• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR PENGHAMBAT PENYIDIKAN DAN PENUNTUTAN PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA BERAT

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS FAKTOR PENGHAMBAT PENYIDIKAN DAN PENUNTUTAN PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA BERAT"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR PENGHAMBAT

PENYIDIKAN DAN PENUNTUTAN PELANGGARAN HAK ASASI MANUSIA BERAT

Oleh

Alvira Metha Viricia

Indonesia adalah salah satu Negara yang sangat menjunjung tinggi tentang Hak Asasi Manusia hal ini terbukti bahwa , perhatian Pemerintah Republik Indonesia terhadap Hak Asasi Manusia di Indonesia secara konstitusional sudah ada sejak para pendiri Negara ini menyusun Undang-Undang Dasar 1945. Pada dasarnya Pelanggaran Hak Asasi Manusia merupakan pelanggaran terhadap berbagai instrument Nasional seperti kovenan internasional hak sipil dan politik, konvensi anti penyiksaan dan penghukuman atau perlakuan yang kejam, tidak manusiawi dan merendahkan martabat manusia dan deklarasi mengenai perlindungan pada semua orang terhadap kejahatan Hak Asasi Manusia Berat Adapun Permasalahan dalam penelitian ini adalah Apakah faktor-faktor penghambat dalam penyidikan dan penuntutan Pelanggaran Hak Asasi Manusia Berat Bagaimanakah upaya mengatasi faktor-faktor penghambat penyidikan dan penuntutan Pelanggaran Hak Asasi Manusia Berat.

Metode penelitian yang dipakai penulis adalah pendekatan yang digunakan dalam penelitaian ini adalah pendekatan yuridis normatif dan yuridis empiris, sedangkan metode penentuan populasi dan sample adalah menggunakan metode purposive sampling yang dilakakukan dengan cara menentukan subyek dengan tujuan tertentu. Sampel dalam penelitian ini adalah 3 (tiga) orang jaksa di Kejaksaan Agung RI.

Berdasarkan hasil penelitian dapat diketahui bahwa faktor penghambat penanganan HAM berat adalah Lokasi pelanggaran HAM yang berat umumnya terletak jauh dari ibukota, sementara Jaksa yang memahami masalah pelanggaran HAM yang berat umumnya hanya berada di Jakarta, sehingga untuk melakukan pemeriksaan (penyidikan) perkara-perkara pelanggaran HAM yang berat akan terbentur dengan masalah SDM dan pembatasan yang diatur dalam Undang- Undang. Kendala pembatasan ini juga

Alvira Metha Viricia

(2)

penyidikan dan penuntutan adalah Kewenangan dalam proses peyelidikan dan penyidikan harus dilakukan oleh satu lembaga dan adanya peradilan Hak Asasi Manusia di wilayah yang terkena konflik dan untuk menghindari adanya benturan didalam pemeriksaan saksi dalam persidangan adanya, penerapan azas retroaktif dalam penangan kasus pelanggran Hak Asasi Manusia.

Referensi

Dokumen terkait

Untuk indikator yang pertama dapat diketahui bahwa dalam pelaksana- an Kebijakan Larangan Pembukaan Lahan Pertanian Dengan Cara dibakar yang menjadi ukuran dasar

Jumlah skor yang peneliti peroleh dalam melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL adalah 26 dan skor maksimal 36. Dengan demikian persentase

At the same time, Bank Indonesia shared that it may maintain the benchmark rate at 7.5%, this would trigger more selling activity as market will start to

Hasil uji t untuk sampel berpasangan H-0 dan H-14 sebagaimana tertera di Tabe l 2 , nilai p=0,300 (>0,05) sehingga dapat disimpulkan perbedaan yang tidak bermakna rata- rata

Hasil akhir dari analisis multivariat menunjuk- kan bahwa komponen motivasi yang paling berhubungan dengan kinerja perawat dalam pendokumentasian asuhan keperawatan adalah

Ada pengaruh bermakna penyuluhan kesehat- an langsung dan melalui media massa dengan perawatan hipertensi pada usia dewasa di sebuah kelurahan di kota Depok dan

Semakin banyak kapang yang tumbuh pada substrat maka kadar karbohidrat akan semakin menurun, karena kapang Rhizopus oryzae akan mengeluarkan

Istilah pedagang besar ini hanya digunakan pada perantara pedagang yang terkait dengan kegiatan perdagangan besar dan biasanya tidak melayani penjualan eceran kepada