• Tidak ada hasil yang ditemukan

Modul Manajemen Strategis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Modul Manajemen Strategis"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BAB I

KONSEP DASAR MANAJEMEN STRATEGIK

Tujuan Pembelajaran :

1. Mengetahui keuntungan manajemen stratejik

2. Menjelaskan pengaruh globalisasi dan sistem perdagangan elektronik mempengaruhi manajemen stratejik

3. memahami model-model dasar manajemen stratejik

4. mengiditentifikasi faktor-faktor pedorong perubahan startejik 5. memahami model-model pembuatan keputusan stratejik

Latar Belakang

Dunia memasuki era baru yang diindikasikan dengan ditinggalkannya era manual dan era industri kepada era pengetahuan (knowledge era), perubahan ini mendorong perubahan dunia menjadi lebih progressive yang kemudian mendorong perusahaan untuk mengalihkan orientasi bisnis yang berbasis sumber daya (resources-based business) menuju knowledge based

business/company (bisnis berdasarkan pengetahuan), perubahan orientasi ini

di tandai dengan membesarnya investasi pada sumber daya manusia (SDM), teknologi informasi, penelitian dan pengembangan (Rn’D). Re-orientasi tersebut diyakini sebagai upaya pencapaian sustainable competitive advantage atau pencapaian daya saing berkelanjutan (Dedeng, 2010). Pencapaian daya saing berkelanjutan merupakan upaya dalam meningkatkan nilai ekonomis sumber daya yang dihasilkan melalui pengelolaan asset tidak berwujud, yang dalam bahasa lain sering di sebut “knowledge” atau “intellectual Capital” (Ramirez, 2007).

Kecepatan perubahan bisnis menuntut organisasi membuka diri terhadap perubahan tersebut jika tidak ingin tertinggal dalam persaingan, maka kemampuan perusahaan dalam menyesuaikan lingkungan bisnis menjadi sangat strategis sebagai upaya penyusunan langkah strategi dan kebijakan bisnis, maka tujuan utama yang harus dicapai oleh perusahaan adalam mempertahankan keunggulan kompetitif. Keunggulan kompetitif berkelanjutan

(3)

atau sustainable competitive advantage bagi organisasi hanya dapat di capai dengan langkah-langkah strategis.

Kunci perumusan pembuatan strategi yang tepat sangat tergantung pada kemampuan perusahaan melakukan analisis lingkungannya, baik lingkungan eksternal atau lingkungan internal. Perubahan lingkungan bisnis eksternal yag cepat menjadi faktor penentu arah perubahan organisasi, padahal lingkungan eksternal merupakan faktor yag sulit untuk dikendalikan oleh perusahaan, yang kondisinya berbeda dengan lingkungan internal yang relative mudah dikendalikan oleh perusahaan. Lingkungan eksternal dan internal perusahaan menjadi faktor penentu bagi kemampuan bersaing perusahaan juga tidak terlepas dari kemampuan menganalisis dan mendiagnosis sebagai bahan perencanaan dan pembuatan strategi perusahaan.

Kekuatan dan kelemahan organisasi sebagai hasil analisis lingkungan internal, atau organizational analysis, terkonsentrasi pada analisis terhadap identifikasi dan pengembangan sumber daya organisasi dan kompetensinya (Wheelan, Hunger, 2008:106) artinya faktor strategi internal juga akan menentukan bagi upaya organisasi dalam mencapai keunggulan bersaing yag berkelanjutan. Resources atau sumber daya organisasi merupakan aset-aset dasar pembentukan organisasi, yag terdiri dari aset-aset phisik, seperti gedung, peralatan dan lokasi, sumber daya manusia dalam artian jumlah dan kemampuannya, dan aset-aset organisasi seperti budaya dan reputasi (Wheelan, Hunger, 2008:106), dari pandangan di atas maka setidaknya sumber daya organisasi di bagi menjadi dua bagian besar yaitu aset-aset fisik dan non-fisik, atau dalam istilah lain disebut sumberdaya berwujud dan sumber daya tidak berwujud (Jhonson and Kaplan, 1987:202 dalam Richard Hall, 1993).

Ketika kemudian arah perkembangan lingkungan eksternal membutuhkan organisasi generic, yang cepat meyesuaikan diri maka sumber daya yang dibutuhkanya lebih besar pada sumber daya tidak berwujud, karena karakteristiknya sangat fleksibel dan cepat berubah. Rumitnya adalah sumber daya ini relative sulit diukur, beda dengan sumber daya berwujud yang nilainya mudah diukur, tetapi kemudian sumber daya tidak berwujud ini yang mampu

(4)

untuk membuat sumber daya berwujud menjadi lebih berarti dan mampu menciptakan keuntungan bagi organisasi. Degan kata kata lain adalah organisasi harus mampu meningkatkan penguasaan dan kemampuan (capability) sumber daya tidak berwujud untuk mendorong organisasi memilki kemampuan mencapai keuggulan kompetitif berkelanjutan.

Perubahan bisnis yang sangat cepat berdampak pada peta persaingan usaha yang sangat cepat berubah, sampai dengan awal 1990-an kita setiap hari dikenalkan dengan produk-produk eletronik buatan jepang yang era sebelumnya dikuasai oleh Eropa dan Amerika, dewasa ini produk-produk Asia Timur seperti Korea Selatan dan RRC juga mulai menggeser pasar elektronik Jepang di pasar Indonesia. Perebutan pasar yang sangat kentara dan bergantian saling mendominasi tidak terlepas dari bagaimana perusahan-perusahaan tersebut membuat dan melaksanakan strategi-strategi jitu dan berorientasi jauh kedepan. Tidaklah mengherankan ketika kelengahan dan General Motor yang dahulu mendominasi penjualan mobil kemudian di geser oleh Honda dan Toyota bahkan di kampungnya sendiri Amerika Serikat, atau bergesernya dominasi Xerox produsen mesin foto copy terbesar oleh Canon yang unggul dalam inovasi dan variasi produk yang dihasilkannya. Contoh dalam kenyataan menjukan bahwa perusahaan yang meminpin dapat dengan cepat tertinggal karena kesulitan beradaptasi dengan perubahan, atau yang lebih buruk, gagal menciptakan perubahan. Setidaknya manajemen organisasi ditantang untuk senantiasa berada dan siap dengan perubahan.

Menjadi awal jawaban kita bahwa perusahaan yang mampu bersaing pada era bisnis dewasa ini adalah perusahaan yang dibangun dan dikelola secara strategis. Perusahaan tidak hanya berjalan dengan aturan-aturan lama dan baku, perhitungan-perhitungan trend hasil observasi pasar, tapi perusahaan yang mampu melihat masa yang akan datang dan mampu merencanakan tujuan bisnis yang lebih luas dan lebih strategis. Konsepsi sederhana tentang organisasi perusahaan strategis adalah perusahaan yang mampu menjawab dengan jelas tiga pertanyaan kunci strategis yaitu :

(5)

1. Dimana organisasi sekarang? (bukan apa yang sungguh-sungguh kita harapkan!)

2. Jika tidak ada perubahan yang dibuat, dimana perusahaan akan berada dalam satu tahun ini; dua tahun; tiga tahun; lima tahun; sepuluh tahun?, Apakah jawaban dapat di terima?

3. Jika jawaban tidak dapat diterima, tindakan khusus apa yang sebaiknya dilakukan oleh manajemen? resiko dan hasil apa yang dilibatkan?

Bidang Ilmu Manajemen Strategis

Strategic management is that set of managerial decisions and actions that determines the long-run performance of a corporation, includes environment scanning, strategy formulation, strategy implementation, and evaluation and control. (Wheelan&Hunger, 2010:3).

Manajemen Strategis adalah ilmu dan seni untuk pembuatan (formulating),

penerapan (implementing) dan evaluasi (evaluating) keputusan-keputusan strategis antar fungsi yang memungkinkan sebuah organisasi mencapai tujuan dimasa yang akan datang. (Husein Umar, 2002:17)

Kebijakan Bisnis : berorientasi pada manajemen umum dan cenderung

melihat kedalam dan lebih menekankan pada integrasi yang sesuai banyak aktifitas fungsional dalam perusahaan.

“Manajemen strategis sebagai suatu bidang ilmu menggabungkan kebijakan

bisnis dengan lingkungan dan tekanan strategis”, oleh karena itu istilah

manajemen strategis menggantikan istilah kebijakan bisnis sebagai suatu bidang ilmu.

(6)

Evolusi Manajemen Strategis

Banyak konsep dan teknik dalam manajemen strategis, awalanya manajemen strategis lebih banyak digunakan oleh perusahaan-perusahaan besar yang beroperasi di banyak industri, dewasa ini manajer-manajer professional disemua organisasi menggunakan manajemen strtegis dalam menghilangkan resiko dari kesalahan, kesalam pembiayaan dan menghadapi kondisi krisis ekonomi, dan menjaga organisasi dalam kondisi competitive.

Manajemen strategi dalam perusahaan berkembang melalui tahapan :

Tahap 1- Perencanaan Keuangan Dasar: mencari pengendalian operasional yang lebih baik melalui pemenuhan anggaran

Tahap 2- Perencanaan berbasis peramalan: mencari perencanaan yang

lebih efektif untuk pertumbuhan dengan mencoba meramalkan masa yang akan dating, melebihi dari tahun berikutnya

Tahap 3- Perencanaan berorientasi keluar (perencanaan strategis):

mencari cara untuk meningkatkan respon terhadap pasar dan persaingan dengan mencoba berfikir lebih strategis

Tahap 4- Manajemen Strategis: mencari cara untuk mengelola sumua

sumber daya guna mengembangkan keunggulan kompetitif dan membantu kesuksesan di masa yang akan datang.

Keuntungan Manajemen Strategis

Banyak hasil penelitian yang menunjukan bahwa perusahaan yang menggunkan manajemen strategis lebih baik kinerjanya disbanding yang tidak, dengan kata lain terdapat hubungan atau pengaruh antara sumber daya organisasi dan strategis, struktur dan proses secara positif dengan kinerja organisasi.

(7)

Hasil survey menunjukan keuntungan manajemen strategis antara lain : • Pemahaman yang jelas dari visi perusahaan

• Fokus yang kuat terhadap kepentingan strategis

• Meningkatkan pemahaman bersama terhadap perubahan lingkungan

Tantangan Manajemen Strategis

1. Dampak globalisasi

Sekarang segala sesuatu telah berbah, globalisasi mendorong perusahaan dalam melakukan bisnis pada pasar internasional. Untuk meraih skala ekonomis dilakukan dengan cara meminimalkan biaya, yang nantinya meminimalkan harga yang selama ini digunakan untuk dapat berkompetisi, perusahaan sekarang mulai berfikir global (mendunia) dengan pasar internasional.

Sebagai perusahaan yang berorientasi global, manajemen strategis menjadi jalan yang penting untuk menjaga supaya jalan pengembangan pasar internasional dan posisi perusahaan memiliki keunggulan kompetitif dalam jangka panjang

2. Electronic commerce

Electronic commerce adalah perdagangan dengan menggunkan internet

sebagai alat untuk mengatur bisnis

Globalisasi dan perdagangan elektronik merupakanantangan yang nyata bagi bisnis dan manajemen strstegis sekarang, perusahaan harus dapat menyesuikan diri dengan lingkungannya, teori population ecology bertujuan untuk bagaimana suatu perusahaan dapat stabil dalam lingkungan persaingan, yaitu ketika perusahaan mengadaptasi dan dan merubah kondisi.

Manajemen strategis sekarang menjadi pendorong untuk memperolah poin penting yang menolong operasional perusahaan sukses pada lingkungan yang dinamis dan kompleks. Fleksibilitas strategis memerlukan komitment jangka panjang untuk membangun dan memberdayakan sumberdaya utma, kebutuhan ini yang menjadikan perusahaan menjadi organisasi pembelajar (learning organization – an organization skilled at creating, acquiring, and

(8)

transferring knowledge and at modifying its behavior to reflect new knowledge and insight). Organisasi pembelajar merupakan komponen utama

yang membuat organisasi dapat berkompetisi dalam lingkungan yang dinamis. Learning organization, dilakukan dengan :

1. Memecahkan masalah dengan sistematis 2. Uji coba dengan pendekatan-pendekatan baru

3. Belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman sejarang orang lain 4. Transper pengetahuan dengan cepat dan efisien dalam organisasi

Model Dasar Manajemen Strategik

(source : Wheelen & Hunger (2010:11)

Elemen dasar Manajemen strategis : - Analisis lingkungan

- Formulasi strategi - Implementasi strategi - Kontrol dan Evaluasi

1. Environmental scanning (Analisis lingkungan)

• Environmental scanning, is the monitoring, evaluating, and

disseminating of information from the external and internal

environments to key people within the corporation. (analisis lingkunga

merupakan proses pengamatan, evaluasi dan pengayaan informasi dari luar dan dari dalam sebagai kunci bagi pelaksana perusahaan) • Tujuan analisis lingkungan adalam mengidentifikasi faktor strategis

(strategic factor-external and internal elements that will

determine the future of the corporation), langkah mudah untuk Environmental scanning Strategy formulation Strategy implementation Evaluation and control

(9)

melakukan analisis lingkungan adalah dengan menggunakan SWOT

Analysis-Strengths, Weaknesses, Opportunities, and Treats.

Gambar 1.2 Variabel lingkungan

source : Wheelen & Hunger (2012:16)

2. Strategy formulation (Perumusan Strategi)

• Strategy formulation is the development of long-range plans for the

effective management of environmental opportunities and threats, in light of corporate strengths and weaknesses (SWOT).

• Includes : mendefinisikan misi perusahaan, mendorong tujuan spesifik, membangun strategis dan menyusun arah kebijakan

3. Strategy implementation

Strategy implementation, merupakan proses dimana strategi dan

(10)

program-program, anggaran dan prosedur. Proses ini harus meliputi perubahan kultur, strktur dan atau manajemen system dalam organisasi.

4. Evaluation and control

Evaluation and control, merupakan proses memonitor aktivitas

perusahaan dan kinerja yang dihasilkannya, kinerja sekarang dibandingkan dengan kinerja masa lalu, manajer dalam seluruh tingkatan menyampaikan informasi hasil sebagai bahan koreksi dan pemecahan masalah.

Penyusunan Keputusan Strategis

Keputusan strategis tidak seperti keputusan-keputusan lain dalam organisasi, keputusan strategis dibuat untuk pandangan jauh kedepan bagi organisasi, untuk itu keputusan yang dibuat harus memiliki ciri :

1. Rare : keputusan-keputusan strategis yang tidak biasa dan khusus,

yang tidak dapat ditiru.

2. Consequential : keputusan-keputusan strategis yang memasukan

sumber daya penting dan menuntut banyak komitment

3. Directive : keputusan-keputusan strategis yang menetapkan keputusan yang dapat ditiru dan dijadikan dasar bagi keputusan-keputusan lain dan tindakan-tindakan lain di masa yang akan datang untuk organisasi secara keseluruhan.

Model Pembuatan Keputusan Strategis

Mintzberg’s Modes (Pendekata penyususan keputusan strategis Minzberg) :

1. Entrepreneurial mode, strategi dibuat oleh seorang penguasa. Focus

strategi pada kesempatan; masalah dinomor duakan. Strategi dipandu oleh visi langsung dari pemilik usaha, bersifat langsung dan keputusan yang mutlak. Tujuan dominan adalah pertumbuhan usaha.

(11)

2. Adaptive mode, Model adaptif lebih cenderung merupakan reaktif

dalam pemecahan masalah yang timbul dari pada proaktif terhadap kesempatan. Strategy yang dibuat lebih cenderung pada perubahan perlahan.

3. Planning Mode, model perencanaan merupakan model pembuatan

keputusan strategis yang mengandalkan informasi untuk menganalisas situasi, dan menyusun langkah alternative strategi, dan memilihnya dengan lebih rasional. Pendekatan ini menekankan pada dua pendekatan proaktif mencari kesempatan dan raktif memecahkan masalah yang timbul.

4. Logical incrementalism (Quinn), pendekatan ini merupakan gabungan

dari pendekatan sebelumnya, dalam model ini top manajer memiliki ide sendiri untuk misi dan tujuan perusahaan, dalam model ini masih bersifat parsial dan coba-coba belum merupakan formula total strategis.

Proses penyusunan keputusan strategis

Pendekatan-pendekatan model penyusunan strategi di atas masing-masing memiliki kekuatan dan kelemahan, untuk mendorong penyusunan rencana strategis lebih baik, berikut langkah-langkahnya :

1. Evaluate current performance, yaitu langkah evaluasi kinerja saat ini

meliputi (a) return on investment, profitability dan (b) menilai dan mengeavluasi misi, tujuan, strategi dan kebijakan sekarang.

2. Review corporate governance, yaitu menilai kinerja dewan direksi dan

top manajemen

3. Scan and assess the external environment untuk factor-faktor

strategis yang menadi peluang dan hambatan

4. Scan assess the internal corporate environment untuk menilai factor

(12)

5. Analize Strategic (SWOT) factor untuk (a) penentuan titik utama

masalah dan (b) review dan merevisi misi dan tujuan perusahaan.

6. Generate, evaluate, and select the best alternative strategy untk

menindaklanjuti hasil analisis tahap seleumnya.

7. Implement selected strategies melalui program, anggaran dan

prosedur

8. Evaluate implemented strategies melalui system upan balik dan

Gambar

Gambar 1.2 Variabel lingkungan  source : Wheelen & Hunger (2012:16)

Referensi

Dokumen terkait

Di antara sekian banyak upacara tersebut, Bohajat dan Mohpaisch merupakan upacara adat yang pelaksanaanya seringkali tidak harus sejalan dengan kronologi kehidupan

BAB I yang berisi Pendahuluan, terdiri dari latar belakang masalah, identifikasi masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

Karena metode numerik dapat mempermudah suatu perhitungan permasalahan fisika, maka pada laporan ini akan dibahas mengenai suatu permasalahan fisika yang berjudul “ Peningkatan

Penegakan Hukum Dalam Sistem Peradilan Pidana Berazaskan Pancasila.. Noenik

This highly descriptive work is a geographical dictionary used in conjunction with an atlas and contains information about physical geography (land forms, geology, rivers,

Paragraf merupakan bentuk karangan yang hanya terdiri dari beberapa kalimat, serta di dalamnya mengungkapkan suatu informasi dengan kalimat utama atau pokok

Bagian atap merupakan manfaat TIK yang diharapkan diperoleh dari institusi perguruan tinggi – yang tentu saja harus sesuai dengan visi dan misinya; bagian

Pengumuman peserta yang lolos didanai dalam Program Bantuan Rektor untuk Kegiatan Kewirausahaan Mahasiswa Tahun 2020 akan dipublikasi melalui laman unud.ac.ac.id tanggal 2