NILAI TOTAL KETIDAKTERATURAN TITIK DARI SUBDIVISI GRAF
BINTANG
UNTUK
≥ 9,
≥ 3
ON THE TOTAL VERTEX IRREGULARITY STRENGTH OF SUBDIVISION
OF STAR
FOR
≥ 9,
≥ 3
Nurfuaidah Suardi
1, Nurdin
2, Hasmawati
21
Matematika Terapan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas
Hasanuddin,
2Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Hasanuddin
Alamat Korespondensi:
Nurfuaidah Suardi
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Hasanuddin
Makassar, 90245
HP : 085696506261
Abstrak
Penelitian ini merupakan pengembangan dari penelitian Siddiqui dkk. yang telah menentukan nilai total ketidakteraturan titik dari subdivisi graf bintang untuk 1 ≤ ≤ 8 dan ≥ 3, namun pencarian subdivisi graf bintang untuk ≥ 9 dan ≥ 3 masih merupakan masalah terbuka. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai total ketidakteraturan titik dari subdivisi graf bintang untuk ≥ 9 dan ≥ 3. Metode penelitian yang digunakan adalah kajian teoritis dengan menentukan batas bawah terbesar dan batas atas terkecil. Batas bawah dianalisis berdasarkan sifat-sifat graf, sedangkan batas atas dianalisis dengan mengkonstruksi fungsi pelabelan total tidak teratur. Hasil penelitian memberikan konstruksi pelabelan total, sedemikan sehingga semua titik pada subdivisi graf bintang mempunyai bobot berbeda. Disimpulkan bahwa nilai total ketidakteraturan titik dari subdivisi graf bintang adalah bilangan bulat terkecil yang lebih besar atau sama dengan sepertiga dari banyaknya titik pada subdivisi graf bintang.
Kata Kunci : Pelabelan total tidak teratur titik, nilai total ketidakteraturan titik, subdivisi graf bintang
Abstract
This research is development from Siddiqui et al.’s research which had determined total vertex irregularity strength of subdivision of star for 1 ≤ ≤ 8 and ≥ 3, but the search of subdivision of star for ≥ 9 and ≥ 3 is still an open problem. This research aimed to determine the total vertex irregularity strength of
subdivision of star for ≥ 9 and ≥ 3. Methods of research is using a theoretical study by determine
lower bound and upper bound. The lower bound was analyzed by characteristic of graph, while the upper bound was analyzed by construct the function irregular total labeling. The result of research gives construction total labeling, such that each vertex of subdivision of star has a distinct weight. The conclusion is the total vertex irregularity strength of subdivision of star is the smallest integer not less than a third of cardinality of the vertex of subdivision of star.
PENDAHULUAN
Pelabelan graf merupakan salah satu topik dalam teori graf yang semakin berkembang,
baik secara teoritis maupun dalam aplikasi. Pelabelan graf didefinisikan sebagai suatu
pemetaan yang memetakan himpunan bagian unsur-unsur dari graf ke suatu himpunan
bilangan (umumnya himpunan bilangan bulat positif atau non-negatif), yang diperkenalkan
oleh Sedláček (1963). Pelabelan dengan domain himpunan titik disebut pelabelan titik,
pelabelan dengan domain himpunan sisi disebut pelabelan sisi, serta pelabelan dengan domain
gabungan himpunan titik dan himpunan sisi disebut pelabelan total (Wallis, 2007).
Salah satu jenis pelabelan pada graf adalah pelabelan tidak teratur. Pelabelan tidak
teratur (irregular labeling) pada graf
didefinisikan sebagai suatu pemetaan yang
memetakan himpunan sisi dari ke himpunan bilangan bulat positif, sedemikian sehingga
semua titik mempunyai bobot yang berbeda (Chartrand dkk., 1988).
Dalam pengembangan pelabelan tidak teratur, Baca dkk., (2007) memperkenalkan
pelabelan tidak teratur yang didasarkan pada pelabelan total, yaitu pelabelan total tidak teratur
titik (vertex irregular total labeling). Pelabelan total tidak teratur titik pada graf
didefinisikan sebagai suatu pemetaan yang memetakan himpunan titik dan sisi dari ke
himpunan bilangan {1,2, . . . , }, sedemikian sehingga semua titik mempunyai bobot yang
berbeda. Bobot titik adalah jumlah label titik dan label sisi yang terkait pada
. Nilai total
ketidakteraturan titik dari
, dinotasikan dengan
( ), adalah bilangan bulat positif terkecil
sedemikian sehingga mempunyai pelabelan
− total tidak teratur titik.
Survei hasil-hasil penelitian tentang nilai total ketidakteraturan dari suatu graf yang
telah diperoleh peneliti lainnya (Gallian, 2013). Bača dkk., (2007) telah memberikan suatu
batas atas nilai total ketidakteraturan titik dari graf pohon dan juga telah menentukan nilai
total ketidakteraturan titik dari graf bintang, yaitu bilangan bulat terkecil yang lebih besar atau
sama dengan setengah dari banyaknya titik pada graf bintang. Anholcer dkk., (2009)
memberikan batas atas yang baru untuk nilai total ketidakteraturan titik pada graf. Nurdin
dkk., (2010) telah memberikan batas bawah nilai total ketidakteraturan titik pada graf
(Teorema 2). Ahmad dkk., (2011) menentukan nilai total ketidakteraturan titik dari graf helm,
graf friendship diperumum, graf flower dan graf web. Untuk beberapa graf pohon tertentu,
Nurdin (2012) menentukan nilai total ketidakteraturan titik dari graf quadtree dan banana
tree.
Subdivisi graf bintang (subdivision of star), dinotasikan
adalah graf yang diperoleh
dari graf bintang dengan menambah
titik pada setiap sisinya. (Siddiqui dkk., 2011).
Siddiqui dkk., (2011) telah menentukan nilai total ketidakteraturan titik dari subdivisi graf
bintang
untuk 1 ≤
≤ 8 dan ≥ 3, namun pencarian subdivisi graf bintang
untuk
≥ 9 dan
≥ 3 masih merupakan masalah terbuka. Dengan demikian, penelitian ini
bertujuan untuk menentukan nilai total ketidakteraturan titik dari subdivisi graf bintang
untuk
≥ 9 dan ≥ 3.
BAHAN DAN METODE
Rancangan Penelitian
Penelitian ini merupakan kajian teoritis dengan menggunakan definisi himpunan titik
dan himpunan sisi, mengkonstruksi suatu pelabelan yakni melabeli semua sisi dan titik graf
dengan angka
1,2, … , , dalam pelabelan tersebut dimungkinkan adanya sisi atau titik yang
mempunyai label sama, menghitung bobot sehingga fungsi bobot berbeda, menunjukkan
adalah label terbesar yang digunakan.
Analisis Data
Metode yang digunakan dalam menentukan nilai total ketidakteraturan titik dari
subdivisi graf bintang, yaitu dengan menentukan batas bawah terbesar dan batas atas terkecil.
Batas bawah dianalisis berdasarkan sifat-sifat graf dan teorema pendukung, sedangkan batas
atas dianalisis dengan mengkonstruksi fungsi pelabelan total tidak teratur.
HASIL PENELITIAN
Teorema 1. Untuk
≥ 9 dan ≥ 3, maka
(
) =
.
dengan konstruksi suatu pelabelan total pada
sebagai berikut:
Misal
,=
(
+ 1 − ) + + 1
3
,
Definisikan label titik dari
sebagai berikut. Untuk 1 ≤ ≤ ,
( ) =
+
+ 1
3
;
,=
⎩
⎪
⎪
⎪
⎨
⎪
⎪
⎪
⎧
+ + 1 − 2
,untuk = 1;
(
− 1) + + 1 −
,−
,untuk
= 2;
(
+ 1 − ) + + 1 −
,−
,untuk 3 ≤ ≤
;
+ 1 −
,untuk
=
+ 1;
dan definisikan label sisi dari
sebagai berikut. Untuk 1 ≤ ≤ ,
,=
+
+ 1
3
;
, ,=
⎩
⎪
⎨
⎪
⎧
+
+ 1
3
untuk = 2;
(
+ 1 − ) + + 1
3
untuk 3 ≤ ≤
+ 1
.
Ilustrasi nilai total ketidakteraturan titik pada graf
dengan
(
) = 26 dapat
dilihat pada Gambar 1 (lampiran).
PEMBAHASAN
Penelitian ini menemukan nilai total ketidakteraturan titik dari subdivisi graf bintang
untuk
≥ 9 dan ≥ 3 sebagai berikut:
Subdivisi graf bintang
memiliki
+
+ 1 titik dan
+ sisi. Graf
memiliki 1 titik berderajat
, titik berderajat 1 dan
titik berderajat 2. Didefinisikan
himpunan titik dan himpunan sisi dari subdivisi graf bintang
yaitu:
(
) = { } ∪
,|1 ≤ ≤ dan 1 ≤ ≤
+ 1 ,
(
) =
,|1 ≤ ≤
∪
, ,|1 ≤ ≤ dan 2 ≤ ≤
+ 1 .
Dalam penelitian ini, batas bawah nilai total ketidakteraturan titik akan ditentukan
dengan menggunakan teorema sebagai berikut:
Teorema 2. Misalkan
adalah suatu graf yang mempunyai
titik berderajat dengan
= , + 1, + 2, … , ∆ dengan dan ∆= ∆( ) masing-masing adalah derajat minimum dan
derajat maksimum titik dari
, maka
( ) ≥ maks
+
+ 1
,
+
+
+ 2
, … ,
+ ∑
∆∆ + 1
.
Untuk membuktikan hasil penelitian (Teorema 1), digunakan teorema 2 sehingga
diperoleh bahwa,
(
) ≥
. Selanjutnya untuk membuktikan bahwa
(
) ≤
, dikonstruksi suatu pelabelan total pada
. Berdasarkan definisi pelabelan total
pada
tersebut, diperoleh bobot titik-titik dari
adalah sebagai berikut:
Fakta 1. Untuk 1 ≤ ≤ ,
( ) = ( ) +
,= (1 + )
+
+ 1
Fakta 2. Untuk 1 ≤ ≤ dan = 1,
,
=
,+
,+
, ,=
+ + 1.
Fakta 3. Untuk 1 ≤ ≤ dan = 2,
,
=
,+
, ,+
, ,= (
− 1) + + 1.
Fakta 4. Untuk 1 ≤ ≤ dan 3 ≤ ≤
,
(
,) =
,=
,+
, ,+
, ,= (
+ 1 − ) + + 1.
Fakta 5. Untuk 1 ≤ ≤ dan =
+ 1,
,
=
,+
, ,= + 1.
Berdasarkan lima fakta tersebut, diperoleh bahwa bobot setiap titik dari
berbeda.
Dengan kata lain, merupakan suatu pelabelan total tidak teratur titik pada
.
Selanjutnya akan ditunjukkan bahwa label terbesar yang digunakan dengan pelabelan
total adalah
. Berdasarkan definisi pelabelan total , diperoleh sebagai berikut:
Fakta 1. ( )
=
.
Fakta 2.
,≤
,≤
.
Fakta 3.
,≤
,≤
.
Fakta 4.
,≤
,≤
,≤
,≤
.
Fakta 5.
,≤
,≤
.
Fakta 6.
,≤
,≤
untuk 1 ≤ ≤
.
Fakta 7.
,=
.
Fakta 8.
, ,=
.
Fakta 9.
, ,≤
, ,≤
, ,≤
, ,≤
.
Fakta 10.
, ,≤
, ,≤
untuk 3 ≤ ≤
.
Dengan demikian, pelabelan total
merupakan pemetaan dari
∪ ke
1,2,3, … ,
. Karena merupakan suatu pelabelan total tidak teratur titik pada
dan label terbesar yang digunakan adalah
. Maka,
(
) ≤
.
KESIMPULAN DAN SARAN
Disimpulkan bahwa nilai total ketidakteraturan titik dari subdivisi graf bintang
untuk
≥ 9 dan
≥ 3 adalah ⌈(
+
+ 1)/3⌉, dengan fungsi pelabelan total yang
dikonstruksi, sedemikan sehingga semua titik pada subdivisi graf bintang
mempunyai
bobot berbeda. Disarankan pada peneliti selanjutnya untuk menentukan nilai total
ketidakteraturan sisi dan titik ( ) dari subdivisi graf bintang
.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. Nurdin, M.Si dan Dr. Hasmawati, M.Si
serta semua pihak yang telah membantu dalam penulisan artikel ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad A., Awan K.M., Javaid I. & Slamin. (2011). Total Vertex Irregularity Strength of
Wheel Related Graphs. Australasian Journal of Combinatorics, 51:147-156.
Anholcer M., Kalkowski M. & Przybylo J. (2009). A New Upper Bound for the Total Vertex
Irregularity Strength of Graphs. Discrete Mathematics, 309:6316-5317.
Bača M., Jendrol' S., Miller M. & Ryan J. (2007). On Irregular Total Labellings. Discrete
Mathematics, 307:1378-1388.
Chartrand G., Jacobson M., Lehel J., Oellermann O., Ruiz S. & Saba F. (1988). Irregular
Network. Congressus Numerantium, 64:187-192.
Gallian J.A. (2013). A Dynamic Survey of Graph Labeling. Electron Journal of
Combinatorics, 16: 191-194.
Nurdin. (2012). On the Total Vertex Irregularity Strengths of Quadtrees and Banana Trees.
Journal of the Indonesian Mathematical Society, 18(1):31-36.
Nurdin, Baskoro E.T., Salman A.N.M. & Gaos N.N. (2010). On the Total Vertex Irregularity
Strength of Trees. Discrete Mathematics, 310:3043-3048.
Sedláček J. (1963). Problem 27, In: Theory of Graphs and Its Applications, Proceedings of
the Symposium Smolenice, 163–167.
Siddiqui M.K. & Afzal D. (2011). On tvs of Subdivision of Star S
n. Australian Journal of
Basic and Applied Sciences, 5(11):2146-2156.
Wallis W.D. (2007). A Beginner’s Guide to Graph Theory, 2
ndedition. Berlin: Birkhäuser
Boston.
LAMPIRAN
Gambar 1. Pelabelan-
total tidak teratur titik pada
26 26 26 26 26 26 26 20 26 19 20 21 17 19 15 16 13 14 10 12 8 9 7 3 5 6 21 26 20 20 21 18 19 15 17 13 14 11 12 8 10 7 4 5 6 22 26 21 20 22 18 19 16 17 13 15 11 12 9 10 8 4 5 6 23 26 21 21 22 18 20 16 17 14 15 11 13 9 10 8 4 6 7 24 26 22 21 22 19 20 16 18 14 15 12 13 9 11 8 5 6 7 25 26 23 21 23 19 20 17 18 14 16 12 13 10 11 9 5 6 7 , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , 26 26 23 22 23 19 21 17 18 15 16 12 14 10 11 9 5 7 8 , , , , , , , , , , , 26 1 1 2 1 2 2 3 2 4 2 4 3 5 3