S K R I P S I
ANALISIS PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, BASIS PERUSAHAAN,
PROFITABILITAS, LEVERAGE, DAN LIKUIDITAS, TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL
PADA PERUSAHAAN GO PUBLIC DI BURSA EFEK INDONESIA
OLEH:
WINDA V SILITONGA 070503187
PROGRAM STUDI STRATA I AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Analisis
Pengaruh Ukuran Perusahaan, Basis Perusahaan, Profitabilitas, Leverage,
dan Likuiditas Terhadap Tingkat Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial
pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia” adalah benar hasil
karya saya sendiri dan judul yang dimaksud belum pernah dimuat,
dipublikasikan, dan diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan
skripsi program studi S1 Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Sumatera Utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah
dinyatakan dengan jelas, benar apa adanya, dan bila dikemudian hari
pernyataan ini tidak benar, saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan
oleh universitas.
Medan, 24 Juni 2011
Yang membuat pernyataan,
Winda V Silitonga
KATA PENGANTAR
Segala puji, hormat, dan ucapan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan
Yesus Kristus yang telah mencurahkan kasih karuniaNya yang begitu besar bagi
penulis sehingga dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. Adapun skripsi ini
berjudul Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Basis Perusahaan, Profitabilitas,
Leverage, dan Likuiditas Terhadap Tingkat Pengungkapan Tanggung Jawab
Sosial pada Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia.
Penulisan skripsi ini bermanfaat dalam menambah wawasan penulis,
khususnya mengenai masalah yang diangkat dalam penelitian ini. Selain itu
penelitian ini juga dilaksanakan dalam memenuhi salah satu syarat untuk meraih
gelar sarjana Ekonomi pada Universitas Sumatera Utara. Dalam penulisan skripsi
ini hingga seleai, penulis telah banyak mendapatkan bimbingan dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan
terima kasih kepada:
1. Bpk.Drs. Jhon Tafbu Ritonga, MEc. selaku dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sumatera Utara.
2. Bpk. Drs. Firman Syarif, MSi, Ak selaku ketua program studi S1
Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara, dan Ibu Dra.
Mutia Ismail, MM, Ak selaku sekretaris Program Studi S1 Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
3. Bpk. Drs. Syahrul Rambe, MM, Ak selaku dosen pembimbing penulis.
kesempatan, bimbingan, dan arahan yang telah diberikan kepada
penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.
4. Ibu Dra. Sri Mulyani MBA, Ak selaku dosen pembanding I dan Bpk.
Drs. Sucipto, MM, Ak selaku dosen pembanding II. Terima kasih
penulis ucapkan atas saran-saran dan arahan yang telah diberikan yang
bermanfaat bagi penulis dalam penyelesaian skripsi ini.
5. Orangtua yang terkasih, H.M. Silitonga dan Rosita Aritonang yang
selalu setia mendoakan penulis dan memberikan motivasi dalam
perkuliahan serta dalam penyelesaian skripsi.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini jauh dari sempurna
karena keterbatasan kemampuan penulis, sehingga penulis mengaharapkan saran
dan kritik dalam penulisan ke depan. Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.
Medan, 24 Juni 2011
Penulis,
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen ukuran perusahaan, basis perusahaan, profitabilitas, leverage, dan likuiditas terhadap variabel dependen pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan.
Metode penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Penelitian ini mengambil sampel 10 perusahaan perkebunan dan pertambangan yang terdaftar di BEI pada 2007 sampai 2009. Pengujian data dilakukan dengan menggunakan analisis statistic yaitu analisis regresi linier berganda, uji t, dan uji F. Uji t digunakan untuk menguji variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Sedangkan uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan(SIZE), basis perusahaan(BASIS), profitabilitas(PROFIT), leverage(LEV), dan likuiditas(LIKUID) tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan. Sedangkan dari hasil uji F, dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel independen ukuran perusahaan(SIZE), basis perusahaan(BASIS), profitabilitas(PROFIT), leverage(LEV), dan likuiditas(LIKUID) tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan.
ABSTRACT
The objectives of this research is to know the influence of independent variables company size, corporate basic, profitability, leverage, and liquidity to social responsibility disclosure in annual report.
The research use assosiative method. The data used are in form of annual report from 10 companies used as sample for the year 2007 to 2009. The analysis method used statistical method which is double linier regression, t Test, and F Test. T Test is used to analyze the partial influence of independent variable to the dependent variable. F Test is used to analyze the simultaneous of independent variable to dependent variable.
The result of this research shows that company size, corporate basic, profitability, leverage, and liquidity have negative and not significant influence to the social responsibility disclosure. The result of F-test shows that independent variables have no simultaneous influence to the dependent variable, social responsibility disclosure in annual report.
DAFTAR ISI
PERNYATAAN ... i
KATA PENGANTAR ... ii
ABSTRAK ... iv
ABSTRACT ... v
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR GAMBAR ... ix
DAFTAR TABEL ... x
LAMPIRAN ... xi
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Perumusan Masalah ... 6
C. Batasan Penelitian ... 7
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
2. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
(Corporate Social Responsibily) ... 10
3. Pengungkapan Sosial(Social Disclosure) dalam Laporan Tahunan ... 13
4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Tanggung- jawab Sosial perusahaan ... 14
B. Tinjauan Peneliti Terdahulu ... 18
C. Kerangka Konseptual dan Hipotesis ... 20
D. Hipotesis Penelitian... 23
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian ... 24
B. Populasi dan Sampel Penelitian ... 24
C. Jenis Data dan Sumber Data ... 26
D. Metode Pengumpulan Data ... 27
E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 27
F. Metode Analisis Data 1. Statistik Deskriptif ... 32
2. Uji Asumsi Klasik ... 32
3. Pengujian Hipotesis ... 35
G. Jadwal Penelitian ... 39
A. Hasil Penelitian
1. Analisis Deskriptif ... 40
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Data ... 42
b. Uji Multikolinearitas ... 46
c. Uji Autokorelasi ... 48
d. Uji Heterokedastisitas ... 49
3. Analisis Regresi dan Uji Hipotesis a. Persamaan Regresi ... 51
b. Uji Hipotesis ... 54
c. Koefisien Determinasi ... 57
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 59
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 64
B. Keterbatasan Hasil Penelitian ... 66
C. Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA ... 68
DAFTAR GAMBAR
Nomor Gambar Judul Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual Penelitia……….20
Gambar 4.1 Histogram………...45
Gambar 4.2 Normal P-Plot……….46
DAFTAR TABEL
Nomor Tabel Judul Halaman
Tabel 2.1 Tinjauan Peneliti Terdahulu ... 18
Tabel 3.1 Daftar populasi dan sampel emiten ... 25
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel ... 31
Tabel 3.3 Jadwal Penelitian ... 39
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif ... 40
Tabel 4.2 Hasil Uji Normalitas I... 43
Tabel 4.3 Hasil Uji Normalitas II ... 44
Tabel 4.4 Hasil Uji Multikolinearitas ... 47
Tabel 4.5 Hasil Uji Autokorelasi ... 48
Tabel 4.6 Variabel Entered/Removed ... 51
Tabel 4.7 Hasil Analisis Regresi Linier Berganda ... 52
Tabel 4.8 Hasil Uji F ... 56
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Lampiran Judul
Lampiran i Daftar Populasi dan Sampel Emiten
Lampiran ii Daftar Item Pengungkapan Informasi CSR Lampiran iii Data Total Aktiva Perusahaan
Lampiran iv Data Variabel Independen ukuran perusahaan(Ln_Total Aktiva)
Lampiran v Data Variabel Independen Basis Perusahaan
Lampiran vi Data Laba bersih, penjualan, dan Net Profit Margin
Lampiran vii Data Variabel Independen Profitabilitas(Net Profit Margin)
Lampiran viii Data Total Kewajiban, total aset dan LAR(liabilities to asset ratio)
Lampiran ix Data Variabel Independen Leverage(LAR)
Lampiran x Data Variabel Independen Likuiditas(Quick Ratio)
Lampiran xi Data Asset lancar, persediaan, kewajiban lancar, dan Rasio Cepat(QR)
Lampiran xii Data Variabel Dependen Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility Index)
Lampiran xiii Daftar Hasil Checklist Item Pengungkapan Tanggungjawab Sosial Perusahaan
Lampiran xiv Statistik Deskriptif Lampiran xv Hasil Uji Normalitas
Lampiran xvi Hasil Uji Multikolinearitas
Lampiran xvii Hasil Uji Autokorelasi
Lampiran xviii Hasil Uji Heterokedastisitas
Lampiran xx Hasil Uji Hipotesis f-test
Lampiran xxi Model Summary(R2)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel-variabel independen ukuran perusahaan, basis perusahaan, profitabilitas, leverage, dan likuiditas terhadap variabel dependen pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan.
Metode penelitian yang digunakan adalah asosiatif. Penelitian ini mengambil sampel 10 perusahaan perkebunan dan pertambangan yang terdaftar di BEI pada 2007 sampai 2009. Pengujian data dilakukan dengan menggunakan analisis statistic yaitu analisis regresi linier berganda, uji t, dan uji F. Uji t digunakan untuk menguji variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Sedangkan uji F digunakan untuk menguji pengaruh variabel independen secara simultan atau bersama-sama terhadap variabel dependen.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan(SIZE), basis perusahaan(BASIS), profitabilitas(PROFIT), leverage(LEV), dan likuiditas(LIKUID) tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan. Sedangkan dari hasil uji F, dapat disimpulkan bahwa secara bersama-sama variabel independen ukuran perusahaan(SIZE), basis perusahaan(BASIS), profitabilitas(PROFIT), leverage(LEV), dan likuiditas(LIKUID) tidak berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan.
ABSTRACT
The objectives of this research is to know the influence of independent variables company size, corporate basic, profitability, leverage, and liquidity to social responsibility disclosure in annual report.
The research use assosiative method. The data used are in form of annual report from 10 companies used as sample for the year 2007 to 2009. The analysis method used statistical method which is double linier regression, t Test, and F Test. T Test is used to analyze the partial influence of independent variable to the dependent variable. F Test is used to analyze the simultaneous of independent variable to dependent variable.
The result of this research shows that company size, corporate basic, profitability, leverage, and liquidity have negative and not significant influence to the social responsibility disclosure. The result of F-test shows that independent variables have no simultaneous influence to the dependent variable, social responsibility disclosure in annual report.
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perusahaan sebagai bagian dari masyarakat bisnis dunia seringkali
diperhadapkan dengan berbagai tuntutan, khususnya dalam menyetarakan
kepentingan dari pihak-pihak dalam komunitas bisnis tersebut, seperti:
pelanggan/konsumen, pemasok/supplier, competitors, lembaga keuangan, tenaga
kerja, dan masyarakat lainnya. Adapun tuntutan dari pihak-pihak tersebut
diperhitungkan sebagai suatu tanggung jawab sosial yang harus diemban
perusahaan dalam seluruh rangkaian operasi bisnisnya. Namun, dalam
kenyataannya seringkali perusahaan mengabaikan tanggung jawab sosial ini
sehingga dalam beberapa kasus menimbulkan konflik di tengah-tengah
lingkungan masyarakat atau di tubuh perusahaan sendiri. Misalnya saja masalah
yg terjadi antara masyarakat kota Balige, Sumatera Utara, dengan PT. Toba Pulp
Lestari yang beroperasi di area tersebut. Pada tahun 2007 yang lalu terjadi kasus
pencemaran lingkungan oleh limbah PT. Toba Pulp Lestari yang menimbulkan
dampak negative bagi masyarakat dan lingkungan sekitar perusahaan. Pencemaran
limbah tersebut mengakibatkan tanah pertanian di sekitar perusahaan menjadi
tandus/kering, habitat ikan-ikan di danau Toba terganggu bahkan sebagian ikan
mati, dan polusi udara dari bau limbah yang menyengat mengganggu kehidupan
warga. Contoh kasus lainnya terjadi di Kabupaten Berau, Kalimantan Timur,
PT. Natura Pasifik, ditelantarkan sampai bertahun-tahun. Setelah kayu diambil,
lahan dibiarkan terbuka. Hanya sebagian ditanami sawit, namun terkesan asal
tanam dan asal digeletakkan. Kayu-kayu sisa tebangan dari pembukaan lahan
yang sudah mengering menjadi pemandangan buruk di sepanjang jalan. Di sisi
lain, area perkebunan tersebut sesungguhnya merupakan area yang telah
ditetapkan sebagai area percontohan program pengurangan emisi
karbon(REDD+), namun menjadi rusak akibat pembukaan lahan perkebunan
sawit yg tidak bertanggungjawab.
Sebenarnya rendahnya penerapan tanggung jawab sosial
perusahaan(corporate social reponsibility) di Indonesia , suatu hal yang sangat
riskan sekali, dimana di luar, dunia internasional kesadaran tentang pentingnya
mempraktikkan tanggung jawab sosial perusahaan ini menjadi tren global seiring
dengan makin maraknya kepedulian komunitas global terhadap poduk-produk
yang ramah lingkungan dan diproduksi dengan memperhatikan kaidah-kaidah
sosial dan prinsip-prinsip hak asasi manusia. Mengingat pada keadaan ini,
semakin besar tuntutan dari masyarakat khususnya kalangan pebisnis, bagi
perusahaan untuk menyatakan secara gamblang praktik tanggung jawab sosial
perusahaan secara tertulis, dalam bentuk laporan pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan.
Sejauh ini perkembangan akuntansi konvensional(mainstream accounting)
telah banyak dikritik karena tidak dapat mengakomodir kepentingan masyarakat
secara luas, sehingga muncul suatu konsep akuntansi baru yang disebut sebagai
Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial(Social Responsibility Accounting)
didefinisikan sebagai proses seleksi variable-variabel tingkat perusahaan, ukuran,
dan prosedur pengukuran, yang secara sistematis mengembangkan informasi yang
bermanfaat untuk mengevaluasi kinerja sosial perusahaan dan
mengkomunikasikan informasi tersebut kepada kelompok sosial yang tertarik,
baik di dalam maupun diluar perusahaan. Selama ini produk akuntansi
dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban manajemen kepada para pemegang
saham, kini paradigma itu diperluas menjadi pertanggungjawaban kepada semua
stakehoiders. (Rosmasita,2007)
Pelaporan mengenai tanggung jawab sosial perusahaan pada dasarnya
merupakan bagian dari pembangunan berkelanjutan (sustainable development),
yang artinya memenuhi kebutuhan saat ini dengan mengusahakan keberlanjutan
pemenuhan kebutuhan bagi generasi selanjutnya, dan ini mengisyaratkan adanya
suatu alih teknologi bagi hubungan antar generasi. Artinya untuk memberikan
kesempatan bagi generasi selanjutnya dalam memenuhi kebutuhannya bukan
saving sumber daya alam, akan tetapi dalam bentuk alih teknologi. Selanjutnya
pertanggungjawaban sosial perusahaan ini diungkapkan dalam laporan yang
disebut sustainability reporting, yaitu pelaporan mengenai kebijakan ekonomi,
lingkungan dan sosial, pengaruh dan kinerja organisasi dan produknya dalam
konteks pembangunan berkelanjutan(sustainabledevelopment).
Mengenai pelaporan pertanggungjawaban sosial perusahaan ini, DPR telah
mengeluarkan suatu ketentuan yang tertuang dalam UU No.40 tahun 2007 pasal
tanggung jawab sosial dalam laporan keuangan akan dikenai sanksi sesuai dengan
peraturan undang-undang. Dalam UU No.40 tahun 2007 pasal 66 ayat 2, yang
menyatakan bahwa setiap perusahaan perseroan di Indonesia diwajibkan untuk
memuat laporan pelaksanaan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunan.
Selain peraturan perundang-undangan yang berlaku tersebut, perihal mengenai
kewajiban perusahaan dalam mengungkapkan tanggungjawab sosialnya dalam
laporan tahunan juga didukung oleh Keputusan ketua Bapepam dan LK No.
Kep-134/BL/2006 tanggal 7 Desember 2006, dinyatakan bahwa salah satu kewajiban
bagi perusahaan dalam menyusun laporan tahunan untuk melampirkan uraian
mengenai aktivitas dan biaya yang dikeluarkan berkaitan dengan tanggung jawab
sosial perusahaan terhadap masyarakat dan lingkungan.
Sejauh mana suatu perusahaan akan mengungkapkan tanggung jawab
sosial perusahaannya dalam laporan tahunan dapat ditinjau dari berbagai aspek.
Dalam penelitian ini, peneliti akan menguji pengaruh dari beberapa aspek,
diantaranya Ukuran Perusahaan, Basis Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan
Likuiditas, terhadap tingkat pengungkapan tanggung tawab sosial perusahaan.
Ukuran perusahaan dan basis perusahaan merupakan aspek-aspek yang lebih
bersifat general dan berbasis sosial, karena aspek-aspek ini cenderung melibatkan
pandangan serta penilaian publik atau pihak eksternal terhadap perusahaan. Dalam
kenyataannya, aspek-aspek inilah yang cenderung menjadi referensi bagi publik
untuk merespon dan menilai wujud tanggung jawab sosial perusahaan. Sementara
profitabilitas, leverage, dan likuiditas merupakan aspek-aspek yang lebih bersifat
pencapaian suatu perusahaan, termasuk dalam hal tanggung jawab sosial
perusahaan.
Penelitian terdahulu dilakukan oleh Sembiring (2005), yang meneliti
tentang karakteristik perusahaan dan pengungkapan tanggung jawab sosial dalam
study empiris pada perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Jakarta. Dalam
penelitian ini, beliau menggunakan variabel independen yaitu size perusahaan,
profitabilitas, profile perusahaan, ukuran dewan komisaris, dan leverage. Beliau
menemukan bahwa secara simultan tingkat pengaruh variabel independen yaitu
size perusahaan, profitabilitas, profile, ukuran dewan komisaris, dan leverage
mempengaruhi pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan. Secara parsial
variabel independen size perusahaan, profile, dan ukuran dewan komisaris, juga
berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggungjawaban sosial
perusahaan.
Rosmasita (2007), yang dalam penelitiannya menggunakan variable
independen yaitu kepemilikan manajemen, leverage, size perusahaan, dan
profitabilitas, menemukan bahwa secara simultan variabel independen tersebut
berpengaruh positif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Sementara secara parsial variabel leverage, profitabilitas, dan size perusahaan
berpengaruh negatif terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Anggraini (2006), meneliti tentang pengungkapan informasi sosial dan
faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan informasi sosial dalam laporan
tahunan dalam study empiris pada perusahaan-perusahaan manufaktur yang
variabel independen persentase kepemilikan manajemen, ukuran perusahaan,
tingkat leverage, tipe industri, biaya politis, dan profitabilitas. Penelitian ini
memberikan hasil bahwa variabel persentase kepemilikan manajemen dan tipe
industri berpengaruh signifikan terhadap pengungkapan informasi sosial
perusahaan. Tetapi, variabel ukuran perusahaan, leverage, dan profitabilitas, tidak
memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan informasi sosial
perusahaan.
Dari hasil penelitian peneliti-peneliti sebelumnya tersebut, dapat dilihat
ketidakkonsistenan terhadap hasil penelitian mereka. Penelitian ini akan
mengembangkan dan menguji kembali secara ilmiah keterkaitan antara
faktor-faktor ukuran perusahaan, basis perusahaan, profitabilitas, leverage, dan likuiditas
terhadap tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan objek
penelitian perusahaan perkebunan dan pertambangan yang go public di Bursa
Efek Indonesia pada periode 2007-2009 dalam skripsi yang berjudul “ Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Basis Perusahaan, Profitabilitas, Leverage, dan
Likuiditas Terhadap Tingkat Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial pada
Perusahaan Go Public di Bursa Efek Indonesia “.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis membuat
a. Apakah variable ukuran perusahaan, basis perusahaan, profitabilitas,
leverage, dan likuiditas secara parsial berpengaruh terhadap pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan?
b. apakah variable-variabel tersebut secara simultan atau bersama-sama
berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan?
C. Batasan Penelitian
Supaya penelitian ini terfokus pada topik yang dipilih, maka peneliti
memberi batasan masalah sebagai berikut:
a. Objek penelitian adalah perusahaan perkebunan/plantation dan
pertambangan/mining yang go public di BEI
b. Periode penelitian yang diamati adalah tahun 2007-2009
D. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui pengaruh dari variable-variabel independen
apakah secara parsial berpengaruh terhadap pengungkapan
tanggungjawab sosial perusahaan.
b. Untuk mengetahui pengaruh dari variable-variabel independen
apakah secara simultan berpengaruh terhadap pengungkapan
2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan:
a. Pihak peneliti
Penelitian ini bermanfaat untuk menambah wawasan peneliti
sehubungan dengan pengaruh dari faktor-faktor yang diteliti
terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial di perusahaan
b. Pihak stakeholder perusahaan
Penelitian ini bermanfaat sebagai pertimbangan atau referensi
dalam pelaporan tanggung jawab sosial perusahaannya bagi
kebaikan perusahaan dan masyarakat
c. Pihak masyarakat
Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan masukan atau sumber
informasi mengenai tanggung jawab sosial yang dilakukan
perusahaan dalam melaksanakan aktivitas bisnisnya, di mana
masyarakat merupakan sasaran dari output yang diproduksi
perusahaan.
d. Pihak akademisi
Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan referensi dan informasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Teoritis
1. Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial (Social Responsibility Accounting)
Akuntansi Pertanggungjawaban Sosial mempunyai arti suatu
proses pemilihan variable-variabel yang akan menentukan tingkat kinerja
sosial perusahaan, serta prosedur pengukurannya. Akuntansi
pertanggungjawaban sosial dapat memberikan informasi mengenai sejauh
mana suatu organisasi ataupun perusahaan memberikan kontribusi positif
maupun negatif terhadap kualitas hidup manusia dan lingkungannya.
Menurut Parker (1988) dalam Sitepu (2008), akuntansi
pertanggungjawaban sosial memiliki dua karakteristik utama, yaitu:
a. Akuntansi pertanggungjawaban sosial tidak hanya menilai dampak
kegiatan perusahaan terhadap lingkungan perusahaannya, tetapi
juga mengukur efektifitas program sosial perusahaan.
b. Akuntansi pertanggungjawaban sosial melaporkan serta
menyediakan sistem informasi untuk pihak internal dan eksternal
yang memungkinkan dilakukan penilaian yang komprehensif
terhadap semua sumberdaya organisasi dan dampaknya baik secara
Adapun tujuan dari akuntansi pertanggungjawaban sosial tersebut, yaitu:
a. Mendefinisikan dan mengukur kontribusi neto periodik suatu
perusahaan kepada masyarakat, yang meliputi bukan hanya
manfaat dan biaya sosial yang diinternalisasikan ke perusahaan,
namun juga yang timbul dari eksternal yang mempengaruhi
segmen-segmen sosial yang berhubungan.
b. Membantu menentukan apakah strategi dan praktek perusahaan
yang secara langsung mempengaruhi relativitas sumberdaya dan
status kekuatan individu, masyarakat, dan segmen-segmen sosial
adalah konsisten dengan prioritas sosial yang diberikan secara luas
pada satu pihak dan keinginan individu pada pihak lain.
c. Memberikan dengan cara yang optimal kepada semua kelompok
sosial, informasi yang relevan dengan tujuan, kebijakan, program,
strategi dan kontribusi suatu perusahaan terhadap tujuan-tujuan
sosial.
2. Tanggung Jawab Sosial Perusahaan(Corporate Social Responsibility)
Tanggung jawab sosial memiliki arti bahwa perusahaan harus
bertanggungjawab atas tindakannya yang mempengaruhi masyarakat,
lingkungan, dan komunitasnya. Tanggung jawab sosial tidak hanya
kepentingan-kepentingannya sendiri, tetapi juga bertanggungjawab
terhadap masyarakat atas akibat yang ditimbulkan dari aktivitas-aktivitas
yang ditimbulkan perusahaan. Dari sini tersirat suatu pernyataan bahwa
sasaran usaha adalah komunitas secara lebih luas menjadi inti dari CSR,
dijelaskan bahwa anggota komunitas yang lebih luas termasuk di
dalamnya adalah karyawan perusahaan, anggota keluarga karyawan serta
komunitas lingkungan sosial dari perusahaan itu sendiri.
The World Business Council for Sustainable
Development(WBCSD) dalam Rudito dan Famiola (2007) mendefinisikan
CSR sebagai komitmen bisnis untuk berkontribusi dalam pembangunan
ekonomi berkelanjutan, bekerja dengan para karyawan perusahaan,
keluarga karyawan tersebut, berikut komunitas-komunitas setempat/lokal,
dan komunitas secara keseluruhan, dalam rangka meningkatkan kualitas
kehidupan. Selain itu terdapat juga konsep CSR yang digambarkan
sebagai proses penting dalam pengaturan biaya yang dikeluarkan dan
keuntungan kegiatan bisnis dari stakeholders. Kegiatan yang dilakukan
tersebut, baik dapat bersifat internal (pekerja, shareholders, dan penanam
modal) maupun eksternal (kelembagaan pengaturan umum,
anggota-anggota komunitas, kelompok komunitas sipil, dan perusahaan lain).
Pernyataan ini lebih mengarah kepada suatu keuntungan sosial yang akan
Pada dasarnya bentuk tanggung jawab sosial perusahaan dapat
beraneka ragam dari yang bersifat charity sampai pada kegiatan yang
bersifat pengembangan komunitas, dari yang bernuansa abstrak sampai
pada bentuk yang konkrit. Bentuk strategi pelaksanaan program yang
dilakukan oleh perusahaan dalam konteks tanggung jawab sosialnya dapat
dikategorikan dalam tiga bentuk, di antaranya:
a. Public Relation, merupakan usaha untuk menanamkan persepsi
positif kepada komunitas tentang kegiatan yang dilakukan oleh
perusahaan. Kegiatan ini lebih mengarah pada menjalin hubungan
baik antara perusahaan dengan komunitas, khususnya menanamkan
sebuah persepsi yang baik tentang perusahaan terhadap komunitas.
b. Strategi defensif, merupakan usaha yang dilakukan perusahaan
guna menangkis anggapan negatif komunitas luas yang sudah
tertanam terhadap kegiatan perusahaan terhadap karyawannya, dan
biasanya untuk melawan serangan negatif dari anggapan komunitas
atau komunitas yang sudah terlanjur berkembang.
c. Keinginan tulus untuk melakukan kegiatan yang baik yang
benar-benar berasal dari visi perusahaan.
Kegiatan perusahaan dalam konteks ini adalah sama sekali tidak
mengambil suatu keuntungan secara materil tetapi berusaha untuk
menanamkan kesan baik bagi komunitas berkaitan dengan kegiatan
3. Pengungkapan Sosial (Social Disclosure) Dalam Laporan Tahunan
Pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan merupakan suatu
tuntutan yang semakin dirasakan relevansinya dalam operasi bisnis
modern, apabila dipandang dari segi tuntutan bisnis serta tuntutan etis.
Berikut ini adalah alasan-alasan perusahaan mengungkapkan kinerja
sosialnya, yaitu
a. Internal decision making
Manajemen membutuhkan informasi untuk menentukan efektivitas
informasi sosial tertentu dalam mencapai tujuan sosial perusahaan.
Walaupun hal ini sulit diidentifikasi dan diukur, namun analisis
secara sederhana lebih baik daripada tidak sama sekali.
b. Product Differentiation
Manajer perusahaan memiliki insentif untuk membedakan diri dari
pesaing yang tidak bertanggungjawab secara sosial kepada
masyarakat. Akuntansi kontemporer tidak memisahkan pencatatan
biaya dan manfaat aktivitas sosial perusahaan dalam laporan
keuangan, sehingga perusahaan yang tidak peduli sosial akan
terlihat lebih sukses daripada perusahaan yang peduli. Hal ini
mendorong perusahaan yang peduli sosial untuk mengungkapkan
informasi tersebut, sehingga masyarakat dapat membedakan mereka
c. Enlightened Self Interest
Perusahaan melakukan pengungkapan sosial untuk menjaga
keselarasan sosialnya dengan para stakeholder, karena mereka dapat
mempengaruhi pendapatan penjualan dan harga saham perusahaan.
Teori legitimasi menganjurkan perusahaan untuk meyakinkan
bahwa aktivitas dan kinerjanya dapat diterima oleh masyarakat. Dengan
adanya penerimaan dari masyarakat diharapkan dapat meningkatkan nilai
perusahaan sehingga dapat meningkatkan laba perusahaan. (Deegan,2004)
teori legitimasi menegaskan bahwa perusahaan terus berupaya untuk
memastikan bahwa mereka beroperasi dalam bingkai dan norma yang ada
dalam masyarakat atau lingkungan dimana perusahaan berada, di mana
mereka berusaha untuk memastikan bahwa aktivitas mereka (perusahaan)
diterima oleh pihak luar sebagai “sah”.
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan
a. Ukuran Perusahaan
Menurut Meek, Robert, dan Gray (1995) dalam Sitepu
(2008) perusahaan besar mempunyai kemampuan untuk
merekrut karyawan yang ahli, serta adanya tuntutan dari
pemegang saham dan analis, sehingga perusahaan besar
memiliki insentif untuk melakukan pengungkapan yang lebih
semakin banyak pula jumlah karyawan yang direkrut. Dengan
jumlah karyawan yang besar itu akan semakin besar pula
tanggung jawab manajemen untuk memperhatikan
kepentingan tenaga kerja. Selain itu, perusahaan besar
merupakan emiten yang banyak disoroti. Rizal (2004) dalam
Putra (2009) menyatakan bahwa terdapat hubungan positif
antara ukuran perusahaan dengan tingkat pengungkapan
informasi sosial. Hal ini berkaitan dengan agency theory, yaitu
manajemen sebagai agen akan menyelenggarakan operasi
perusahaan seperti yang diinginkan principal, termasuk
karyawan, dan masyarakat. Selain itu perusahaan besar
memiliki tekanan politis, dan menjadi sorotan masyarakat luas
untuk melakukan pengungkapan yang lebih luas.
b. Basis Perusahaan
Basis perusahaan di suatu negara atau daerah tertentu
menggambarkan kapasitas dan kekuatan perusahaan dalam
menjalankan dan mengembangkan bisnisnya. Dalam
penelitian ini basis industri diproxikan dengan porsi
kepemilikan saham oleh publik. Diasumsikan semakin besar
jumlah saham yang dimiliki masyarakat akan semakin besar
informasi yang diungkapkan merupakan tuntutan dari
seluas-luasnya. Terdapat perbedaan dalam proporsi saham yang
dimiliki investor luar dapat mempengaruhi kelengkapan
pengungkapan sosial perusahaan. Hal ini dikarenakan semakin
banyak pihak yang membutuhkan informasi tentang
perusahaan, semakin banyak pula detail yang dituntut untuk
diungkap secara lebih luas.
c. Profitabilitas
Profitabilitas merupakan suatu indicator yang
menunjukkan tingkat kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan profit dalam suatu periode tertentu. Profit
margin yang tinggi akan mendorong manajer untuk
memberikan informasi yang lebih terinci, sebab mereka ingin
meyakinkan para investor terhadap profitabilitas perusahaan
dan mendorong kompensasi terhadap manajemen. Semakin
tinggi tingkat profitabilitas perusahaan maka semakin besar
pengungkapan informasi sosial. Dalam penelitian ini, untuk
mengukur tingkat profitabilitas perusahaan peneliti
menggunakan rasio margin laba bersih(net profit margin)
sebagai parameter yang akan dihubungkan dengan tingkat
d. Leverage
Leverage merupakan proporsi total hutang terhadap
ekuitas pemegang saham. Rasio tersebut digunakan untuk
memberikan gambaran mengenai struktur modal yang dimiliki
perusahaan, sehingga dapat dilihat tingkat risiko tak tertagihnya
suatu hutang. Suatu pendapat mengatakan bahwa semakin
tinggi leverage, kemungkinan besar perusahaan akan
mengalami pelanggaran terhadap kontrak hutang, maka
manajer akan berusaha untuk melaporkan laba sekarang lebih
tinggi dibandingkan laba di masa depan, supaya laba yang
dilaporkan tinggi maka manajer harus mengurangi
biaya-biaya,dan tidak menutup kemungkinan salah satunya ialah
biaya tanggungjawab sosial.
e. Likuiditas
Likuiditas perusahaan merupakan kapasitas atau tingkat
kemampuan perusahaan dalam melunasi kewajiban-kewajiban
jangka pendeknya atau yang akan jatuh tempo. Sebagai
parameter dari likuiditas perusahaan, peneliti menggunakan
rasio cepat (quick ratio) atau rasio yang digunakan untuk
mengetahui kemampuan perusahaan membayar kembali
kewajibannya kepada para krediturnya dengan aktiva tunai
mengindikasikan bahwa suatu perusahaan mengalami kesulitan
kas sehingga suatu waktu dapat menimbulkan rush atau
kegagalan pembayaran kepada krediturnya. Hal ini
diasumsikan dapat menurunkan tingkat kepercayaan diri
perusahaan dalam mengungkapkan informasi tanggung jawab
sosialnya, karena untuk melakukan suatu kegiatan sosial
perusahaan harus mengeluarkan sejumlah biaya. Pada
umumnya dalam kondisi keuangan seperti ini perusahaan akan
lebih memilih untuk menutupi kebutuhan-kebutuhan
operasional agar bisnis bisa tetap berjalan.
[image:33.595.131.537.485.750.2]B. Tinjauan Penelitian Terdahulu
Tabel 2.1
Tinjauan Penelitian Terdahulu
Nama Peneliti
Variabel Hasil Penelitian Judul
penelitian
Sembiring (2005)
Independen : size perusahaan, profitabilitas, profile, ukuran dewan komisaris, dan leverage Dependen : pengungkapan sosial
Hasil penelitian secara simultan tingkat pengaruh variabel independen, yaitu size perusahaan, profitabilitas, profile, ukuran dewan komisaris,
dan leverage mempengaruhi
pertanggungjawaban sosial persahaan.
Secara parsial, tiga variabel yaitu size, profile, dan ukuran dewan komisaris, berpengaruh signifikan terhadap pertanggungjawaban Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung
sosial perusahaan. Anggraini (2006) Independen : persentase kepemilikan manajemen,ukuran perusahaan tingkat leverage, tipe industri, biaya politis, dan profitabilitas. Dependen : pengungkapan informasi sosial Variabel persentase kepemilikan manajemen dan tipe industri berpengaruh signifikan terhadap
pertanggungjawaban sosial perusahaan.
Sedangkan ukuran perusahaan, leverage, dan
profitabilitas, tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan.
Pengungkapan Informasi Sosial dan faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada perusahaan-perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI )
Marpaung (2009) Independen : leverage, profitabilitas, size perusahaan, umur perusahaan, ukuran dewan komisaaris Dependen : pengungkapan
sosial dalam laporan tahunan
Variabel independen financial leverage, profitabilitas, dan size
perusahaan tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dalam laporan tahunan.
C. Kerangka Konseptual
H1
H2
H3
H4
H5
[image:35.595.150.504.141.568.2]H6
Gambar 2.1 Kerangka Konseptual
Berdasarkan kerangka konseptual tersebut, terlihat bahwa
hubungan antara variabel independen dan variabel dependen adalah
hubungan kausatif(sebab akibat). Di mana variabel independen yang telah
ditentukan diasumsikan akan berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen. Menurut Erlina (2007;70), hubungan kausatif atau sebab akibat
terjadi, jika variabel dependen dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel Size
perusahaan (X1)
Basis perusahaan
(X2)
Profitabilitas (X3)
Leverage
(X4)
Likuiditas (X5)
Pengungkapan tanggung jawab
sosial perusahaan
independen tertentu, maka dapat dinyatakan bahwa variabel X
menyebabkan variabel Y.
Dalam penelitian ini, bagaimana ukuran perusahaan dapat
mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan adalah
semakin besar ukuran suatu perusahaan maka semakin besar pula
tanggung jawab sosial yang harus dipenuhi, sejalan dengan semakin
bertambahnya jumlah tenaga kerja dan konsumen perusahaan. Selain itu
perusahaan besar mempunyai tekanan politis dan menjadi sorotan
masyarakat luas untuk melakukan pengungkapan yang lebih besar. Teori
stakeholder dan teori legitimasi meramalkan bahwa perusahaan akan lebih
banyak mengungkapkan informasi tanggungjawab sosialnya ketika mereka
sadar bahwa mereka diawasi oleh pihak eksternal(stakeholder). Misalnya,
Perusahaan dengan jumlah cabang yang lebih banyak dianggap memiliki
visibilitas yang tinggi dan diharapkan pula akan lebih banyak
mengungkapkan informasi tanggung jawab sosial.
Basis perusahaan dalam penelitian ini diproxikan dengan porsi
kepemilikan saham oleh publik. Perusahaan yang sebagian sahamnya
dimiliki oleh public diduga akan melakukan pengungkapan lebih besar
dibandingkan perusahaan yang sahamnya tidak dimiliki oleh public.
Menurut Yularto dan Chariri (2003) dalam Putra (2009) menyatakan
bahwa semakin besar jumlah saham yang dimiliki masyarakat, maka akan
semakin besar informasi yang dapat diungkapkan merupakan tuntutan dari
Pengertian public disini adalah pihak individu yang ada diluar manajemen
dan tidak ada hubungan istimewa dengannya.
Profitabilitas perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan
menghasilkan laba. Semakin tinggi tingkat profitabilitas perusahaan,
kemungkinan besar perusahaan akan mengalokasikan sejumlah dana untuk
kegiatan tanggung jawab sosial perusahaan. Profit margin yang tinggi
akan mendorong para manajer untuk memberikan informasi yang lebih
terinci, sebab mereka ingin meyakinkan investor terhadap profitabilitas
perusahaan dan mendorong kompensasi terhadap manajemen.
Selanjutnya bagaimana leverage mempengaruhi pengungkapan
sosial perusahaan. Leverage menunjukkan tingkat pendanaan hutang
terhadap operasi bisnis perusahaan. Semakin tinggi leverage,
mengindikasikan kontrak hutang perusahaan yang semakin banyak dan
semakin besar kemungkinan terjadinya pelanggarn kontrak hutang. Hal ini
dapat mengganggu eksistensi perusahaan dan tidak menutup kemungkinan
tidak dilakukannya tanggung jawab sosial perusahaan karena umumnya
dalam kondisi seperti ini perusahaan akan lebih mengutamakan kegiatan
operasional untuk kelangsungan perusahaan.
Likuiditas perusahaan menunjukkan kemampuan perusahaan dalam
membayar kewajiban jangka pendeknya. Semakin tinggi tingkat likuiditas
perusahaan mengindikasikan kondisi keuangan perusahaan yang semakin
baik dan bertumbuh. Ini dapat meningkatkan kepercayaan diri perusahaan
D. Hipotesis
Hipotesis menurut Erlina (2007:41), menyatakan hubungan yang
diduga secara logis antara dua variabel atau lebih dalam rumusan preposisi
yang dapat diuji secara empiris.
Dari kerangka konseptual dan tinjauan teoritis tersebut, maka
peneliti mengajukan hipotesis sebagai berikut :
H1: Ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan secara parsial
H2: Basis perusahaan berpengaruh terhadap pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan secara parsial
H3: Profitabilitas berpengaruh terhadap pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan secara parsial
H4: Leverage berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung
jawab sosial perusahaan secara parsial
H5: Likuiditas berpengaruh terhadap pengungkapan tanggung
jawab sosial perusahaan secara parsial
H6: variabel independen ukuran perusahaan, basis perusahaan,
profitabilitas, leverage, dan likuiditas berpengaruh secara
simultan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Rancangan Penelitian
Peneliti menggunakan desain kausal atau hubungan sebab-akibat.
Desain penelitian kausal ini berguna untuk menganalisis hubungan antara
satu variabel dengan variabel yang lainnya (Umar,2003:30). Variabel yang
digunakan dalam penelitian ini adalah ukuran perusahaan, basis
perusahaan, profitabilitas, leverage, likuiditas sebagai variabel independen,
dan pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan sebagai variabel
dependen.
B. Populasi dan Sample Penelitian
Populasi adalah sekelompok entitas yang lengkap yang dapat
berupa orang, kejadian atau benda yang mempunyai karakteristik
tertentu(Erlina,2008:74). Populasi pada penelitian ini adalah
perusahaan-perusahaan dari sektor perkebunan dan pertambangan yang terdaftar di
BEI pada periode penelitian 2007-2009.
Sample adalah bagian populasi yang digunakan untuk
memperkirakan karakteristik populasi (Erlina,2008:75). Dimana sample
yang diambil harus betul-betul representatif(mewakili). Sample yang
digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini ditentukan dengan
menggunakan teknik Purposive Sampling, yaitu metode pengambilan
kriteria-kriteria sampel yang ditentukan oleh peneliti adalah sebagai
berikut:
1. Perusahaan perkebunan dan pertambangan yang terdaftar di BEI pada
tahun 2007-2009
2. Perusahaan-perusahaan tersebut telah mengeluarkan laporan tahunan
secara lengkap untuk tahun 2007-2009, dan mempublikasikan laporan
tahunan tersebut berturut-turut.
3. Dalam laporan tahunan tersebut, tercantum laporan pengungkapan
tanggung jawab sosial perusahaan.
Setelah dilakukan penyaringan sampel berdasarkan kriteria
tersebut, maka dari jumlah populasi sebanyak 28 perusahaan
perkebunan dan pertambangan yang terdaftar di BEI diperoleh
[image:40.595.126.518.512.753.2]sebanyak 10 perusahaan sampel dengan rincian sebagai berikut:
Tabel 3.1
Daftar Perusahaan Sampel
No Perusahaan K1 K2 K3 Sampel
1 PT. Astra Agro Lestari, Tbk √ - √ Populasi
2 PT. Bakrie Sumatera Plaantation, Tbk √ √ √ Sampel 1
3 PT. Gozco Plantation, Tbk - - √ Populasi
4 PT. London Sumatera, Tbk √ √ √ Sampel 2
5 PT. Sampoerna Agro, Tbk √ √ √ Sampel 3
6 PT. SMART, Tbk √ √ √ Sampel 4
7 PT. Tunas Baru Lampung √ - - Populasi
8
PT. Adaro Energy, Tbk - - √ Populasi
9 PT. ATPK Resources, Tbk √ √ - Populasi
10 PT. Bayan Resources, Tbk - - √ Populasi
11 PT. Bumi Resources, Tbk √ √ √ Sampel 5
12 PT. Indo Tambangraya Megah, Tbk - - √ Populasi
13 PT. Perdana Karya Perkasa, Tbk - - - Populasi
14 PT. Petrosea, Tbk √ - √ Populasi
16 PT. Tambang Batubara Bukit Asam, Tbk
√ √ √ Sampel 6
17 PT. Apexindo Pratama Duta, Tbk √ - √ Populasi
18 PT. Elnusa, Tbk - √ √ Populasi
19 PT. Energi Mega Persada, Tbk √ √ √ Sampel 7
20 PT. Medco Energi Internasional, Tbk √ √ √ Sampel 8
21 PT. Radiant Utama Interinsco, Tbk √ - - Populasi
22 PT. Aneka Tambang, Tbk √ - - Populasi
23 PT. Cita Mineral Investindo,Tbk √ - - Populasi
24 PT. INCO, Tbk √ √ √ Sampel 9
25 PT. Timah, Tbk √ √ √ Sampel 10
26 PT. Central Corporindo Internasional, Tbk
√ - - Populasi
27 PT. Citatah, Tbk √ - - Populasi
28 PT. Mitra Investindo, Tbk √ - - Populasi
Sumber data: diolah oleh penulis
C. Jenis Data dan Sumber Data
Data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Data sekunder merupakan
data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpul
data atau oleh pihak lain (Umar,2003:69). Jenis data yang digunakan berupa:
1. Laporan tahunan dan laporan keuangan dari setiap perusahaan
yang menjadi sample penelitian
2. Laporan pertanggungjawaban sosial perusahaan
3. Informasi keuangan lainnya yang berkaitan dengan variabel
penelitian.
Sumber data dalam penelitian ini diperoleh dari Bursa Efek Indonesia(BEI) dari
D. Metode Pengumpulan Data
Data yang digunakan adalah data eksternal. Data eksternal adalah data
yang dicari dengan cara mendapatkannya dari luar peusahaan. Pada penelitian ini,
pengumpulan data dilakukan dengan dua tahap, tahap pertama dilakukan dengan
studi pustaka, yaitu jurnal akuntansi, skripsi, atau buku-buku yang berkaitan
dengan masalah yang diteliti. Tahap kedua, yaitu pengumpulan data sekunder
yang diperoleh dari media internet dengan mendownload dari situs
untuk memperoleh data mengenai laporan keuangan yang dipublikasikan.
E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Variabel yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Variabel dependen
Variable dependen yang diteliti dalam penelitian ini adalah
pengungkapan informasi sosial dalam laporan tahunan pada perusahaan
yang menjadi objek penelitian. Pengukuran variable ini dengan mengukur
pengungkapan sosial laporan tahunan yang dilakukan dengan pengamatan
mengenai ada tidaknya suatu item informasi yang ditentukan dalam
laporan tahunan tersebut. Apabila item informasi tidak ada dalam laporan
tahunan perusahaan maka diberi skor 0,dan jika item informasi yang
ditentukan ada dalam laporan tahunan maka diberi skor 1. Skor yang
didapat dari setiap item dijumlahkan unutk memperoleh keseluruhan skor
mendapatkan indeks pengungkapan tanggung jawab sosial dari setiap
perusahaan sample. Rumus perhitungan Indeks Pengungkapan Tanggung
Jawab Sosial(Corporate Social Responsibility index) adalah sebagai
berikut:
CSRIj = ∑Xij
nj
Keterangan:
CSRIj = Indeks pengungkapan tanggung jawab sosial perusahan j
nj = jumlah item informasi untuk perusahaan j, nj = 57 item
Xij = dummy variable: 1= jika item diungkapkan; 0 = jika item tidak
diungkapkan. Dengan demikian, 0≤CSRIj≤1.
Pengungkapan tanggung jawab sosial merupakan data yang
diungkapkan perusahaan berkaitan dengan aktivitas sosialnya meliputi
kategori: Lingkungan, Energi, Sumber Daya Manusia, Produk dan
Pelanggan, Keterlibatan Komunitas/Masyarakat, dan Umum.
Kategori informasi pengungkapan tangung jawab sosial dalam
penelitian ini merupakan modifikasi dari penelitian
Branco-Rodriguez(2006) dan Hackston-Milne(1996) dalam Yuniarti (2007) serta
indicator GRI(Global Reporting initiative). Berikut ini beberapa aspek
dari item pengungkapan tanggung jawab sosial yang digunakan dalam
penelitian :
c. Sumber Daya Manusia(Human Resource), terdiri dari 19 item;
d. Produk dan Pelanggan(Products and Consumers), terdiri dari 6 item;
e. Keterlibatan Komunitas/Masyarakat(Community Involvement), terdiri dari 10 item;
f. Umum(Other), terdiri dari 3 item. Total 57 item pengungkapan tanggung jawab sosial.
2. Variabel Independen
Variabel independen yaitu variabel yang menjelaskan atau
mempengaruhi variabel lain. Variabel independen dalam penelitian ini
adalah size perusahaan, tipe industri, basis perusahaan, profitabilitas,
likuiditas, dan leverage.
a. Ukuran perusahaan
Pada penelitian ini, variable ukuran perusahaan diukur
dengan menggunakan proxy untuk variable ini yaitu total aktiva
perusahaan. Total aktiva tersebut dalam milyaran rupiah sehingga
perlu disederhanakan untuk mendapatkan data yang lebih mudah
untuk dihitung. Total aktiva akan ditransformasikan dalam bentuk
Logaritma natural.
b. Basis Perusahaan
Pengukuran variable basis perusahaan dalam penelitian ini
diproxikan dengan persentase kepemilikan saham oleh public yang
tertera dalam laporan tahunan perusahaan.
c. Profitabilitas, yang diukur dengan,
Margin Laba Bersih (Net profit Margin), yang menunjukkan
proporsi laba setelah pajak untuk setiap (satuan uang) penjualan.
Margin laba bersih dapat dihitung dengan rumus:
Laba Bersih
Penjualan
d. Leverage, yang diukur dengan,
Liability to Asset Ratio, menghitung persentase jumlah dana
yang disediakan oleh kreditor. Rasio ini dapat dihitung dengan
rumus:
Total kewajiban
Total aktiva
e. Likuiditas, yang diukur dengan,
Rasio Cepat (Quick Ratio), mengukur kemampuan
perusahaan untuk memenuhi kewajiban-kewajiban jangka pendek
tanpa mengandalkan penjualan dari persediannya. Rasio cepat dapat
diukur dengan rumus:
Aktiva lancar – persediaan
Operasionalisasi Variabel
Table 3.2
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Pengukuran Skala data Sumber data Variabel Dependen: pengungkapan tanggungjawab sosial perusahaan Data yang diungkap oleh perusahaan sehubungan dengan aktivitas sosialnya
Jumlah item yang diungkapkan perusahaan/jumlah item yang diharapkan Indeks tanggungjawab sosial (CSRI) Annual Report Variabel Independen: Ukuran perusahaan Ukuran perusahaan
LN (Total aktiva) Rasio Annual
report Basis perusahaan Porsi kepemilikan saham oleh public Persentase kepemilikan saham oleh publik
Rasio Annual
report
Profitabilitas Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba Laba bersih setelah pajak/ penjualan
Rasio Annual
Report
Leverage Kemampuan
perusahaan dalam menyelesaikan kewajibannya Total kewajiban /total aktiva
Rasio Annual
Report
Likuiditas Kemampuan
perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek Aktiva lancar/kewajiban lancar
Rasio Annual
Report
Sumber: diolah oleh penulis
F. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
analisis statistik dengan menggunakan software statistik SPSS 17. peneliti
1. Statistic Deskriptif
Statistik ini digunakan untuk menganalisis data dengan cara
menggunakan data yang sudah terkumpul, namun bukan untuk membuat
kesimpulan yang bersifat generalisasi (Sugiyono, 2004). Dalam statistic
deskriptif ini hanya akan dilihat nilai rata-rata(mean), standar deviasi, nilai
minimum, dan nilai maksimum.
2. Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian analisis regresi dalam statistic harus bebas dari
asumsi-asumsi klasik, seperti normalitas data, heterokedastisitas, autokorelasi, dan
sumsi klasik lainnya agar pengujian tidak bersifat bias dan efisien.
a. Uji Normalitas
Uji ini bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi
sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Uji
normalitas ditujukan untuk mendapatkan kepastian terpenuhinya
syarat normalitas yang akan menjamin dapat
dipertanggungjawabkannya langkah-langkah analisis statistik
sehingga kesimpulan yang diambil dapat dipertanggungjawabkan.
Untuk mendeteksi data berdistribusi normal, digunakan uji statistik
Kolmogrov-Smirnov (K-S), yang dijelaskan oleh
Ghozali(2005;115). Bila nilai signifikan < 0.05 berarti data tidak
normal. Sebaliknya bila nilai signifikan > 0.05 berarti distribusi
b. Uji Autokolerasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam suatu
model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu
pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 atau sebelumnya
(Erlina,2007;106). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada
problem autokorelasi. Autokorelasi muncul karena ada observasi
yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Ada
beberapa cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi masalah
autokorelasi diantaranya dengan uji Durbin Watson. Pengambilan
keputusan ada tidaknya autokorelasi adalah sebagai berikut:
i. bila nilai Durbin-Watson (DW) terletak antara batas atas
atau upper bound (DU) dan 4-DU, maka koefisien
autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada
autokorelasi.
ii. bila nilai DW lebih rendah dari pada batas bawah atau
lower bound (DL), maka koefisien autokorelasi lebih besar
dari nol, berarti ada autokorelasi positif.
iii. bila nilai DW lebih besar dari pada (4-DL), maka koefisien
autokorelasi lebih kecil dari nol, berarti ada autokorelasi
negatif.
iv. bila nilai DW terletak antara (4-Du) dan (4-DL), maka
c. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah
dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel
bebas (independen). Model regresi yang baik harusnya tidak
terjadi korelasi antara variabel bebas. Untuk menguji ada tidaknya
multikolinearitas di dalam model regresi menurut Ghozali
(2005;95) dapat dilihat dari :
i. Nilai tolerance dan lawannya
ii. Variance inflation factor
Kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen
manakah yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya.
Tolerance mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih
yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai
Tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena
VIF = 1/Tolerance). Nilai cut off yang umum dipakai unutk
menunjukkan adanya multikolineritas adalah Tolerance < 0.10
atau sama dengan VIF > 10.
d. Uji Heteroskedastisitas
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah dalam model regresi
terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lainnya. Jika residual dari satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut Homokedastisitas, dan jika
dikatakan terdapat gejala heterokedastisitas jika koefisien
parameter beta dari persamaan regresi tersebut signifikan secara
statistik.
3. Pengujian Hipotesis
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah
analisis berganda dengan terlebih dahulu menguji variable-variabel dari
karakteristik perusahaan. Hal ini dilakukan untuk mencari tingkat
signifikansi yang paling tinggi diantara variable-variabel tersebut. Variable
size perusahaan, tipe industry, basis perusahaan, profitabilitas, leverage,
dan likuiditas dengan tingkat signifikansi yang paling tinggi akan diregresi
dengan indeks pengungkapan tanggung jawab sosial.
a. Metode Regresi Linier Berganda
Analisis regresi pada dasarnya adalah studi mengenai
ketergantungan variable dependen terhadap dengan satu atau lebih
variable independen, dengan tujuan untuk mengestimasi dan/atau
memprediksi rata-rata populasi atau nilai rata-rata variable
dependen, berdasarkan nilai independen yang diketahui
[Gujajari(2003) dalam Ghozali(2005)]. Variable independen
dalam penelitian ini adalah Size perusahaan, tipe industry, basis
perusahaan, profitabilitas, leverage, dan likuiditas. Sedangkan
variable dependennya adalah indeks pengungkapan tanggung
hipotesis secara keseluruhan pada penelitian ini adalah sebagai
berikut:
Y = α+β1X1+β2X2+β3X3+β4X4+β5X5+e
Keterangan :
Y = indeks pengungkapan tanggung jawab sosial
α = konstanta
β = koefisien regresi X1 = ukuran perusahaan X2 = basis perusahaan X3 = profitabilitas X4 = leverage X5 = likuiditas e = error
b. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t)
Menurut Ghozali(2005), uji statistik t pada dasarnya
menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variable independen
secara individual dalam menerangkan variable dependen.
Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance level 0.05
(α = 5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan
kriteria sebagai berikut:
i. Jika nilai signifikan ≥ 0.05, maka hipotesis ditolak
(koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti secara
parsial, variable independen tersebut tidak berpengaruh
signifikan terhadap variable dependen.
ii. Jika nilai signifikan ≤ 0.05, maka hipotesis diterima
(koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara parsial,
variable independen mempunyai pengaruh yang signifikan
c. Uji Signifikansi Parameter Simultan (uji statistik F)
Menurut Ghozali (2005) uji statistik F pada dasarnya
menunjukkan apakah semua variable bebas yang dimaksudkan
dalam model mempunyai pengaruh secara simultan terhadap
variable dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan
significance level 0.05 (α = 5%). Ketentuan penolakan atau
penerimaan hipotesis adalah sebagai berikut:
i. Jika nilai signifikan > 0.05 maka hipotesis
diterima(koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti
bahwa secara simultan variable independen tersebut tidak
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variable
dependen.
ii. Jika nilai signifikan < 0.05 maka hipotesis ditolak
(koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara simultan
variable independen tersebut mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variable dependen.
d. Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi (R2) pada intinya mengukur seberapa
jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variable
dependen. Nilai koefisien determinasi berada diantara nol dan satu.
Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variable-variabel
Nilai yang mendekati satu berarti variable independen memberikn
hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi
variasi variable dependen (Ghozali,2005). Data dalam penelitian
ini akan diolah dengan menggunakan program Statistical Package
for Social Science (SPSS) 17. Hipotesis dalam penelitian ini
dipengaruhi oleh nilai signifikansi koefisien variable yang
bersangkutan setelah dilakukan pengujian. Kesimpulan hipotesis
dilakukan berdasarkan t-test dan F-test untuk menguji signifikansi
Jadwal Penelitian
Tabel 3.3 Jadwal penelitian
N o
Kegiatan Bulan
Januari 2011 Februar i 2011 Maret 2011 April 2011 Mey 2011 Juni 2011 Juli 2011 1 Pencarian
data awal
2 Bimbingan proposal
3 Penyelesaian proposal
4 Seminar proposal
Penelitian
5 Pengumpula n data
6 Pengolahan data
7 Analisis data penelitian
8 Penyusunan hasil
pnilitian
9 Bimbingan dan
penyelesaian skripsi
10 Komprehens if
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
1. Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dalam penelitian ini hanya mendeskripsikan
sampel, dan tidak membuat kesimpulan yang berlaku untuk populasi
dimana sampel diambil. Menurut Ghozali(2005), statistic deskriptif
memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dapat dilihat dari
rata-rata(mean), standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum,
[image:55.595.160.509.466.652.2]range, dan kemenengan distribusi.
Tabel 4.1 Statistik Deskriptif
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS(2011)
Berikut ini rincian data deskriptif yang telah diolah:
Descriptive Statistics
N Mean Std. Deviation Minimum Maximum
CSRI 30 .4503 .11477 .21 .63
BASIS 30 .3558 .20288 .05 .82
LEV 30 .4429 .18556 .18 .83
LIKUID 30 1.8510 1.28424 .38 5.88
SIZE 30 29.8010 .89888 28.37 31.94
a. Variabel CSRI memiliki nilai rata-rata 0,45; standar deviasi 0,11;
nilai minimum 0,21; nilai maksimum 0,63; dan jumlah observasi
sebanyak 30.
b. Variabel BASIS memiliki nilai rata-rata 0,35; standar deviasi 0,20;
nilai minimum 0,05; nilai maksimum 0,82; dan jumlah observasi
sebanyak 30.
c. Variabel LEV memiliki nilai rata-rata 0,44; standar deviasi 0,18;
nilai minimum 0,18; nilai maksimum 0,83; dan jumlah observasi
sebanyak 30.
d. Variabel LIKUID memiliki nilai rata-rata 1,85; standar deviasi
1,28; nilai minimum 0,38; nilai maksimum 5,88; dan jumlah
observasi sebanyak 30.
e. Variabel SIZE memiliki nilai rata-rata 29,8; standar deviasi 0,89;
nilai minimum 28,37; nilai maksimum 31,94; dan jumlah observasi
sebanyak 30.
f. Variabel PROFIT memiliki nilai rata-rata -1,93; standar deviasi
0,96; nilai minimum -4,83; nilai maksimum -0,32; dan jumlah
observasi sebanyak 28.
2. Uji Asumsi Klasik
Salah satu syarat yang mendasari model regresi berganda dengan
metode estimasi Ordinary Least Square (OLS) adalah terpenuhinya semua
Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan dengan statistic
normalitas data, autokorelasi, heterokedastisitas, dan asumsi klasik
lainnya, agar hasil pengujian tidak bersifat bias dan efisien.
a. Uji Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan mengetahui apakah dalam model
regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi
normal serta untuk menghindari bias dalam model regresi.
Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji
statistik non-parametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S), dengan
hipotesis:
H0 : data residual berdistribusi normal
Ha : data tidak berdistribusi normal
Bila signifikansi lebih besar dari 0,05 maka H0 diterima,
bila signifikansi kurang dari 0,05 maka H0 ditolak.
Table 4.2
Hasil Uji Normalitas I
Sumber : Hasil Pengolahan SPSS (2011)
Dari pengolahan data pada table 4.1 tersebut, diperoleh variabel
CSRI, BASIS, LEV, LIKUID, dan SIZE terdistribusi secara normal karena
nilai signifikan dari masing-masing variabel tersebut lebih besar dari 0,05.
Nilai signifikan yang lebih besar dari 0,05 berarti data terdistribusi normal.
Namun, variabel PROFIT pada table 4.1 tersebut memiliki nilai signifikan
0,04 atau lebih kecil dari 0,05, yang artinya pada variabel PROFIT data
tidak menunjukkan distribusi normal. Untuk memulihkan ketidaknormalan
distribusi data pada variabel PROFIT tersebut dilakukan dengan cara
mentransformasikan data variabel PROFIT ke dalam bentuk Logaritma
natural(Ln) sehingga diperoleh hasil uji normalitas sebagai berikut:
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
CSRI BASIS PROFIT LEV LIKUID SIZE
N 30 30 30 30 30 30
Normal Parametersa,,b Mean .4503 .3558 .1511 .4429 1.8510 29.8010
Std. Deviation .11477 .20288 .30575 .18556 1.28424 .89888
Most Extreme
Differences
Absolute .093 .225 .256 .158 .210 .128
Positive .093 .225 .185 .158 .210 .128
Negative -.067 -.114 -.256 -.074 -.126 -.096
Kolmogorov-Smirnov Z .511 1.232 1.400 .867 1.152 .703
Asymp. Sig. (2-tailed) .957 .096 .040 .440 .141 .707
a. Test distribution is Normal.
Tabel 4.3
Hasil Uji Normalitas II
Sumber: Hasil pengolahan SPSS (2011)
Dari hasil pengolahan data, diperoleh variabel CSRI, BASIS, LEV,
SIZE, LIKUID, dan PROFIT secara keseluruhan terdistribusi
secara normal, dengan nilai signifikan masing-masing variabel
lebih dari 0,05. Dengan demikian, data dapat dilanjutkan dengan
uji asumsi klasik lainnya. Untuk lebih jelasnya, berikut turut
ditampilkan grafik dan histogram data yang terdistribusi normal
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
CSRI BASIS LEV LIKUID SIZE PROFIT
N 30 30 30 30 30 28
Normal
Parametersa,,b
Mean .4503 .3558 .4429 1.8510 29.8010 -1.9359
Std. Deviation .11477 .20288 .18556 1.28424 .89888 .96289
Most Extreme
Differences
Absolute .093 .225 .158 .210 .128 .171
Positive .093 .225 .158 .210 .128 .103
Negative -.067 -.114 -.074 -.126 -.096 -.171
Kolmogorov-Smirnov Z .511 1.232 .867 1.152 .703 .905
Asymp. Sig. (2-tailed) .957 .096 .440 .141 .707 .386
a. Test distribution is Normal.
Gambar 4.1 Histogram
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS(2011)
Dari grafik tersebut dapat disimpulkan bahwa distribusi data
mendekati normal, karena grafik histogram menunjukkan garis
diagonal yang tidak menceng(skewness) baik ke kanan maupun ke
Gambar 4.2 Normal P-Plot
Sumber: Hasil Pengolahan SPSS(2011)
Grafik P-Plot menunujukkan titik-titik menyebar di sekitar garis
diagonal dan penyebarannya mengikuti garis diagonal. Kondisi
demikian menunjukkan bahwa data tersebut terdistribusi secara
normal.
b. Uji Multikolinearitas
Metode yang digunakan untuk mendeteksi adanya
Inflation Factor). Menurut Ghozali (2006), nilai cutoff yang
umum dipakai untuk menunjukkan adanya multikolinearitas adalah
nilai tolerance < 0,10 atau nilai VIF > 10. Di samping itu, suatu
model dikatakan terdapat gejala multikolinearitas, jika korelasi di
antara variabel independen lebih besar dari 0,9 atau 90%. Berikut
[image:62.595.189.471.276.551.2]adalah hasil pengujian multikolinearitas.
Tabel 4.4
Hasil Uji Multikolinearitas Coefficientsa
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1
SIZE .498 2.010
BASIS .