• Tidak ada hasil yang ditemukan

POLA PERTUMBUHAN ANAK USIA 1-5 TAHUN DI WILAYAH BOGOR. Oleh Yuliana G

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "POLA PERTUMBUHAN ANAK USIA 1-5 TAHUN DI WILAYAH BOGOR. Oleh Yuliana G"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

POLA PERTUMBUHAN ANAK USIA 1-5 TAHUN

DI WILAYAH BOGOR

Oleh

Yuliana

G 34101001

DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

ABSTRAK

YULIANA. Pola Pertumbuhan Anak Usia 1-5 Tahun di Wilayah Bogor. Dibimbing oleh BAMBANG SURYOBROTO dan TARUNI SRI PRAWASTI.

Setiap anak mempunyai pola pertumbuhan badan dengan besar dan lajunya sendiri. Pengukuran secara antropometri dapat menilai status kesehatan dengan membandingkan terhadap pola pertumbuhan yang umum. Oleh karena itu sangat penting bagi Indonesia memiliki acuan pertumbuhan sendiri sebagai referensi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pola pertumbuhan anak usia 1-5 tahun di wilayah Bogor. Probandus adalah anak berusia 1-5 tahun yang berasal dari wilayah Bogor. Data yang diambil adalah data antropometri yang meliputi berat badan dan tinggi badan. Pengambilan data dilakukan secara horisontal, artinya pengukuran dilakukan pada probandus yang didapatkan pada satu kali kesempatan di posyandu-posyandu, Rumah Sakit,

Play group dan TK. Pola pertumbuhan anak laki-laki dan perempuan dilihat pada persentil 50.

Pertumbuhan anak laki-laki dan anak perempuan usia 1-5 tahun terus mangalami peningkatan. Rata-rata kenaikan tinggi badan anak laki-laki lebih besar daripada anak perempuan. Demikian pula rata-rata kenaikan berat badan anak laki-laki lebih besar dari anak perempuan

ABSTRACT

YULIANA. Growth Pattern of children Aged 1 to 5 Year Old in Bogor. Under the supervision of BAMBANG SURYOBROTO and TARUNI SRI PRAWASTI.

Every children have their own growth pattern. Anthropometri measurements can assess health status through a general growth pattern. Thus, it is important for Indonesia to have their own growth pattern description as reference.The purpose is this research is to know growth pattern of children aged 1 to 5 year old in Bogor. Probands are children aged 1 to 5 year old from Bogor. Anthropometric data taken are weight, and height. Data is taken horizontally, meaning that measurement to probands is done at once opportunity in Posyandu, Hospital, Play Group and Nursery School. Boys and girls growth pattern are showed at 50th percentile. Growth of boys and girls aged 1 to 5 years tends to increase. Height increases in boys is higher than girls. Weight increases in boys is bigger than girls.

(3)

POLA PERTUMBUHAN ANAK USIA 1-5 TAHUN

DI WILAYAH BOGOR

Skripsi

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Sains pada

Departemen Biologi

Yuliana

G34101001

DEPARTEMEN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(4)

Judul : POLA PERTUMBUHAN ANAK USIA 1-5 TAHUN DI

WILAYAH BOGOR

Nama :

Yuliana

NRP : G 34101001

Menyetujui :

Pembimbing I, Pembimbing II,

Dr. Bambang Suryobroto Dra. Taruni Sri Prawasti

NIP. 131779503 NIP. 131284837

Mengetahui :

Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

Institut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, MS

NIP. 131473999

(5)

PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala karunia-Nya, sehingga karya ilmiah ini berhasil diselesaikan. Penelitian dilaksanakan sejak bulan Maret 2005 sampai September 2005 bertempat di wilayah Bogor dan Laboratorium zoologi FMIPA IPB. Tema yang dipilih dalam penelitian ini ialah Pola Pertumbuhan dengan judul Pola Pertumbuhan Anak Usia 1-5 Tahun di Wilayah Bogor. Penulis mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Bambang Suryobroto dan Ibu Dra Taruni Sri Prawasti atas bimbingan dan saran selama penelitian.Terima kasih kepada Ibu Dr.dr Sri Budiarti atas kesediaannya sebagai penguji karya ilmiah pada ujian sidang. Terima kasih kepada Dinas Kesehatan Kotamadya Bogor, Puskesmas Bogor Timur, Puskesmas Bogor Cikaret, Puskesmas Pulo Armin, Puskesmas Rangga Mekar, Puskesmas Sindang Rasa, Puskesmas Tanah Sareal, TK kartika III. TK Kartika III Yonif 36/GRD. Ungkapan terima kasih juga penulis haturkan kepada seluruh staf laboratorium Zoologi, teman-teman Biologi Angkatan 38 terutama Ane S, Evi, Fitri, Atik, Duty, Ane Empunk, Chynthia sp, WT, Hijrah, Ae, Rusdi, Sinyo, Kak Andre, Mas Kuncung, Mba Kanthi, Mba Ani dan Mba Titis atas saran, diskusi serta bantuannya dalam pengolahan data. Akhirnya, ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Ayah, Ama, Da Hen, Da Las, Nici, Ni Opuk, Ni oyuk, Ni Putri, Nisfa, Padly, Rey, tiara, anak-anak kos “Permata Bunda”, anak-anak kos “Kiarvi”, serta Bang Eddy atas dukungan, doa dan kasih sayangnya.

Semoga karya ilmiah ini bermanfaat.

Bogor, Februari 2006

(6)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sungai Penuh pada tanggal 1 Oktober 1982 sebagai anak ke enam dari enam bersaudara, dari pasangan H. Arsil dan Rukiani. Tahun 2001 penulis lulus dari SMU Negeri 2 Sungai Penuh, Kerinci, Jambi dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) di Fakultas MIPA Departemen Biologi. Penulis melakukan Studi Lapang pada tahun 2003 mengenai Pemeliharaan dan Reproduksi Sapi Perah di PT. Fajar Taurus, bertempat di PT Fajar Taurus, Cicurug, Sukabumi. Selama mengikuti perkuliahan, penulis pernah menjadi asisten praktikum untuk mata kuliah Avertebrata pada tahun ajaran 2003/2004, Pada tahun 2003/2004 penulis sempat menjabat sebagai Sekretaris Himpunan Mahasiswa Biologi IPB (HIMABIO), dan sebagai anggota di BioWorld. Pada tahun yang sama penulis menjadi anggota kelompok pencinta alam OWA. Penulis aktif di bidang Organisasi BEM FMIPA IPB pada tahun 2002/2003 sebagai anggota. Beasiswa pendidikan pernah penulis peroleh dari PPA dan BBM.

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL...Viii DAFTAR GAMBAR... Viii DAFTAR LAMPIRAN...Viii

PENDAHULUAN... 1

BAHAN DAN METODE... 1

Probandus... 1 Prosedur Antropometri... 1 Analisis Data... 2 HASIL... 2 Tinggi Badan... 2 Berat Badan... 4 PEMBAHASAN... 5 SIMPULAN... 6 SARAN... 6 DAFTAR PUSTAKA... 6 LAMPIRAN... 8

(8)

DAFTAR TABEL

Halaman

1 Wilayah tempat tinggal probandus... 1

2 Jumlah probandus per kelompok per jenis kelamin ... 2

3 Perbandingan tinggi badan anak Amerika dan anak Bogor pada persentil ke-50 ... 5

4 Perbandingan berat badan anak Amerika dan anak Bogor pada persentil 50... 5

DAFTAR GAMBAR

Halaman 1 Pola pertumbuhan tinggi badan anak laki-laki dan anak perempuan ... 3

2 Perbandingan pertumbuhan tinggi badan anak laki-laki dan anak perempuan ... 3

3 Pola pertumbuhan berat badan anak laki-laki dan perempuan ... 4

4 Perbandingan pertumbuhan berat badan anak laki-laki dan anak perempuan... 4

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman 1 Kuisioner penelitian (halaman pertama) ... 9

2 Kuisioner penelitian (halaman kedua) ... 10

3 Contoh formulir data pribadi dan hasil pengukuran pada data-base Lotus Approach... 11

4 Rincian jumlah probandus yang dianalisis berdasarkan lokasi pengambilan data ... 12

5 Distribusi pekerjaan orang tua subyek ... 13

6 Perbandingan data persentil berat badan anak perempuan hasil pengukuran dengan anak Amerika ... 14

7 Perbandingan data persentil berat badan anak laki-laki hasil pengukuran dengan anak Amerika... 15

8 Perbandingan data persentil tinggi badan anak perempuan hasil pengukuran dengan anak Amerika ... 16

9 Perbandingan data persentil tinggi badan anak laki-laki hasil pengukuran dengan Amerika ... 17

(9)

PENDAHULUAN

Masa anak-anak merupakan salah satu tahap kehidupan setelah lahir yang dicapai lewat pertumbuhan dan perkembangan. Setiap anak mengikuti pola umum pertumbuhan badan di mana besar dan laju pertumbuhannya bisa saja berbeda karena faktor pertumbuhan yang mempengaruhi, seperti gen, hormon, kondisi lingkungan dan faktor sosial ekonomi berbeda.

Penambahan massa tubuh berhubungan dengan peningkatan densitas tulang, peningkatan cardio-pulmonari, penambahan volume darah dan semakin bertambahnya jumlah sel darah merah (Bogin 1999).

Sampai sekarang belum ada pola pertumbuhan yang dibuat berdasarkan data yang mewakili anak Indonesia (Jacob 1981). Jahari et al (1990) menambahkan acuan pola pertumbuhan anak Indonesia sejak pertengahan 1980-an menggunakan pola pertumbuhan anak Amerika (baku Harvard dan baku National Center for Health Statistics).

Ayumi (2002) menjelaskan adanya perbedaan pola pertumbuhan anak Bogor dengan anak Amerika. Maka penting bagi Indonesia untuk memiliki pola pertumbuhan sendiri sebagai referensi.

Puspita (2004) meneliti pola pertumbuhan anak usia 5-15 tahun di wilayah Bogor sedangkan data pola pertumbuhan anak usia 1-5 tahun di wilayah Bogor belum diketahui. Penelitian serupa oleh Husaini et al (1985) mengenai pertumbuhan anak sehat usia 12-60 bulan berdasarkan berat dan tinggi badan mungkin telah usang karena perubahan sekular. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan pola pertumbuhan anak usia 1-5 tahun di wilayah Bogor.

METODE

Pola pertumbuhan didapat lewat pengukuran secara antropometri dan dilukiskan dalam kurva pertumbuhan.

Probandus

Penelitian ini dilakukan terhadap 247 anak berusi 1-5 tahun, terdiri atas 111 anak laki-laki dan 136 anak perempuan.

Probandus adalah anak TK Kartika III, TK Kartika Yonif 36/GRD, play group Lab school di kotamadya Bogor, dan posyandu-posyandu yang tersebar di wilayah Bogor.

Pola pertumbuhan normal sebagai referensi diperoleh dari probandus yang sehat

dan mendapatkan kondisi lingkungan yang sesuai untuk pertumbuhan optimal. Artinya diperlukan probandus dengan latar belakang sosial ekonomi di atas rata-rata. Pengeluaran rata-rata orang tua untuk makan per bulan adalah Rp.848.057,00 Pengeluaran ini lebih besar daripada Upah Minimum Regional (UMR) bagi Kota dan Kabupaten Bogor yang digunakan sebagai rata-rata. Merujuk pada Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 561/ kep.1132/Bangsos/2004 tentang penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota di Jawa Barat Tahun 2005. Besar Upah Minimum Regional kota Bogor adalah Rp. 659.500,00. Sedangkan besar upah minimum regional kabupaten Bogor adalah Rp. 656.500,00. Tabel 1 Wilayah tempat tinggal probandus

Wilayah Jumlah Probandus Persentase (%) Kotamadya Bogor Bogor Barat 66 26.72 Bogor Selatan 25 10.12 Bogor Tengah 11 4.45 Bogor Timur 63 25.51 Bogor Utara 20 8.10 Tanah Sareal 41 16.60 Kabupaten Bogor Ciomas 2 0.81 Sukaraja 4 1.62 Lainnya* 15 6.07 Jumlah 247 100

*) Kecamatan tidak diketahui

Prosedur Antropometri

Pengambilan data dilakukan dengan metode horizontal yang berarti pengukuran hanya dilakukan satu saat pada sejumlah besar probandus (Bogin 1999). Berat badan diukur dengan menggunakan timbangan badan berskala 0.5 kg. Probandus berdiri tanpa bantuan di tengah timbangan, santai tetapi tidak bergerak, dan pandangan lurus ke depan (Gibson 1993). Pengukuran tinggi badan menggunakan tongkat pengukur dan bidang vertikal sebagai bidang proyeksi. Probandus berdiri tegak, kaki rapat, lutut diluruskan, tumit, bokong, dan bahu menyentuh bidang vertikal, dan bidang Frankfurt berada dalam posisi horizontal. Bidang Frankfurt adalah garis khayal yang melintasi meatus auditory dan puncak tulang pembentuk rongga mata bagian bawah. Kemudian proyeksi puncak kepala ke bidang vertikal ditandai. Tanda

(10)

tersebut diukur dengan tongkat pengukur ke lantai.

Usia probandus dicatat sebagai usia ketika pengukuran dan dimasukkan ke dalam satu kelompok usia berdasarkan ulang tahun terdekat. Dalam penelitian ini kisaran kelompok usia probandus adalah 1-5 tahun. Jumlah probandus per kelompok usia dan per jenis kelamin terangkum pada Tabel 2. Tabel 2 Jumlah probandus per kelompok dan

per jenis kelamin Jenis Kelamin Kelompok

usia Laki-laki Perempuan (tahun) (orang) (orang) 1 11 8 2 10 13 3 17 17 4 25 27 5 48 71 Jumlah 111 136 Pengumpulan data dilakukan pada bulan Februari 2005 hingga Juni 2005.

Analisis Data

AVAS (Tibshirani 1988 & Tango 1998) digunakan untuk menentukan nilai-nilai persentil tinggi badan dan berat badan untuk setiap kelompok usia. Pola pertumbuhan diperoleh dengan cara menghubungkan nilai median dari tahun ke tahun. Analisis dilakukan dengan menggunakan program R (R Development Core Team 2004). Analisis data dilakukan di Laboratorium Zoologi, Departemen Biologi, FMIPA, IPB.

HASIL

Tinggi Badan

Pola pertumbuhan tinggi badan anak perempuan dan anak laki-laki usia 1 sampai dengan 5 tahun terdapat pada gambar 1. Gambar 2 menunjukkan perbandingan tinggi badan keduanya. Rata-rata tinggi badan anak perempuan pada usia 1 tahun sebesar 74.69 cm, usia 2 tahun sebesar 82.60 cm, usia 3 tahun sebesar 91.76 cm, usia 4 tahun sebesar 101.38 cm dan usia 5 tahun sebesar 108.99 cm (Gambar 1). Pada anak perempuan

pertumbuhan tinggi badan dari usia 3 tahun ke usia 4 tahun dengan laju pertumbuhan sebesar 9.62 cm/tahun. Selanjutnya laju pertumbuhan tinggi badan dari usia 4 tahun ke usia 5 tahun turun menjadi 7.61 cm/tahun.

Rata-rata tinggi badan anak laki-laki pada usia 1 tahun sebesar 77.28 cm, usia 2 tahun sebesar 84.66 cm, usia 3 tahun sebesar 92.59 cm, usia 4 tahun sebesar 102.15 cm dan usia 5 tahun sebesar 111.09 cm. Pada anak laki-laki pertumbuhan tinggi badan dari usia 3 tahun ke usia 4 tahun dengan laju pertumbuhan sebesar 9.56 cm/tahun. Kemudian laju pertumbuhan tinggi badan dari usia 4 tahun ke usia 5 tahun turun menjadi 8.94 cm/tahun (Gambar 1). Rata-rata tinggi badan anak laki-laki pada usia yang sama berada di atas anak perempuan. Jika dibandingkan rata-rata laju pertumbuhan anak perempuan dan laju petumbuhan anak laki-laki adalah hampir sama (Gambar 2).

(11)

1 2 3 4 5 60 80 100 120 Anak Perempuan Umur (tahun) Ti nggi B adan ( c m ) .97 .95 .90 .75 .50 .25 .10 .05 .03 1 2 3 4 60 80 100 120 Anak Laki-laki Umur (tahun) T inggi B adan ( c m ) .97 .95 .90 .75 .50 .25 .10 .05 .03 5

Gambar 1 Pola pertumbuhan tinggi badan anak perempuan dan anak laki-laki

1 2 3 4 5 60 70 80 90 100 11 0 120 Anak Balita Umur (tahun) T ingg i B adan (c m ) .50 Laki-laki .50 Perempuan

(12)

Berat Badan

Pola pertumbuhan berat badan anak laki-laki dan perempuan dilukiskan pada gambar 3. Gambar 4 menunjukkan perbandingan keduanya. Pada gambar 3 terlihat bahwa rata-rata berat badan anak perempuan pada usia 1 tahun sebesar 9.02 kg, usia 2 tahun sebesar 10.50 kg, usia 3 tahun sebesar 12.55 kg, usia 4 tahun sebesar 15. 33 kg dan usia 5 tahun sebesar 17.86 kg. Pada anak perempuan peningkatan berat badan dari usia 1 tahun ke usia 2 tahun dengan laju pertumbuhan sebesar 1.49 kg/tahun. Kemudian laju pertumbuhan berat badan dari usia 2 tahun ke usia 3 tahun naik menjadi 2.05 kg/tahun. Pada usia 3 tahun ke usia 4 tahun pertumbuhan berat badan meningkat pesat dengan laju pertumbuhan

sebesar 2.78 kg/tahun. Selanjutnya laju pertumbuhan berat badan dari usia 4 tahun ke usia 5 tahun turun menjadi 2.53 kg/tahun. Rata-rata berat badan anak laki-laki pada usia 1 tahun sebesar 9.64 kg, usia 2 tahun sebesar 11.46 kg, usia 3 tahun sebesar 13.61 kg, usia 4 tahun sebesar 16. 04 kg dan usia 5 tahun sebesar 19.34 kg (Gambar 3). Pada anak laki-laki peningkatan berat badan dari usia 3 tahun ke usia 4 tahun dengan laju pertumbuhan sebesar 2.43 kg/tahun. Selanjut-nya dari usia 4 tahun ke usia 5 tahun kurva ini terus meningkat dengan laju pertumbuhan menjadi 3.29 kg/tahun. Gambar 4 menunjukkan bahwa rata-rata berat badan anak laki-laki pada setiap usia lebih besar dibandingkan dengan anak perempuan.

1 2 3 4 5 5 1 01 52 0 2 53 03 54 0 Anak Perempuan Umur (tahun) Be ra t Ba d a n ( kg ) .97 .95 .90 .75 .50 .25 .10 .05 .03 1 2 3 4 5 5 1 01 52 0 2 53 03 54 0 Anak Laki-laki Umur (tahun) B e ra t B adan ( kg) .97 .95 .90 .75 .50 .25 .10 .05 .03 .023

Gambar 3 Pola pertumbuhan berat badan anak laki-laki dan perempuan

1 2 3 4 5 5 1 01 52 0 2 5 Anak Balita Umur (tahun) B e ra t B a da n ( kg) .50 Laki-laki .50 Perempuan

(13)

Perbandingan tinggi badan dan berat badan anak Bogor dengan anak Amerika

Data berat badan dan tinggi badan anak laki-laki hasil pengukuran dengan CDC

(Centers for Disease Control and Prevention)

2000 terdapat pada tabel 3 dan tabel 4 Berdasarkan persentil 50 tinggi badan anak Bogor lebih rendah dibandingkan dengan anak Amerika. Sama halnya dengan tinggi badan, berat badan anak Bogor berada di bawah anak Amerika Serikat.

Tabel 3 Perbandingan tinggi badan anak Amerika dan anak Bogor pada persentil ke-50

Persentil ke 50

Umur Anak Amerika Anak Bogor L P L P 1 77.30 76.20 77.28 74.69 2 88.90 87.60 84.66 82.60 3 96.70 95.70 92.59 91.76 4 104.20 103.20 102.15 101.38 5 114.00 109.90 111.09 108.99 Tabel 4 Perbandingan berat badan anak Amerika dan anak Bogor pada persentil ke-50

Persentil ke 50

Umur Anak Amerika Anak Bogor L P L P 1 10.55 9.80 9.64 9.02 2 12.93 12.36 11.46 10.50 3 14.95 14.40 13.61 12.54 4 17.01 16.44 16.04 15.33 5 19.16 18.48 19.34 17.86

PEMBAHASAN

Pertumbuhan merupakan suatu fenomena kompleks yang dipengaruhi bukan saja oleh hormon pertumbuhan dan somatomedin tetapi juga oleh hormon tiroid, androgen, estrogen, glukokortikoid dan insulin. Sedangkan makanan merupakan faktor ekstrinsik berupa protein, vitamin dan mineral.

Menurut Puspita (2004) pada anak usia 5 sampai 15, pertumbuhan tinggi badan anak laki-laki dan perempuan melaju secara konstan sampai usia 12 tahun. dengan laju pertumbuhan tertinggi sebesar 6.14 cm/tahun terjadi menjelang umur 15 tahun. Setelah itu anak laki-laki mengalami peningkatan pertumbuhan sementara anak perempuan pertumbuhannya melambat.

Pada penelitian ini laju pertumbuhan tinggi badan anak laki-laki melebihi anak perempuan yang digambarkan pada persentil 50. Abunain (1990) melaporkan bahwa anak

laki-laki lebih tinggi dibandingkan anak perempuan.

Tinggi badan sangat berhubungan dengan panjang tulang di mana hipotalamus mengontrol pituitari anterior untuk menskresikan hormon pertumbuhan dan hati untuk mensekresikan IGF-I (insuline-like

growth faktor I). GH (Growth Hormon)

bekerja di permukaan membran sel karena berupa peptida dengan reseptornya yang disebut Growth Hormon Reseptor (GHR). Oleh karena GH (Growth Hormon) adalah hormon peptida, maka reseptornya ada di permukaan sel yang merupakan superfamili dari reseptor sitokinin. Pada prinsipnya, ikatan antara GH dengan reseptornya mengakibatkan aktivasi enzim seperti fosforilasi yang dilakukan oleh enzim kinase dengan cara memindahkan gugus fosfat atau menambahkan gugus fosfat. Hal ini mengakibatkan timbulnya reaksi intrasel sehingga berpengaruh terhadap metabolisme dan fungsi sel (Granner 2003).

Laju pertumbuhan berat badan anak laki-laki usia 4-5 tahun mengalami peningkatan sementara anak perempuan mengalami penurunan pada usia yang sama. Hal ini disebabkan oleh anak laki-laki mempunyai rata-rata laju metabolisme yang lebih tinggi dibandingkan dengan perempuan (Watson & Lowrey 1951) dan massa jaringan termasuk cairan tubuh anak laki-laki lebih besar daripada anak perempuan (Abunain 1980).

Selain itu hormon tiroksin yang dihasilkan dari kelenjar tiroid secara langsung mempengaruhi enzim-enzim yang berhubungan dengan proses metabolisme makanan. Peranan tiroksin dapat terlihat bila anak yang mengalami kelainan kelenjar tiroid akan mengalami gangguan pertumbuhan (Ganong 2002).

Epinefrin dan norepinefrin dari medula adrenalis berfungsi membantu mobilisasi glikogen untuk menyediakan energi serta efek-efeknya juga mempengaruhi metabolisme protein dan lemak serta hormon lain sehingga berpengaruh pada berat badan (Guyton 1995).

Tinggi badan yang kurang pada anak dapat disebabkan gizi kurang yang berhubungan dengan penurunan massa tubuh tanpa lemak, dan berkurangnya massa otot. Tinggi badan berlebih dapat disebabkan gangguan endokrin karena hormon pertumbuhan yang berlebihan. Kurva pertumbuhan berat anak laki-laki dan perempuan menunjukkan adanya beberapa probandus yang mempunyai berat di atas persentil 0.97. Hal ini berarti probandus

(14)

tersebut mempunyai berat badan paling besar diantara anak dalam kelompok usianya. Obesitas berkaitan dengan kondisi akumulasi lemak dalam tubuh dimana besarnya jumlah sel lebih tinggi daripada kondisi normal. Aktivitas fisik anak-anak meningkat pada masa ini, sehingga apabila pemasukan kalori yang berlebih dan tidak diimbangi kegiatan fisik akan mempermudah terjadinya kelebihan berat badan akibat menumpuknya lemak (Wirakusumah ES 1994).

Obesitas berkaitan dengan frekuensi makan di mana insulin dapat berperan sebagai penghambat enzim lipase yang memecah lemak, sehingga makin banyak insulin yang disekresikan makin besar hambatan pada aktivitas enzim lipase. Akibatnya makin banyak lemak yang ditimbun.

Berdasarkan hasil penelitian terdapat juga beberapa probandus yang berada di bawah 0.03 merupakan individu yang mempunyai berat badan paling kecil di antara individu dalam kelompok usianya. Hal ini diakibatkan oleh masukan kalori yang lebih kecil dibandingkan kalori yang digunakan sehingga menyebabkan berat badan berkurang. Selain itu juga dipengaruhi oleh beberapa faktor lain, seperti aktivitas fisik, penyakit dan hormonal.

CDC (Centers for Disease Control and

Prevention) 2000 merupakan hasil revisi dari

NCHS 1997 menyediakan perkiraan pertumbuhan dan ukuran yang lebih baik, penggunaannya lebih menyeluruh, secara klinis dapat digunakan untuk mengakses suatu populasi, observasi data secara statistik dan digunakan untuk memperoleh data antropometrik (Kuczmarski et al 2002).

Berdasarkan perbandingan data persentil hasil pengukuran dengan CDC (Centers for

Disease Control and Prevention) 2000, pada

persentil 50 menunjukkan bahwa pertumbuhan tinggi badan dan berat badan anak Bogor lebih rendah dibandingkan dengan anak Amerika. Hal ini berarti anak usia 1-5 tahun hasil penelitian ini mempunyai berat badan dan tinggi badan yang lebih kecil dari berat badan dan tinggi badan anak Amerika pada persentil yang sama. Perbedaan besar perumbuhan ini disebabkan besar oleh faktor nutrisi, ras, genetik, pola hidup dan paling dominan adalah tingkat sosial ekonomi. Pertumbuhan berat badan dan tinggi badan anak Bogor lebih rendah dibandingkan pertumbuhan berat badan dan tinggi badan anak Amerika Serikat. Sesuai dengan Abunain (1980) bahwa grafik pertumbuhan anak-anak Indonesia dari hasil pengukuran yang di anggap normal mempunyai pola yang sama

sekalipun berada di bawah standar Amerika Serikat.

Dalam penelitian ini rata-rata pengeluaran orang tua untuk makan lebih besar daripada upah minimum bagi Kota dan Kabupaten Bogor. Hal ini berarti probandus mempunyai latar belakang sosial ekonomi yang cukup untuk pertumbuhan optimal. Karena itu pola pertumbuhan mereka dapat dijadikan sebagai referensi untuk menilai status gizi.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

Rata-rata berat badan anak perempuan pada usia 1 tahun sebesar 9.02 kg, usia 2 tahun sebesar 10.50 kg, usia 3 tahun sebesar 12.55 kg, usia 4 tahun sebesar 15. 33 kg dan usia 5 tahun sebesar 17.86 kg. Laju pertumbuhan tinggi badan anak perempuan sebesar 9.62 cm/tahun terjadi dari usia 3-4 tahun. Sementara pertumbuhan tinggi badan anak laki-laki pada usia yang sama terus meningkat dengan laju pertumbuhan tertinggi sebesar 9.56 cm/tahun. Dari usia 4 tahun ke usia 5 tahun baik anak laki-laki maupun anak perempuan mengalami penurunan laju pertumbuhan tinggi badan.

Rata-rata berat badan anak laki-laki pada usia 1 tahun sebesar 9.64 kg, usia 2 tahun sebesar 11.46 kg, usia 3 tahun sebesar 13.61 kg, usia 4 tahun sebesar 16. 04 kg dan usia 5 tahun sebesar 19.34 kg. Pertumbuhan berat badan anak laki-laki dan anak-anak perempuan usia 1-5 tahun Bogor relatif sama. Terdapat perbedaan pada anak perempuan usia 4-5 laju pertumbuhan turun menjadi 2.53 kg/tahun. Sementara anak laki-laki pada usia yang sama mengalami peningkatan laju pertumbuhan menjadi 3.29 kg/tahun.

Saran

Untuk penelitian selanjutnya sebaiknya dilakukan penambahan jumlah probandus agar didapat data lebih representatif dan akurat .

DAFTAR PUSTAKA

[Anonim].2004.Keputusan Gubernur Jawa Barat Nomor 561/kep.1132/ Bangsos/2004 tentang penetapan Upah Minimum Kabupaten/Kota di Jawa Barat Tahun 2005.

Abunain D.1980.Penggunaan Antropometri untuk Penilaian Keadaan Gizi di Indonesia. Bogor:Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

(15)

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Abunain D.1990.Aplikasi antropometri sebagai alat ukur status gizi di Indonesia. Gizi Indonesia 14(2): 35-50.

Ayumi NA.2002.Pola pertumbuhan tinggi badan, berat badan dan indeks massa tubuh anak Bogor usia 5 sampai 15 tahun [skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.

Bogin B. 1999.Patterns of Human Growth. Ed ke-2. Cambridge:Cambridge University Press.

Cunningham JG.2002.Textbook of Veterinary physiology Third edition. W.B. Saunders Company. Philadelphia Ganong WF.2002. Fisiologi Kedokteran.

Irawati et al,+ penerjemah: Widjajakusumah, editor. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran. Terjemahan: Review of Medical Physiology.

Gibson RS.1993. Nutritional Assesment: A Laboratory Manual. New York: Oxford University Press.

Granner DK.2003.Biokimia Harper. Ed ke-25. EGC Jakarta.

Husaini YK et al.1985. Pertumbuhan anak sehat berumur 12 sampai 60 bulan berdasarkan berat dan tinggi badan. Gizi Indonesia X(1):53-65. Jacob 1981. Norma Pertumbuhan untuk

Indonesia. Berkala I lmu Kedokteran Gadjah Mada Jilid 13.Cetak ulang dalam Antropologi Biologis. Indriati E,editor. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Jahari et al.1990. Perbandingan baku Harvard dan baku WHO-NCHS: suatu kajian aplikasi analisis terhadap subset data PSG. Gizi Indonesia 14(2):65-78.

Jalal F, Soekirman. 1990. Pemanfaatan antropometri sebagai indikator sosial ekonomi. Gizi Indonesia 14(2):26-36.

Kuczmarski et al.2002. 2000 CDC growth charts for the United States: metods an development. Vital Health Stat 11(246).

Puspita T. 2004. Pola pertumbuhan tinggi badan, berat badan dan indeks massa tubuh anak bogor usia 5

sampai 15 tahun [skripsi]. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut

Tango T. 1998. Estimation of age spesific reference ranges via smoother AVAS. Statistics in Medicine 17 :1231-1243.

Tibshirani R. 1988. Estimating optimal transformation for regression via additivity and variance stabilization. J Am Statist Assoc 83:394-405.

Watson EH, Lowrey GH. 1951. Growth and Development of Children. Ed ke-2. USA: Year Book.

Wirakusumah ES.1994. Cara aman dan efektif menurunkan berat badan. Jakarta : Gramedia Pustak Utama.

(16)
(17)

Lampiran 1 Kuisioner penelitian (halaman pertama)

DATA PRIBADI

Nama :

Jenis Kelamin :

Tempat & Tanggal Lahir :

Anak ke- : dari bersaudara

Alamat Lengkap :

Kelurahan : Kecamatan : Telepon : Pemberian asi sampai usia : bulan

Penyakit (jika ada) : Frekuensi makan per hari : kali

Nama ayah :

Tempat & Tanggal lahir ayah/umur ayah :

Suku ayah :

Pekerjaan ayah :

Pendidikan tertinggi ayah : Penyakit ayah (jika ada) : Tinggi badan ayah : Berat badan ayah : Suku kakek dari pihak ayah : Tempat lahir/asal kakek dari pihak ayah : Suku nenek dari pihak ayah : Tempat lahir/asal nenek dari pihak ayah :

Nama ibu :

Tempat & Tanggal lahir ibu/umur ibu :

Suku ibu :

Pekerjaan ibu :

Pendidikan tertinggi ibu : Penyakit ibu (jika ada) : Tinggi badan ibu :

Berat badan ibu :

Suku kakek dari pihak ibu : Tempat lahir/asal kakek dari pihak ibu : Suku nenek dari pihak ibu : Tempat lahir/asal nenek dari pihak ibu : Pengeluaran keluarga per bulan untuk makan :

Tanda tangan orang tua

(18)

Lampiran 2 Kuisioner penelitian (halaman kedua)

DATA HASIL PENGUKURAN

Pengukur :

Fnum :

Pencatat :

ID

num :

Tanggal :

Waktu

:

Berat Badan (BB)

:

Tinggi Badan (TB)

:

Tinggi Duduk (TD)

:

Panjang Lengan Atas (PLA)

:

Panjang Lengan Bawah (PLB)

:

Panjang Paha (PP)

:

Panjang Betis (PB)

:

Lingkar Lengan Atas (LLA)

:

Tebal Lipatan Kulit Trisep (TLKT)

:

Lebar Siku (LS)

:

(19)

Lampiran 3 Contoh formulir data pribadi dan hasil pengukuran pada data-base Lotus Approach

DATA PRIBADI

1 IDNUM PA01 FNUM 2/12/2005 Tgl Pengukuran

Pusk. Pulo Armin

Tempat pengukuran Ananda Maulana Nama L Jenis Kelamin Bogor Tempat Lahir 12/20/2002 Tanggal Lahir 1 Anak ke 1 Dari Bersaudara 24

Usia akhir pemberian as

-Penyakit

3

Frekuensi makan per hari (kali)

Gg. Limus Alamat -Telepon Tajur Kelurahan Bogor Timur Kecamatan Kurnia Nama ayah Bogor

Tempat lahir aya

7/19/1971

Tanggal Lahir ayah

Sunda

Suku ayah

Buruh

Pekerjaan ayah

SMP

Pendidikan Tertinggi ayah

-Penyakit ayah (jika ada)

170

Tinggi Badan ayah (cm)

70

Berat Badan ayah (kg)

Sunda

Suku kakek dari pihak ayah

Bogor

Asal kakek dari pihak ayah

Sunda

Suku nenek dari pihak ayah

Bogor

Asal nenek dari pihak ayah

Holisoh

Nama Ibu

Bogor

Tempat lahir ibu

7/9/1980

Tanggal lahir ibu

Sunda

Suku Ibu

Rumah Tangga

Pekerjaan ibu

SD

Pendidikan tertinggi ibu

-Penyakit ibu (jika ada)

160

Tinggi badan ibu (cm)

60

Berat badan ibu (kg)

Sunda

Suku kakek dari pihak ibu

Bogor

Asal kakek dari pihak ibu

Sunda

Suku nenek dari pihak ibu

Bogor

Asal nenek dari pihak ibu

300.000

pengeluaran keluarga per bulan

11 Berat Badan (kg) 85.2 Tinggi Badan (cm) 48.6 Tinggi Duduk 16

Panjang Lengan Atas

13

Panjang Lengan Bawah

24.6

Panjang Paha

18.1

Panjang Betis

15

Lingkar Lengan Atas

8.5

Tebal Lipatan Kulit

4.5

Lebar Siku

(20)

Lampiran 4 Rincian jumlah probandus yang dianalisis berdasarkan lokasi pengambilan data

Jenis Kelamin

Lokasi Laki-laki Perempuan

Pengukuran (orang) (orang)

Puskesmas Pulo Armin 12 9

Puskesmas Cikaret 6 10

RS Melania 2 4

TK Kartika III 39 46

TK Kartika Yonif 36/GRD 14 26

Lab School 8 8

Puskesmas Bogor Timur 14 12

Puskesmas Rangga Mekar 3 5

Puskesmas Sindang Rasa 9 4

Puskesmas Tanah Sareal 4 12

(21)

Lampiran 5 Distribusi pekerjaan orang tua subyek.

Pekerjaan Jumlah Persentase

Swasta dan pegawai swasta 46 18.62

Buruh 29 11.74 Wiraswasta 27 10.93 TNI – AD 17 6.48 Karyawan 16 6.88 PNS 9 3.64 Dosen 2 0.81 ABRI 2 0.81 Guru 1 0.40 POLRI 1 0.40 Salesman 1 0.40 Pengemudi 1 0.40 Lainnya* 95 38.46 Jumlah 247 100

(22)

Lampiran 6 Perbandingan data persentil berat badan anak perempuan hasil pengukuran dengan anak Amerika Berat badan anak perempuan hasil pengukuran

Percentile Age 0.03 0.05 0.1 0.25 0.5 0.75 0.9 0.95 0.97 1 7.13 7.35 7.69 8.29 9.02 9.85 10.73 11.33 11.76 2 8.22 8.46 8.85 9.57 10.50 11.63 12.86 13.72 14.33 3 9.49 9.79 10.29 11.26 2.55 14.15 15.96 17.26 18.21 4 11.04 11.46 12.14 13.48 15.33 17.71 20.35 22.13 23.36 5 12.37 12.88 13.74 15.44 17.86 20.85 23.97 26.06 27.51

Berat badan anak perempuan Amerika (Kuczmarski et al.2002)

Percentile Age 0.03 0.05 0.1 0.25 0.5 0.75 0.9 0.95 0.97 1 8.05 8.28 8.50 9.07 9.80 10.43 11.30 11.57 11.68 2 9.95 10.21 10.77 11.45 12.36 13.30 14.51 15.08 15.42 3 11.45 11.75 12.35 13.38 14.40 15.73 17.21 18.03 18.94 4 13.49 13.72 14.15 15.08 16.44 18.25 19.73 20.87 21.62 5 14.40 14.60 15.65 16.90 18.48 20.30 22.68 25.65 26.65

(23)

Lampiran 7 Perbandingan data persentil berat badan anak laki-laki hasil pengukuran dengan anak Amerika Berat badan anak laki-laki hasil pengukuran

Percentile Age 0.03 0.05 0.1 0.25 0.5 0.75 0.9 0.95 0.97 1 6.96 7.25 7.72 8.58 9.64 10.86 12.15 13.02 13.64 2 8.23 8.58 9.13 10.15 11.46 13.02 14.70 15.85 16.67 3 9.62 10.02 10.69 11.95 13.61 15.61 17.79 19.30 20.37 4 11.09 11.58 12.40 13.97 16.04 18.59 21.35 23.19 24.48 5 13.02 13.63 14.67 16.66 19.34 22.56 25.92 28.17 29.73

Berat badan anak laki-laki Amerika (Kuczmarski et al.2002)

Percentile Age 0.03 0.05 0.1 0.25 0.5 0.75 0.9 0.95 0.97 1 8.65 8.90 9.20 9.75 10.55 11.34 12.13 12.35 12.81 2 10.55 10.89 11.33 12.05 12.93 14.06 15.08 15.77 16.67 3 12.05 12.47 12.93 13.83 14.95 16.15 17.35 18.00 18.45 4 13.49 13.75 14.70 15.75 17.01 18.40 19.70 21.00 22.23 5 15.31 15.76 16.22 17.58 19.16 20.90 22.34 24.10 25.86

(24)

Lampiran 8 Perbandingan data persentil tinggi badan anak perempuan hasil pengukuran dengan anak Amerika Tinggi badan anak perempuan hasil pengukuran

Percentile Age 0.03 0.05 0.1 0.25 0.5 0.75 0.9 0.95 0.97 1 60.99 62.63 65.20 69.59 74.69 79.92 84.52 87.22 88.97 2 68.29 69.99 72.72 77.43 82.59 87.64 92.08 94.70 96.39 3 77.67 79.49 82.26 86.80 91.76 96.61 100.91 103.44 105.08 4 87.87 89.60 92.25 96.62 101.38 106.07 110.25 112.79 114.48 5 95.86 97.54 100.10 104.35 108.99 113.72 118.14 120.87 122.68

Tinggi badan anak perempuan Amerika (Kuczmarski et al.2002)

Percentile Age 0.03 0.05 0.1 0.25 0.5 0.75 0.9 0.95 0.97 1 69.90 70.00 71.40 73.80 76.20 77.60 79.40 80.50 81.00 2 80.00 82.00 82.90 85.20 87.60 90.20 93.10 94.60 94.90 3 88.30 89.10 90.80 93.40 95.70 98.30 100.80 102.90 103.50 4 94.80 95.70 97.20 99.80 103.20 106.30 108.40 110.20 111.50 5 101.10 101.90 104.10 107.00 109.90 113.10 115.50 117.20 118.80

(25)

Lampiran 9 Perbandingan data persentil tinggi badan anak laki-laki hasil pengukuran dengan anak Amerika Tinggi badan anak laki-laki hasil pengukuran

Percentile Age 0.03 0.05 0.1 0.25 0.5 0.75 0.9 0.95 0.97 1 65.38 66.77 68.96 72.78 77.28 82.04 86.53 89.32 91.18 2 71.66 73.18 75.58 79.77 84.66 89.79 94.66 97.66 99.67 3 78.50 80.17 82.77 87.31 92.59 98.14 103.38 106.63 108.79 4 86.81 88.62 91.46 96.40 102.15 108.19 113.89 117.44 119.81 5 94.59 96.53 99.59 104.91 111.09 117.60 123.80 127.66 130.23

Tinggi badan anak laki-laki Amerika (Kuczmarski et al.2002)

Percentile Age 0.03 0.05 0.1 0.25 0.5 0.75 0.9 0.95 0.97 1 72.40 72.90 74.10 75.70 77.30 79.50 82.00 82.90 83.80 2 82.50 83.60 85.00 86.70 88.90 91.20 93.80 95.50 97.40 3 89.20 90.50 92.00 94.20 96.70 99.60 101.80 103.30 104.80 4 96.00 96.90 98.80 101.30 104.20 106.80 109.20 111.80 112.60 5 104.50 106.30 108.00 110.40 114.00 117.40 120.20 122.00 122.20

(26)

Lampiran 10 Data sasaran puskesmas per kelurahan di kabupaten Bogor pada tahun 2005

DATA SASARAN TAHUN 2005

No PUSKESMAS KELURAHAN BALITA BAYI BUMIL BULIN NATAL NEO

1 Tanah Sareal Tanah Sareal 884 207 243 236 210 2 Pondok Rumput Kebon Pedes 2238 525 615 597 532 3 Kedung Badak Kedung Badak 2142 503 589 571 509

Kedung Waringin 1530 359 421 408 364

Kedung Jaya 1101 258 303 294 262

PKM BADAK 4774 1120 1312 1273 1135

4 Kayu Manis Kayu Manis 1073 252 295 286 255

Kencana 1094 257 301 292 260

Cibadak 1740 408 478 464 413

Pusk Kayu Manis 3906 917 1074 1042 928 5 Mekarwangi Mekarwangi 1194 280 328 318 284

Sukaresmi 995 234 274 265 237

Sukadamai 1118 262 307 298 266

Pusk Mekarwangi 3307 776 909 882 786

KEC TANAH SAREAL 15110 3546 4154 4029 3591

6 Bogor Timur Baranang Siang 2251 490 574 556 496

Katulampa 2267 493 578 560 500

Pusk Bogor Timur 4518 983 1152 1117 995 7 Pulo Armin Tajur 521 113 133 129 115

Sindang Sari 810 176 207 200 179

Sindang Rasa 1160 252 296 287 256

Sukasari 1058 230 270 261 233

Pusk Pulo Armin 3549 772 905 877 782

KEC BOGOR TIMUR 8067 1755 2056 1994 1778

8 Boteng Pabaton 196 48 56 54 48

Cibogor 589 144 168 163 145

Pusk Bogor Tengah 785 191 224 217 194

9 Sempur Sempur 646 158 185 179 160 Babakan 495 121 141 137 122 Tegallega 1513 369 432 419 374 Pusk Sempur 2654 647 758 735 655 10 Gudang 610 149 174 169 151 Paledang 880 215 251 244 217

Pusk Gang Aut 1490 363 426 413 368

11 Belong Babakan Pasar 951 232 272 264 235 12 Merdeka Ciwaringin 764 180 218 212 189

Panaragan 609 154 174 169 150

Kebon Kelapa 859 210 246 238 212

Pusk Merdeka 2232 544 638 618 551

KEC BOGOR TENGAH 8112 1978 2317 2247 2003

13 Bogor Selatan Batutulis 942 203 238 230 205

Mulyahardja 1495 322 377 366 326 Ranggamekar 1266 273 319 310 276 Pamoyanan 1187 255 299 290 259 PUSK BOSEL 4890 1053 1233 1196 1066 14 Cipaku Cipaku 1120 241 238 274 244 Genteng 668 164 168 163 146 Rancamaya 541 127 137 132 118 Kertamaya 515 111 130 126 112 Bojokerta 1013 188 256 248 221

(27)

No PUSKESMAS KELURAHAN BALITA BAYI BUMIL BULIN NATAL NEO

15 Lawang Gintung Lw Gintung 1012 218 255 248 221

Pakuan 591 127 149 144 129 Muarasari 1206 260 304 295 263 Harjasari 1151 248 290 282 251 PUSK LW GINTUNG 3961 853 999 969 863 16 Bondongan Bondongan 1183 255 298 289 258 Empang 1688 363 426 413 368 Cikaret 1422 306 359 348 310 PUSK BONDONGAN

KEC BOGOR SELATAN 17000 5365 6285 6095 5433

17 Gang Kelor Menteng 1520 326 382 370 330

Cilendek Barat 1593 341 400 388 345

Cilendek Timur 1253 200 314 305 272

PUSK GANG KELOR 4366 935 1096 1063 947

18 Semplak Semplak 964 207 242 235 209 Curug 1012 217 254 246 219 Curug Mekar 912 195 229 222 198 PUSK SEMPLAK 2888 619 725 703 626 19 Pancasan Psr Jaya 1532 328 385 373 332 Psr Kuda 1095 234 275 266 237 PANCASAN 2627 563 659 639 570 20 Psr Mulya Psr Mulya 381 82 96 93 83 Gng Batu 1896 406 476 462 411 Loji 1053 225 264 256 228

PUSK PASIR MULYA 3331 713 836 811 722

21 Sindang Barang Sd Barang 1262 338 317 307 274

Margajaya 490 105 123 119 106

Blb Jaya 806 173 202 196 175

Bubulak 1164 249 292 283 252

Situ Gede 803 172 201 195 174

PUSK SINDANG BARANG 4525 969 1135 1101 981

KEC BOGOR BARAT 17736 3799 4451 4316 3847

22 Bogor Utara Tanah Baru 1624 357 418 406 362

Cimahpar 1558 343 401 389 347

Cibuluh 1428 314 368 357 318

PUSK BOUT 4609 1013 1187 1151 1026

23 Tegal Gundil Bantarjati 2422 532 624 605 539

Tegal Gundil 2683 590 691 670 597

PUSK TEGAL GUNDIL 5104 1122 1315 1275 1137

24 Warung Jambu Ciparigi 1285 282 331 321 286

Kedung Halang 1888 415 486 472 420

Ciluar 1726 379 445 431 384

PUSK WARUNG JAMBU 4899 1077 1262 1224 1091

KEC BOGOR UTARA 14612 3213 3764 3650 3254

Gambar

Tabel 1 Wilayah tempat tinggal probandus  Wilayah  Jumlah  Probandus  Persentase (%)  Kotamadya  Bogor  Bogor Barat  66  26.72  Bogor Selatan  25  10.12  Bogor Tengah  11  4.45  Bogor Timur  63  25.51  Bogor Utara  20  8.10  Tanah Sareal  41  16.60  Kabupa
Tabel 2 Jumlah probandus per kelompok dan  per jenis kelamin
Gambar 1 Pola pertumbuhan tinggi badan anak perempuan dan anak laki-laki
Gambar 4 menunjukkan perbandingan  keduanya. Pada gambar 3 terlihat bahwa  rata-rata berat badan anak perempuan pada usia 1  tahun sebesar 9.02 kg, usia 2 tahun sebesar  10.50 kg, usia 3 tahun sebesar 12.55 kg, usia 4  tahun sebesar 15

Referensi

Dokumen terkait

Dewan Kode Etik adalah alat kelengkapan IPAKRI sebagai suatu lembaga yang mandiri dan bebas dari keberpihakan dalam organisasi IPAKRI bertugas untuk : melakukan

Peneliti berharap penggunaan REA dalam perancangan basis data akan memberikan manfaat bagi PT Werkudara Nirwana Sakti dalam mengatasi masalah operasional

[3.8.12] Bahwa oleh karena aspek kerugian akibat tindak pidana penggelapan lebih berdimensi publik dan jabatan merupakan kedudukan dalam hubungannya

Berdasarkan hasil pengujian CBR laboratorium pengaruh penambahan kapur terhadap nilai CBR yaitu tanah lempung organik dari lapangan memiliki nilai CBR yang lebih kecil

Sangat penting untuk belajar bertekun dan rajin, sebab jika kita bertekun dalam perkara yang kecil, Tuhan dapat mempercayai kita dengan perkara yang besar, dan jika kita

Furqon (1996:112) latihan half squat ini terutama dapat “ mengembangkan otot-otot paha bagian depan dan kaki bagian bawah “. Latihan half squat dipilih karena sampel penelitian

• Mengoptimalisasikan layanan transportasi publik yang efisien dari sisi biaya dan investasi • Mengefisiensikan waktu dari pengguna jasa layanan dan masyarakat pada umumnya •

Dari hasil analisis data dan pembahasan dapat disimpulkan sebagai berikut: (1) model pembelajaran kolaborasi ini dapat digeneralisasikan pada mata pelajaran-mata pelajaran