• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II METODE KARYAWISATA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD. direncanakan guru untuk dialami siswa selama kegiatan belajar mengajar

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II METODE KARYAWISATA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD. direncanakan guru untuk dialami siswa selama kegiatan belajar mengajar"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

METODE KARYAWISATA PADA PEMBELAJARAN IPA DI SD

A. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar

Pembelajaran merupakan kegiatan belajar mengajar ditinjau dari sudut kegiatan siswa berupa pengalaman belajar siswa ( PBS ) yaitu kegiatan siswa yang direncanakan guru untuk dialami siswa selama kegiatan belajar mengajar (Mulyati, 2000 ).

Fungsi pembelajaran IPA di Sekolah Dasar antara lain adalah memberikan pengetahuan tentang lingkungan alam, lingkungan buatan, dan keterkaitan dengan pemanfaatannya bagi kehidupan sehari-hari, mengembangkan keterampilan proses IPA, mengembangkan wawasan, sikap, nilai, dan keterampilan yang berguna untuk meningkatkan kualitas hidup.

Ditinjau dari teori perkembangan kognitif Piaget dalam pembelajaran IPA, anak usia Sekolah Dasar berada pada tahap operasional konkrit, karena itu proses belajar mengajar perlu dihubungkan dengan kejadian sehari-hari yang dekat dengan siswa. Penyajian objek nyata atau gambar diharapkan dapat mendorong siswa merefleksikan hasil kegiatan tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Kurikulum 2004, pembelajaran IPA adalah cara mencari tahu tentang alam secara sistematis untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah.

Nash ( 1963 ) dalam bukunya The Nature of Natural Sciences menyatakan bahwa Sains adalah suatu cara atau metoda untuk mengamati alam. Nash menjelaskan bahwa cara Sains mengamati alam mini bersifat analitis, cermat, dan lengkap serta mengubungkan satu fenomena dengan fenomena lain sehingga

(2)

keseluruhannya membentuk suatu perspektif yang baru tentang objek yang diamatinya itu. Bahwa pengajaran IPA merupakan suatu cara atau metode berfikir diperkuat oleh Einstein yang juga dikutip dalam buku Nash tersebut. Einstein berpendapat bahwa Sains merupakan suatu bentuk upaya yang membuat berbagai pengalaman menjadi suatu system pola berfikir yang logis yaitu berfikir ilmiah.

Ada enam pertimbangan yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan pembelajaran IPA, yaitu:

1. Empat pilar pendidikan (belajar untuk mengetahui, belajar untuk berbuat, belajar untuk hidup dalam kebersamaan, dan belajar untuk menjadi dirinya sendiri ). 2. Inkuiri Sains.

3. Konstruktivisme.

4. Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyarakat ( Salingtemas ). 5. Pemecahan masalah.

6. Pembelajaran Sains yang bermuatan nilai.

Pembelajaran IPA dapat dilakukan melalui berbagai kegiatan seperti pengamatan, pengujian/penelitian, diskusi, penggalian informasi mandiri melalui tugas baca, wawancara narasumber, simulasi/bermain peran, nyanyian, demonstarsi atau peragaan model.

Kegiatan pembelajaran lebih diarahkan pada pengalaman belajar langsung daripada pengajaran (mengajar). Guru berperan sebagai fasilitator sehingga siswa lebih aktif berperan dalam proses belajar. Guru harus memberikan peluang seluas-luasnya agar siswa dapat belajar lebih bermakna dengan member respon yang mengaktifkan semua siswa secara positif dan edukatif.

(3)

Pengertian metode tercantum di dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia yaitu cara yang teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud, sedangkan karyawisata adalah bepergian atau mengunjungi suatu objek dalam rangka memperluas pengetahuan.

Menurut Mahfudh Salahudin, metode adalah suatu cara yang paling tepat digunakan untuk menyampaikan bahan pelajaran, sehingga tujuan dapat dicapai, sedangkan menurut Zuhairini metode dalam mengajar adalah

a. “Merupakan salah satu komponen dari proses pendidikan

b. Merupakan alat mencapai tujuan yang didukung oleh alat bantu mengajar, c. Merupakan kebulatan dalam satu system pendidikan”.

Metode mengajar sebagai upaya mencapai tujuan, dengan demikian diperlukan pengetahuan tentang tujuan itu sendiri. Perumusan tujuan yang sejelas-jelasnya merupakan persyaratan terpenting sebelum seseorang menentukan dan memilih metode mengajar yang tepat, karena kekaburan dalam tujuan yang hendak dicapai akan menyebabkan kesulitan dalam menentukan dan memilih metode yang tepat. Apa yang ingin dituju oleh suatu program bidang studi melalui unit pengajaran, semua termasuk dalam ruang lingkup dari metodologi.

Metode yang tepat dan bervariasi dalam mengajarkan mata pelajaran dalam bidang IPA salah satunya dengan cara mengajak para siswa ke suatu tempat, seperti daerah pegunungan, perkebunan, pesawahan, ataupun museum, yang salah satunya bertujuan untuk menjelaskan kepada para siswa bahwa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa itu harus kita syukuri keberadaannya karena di alam semesta ini terdapat

(4)

berbagai macam ilmu pengetahuan oleh karenanya harus kita lestarikan agar tidak cepat rusak atau punah.

Dalam mempelajari metode karyawisata tersebut di atas akan membuat para siswa tertarik mata pelajaran tersebut, khususnya mata pelajaran IPA. Dari beberapa pengertian di atas, jelaslah bahwa metode adalah suatu teknik penyampaian bahan pelajaran kepada para siswa, agar siswa dapat menangkap pelajaran dengan mudah, efektif dan dapat dicerna oleh siswa dengan baik. Dalam memilih metode mengajar yang harus diperhatikan oleh seorang pendidik adalah filsafat pendidikan, tujuan pelajaran yang hendak dicapai, anak didik yang kondusif, dan bahan pelajaran yang akan disampaikan. Jadi metode menentukan prosedur yang hendak ditempuh dalam mencapai tujuan.

Metode bukan suatu tujuan, melainkan suatu cara untuk mencapai tujuan dengan sebaik-baiknya, dapat dipahami bahwa tujuan yang hendak dicapai dalam setiap kegiatan belajar mengajar adalah bagaimana perubahan yang diharapkan itu terjadi, metode mana yang dianggap paling tepat untuk menimbulkan perubahan itu. Penelitian-penelitian ilmiah belum berhasil menemukan dan menunjukkan adanya metode mengajar yang lebih lengkap dibandingkan dengan metode lainnya untuk mencapai tingkah laku yang diharapkan, hai ini disebabkan karena Sarjana dan pendidik belum berhasil mengontrol variabel-variabel yang menentukan efektifitas salah satu metode dibandingkan dengan metode lainnya untuk mencapai tujuan pengajaran. Variasi-variasi yang terdapat dalam tuntutan pengajaran menimbulkan pula adanya variasi-variasi dalam metode mengajar tidaklah dapat dipisahkan dari

(5)

tujuan yang hendak dicapai. Apakah tujuan itu berhubungan dengan tingkah laku dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik.

Metode yang digunakan adalah metode yang direncanakan berdasarkan pertimbangan perbedaan individu diantara siswa, memberi kesempatan terjadinya feed back, menstimulur kegiatan-kegiatan dan inisiatif siswa untuk menemukan dan memecahkan problem-problem dan sebagainya. Suatu hal yang tidak dapat disangkal lagi, bahwa kebutuhan terhadap metode adalah mutlak dalam pendidikan dan pengajaran, karena metode merupakan sarana dari segala macam agar tercapai hasil yang memuaskan. Tanpa metode, maka hasil kerja tidak akan teratur dan berjalan dengan baik.

Jadi dalam memberikan pelajaran IPA dan perubahan-perubahan yang diinginkan harus memperhatikan faktor usia, lingkungan, sifat bahan pelajaran, minat, dan kemampuan anak didik. Maka salah satu cara untuk mengefektifkan dan menghidupkan proses belajar mengajar adalah dengan metode karyawisata.

Terkadang dalam proses belajar mengajar siswa perlu diajak untuk ke luar kelas (sekolah), hal ini bertujuan untuk meninjau tempat-tempat tertentu atau objek-objek yang berkaitan dengan pelajaran, hal ini diharapkan bukan hanya sekedar untuk berekreasi saja, tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat realitanya. Jadi penggunaan teknik atau metode karyawisata adalah “cara mengajar yang dilaksanakan dengan mengajak siswa ke suatu tempat atau objek tertentu di luar sekolah untuk mempelajari atau menyelidiki sesuatu yang relevan dengan pelajaran”.

(6)

Objek dari karyawisata ini dapat dilakukan di perkebunan, pabrik, bengkel, dan sebagainya. Metode karyawisata mempunyai sinonim kata, antara lain widya wisata dan study tour. Tujuan dari karyawisata antara lain adalah untuk memperluas wawasan.

Metode karyawisata IPA jauh memberikan lebih memberikan pengalaman luas kepada siswa dibandingkan dengan hanya di dalam ruangan. Karyawisata IPA tidak berarti harus dilakukan ke tempat yang jauh, dengan waktu yang lama, biaya yang banyak, tetapi dapat dilakukan di lingkungan sekitar sekolah seperti halaman sekolah atau kebun sekolah.

Ketika kita melakukan karyawisata IPA, seluruh pancaindra kita fungsikan. Selama kegiatan karyawisata berlangsung, sebaiknya kita hanya berperan sebagai pembimbing atau nara sumber, biarkanlah para siswa mengamati, mengukur, menganalisis, dan menarik kesimpulan sendiri, dan supaya hasil lebih maksimal diperlukan guru pembimbing lebih dari satu orang.

C. Pelaksanaan Metode Karyawisata dalam Pembelajaran IPA

Karyawisata sebagai metode mengajar memerlukan langkah-langkah yang baik, di antaranya; persiapan dan perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut.

a. Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karyawisata hendaknya bersama-sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya. Hal-hal yang perlu dibicarakan bersama, diantaranya:

(7)

2. Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki. Ada baiknya apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan Pembelajaran IPA dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai.

3. Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karyawisata.

4. Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau menyelidiki

aspek-aspek yang telah dirumuskan. Setiap kelompokpun hendaknya membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai tugas yang jelas. Misalnya ada yang harus mengamati, mengumpulkan, bahan-bahan, bertanya, mencatat, dan lain-lain.

5. Membentuk petugas khusus bila perlu, misalnya untuk menghubungi pengurus yang akan dikunjungi, ketua rombongan atau pemimpin kelompok baik untuk diskusi kelak.

6. Waktu karya wisata supaya ditetapkan. b. Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib. Setiap orang supaya melakukan tugasnya, baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas. Mengerjakan tugas dapat dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil. Setiap orang hendaknya mengecek tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atas belum.

c. Tindak Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat kesimpulan-kesimpulan tertulis, melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak lanjut. Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu belum

(8)

tentu diamati yang lain. Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua orang mengetahui semua aspek yang diselidiki. Karena itu dalam tindak lanjut ini perlu ada presentasi atau laporan.kelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan diskusi.

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya. Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka, apakah karya wisata itu berjalan lancar, tertib dan bermanfaat? Kekurangan-kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk memperbaikinya.

D. Kelebihan dan Kekurangan Metode Karyawisata 1. Kelebihan Metode Karyawisata

a. Lingkungan menyediakan berbagai hal menarik yang dapat dipelajari siswa, Metode karyawisata mempunyai prinsip pengajaran modern yang memanfaatkan lingkungan nyata dalam proses belajar mengajar.

b. Membuat apa yang dipelajari di sekolah lebih relevan dengan kenyataan dan kebutuhan di masyarakat, dengan memahami dan menghayati aspek-aspek kehidupan yang ada di lingkungannya dapat dimungkinkan terjadinya pembentukan pribadi siswa seperti cinta lingkungan.

c. Kegiatan belajar mengajar akan lebih menarik, tidak membosankan dan menumbuhkan antusiasme siswa untuk lebih giat belajar dan bermakna (meaningful learning) sebab siswa dihadapkan dengan keadaan yang sebenarnya. d. Pengajaran dengan metode karyawisata dapat lebih merangsang kreatifitas juga

(9)

cara seperti mengamati, bertanya, membuktikan sesuatu, menguji fakta, dan sebagainya.

e. Siswa dapat berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh para petugas pada objek karyawisata itu, serta mengalamai dan menghayati langsung apa pekerjaan mereka. Hal mana tidak mengkin diperoleh di sekolah, sehingga kesempatan tersebut dapat mengembangkan bakat khusus atau keterampilan mereka.

f. Dalam kesempatan ini siswa dapat bertanya jawab, menemukan sumber

informasi yang pertama untuk memecahkan segala persoalan yang dihadap, sehingga mingkin mereka menemukan bukti kebenaran eorinya, atau mencobakan teorinya kedalam praktek ( Suhardjono 2004:85 dalam

http//mariaulfah 15 .multiply.com/journal/item/3/metode-pembelajaran)

Mengungkapkan bahwa metode karyawisata(fiel-trip) memiliki keuntungan(a) Memberikan informasi teknis, kepada peserta secara langsung, (b) Memberikan kesempatan untuk melihat kegiatan dan praktik dalam kenyataan atau pelaksanaan yang sebenarnya, (c) Memberikan kesempatan untuk lebih menghayati apa yang dipelajari sehingga lebih berhasil, (d) member kesempatan kepada peserta untuk melihat dimana peserta ditunjukkan kepada perkembangan teknologi mutakhir.

2. Kekurangan Metode Karyawisata

a. Fasilitas yang diperlukan sulit untuk disediakan siswa di sekolah. b. Biaya yang digunakan untuk acara ini lebih banyak.

(10)

d. Memerlukan koordinasi dengan guru yang lain agar tidak terjadi tumpang tindih waktu dan kegiatan selama karya wisata.

e. Dalam karya wisata sering unsur rekreasi menjadi prioritas daripada tujuan utama, sedangkan unsur studinya menjadi terabaikan.

f. Sulit mengatur siswa yang banyak dalam perjalanan ini dan mengarahkan mereka kepada kegiatan studi yang menjadi permasalahan.

g. Jika terlalu sering dilaksanakan, akan dapat mengganggu rencana pelajaran. h. Jika pelaksanaan karyawisata itu terlalu kaku sifatnya, dapat menurunkan

minat siswa terhadap karyawisata, sehingga tujuannya tidak tercapai.

Sedangkan kekurangan metode Field Trip menurut Suhardjono (2004;85 dalam http//mariaulfah 15.multyply.com/journal/item/3/metode-pembelajaran) adalah: (a) memakan waktu bila lokasi yang dikunjungi jauh dari pusat latihan, (b) Kadang-kadang sulit untuk mendapat ijin dari pimpinan kerja atau kantor yang akan dikunjungi, (c) Biaya transportasi dan akomodasi mahal.

E. Indikator Metode Karyawisata

Berdasarkan uraian di atas maka penulis melampirkan indikator metode karyawisata adalah sebagai berikut:

a. Metode pengajaran karya wisata 1) Menerapkan metode karya wisata b. Alasan penggunaan metode karya wisata 1) Keuntungan metode karya wisata

2) Menumbuhkan minat belajar siswa 3) Mengembangkan kerjasama siswa

(11)

4) Memudahkan siswa memahami materi pembelajaran IPA c. Tujuan dan sasaran metode karyawisata

1) Memperdalam pengetahuan yang dipelajari di dalam kelas 2) Mengkonkritkan materi ajar di kelas

F. Penerapan Metode Karyawosata Pada Pembelajaran IPA di SDN Cikancana I

Penerapan Metode Karyawisata pada pembelajaran IPA kelas IV B di SDN Cikancana I dengan tujuan untuk meningkatkan minat dan hasil belajar siswa diharapkan semua siswa terlibat aktif baik fisik maupun mental sehingga para siswa mendapatkan pembelajaran yang bermakna, mudah diingat dan secara tidak langsung dapat meningkatkan minat belajar siswa.

Peneliti memilih metode karyawisata dalam meningkatkan minat dan hasil belajar siswa dengan berbagai pertimbangan yang dapat dijadikan dasar dalam pemilihan metode tersebut. Beberapa pertimbangan tersebut antara lain metode yang dipakai guru masih klasikal yaiti menggunakan metode ceramah atau terpusat pada guru sehingga siswa merasa bosan dengan pembelajaran yang disampaikan guru. Disamping itu siswa kelas IVB khususnya siswa laki-laki banyak yang dikatakan malas untuk mengikuti pelajaran, tak sedikit banyak guru yang mengeluh dengan kelakuan para siswa ketika berada di dalam kelas sewaktu proses belajar mengajar berlangsung.

Oleh sebab itu, peneliti berkesimpulan bahwa dalam prose belajar mengajar sesekali siswa perlu diajak ke luar kelas untuk meninjau tempat tertentu atau obyek

(12)

yang lain. Hal itu bukan sekedar rekreasi, tetapi untuk belajar atau memperdalam pelajarannya dengan melihat kenyataan dan tentu saja untu mengurangi kebosanan siswa selama belajar di dalam kelas.

Metode karyawisata IPA jauh memberikan lebih pengalaman luas kepada siswa dibandingkan dengan hanya di dalam ruangan. Karyawisata IPA tidak berarti harus dilakukan ke tempat yang jauh, dengan waktu yang lama, biaya yang banyak, tetapi dapat dilakukan di lingkungan sekitar sekolah seperti halaman sekolah atau kebun sekolah. Dengan mengikuti langkah-langkah dalam penerapan metode karyawisata diharapkan segala yang diinginkan oleh peneliti yaitu untuk mengurangi kebosanan siswa dengan metode yang sama serta dapat meningkatkan minat dan hasil belajar siswa.

Berikut adalah langkah-langkah pembelajaran dengan metode karyawisata: a. Persiapan dan Perencanaan

Mempersiapkan dan merencanakan karyawisata hendaknya bersama-sama dengan anak-anak sekalipun guru sudah mempunyainya. Hal-hal yang perlu dibicarakan bersama, diantaranya:

1. Tujuan dan sasaran yang akan dituju.

2. Aspek-aspek atau permasalahan yang akan diselidiki. Ada baiknya apabila dirumuskan pertanyaan-pertanyaan yang berkenaan dengan Pembelajaran IPA dan aspek-aspek atau masalah yang akan dicapai.

3. Membaca atau mengumpulkan informasi berkenaan dengan karyawisata.

4. Terbentuknya kelompok-kelompok yang akan membahas atau menyelidiki

(13)

membagi-bagi tugas lagi sehingga setiap orang mempunyai tugas yang jelas. Misalnya ada yang harus mengamati, mengumpulkan, bahan-bahan, bertanya, mencatat, dan lain-lain.

5. Membentuk petugas khusus bila perlu, misalnya untuk menghubungi pengurus yang akan dikunjungi, ketua rombongan atau pemimpin kelompok baik untuk diskusi kelak.

6. Waktu karya wisata supaya ditetapkan. b. Pelaksanaan Karya Wisata

Karya wisata hendaknya dilakukan dengan tertib. Setiap orang supaya melakukan tugasnya, baik mengumpulkan bahan maupun mencatat yang kemudian akan di laporkan kepada kelompok atau kelas. Mengerjakan tugas dapat dilakukan perorangan ataupun kelompok kecil. Setiap orang hendaknya mengecek tugasnya yang telah disiapkan sebelumnya apakah telah dilakukan atas belum.

a. Tindak Lanjut

Karya wisata tidak berakhir pada waktu meneliti kemudian membuat kesimpulan-kesimpulan tertulis, melainkan perlu diikuti dengan suatu tindak lanjut. Hal ini penting karena apa yang diamati seseorang atau kelompok tertentu belum tentu diamati yang lain. Sedangkan tujuan karya wisata supaya semua orang mengetahui semua aspek yang diselidiki. Karena itu dalam tindak lanjut ini perlu ada presentasi atau laporan.kelompok yang diikuti dengan tanya jawab dan diskusi.

Bahkan ada kalanya seseorang mendemonstrasikan hasil penelitiannya. Juga di dalam tindak lanjut ini diadakan penilaian tentang kegiatan mereka, apakah karya

(14)

wisata itu berjalan lancar, tertib dan bermanfaat? Kekurangan-kekurangan apa yang dirasakan dan bagaimana kemungkinannya untuk memperbaikinya.

G. Dampak Pengambilan Sumber Daya Alam

Akhir-akhir ini di Indonesia sering terjadi banjir. Banjir menyebabkan tanah, sawah, dan rumah-rumah rusak. Banjir juga banyak menelan korban jiwa karena tenggelam atau hanyut. Tahukah kamu , mengapa terjadi banjir? Banjir dapat terjadi karena ulah manusia. Manusia menebangi pohon di hutan untuk memenuhi kebutuhannya. Seringkali manusia tidak mau menanami hutan kembali. Akibatnya, hutan menjadi gundul dan tidak dapat menyerap air ketika turun hujan. Air langsung masuk ke sungai dan akhirnya meluap menjadi banjir. Banji hanya salah satu akibat dari ulah manusia merusak alam.

a. Kerusakan Hutan

Hutan memiliki sumber daya alam yang tidak ternilai harganya. Kekayaan alam yang melimpah harus kita jaga kelestariannya. Namun, manusia memang serakah. Manusia mengambil sumber daya alam di hutan tanpa perhitungan.

Kayu-kayu di hutan dieksploitasi sebagai bahan bangunan dan perabot rumah tangga. Penebangan tumbuhan di hutan tanpa dipilih tentu akan menimbulkan dampak buruk. Selain itu, hendaknya penebangan hendaknya diiringi dengan penanaman hutan kembali atau reboisasi.

Selain itu seiring dengan petambahan penduduk , manusia membuka lahan baru dengan cara pembakaran hutan secara liar. Tindakan ini dapat menyebabkan kebakaran hutan seperti yang terjadi di Kalimantan bebetapa waktu lalu.

(15)

Selain itu seiring dengan petambahan penduduk , manusia membuka lahan baru dengan cara pembakaran hutan secara liar. Tindakan ini dapat menyebabkan kebakaran hutan seperti yang terjadi di Kalimantan bebetapa waktu lalu.

b. Pencemaran laut

Laut menyimpan berbagai sumber daya alam yang bermanfaat bagi manusia. Namun, manusia mengambil sumber daya laut tanpa perhitungan, misalnya ketika menjaring ikan di laut. Para pencari ikan sering menggunakan pukat harimau yang jelas sangat dilarang oleh pemerintah. Bahkan , ada juga yang memakai bahan peledak untuk menangkap ikan, bahan peledak menyebabkan ikan-ikan, baik besar maupun kecil mati.

Selain penangkapan ikan, kegiatan manusia yang dapat menyebabkan kerusakan yaitu pengambilan terumbu karang secara besar-besaran. Terumbu karang berfungsi menahan terjangan ombak laut sebagai tempat hidup hewan laut.

Manusia mengambil terumbu karang untuk dijadikan hiasan. Akibatnya, hewan-hewan laut kehilangan tempat hidupnya. Ombak juga langsung menerjang pantai sehingga menyebabkan abrasi. Abrasi adalah pengikisan tanah dan batuan akibat air laut. Abrasi dapat menyebabkan kerusakan laut dan pantai.

c. Pencemaran sungai

Di Indonesia banyak terdapat sungai. Namun, sungai di Indonesia banyak yang rusak akibat ulah manusia, seperti mengambil batu-batuan sungai. Batu-batuan sungai dapat menahan arus sungai yang deras. Jika batu-batuan ini diambil, arus sungai dapat menyebabkan erosi tanah di sekitar sungai.

(16)

Sungai juga menjadi tempat hidup ikan air tawar. Seringkali manusia menggunakan racun seperti endrin atau potas untuk menangkap ikan. Racun ini menyebabkan ikan-ikan mati, baik yang besar maupun kecil. Jika hal ini dilakukan terus-menerus, ikan-ikan tidak dapat berkembang biak dan akhirnya akan punah. d. Kerusakan lapisan tanah

Bumi Indonesia kaya akan mineral. Pemanfaatan mineral tanpa memperhatikan kelestarian lingkungan di sekitarnya akan merusak kesuburan tanah. Tanah pertambangan menjadi tandus. Manusia juga sering mengambil sumber daya alam secara boros. Pemborosan ini dapat menyebabkan sumber daya alam akan cepat habis.

Pencemaran dapat merusak tanah. Pengunaan obat-obatan anti hama tanaman yang berlebihn dapat mencemari tanah pertanian. Jika tanah tersebut ditanami, maka tanaman akan menghisap racun dari tanah. Hasil pertanian dari tanah yang sudah tercemar sangat membahayakan kesehatan manusia.

Membuang sampah sembarangan juga dapat menyeebabkan pencemaran tanah. Sampah di sekitar kita, seperti kaleng, plastic, dan baterai kering mengandung zat-zat kimia yang dapat merusak tanah. Sampah-sampah seprti ini seharusnya ditangani secara khusus atau didaur ulang. Masih banyak lagi dampak negative akibat pengambilan sumber daya alam tanpa pelestarian.

Referensi

Dokumen terkait

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan berkah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini setelah melalui perjuangan

Hasil kuisioner diperoleh persepsi responden tentang faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan wajib pajak dalam membayar Pajak Kendaraan Bermotor (PKB) di Unit

Dengan demikian pengertian akhlak dan kedua orang tua diatas dapat dikatakan bahwa akhlak kepada kedua orang tua adalah jiwa manusia yang menimbulkan

Jenis penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif, untuk menggambarkan dan mengungkapkan mengenai penggunaan media dan strategi yang digunakan dalam

(4) Pemindahan kendaraan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan ketempat lain yang tidak mengganggu pengguna jalan dan/atau pengguna jasa parkir lain ke

Di dalam penelitan (Hidayanti, 2008), Terdapat hubungan yang sangat signifikan antara kecerdasan emosional dan stres kerja terhadap kinerja karyawan, maka di kerangka

Dari kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN PPM Tematik dalam membuat bak sampah, maka hasil yang didapatkan adalah sebuah bak sampah beton yang saat ini