang harus dilakukan selanjutnya. Langkah dalam pengolahan data yang

dilakukan sebagai berikut:

a. Tahap Pemeriksaan (Editing)

Data yang terkumpul diperiksa kelengkapan data dan jawaban

angket. Ini dilakukan untuk meyakinkan agar data tersebut tidak

mengandung kesalahan seperti kesalahan pengisian oleh responden dan

hal-hal penting terlewatkan.

10

Irawan, Logika dan Prosedur Penelitian, hal. 63.

11

(22)

b. Proses Pembeberan (Tabulating)

Setelah proses pemeriksaan, data-data dijelaskan permasalahannya

(dideskripsikan) untuk mendapatkan jawaban. Hasil dari analisa data

adalah pemaparan fakta-fakta mengenai objek penelitian.

Adapun setelah proses tersebut selesai, data-data diolah dengan

perhitungan persentase lalu dituangkan dalam bentuk tabel. Analisa ini

terdiri dari dua bagian, yaitu analisa profil responden dan analisa deskriptif

data penelitian sesuai dengan kuesioner yang disebarkan kepada

responden. Data penelitian ini dibagi menjadi dua bagian yaitu kuesioner

terbuka dan kuesioner tertutup. Pada data profil responden dan kuesioner

terbuka menggunakan rumus persentase:

P = F/N X 100%

Keterangan:

P = Persentase

F = Frekuensi

N = Jumlah sampel yang diolah12

Sedangkan untuk kuesioner tertutup, analisa jawaban responden

terhadap pernyataan-pernyataan yang diajukan akan diberi penilaian

tersendiri. Untuk poin ini penulis menggunakan metode Skala Likert.

Skala Likert atau disebut summated-ratings scale, merupakan skala yang

memungkinkan responden untuk mengekspresikan intensitas perasaan

mereka. Skala Likert terdiri dari beberapa pertanyaan yang bersikap

tertutup. Pilihan jawaban dibuat berjenjang mulai dari intensitas paling

12

(23)

rendah sampai paling tinggi pilihan jawaban terdiri dari tiga, lima, tujuh

yang pasti ganjil.13

Setiap jawabannya diberikan dalam bentuk beberapa skala kategori

dan masing-masing kategori memiliki bobot jawaban sendiri, yaitu:

1. Sangat Setuju (SS) diberi nilai 4

2. Setuju (S) diberi nilai 3

3. Tidak Setuju (TS) diberi nilai 2

4. Sangat Tidak Setuju (STS) diberi nilai 1

Maka selanjutnya, berdasarkan perhitungan bobot skala Likert

dikalikan dengan jumlah jawaban responden, lalu setelah mendapat nilai

dilakukan penjumlahan total nilai yang diperoleh. Kemudian total nilai

dibagi dengan jumlah kuesioner yang diolah untuk mendapatkan nilai

rata-rata per-indikator.

Adapun tafsiran bobot jawaban untuk kuesioner ini berdasarkan

perhitungan menggunakan skala interval. Untuk menentukan skala interval

yaitu dengan cara membagi selisih antara skor tertinggi dengan skor

terendah dengan banyak skala. Berikut rumusan dari skala interval.

Skala Interval = a(m-n) : b}

Keterangan:

a = Jumlah atribut

m = Skor tertinggi

n = Skor terendah

b = Jumlah skala penilaian yang ingin dibentuk atau diterapkan14

13

Bilson Simamora, Panduan Riset Perilaku Konsumen (Jakarta: Gramedia Pustaka, 2004), hal. 46.

14

(24)

Jika skala penilaian yang diterapkan berjumlah empat, dimana skor

terendah adalah satu dan skor tertinggi adalah empat, maka skala interval

dapat dihitung seperti berikut: {1(4-1) : 4}= 0,75. Jadi jarak setiap titik

adalah 0,75 sehingga dapat diperoleh penilaian sebagai berikut:

1. Sangat Baik 3,28 – 4,03

2. Baik 2,52 – 3,27

3. Tidak Baik 1,76 – 2,51

4. Sangat Tidak Baik 1,00 – 1,75

E. Sistematika Penulisan

Dalam sistematika penulisan ini penulis akan menguraikan dengan jelas

secara sistematis mulai dari Bab I sampai dengan Bab V dengan rincian sebagai

berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab ini penulis membahas latar belakang, pembatasan

dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi

penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN LITERATUR

Pada Bab ini penulis membahas tentang pengertian

perpustakaan khusus, ciri-ciri perpustakaan khusus, tujuan dan

fungsi perpustakaan khusus, koleksi dan layanan perpustakaan

khusus, sdm perpustakaan khusus, pengertian informasi, fungsi

informasi, jenis-jenis informasi, layanan informasi bidang

(25)

BAB III GAMBARAN UMUM PERPUSTAKAAN KANTOR PUSAT BANK INDONESIA

Pada Bab ini penulis membahas tentang sejarah singkat

Perpustakaan KP BI, visi dan misi Perpustakaan KP BI, tugas

pokok Perpustakaan KP BI, struktur organisasi Perpustakaan KP

BI, SDM di Perpustakaan KP BI, koleksi Perpustakaan KP BI,

sistem & jenis layanan Perpustakaan KP BI, fasilitas Perpustakaan

KP BI, dan jam layanan dan alamat Perpustakaan KP BI.

BAB IV ANALISA HASIL PENELITIAN

Pada Bab ini penulis membahas hasil penelitian tentang

pelayanan informasi bidang ekonomi pada Perpustakaan KP BI

melalui kuesioner yang telah disebarkan.

BAB V PENUTUP

Pada Bab ini penulis memberikan kesimpulan dan saran

(26)

BAB II

TINJAUAN LITERATUR

A. Perpustakaan Khusus

1. Definisi Perpustakaan Khusus

Perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang memiliki kekhususan

tertentu, misalnya dilihat dari tugas dan fungsinya, koleksi serta penggunanya.15

Menurut Sutarno NS perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang berada pada

suatu instansi atau lembaga tertentu, baik lembaga pemerintah maupun lembaga

swasta yang sekaligus lembaga tersebut sebagai pengelola dan penanggung

jawabnya. Istilah khusus yaitu bertugas melayani lembaga dan mereka yang

bekerja pada instansi yang bersangkutan. Kekhususan perpustakaan terletak pada

pengelolaan, koleksi dan pengguna yang cukup terbatas.16

Pengertian lainnya, perpustakaan khusus adalah perpustakaan yang

dibentuk oleh suatu badan usaha atau instansi, sehingga koleksi pustaka dan

sistem pelayanannya berkaitan erat dengan tugas dan fungsi organisasi induknya,

serta dituntut memberikan jasa aktif dan selalu bekerja sama dengan perpustakaan

lain melalui jaringan informasi.17

Sehingga perpustakaan khusus merupakan salah satu penyebar informasi

di lingkungan instansi atau organisasi yang menaunginya dan memiliki fungsi

penting bagi para penggunanya untuk mendapatkan informasi yang relevan sesuai

15

Hernandono, Perpustakaan dan Kepustakawanan (Jakarta: Universitas Terbuka, 1999), hal. 1.18.

16

Sutarno NS, Manajemen Perpustakaan: Suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Samitra Media Utama, 2004), hal. 30-31.

17 Saefudin dan Setiawan, “Pembinaan Perpustakaan Khusus Instansi Pertanian: Obse

rvasi

Terhadap Perpustakaan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian Jawa Barat,” Jurnal Perpustakaan

(27)

dengan instansi atau organisasi yang bersangkutan. Oleh karena itu perpustakaan

khusus harus benar-benar melaksanakan fungsinya tersebut demi tercapainya

kesesuaian antara tujuan instansi atau organisasi dengan fungsi perpustakaan.

2. Ciri-ciri Perpustakaan Khusus

Perpustakaan khusus mempunyai beberapa ciri yang membedakannya

dengan jenis perpustakaan-perpustakaan lainnya diantaranya dalam hal cakupan

subjek koleksi, jenis koleksi, ruang lingkup pelayanan dan pengguna potensialnya.

Ciri-ciri tersebut antara lain, yaitu memiliki koleksi yang terbatas pada satu atau

beberapa disiplin ilmu. Kedua, keanggotaan terbatas pada sejumlah anggota yang

ditentukan oleh perpustakaan. Ketiga, peran utama melakukan penelitian

kepustakaan untuk anggota. Keempat, tekanan koleksi bukan pada buku,

melainkan pada majalah, jurnal, laporan penelitian, abstrak, indeks, dan lain-lain.

Ciri-ciri tersebut juga dikemukakan Karmidi Martoatmodjo dalam

bukunya Manajemen Perpustakaan Khusus adalah sebagai berikut :

a. Memiliki buku yang terbatas pada satu atau beberapa disiplin ilmu saja. b. Keanggotaan perpustakaan terbatas pada sejumlah anggota yang

ditentukan oleh kebijakan perpustakaan atau kebijakan badan induk tempat perpustakaan tersebut bernaung.

c. Peran utama pustakawan ialah melakukan penelitian kepustakaan untuk anggota.

d. Tekanan koleksi pada buku (dalam arti sempit) melainkan majalah, pamflet, paten, laporan penelitian, abstrak atau indeks karena literatur dari jenis tersebut umumnya mengandung informasi yang lebih mutakhir dibandingkan dengan buku.

e. Jasa yang diberikan lebih mengarah kepada minat anggota perorangan. Karena itu perpustakaan khusus menyediakan jasa yang sangat berorientasi ke penggunanya dibandingkan jenis perpustakaan lain. Jasa yang diselenggarakan misalnya penyebaran informasi terpilih atau pengiriman fotokopi artikel sesuai dengan minat pengguna.18

18

(28)

3. Tujuan dan Fungsi Perpustakaan Khusus

Tujuan perpustakaan khusus di dalam Standar Nasional Indonesia (SNI)

7496:2009 adalah untuk memenuhi kebutuhan materi perpustakaan atau informasi

di lingkungannya dalam rangka mendukung pencapaian misi instansi induknya.19

Pemenuhan kebutuhan informasi tidak hanya dengan cara menyediakan dokumen

yang diperlukan tetapi juga secara proaktif memberikan segala informasi yang

terkait dengan bidang lembaga induk.

Fungsi perpustakaan khusus adalah suatu tempat penelitian dan

pengembangan, pusat kajian serta penunjang pendidikan dan pelatihan sumber

daya manusia/pegawai, maka fungsi dari perpustakaan khusus lebih ditekankan

pada fungsi informatif dan penelitian artinya perpustakaan menyediakan sarana

literatur yang menunjang program kegiatan lembaga induknya. Koleksinya sangat

khusus sesuai dengan kebutuhan lembaga induk yang bersangkutan.20

4. Koleksi Perpustakaan Khusus

Koleksi perpustakaan sangat besar peranannya dalam menunjang

pelayanan informasi yang diberikan pada pengguna perpustakaan. Koleksi

perpustakaan khusus lebih difokuskan pada koleksi mutakhir di dalam subyek

yang menjadi tujuan perpustakaan tersebut atau untuk mendukung kegiatan badan

induknya. Koleksi suatu perpustakaan khusus adalah tidak terletak dalam

banyaknya jumlah bahan pustaka atau jenis terbitan lainnya melainkan ditekankan

kepada kualitas koleksinya, agar dapat mendukung jasa penyebaran informasi

mutakhir serta penelusuran informasi.

19

Standar Nasional Indonesia (SNI), Perpustakaan Khusus Instansi Pemerintah (Jakarta: SNI 7496:2009, 2009), hal. 2.

20

(29)

Koleksi perpustakaan khusus seperti perpustakaan KP BI menyediakan

beberapa jenis bahan pustaka seperti referensi, buku, majalah, jurnal ilmiah,

koleksi khusus seperti laporan perekonomian, peraturan perundangan, statistik

ekonomi dan keuangan, dll. baik dalam bentuk tercetak maupun media rekam

lainnya.

5. Layanan Perpustakaan Khusus

Layanan perpustakaan merupakan salah satu kegiatan utama di setiap

perpustakaan. Bagian layanan berhubungan secara langsung dengan pengguna dan

sekaligus merupakan barometer keberhasilan penyelenggaraan perpustakaan. Baik

buruknya citra perpustakaan ditentukan pada bagian layanan ini, sehingga seluruh

kegiatan perpustakaan akan diarahkan dan terfokus kepada bagaimana

memberikan layanan yang baik sebagaimana dikehendaki oleh masyarakat

pengguna.

Layanan yang diberikan perpustakaan khusus di dalam Standar Nasional

Indonesia (SNI) 7496:2009 meliputi:

a. Layanan ruang baca

Layanan ruang baca adalah layanan yang diberikan oleh perpustakaan

berupa tempat untuk melakukan kegiatan membaca di perpustakaan.

Layanan ini diberikan untuk mengantisipasi pengguna perpustakaan yang

tidak ingin meminjam untuk dibawa pulang, akan tetapi mereka cukup

memanfaatkannya di perpustakaan.

b. Layanan sirkulasi

Layanan sirkulasi adalah kegiatan melayani pengguna jasa perpustakaan

(30)

penyelesaian administrasinya. Layanan ini bertujuan memberikan

keleluasaan kepada pengguna dalam memanfaatkan bahan pustaka yang

tersedia di perpustakaan.

c. Layanan kesiagaan informasi

Menurut Karmidi Martoatmodjo, layanan ini adalah layanan perpustakaan

kepada pengguna mengenai informasi yang baru datang ke perpustakaan.

Ini adalah suatu cara yang baik untuk tetap berhubungan dengan

pengguna. Bagi pengguna sendiri hal ini merupakan pemberitahuan bahwa

sudah ada bahan atau koleksi baru yang perlu dibaca di perpustakaan.21

d. Layanan referensi

Layanan referensi diberikan untuk membantu pengguna perpustakaan atau

masyarakat yang ingin menemukan informasi secara cepat dan tepat dari

koleksi yang ada di perpustakaan. Kegiatan dilakukan dengan cara

menjawab langsung pertanyaan pengguna perpustakaan atau dari

masyarakat dengan menggunakan sumber/koleksi rujukan yang tersedia.

e. Layanan penelusuran literatur

Dalam Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan Khusus, layanan

penelusuran literatur adalah pencarian kembali bahan pustaka yang ada di

perpustakaan atau di luar perpustakaan dengan cara menggunakan alat

akses kartu katalog, literatur sekunder seperti indeks dan majalah abstrak

atau pengkalan data (terpasang/online dan CD-ROM). Untuk

melaksanakan layanan ini, perpustakaan perlu memiliki tenaga yang

21

(31)

menguasai bidang tertentu (subject specialist) serta koleksi

sumber-sumber akses informasi selengkap dan setepat mungkin.22

f. Layanan bimbingan pengguna

Layanan ini berupa kegiatan membimbing atau memberikan petunjuk

kepada pengguna dan calon pengguna agar mampu memanfaatkan

kemudahan dan pelayanan perpustakaan dengan efektif dan efisien.

6. Sumber Daya Manusia Perpustakaan Khusus

Sumber daya manusia dalam perpustakaan khusus meruapakan salah satu

penentu keberhasilan perpustakaan. Mentalitas dan wawasan keilmuwan sumber

daya manusia merupakan salah satu upaya untuk mewujudkan pelayanan prima.

Oleh karena itu, kompetensi pustakawan/petugas perpustakaan dituntut agar

profesional dalam melaksanakan tugas pokoknya, yaitu melayani kebutuhan

informasi bagi penggunanya. Untuk memperoleh predikat profesional tersebut

seseorang pustakawan harus memiliki kompetensi sesuai standar yang sudah

ditentukan. Seseorang yang dianggap profesional tidak cukup hanya dengan

memiliki ijazah akademik saja, tetapi harus memenuhi standar kompetensi yang

dapat dipertanggungjawabkan dan dapat diuji tingkat kompetensinya.23

Untuk standar kompetensi akademik di dalam Standar Nasional Indonesia

(SNI) 7496:2009, perpustakaan dipimpin oleh seorang tenaga profesional yang

sekurang-kurangnya harus berijazah formal Strata 1 (S1) di bidang ilmu

perpustakaan atau S1 bidang lain ditambah pelatihan penyetaraan bidang

22

Soekarman dan Rahmat Natadjumena, Pedoman Umum Penyelenggaraan Perpustakaan

Khusus (Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2006), hal. 41.

23

(32)

perpustakaan.24 Sementara untuk kompetensi profesional seorang pustakawan

khusus, Joanne Marshall, Linda Moulton dan Roberta Piccoli menguraikannya

sebagai berikut:

a. Memiliki keahlian tentang sumber informasi, termasuk kemampuan untuk mengevaluasi secara kritis dan menyaringnya.

b. Memiliki pengetahuan khusus dalam bidang tertentu sesuai dengan kepentingan organisasi atau klien.

c. Mengembangkan dan mengelola layanan informasi yang nyaman, mudah diakses, efektif dari segi biaya yang sejalan dengan arahan strategi organisasi.

d. Menyediakan pengajaran dan dukungan yang baik untuk pengguna perpustakaan dan layanan informasi.

e. Menilai kebutuhan pengguna, merancang serta memasarkan produk layanan informasi.

f. Menggunakan teknologi informasi yang tepat untuk menjalankan fungsi-fungsi perpustakaan.

g. Menggunakan pendekatan bisnis dan manajemen yang tepat untuk mengkomunikasikan pentingnya layanan informasi kepada manajamen senior.

h. Mengembangkan produk informasi untuk pengguna dalam atau luar organisasi atau klien perorangan.

i. Mengevaluasi hasil penggunaan informasi dan melakukan penelitian yang berhubungan dengan solusi masalah-masalah manajemen informasi. j. Secara terus menerus memperbaiki layanan informasi untuk merespon

perubahan kebutuhan pengguna.

k. Menjadi anggota tim manajemen senior dan konsultan untuk organisasi dalam hal informasi yang efektif.25

Selain kompetensi profesional, pustakawan di perpustakaan khusus juga

harus memiliki kompetensi personal (individu). Kompetensi personal adalah

keterampilan atau keahlian, sikap dan nilai yang memungkinkan pustakawan

bekerja secara efisien, menjadi komunikator yang baik, selalu mempunyai

semangat untuk terus belajar sepanjang karirnya, dapat mendemonstrasikan nilai

tambah atas karyanya, dan selalu dapat bertahan terhadap perubahan dan

perkembangan dalam dunia kerjanya.26

24

SNI, Perpustakaan Khusus Instansi Pemerintah, hal. 4.

25Joanne Marshall [et. al.], “Kompetensi Pustakawan Khusus di Abad ke

-21,” Majalah BACA, Vol. 27, No. 2 (Agustus 2003): hal. 2.

26

(33)

B. Informasi

1. Pengertian Informasi

Definisi informasi menurut ALA Glossary of Information Science: “Information is all ideas, facts, and imaginative works of the mind which have

been communicated, recorded, published and/or distributed formally or

informally in any format”.27 Maksudnya bahwa informasi adalah semua ide, fakta

dan karya-karya imajinatif dari hasil pikiran yang telah dikomunikasikan,

direkam, diterbitkan, dan disebarkan secara formal maupun informal dalam

berbagai bentuk.

Online Dictionary of Library and Information Science (ODLIS)

mendefinisikan informasi sebagai data yang disajikan dalam bentuk yang mudah

dipahami yang maknanya telah dikaitkan dalam konteks penggunaannya dan

disampaikan dengan menggunakan media komunikasi atau ekspresi (ungkapan).28

Informasi juga diartikan sebagai hasil pengolahan data yang dapat berfungsi untuk

suatu tujuan tertentu atau untuk analisa dan pengambilan keputusan, untuk

menunjang riset dan untuk menambah pengetahuan atau wawasan.

Sutarno NS dalam bukunya Perpustakaan dan Masyarakat, informasi dapat diartikan secara sempit dan luas. Dalam pengertian sempit, informasi dapat diartikan: penerangan, keterangan, kabar, berita dan pesan. Dalam pengertian luas, informasi dapat diartikan sebagai ilmu pengetahuan.29

2. Fungsi Informasi

Informasi-informasi yang ada di dunia ini sangat beragam, baik dalam

jenis, tingkatan, maupun bentuknya. Dengan demikian, maka fungsinya pun

27

Heartsill Young, ALA Glossary of Library and Information Science (Chicago: ALA, 1983), hal. 117.

28 Joan M. Reitz, “Online Dictionary for Library and Information Science,” diakses pada 26

Maret 2014 dari http://www.abc-clio.com/ODLIS/odlis_I.aspx.

29

(34)

beragam pula karena akan bergantung pada manfaatnya bagi setiap orang yang

kebutuhannya berbeda-beda. Pun demikian dengan fungsinya bagi suatu lembaga,

ia akan disesuaikan dengan misi dan tujuan lembaga yang bersangkutan.

Fungsi informasi dapat berkembang sesuai dengan bidang/kondisi yang

membutuhkannya. Namun setidaknya, fungsi utama informasi yaitu sebagai data

dan fakta yang sanggup membuktikan adanya suatu kebenaran, sebagai penjelas

hal-hal yang sebelumnya masih meragukan dan sebagai prediksi untuk

peristiwa-peristiwa yang mungkin akan terjadi di masa yang akan datang.30

Di perpustakaan, informasi menjadi garapan utama pengelolaannya untuk

kepentingan peningkatan kualitas manusia pada umumnya. Melalui metode

penyebarluasan informasi (pelayanan) yang dilakukan oleh perpustakaan,

diharapkan kebebasan dan akses pengguna akan informasi menjadi lebih terbuka

sehingga karenanya pengetahuan pengguna pada umumnya juga meningkat

sejalan dengan peningkatan kehidupannya. Di sini demokrasi informasi

benar-benar dapat terlaksana. Semua pengguna di semua lapisan dan tingkatannya

mempunyai kesempatan yang sama untuk dapat memanfaatkan perpustakaan.

Maka, dengan demikian masalah pemerataan kesempatan memperoleh informasi,

ilmu pengetahuan dan teknologi bagi seluruh pengguna dapat terwujud, yang pada

akhirnya nanti akan terbentuk suatu masyarakat yang sadar akan manfaat

informasi sehingga mereka akan bersikap responsif terhadap gejala-gejala yang

bersifat inovatif.31

3. Jenis-Jenis Informasi

Perpustakaan sebagai tempat dimana informasi dikumpulkan, diolah dan

disebarkan memiliki fungsi penting bagi para penggunanya untuk mendapatkan

30

Pawit M. Yusup dan Priyo Subekti, Teori & Praktik Penelusuran Informasi (Information

Retrieval) (Jakarta: Kencana, 2010), hal. 11.

31

(35)

informasi yang sesuai dengan kebutuhannya. Agar pengguna mendapatkan

informasi yang dibutuhkan, pustakawan perlu mengenal dengan baik

sumber-sumber informasi yang tersedia di perpustakaan.

Informasi-informasi dari berbagai bidang/subjek melalui beberapa proses

seperti pengumpulan, pemeliharaan, evaluasi, penyimpanan dan pengorganisasian

dengan baik, pencarian kembali dengan sistematis dan penyebaran informasi

bidang/subjek tertentu untuk didayagunakan secara efektif demi kepentingan

lembaga dalam rangka menentukan keputusan yang paling baik.

Dalam sistem manajemen dan organisasi, informasi diperlukan dalam

setiap kegiatan organisasi seperti dalam kegiatan perencanaan, administrasi,

manajerial, dan pengawasan. Informasi juga diperlukan oleh pimpinan atau

manajer sebagai sarana dan dasar dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu,

Perpustakaan KP BI mengelola berbagai koleksi yang sebagian besar berisi

informasi mengenai ekonomi guna memenuhi kebutuhan informasi pegawainya.

Menurut Kosam Rimbarawa sumber-sumber informasi dapat dibagi

menjadi tiga jenis, yaitu:

a. Informasi Primer (Literatur Primer)

Literatur primer adalah hasil karya pengarang atau penulis yang orisinil

(karangan asli). Pada waktu yang bersamaan pengguna informasi

membutuhkan pengetahuan yang luas mengenai suatu topik dengan

menggunakan langsung sumber informasi primer. Contoh literatur primer :

laporan ekspedisi ilmiah (laporan penelitian), majalah ilmiah, buku-buku

lain bidang khusus, skripsi, tesis, dan disertasi, artikel dalam majalah,

(36)

Semua naskah tersebut sebenarnya ada yang diterbitkan dan ada juga yang

tidak diterbitkan. Untuk naskah yang diterbitkan disebut terbitan primer.

Ada juga naskah yang tidak diterbitkan, misalnya : catatan-catatan

laboratorium, catatan harian, memorandum, laporan penelitian intern,

notulen rapat, file dari perusahaan, dan file pribadi.32

b. Informasi Sekunder (Literatur Sekunder)

Informasi ini disusun dari sumber-sumber informasi primer yang disusun

dengan suatu cara tertentu. Beberapa contoh litertur sekunder dalam

bentuk:

1) Majalah : yang mengulas literatur primer.

2) Indeks : mendaftarkan artikel atau buku atau karya lainnya.

3) Abstrak : memuat intisari dari suatu karya.

4) Review : tinjauan atau ulasan dari suatu karya.

5) Buku-buku referensi, seperti ensiklopedia, kamus, thesaurus, direktori,

sumber biografi, katalog perpustakaan dan buku pegangan (handbook).

6) Teksbook (buku pelajaran).

7) Ada lagi tambahan yang baru saja diperkenalkan yaitu kemasan ulang

informasi (repackaging the information). Informasi ini campuran

antara publikasi primer dan publikasi sekunder.33

c. Informasi Tersier (Literatur Tersier)

Sumber informasi ketiga (tersier), dalam publikasi ini adalah untuk

memudahkan peneliti atau pencari informasi baik informasi primer

maupun informasi sekunder. Beberapa informasi tersier disini adalah

32

Kosam Rimbarawa, Dasar-Dasar Organisasi Informasi (Jakarta: Hakaeser, 2010), hal. 4-5.

33

(37)

dalam bentuk : direktori dan buku tahunan, daftar dari bibliografi, katalog

induk majalah, daftar dari indeks, daftar dari majalah abstrak, petunjuk

literatur, daftar laporan penelitian, daftar perpustakaan dan sumber

informasi.34

4. Layanan Informasi Bidang Ekonomi

Layanan perpustakaan merupakan faktor yang melatarbelakangi

keberhasilan suatu perpustakaan dalam memenuhi kebutuhan informasi pengguna

termasuk juga layanan informasi. Perpustakaan memiliki kewajiban pokok untuk

memberikan layanan informasi yang tepat untuk membantu usaha pemenuhan

kebutuhan informasi penggunanya seperti pendidikan, rekreasi, pribadi dan

ekonomi dari anggota komunitas masing-masing, sesuai dengan misi

perpustakaan.35

Sesuai dengan bahasan penelitian ini yaitu layanan informasi bidang

ekonomi, akan dijelaskan terlebih dahulu arti ekonomi. Ekonomi adalah ilmu

mengenai asas-asas produksi, distribusi, dan pemakaian barang-barang serta

kekayaan (seperti keuangan, perindustrian, dan perdagangan); pemanfaatan uang,

tenaga, waktu, dan sebagainya yang berharga; tata kehidupan perekonomian

(suatu Negara).36 Dengan kekhususan bidang/subjek tersebut, layanan informasi

bidang ekonomi adalah layanan yang menyediakan dan memberikan

informasi-informasi bidang ekonomi yang diperlukan oleh penggunanya.37

34

Rimbarawa, Dasar-Dasar Organisasi Informasi, hal. 8.

35Reference and User Services Association, “Information Services for In

formation Consumers:

Guidelines for Providers,” artikel diakses pada 25 Maret 2014 dari

http://www.ala.org/rusa/resources/guidelines/guidelinesinformation.html

36Pusat Bahasa Kemdikbud, “

Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI online),” diakses pada 22 Mei 2014 dari http://www.kbbi.web.id.

37

(38)

Tujuan dari layanan ini dimaksudkan untuk mendekatkan informasi bidang

ekonomi kepada pengguna agar dapat mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan

dan informasi bidang ekonomi. Pembagian lebih khusus dari bidang/subjek

ekonomi di sini disesuaikan dengan bidang-bidang yang menjadi tugas kerja Bank

Indonesia yaitu bidang moneter, stabilitas sistem keuangan, dan sistem

pembayaran. Informasi-informasi bidang ekonomi tersebut dikelompokkan

menjadi laporan ekonomi dan keuangan negara, jurnal, surat kabar, perencanaan

jangka pendek dari pembangunan ekonomi dan keuangan, laporan kegiatan,

informasi statistik, kajian ekonomi dan undang-undang mengenai masalah

keuangan.38

Layanan informasi bidang ekonomi pada perpustakaan tidak lagi secara

tradisional dan pasif tetapi menuju layanan yang proaktif, berupa penyebaran

kumpulan informasi ekonomi yang bermanfaat bagi penggunanya. Apalagi

dengan perkembangan teknologi dan media informasi yang begitu pesat, seperti

internet dan CD-ROM maupun penyediaan pengkalan-pangkalan data “online”,

dapat mempermudah akses pengguna ke informasi perpustakaan. Kemudahan ini

sekaligus semakin menuntut perpustakaan mengembangkan pelbagai bentuk

layanan informasi dalam rangka memenuhi kebutuhan informasi pengguna

terutama bidang ekonomi.

Adapun layanan informasi bidang ekonomi yang ada di perpustakaan

adalah:

a. Layanan referensi berfungsi untuk mengarahkan, menunjukkan, menggali,

menelusur informasi dari berbagai sumber informasi yang ada di

38Robert H. Glass [et. al.], “The Role of Public Libraries in Local Economic Development,”

(39)

perpustakaan maupun di luar perpustakaan baik tercetak maupun non cetak

untuk menjawab kebutuhan pengguna. Layanan ini memainkan peranan

yang penting sebagai jembatan antara pengguna dan sumber informasi

maupun informasi itu sendiri. Layanan yang diberikan dapat bervariasi

dari sekedar menjawab pertanyaan pengguna terkait informasi bidang

ekonomi mulai dari informasi yang sangat sederhana sampai dengan yang

sangat kompleks, mengarahkan pengguna ke sumber informasi ekonomi,

dan membantu pengguna untuk memilih dan menggunakan alat-alat bantu

(reference tools) seperti koleksi referensi, database, internet, dan lain-lain. b. Layanan Selective Dissemination of Information (SDI), yaitu penyebaran

informasi yang ditujukan kepada pihak-pihak atau individu-individu

tertentu sesuai dengan keahlian dan kebutuhan informasi mereka. Layanan

ini berupa sekumpulan judul/artikel majalah bidang ekonomi seperti yang

disertai abstrak yang tersusun dan dapat ditemukan kembali secara

selektif.

c. Layanan informasi Current Awareness Services (CAS), yaitu layanan perpustakaan kepada pengguna mengenai informasi yang baru datang ke

perpustakaan. Dengan begitu, memungkinkan pengguna mengikuti

perkembangan informasi terbaru bidang ekonomi. Layanan ini

memberikan informasi kepustakaan yang baru terbit kepada pengguna

dengan bentuk pengiriman fotokopi daftar isi majalah dan jurnal ekonomi

terbaru serta dengan cara menunjukkan koleksi baru yang dipasang di rak,

almari, atau tempat yang strategis.

(40)

berdasarkan kepentingan kelompok atau individu tertentu. Layanan ini

menawarkan daftar berisi topik-topik terbaru bidang ekonomi dalam jurnal

mutakhir terutama diproduksi dan dipasarkan oleh Institute for Scientific

Information.

e. Layanan informasi referral, yaitu layanan perpustakaan yang diberikan kepada pengguna, dengan menunjukkan atau merefer kepada lembaga lain

yang memiliki kesamaan bidang/subjek dalam hal ini bidang ekonomi. Hal

ini dikerjakan karena perpustakaan tidak memiliki sarana untuk menjawab

pertanyaan tersebut.39

Pelayanan akan informasi bidang ekonomi dapat disajikan dengan baik

bila diproses secara akurat terutama oleh para ahli di bidang tersebut, misalnya:

a. Dalam membuat penyajian informasi diperlukan daya kreasi sehingga

sesuai dengan yang diperlukan oleh pengguna.

b. Semua informasi yang dibutuhkan diusahakan tersedia selengkap

mungkin, baik dengan membeli, hadiah, atau tukar-menukar.

c. Untuk memudahkan pemakaian, informasi perlu dikemas dengan singkat,

padat tapi lengkap. Dapat berupa abstrak ataupun ringkasan dan

dimasukkan dalam pangkalan data.

d. Untuk dapat dicari dengan mudah perlu pembuatan sistem temu kembali

informasi yang konsisten.

e. Faktor di bidang pelayanan informasi ini diperlukan staf yang selain

terampil juga mampu menganalisis apa yang diperlukan oleh para

pengguna, maka latar belakang subyek khusus dari para staf yang

bersangkutan sangat membantu dalam pelayanan informasi.

39

(41)

5. Pemanfaatan Informasi Bidang Ekonomi

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pemanfaatan merupakan kata dari

manfaat yang diberi tambahan awalan “pe” dan akhiran “an” yang berarti proses,

cara dan perbuatan memanfaatkan.40

Pemanfaatan informasi perpustakaan adalah suatu proses kegiatan yang

dilakukan oleh pengguna dengan menggunakan berbagai sumber informasi atau

koleksi yang ada di perpustakaan. Pemanfaatan tersebut meliputi frekuensi

kunjungan ke perpustakaan, pengenalan terhadap jenis layanan dan pemanfaatan

layanan serta koleksi yang tersedia di perpustakaan.

Tidak ada cara lain memang kecuali membenarkan bahwa informasi di

perpustakaan banyak gunanya bagi manusia. Pada kenyataannya seluruh aspek

kehidupan manusia itu membutuhkan informasi, informasi yang diharapkan dapat

menunjang berbagai aktivitas atau pekerjaan, baik yang bersifat praktis atau

ilmiah. Informasi dalam konteks manajemen dan ekonomi pun memiliki peran

tersendiri. Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, manajer atau pegawai

membutuhkan informasi untuk memecahkan suatu permasalahan atau untuk

membantu pengambilan keputusan dan untuk peningkatan pola kehidupan yang

terus-menerus menuju kompleksitas yang semakin tinggi. Sehingga dapat

dikatakan tujuan pemanfaatan informasi bidang manajemen dan ekonomi adalah

sebagai berikut:

a. Untuk membantu pengambilan keputusan

b. Untuk menunjang riset

c. Untuk menambah wawasan atau pengetahuan

40Pusat Bahasa Kemdikbud, “Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI online),” diakses pada

(42)

Pemanfaatan informasi perpustakaan merupakan hal yang paling penting

bagi setiap perpustakaan. Dimana pemanfaatan informasi dapat dijadikan bukti

atas suksesnya suatu perpustakaan. Perpustakaan dikatakan sukses/berhasil jika

pengguna dapat memanfaatkan perpustakaan dengan baik dan dari pemanfaatan

perpustakaan itu, pengguna dapat terpenuhi kebutuhan informasi untuk

menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pekerjaannya.

Untuk meningkatkan pemanfaatan informasi perpustakaan oleh pengguna,

pustakawan memiliki tugas untuk membimbing atau memberikan petunjuk kepada

pengguna agar mampu memaksimalkan pemanfaatan dari sumber-sumber

informasi, termasuk koleksi dan sumber daya manusia atau pustakawan dengan

efektif dan efisien demi tercapainya keberhasilan perpustakaan.41

C. Penelitian Relevan

Beberapa penelitian relevan atau sejenis dengan penelitian yang penulis

lakukan adalah sebagai berikut :

1. “Layanan Informasi Perpustakaan Khusus : Studi Kasus Pusat Data Harian

Umum Republika” oleh Dinar Mutia mahasiswi ilmu perpustakaan UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2006. Persamaannya adalah pada

variabel yang diteliti yaitu layanan informasi di perpustakaan khusus.

Sedangkan perbedaannya adalah pada pembahasan dan dimensi penelitian.

Jika dia meneliti layanan informasi secara umum dengan dimensi

penyediaan informasi dan fasilitas yang tersedia di perpustakaan maka

penulis meneliti layanan informasi khusus bidang ekonomi dengan

dimensi pemanfaatan infromasi bidang ekonomi dan kualitas SDM

perpustakaan.

41

Zhu Tian-hui, “Library User Education under the Circumstance of Network,” US-China

(43)

2. “Pelayanan Informasi pada Perpustakaan Badan Kepegawaian Negara

(BKN)” oleh Diah Titiek Kusuma Ningrum mahasiswi ilmu perpustakaan

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tahun 2011. Persamaannya terletak

pada variabel dan dimensi penelitian yang mencakup penyelenggaraan

layanan informasi dan kualitas SDM perpustakaan. Sedangkan

perbedaannya terletak pada kekhususan pembahasan. Jika dia meneliti

pelayanan informasi secara umum maka penulis meneliti pelayanan

informasi khusus bidang ekonomi yang sesuai dengan bidang tugas

lembaga yang diteliti yaitu Bank Indonesia.

3. “Kebutuhan Informasi Pengguna Perpustakaan Divisi Perencanaan dan

Strategis PT Bank Negara Indonesia (BNI)” oleh Muhammad Usman

Noor mahasiswa ilmu perpustakaan UI pada tahun 2012. Persamaannya

terletak pada dimensi yang diteliti yaitu pemanfaatan informasi dan

tanggapan pengguna terhadap kualitas pustakawan, dan juga pada lokasi

penelitiannya sama yaitu perpustakaan perbankan. Sedangkan

perbedaannya ada pada variabel yang diteliti. Jika dia meneliti tentang

kebutuhan informasi pengguna, maka penulis meneliti tentang pelayanan

(44)

BAB III

GAMBARAN UMUM

A. Sejarah Singkat Perpustakaan Kantor Pusat Bank Indonesia

Tidak ada catatan pasti mengenai awal pendirian Perpustakaan Kantor

Pusat Bank Indonesia. Namun dapat dipastikan keberadaan Perpustakaan KP BI

ini merupakan kelanjutan dari perpustakaan yang dimiliki De Javasche Bank. Hal

tersebut terlihat dari sejumlah buku kuno yang sampai saat ini masih dipelihara di

Perpustakaan KP BI.

Perpustakaan KP BI merupakan perpustakaan khusus terkait dengan jenis

koleksi yang dikelola, yakni sesuai dengan tugas kerja Bank Indonesia di bidang

moneter, stabilitas sistem keuangan, sistem pembayaran dan bidang lainnya terkait

peningkatan kompetensi SDM secara berkelanjutan.

Perpustakaan KP BI dibagi menjadi dua Unit Perpustakaan, yaitu :

1. Perpustakaan Riset (PR), mengelola koleksi terkait hasil Penelitian,

Seminar, Publikasi Bank Indonesia, Publikasi Lembaga Nasional &

Internasional, Karya Ilmiah, Jurnal, Koleksi Online, dan publikasi terkait

hasil penelitian lainnya.

2. Perpustakaan Umum (PU), mengelola buku dari penerbit umum (Gramedia,

Mizan, Wiley, dll), buku referensi (kamus, Undang-Undang, dll).

Sebelum dijadikan 2 unit, yaitu Perpustakaan Umum (PU) dan

Perpustakaan Riset (PR), hanya ada satu perpustakaan yang dikenal dengan

Perpustakaan Umum sebagai bagian dari satuan kerja sektor moneter yaitu Urusan

Ekonomi dan Statistik (URES) yang termasuk dalam Bagian Laporan dan

(45)

perpustakaan berada di bawah Direktorat Riset Ekonomi dan Kebijakan Moneter

(DKM) dan merupakan bagian dari Perpustakaan Riset dan Administrasi (PRAd).

Pada saat itulah Perpustakaan Riset (PR) terbentuk, tujuan awal Perpustakaan

Riset adalah mengelola koleksi yang mendukung kegiatan riset di sektor moneter,

sedangkan untuk Perpustakaan Umum (PU) mengelola koleksi yang lebih bersifat

umum.

Kendala yang ditemukan dalam operasional kerja antara lain, terjadi

duplikasi antara PU dan PR yang berkaitan dengan penggunaan anggaran, dan

banyak pihak luar yang mengadakan riset sangat memerlukan koleksi yang berada

di PR. Setelah melakukan evaluasi, mulai tahun 1999 konsep operasional

pengelolaan perpustakaan berubah. Perpustakaan Umum bertugas mengelola

koleksi dengan kategori buku dengan tugas tambahan membina dan membantu

pengembangan perpustakaan mini yang berada di KBI (Kantor Bank Indonesia

yang berada di daerah), dan Perpustakaan Riset bertugas untuk mengelola koleksi

kategori periodikal dan publikasi BI serta lembaga lainnya dengan tugas tambahan

menangani hal yang terkait teknologi informasi.

Untuk menguatkan landasan hukum, maka pada tahun 2003 Bank

Indonesia mengeluarkan surat edaran No. 5/46/INTERN pada tanggal 31 Oktober

2003, yang dimaksud dengan Perpustakaan Bank Indonesia adalah Perpustakaan

Kantor Pusat yang dikelola oleh Satuan Kerja yang membidangi riset ekonomi

dan kebijakan moneter yang berada di Kantor Pusat dan Perpustakaan Kantor

(46)

B. Visi dan Misi Perpustakaan Kantor Pusat Bank Indonesia

1. Visi Perpustakaan Kantor Pusat Bank Indonesia:

Mendukung kebijakan BI yang efektif dan peningkatan kualitas SDM

melalui pengelolaan perpustakaan yang profesional dan kelengkapan koleksi

sesuai kebutuhan riset dan pelayanan prima.

2. Misi Perpustakaan Kantor Pusat Bank Indonesia:

Mengelola referensi dan literatur untuk kegiatan riset dan penelitian dalam

mendukung pelaksanaan tugas Bank Indonesia di bidang moneter, stabilitas

sistem keuangan, dan sistem pembayaran serta bidang lain terkait peningkatan

kompetensi SDM.

C. Tugas Pokok Perpustakaan Kantor Pusat Bank Indonesia

Perpustakaan KP BI memiliki tugas sebagaimana perpustakaan lainnya

yaitu untuk memajukan dan memberikan informasi yang dibutuhkan pengguna di

[image:46.595.112.516.277.754.2]

lingkungannya. Adapun rincian tugas pokok perpustakaan KP BI sebagai berikut:

Tabel 1

Tugas Pokok Perpustakaan KP BI

Tugas Pokok Tim Perpustakaan Kantor Pusat Bank Indonesia Unit Perpus. Umum Unit Perpus. Riset Unit PK

1. Merencanakan program kegiatan pengelolaan perpustakaan umum 1. Merencanakan program kegiatan pengelolaan perpustakaan riset 1.Memetakan kebutuhan pengembangan koleksi perpustakaan 2. Mengelola perpustakaan dengan koleksi utama buku-buku umum :

a. Pengelolaan layanan sirkulasi b. Penyelenggaraan program 2. Mengelola perpustakaan dengan koleksi utama berupa publikasi BI,

periodikal, publikasi lembaga internasional dan hasil riset yang berhubungan dengan

(47)

Perpustakaan (bedah

buku,launching/se minar buku, promosi, dll)

tugas pokok BI

3. Menyelenggarakan/m elaksanakan program pembinaan perpustakaan 3. Mengelola perpustakaan digital BI a. Mengembangkan aplikasi sistem perpustakaan digital b. Memantau operasional aplikasi sistem perpustakaan digital c. Melakukan pemeliharaan aplikasi perpustakaan digital 3.Menginventarisir koleksi perpustakaan 4. Mengevaluasi penyelenggaraan program pengelolaan perpustakaan 4. Mengevaluasi penyelenggaraan program pengelolaan perpustakaan

4. Melaksanakan tugas lain/ad hoc yang ditugaskan pimpinan/atasan 5. Melaksanakan tugas

lain/ad hoc yang ditugaskan pimpinan/atasan

5. Melaksanakan tugas lain/ad hoc yang ditugaskan pimpinan/atasan

D. Struktur Organisasi Perpustakaan Kantor Pusat Bank Indonesia

Divisi Perpustakaan dan Manajemen Intern (DPMI) dipimpin oleh Kepala

Divisi yang membawahi Perpustakaan dan Manajemen Intern yang

masing-masing dipimpin oleh Kepala Tim. Perpustakaan terdiri dari 3 (tiga) unit yaitu

Unit Pengembangan Koleksi, Unit Perpustakaan Riset dan Unit Perpustakaan

(48)

E. Sumber Daya Manusia di Perpustakaan Kantor Pusat Bank Indonesia

Jumlah tenaga atau staf perpustakaan KP BI berjumlah 10 orang. Dalam

pengembangan SDM di perpustakaan BI telah mengedepankan penerapan

pendidikan dan pelatihan (DikLat) bagi para staf. Staf yang ada saat ini belum ada

yang memiliki latar belakang belakang pendidikan ilmu perpustakaan. Hal ini

menunjukkan sumber daya manusia dirasa masih kurang untuk perpustakaan KP

BI karena tidak ada yang benar-benar ahli perpustakaan. Berikut ini merupakan

[image:48.595.98.526.92.746.2]

sumber daya manusia yang dimiliki perpustakaan KP BI:

Tabel 2

SDM Perpustakaan KP BI

No. Nama Jabatan Lokasi

1. Suparti Kepala Unit PR Perpustakaan Riset

2. Hendra Binekas Staf Perpustakaan Perpustakaan Riset

3. Slamet Harianto Data Entry Operator Perpustakaan Riset

4. Meri A. Hardhany Data Entry Operator Perpustakaan Riset

5. Dedy Veriansyah Messenger Perpustakaan Riset

6. Wiwiek Isbandrio Kepala Unit PU Perpustakaan Umum

7. Edi Supandhi Staf Perpustakaan Perpustakaan Umum

8. Riantira Data Entry Operator Perpustakaan Umum

9. Yance Nauli Tobing Data Entry Operator Perpustakaan Umum

(49)

F. Koleksi Perpustakaan Kantor Pusat Bank Indonesia

Perpustakaan KP BI merupakan perpustakaan khusus yang terkait dengan

jenis koleksi yang dikelola, yakni sesuai dengan tugas kerja Bank Indonesia di

bidang moneter, stabilitas sistem keuangan, sistem pembayaran dan bidang

lainnya terkait peningkatan kompetensi SDM secara berkelanjutan.

Koleksi pustaka Perpustakaan Kantor Pusat Bank Indonesia sampai

tanggal 31 Desember 2013 terdiri atas ±45.149 judul buku (termasuk koleksi

digital), ±470 judul publikasi periodikal (jurnal & majalah), +207 judul publikasi

BI, buku elektronik (e-book), 3 database online (JSTOR, ProQuest, Emerald), 6

database online bidang ekonomi (OECD, Business Monitor Online, Currency News, Bankers Accuity, Emerging Portofolio Fund Research Global, dan

Hukumonline), 4 Online News (DotSolution, Asian Wall Street journal, Financial Times, dan The Economist). Koleksi periodikal mencakup publikasi Bank Indonesia, lembaga pemerintah dan lembaga keuangan internasional.

Perpustakaan KP BI juga memiliki kliping berita yang terkait dengan bidang tugas

Bank Indonesia dari sejumlah harian berita dengan tahun penerbitan sejak 1998

sampai terkini.

Jumlah eksemplar koleksi yang ada di perpustakaan KP BI per 31

Desember 2013 adalah sebagai berikut:

Tabel 3

Jumlah Koleksi Perpustakaan KP BI

No. Jenis Koleksi Lokasi PU Lokasi PR Total Koleksi 1. Non Periodikal 30.794 24.688 55.482

Buku & Digital (CD) 30.794 24.688 55.482

2. Periodikal - 36.001 36.001

A. Majalah - 14.439 14.439

B. Jurnal Ilmiah - 6.995 6.995

C. Publikasi Non-BI - 4.27

Gambar

Tabel 1 Tugas Pokok Perpustakaan KP BI
Tabel 2 SDM Perpustakaan KP BI
Tabel 4 Jadwal Penyebaran Kuesioner
Tabel 5 Jenis Kelamin Responden
+7

Referensi

Dokumen terkait

Faktor lingkungan berupa fase rembulan, suhu udara dan suhu air tidak berpengaruh nyata pada jumlah jenis di ketiga lokasi transek (Sungai Air Terjun Curug Nagka, parit irigasi

[r]

John , The New Grove Dictionary of Music and Musician second edition , New York: Oxford University Press , 2001.. Pusat Bahasa Depdiknas Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi

Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 tentange. Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Berita

Di kota Padang pada bulan November 2015, 5 (lima) kelompok pengeluaran memberikan andil/sumbangan inflasi antara lain; kelompok bahan makanan sebesar 0,36 persen,

Pemberian kredit dari perusahaan modal ventura harus memperhatikan aspek-aspek atau potensi-potensi perbaikan dari kapasitas perikanan, seperti pengalaman menjadi

Dari hasil penelitian pengetahuan responden berdasarkan usia adalah sebagian besar responden yang memiliki tingkat pengetahuan tinggi yaitu (45%) pada kelompok usia 31

Ketahanan hama dan penyakit dari tebu varietas Bululawang ini, yaitu tahan terhadap luka api dan mosaik (Anonim, 2011g).. Morfologi tanaman tebu varietas Bululawang pelepah,