EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROGRAM TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PT. RIAU ANDALAN PULP AND PAPER
DI DESA RANTAU PANJANG KECAMATAN KOTO GASIB KABUPATEN SIAK
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh Gelar Sarjana Sosial
Universitas Sumatera Utara
Disusun Oleh:
NORAWATY SIHOMBING 080902006
DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
NAMA : Norawaty Sihombing NIM : 080902006
ABSTRAK
(Skripsi ini terdiri dari enam bab, 134 halaman, 34 tabel , 12 lampiran dan 34 kepustakaan)
Skripsi ini diajukan guna memenuhi syarat meraih gelar Sarjana Sosial, dengan judul “Efektivitas Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper di Desa Rantau Panjang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak”. PT. Riau Andalan Pulp And Paper adalah perusahaan yang bergerak di bidang industry pulp dan kertas. Sebagai perusahaan terbesar berskala internasional PT. Riau Andalan Pulp And Paper telah melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan di bawah satu departemen khusus dengan community empowerment sebagai target sasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah efektivitas pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan PT.Riau Andalan Pulp And Paper di Desa Rantau Panjang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak efektif atau tidak?
Penelitian ini tergolong tipe penelitian deskriptif, populasi dalam penelitian ini adalah 22 mitra bina, dimana seluruh responden dijadikan sebagai sumber data. Instrument analisis data yang digunakan adalah kuesioner, wawancara, dan tabulasi data yang tertuang dalam tabel tunggal serta dilengkapi dengan keterangan dari hasil observasi. Metode penilaian yang digunakan untuk menilai efektivitas pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan adalah dengan mencari nilai rata-rata persentase dari setiap indikator efektivitas. Metode skala likert dilakukan untuk mengukur tingkat efektivitas dengan memberikan nilai pada setiap pertanyaan yang memiliki kisaran dari satu sampai tiga. Data pemahaman masyarakat tersebut akan diuji validitas dan reabilitas dengan menggunakan software SPSS 15.0 for windows.
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari enam indikator efektivitas tanggung jawab sosial perusahaan, yaitu: pemahaman program, ketepatan sasaran, ketepatan waktu, tercapainya target, tercapainya tujuan dan perubahan nyata, maka ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan sudah efektif dengan total persentase sebesar 61,71%. Data tersebut didukung dengan efektivitas pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan berdasarkan skala likert yang tergolong tinggi dimana rata-rata peroleh skor adalah sebesar 2,54. Berdasarkan uji validitas dapat disimpulkan bahwa pertanyaan yang valid adalah 21 pertanyaan dari 34 pertanyaan yang dipakai. Sedangkan dari hasil uji reliabilitas diketahui bahwa nilai Crobach’s Alpha sebesar 0,94, yang menunjukkan bahwa penelitian efektivitas pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan adalah reliable.
UNIVERSITY OF NORTH SUMATRA
FACULTY OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCE DEPARTMENT OF SOCIAL SCIENCE
NAME : Norawaty Sihombing NIM : 080902006
ABSTRACT
(This thesis consists of six chapters, 134 pages, 34 tables, 12 appendices and bibliography 34)
This thesis is submitted in order to qualify holds a Bachelor of Social, titled "Effectiveness of Implementing Corporate Social Responsibility Program PT. Riau Andalan Pulp And Paper on seacoast village of Koto Gasib Long Siak District ". PT. Riau Andalan Pulp And Paper is a company engaged in the field of pulp and paper industry. As the largest international scale PT. Riau Andalan Pulp And Paper has implemented corporate social responsibility program under a special department with community empowerment as the target. This study aimed to determine whether the implementation of corporate social responsibility programs PT.Riau Andalan Pulp And Paper in the village Rantau Panjang Koto Gasib Siak District effective or not?
This study classified the type of descriptive study, in this study population was 22 coaching partners, where all respondents used as a data source. Instrument data analysis used were questionnaires, interviews, and tabulation of data contained in a single table and complemented with information from the observation. Assessment methods used to assess the effectiveness of the implementation of corporate social responsibility program is to find the value of the average percentage of each indicator of effectiveness. Likert method for measuring the level of effectiveness by giving a value to each of the questions have a range from one to three. The data will be tested in the public understanding of the validity and reliability by using the software SPSS 15.0 for Windows.
Based on the analysis of data obtained from six indicators of the effectiveness of corporate social responsibility, namely: understanding the program, targeting accuracy, timeliness, achievement of targets, the achievement of objectives and real change, it is concluded that the implementation of corporate social responsibility programs are effective with total percentage of 61.71%. The data supported the effectiveness of the implementation of corporate social responsibility program based on a Likert scale is high where the average score was obtained for 2.54. Based on test validity can be concluded that a valid question is 21 questions of 34 questions used. While the results of the reliability test is known that Crobach's Alpha value of 0.94, which suggests that the effectiveness of the research program of corporate social responsibility is reliable.
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur dan kemuliaan hanya bagi Mu Allah yang kukenal di dalam
Nama Yesus Kristus. Hanya Engkau yang telah memberikan hikmat dan
pengetahuan serta kasih dan kekuatan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
dengan judul: “Efektivitas Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
PT. Riau Andalan Pulp And Paper di Desa Rantau Panjang Kecamatan Koto Gasib
Kabupaten Siak”.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan. Hal ini terutama dikarenakan keterbatasan pengetahuan, kemampuan
dan pengalaman penulis. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari para pembaca.
Penulis juga menyadari sepenuhnya, bahwa penulisan skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Pada
keesempatan ini, dengan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih,
diantaranya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Badaruddin, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Hairani Siregar, S.Sos., M.SP. selaku Ketua Jurusan Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera
Utara.
3. Bapak Drs. Matias Siagian, M.Si., Ph.D. selaku Dosen pembimbing. Terimakasih atas waktu, bimbingan, arahan, saran dan kritik yang sangat
4. Seluruh staff edukatif dan administrasi Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial
Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universitas Sumatera Utara.
5. Bapak Amru Mahalli dan Bapak Imron Rosyadi selaku Direktur dan Wakil Direktur Community Development Department PT. Riau Andalan Pulp And Paper.
6. Bapak Suroso, Bapak Dainal dan Bapak Suyoto selaku Community Development Officer Region Siak sekaligus pembimbing penulis, terimakasih atas bimbingan, motivasi dan dukungan Bapak. Serta terimakasih banyak untuk
seluruh staff Community Development Department PT. Riau Andalan Pulp And Paper yang telah menyambut penulis dengan hangat.
7. Terimakasih banyak untuk Bapak Golkar selaku pembantu mitra bina di Desa Rantau Panjang yang telah banyak membantu dan memberi dukungan bagi
penulis selama di lapangan.
8. Terimakasih kepada Bapak Atmo Tumin selaku ketua mitra bina beserta Ibu, kakak-adek dan abang Widoko yang telah memberikan tumpangan selama
penulis melakukan penelitian dilapangan, dan terimakasih untuk semua
responden yang telah diambil datanya.
9. Teristimewa untuk kedua orang tua penulis, Sahat Sihombing dan Else Br. Simamora. Bapak terimakasih untuk tetap memperjuangkan penulis menggapai mimpi dan impian, terimakasih untuk banyak semangat dan
motivasi yang engkau beri untuk penulis, begitu luar biasa dan menakjubkan.
Terimakasih juga untuk “yang terhebat” bagi penulis, perjalanan hidup
bersama Ibu membuat penulis semakin dewasa dan mandiri, tidak ada yang
lebih baik dari beliau. Terimakasih atas cinta dan kasih sayang, atas Doa dan
10. Terimakasih juga untuk kakak-kakak dan adek-adek penulis, untuk kakak Indra
Hayati, Amd.Kom dan kakak Juliana Anggraini, S.Hut, terimakasih atas
banyak semangat dan motivasi yang telah kakak beri. Untuk adik penulis;
Henni Berlianti dan Luky Boy, terimakasih untuk tetap mendukung penulis di
setiap keputusan yang penulis pilih. Terimakasih karena selalu mengingatkan
penulis menyelesaikan skripsi, dan untuk adik penulis; Ranapan Alex, dan
Reynaldi, terimakasih banyak telah mendukung penulis. Terimakasih juga
penulis ucapkan untuk seluruh keluarga yang banyak memberikan dukungan
dalam penyelesaian study penulis.
11. Terimakasih untuk teman-teman yang selalu memberikan keceriaan,
terimakasih untuk Nurlina, Julianty, Elly, Jojor, Malemta dan Nova, teman
terbaik penulis. Terimakasih untuk Winda, Devi, dan Vera, sahabat terbaik
yang membuat hari-hari terasa istimewa. Terimakasih untuk Roby, Hendrik,
Candro, Cyntia dan selvi. Terkhusus untuk sahabat SMA penulis yaitu; Desri,
Nelly, Astrid, Mei, Evi dan Gokma, terimakasih atas dukungannya.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih dengan harapan semoga skripsi ini
bermanfaat bagi pembaca serta dapat memberikan sumbangan ilmiah bagi
Departemen Ilmu Kesejahteraan Sosial Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Sumatera Utara dan Community Development Department PT. Riau Andalan Pulp And Paper.
Medan, September 2012
Penulis
(Norawaty Sihombing)
DAFTAR ISI
ABSTRAK………....I
ABSTRAK………...…ii
KATA PENGANTAR………...………...…iii
DAFTAR ISI...…………....………..vi
DAFTAR TABEL…...………...………...x
DAFTAR BAGAN………..………...xii
DAFTAR LAMPIRAN…....………...xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah………...1
1.2 Perumusan Masalah……….…..10
1.3 Tujuan Penelitian……….………..10
1.4 Manfaat Penelitian………..………...…10
1.5 Sistematika Penulisan……….………...11
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Efektivitas..………....…12
2.1.1 Pengertian Efektivitas..……….…10
2.1.2 Pendekatan Terhadap Efektifitas………...…...15
2.1.3 Masalah dalam Pengukuran Efektivitas...16
2.2 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan……….…...20
2.2.1 Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan...20
2.2.2 Sejarah Tanggung Jawab Sosial Perusahaan...21
2.2.3 Dasar Hukum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Indonesia...27
2.3 Konsep-konsep yang Berkaitan dengan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan...29
2.3.1 Pengelolaan Perusahaan yang Baik...29
2.3.2 Pembangunan Berkelanjutan...31
2.3.3 Millenium Development Goals...32
2.3.4 Tiga Garis Dasar...33
2.3.5 International Organization for Standardization 26000 ...34
2.3.7 Sistematika Tahapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan...37
2.4 Pemberdayaan Masyarakat dalam Tanggung Jawab Sosial Perusahaan...38
2.5 Peranan Pekerja Sosial Dalam Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan...40
2.6 Efektivitas Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan ...…..43
2.6.1 Kebijakan Umun...……...……….…....43
2.6.2 Tujuan dan Target Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan...44
2.6.3 Kriteria Pemberdayaan...45
2.6.4 Penyusunan dan Pelaksanaan Program...46
2.6.5 Lokasi dan Sasaran Program...46
2.7 Kerangka Pemikiran………..……….………46
2.8 Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional………..……….49
2.8.1 Defenisi Konsep………...49
2.8.2 Defenisi Operasional………...………..50
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian………..………53
3.2 Lokasi Penelitian……….…..……….53
3.3 Populasi………...………...53
3.4 Teknik Pengumpulan Data………...…………..54
3.5 Teknik Analisis Data………..………55
BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN 4.1 Kondisi Geografi Desa Rantau Panjang...………..………56
4.2 Kondisi Demografis Desa Rantau Panjang ………...……….56
4.2.1 Sumber Daya Manusia...………....……...…56
4.2.2 Agama...………..…………...59
4.2.3 Kondisi Sosial Budaya ……...…...……….60
4.2.4 Sarana dan Prasarana...60
4.3 Struktur Organisasi Desa...63
4.4 PT. Riau Andalan Pulp And Paper...………...64
4. 4.3 Struktur Pembagian dan Pelaksanaan Tugas Community Development
Department PT. Riau Andalan Pulp And Paper...70
4.4.4 Bidang Program Tanggung Jawab Sosial PT. Riau Andalan Pulp And Paper...72
4.4.5 Mekanisme Perencanaan dan Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial PT. Riau Andalan Pulp And Paper...77
4.4.6 Pola Pendanaan Community Development. Department PT. PT. Riau Andalan Pulp And Paper...78
BAB V ANALISIS DATA 5.1 Karakteristik Umum Responden……...………....………...79
5.1.1 Distribusi Responden Berdasarkan Agama...81
5.2 Efekktivitas Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan...84
5.2.1 Pemahaman Program...84
5.2.1.1 Distribusi Responden Berdasarkan Bidang Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Yang Terealisasi...94
5.2.2 Ketepatan Sasaran...95
5.2.2.1 Distribusi Responden Berdasarkan Pertimbangan yang Digunakan dalam Menetapkan Sasaran Program...97
5.2.3 Ketepatan Waktu...………100
5.2.3.1Distribusi Responden Berdasarkan Waktu Pelaksanaan Penyuluhan...101
5.2.4 Tercapainya Target...103
5.2.5 Tercapainya Tujuan...107
5.2.5.1Tingkat Kemanfaatan yang Diterima oleh Responden dari Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan...111
5.2.5.2Perlu Tidaknya Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Dilanjutkan...115
5.2.6 Perubahan Nyata...115
5.2.6.1 Distribusi Responden Berdasarkan Perubahan Mata Pencaharian...115
BAB VI PENUTUP
6.1 Kesimpulan………...………....………...129
6.2 Saran………...……….131
DAFTAR TABEL
Tabel 2.5.1 Karakteristik Tahap-tahap Kedermawanan Sosial Paradigma...40
Tabel 4.1 Distribusi Penduduk Berdasarka Usia Kelompok Pendidikan...59
Tabel 4.2 Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan...……….58
Tabel 4.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian.………59
Tabel 4.4 Sarana Pendidikan...… ...………...…………...61
Tabel 4.5 Sarana Kesehatan...………...…………...…...62
Tabel 4.6 Sarana Ibadah...………...………...…...…...62
Tabel 4.7 Desa Binaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper Setiap Kabupaten Tahun 2010-2011…………...………...…68
Tabel 4.8 Desa Binaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper di Kabupaten Siak Tahun 2010-2011…...………...………...69
Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia...………..72
Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin…….…....…...….80
Tabel 5.3 Distribusi Responden Berdasarkan Suku Bangsa...…………....81
Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan...82
Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan...83
Tabel 5.6 Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Informasi tentang Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan...84
Tabel 5.7 Distribusi Responden Berdasarkan Pemahaman Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan...….…...…………..86
Tabel 5.8 Distribusi Responden Berdasarkan Sasaran Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan...87
Tabel 5.9 Distribusi Responden Berdasarkan Tujuan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan...88
Tabel 5.10 Distribusi Responden Berdasarkan Target Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan...………...90
Tabel 5.11 Distribusi Responden Berdasarkan Bidang Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang direncanakan...……….93
Kehadiran Perusahaan...…...…...…..98
Tabel 5.14 Distribusi Responden Berdasarkan Pemberian Informasi akan
Diselenggarakannya Penyuluhan Tentang ProgramTanggung Jawab
Sosial Perusahaan Sebelum Menjadi Mitra Bina...100
Tabel 5.15 Distribusi Responden Berdasarkan Waktu Pemberian Bantuan…...102
Tabel 5.16 Distribusi Responden Berdasarkan Penetapan Target Kegiatan...103
Tabel 5.17 Distribusi Pengetahuan Responden Berdasarkan Target yang
Harus Dicapai untuk Setiap Kegiatan...………….104
Tabel 5.18 Distribusi Responden Berdasarkan Kesesuaian Target
dengan Kebutuhan...………….106
Tabel 5.19 Distribusi Responden Berdasarkan Pencapaian Target Kegiatan...107
Tabel 5.20 Distribusi Responden Berdasarkan Pencapaian Tujuan Program...118
Tabel 5.21 Distribusi Responden Berdasarkan Sumber Kelemahan Program....112
Tabel 5.22 Distribusi Responden Berdasarkan Perubahan Mata Pencaharian
Tambahan Keluarga Responden..…...116
Tabel 5.23 Distribusi Responden Berdasarkan Perubahan Jumlah Pendapatan.117
Tabel 5.24 Perubahan Pola Berfikir Responden dalam Upaya Meningkatkan
Kesejahteraan Keluarga...…………119
Tabel 5.25 Distribusi Berdasarkan Lama Jam Bekerja Responden Setelah
DAFTAR BAGAN
LAMPIRAN
1. Identitas Responden di Desa Rantau Panjang
2. Metode Penilaian Efektivitas Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial
Perusahan PT. Riau Andalan Pulp And Paper di Desa Rantau Panjang Kecamatan
Koto Gasib Kabupaten Siak
3. Hasil Skala likert Karakteristik Jawaban Responden
4. Tingkat Efektivitas Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di
Desa Rantau Panjang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak Berdasarkan Skala
Likert
5. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Efektivitas Program Tanggung Jawab Sosial
Perusahan
6. Hasil Dokumentasi Observasi Penelitian
7. Daftar Pertanyaan (Kuesioner)
8. Surat Keterangan Dosen Pembimbing
9. Lembar Daftar Hadir Seminar Proposal
10.Surat Permohonan Izin Penelitian Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
11.Surat Balasan Izin Penelitian PT. Riau Andalan Pulp And Paper
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU KESEJAHTERAAN SOSIAL
NAMA : Norawaty Sihombing NIM : 080902006
ABSTRAK
(Skripsi ini terdiri dari enam bab, 134 halaman, 34 tabel , 12 lampiran dan 34 kepustakaan)
Skripsi ini diajukan guna memenuhi syarat meraih gelar Sarjana Sosial, dengan judul “Efektivitas Pelaksanaan Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper di Desa Rantau Panjang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak”. PT. Riau Andalan Pulp And Paper adalah perusahaan yang bergerak di bidang industry pulp dan kertas. Sebagai perusahaan terbesar berskala internasional PT. Riau Andalan Pulp And Paper telah melaksanakan program tanggung jawab sosial perusahaan di bawah satu departemen khusus dengan community empowerment sebagai target sasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah efektivitas pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan PT.Riau Andalan Pulp And Paper di Desa Rantau Panjang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak efektif atau tidak?
Penelitian ini tergolong tipe penelitian deskriptif, populasi dalam penelitian ini adalah 22 mitra bina, dimana seluruh responden dijadikan sebagai sumber data. Instrument analisis data yang digunakan adalah kuesioner, wawancara, dan tabulasi data yang tertuang dalam tabel tunggal serta dilengkapi dengan keterangan dari hasil observasi. Metode penilaian yang digunakan untuk menilai efektivitas pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan adalah dengan mencari nilai rata-rata persentase dari setiap indikator efektivitas. Metode skala likert dilakukan untuk mengukur tingkat efektivitas dengan memberikan nilai pada setiap pertanyaan yang memiliki kisaran dari satu sampai tiga. Data pemahaman masyarakat tersebut akan diuji validitas dan reabilitas dengan menggunakan software SPSS 15.0 for windows.
Berdasarkan hasil analisis data yang diperoleh dari enam indikator efektivitas tanggung jawab sosial perusahaan, yaitu: pemahaman program, ketepatan sasaran, ketepatan waktu, tercapainya target, tercapainya tujuan dan perubahan nyata, maka ditarik kesimpulan bahwa pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan sudah efektif dengan total persentase sebesar 61,71%. Data tersebut didukung dengan efektivitas pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan berdasarkan skala likert yang tergolong tinggi dimana rata-rata peroleh skor adalah sebesar 2,54. Berdasarkan uji validitas dapat disimpulkan bahwa pertanyaan yang valid adalah 21 pertanyaan dari 34 pertanyaan yang dipakai. Sedangkan dari hasil uji reliabilitas diketahui bahwa nilai Crobach’s Alpha sebesar 0,94, yang menunjukkan bahwa penelitian efektivitas pelaksanaan program tanggung jawab sosial perusahaan adalah reliable.
UNIVERSITY OF NORTH SUMATRA
FACULTY OF SOCIAL AND POLITICAL SCIENCE DEPARTMENT OF SOCIAL SCIENCE
NAME : Norawaty Sihombing NIM : 080902006
ABSTRACT
(This thesis consists of six chapters, 134 pages, 34 tables, 12 appendices and bibliography 34)
This thesis is submitted in order to qualify holds a Bachelor of Social, titled "Effectiveness of Implementing Corporate Social Responsibility Program PT. Riau Andalan Pulp And Paper on seacoast village of Koto Gasib Long Siak District ". PT. Riau Andalan Pulp And Paper is a company engaged in the field of pulp and paper industry. As the largest international scale PT. Riau Andalan Pulp And Paper has implemented corporate social responsibility program under a special department with community empowerment as the target. This study aimed to determine whether the implementation of corporate social responsibility programs PT.Riau Andalan Pulp And Paper in the village Rantau Panjang Koto Gasib Siak District effective or not?
This study classified the type of descriptive study, in this study population was 22 coaching partners, where all respondents used as a data source. Instrument data analysis used were questionnaires, interviews, and tabulation of data contained in a single table and complemented with information from the observation. Assessment methods used to assess the effectiveness of the implementation of corporate social responsibility program is to find the value of the average percentage of each indicator of effectiveness. Likert method for measuring the level of effectiveness by giving a value to each of the questions have a range from one to three. The data will be tested in the public understanding of the validity and reliability by using the software SPSS 15.0 for Windows.
Based on the analysis of data obtained from six indicators of the effectiveness of corporate social responsibility, namely: understanding the program, targeting accuracy, timeliness, achievement of targets, the achievement of objectives and real change, it is concluded that the implementation of corporate social responsibility programs are effective with total percentage of 61.71%. The data supported the effectiveness of the implementation of corporate social responsibility program based on a Likert scale is high where the average score was obtained for 2.54. Based on test validity can be concluded that a valid question is 21 questions of 34 questions used. While the results of the reliability test is known that Crobach's Alpha value of 0.94, which suggests that the effectiveness of the research program of corporate social responsibility is reliable.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Pada saat industri berkembang setelah terjadi revolusi industri, kebanyakan
perusahaan masih memfokuskan dirinya sebagai organisasi yang mencari
keuntungan belaka. Perusahaan memandang bahwa sumbangan kepada masyarakat
cukup diberikan dalam bentuk penyediaan lapangan kerja, penyediaan kebutuhan
masyarakat melalui produknya dan pembayaran pajak kepada negara (Wibisono
2007: 3). Oleh karena itu konsep Corporate Social Responsibiliy atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan muncul sebagai akibat adanya kenyataan bahwa pada
dasarnya karakter alami dari setiap perusahaan adalah mencari keuntungan
semaksimal mungkin tanpa memperdulikan kesejahteraan karyawan, masyarakat
dan lingkungan alam
Seiring dengan berkembangnya pengetahuan, masyarakat tak sekedar
menuntut perusahaan untuk menyediakan barang dan jasa yang diperlukan melainkan
juga untuk bertanggung jawab secara sosial, karena selain terdapat ketimpangan
ekonomi antara pelaku usaha dengan masyarakat sekitar, kegiatan operasional
perusahaan umumnya memberikan dampak negatif misalnya eksploitasi sumber daya
dan rusaknya lingkungan di sekitar operasional perusahaan (Wibisono 2007: 3).
Sektor industri dan bisnis yang banyak disorot sebagai perusak alam adalah
industri yang berhubungan dengan hutan. Perambahan hutan untuk industri (kayu,
pulp dan kertas); agro-industri (pertanian dan peternakan); maupun untuk hutan
berubahnya bentang alam seperti perubahan iklim, penghundulan dan erosi,
melainkan yang lebih parah adalah punahnya keanekaragaman hayati karena
pembukaan hutan yang cepat, hebat dan sukses (Budianta, 1997: 17).
Terdapat beberapa contoh kasus terkait permasalahan yang muncul karena
perusahaan dalam melaksanakan operasinya kurang memperhatikan kondisi
lingkungan dan sosial di sekitarnya, khususnya perusahaan yang aktivitasnya
berkaitan dengan pengelolaan sumber daya alam seperti: Kasus Dayak di Matalibaq
vs PT. Limbang Praja dan PT. Annangga Pundi Nusa tahun 2001. Kehidupan Dayak
Bahau yang semula bersahaja, sejak tahun 1992 terancam dengan kehadiran
perusahaan pemegang hak pengelolaan hutan dan perusahaan pemegang hak tanaman
industri. Tahun 1992, PT. Limbang Praja dan PT. Annangga Pundi Nusa,
menetapkan lokasi hak tanaman industri trans di kawasan tanah adat Matalibag, tanpa musyawarah dengan warga komunitas. Perusahaan besar milik Prayogo
Pangestu seorang kroni Soeharto tersebut, melakukan eksploitasi hutan di kawasan
hukum adat Dayak Bahau. Diantaranya kasus pencaplokan tanah adat pada Mei
1992, pencurian kayu di kawasan tanah adat pada November 1996 dan kebakaran
hutan pada Februari 1998
. Sejak itu pula komunitas Matalibaq kehilangan kedaulatan untuk
penguasaan, pemilikan, pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya hutan di kawasan
tanah adat tersebut. Meliputi tanah adat di kawasan sungai Bengeh seluas 8.400
hektar dan sungai Meritiq seluas 6.800 hektar (Rudito dan Famiola, 2007: 96).
Kasus PT.Barisan Tropical Mining, sejak tahun 1996 PT.Barisan Tropical
Mining melakukan eksplorasi penambangan emas dan perak di Bukit Tembang
Kecamatan Perwakilan Karangjaya Muara Rupit Kabupaten Musirawas Sumatera
Tiku tidak dapat lagi digunakan oleh petani. Kehadiran PT.Barisan Tropical Mining,
membuat kehidupan 15.455 jiwa ditujuh dusun menjadi tidak tenang dan secara
ekonomi pendapatan mereka mengalami penurunan. Para petani yang biasanya
mendulang emas secara tradisional di sungai tidak dapat melakukannya lagi karena
air sungai membuat tubuh manusia gatal-gatal. Proses penambangan tersebut juga
menimbulkan erosi di Bukit Tembang. Operasional penambangan di atas lahan
seluas 11.709,44 hektar yang dikerjakan perusahaan Laverton Gold dari Australia,
membuat produksi kebun-kebun karet yang tersisa menurun akibat perubahaan suhu
udara sebagai dampak langsung operasionalisasi penambangan perusahaan. Warga
juga kehilangan pendapatan dari madu lebah akibat sorot lampu penambangan yang
diarahkan ke hutan. Parahnya, para petani tersebut hanya dibuatkan tujuh sumur bor
yang dibagikan kebeberapa tong penampungan air padahal sungai yang dicemari
perusahaan tersebut nilainya tidak sebanding dengan tujuh sumur yang dibuat
Berdasarkan kasus tersebut tidak
mengherankan apabila masyarakat sebagai stakeholders menuntut agar perusahaan lebih memperhatikan keadaan stakeholders dari pada shareholders.
Sebaliknya dengan berkembangnya konsep tanggung jawab sosial perusahaan
di Indonesia, beberapa perusahaan mulai meyakini bahwa tanggung jawab sosial
perusahaan dapat dijadikan sebagai cara untuk mengurangi resiko sosial perusahaan,
yaitu dengan mengidentifikasi resiko sosial. Stakeholder perusahaan harus
mengidentifikasikan masalah yang rentan dan mempengaruhi perubahan perilaku
perusahaan. Untuk mengatur konsep tanggung jawab sosial perusahaan bagi
perseroan maka pemerintah membentuk Undang-undang Nomor 40 Pasal 74 Tahun
2007 tentang “Perseroan Terbatas”. Konsep ini dimaksudkan dalam rangka
kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat bagi perseroan itu sendiri, komunitas
setempat dan masyarakat pada umumnya
menggugatcorporatesocialresponsibility).
Peningkatan kualitas tersebut didukung anggaran yang diperhitungkan sebagai
biaya perseroan, dimana pelaksanaannya memperhatikan kepatutan dan kewajaran
yang dimuat dalam laporan tahunan perseroan. Tanggung jawab sosial dan
lingkungan yang diterapkan pada perseroan akan meminimalkan beban biaya pada
kerusakan-kerusakan lingkungan akibat eksplorasi maupun eksploitasi sumber daya
alam, misalnya pada sektor kerusakan lingkungan seperti sektor pertambangan,
adanya sumur-sumber rakysasa yang berisi zat berbahaya, penghundulan hutan, erosi
dan bencana lainnya.
Pemerintah menyadari bahwa dunia usaha memiliki peran membantu
menangani masalah sosial yang terjadi di Indonesia. Untuk itu pemerintah membuat
peraturan mengenai pelaksanaan kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan oleh
Badan Usaha Milik Negara yang tertuang dalam peraturan menteri negara BUMN
No: Per-05/MBU/2007 tentang program kemitraan Badan Usaha Milik Negara
dengan usaha kecil dan Program Bina Lingkungan. Peraturan Menteri Badan Usaha
Milik Negara ini mengatur bahwa setiap Badan Usaha Milik Negara harus
menyisihkan 2% profit usahanya setelah kena pajak untuk melaksanakan kegiatan
program kemitraan dan program bina lingkunga
Beberapa perusahaan sudah menerapkan program tanggung jawab sosial
perusahaan kepada masyarakat dan lingkugan sebagai bentuk social investment,
sebagai contoh: PT. Djarum Bakti Bangsa, tanggung jawab sosial yang diberikan
Untuk melaksanakan tanggung jawab sosial, PT. Djarum membangun tempat khusus
Green Plants Cultivation of Seedlings Center pada tahun 1984, yang digunakan untuk pembudidayaan bibit tanaman, baik itu tanaman berupa buah-buahan, tanaman
hias, tanaman langka, bahkan tanaman dari negara lainpun dikembangbiakkan,
sehingga masyarakat dapat memperoleh bibit tersebut secara gratis. PT. Djarum
Bakti Bangsa juga menyusun suatu konsep pembelian buah dari masyarakat, yaitu
bibit buah yang diberikan secara gratis kepada masyarakat, ketika telah berbuah
masyarakat dapat menjual hasil panen buah kepada Djarum. Inilah konsep yang
sangat baik, secara langsung masyarakat dapat memanfaatkan pekarangan kosong
yang dimilikinya. Setiap masyarakat baik itu keorganisasian yang ingin melakukan
penghijauan, bibit penghijauan diberikan secara cuma-cuma. Selain itu, Djarum
memberikan dana sebesar 30 Milliar untuk pembangunan lapangan bulutangkis.
Gedung olah raga PT. Djarum Bakti Bangsa digunakan untuk merekrut para pemain
bulutangkis yang handal berkelas dunia, gedung tersebut merupakan yang terbaik di
Asia Tenggara
PT. Indocement Tunggal Prakasa, Tbk, dalam rangka pelaksanaan tanggung
jawab sosial perusahaan PT. Indocement melakukan kegiatan program clean development mechanism. Program ini merupakan program kerjasama antara negara
maju dan negara berkembang dalam penandatanganan Protokol Kyoto untuk menurunkan emisi gas rumah kaca untuk mendukung pembangunan berkelanjutan.
PT. Indocement menerapkan Program clean development mechanism dengan
melakukan proyek pemanfaatan bahan bakar dan material alternatif. Proyek ini
melibatkan beberapa pihak seperti kementrian lingkungan hidup yang bertanggung
jawab dalam pengadaan aturan untuk pemanfaatan bahan bakar dan material
sebagai pihak yang bertanggung jawab memantau efek proses dengan pemanfaatan
bahan bakar dan material alternatif secara berkelanjutan, pihak industri semen lain
sebagai penghasil limbah yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar dan material
alternatif, dan komunitas sekitar perusahaan sebagai masyarakat binaan untuk
mensosialisasikan proyek pemanfaatan bahan bakar dan material alternatif sehingga
tidak menimbulkan efek negatif (Rudito dan Famiola, 2007: 26).
PT. Riau Andalan Pulp And Paper merupakan perusahaan milik Asia Pasific Resources International Limited yang berada di bawah konglomerasi Raja Garuda
Mas. PT. Riau Andalan Pulp And Paper adalah perusahaan terbesar berskala
internasional di bidang pulp dan kertas sekaligus sebagai asset nasional dan daerah yang beroperasi secara berkelanjutan dalam jangka panjang. Didirikan pada tahun
1992 dan mulai memproduksi pulp pada tahun 1995, sedangkan produksi kertas di mulai pada tahun 1997.
Selain bergerak di bidang industry pulp dan kertas, PT. Riau Andalan Pulp And Paper juga mempunyai konsesi hutan tanaman industri yang dalam perjalanannya
banyak menimbulkan masalah dan konflik perebutan lahan. Namun sejak berdirinya
perusahaan, PT. Riau Andalan Pulp And Paper telah menjalankan program
pengembangan masyarakat melalui kegiatan hubungan kemasyarakatan dan
kontribusi masyarakat. Kemudian pada bulan April 1999, pihak manajemen
perusahaan berkomitmen menjalankan program tanggung jawab sosial perusahaan
dengan menetapkan satu departemen yaitu, Community Development Department
yang khusus menangani program tanggung jawab sosial perusahaan dengan
community empowerment sebagai target sasaran.
Program pengembangan masyarakat PT. Riau Andalan Pulp And Paper
seperti jalan, sekolah, jembatan, pelabuhan, mesjid, gereja, pusat-pusat masyarakat,
fasilitas olah raga, serta melalui berbagai program beasiswa dan pengembangan
kewirausahaan. Program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp
And Paper yang begitu nyata dirasakan baik masyarakat, perusahaan maupun
pemerintah adalah peningkatan kapasitas petani melalui program sistem pertanian
terpadu. Program tersebut membantu pemerintah dalam upaya pengentasan
kemiskinan di Riau dengan dilakukannya berbagai pelatihan, pendampingan, dan
distribusi bantuan sarana produksi pertanian secara continue kepada masyarakat
setempat (Elyas, 2001: 10-12).
PT. Riau Andalan Pulp And Paper merupakan satu-satunya perusahaan di Riau
yang sukses meraih sertifikat hijau dari program penilaian peringkat perusahaan,
sebuah sistem berupa program penilaian peringkat kinerja perusahaan dalam
pengelolaan-lingkungan hidup oleh kementrian lingkungan hidup. Pada Asian Forum
tahun 2005, Riau pulp berhasil meraih Runner Up Asian CSR Award untuk kategori Environmental Excellent. Upaya PT. Riau Andalan Pulp And Paper dalam mendukung program pemerintah mengentaskan kemiskinan di Riau dapat
diwujudkan dengan diraihnya penghargaan Excellence Award dalam ajang Asian CSR Awards 2007 kategori pengentasan kemiskinan melalui kegiatan sistem
pertanian terpadu yang digelar di Ho Chi Minh City Vietnam, 27-28 September.
Program pertanian terpadu Riau pulp mengalahkan 186 program dari 117 perusahaan
dari 14 negara di Asia dalam upaya pengentasan kemiskinan di Riau. Community
Development Department mengembangkan program pertanian terpadu dengan mitra bina lebih dari 4.098 petani yang tersebar di lima kabupaten di Riau.
mikro, kecil dan menengah, melahirkan 85 wirausahawan lokal yang mempekerjakan
1.303 tenaga kerja. Hasil penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, yang diadakan tahun 2006, menunjukkan
Riau pulp telah memberikan kontribusi nyata. Selama 1999-2005, Riau pulp
berkontribusi sekitar Rp873,09 miliar terhadap penerimaan negara, dan sekitar
Rp195,04 miliar (97,94%) diterima oleh semua pemerintah daerah di Provinsi Riau
Community Development Department PT. Riau Andalan Pulp And Paper
Pangkalan Kerinci telah melakukan berbagai kegiatan tanggung jawab sosial
perusahaan di setiap daerah yang berhampiran dengan kawasan pabrik maupun hutan
tanam industri. Sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan PT. Riau Andalan
Pulp And Paper melakukan reboisasi hutan mangrove di areal pantai, serta
melakukan kegiatan gotong-royong di tujuh desa di Kabupaten Siak yang diikuti oleh
316 karyawan perusahaan dan 683 masyarakat setempat. Di bidang pendidikan PT.
Riau Andalan Pulp And Paper memberikan beasiswa tingkat Sekolah Dasar, Sekolah
Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas kepada 282 siswa-siswi di
Kabupaten Siak. Di bidang Talent-pool adalah dengan memberikan beasiswa ikatan dinas di Akademi Teknologi Pulp dan Kertas Bandung kepada putra daerah selama
tiga tahun masa kuliah. Selain itu Community Development Department bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Povinsi Riau dalam memberikan pelatihan kepada guru.
Program tanggung jawab sosial perusahaan di bidang kesehatan dilaksanakan
dengan memberikan paket gizi kepada ibu hamil, ibu menyusui dan bayi lima tahun
sebanyak 200 paket bantuan. Pemberian layanan pengobatan massal diberikan
terhadap 1.448 orang di 14 desa kabupaten Siak. Di bidang keagamaan program
pelatihan ustadz dan pembagian paket lebaran bagi masyarakat yang kurang mampu.
PT. Riau Andalan Pulp And Paper telah berkontribusi dalam perbaikan dan
pembangunan sarana umum seperti; jalan, jembatan, mandi cuci kakus. Bantuan
pembangunan sarana prasarana sekolah, desa, kantor desa dan rumah ibadah di
wilayah operasional, salah satunya di Desa Rantau Panjang (PT. Riau Andalan Pulp
And Paper, 2010: 4-6).
Program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper
di bidang pertanian diupayakan melalui peningkatan kapasitas petani, dengan
memberikan berbagai pelatihan, pendampingan kelompok tani dan bantuan sarana
produksi pertanian seperti; bantuan bibit karet unggul, bibit sawit unggul, bibit
palawija, pupuk, alat pertanian, bantuan bibit ikan dan ternak sapi untuk 16 desa atau
229 petani termasuk di desa Rantau Panjang. Melalui program sistem pertanian
terpadu yang diberikan oleh PT. Riau Andalan Pulp And Paper, maka desa Rantau
panjang dikenal sebagai sentral perikanan yang mampu menghasilkan satu sampai
satu setengah ton ikan setiap masa panen per tujuh bulannya. Program tanggung
jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper yang terlaksana di Desa
Rantau Panjang adalah di bidang sistem pertanian terpadu, pendidikan, kesehatan,
infrastruktur sosial, keagamaan dan kesukarelawanan sosial. Program pemberdayaan
di desa tersebut difokuskan pada peningkatan kinerja petani mengingat kondisi alam
yang mendukung di bidang perkebunan.
Berdasarkan uraian latar belakang masalah tersebut, maka peneliti tertarik
untuk mengkaji lebih lanjut masalah efektivitas pelaksanaan program tanggung
jawab sosial perusahaan melalui penelitian yang hasilnya dituangkan ke dalam
Perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper di Desa Rantau Panjang Kecamatan
Koto Gasib Kabupaten Siak”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, peneliti
merumuskan masalah sebagai berikut: “apakah pelaksanaan program tanggung jawab
sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper di Desa Rantau Panjang
Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak efektif atau tidak?”
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah pelaksanaan
program tanggung jawab sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper di
Desa Rantau Panjang Kecamatan Koto Gasib Kabupaten Siak efektif atau tidak.
1.3.2 Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dalam
rangka:
1. Pengembangan konsep dan teori-teori yang berkenaan dengan program
tanggung jawab sosial perusahaan.
2. Pengembangan kebijakan dan model pelaksanaan program tanggung jawab
sosial perusahaan PT. Riau Andalan Pulp And Paper, guna meningkatkan
kesejahteraan masyarakat di Desa Rantau Panjang Kecamatan Koto Gasib
1.4 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dalam penelitian ini adalah:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan
penelitian dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisikan uraian teori dan konsep yang berkaitan dengan masalah
dan objek yang diteliti, sebagai berikut: Efektivitas, Tanggung Jawab
Sosial Perusahaan, Konsep-konsep yang berkaitan dengan Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan, Pemberdayaan Masyarakat dalam Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan, Peranan Pekerja Sosial dalam Pelaksanaan
Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Efektivitas Pelaksanaan
Program Tanggung Jawab Sosial Perusahaan, Kerangka Pemikiran,
Defenisi Konsep dan Defenisi Operasional.
BAB III : METODE PENELITIAN
Bab ini berisikan tipe penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel,
teknik pengumpulan data dan teknik analisisa data.
BAB IV : DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN
Bab ini berisikan gambaran umum lokasi penelitian.
BAB V : ANALISIS DATA
Bab ini berisikan uraian data yang di peroleh dari hasil penelitian beserta
dengan analisis data.
BAB VI : PENUTUP
Bab ini merupakan bab penutup yang berisi tentang kesimpulan dan saran
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Efektivitas
2.1.1 Pengertian Efektivitas
Pengertian efektivitas mempunyai arti yang berbeda-beda bagi setiap orang,
tergantung pada kerangka acuan yang dipakainya. Mengingat keanekaragaman
pendapat mengenai sifat dan komposisi dari efektivitas, maka tidaklah
mengherankan jika terdapat sekian banyak pertentangan pendapat sehubungan
dengan cara meningkatkannya, cara mengaturnya, bahkan cara menentukan indikator
efektivitas. Efektivitas merupakan taraf sampai sejauh mana peningkatan
kesejahteraan manusia dengan adanya suatu program tertentu, karena kesejahteraan
manusia merupakan tujuan dari proses pembangunan. Untuk mengetahui tingkat
kesejahteraan tersebut dapat dilakukan dengan mengukur beberapa indikator spesial
seperti; pendapatan, pendidikan ataupun rasa aman dalam mengadakan pergaulan
(Soekanto, 1989:48).
Efektivitas berasal dari kata efektif, batasan konsep ini sulit untuk diperinci,
karena masing‐masing disiplin ilmu memberikan pengertian sendiri. Bagi seorang
ahli ekonomi atau analis keuangan, efektivitas semakna dengan keuntungan, atau
laba investasi Bagi seorang manajer produksi, efektivitas seringkali berarti kuantitas
keluaran (output) barang atau jasa. Bagi seorang ilmuwan bidang riset, efektivitas dijabarkan dengan jumlah paten, penamaan atau produk baru suatu organisasi. Bagi
sejumlah sarjana ilmu sosial efektivitas sering kali ditinjau dari sudut kualitas
Tindakan yang efektif adalah tindakan pencapaian tujuan tanpa
memperhitungkan bagaimana atau seberapa pengorbanan yang diberikan atau
ditimbulkan, asalkan tujuan dapat tercapai. Dengan demikian dapat terjadi
penghamburan usaha (tenaga, waktu, fikiran, ruang benda dan uang) dari yang
melaksanakan pekerjaan. Menurut pengertian tersebut, efektivitas adalah
kemampuan untuk memilih sasaran yan tepat.
Efektivitas merupakan unsur pokok untuk mencapai tujuan atau sasaran yang
telah ditentukan. Efektivitas disebut juga efektif, apabila tercapainya tujuan atau
sasaran yang telah ditentukan sebelumnya. Hal tersebut sesuai dengan pengertian
efektivitas menurut Hidayat (1986) yang menjelaskan bahwa: “Efektivitas adalah
suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas, kualitas dan waktu)
yang telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi
efektivitasnya” (Hidayat, dalam
Efektivitas adalah pemanfaatan sumber daya, sarana dan prasarana dalam
jumlah tertentu yang ditetapkan sebelumnya untuk menghasilkan sejumlah barang
atas jasa kegiatan yang dijalankannya. Efektivitas menunjukan keberhasilan dari segi
tercapai tidaknya sasaran yang telah ditetapkannya. Jika hasil kegiatan semakin
mendekati sasaran, berarti makin tinggi efektivitasnya (Siagian, 2001: 24).
Pada dasarnya, dikemukakan bahwa cara yang terbaik untuk meneliti
efektivitas ialah memperhatikan secara serempak tiga buah konsep yang saling
berhubungan, diantaranya adalah paham mengenai optimal tujuan, prespektif
sistematika, tekanan pada segi tingkah laku manusia dalam susunan organisasi.
memanfaatkan sumber daya yang langka dan berharga secara sepandai mungkin
dalam usahanya mengejar tujuan operasi dan operasionalnya (Streers, 1980:4-5).
Efektivitas menunjukkan kemampuan suatu perusahaan dalam mencapai
sasaran yang telah ditetapkan secara tepat. Pencapaian sasaran yang telah ditetapkan
dan ukuran maupun standar yang berlaku mencerminkan suatu perusahaan tersebut
telah memperhatikan efektivitas operasionalnya. Terdapat beberapa cara pengukuran
terhadap efektivitas, sebagai berikut:
1. Keberhasilan program
2. Keberhasilan sasaran
3. Kepuasan terhadap program
4. Tingkat input dan output
5. Pencapaian tujuan menyeluruh (Campbell, 1989:121).
Sementara menurut Gibson, efektivitas organisasi dapat diukur sebagai berikut:
1. Kejelasan tujuan yang hendak dicapai
2. Kejelasan strategi pencapaian tujuan
3. Proses analisis dan perumusan kebijaksanaan yang mantap
4. Perencanaan yang matang
5. Penyusunan program yang tepat
6. Tersedianya sarana dan prasarana
7. Sistem pengawasan dan pengendalian yang bersifat mendidik (Gibson,
dalam Tangkilisan, 2005:65)
Definisi-definisi tersebut menilai efektivitas dengan menggunakan tujuan akhir atau
tujuan yang diinginkan. Kenyataan dalam upaya mencapai tujuan akhir, perusahaan
sehingga dapat diterima pandangan yang menilai efektivitas organisasi sebagai
ukuran seberapa jauh sebuah organisasi berhasil mencapai tujuan yang layak dicapai.
2.1.2 Pendekatan terhadap Efektivitas
Pendekatan terhadap efektivitas dilakukan dengan bagian yang berbeda,
dimana perusahaan mendapatkan input berupa berbagai macam sumber dari
lingkungannya. Kegiatan dan proses internal yang terjadi dalam perusahaan
mengubah input menjadi output atau program yang kemudian dilemparkan kembali
kepada lingkungannya. Pendekatan terhadap efektifitas terdiri dari:
1. Pendekatan Sasaran
Pendekatan ini mencoba mengatur sejauh mana suatu perusahaan berhasil
merealisasikan sasaran yang hendak dicapai. Pendekatan sasaran dalam
pengukuran efektivitas dimulai dengan identifikasi sasaran organisasi dan
mengukur tingkat keberhasilan organisasi dalam mencapai sasaran tersebut.
Sasaran yang perlu di perhatikan dalam pengukuran efektifitas ini adalah
sasaran yang realistis untuk memberikan hasil maksimal berdasarkan sasaran
resmi dengan memperhatikan permasalahan yang ditimbulkan. Dan
memusatkan perhatian terhadap asperk output, yaitu dengan mengukur
keberhasilan program dalam mencapai tingkat output. Pendekatan sasaran
dapat direalisasikan apabila organisasi mampu melakukan pendekatan kepada
warga binaaan sosial dalam mengarahkan kepada tujuan yang ingin dicapai
yaitu semua warga binaan sosial dapat berfungsi sosial.
2. Pendekatan Sumber
Pendekatan sumber mengukur efektivitas melalui keberhasilan suatu
Suatu organisasi harus dapat memperoleh berbagai macam sumber dan juga
memelihara keadaan dan sistem agar dapat menjadi efektif. Pendekatan ini
didasarkan pada teori mengenai keterbukaan sistem suatu organisasi terhadap
lingkungannya, karena perusahaan mempunyai hubungan yang merata dengan
lingkungannya dimana dari lingkungan diperoleh sumber-sumber yang
merupakan input lembaga tersebut dan output yang dihasilkan juga
dilemparkannya pada lingkungannya. Sementara itu sumber-sumber yang
terdapat pada lingkungan sering kali bersifat langka dan bernilai tinggi.
Pendekatan sumber dalam organisasi dapat di ukur dari seberapa jauh
hubungan antara warga binaan sosial dengan lingkungan sekitarnya.
3. Pendekatan Proses
Pendekatan proses menganggap efektivitas sebagai defenisi dan kondisi
kesehatan dari suatu organisasi. Pada organisasi yang efektif, proses internal
berjalan dengan lancar dimana kegiatan bagian-bagian yang ada berjalan secara
terkoordinasi. Pendekatan ini tidak memperhatikan lingkungan melainkan
memusatkan perhatian terhadap kegiatan yang dilakukan terhadap berbagai
sumber yang dimiliki organisasi, yang menggambarkan tingkat efesiensi serta
kesehatan organisasi. Tujuan dari pada pendekatan proses yang dilakukan
organisasi adalah bagaimana organisasi mampu menggunakan semua program
secara terkoordinir dengan baik kepada warga binaan (Cunningham, 1978:
635).
2.1.3 Masalah dalam Pengukuran Efektivitas
Kesulitan menilai efektivitas disebabkan oleh beberapa masalah yang tak
Masalah-masalah pengukuran ini sangat beraneka ragam baik dalam sifat maupun
titik asal mereka. Adapun masalah-masalah dalam pengukuran efektivitas yang
dimaksudkan adalah sebagai berikut:
1. Masalah kesahihan susunan.
Maksud susunan disini adalah suatu hipotesis yang abstrak (sebagai lawan dari
yang kongkrit) mengenai hubungan antara beberapa variabel yang saling
berhubungan. Ia mengungkapkan keyakinan bahwa variabel-variabel tersebut
bersama-sama membentuk suatu keseluruhan yang utuh.
2. Masalah stabilitas kriteria
Artinya bahwa banyak kriteria evaluasi yang digunakan ternyata relatif tidak
stabil setelah beberapa waktu. Yaitu kriteria yang dipakai untuk mengukur
efektivitas pada suatu waktu mungkin tidak tepat lagi atau menyesatkan pada
waktu berikutnya. Kriteria tersebut berubah-ubah tergantung pada permintaan,
kepentingan dan tekanan-tekanan ekstern.
3. Masalah perspektif waktu.
Masalah yang ada hubungannya dengan hal diatas adalah perspektif waktu
yang dipakai orang pada waktu menilai efektivitas. Masalah bagi mereka yang
mempelajari manajemen adalah cara yang terbaik menciptakan keseimbangan
antara kepentingan jangka pendek dengan kepentingan jangka panjang, dalam
usaha mempertahankan stabilitas dan pertumbuhan dalam perjalanan waktu.
4. Masalah kriteria ganda.
Seperti ditunjukkan sebelumnya, keuntungan utama dari ancangan multivariasi
dalam evaluasi efektivitas adalah sifatnya yang komprehensif, memadukan
beberapa faktor kedalam suatu kerangka yang kompak. Hal yang terpenting
organisasi menurut defenisinya tidak dapat menjadi efektif, mereka tidak dapat
memaksimalkan kedua dimensi tersebut secara serempak.
5. Masalah ketelitian pengukuran.
Pengukuran terdiri dari peraturan atau prosedur untuk menentukan beberapa
nilai atribut dalam rangka agar atribut-atribut ini dapat dinyatakan secara
kuantitatif. Jadi, berbicara mengenai pengukuran efektivitas organisasi,
dianggap ada kemungkinan menentukan kuantitas dari konsep ini secara
konsisten dan tetap. Tetapi penentuan kuantitas atau pengukuran demikian
sering sulit karena konsep yang diteliti rumit dan luas. Dihadapkan dengan
masalah tersebut, orang harus berusaha mengenali kriteria yang dapat diukur
dengan kesalahan minimum atau berusaha mengendalikan pengaruh yang
menyesatkan dalam proses analisis.
6. Masalah kemungkinan generalisasi
Apabila berbagai masalah pengukuran diatas dapat dipecahkan, masih akan
timbul persoalan mengenai seberapa jauh orang dapat menyatakan kriteria
evaluasi yang dihasilkannya dapat berlaku juga pada organisasi lainnya. Jadi,
pada waktu memilih kriteria orang harus memperhatikan tingkat konsistensi
kriteria tersebut dengan tujuan dan maksud organisasi yang sedang dipelajari.
7. Masalah relevansi teroitis.
Tujuan utama dari setiap ilmu adalah merumuskan teori-teori dan model-model
yang secara tepat mencerminkan sifat subyek yang dipelajari. Jadi, dari sudut
pandang teoritis harus diajukan pertanyaan yang logis sehubungan dengan
relevansi model-model tersebut. Jika model tersebut tidak membantu kita
dalam memahami proses, struktur dan tingkah laku organisasi, maka mereka
8. Masalah tingkat analisis
Kebanyakan model efektivitas hanya menggarap tingkat makro saja, membahas
gejala keseluruhan organisasi dalam hubungannya dengan efektivitas tetapi
mengabaikan hubungan yang kritis antara tingkah laku individu dengan
persoalan yang lebih besar yaitu keberhasilan organisasi. Jadi, hanya ada
sedikit integrasi antar model makro dengan apa yang dapat kita sebut model
mikro dari karya dan efektivitas (Steers, 1980: 61-64).
Berdasarkan uraian efektivitas tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa
efektivitas adalah tingkat pencapaian tujuan atau sasaran organisasional sesuai yang
ditetapkan. Efektivitas adalah seberapa baik pekerjaan yang dilakukan dan sejauh
mana perusahaan menghasilkan keluaran sesuai dengan yang diharapkan. Ini dapat
diartikan, apabila sesuatu pekerjaan dapat dilakukan dengan baik sesuai dengan yang
direncanakan. Oleh karena itu, dalam menentukan efektivitas tanggung jawab sosial
perusahaan pada penelitian ini, dapat diukur melalui indikator sebagai berikut :
1. Pemahaman program
2. Ketepatan sasaran
3. Ketepatan waktu
4. Tercapainya target
5. Tercapainya tujuan
6. Perubahan nyata
2.2 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
2.2.1 Pengertian Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung jawab sosial perusahaan adalah bahwa perusahaan bertanggung
lingkungannya, dalam melakukan tanggung jawab sosial keuntungan perusahaan
tentunya berkurang. Namun bukan berarti dengan melakukan tanggung jawab sosial
perusahaan tidak untung. Tanggung jawab sosial yang dilakukan perusahaan
memerlukan usaha yang menyeimbangkan antara biaya yang dikeluarkan dan
manfaat yang diperoleh. Tanggung jawab sosial modern yang berkembang memiliki
fungsi essensial yaitu melakukan tugasnya untuk kemasyarakatan (sosial) dan
mempunyai dampak yang luas terhadap masyarakat (http://sugengfitriyono.blogspot .com/2011/05/blog-post.html).
World Business Council for Sustainable Development memberikan definisi Tanggung Jawab Sosial atau Corporate Social Responsibility sebagai: “business commitment to contribute to sustainable economic development, working with
employees, their families, the local community, and society at large to improve their quality of life”, yaitu komitmen bisnis untuk memberikan kontribusi bagi
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan, bekerjasama dengan para pegawai,
keluarga mereka, komunitas lokal, dan masyarakat luas untuk meningkatkan kualitas
hidup bersama.
Lebih lanjut lagi World Business Council menambahkan: “Continuing commitment by business to behave ethically and contribute to economic development
while improving the quality of life of the workforce and their families as well as of the local community and society at large”, yaitu komitmen dunia usaha yang terus-menerus untuk bertindak secara etis, beroperasi secara legal dan berkontribusi untuk
peningkatan ekonomi, bersamaan dengan peningkatan kualitas hidup dari karyawan
dan keluarganya sekaligus juga peningkatan kualitas komunitas lokal dan masyarakat
secara lebih luas (World Business Council, dala
Tidak ada pengertian tunggal mengenai konsep tanggung jawab sosial, akan
tetapi dapat diartikan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan merupakan komitmen
dari pelaku usaha untuk memberikan perhatian terhadap kesejahteraan karyawannya
dan bertindak adil terhadap berbagai pihak yang terkait dengan aktivitasnya, serta
dengan iklas menyisihkan sebagian dari hasil usahanya untuk membiayai dan secara
langsung atau tidak langsung melakukan program-program yang bermanfaat bagi
peningkatan kesejahteraan masyarakat setempat. Artinya adalah pelaku usaha harus
memiliki niat yang baik atau komitmen untuk menyisihkan sebagian dari hasil usaha
atau keuntungan perusahaannya serta bertanggung jawab dalam berlangsungnya
berbagai program atau aktivitas yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat
secara signifikan (Siagian dan Suriadi, 2010: 99).
2.2.2 Sejarah Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Tanggung jawab sosial perusahaan lahir dari desakan masyarakat atas perilaku
perusahaan mengabaikan tanggung jawab sosial seperti perusakan lingkungan,
eksploitasi sumber daya alam, tidak membayar pajak dan menindas buruh.
Pendeknya perusahaan berdiri secara diametral dengan kehidupan sosial.
Tanggung jawab sosial korporasi telah menjadi pemikiran para pembuat
kebijakan sejak lama. Bahkan dalam Kode Hammurabi (1700-an SM) yang berisi
282 hukum telah memuat sanksi bagi para pengusaha yang lalai dalam menjaga
kenyamanan warga atau menyebabkan kematian bagi pelanggannya. Dalam Kode
Hammurabi disebutkan bahwa hukuman mati diberikan kepada orang-orang yang
menyalah gunakan ijin penjualan minuman, pelayanan yang buruk dan melakukan
Pada Tahun 1940-an pengembangan masyarakat, secara resmi istilah
pengembangan masyarakat dipergunakan di Inggris 1948 untuk mengganti istilah
pendidikan massa. Di Amerika Serikat pengembangan masyarakat berakar dari
disiplin pendidikan ditingkat pedesaan, sedangkan diperkotaan dikembangkan
organisasi komunitas yang bersumber dari ilmu kesejahteraan sosial dan diawali
pada tahun 1873. Pengembangan masyarakat merupakan pembangunan alternatif
yang komprehensif serta berbasis komunitas dan dapat melibatkan pemerintah,
swasta, dan lembaga non pemerintah, dari segi tujuan bisa bersifat spesifik tidak
selalu multi-tujuan.
Pengembangan masyarakat semakin menjadi kebutuhan tidak saja bagi
masyarakat, tetapi juga perusahaan. Perusahaan bukan lagi merupakan kesatuan yang
independen dan terisolasi, sehingga manajer tidak hanya bertanggung jawab kepada
pemilik tetapi juga kepada kepentingan yang lebih luas yang membentuk dan
mendukungnya dari lingkungan sekitarnya. Dalam mengejar tujuan ekonomisnya,
perusahaan menimbulkan berbagai konsekuensi sosial lainnya, baik kemanfaatan
(keamanan, kenyamanan, dan kemakmuran bagi masyarakat) maupun biaya sosial
(degradasi potensi sumberdaya lingkungan, limbah dan pencemaran). Perkembangan
lebih lanjut, konsep community development mempunyai kontribusi yang signifikan
terhadap tanggung jawab sosial perusahaan.
Literatur-literatur awal yang membahas tanggung jawab sosial perusahaan pada
tahun 1950-an menyebut tanggung jawab sosial perusahaan sebagai Social
Responsibility. Tidak disebutkannya kata corporate dalam istilah tersebut kemungkinan besar disebabkan pengaruh dan dominasi korporasi modern belum
jawab sosial perusahaan modern, dalam buku itu Bowen (1953) memberikan definisi
awal dari tanggung jawab sosial perusahaan sebagai: “… obligation of businessman to pursue those policies, to makethose decision or to follow those line of action wich
are desirable in term of the objectives and values of our society” (Bowen, dalam
.
Walaupun judul dan isi buku Bowen bias gender (hanya menyebutkan
businessman tanpa mencantumkan businesswoman), sejak penerbitan buku tersebut definisi tanggung jawab sosial perusahaan yang diberikan Bowen memberikan
pengaruh besar kepada literatur-literatur tanggung jawab sosial perusahaan yang
terbit setelahnya. Sumbangsih besar pada peletakan fondasi tanggung jawab sosial
perusahaan tersebut membuat Bowen pantas disebut sebagai “Bapak tanggung jawab
sosial perusahaan”.
Pada tahun 1960-an banyak usaha dilakukan untuk memberikan formalisasi
definisi tanggung jawab sosial perusahaan. Salah satu akademisi tanggung jawab
sosial perusahaan yang terkenal pada masa itu adalah Keith Davis. Davis dikenal
karena berhasil memberikan pandangan yang mendalam atas hubungan antara
tanggung jawab sosial perusahaan dengan kekuatan bisnis. Davis mengutarakan
“Iron Law of Responsibility” yang menyatakan bahwa tanggung jawab sosial
pengusaha sama dengan kedudukan social yang mereka miliki (social responsibilities of businessmen need to be commensuratewith their social power). Sehingga, dalam jangka panjang, pengusaha yang tidak menggunakan kekuasaan dengan
bertanggungjawab sesuai dengan anggapan masyarakat akan kehilangan kekuasaan
yang mereka miliki sekarang. Kata corporate mulai dicantumkan pada masa ini. Hal
hubungan yang kuat antara tanggung jawab sosial dengan korporasi
Tahun 1962, Rachel Carlson menulis buku yang berjudul “Silent Spring”. Buku
tersebut dianggap memberikan pengaruh besar pada aktivitas pelestarian alam. Buku
tersebut berisi efek buruk penggunaan DDT sebagai pestisida terhadap kelestarian
alam, khususnya burung. DDT menyebabkan cangkang telur menjadi tipis dan
menyebabkan gangguan reproduksi dan kematian pada burung. Silent Spring juga menjadi pendorong dari pelarangan penggunaan DDT pada tahun 1972. Selain
penghargaan Silent Spring juga menuai banyak kritik dan dinobatkan sebagai salah satu ”buku paling berbahaya abad ke-19 dan ke-20” versi majalah Human Events.
Tahun 1963, Joseph W. McGuire (1963) memperkenalkan istilah Corporate
Citizenship. McGuire menyatakan bahwa: “The idea of social responsibilities supposes that the corporation has not only economic and legal obligations but also
certain responsibilities to society which extend beyond these obligations”. McGuire kemudian menjelaskan lebih lanjut kata “beyond” dengan menyatakan bahwa korporasi harus memperhatikan masalah politik, kesejahteraan masyarakat,
pendidikan, “kebahagiaan” karyawan dan seluruh permasalahan sosial
kemasyarakatan lainnya. Oleh karena itu korporasi harus bertindak “baik,” sebagai
mana warga negara yang baik (McGuire, dalam
Tahun 1971, Committee for Economic Development menerbitkan Social
Responsibilities of Business Corporations. Penerbitan yang dapat dianggap sebagai code of conduct bisnis tersebut dipicu adanya anggapan bahwa kegiatan usaha
memiliki tujuan dasar untuk memberikan pelayanan yang konstruktif untuk
Committee for Economic Development merumuskan tanggung jawab sosial
perusahaan dengan menggambarkannya dalam lingkaran konsentris. Lingkaran
dalam merupakan tanggungjawab dasar dari korporasi untuk penerapan kebijakan
yang efektif atas pertimbangan ekonomi (profit dan pertumbuhan); lingkaran tengah menggambarkan tanggung jawab korporasi untuk lebih sensitive terhadap nilai-nilai dan prioritas sosial yang berlaku dalam menentukan kebijakan mana yang akan
diambil; lingkaran luar menggambarkan tanggung jawab yang mungkin akan muncul
seiring dengan meningkatnya peran serta korporasi dalam menjaga lingkungan dan
masyarakat.
Tahun 1970-an juga ditandai dengan pengembangan definisi tanggung jawab
sosial perusahaan. Dalam artikel yang berjudul “Dimensions of Corporate Social
Performance”, S. Prakash Sethi memberikan penjelasan atas perilaku korporasi yang dikenal dengan social obligation, social responsibility, dan social responsiveness.
Dalam hal ini social obligatioan hanya menekankan pada aspek ekonomi dan hukum saja. Social responsibility merupakan perilaku korporasi yang tidak hanya menekankan pada aspek ekonomi dan hukum saja tetapi menyelaraskan social
obligation dengan norma, nilai dan harapan kinerja yang dimiliki oleh lingkungan sosial.
Social responsivenes merupakan perilaku korporasi yang secara responsif dapat mengadaptasi kepentingan sosial masyarakat. Social responsiveness merupakan tindakan antisipasi dan preventif. Sesuai dengan pemaparan Sethi dapat disimpulkan
bahwa social obligation bersifat wajib, social responsibility bersifat anjuran dan social responsivenes bersifat preventif. Dimensi kinerja social yang dipaparkan Sethi
Tahun 1980-an, era ini ditandai dengan usaha-usaha yang lebih terarah untuk
lebih mengartikulasikan secara tepat apa sebenarnya corporate responsibility. Walaupun telah menyinggung masalah coorporate social responsibility pada 1954,
Peter F. Drucker baru mulai membahas secara serius bidang tanggung jawab sosial
perusahaan pada tahun 1984, Drucker berpendapat: “But the proper ‘social responsibility’ of business is to tame thedragon, that is to turn a social problem into
economic opportunity and economic benefit, into productive capacity, into human competence, into well-paid jobs, and into wealth”, dalam hal ini, Drucker telah
melangkah lebih lanjut dengan memberikan ide baru agar korporasi dapat mengelola
aktivitas coorporate social responsibility yang dilakukannya dengan sedemikian rupa sehingga tetap akan menjadi peluang bisnis yang menguntungkan (Drucker, dalam
Tahun 1987, Persatuan Bangsa-Bangsa melalui World Commission on
Environment and Development menerbitkan laporan yang berjudul “Our Common Future” juga dikenal sebagai Brundtland Report untuk menghormati Gro Harlem Brundtland yang menjadi ketua World Commission on Environment and
Development waktu itu. Laporan tersebut menjadikan isu lingkungan sebagai agenda politik yang pada akhirnya bertujuan mendorong pengambilan kebijakan
pembangunan yang lebih sensitif pada isu lingkungan. Laporan ini menjadi dasar
kerjasama multilateral dalam rangka melakukan pembangunan berkelanjutan.
Earth Summit dilaksanakan di Rio de Janeiro pada 1992. Dihadiri oleh 172
negara dengan tema utama Lingkungan dan Pembangunan Berkelanjutan.
Menghasilkan Agenda 21, Deklarasi Rio dan beberapa kesepakatan lainnya. Hasil
eco-efficiency dijadikan sebagai prinsip utama berbisnis dan menjalankan pemerintahan
.
2.2.3 Dasar Hukum Tanggung Jawab Sosial Perusahaan di Indonesia
Tanggung jawab sosial perusahaan di Indonesia telah diatur dalam beberapa
perundang-undangan, yaitu:
1. Keputusan Presiden Nomor 90 Tahun 1995, dimana pasal dua butir satu
menyatakan bahwa wajib pajak organisasi ataupun orang pribadi dapat
menyumbangkan sampai dengan setinggi-tingginya 2% dari keuntungan atau
penghasilan setelah pajak penghasilan yang diperoleh dalam satu tahun pajak
yang digunakan bagi pemberdayaan keluarga prasejahtera dan keluarga
sejahtera satu.
2. Keputusan presiden Nomor 92 Tahun 1996, diubah menjadi: wajib pajak
organisasi ataupun orang pribadi wajib memberikan kontribusi bagi
pemberdayaan keluarga yang belum sejahtera dan keluarga sejahtera satu
sebanyak dua persen dari keuntungan setelah pajak penghasilan dalam satu
tahun pajak.
3. Undang-undang Nomor 19 Tahun 2003, dimana pasal dua butir e menyatakan
bahwa BUMN harus terlibat aktif memberikan bimbingan dan kontribusi
kepada perusahaan lemah, koperasi, dan masyarakat.
4. Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-236/MBU.2003, mewajibkan BUMN
untuk mengimplementasikan program kerjasama dan program pengembangan
5. Surat edaran Menteri BUMN Nomor SE-433/MBU/2003, menyatakan bahwa
BUMN diwajibkan membentuk bagian tersendiri yang secara khusus
mengelola program pembinaan lingkungan.
6. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2007, dimana pasal 15 butir b menyatakan
bahwa setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab
sosial perusahaan; Pasal 17 menyatakan bahwa penanam modal yang
memanfaatkan sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui wajib
menyediakan biaya secara bertahap untuk pemulihan lingkungan; Pasal 34
menyatakan bahwa perusahaan yang tidak melaksanakan kewajiban program
tanggung jawab sosial akan dikenai hukuman yang bersifat administratif.
7. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 dimana ayat satu menyatakan bahwa
perusahaan yang menjalankan aktivitas ekonominya disektor dan atau
berkaitan dengan sumber daya alam wajib mengimplementasikan tanggung
jawab sosial perusahaan bagi masyarakat setempat dan l