• Tidak ada hasil yang ditemukan

Halaman1dari5 Adendum B PerjanjianPelaks

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Halaman1dari5 Adendum B PerjanjianPelaks"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Halaman1dari5

Adendum B – PerjanjianPelaksanaanSewaMenyewaSaranaTransportasi

ADENDUM B

PERJANJIAN PELAKSANAAN SEWA MENYEWA SARANA TRANSPORTASI

Antara

PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA

Dan

CV. KARMILA SARI

NO. BUMA/PRC/2011/VII/0417

Adendum B Perjanjian Pelaksanaan Sewa Menyewa Sarana Transportasi (selanjutnya disebut sebagai “ADENDUM B”) ini dibuat dan ditanda tangani padahari Rabu, tanggal 28 Juni 2014, oleh dan antara:

1. PT. BUKIT MAKMUR MANDIRI UTAMA, didirikan menurut dan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, berdomisili di Jakarta dan beralamat di The Honey Lady, 3rd floor Lot # 301-306 Kawasan CBD Pluit, JalanPluit Selatan Raya No. 1, Penjaringan – Jakarta Utara 14440 dalam hal ini diwakili oleh Ronald Sutardja M. Sc., MBA dalam kedudukannya selaku Direktur Utama dan Indra Dammen Kanoena dalam kedudukannya selaku Direktur, dengan demikian secara sah bertindak untuk dan atas nama perseroan tersebut sesuai dengan Akta Pendirian Perseroan berikut perubahan-perubahannya.

Selanjutnya disebut sebagai--- "PIHAK PERTAMA"

Dan

2. CV. KARMILA SARI, menurut dan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, berdomisili di Penajam dan beralamat di Jl. Propinsi RT.005, Kelurahan Sotek, Kecamatan Penajam, Kabupaten Penajam Paser Utara, dalam hal ini diwakili oleh Hj. Hartiningsih dalam kedudukannya selaku Direktur, dengan demikian secara sah bertindak untuk dan atas nama perseroan tersebut sesuai dengan Akta Pendirian berikut perubahan-perubahannya.

Selanjutnya disebut sebagai--- "PIHAK KEDUA".

Selanjutnya, secara bersama-samaPIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA dapat disebut sebagai“PARA PIHAK”, dan secara tidak bersama-sama disebut sebagai “MASING-MASING PIHAK”.

Selanjutnya PARA PIHAK saling menerangkandan menjelaskan dalam ADENDUM B ini hal-hal sebagai berikut:

• Bahwa PIHAK PERTAMA adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan dan tunduk kepada hukum Negara Republik Indonesia, bergerak dalam bidang kontruksi pertambangan batubara;

• Bahwa PIHAK KEDUA adalah suatu Perseroan Terbatas yang didirikan berdasarkan dan tunduk kepada hukum Negara Republik Indonesia, bergerak dibidangJasaTransportasi;

(2)

Halaman2dari5

Adendum B – PerjanjianPelaksanaanSewaMenyewaSaranaTransportasi

• Bahwa PIHAK PERTAMA telah menunjuk PIHAK KEDUA dan PIHAK KEDUA bersedia menerima serta menyanggupi penunjukan dari PIHAK PERTAMA;

• Bahwa antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah menandatangani dan menyatakan berlaku Perjanjian Pelaksanaan Sewa Menyewa Sarana Transportasi antara PT. Bukit Makmur Mandiri Utama dan CV. Karmila Sari, Nomor BUMA/PRC/2011/VII/0417 tertanggal 6 Juni 2011 (“PERJANJIAN”);

• Bahwa antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA telah menandatangani dan menyatakan berlaku Adendum A Perjanjian Pelaksanaan Sewa Menyewa Sarana Transportasi antara PT. Bukit Makmur Mandiri Utama dan CV. Karmila Sari, tertanggal 2 Juli 2013(“ADENDUM A”);

• Bahwa, PARA PIHAK bermaksud menambah dan mengubah kondisi-kondisi PERJANJIAN dalam ADENDUM B ini.

• Bahwa ADDENDUM B ini berlaku surut sejak 1 Juni 2014

Oleh karena itu, berdasarkan pertimbangan-pertimbangan sebagaimana disebutkan di resital diatas, PARA PIHAK sepakat untuk menandatangani ADENDUM B ini dengan ketentuan dan persyaratan dibawah ini:

1.

a. Ketentuan pada Appendix E ayat 2 butir bdan f;

Untukmengubah:

b. Ketentuan pada Appendix G;

c. Ketentuan padaAppendix J ayat 16. 1 dan 16. 5.

2. Kegagalan PIHAK KEDUA dalam memenuhi target pada ayat (1) appendix ini akan dikenakan sanksi berupa:

Menjadi:

Appendix E

JAMINAN KETERSEDIAAN

b. Apabila tidak tersedia Kendaraan dan/atau Pengemudi termasuk Kendaraandan/atau Pengemudi pengganti pada waktu operasional PIHAK PERTAMA akibat kelalaian PIHAK KEDUA, maka kerugian PIHAK PERTAMA akan dikompensasikan dalam bentuk pemotongan jumlah tagihan yang dihitung secara proporsional berdasarkan harga sewa yang dicantumkan pada Appendix C.

RumusPerhitunganPemotongan:

i. Untuk ketidak tersediaan KENDARAAAN dan/atau Pengemudi lebih dari 4 jam (> 4 jam)

Harga Pemotongan Kendaraan / hari= Harga sewa Kendaraan per kategori / per bulan (sebelum PPN)

30

iii. Untuk ketidak tersediaan Pengemudi lebih dari 4 jam (> 4 jam), dan kendaraan beroperasi dengan menggunakan Pengemudi PIHAK PERTAMA)

Harga PemotonganTagihan / hari per pengemudi= Rp. 5.000.000,- (sebelum PPN) = Rp. 166.666,67

(3)

Halaman3dari5

Adendum B – PerjanjianPelaksanaanSewaMenyewaSaranaTransportasi

f. PIHAK KEDUA menjamin target minimum Ketersediaan KENDARAAN beserta Pengemudi (Physical Availability atau PA) KENDARAAN dan pengemudi sebesar 90% dari pengoperasian masing-masing KENDARAAN dalam sebulan. Perhitungan Ketersediaan KENDARAAN beserta Pengemudi (Physical Availability atau PA) tersebut adalah sebagai berikut:

Physical Availability (PA) % = (

Appendix J

MATRIX RESPONSIBILITY

Jumlah jam dalam 1 bulan – Jumlah jambreakdown) x 100 % 30

Apabila Physical Availability (PA) dibawah target, maka PIHAK KEDUA akan dikenakan denda sebesar 25% dari kekurangan jam kerja terhadap target PA dikali dengan biaya sewa per jam (Biaya sewa Kendaraan per jam adalah Rp. 50.000,-untuk Bus Hino Dutro dan Rp. 52.778,- untuk Bus Mitsubishi) hingga maksimum denda adalah 10% dari biaya rental dalam 1 bulan.

Appendix G

SPESIFIKASI DAN JUMLAH BAHAN BAKAR KENDARAAN

No. Merk Tipe No. Rangka Model Warna Tahun Konsumsi BBM

1 Hino Dutro Bus 4x4 34 seat, AC MJEC1JG43B50-23227 130 MDBL Putih 2011 1 : 4 KT 7101 VB B.14 2 30-May-11 31 Des 14 2 Hino Dutro Bus 4x4 34 seat, AC MJEC1JG43B50-23228 130 MDBL Putih 2011 1 : 4 KT 7102 VB B.17 2 7-Jun-11 31 Des 14 3 Hino Dutro Bus 4x4 34 seat, AC MJEC1JG43B50-20996 130 MDBL Putih 2011 1 : 4 KT 7103 VB B.16 2 30-May-11 31 Des 14 4 Hino Dutro Bus 4x4 34 seat, AC MJEC1JG43B50-20997 130 MDBL Putih 2011 1 : 4 KT 7104 VB B.15 2 30-May-11 31 Des 14 5 Hino Dutro Bus 4x4 34 seat, AC MJEC1JG43B50-20998 130 MDBL Putih 2011 1 : 4 KT 7105 VB B.10 2 7-Jun-11 31 Des14 6 Mitsubishi Bus 4x4 36 seat, AC MHMFE84PBCJ004442 PS 136 Putih 2012 1 : 4 KT 7130 VB B.03 2 04-Jan-13 03-Jan-15 7 Mitsubishi Bus 4x4 36 seat, AC MHMFE84PBCJ004441 PS 136 Putih 2012 1 : 4 KT 7131 VB B.05 2 04-Jan-13 03-Jan-15 8 Mitsubishi Bus 4x4 36 seat, AC MHMFE84PBCJ004438 PS 136 Putih 2012 1 : 4 KT 7132 VB B.04 2 04-Jan-13 03-Jan-15 9 Mitsubishi Bus 4x4 36 seat, AC MHMFE84PBCJ004395 PS 136 Putih 2012 1 : 4 KT 7133 VB B.07 2 04-Jan-13 03-Jan-15

16.1

Pemotongan tagihan Apabila tidak tersedia Kendaraan dan Pengemudi termasuk Kendaraan dan Pengemudi pengganti pada waktu operasional BUMA akibat kelalaian

CV. KARMILA SARI

X

Rumus Perhitungan Pemotongan :

i. Untuk ketidaktersediaan KENDARAAAN/Pengemudi lebih dari 4 jam (> 4 jam)

Harga Pemotongan Kendaraan / hari = Harga sewa Kendaraan per bulan (diluar PPN) 30

ii. Untuk ketidaktersediaan KENDARAAN/Pengemudi kurang dari 4 jam (< 4 jam)

Harga Pemotongan Kendaraan / shift = Harga sewa Kendaraan per bulan (diluar PPN) 60

iii. Untuk ketidaktersediaan Pengemudi lebih dari 4 jam (> 4 jam) (Menggunakan Pengemudi BUMA)

Harga Pemotongan Tagihan / hari per pengemudi = Rp. 5.000.000,- (diluar PPN) = Rp. 166.666,67 30

iv. Untuk ketidaktersediaan Pengemudi dan/atau pengemudi kurang dari 4 jam (< 4 jam) (Menggunakan Pengemudi BUMA) Harga Pemotongan Tagihan / shift per pengemudi = Rp. 5.000.000,- (diluar PPN) = Rp. 83.333,33 60

16.5

Apabila Physical Availability (PA) dibawah target, makaCV. KARMILA SARIakan dikenakan denda sebesar 25% dari kekurangan jam kerja terhadap biaya sewa per jam (Biaya sewa Kendaraan per jam adalah Rp. 50.000,- untuk Bus Hino Dutro dan Rp. 52.778,- untuk Bus Mitsubishi) hingga maksimum denda adalah 10% dari biaya rental dalam 1 bulan.

X

CV. KARMILA SARImenjamin target minimum Ketersediaan Fisik (Physical Availability atau PA) sebesar 90% dari pengoperasian masing-masing KENDARAAN dalam sebulan. Perhitungan Ketersediaan Fisik (PA) tersebut adalah sebagai berikut: Physical Availability (PA) % =

(4)

Halaman4dari5

Adendum B – PerjanjianPelaksanaanSewaMenyewaSaranaTransportasi

2.

a. Ketentuan pada Pasal 20ayat 2;

b. Ketentuan pada Appendix E ayat 1 point e.

Untukmenambah:

e-mail :

Menjadi

PASAL 20

PEMBERITAHUAN

1. Semua korespondensi yang berkaitan dengan PERJANJIAN dan atau dokumen lainnya dilakukan secara tertulis dengan alamat sebagai berikut:

PIHAK PERTAMA

PT. Bukit Makmur Mandiri Utama The Honey Lady 3rd floor Lot. 301-306 Kawasan CBD Pluit

Jalan Pluit Selatan Raya No. 1, Penjaringan, Jakarta Utara DKI Jakarta Raya 14440

Telepon : +62 21 6613636

Fax : +62 21 6618917 / 6618918

Pic : Wijono, RubyantoKomala, Pauline Keyzia, Haryono

 urusan komersial

urusankomersial

 urusan teknis

urusanteknis

PIHAK KEDUA CV. Karmila Sari Jl. Propinsi RT. 005

Kelurahan Sotek, Kecamatan Penajam Kabupaten Penajam Paser Utara Pic : Hj. Hartiningsih Mobile : +62 81350993643

Email : urusanteknisdankomersial

(5)

Referensi

Dokumen terkait

Penggunaan alat – alat praktikum sebagai media pembelajaran IPA diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD Negeri 02 Ketapang

Analisi efisiensi penggunaan modal kerja pada KUD Makarti periode 2015-2017 berdasarkan rasio aktivitas untuk analisis rasio perputaran persediaan yang menunjukkan perputaran

Jika ditemui kekurangan pembayaran pajak yang dilakukan oleh pihak penjual dan pembeli, maka tanggung jawabnya merupakan tanggung jawab pihak penjual dan pembeli

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 5 ayat (4), Pasal 7 ayat (5), dan Pasal 21 ayat (2) Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 4 Tahun

Berdasarkan fenomena dimana terdapat dua rasio kinerja sosial bank syariah yaitu rasio pembiayaan qardh (QR) dan rasio pelaksanaan fungsi sosial (RFS) yang sejalan dengan teori

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur mendefinisikan sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkelompok

Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke akun aset tetap

Keputusan integrasi dan perpaduan dalam pendidikan di Malaysia boleh dinilai dalam beberapa aspek seperti matlamat menjadikan bahasa Melayu sebagai bahasa pengantar utama,