• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Penelitian

Isu tanggung jawab sosial perusahaan, Corporate Social Responsibility (CSR), sudah lama muncul di berbagai negara

,

terlihat dari praktik-praktik penerapan CSR yang mengacu pada aspek lingkungan dan sosial yang semakin meningkat.

Hal ini juga berkaitan dengan adanya kesadaran suatu perusahaan atau institusi untuk tidak hanya menghasilkan laba setinggi-tingginya, tetapi juga bagaimana laba tersebut dapat memberikan manfaat kepada masyarakat. Gencarnya kegiatan perusahaan dalam menghasilkan laba secara otomatis menimbulkan konsekuensi lingkungan hidup di sekitarnya.

CSR sendiri bukan barang baru, CSR muncul pertama kali pada KTT Bumi di Rio de Jeneiro, Brazil pada tahun 1992, menegaskan konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development) yang didasarkan pada perlindungan lingkungan hidup serta pembangunan ekonomi dan sosial sebagai sesuatu yang mesti dilakukan semua pihak termasuk perusahaan. Sejak saat itu, pelaksanaan CSR merupakan suatu kewajiban bagi perusahaan terutama di Eropa dan Amerika (M.Nurdizal,2011:81).

Perkembangan CSR sendiri ditandai dengan adanya standar secara internasional dalam bentuk ISO, yaitu ISO 26000. ISO 26000 menyatakan bahwa CSR adalah bentuk kepedulian perusahaan yang

(2)

2

saat ini penting dalam rangka meningkatkan kinerja perusahaan, di samping isu kualitas (ISO 9000) dan lingkungan (ISO14000). Secara garis besar, ISO 26000 adalah standar internasional untuk tanggung jawab sosial atau social responsibiliy.

Dalam ISO 26000 terdapat tujuh isu sentral dalam merencanakan CSR, yaitu sebagai berikut ;

1. Tata kelola organisasi 2. Hak azasi manusia 3. Praktik ketenagakerjaan 4. Lingkungan

5. Praktik operasi yang adil 6. Konsumen

7. Pembangunan sosial dan ekonomi masyarakat

Berdasarkan tujuh isu sentral yang menjadi isu ISO 26000 yang bermula dari kebutuhan akan sertifikasi berstandar internasional sebagai pedoman atau panduan mengenai social responsibiliy atau tanggung jawab sosial yang bisa diberlakukan di seluruh dunia, ISO tersebut dipublikasikan di dunia pada Januari 2005 hingga 2010, sehingga ada standarisasi dalam panduan mengenai social responsibiliy yang bisa menjadi jembatan dan standarisasi berbagai elemen dalam pelaksanan CSR (Kartini,2009:126).

Pemerintah Indonesia sendiri memberikan respon yang baik terhadap pelaksanaan CSR dengan meregulasi aktivitas CSR dalam bentuk undang-undang Perseroan Terbatas yang disingkat UU PT. Undang-undang tersebut telah disahkan oleh Pemerintah pada tanggal 20 Juli 2007. Sebagaimana dimuat dalam undang-undang UU No.47

(3)

3

Tahun 2007 tentang perseroan terbatas (UU PT) dan UU No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal (UU PM).

Pasal 74 UU PT menyebutkan bahwa setiap perseroan yang menjalankan kegiatan usahanya di bidang atau berkaitan dengan sumber daya alam wajib melaksanakan tanggung jawab sosial dan lingkungan. Jika tidak dilakukan, maka perseroan tersebut akan dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan (unrika.ac.id.com,diakses pada tanggal 11 Mei 2012).

Perkembangan CSR di Indonesia sendiri ditandai dengan menerapkan CSR sebagai bentuk tanggung jawab setiap perusahaan, melalui UU Persero, juga memberikan nilai tambah seperti penerapan Good Corporate Governance (GCG) sebagai tanggung jawab sosial perusahaan yang berdampak pada nilai positif bagi perusahaan dimata publik.

Dalam penerapan CSR di Indonesia, perusahaan swasta maupun BUMN telah bergabung dalam suatu forum yang dinamakan Corporate Forum for Community Development (CFCD). Misi yang diemban adalah meningkatkan kesadaran-kesadaran umum akan pentingnya program community development bagi perusahaan sekaligus meningkatkan apresiasi dan pemahaman masyarakat atas peran dan fungsi corporate CD dan CD officer.

Penerapan CSR dianggap penting oleh sebagian perusahaan di Indonesia, dikarenakan CSR dapat memaksimalkan dampak positif dan mengeliminasi dampak negatif melalui penciptaan manfaat bersama dengan kehadiran perusahaan dan masyarakat yang berinteraksi dalam satu wilayah (M.Nurdizal, 2011:49).

(4)

4

CSR dapat dijalankan melalui tiga pilar yaitu sosial, ekonomi dan lingkungan. Kegiatan yang dilakukan di dalamnya berupa Community Development yang kemudian dikembangkan untuk mencapai citra yang baik dimata para stakeholder perusahaan.

PT.Pertamina EP atau biasa disebut dengan PT.Pertamina Eksplorasi dan Produksi merupakan anak perusahaan PT.Pertamina (Persero) yang melaksanakan kegiatan eksplorasi dan produksi minyak dan gas bumi dengan sasaran untuk menemukan cadangan gas bumi dengan sasaran untuk menemukan cadangan baru dalam rangka menjamin produksi.

PT.Pertamina EP Region Jawa merupakan salah satu dari tiga Region PT. Pertamina EP dengan wilayah kerja Field Jatibarang, Field Subang dan Field Tambun. Dengan jumlah masyarakat Jawa yang padat, sering kali bersinggungan dengan masyarakat, terkait masalah tanggung jawab sosial dan tanggung jawab lingkungan terhadap kegiatan operasi PT.Pertamina EP Region Jawa dalam melakukan aktivitas perusahannya.

Dalam menghadapi masalah-masalah tersebut, perusahaan tentunya berupaya menjalin kemitraan dengan berbagai pihak guna menyelaraskan program CSR PT.Pertamina EP Region Jawa di sekitar wilayah operasi PT. Pertamina EP Region Jawa.

Berdasarkan laporan tahunan dalam rentang waktu 2008-2011, PT.Pertamina EP Region Jawa merealisasikan program-program CSR pada tabel berikut ini:

(5)

5

Tabel 1.1

Data CSR Pertamina EP RJ 1 Januari – 31 Desember 2009

Tabel 1.2

Data CSR Pertamina EP RJ 1 Januari – 31 Desember 2010

Tabel 1.3

Data CSR Pertamina EP RJ 1 Januari – 31 Desember 2011

(6)

6

Berawal dari Sincerity (ketulusan hati) adalah sikap kerja yang mendasar untuk menghasilkan solusi yang berguna dan bermanfaat bagi semua orang, PT. Pertamina EP Region Jawa telah merealisasikan program community development sesuai dengan kebutuhan dimasyarakat.

Saat ini PT. Pertamina EP Region Jawa memfokuskan program CSR pada bidang pendidikan, sosial, kesehatan, dan lingkungan. Program-program CSR PT. Pertamina EP adalah sebagai berikut:

1. Pertamina EP Region Jawa dalam bidang Pendidikan

Dalam bidang pendidikan Pertamina EP mengadakan kegiatan penyuluhan kesehatan dan lingkungan di SMA, mengadakan renovasi sekolah, sumbangan sarana dan prasarana belajar mengajar, mengadakan kunjungan ke perusahaan.

2. Pertamina EP Region Jawa dalam bidang Kesehatan

Dalam bidang kesehatan Pertamina EP mengadakan kegiatan donor darah, sumbangan inkubator, alat kesehatan bagi Puskesmas dan bidan, mengadakan pengobatan gratis. 3. Pertamina EP Region Jawa dalam bidang Ekonomi

Dalam bidang ekonomi Pertamina EP mengadakan pelatihan keterampilan bagi masyarakat dan siswa putus sekolah untuk memberi pembekalan seperti kursus menjahit, memasak, beternak dan kursus montir, mengadakan pelatihan-pelatihan untuk UMKM dan kelompok-kelompok masyarakat, memperbaiki ekonomi masyarakat dengan memperbaiki sarana

(7)

7

dan prasarana desa seperti jalan, puskesmas, dan rumah ibadah.

4. Pertamina EP Region Jawa dalam bidang lingkungan

Dalam bidang lingkungan Pertamina EP mengadakan membibitan mangrove, pelatihan membuat pupuk komposer. Penyuluhan aspek HSE (Health, Safety and Environment) tentang bahaya mendekati aset Pertamina di masyarakat dan penyuluhan tentang kesehtan lingkungan.

5. Pertamina EP Region Jawa dalam bidang Keagamaan

Dalam bidang keagamaan Pertamina EP mengadakan kegiatan pengajian rutin, sunatan masalah yang dimana kegiatan tersebut di koordinir dengan Badan Amal Zakat Pertamina.

Berkaitan dengan pemilihan program CSR Pertamina EP Region Jawa dalam bidang kesehatan dan lingkungan di SMA 1 Krangkeng. Berikut adalah alasan pemilihan di wilayah Krangkeng didasari dari data dari Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu tahun 2011 sebagai berikut :

Tabel 1.4

Jumlah Kasus Baru HIV,AIDS, dan Infeksi Menular Seksual lainnya Menurut Jenis Kelamin, Kecamatan, dan Puskesmas

(8)

8

Tabel 1.5

Jumlah Kegiatan Penyuluhan Kesehatan Kabupaten Indramayu Tahun 2011

Tabel 1.6

Presentase Rumah Tangga Berperilaku

Hidup Bersih dan Sehat Menurut Kecamatan dan Puskesmas Kabupaten Indramayu Tahun 2011

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, September 2012

Dipilihnya SMA 1 Krangkeng sebagai kegiatan penyuluhan kesehatan dan lingkungan oleh PT.Pertamina EP Region Jawa, dikarenakan SMA 1 Krangkeng berada di wilayah ring 1 PT. Pertamina EP Region Jawa, sosialisasi aspek HSE (Healty Safety Environtment) tentang mensosialisasikan kepada pelajar dan masyarakat tentang bahaya mendekati aset-aset Pertamina di wilayah Ring 1 perusahaan.

(9)

9

Juga berkaitan dengan maraknya isu-isu negatif tentang sex bebas, pergaulan bebas, napza dan HIV-AIDS dikalangan pelajar berdasarkan data di Jawa Barat Tahun 2011:

Tabel 1.7

Presentase Penyalahgunaan Napza, Merokok, Perilaku Sex Bebas dan Kasus HIV – AIDS di Jawa Barat 2011

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Indramayu, September 2012 SMA 1 Krangkeng menerapkan Adiwiyata, sebagai sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan, Adiwiyata mempunyai pengertian atau makna; Tempat yang baik dan ideal dimana dapat diperoleh segala ilmu pengetahuan dan berbagai norma serta etika yang dapat menjadi dasar manusia menuju terciptanya kesejahteraan hidup dan menuju kepada cita-cita pembangunan berkelanjutan (KLH Kabupaten Indramayu,September 2012).

SMA 1 Krangkeng berhasil mendapatkan predikat Adiwiyata dari kantor Kementrian Lingkungan Hidup di bidang lingkungan untuk sekolah di Jakarta pada lima Juni 2012.

Merokok

Napza dan Sek Bebas HIV -AIDS

(10)

10

Gambar 1.1

Piagam Penghargaan Adiwiyata dari Mentri Negara Lingkungan Hidup dan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan 2012

Gambar 1.2

Piala Penghargaan Adiwiyata dari Mentri Negara Lingkungan Hidup dan Mentri Pendidikan dan Kebudayaan 2012

Sumber : Dokumentasi Penulis Gambar 1.3

Hasil Justifikasi dan Social Mapping berkaitan dengan latar belakang Penyuluhan Kesehatan dan Lingkungan di SMA 1

Krangkeng

(11)

11

Berdasarkan uraian tersebut, peneliti mengajukan judul “Analisis Program Corporate Social Responsibility PT. Pertamina EP Region Jawa dalam bidang kesehatan dan lingkungan (Studi Kasus kegiatan Penyuluhan Kesehatan dan Lingkungan di SMA I Krangkeng, Indramayu)”

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dirumuskan masalah sebagi berikut : “Bagaimana Program Corporate Social Responsibility PT. Pertamina EP Region Jawa dalam bidang kesehatan dan lingkungan terhadap kegiatan penyuluhan kesehatan dan lingkungan di SMA I Krangkeng, Indramayu”

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses kegiatan pengumpulan fakta HUPMAS (Hubungan Pemerintah dan Masyarakat) PT. Pertamina EP Region Jawa berkaitan dengan program CSR di SMA 1 Krangkeng ?

2. Bagaimana proses kegiatan merumuskan masalah HUPMAS (Hubungan Pemerintah dan Masyarakat) PT. Pertamina EP Region Jawa berkaitan dengan program CSR di SMA 1 Krangkeng ?

3. Bagaimana proses kegiatan perencanaan dan pemrogaman HUPMAS (Hubungan Pemerintah dan Masyarakat) PT. Pertamina EP Region Jawa berkaitan dengan program CSR di SMA 1 Krangkeng ?

(12)

12

4. Bagaimana proses kegiatan aksi dan komunikasi HUPMAS (Hubungan Pemerintah dan Masyarakat) PT. Pertamina EP Region Jawa berkaitan dengan program CSR di SMA 1 Krangkeng ?

5. Bagaimana proses kegiatan melakukan evaluasi HUPMAS (Hubungan Pemerintah dan Masyarakat) PT. Pertamina EP Region Jawa berkaitan dengan program CSR di SMA 1 Krangkeng terhadap citra dan reputasi perusahaan dimata stakeholder ?

1.3. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui proses kegiatan pengumpulan fakta HUPMAS (Hubungan Pemerintah dan Masyarakat) PT. Pertamina EP Region Jawa berkaitan dengan program CSR di SMA 1 Krangkeng ?

2. Mengetahui proses kegiatan merumuskan masalah HUPMAS (Hubungan Pemerintah dan Masyarakat) PT. Pertamina EP Region Jawa berkaitan dengan program CSR di SMA 1 Krangkeng ?

3. Mengetahui proses kegiatan perencanaan dan pemrogaman HUPMAS (Hubungan Pemerintah dan Masyarakat) PT. Pertamina EP Region Jawa berkaitan dengan program CSR di SMA 1 Krangkeng ?

4. Mengetahui proses kegiatan aksi dan komunikasi HUPMAS (Hubungan Pemerintah dan Masyarakat) PT. Pertamina EP

(13)

13

Region Jawa berkaitan dengan program CSR di SMA 1 Krangkeng ?

5. Mengetahui proses kegiatan melakukan evaluasi HUPMAS (Hubungan Pemerintah dan Masyarakat) PT. Pertamina EP Region Jawa berkaitan dengan program CSR di SMA 1 Krangkeng terhadap citra dan reputasi perusahaan dimata stakeholder ?

1.4. Manfaat Penelitian

1.4.1 Aspek Teoritis

Penelitian ini kelak dapat menjadi referensi mengenai Analisis program corporate social responsibility dalam kegiatan penyuluhan dan diharapkan dapat bermanfaat sebagai sumbangan ilmu dalam bidang komunikasi khususnya di bidang marketing communication, corporate social responsibility dan public relation.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Penelitian mengenai analisis program CSR dalam kegiatan penyuluhan kesehatan dan lingkungan di SMA 1 Krangkeng dapat dijadikan rujukan sarana belajar dan memperdalam ilmu pengetahuan mengenai strategi komunikasi. Kemudian sebagai sarana pembelajaran dalam pembuatan penelitian, menambah pengetahuan dalam menganalisis suatu fenomena, dan menambah pengetahuan mengenai pendekatan terhadap program corporate social responsibility.

(14)

14

1.5. Tahapan Penelitian

Ada 5 tahapan yang dilakukan dalam penelitian ini, hal ini digambarkan dalam tabel berikut :

Tabel 1.8 Tahapan Penelitian

No Tahapan Bulan

Jul Agst Jan Feb Sept Nov

1

Persiapan penyusunan proposal skripsi Bab I sampai III

2 Pengumpulan data sekunder berupa observasi awal dan pengumpulan dokumentasi berupa berita, peliputan , Press Release yang dikliping mengenai Penyuluhan kesehatan dan lingkungan pada saat melakukan kegiatan magang

3 Pengumpulan data primer berupa wawancara mendalam kepada informan mengenai Penyuluhan kesehatan dan lingkungan

4

Analisis data berdasarkan variabel, sub variabel, dan

(15)

15

indikator yang sudah

ditentukan

5 Penyelesaian data meliputi kesimpulan penelitian dan saran

Sumber: Penulis, diadopsi dari Sugioyono (2009:286)

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

1.6.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian akan dilakukan di PT. Pertamina EP

Region Jawa di Jl. Patra Raya Klayan Cirebon no.1 451511

(0231) 205051 dan SMA 1 Krangkeng di Jl. Raya Krangkeng

No.1 45284 (0234) 7006485 dengan melakukan wawancara

mendalam kepada informan dan dokumentasi.

1.6.2 Waktu Penelitian

Waktu dan periode penelitian akan dilakukan selama sembilan bulan, adapun rincian mengenai waktu dan periode telah dijabarkan pada tabel 1.9 mengenai tahapan penelitian.

Gambar

Tabel 1.8   Tahapan Penelitian

Referensi

Dokumen terkait

Genotipe dengan kategori tahan ataupun rentan akan menunjukkan respon yang sama pada lokasi pengujian yang berbeda (inokulasi dan endemik), sehingga metode inokulasi

Pada putaran idle (1500 rpm) konsentrasi HC yang dihasilkan lebih tinggi oleh masing- masing bahan bakar bila dibangdingkan dengan putaran 4000 rpm dikarenakan

f. Peraturan Menteri Pertanian Nomor 62 tahun 2015 tentang Pedoman Pengelolaan dan Penyaluran Batuan Pemerintah Lingkup Kementerian Pertanian Tahun Anggaran 2016, Bab IV

Mahasiswa dalam memahami konsep mata kuliah hukum perdata pada indikator (4) masih rendah hanya mencapai 64-66%, oleh karena itu pada siklus kedua selain kegiatan

Pada penyelenggaraan pengabdian kepada masyarakat kali ini, tutor akan memberikan materi tentang membuat, menerima dan menolak acara janji temu. Janji temu ini

40 Hasil Uji Regresi Antar Motivasi Kader, Swadaya Masyarakat, Pembinaan dan Partisipasi Tokoh Masyarakat dengan Paket Gizi & Kesehatan di Posyandu.. 4 I Hasil

Setiap orang yang dengan tanpa hak dan atau tanpa izin pen- cipta atau pemegang hak melakukan pelanggaran hak ekono- mi pencipta sebagaimana dimaksud dalam pasal 9 ayat (1) hu- ruf

Oleh sebab itu saya sepekat bahwa dalam negara demokrasi yang multikultural seperti Indonesia identitas kewarganegaraan bukanlah “satu identitas di antara banyak identitas” atau