• Tidak ada hasil yang ditemukan

Efektivitas Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusaan PT.Riau Andalan Pulp And Paper Di Desa Rantau Panjang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Efektivitas Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusaan PT.Riau Andalan Pulp And Paper Di Desa Rantau Panjang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak"

Copied!
177
0
0

Teks penuh

(1)

EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PT. RIAU ANDALAN PULP AND PAPER

DI DESA RANTAU PANJANG KECAMATAN KOTO GASIB KABUPATEN SIAK

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Sosial

Universitas Sumatera Utara

Disusun Oleh:

NORAWATY SIHOMBING 080902006

DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

NAMA : Norawaty Sihombing NIM : 080902006

ABSTRAK

(Skripsi ini terdiri dari enam bab, 134 halaman, 34 tabel , 12 lampiran dan 34 kepustakaan)

Skripsi ini diajukan guna memenuhi syarat meraih gelar Sarjana Sosial, dengan judul “Efektivitas Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper di Desa Rantau Panjang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak”. PT. Riau Andalan Pulp And Paper adalah perusahaan yang bergerak di bidang industry pulp dan kertas. Sebagai perusahaan terbesar berskala internasional PT. Riau Andalan Pulp And Paper telah melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan di bawah satu departemen khusus dengan community empowerment sebagai target sasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah efektivitas pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan PT.Riau Andalan Pulp And Paper di Desa Rantau Panjang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak efektif atau tidak?

Penelitian ini tergolong tipe penelitian deskriptif, populasi dalam penelitian ini adalah 22 mitra bina, dimana seluruh responden dijadikan sebagai sumber data. Instrument analisis data yang digunakan adalah kuesioner, wawancara, dan tabulasi data yang tertuang dalam tabel tunggal serta dilengkapi dengan keterangan dari hasil observasi. Metode penilaian yang digunakan untuk menilai efektivitas pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan adalah dengan mencari nilai rata-rata persentase dari setiap indikator efektivitas. Metode skala likert dilakukan untuk mengukur tingkat efektivitas dengan memberikan nilai pada setiap pertanyaan yang memiliki kisaran dari satu sampai tiga. Data pemahaman masyarakat tersebut akan diuji validitas dan reabilitas dengan menggunakan software SPSS 15.0 for windows.

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari enam indikator efektivitas tanggung jawab sosial perusahaan, yaitu: pemahaman program, ketepatan sasaran, ketepatan waktu, tercapainya target, tercapainya tujuan dan perubahan nyata, maka ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan sudah efektif dengan total persentase sebesar 61,71%. Data tersebut didukung dengan efektivitas pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan berdasarkan skala likert yang tergolong tinggi dimana rata-rata peroleh skor adalah sebesar 2,54. Berdasarkan uji validitas dapat disimpulkan bahwa pertanyaan yang valid adalah 21 pertanyaan dari 34 pertanyaan yang dipakai. Sedangkan dari hasil uji reliabilitas diketahui bahwa nilai Crobach’s Alpha sebesar 0,94, yang menunjukkan bahwa penelitian efektivitas pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan adalah reliable.

(3)

UNIVERSITY OF NORTH SUMATRA

FACULTY OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCE DEPARTMENT OF SOCIAL SCIENCE

NAME : Norawaty Sihombing NIM : 080902006

ABSTRACT

(This thesis consists of six chapters, 134 pages, 34 tables, 12 appendices and bibliography 34)

This thesis is submitted in order to qualify holds a Bachelor of Social, titled "Effectiveness of Implementing Corporate Social Responsibility Program PT. Riau Andalan Pulp And Paper on seacoast village of Koto Gasib Long Siak District ". PT. Riau Andalan Pulp And Paper is a company engaged in the field of pulp and paper industry. As the largest international scale PT. Riau Andalan Pulp And Paper has implemented corporate social responsibility program under a special department with community empowerment as the target. This study aimed to determine whether the implementation of corporate social responsibility programs PT.Riau Andalan Pulp And Paper in the village Rantau Panjang Koto Gasib Siak District effective or not?

This study classified the type of descriptive study, in this study population was 22 coaching partners, where all respondents used as a data source. Instrument data analysis used were questionnaires, interviews, and tabulation of data contained in a single table and complemented with information from the observation. Assessment methods used to assess the effectiveness of the implementation of corporate social responsibility program is to find the value of the average percentage of each indicator of effectiveness. Likert method for measuring the level of effectiveness by giving a value to each of the questions have a range from one to three. The data will be tested in the public understanding of the validity and reliability by using the software SPSS 15.0 for Windows.

Based on the analysis of data obtained from six indicators of the effectiveness of corporate social responsibility, namely: understanding the program, targeting accuracy, timeliness, achievement of targets, the achievement of objectives and real change, it is concluded that the implementation of corporate social responsibility programs are effective with total percentage of 61.71%. The data supported the effectiveness of the implementation of corporate social responsibility program based on a Likert scale is high where the average score was obtained for 2.54. Based on test validity can be concluded that a valid question is 21 questions of 34 questions used. While the results of the reliability test is known that Crobach's Alpha value of 0.94, which suggests that the effectiveness of the research program of corporate social responsibility is reliable.

(4)

KATA PENGANTAR

Segala puji syukur dan kemuliaan hanya bagi Mu Allah yang kukenal di dalam

Nama Yesus Kristus. Hanya Engkau yang telah memberikan hikmat dan

pengetahuan serta kasih dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul: “Efektivitas Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

PT. Riau Andalan Pulp And Paper di Desa Rantau Panjang Kecamatan Koto Gasib

Kabupaten Siak”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan. Hal ini terutama dikarenakan keterbatasan pengetahuan, kemampuan

dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan

saran yang membangun dari para pembaca.

Penulis juga menyadari sepenuhnya, bahwa penulisan skripsi ini dapat

terselesaikan dengan baik berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Pada

keesempatan ini, dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih,

diantaranya kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Hairani Siregar, S.Sos., M.SP. selaku Ketua Jurusan Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera

Utara.

3. Bapak Drs. Matias Siagian, M.Si., Ph.D. selaku Dosen pembimbing. Terimakasih atas waktu, bimbingan, arahan, saran dan kritik yang sangat

(5)

4. Seluruh staff edukatif dan administrasi Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial

Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara.

5. Bapak Amru Mahalli dan Bapak Imron Rosyadi selaku Direktur dan Wakil Direktur Community Development Department PT. Riau Andalan Pulp And Paper.

6. Bapak Suroso, Bapak Dainal dan Bapak Suyoto selaku Community Development Officer Region Siak sekaligus pembimbing penulis, terimakasih atas bimbingan, motivasi dan dukungan Bapak. Serta terimakasih banyak untuk

seluruh staff Community Development Department PT. Riau Andalan Pulp And Paper yang telah menyambut penulis dengan hangat.

7. Terimakasih banyak untuk Bapak Golkar selaku pembantu mitra bina di Desa Rantau Panjang yang telah banyak membantu dan memberi dukungan bagi

penulis selama di lapangan.

8. Terimakasih kepada Bapak Atmo Tumin selaku ketua mitra bina beserta Ibu, kakak-adek dan abang Widoko yang telah memberikan tumpangan selama

penulis melakukan penelitian dilapangan, dan terimakasih untuk semua

responden yang telah diambil datanya.

9. Teristimewa untuk kedua orang tua penulis, Sahat Sihombing dan Else Br. Simamora. Bapak terimakasih untuk tetap memperjuangkan penulis menggapai mimpi dan impian, terimakasih untuk banyak semangat dan

motivasi yang engkau beri untuk penulis, begitu luar biasa dan menakjubkan.

Terimakasih juga untuk “yang terhebat” bagi penulis, perjalanan hidup

bersama Ibu membuat penulis semakin dewasa dan mandiri, tidak ada yang

lebih baik dari beliau. Terimakasih atas cinta dan kasih sayang, atas Doa dan

(6)

10. Terimakasih juga untuk kakak-kakak dan adek-adek penulis, untuk kakak Indra

Hayati, Amd.Kom dan kakak Juliana Anggraini, S.Hut, terimakasih atas

banyak semangat dan motivasi yang telah kakak beri. Untuk adik penulis;

Henni Berlianti dan Luky Boy, terimakasih untuk tetap mendukung penulis di

setiap keputusan yang penulis pilih. Terimakasih karena selalu mengingatkan

penulis menyelesaikan skripsi, dan untuk adik penulis; Ranapan Alex, dan

Reynaldi, terimakasih banyak telah mendukung penulis. Terimakasih juga

penulis ucapkan untuk seluruh keluarga yang banyak memberikan dukungan

dalam penyelesaian study penulis.

11. Terimakasih untuk teman-teman yang selalu memberikan keceriaan,

terimakasih untuk Nurlina, Julianty, Elly, Jojor, Malemta dan Nova, teman

terbaik penulis. Terimakasih untuk Winda, Devi, dan Vera, sahabat terbaik

yang membuat hari-hari terasa istimewa. Terimakasih untuk Roby, Hendrik,

Candro, Cyntia dan selvi. Terkhusus untuk sahabat SMA penulis yaitu; Desri,

Nelly, Astrid, Mei, Evi dan Gokma, terimakasih atas dukungannya.

Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dengan harapan semoga skripsi ini

bermanfaat bagi pembaca serta dapat memberikan sumbangan ilmiah bagi

Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sumatera Utara dan Community Development Department PT. Riau Andalan Pulp And Paper.

Medan, September 2012

Penulis

(Norawaty Sihombing)

(7)

DAFTAR ISI

ABSTRAK………....I

ABSTRAK………...…ii

KATA PENGANTAR………...………...…iii

DAFTAR ISI...…………....………..vi

DAFTAR TABEL…...………...………...x

DAFTAR BAGAN………..………...xii

DAFTAR LAMPIRAN…....………...xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………...1

1.2 Perumusan Masalah……….…..10

1.3 Tujuan Penelitian……….………..10

1.4 Manfaat Penelitian………..………...…10

1.5 Sistematika Penulisan……….………...11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Efektivitas..………....…12

2.1.1 Pengertian Efektivitas..……….…10

2.1.2 Pendekatan Terhadap Efektifitas………...…...15

2.1.3 Masalah dalam Pengukuran Efektivitas...16

2.2 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan……….…...20

2.2.1 Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan...20

2.2.2 Sejarah Tanggung Jawab Sosial Perusahaan...21

2.2.3 Dasar Hukum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Indonesia...27

2.3 Konsep-konsep yang Berkaitan dengan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan...29

2.3.1 Pengelolaan Perusahaan yang Baik...29

2.3.2 Pembangunan Berkelanjutan...31

2.3.3 Millenium Development Goals...32

2.3.4 Tiga Garis Dasar...33

2.3.5 International Organization for Standardization 26000 ...34

(8)

2.3.7 Sistematika Tahapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan...37

2.4 Pemberdayaan Masyarakat dalam Tanggung Jawab Sosial Perusahaan...38

2.5 Peranan Pekerja Sosial Dalam Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan...40

2.6 Efektivitas Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ...…..43

2.6.1 Kebijakan Umun...……...……….…....43

2.6.2 Tujuan dan Target Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan...44

2.6.3 Kriteria Pemberdayaan...45

2.6.4 Penyusunan dan Pelaksanaan Program...46

2.6.5 Lokasi dan Sasaran Program...46

2.7 Kerangka Pemikiran………..……….………46

2.8 Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional………..……….49

2.8.1 Defenisi Konsep………...49

2.8.2 Defenisi Operasional………...………..50

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian………..………53

3.2 Lokasi Penelitian……….…..……….53

3.3 Populasi………...………...53

3.4 Teknik Pengumpulan Data………...…………..54

3.5 Teknik Analisis Data………..………55

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografi Desa Rantau Panjang...………..………56

4.2 Kondisi Demografis Desa Rantau Panjang ………...……….56

4.2.1 Sumber Daya Manusia...………....……...…56

4.2.2 Agama...………..…………...59

4.2.3 Kondisi Sosial Budaya ……...…...……….60

4.2.4 Sarana dan Prasarana...60

4.3 Struktur Organisasi Desa...63

4.4 PT. Riau Andalan Pulp And Paper...………...64

(9)

4. 4.3 Struktur Pembagian dan Pelaksanaan Tugas Community Development

Department PT. Riau Andalan Pulp And Paper...70

4.4.4 Bidang Program Tanggung Jawab Sosial PT. Riau Andalan Pulp And Paper...72

4.4.5 Mekanisme Perencanaan dan Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial PT. Riau Andalan Pulp And Paper...77

4.4.6 Pola Pendanaan Community Development. Department PT. PT. Riau Andalan Pulp And Paper...78

BAB V ANALISIS DATA 5.1 Karakteristik Umum Responden……...………....………...79

5.1.1 Distribusi Responden Berdasarkan Agama...81

5.2 Efekktivitas Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan...84

5.2.1 Pemahaman Program...84

5.2.1.1 Distribusi Responden Berdasarkan Bidang Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Yang Terealisasi...94

5.2.2 Ketepatan Sasaran...95

5.2.2.1 Distribusi Responden Berdasarkan Pertimbangan yang Digunakan dalam Menetapkan Sasaran Program...97

5.2.3 Ketepatan Waktu...………100

5.2.3.1Distribusi Responden Berdasarkan Waktu Pelaksanaan Penyuluhan...101

5.2.4 Tercapainya Target...103

5.2.5 Tercapainya Tujuan...107

5.2.5.1Tingkat Kemanfaatan yang Diterima oleh Responden dari Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan...111

5.2.5.2Perlu Tidaknya Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dilanjutkan...115

5.2.6 Perubahan Nyata...115

5.2.6.1 Distribusi Responden Berdasarkan Perubahan Mata Pencaharian...115

(10)

BAB VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan………...………....………...129

6.2 Saran………...……….131

(11)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.5.1 Karakteristik Tahap-tahap Kedermawanan Sosial Paradigma...40

Tabel 4.1 Distribusi Penduduk Berdasarka Usia Kelompok Pendidikan...59

Tabel 4.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan...……….58

Tabel 4.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian.………59

Tabel 4.4 Sarana Pendidikan...… ...………...…………...61

Tabel 4.5 Sarana Kesehatan...………...…………...…...62

Tabel 4.6 Sarana Ibadah...………...………...…...…...62

Tabel 4.7 Desa Binaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper Setiap Kabupaten Tahun 2010-2011…………...………...…68

Tabel 4.8 Desa Binaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper di Kabupaten Siak Tahun 2010-2011…...………...………...69

Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia...………..72

Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin…….…....…...….80

Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Suku Bangsa...…………....81

Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan...82

Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan...83

Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Informasi tentang Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan...84

Tabel 5.7 Distribusi Responden Berdasarkan Pemahaman Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan...….…...…………..86

Tabel 5.8 Distribusi Responden Berdasarkan Sasaran Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan...87

Tabel 5.9 Distribusi Responden Berdasarkan Tujuan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan...88

Tabel 5.10 Distribusi Responden Berdasarkan Target Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan...………...90

Tabel 5.11 Distribusi Responden Berdasarkan Bidang Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang direncanakan...……….93

(12)

Kehadiran Perusahaan...…...…...…..98

Tabel 5.14 Distribusi Responden Berdasarkan Pemberian Informasi akan

Diselenggarakannya Penyuluhan Tentang ProgramTanggung Jawab

Sosial Perusahaan Sebelum Menjadi Mitra Bina...100

Tabel 5.15 Distribusi Responden Berdasarkan Waktu Pemberian Bantuan…...102

Tabel 5.16 Distribusi Responden Berdasarkan Penetapan Target Kegiatan...103

Tabel 5.17 Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Target yang

Harus Dicapai untuk Setiap Kegiatan...………….104

Tabel 5.18 Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuaian Target

dengan Kebutuhan...………….106

Tabel 5.19 Distribusi Responden Berdasarkan Pencapaian Target Kegiatan...107

Tabel 5.20 Distribusi Responden Berdasarkan Pencapaian Tujuan Program...118

Tabel 5.21 Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Kelemahan Program....112

Tabel 5.22 Distribusi Responden Berdasarkan Perubahan Mata Pencaharian

Tambahan Keluarga Responden..…...116

Tabel 5.23 Distribusi Responden Berdasarkan Perubahan Jumlah Pendapatan.117

Tabel 5.24 Perubahan Pola Berfikir Responden dalam Upaya Meningkatkan

Kesejahteraan Keluarga...…………119

Tabel 5.25 Distribusi Berdasarkan Lama Jam Bekerja Responden Setelah

(13)

DAFTAR BAGAN

(14)

LAMPIRAN

1. Identitas Responden di Desa Rantau Panjang

2. Metode Penilaian Efektivitas Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial

Perusahan PT. Riau Andalan Pulp And Paper di Desa Rantau Panjang Kecamatan

Koto Gasib Kabupaten Siak

3. Hasil Skala likert Karakteristik Jawaban Responden

4. Tingkat Efektivitas Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di

Desa Rantau Panjang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak Berdasarkan Skala

Likert

5. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Efektivitas Program Tanggung Jawab Sosial

Perusahan

6. Hasil Dokumentasi Observasi Penelitian

7. Daftar Pertanyaan (Kuesioner)

8. Surat Keterangan Dosen Pembimbing

9. Lembar Daftar Hadir Seminar Proposal

10.Surat Permohonan Izin Penelitian Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

11.Surat Balasan Izin Penelitian PT. Riau Andalan Pulp And Paper

(15)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL

NAMA : Norawaty Sihombing NIM : 080902006

ABSTRAK

(Skripsi ini terdiri dari enam bab, 134 halaman, 34 tabel , 12 lampiran dan 34 kepustakaan)

Skripsi ini diajukan guna memenuhi syarat meraih gelar Sarjana Sosial, dengan judul “Efektivitas Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper di Desa Rantau Panjang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak”. PT. Riau Andalan Pulp And Paper adalah perusahaan yang bergerak di bidang industry pulp dan kertas. Sebagai perusahaan terbesar berskala internasional PT. Riau Andalan Pulp And Paper telah melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan di bawah satu departemen khusus dengan community empowerment sebagai target sasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah efektivitas pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan PT.Riau Andalan Pulp And Paper di Desa Rantau Panjang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak efektif atau tidak?

Penelitian ini tergolong tipe penelitian deskriptif, populasi dalam penelitian ini adalah 22 mitra bina, dimana seluruh responden dijadikan sebagai sumber data. Instrument analisis data yang digunakan adalah kuesioner, wawancara, dan tabulasi data yang tertuang dalam tabel tunggal serta dilengkapi dengan keterangan dari hasil observasi. Metode penilaian yang digunakan untuk menilai efektivitas pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan adalah dengan mencari nilai rata-rata persentase dari setiap indikator efektivitas. Metode skala likert dilakukan untuk mengukur tingkat efektivitas dengan memberikan nilai pada setiap pertanyaan yang memiliki kisaran dari satu sampai tiga. Data pemahaman masyarakat tersebut akan diuji validitas dan reabilitas dengan menggunakan software SPSS 15.0 for windows.

Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari enam indikator efektivitas tanggung jawab sosial perusahaan, yaitu: pemahaman program, ketepatan sasaran, ketepatan waktu, tercapainya target, tercapainya tujuan dan perubahan nyata, maka ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan sudah efektif dengan total persentase sebesar 61,71%. Data tersebut didukung dengan efektivitas pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan berdasarkan skala likert yang tergolong tinggi dimana rata-rata peroleh skor adalah sebesar 2,54. Berdasarkan uji validitas dapat disimpulkan bahwa pertanyaan yang valid adalah 21 pertanyaan dari 34 pertanyaan yang dipakai. Sedangkan dari hasil uji reliabilitas diketahui bahwa nilai Crobach’s Alpha sebesar 0,94, yang menunjukkan bahwa penelitian efektivitas pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan adalah reliable.

(16)

UNIVERSITY OF NORTH SUMATRA

FACULTY OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCE DEPARTMENT OF SOCIAL SCIENCE

NAME : Norawaty Sihombing NIM : 080902006

ABSTRACT

(This thesis consists of six chapters, 134 pages, 34 tables, 12 appendices and bibliography 34)

This thesis is submitted in order to qualify holds a Bachelor of Social, titled "Effectiveness of Implementing Corporate Social Responsibility Program PT. Riau Andalan Pulp And Paper on seacoast village of Koto Gasib Long Siak District ". PT. Riau Andalan Pulp And Paper is a company engaged in the field of pulp and paper industry. As the largest international scale PT. Riau Andalan Pulp And Paper has implemented corporate social responsibility program under a special department with community empowerment as the target. This study aimed to determine whether the implementation of corporate social responsibility programs PT.Riau Andalan Pulp And Paper in the village Rantau Panjang Koto Gasib Siak District effective or not?

This study classified the type of descriptive study, in this study population was 22 coaching partners, where all respondents used as a data source. Instrument data analysis used were questionnaires, interviews, and tabulation of data contained in a single table and complemented with information from the observation. Assessment methods used to assess the effectiveness of the implementation of corporate social responsibility program is to find the value of the average percentage of each indicator of effectiveness. Likert method for measuring the level of effectiveness by giving a value to each of the questions have a range from one to three. The data will be tested in the public understanding of the validity and reliability by using the software SPSS 15.0 for Windows.

Based on the analysis of data obtained from six indicators of the effectiveness of corporate social responsibility, namely: understanding the program, targeting accuracy, timeliness, achievement of targets, the achievement of objectives and real change, it is concluded that the implementation of corporate social responsibility programs are effective with total percentage of 61.71%. The data supported the effectiveness of the implementation of corporate social responsibility program based on a Likert scale is high where the average score was obtained for 2.54. Based on test validity can be concluded that a valid question is 21 questions of 34 questions used. While the results of the reliability test is known that Crobach's Alpha value of 0.94, which suggests that the effectiveness of the research program of corporate social responsibility is reliable.

(17)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pada saat industri berkembang setelah terjadi revolusi industri, kebanyakan

perusahaan masih memfokuskan dirinya sebagai organisasi yang mencari

keuntungan belaka. Perusahaan memandang bahwa sumbangan kepada masyarakat

cukup diberikan dalam bentuk penyediaan lapangan kerja, penyediaan kebutuhan

masyarakat melalui produknya dan pembayaran pajak kepada negara (Wibisono

2007: 3). Oleh karena itu konsep Corporate Social Responsibiliy atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan muncul sebagai akibat adanya kenyataan bahwa pada

dasarnya karakter alami dari setiap perusahaan adalah mencari keuntungan

semaksimal mungkin tanpa memperdulikan kesejahteraan karyawan, masyarakat

dan lingkungan alam

Seiring dengan berkembangnya pengetahuan, masyarakat tak sekedar

menuntut perusahaan untuk menyediakan barang dan jasa yang diperlukan melainkan

juga untuk bertanggung jawab secara sosial, karena selain terdapat ketimpangan

ekonomi antara pelaku usaha dengan masyarakat sekitar, kegiatan operasional

perusahaan umumnya memberikan dampak negatif misalnya eksploitasi sumber daya

dan rusaknya lingkungan di sekitar operasional perusahaan (Wibisono 2007: 3).

Sektor industri dan bisnis yang banyak disorot sebagai perusak alam adalah

industri yang berhubungan dengan hutan. Perambahan hutan untuk industri (kayu,

pulp dan kertas); agro-industri (pertanian dan peternakan); maupun untuk hutan

(18)

berubahnya bentang alam seperti perubahan iklim, penghundulan dan erosi,

melainkan yang lebih parah adalah punahnya keanekaragaman hayati karena

pembukaan hutan yang cepat, hebat dan sukses (Budianta, 1997: 17).

Terdapat beberapa contoh kasus terkait permasalahan yang muncul karena

perusahaan dalam melaksanakan operasinya kurang memperhatikan kondisi

lingkungan dan sosial di sekitarnya, khususnya perusahaan yang aktivitasnya

berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam seperti: Kasus Dayak di Matalibaq

vs PT. Limbang Praja dan PT. Annangga Pundi Nusa tahun 2001. Kehidupan Dayak

Bahau yang semula bersahaja, sejak tahun 1992 terancam dengan kehadiran

perusahaan pemegang hak pengelolaan hutan dan perusahaan pemegang hak tanaman

industri. Tahun 1992, PT. Limbang Praja dan PT. Annangga Pundi Nusa,

menetapkan lokasi hak tanaman industri trans di kawasan tanah adat Matalibag, tanpa musyawarah dengan warga komunitas. Perusahaan besar milik Prayogo

Pangestu seorang kroni Soeharto tersebut, melakukan eksploitasi hutan di kawasan

hukum adat Dayak Bahau. Diantaranya kasus pencaplokan tanah adat pada Mei

1992, pencurian kayu di kawasan tanah adat pada November 1996 dan kebakaran

hutan pada Februari 1998

. Sejak itu pula komunitas Matalibaq kehilangan kedaulatan untuk

penguasaan, pemilikan, pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya hutan di kawasan

tanah adat tersebut. Meliputi tanah adat di kawasan sungai Bengeh seluas 8.400

hektar dan sungai Meritiq seluas 6.800 hektar (Rudito dan Famiola, 2007: 96).

Kasus PT.Barisan Tropical Mining, sejak tahun 1996 PT.Barisan Tropical

Mining melakukan eksplorasi penambangan emas dan perak di Bukit Tembang

Kecamatan Perwakilan Karangjaya Muara Rupit Kabupaten Musirawas Sumatera

(19)

Tiku tidak dapat lagi digunakan oleh petani. Kehadiran PT.Barisan Tropical Mining,

membuat kehidupan 15.455 jiwa ditujuh dusun menjadi tidak tenang dan secara

ekonomi pendapatan mereka mengalami penurunan. Para petani yang biasanya

mendulang emas secara tradisional di sungai tidak dapat melakukannya lagi karena

air sungai membuat tubuh manusia gatal-gatal. Proses penambangan tersebut juga

menimbulkan erosi di Bukit Tembang. Operasional penambangan di atas lahan

seluas 11.709,44 hektar yang dikerjakan perusahaan Laverton Gold dari Australia,

membuat produksi kebun-kebun karet yang tersisa menurun akibat perubahaan suhu

udara sebagai dampak langsung operasionalisasi penambangan perusahaan. Warga

juga kehilangan pendapatan dari madu lebah akibat sorot lampu penambangan yang

diarahkan ke hutan. Parahnya, para petani tersebut hanya dibuatkan tujuh sumur bor

yang dibagikan kebeberapa tong penampungan air padahal sungai yang dicemari

perusahaan tersebut nilainya tidak sebanding dengan tujuh sumur yang dibuat

Berdasarkan kasus tersebut tidak

mengherankan apabila masyarakat sebagai stakeholders menuntut agar perusahaan lebih memperhatikan keadaan stakeholders dari pada shareholders.

Sebaliknya dengan berkembangnya konsep tanggung jawab sosial perusahaan

di Indonesia, beberapa perusahaan mulai meyakini bahwa tanggung jawab sosial

perusahaan dapat dijadikan sebagai cara untuk mengurangi resiko sosial perusahaan,

yaitu dengan mengidentifikasi resiko sosial. Stakeholder perusahaan harus

mengidentifikasikan masalah yang rentan dan mempengaruhi perubahan perilaku

perusahaan. Untuk mengatur konsep tanggung jawab sosial perusahaan bagi

perseroan maka pemerintah membentuk Undang-undang Nomor 40 Pasal 74 Tahun

2007 tentang “Perseroan Terbatas”. Konsep ini dimaksudkan dalam rangka

(20)

kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi perseroan itu sendiri, komunitas

setempat dan masyarakat pada umumnya

menggugatcorporatesocialresponsibility).

Peningkatan kualitas tersebut didukung anggaran yang diperhitungkan sebagai

biaya perseroan, dimana pelaksanaannya memperhatikan kepatutan dan kewajaran

yang dimuat dalam laporan tahunan perseroan. Tanggung jawab sosial dan

lingkungan yang diterapkan pada perseroan akan meminimalkan beban biaya pada

kerusakan-kerusakan lingkungan akibat eksplorasi maupun eksploitasi sumber daya

alam, misalnya pada sektor kerusakan lingkungan seperti sektor pertambangan,

adanya sumur-sumber rakysasa yang berisi zat berbahaya, penghundulan hutan, erosi

dan bencana lainnya.

Pemerintah menyadari bahwa dunia usaha memiliki peran membantu

menangani masalah sosial yang terjadi di Indonesia. Untuk itu pemerintah membuat

peraturan mengenai pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan oleh

Badan Usaha Milik Negara yang tertuang dalam peraturan menteri negara BUMN

No: Per-05/MBU/2007 tentang program kemitraan Badan Usaha Milik Negara

dengan usaha kecil dan Program Bina Lingkungan. Peraturan Menteri Badan Usaha

Milik Negara ini mengatur bahwa setiap Badan Usaha Milik Negara harus

menyisihkan 2% profit usahanya setelah kena pajak untuk melaksanakan kegiatan

program kemitraan dan program bina lingkunga

Beberapa perusahaan sudah menerapkan program tanggung jawab sosial

perusahaan kepada masyarakat dan lingkugan sebagai bentuk social investment,

sebagai contoh: PT. Djarum Bakti Bangsa, tanggung jawab sosial yang diberikan

(21)

Untuk melaksanakan tanggung jawab sosial, PT. Djarum membangun tempat khusus

Green Plants Cultivation of Seedlings Center pada tahun 1984, yang digunakan untuk pembudidayaan bibit tanaman, baik itu tanaman berupa buah-buahan, tanaman

hias, tanaman langka, bahkan tanaman dari negara lainpun dikembangbiakkan,

sehingga masyarakat dapat memperoleh bibit tersebut secara gratis. PT. Djarum

Bakti Bangsa juga menyusun suatu konsep pembelian buah dari masyarakat, yaitu

bibit buah yang diberikan secara gratis kepada masyarakat, ketika telah berbuah

masyarakat dapat menjual hasil panen buah kepada Djarum. Inilah konsep yang

sangat baik, secara langsung masyarakat dapat memanfaatkan pekarangan kosong

yang dimilikinya. Setiap masyarakat baik itu keorganisasian yang ingin melakukan

penghijauan, bibit penghijauan diberikan secara cuma-cuma. Selain itu, Djarum

memberikan dana sebesar 30 Milliar untuk pembangunan lapangan bulutangkis.

Gedung olah raga PT. Djarum Bakti Bangsa digunakan untuk merekrut para pemain

bulutangkis yang handal berkelas dunia, gedung tersebut merupakan yang terbaik di

Asia Tenggara

PT. Indocement Tunggal Prakasa, Tbk, dalam rangka pelaksanaan tanggung

jawab sosial perusahaan PT. Indocement melakukan kegiatan program clean development mechanism. Program ini merupakan program kerjasama antara negara

maju dan negara berkembang dalam penandatanganan Protokol Kyoto untuk menurunkan emisi gas rumah kaca untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.

PT. Indocement menerapkan Program clean development mechanism dengan

melakukan proyek pemanfaatan bahan bakar dan material alternatif. Proyek ini

melibatkan beberapa pihak seperti kementrian lingkungan hidup yang bertanggung

jawab dalam pengadaan aturan untuk pemanfaatan bahan bakar dan material

(22)

sebagai pihak yang bertanggung jawab memantau efek proses dengan pemanfaatan

bahan bakar dan material alternatif secara berkelanjutan, pihak industri semen lain

sebagai penghasil limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar dan material

alternatif, dan komunitas sekitar perusahaan sebagai masyarakat binaan untuk

mensosialisasikan proyek pemanfaatan bahan bakar dan material alternatif sehingga

tidak menimbulkan efek negatif (Rudito dan Famiola, 2007: 26).

PT. Riau Andalan Pulp And Paper merupakan perusahaan milik Asia Pasific Resources International Limited yang berada di bawah konglomerasi Raja Garuda

Mas. PT. Riau Andalan Pulp And Paper adalah perusahaan terbesar berskala

internasional di bidang pulp dan kertas sekaligus sebagai asset nasional dan daerah yang beroperasi secara berkelanjutan dalam jangka panjang. Didirikan pada tahun

1992 dan mulai memproduksi pulp pada tahun 1995, sedangkan produksi kertas di mulai pada tahun 1997.

Selain bergerak di bidang industry pulp dan kertas, PT. Riau Andalan Pulp And Paper juga mempunyai konsesi hutan tanaman industri yang dalam perjalanannya

banyak menimbulkan masalah dan konflik perebutan lahan. Namun sejak berdirinya

perusahaan, PT. Riau Andalan Pulp And Paper telah menjalankan program

pengembangan masyarakat melalui kegiatan hubungan kemasyarakatan dan

kontribusi masyarakat. Kemudian pada bulan April 1999, pihak manajemen

perusahaan berkomitmen menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan

dengan menetapkan satu departemen yaitu, Community Development Department

yang khusus menangani program tanggung jawab sosial perusahaan dengan

community empowerment sebagai target sasaran.

Program pengembangan masyarakat PT. Riau Andalan Pulp And Paper

(23)

seperti jalan, sekolah, jembatan, pelabuhan, mesjid, gereja, pusat-pusat masyarakat,

fasilitas olah raga, serta melalui berbagai program beasiswa dan pengembangan

kewirausahaan. Program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp

And Paper yang begitu nyata dirasakan baik masyarakat, perusahaan maupun

pemerintah adalah peningkatan kapasitas petani melalui program sistem pertanian

terpadu. Program tersebut membantu pemerintah dalam upaya pengentasan

kemiskinan di Riau dengan dilakukannya berbagai pelatihan, pendampingan, dan

distribusi bantuan sarana produksi pertanian secara continue kepada masyarakat

setempat (Elyas, 2001: 10-12).

PT. Riau Andalan Pulp And Paper merupakan satu-satunya perusahaan di Riau

yang sukses meraih sertifikat hijau dari program penilaian peringkat perusahaan,

sebuah sistem berupa program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam

pengelolaan-lingkungan hidup oleh kementrian lingkungan hidup. Pada Asian Forum

tahun 2005, Riau pulp berhasil meraih Runner Up Asian CSR Award untuk kategori Environmental Excellent. Upaya PT. Riau Andalan Pulp And Paper dalam mendukung program pemerintah mengentaskan kemiskinan di Riau dapat

diwujudkan dengan diraihnya penghargaan Excellence Award dalam ajang Asian CSR Awards 2007 kategori pengentasan kemiskinan melalui kegiatan sistem

pertanian terpadu yang digelar di Ho Chi Minh City Vietnam, 27-28 September.

Program pertanian terpadu Riau pulp mengalahkan 186 program dari 117 perusahaan

dari 14 negara di Asia dalam upaya pengentasan kemiskinan di Riau. Community

Development Department mengembangkan program pertanian terpadu dengan mitra bina lebih dari 4.098 petani yang tersebar di lima kabupaten di Riau.

(24)

mikro, kecil dan menengah, melahirkan 85 wirausahawan lokal yang mempekerjakan

1.303 tenaga kerja. Hasil penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat

Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, yang diadakan tahun 2006, menunjukkan

Riau pulp telah memberikan kontribusi nyata. Selama 1999-2005, Riau pulp

berkontribusi sekitar Rp873,09 miliar terhadap penerimaan negara, dan sekitar

Rp195,04 miliar (97,94%) diterima oleh semua pemerintah daerah di Provinsi Riau

Community Development Department PT. Riau Andalan Pulp And Paper

Pangkalan Kerinci telah melakukan berbagai kegiatan tanggung jawab sosial

perusahaan di setiap daerah yang berhampiran dengan kawasan pabrik maupun hutan

tanam industri. Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan PT. Riau Andalan

Pulp And Paper melakukan reboisasi hutan mangrove di areal pantai, serta

melakukan kegiatan gotong-royong di tujuh desa di Kabupaten Siak yang diikuti oleh

316 karyawan perusahaan dan 683 masyarakat setempat. Di bidang pendidikan PT.

Riau Andalan Pulp And Paper memberikan beasiswa tingkat Sekolah Dasar, Sekolah

Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas kepada 282 siswa-siswi di

Kabupaten Siak. Di bidang Talent-pool adalah dengan memberikan beasiswa ikatan dinas di Akademi Teknologi Pulp dan Kertas Bandung kepada putra daerah selama

tiga tahun masa kuliah. Selain itu Community Development Department bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Povinsi Riau dalam memberikan pelatihan kepada guru.

Program tanggung jawab sosial perusahaan di bidang kesehatan dilaksanakan

dengan memberikan paket gizi kepada ibu hamil, ibu menyusui dan bayi lima tahun

sebanyak 200 paket bantuan. Pemberian layanan pengobatan massal diberikan

terhadap 1.448 orang di 14 desa kabupaten Siak. Di bidang keagamaan program

(25)

pelatihan ustadz dan pembagian paket lebaran bagi masyarakat yang kurang mampu.

PT. Riau Andalan Pulp And Paper telah berkontribusi dalam perbaikan dan

pembangunan sarana umum seperti; jalan, jembatan, mandi cuci kakus. Bantuan

pembangunan sarana prasarana sekolah, desa, kantor desa dan rumah ibadah di

wilayah operasional, salah satunya di Desa Rantau Panjang (PT. Riau Andalan Pulp

And Paper, 2010: 4-6).

Program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper

di bidang pertanian diupayakan melalui peningkatan kapasitas petani, dengan

memberikan berbagai pelatihan, pendampingan kelompok tani dan bantuan sarana

produksi pertanian seperti; bantuan bibit karet unggul, bibit sawit unggul, bibit

palawija, pupuk, alat pertanian, bantuan bibit ikan dan ternak sapi untuk 16 desa atau

229 petani termasuk di desa Rantau Panjang. Melalui program sistem pertanian

terpadu yang diberikan oleh PT. Riau Andalan Pulp And Paper, maka desa Rantau

panjang dikenal sebagai sentral perikanan yang mampu menghasilkan satu sampai

satu setengah ton ikan setiap masa panen per tujuh bulannya. Program tanggung

jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper yang terlaksana di Desa

Rantau Panjang adalah di bidang sistem pertanian terpadu, pendidikan, kesehatan,

infrastruktur sosial, keagamaan dan kesukarelawanan sosial. Program pemberdayaan

di desa tersebut difokuskan pada peningkatan kinerja petani mengingat kondisi alam

yang mendukung di bidang perkebunan.

Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka peneliti tertarik

untuk mengkaji lebih lanjut masalah efektivitas pelaksanaan program tanggung

jawab sosial perusahaan melalui penelitian yang hasilnya dituangkan ke dalam

(26)

Perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper di Desa Rantau Panjang Kecamatan

Koto Gasib Kabupaten Siak”.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, peneliti

merumuskan masalah sebagai berikut: “apakah pelaksanaan program tanggung jawab

sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper di Desa Rantau Panjang

Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak efektif atau tidak?”

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pelaksanaan

program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper di

Desa Rantau Panjang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak efektif atau tidak.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dalam

rangka:

1. Pengembangan konsep dan teori-teori yang berkenaan dengan program

tanggung jawab sosial perusahaan.

2. Pengembangan kebijakan dan model pelaksanaan program tanggung jawab

sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper, guna meningkatkan

kesejahteraan masyarakat di Desa Rantau Panjang Kecamatan Koto Gasib

(27)

1.4 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah:

BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan

penelitian dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisikan uraian teori dan konsep yang berkaitan dengan masalah

dan objek yang diteliti, sebagai berikut: Efektivitas, Tanggung Jawab

Sosial Perusahaan, Konsep-konsep yang berkaitan dengan Tanggung

Jawab Sosial Perusahaan, Pemberdayaan Masyarakat dalam Tanggung

Jawab Sosial Perusahaan, Peranan Pekerja Sosial dalam Pelaksanaan

Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Efektivitas Pelaksanaan

Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Kerangka Pemikiran,

Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan tipe penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel,

teknik pengumpulan data dan teknik analisisa data.

BAB IV : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

Bab ini berisikan gambaran umum lokasi penelitian.

BAB V : ANALISIS DATA

Bab ini berisikan uraian data yang di peroleh dari hasil penelitian beserta

dengan analisis data.

BAB VI : PENUTUP

Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran

(28)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Efektivitas

2.1.1 Pengertian Efektivitas

Pengertian efektivitas mempunyai arti yang berbeda-beda bagi setiap orang,

tergantung pada kerangka acuan yang dipakainya. Mengingat keanekaragaman

pendapat mengenai sifat dan komposisi dari efektivitas, maka tidaklah

mengherankan jika terdapat sekian banyak pertentangan pendapat sehubungan

dengan cara meningkatkannya, cara mengaturnya, bahkan cara menentukan indikator

efektivitas. Efektivitas merupakan taraf sampai sejauh mana peningkatan

kesejahteraan manusia dengan adanya suatu program tertentu, karena kesejahteraan

manusia merupakan tujuan dari proses pembangunan. Untuk mengetahui tingkat

kesejahteraan tersebut dapat dilakukan dengan mengukur beberapa indikator spesial

seperti; pendapatan, pendidikan ataupun rasa aman dalam mengadakan pergaulan

(Soekanto, 1989:48).

Efektivitas berasal dari kata efektif, batasan konsep ini sulit untuk diperinci,

karena masing‐masing disiplin ilmu memberikan pengertian sendiri. Bagi seorang

ahli ekonomi atau analis keuangan, efektivitas semakna dengan keuntungan, atau

laba investasi Bagi seorang manajer produksi, efektivitas seringkali berarti kuantitas

keluaran (output) barang atau jasa. Bagi seorang ilmuwan bidang riset, efektivitas dijabarkan dengan jumlah paten, penamaan atau produk baru suatu organisasi. Bagi

sejumlah sarjana ilmu sosial efektivitas sering kali ditinjau dari sudut kualitas

(29)

Tindakan yang efektif adalah tindakan pencapaian tujuan tanpa

memperhitungkan bagaimana atau seberapa pengorbanan yang diberikan atau

ditimbulkan, asalkan tujuan dapat tercapai. Dengan demikian dapat terjadi

penghamburan usaha (tenaga, waktu, fikiran, ruang benda dan uang) dari yang

melaksanakan pekerjaan. Menurut pengertian tersebut, efektivitas adalah

kemampuan untuk memilih sasaran yan tepat.

Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang

telah ditentukan. Efektivitas disebut juga efektif, apabila tercapainya tujuan atau

sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Hal tersebut sesuai dengan pengertian

efektivitas menurut Hidayat (1986) yang menjelaskan bahwa: “Efektivitas adalah

suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu)

yang telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi

efektivitasnya” (Hidayat, dalam

Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam

jumlah tertentu yang ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang

atas jasa kegiatan yang dijalankannya. Efektivitas menunjukan keberhasilan dari segi

tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkannya. Jika hasil kegiatan semakin

mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektivitasnya (Siagian, 2001: 24).

Pada dasarnya, dikemukakan bahwa cara yang terbaik untuk meneliti

efektivitas ialah memperhatikan secara serempak tiga buah konsep yang saling

berhubungan, diantaranya adalah paham mengenai optimal tujuan, prespektif

sistematika, tekanan pada segi tingkah laku manusia dalam susunan organisasi.

(30)

memanfaatkan sumber daya yang langka dan berharga secara sepandai mungkin

dalam usahanya mengejar tujuan operasi dan operasionalnya (Streers, 1980:4-5).

Efektivitas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam mencapai

sasaran yang telah ditetapkan secara tepat. Pencapaian sasaran yang telah ditetapkan

dan ukuran maupun standar yang berlaku mencerminkan suatu perusahaan tersebut

telah memperhatikan efektivitas operasionalnya. Terdapat beberapa cara pengukuran

terhadap efektivitas, sebagai berikut:

1. Keberhasilan program

2. Keberhasilan sasaran

3. Kepuasan terhadap program

4. Tingkat input dan output

5. Pencapaian tujuan menyeluruh (Campbell, 1989:121).

Sementara menurut Gibson, efektivitas organisasi dapat diukur sebagai berikut:

1. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai

2. Kejelasan strategi pencapaian tujuan

3. Proses analisis dan perumusan kebijaksanaan yang mantap

4. Perencanaan yang matang

5. Penyusunan program yang tepat

6. Tersedianya sarana dan prasarana

7. Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik (Gibson,

dalam Tangkilisan, 2005:65)

Definisi-definisi tersebut menilai efektivitas dengan menggunakan tujuan akhir atau

tujuan yang diinginkan. Kenyataan dalam upaya mencapai tujuan akhir, perusahaan

(31)

sehingga dapat diterima pandangan yang menilai efektivitas organisasi sebagai

ukuran seberapa jauh sebuah organisasi berhasil mencapai tujuan yang layak dicapai.

2.1.2 Pendekatan terhadap Efektivitas

Pendekatan terhadap efektivitas dilakukan dengan bagian yang berbeda,

dimana perusahaan mendapatkan input berupa berbagai macam sumber dari

lingkungannya. Kegiatan dan proses internal yang terjadi dalam perusahaan

mengubah input menjadi output atau program yang kemudian dilemparkan kembali

kepada lingkungannya. Pendekatan terhadap efektifitas terdiri dari:

1. Pendekatan Sasaran

Pendekatan ini mencoba mengatur sejauh mana suatu perusahaan berhasil

merealisasikan sasaran yang hendak dicapai. Pendekatan sasaran dalam

pengukuran efektivitas dimulai dengan identifikasi sasaran organisasi dan

mengukur tingkat keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran tersebut.

Sasaran yang perlu di perhatikan dalam pengukuran efektifitas ini adalah

sasaran yang realistis untuk memberikan hasil maksimal berdasarkan sasaran

resmi dengan memperhatikan permasalahan yang ditimbulkan. Dan

memusatkan perhatian terhadap asperk output, yaitu dengan mengukur

keberhasilan program dalam mencapai tingkat output. Pendekatan sasaran

dapat direalisasikan apabila organisasi mampu melakukan pendekatan kepada

warga binaaan sosial dalam mengarahkan kepada tujuan yang ingin dicapai

yaitu semua warga binaan sosial dapat berfungsi sosial.

2. Pendekatan Sumber

Pendekatan sumber mengukur efektivitas melalui keberhasilan suatu

(32)

Suatu organisasi harus dapat memperoleh berbagai macam sumber dan juga

memelihara keadaan dan sistem agar dapat menjadi efektif. Pendekatan ini

didasarkan pada teori mengenai keterbukaan sistem suatu organisasi terhadap

lingkungannya, karena perusahaan mempunyai hubungan yang merata dengan

lingkungannya dimana dari lingkungan diperoleh sumber-sumber yang

merupakan input lembaga tersebut dan output yang dihasilkan juga

dilemparkannya pada lingkungannya. Sementara itu sumber-sumber yang

terdapat pada lingkungan sering kali bersifat langka dan bernilai tinggi.

Pendekatan sumber dalam organisasi dapat di ukur dari seberapa jauh

hubungan antara warga binaan sosial dengan lingkungan sekitarnya.

3. Pendekatan Proses

Pendekatan proses menganggap efektivitas sebagai defenisi dan kondisi

kesehatan dari suatu organisasi. Pada organisasi yang efektif, proses internal

berjalan dengan lancar dimana kegiatan bagian-bagian yang ada berjalan secara

terkoordinasi. Pendekatan ini tidak memperhatikan lingkungan melainkan

memusatkan perhatian terhadap kegiatan yang dilakukan terhadap berbagai

sumber yang dimiliki organisasi, yang menggambarkan tingkat efesiensi serta

kesehatan organisasi. Tujuan dari pada pendekatan proses yang dilakukan

organisasi adalah bagaimana organisasi mampu menggunakan semua program

secara terkoordinir dengan baik kepada warga binaan (Cunningham, 1978:

635).

2.1.3 Masalah dalam Pengukuran Efektivitas

Kesulitan menilai efektivitas disebabkan oleh beberapa masalah yang tak

(33)

Masalah-masalah pengukuran ini sangat beraneka ragam baik dalam sifat maupun

titik asal mereka. Adapun masalah-masalah dalam pengukuran efektivitas yang

dimaksudkan adalah sebagai berikut:

1. Masalah kesahihan susunan.

Maksud susunan disini adalah suatu hipotesis yang abstrak (sebagai lawan dari

yang kongkrit) mengenai hubungan antara beberapa variabel yang saling

berhubungan. Ia mengungkapkan keyakinan bahwa variabel-variabel tersebut

bersama-sama membentuk suatu keseluruhan yang utuh.

2. Masalah stabilitas kriteria

Artinya bahwa banyak kriteria evaluasi yang digunakan ternyata relatif tidak

stabil setelah beberapa waktu. Yaitu kriteria yang dipakai untuk mengukur

efektivitas pada suatu waktu mungkin tidak tepat lagi atau menyesatkan pada

waktu berikutnya. Kriteria tersebut berubah-ubah tergantung pada permintaan,

kepentingan dan tekanan-tekanan ekstern.

3. Masalah perspektif waktu.

Masalah yang ada hubungannya dengan hal diatas adalah perspektif waktu

yang dipakai orang pada waktu menilai efektivitas. Masalah bagi mereka yang

mempelajari manajemen adalah cara yang terbaik menciptakan keseimbangan

antara kepentingan jangka pendek dengan kepentingan jangka panjang, dalam

usaha mempertahankan stabilitas dan pertumbuhan dalam perjalanan waktu.

4. Masalah kriteria ganda.

Seperti ditunjukkan sebelumnya, keuntungan utama dari ancangan multivariasi

dalam evaluasi efektivitas adalah sifatnya yang komprehensif, memadukan

beberapa faktor kedalam suatu kerangka yang kompak. Hal yang terpenting

(34)

organisasi menurut defenisinya tidak dapat menjadi efektif, mereka tidak dapat

memaksimalkan kedua dimensi tersebut secara serempak.

5. Masalah ketelitian pengukuran.

Pengukuran terdiri dari peraturan atau prosedur untuk menentukan beberapa

nilai atribut dalam rangka agar atribut-atribut ini dapat dinyatakan secara

kuantitatif. Jadi, berbicara mengenai pengukuran efektivitas organisasi,

dianggap ada kemungkinan menentukan kuantitas dari konsep ini secara

konsisten dan tetap. Tetapi penentuan kuantitas atau pengukuran demikian

sering sulit karena konsep yang diteliti rumit dan luas. Dihadapkan dengan

masalah tersebut, orang harus berusaha mengenali kriteria yang dapat diukur

dengan kesalahan minimum atau berusaha mengendalikan pengaruh yang

menyesatkan dalam proses analisis.

6. Masalah kemungkinan generalisasi

Apabila berbagai masalah pengukuran diatas dapat dipecahkan, masih akan

timbul persoalan mengenai seberapa jauh orang dapat menyatakan kriteria

evaluasi yang dihasilkannya dapat berlaku juga pada organisasi lainnya. Jadi,

pada waktu memilih kriteria orang harus memperhatikan tingkat konsistensi

kriteria tersebut dengan tujuan dan maksud organisasi yang sedang dipelajari.

7. Masalah relevansi teroitis.

Tujuan utama dari setiap ilmu adalah merumuskan teori-teori dan model-model

yang secara tepat mencerminkan sifat subyek yang dipelajari. Jadi, dari sudut

pandang teoritis harus diajukan pertanyaan yang logis sehubungan dengan

relevansi model-model tersebut. Jika model tersebut tidak membantu kita

dalam memahami proses, struktur dan tingkah laku organisasi, maka mereka

(35)

8. Masalah tingkat analisis

Kebanyakan model efektivitas hanya menggarap tingkat makro saja, membahas

gejala keseluruhan organisasi dalam hubungannya dengan efektivitas tetapi

mengabaikan hubungan yang kritis antara tingkah laku individu dengan

persoalan yang lebih besar yaitu keberhasilan organisasi. Jadi, hanya ada

sedikit integrasi antar model makro dengan apa yang dapat kita sebut model

mikro dari karya dan efektivitas (Steers, 1980: 61-64).

Berdasarkan uraian efektivitas tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa

efektivitas adalah tingkat pencapaian tujuan atau sasaran organisasional sesuai yang

ditetapkan. Efektivitas adalah seberapa baik pekerjaan yang dilakukan dan sejauh

mana perusahaan menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan. Ini dapat

diartikan, apabila sesuatu pekerjaan dapat dilakukan dengan baik sesuai dengan yang

direncanakan. Oleh karena itu, dalam menentukan efektivitas tanggung jawab sosial

perusahaan pada penelitian ini, dapat diukur melalui indikator sebagai berikut :

1. Pemahaman program

2. Ketepatan sasaran

3. Ketepatan waktu

4. Tercapainya target

5. Tercapainya tujuan

6. Perubahan nyata

2.2 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

2.2.1 Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Tanggung jawab sosial perusahaan adalah bahwa perusahaan bertanggung

(36)

lingkungannya, dalam melakukan tanggung jawab sosial keuntungan perusahaan

tentunya berkurang. Namun bukan berarti dengan melakukan tanggung jawab sosial

perusahaan tidak untung. Tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan

memerlukan usaha yang menyeimbangkan antara biaya yang dikeluarkan dan

manfaat yang diperoleh. Tanggung jawab sosial modern yang berkembang memiliki

fungsi essensial yaitu melakukan tugasnya untuk kemasyarakatan (sosial) dan

mempunyai dampak yang luas terhadap masyarakat (http://sugengfitriyono.blogspot .com/2011/05/blog-post.html).

World Business Council for Sustainable Development memberikan definisi Tanggung Jawab Sosial atau Corporate Social Responsibility sebagai: “business commitment to contribute to sustainable economic development, working with

employees, their families, the local community, and society at large to improve their quality of life”, yaitu komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi bagi

pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, bekerjasama dengan para pegawai,

keluarga mereka, komunitas lokal, dan masyarakat luas untuk meningkatkan kualitas

hidup bersama.

Lebih lanjut lagi World Business Council menambahkan: “Continuing commitment by business to behave ethically and contribute to economic development

while improving the quality of life of the workforce and their families as well as of the local community and society at large”, yaitu komitmen dunia usaha yang terus-menerus untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk

peningkatan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan

dan keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas lokal dan masyarakat

secara lebih luas (World Business Council, dala

(37)

Tidak ada pengertian tunggal mengenai konsep tanggung jawab sosial, akan

tetapi dapat diartikan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan merupakan komitmen

dari pelaku usaha untuk memberikan perhatian terhadap kesejahteraan karyawannya

dan bertindak adil terhadap berbagai pihak yang terkait dengan aktivitasnya, serta

dengan iklas menyisihkan sebagian dari hasil usahanya untuk membiayai dan secara

langsung atau tidak langsung melakukan program-program yang bermanfaat bagi

peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. Artinya adalah pelaku usaha harus

memiliki niat yang baik atau komitmen untuk menyisihkan sebagian dari hasil usaha

atau keuntungan perusahaannya serta bertanggung jawab dalam berlangsungnya

berbagai program atau aktivitas yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat

secara signifikan (Siagian dan Suriadi, 2010: 99).

2.2.2 Sejarah Tanggung Jawab Sosial Perusahaan

Tanggung jawab sosial perusahaan lahir dari desakan masyarakat atas perilaku

perusahaan mengabaikan tanggung jawab sosial seperti perusakan lingkungan,

eksploitasi sumber daya alam, tidak membayar pajak dan menindas buruh.

Pendeknya perusahaan berdiri secara diametral dengan kehidupan sosial.

Tanggung jawab sosial korporasi telah menjadi pemikiran para pembuat

kebijakan sejak lama. Bahkan dalam Kode Hammurabi (1700-an SM) yang berisi

282 hukum telah memuat sanksi bagi para pengusaha yang lalai dalam menjaga

kenyamanan warga atau menyebabkan kematian bagi pelanggannya. Dalam Kode

Hammurabi disebutkan bahwa hukuman mati diberikan kepada orang-orang yang

menyalah gunakan ijin penjualan minuman, pelayanan yang buruk dan melakukan

(38)

Pada Tahun 1940-an pengembangan masyarakat, secara resmi istilah

pengembangan masyarakat dipergunakan di Inggris 1948 untuk mengganti istilah

pendidikan massa. Di Amerika Serikat pengembangan masyarakat berakar dari

disiplin pendidikan ditingkat pedesaan, sedangkan diperkotaan dikembangkan

organisasi komunitas yang bersumber dari ilmu kesejahteraan sosial dan diawali

pada tahun 1873. Pengembangan masyarakat merupakan pembangunan alternatif

yang komprehensif serta berbasis komunitas dan dapat melibatkan pemerintah,

swasta, dan lembaga non pemerintah, dari segi tujuan bisa bersifat spesifik tidak

selalu multi-tujuan.

Pengembangan masyarakat semakin menjadi kebutuhan tidak saja bagi

masyarakat, tetapi juga perusahaan. Perusahaan bukan lagi merupakan kesatuan yang

independen dan terisolasi, sehingga manajer tidak hanya bertanggung jawab kepada

pemilik tetapi juga kepada kepentingan yang lebih luas yang membentuk dan

mendukungnya dari lingkungan sekitarnya. Dalam mengejar tujuan ekonomisnya,

perusahaan menimbulkan berbagai konsekuensi sosial lainnya, baik kemanfaatan

(keamanan, kenyamanan, dan kemakmuran bagi masyarakat) maupun biaya sosial

(degradasi potensi sumberdaya lingkungan, limbah dan pencemaran). Perkembangan

lebih lanjut, konsep community development mempunyai kontribusi yang signifikan

terhadap tanggung jawab sosial perusahaan.

Literatur-literatur awal yang membahas tanggung jawab sosial perusahaan pada

tahun 1950-an menyebut tanggung jawab sosial perusahaan sebagai Social

Responsibility. Tidak disebutkannya kata corporate dalam istilah tersebut kemungkinan besar disebabkan pengaruh dan dominasi korporasi modern belum

(39)

jawab sosial perusahaan modern, dalam buku itu Bowen (1953) memberikan definisi

awal dari tanggung jawab sosial perusahaan sebagai: “… obligation of businessman to pursue those policies, to makethose decision or to follow those line of action wich

are desirable in term of the objectives and values of our society” (Bowen, dalam

.

Walaupun judul dan isi buku Bowen bias gender (hanya menyebutkan

businessman tanpa mencantumkan businesswoman), sejak penerbitan buku tersebut definisi tanggung jawab sosial perusahaan yang diberikan Bowen memberikan

pengaruh besar kepada literatur-literatur tanggung jawab sosial perusahaan yang

terbit setelahnya. Sumbangsih besar pada peletakan fondasi tanggung jawab sosial

perusahaan tersebut membuat Bowen pantas disebut sebagai “Bapak tanggung jawab

sosial perusahaan”.

Pada tahun 1960-an banyak usaha dilakukan untuk memberikan formalisasi

definisi tanggung jawab sosial perusahaan. Salah satu akademisi tanggung jawab

sosial perusahaan yang terkenal pada masa itu adalah Keith Davis. Davis dikenal

karena berhasil memberikan pandangan yang mendalam atas hubungan antara

tanggung jawab sosial perusahaan dengan kekuatan bisnis. Davis mengutarakan

Iron Law of Responsibility” yang menyatakan bahwa tanggung jawab sosial

pengusaha sama dengan kedudukan social yang mereka miliki (social responsibilities of businessmen need to be commensuratewith their social power). Sehingga, dalam jangka panjang, pengusaha yang tidak menggunakan kekuasaan dengan

bertanggungjawab sesuai dengan anggapan masyarakat akan kehilangan kekuasaan

yang mereka miliki sekarang. Kata corporate mulai dicantumkan pada masa ini. Hal

(40)

hubungan yang kuat antara tanggung jawab sosial dengan korporasi

Tahun 1962, Rachel Carlson menulis buku yang berjudul “Silent Spring”. Buku

tersebut dianggap memberikan pengaruh besar pada aktivitas pelestarian alam. Buku

tersebut berisi efek buruk penggunaan DDT sebagai pestisida terhadap kelestarian

alam, khususnya burung. DDT menyebabkan cangkang telur menjadi tipis dan

menyebabkan gangguan reproduksi dan kematian pada burung. Silent Spring juga menjadi pendorong dari pelarangan penggunaan DDT pada tahun 1972. Selain

penghargaan Silent Spring juga menuai banyak kritik dan dinobatkan sebagai salah satu ”buku paling berbahaya abad ke-19 dan ke-20” versi majalah Human Events.

Tahun 1963, Joseph W. McGuire (1963) memperkenalkan istilah Corporate

Citizenship. McGuire menyatakan bahwa: “The idea of social responsibilities supposes that the corporation has not only economic and legal obligations but also

certain responsibilities to society which extend beyond these obligations”. McGuire kemudian menjelaskan lebih lanjut kata “beyond” dengan menyatakan bahwa korporasi harus memperhatikan masalah politik, kesejahteraan masyarakat,

pendidikan, “kebahagiaan” karyawan dan seluruh permasalahan sosial

kemasyarakatan lainnya. Oleh karena itu korporasi harus bertindak “baik,” sebagai

mana warga negara yang baik (McGuire, dalam

Tahun 1971, Committee for Economic Development menerbitkan Social

Responsibilities of Business Corporations. Penerbitan yang dapat dianggap sebagai code of conduct bisnis tersebut dipicu adanya anggapan bahwa kegiatan usaha

memiliki tujuan dasar untuk memberikan pelayanan yang konstruktif untuk

(41)

Committee for Economic Development merumuskan tanggung jawab sosial

perusahaan dengan menggambarkannya dalam lingkaran konsentris. Lingkaran

dalam merupakan tanggungjawab dasar dari korporasi untuk penerapan kebijakan

yang efektif atas pertimbangan ekonomi (profit dan pertumbuhan); lingkaran tengah menggambarkan tanggung jawab korporasi untuk lebih sensitive terhadap nilai-nilai dan prioritas sosial yang berlaku dalam menentukan kebijakan mana yang akan

diambil; lingkaran luar menggambarkan tanggung jawab yang mungkin akan muncul

seiring dengan meningkatnya peran serta korporasi dalam menjaga lingkungan dan

masyarakat.

Tahun 1970-an juga ditandai dengan pengembangan definisi tanggung jawab

sosial perusahaan. Dalam artikel yang berjudul “Dimensions of Corporate Social

Performance”, S. Prakash Sethi memberikan penjelasan atas perilaku korporasi yang dikenal dengan social obligation, social responsibility, dan social responsiveness.

Dalam hal ini social obligatioan hanya menekankan pada aspek ekonomi dan hukum saja. Social responsibility merupakan perilaku korporasi yang tidak hanya menekankan pada aspek ekonomi dan hukum saja tetapi menyelaraskan social

obligation dengan norma, nilai dan harapan kinerja yang dimiliki oleh lingkungan sosial.

Social responsivenes merupakan perilaku korporasi yang secara responsif dapat mengadaptasi kepentingan sosial masyarakat. Social responsiveness merupakan tindakan antisipasi dan preventif. Sesuai dengan pemaparan Sethi dapat disimpulkan

bahwa social obligation bersifat wajib, social responsibility bersifat anjuran dan social responsivenes bersifat preventif. Dimensi kinerja social yang dipaparkan Sethi

(42)

Tahun 1980-an, era ini ditandai dengan usaha-usaha yang lebih terarah untuk

lebih mengartikulasikan secara tepat apa sebenarnya corporate responsibility. Walaupun telah menyinggung masalah coorporate social responsibility pada 1954,

Peter F. Drucker baru mulai membahas secara serius bidang tanggung jawab sosial

perusahaan pada tahun 1984, Drucker berpendapat: “But the proper ‘social responsibility’ of business is to tame thedragon, that is to turn a social problem into

economic opportunity and economic benefit, into productive capacity, into human competence, into well-paid jobs, and into wealth”, dalam hal ini, Drucker telah

melangkah lebih lanjut dengan memberikan ide baru agar korporasi dapat mengelola

aktivitas coorporate social responsibility yang dilakukannya dengan sedemikian rupa sehingga tetap akan menjadi peluang bisnis yang menguntungkan (Drucker, dalam

Tahun 1987, Persatuan Bangsa-Bangsa melalui World Commission on

Environment and Development menerbitkan laporan yang berjudul “Our Common Future” juga dikenal sebagai Brundtland Report untuk menghormati Gro Harlem Brundtland yang menjadi ketua World Commission on Environment and

Development waktu itu. Laporan tersebut menjadikan isu lingkungan sebagai agenda politik yang pada akhirnya bertujuan mendorong pengambilan kebijakan

pembangunan yang lebih sensitif pada isu lingkungan. Laporan ini menjadi dasar

kerjasama multilateral dalam rangka melakukan pembangunan berkelanjutan.

Earth Summit dilaksanakan di Rio de Janeiro pada 1992. Dihadiri oleh 172

negara dengan tema utama Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan.

Menghasilkan Agenda 21, Deklarasi Rio dan beberapa kesepakatan lainnya. Hasil

(43)

eco-efficiency dijadikan sebagai prinsip utama berbisnis dan menjalankan pemerintahan

.

2.2.3 Dasar Hukum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Indonesia

Tanggung jawab sosial perusahaan di Indonesia telah diatur dalam beberapa

perundang-undangan, yaitu:

1. Keputusan Presiden Nomor 90 Tahun 1995, dimana pasal dua butir satu

menyatakan bahwa wajib pajak organisasi ataupun orang pribadi dapat

menyumbangkan sampai dengan setinggi-tingginya 2% dari keuntungan atau

penghasilan setelah pajak penghasilan yang diperoleh dalam satu tahun pajak

yang digunakan bagi pemberdayaan keluarga prasejahtera dan keluarga

sejahtera satu.

2. Keputusan presiden Nomor 92 Tahun 1996, diubah menjadi: wajib pajak

organisasi ataupun orang pribadi wajib memberikan kontribusi bagi

pemberdayaan keluarga yang belum sejahtera dan keluarga sejahtera satu

sebanyak dua persen dari keuntungan setelah pajak penghasilan dalam satu

tahun pajak.

3. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003, dimana pasal dua butir e menyatakan

bahwa BUMN harus terlibat aktif memberikan bimbingan dan kontribusi

kepada perusahaan lemah, koperasi, dan masyarakat.

4. Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-236/MBU.2003, mewajibkan BUMN

untuk mengimplementasikan program kerjasama dan program pengembangan

(44)

5. Surat edaran Menteri BUMN Nomor SE-433/MBU/2003, menyatakan bahwa

BUMN diwajibkan membentuk bagian tersendiri yang secara khusus

mengelola program pembinaan lingkungan.

6. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007, dimana pasal 15 butir b menyatakan

bahwa setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab

sosial perusahaan; Pasal 17 menyatakan bahwa penanam modal yang

memanfaatkan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui wajib

menyediakan biaya secara bertahap untuk pemulihan lingkungan; Pasal 34

menyatakan bahwa perusahaan yang tidak melaksanakan kewajiban program

tanggung jawab sosial akan dikenai hukuman yang bersifat administratif.

7. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 dimana ayat satu menyatakan bahwa

perusahaan yang menjalankan aktivitas ekonominya disektor dan atau

berkaitan dengan sumber daya alam wajib mengimplementasikan tanggung

jawab sosial perusahaan bagi masyarakat setempat dan l

Gambar

Tabel 2.5.1 Karakteristik Tahap-tahap Kedermawanan Sosial Paradigma
Gambar 2.8 Bagan Alir Pikiran
Tabel 4.1
Tabel 4.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Riau Andalan Pulp and Paper merupakan perusahaan yang memproduksi produk pulp (bubur kertas) dan paper (kertas) dengan didukung oleh sejumlah mesin dan peralatan yang

Diagram Pie Distribusi Proporsi Pekerja Yang Mengalami Kecelakaan Kerja Berdasarkan Jenis Pekerjaan di PT Riau Andalan Pulp And Paper (PT RAPP) Sektor Teso Timur Kabupaten

Bagaimana pelaksanaan program Corporate Social Responsibility (CSR) oleh PT Riau Andalan Pulp and Paper dalam program pertanian terpadu di Desa Sungai Lipai

Sumber : Office Rukan Akasia Campus Riau Pulp (Bapak Samsuriya M Hasyim, Campus & Local NGO Relation Head).. Organization Chart Community Development

Riau Andalan Pulp and Paper bahwa untuk meningkatkan kinerja SML ISO 14001 lebih optimal lagi dapat dilakukan dengan cara meningkatkan kemampuan manajerial para manajer

Pertamina (Persero) Unit Pemasaran I Medan telah melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan di bawah divisi khusus dibawah tanggung jawab Manajer Keuangan dan Humas

Kegiatan pengusahaan Hutan Tanaman Industri di PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP) Sektor Baserah terdiri atas pengadaan bibit, penanaman, pemeliharaan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di HTI PT Riau Andalan Pulp and Paper Sektor Baserah, maka dapat diambil kesimpulan hasil perhitungan biaya lima kegiatan