• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR BERBASIS FORWARD SELECTION UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT JANTUNG KORONER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR BERBASIS FORWARD SELECTION UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT JANTUNG KORONER"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

KOMPUTAKI Vol.3, No.1 Februari 2017

1

ALGORITMA K-NEAREST NEIGHBOR BERBASIS FORWARD

SELECTION UNTUK MENDIAGNOSIS PENYAKIT JANTUNG

KORONER

Achmad Nuruddin Safriandono email : [email protected]

Abstrak

K-Nearest Neighbor merupakan salah satu algoritma yang diusulkan oleh para peneliti data mining di bidang kesehatan seperti penyakit jantung koroner. Penyakit jantung koroner adalah penyakit berbahaya dan salah satu penyebab kematian di seluruh dunia. Maka dari itu, penyakit jantung koroner perlu didiagnosis. Algoritma yang digunakan dalam penelitian ini adalah K-Nearest Neighbor (K-NN) berbasis Forward Selection untuk meningkatkan akurasi dalam diagnosis penyakit jantung koroner. Penelitian ini menggunakan dataset jantung koroner yang diperoleh dari UCI Dataset Machine Learning Repository. Hasil penelitian menunjukkan bahwa algoritma Forward Selection-KNN memiliki akurasi yang lebih baik dari pada KNN.

Kata kunci: Data mining, penyakit jantung koroner, K-Nearest Neighbor, Forward Selection

PENDAHULUAN

Penyakit jantung Koroner adalah salah satu penyakit yang menyebabkan kematian di Amerika [1]. Lebih dari 600.000 orang-orang Amerika meninggal setiap tahun disebabkan penyakit jantung. Istilah “penyakit jantung” menjelaskan beberapa tipe kondisi jantung [1]. Salah satu tipe penyakit jantung adalah

coronary artery disease, yang menyebabkan

serangan jantung. Jenis penyakit jantung yang lain termasuk katup jantung atau jantung yang tidak terpompa dengan baik dan menyebabkan gangguan jantung. Beberapa orang meninggal karena penyakit jantung [1]. Maka dari itu penyakit jantung perlu didiagnosis. Para

dokter menguji melakukan tes untuk

mendiagnosis penyakit jantung, termasuk X-rays pada dada, coronary angiograms,

electrocardiograms (ECG or EKG), dan

tes-tes untuk menghilangkan stress.

Data mining dapat diaplikasikan di

bidang kesehatan misalnya mendiagnosis penyakit kanker payudara, penyakit jantung, penyakit diabetes dan lain-lain [2]. Terdapat

beberapa metode dalam mendiagnosis

penyakit kanker payudara misalnya K-Nearest Neighbor (KNN) [3], Naïve Bayes [4] , Neural Network [5], C4.5 [5] dan lain-lain.

Penelitian yang dilakukan oleh Mehdi Moradian dan Ahmad Barani menjelaskan tentang algoritma K-Nearest Neighbor (KNN) adalah salah satu algoritma klasifikasi yang digunakan sebagian besar dalam aplikasi yang berbeda [3]. Salah satu masalah dari algoritma KNN adalah semua atribut dalam menghitung

(2)

2

jarak antara record baru dan record yang tersedia dalam dataset training. Hal ini menyebabkan proses klasifikasi yang tidak baik dan menurunkan akurasi algoritma

klasifikasi. Pendekatan utama untuk

menangani masalah ini adalah untuk atribut-atribut bobot yang berbeda ketika menghitung jarak antara dua record. Dalam pembahasan ini, menggunakan aturan-aturan asosiasi untuk atribut-atribut bobot dan menyarankan algoritma klasifikasi baru K-Nearest Neighbor

Based Association (KNNBA) yang dapat

meningkatkan akurasi algoritma KNN.

Pengujian ini menggunakan 15 UCI data set, dan dibandingkan dengan yang algoritma klasifikasi lain Naïve Bayes (NB), Neural

Network (NN), J4.8, NBTREE, VFI, LWL dan

IBK. Algoritma Naïve Bayes (NB)

menggunakan dataset heart disease

menghasilkan akurasi sebesar 83.707%.

Algoritma Neural Network (NN)

menggunakan dataset jantung menghasilkan akurasi sebesar 78.15%. Algoritma J48 menggunakan dataset jantung menghasilkan akurasi sebesar 76.67%. Algoritma Naïve

Bayes Tree (NBTree) menggunakan dataset

jantung menghasilkan akurasi sebesar 80.37%. Algoritma VFI menggunakan dataset jantung menghasilkan akurasi sebesar 80%. Algoritma LWL menggunakan dataset jantung menghasilkan akurasi sebesar 71.85%. Algoritma IBK menggunakan dataset jantung menghasilkan akurasi sebesar 81.48%. Algoritma KNNBA menggunakan

dataset jantung menghasilkan akurasi sebesar

81.48% [3].

Penelitian yang dilakukan oleh Jia WU dan Zhihua CAI telah mengusulkan banyak metode efektif untuk meningkatkan kinerja

Naïve Bayes dengan menggabungkan

metode-metode seperti backwards sequential

elimination, lazy elimination dan lain-lain [4].

Mengujikan algoritma baru menggunakan 36 data set dari UCI Repository diseleksi dengan perangkat lunak Weka dan dibandingkan dengan algoritma Differential Evolution Weighted Naïve Bayes (DE-WNB), Naïve Bayes (NB), Gain Ratio-Weighted Naïve Bayes (GR-WNB), MI-WNB, Correlation-based Feature Selection-Weighted Naïve Bayes (CFS-WNB) dan Tree-Weighted Naïve Bayes (Tree-WNB). Algoritma Differential Evolution Weighted Naïve Bayes (DE-WNB)

menggunakan dataset jantung menghasilkan keakuratan sebesar 83.44±5.51%. Algoritma

Naïve Bayes (NB) menggunakan dataset

jantung menghasilkan keakuratan sebesar 83.78±5.41%. Algoritma Gain Ratio-Weighted

Naïve Bayes (GR-WNB) menggunakan

dataset jantung menghasilkan keakuratan

sebesar 81.63±6.23%. Algoritma

Correlation-based Feature Selection-Weighted Naïve Bayes (CFS-WNB) menggunakan dataset

jantung menghasilkan keakuratan sebesar 84.22±5.99%. Algoritma Mutual

Information-Weighted Naïve Bayes (MI-WNB) menggunakan dataset jantung menghasilkan keakuratan sebesar 82.93±6.14%. Algoritma

Tree-Weighted Naïve Bayes (Tree-WNB)

menggunakan dataset jantung menghasilkan keakuratan sebesar 84.04±5.90% [4].

Dari penelitian yang pernah dilakukan untuk diagnosis penyakit jantung terutama yang menggunakan algoritma K-Nearest Neighbor,

(3)

KOMPUTAKI Vol.3, No.1 Februari 2017

3 akurasinya belum tinggi. Kelebihan-kelebihan

spesifik model algoritma K-Nearest Neighbor berbasis Forward Selection pada penyakit jantung yang akan diteliti dibanding teknik-teknik diagnosis lain yaitu Forward Selection digunakan untuk mereduksi ukuran data set [5] sehingga dapat meningkatkan akurasi pada

K-Nearest Neighbor. Maka dari itu, penelitian

ini menggunakan algoritma K-Nearest

Neighbor berbasis Forward Selection untuk

mendiagnosis penyakit jantung yang dapat meningkatkan akurasi dibandingkan dengan penelitian-penelitian sebelumnya.

METODOLOGI PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan proses

Cross-Standard Industry-Data Mining (CRISP-DM)

dengan tahap-tahap penelitian meliputi

pemahaman bisnis, pemahaman data,

pengolahan data, pemodelan dan evaluasi [2].

Tahap Pemahaman Bisnis

Penelitian ini dilakukan untuk menerapkan algoritma K-Nearest Neighbor berbasis

Forward Selection untuk meningkatkan akurasi dalam mendiagnosis penyakit jantung.

Tahap Pemahaman Data

Penelitian ini mengambil dataset jantung dari

UCI Machine Learning [10]. Tahap Pengolahan Data

Teknik-teknik pengolahan data awal (data

pre-processing) yang digunakan pada penelitian

ini adalah [5] :

1. Data cleaning dapat digunakan untuk data yang missing value [5]. Karena ditemukan adanya data yang terlewat tidak terisi (missing value) pada data. Pengolahan data awal dilakukan untuk mengisi nilai yang

missing value dengan pekerjaan replace missing value dilakukan.

2. Data reduction digunakan untuk

menghasilkan data set yang volumenya lebih kecil [5]. Salah satu strategi data

reduction yang digunakan pada penelitian

ini adalah attribute subset selection [5].

Attribute subset selection digunakan untuk

mereduksi ukuran data set dengan

menghilangkan atribut-atribut yang tidak relevan atau redudant [5]. Salah satu teknik

attribute subset selection yang digunakan

pada penelitian ini adalah Forward Selection [5].

Tahap Pemodelan

Model yang digunakan dalam tahap ini menggunakan algoritma K-Nearest Neighbor berbasis Forward Selection.

Tahap Pemodelan pada Algoritma K-Nearest Neighbor (KNN) dengan Dataset Jantung Koroner

Dataset jantung dimana data diambil 10 data

(4)

4 Dataset jantung koroner sebanyak 10 data

Ag e Sex C p Trestbp d Cho l Fb s Restec g Thalac h Exan g Oldpea k Slop e C a Tha l Nu m 32 M 1 95 0 0 0 127 0 0.7 1 0 0 1 34 M 4 115 0 0 0 154 0 0.2 1 0 0 1 35 M 4 0 0 0 0 130 1 0 0 0 7 3 36 M 4 110 0 0 0 125 1 1 2 0 6 1 38 F 4 105 0 0 0 166 0 2.8 1 0 0 2 38 F 4 110 0 0 0 156 0 0 2 0 3 1 38 M 3 100 0 0 0 179 0 -1.1 1 0 0 0 38 M 3 115 0 0 0 128 1 0 2 0 7 1 38 M 4 135 0 0 0 150 0 0 0 0 3 2 38 M 4 150 0 0 0 120 1 0 0 0 3 1 33 ? 3 100 0 0 0 140 0 1 2 0 6 2

Objek baru terdiri dari Age = 33; Cp = 3;

Trestbpd = 100; Chol = 0; Fbs = 0; Restecg =

0; Thalach = 0; Exang = 0; Oldpeak = 1; Slope = 2; Ca = 0; Thal = 6; dan Num = 2. Data yang telah didapatkan dihitung dengan metode KNN untuk mendapatkan hasil berupa Sex “Male (M) atau “Female (F)”.

Langkah-langkah penghitungan algoritma

K-Nearest Neighbor :

1. Menentukan parameter k, misal k = 5.

2. Menghitung jarak (similarity) di antara semua training records dan objek baru dapat dilihat pada tabel 3.2.

( ) √∑ ( ) d(1,11) = ((32-33)2 + (1-3)2 + (95-100)2 + (0-0)2 + (0-0)2 + (0-0)2 + (127-140)2 + (0-0)2 + (0.7-1)2 + (1-2)2 + (0-0)2 + (0-6)2 + (1-2)2)1/2 = (1 + 4 + 25 + 0 + 0 + 0 + 169 + 0 + 0.09 + 1 + 0 + 36 + 2)1/2 d(1,11) = (238.09)1/2 = 15.43 d(2,11) = ((34-33)2 + (4-3)2 + (115-100)2 + (0-0)2 + (0-0)2 + (0-0)2 +

(5)

(154-KOMPUTAKI Vol.3, No.1 Februari 2017 5 140)2 + (0-0)2 + (0.2-1)2 + (1-2)2 + (0-0)2 + (0-6)2 + (1-2)2)1/2 = (1 + 1 + 225 + 0 + 0 + 0 + 196 + 0 + 0.64 + 1 + 0 + 36 + 1)1/2 d(2,11) = (461.64)1/2 = 21.49 d(3,11) = ((35-33)2 + (4-3)2 + (0-100)2 + (0-0)2 + (0-0)2 + (0-0)2 + (130-140)2 + (1-0)2 + (0-1)2 + (0-2)2 + (0-0)2 + (7-6)2 + (3-2)2)1/2 = (4 + 1 + 10000 + 0 + 0 + 0 + 100 + 1 + 1 + 4 + 0 + 1 + 1)1/2 d(3,11) = (10113)1/2 = 100.56 d(4,11) = ((36-33)2 + (4-3)2 + (110-100)2 + (0-0)2 + (0-0)2 + (0-0)2 + (125-140)2 + (1-0)2 + (1-1)2 + (2-2)2 + (0-0)2 + (6-6)2 + (1-2)2)1/2 = (6 + 1 + 100 + 0 + 0 + 0 + 225 + 1 + 0 + 0 + 0 + 0 + 1)1/2 d(4,11) = (334)1/2 = 18.28 d(5,11) = ((38-33)2 + (4-32 + (105-100)2 + (0-0)2 + (0-0)2 + (0-0)2 + (166-140)2 + (0-0)2 + (2.8-1)2 + (1-2)2 + (0-0)2 + (0-0)2 + (1-2)2)1/2 = (25 + 1 + 25 + 0 + 0 + 0 + 676 + 0 + 3.24 + 1 + 0 + 0 + 1)1/2 d(5,11) = (732.24)1/2 = 27.06 d(6,11) = ((38-33)2 + (4-3)2 + (110-100)2 + (0-0)2 + (0-0)2 + (0-0)2 + (156-140)2 + (0-0)2 + (0-1)2 + (2-2)2 + (0-0)2 + (3-6)2 + (1-2)2)1/2 = (25 + 1 + 100 + 0 + 0 + 0 + 256 + 0 + 1 + 0 + 0 + 9 + 1)1/2 d(6,11) = (393)1/2 = 19.83 d(7,11) = ((38-33)2 + (3-3)2 + (100-100)2 + (0-0)2 + (0-0)2 + (0-0)2 + (179-140)2 + (0-0)2 + (-1.1-1)2 + (1-2)2 + (0-0)2 + (0-6)2 + (0-2)2)1/2 = (25 + 0 + 0 + 0 + 0 + 0 + 1521 + 0 + 0.01 + 1 + 0 + 36 + 4)1/2 d(7,11) = (1587.01)1/2 = 39.84 d(8,11) = ((38-33)2 + (3-3)2 + (115-100)2 + (0-0)2 + (0-0)2 + (0-0)2 + (128-140)2 + (1-0)2 + (0-1)2 + (2-2)2 + (0-0)2 + (7-6)2 + (1-2)2)1/2 = (25 + 0 + 225 + 0 + 0 + 0 + 144 + 1 + 1 + 0 + 0 + 1 + 1)1/2 d(8,11) = (398)1/2 = 19.95 d(9,11) = ((38-33)2 + (4-3)2 + (135-100)2 + (0-0)2 + (0-0)2 + (0-0)2 + (150-140)2 + (0-0)2 + (0-1)2 + (0-2)2 + (0-0)2 + (3-6)2 + (2-2)2)1/2 = (25 + 1 + 1225 + 0 + 0 + 0 + 100 + 0 + 1 + 4 + 0 + 9 + 0)1/2 d(9,11) = (1365)1/2 = 36.95 d(10,11) = ((38-33)2 + (4-3)2 + (150-100)2 + (0-0)2 + (0-0)2 + (0-0)2 + (120-140)2 + (1-0)2 + (0-1)2 + (0-2)2 + (0-0)2 + (3-6)2 + (1-2)2)1/2

(6)

6

= (25 + 1 + 2500 + 0 + 0 + 0 + 400 + 1 + 1 + 4 + 0 + 9 + 1)1/2

(7)

0

Tabel 4.2 Perhitungan dengan melibatkan sampel data set jantung

3. Pengurutan data berdasarkan nilai jarak dari nilai yang terkecil sampai terbesar dapat dilihat pada Tabel 4.3.

Tabel 4.3. Hasil pengurutan dataset jantung berdasarkan nilai jarak

4. Pengambilan data sejumlah nilai K (misal K=5), dapat dilihat pada tabel 4.4.

Tabel 4.4. Pengambilan dataset jantung sejumlah nilai K=5

No. Data ke- Age Sex Jarak (d)

1 1 32 M 15.43 2 2 34 M 21.49 3 3 35 M 100.56 4 4 36 M 18.28 5 5 38 F 27.06 6 6 38 F 19.83 7 7 38 M 39.84 8 8 38 M 19.95 9 9 38 M 36.95 10 10 38 M 54.24 11 11 (objek baru) 33 ?

No. Data ke- Age Sex Jarak (d) Urutan jarak terkecil

1 1 32 M 15.43 1 2 2 34 M 21.49 5 3 3 35 M 100.56 10 4 4 36 M 18.28 2 5 5 38 F 27.06 6 6 6 38 F 19.83 3 7 7 38 M 39.84 8 8 8 38 M 19.95 4 9 9 38 M 36.95 7 10 10 38 M 54.24 9 11 11 (objek baru) 33 ?

(8)

8

5. Menentukan label yang frekuensinya paling sering di antara k training records yang paling dekat dengan objek.

Pada tabel 4.4, hasil pengambilan data sejumlah nilai K, yaitu 5 data, maka didapatkan hasil “sex” sebagai berikut:

Male (M) = 4 Female (F) = 1

Dengan menggunakan label yang

frekuensinya paling sering, maka

didapatkan nilai atribut class adalah ”Male (M)”.

Jadi objek baru pada dataset jantung adalah

age = 33; sex = M; trestbpd = 100; chol =

0; fbs = 0; restecg = 0; thalach = 140;

exang = 0; oldpeak = 1; slope = 2; ca= 0; thal = 6 dan num =2.

Tahap Pemodelan pada Algoritma Forward Selection dengan Dataset Jantung

Langkah-langkah Forward Selection yang digunakan untuk dataset jantung :

1. Mulai dengan tidak ada variabel-variabel dalam model.

2. Variabel yang paling berkorelasi dengan Cp sebagai variabel dependen dipilih dan jika signifikan dimasukkan ke dalam model. 3. Menentukan prediktor-prediktor yang

dimasukkan ke dalam model. Variabel

Exang yang memiliki nilai koefisien

korelasi (r = 0.269). F-statistic sekuensial yang berhubungan dengan Restecg menjadi variabel kedua yang dimasukkan ke dalam model. F-statistic sekuensial yang berhubungan dengan Num menjadi variabel ketiga yang dimasukkan ke dalam model.

Data ke- Urutan jarak terkecil

Age Sex Jarak (d)

1 32 M 15.43 1 4 36 M 18.28 2 6 38 F 19.83 3 8 38 M 19.95 4 2 34 M 21.49 5 11 (objek baru) 33 ?

(9)

KOMPUTAKI Vol.3, No.1 Februari 2017

9

4. Prosedur yang variabel-variabelnya tidak signifikan maka masuk ke dalam model dan

model regresi berganda (multiple

regression) untuk Cp sebagai variabel

dependen:

y = β0 + β1(Exang) + β2(Restecg) + β3(Num) + ε

5. Menghitung F-statistik sekuensial pada variabel-variabel dapat dilihat pada Tabel 4.6. Tabel 4.6 berisi tabel ANOVA untuk model-model dipilih oleh prosedur forward

selection. Model 1 menunjukkan model

dengan single epithelial cell size hanya sebagai prediktor. Model 2 menunjukkan model dengan single epithelial cell size dan

normal nucleoli yang dimasukkan sebagai

prediktor. Model 3 menunjukkan model dengan Exang, Rectecg dan Num yang dimasukkan sebagai prediktor.

SSextra = SSfull − SSreduced

SSRestecg|Exang = SSExang,Restecg, – SSExang

Tabel ANOVA dan model summary dari prosedur Forward Selection dengan dataset jantung dibuat menggunakan software SPSS 16.0.

Dari Tabel 4.6 kami memiliki SSRestecg,Exang =

6.653 dan SSExang = 4.173,

memberikan

SSRestecg|Exang = SSExang,Restecg, – SSExang = 6.653

− 4.173 = 2.48

Statistik uji untuk F-test parsial (atau sekuensial) pada dataset jantung adalah :

F(Exang|Resteg) = SSExang,Restecg :

MSERestecg,Exang

Dari tabel 4.6 memiliki MSERestecg,Exang =

0.427, memeberikan

F(Exang|Resteg) = SSExang,Restecg :

MSERestecg,Exang = 6.653 : 0.427 = 15.58.

Statistik uji untuk F-test parsial (atau sekuensial) pada dataset jantung adalah 15.58.

Model summary dari prosedur Forward Selection dengan dataset jantung

(10)

10 Mod el R R Square Adjuste d R Square Std. Error of the Estimate Change Statistics R Squar e Chang e F Chang e df1 df2 Sig. F Change 1 .269a .072 .064 .66616 .072 9.405 1 121 .003 2 .339b .115 .100 .65330 .043 5.810 1 120 .017 3 .401c .161 .140 .63871 .046 6.548 1 119 .012 a. Predictors: (Constant), Exang b. Predictors: (Constant), Exang, Restecg

c. Predictors: (Constant), Exang, Restecg, Num

Tabel 4.6 Tabel ANOVA untuk model-model yang dipilih prosedur Forward Selection dengan dataset jantung

ANOVAd

Model

Sum of

Squares Df Mean Square F Sig.

1 Regression 4.173 1 4.173 9.405 .003a

Residual 53.696 121 .444

(11)

KOMPUTAKI Vol.3, No.1 Februari 2017 11 2 Regression 6.653 2 3.327 7.794 .001b Residual 51.217 120 .427 Total 57.870 122 3 Regression 9.324 3 3.108 7.619 .000c Residual 48.546 119 .408 Total 57.870 122

a. Predictors: (Constant), Exang

b. Predictors: (Constant), Exang, Restecg c. Predictors: (Constant), Exang, Restecg, Num d. Dependent Variable: Cp

Tahap Pengukuran dan Evaluasi

Pengukuran dan evaluasi pada penelitian ini menggunakan confusion matrix (accuracy) dan ROC Curve.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Eksperimen dan Pengujian Model

Penelitian ini menggunakan dataset jantung

koroner yang diambil dari UCI

parameter-parameter yaitu age, sex, chest pain type (Cp),

tresbpd (resting blood pressure), Chol (serum cholestoral in mg/dl), fbs (fasting blood sugar), Restecg (Resting electrocardiographic results), Thalach (maximum heart rate achieved), Exang : exercise induced angina, oldpeak, slope, Ca (number of major vessels

(0-3) colored by flourosopy), thal, dan Num (diagnosis of heart disease). Jumlah data set

jantung sebanyak 123 record [10].

Salah satu teknik untuk menilai akurasi adalah

cross validation [5]. Pengujian pada penelitian

ini menggunakan ten fold cross validation. Pengujian pada diagnosis jantung koroner dengan menggunakan algoritma K-Nearest Neighbor, setelah itu pengujian pada algoritma Forward Selection-KNN.

Pada dataset jantung sebanyak 123 record, nilai akurasi dihitung menggunakan ten fold

cross validation pada algoritma K-Nearest Neighbor (k=1) sebesar 91.86% +/- 0.29%,

(12)

12

1. Pengujian 1 : record 1-12 termasuk data

testing, record 13-123 termasuk data training.

2. Pengujian 2 : record 13-24 termasuk data

testing, record 25-123 termasuk data training.

3. Pengujian 3 : record 25-36 termasuk data

testing, record 37-123 termasuk data training.

4. Pengujian 4 : record 37-48 termasuk data

testing, record 49-123 termasuk data training.

5. Pengujian 5 : record 49-60 termasuk data

testing, record 61-123 termasuk data training.

6. Pengujian 6 : record 61-72 termasuk data

testing, record 73-123 termasuk data training.

7. Pengujian 7 : record 73-84 termasuk data

testing, record 85-123 termasuk data training.

8. Pengujian 8 : record 85-96 termasuk data

testing, record 97-123 termasuk data training.

9. Pengujian 9 : record 97-108 termasuk

data testing, record 109-123 termasuk

data training.

10. Pengujian 10 : record 108-123 termasuk

data testing.

Pengukuran dan Evaluasi

Evaluasi dan validasi pada penelitian ini menggunakan confusion matrix (accuracy) dan ROC Curve.

Pengukuran dan Evaluasi pada K-Nearest Neighbor dengan Dataset Jantung

Dataset jantung pada k=1 yang memiliki nilai

akurasi 86.79% +/- 7.73%. Tabel confusion

matrix dan kurva Area Under Curve (AUC)

pada algoritma K-Nearest Neighbor dengan

dataset jantung dapat dilihat pada tabel 5.1

dan gambar 5.1.

Tabel 5.1 Confusion matrix pada algoritma

K-Nearest Neighbor dengan dataset jantung

true Male true Female class precision

pred. Male 105 8 92.92%

pred. Female 8 2 20.00%

(13)

0

Gambar 5.1 Area Under Curve (AUC) pada algoritma K-Nearest Neighbor dengan dataset jantung Pada tabel 5.1 dihasilkan nilai TP (true

positive) 105, nilai TN (true negative) 2, nilai

FP (false positive) 8, nilai FN (false negative) 8 dan nilai AUC (Area Under Curve)

0,936+/-0.071 yang termasuk dalam kategori

“klasifikasi sangat baik (excellent

classification)”. Jika akurasinya adalah:

Diketahui: TP = 105 FN = 8 FP = 8 TN = 2 Akurasi = TP+TN TP+TN+FP+FN = 105+2 105+2+8+8 = 107 : 123 = 86.79%

(14)

14 Pengukuran dan Evaluasi pada Forward

Selection - K-Nearest Neighbor (KNN) dengan Dataset Jantung

Dataset jantung pada k=1 yang memiliki nilai

akurasi 91.86% +/- 0.29%. Tabel confusion

matrix dan kurva Area Under Curve (AUC)

pada algoritma Forward Selection – KNN dengan dataset jantung dapat dilihat pada tabel 5.2 dan gambar 5.2.

Tabel 5.2 Confusion matrix pada algoritma

Forward Selection – KNN dengan dataset jantung

true Male true Female class precision

pred. Male 113 10 91.87%

pred. Female 0 0 0.00%

class recall 100.00% 0.00%

Gambar 5.2 Area Under Curve (AUC) pada algoritma Forward Selection – KNN dengan dataset jantung

Pada tabel 5.2 dihasilkan nilai TP (true

positive) 113, nilai TN (true negative) 0, nilai

FP (false positive) 0, nilai FN (false negative)

10 dan nilai AUC (Area Under Curve) 0.777+/-0.134 yang termasuk dalam kategori

(15)

KOMPUTAKI Vol.3, No.1 Februari 2017

15

“klasifikasi sama (fair classification). Jika akurasinya adalah:

Diketahui:

TP = 113 FN = 10

KESIMPULAN

Dari penelitian-penelitian yang pernah dilakukan tentang diagnosis penyakit jantung

koroner terutama yang menggunakan

algoritma K-Nearest Neighbor, akurasinya belum tinggi.

Pada dataset jantung koroner, algoritma KNN (k=1) memiliki nilai akurasi 86.79% +/- 7.73% dan nilai AUC (Area Under Curve) 0,936+/-0.071 yang termasuk dalam kategori

klasifikasi sangat baik (excellent

classification).

Pada dataset jantung koroner, algoritma

Forward Selection-KNN (k=1) memiliki nilai

akurasi 91.86% +/- 0.29% dan nilai AUC (Area Under Curve) 0.777+/-0.134 yang termasuk dalam kategori klasifikasi sama (fair

classification).

Pada penelitian ini, algoritma Forward

Selection berbasis K-Nearest Neighbor (KNN)

tingkat akurasinya lebih tinggi dari pada algoritma K-Nearest Neighbor (KNN) dalam mendiagnosis penyakit jantung koroner.

DAFTAR PUSTAKA

[1] N. C. for C. D. P. and H. Promotion, “Heart Disease,” National Center for

Chronic Disease Prevention and Health Promotion, pp. 1–2, 2009.

[2] D. T. Larose, Discovering Knowledge

in Data: An Introduction to Data Mining. United States of America: John

Wiley & Sons, Inc, 2005.

[3] M. Moradian and A. Baraani,

“KNNBA: K-Nearest-Neighbor Based Association Algorithm,” Journal of

Theoretical and Applied Information Technology, 2009.

[4] J. Wu and Z. Cai, “Attribute Weighting via Differential Evolution Algorithm for Attribute Weighted Naive Bayes ( WNB ),” vol. 5, pp. 1672–1679, 2011. [5] J. Han and M. Kamber, Data Mining

Concept dan Techniques, 2nd ed.

United States of America: Diane Cerra, 2006.

[6] I. H. Witten, E. Frank, and M. A.Hall,

Data mining: Practical Machine Learning Tools and Techniques, 3rd ed.

USA: Kauffmann, Morgan, p. 2011. [7] F. Gorunesco, Data Mining Concept

Model Technique. Romania: Springer,

2011.

[8] R. Noori, A. R. Karbassi, A.

Moghaddamnia, D. Han, M. H.

Zokaei-ashtiani, and A. Farokhnia,

“Assessment of input variables

determination on the SVM model performance using PCA , Gamma test , and forward selection techniques for monthly stream flow prediction,”

(16)

16 Journal of Hydrology, vol. 401, no. 3–

4, pp. 177–189, 2011.

[9] D. T. Larose, Data Mining Methods and

Models. New Jersey, Canada: John

Wiley & Sons, Inc, 2007.

[10] Frank, A. & Asuncion, A, “UCI

Machine Learning Repository”

http://archive.ics.uci.edu/ml/datasets.ht

ml, Irvine, CA: University of

California, School of Information and Computer Science, 2010.

Gambar

Tabel 4.2 Perhitungan dengan melibatkan sampel data set jantung
Tabel  4.6  Tabel  ANOVA  untuk  model-model  yang  dipilih  prosedur  Forward  Selection  dengan  dataset jantung
Tabel 5.1 Confusion matrix pada algoritma K- K-Nearest Neighbor dengan dataset  jantung
Gambar 5.1 Area Under Curve (AUC) pada algoritma K-Nearest Neighbor dengan dataset jantung  Pada  tabel  5.1  dihasilkan  nilai  TP  (true
+2

Referensi

Dokumen terkait

Dari penelitian disimpulkan bahwa dampak sosial seperti permasalahan relokasi, ganti rugi, dan masalah tinggalan budaya yang meresahkan warga merupakan imbas dari pembangunan

Sebagai contoh yaitu pasien nomor 1 yang merupakan kasus baru TB paru bahwa panduan OAT yang seharusnya digunakan yaitu OAT kategori 1 yang dimulai dengan fase intensif, akan

Nilai optimasi dan kekonvergenan terbaik diperoleh dengan kombinasi parameter, yaitu peluang crossover sebesar 0,9, peluang mutasi sebesar 0,1, peluang pelestarian

P endengaran awam Inkuiri Nasional mengenai Hak Tanah Orang Asal/Asli yang dijalankan oleh Suruhanjaya Hak Asasi Manusia Malaysia adalah satu proses yang bebas, terbuka dan

Orang-orang ini yang telah menjual tanah ini kemudian akan bekerja sebagai buruh di lahan orang lain untuk mendapatkan upah dalam bentuk uang atau menerima sebagian kecil dari

Perlakuan modifikasi perilaku dengan teknik token economic pada kelompok eksperimen dapat meningkatkan keberanian mengemukakan pendapat di kelas karena pemberian

Komisi IV DPR RI meminta Kementerian Pertanian untuk mensosialisasikan Program dan Kegiatan yang berhubungan dengan bantuan masyarakat secara transparan, jelas, dan

bahwa didalam Peraturan Daerah Nomor 9 tahun 1990 dimaksud huruf b hanya mengatur biaya pelayanan kesehatan di Rumah Sakit Umum Lubuk Linggau sehingga untuk pengaturan biaya