• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik Fisik Dan Nilai Ph Jus Belimbing Yang Disimpan Pada Suhu Kamar Dan Lemari Pendingin

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Karakteristik Fisik Dan Nilai Ph Jus Belimbing Yang Disimpan Pada Suhu Kamar Dan Lemari Pendingin"

Copied!
49
0
0

Teks penuh

(1)

KARAKTERISTIK FISIK DAN NILAI pH JUS BELIMBING

YANG DISIMPAN PADA

SUHU KAMAR DAN LEMARI PENDINGIN

Oleh:

EPI NURAENI LUTPIAH

G 74101022

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

ABSTRAK

EPI NURAENI LUTPIAH. Karakteristik Fisik dan Nilai pH Jus Belimbing yang Disimpan pada Suhu Kamar dan Lemari Pendingin. Dibimbing oleh HANEDI DARMASETIAWAN.

Belimbing banyak dibudidayakan oleh masyarakat, baik sekedar untuk hobi maupun sebagai usaha komersil. Dalam penelitian ini, dipelajari karakteristik jus belimbing berupa kerapatan, viskositas, turbiditas, konduktivitas listrik dan pH yang disimpan pada suhu dan perlakuan penambahan gula dan garam yang berbeda. Perbedaan perlakuan dan lama penyimpanan dianalisis dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Kemudian interaksi antara keduanya diuji dengan menggunakan uji Duncan. Faktor lama penyimpanan mempengaruhi nilai parameter-parameter jus belimbing yang diukur. Nilai kerapatan, konduktivitas listrik, turbiditas dan viskositas jus belimbing semakin besar, sedangkan nilai pH semakin kecil. Jus belimbing yang disimpan pada suhu kamar maupun suhu lemari pendingin dapat mengubah mutu dari jus tersebut. Jus belimbing yang disimpan dalam suhu kamar lebih cepat rusak dan mengalami perubahan fisik (warna, aroma dan rasa) yang nyata sekali. Jus belimbing yang disimpan pada suhu kamar hanya dapat bertahan selama 3 hari penyimpanan. Sedangkan pada lemari pendingin, waktu penyimpanannya bertahan sampai 11 hari. Hasil tersebut tidak memungkinkan lagi bagi konsumen untuk mengkonsumsi jus belimbing.

(3)

KARAKTERISTIK FISIK DAN NILAI pH JUS BELIMBING

YANG DISIMPAN

PADA SUHU KAMAR DAN LEMARI PENDINGIN

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Institut Pertanian Bogor

Oleh:

EPI NURAENI LUTPIAH

G 74101022

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(4)

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI SKRIPSI

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:

Nama : Epi Nuraeni Lutpiah Mahasiswa S1

NRP : G 74101022

demi mengembangkan ilmu pengetahuan, menyetujui bahwa skripsi saya yang

berjudul “

Karakteristik Fisik dan Nilai pH Jus Belimbing yang Disimpan

pada Suhu Kamar dan Lemari Pendingin”

beserta perangkat yang diperlukan

untuk disimpan, dipublikasikan, dan atau diperbanyak dalam bentuk apapun oleh

perpustakan IPB bagi kepentingan akademis.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di: Bogor

Pada tanggal: 12 Desember 2005

Yang menyatakan,

Epi Nuraeni Lutpiah

(5)

Judul : Karakteristik Fisik dan Nilai pH Jus Belimbing yang Disimpan pada Suhu Kamar dan

Lemari Pendingin

Nama : Epi Nuraeni Lutpiah

NRP : G74101022

Menyetujui,

Pembimbing

Ir. Hanedi Darmasetiawan, MS

NIP. 130 367 084

Mengetahui,

Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, MS.

NIP. 131 473 999

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Cianjur pada tangal 23 Maret 1983 sebagai anak tunggal dari pasangan Tjetjep Ahmad Rosadi dan Hj. Lilis Aisyah.

Tahun 2001 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Sukanagara Cianjur dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Penulis memilih program studi Fisika, Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah aktif sebagai staf Departemen Olahraga dan Seni Badan Eksekutif Himpunan Mahasiswa Fisika IPB (BE HIMAFI) periode 2002-2003. Penulis juga pernah menjadi asisten Fisika Dasar dan Fisika Umum tahun 2002-2004. selain itu, penulis juga aktif mengajar, baik pada lembaga ataupun privat. Saat ini penulis masih aktif mengajar pada Pondok Pesantren Ummul Quro Al Islami di Leuwiliang Bogor.

(7)

PRAKATA

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan hanya kepada Allah SWT, kebenaran mutlak alam semesta beserta isinya. Sholawat serta salam semoga tercurah kepad Rasulullah SAW. Dengan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Karakteristik Fisik dan Nilai pH Jus Belimbing yang Disimpan pada Suhu Kamar dan Lemari Pendingin” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains (S.Si) pada Departemen Fisika.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang banyak membantu penulis dalam menyelesaikannya, diantara:

♣ Mamah atas kasih sayang, do’a yang tak terbatas. Semoga Allah membalasnya. Bapak yang sudah tenang ”di sana” semoga mendapat tempat yang mulia di sisi-Nya.

♣ Bapak Ir. Hanedi Darmasetiawan M.S. selaku dosen pembimbing atas kesabaran, keikhlasan dan arahannya dalam membimbing penulis.

♣ Bapak Prof. Dr. M. Saeni, Ibu Ai, Pak Mail, di Laboratorium Kimia Fisik Departemen Kimia IPB.

♣ Ibu Nunung dan Om Eman di Laboratorium Kimia Analitik Departemen Kimia IPB.

♣ Bapak Ir. Irmansyah M. Si dan bapak Jajang Juansah M. Si sebagai penguji atas motivasi, kritikan dan masukan yang telah diberikan.

♣ Bapak M. Nur Indro, M.S. atas masukan, dukungan dan doanya.

♣ Seluruh dosen, staf dan laboran Departemen Fisika IPB.

♣ Aa, Teteh, Yuni, Yupi, Bapak & Mamah Teh Pupa, keluarga Teh Pupa atas do’a dan dukungannya.

♣ Aa ”syukron ala syaqotika wamusaaditika warojaika lii,anta hayaatii, anta ashaabibi

♣ Teh Nur dan keluarga, hatur nuhunnya do’ana...

♣ Coe, Kk, ”TeSi” Buluk, A PamPam, G_Ret, Sigit, Markade, Nda, Ayank, DieDie, mba A’in, ka Sofyan, ”thanks ya atas bantuannya, antum ashaabi alhumam ”.

♣ MAFIA 38 atas kebersamaannya.

♣ MAFIA 36, 37, 39 dan Instek 39.

♣ Keluarga Besar Ummul Quro, Syukron!!

♣ Nope & Gatik “matur nuwon dah ngolahin data V ya”, Aji “thanks buat Digicamnya”, Tyo “I-Mut” atas belimbingnya.

♣ Giwing, Budi dan Ohan, hatur nuhun.

♣ Mba Indri, Mba Oci, Teh Titi dan Devi.

♣ Yogi, Joko, Luki, Tri ”makasih bukunya”

♣ Semua pihak yang ikut berperan dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan baik kritikan, saran maupun koreksi yang sifatnya membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Bogor, September 2005

(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN... i

PRAKATA... ii

DAFTAR ISI... iii

PENDAHULUAN Latar Belakang... 1

Tujuan Penelitian... 1

Manfaat Penelitian... 1

Perumusan Masalah... 1

Hipotesa... 1

TINJAUAN PUSTAKA Asal Usul dan Penyebarannya... 1

Komposisi dan Kegunaan... 1

Morfologi... 1

Syarat Tumbuh... 2

Pendinginan... 2

Kerapatan... 2

Viskositas... 2

Turbiditas... 3

Konduktivitas Listrik... 3

pH... 3

Organoleptik... 3

BAHAN DAN METODE Waktu... 3

Bahan ... 3

Alat... 3

Metode Proses Pembuatan Jus Belimbing... 4

Persiapan Sampel dan Penyimpanan... 4

Karakterisasi Fisik... 4

Penggunaan Alat Pengukuran Kerapatan dengan Piknometer 25 ml... 4

Pengukuran Viskositas dengan Viskometer Pipa Kapiler... 4

Pengukuran Turbiditas dengan 2 100 P Turbidimeter... 5

Pengukuran Konduktivitas Listrik dan pH dengan. OAKLON pH/Con meter... ... 5

Rancangan Percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL)... 5

Model... 5

HASIL DAN PEMBAHASAN Kerapatan... 6

(9)

Turbiditas... ... 7

Konduktivitas Listrik... 7

pH... ... 8

Uji Organoleptik... ... 8

KESIMPULAN DAN SARAN Simpulan... 9

Saran... ... 9

DAFTAR PUSTAKA... 9

(10)

DAFTAR TABEL

No. Halaman

Teks

1. Komposisi Gizi Buah Belimbing... ... 2

2. Skala Hedonik... ... 3

3. Hasil Uji Hedonik... 8

Lampiran 1. Data Kerapatan Hasil Penelitian (g.cm-3) ... 12

2. Data Viskositas Hasil Penelitian (poise) ... 14

3. Data Turbiditas Hasil Penelitian (NTU) ... ... 16

4. Data Konduktivitas Listrik Hasil Penelitian (mS) ... ... 18

5. Data pH Hasil Penelitian... ... 20

6. Rekapitulasi Nilai Rata-rata Karakteristik Fisik dan pH Jus Belimbing... 22

7. Sidik Ragam... 23

8. Hasil Analisis Sidik Ragam untuk Kerapatan... 23

9. Hasil Analisis Sidik Ragam untuk Viskositas... 23

10. Hasil Analisis Sidik Ragam untuk Turbiditas... 24

11. Hasil Analisis Sidik Ragam untuk Konduktivitas Listrik... 24

(11)

KARAKTERISTIK FISIK DAN NILAI pH JUS BELIMBING

YANG DISIMPAN PADA

SUHU KAMAR DAN LEMARI PENDINGIN

Oleh:

EPI NURAENI LUTPIAH

G 74101022

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(12)

ABSTRAK

EPI NURAENI LUTPIAH. Karakteristik Fisik dan Nilai pH Jus Belimbing yang Disimpan pada Suhu Kamar dan Lemari Pendingin. Dibimbing oleh HANEDI DARMASETIAWAN.

Belimbing banyak dibudidayakan oleh masyarakat, baik sekedar untuk hobi maupun sebagai usaha komersil. Dalam penelitian ini, dipelajari karakteristik jus belimbing berupa kerapatan, viskositas, turbiditas, konduktivitas listrik dan pH yang disimpan pada suhu dan perlakuan penambahan gula dan garam yang berbeda. Perbedaan perlakuan dan lama penyimpanan dianalisis dengan menggunakan Rancangan Acak Lengkap. Kemudian interaksi antara keduanya diuji dengan menggunakan uji Duncan. Faktor lama penyimpanan mempengaruhi nilai parameter-parameter jus belimbing yang diukur. Nilai kerapatan, konduktivitas listrik, turbiditas dan viskositas jus belimbing semakin besar, sedangkan nilai pH semakin kecil. Jus belimbing yang disimpan pada suhu kamar maupun suhu lemari pendingin dapat mengubah mutu dari jus tersebut. Jus belimbing yang disimpan dalam suhu kamar lebih cepat rusak dan mengalami perubahan fisik (warna, aroma dan rasa) yang nyata sekali. Jus belimbing yang disimpan pada suhu kamar hanya dapat bertahan selama 3 hari penyimpanan. Sedangkan pada lemari pendingin, waktu penyimpanannya bertahan sampai 11 hari. Hasil tersebut tidak memungkinkan lagi bagi konsumen untuk mengkonsumsi jus belimbing.

(13)

KARAKTERISTIK FISIK DAN NILAI pH JUS BELIMBING

YANG DISIMPAN

PADA SUHU KAMAR DAN LEMARI PENDINGIN

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Institut Pertanian Bogor

Oleh:

EPI NURAENI LUTPIAH

G 74101022

PROGRAM STUDI FISIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(14)

SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI SKRIPSI

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya:

Nama : Epi Nuraeni Lutpiah Mahasiswa S1

NRP : G 74101022

demi mengembangkan ilmu pengetahuan, menyetujui bahwa skripsi saya yang

berjudul “

Karakteristik Fisik dan Nilai pH Jus Belimbing yang Disimpan

pada Suhu Kamar dan Lemari Pendingin”

beserta perangkat yang diperlukan

untuk disimpan, dipublikasikan, dan atau diperbanyak dalam bentuk apapun oleh

perpustakan IPB bagi kepentingan akademis.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di: Bogor

Pada tanggal: 12 Desember 2005

Yang menyatakan,

Epi Nuraeni Lutpiah

(15)

Judul : Karakteristik Fisik dan Nilai pH Jus Belimbing yang Disimpan pada Suhu Kamar dan

Lemari Pendingin

Nama : Epi Nuraeni Lutpiah

NRP : G74101022

Menyetujui,

Pembimbing

Ir. Hanedi Darmasetiawan, MS

NIP. 130 367 084

Mengetahui,

Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, MS.

NIP. 131 473 999

(16)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Cianjur pada tangal 23 Maret 1983 sebagai anak tunggal dari pasangan Tjetjep Ahmad Rosadi dan Hj. Lilis Aisyah.

Tahun 2001 penulis lulus dari SMA Negeri 1 Sukanagara Cianjur dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI). Penulis memilih program studi Fisika, Departemen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam.

Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah aktif sebagai staf Departemen Olahraga dan Seni Badan Eksekutif Himpunan Mahasiswa Fisika IPB (BE HIMAFI) periode 2002-2003. Penulis juga pernah menjadi asisten Fisika Dasar dan Fisika Umum tahun 2002-2004. selain itu, penulis juga aktif mengajar, baik pada lembaga ataupun privat. Saat ini penulis masih aktif mengajar pada Pondok Pesantren Ummul Quro Al Islami di Leuwiliang Bogor.

(17)

PRAKATA

Alhamdulillahirobbil’alamin, puji dan syukur penulis panjatkan hanya kepada Allah SWT, kebenaran mutlak alam semesta beserta isinya. Sholawat serta salam semoga tercurah kepad Rasulullah SAW. Dengan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Karakteristik Fisik dan Nilai pH Jus Belimbing yang Disimpan pada Suhu Kamar dan Lemari Pendingin” sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains (S.Si) pada Departemen Fisika.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang banyak membantu penulis dalam menyelesaikannya, diantara:

♣ Mamah atas kasih sayang, do’a yang tak terbatas. Semoga Allah membalasnya. Bapak yang sudah tenang ”di sana” semoga mendapat tempat yang mulia di sisi-Nya.

♣ Bapak Ir. Hanedi Darmasetiawan M.S. selaku dosen pembimbing atas kesabaran, keikhlasan dan arahannya dalam membimbing penulis.

♣ Bapak Prof. Dr. M. Saeni, Ibu Ai, Pak Mail, di Laboratorium Kimia Fisik Departemen Kimia IPB.

♣ Ibu Nunung dan Om Eman di Laboratorium Kimia Analitik Departemen Kimia IPB.

♣ Bapak Ir. Irmansyah M. Si dan bapak Jajang Juansah M. Si sebagai penguji atas motivasi, kritikan dan masukan yang telah diberikan.

♣ Bapak M. Nur Indro, M.S. atas masukan, dukungan dan doanya.

♣ Seluruh dosen, staf dan laboran Departemen Fisika IPB.

♣ Aa, Teteh, Yuni, Yupi, Bapak & Mamah Teh Pupa, keluarga Teh Pupa atas do’a dan dukungannya.

♣ Aa ”syukron ala syaqotika wamusaaditika warojaika lii,anta hayaatii, anta ashaabibi

♣ Teh Nur dan keluarga, hatur nuhunnya do’ana...

♣ Coe, Kk, ”TeSi” Buluk, A PamPam, G_Ret, Sigit, Markade, Nda, Ayank, DieDie, mba A’in, ka Sofyan, ”thanks ya atas bantuannya, antum ashaabi alhumam ”.

♣ MAFIA 38 atas kebersamaannya.

♣ MAFIA 36, 37, 39 dan Instek 39.

♣ Keluarga Besar Ummul Quro, Syukron!!

♣ Nope & Gatik “matur nuwon dah ngolahin data V ya”, Aji “thanks buat Digicamnya”, Tyo “I-Mut” atas belimbingnya.

♣ Giwing, Budi dan Ohan, hatur nuhun.

♣ Mba Indri, Mba Oci, Teh Titi dan Devi.

♣ Yogi, Joko, Luki, Tri ”makasih bukunya”

♣ Semua pihak yang ikut berperan dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu penulis mengharapkan masukan baik kritikan, saran maupun koreksi yang sifatnya membangun. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Bogor, September 2005

(18)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN... i

PRAKATA... ii

DAFTAR ISI... iii

PENDAHULUAN Latar Belakang... 1

Tujuan Penelitian... 1

Manfaat Penelitian... 1

Perumusan Masalah... 1

Hipotesa... 1

TINJAUAN PUSTAKA Asal Usul dan Penyebarannya... 1

Komposisi dan Kegunaan... 1

Morfologi... 1

Syarat Tumbuh... 2

Pendinginan... 2

Kerapatan... 2

Viskositas... 2

Turbiditas... 3

Konduktivitas Listrik... 3

pH... 3

Organoleptik... 3

BAHAN DAN METODE Waktu... 3

Bahan ... 3

Alat... 3

Metode Proses Pembuatan Jus Belimbing... 4

Persiapan Sampel dan Penyimpanan... 4

Karakterisasi Fisik... 4

Penggunaan Alat Pengukuran Kerapatan dengan Piknometer 25 ml... 4

Pengukuran Viskositas dengan Viskometer Pipa Kapiler... 4

Pengukuran Turbiditas dengan 2 100 P Turbidimeter... 5

Pengukuran Konduktivitas Listrik dan pH dengan. OAKLON pH/Con meter... ... 5

Rancangan Percobaan Rancangan Acak Lengkap (RAL)... 5

Model... 5

HASIL DAN PEMBAHASAN Kerapatan... 6

(19)

Turbiditas... ... 7

Konduktivitas Listrik... 7

pH... ... 8

Uji Organoleptik... ... 8

KESIMPULAN DAN SARAN Simpulan... 9

Saran... ... 9

DAFTAR PUSTAKA... 9

(20)

DAFTAR TABEL

No. Halaman

Teks

1. Komposisi Gizi Buah Belimbing... ... 2

2. Skala Hedonik... ... 3

3. Hasil Uji Hedonik... 8

Lampiran 1. Data Kerapatan Hasil Penelitian (g.cm-3) ... 12

2. Data Viskositas Hasil Penelitian (poise) ... 14

3. Data Turbiditas Hasil Penelitian (NTU) ... ... 16

4. Data Konduktivitas Listrik Hasil Penelitian (mS) ... ... 18

5. Data pH Hasil Penelitian... ... 20

6. Rekapitulasi Nilai Rata-rata Karakteristik Fisik dan pH Jus Belimbing... 22

7. Sidik Ragam... 23

8. Hasil Analisis Sidik Ragam untuk Kerapatan... 23

9. Hasil Analisis Sidik Ragam untuk Viskositas... 23

10. Hasil Analisis Sidik Ragam untuk Turbiditas... 24

11. Hasil Analisis Sidik Ragam untuk Konduktivitas Listrik... 24

(21)

DAFTAR GAMBAR

No. Halaman

Teks

1. Buah Belimbing yang Dipotong Melintang... 2

2. Viskometer Pipa Kapiler... ... 5

3. Hubungan antara Kerapatan Jus Belimbing dan Lama Penyimpanan... 6

4. Hubungan antara Viskositas Jus Belimbing dan Lama Penyimpanan... 6

5. Hubungan antara Turbiditas Jus Belimbing dan Lama Penyimpanan... 7

6. Hubungan antara Konduktivitas Listrik Jus Belimbing dan Lama Penyimpanan... 7

7. Hubungan antara pH Jus Belimbing dan Lama Penyimpanan... 8

Lampiran 1. Diagram Alir Penelitian... 25

2. Piknometer 25 ml dan Neraca Analitik... 26

3. Viskometer Pipa Kapiler... 26

4. 2 100 Turbidimeter... 27

5. OAKLON pH/Con meter... 27

6. Jus Belimbing yang Baru Diolah... 28

(22)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Belimbing banyak dibudidayakan oleh masyarakat, baik untuk sekedar hobi maupun sebagai usaha komersil. Hal ini disebabkan belimbing manis memiliki kelebihan yaitu: dapat dibudidayakan di kebun atau perkarangan atau di pot, serta mampu berbuah lebat, cepat berbuah, dan setelah berbuah pertama kali cenderung berbuah lagi secara terus menerus, rasa manisnya bervariasi sesuai dengan jenis dan varietasnya dan kandungan gizinya yang cukup banyak.

Belimbing manis bukan saja dipasarkan di dalam negeri tetapi juga diekspor ke Hongkong, Singapura, negara-negara di Eropa dan Timur Tengah. Buah ini diyakini dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Pada saat masih muda, belimbing manis memiliki kadar tanin yang tinggi, sehingga rasanya ”kelat”.

Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan jus belimbing yang lebih tahan lama berdasarkan hasil karakterisasinya dan diharapkan disukai oleh konsumen serta mempopulerkan jus belimbing.

Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan mendapat cara perlakuan dan pengolahan jus belimbing yang masih layak dikonsumsi.

Perumusan Masalah

Belimbing jika disimpan dalam keadaan segar cenderung akan lebih cepat busuk. Agar dapat dikonsumsi dalam waktu yang lebih lama maka salah satu alternatif adalah dibuat dalam bentuk jus belimbing yang disimpan dalam lemari pendingin baik yang tanpa bahan tambahan maupun yang diberi bahan tambahan. Jus belimbing sangat jarang diperdagangkan jika dibandingkan dengan jus alpukat, apel, mangga dan lain-lain.

Hiopotesa

• Perbedaan bahan tambahan yang diberikan ke dalam jus belimbing yang disimpan dalam lemari pendingin dalam jangka waktu berbeda akan menghasilkan mutu jus yang berbeda.

• Mutu jus yang disimpan didalam lemari pendingin lebih baik dari pada suhu kamar.

TINJAUAN PUSTAKA

Klasifikasi tanaman belimbing manis, dalam sistematika (taksonomi) tumbuhan diklasifikasikan sebagai berikut:

Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyte Sub divisio : Angiospermae Kelas : Dialypetale Ordo : Grainales Famili : Oxalidaceae Genus : Averrhoa

Spesies : Averrhoa carambola L

Varietas (kultivar) belimbing manis yang banyak dibudidayakan oleh para petani antara lain belimbing manis demak, sembiring, bangkok, filipina, paris, dewi, siwalan, wulan, wijaya, taiwan, malaya, penang, malaysia. Varietas ini dapat dibedakan dari warna, bentuk, ukuran, berat dan rasa buahnya serta produktivitas buah per pohon.

Asal Usul dan Penyebarannya

Asal usul belimbing tidak begitu jelas dalam sejarah. Ada yang mengatakan bahwa belimbing berasal dari India, Malaya, Indonesia dan Brazil.

Orang Melayu menyebut belimbing besi atau belimbing segi. Di Cina, buah ini dikenal dengan nama young tao dan orang India menyebutnya dengan nama kamranga. (Anonim 1991).

Komposisi dan Kegunaan

Buah belimbing dapat dijadikan jus. Hasil belimbing yang diolah antara lain: selai, jelly, manisan buah, sirup dan masih banyak lagi (Anonim 1991)

Morfologi

(23)

Tabel 1 Komposisi gizi belimbing.

Kandungan Gizi/100 g buah Jumlah

Energi (cal) 35,00

Protein (g) 0,50

Lemak (g) 0,70

Karbohidrat (g) 7,70

Kalsium (mg) 8,00

Fosfor (mg) 22,00

Serat (g) 0,90

Besi (mg) 0,80

Vitamin A (mg) 18,00

Vitamin B1 (mg) 0,03

Vitamin B2 (mg) 0,02

Vitamin C (mg) 33,00

Niacin (g) 0,40

Sumber: Teknopro Holtikultura 2002.

Gambar 1 Gambar buah belimbing yang dipotong melintang.

Syarat Tumbuh

Belimbing merupakan tumbuhan tropika tanah rendah. Tanaman ini dapat tumbuh dengan baik pada daerah panas dan pada ketinggian 0 m dpl – 500 m dpl. Tumbuhan ini memerlukan curah hujan yang tinggi (bulan basah: 7-10 bulan dan bulan kering:

2-5 bulan). Kedalaman air tanah antara 50 cm-200 cm diatas permukaan tanah, lama

penyinaran minimum 7 jam/hari, tanah lempung berpasir dan berhumus dengan pH 5,5-7,0.

Pendinginan

Suhu rendah di atas suhu pembekuan dan di bawah 15 oC efektif dalam mengurangi laju metabolisme. Menyimpan bahan pangan pada suhu sekitar -2 oC sampai 10 oC diharapkan dapat memperpanjang masa simpan bahan pangan. Hal ini disebabkan pada suhu rendah dapat memperlambat aktivitas metabolisme dan menghambat pertumbuhan mikroba, selain itu juga mencegah terjadinya reaksi-reaksi kimia dan kehilangan kadar air dari bahan pangan.

Kerapatan

Kerapatan benda merupakan sesuatu yang menunjukkan kekompakkan suatu benda. Semakin kompak benda pada volum yang sama massanya akan semakin besar, sehingga kerapatannya semakin besar. Kerapatan dapat dinyatakan sebagai perbandingan massa dengan volum, berdasarkan definisi tersebut maka rumus kerapatan adalah:

V

m

=

ρ

(1)

keterangan:

ñ = kerapatan (kg.m-3) m = massa (kg) V = volum (m3)

Di dalam Dewi, 2003 menyatakan bahwa jika suatu bahan dilarutkan dalam air dan membentuk larutan, maka kerapatannya akan berubah. Kerapatan bervariasi sesuai dengan konsentrasi larutan. Kebanyakan bahan seperti gula dan garam menyebabkan kenaikan kerapatan tetapi kadang-kadang kerapatan juga dapat turun jika dalam larutan terdapat lemak atau alkohol.

Viskositas

Viskositas merupakan sifat suatu cairan yang menunjukan adanya tahanan dalam atau gesekan dalam cairan yang bergerak. Hal ini bisa terjadi pada cairan maupun gas. Dalam cairan, viskositas disebabkan oleh gaya kohesif antar molekulnya. Viskositas semua fluida sangat dipengaruhi oleh suhu, jika suhu naik viskositas gas bertambah dan viskositas cairan berkurang (Sears & Zemansky 1962).

(24)

Turbiditas

Turbiditas dapat disebabkan oleh bahan-bahan tersuspensi yang bervariasi dari ukuran koloid sampai dispersi kasar, tergantung dari derajat turbulensinya (Saeni 1989).

Konduktivitas Listrik

Daya hantar listrik suatu larutan bergantung pada jenis dan konsentrasi ion dalam larutan. Daya hantar listrik berhubungan dengan pergerakan ion dalam larutan, ion yang mudah bergerak mempunyai daya hantar listrik yang besar. (Andriyani 2002).

Daya hantar listrik menunjukkan kemampuan fluida untuk menghantarkan listrik. Konduktivitas larutan sangat bergantung pada konsentrasi ion dan suhu air. Kandungan padatan terlarut juga akan mempengaruhi kenaikan daya hantar listrik. Padatan terlarut tersebut dapat berupa zat organik. Semakin besar nilai daya hantar listrik berarti kemampuan aliran arus listrik semakin kuat (Saeni 1989).

pH

Konsentrasi ion hidrogen yang aktif yang biasa dinyatakan dengan pH sering menentukan jenis mikroba yang tumbuh dalam makanan dan produk yang dihasilkan (Saeni 1989). Setiap mikroba masing-masing mempunyai pH optimun, minimum dan maksimum untuk pertumbuhannya. Bakteri dapat tumbuh paling baik pada pH mendekati netral, tetapi beberapa bakteri menyukai suasana asam dan yang lain dapat tumbuh dengan sedikit asam atau dalam suasana basa (Fardiaz 1989).

Organoleptik

Uji organoleptik terhadap suatu bahan makanan diukur berdasarkan kemampuan organ indera manusia secara langsung. Penilaian yang biasa disebut juga sensory evaluation ini bersifat subjektif. Parameter yang dinilai meliputi penampakan seperti warna buah, flavour atau aroma dan juga tekstur yang dipengaruhi oleh kandungan air dalam sel, faktor genetis maupun varietas buah.

Pengujian organoleptik mempunyai macam-macam cara. Cara pengujian dapat digolongkan dua kelompok yaitu pengujian pembedaan (defference test) dan pengujian pemilihan (preference test). Dalam kelompok uji penerimaan terdapat uji kesukaan (hedonik) (Dewi 1993).

Dalam penelitian organoleptik dikenal ada macam-macam jenis panel. Penggunaan panel-panel ini dapat berbeda tergantung dari tujuannya. Ada lima macam panel yang biasa digunakan dalam penelitian organoleptik diantaranya panel tak terlatih (untrained panel). Panel tidak terlatih ini umumnya untuk menguji kesukaan (preference test).

Tabel 2. Skala Hedonik.

Penerimaan Nilai

Suka 3

Netral 2

Tidak suka 1

Uji rasa ditentukan oleh penambahan gula dan garam yang ditambahkan pada sampel. Pengaruh suhu penyimpanan dapat merubah senyawa-senyawa aromatis, sehingga sampel mengalami perubahan rasa (Winarno 1997). Penentuan mutu bahan makanan bergantung juga pada faktor warna (Winarno 1997). Perubahan warna sampel yang terjadi selama penyimpanan dipengaruhi oleh pembedaan perlakuan. Warna sampel yang berubah dari kuning menjadi coklat disebabkan adanya reaksi senyawa gula dengan udara.

BAHAN DAN METODE

Waktu

Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei sampai Agustus tahun 2005 di Laboratorium Biofisika Departemen Fisika IPB, Laboratorium Kimia Analitik dan Laboratorium Kimia Fisik Departemen Kimia IPB.

Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah belimbing manis, gula pasir, garam dan air.

Alat

(25)

Metode

Proses Pembuatan Jus Belimbing

Langkah-langkah pembuatannya adalah sebagai berikut:

1. Pemilihan buah

Belimbing dipilih yang masih baik, tidak cacat karena pembusukan dan seragam tingkat kematangannya. Pemilihan ini penting agar didapat hasil yang baik.

2. Pencucian

Belimbing dicuci dengan air sampai bersih, agar buah tersebut dijauhkan dari sumber-sumber kotoran mikrobiologis maupun kotoran lain yang tidak diinginkan.

3. Pengupasan

Belimbing dikupas pada bagian tepi-tepi buah untuk menghilangkan bagian yang tidak diperlukan. 4. Pemblenderan

Buah yang dipotong kecil-kecil tersebut dimasukkan ke dalam blender kemudian ditambahkan air dengan perbandingan berat buah belimbing dan air adalah 1:3. Untuk dihancurkan sampai homogen. 5. Penyaringan

Penyaringan dilakukan untuk memisahkan serat dan biji buah belimbing dari sampel.

Persiapan Sampel dan Penyimpanan

Jus belimbing dimasukkan ke dalam botol kaca berwarna coklat. Setelah itu sampel dibedakan menjadi dua yaitu sampel tanpa bahan tambahan sebanyak 2 botol dan sampel dengan bahan tambahan sebanyak 8 botol. Sampel tanpa bahan tambahan adalah jus belimbing murni. Sedangkan sampel dengan bahan tambahan terdiri dari 2 botol sampel yang diberi tambahan gula 10 gram, 2 botol sampel yang diberi tambahan gula 20 gram, 2 botol sampel yang diberi tambahan gula 10 gram dan garam 0,2 gram dan 2 botol sampel diberi tambahan gula 20 gram dan garam 0,2 gram.

Dari 2 botol masing-masing tersebut, yang satu disimpan dalam suhu kamar antara 26 oC – 28 oC dan yang lain disimpan dalam ruang pendingin dengan suhu antara 4 oC – 10 oC.

Karakteristik Fisik

Karakteristik fisik yang diukur adalah kerapatan, viskositas, turbiditas, konduktivitas listrik dan pH. Karakterisasi dilakukan pada hari ke 1, 3, 5, 7, 9, dan 11.

Penggunaan Alat

Pengukuran Kerapatan dengan Piknometer 25 ml

Pertama-tama piknometer 25 ml dibilas dengan alkohol dan dikeringkan dengan menggunakan oven dengan suhu 60 oC atau 70

o

C selama 15 menit. Piknometer kosong ditimbang dengan menggunakan neraca analitik. Setelah itu sampel dimasukkan sampai penuh. Piknometer ditutup hingga air jus keluar, lap dengan tissue kemudian ditimbang lagi. Berat sampel didapatkan dengan cara berat piknometer berisi sampel dikurangi berat piknometer kosong, setelah didapatkan berat sampel masukkan ke dalam rumus massa jenis.

Pengukuran Viskositas dengan Viskometer Pipa Kapiler

Pada pengukuran viskositas, harus dipastikan bahwa viskometer pipa kapiler berada dalam posisi yang tegak. Kemudian ujung pipa kapiler ditutup dan sampel dituangkan pada wadah sampai tanda batas A. Setelah itu sampel dituangkan sebanyak volum tertentu (pada penelitian ini 50 ml) sampai titik B. Tutup ujung pipa kapiler dibuka. Waktu yang diperlukan sampel untuk mengalir dari titik B hingga titik A dicatat. Data waktu ini digunakan untuk mencari nilai viskositas sampel dengan menggunakan persamaan:

=

lt

V

Vl

gYt

r

π

ρ

ρ

π

η

16

8

4 (2) (Darmasetiawan 1978) dimana

ç : Viskositas (poise)

ð : 3,14

r : Jari-jari pipa kapiler (0,18867 cm)

ñ : Kerapatan jus belimbing (g.cm-3) g : Percepatan gravitasi (980 cm.s-2) Y : YA+YB 2=53,4cm

l : Panjang pipa kapiler (50 cm) t : Waktu (sekon)

(26)

Gambar 2. Viskometer Pipa Kapiler

Pengukuran Turbiditas dengan

2 100 P Turbidimeter

Pengukuran turbiditas dimulai dengan mencuci kuvet dengan akuades dan dilap hingga kering. Tombol ON ditekan untuk menyalakan alat. Tombol CAL ditekan untuk mengkalibrasi alat. Kuvet diisi dengan sampel hingga tidak ada udara dalam wadah. Kuvet diletakkan pada tempat kuvet dalam turbidimeter. Tombol READ ditekan untuk mendapatkan nilai turbiditas sampel. Kuvet dicuci kembali untuk memulai pengukuran sampel yang berbeda.

Pengukuran Konduktivitas Listrik dan pH dengan OAKLON pH/Con meter

Pengukuran diawali dengan menekan tombol ON untuk menyalakan alat. Lalu tombol HOLD ditekan untuk melihat layar pengukuran yang akan digunakan. Tombol MODE ditekan untuk memilih parameter pengukuran. Untuk mengukur konduktivitas listrik, pada layar akan muncul tulisan “CON” seda ngkan untuk mengukur pH akan muncul tulisan “pH”. Sebelum digunakan untuk mengukur sampel alat ini dikalibrasi terlebih dahulu dengan cara mencelupkan elektroda ke dalam larutan yang telah diketahui nilai konduktivitas listriknya hingga seluruh bagian elektroda tercelup. Setelah itu tombol CAL ditekan untuk mengkalibrasi alat. Setelah dikalibrasi, elektrode dibersihkan dengan akuades dan dilap bagian luar elektroda dengan tisu. Elektroda dimasukkan ke dalam sampel hingga seluruhnya tercelup lalu ditekan tombol MEAS untuk memulai pengukuran. Tombol ENTER ditekan untuk mendapatkan hasil pengukuran sampel yang digunakan. Tombol OFF ditekan untuk mengakhiri pengukuran dan elektroda dibersihkan kembali setelah selesai digunakan.

Uji Organoleptik

Sistem yang digunakan adalah preferene test (uji kesukaan) dengan menggunakan skala hedonik yang dapat dilihat pada Tabel 2.

Rancangan Percobaan

Rancangan Acak Lengkap (RAL)

Rancangan yang digunakan pada percobaan ini responnya diamati atau diukur beberapa kali dalam jangka waktu tertentu dan setiap subjek menerima perlakuan yang dialokasikan secara acak. Pada pengamatan akan terdapat korelasi di antara respon yang diukur karena pengambilan respon diukur dari subjek yang sama dari waktu ke waktu (Matjik 2002).

Faktor-faktor perlakuan yang digunakan adalah:

•Faktor 1: Kadar (5 taraf)

A1: jus belimbing tanpa bahan tambahan. A2: jus belimbing dengan penambahan gula 10 gram

A3: jus belimbing dengan penambahan gula 20 gram

A4: jus belimbing dengan penambahan gula 10 gram dan garam 0,2 gram

A5: jus belimbing dengan penambahan gula 20 gram dan garam 0,2 gram

•Faktor 2: Hari (8 taraf) B1: hari ke-1

B2: hari ke-3 B3: hari ke-5 B4: hari ke-7 B5: hari ke-9 B6: hari ke-11 B7: hari ke-13 B8: hari ke-15

Model

Model linear untuk rancangan acak lengkap satu faktor adalah

( )j k

( )

ik ijk i

i ijk

Y =µ...+α +ρ +ω + αω +ε (3)

ket:

Yijk = nilai pengamatan pada perlakuan

ke-i, subjek ke-j dan waktu ke-k

ì... = rataan umum

αi = pengaruh perlakuan ke-i

ρj(j) = pengaruh acak dari perlakuan ke-i

subjek ke-j yang menyebar normal (0,

ó2

)

ùk = pengaruh waktu ke-k

(αω)ik = pengaruh interaksi perlakuan ke-i

dan waktu ke-k

åijk = pengaruh acak dari interaksi waktu

dengan perlakuan yang menyebar

normal (0, ó2

(27)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Kerapatan

Pada penelitian ini, kerapatan jus belimbing diperoleh dengan menggunakan persamaan (1).

Data kerapatan jus belimbing hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel Lampiran 1. Hubungan antara kerapatan jus belimbing dan lama penyimpanan dapat dilihat pada Gambar 3.

0. 9800 0. 9900 1. 0000 1. 0100 1. 0200 1. 0300 1. 0400 1. 0500 1. 0600 1. 0700 1. 0800

0 2 4 6 8 10 12

L a m a P e nyim pa na n (H a ri)

K e ra p a ta n ( g /c m

3) SK A1SK A2

SK A3 SK A4 SK A5 LP A1 LP A2 LP A3 LP A4 LP A5

SK: Suhu Kamar LP : Lemari Pendingin

Gambar 3 Hubungan antara Kerapatan Jus Belimbing dan Lama

Penyimpanan

Pada Gambar 3 dapat dilihat bahwa kerapatan jus belimbing pada suhu kamar dan pendingin meningkat selama penyimpanan sampai akhir masa simpan. Pada hari ke-9, nilai kerapatan jus belimbing pada suhu pendingin meningkat. Hal ini karena adanya penambahan gula 20 gram dan garam 0,2 gram yang lebih dominan bereaksi dengan jus belimbing dan udara. Nilai kerapatan jus belimbing yang disimpan pada suhu kamar lebih besar daripada yang disimpan di lemari pendingin sampai hari ketiga hal ini disebabkan oleh peningkatan jumlah mikroba yang terkandung dalam sampel pada suhu kamar lebih cepat. Setelah hari ke-3 nilai kerapatan jus belimbing yang disimpan pada lemari pendingin semakin besar. Hal ini disebabkan oleh partikel-partikel dalam jus belimbing yang disimpan pada lemari pendingin lebih rapat dibandingkan dengan yang disimpan pada suhu kamar sehingga massa jus belimbing di dalam lemari pendingin pada volum yang sama menjadi lebih besar. Nilai kerapatan suatu bahan yang dilarutkan dalam bahan cair bervariasi sesuai konsentrasinya. Hal ini dapat dilihat dari pengaruh penambahan gula dan garam yang berbeda menyebabkan perbedaan nilai kerapatan jus belimbing.

Dari hasil analisis sidik ragam dapat dilihat bahwa faktor perlakuan, lama penyimpanan serta interaksi antara keduanya memberikan pengaruh yang berbeda nyata terhadap kerapatan. Artinya perbedaan perlakuan, lama penyimpanan dan interaksi keduanya menghasilkan kerapatan yang berbeda. Keterangan tersebut dapat dilihat pada Tabel Lampiran 8.

Uji lanjut memperlihatkan bahwa semua perlakuan dan lama penyimpanan berbeda nyata, artinya nilai kerapatan yang didapat dari semua perlakuan dan lama penyimpanan yang diukur berbeda.

Viskositas

Pada penelitian ini, viskositas jus belimbing diperoleh dengan menggunakan persamaan (2). Data viskositas jus belimbing hasil penelitian dapat dilihat dalam Tabel Lampiran 2. Hubungan antara viskositas jus belimbing dan lama penyimpanan dapat dilihat pada Gambar 4.

0.00 0.01 0.02 0.03 0.04 0.05 0.06 0.07 0.08 0.09 0.10

0 2 4 6 8 10 12 Lama Penyimpanan (Hari)

V is k o si ta s ( P o ise

) SK A1SK A2

SK A3 SK A4 SK A5 LP A1 LP A2 LP A3 LP A4 LP A5

SK : Suhu Kamar LP : Lemari Pendingin

Gambar 4 Hubungan antara Viskositas Jus Belimbing dan Lama Penyimpanan

(28)

Dari hasil sidik ragam dapat dilihat bahwa perlakuan, lama penyimpanan serta interaksi antara keduanya berbeda nyata, artinya perbedaan perlakuan, lama penyimpanan dan interaksi keduanya menghasilkan viskositas yang berbeda. Keterangan tersebut dapat dilihat pada Tabel Lampiran 9.

Uji lanjut perlakuan menunjukkan bahwa semua perlakuan dan lama penyimpanan berbeda nyata, artinya bahwa viskositas yang didapat dari semua perlakuan dan lama penyimpanan yang diukur berbeda.

Turbiditas

Data turbiditas jus belimbing dari hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel Lampiran 3. Hubungan antara turbiditas jus belimbing dan lama penyimpanan dapat dilihat pada Gambar 5.

0 500 1000 1500 2000 2500 3000

0 2 4 6 8 10 12

La m a P e nyim pa na n (H a ri)

T ur bi di ta s ( N T U )

SK A 1

SK A 2

SK A 3

SK A 4

SK A 5

L P A 1

L P A 2

L P A 3

L P A 4

L P A 5

SK : Suhu Kamar LP : Lemari Pendingin NTU : Nephelium Turbidity Unit Gambar 5 Hubungan antara Turbiditas

Jus Belimbing dan Lama Penyimpanan

Nilai turbiditas yang bertambah besar dapat disebabkan oleh bahan-bahan tersuspensi yang bervariasi dari ukuran koloid sampai dispersi kasar, perbedaan jenis dan jumlah konsentrasi, serta lama penyimpanan.

Adanya hidrolisis gula dapat menimbulkan turbiditas karena gula-gula yang dihasilkan dari proses hidrolisis bereaksi dengan protein membentuk warna kecoklatan.

Dari hasil analisis sidik ragam dapat dilihat bahwa perlakuan dan interaksi antara perlakuan dan lama penyimpanan berbeda nyata. Sedangkan lama penyimpanan tidak berbeda nyata artinya perbedaan lama penyimpanan menghasilkan turbiditas yang

relatif sama. Keterangan tersebut dapat dilihat pada Tabel Lampiran 10.

Uji lanjut untuk perlakuan menunjukkan bahwa faktor perlakuan berbeda nyata, artinya turbiditas yang didapat dari semua perlakuan tersebut berbeda.

Konduktivitas Listrik

Data konduktivitas listrik jus belimbing yang diperoleh pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel Lampiran 4. Hubungan antara konduktivitas listrik jus belimbing dan lama penyimpanan dapat dilihat pada Gambar 6.

0 5 0 0 1 0 0 0 1 5 0 0 2 0 0 0 2 5 0 0 3 0 0 0

0 2 4 6 8 1 0 1 2

L a m a P e nyim pa na n (H a ri)

K o nduk ti vi ta s L is tr ik ( m

S) SK A 1

SK A 2 SK A 3 SK A 4 SK A 5 L P A 1 L P A 2 L P A 3 L P A 4 L P A 5

SK: Suhu Kamar mS: mili Siemens LP: Lemari Pendingin

Gambar 6 Hubungan antara Konduktivitas Listrik Jus Belimbing dan Lama Penyimpanan

Secara umum konduktivitas listrik jus belimbing meningkat. Hal ini disebabkan oleh adanya pengaruh mikroorganisme dalam jus belimbing. Kenaikan konduktivitas listrik pada hari ke sembilan karena adanya lonjakan perkembangbiakan mikroorganisme. Ada kemungkinan penambahan gula 10 gram tanpa garam merupakan lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan mikroba yang optimum. Munculnya mikroorganisme ini ditandai dengan perubahan aroma yang semakin asam pada jus belimbing. Semakin banyak mikroorganisme yang terkandung dalam jus belimbing maka nilai konduktivitas listrik jus belimbing akan semakin tinggi.

Berdasarkan hasil penelitian, penambahan garam pada jus belimbing menyebabkan nilai konduktivitas listrik menjadi lebih besar karena garam merupakan penghantar listrik yang baik. Nilai konduktivitas listrik yang tinggi dipengaruhi juga oleh nilai total padatan terlarut (Saeni 1989).

(29)

Dari hasil analisis sidik ragam dapat dilihat bahwa perlakuan, lama penyimpanan, serta interaksi antara keduanya berbeda nyata terhadap konduktivitas listrik. Artinya perbedaan perlakuan, lama penyimpanan dan interaksi antara keduanya menghasilkan konduktivitas listrik yang berbeda. Keterangan tersebut dapat dilihat pada Tabel Lampiran 11.

Uji lanjut memperlihatkan bahwa semua perlakuan dan lama penyimpanan berbeda nyata, artinya bahwa nilai konduktivitas listrik yang didapat dari semua perlakuan dan lama penyimpanan yang diukur berbeda.

pH

Data pH jus belimbing hasil penelitian dapat dilihat dalam Tabel Lampiran 5. Hubungan antara turbiditas jus belimbing dan lama penyimpanan dapat dilihat pada Gambar 7. 0 1 2 3 4 5 6

0 2 4 6 8 1 0 1 2

L a m a P e nyim pa n a n (H a ri)

p

H

SK A 1 SK A 2 SK A 3 SK A 4 SK A 5 L P A 1 L P A 2 L P A 3 L P A 4 L P A 5

SK : Suhu Kamar LP : Lemari Pendingin

Gambar 7. Hubungan antara pH Jus Belimbing dan Lama Penyimpanan

Dari hasil penelitian dapat diketahui bahwa nilai pH jus belimbing semakin menurun jika disimpan semakin lama. Hal ini menunjukan bahwa jus belimbing akan semakin asam. Perubahan nilai pH dipengaruhi oleh lama penyimpanan dan perbedaan penambahan zat ke dalam larutan. Perubahan pH karena lama penyimpanan menyebabkan kerusakan jus belimbing yang ditandai dengan rasa jus belimbing yang semakin asam. Kerusakan itu dapat disebabkan oleh adanya reaksi browning secara enzimatik dan non enzimatik. Perubahan pH ini juga dapat disebabkan adanya mikroorganisme. Mikroorganisme yang mungkin tumbuh pada kisaran pH sampel (pH 3 – 6) antara lain khamir (dapat

tumbuh pada pH rendah 2,5 - 8,5) dan kapang (mempunyai pH optimum 5 – 7, tetapi masih dapat tumbuh pada pH 3 – 8,5).

Dari hasil analisis sidik ragam dapat dilihat bahwa perlakuan, lama penyimpanan serta interaksi antara keduanya berbeda nyata, artinya perbedaan perlakuan dan lama penyimpanan dan interaksi keduanya menghasilkan pH yang berbeda. Keterangan tersebut dapat dilihat pada Tabel Lampiran 12. Uji lanjut lama penyimpanan menunjukkan bahwa semua perlakuan dan lama penyimpanan saling berbeda nyata, artinya bahwa pH yang didapat pada semua perlakuan dan lama penyimpanan yang diukur berbeda.

Uji Organoleptik

Hasil uji organoleptik dari panelis tidak terlatih dapat dilihat dalam Tabel 3. Dari uji ini dapat diketehui tingkat kesukaan panelis terhadap jus belimbing.

Tabel 3 Hasil Uji Hedonik

Panelis Parameter Sampel

P1 P2 P3 P4 P5 x

A1 3 3 3 3 3 3 A2 4 4 5 4 4 4 A3 5 5 4 5 6 5 A4 6 7 6 6 5 6

Aroma

A5 7 6 7 7 7 7 A1 3 3 4 3 3 3 A2 5 4 3 4 4 4 A3 4 6 5 5 5 5 A4 6 7 6 6 6 6

Rasa

A5 7 5 7 7 7 7 A1 7 7 7 6 6 7 A2 6 5 6 7 7 6 A3 4 6 5 5 5 5 A4 3 4 3 4 3 3

Warna

A5 5 3 4 3 4 4

x

: Rata-rata
(30)

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Dari hasil penelitian yang dilakukan didapat bahwa parameter kerapatan, viskositas, turbiditas, konduktivitas listrik dan pH memiliki nilai yang berubah terhadap perlakuan , suhu dan lama penyimpanan.

Faktor lama penyimpanan mempengaruhi nilai parameter-parameter jus belimbing yang diukur. Nilai kerapatan, konduktivitas listrik, turbiditas dan viskositas jus belimbing semakin besar, sedangkan nilai pH semakin kecil.

Jus belimbing yang disimpan pada suhu kamar maupun suhu lemari pendingin dapat mengubah mutu dari jus tersebut. Jus yang disimpan dalam suhu kamar mutunya lebih cepat turun artinya lebih cepat rusak yang ditandai dengan perubahan fisik (warna, aroma dan rasa). Jus belimbing yang disimpan pada suhu kamar hanya dapat bertahan selama 3 hari penyimpanan. Sedangkan pada lemari pendingin, lama penyimpanannya bertahan sampai 11 hari. Dalam keadaan itu tidak memungkinkan lagi bagi konsumen untuk mengkonsumsi jus belimbing.

Saran

Untuk mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik, disarankan melakukan penelitian lanjutan pada suhu, lama penyimpanan dan bahan tambahan yang lebih bervariasi. Untuk mengetahui hasil yang lebih cermat perlu dilakukan uji mikrobiologi, gizi dan kimia. Agar jus belimbing lebih tahan lama disarankan menggunakan bahan pengawet.

DAFTAR PUSTAKA

Ali K, Dwiriani CM, Yayuk FB, editor. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi. Jakarta: Penebar Swadaya.

Andriani Y. 2002. Karakterisasi Fisik Sari Buah Jeruk Siem Pontianak pada Suhu Pemanasan Yang Berbeda [Skripsi]. Bogor: IPB.

[Anonim]. 1991. Panduan Pengeluaran Belimbing. Mardi.

Buckle, et al. 1987. Ilmu Pangan. Hadi Purnomo dan Adiono, penerjemah. Universitas Indonesia Press. Jakarta. Terjemahan dari: Food Science.

Darmasetiawan H. 1978. Penuntun Praktikum Fisika Dasar I. Bagian Fisika, Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. ______________, 2005. Bahan Kuliah Fisika

Pangan. Departemen Fisika. FMIPA.IPB Dewi Y. 2002. Pembuatan Alat Ukur

Konduktivitas Termal Bahan Pangan Cair dan Aplikasinya Terhadap Dua Macam Jus Komersil yang Dilakukan Beberapa Karakteristik Fisiknya [Skripsi]. Bogor: IPB.

Dewi DU. 2003. Karakteristik Fisik dan Nilai pH “Cocktail” Buah Pepaya Bangkok dengan Lama Penyimpanan yang Berbeda Pada Suhu Ruang Pendingin [Skripsi]. Bogor: IPB.

Fardiaz S.1989. Mikrobiologi Pangan. Bogor: Bogor: Depdikbud. Dirjen PTPAU Ilmu Hayat. IPB.

Girindra A. 1990. Biokimia 1. Jakarta: PT. Gramedia.

Halliday D, Resnick R. 1997. Fisika. Ed ke-3. Pantur Silaban, Erwin Sucipto, penerjemah. Jakarta: Erlangga. Terjemah dari: Physics. Huntsberger DV, Billingsly PP. 1987. Elements

of Statistica Inference 6th Ed. London: Library of Congress Cataloging in Pabrication Data

Khopkar SM. 1990. Konsep Dasr Kimia Analitik. A. Saptoharjo dan Agus Nurhadi, penerjemah. Universitas Indonesia Press. Jakarta. Terjemahan dari: Basic Concepts of Analytical Chemistry.

Lehninger. 1994. Dasar-Dasar Biokimia Jilid 2. Maggy Thenawidjaya. Alih Bahasa. Jakarta: Erlangga.

Mattjik AA, Sumertajaya IM. 2002. Perancangan Percobaan dengan Aplikasi SAS dan Mini Tab. Bogor: IPB Press. Priyanto G. 1997. Kinetika Perubahan Mutu

Sari Buah Nenas dalam Proses Aseptik. [Tesis] Bogor: Program Pascasarjana, IPB. Saeni, MS. 1989. Kimia Lingkungan. Bogor:

Depdikbud. Dirjen Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Ilmu Hayat. IPB. Sears FW, Zemansky MW. 1962. Fisika untuk

Universitas 1 Mekanika, Panas dan Bunyi (saduran bebas: Ir. Soedarjana dan Drs. Amir Achmad) Bandung: Bina Cipta. Sukarjo. 1997. Kimia Fisika. Jakarta: Rineka

Cipta

(31)

Tim Penulis PS. 2001. 13 Jenis Belimbing Manis: Penanaman dan Usaha Penangkaran. Jakarta: Penebar Swadaya.

Vikaliana R. 2000. Kasus dalam Fisika Pangan tentang Jeruk Nipis pada Suhu dan Lamanya Penyimpanan yang Berbeda [Skripsi]. Bogor. Institut Pertanian Bogor.

Winarno GG, 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Zemansky MW, Dittman RH. 1986. Kalor

(32)

LAMPIRAN

(33)
[image:33.612.128.435.95.676.2]

Tabel Lampiran1 Data Kerapatan Hasil Penelitian (g.cm-3)

Hari Sampel Ulangan Suhu Kamar

(26 oC -28 oC)

Suhu Ruang Pendingin (4 oC -10 oC)

1 0.9938 0.9921

2 0.9931 0.9921

A1

3 0.9931 0.9920

1 1.0016 1.0012

2 1.0014 1.0013

A2

3 1.0014 1.0013

1 1.0096 1.0078

2 1.0096 1.0076

A3

3 1.0095 1.0073

1 1.0048 1.0043

2 1.0054 1.0051

A4

3 1.0053 1.0050

1 1.0063 1.0144

2 1.0063 1.0144

1

A5

3 1.0062 1.0141

1 0.9950 0.9922

2 0.9950 0.9928

A1

3 0.9950 0.9928

1 1.0026 1.0044

2 1.0026 1.0057

A2

3 1.0025 1.0051

1 1.0109 1.0090

2 1.0108 1.0091

A3

3 1.0109 1.0091

1 1.0076 1.0055

2 1.0078 1.0055

A4

3 1.0079 1.0055

1 1.0123 1.0144

2 1.0124 1.0144

3

A5

3 1.0124 1.0144

1 - 0.9935

2 - 0.9934

A1

3 - 0.9932

1 - 1.0060

2 - 1.0060

A2

3 - 1.0060

1 - 1.0134

2 - 1.0135

A3

3 - 1.0135

1 - 1.0074

2 - 1.0074

A4

3 - 1.0074

1 - 1.0152

2 - 1.0149

5

A5

(34)

lanjutan Tabel Lampiran1 Data Kerapatan Hasil Penelitian (g.cm-3)

Hari Sampel Ulangan Suhu Kamar

(26 o

C -28 o

C)

Suhu Ruang Pendingin (4 o

C -10 o

C)

1 - 0.9931

2 - 0.9929

A1

3 - 0.9951

1 - 1.0062

2 - 1.0060

A2

3 - 1.0060

1 - 1.0.141

2 - 1.0143

A3

3 - 1.0143

1 - 1.0077

2 - 1.0077

A4

3 - 1.0077

1 - 1.0163

2 - 1.0164

7

A5

3 - 1.0164

1 - 0.9946

2 - 0.9944

A1

3 - 0.9943

1 - 1.0065

2 - 1.0064

A2

3 - 1.0065

1 - 1.0146

2 - 1.0146

A3

3 - 1.0141

1 - 1.0081

2 - 1.0081

A4

3 - 1.0074

1 - 1.0165

2 - 1.0165

9

A5

3 - 1.0165

1 - 0.9970

2 - 0.9970

A1

3 - 0.9970

1 - 1.0067

2 - 1.0068

A2

3 - 1.0068

1 - 1.0161

2 - 1.0161

A3

3 - 1.0161

1 - 1.0095

2 - 1.0095

A4

3 - 1.0096

1 - 1.2767

2 - 1.2675

11

A5

3 - 1.2675

(35)
[image:35.612.128.433.97.682.2]

Tabel Lampiran 2 Data Viskositas Hasil Penelitian (poise)

Hari Sampel Ulangan Suhu Kamar

(26 oC -28 oC)

Suhu Ruang Pendingin (4 oC -10 oC)

1 0.0410 0.0387

2 0.0411 0.0387

A1

3 0.0410 0.0387

1 0.0459 0.0481

2 0.0459 0.0481

A2

3 0.0459 0.0481

1 0.0575 0.0529

2 0.0575 0.0529

A3

3 0.0575 0.0528

1 0.0506 0.0415

2 0.0506 0.0415

A4

3 0.0506 0.0415

1 0.0530 0.0600

2 0.0530 0.0600

1

A5

3 0.0530 0.0600

1 0.0456 0.0432

2 0.0456 0.0432

A1

3 0.0456 0.0432

1 0.0482 0.0505

2 0.0482 0.0506

A2

3 0.0482 0.0506

1 0.0598 0.0552

2 0.0598 0.0552

A3

3 0.0598 0.0552

1 0.0551 0.0461

2 0.0551 0.0461

A4

3 0.0551 0.0461

1 0.0577 0.0622

2 0.0577 0.0622

3

A5

3 0.0577 0.0622

1 - 0.0478

2 - 0.0478

A1

3 - 0.0477

1 - 0.0528

2 - 0.0528

A2

3 - 0.0528

1 - 0.0577

2 - 0.0577

A3

3 - 0.0577

1 - 0.0507

2 - 0.0507

A4

3 - 0.0507

1 - 0.0645

2 - 0.0645

5

A5

(36)

lanjutan Tabel Lampiran 2 Data Viskositas Hasil Penelitian (poise)

Hari Sampel Ulangan Suhu Kamar

(26 o

C -28 o

C)

Suhu Ruang Pendingin (4 o

C -10 o

C)

1 - 0.0450

2 - 0.0450

A1

3 - 0.0501

1 - 0.0551

2 - 0.0528

A2

3 - 0.0528

1 - 0.0600

2 - 0.0600

A3

3 - 0.0600

1 - 0.0552

2 - 0.0552

A4

3 - 0.0552

1 - 0.0668

2 - 0.0668

7

A5

3 - 0.0668

1 - 0.0522

2 - 0.0522

A1

3 - 0.0522

1 - 0.0573

2 - 0.0573

A2

3 - 0.0573

1 - 0.0622

2 - 0.0622

A3

3 - 0.0600

1 - 0.0574

2 - 0.0574

A4

3 - 0.0507

1 - 0.0690

2 - 0.0690

9

A5

3 - 0.0690

1 - 0.0546

2 - 0.0546

A1

3 - 0.0546

1 - 0.0595

2 - 0.0595

A2

3 - 0.0595

1 - 0.0623

2 - 0.0623

A3

3 - 0.0623

1 - 0.0597

2 - 0.0597

A4

3 - 0.0597

1 - 0.0888

2 - 0.0888

11

A5

(37)
[image:37.612.127.432.107.693.2]

Tabel Lampiran 3 Data Turbiditas Hasil Penelitian (Nephelium Turbidity Unit NTU)

Hari Sampel Ulangan Suhu Kamar

(26 o

C -28 o

C)

Suhu Ruang Pendingin (4 o

C -10 o

C)

1 2420 1576

2 2284 1528

A1

3 2244 1516

1 1908 1588

2 1880 1540

A2

3 1776 1568

1 1900 1568

2 1868 1552

A3

3 1812 1528

1 1608 1596

2 1608 1636

A4

3 1532 1848

1 1464 1318

2 1474 1320

1

A5

3 1454 1306

1 2800 1648

2 2696 1620

A1

3 2692 1552

1 2508 1692

2 2388 1664

A2

3 2488 1612

1 2348 1565

2 2380 1746

A3

3 2376 1798

1 2396 1728

2 2364 1672

A4

3 2228 1736

1 1800 1480

2 1832 1456

3

A5

3 1832 1464

1 - 1660

2 - 1684

A1

3 - 1740

1 - 1600

2 - 1736

A2

3 - 1726

1 - 1772

2 - 1930

A3

3 - 1830

1 - 1978

2 - 1876

A4

3 - 1872

1 - 1688

2 - 1688

5

A5

(38)

lanjutan Tabel Lampiran 3 Data Turbiditas Hasil Penelitian (Nephelium Turbidity Unit NTU)

Hari Sampel Ulangan Suhu Kamar

(26 o

C -28 o

C)

Suhu Ruang Pendingin (4 o

C -10 o

C)

1 - 2052

2 - 1984

A1

3 - 1924

1 - 1968

2 - 1976

A2

3 - 1936

1 - 1920

2 - 1964

A3

3 - 1920

1 - 1988

2 - 2008

A4

3 - 2032

1 - 1764

2 - 1732

7

A5

3 - 1744

1 - 2604

2 - 2372

A1

3 - 2272

1 - 2332

2 - 2216

A2

3 - 2236

1 - 2232

2 - 2232

A3

3 - 2232

1 - 2120

2 - 1980

A4

3 - 2068

1 - 1960

2 - 1948

9

A5

3 - 1968

1 - 2468

2 - 2400

A1

3 - 2332

1 - 2616

2 - 2496

A2

3 - 2464

1 - 2348

2 - 2268

A3

3 - 2280

1 - 2348

2 - 2392

A4

3 - 2364

1 - 2328

2 - 2356

11

A5

(39)
[image:39.612.126.430.109.693.2]

Tabel Lampiran 4 Data Konduktivitas Listrik Hasil Penelitian (mili Siemens/mS)

Hari Sampel Ulangan Suhu Kamar

(26 o

C -28 o

C)

Suhu Ruang Pendingin (4 o

C -10 o

C)

1 1252 1045

2 1241 1032

A1

3 1243 1047

1 1173 973

2 1188 858

A2

3 1207 629

1 1007 664

2 1013 661

A3

3 1014 659

1 2280 1217

2 2330 1193

A4

3 1849 1203

1 1856 1879

2 1154 1482

1

A5

3 1158 1444

1 1303 1169

2 1302 1035

A1

3 1304 1171

1 1260 983

2 1262 936

A2

3 1287 1125

1 1052 539

2 1092 751

A3

3 1133 946

1 2320 1865

2 2410 1527

A4

3 2380 1593

1 2200 1681

2 1980 1707

3

A5

3 1941 1362

1 - 1209

2 - 1213

A1

3 - 1179

1 - 1002

2 - 1063

A2

3 - 1089

1 - 987

2 - 844

A3

3 - 844

1 - 1950

2 - 2190

A4

3 - 2190

1 - 1843

2 - 1840

5

A5

(40)

lanjutan Tabel Lampiran 4 Data Konduktivitas Listrik Hasil Penelitian (mili Siemens/mS)

Hari Sampel Ulangan Suhu Kamar

(26 o

C -28 o

C)

Suhu Ruang Pendingin (4 o

C -10 o

C)

1 - 1231

2 - 1238

A1

3 - 1234

1 - 1084

2 - 1094

A2

3 - 1132

1 - 929

2 - 932

A3

3 - 944

1 - 2260

2 - 2320

A4

3 - 2290

1 - 1772

2 - 2000

7

A5

3 - 1876

1 - 1240

2 - 1249

A1

3 - 1236

1 - 1155

2 - 1169

A2

3 - 1173

1 - 960

2 - 968

A3

3 - 984

1 - 2350

2 - 2380

A4

3 - 2370

1 - 2190

2 - 1987

9

A5

3 - 2160

1 - 1274

2 - 1274

A1

3 - 1272

1 - 2330

2 - 2360

A2

3 - 2370

1 - 1000

2 - 985

A3

3 - 984

1 - 2450

2 - 2400

A4

3 - 2370

1 - 2250

2 - 2220

11

A5

(41)
[image:41.612.128.432.111.692.2]

Tabel Lampiran 5 Data pH Hasil Penelitian

Hari Sampel Ulangan Suhu Kamar

(26 o

C -28 o

C)

Suhu Ruang Pendingin (4 o

C -10 o

C)

1 4.35 5.00

2 4.32 5.00

A1

3 4.33 4.99

1 4.31 4.87

2 4.28 4.86

A2

3 4.28 4.87

1 4.38 4.78

2 4.36 4.76

A3

3 4.35 4.76

1 4.23 4.70

2 4.24 4.71

A4

3 4.24 4.71

1 4.17 4.68

2 4.19 4.68

1

A5

3 4.19 4.68

1 3.76 4.95

2 3.73 4.94

A1

3 3.72 4.91

1 3.33 4.39

2 3.31 4.37

A2

3 3.28 4.37

1 3..39 4.48

2 3.33 4.43

A3

3 3.30 4.45

1 3.30 4.29

2 3.28 4.30

A4

3 3.28 4.31

1 3.38 4.30

2 3.30 4.33

3

A5

3 3.30 4.37

1 - 4.49

2 - 4.48

A1

3 - 4.49

1 - 4.39

2 - 4.37

A2

3 - 4.36

1 - 4.09

2 - 4.07

A3

3 - 4.06

1 - 4.07

2 - 4.11

A4

3 - 4.09

1 - 4.15

2 - 4.14

5

A5

(42)

lanjutan Tabel Lampiran 5 Data pH Hasil Penelitian

Hari Sampel Ulangan Suhu Kamar

(26 o

C -28 o

C)

Suhu Ruang Pendingin (4 o

C -10 o

C)

1 - 4.40

2 - 4.30

A1

3 - 4.30

1 - 4.12

2 - 4.03

A2

3 - 4.10

1 - 4.05

2 - 3.97

A3

3 - 3.96

1 - 4.04

2 - 4.06

A4

3 - 4.04

1 - 4.06

2 - 4.05

7

A5

3 - 4.05

1 - 4.11

2 - 4.06

A1

3 - 4.06

1 - 4.01

2 - 3.98

A2

3 - 3.98

1 - 3.96

2 - 3.93

A3

3 - 3.93

1 - 4.01

2 - 3.99

A4

3 - 4.00

1 - 3.94

2 - 3.91

9

A5

3 - 3.94

1 - 3.58

2 - 3.58

A1

3 - 3.58

1 - 3.46

2 - 3.47

A2

3 - 3.47

1 - 3.54

2 - 3.53

A3

3 - 3.52

1 - 3.64

2 - 3.60

A4

3 - 3.60

1 - 3.54

2 - 3.54

11

A5

(43)

Tabel Lampiran 6 Rekapitulasi Nilai Rata-rata Karakterisasi Fisik dan pH Jus Belimbing

NTU : Nephelium Turbidity Unit mS : mili Siemens

SK : Suhu Kamar (26 oC – 28 oC) LP : Lemari Pendingin (4 oC – 10 oC) Kerapatan

(g.cm-3

)

Viskositas (poise)

Turbiditas (NTU)

Konduktivitas Listrik

mS pH

Hari Sampel

SK LP SK LP SK LP SK LP SK LP

A1 0.9933 0.9921 0.0410 0.0387 2316 1540 1245 1041 4.33 5.00 A2 1.0015 1.0013 0.0459 0.0481 1855 1565 1189 820 4.29 4.87 A3 1.0096 1.0076 0.0575 0.0529 1860 1549 1011 661 4.36 4.77 A4 1.0109 1.0048 0.0598 0.0415 2368 1693 1092 1204 4.24 4.71 1

A5 1.0078 1.0143 0.0530 0.0600 1464 1315 1389 1602 4.18 4.68 A1 0.9950 0.9926 0.0456 0.0432 2729 1607 1303 1125 3.74 4.93 A2 1.0026 1.0051 0.0482 0.0506 2461 1656 1270 1015 3.31 4.38 A3 1.0109 1.0091 0.0598 0.0552 2368 1703 1092 745 3.34 4.45 A4 1.0109 1.0055 0.0598 0.0461 2378 1712 1113 1662 3.29 4.30 3

A5 1.0124 1.0144 0.0577 0.0622 1821 1467 2040 1583 3.33 4.33 A1 - 0.9934 - 0.0478 - 1695 - 1200 - 4.49 A2 - 1.0060 - 0.0528 - 1687 - 1051 - 4.37 A3 - 1.0135 - 0.0577 - 1844 - 892 - 4.07 A4 - 1.0074 - 0.0507 - 1909 - 2110 - 4.09 5

A5 - 1.0150 - 0.0645 - 1687 - 1841 - 4.16 A1 - 0.9937 - 0.0467 - 1987 - 1234 - 4.33 A2 - 1.0061 - 0.0536 - 1960 - 1103 - 4.08 A3 - 1.0142 - 0.0600 - 1935 - 935 - 3.99 A4 - 1.0077 - 0.0552 - 2009 - 2290 - 4.05 7

A5 - 1.0164 - 0.0668 - 1747 - 1883 - 4.05 A1 - 0.9944 - 0.0522 - 2416 - 1242 - 4.08 A2 - 1.0065 - 0.0573 - 2261 - 1166 - 3.99 A3 - 1.0144 - 0.0615 - 2232 - 971 - 3.94 A4 - 1.0079 - 0.0552 - 2056 - 2367 - 4.00 9

A5 - 1.0165 - 0.0690 - 1959 - 2112 - 3.93 A1 - 0.9970 - 0.0546 - 2400 - 1273 - 3.58 A2 - 1.0068 - 0.0595 - 2525 - 2353 - 3.47 A3 - 1.0161 - 0.0623 - 2299 - 990 - 3.53 A4 - 1.0095 - 0.0597 - 2368 - 2407 - 3.61 11

(44)
[image:44.612.126.455.93.215.2] [image:44.612.124.514.262.361.2] [image:44.612.125.512.497.597.2]

Tabel Lampiran 7 Sidik Ragam

Sumber Keragaman Db JK KT F-hit

Perlakuan a-1 JKA KTA KTA / KTG (a)

Galat (Perlakuan) a(r-1) JKG (a) KTG (a)

Hari b-1 JKB KTB KTB / KTG (b)

Galat (Hari) b(r-1) JKG (b) KTG (b)

Perlakuan*Hari (a-1)(b-1) JKAB KTAB KTAB / KTG ©

Galat (Perlakuan*Hari) ab (r-1) JKG © KTG ©

Total abr-1 JKT

Ket : Db : Derajat bebas JK : Jumlah Kuadrat KT: Kuadrat Tengah F-hit : F Hitung

Tabel Lampiran 8 Hasil Analisis Sidik Ragam untuk Kerapatan

Sumber Keragaman Db JK KT F-hit F-tabel Nilai_P

Perlakuan 4 0.04401616 0.01100404 9118.95* 3,8378 <.0001

Galat (Perlakuan) 8 0.00000965 0.00000121

Hari 5 0.03609197 0.00721839 6502.41* 3,3258 <.0001

Galat (Hari) 10 0.0000111 0.00000111

Perlakuan*Hari 20 0.12713889 0.00635694 6382.12* 1,8389 <.0001

Galat (Perlakuan*Hari) 40 0.00003984 0.000001

Total 89 0.20730884

* : Berbeda nyata ( Fhitung > Ftabel)

Tabel Lampiran 9 Hasil Analisis Sidik Ragam untuk Viskositas

Sumber Keragaman Db JK KT F-hit F-tabel Nilai_P

Perlakuan 4 0.00480108 0.00120027 1166.38*

Gambar

Tabel 1 Komposisi gizi belimbing.
Gambar 2. Viskometer Pipa Kapiler
Gambar 4 Hubungan antara Viskositas
Gambar 5 Hubungan antara Turbiditas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Hasil belajar siswa siklus I sebesar 63.5% kategori sangat baik, Siklus II 81.7% kategori sangat baik, sehingga pendekatan realistik dapat meningkatkan pemahaman siswa

Menyimpulkan ciri-ciri terjadinya reaksi kimia berdasarkan terjadinya pembentukan endapan dan gas serta perubahan warna dan suhu?. Memahami ciri-ciri

[r]

Tujuan penulisan laporan ini adalah untuk mendokumentasikan Psysical Schema Data atau pemetaan aliran data yang ada didalam sistem informasi registrasi pasien

menjawab sangat tidak setuju yaitu hanya 3 responden saja atau sebesar 3 %. Banyaknya responden yang menyabab setuju dengan

 Membaca kosa kata dan teks dengan lafal dan nada yang benar sesuai yang dicontohkan guru.  Menjawab pertanyaan yang berhubungan

Saran di bidang kesehatan yang dapat disampaikan kepada Bapak Sanaddin di antaranya terkait kesehatan adalah dengan memberikan masker tambahan untuk Bapak Sanaddin

Kerangka berpikir merupakan gambaran tentang bagaimana sebuah penelitian akan dilaksanakan. Tujuan kerangka berpikir agar seorang peneliti memperoleh gambaran yang jelas