• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMETAAN LAHAN INVESTASI DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH, LAMPUNG TIMUR DAN LAMPUNG SELATAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMETAAN LAHAN INVESTASI DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH, LAMPUNG TIMUR DAN LAMPUNG SELATAN"

Copied!
63
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PEMETAAN LAHAN INVESTASI

DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH,

LAMPUNG TIMUR

DAN LAMPUNG SELATAN

Oleh

RAHMAT TAUFIK HIDAYAT

Dalam rangka menggali potensi lahan daerah kabupaten wilayah Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Lampung Selatan, maka dibuat peta lahan investasi pada daerah tersebut. Dengan adanya pembuatan peta lahan investasi pada daerah tersebut, diharapkan setiap daerah akan mengalami perkembangan ekonomi daerah yang optimal, serta pendayagunaan sumber daya alam dan manusia serta memperluas lapangan pekerjaan dan memperluas kegiatan ekonomi didalam berbagai bidang.

Lampung sebagai daerah yang basis ekonominya pertanian masih sangat mengandalkan lahan sebagai sumber daya utama. Namun demikian ketersediaan lahan saja tidak otomatis menggerakkan ekonomi. Karena itu, perlu investor untuk menanamkan modalnya.

(2)
(3)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam rangka menggali potensi lahan daerah kabupaten wilayah Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Lampung Selatan, maka dibuat peta lahan investasi pada daerah tersebut. Dengan adanya pembuatan peta lahan investasi pada daerah tersebut, diharapkan setiap daerah akan mengalami perkembangan ekonomi daerah yang optimal, serta pendayagunaan sumber daya alam dan manusia serta memperluas lapangan pekerjaan dan memperluas kegiatan ekonomi didalam berbagai bidang.

Lampung sebagai daerah yang basis ekonominya pertanian masih sangat mengandalkan lahan sebagai sumber daya utama. Namun demikian ketersediaan lahan saja tidak otomatis menggerakkan ekonomi. Karena itu, perlu investor untuk menanamkan modalnya.

(4)

Untuk terus memacu pertumbuhan ekonomi agar lebih tinggi dipelukan lebih banyak investasi. Pertumbuhan ekonomi itu sendiri akan mendorong peningkatan investasi, karenanya, perlu dipacu dengan mengundang lebih banyak penanam modal. Hal ini sangat memungkinkan karena memang masih banyak potensi dan peluang usaha yang dapat di kembangkan. Itulah sebabnya, Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi Lampung dalam rangka meningkatkan penanaman modal di Lampung akan menyusun Peta Penyediaan Lahan Investasi. Untuk Tahun Anggaran 2012 dilaksanakan untuk Kabupaten Lampung Timur, Kabupaten Lampung Selatan, dan Kabupaten Lampung Tengah. Namun dalam kerja praktik ini dibatasi hanya pembuatan peta lahan investasi disetiap masing-masing daerah yang telah ditentukan.

1.2. Tujuan

1.2.1.Maksud dan Tujuan Praktik Kerja

Adapun Maksud dan Tujuan Praktik Kerja ini adalah:

a. Menerapkan ilmu pengetahuan yang didapat di perkuliahan dan memperoleh pengalaman di lapangan.

b. Memahami kaitan antara pengetahuan secara teoristis dengan keadaan yang sesungguhnya di lapangan dan meningkatkan kerja sama tim.

(5)

d. Membekali Mahasiswa/ i dengan pengalaman untuk memasuki dunia kerja yang sebenarnya.

e. Sebagai salah satu syarat akademik untuk menyelesaikan Program Studi Diploma 3 Teknik Survey dan Pemetaan, Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Universitas Lampung.

1.2.2.Tujuan Pekerjaan

a. Menyusun informasi visual tentang potensi lahan investasi yang tersedia di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur dan Lampung Selatan dalam bentuk peta dua dimensi.

b. Menyusun gambaran detail potensi investasi dengan ketersediaan infrastruktur penunjang khususnya di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur, dan Lampung Selatan.

(6)

1.3. Sasaran

Adapun hasil yang diharapkan dari Pembuatan Peta Penyediaan Lahan Investasi ini adalah sebagai berikut:

a. Tersusunnya informasi visual tentang potensi lahan investasi yang tersedia di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur dan Lampung Selatan dalam bentuk peta dua dimensi.

b. Tersusunnya gambaran detail potensi investasi dengan ketersediaan infrastruktur penunjang khususnya di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur dan Lampung Selatan.

c. Tersusunnya dokumentasi pendukung promosi investasi di Provinsi Lampung, khususnya di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur dan Lampung Selatan.

1.4. Batasan Masalah

1.4.1. Batasan Lokasi Kajian Kerja Praktik

Lokasi kajian kegiatan ini adalah tiga kabupaten di Provinsi Lampung, yaitu :

(7)

Gambar 1.1 Lokasi Kajian Kerja Praktik

1.4.2. Batasan Lingkup Kerja Praktik

Mencakup kegiatan antara lain :

1. Inventarisasi daya dukung infrastruktur (Jaringan pipa gas, jaringan transmisi tegangan tinggi, jaringan jalan, terminal, bandara, pelabuhan)

2. Inventarisasi potensi sumberdaya alam (litologi, perikanan) 3. Inventarisasi lahan investasi wilayah Kabupaten Lampung

Tengah, Lampung Timur dan Kabupaten Lampung Selatan di berbagai kawasan, yaitu :

1. Kawasan Industri 2. Kawasan Pertambangan 3. Kawasan Pariwisata 4. Kawasan Perikanan

4. Produk akhir peta lahan investasi ini merupakan hasil dari beberapa overlay layer.

Lampung Tengah Lampung Timur

(8)

1.5. Metodologi Pelaksanaan Pekerjaan

Penyusunan peta penyediaan lahan investasi di Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Timur dan Lampung Selatan menggunakan pendekatan terpadu sebagaimana tertera pada diagram alir di bawah ini :

Diagram 1.1. Diagram Alir Pekerjaan

Dalam kegiatan kerja praktik ini hanya dibatasi pada analisis potensi sampai pembuatan peta lahan investasi yang tergambar pada diagram 1.1 dengan garis putus-putus. Untuk lebih rinci akan dijelaskan pada tahap pelaksanaan.

Analisis Lahan Investasi

- Ketersediaan Lahan dan Infrastuktur - Potensi Lahan Secara Fisik

Spasial Lahan

SITUASI WILAYAH TATA RUANG WILAYAH IKLIM dan POTENSI INVESTASI

Pengumpulan data primer Pengumpulan data sekunder

Aspek

Ekonomi Aspek Lingkungan Aspek

(9)

Secara aspek strategis wilayah akan mempertimbangkan aspek yang sesuai dengan tata ruang dan estimasi dampak dengan mempelajari dan menentukan kebutuhan investasi dan kelayakan proyek investasi.

Aspek yang akan dipertimbangkan adalah :

a. Inventarisasi data teknis (Topografi, Tematik, Tanah, Hidrologi, Geologi, Meteorologi, DLL)

b. Utilitas, Sarana dan Prasarana c. Ketersediaan lahan

d. Analisis Spasial

(10)

1.6. Jadwal Pelaksanaan Pekerjaan

Tabel 1.1. Jadwal Pelaksanaan Kerja Praktik

No Item Pekerjaan Bulan I Bulan II Bulan III Catatan

c. Penggabungan Data Spasial dan Data

Atribut

(11)

BAB III

KEGIATAN KERJA PRAKTIK

3.1. Tahapan Pelaksanaan

Secara khusus tahapan pelaksanaan pembuatan Peta Lahan Investasi ini dapat dilihat pada diagram alir di bawah ini :

3.2. Persiapan

Diagram 3.1. Diagram Alir Pelaksanaan Kerja Praktik Persiapan

Administrasi

Situasi Wilayah Tata Ruang Wilayah

Pengadaan Data

Pengolahan Data

Pengadaan Data Primer Pengadaan Data Sekunder

(12)

3.2.1. Persiapan Administrasi

a. Surat permohonan kerja praktik dari Fakultas Teknik Universitas Lampung kepada CV. Geoplan Nusantara

b. Transkrip nilai semester 1 sampai 5 c. Slip pembayaran SPP semester 6

3.2.2.Persiapan Peralatan

Kegiatan kerja praktik ini mengunakan beberapa peralatan sebagai berikut : a. Perangkat Keras (Hardware)

1. Satu unit Laptop

2. Satu unit Printer (digunakan untuk mencetak hasil laporan) 3. Satu unit Flask Disk (digunakan untuk menyalin data) b. Perangkat Lunak (Software)

1. Sistem Operasi Windows 7 Ultimate 32 bit

2. Microsoft Office Word 2010 (digunakan untuk membuat

laporan)

3. Microsoft Office Excel 2010 (digunakan untuk membuat data

atribut)

4. ArcGIS versi 9.3 (digunakan untuk membuat Peta Investasi)

(13)

Persiapan Teknisnya adalah Persiapan Situasi Wilayah dan Persiapan Tata Ruang Wilayah. Maksud dari Persiapan Situasi Wilayah disini adalah menggambarkan sebagian atau seluruh permukaan bumi yang mencakup unsur-unsur alam atau unsur-unsur buatan manusia agar dapat dijadikan sebagai acauan pada pembuatan Peta Lahan Investasi.

Persiapan Tata Ruang Wilayah adalah megetahui struktur ruang dan pola ruang dalam wilayah agar dapat diketahui fungsi ruang, dampak negatif terhadap lingkungan, sumber daya alam, sumber daya buatan dan sumber daya manusia.

3.3. Pengolahan Data a. Data Spasial

Pengolahan Data Spasial yang berupa Peta Digital diperoleh dari Peta Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Lampung Tengah, Lampung Selatan dan Lampung Timur yang kemudian dilakukan proses Editing untuk memperbaiki dan memperbaharui Data Spasial tersebut. Editing peta adalah suatu proses untuk memperbaiki kualitas peta untuk dapat menghasilkan digitasi, visualisasi maupun data base

(14)

b. Data Atribut

Pengolahan data atribut yang merupakan hasil validasi dari lapangan yang kemudian dilakukan penyusunan data atribut tersebut untuk melengkapi dan memperbaharui data atribut pada peta digital yang digunakan untuk membuat SIG.

3.4. Penggabungan Data Spasial dan Data Atribut

Setelah semua data spasial dan data atribut terkumpul dan tersusun, selanjutnya dilakukan penggabungan atau menjoinkan data spasial yang berupa file Shp dan data atribut yang berupa file Xls sehingga menjadi Sistem Informasi Geografis.

Langkah-langkah menggabungkan data atribut dan data spasial terdapat pada lampiran 2.

3.5. Overlay Layer

Overlay beberapa layer disini bertujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi dari masing-masing kabupaten yang menjadi objek investasi. Tema – tema tersebut dioverlaykan menjadi sebuah layout. Layer tersebut diantaranya adalah layer ibukota, layer jaringan jalan, layer jaringan rel kereta api, layer sungai, layer batas kabupaten, layer batrimetri.

Berikut daftar layer yang telah dioverlaykan menjadi layout dari masing-masing kabupaten :

(15)

2. Daerah Aliran Sungai

Kawasan Industri memiliki beberapa kriteria. Kriteria kawasan industri terdapat pada lampiran 4.

(16)

Yang kemudian dioverlaykan sehingga menghasilkan sebuah kawasan industri melalui proses analisis data spasial. Langkah-langkah analisis data spasial dapat dilihat pada lampiran 3. Selanjutnya dilakukan proses pembuatan layout.

2. Kawasan Pertambangan

Kawasan Pertambangan memiliki beberapa kriteria. Kriteria kawasan pertambangan terdapat pada lampiran 4.

Berdasarkan kriteria-kriteria tersebut dipilihlah layer-layer yang mendukung kawasan pertambangan, layer-layer tersebut terdiri dari layer kesesuain lahan, layer sungai, layer jalan, layer geologi, layer pertambangan, layer pemukiman, layer kawasan rawan bencana, layer pola ruang, layer struktur ruang dan layer kawasan strategis.

Yang kemudian dioverlaykan sehingga menghasilkan sebuah kawasan pertambangan melalui proses analisis data spasial. Langkah-langkah analisis data spasial dapat dilihat pada lampiran 3. Selanjutnya dilakukan proses pembuatan layout.

3. Kawasan Pariwisata

Kawasan Pariwisata memiliki beberapa kriteria. Kriteria kawasan pariwisata terdapat pada lampiran 4.

(17)

bencana, layer pola ruang, layer struktur ruang, layer kawasan strategis. Yang kemudian dioverlaykan sehingga menghasilkan sebuah kawasan pariwisata melalui proses analisis data spasial. Langkah-langkah analisis data spasial dapat dilihat pada lampiran 3. Selanjutnya dilakukan proses pembuatan layout.

4. Kawasan Perikanan

Kawasan Perikanan memiliki beberapa kriteria. Kriteria kawasan perikanan terdapat pada lampiran 4.

(18)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari Kerja Praktek yang dilakukan dapat diambil beberapa kesimpulan, yaitu :

1. Luas kawasan dari masing-masing kabupaten. a. Kabupaten Lampung Selatan

- Kawasan Industri memiliki luas 7.608,338 Ha

- Kawasan Pertambangan memiliki luas 34.478,027 Ha - Kawasan Pariwisata memiliki luas 21.493,597 Ha - Kawasan Perikanan memiliki luas 4.772,274 Ha b. Kabupaten Lampung Tengah

- Kawasan Industri memiliki luas 40.297,489 Ha - Kawasan Pertambangan memiliki luas 25.916,523 Ha - Kawasan Pariwisata memiliki luas 5.558,966 Ha - Kawasan Perikanan memiliki luas 19.944,309 Ha c. Kabupaten Lampung Timur

- Kawasan Industri memiliki luas 101,241 Ha

(19)

2. Peta Lahan Investasi dibuat berdasarkan overlay beberapa layer. Layer-layer tersebut dioverlaykan sehingga menjadi suatu Peta Lahan Investasi.

3. Dikarenakan tidak tersedianya data yang kurang mendukung, maka Peta Lahan Investasi ini belum dapat direkomendasikan untuk pengembangan selanjutnya.

5.2. Saran

1. Pemberdayaan kawasaan sebaiknya didasarkan data yang sudah diperoleh dan memperhatikan perkembangan daerah yang lebih cepat.

2. Peta Lahan Investasi ini bukan hasil akhir dari pembuatan peta ini. karena peta-peta tersebut dapat dikembangkan dan dijadikan acuan bagi instansi-instansi untuk dipergunakan sesuai kebutuhan.

(20)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.14. Tampilan Desktop Administrator ... 34

Gambar 4.1 Hasil Analisis Data Spasial Kawasan Industri Kabupaten Lampung Selatan ... 43

Gambar 4.2 Hasil Analisis Data Spasial Kawasan Pariwisata Kabupaten Lampung Selatan ... 44

(21)

Gambar 4.4 Hasil Analisis Data Spasial Kawasan Perikanan

Kabupaten Lampung Selatan ... 45 Gambar 4.5 Hasil Analisis Data Spasial Kawasan Industri

Kabupaten Lampung Tengah ... 45 Gambar 4.6 Hasil Analisis Data Spasial Kawasan Pariwisata

Kabupaten Lampung Tengah ... 46 Gambar 4.7 Hasil Analisis Data Spasial Kawasan Pertambangan

Kabupaten Lampung Tengah ... 46 Gambar 4.8 Hasil Analisis Data Spasial Kawasan Perikanan

Kabupaten Lampung Tengah ... 47 Gambar 4.9 Hasil Analisis Data Spasial Kawasan Industri

Kabupaten Lampung Timur ... 47 Gambar 4.10 Hasil Analisis Data Spasial Kawasan Pariwisata

Kabupaten Lampung Timur ... 48 Gambar 4.11 Hasil Analisis Data Spasial Kawasan Pertambangan

Kabupaten Lampung Timur ... 48 Gambar 4.12 Hasil Analisis Data Spasial Kawasan Perikanan

(22)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i ABSTRAK ... ii LEMBAR PERSETUJUAN ... v

LEMBAR PENGESAHAN ... vi RIWAYAT HIDUP ... viii

MOTTO ... ix PERSEMBAHAN ... x KATA PENGANTAR ... xi

DAFTAR ISI ... xiii DAFTAR GAMBAR ... xvii

DAFTAR TABEL ... xix DAFTAR DIAGRAM ... xx DAFTAR LAMPIRAN ... xxi

(23)
(24)

III. KEGIATAN KERJA PRAKTIK ... 35 3.1. Tahapan Pelaksanaan ... 35 3.2. Persiapan ... 36 3.2.1. Persiapan Administrasi ... 36 3.2.2. Persiapan Peralatan ... 36 3.2.3. Persiapan Teknis ... 37 3.3. Pengolahan Data ... 37 3.4. Penggabungan Data Spasial dan Data Atribut ... 38 3.5. Overlay Layer ... 38 3.6. Analisis Spasial ... 39 1. Kawasan Industri ... 39 2. Kawasan Pertambangan ... 40 3. Kawasan Pariwisata ... 40 4. Kawasan Perikanan ... 41

(25)

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 50 5.1. Kesimpulan ... 50 5.2. Saran ... 51

(26)

DAFTAR PUSTAKA

Prahasta, Eddy. 2002. Konsep-konsep Dasar Sistem Informasi Geografis. Bandung: Informatika

Prahasta, Eddy. 2005. Sistem Informasi Geografis. Bandung: Informatika

Malisa, Reni Fitri. 2012. Tugas Akhir : Sistem Informasi Perpusatakaan

Universitas Lampung. Bandar Lampung : Unversitas Lampung.

Lestari, Dwi Puji. 2011. Tugas Akhir : Sistem Informasi Geografis Kampus

Universitas Lampung. Bandar Lampung : Unversitas Lampung.

Sumardi.(2012). Pengenalan Arc Gis. http://windaadju.files.wordpress.com/2012. (diakses pada tanggal 07 Februari 2013)

http://library.binus.ac.id/ecolls/ethesis/bab2/2009-2-00609. (diakses pada tanggal 05 Februari 2013)

Ilham Guntara.(2013). Pengertian Overlay Dalam Sistem Informasi Geografi. http://igun.blogspot.com/2013/01/pengertian-overlay-dalam-sistem.html.

(27)

DAFTAR TABEL

(28)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Sistem Informasi Geografis

2.1.1.Pengertian Sistem

Sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian (yang disebut subsistem) yang saling berkaitan dan berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu(Baridwan, 1991, p4).

Sistem adalah kumpulan elemen-elemen yang saling berhubungan dengan maksud yang sama untuk mencapai tujuan (Mcleod, 1993, p12).

Sistem merupakan sekumpulan komponen yang saling berelasi untuk mencapai tujuan dengan menerima masukan dan menghasilkan keluaran melalui proses transformasi yang terorganisasi (O’Brien, 2005,p18).

(29)

2.1.2.Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang sudah proses atau data yang memiliki arti (Mcleod,1993).

Informasi adalah data yang telah dibentuk menjadi sesuatu yang berarti dan berguna bagi manusia, (Laudon, 2000).

Jadi, informasi adalah data yang berupa numerik maupun karakter yang telah diolah menjadi benda yang lebih berguna dan berarti bagi yang menerimanya serta dapat digunakan untuk pengambilan keputusan.

2.1.3.Pengertian Geografi

Istilah geografi untuk pertama kalinya diperkenalkan oleh Erastothenes pada abad ke-1. Menurut Erastothenes, geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan atau penggambaran mengenai bumi. Berdasarkan pendapat tersebut, maka para ahli geografi(geograf) sependapat bahwa Erastothenes dianggap sebagai peletak dasar pengetahuan geografi.

(30)

Geografi adalah ilmu tentang gejala-gejala dipermukaan bumi secara keseluruhan dalam hubungan interaksi dan keruangan, tanpa mengabaikan setiap gejala yang merupakan bagian dari keseluruhan itu. Sedangkan geografis adalah sesuatu yang bersangkutan dengan geografi, yaitu ilmu tentang pencitraan bumi.

2.2. Pengertian Sistem Informasi Geografis (SIG)

Sistem Informasi Geografi (SIG) merupakan sistem berbasis komputer yang digunakan untuk menyimpan dan memanipulasi informasi – informasi geografis. Sistem informasi geografis dirancang untuk mengumpulkan, menyimpan, serta menganalisis objek-objek dan fenomena- fenomena yang mengetengahkan lokasi geografis sebagai karakteristik yang penting atau kritis untuk dianalisis. Dengan demikian, Sistem Informasi Geografis merupakan sistem komputer yang memiliki empat kemampuan dalam menangani data yang bereferensi geografis, yaitu: masukan, keluaran, manajeman data (penyimpanan dan pemanggilan data), serta analisis dan manipulasi data (Prahasta, 2007).

(31)

Sistem informasi geografis dibagi menjadi dua kelompok yaitu sistem manual (analog) dan sistem otomatis (yang berbasis digital komputer). Perbedaan yang mendasar terletak pada cara pengelolaannya. Sistem Informasi manual biasanya paling menggabungkan beberapa data seperti peta, lembar transparansi untuk tumpang susun (overlay), foto udara, laporan statistik dan laporan survey lapangan. Kesemua data tersebut dikompilasi dan dianalisis secara manual dengan alat tanpa komputer. Sedangkan sistem informasi otomatis biasanya melakukan semua proses tersebut dengan bantuan alat komputer

2.3. Subsistem Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis (SIG) dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem (Prahasta, 2005), yaitu :

1. Data Input

(32)

2. Data Output

Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basisdata baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk hardcopy seperti : tabel, grafik, peta dan lain-lain.

3. Data Management

Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun data atribut ke dalam sebuah basisdata sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-update, dan di-edit.

4. Data Manipulation & Analysist

Subsistem ini merupakan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan

(33)

2.4. Komponen Sistem Informasi geografis

Dalam suatu SIG diperlukan lima komponen untuk mulai melakukan suatu proyek agar saling bekerjasama. Kelima komponen tersebut yaitu perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software), data, sumber daya manusia dan prosedur.

1. Perangkat Keras (Hardware)

Perangkat keras yang dimaksud adalah semua peralatan yang diperlukan untuk menunjang pembangunan SIG seperti seperangkat komputer yang terdiri dari :

a. Central Processing Unit (CPU)

Merupakan pusat proses data yang terhubung dengan media penyimpanan dengan ruang yang cukup besar dengan sejumlah perangkat lainnya.

b. Disk Drive

Menyediakan tempat untuk membantu jalannya penginputan, membaca, proses dan penyimpanan data.

c. Digitizer

Digunakan untuk mencetak hasil dari data yang diolah.

d. Plotter/Printer

Digunakan untuk mencetak hasil dari data yang telah diolah.

e. Tape Drive

(34)

f. Visual Display Unit (VDU)

Digunakan untuk memudahkan user untuk mengontrol komputer dan perangkat-perangkat lainnya.

2. Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak (software) SIG berfungsi untuk memasukkan, menganalisis dan menampilkan informasi SIG. Software SIG memiliki beberapa kemampuan utama, diantaranya adalah :

a. Memanipulasi atau menyajikan data geografis atau peta berupa layer.

b. Berfungsi untuk analisis, query dan visualisasi geografis. c. Penyimpanan data dan manajemen database (DBMS).

d. Graphical User Interface (GUI).

3. Data

Data merupakan bagian yang terpenting dari SIG karena tanpa adanya data maka SIG tidak dapat dimanfaatkan secara optimal. Data yang diperlukan dalam SIG meliputi peta dan data atribut/ literal.

4. Manajemen

(35)

2.5. Sumber Data Sistem Informasi Geografis (SIG)

1. Data primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan. Data spasial primer dapat diperoleh dari pengukuran terestis (pengukuran secara langsung dilapangan dengan cara mengambil data berupa ukuran sudut dan/atau jarak), pengukuran fotogrametris (blow-up atau peta foto yang merupakan hasil pemetaan fotogrametrik), data citra satelit (merupakan hasil rekaman satelit dengan teknik Remote

Sensing) dan pengukuran dengan GPS, sedangkan untuk data

non-spasial primer dapat diperoleh melalui survey langsung dari lapangan.

2. Data Sekunder

(36)

2.6. Pengolahan Data SIG

Data adalah bahan dasar berupa fakta, keadaan, kondisi, fenomena, dan sebagainya mengenai objek, orang dan lain-lain yang dinyatakan oleh nilai (angka, karakteristik atau symbol-simbol lainnya) [Kadir 99].

Ada dua jenis data didalam pembuatan sistem informasi yaitu:

1. Data Spasial (Keruangan)

Data spasial adalah data yang memiliki keruangan dimana berbagai data atribut terletak dalam berbagai unit spasial. Data spasial dibagi menjadi tiga bagian yaitu: data spasial titik, garis dan luasan serta diterjemahkan oleh komputer dalam bentuk simpul (node), bagian/segmen (arc), garis (line), dan polygon (polygon).

2. Data Non-spasial (Atribut)

Data atribut adalah data yang memberi keterangan atau mendeskripsikan data spasial (keruangan). Data tersebut disimpan untuk melengkapi informasi yang berkaitan dengan setiap objek yang terproyeksi, dalam pelaksanaannya file atribut akan dibuat dalam bentuk tabel-tabel dan hubungan antar tabel ini mengacu pada konsep relasi antar tabel satu dengan yang lainnya dan akan dapat membuat

(37)

2.7. Bahan Baku SIG

Basis data geografis (Geographic Digital Database) terdiri dari tiga jenis data yang berbeda sumbernya, yaitu:

1. Data Raster, data ini bersumber dari hasil rekaman satelit atau pemotretan udara. Model data Raster menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan struktur matrik atau piksel-piksel yang membentuk grid. Setiap piksel memiliki nilai tertentu dan memiliki atribut tersendiri, termasuk nilai koordinat yang unik. Tingkat keakurasian model ini sangat tergantung pada ukuran

piksel atau biasa disebut dengan resolusi.

Gambar 2.2 Struktur model data raster

2. Data Vektor, data bersumber dari hasil pemetaan topografi atau pata tematik, atau bisa juga dengan melakukan vektorisasi dari data raster

menjadi data vektor. Model data vektor merupakan model data yang paling banyak digunakan, model ini berbasiskan pada titik (points)

Sel/Piksel

Kolom

(38)

dengan nilai koordinat (x,y) untuk membangun obyek spasialnya. Obyek yang dibangun terbagi menjadi tiga bagian lagi yaitu

o Titik (point), Contoh : Lokasi Fasilitasi Kesehatan, Lokasi Fasilitas Kesehatan, dll.

o Garis (line), Contoh : Jalan, Sungai, dll.

(39)

Gambar 2.3 Representasi Data Vektor dan Atributnya

3. Data Alphanumerik, data ini bersumber dari catatan statistic atau sumber lainnya, yang sifatnya sebagai deskripsi langsung dari data spasial.

Jenis Contoh Representasi Contoh Atribut

(40)

2.8. Overlay

Overlay adalah prosedur penting dalam analisis SIG (Sistem Informasi Geografis). Overlay yaitu kemampuan untuk menempatkan grafis satu peta diatas grafis peta yang lain dan menampilkan hasilnya di layar komputer atau pada plot. Secara singkatnya, overlay menampalkan suatu peta digital pada peta digital yang lain beserta atribut-atributnya dan menghasilkan peta gabungan keduanya yang memiliki informasi atribut dari kedua peta tersebut

Overlay merupakan proses penyatuan data dari lapisan layer yang berbeda. Secara sederhana overlay disebut sebagai operasi visual yang membutuhkan lebih dari satu layer untuk digabungkan secara fisik.

(41)

Pemahaman bahwa overlay peta (minimal 2 peta) harus menghasilkan peta baru adalah hal mutlak. Dalam bahasa teknis harus ada poligon yang terbentuk dari 2 peta yang di-overlay. Jika dilihat data atributnya, maka akan terdiri dari informasi peta pembentukya. Misalkan Peta Lereng dan Peta Curah Hujan, maka di peta barunya akan menghasilkan poligon baru berisi atribut lereng dan curah hujan.

Teknik yang digunaan untuk overlay peta dalam SIG ada 2 yakni union dan intersect. Jika dianalogikan dengan bahasa Matematika, maka union adalah gabungan, intersect adalah irisan. Hati-hati menggunakan union dengan maksud overlay antara peta penduduk dan ketinggian. Secara teknik bisa dilakukan, tetapi secara konsep overlay tidak.

(42)

Ada beberapa fasilitas yang dapat digunakan pada overlay untuk menggabungkan atau melapiskan dua peta dari satu daerah yang sama namun beda atributnya yaitu :

1. Dissolve themes

Dissolve yaitu proses untuk menghilangkan batas antara poligon yang mempunyai data atribut yang identik atau sama dalam poligon yang berbeda.

Peta input yang telah di digitasi masih dalam keadaan kasar, yaitu poligon-poligon yang berdekatan dan memiliki warna yang sama masih terpisah oleh garis poligon.

Kegunaan dissolve yaitu menghilangan garis-garis poligon tersebut dan menggabungkan poligon-poligon yang terpisah tersebut menjadi sebuah poligon besar dengan warna atau atribut yang sama.

2. Merge Themes

Merge themes yaitu suatu proses penggabungan 2 atau lebih layer menjadi 1 buah layer dengan atribut yang berbeda dan atribut-atribut tersebut saling mengisi atau bertampalan, dan layer-layernya saling menempel satu sama lain.

3. Clip One Themes

(43)

Suatu wilayah besar diambil sebagian wilayah dan atributnya berdasarkan batas administrasi yang kecil, sehingga layer yang akan dihasilkan yaitu layer dengan luas yang kecil beserta atributnya.

4. Intersect Themes

Intersect yaitu suatu operasi yang memotong sebuah tema atau layer input atau masukan dengan atribut dari tema atau overlay untuk menghasilkan output dengan atribut yang memiliki data atribut dari kedua theme.

5. Union Themes

Union yaitu menggabungkan fitur dari sebuah tema input dengan poligon dari tema overlay untuk menghasilkan output yang mengandung tingkatan atau kelas atribut.

6. Assign Data Themes

(44)

2.9. Software Arc Gis

ESRI (Environmental System Research Institute) yang berpusat di Redlands, California, adalah salah satu perusahaan yang mapan dalam pengembangan perangkat lunak untuk GIS. Memulai debutnya dengan produk ArcInfo 2.0 pada awal 1990 an, ESRI terus memperbaiki produknya untuk mengakomodasi berbagai kebutuhan dalam pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan. Produk yang paling terkenal dan hingga saat ini masih banyak digunakan oleh pengguna GIS adalah Arc/Info 3.51 dan ArcView 3.3. Kedua produk ini masih digunakan karena sifatnya yang ringan, tidak harus memory dan kelengkapan fasilitasnya cukup memadai.

Saat ini, produk terakhir ESRI adalah ArcGIS versi 10 yang dirilis pada 28 Juni 2010 yang lalu. Dengan bervariasinya kalangan pengguna GIS, software ArcGIS yang diproduksi oleh ESRI mencakup penggunaan GIS pada berbagai skala:

1. ArcGIS Desktop, ditujukan untuk pengguna GIS profesional (perorangan maupun institusi)

2. ArcObjects, dibuat untuk para developer yang selalu ingin membuat inovasi dan pengembangan

3. Server GIS (ArcIMS, ArcSDE, lokal), dibuat bagi pengguna awam yang mengumpulkan data spasial melalui aplikasi di internet 4. Mobile GIS, diciptakan bagi pengguna GIS yang dinamis,

(45)

ArcGIS Desktop adalah jenis produk yang paling banyak digunakan oleh pengguna GIS. Selanjutnya didalam ArcGIS Desktop terdapat beberapa paket modul dengan fungsi yang berbeda-beda yaitu:

a. Arc Catalog

Arc Catalog adalah tool untuk menjelajah (browsing), mengatur (organizing), membagi (distribution) mendokumentasikan data spasial maupun metadata dan menyimpan (documentation) data – data SIG. ArcCatalog membantu dalam proses eksplorasi dan pengelolaan data spasial. Setelah data terhubung, ArcCatalog dapat digunakan untuk melihat data. Bila ada data yang akan digunakan, dapat langsung ditambahkan pada peta.

(46)

terpisah. Pada saat data siap, isi dan struktur data sebagaimana halnya perubahan-perubahan yang dilakukan, harus didokumentasikan.

Berbagai aktivitas pengelolaan data ini dapat dilakukan menggunakan fasilitas yang tersedia pada Arc Catalog.

Masing-masing tab pada Arc Catalog menyediakan cara yang berbeda untuk mengeksplorasi isi data yang terpilih pada Catalog Tree. Ada 3 cara untuk menampilkan preview data spasial yang kita pilih dalam Arc Catalog: 1. Tab Contents

Saat memilih sebuah komponen dalam Arc Catalog, misalnya folder atau geodatabase dalam Catalog Tree, tab contents akan menampilkan isi data dalam bentuk daftar berisi nama, format serta preview berukuran kecil yang menggambarkan bentuk geometri sebuah data yang ada dalam folder atau geodatabase yang dipilih. Seperti halnya cara kerja Windows Explorer, ada beberapa pilihan untuk mengubah tampilan daftar data ini, yaitu large icons,

list , details dan thumbnails . 2. Tab Preview

Saat menampilkan data pada Arc Catalog pada Tab Preview, Arc GIS menampilkan gambaran kecil dari keseluruhan dari data, baik bentuk geometri atau data atribut

3. Tab Metadata

(47)

termasuk system koordinat yang digunakan. Ada 3 options juga yang terdapat pada metadata yaitu descriptions, spatial dan attribute.

2.9.2.ArcMap

Arc Map adalah aplikasi utama untuk kebanyakan proses GIS dan pemetaan dengan komputer. Arc Map memiliki kemampuan utama untuk visualisasi, membangun database spasial yang baru, memilih (query), editing, menciptakan desain-desain peta, analisis dan pembuatan tampilan akhir dalam laporan-laporan kegiatan. Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh Arc Map diantaranya yaitu penjelajahan data (exploring), analisa sig (analyzing), presenting result, customizing data dan programming.

Beberapa bagian dari tampilan menu window ArcMap yaitu:

Menu Pulldown

Toolbar Standard

(48)

Toolbar Tools

Toolbar Editor

Keterangan :

New Map File, membuat tampilan peta baru

Open, membuka proyek yang sudah dibuat sebelumnya Save, menyimpan proyek yang sedang dikerjakan Print, perintah mencetak peta

Cut, untuk memindahkan feature yang sedang diedit dan terpilih Copy, untuk menggandakan feature yang terpilih

Paste, untuk mengeksekusi feature yang di cut atau copy

Delete, untuk menghapus feature yang sedang diedit dan terpilih Undo dan Redo, untuk membatalkan aksi sebelumnya atau

mengembalikan lagi ke aksi tersebut Add Data, untuk memanggil layer

Map Scale, untuk mengatur skala peta Editor Toolbar, untuk menampilkan toolbar editor

Zoom in, gunakan dengan cara drag pada posisi yang kita ingin lihat untuk memperjelas tampilan dalam skala yang lebih besar

Zoom out, menggunakan dengan cara yang sama dengan zoom in untuk mempelihatkan tampilan peta dalam skala kecil

Gambar 2.8. Toolbar Tools

(49)

Fix Zoom in, digunakan dengan cara menekan tool maka tampilan pada map akan berubah ke skala yang lebih besar

Fix Zoom out, digunakan dengan cara menekan tool maka tampilan pada map akan berubah ke skala yang lebih kecil Pan,untuk menggeser tampilan peta

Full Extent, untuk menampilkan peta secara keseluruhan

Go Back To Previous Extent, perintah undo untuk zooming. Apabila kita ingin kembali ke tampilan zooming sebelumnya Go To Next Extent, perintah redo untuk zooming. Apabila

kita ingin kembali ke tampilan zooming sesudahnya Select Feature, untuk memilih feature

Clear Selected Feature, untuk membersihkan obyek yang terpilih Pointer, tools ini dinamakan select elements pada Arc GIS

karena selain untuk digunakan untuk menunjukkan data, juga untuk memilih elemet layer

Information, untuk mengetahui informasi tentang suatu feature. Informasi yang ditampilkan adalah data yang terdapat pada atribut data

Find a Feature, untuk mencari lokasi sebuah obyek atau bagian dari peta

Go To XY, untuk menuju ke suatu posisi yang ditentukan koordinat X dan Y nya

Measure, tools ini digunakan untuk melakukan pengukuran jarak pada peta

(50)

2.9.3.Arc Toolbox

Sebagai inti dari semua proses analisis data dalam Arc GIS, Arc Toolbox memegang peranan penting. Dalam Arc Toolbox, tools atau perintah-perintah untuk melakukan analisis dikelompokkan sesuai dengan kelompok fungsinya.

Beberapa kelompok yang terpenting adalah Analysis Tools, yang berisi perintah:

1. Extract (Clip, Select, Split, Table Select)

2. Overlay (Erase, Identity, Intersect, Spatial Joint, Union, Update) 3. Proximity (Buffer, Create Thiessen Polygon)

Conversion Tools yang berisi antara lain konversi raster ke vektor atau sebaliknya.

(51)

Data Management Tools yang berisi antara lain: 1. Add XY coordinat

2. Multipart to single part

3. Projections and Transformations untuk menentukan sistem koordinat dan proyeksi.

4. Generalization (dissolve, smooth line, simplify)

5. Konversi data line ke polygon atau titik, dan sebaliknya 6. Membuat field, delete field dan Kalkulasi field

7. Merger data

8. Raster (mosaic, resample, composit band)

2.9.4.Arc Globe

Fasilitas untuk menampilkan data spasial secara interaktif, termasuk tampilan 3 dimensi dan tampilan global bola dunia

(52)

2.9.5.Arc Scene

Fasilitas untuk menampilkan dan analisis data visual dalam bentuk 3 dimensi.

2.9.6.Arc Reader

Fasilitas untuk menampilkan peta publikasi yang dibuat di Arc Map Gambar 2.12. Tampilan Arc Scene

(53)

2.9.7.Desktop Administrator

Untuk mengubah tampilan dekstop yang kita inginkan (Arc Info, Arc Editor atau Arc View). Sebelum mengaktifkan salah satu dari modul Arc Gis, pilih dari Start→Program→Arc Gis→Dekstop Administrator dan pilih pada software mana yang akan dipilih.

(54)

PEMETAAN LAHAN INVESTASI

DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH,

LAMPUNG TIMUR

DAN LAMPUNG SELATAN

(Tugas Akhir)

Oleh

RAHMAT TAUFIK HIDAYAT

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG

(55)

PEMETAAN LAHAN INVESTASI

DI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH,

LAMPUNG TIMUR

DAN LAMPUNG SELATAN

Oleh

RAHMAT TAUFIK HIDAYAT

Tugas Akhir

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar AHLI MADYA (A.Md)

pada

Program Studi Teknik Survey dan Pemetaan Fakultas Teknik Universitas Lampung

FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG

(56)

Judul Kerja Praktik :

PEMETAAN LAHAN INVESTASI DI

KABUPATEN LAMPUNG TENGAH,

LAMPUNG TIMUR DAN LAMPUNG

SELATAN

Nama Mahasiswa : RAHMAT TAUFIK HIDAYAT No. Pokok Mahasiswa : 0905061024

Program Studi : D3 Teknik Survey dan Pemetaan Fakultas : Teknik

MENYETUJUI,

Pembimbing I Pembimbing II,

Ir. Yohannes, M.T. Citra Dewi, S.T. M.Eng.,

NIP. 19520407 198603 1 001 NIP. 19820112 200812 2 001

MENGETAHUI,

Ketua Jurusan Teknik Sipil Ketua Program Studi D III Survey dan Pemetaan

Ir. Idharmahadi Adha, M.T., Ir. Yohannes, M.T.

(57)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua : Ir. Yohannes, M.T. ……….

Sekretaris : Citra Dewi, S.T. M.Eng. ……….

Penguji

Bukan Pembimbing : Ir. Edy Meidarto ……….…

2. Dekan Fakultas Teknik Universitas Lampung

Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, DEA., NIP. 19650510 199303 2 008

(58)

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis mengucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan hidayah-Nya, sehingga Penulis dapat melaksanakan dan menyelesaikan kerja praktek dalam pembuatan Peta Lahan Investasi yang berjudul PEMETAAN LAHAN INVESTASI KABUPATEN LAMPUNG TENGAH, KABUPATEN LAMPUNG SELATAN DAN KABUPATEN LAMPUNG TIMUR.

Laporan Kerja Praktek ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan studi pada Program Studi D3 Teknik Survey dan Pemetaan Fakultas Teknik Universitas Lampung.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu, terutama kepada :

1) Ibu Dr. Ir. Lusmelia Afriani, D.E.A., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Lampung.

2) Bapak Ir. Idharmahadi Adha, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Lampung.

3) Bapak Ir. Yohannes, M.T., selaku Ketua Jurusan Program Studi D3 Teknik Survey dan Pemetaan Universitas Lampung dan sebagai Dosen Pembimbing I. 4) Ibu Citra Dewi, S.T., M.Eng., sebagai Dosen pembimbing II.

(59)

6) Kepada seluruh Staf dan Karyawan Fakultas Teknik Universitas Lampung yang telah membantu kelancaran pada proses pelaksanaan Kerja Praktek. 7) Kepada seluruh teman–teman mahasiswa D3 Survey Pemetaan dari angkatan

2008, khususnya Mbak Tari, angkatan 2009 dan 2010 terutama kekasihku ter-cinta, yang selalu membantu dan memberikan support dalam pelaksanaan kerja praktek ini.

8) Almamater tercinta yang telah mendewasakanku dalam berfikir dan bertindak dalam segala hal.

Akhir kata, penulis panjatkan do’a dan syukur, semoga apa yang penulis sajikan dalam laporan ini, bermanfaat bagi pembaca khususnya rekan-rekan mahasiswa dan mahasiswi Fakultas Teknik Jurusan D3 Teknik Survey dan Pemetaan Universitas Lampung.

Bandar Lampung, April 2013 Penulis

(60)

MOTTO

" Sukses bukanlah akhir dari segalanya, kegagalan bukanlah sesuatu yang fatal: namun keberanian untuk meneruskan kehidupanlah yang

diperhatikan " (Sir Winston Churchill)

" Visi tanpa tindakan hanyalah sebuah mimpi. Tindakan tanpa visi hanyalah membuang waktu. Visi dengan tindakan akan mengubah dunia! "

(Joel Arthur Barker)

"Jadilah seperti karang di lautan yang kuat dihantam ombak dan kerjakan-lah hal yang bermanfaat untuk diri sendiri dan orang lain, karena hidup ha-nyalah sekali. Ingat hanya pada Allah apapun dan di manapun kita berada

(61)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan tugas akhir ini kepada:

Kedua orang tuaku tercinta yang senantiasa mendoakanku dan memberi dukungan untuk keberhasilanku.

Adik-adikku yang memberiku dukungan dan tak lupa doa.

Untuk sahabat- sahabat ku dan teman- teman seangkatan yang selalu membantu dan memberikan masukan-masukan sehingga saya dapat

menyelesaikan tugas akhir ini.

Dan kekasih tercinta yang selalu memberikan semangat dan motivasi serta senantiasa berdoa untuk keberhasilanku.

Almamater tercinta

(62)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 26 April 1991, sebagai anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Bapak Toto Hidayat dan Ibu Eis Riansih.

Pendidikan Sekolah Dasar (SD) diselesaikan di SDN 1 Hanura, Kabupaten Pesawaran tahun 2003, Sekolah Menengah Pertama (SMP) di SMPN 6 Kota Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2006, dan Sekolah Menengah Atas (SMA) di SMA YP UNILA Kota Bandar Lampung diselesaikan pada tahun 2009.

(63)

SURAT PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam tugas akhir ini tidak terdapat karya yang pernah dilakukan oleh orang lain, dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini sebagaimana disebutkan dalam daftar pustaka, selain itu saya menyatakan pula bahwa tugas akhir ini dibuat oleh saya sendiri.

Apabila pernyataan saya ini tidak benar maka saya bersedia dikenai sangsi sesuai dengan hukum yang berlaku.

Bandar Lampung, 22 April 2013

Gambar

Gambar 1.1 Lokasi Kajian Kerja Praktik
Gambar 2.2 Struktur model data raster
Gambar 2.3 Representasi Data Vektor dan Atributnya
Gambar 2.4. Teknik Overlay dalam SIG
+7

Referensi

Dokumen terkait

Aspek spasial adalah bahwa lahan/areal yang akan dicadangkan tersebut sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW), yaitu ; terdapat dalam kawasan budidaya. Aspek biofisik

Faktor pendukung pelaksanaan pengendalian pemanfaatan ruang yaitu Peraturan Daerah tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Lampung Timur, tersedianya dana atau

• Peta RTRW merupakan bagian tidak terpisahkan dari dokumen rencana/perda nya, dalam hal ini peta RTRW berfungsi sebagai model yang menjelaskan rencana tata ruang

Keluaran dari pekerjaan Penyusunan Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Kutai Timur Tahun 2015-2035 adalah tersusunnya dokumen yang berisi kompilasi data, pengolahan

pada Kabupaten Lampung Timur, dan Pesawaran, kemudian P.maydis pada Kabupaten Lampung Selatan.Spesies yang menyerang tanaman jagung di Kabupaten Lampung Timur ( P.

Berdasarkan hasil analisis spasial untuk menentukan tingkat kesesuain lahan untuk budidaya air payau yang terdapat wilayah pesisir Selatan Kabupaten Lombok

Penduduk pendatang yang berdomisili di Kabupaten Lampung Selatan terdiri dari bermacam-macam suku dari berbagai daerah di Indonesia seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa

Kesesuaian hasil IPL dengan RTRW Kabupaten Tapin No RTRW Nama Kecamatan Kelas Lahan 1 Wilayah pertanian dan pariwisata Binuang dan Tapin Selatan Tinggi, sedang dan rendah 2