• Tidak ada hasil yang ditemukan

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR SERVIS BAWAH DALAM BERMAIN BOLA VOLI DENGAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV SDN 2 PRINGSEWU TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR SERVIS BAWAH DALAM BERMAIN BOLA VOLI DENGAN MODIFIKASI ALAT PADA SISWA KELAS IV SDN 2 PRINGSEWU TIMUR"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GERAK DASAR SERVIS BAWAH DALAM BERMAIN BOLA VOLI DENGAN MODIFIKASI

ALAT PADA SISWA KELAS IV SDN 2 PRINGSEWU TIMUR

Oleh TRI SUHANDI

Pendidikan jasmani merupakan suatu proses pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan kebugaran jasmani, mengembangkan keterampilan motorik, pengetahuan dan hidup aktif serta sikap sportif melalui kegiatan pendidikan jasmani. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar gerak dasar servis bawah dalam voli dengan modifikasi alat pada siswa kelas Kelas IV SDN 2 Pringsewu Timur.

Metode yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah metode Penelitian Tindakan Kelas(Class room Action Reserch), dengan Dua siklus, dimana pada setiap siklus menggunakan tindakkan yang berbeda-beda. Siklus pertama dengan penggunaan modifikasi bola plastik serta tali rapia sebagai net dengan ketinggian 1,8 m untuk proses pembelajaran Servis bawah dalam voli, dan siklus kedua dengan penggunaan bola voli yang diganti dengan bola karet dan dan net sesungguhnya setinggi 2 m.

Subyek dalam penelitian ini adalah siswa IV SDN 2 Pringsewu Timur yang berjumlah 30 siswa. Pengumpulan data diambil dari tes berupa pengamatan keterampilan gerak dasar Servis bawah dalam voli yang meliputi posisi awal, posisi persiapan, posisi akhir.

Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan keterampilan gerak dasar Servis bawah dalam voli melalui penggunaan modifikasi alat bantu pada setiap siklusnya, adapun peningkatan pada setiap siklus adalah sebagai berikut siklus pertama sebesar 50,00 %, siklus kedua sebesar 90,00 %.

(2)

✁ ✂ ✄✂☎ ✆✝✞ ✝✟ ✠✂✡✠ ✂ ✝ ✠✆ ☎ ✂ ☎ ✁ ✂ ✝✟✆☛✂ ✠☞✂ ✌✂ ☛✌✆☛✍✞ ✌ ✎✂✏✂✑☞✂✒✂ ☎✎✆☛☎ ✂✞ ✝✎✓✒✂✍✓✒✞☞✆✝✟ ✂ ✝☎✓☞✞✔✞ ✠ ✂✌✞

✂✒✂ ✡✁ ✂ ☞✂ ✌✞✌✏✂✠ ✆✒✂✌✞ ✍✌☞ ✝✕✁☛✞ ✝✟ ✌✆✏ ✡✞☎

✓l✖h

✡☛✞✌ ✑✂ ✝☞✞

✗✘✙✚✛ ✜✚

✗✢✣✤✥✤✚✗✤ ✦✤ ✧✗✤ ★✩✗✪✤✙✤ ★Untuk Mendapatkan Gelar SARJANA PENDIDIKAN

pada

Jurusan Ilmu Pendidikan

Program Studi Pendidikan Jasmani Dan Kesehatan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan

✔✂✠ ✒✡✂ ✌ ✠ ✆ ✟ ☛ ✂ ✝ ☞✂ ✝ ✞✒☎ ✁✆✝☞✞ ☞✞ ✠✂ ✝ ✝✞ ✍✆☛✌✞ ✡✂ ✌ ✒✂☎ ✁ ✝✟

(3)

✬✭ ✮ ✯✮✰ ✱✲✳ ✲✴ ✵✮✶✵ ✮ ✲ ✵✱ ✰ ✮ ✰ ✭ ✬ ✮ ✲✴✱✷✮ ✵✸✮ ✹✮ ✷✹✱✷✺✳ ✹ ✻✮ ✼✮ ✽✸✮ ✾✮ ✰✻✱✷✰ ✮✳ ✲✻✿✾✮✺✿✾ ✳ ✸✱✲✴ ✮ ✲✰✿✸✳ ❀✳ ✵ ✮✹✳

✮✾✮ ✶✭ ✮ ✸✮ ✹✳✹✼ ✮✵ ✱✾✮✹✳ ✺✹✸ ✲❁✭✷✳ ✲✴ ✹✱✼✬ ✶✳✰✬✷

❂ ❃❄ ❅❆❇ ❈❆❉

❊❋●❍

✶✷✳✹✬✽ ✮ ✲✸✳

❀✮✵ ✬ ✾✶✮ ✹ ✵ ✱ ✴✬ ✷✬✮ ✲ ✸✮ ✲ ✳ ✾✰ ✬ ✭✱✲✸✳ ✸✳ ✵✮ ✲ ✬✲✳ ✺✱✷✹✳ ✶✮ ✹ ✾✮✰ ✭✬ ✲✴

(4)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

❑▲▼◆ ▲r ❖ P◗▲❘ ❙ ▲❚ ▲n n❑❯r▲❙❱▲❲ ▲r ❳❯r❨❚s ❩ ▲w▲❬ ❱▲❭ ▲▼❩❪❭▲ ❫ ❪❭❚ ❴❴ ❴❴❴❴ ❴❴ ❖❵ ❑▲▼◆ ▲r❵ P❩ ▲❘ ▲n❛ ❪❜ ❯❭❝ ❯❞ ❯❭❚❚ ▲t n❡❚❞❜▲❙▲n ❴❴❴ ❴❴❴❴ ❴❴❴❴ ❴❴❴❴ ❴❴❴❴ ❴❴❴❴ ❴❴❴❴ ❴❴❴❴ ❴❴❴❴ ❴❴❴❴ ❴❴❴❴ ❴❴ ❖❢ ❑▲▼◆ ▲r❣ P❱❚ ▲❘❤▲▼❩▲t▲❞❘◗ ▲t▲ ✐r▲t▲❳❚sw▲❥▲❘n❛ ❯❞❜▲❦▲t❙ ▲n❧❚❭ ▲❚ ≥◗♠

❜ ▲n♥ ◗♠❑❯r▲❙❱▲❲ ▲r ❳❯r❨❚s ❩▲▲❬w ❱❚ ❲ ❯❚ ▲t p❳❚ ❙❭us ❴ ❴❴❴❴ ❴❴❴❴ ❴❴❴❴ ❴❴ ❵ ❢ ❑▲▼◆ ▲r♦ P❱❚ ▲❘❤▲▼❩▲t▲❞❘◗ ▲t▲ ✐r▲t▲❳❚sw▲❥▲❘n❛ ❯❞❜▲❦▲t❙ ▲n❧❚❭ ▲❚ ≥

(5)

i IV⑥ ↕ ⑧SIL PENELITI⑧N D⑧N PEM➙ ⑧H⑧S⑧N

(6)

ii ➝➞➟ESIMPUL➠N D➠N S➠R➠N

➡➢➤esimpul➥n ➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢ ➦➧ ➨➢➩ ➥r➥n ➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢➢➢ ➢➢ ➦➧ D

FT

R PUST

K

(7)

DA➭TAR TABEL

Tabel Halaman

➯➲ I➳ ➵➸➺➻ ➼ ➽➳ ➸➾ ➽➳ ➽➚➪➸ ➪➶➳ ➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲ ➹ ➯ ➹➲ ➘ ➽➴ ➶➷ ➪t➻➚➶➵➪➬➳ ➶➚➪➵ ➪s ➮➶➵ ➪➚➾ ➽➼➱ ➽➚➶✃ ➶r➶➳❐ ➽r➶➴❒ ➶➵ ➶r ❮ ➽❰ ➪r s Ï ➶➶Ðw

➾ ➶Ñ➶Ò ➽s ➬w➶➚ ➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲ ➹Ó Ó ➲ ➘ ➽➴ ➶➷ ➪t➻➚➶➵➪➬➳ ➶➚➪➵ ➪s ➮➶➵ ➪➚➾ ➽➼➱ ➽➚➶✃ ➶r➶➳❐ ➽r➶➴❒ ➶➵ ➶r ❮ ➽❰ ➪r s Ï ➶➶Ðw

Shooting❮ ➪➴➚us Ô➽➵ ➶tu ➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲ ➹Õ Õ ➲ ➘ ➽➴ ➶➷ ➪t➻➚➶➵➪➬➳ ➶➚➪➵ ➪s ➮➶➵ ➪➚➾ ➽➼➱ ➽➚➶✃ ➶r➶➳❐ ➽r➶➴❒ ➶➵ ➶r ❮ ➽❰ ➪r s Ï ➶➶Ðw

Shooting❮ ➪➴➚us Ô➽Ñ➻ ➶ ➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲➲➲ ➲➲ ➹Ö Ö ➲ ❒➽➵ ➴➺ ➪➷ ➵ ➪➮➶➵ ➪➚➾ ➽➳➽➚➪t➪➶➳Ò ➪➳Ñ➶➴➶➳Ô➽➚➶s ×➾ ÒÔØ ➾ ➽➼➱ ➽➚➶✃ ➶r➶➳

(8)

MENGESAHKAN

1. Tim Penguji

Ketua :ÚÛÜ ÝÞßàá â ãäà ßåæçÝ èß ...

Penguji

Bukan Pembimbing :éàruêulåståää ænt êÝèßæç Ýër ...

2. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

ÚrÝé åÝ ìujäínîäïðäñæç Ýêå òó èÝ ôõ ö÷÷ ø ôùôõ úù ÷øô÷÷ ø

(9)

✁✂RNYATAAN

Bahwa saya yang bertandatangan di bawah ini :

Nama : Tri Suhandi

NPM : 1013118115

Dengan ini menyatakan bahwa skripsi dengan judul Upaya meningkatan Kemampuan Gerak Dasar Servis Bawah Dalam Bermain Bola Voli Dengan Modifikasi Alat Pada Siswa Kelas IV SDN 2 Pringsewu Timur adalah benar-benar hasil karya penulis berdasarkan penelitian yang dilaksanakan pada tanggal 1 sampai dengan 13 Oktober 2012. Skripsi ini bukan hasil plagiat, ataupun hasil karya orang lain.

Demikian pernyataan ini penulis buat dengan sebenar-benarnya, apabila

dikemudian hari terjadi kesalahan, penulis bersedia menerima sanksi akademik

sebagaimana yang berlaku di Universitas Lampung.

Pringsewu, 2012

(10)

✄udul ☎kripsi ✆ ✝✞✟✠✟✡ ☛☞✌ ☞✍✎✟ ✏✎✟ ☞ ✎☛✡ ✟ ✡✞ ✝ ✟ ☞ ✍ ☛✑✟ ✎✒✟☎✟✑☎☛✑ ✓✌ ☎✔✟✕✟✖✒✟✗✟ ✡ ✔☛✑✡ ✟✌☞✔✘ ✗✟✓✘ ✗✌✒☛ ☞✍✟☞

✡✘✒✌ ✙✌✎ ✟☎✌✟✗✟ ✏✞✟✒✟☎✌ ☎✕✟✎☛✗✟☎ ✌✓ ☎✒☞✚✞✑✌☞✍ ☎ ☛✕✝✏✌✡ ✝✑

✛ama ✜ahasiswa ✢ ✣ri ✤uhandi ✛omor ✥okok✜ahasiswa ✢✦✧ ★✦ ✦✩ ✦✦✪

✥rogram✤tudi ✢✥enjaskesrek

✫urusan ✢✬lmu✥endidanik ✭ultasak ✢✮an druuegan✬lmu✥endidikan

✯ ✰✱✲✰TU✳ ✴I

e✶ ✷✸✳✷ ✹✷✺✸ ✻ I✼ ✽✷✾edd✿❀ ✸ ✻ ✾e✽❁ ✿✽ ❁✿ ✻❂

(11)

❑▲▼◆▲❖▲▼▲

(12)

✇khir kata①②lis menuenyadari bahwa sk③ ①aaripsi ini masih jau④kan tetaph diari kpuesemrn sed

ik

it han semarapoga skripsi yang seda inerhani dguna dapat beran bermanfaat bagi kita sem ua⑤✇③⑤mii

Wasalam⑤ualaikum Wr⑥ ⑦⑤

②ringsewu ① ⑧⑨ ⑩ ⑧ ②enulis

(13)

1

❹ ❺ ❻❼ ❽❾❿➀UUA

A❺ ➁ ➂➃ ➂➄ B➅➆ ➂➇➂➈➉➊ ➂➋ ➂➆ ➂➌

Pendidikan merupakan keharusan bagi setiap manusia, baik sebagai makhluk

individu maupun sebagai makhluk sosial. Mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK),

Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) wajib belajar 9 tahun dan

Sekolah Menengah Atas (SMA) bahkan sampai ke-jenjang pendidikan Perguruan

Tinggi (PT). Dengan demikian, pendidikan perlu terus dikerjakan dan

dipertahankan dan keberlangsungannya agar kualitas manusia Indonesia yang

sehat, kuat, terampil dan bermoral dapat terwujud.

Pada kurikulum KTSP sekolah-sekolah diberi wewenang untuk mengembangkan

dan mengelola kurikulum sesuai dengan potensi sekolah, permasalahan sekolah,

dan kebutuhan sekolah namun dalam pengembangan dan pengelolaannya

sekolah-sekolah harus mengacu pada perangkat dokumen KTSP yang di dalamnya

memuat Standar Isi (SI) dan Standar Kompetensi Kelulusan (SKL) yang sudah

ditetapkan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

Di dalam KTSP terdapat komponen yang menyusun struktur dan muatan

kurikulum yang di dalamnya mengatur mata pelajaran yang akan diajarkan kepada

siswa di sekolah. Pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan adalah salah satu

(14)

2

kepada pada siswa dari jenjang sekolah dasar sampai sekolah menengah atas.

Dalam mata pelajaran pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan pelaksanaan

materi pembelajaran dilakukan melalui aktivitas jasmani yang memiliki tujuan

untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, dan

keterampilan sosial. Adapun aspek materi-materi yang diajarkan pada mata

pelajaran pendidikan jasmani di sekolah dapat dikelasifikasikan sebagai berikut:

1). permainan dan olahraga, 2). aktivitas pengembangan, 3). uji diri atau senam,

4). aktivitas ritmik, 5). aktivitas akuatik, 6). aktivitas luar sekolah, 7). kesehatan.

Pada materi permainan dan olahraga, pembelajaran dikembangkan menjadi

beberapa sub materi seperti olahraga tradisional, permainan. eksplorasi gerak,

keterampilan lokomotor non-lokomotor, dan manipulatif, atletik, kasti, rounders,

kippers, tenis meja, tenis lapangan, bulu tangkis, sepak bola, bola voli, dan bola

basket.

Kompetensi Dasar merupakan perincian lebih lanjut dari Standar Kompetensi.

Menurut Depdiknas (2004:18), Kompetensi Dasar adalah pengetahuan, sikap, dan

keterampilan minimal yang harus dikuasai siswa untuk menunjukkan bahwa siswa

tersebut telah menguasai Standar Kompetensi yang telah ditentukan. Materi Pokok

Pendidikan Jasmani adalah materi yang dipelajari oleh siswa, sebagai sarana untuk

mencapai Kompetensi Dasar atau tujuan pembelajaran. Materi Pokok Pendidikan

Jasmani diklasifikasikan menjadi enam aspek, yaitu : 1) Permainan dan olahraga,

2) Aktivitas Pengembangan, 3) Uji diri atau senam, 4) Aktivitas ritmik, 5) Akuatik

(aktivitas air), dan 6) Aktivitas luar sekolah.

Bola voli merupakan salah satu materi pokok permainan bolabesar yang harus

(15)

3

salah satu mata pelelajaran praktik yang diberikan kepada siswa dalam

pelaksanaannya memberikan pengalaman pendidikan gerak bagi siswa,

sebagaimana karakteristiknya bola voli mengandung unsur keterampilan gerak,

yaitu berupa teknik-teknik memainkan bola dalam permainan bola voli.

Tujuan yang harus dicapai oleh setiap siswa harus menguasai keterampilan dalam

melakukan gerak dasar bermain bola voli dengan baik dan benar melalui

pengamatan dan latihan sehingga dapat meningkatkan pengalaman gerak serta

keterampilan dalam bermain bola voli. Materi pokok bola voli untuk kelas VI

terdiri dari beberapa indikator, salah satu di antaranya adalah melakukan gerak

dasar servis di dalam materi ada servis bawah .

Berdasarkan pengamatan dan pengalaman penulis mengajar di SD dapat dikatakan

bahwa penguasaan keterampilan servis bawah bolavoli yang dicapai siswa belum

menunjukkan kemampuan seperti yang diharapkan dalam pembelajaran. Hal

tersebut terlihat masih banyaknya kesalahan-kesalahan yang dilakukan, diantaranya

masih kurangnya koordinasi antara gerakan awal, pelaksanaan dan gerak lanjutan.

Kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh siswa tersebut merupakan hambatan yang

sangat berarti untuk tercapainya hasil belajar servis bawah yang optimal, kurang

sesuai dengan yang diharapkan pada pembelajaran gerak dasar servis bawah dalam

permainan bolavoli siswa kelas IV SDN 2 Pringsewu Timur.

Rata-rata nilai tidak mencapai standar ketuntuasan (KKM) di SDN SDN 2

Pringsewu Timur yaitu 67. Dari 32 siswa kelas IV yang mendapat nilai sama atau

lebih besar dari 67 hanya 8 dari 32 siswa atau sebesar 20%, sedangkan yang belum

(16)

4

atau berhasil dalam mengikuti proses pembelajaran sesuai dengan standar mutu

dalam kurikulum (KTSP) jika mencapai nilai 66 atau lebih kecil dinyatakan belum

tuntas atau remedial jika mendapat nilai kurang dari 67. Diduga pada pembelajaran

gerak dasar servis bawah dalam bermain voli dikarenakan bolavoli mini yang ada

masih terlalu berat dan jumlahnya sangat terbatas hanya ada dua buah di kelas IV

SDN 2 Pringsewu Timur. Dari dugaan di atas penulis mencoba mengatasinya

dengan memodifikasi bola agar lebih ringan dan siswa tidak enggan

melakukannya pada saat pembelajaran berlangsung,di samping itu agar tidak

terlalu banyak yang mengikuti remidial dalam materi gerak dasar servis dalam

bermain bola voli.

Dari permasalahan yang dikemukakan di atas penulis tertarik menindak lanjuti

dengan kajian berupa penelitian kaji tindak dengan judul UpayaMeningkatkan

Kemampuan Gerak Dasar Servis Bawah Dalam Bermain Bolavoli Dengan Alat

Modifikasi Padakelas IV SDN 2 Pringsewu Timur .

. ➎➏➐➑➒➓➔➓→➣↔ ➓↕➣↔➣➙➣➛

Dari latar belakang masalah di atas, beberapa masalah yang dapat diidentifikasi

antara lain : Kurangnya bolavoli yang ada di SDN 2 Pringsewu Timuruntuk

pembelajaran gerak dasar servis bawah dalam bermain bolavoli?

1. Bola voli mini yang digunakan dalam belajar terlalu berat untuk siswa kelas IV.

2. Masih banyak siswa yang takut melakukan gerak dasar servis bawah

(17)

5

➜➝ ➞➟➠➟➡➢➤➥➢➡ ➢➦➢➧

Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas maka

rumusan masalah dalam penelitian ini sebagai berikut :

Apakah Alat Modifikasi bola plastik dan karet dapat meningkatkan

kemampuan gerak dasar Servis bawah dalam bermain bola voli pada siswa

kelas IV SDN 2 Pringsewu Timur .

➨➝ T➟➩➟➢➤➫➭➤➭➦➯➲➯➢➤

Berdasarkan latar belakang, identifikasi, dan rumusan masalah di atas maka

penelitian ini bertujuan untuk :

1. Memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar gerak dasar servis bawah dengan

menggunakan alat modifikasi bola plastik.

2. Memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar gerak dasar servis bawah dengan

menggunakan alat modifikasi bola karet.

➳➝ ➥➢➤➵➢➢➲➫➭➤➭➦➯➲➯➢➤

Jika tujuan diatas tercapai, maka hasil yang di harapkan dapat bermanfaat :

1. Bagi siswa, sebagai upaya meningkatkan hasil belajar gerak dasar servis bawah

bermain bolavoli.

2. Bagi guru Pendidikan Jasmani, merupakan inovasi dari pembelajaran yang

sebelumnya dan meningkatkan rasa percaya diri karena mampu

mengembangkan pengetahuan, pengalaman, strategi, peralatan, dan fasilitas

(18)

6

3. Bagi Program Studi Pendidikan Jasmani FKIP UNILA, sebagai upaya

pengembangan model pembelajaran bagi calon guru.

4. Bagi Kepala Sekolah, sebagai masuakan bagi guru penjas disekolah untuk

(19)

➸➸.➺➸➻➼AA➻➾➽➚➺AA

A➶ ➾➹➘➴ ➹➷➬➮➱➘ B➹✃➱ ❐➱ ➷❒➹➘➴➱❐➱ ➷

Hampir para ahli telah mencoba merumuskan dan membuat tafsirannya tentang

belajar❮ Belajar adalah modifikasi atau memperteguhkan kelakuan melalui

pengalaman❮ Menurut pengertian ini❰ belajar adalah merupakan salah satu proses

suatu kegiatan dan bukan suatu hasil atau hasil atau tujuan❮ Hasil belajar bukan suatu

penguasaan hasil latihan❰ melainkan perubahan prilaku❮

Menurut ÏÐmÑr Hamalik Ò2003Ó Ô ÐÕÑn jÑr ÑÖ ÑlÑ× kÐÕiÑtÑn mÐØmØimÕin kÐÕiÑtÑn

Ø ÐlÑjÑr Ö Ñ n kÐÕiÑÑt mnÐnÕÑjÑr ×ÑÑnyØ ÐÑrmknÑØÑil tÐÑÖrj i kÐÕÑitÑnØ ÐÑljÑr siswÑ . Menurut Husdarta dan Saputra (2002) Mengajar merupakan suatu proses yang

kompleks, guru tidak hanya sekedar menyampaikan informasi kepada siswa saja

tetapi juga guru harus berusaha agar siswa mau belajar. Karena mengajar sebagai

upaya yang disengaja, maka guru terlebih dahulu harus mempersiapkan bahan yang

akan disajikan kepada siswa .

Dalam pengertian luas, belajar dapat diartikan sebagai kegiatan psikofisik menuju ke

perkembangan pribadi seutuhnya. Kemudian dalam arti sempit, belajar

(20)

sebagian kegiatan menuju terbentuknya kepribadian seutuhnyaÙÚelevan dengan ini

maka ada pengertian bahwa belajar adalah pÛnÜÝ ÜÞÜm n pÛß Ûn tÜÞuÜnÙ

à.áeâdãdãäaâåæç èæâã

éÛênêiÜikn Jasmani adalah proses pendidikan yang memanfaatkan aktivitas jasmani

yang direncanakan secara sistematik bertujuan untuk mengembangkan dan

meningkatkan individu secara organikë neuromuskulerë perseptualë kognitifë dan

emosionalë dalam kerangka sistem pendidikan nasionalÙìKurikulum penjaskes

2004íÙ

éendidikan jasmani merupakan pembelajaran yang didesain untuk meningkatkan

kebugaran jasmanië pengetahuanë prilaku hidup yang aktif dan sikap sportif melalui

kegiatan jasmani yang dilaksanakan secara terencanaë bertahapë dan berkelanjutan

agar dapat meningkatkan sikap positif bagi diri sendiri sebagai pelaku dan

menghargai manfaat aktifitas jasmani bagi peningkatan kualitas hidup sehat

seseorang sehingga akan terbentuk jiwa sportif dan gaya hidup yang aktif

ìDepdiknasë 2004: 2íÙ

Menurut Eddy Suparman (2000:1) pendidikan jasmani dan kesehatan adalah mata

pelPelajaran yang merupakan bagian dari pendidikan keseluruhan yang dalam

proses pembelajarannya mengutamakan aktivitas jasmani dan kebiasaan hidup sehat

menuju pada pertumbuhan dengan pengembangan jasmani, mental, sosial dan

(21)

Disinilah pentingnya pendidikan jasmaniî karena menyediakan ruang untuk belajar

menjelajahi lingkungan kemudian mencoba kegiatan yang sesuai minat anak

menggali potensi dirinyaï Melalui pendidikan jasmani anakðanak menemukan

saluran yang tepat untuk memenuhi kebutuhannya akan gerakî menyalurkan energi

yang berlebihan agar tidak mengganggu keseimbangan perilaku dan mental anakî

menanamkan dasarðdasar keterampilan yang berguna dan merangsang

perkembangan yang bersifat menyeluruhî meliputi aspek fisikî mentalî emosiî sosial

dan moralï

ñòóôõ ôö÷øùúû÷üýôö÷þÿ÷ ÷ö

Gerak dasar adalah gerak yang berkembangnya sejalan dengan pertumbuhan dan

tingkat kematanganï Ketermpilan gerak dasar merupakan pola gerak yang menjadi

dasar untuk ketangkasan yang lebih kompleksï✁usli ✂1998✄ membagi tiga gerakan

dasar yang melekat pada individu yaituî 1✄ lokomotorî✂2✄ gerak non lokomotorî✂3✄

manipulatifï✁usli ✂1998✄ mendefinisikan gerak lokomotor adalah gerak yang digunakan untuk memudahkan tubuh dari satu tempat ke tempat lain atau

memproyeksikan tubuh ke atas misalnya: jalan, lompat dan berguling . gerak non

lokomotor adalah keterampilan yang dilakukan tanpa memindahkan tubuh dari

tempatnya, misalnya membungkuk badan, memutar badan, mendorong dan

menarik. Sedangkan gerak manipualtif adalah ketrampilan memainkan suatu proyek

baik yang dilakukan dengan kaki maupun dengan tangan atau bagian tubuh yang

lain.Gerak manipulatif ini bertujuan untuk koordinasi mata-kaki, mata-tangan,

misalnya melempar, menangkap dan menendang.

(22)

Dalam buku peraturan bolavoli internasional tahun 1997✝ permainan bolavoli adalah

olahraga beregu✝ dimaikan dua regu disetiap lapangan dengan dipisahkan oleh net✞

Menurut Amung Ma mun dan Toto subroto dalam Prasetyo (2005:13) Permainan

bolavoli adalah memantul-mantulkan bola sebelum sampai menyentuh lantai, bola

yang dimainkan sebanyak-banyaknya tiga kali pantulan dalam lapangan sendiri

dengan bergantian dengan mengusahakan bola yang dipantulkan tersebut

diseberangkan ke lapangan lawan melewati atas jaring dan masuk sesulit mungkin.

Menurut Soejoedi (1979 : 17), Permainan bolavoli adalah gerakan memvoli bola di

udara hilir mudik di atas jarring/net, dengan maksud dapat menjatuhkan bola di

dalam petak lapangan lawan untuk mencari kemenangan dalam permainan.

Memvoli dan memantulkan bola ke udara harus mempergunakan bagian tubuh

pinggang keatas dengan pantulan yang sempurna.

Tujuan dari pertandingan adalah melewatkan bola diatas net agar dapat jatuh

menyentuh lantai daerah lawan dan mencegah dengan upaya agar hal yang sama

(dilewatkan) tidak menyentuh lantai dalam permainan sendiri. Regu dapat

memainkan tiga kali pantulan untuk mengembalikan bola itu (kecuali dalam

perkenaan block).

Soejoedi (1979:29) menjelaskan teknik-teknik dasar permainan bolavoli, yaitu

meliputi :

1) Teknik passing atas, 2) Teknik passing bawah, 3) Teknik set up (umpan), 4)

Teknik smash, 5) Teknik servis, 6) Teknik block.

(23)

☞ervis dalam permainan bola voli adalah sajian dan serangan pertama terhap lawan

dalam bermain✌☞ejalan dengan kemajuan yang dialami oleh perkembangan

permainan bola voli maka arti servis dalam permainan bola voli juga mengalami

perubahan✍perubahan✌✎ada zaman sekarang ini hendaknya para pembaca mengartikan servis ini tidak lagi sebagai tanda saat dimulainya permainan atau

sekedar menyajikan bola tetapi hendaknya diartikan sebagai suatu serangan yang

pertama kali bagi regu yang melakukan servis.

1) Servis Bawah

✏✑✒a✓✓✔✕✖✗✘✙✙✚: Mula-mula berdiri di petak servis dengan kaki kiri agak lebih ke depan daripada kaki kanan (bagi mereka yang tidak kidal). Pegang bola dengan

tangan kiri. Lambungkan bola ke atas tidak terlalu tinggi pada saat itu pula tangan

kanan ditarik ke bawah belakang. Setelah bola yang dilambungkan tadi berada di

arah depan pelaksana kira-kira setinggi pinggang maka pada saat itu tangan serta

lengan kanan yang lurus siap diayunkan dari arah belakang depan atas untuk

pemukul bola.

✏✑✒✙✓✛ ✙✙✜✓✔✕✒✔✚✙✙✚: Perkenaan bola adalah pada tangan. Telapak tangan menghadap bola dan tangan pada saat itu dalam keadaan ditegangkan agar terjadi

pantulan yang dianggap sempurna. Pada saat perkenaan tangan pada bola

disamping tangan ditegangkan dapat juga ditambah dengan gerakan tangan secara

eksplosif. Disamping cara pemukulan tersebut dapat pula dilakukan dengan cara

yang lain yaitu dengan tangan dalam keadaan menggenggam dengan genggaman

(24)

✢✣✤a✥✦✤✧✣★: ✩etelah memukul bola maka diikuti langkah kaki kanan ke depan

dan terus masuk ke lapangan permainan serta mengambil sikap siap normal✪

Gambar1✪ ✫angkaian Gerak Dasar ✩ervis Bawah Dalam Bola Voli

✬✭ ✮✯✰✣✱✣✤✦ ✲✣ A✳✦✴✵✶✷✸✶✳✦✹✦★✦✺

Di dalam kamus bahasa Indonesia modifikasi adalah pengubahan dan berasal dari

kata ubah yang berarti lain atau beda mengubah dapat diartikan dengan

menjadikan lain dari yang sebelumya sedangkan dari arti pengubahan adalah

proses , perubahan atau cara mengubah, kemudian mengubah dapat juga diartikan

pembaruan. Tidak mengherankan bahwa pada mulanya dalam pembaruan berpokok

pada metode mengajar, bukan karena mengajar itu penting melainkan mengajar itu

bermaksud menimbulkan efek belajar pada siswa yang bertujuan untuk mencapai

tujuan pembelajaran.

Dalam pendidikan pembaruan dapat diartikan suatu upaya sadar yang dilakukan

untuk memperbaiki praktek pendidikan dengan sungguh-sungguh. Pada kamus

besar bahasa Indonesia pengertian dari alat adalah yang dipakai untuk mengerjakan

sesuatu alat merupakan bagian dari fasilitas pendidikan yang digunakan untuk

proses kegiatan belajar mengajar. Oleh sebab itu dengan adanya alat pembelajaran

(25)

kepada siswa✻dengan bertujuan agar mudah dipahami dan dapat dimengerti oleh

peserta didik atau siswa✼

✽usli Lutan ✾ 1998 ✿ Modifikasi adalah perubahan keadaan dapat berupa bentuk✻ isi✻

fungsi✻ cara penggunaan dan manfaat tanpa sepenuhnya menghilangkan aslinya✼

Lutan ✾ 1998 ✿ menerangkan modifikasi dalam mata pel❀elajaran diperlukan dengan

tujuan agar siswa memperoleh kepuasan dan mengikuti pel❀elajaran✻ meningkatkan

kemungkinan keberhasilan dalam berpartisipasi dan siswa dapat melakukan pola

gerak secara benar✼

❁❂cara garis besar tujuan modifikasi adalah :1✿ mengatasi keterbatasan akan sarana

dan prasarana pendidikan jasmani; 2) mendukung pertumbuhan dan perkembangan

peserta didik; 3) mendukung tercapainya tujuan pembelajaran yang efektif; 4)

mengurangi resiko cedera akibat proporsi antara sarana pembelajaran dan kondisi

fisik yang tidak seimbang . ( Lutan, 1997 ).

Menurut Azhar Arsyad ( 2005: 7 ) Media pendidikan memiliki pengertian alat bantu

pada proses belajar baik di dalam maupun di luar kelas. Alat bantu adalah alat yang

digunakan pendidik dalam menyampaikan pendidikan, alat bantu ( peraga ) sangat

penting. Alat tersebut berguna agar bahan pelPelajaran yang disampaikan oleh guru

lebih mudah diterima atau dipahami peserta didik. Dalam proses belajar mengajar

alat peraga dipergunakan dengan tujuan membantu guru agar proses belajar siswa

lebih berhasil dalam proses pembelajaran dan efektif serta efesien .

Dari uraian diatas penulis menyimpulkan bahwa modifikasi alat bermain merupakan

suatu upaya seseorang untuk merubah alat bermain yang sesungguhnya menjadi

(26)

tujuan yang direncanakan sebelumnya dapat dicapai dengan sebaik❃baiknya❄

Modifikasi alat bermain merupakan bagian dari inovasi yang dapat dilakukan dalam

dunia pendidikan❄ Adapun kegiatan inovatif dalam hal ini antara lain pengembangan

dan produksi alat❃alat ❅elajaran❄

Modifikasi alat yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan bola plastik yang relatif lebih ringan dan tidak keras❄ Hal ini dapat

memberikan kemudahan bagi anak dalam usahanya menuju gerak dasar mengoper

bola seperti yang diharapkan❆karena anak dapat mencoba secara berulang❃ulang

melakukan gerakan mengoper bola tanpa ragu dan rasa takut karena sakit yang

ditimbulkan saat mengoper bola❄

. ❈❉❊❋●❍■❉■

Hipotesis adalah dugaan sementara yang harus diuji lagi kebenarannya melalui

penelitian ilmiah❄ ❏erdasarkan teori dan kerangka pikir yang dikemukakan

diatas❆❑aka dapat dirumuskan hipotesis penelitian ini sebagai berikut:

▲▼◆ ❖n n❖l❖t mP◗ ❘fikasi bola karet dan plastik dapat meningkatkan

pembelajaran gerak dasar sevis bawah dalam bermain bolavoli pada ❙iswa

(27)

❯ ❯❯ ❱❲ ❳❨ ❩ ❬❩ ❭❩ ❪❯❫ ❳❴ ❳❭❯ ❨ ❯ ❵❴

❵❱ ❲❛❜❛to ❫❛n❛❝litin

❞❡❢❡❣❣❤❣❤✐❡❥❦❡❧❣❡♠❡❢❡❥♠❡❧♥❡♦♣qr❤s❢t❦❡❧♠t❡♦ t✐❡s❡❡♦❡t❣❤♦✉♣❤✈❦❡s❤❧❡ ❣❤♦✉♣❤❣❤str❡❦❡❧✇❡❦♦✉sr❤ ❧♦q❧♥♣❡❢❡❣❣❤ ❧❤❧♦t❦❡❧❦❤①❤ s❥❡♠q❢❡❧♣❡sq♠t❡♦t r❤❧❤❢q♦q❡❧♦❤s❥❡♣❡r♠t①②❤ ❦ y❡❧♥❡❦❡❧♣q♦❤❢q♦q③❞ ❡❢❡❣❥❡❢ q❧qr❤ ❧❤❢q♦qq❧♥q❧ ❣❤ ❧♥♥t❧❡❦❡❧❣❤♦✉♣❤r❤❧❤❢q♦q❡❧♦q ❧♣❡❦❡❧❦❤❢❡♠④⑤⑥⑦⑧ y❡❧♥❡❦❡❧♣q❢❡❦♠❡❧❡❦❡❧ r❡♣❡⑨q♠⑩❡❶❷⑨❞❸❹⑤sq❧♥ ♠❤⑩t⑥q❣ts③

⑤❤❧❤❢q♦q❡❧♦q ❧♣❡❦❡❧❡♣❡❢❡❥♠❡❢❡❥♠❡♦ t♠♦ s❡♦❤♥qr❤❣❤✐❡❥❡❧❣❡♠❡❢❡❥ y❡❧♥

❣❤❣❡❧✇❡❡♦❦❡❧♦q❧♣❡❦❡❧ y❡❧♥❧❡♦❡y ♣❡❢❡❣①❤ ❧♦t❦r s✉♠❤♠ r❤ ❧♥❤❣①❡❧♥❡❧q ❧✉❺ ❡♦q✇

y

❡❧♥"di coba sambil berjalan " dalam mendeteksi dan memecahkan masalah. Arikunto (1998 : 82).

Jadi jenis penelitian ini salah satu tindakan yang nyata dimana antara guru dengan

siswa terlibat langsung dalam proses memecahkan masalah dalam penelitian

tersebut. Adapun ciri-ciri sebagai berikut :

1. Praktis dan langsung relevan untuk situasi aktual dalam dunia kerja.

2. Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk memecahkan masalah dan

(28)

❻❼ ❽❾❿➀➁➂➁➀➃➄➅❿➀❿➂❾➆➂➇➀➈➀ ➃➉➆➂➇➀➈➀➃➊➅➈➋ ➆❾➈➀❿ ➌➍➎➍mr➏➐ ➑➍ uurlgn➒➓➔

→➀➣➀ ➃↔↕➆ ❾➈➀ ❿➙➅ ➃➅ ❿❾➇ ❾➀ ➃➛ ❾➃➜➀ ➁➀ ➃➝➅ ❿➀➋ ➞ ➟➈ ❾➁ ➂➃➇➠ ➡➢➤➤ ➥ ➦

➔➍retegn gn➍➎➍mr

➧➐ ➒➨➍nree➍➍n n ( Planning ).

❽➀❿➀➄➇➀➩➀➆❾➃❾➆➅➃➅ ❿❾➇ ❾➄➅ ➃➫➅❿➀➋ ➁➀ ➃➇➅➃➇➀ ➃➣➀➆➀➡➄➅➃➣➀➆➀➡➁➀➆➀ ➃➡➜❾➄➀➃➀➡ ➠ ❿➅➩➋ ❾➀➆➀➜➀➃➊➀➣➀ ❾➄➀➃➀➇ ❾➃➜➀➁➀➃➇➅➈➋ ➅➊ ➂➇➜❾❿➀ ➁➂➁➀ ➃➡➋➅➈➇➀➆➀➜➀➇➀➩➀➆ ➆➅➈➅ ➃➭➀➃➀➀➃❾➃❾➜❾➆➅➈➋ ❾➀➆➁➀➃➋ ➁➅➃➀➈❾➠➆➅➄➊➅ ❿➀➫➀➈➀➃➡➯➀➋ ❾❿❾➇➀➋➋➀➈➀➃➀

RENCANA

SIKLUS I

OBSERVASI

RENCANA

SIKLUS II

OBSERVASI

TINDAKAN

REFLEKSI I

TINDAKAN

REFLEKSI II

(29)

➲➳➵➸➺➻ ➺➵➼ y➽➵➼➸➾➲➳➚➪➺➻➽➵➶➸➽➵➹➺➼➽➾➵ ➘➴➚➺➷➳➵➺➵ ➴➺➻➷➳➚➳➻➽➷➸➽➴➽ ➷➳➵➼➳➵➽ ➾➲➚➬➘➳ ➘➮➽➘➾➪➴➾➵ ➸➽➻➽➵➱✃➽➸➽➲➳➚➳➵❐➽➵➽➽➵➾➵ ➾➹➺➼➽➸➾➪➽➻ ➘➽➵➽➻➽➵ ➘➾➷➺➪➽➘➾➲➳➪➽➻ ➘➽➵➽➽➵➴➾➵➸➽➻➽➵➲➳➚❒➽➾➻➽➵➺➵ ➴➺➻➷➳➵➼ ➺➹➾➻➳➴➳➚➪➽➻➘➽➵➽➽➵ ➚➽➵❐➽➵➼➽➵➱

❮➱ ❰ÏÐin Ðkn ( ActionÑ

Ò➾➵ ➸➽➻➽➵➽ ➸➽➪➽➮➲➳➪➽➻ ➘➽➽➵ y➽➵➼➷➳➚ ➺➲➽➻➽➵➾➷➲➪➳ ➷➳➵ ➴➽ ➘➾➽➴➽➺➲➳➵➳➚➽➲➽➵ ➾➘➾➚➽➵❐➽➵➼➽➵➶ y➽➾➴➺➷➳➵➼➳➵➽➻➽➵➴➾➵ ➸➽➻➽➵➸➾➻➳➪➽➘➱

ÓÔ ÕÖ××srÐrvsi

Observasi adalah kegiatan pengamatan yang dilakukan oleh pengamat

suatu tindakan.

ØÔ Ù×Ú×lsik

Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang

sudah dilakukan.

Dalam penelitian tindakan ada kata tindakan artinya dalam hal ini guru melakukan

sesuatu yaitu untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Dengan kata lain, penelitian

tindakan kelas ini harus menyangkut upaya guru dalam bentuk proses belajar

(30)
(31)

✘✙ ✚✛✜✢✛✣✤✥✦✢✧✦★✦✩✦✪✫✦★✪✬✪✦ ✩✥✣✦✢✥✦✤✛✫✦✭✦ ✥✢✛★✭✭✦ ★✪✥★✛✪ y✦★✭✮ ✥✥✧✦✪✧✦★✦★✪✦✣✦ ✮ ✬✦✪✥✦★✭✮✛★✭✦ ★✪✥★✭✭✥★✛✪✯✰✱✲✜✛✪✛✣✙

✳✙ ✚✛ ✜✢✛ ✣✤✥✦✢✧✦ ★✥★✤✪ ✣✬✜✛ ★✬★✪✬✧✴✫ ✤✛✣✵✦✤✥/pengamatan proses pembelajaran dan alat untuk dokumentasi seperti kamera.

5. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus pertama.

✶✷ ✸✹✺inkn

1. Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 2 syaf.

2. Kemudian siswa diberikan penjelasan tentang bentuk pembelajaran yang akan

dilakukan pada siklus pertama, yaitu posisi dari sikap awalan, pelaksanaan dan

sikap akhir.

3. Sebelumnya siswa di berikan contoh rangkaian gerak servis bawah yang benar,

dari mulai sikap persiapan, pelaksanaan, dan sikap akhir dengan menggunakan

modifikasi bola plastik dan alat bantu tali rapia pengganti net yang diikatkan antara

dua tiang.

4. Diberikan pengulangan gerak dasar servis bawah secara berurutan.

5. Kegiatan tindakan dilakukan selama 1 minggu untuk 3 kali pertemuan, setelah

2-3 kali pertemuan pada minggu berikutnya diadakan penilaian.

c . Observasi :

Setelah tindakan dilakukan, diamati, dikoreksi dan diberi waktu pengulangan

kemudian dinilai atau di evaluasi oleh 3 testor untuk mendapatkan objektifitas

dengan menggunakan instrument yang telah dipersiapkan.

d. Refleksi :

1. Dari data hasil observasi di analisis dan disimpulkan.

(32)

✼✽ ✾lus ik✿❀eu ❁✽ Rencana :

❂❃ ❄❅❆❇❈❉❊❈❆y ❋❊❅❆ ❈●❇❍ ❉ ❅■❏❅❑❈▲❈●❈❆/RPP gerak dasar servis bawah.

2. Menyiapkan peralatan untuk proses pembelajaran gerak dasar servis bawah.

3. Menyiapkan alat modifikasi bola karet sebanyak siswa dan alat bantu yang akan

digunakan yaitu net sesungguhnya dengan tinggi 2 meter.

4. Menyiapkan alat untuk dokumentasi ( kamera )

5. Mempersiapkan siswa untuk mengikuti pembelajaran siklus kedua.

b. Tindakan :

1. Siswa dibariskan, dan dibagi menjadi 2 bersyaf.

2. Kemudian siswa diberikan penjelasan tentang bentuk pembelajaran yang akan

dilakukan pada siklus kedua, yaitu posisi dari sikap awalan, pelaksanaan, dan sikap

akhir untuk pelaksanaan rangkaian gerak servis bawah.

3. Sebelumnya siswa di berikan contoh gerak melakukan pembelajaran gerak dasar

servis bawah yang benar, dari mulai sikap persiapan, pelaksanaannya, akhir.

4. Setiap siswa melakukan rangkaian gerak dasar servis bawah berulang sampai

benar-benar menguasai gerakan ini secara berurutan.

c. Observasi :

Setelah tindakan dilakukan, diamati, dikoreksi dan diberi waktu pengulangan

kemudian dinilai atau di evaluasi oleh 3 testor untuk mendapatkan objektifitas

(33)

▼◆ Refleksi : Muhajir dalam Surisman (1997 : 58). Alat untuk mengukur instrumen dalam PTK

(Penelitian Tindakan Kelas ) dikatakan valid bila tindakan itu memegang aplikatif

dan dapat berfungsi untuk memecahkan masalah yang di hadapi. Dari pendapat di

atas untuk instrumen tidak perlu lagi di uji coba dan di hitung validitas dan

reliabelitasnya.

Tabel 1. Instrumen Penilaian Psykomotor Servis Bawah

No DESKRIPTOR PENILAIAN

Skor

1 2 3

1 Persiapan:

1. Berdiri di belakang garis akhir lapangan

2. Posisi kaki salah satunya berada di depan, Kedua lutut ditekuk

1. 3. Tangan kiri memegang bola, saat pelaksanaan telapak tangan

(34)

s t✉elskn✉✉n

✈✇ ①②③④⑤ ⑥⑦ ⑧ ②⑥④⑨ ⑩ ②❶ ②⑥⑦ ②⑥❷❸❹ ⑩ ②⑩⑤❷❺ ⑥⑦⑦❺✇ ❻ ✇❼② ❹❺⑧⑩②❽⑩❸ ⑥⑦ ②⑥⑧❸ ④❸ ⑩②⑧ ②⑥⑦

❾ ⑧❸③⑤❿❺②⑥②⑤⑥⑧② ⑥y ⑩❸⑥⑦ ② ⑥⑧❸➀②⑥➁②③➀②❺③❸⑥⑦❸⑥②❺④⑨ ⑩ ②❿②❹❺②❹ ②❽ ❾✇➂❸ ❹ ⑧❸⑥②② ⑥④⑨⑩②➀②❿②④②⑦ ❺ ②⑥❷❸ ⑩②➀②⑧ ❷②⑥⑦ ②⑥➃ ②⑥⑦

❿❺⑦ ❸ ⑥⑦ ⑦ ②③ ⑧② ⑥➄❿❺④⑤⑧②✇

➅✇➆❸ ❷❸ ⑩②❽③❸ ③⑤⑧⑤ ⑩④⑨⑩②❺ ⑧⑤ ❷❺❿❸ ⑥⑦ ②⑥③❸ ⑩ ②⑥⑦⑧②❽⑧②⑥⑧②⑧❺⑧❸❿❸➀②⑥

3 Sikap Akhir

➇ ✇ ① ②❹❺③ ②➁⑤ ⑧⑧❸❿②⑩ ②③⑩ ②➀②⑥⑦②⑥➀❸ ❹③ ②❺⑥②⑥ ➈ ➉➊✇➋③④❺ ⑩➁❺⑧②➀➁❺②➀⑥⑨❹③②⑩

**) di Adopsi dari 7 Sukintaka (Buku I Permainan dan Metodik 2004 : 38.)

F. Teknik Analisis Data

Setelah data dikumpulkan melalui tindakan setiap siklusnya, selanjutnya data di

analisis melalui perhitungan kuantitatif.

menggunakan rumus sebagai berikut :

P= 100 % (Subagio 1991 : 107 dalam Surisman 1997)

Keterangan :

P : Prosentase keberhasilan.

f : Jumlah gerakan yang dilakukan dengan benar.

(35)

➌ ➍

➎➏➐ ➑➒➓ ➔ →U➣ ↔↕➙ ↔↕➒ ↔➛↔↕

↔➏ ➐ ➜➝➞ ➟➠➡➢➤ ➥

➦➧➨ ➩➫➭ ➫➨➯ ➫➲➳➫➭ ➵➸➺➧➲ ➧ ➸➵➻ ➵➫➲ ➼➽➫➯➫➭ ➵➽ ➺ ➾ ➸➫➲➩➫➨ ➵➺➧➲➧ ➸➵➻➵➫➲ ➵➲ ➵➫ ➩➫ ➸➫ ➳➚

➪➶ ➹➧➲➘➫➲➺ ➧➲➘ ➘➾➲➫➫➲➽➴➩ ➵➷➵➯ ➫➭ ➵➬➴➸➫➺ ➸➫➭➻➵➯➭➧➨➻➫➻➫ ➸➵➨➫➺➵➫➭➧➬➫➘➫ ➵➲➧ ➻➩➧➲➘➫➲ ➯➧ ➻➵➲➘ ➘➵➫➲➪➼➮➽➾➲➻➾ ➯ ➺ ➨➴➭ ➧ ➭➺ ➧ ➽➬➧➸➫➱➫➨ ➫ ➲ ✃➧➨❐➵➭➬➫❒➫ ➳➩➫ ➸➫➽➺➧➨➽ ➫ ➵➲ ➫➲ ➬➴➸➫❐➴➸➵➩➫➺➫ ➻➽ ➧➽➺ ➧ ➨➬➫➵➯➵➩➫ ➲➽ ➧ ➲➵➲➘➯ ➫ ➻➯ ➫ ➲ ➘➧➨ ➫ ➯ ➩➫ ➭ ➫ ➨ ✃➧➨❐➵➭➬➫❒➫ ➳ ➩➫ ➸➫➽➺➧➨➽ ➫ ➵➲➫➲➬➴➸➫ ❐➴➸➵➺➫➩➫➭ ➵➭❒➫➯➧➸➫➭❮❰✃➹ Ï➍Ð➨➵➲➘➭ ➧❒➾Ñ➵➽ ➾➨➶

(36)

ÕÕ

Ö. ×ØÙ ØÚ

ÛÜÝÞ ßà ßÝá ßâáÜàãä åæ çßâÞ ã ßèßàäßáßÞßåßèÞã ßéæáßâà ßÝßâà Üê ßë ßãê ÜÝã áæèì

íî ïÜå ßÞ ß åßÝ ßëæÝæ åÜâÞãÞ ã áßâéßàä ßâãðäñÞ ãòã áßàãå ÜäêÜçßéßÝ ßâãâãÞßåßè Þã éßÞã á ßâà ÜêßëßãßóæßâáÜÞ ÜåßâÞßçßä åÝñàÜàå Üä ê ÜçßéßÝßâë ÜÝßáÞ ßà ßÝ ôÜÝõã àêßöß÷Þßçßä åÜÝä ßã â ßâêñçßõñçãî

øî ù âèæ áàã àößïÜç ß à úûôüýøþÝãâëàÜöæÿãäæ Ýßë ßÝà Üçßçæê ÜÝæ å ß ß ä Üâã â ëá ßèáßâëÜÝ ßáÞ ßà ßÝôÜÝõã àê ßöß÷Þ ßçßä åÜÝäßã âßâêñçßõñçãî

(37)

✁✂

✄☎✆✝ ☎✞✟✠✡✝☎☛ ☎

☞✌✍✎✏✑✒✌✓✔✕✕✌✖✕✑✖✗✔✘✑✕✌✙✚✛✛✜✙Pendidikan Jasmani✙✢ ✑✣ ✑✒✤✑✥✦✧✍✕✌✣★✔ ✕✙ ✦✌✒✩✧✖ ✕✌✣✤✌✙✪✒✫✏✧✣✪ ✧✬★✌✖ ✑✑✖✭✧✖ ✑✮✑✯✧✍✧✖ ✕✌✕✌✣ ✑✖✙

☞✒✌✣✔✖✤✫✰✎✔ ✘✑✒✱ ✌✬✌✙ ✜✲✲✳✙ Prosedur Peneliti; Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi. ✪✭✴✌✖ ✧✣ ✑✵✌✍✤ ✑✙✢✑✣ ✑✒✤✑✙

☞✒✱✏✑✕✰☞✶✘✑✒✙✜✲✲✲✙ Media PengPelajaran.✪✭✴✑✩✑✷✑✓✌✖ ✕✫✪ ✧✒✱✑✕✑✙✢✑✣✑✒✤✑✙ ✸✑✘✑✮✌✑ Y✫✏✫✕✑✖✎✔ ✘✧✒ ✬✑✖☞✕✑✖ ✮✙✜✲✲✲✙Prinsip-prinsip Pengembangan dan

Modifikasi Cabang Olahraga✙✢✑✣ ✑✒✤ ✑✥✦✧✍✕✌✣✖ ✑✱✦✌✒ ✩✧✖✪ ✧✖ ✕✌✕✌✣ ✑✖✦ ✑✱✑✒ ✕✑✖✗✧✖ ✧✖ ✮✑✘✙

✦ ✧✍✕✌✣✖ ✑✱✙✜✲✲✂✹✜✲✲✺✙Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Standart Kompetensi dan Kompetensi Dasar Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan✙ ✢✑✣ ✑✒✤ ✑✥✦ ✧✍✕✌✣✖ ✑✱✙

✴✫ ✩✌✙✻✜✲✲✂✼✙Buku pendidikan jasmani dan kesehatan SD.✢✑✣ ✑✒✤✑✥✪✭✙✷✽✫✒ ✑☞✖ ✮✣ ✑✱✑ ✪✒ ✑✤ ✑✬✑✙✾✒✽✑✖ ✮✮✑✙

✿✑✬✶✑✘✰☞✬✌✒✙✚✛❀❀✙Media Audio-viisual.✪✭✙ ✷✒ ✑✬✧✕✌✑✙✢✑✣ ✑✒✤✑

(38)

❂❃

❄❅❆❇❈❉❈❊❋●❍■❏❏■❍Permainan Bola Besar (Sepakbola)❍❑❅▲▼◆❖❆P❇▼◆●❈◗❈❘❄ ❙ ❚❘●❯❆P❋●❉❈❋❱❆ P❲▼❇❈❱❈◗▼ ❘■❏❏■❍

❄▼❇❈ P▲●❍■❏❏❂❍Metodologi Penelitian Pendidikan❍❳❈❇❈P❉❈❨❖❱❍❩▼❊●❬❇❋ ❈P❈❍ ❄▼❇●❘❉❈❇❈❍■❏❏❭❍Permainan dan Metodik I❍ ❖❱❪●❘❆❇❈❫●❴❉❈ ❍

❄▼❊❈ P❘❅ ❍❵❛❛❜ ❍Pedoman Pelaksanaan Penelitan Tindakan Kelas.❳❈❇❈P❉❈❨❝●P❞❆ ❘ ❝●❇❉●❡❝❆❴▲●❇❲▼▲ ❍

❄▼P●❋❊❈ ❘❡■❏❏❜ ❍Penilaian Hasil Pembelajaran.❚❘●❯❆ P❋●❉❈❋◆❈❊❴▼ ❘❢❍

(39)

❦❧

Gambar

Tabel 1. Instrumen Penilaian Psykomotor Servis Bawah

Referensi

Dokumen terkait

Then we prove some regularity results, in the sense of Sobolev or H¨older spaces (see Theorems 5, 6), when the coefficients are more regular, as well as the generalization of all

Untuk mengetahui kualitas penguasaan teknik dasar permainan sepakbola anak usia 11-13 tahun di SSB Locomotive dari Kota Bandung dan SSB Panama dari Kota Cimahi, maka

Respon fisiologis saat terjadi halusinasi dengar pada pasien skizofrenia paranoid di Rumah Sakit Jiwa Soedjarwadi Klaten yaitu respon pada individu bervariasi

Provide information for further research regarding with the factors contributing the swearing words used by characters in Blood Father movie2. Provide information on what types of

Penjelasan di atas memiliki makna dengan diadakannya upaya Guru Pendidikan Agama Islam dalam mencegah penyalahgunaan narkoba yang dilakukan melalui pembelajaran

Untuk menyelesaikan permasalahan dalam diagram lingkaran atau diagram batang maka hal pertama yang harus dikuasai adalah bagaimana kita bisa membaca data dalam

Penelitian yang bertujuan untuk, (1) mengevaluasi perbedaan penggunaan mulsa jerami dan pola tanam tumpangsari terhadap pertumbuhan gulma, (2) mengetahui penggunaan mulsa jerami

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan CellsNew dan Handong University’s School of Ocean Sciences kandungan tinta hitam cumi ditemukan dapat membantu melawan