• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keterangan Tabel: : Nomor : Partisipan 1 (satu) sampai dengan Partisan 7 (tujuh) : Perempuan : Laki-laki. Tabel 1.1. Karakteristik Partisipan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Keterangan Tabel: : Nomor : Partisipan 1 (satu) sampai dengan Partisan 7 (tujuh) : Perempuan : Laki-laki. Tabel 1.1. Karakteristik Partisipan"

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran 1

Keterangan Tabel:

No : Nomor

P1-P7 : Partisipan 1 (satu) sampai dengan Partisan 7 (tujuh)

P : Perempuan L : Laki-laki Thn : Tahun Tabel 1.1 Karakteristik Partisipan No Inisial Umur (Thn) Jenis Kelamin Suku Tempat Tinggal Pendidikan P1 M 65 L Jawa Pati SD P2 Y 63 P Jawa Pati SD P3 Su 67 L Jawa Pati SD P4 K 65 P Jawa Pati SD P5 Si 67 P Jawa Pati SD P6 Sy 69 P Jawa Pati SD P7 P 64 L Jawa Pati SD

(2)

Lampiran 2

Tabel 1.2

Analisis Tema Berdasarkan Kategori 1. Makna dukungan sosial keluarga bagi Lansia.

PARTISIPAN KATEGORI

RP1: “Saya merasa senang selama anak memberi dukungan merasa berharga. Satunya membuat senang, keluarga dalam keadaan sehat itu membuat hati saya tentram. Juga memberi semangat kepada saya.”

Merasakan kesenangan lebih

RP2: “Saya merasa senang bersyukur, karena ada orang yang memperhatikan. Sesekali tidak masalah, cukup buat saya. Membuat saya senang, membuat lebih dekat dengan keluarga.”

Merasakan

kesenangan lebih dan merasa diperhatikan RP3: “Saya senang pada anak-anak semua,

karena tidak ada yang menyianyiakan saya. Saya merasa senang, dan membuat saya ingin berkerja untuk membantu keluarga.”

Merasakan kesenang lebih

PR4: “Memberi semangat pada hidup saya, tumpuan hidup saya karena keadaan saya yang sudah tua.”

Memberikan kesenangan lebih PR5: “Memberikan ketenangan pada pikiran saya

kalau ada yang memperhatikan. Saya merasa senang karena memiliki keluarga yang memperhatikan.”

Merasakan kesenang lebih dan merasa diperhatikan

PR6: “Ya, membuat saya senang, Memberikan ketenangan hati, karena masih ada yang perhatian dengan mbah di keadaan mbah yang sudah tua.”

Merasakan kesenang lebih

PR7: “Menenangkan pikiran, membuat saya senag menghadapi hidup bila bersama-sama keluarga. Membuat saya lebih semangat dalam menjalani hidup ini, karena dukungan penting sekali untuk orang tua seperti saya.”

Merasakan kesenang lebih

(3)

2. Respon Lansia mendapat dukungan sosial keluarga.

PARTISIPAN KATEGORI

PR1: “Saya merasa lebih bersemangat bila anak-anak main ke tempat saya ini, beramai-ramai. Saya ya menerima, seneng kalau mereka datang “.

Menerima dukungan PR2: “Ada, seperti di suruh hati-hati saat

berkerja, jangan terlalu capek. Anak-anak saya selalu bilang seperti itu. Namun karena mereka jauh jadi hanya bisa dari handphone saja. Itupun membuat saya puas. Karena mereka masih ingat dengan saya. Jangankan memberi motivasi, menanyakan kabar saja saya sudah senang. Memang itu tanda perhatian mereka kepada saya, dan membuat saya lebih bersemangat”.

Menerima dukungan

PR3: “Semisal saya punya pekerjaan saya di dukung dibantu. Karena selama ini tubuh masih sehat, jadi anak-anak belum pernah berkata seperti itu. Semua anak punya harapan untuk berkerja jangan terlalu lama mbah, begitu. Sebenarnya saya tidak enak kalau mereka membantu, tapi karena mereka mau membantu saya ya lebih ringan”.

Menerima dukungan

PR4: “Ia, Kalau badan mbah sehat disuruh bersemangat. Terus ada doa dari cucu, jangan sampai mbah sakit, disuruh hati-hati dengan fisik mbah. Saya lebih bersemangat dalam menjalani hidup, karena ada orang yang perhatian dengan saya walaupun sudah tua”.

Menerima dukungan

PR5: “Biasanya mereka bilang selalu sehat ya mbah, jangan terlalu capek. Seperti yang sudah saya bilang tadi selama saya masih kuat berkerja kenapa tidak. Saya merasa tidak enak juga karena saya bergantung terus. Saya ingin membantu biarpun itu sedikit”.

Menerima dukungan

PR6: “Cucu yang di semarang biasanya bilang sehat selalu ya mbah, begitu. Saya merasa bahagia, senang, karena anak sampai cucu tidak melupakan saya.”

Menerima dukungan PR7: “Mereka bilang suruh hati-hati, memberi

semangat. Saya merasa senang ada yang memperhatikan saya.”

(4)

3. Dukungan sosial keluarga mempengaruhi koping Lansia.

PARTISIPAN KATEGORI

PR1: “Saya memberitahukan masalah kepada keluarga supaya diselesaikan secara musyawarah. Tidak pernah saya memendam atau menyembunyikan masalah. “

“Karena keadaan saya yang sudah tua maka saya merasa rendah diri, ditambah lagi sakit-sakitan. Tapi saya menerima keadan saya. Anak-anak mengingatkan kalau ada masalah bilang saja pada anak. Siapa tau bisa membantu, selama ada anak saya memerasa ada tempat mengadu.”

 Berperilaku terbuka.  Menerima keadaan

karena proses penuaan

PR2: “Saya lebih sering menyampaikan masalah kepada suami saya, supaya lebih ringan menghadapi. Tidak berani menyimpan masalah apalagi menyembunyikan dari suami saya.”

“Dulu saya pernah berpikir kalau saya tidak mampu melakukan apa-apa di masa tua. Tapi karena banyak orang yang sebaya dengan saya sehingga saya lebih bisa menerima diri saya apa adanya. Biarpun hidup sederhana dengan suami saya. Saya senang, kalau ada keluarga membantu menyelesaikan masalah.”

 Berperilaku terbuka  Menerima keadaan

karena proses penuaan.

PR3: “Kalau masalah tidak berani saya pendam,, termasuk bila ada masalah saya sering bilang kepada anak-anak”.

“Kalau rendah diri ya pernah, karena saya tidak bisa mencukupi kebutuhan diri sendiri. Saya bersyukur karena anak saya mau menerima saya.”

 Berperilaku terbuka  Menerima keadaan

karena proses penuaan

PR4: “Saya lebih sering menyimpan masalah, karena takut anak-anak saya merasa kesulitan. Tapi kalau masalah yang kecil saja saya kasih tau pada anak-anak saya.”

“Diberi kasih sayang, dari anak dari cucu, saya sadar merasa semakin tua, keluarga semakin sayang kepada mbah.”

 Perilaku tertutup  Menerima keadaan

karena proses penuaan.

PR5: “Saya lebih suka menyimpan masalah sendiri, anak saya tidak saya biarkan tau. Saya takut nanti ada geger.

“Saya merasa puas, karena saya sudah tua sehingga saya ikut sama yang muda saja.”

 Perilaku tertutup  Menerima keadaan

karena proses penuaan.

(5)

PR6: “Iya, tapi saya serahkan kepada Tuhan yang mengatur hidup.”

“Saya lebih suka menyimpan sendiri, anak saya tidak saya biarkan tau. Saya takut nanti ada geger. Kalau semangat iya, dapat atau tidak kalau semangat itu harus dalam hidup.”

Perilaku tertutup  Menerima keadaan

karena proses penuaan.

PR7: “Saya lebih suka menyimpan sendiri. Kawatir karena keluarga sudah menghidupi saya. Kalau ditambah pikiran malah kasihan mereka.:”

“Tidak, saya merasa senang dengan keadaan diri saya sekarang.”

Perilaku tertutup  Menerima keadaan

karena proses penuaan.

4. Dukungan sosial keluarga mempengaruhi Alasan Lansia tinggal bersama keluarga

PARTISIPAN KATEGORI

PR1: “Karena keadaan sudah tua, mau berkerja mencukupi diri sendiri juga susah. Lebih nyaman juga tinggal bersama keluarga sebab sudah kenal. Anak juga menawari saya tinggal bersama mereka karena mereka bilang sudah tanggung jawab anak mengurus orang tua.”

 Kondisi Lansia  Butuh lingkungan

yang memahami Lansia

 Kebutuhan ekonomi PR2: “Karena anak saya sudah pisah rumah

semua, saya masih punya suami dan saya puas dengan keadaan sekarang. Mau tinggal sama anak juga takut merepotkan, mau tidak mau saya dan suami harus bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari sendiri.”

 Kondisi Lansia

 Butuh lingkungan yang nyaman

 Kebutuhan ekonomi PR3: “Ow, soal itu sih karena tubuh sudah tua.

Saya juga tidak bisa mencukupi diri sendiri untuk makan juga berobat. Saya bersyukur anak saya bisa menerima saya untuk tinggal bersama mereka.”

 Kondisi Lansia

 Butuh lingkungan yang nyaman

 Kebutuhan ekonomi PR4: “Saya tidak punya apa-apa lagi, lebih enak

tinggal dengan keluarga daripada di panti jompo. Di rumah kita bisa kemana-mana, lebih bebas lah. Di panti jompo juga bayar, saya tidak punya uang, minta anak juga takut ngerepotin. Kalau dirumah kan bisa bantu pekerjaan anak di rumah. Anak memberi makan saja saya sudah senang.”

 Butuh lingkungan yang nyaman

 Kebutuhan ekonomi

PR5: “Saya disuruh anak saya jaga cucu, karena anak saya berkerja mencukupi kebutuhan keluarga. Badan sudah tua juga mau kemana lagi?, anak mau menerima kita saja saya sudah

 Kondisi Lansia

 Butuh lingkungan yang nyaman

(6)

senang. Iya, kog tidak senang tubuh saja sudah tidak kuat untuk berkerja. Tinggal makan saja kan puji Tuhan.”

PR6: “Saya ini kan sudah tidak punya suami. Yang saya punya hanya anak-anak selama mereka tidak keberatan saya tinggal dengan mereka. Iya karena sudah tua, pokoknya lebih nyaman tinggal di rumah sendiri lah bersama keluarga.”

 Kondisi Lansia

 Butuh lingkungan yang nyaman

 Kebutuhan ekonomi

PR7: “saya sudah tidak punya siapa-siapa lagi. Jadi saya hanya bisa ikut sama anak saya. Lebih enak tinggal dengan anak.”

 Kondisi Lansia

 Butuh lingkungan yang nyaman

 Kebutuhan ekonomi

5. Dukungan sosial keluarga mempengaruhi kebutuhan akan kesehatan bagi Lansia.

PARTISIPAN KATEGORI

PR1: “Disuruh jangan terlalu memaksa badan, tapi kalau tidak berkerja saya juga gak tidak bisa karena saya juga ingin mencukupi kebutuhan dan saya juga merawat sapi milik orang lain. Yang menjadi mata pencaharian saya. Tapi kalau memang terpaksa tidak bisa ya saya minta tolong keponakan saya.”

“Seringnya istri saya, memanggil mantri yang sering, kalau mbah dibawa ke rumah sakit kan tidak menjangkau dananya.”

“Biasanya saya sendiri yang pergi ke tempat tukang pijit, kalau sakit masih ringan saya pergi ke tukang pijit sendiri. Tapi biasanya saya juga panggil mantri untuk berobat, istri saya yang memanggil.”

 Lansia lebih memperhatikan kesehatanya

 Lansia lebih mudah mendapatkan

pertolongan saat sakit  Lansia terbantu dalam menjaga kesehatan.

 Lansia membutuhkan pengobatan gratis

PR2: “Pergi ke Puskesmas, tukang pijit saat sakit, beli obat, biasanya beli di warung, atau memanggil mantri.”

“Disuruh istirahat, makan yang banyak biar sehat, jangan terlalu capek. Jangan terlalu lama-lama kalau kerja di rumah orang. Dilarang kerja keras sebetulnya, saat sehat saya berkerja tapi yang ringan-ringan”.

 Lansia lebih memperhatikan kesehatanya

 Lansia lebih mudah mendapatkan

pertolongan saat sakit  Lansia terbantu dalam menjaga kesehatan.

 Lansia butuh sarana transportasi

(7)

PR3: “Meminta tolong pada anak, selama sakit saya sederhana saya beli obat di warung, pernah saya dipanggilkan mantri kalau obat warung tidak mempan

“Selama saya sakit saya hanya dipanggilkan mantri saja, itupun sudah sembuh. Misalnya ada informasi dari desa, keluarga menyampaikan informasi dari jamkesmas untuk berobat tanpa biaya”.

“Kalau mempunyai dana saya ya membeli obat untuk persediaan, kalau soal makan saya tidak ada pantangan. Ya, pernah saya dinasehati jangan sampai kelelahan.”

 Lansia lebih memperhatikan kesehatanya

 Lansia lebih mudah mendapatkan

pertolongan saat sakit  Lansia terbantu dalam menjaga kesehatan.

 Butuh info tentang BPJS/yang lain PR4: “Ya, selama sakit mbah disuapin, kalau

mandi, mbag mandi sendiri, dan kadang-kadang dimasakin air hangat. Saat sakit langsung ke puskesmas, sebagian mantri, juga dari desa. Masalah makanan, disuruh hati-hati memilih makanan serta kalau sakit parah menjauhi makanan yang menjadi pantangan.”

“Dilarang kerja keras sebetulnya, saat sehat saya berkerja tapi yang ringan-ringan”.

 Lansia lebih memperhatikan kesehatanya

 Lansia lebih mudah mendapatkan

pertolongan saat sakit  Lansia terbantu dalam menjaga kesehatan.

PR5: “Jikalau sakit, saya hanya ikut saja yang sehat, saya mau dibawa kemanapun. Membeli obat di toko, biasanya dibawa ke bidan desa, pilihan pertama saat saya sakit maupun tidak enak badan.

“Iya, karena saya sudah tua biasanya disuruh makan teratur. Anak hanya memberikan saya sandang dan papan. Supaya saya tetap sehat begitu.

“Sebenarnya saya tidak boleh capek-capek berkerja oleh anak saya, tapi selama saya masih kuat saya ingin membantu ekonomi keluarga”.

 Lansia lebih memperhatikan kesehatanya

 Lansia lebih mudah mendapatkan

pertolongan saat sakit  Lansia terbantu dalam menjaga kesehatan.

PR6: “Sekarang mbah sakit asam urat, setiap bulan saya pergi ke dokter untuk beli obat sekalian periksa kesehatan. Anak yang mengantar sekaligus membiayai berobat mbah.”

“Itu tadi di dokter, puskesmas sekarang tidak pernah. Sudah cocok di dokter tersebut.”

“Jangan terlalu capek, makan yang cukup, Obat diminum teratur.”

 Lansia lebih memperhatikan kesehatanya

 Lansia lebih mudah mendapatkan

pertolongan saat sakit  Lansia terbantu dalam menjaga kesehatan.

PR7: “Saya dikasih makannan, dibawa berobat, serta merawat saya sampai sembuh, Saya

 Lansia lebih memperhatikan

(8)

dipanggilkan mantri itu sudah cukup, Disuruh makan teratur.”

kesehatanya

 Lansia lebih mudah mendapatkan

pertolongan saat sakit  Lansia terbantu dalam menjaga kesehatan.

(9)

Lampiran 3

DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA

Judul Penelitian : Gambaran Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Sikap Lansia Dengan Perubahan Perilaku Akibat Penurunan Daya Ingat Di Desa Tegalombo Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati

Peneliti : Nova Hery Kristiyanto NIM : 46 2010 095

1. Bagaimana usaha keluarga dalam membantu Anda melakukan aktifitas?

2. Apa yang keluarga lakukan saat Anda jatuh sakit?

3. Di mana keluarga mencari tempat pertolongan saat anda sakit? 4. Bagaimana informasi yang disampaikan keluarga mengenai

pelayanan kesehatan di desa ini?

5. Bagaimana nasehat keluarga untuk menjaga kesehatan Anda? 6. Bagaimana saran keluarga saat Anda melakukan aktifitas? 7. Siapakah yang mengambil keputusan dalam mencari tempat

pertolongan saat sakit?

8. Saat Anda membantu perkerjaan keluarga di rumah, bagaimana respon keluarga?

9. Pernahkah anda mendapat ucapan terimakasih atau marah dari keluarga saat Anda melakukan sesuatu?

10. Apakah Anda merasa puas terhadap keberadaan anda dalam keluarga dimana anda tinggal?

11. Bagaimana respon keluarga melihat keadaan Anda sekarang ini?

12. Apakah keluarga menemani Anda saat anda membutuhkan? 13. Apakah keluarga memberikan kata-kata atau motivasi sebagai

dukungan anda menjalani hidup?

14. Apakah anda merasa rendah diri dengan keadaan anda sekarang?

15. Apakah anda pernah menarik diri dari lingkungan keluarga maupun sosial dengan keadaaan anda sekarang?

16. Bagaimana dengan pengaruh dukungan keluarga terhadap kehidupan anda?

(10)

18. Apa artinya dukungan sosial keluarga bagi anda?

19. Bagaimana tanggapan atau respon anda terhadap dukungan sosial keluarga?

20. Bila anda punya masalah bagaimana anda menyikapinya? 21. Dukungan sosial keluarga yang paling banyak anda dapatkan ?

Daftar Pustaka:

Indriana, Y. (2012). Gerontologi & Progeria. Yogyakarta: Pustaka pelajar.

Jafar, N., Dkk. (2011). Pengalaman Lanjut Usia Mendapatkan Dukungan Keluarga. Jurnal Keperawatan Indonesia, Volume 14, No. 3; hal XX-XX.

Nugroho, H., A. (2007). Perubahan Fungsi Fisik Dan Dukungan Keluarga Dengan Respon Psikososial Pada Lansia Di Kelumhan Kembangarum Semarang. Jurnal Keperawatan Vol. 1 No. 1: 45 - 57

Nugroho, W. 2008. Keperawatan Gerontik dan Geriatrik, Edisi III. Jakarta: ECG.

Notoatmodjo. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka cipta. Hal: 133-144.

Setiadi. (2008). Konsep dan proses keperawatan keluarga. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Watson, R. (2003). Perawatan pada Lansia. Jakarta: EGC. Wirdasari & Ismayadi. (2006). Hubungan Program Pelayanan

Posyandu Lansia Terhadap Tingkat Kepuasan Lansia Di Daerah Binaan Puskesmas Darussalam Medan. Jurnal Keperawatan Rufaidah Sumatera Utara, Volume 2 Nomor 1.

(11)

Lampiran 4

LEMBAR PERSETUJUAN

Anda diundang untuk berpartisipasi dalam penelitian berjudul " Pengaruh Dukungan Sosial Keluarga Terhadap Sikap Lansia Dengan Perubahan Perilaku Akibat Penurunan Daya Ingat Di Ds. Tegalombo Kec. Dukuhseti Kab. Pati” di bawah pengawasan Ns. Yafet Pradiktama P., S.Kep. dan Ns. Junaedi, S.Kep., M.Kes. Berikut ini adalah poin-poin penting dari penelitian yang akan dijelaskan kepada Anda oleh peneliti. Dengan menandatangani formulir persetujuan, Anda menjamin bahwa point - point ini telah dijelaskan dengan baik dan memastikan Anda memahaminya.

a. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana gambaran dukungan sosial keluarga terhadap sikap lansia dengan perubahan perilaku akibat penurunan daya ingat Di Desa Tegalombo Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati..

b. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh data dasar tentang sejauh mana gambaran dukungan sosial keluarga terhadap sikap lansia dengan perubahan perilaku akibat penurunan daya ingat di Desa Tegalombo Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati?

c. Penelitian ini akan dilakukan dengan cara wawancara mendalam tentang gambaran dukungan sosial keluarga terhadap sikap lansia dengan perubahan perilaku akibat penurunan daya ingat Di Desa Tegalombo Kecamatan Dukuhseti Kabupaten Pati.

d. Semua rekaman dan informasi tentang Anda dan partisipasi Anda dalam penelitian ini akan dijaga kerahasiaannya dan akan digunakan semata-mata untuk tujuan penelitian ini. e. Partisipasi Anda dalam penelitian ini adalah sepenuhnya

sukarela dan Anda dapat menarik kembali partisipasi Anda kapan saja untuk alasan apapun.

f. Jika Anda memiliki pertanyaan mengenai studi, Anda dapat menghubungi atau mengajukan pertanyaan kapan saja. Dapat dihubungi untuk informasi lebih lanjut adalah 085 640 375 801 ( Nova Hery Kristiyanto).

g. Jika Anda memiliki pertanyaan tentang hak-hak Anda sebagai responden penelitian ini, Anda dapat menghubungi Penelitian Etika Dewan, Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga, Indonesia. Telepon: 0298-423.861.

(12)

Saya memberikan persetujuan saya untuk kondisi di atas, Pati,... Tanda tangan: ________________ Partisipan ________________ _______________ Saksi Saksi

Saya menyatakan persetujuan sebagai berikut: a. Semua properti intelektual milik peneliti

b. Tidak ada konflik kepentingan dengan lembaga-lembaga lain yang timbul dari penelitian ini

Tanda tangan:

Nova Hery Kristiyanto Mahasiswa PSIK FIK UKSW

(13)

Lampiran 5 Tabel 1.3 Transkrip wawancara Keterangan : S : Subjek P : Peneliti RP1 : Riset Partisipan S Isi Wawancara

P Kita mulai ya mbah, partanyaanya hanya mencakup pengalaman mbah saja.

Bagaimana usaha keluarga dalam membantu Mbah melakukan aktifitas?

RP1 Ya membantu, bagian di kandang sapi, kalau anak membantu saat saya sakit atau tidak ada di rumah biasanya merumput. P Apa yang keluarga lakukan saat Mbah jatuh sakit?

RP1 Seringnya istri saya, memanggil mantri yang sering, kalau mbah dibawa ke rumah sakit kan tidak menjangkau dananya. P Dimana keluarga mencari tempat pertolongan saat Mbah sakit? RP1 Biasanya saya sendiri yang pergi ke tempat tukang pijit, kalau sakit masih ringan saya pergi ke tukang pijit sendiri. Tapi biasanya saya juga panggil mantri untuk berobat, istri saya yang memanggil.

P Bagaimana informasi yang disampaikan keluarga mengenai pelayanan kesehatan di desa ini?

RP1 Mbah belum pernah mengalami. Kalau yang memberi saran buat jamkesmas itu orang banyak. Tetangga dan anak-anak saya untuk mengonsumsi makan sayur-sayuran.

P Bagaimana nasehat keluarga untuk menjaga kesehatan Mbah? RP1 Ada, banyak seperti kakak saya memberi nasehat. Istri saya

juga memberi nasehat.

P Bagaimana saran keluarga saat Mbah melakukan aktifitas? RP1 Disuruh jangan terlalu memaksa badan, tapi kalau tidak

berkerja saya juga gak tidak bisa karena saya juga ingin mencukupi kebutuhan dan saya juga merawat sapi milik orang lain. Yang menjadi mata pencaharian saya. Tapi kalau memang terpaksa tidak bisa ya saya minta tolong keponakan saya. P Siapakah yang mengambil keputusan dalam mencari tempat

pertolongan saat sakit? RP1 Istri saya.

P Saat Mbah membantu perkerjaan keluarga di rumah, bagaimana respon keluarga?

RP1 Karena istri saya juga sama-sama berkerja sehingga kami saling mendukung,

(14)

P Pernahkah Mbah mendapat ucapan terimakasih/marah dari keluarga saat Mbah melakukan sesuatu?

RP1 pernah mengucapkan terimakasih kalau marah tidak pernah. P Apakah Mbah merasa puas terhadap keberadaan Mbah dalam

keluarga dimana Mbah tinggal?

RP1 Saya merasa puas selama saya tinggal dalam keluarga.

P Bagaimana respon keluarga melihat keadaan Mbah sekarang ini?

RP1 Kalau keluarga merasa kasihan sebenernya melihat keadaan saya saat ini..

P Apakah keluarga menemani Mbah saat Mbah membutuhkan? RP1 Merasa pengen di temani saat-saat tua.

P Apakah keluarga memberikan kata-kata, motivasi atau dukungan Mbah menjalani hidup? Bagaimana dengan Mbah sendiri menanggapi hal tersebut?

RP1 Saya merasa lebih bersemangat bila anak-anak main ke tempat saya ini, beramai-ramai. Saya ya menerima, seneng kalau mereka datang .

P Apakah Mbah merasa rendah diri dengan keadaan Mbah sekarang? Bagaimana dengan keluarga saat Mbah rendah diri/masalah? Apa yang mbah rasakan kalau ada keluarga saat rendah diri?

RP1 Karena keadaan saya yang sudah tua maka saya merasa rendah diri, ditambah lagi sakit-sakitan. Tapi saya menerima keadan saya. Anak-anak meengingatkan kalau ada masalah bilang saja pada anak. Siapa tau bisa membantu, selama ada anak saya memerasa ada tempat mengadu.

P Apakah Mbah pernah menarik diri dari lingkungan keluarga maupun sosial dengan keadaaan Mbah sekarang?

RP1 Sebenernya saya menarik, karena saya sudah tua. Masalah musyawarah sama yang muda saya ikut saja. Saya memang bisanya mengikuti.

P Bagaimana dengan pengaruh dukungan keluarga terhadap kehidupan Mbah?

RP1 Satunya membuat senang, keluarga dalam keadaan sehat itu membuat hati saya tentram. Juga memberi semangat kepada saya.

P Apa artinya dukungan sosial keluarga bagi Mbah?

RP1 Saya merasa senang selama anak memberi dukungan merasa berharga.

P Bagaimana tanggapan atau respon Mbah terhadap dukungan sosial keluarga?

RP1 Membuat saya senang, membuat saya lebih semangat. Merasa diperhatikan.

(15)

RP1 Saya memberitahukan kepada keluarga supaya diselesaikan secara musyawarah. Tidak pernah saya memendam/menyembunyikan masalah.

P Kenapa Mbah memilih tinggal bersama keluarga?

RP1 Karena keadaan sudah tua, mau berkerja mencukupi diri sendiri juga susah. Lebih nyaman juga tinggal bersama keluarga sebab sudah kenal. Anak juga menawari saya tinggal bersama mereka karena mereka bilang sudah tanggung jawab anak mengurus orang tua.

Transkrip wawancara Keterangan : S : Subjek P : Peneliti RP2 : Riset Partisipan S Isi Wawancara

P Bagaimana usaha keluarga dalam membantu Mbah melakukan aktifitas?

RP2 Membantu pekerjaan rumah tangga, nyuci, nyetrika, masak. Ada yang memang saya meminta tolong dan kadang keluarga ingin membantu.

P Apa yang keluarga lakukan saat Mbah jatuh sakit? RP2 Berobat, biasanya beli di warung, atau memanggil mantri. P Dimana keluarga mencari tempat pertolongan saat Mbah sakit? RP2 Pergi ke Puskesmas, ke mantri, tukang pijit.

P Bagaimana informasi yang disampaikan keluarga mengenai pelayanan kesehatan di desa ini?

RP2 Di suruh istirahat, makan yang banyak biar sehat, jangan terlalu capek.

P Bagaimana nasehat keluarga untuk menjaga kesehatan Mbah? RP2 Jangan terlalu lama-lama kalau kerja di rumah orang.

P Bagaimana saran keluarga saat Mbah melakukan aktifitas? RP2 Dilarang kerja keras sebetulnya, saat sehat saya berkerja tapi

yang ringan2.

P Siapakah yang mengambil keputusan dalam mencari tempat pertolongan saat sakit?

RP2 Yang mengambil keputusan suami saya.

P Saat Mbah membantu perkerjaan keluarga di rumah, bagaimana respon keluarga?

RP2 Suami saya bilang terimakasih karena sudah dibantu,

P Pernahkah Mbah mendapat ucapan terimakasih atau marah dari keluarga saat Mbah melakukan sesuatu?

RP2 Kadang-kadang marah kalau salah bilang gak cocok. Saya biasanya nangis.

(16)

P Apakah Mbah merasa puas terhadap keberadaan Mbah dalam keluarga dimana Mbah tinggal?

RP2 Puas, terima apa adanya, pingin ada anak-anak kumpul bersama tapi semua berkeluarga dan di rumah masing-masing. P Bagaimana respon keluarga melihat keadaan Mbah sekarang

ini?

RP2 Saling mengasihi, menguatkan, perhatian,

P Apakah keluarga menemani Mbah saat Mbah membutuhkan? RP2 Melayani ketika kita minta minum..

P Apakah keluarga memberikan kata-kata motivasi atau dukungan Mbah menjalani hidup? Bagaimana dengan Mbah sendiri menanggapi hal tersebut? Itu tanda perhatian dari mereka ya mbah? Dengan itu mbah merasa bersemangat menghadapi masa tua?

RP2 Ada, seperti di suruh hati-hati saat berkerja, jangan terlalu capek. Anak-anak saya selalu bilang seperti itu. Namun karena mereka jauh jadi hanya bisa dari handphone saja. Itupun membuat saya puas. Karena mereka masih ingat dengan saya. Jangankan memberi motivasi, menanyakan kabar saja saya sudah senang. Memang itu tanda perhatian mereka kepada saya, dan membuat saya lebih bersemangat.

P Apakah Mbah merasa rendah diri dengan keadaan Mbah sekarang? Bagaimana dengan keluarga saat Mbah rendah diri atau dalam masalah? Apa yang mbah rasakan kalau ada keluarga saat rendah diri atau dalam masalah?

RP2 Dulu saya pernah berpikir kalau saya tidak mampu melakukan apa-apa di masa tua. Tapi karena banyak orang yang sebaya dengan saya sehingga saya lebih bisa menerima diri saya apa adanya. Selama hidup sederhana dengan suami saya. Saya senang, kalau ada keluarga membantu menyelesaikan masalah.

P Apakah Mbah pernah menarik diri dari lingkungan keluarga maupun sosial dengan keadaaan Mbah sekarang?

RP2 Masih semangat kerja biarpun sudah tua. Tidak pernah merasa rendah diri, malahan pengen kumpul-kumpul biar tau informasi. Karena pengen punya teman. Saya senang memberi nasehat kepada mereka, supaya menjadi anak yang baik-baik.

P Bagaimana dengan pengaruh dukungan keluarga terhadap kehidupan Mbah?

RP2 Dapat mententramkan hidup, pengen diperhatikan misalnya dibuatkan kopi oleh keluarga.

P Apa saja dukungan yang Mbah harapkkan dari keluarga? RP2 Pernah, anak-anak saya sering main ke rumah mbah dengan

membawa makanan. Rasanya seneng bahagia saat mereka datang. Pengen ada keluarga datang saat kangen. Mendapat

(17)

perhatian dari tetangga saya sering ditengok. P Apa artinya dukungan sosial keluarga bagi Mbah?

RP2 Membuat saya senang, membuat lebih dekat dengan keluarga. P Bagaimana tanggapan atau respon Mbah terhadap dukungan

sosial keluarga?

RP2 Saya merasa senang bersyukur, karena ada orang yang memperhatikan. Sesekali tidak masalah, cukup buat saya. P Bila Mbah punya masalah bagaimana Mbah menyikapinya? RP2 Saya lebih sering menyampaikan kepada suami saya, supaya

lebih ringan menghadapi. Tidak berani menyimpan masalah apalagi menyembunyikan dari suami saya.

P Kenapa Mbah memilih tinggal bersama keluarga?

RP2 Karena anak saya sudah pisah rumah semua, saya masih punya suami. Mau tinggal sama anak juga takut merepotkan, mau tidak mau saya dan suami harus bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari sendiri.

Transkrip wawancara Keterangan : S : Subjek P : Peneliti RP3 : Riset Partisipan S Isi Wawancara

P Kita mulai ya mbah, partanyaanya hanya mencakup pengalaman mbah saja.

Bagaimana usaha keluarga dalam membantu Anda melakukan aktifitas?

RP3 Semua pekerjaan saya dibantu anak-anak.

P Apa yang keluarga lakukan saat Anda jatuh sakit?

RP3 Meminta tolong pada anak, selama sakit saya sederhana saya obat di warung, pernah saya dipanggilokan mantri kalau obat warung tidak mempan.

P Dimana keluarga mencari tempat pertolongan saat anda sakit? RP3 Selama saya sakit saya hanya dipanggilkan mantri saja, itupun

sudah sembuh.

P Bagaimana informasi yang disampaikan keluarga mengenai pelayanan kesehatan di desa ini?

RP3 Misalnya ada berhubungan dari desa, informasi dari jamkesmas untuk berobat tanpa biaya.

P Bagaimana nasehat keluarga untuk menjaga kesehatan Anda? RP3 Kalau mempunyai dana saya ya membeli obat untuk

(18)

P Bagaimana saran keluarga saat Anda melakukan aktifitas? RP3 Ya, pernah jangan sampai kelelahan.

P Siapakah yang mengambil keputusan dalam mencari tempat pertolongan saat sakit?

RP3 Kalau Cuma sakit ringan, saya yang mengambil keputusan untuk memanggil mantri untuk berobat. Kalau berat saya percaya pada anak.

P Saat Anda membantu perkerjaan keluarga di rumah, bagaimana respon keluarga?

RP3 Merasa senang.

P Pernahkah anda mendapat ucapan terimakasih/marah dari keluarga saat anda melakukan sesuatu?

RP3 Terimakasih pernah, kalau marah belum pernah marah.

P Apakah anda merasa puas terhadap keberadaan anda dalam keluarga dimana anda tinggal?

RP3 Saya merasa senang, tidak mengecewakan saya.

P Bagaimana respon keluarga melihat keadaan Anda sekarang ini?

RP3 Ya memang begitu , dalam kehidupan sehari-hari merasa rendah diri. Walaupun bisa makan sehari-hari namun tidak bisa masak sendiri. Karena takut merepotkan anak-anak untuk masalah makan.

P Apakah keluarga menemani Anda saat anda membutuhkan? RP3 Kalau ada sesuatu keadaan yang tidak enak ya, saya

memberitahu anak-anak. Selama tidak ada apa-apa ya saya biasa saja.

P Apakah keluarga memberikan kata-kata motivasi atau dukungan anda menjalani hidup? Bagaimana dengan Anda sendiri menanggapi hal tersebut?

RP3 Semisal saya punya pekerjaan saya didukung dan dibantu. Karena selama ini tubuh masih sehat, jadi anak-anak belum pernah berkata seperti itu. Semua anak punya harapan untuk berkerja jangan terlalu lama mbah, begitu. Sebenarnya saya tida enak kalau mereka membantu, tapi karena mereka mau membantu saya ya lebih ringan.

P Apakah anda merasa rendah diri dengan keadaan anda sekarang?

RP3 Kalau rendah diri ya pernah, karena saya tidak bisa mencukupi kebutuhan diri sendiri. Saya bersyukur karena anak saya mau menerima saya.

P Apakah anda pernah menarik diri dari lingkungan keluarga maupun sosial dengan keadaaan anda sekarang?

RP3 Karena dalam lingkungan saya masuk dalam usia yang sudah tua, saya sudah tidak diberi hak keputusan dalam keluargaan mengenai lingkungan. Saya hanya bisa membantu. Semua

(19)

keputusan mengenai lingkungan saya ikut dengan anak saja. P Bagaimana dengan pengaruh dukungan keluarga terhadap

kehidupan anda?

RP3 Saya senang pada anak-anak semua, karena tidak ada yang menyianyiakan saya.

P Apa artinya dukungan sosial keluarga bagi anda?

RP3 Saya merasa senang, dan membuat saya ingin berkerja untuk membantu keluarga.

P Bagaimana tanggapan atau respon anda terhadap dukungan sosial keluarga?

RP3 Seumpama anak-anak mempunyai hasil dari pekerjaan dan mendapat rejeki maka mereka memberikan sebagian kepada saya. Selain dukungan materi juga ada motivasi dan itu untuk kehidupan saya.

P Bila anda punya masalah bagaimana anda menyikapinya? RP3 Kalau masalah tidak berani saya pendam, termasuk bila ada

masalah saya sering bilang kepada anak-anak. P Kenapa anda memilih tinggal bersama keluarga?

RP3 Ow, soal itu sih karena tubuh sudah tua. Saya juga tidak bisa mencukupi diri sendiri untuk makan juga berobat. Saya bersyukur anak saya bisa menerima saya untuk tinggal bersama mereka. Transkrip wawancara Keterangan : S : Subjek P : Peneliti RP4 : Riset Partisipan S Isi Wawancara

P Kita mulai ya mbah, partanyaanya hanya mencakup pengalaman mbah saja.

Bagaimana usaha keluarga dalam membantu Anda melakukan aktifitas?

RP4 Mencuci pakaian, ada lagi membersihkan rumah, kalau mbah sakit mbah di bawa ke puskesmas.

P Apa yang keluarga lakukan saat Anda jatuh sakit?

RP4 Ya, selama sakit mbah disuapi, kalau mandi, mbag mandi sendiri, dan kadang-kadang di masakin air hangat.

P Dimana keluarga mencari tempat pertolongan saat anda sakit? RP4 Saat sakit langsung ke puskesmas

P Bagaimana informasi yang disampaikan keluarga mengenai pelayanan kesehatan di desa ini?

(20)

P Bagaimana nasehat keluarga untuk menjaga kesehatan Anda? RP4 Masalah makanan, diminta hati-hati memilih makanan serta

kalau sakit parah menjauhi makanan yang menjadi pantangan. P Bagaimana saran keluarga saat Anda melakukan aktifitas? RP4 Dilarang kerja keras sebetulnya, saat sehat saya berkerja tapi

yang ringan-ringan.

P Siapakah yang mengambil keputusan dalam mencari tempat pertolongan saat sakit?

RP4 Anak yang mengambil keputusan, anak perempuan saya. P Saat Anda membantu perkerjaan keluarga di rumah,

bagaimana respon keluarga?

RP4 Biasanya mengucapkan terimakasih. Diberi makanan, Ya didoakan.

P Pernahkah anda mendapat ucapan terimakasih/marah dari keluarga saat anda melakukan sesuatu?

RP4 Mendapat ucapan terimakasih.

P Apakah anda merasa puas terhadap keberadaan anda dalam keluarga dimana anda tinggal?

RP4 Puas, dari tempat kalau udah nyaman sudah mengucapkan terimakasih, nyaman dengan suasana keluarga.

P Bagaimana respon keluarga melihat keadaan Anda sekarang ini?

RP4 Di kasi kasih sayang, dari anak dari cucu, saya sadar merasa semakin tua, keluarga semakin sayang kepada mbah.

P Apakah keluarga menemani Anda saat anda membutuhkan? RP4 Ya, masalah tidur, seperti ditemani saat tidur, pekerjaan

dibantu.

P Apakah keluarga memberikan kata-kata motivasi atau dukungan anda menjalani hidup? Bagaimana dengan Anda sendiri menanggapi hal tersebut?

RP4 Ia, Kalau badan mbah sehat diminta bersemangat. Terus ada doa dari cucu, jangan sampai mbah sakit, disuruh hati-hati dengan fisik mbah. Saya lebih bersemangat dalam menjalani hidup, karena ada orang yang perhatian dengan saya walaupun sudah tua.

P Apakah anda merasa rendah diri dengan keadaan anda sekarang?

RP4 Iya, merasa rendah diri, . Bisa juga peringatan harus hati-hati karena usia mbah yang sudah lanjut.

P Apakah anda pernah menarik diri dari lingkungan keluarga maupun sosial dengan keadaaan anda sekarang?

RP4 Ngak pernah menjauh, sepintas lalu saja dengan ikut cerita. Menegur dengan bercanda.

P Bagaimana dengan pengaruh dukungan keluarga terhadap kehidupan anda?

(21)

RP4 Saya menerima dan mengucapkan terimakasih. Tetep semangat, percaya doa dari keluarga supaya badan tidak sakit atau apa-apa gitu.

P Apa saja dukungan yang anda harapkkan dari keluarga?

RP4 Kadang-kadang pengen ditemani, Ingin saat sedih ditemani untuk cerita, saya senang ikut kegiatan rapat ibu-ibu atau arisan, dan pengen kumpul-kumpul sama dengan masyarakat. P Apa artinya dukungan sosial keluarga bagi anda?

RP4 Memberi semangat pada hidup saya, tumpuan hidup saya karena keadaan saya yang sudah tua.

P Bila anda punya masalah bagaimana anda menyikapinya? RP4 Saya lebih sering menyimpannya, karena takut anak-anak saya

merasa kesulitan. Tapi kalau masalah yang kecil saja saya kasih tau pada anak-anak saya.

P Kenapa anda memilih tinggal bersama keluarga?

RP4 Saya tidak punya apa-apa lagi, lebih enak tinggal dengan keluarga dari pada di panti jompo. Di rumah kita bisa kemana-mana, lebih bebas lah. Di panti jompo juga bayar, saya tidak punya uang, minta anak juga takut ngerepotin. Kalau di rumah kan bisa bantu pekerjaan anak di rumah. Anak memberi makan saja saya sudah senang.

Transkrip wawancara Keterangan : S : Subjek P : Peneliti RP5 : Riset Partisipan S Isi Wawancara

P Kita mulai ya mbah, partanyaanya hanya mencakup pengalaman mbah saja.

Bagaimana usaha keluarga dalam membantu Anda melakukan aktifitas?

RP5 Membantu semuanya, untuk anak membantu keluarga mencukupi ekonomi.

P Apa yang keluarga lakukan saat Anda jatuh sakit?

RP5 Jikalau sakit, saya hanya ikut saja yang sehat mau dibawa kemanapun. Membeli obat di toko.

P Dimana keluarga mencari tempat pertolongan saat anda sakit? RP5 biasanya dibawa ke bidan desa, pilihan pertama saat saya sakit

maupun tdak enak badan.

P Bagaimana informasi yang disampaikan keluarga mengenai pelayanan kesehatan di desa ini?

(22)

P Bagaimana nasehat keluarga untuk menjaga kesehatan Anda? RP5 Anak hanya memberikan saya sandang dan papan. Supaya

saya tetap sehat begitu.

P Bagaimana saran keluarga saat Anda melakukan aktifitas? RP5 Diminta berhati-hati.

P Siapakah yang mengambil keputusan dalam mencari tempat pertolongan saat sakit?

RP5 Anak saya yang mengambil keputusan.

P Saat Anda membantu perkerjaan keluarga di rumah, bagaimana respon keluarga?

RP5 Sebenarnya saya tidak boleh capek-capek berkerja oleh anak saya, tapi selama saya masih kuat saya ingin membantu ekonomi keluarga.

P Pernahkah anda mendapat ucapan terimakasih atau marah dari keluarga saat anda melakukan sesuatu?

RP5 Ya, pernah anak saya memberi ucapan terimakasih. Tidak di marahi hanya pernah dinasehati, biar anak yang berkerja mencari nafkah, tapi saya bilang kalau selama saya masih kuat kenapa tidak. Terus anak saya bilang ya sudah terserah.

P Apakah anda merasa puas terhadap keberadaan anda dalam keluarga dimana anda tinggal?

RP5 Saya merasa puas, karena saya sudah tua sehingga saya ikut sama yang muda saja.

P Bagaimana respon keluarga melihat keadaan Anda sekarang ini?

RP5 Saya menerima, dan saya mengucapkan terimakasih dengan keadaan saya sekarang.

P Apakah keluarga menemani Anda saat anda membutuhkan? RP5 Kalau sakit sebisanya ya tidak, sebenarnya keluarga yang jauh

inginya saya suruh mendekat, pernah saya hubungi lewat telpon tetapi mereka menjawabnya hanya berjanji.

P Apakah keluarga memberikan kata-kata motivasi atau dukungan anda menjalani hidup? Bagaimana dengan Anda sendiri menanggapi hal tersebut?

RP5 Biasanya mereka bilang selalu sehat ya mbah, jangan terlalu capek. Seperti yang sudah saya bilang tadi selama saya masih kuat berkerja kenapa tidak. Saya merasa tidak enak juga karena saya bergantung terus. Saya ingin membantu biarpun itu sedikit.

P Apakah anda merasa rendah diri dengan keadaan anda sekarang?

RP5 Ya tidak lah.

P Apakah anda pernah menarik diri dari lingkungan keluarga maupun sosial dengan keadaaan anda sekarang?

(23)

P Bagaimana dengan pengaruh dukungan keluarga terhadap kehidupan anda?

RP5 Saya berterimakasi karena ada yang memperhatikan saya. Dan memang saya inginya seperti itu.

P Apa artinya dukungan sosial keluarga bagi anda?

RP5 Memberikan ketenangan pada pikiran saya kalau ada yang memperhatikan.

P Bagaimana tanggapan atau respon anda terhadap dukungan sosial keluarga?

RP5 Saya merasa senang karena memiliki keluarga yang memperhatikan.

P Bila anda punya masalah bagaimana anda menyikapinya? RP5 Saya lebih suka menyimpan sendiri, anak saya tidak saya

biarkan tau. Saya takut nanti ada geger.

P Kenapa anda memilih tinggal bersama keluarga?

RP4 Saya disuruh anak saya jaga cucu, karena anak saya berkerja mencukupi kebutuhan keluarga. Badan sudah tua juga mau kemana lagi? Anak mau menerima kita saja saya sudah senang. Iya, kog tidak senang tubuh saja sudah tidak kuat untuk berkerja. Tinggal makan saja kan puji Tuhan.

Transkrip wawancara Keterangan : S : Subjek P : Peneliti RP6 : Riset Partisipan S Isi Wawancara

P Kita mulai ya mbah, partanyaanya hanya mencakup pengalaman mbah saja.

Bagaimana usaha keluarga dalam membantu Mbah melakukan aktifitas? Membantu dalam ekonomi?

RP6 Membantu apa saja ya, biasanya membersihkan rumah. Iya, makan sandang semua dari anak.

P Apa yang keluarga lakukan saat Mbah jatuh sakit?

RP6 Sekarang mbah sakit asam urat, setiap bulan saya pergi ke dokter untuk beli obat sekalian periksa kesehatan. Anak yang mengantar sekaligus membiayai berobat mbah.

P Dimana keluarga mencari tempat pertolongan saat Mbah sakit? Kalau Puskesmas atau yang lain?

RP6 Itu tadi di dokter, puskesmas sekarang tidak pernah. Sudah cocok di dokter tersebut.

(24)

P Bagaimana informasi yang disampaikan keluarga mengenai pelayanan kesehatan di desa ini?

RP6 Belum pernah.

P Bagaimana nasehat keluarga untuk menjaga kesehatan Mbah? RP6 Jangan terlalu capek, makan yang cukup, Obat diminum

teratur.

P Bagaimana saran keluarga saat Mbah melakukan aktifitas? RP6 Saya disuruh jangan beraktifitas terlalu berat oleh anak-anak,

karena penyakit saya juga karena saya sudah tua. Sehingga saya hanya bisa menyapu rumag saja.

P Siapakah yang mengambil keputusan dalam mencari tempat pertolongan saat sakit?

RP6 Kalau saya masih kuat saya sendiri yang ambil keutusan. P Saat Mbah membantu perkerjaan keluarga di rumah,

bagaimana respon keluarga?

RP6 Saya tidak boleh capek-capek. Disuruh istirahat saja.

P Pernahkah Mbah mendapat ucapan terimakasih atau marah dari keluarga saat Mbah melakukan sesuatu?

RP6 Pernah dari anak, waktu bantu momong cucu, anak saya mengucapkan terimakasih. Malahan saya yang banyak mengucapkan terimakasih pada anak.

P Apakah Mbah merasa puas terhadap keberadaan Mbah dalam keluarga dimana Mbah tinggal?

RP6 Puas, mau bagaimana lagi, memang keadaan sudah saatnya menjadi tua, Serahkan pada Tuhan.

P Bagaimana respon keluarga melihat keadaan Mbah sekarang ini?

RP6 Keluarga membantu berobat, membantu ekonomi.

P Apakah keluarga menemani Mbah saat Mbah membutuhkan? Bisa dijelaskan?

RP6 Iya, seperti sekarang, saat mbah sakit ada anak yang tinggal bersama di rumah mbah untuk menjaga mbah.

P Apakah keluarga memberikan kata-kata motivasi atau dukungan Mbah menjalani hidup? Bagaimana dengan Mbah sendiri menanggapi hal tersebut?

RP6 Cucu yang di semarang biasanya bilang sehat selalu ya mbah, begitu. Saya merasa bahagia, senang, karena anak sampai cucu tidak melupakan saya.

P Apakah Mbah merasa rendah diri dengan keadaan Mbah sekarang?

RP6 Iya, tapi saya serahkan kepada Tuhan yang mengatur hidup. P Apakah Mbah pernah menarik diri dari lingkungan keluarga

maupun sosial dengan keadaaan Mbah sekarang?

RP6 Mata saya sudah agak rabun, jadi tidak pernah pergi arisan, atau kumpulan doa.

(25)

P Bagaimana dengan pengaruh dukungan keluarga terhadap kehidupan Mbah?

RP6 Ya, membuat saya senang,

P Apa artinya dukungan sosial keluarga bagi Mbah?

RP6 Memberikan ketenangan hati, karena masih ada yang perhatian dengan mbah di keadaan mbah yang sudah tua.

P Bagaimana tanggapan atau respon Mbah terhadap dukungan sosial keluarga? Ada semangat hidup setelah mendapatkan dukungan?

RP6 Kalau saya dapat membalas saya balas, karena secara fisik saya tidak mampu jadi saya hanya bisa mengucapkan terimakasih.

P Bila Mbah punya masalah bagaimana Mbah menyikapinya? RP6 Saya lebih suka menyimpan sendiri, anak saya tidak saya

biarkan tau. Saya takut nanti ada geger. Kalau semangat iya, dapat atau tidak kalau semangat itu harus dalam hidup.

P Kenapa Mbah memilih tinggal bersama keluarga? Karena keadaan yang sudah tua atau?

RP4 Saya ini kan sudah tidak punya suami. Yang saya punya hanya anak-anak selama mereka tidak keberatan saya tinggal dengan mereka. Iya karena sudah tua, pokoknya lebih nyaman tinggal dirumah sendiri lah bersama keluarga.

Transkrip wawancara Keterangan : S : Subjek P : Peneliti RP7 : Riset Partisipan S Isi Wawancara

P Kita mulai ya mbah, partanyaanya hanya mencakup pengalaman mbah saja.

Bagaimana usaha keluarga dalam membantu Mbah melakukan aktifitas? Membantu dalam ekonomi?

RP7 membantu pekerjaan rumah.

P Apa yang keluarga lakukan saat Mbah jatuh sakit?

RP7 Saya di kasih makannan, dibawa berobat, serta merawat saya sampai sembuh.

P Dimana keluarga mencari tempat pertolongan saat Mbah sakit? RP7 Saya di panggilkan mantri itu sudah cukup.

P Bagaimana informasi yang disampaikan keluarga mengenai pelayanan kesehatan di desa ini?

RP7 Tidak ada. Dari ketua RT dulu mengenai Jamkesmas.

(26)

RP7 Disuruh makan teratur.

P Bagaimana saran keluarga saat Mbah melakukan aktifitas? RP7 Hati-hati mbah mereka bilang seperti itu.

P Siapakah yang mengambil keputusan dalam mencari tempat pertolongan saat sakit?

RP7 Saya sendiri yang ambil keputusan.

P Saat Mbah membantu perkerjaan keluarga di rumah, bagaimana respon keluarga?

RP7 Mereka mengucapkan terimakasih.

P Pernahkah Mbah mendapat ucapan terimakasih/marah dari keluarga saat Mbah melakukan sesuatu?

RP7 pernah, saat saya memberikan kayu bakar kepada anak saya. P Apakah Mbah merasa puas terhadap keberadaan Mbah dalam

keluarga dimana Mbah tinggal?

RP7 Puas, saya menerima keadaan saya yang sekarang ini.

P Bagaimana respon keluarga melihat keadaan Mbah sekarang ini?

RP7 Keluarga mencukupi ekonomi saya. Ya makan dan tempat tinggal.

P Apakah keluarga menemani Mbah saat Mbah membutuhkan? Bisa dijelaskan?

RP7 Saat ada masalah, saat saya sakit mereka ada.

P Apakah keluarga memberikan kata-kata/motivasi/dukungan Mbah menjalani hidup? Bagaimana dengan Mbah sendiri menanggapi hal tersebut?

RP7 Mereka bilang suruh hati-hati, memberi semangat. Saya merasa senang ada yang memperhatikan saya.

P Apakah Mbah merasa rendah diri dengan keadaan Mbah sekarang?

RP7 Tidak, saya merasa senang dengan keadaan diri saya sekarang.

P Apakah Mbah pernah menarik diri dari lingkungan keluarga maupun sosial dengan keadaaan Mbah sekarang?

RP7 Tidak, saya masih dipercaya ikut kumpulan ibu-ibu PKK di lingkungan RT. Saya masih ikut di kumpulan doa gereja.

P Bagaimana dengan pengaruh dukungan keluarga terhadap kehidupan Mbah?

RP7 Membuat saya lebih semangat dalam menjalani hidup ini, karena dukungan penting sekali untuk orang tua seperti saya. P Apa artinya dukungan sosial keluarga bagi Mbah?

RP7 Menenangkan pikiran, membuat saya senang menghadapi hidup bila bersama-sama keluarga.

P Bagaimana tanggapan atau respon Mbah terhadap dukungan sosial keluarga? Ada semangat hidup setelah mendapatkan dukungan?

(27)

RP7 Membuat saya semangat berkerja, walaupun hanya mencari kayu bakar di hutan, juga mencari padi yang tertinggal saat panen untuk mencari sesuap nasi.

P Bila Mbah punya masalah bagaimana Mbah menyikapinya? RP7 Saya lebih suka menyimpan sendiri. Khawatir karena keluarga

sudah menghidupi saya. Kalau ditambah pikiran malah kasihan mereka.

P Kenapa Mbah memilih tinggal bersama keluarga? Karena keadaan yang sudah tua atau?

RP7 saya sudah tidak punya siapa-siapa lagi. Jadi saya hanya bisa ikut sama anak saya. Lebih enak tinggal dengan anak.

(28)

Lampiran 6

(29)

Lampiran 7

Referensi

Dokumen terkait

Mekanisme mana yang terjadi pada proses akumulasi logam berat Cu oleh sel bakteri Bacillus sp belum dapat ditentukan dalam penelitian ini, sehingga masih dibutuhkan penelitian

Untuk bcnda uji 2 pcncatatan lcndutan yang tcrjadi disajikan pada lampiran 2 Tabel L2.7 dan grafik hubungan beban - lendutan ditampilkan pada Gambar 5.12.. 13 Grafik

Dari tujuh karakteristik responden Desa Cinagara dan Desa Pasir Buncir hanya dua karakter yang akan diuji dengan menggunakan pengujian regresi linear berganda, diduga dua

Dalam hal ini tentunya harus jelas, bahwa pembeli mendapatkan kemudahan dalam pelayanan untuk mengetahui mekanisme dalam pemesanan melalui delivery service, karena

Memang dalam kitab fiqh tidak ada ketentuan pencatatan talak akan tetapi dari petunjuk al-Qur’an tersebut tentang bertransaksi secara tunai supaya di tulis atau

Pengujian selanjutnya adalah pengujian setting arus relai, pengujian setting arus relai adalah pengujian yang dilakukan untuk mengetahui apakah prototipe relai proteksi

tahun di TK Mardisiwi Desa Pendowolimo Kecamatan Karangbinangun Lamongan. Cooperative play yang dilakukan saat penelitian menggunakan peralatan yang ada di sekolah dan

Strategi yang dipakai dalam elemen wacana ini adalah, Republika seakan setuju jika komunisme dihidupkan kembali di Indonesia, tapi karena pada dasarnya koran ini tidak setuju