• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I P E N D A H U L U A N

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB I P E N D A H U L U A N"

Copied!
97
0
0

Teks penuh

(1)

Jl. AH NAsution No 14 Bandung

BAB I

P E N D A H U L U A N

1.1. Latar Belakang

Peraturan Daerah Kota Bandung Nonor 08 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Bandung Tahun 2005 – 2025 telah mengamanatkan bahwa setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) harus menyusun rencana strategis SKPD secara sistimatis, terarah, terpadu dan tanggap terhadap perubahan, dengan jenjang perencanaan jangka menengah (5 tahun) maupun jangka pendek (1 tahun). Berdasarkan hal itu setiap SKPD harus membuat Rencana Strategis (Renstra) dan Rencana Kerja Tahunan (Renja).

Renstra Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2013 – 2018 ini mengacu pada visi, misi dan program Walikota Bandung yang akan dilaksanakan dan diwujudkan dalam suatu periode masa jabatan. Penyusunan Renstra Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2013 – 2018 berpedoman pada RPJP Daerah Kota Bandung Tahun 2005 – 2025 dan dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013 - 2018 sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004, Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri 54 Tahun 2010.

Mengingat peran dan fungsi Renstra Kecamatan Antapani Kota Bandung sangat penting bagi Kecamatan Antapani dan Masyarakat, maka penyusunan Renstra Kecamatan Antapani dilakukan secara transparan dan fartisipatif untuk menghasilkan dokumen perencanaan yang menyeluruh dan berkesinambungan.

(2)

Jl. AH NAsution No 14 Bandung Renstra Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2013 – 2018 berisi visi, misi, tujuan, Kebijakan dan program pembangunan yang akan dilaksanakan oleh Kecamatan Antapani disertai dengan rencana kegiatan dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif.

Sebagai bagian dokumen perencanaan kinerja dalam penyelenggaraan pemerintah daerah maka Renstra Kecamatan Antapani Kota Bandung 2013 - 2018 memiliki keterkaitan dengan RPJMD Kota Bandung tahun 2013 - 2018 dan Renja SKPD, ilustrasi keterhubungan Renstra SKPD dengan RPJMD dan Renja SKPD dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1.1

Renstra disusun untuk mendukung pencapaian RPJMD yang diimplementasikan melalui pelaksanaan program pembangunan daerah yang berisi program-program prioritas terpilih untuk mewujudkan visi dan misi Kepala Daerah.

Perencanaan Stratejik

Perencanaan Operasional

RPJMD RENSTRA

- Visi dan Misi - Tujuan dan sasaran - Strategi dan Arah Kebijakan - Visi dan Misi

- Tujuan dan sasaran - Strategi dan Arah Kebijakan - Program Pembangunan

Daerah

- Program Pembangunan Daerah - Program Prioritas - Program Prioritas

Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan - Program Prioritas - Program Prioritas Penyelenggaraan Urusan Pemerintahan - Program Prioritas - Program Prioritas

(3)

Jl. AH NAsution No 14 Bandung

1.2. Landasan Hukum Organisasi :

Landasan operasional yang dijadikan pedoman dalam melaksanakan tugas sebagai berikut :

1) Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1950 tentang pembentukan daerah-daerah Kota Besar dalam lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa tengah dan daerah Istimewa Yogyakarta;

2) Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

3) Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286) ;

4) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;

5) Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara;

6) Undang Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN);

7) Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah sebagaimana telah diubah untuk kedua kalinya dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008;

8) Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara pemerintah pusat dan daerah;

9) Undang Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

10) Undang Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

(4)

Jl. AH NAsution No 14 Bandung 11) Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025;

12) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah;

13) Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Penyusunan Rencana Pembangunan Nasional ;

14) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Propinsi dan Pemerintah Kabupaten/Kota ;

15) Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah;

16) Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, tata Cara, Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi pelaksanaan Rencana pembangunan Daerah;

17) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2008 tentang Kecamatan;

18) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah;

19) Peraturan Daerah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor 10 Tahun 1989 tentang batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung;

20) Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2000 tentang pengembangan dan Penataan Kawasan Inti Pusat Kota;

21) Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kota Bandung;

22) Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Dan Susunan Organisasi Kecamatan Dan Kelurahan Di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung;

(5)

Jl. AH NAsution No 14 Bandung 23) Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata

Cara Penyusunan,Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan serta Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah

24) Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung Tahun 2005-2025;

25) Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 18 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung Tahun 2010-2030. 26) Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 3 Tahun 2014 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2014-2018;

27) Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok Dan Fungsi Satuan Organisasi Pada Kecamatan dan Kelurahan Di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung.

1.3. Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan penyusunan Rencana Strategis Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2009-2013 ini adalah sebagai berikut:

1. Maksud

a. Memberikan arah dan pedoman bagi seluruh Aparatur

Pemerintah Kecamatan dalam melaksanakan

tugas/program/kegiatan dan meningkatkan tertib administrasi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, perekonomian, kemasyarakatan, ketentraman dan ketertiban.

(6)

Jl. AH NAsution No 14 Bandung b. Memberikan gambaran dan penjelasan dalam melaksanakan

tugas/kegiatan yang akan dilaksanakan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun.

c. Sebagai bahan dan gambaran bagi pihak yang berwenang untuk menetapkan suatu kebijakan/program, dalam melaksanakan pemberdayaan aparat dan masyarakat.

2. Tujuan

a.

Untuk lebih memantapkan terselenggaranya kegiatan mengutamakan skala prioritas pada Kecamatan Antapani Kota Bandung dalam upaya turut mendukung suksesnya pencapaian sasaran pembangunan daerah

b. Sebagai bahan pengendalian dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi aparatur pemerintah kecamatan dan pelaksanaan sebagian kewenangan yang dilimpahkan Walikota kepada Camat.

c. Sebagai bahan penilaian dan pengkajian dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi aparatur pemerintah kecamatan selama kurun waktu 5 (lima) tahun anggaran.

1.4. Sistematika Penyusunan.

Hubungan Renstra-SKPD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya

Hierarki Rencana Strategis SKPD harus mengacu pada pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RKPD) Kota Bandung Tahun 2005 – 2025 dan merupakan bahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun 2013 – 2018. Karena itu Renstra Kecamatan Antapani Kota Bandung Tahun 2013 – 2018 merupakan bagian yang terintregasi dengan RPJM Kota Bandung untuk mendukung koordinasi antar pelaku pembangunan. Renstra harus sinkron dan sinergi antar

(7)

Jl. AH NAsution No 14 Bandung waktu, antar ruang dan antar tugas dan fungsi SKPD, serta menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi.

Rencana Strategis Kecamatan Antapani Kota Bandung perpedoman pada RPJM Kota Bandung, digunakan sebagai pedoman dalam penyusunan Rencana Kerja Tahunan SKPD Kecamatan Antapani Kota Bandung

BAB I : PENDAHULUAN

Menjelaskan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, landasan hokum, hubungan Renstra dengan dokumen perencanaan lainnya, sistematika penulisan, serta proses penyusunan.

BAB II : TUGAS DAN FUNGSI

Berisikan struktur organisasi, susunan kepegawaian dan perlengkapan, serta tugas pokok dan fungsi organisasi.

BAB III : GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Menjelaskan kondisi umum daerah masa kini (sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD, berupa standar pelayanan minimum dan hasil capaian kinerja) dan kondisi yang diinginkan dan proyeksi kedepan (sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD, berupa standar pelayanan minimum dan hasil kerja yang ingin dicapai. BAB IV : VISI, MISI, TUJUAN, STRATEGIS, DAN KEBIJAKAN

Menerangkan visi dan misi serta tujuan (merupakan penjabaran visi yang lebih spesifik dan terukur sebagai upaya mewujudkan visi dan misi pembangunan jangka menengah dan dilengkapi dengan rencana sasaran yang hendak dicapai), strategi (strategi adalah cara untuk

(8)

Jl. AH NAsution No 14 Bandung mewujudkan tujuan, dirancang secara konseptual, analisis, rasional dan komprehensip), kebijakan (arah yang diambil oleh SKPD dalam menentukan bentuk konfigurasi program dan kejadian untuk mencapai tujuan.

BAB V : PROGRAM DAN KEGIATAN

Merupakan penjelasan yang bersifat umum dari program dan kegiatan beserta indikasi pendanaan dan sumbernya, baik yang berasal dari APBD, APBN dan sumber pendanaan lainnya yang sah, dalam periode lima tahun dan tahunan kewilayahan. Terdiri dari: 1. Program dan Kegiatan Lokalitas Kewenanagan SKPD; 2. Program dan Kegiatan Lintas SKPD; dan 3. Program dan Kegiatan kewilayahan denganb penjelasan untuk kerjasama dengan pengan pemerintah daerah lainnya terlibat.

BAB VI : PENUTUP

Memuat kaidah pelaksanaan yang meliputi penjelasan antara lain Renstra SKPD merupakan pedoman dengan penyusunan Renja, dan merupakan evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan dan lima tahun, serta catatan dan harapan kepala SKPD.

(9)

Jl. AH NAsution No 14 Bandung

BAB II

GAMBARAN PELAYANAN SKPD

Dalam kedudukan dan fungsinya pemerintah kecamatan memiliki posisi yang sangat penting karena keberhasilan tugas Pemerintah/ Pemerintah Kota dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat serta meningkatkat efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, perekonomian, kemasyarakatan, ketentraman dan ketertiban serta mengembangkan potensi wilayah sangat ditunjang oleh keberadaan pemerintah kecamatan, untuk itu tantangan yang harus dijawab adalah bagaimana mewujudkan Pemerintah Kecamatan yang berwibawa dan mampu memberikan pelayanan serta memenuhi kebutuhan masyarakat yang semakin berkembang.

Memenuhi maksud tersebut, kiranya upaya untuk memperkuat Pemerintah Kecamatan maka dikeluarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung yang dijabarkan lebih lanjut dalam Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi Pada Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, dengan didasarkan pada ketentuan Pasal 66 ayat (4) Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 yang berbunyi Camat menerima pelimpahan sebagian kewenangan Pemerintah dari Bupati/Walikota dan untuk Kota Bandung telah dikeluarkan Keputusan Walikota Bandung Nomor 870 Tahun 2011 tentang Pelimpahan sebagian urusan Walikota Bandung kepada Camat dan

(10)

Jl. AH NAsution No 14 Bandung Lurah, yang terdiri dari 24 (dua puluh empat) bidang urusan 124 (seratus dua puluh empat) rincian urusan.

Melalui urusan tersebut, Pemerintah Kecamatan Antapani berupaya meningkatkan kemampuan pelayanan yang profesional, efektif, efisien, akuntabel dan transparan, dengan meningkatkan perbaikan proses mekanisme perancanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengawasan, pelaporan dan evaluasi serta mengharapkan kiranya Pemerintah Kota segera menyusun berbagai kebijakan, yang menunjang pada kelancaran pelaksanaan tugas pelimpahan sebagian urusan yang diberikan Walikota Bandung kepada Camat dan Lurah agar mempercepat proses pelayanan kepada masyarakat.

Konsekwensi logis dari pelimpahan sebagian urusan Walikota Bandung yang harus dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat, tokoh masyarakat, LSM dan kalangan dunia usaha dalam proses perencanaan untuk memberi masukan, menyalurkan aspirasi dan partisipasi dalam pengambilan keputusan.

1. Kedudukan

Kecamatan Antapani merupakan salah satu kecamatan dari 30 kecamatan yang ada di Kota Bandung yang diresmikan pada tanggal 12 April 2007 berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 6 Tahun 2006 tentang Pemekaran dan Pembentukan Wilayah Kerja Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung dengan batas-batasnya sbb :

 Sebelah Utara : Jl. Jend. A.H. Nasution (Kec. Mandalajati);  Sebelah Timur : Kali Cikeley (Kec. Arcamanik);

 Sebelah Selatan : Rel Kereta Api (Kec. Buah Batu);  Sebelah Barat : Kali Cidurian (Kec. Kiaracondong).

(11)

Jl. AH NAsution No 14 Bandung

Secara geografis Kecamatan Antapani terletak disebelah Timur Kota Bandung dengan luas wilayah 400,543 ha. dengan kepadatan penduduk rata-rata 147 jiwa per ha. Wilayah Kecamatan terbagi dalam 4 kelurahan, 58 rukun warga dan 297 rukun tetangga.

Adapun kelurahan-kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Antapani adalah sebagai berikut :

1) Kelurahan Antapani Wetan 2) Kelurahan Antapani Kulon 3) Kelurahan Antapani Tengah 4) Kelurahan Antapani Kidul

2. Keadaan Penduduk

a. Jumlah Kepala Keluarga : 14.086 umpi b. Jumlah Penduduk :

 Laki-laki : 30.513 jiwa

 Perempuan : 28.926 jiwa

Jumlah : 59.439 jiwa

c. Jumlah Penduduk menurut kewarganegaraan :  WNI Pribumi : 59.148.14orang  WNI Keturunan : 28410.orang

 WNA : 7 42orang

d. Jumlah Penduduk menurut Golongan Agama :

1) Islam : 56.73822 orang

2) Kristen : 1.812 orang

3) Katholik : 817 orang

4) Hindu : 39 orang

5) Budha : 26 orang

(12)

Jl. AH NAsution No 14 Bandung

e. Jumlah penduduk berdasarkan mata pencaharian :

1) Pegawai Negeri Sipil : 6.291 orang

2) TNI/POLRI : 407 orang

3) Pegawai Swasta : 9.241 orang

4) Wiraswasta/Pengusaha : 5.610 orang 5) Buruh : 9.455 orang 6) Tani : 3164 orang 7) Dagang : 5.3841 orang 8) Pensiunan : 3.533 orang 9) Mahasiswa : 6.351 orang 10)Pelajar : 12.851 orang

f. Jumlah Penduduk berdasarkan Pendidikan : 1) Tidak/belum sekolah : 6.587 orang 2) Tidak tamat SD : 4.9000 orang 3) Belum tamat SD : 7.8610 orang 4) Tamat SD : 10.0713 orang 5) SLTP : 9.4725 orang

6) SLTA : 10.4865 orang

7) Akademi/Sarmud : 5.634 orang 8) Sarjana : 4.4285 orang

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD A. Tugas Pokok dan Fungsi

Yang menjadi pedoman dalam melaksanakan Tugas Pokok dan fungsi Organisasi adalah Peraturan Daerah Nomor 14 Tahun 2007 dan Keputusan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008. Adapun rincian Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi Kecamatan adalah sebagai berikut :

(13)

Jl. AH NAsution No 14 Bandung 1. Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun

2008 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung adalah sebagai berikut:

1. Kecamatan mempunyai Tugas Pokok melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

angka (1), Kecamatan mempunyai fungsi:

a) mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat; b) mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman

dan ketertiban umum;

c) mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan;

d) mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum;

e) mengkoordinasikan penyelenggaraan pemerintahan di tingkat Kecamatan;

f) membina penyelenggaraan pemerintahan Kelurahan; g) melaksanakan pelayanan ketatausahaan Kecamatan.

2. Berdasarkan Peraturan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi pada Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung adalah sebagai berikut:

a. Camat

1. Camat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan Walikota kepada Camat untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah. 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

(14)

Jl. AH NAsution No 14 Bandung a) mengkoordinasikan pemberdayaan masyarakat;

b) mengkoordinasikan ketentraman dan ketertiban umum; c) mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan

perundang-undangan;

d) mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum; dan

e) membina pemerintahan kelurahan di wilayah kerjanya.

b. Sekretariat Kecamatan

1. Sekretariat mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang kesekretariatan.

2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (1), Sekretariat mempunyai fungsi :

a) pelaksanaan penyusunan rencana program kegiatan kecamatan;

b) pelaksanaan pelayanan administrasi kesekretariatan kecamatan dan kelurahan;

c) pelaksanaan pengkoordinasian penyusunan rencana, program, evaluasi dan pelaporan kegiatan Kecamatan dan Kelurahan;

d) pengkoordinasian penyelenggaraan tugas Seksi;

e) fasilitas dan Pengkoordinasian kegiatan Kecamatan dengan Instansi terkait dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi kecamatan antapani

f) pelaksanaan monitoring, evaluasi, pelaporan dan pengendalian administrative kegiatan kesekretariatan dan kecamatan; dan

g) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya.

(15)

Jl. AH NAsution No 14 Bandung

c. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

1. Sub Bagian Umum dan kepegawaian mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat Kecamatan di bidang umum dan kepegawaian;

2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Sub Bagian Umum dan Kepegawaian mempunyai fungsi :

1) menyusun Bahan rencana dan program pengelolaan lingkup administrasi umum dan kepegawaian;

2) pengelolaan administrasi umum dan kepegawaian yang meliputi pengelolaan naskah dinas, penataan kearsipan Kecamatan, penyelenggaraan kerumah-tanggaan Kecamatan, pengelolaan perlengkapan dan administrasi perjalanan dinas, serta pelaksanaan administrasi kepegawaian; dan

3) pelaporan kegiatan lingkup administrasi umum dan kepegawaian.

d. Sub Bagian Program dan Keuangan

1. Sub Bagian Program dan Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Sekretariat Kecamatan di bidang program dan keuangan.

2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (1), Sub Bagian Program dan Keuangan mempunyai fungsi:

a) penyusunan rencana dan program pengelolaan administrasi program dan keuangan Kecamatan;

b) pelaksanaan pengendalian program meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana kegiatan kecamatan, koordinasi penyusunan rencana dan program serta koordinasi pengendalian program serta koordinasi

(16)

Jl. AH NAsution No 14 Bandung pengendalian program serta penyusunan laporan akuntabilitas kinerja kecamatan;

c) pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan penyiapan bahan penyusunan rencana anggaran, koordinasi penyusunan anggaran, koordinasi pengelola dan pengendalian keuangan dan menyusun laporan kecamatan; dan

d) pengkoordinasian pelaporan lingkup kegiatan pengelolaan administrasi program dan keuangan Kecamatan

e. Seksi Pemerintahan

1. Seksi Pemerintahan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang pemerintahan.

2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Seksi Pemerintahan mempunyai fungsi:

a) penyusunan data dan materi bahan lingkup pemerintahan;

b) pembinaan Rukun Warga dan Rukun Tetangga; c) pelayanan administrasi pertanahan ;

d) pembinaan administrasi pemerintahan kelurahan;

e) fasilitas dan pengkoordinasian kegiatan pemerintahan dengan Instansi terkait; dan

f) pelaporan pelaksanaan lingkup pemerintahan

f. Seksi Ketentraman dan Ketertiban

1. Seksi ketentraman dan ketertiban mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang ketentraman dan ketertiban

(17)

Jl. AH NAsution No 14 Bandung 2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud

pada angka (1), Seksi Ketentraman dan Ketertiban mampunyai fungsi:

a) penyusunan data dan bahan materi lingkup ketentraman dan ketertiban

b) pembinaan ketentraman dan ketertiban; c) pembinaan potensi perlindungan masyarakat

d) pemberdayaan masyarakat dalam pencegahan dan penanggulangan bencana;

e) fasilitas dan pengkoordinasian kegiatan ketentraman dan ketertiban dengan Instansi terkait; dan

f) pelaporan pelaksanaan lingkup ketentraman dan ketertiban

g. Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan

1. Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang pendidikan dan kemasyarakatan;

2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (1), Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan mempunyai fungsi:

a) penyusunan data dan bahan materi lingkup pendidikan dan kemasyarakatan

b) inventarisasi dan fasilitas masalah sosial kemasyarakatan; c) inventarisasi potensi bidang pendidikan formal dan

informal;

d) pembinaan terhadap lembaga kemasyarakatan di tingkat kecamatan dan Kelurahan

e) fasilitasi pembinaan bidang keagamaan, ketahanan keluarga, partisipasi dan pemberdayaan perempuan serta generasi muda;

(18)

Jl. AH NAsution No 14 Bandung f) fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan bidang pendidikan

dan kemasyarakatan dengan Instansi terkait; dan

g) pelaporan pelaksanaan lingkup bidang pendidikan dan kemasyarakatan.

h. Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup

1. Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Kecamatan di bidang ekonomi, pembangunan dan lingkungan Hidup;

2. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (1), Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup mempunyai fungsi:

a) penyusunan data dan bahan materi lingkup ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup;

b) fasilitasi pembinaan bidang koperasi, usaha kecil dan menengah;;

c) inventarisasi potensi ekonomi masyarakat dan pembangunan;

d) fasilitasi pembangunan sarana dan prasarana fisik fasilitas umum dan fasilitas sosial;

e) fasilitasi pemberdayaan masyarakat dalam upaya pelestarian lingkungan hidup;

f) fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan ekonomi dan ketahanan pangan, pembangunan, serta lingkungan hidup dengan instansi terkait; dan

g) pelaporan pelaksanaan lingkup ekonomi, pembangunan dan lingkungan hidup.

(19)

Jl. AH NAsution No 14 Bandung

i. Seksi Pelayanan

2. Seksi Pelayanan mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Camat dibidang pelayanan;

3. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada angka (1), Seksi Pelayanan mempunyai fungsi:

a) penyusunan data dan bahan materi lingkup pelayanan; b) pelayanan data dan informasi Kecamatan;

c) pelayanan administrasi kependudukan; d) pelayanan administrasi umum lainnya;

e) fasilitasi dan pengkoordinasian kegiatan pelayanan dengan Instansi terkait; dan

f) pelaporan pelaksanaan lingkup pelayanan.

B. Struktur Organisasi

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 14 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Kecamatan dan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung, Struktur Kecamatan terdiri dari :

a) Camat;

b) Sekretaris Kecamatan; c) Seksi Pemerintahan;

d) Seksi Ketentraman dan Ketertiban; e) Seksi Pendidikan dan Kemasyarakatan;

f) Seksi Ekonomi, Pembangunan dan Lingkungan Hidup; g) Seksi Pelayanan;

h) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian; i) Sub Bagian Program dan Keuangan; j) Kelompok Jabatan Fungsional.

(20)

Jl. AH NAsution No 14 Bandung

Bagan Struktur Organisasi Kecamatan

an CAMAT SEKRETARIAT KECAMATAN KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKSI PEMERINTAHAN SEKSI TRAMTIB SEKSI EKBANG & LH SEKSI DIKMAS KELURAHAN SEKSI PELAYANAN SUB BAG. UMUM

& KEPEG.

SUB BAG PROGR & KEUANGAN

(21)

Jl. AH NAsution No 14 Bandung

2.2 Sumber Daya SKPD

Jumlah Pegawai Kecamatan dan Kelurahan berdasarkan Golongan, Jabatan/Esselonering dan Pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut ini :

NO NAMA NIP GOL JABATAN LATIHAN JABATAN TINGKAT PENDIDIKAN TERAKHIR

PENDIDIKA N

NAMA

SEKOLAH FAKULTAS

1 2 5 6 8 12 13 14 15

1 Drs. ACA HERWANSYAH 19580216 198101 1 003 IV/b CAMAT DIKLAT PIM IV S1 UNLA FISIP 2 DRS.H.SUDITA, MH 19581112 198603 1 015 IV/a SEKCAM SPAMA S2 UNISBA HUKUM ILMU 3 AHMAD SUJANI, S.Sos, M.M. 196111171981011002 IV/a LURAH ANTAPANI KIDUL ADUM S2 PASUNDAN STIE MANj.SDM 4 TATANG PERMANA, S.Sos, M.Si 19601001 198101 1 002 IV/a KASI TRANTIB KEC - S2 GARUT STIA

5 Dra. Hj. WIWIN SOEGIARTI 195809221985092001 IV/a KASI.PEM ANKID - S2 UNPAS - 6 ENDAH KOMALA SARI, S Sos, MAP 19690215 199703 2 004 IV/a KASI PELAYANAN KEC DIKLAT PIM III S2 LAN RI - 7 Dra. YANE MARYANA 196312271984032007 III/ d KASI EKBANG LH KEC ADUMLA S1 UNLA FISIP 8 Dra. RINA RISNAWATI 19670112 199103 2 009 III/ d KASI DIKMASY KEC DIKLAT PIM IV S1 STKS - 9 Dra. HENI HOLIAH, MP 19680831 199403 2 007 III/ d KASI PEMERINTAHAN

KEC S2 IPB -

10 Dra. LILIS GANTINI 196301271982032001 III/ d KASI EKBANG LH ANKID DIKLAT PIM IV S1 STIA LAN RI - 11 HAKIM SATYA BUDHI 196808281989031010 III/ d LURAH ANTAPANI TENGAH ADUM D III APDN

BANDUNG 12 ENUNG KARTINI 196108061985012002 III/ d KASI.PEM ANKUL - S1 ARS EKONOMI 13 BAMBANG PURWANTO, SE 197009171998031007 III/d KASI PELAYANAN ANKID S1 EKONOMI 14 CECEP RUSTIANA, S.Hut 197601282000031001 III/d PELAKSANA DI KEC - S1 UNWIM KEHUTANAN 15 AGUS SYAEFUDIN 19600708 198301 1 001 III/c KASI KEMAS ANKUL D-1 SGSMTP 16 MOCHAMAD RIDWAN 195804141981011004 III/c SEKLUR ANTAPANI KIDUL ADUM SMA TAMAN SISWA - 17 ELVA MAHYUDIN 195812021982032006 III/c KASI EKBANG LH ANTENG DIKLAT PIM IV SMEA SMEA N SOLOK - 18 Hj. ROSDIANA MEGAWATI 195907271981032014 III/c KASI DIKMASY ANTENG DIKLAT PIM IV STM NEGERI II STM - 19 SHINTA PARMAWATI, SSTP, Msi 198105052000122001 III/c LURAH ANTAPANI KULON S2 20 WIWIN WIATIN 196409051989022004 III/c KASI EKBANG LH ANWET ADUM D III UNIV.TERBUKA KOM 21 Drs. H. DADANG AHDIAT, Msi 196611281990031004 III/c LURAH ANTAPANI WETAN - S2 UNLA FISIP 22 AI WAHYUNINGSIH 196508051990102002 III/c KASI EKBANG LH ANKUL - SMA SMA N 11 -

(22)

Jl. AH NAsution No 14 Bandung

23 WAHYU ACHMAD AFFANDI, Sip, MSi 198205262005011002 III/c KASUBAG PROGRAM & KEU - S2 UNPAD FISIP 24 RITA TRESNAWATI, Spd 196609211992032005 III/c KASI PELAYANAN ANWET - S1 SILIWANGI STKIP FKIP 25 FITRI NANDA YULISTIA, SSTP 198307312001122001 III/c SEKLUR ANTENG D 4 STPDN - 26 BUDHI NURWIBOWO 196809011996031003 III/b KASI KEMASY ANKID - D III ATPU/UNWIM SIPIL 27 DEDI JUARDI, S.IP 196807192007011009 III/b SEKLUR ANTAPANI

WETAN S1 UNLA FISIP 28 KARNA SUHERMAN, ST. 196407242007011009 III/b KASI PEM ANWET S1 - - 29 ASEP SUPRIADI, SAP 19660812 199901 1 001 III/b KASUBAG UMUM KEPEGAWAIAN DIKLAT PIM IV S1 STIA LAN RI - 30 YUNINGSIH 196512131994032009 III/a KASI KEMAS ANWET - SMA TAMAN SISWA - 31 YENI ARIESTIANI SARIPAH, SE 198404052010012002 III/a KASI PELAYANAN ANTENG S1 SANGGA BUANA EKONOMI 32 TRESNA SETIAWAN 196504171990111002 III/a KASIPEM ANTENG - SMA - - 33 DJUDJU DJUBAEDAH 19670802 199601 2 001 III/a PETUGAS PELAYANAN KEC - SMEA KENCANA SMEA - 34 MOCH RIZA MAHENDRA, SE 197801122010011002 III/a KASI PELAYANAN ANKUL S1 UNPAS EKONOMI 35 RACHMAT FIRMANSYAH, SAP 19770527 200501 1 010 III/a BENDAHARA PENGELUARAN - S1 UNPAD FISIP 36 ATANG SOBANDI 19580819 198603 1 009 II/b PULAHTA PEMERINTAH - SMP PERSAMAAN - 37 FIA NOVIANA 198011042005012007 II/b PETUGAS PELAYANAN

ANTENG - SMA BPI 2 - 38 IWAN IRAWAN 19651020 200701 1 005 II/b PETUGAS TRAMTIB KEC - SMA SMIP YPPPT - 39 SANDI ARIANDI 19770411 200701 1 011 II/b PETUGAS PELAYANAN - STM PRA.INTERNASIONAL - 40 RIKI MAULANI 197603172008011004 II/b PETUGAS PELAYANAN

ANKID - SLTA

MUSLIMIN 1 - 41 WAWAN SETIAWAN 196508142008011001 II/b PENGADMINISTRASI UMUM

ANTENG - SMA

SMA TAMAN

SISWA - 42 ALVIN HERMAWAN 19760505 200701 1 005 II/b ( TUGAS BELAJAR ) - s1 stba YAPARI STBA 43 SARIPUDIN 19590520 199103 1 002 II/a PETUGAS PELAYANAN KEC - SD SDN.CILAKI KAB 44 TARNO 196207181984101001 II/a PENGADMINISTRASI UMUM ANKUL - SD - - 45 SAPTRI LIANI 19750201 200901 2 001 II/b PENGADMINISTRASI UMUM KEC - SMA SMA YAS - 46 MAMAN NURYAMAN 19821201 200901 1 007 II/a PENGADMINISTRASI UMUM (

CARAKA) - SMK

N 2

SUBANG - 47 AJAT SUDRAJAT 19820706 200901 1 006 II/a PENGADMINISTRASI SURAT &

PEGAWAI SMA

KARTIKA CHANDRA 48 YANI DARYANI 196708262007011006 II/a PULAHTA EKBANG & LH KEC - SLTA PAKET C - 49 SARIFUDIN 196802102008011002 I/d PENYIMPAN & PENGURUS

BARANG -

SLTP.PKT

C PKBM BINA UMAT - 50 HIDAYAT 196108282006041001 I/b PETUGAS BINA ADMINISTRASI

PEMERINTAHAN - SD

PASIRKALIK I 96 -

(23)

Jl. AH NAsution No 14 Bandung

2.3 Kinerja Pelayanan Kecamatan Antapani

Pengukuran indikator makro sangat berguna untuk melihat trend yang terjadi selama kurun waktu 5 tahun yang lalu. Dengan melihat kecenderungannya yang terjadi selama 5 tahun kebelakang, dapat ditentukan trend yang akan terjadi 5 tahun kedepan. Setelah mengetahui trend tersebut, barulah didapat rencana apa yang akan dilaksanakan untuk mengantisipasi trend yang terjadi.

Pengukuran indikator kinerja Kecamatan Antapani berdasarkan pada pedoman pengukuran indikator kinerja utama sesuai Kepmenpan Nomor 009 tahun 2007, berdasarkan sasaran/target Renstra SKPD periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib, dan/atau indikator kinerja pelayanan SKPD dan/atau indikator lainnya seperti MDGs atau indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah. Bahan penulisan tentang kinerja pelayanan SKPD ini mengacu pada hasil kerja bagian B.2.1.2. Adapun tabel yang perlu disajikan adalah sebagai berikut:

(24)

Jl. AH NAsution No 14 Bandung

Tabel 2.1

Riviu Pencapaian Kinerja Pelayanan Kecamatan Antapani Kota Bandung

NO.

Indikator Kinerja sesuai Tugas dan Fungsi Kecamatan Targ et SPM Targ et IKK Target Indikat or Lainnya Target Renstra

Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 1 Peningkatan Peran Kecamatan dan Kelurahan 90% 1 Fasilitasi peningkatan perekonomian masyarakat Kecamatan dan Kelurahan 90% 90% 90% 90% 90% 99,99 % 99,95% 99,89% 99,94% 80% 111,10 % 111, 05% 110,99% 111,05 % 88,4 3% 2 Fasilitasi peningkatan kualitas kehidupan pemasyarakatan Kecamatan dan Kelurahan 90% 90% 90% 90% 90% 99,99 % 99,83% 99,99% 99,99% 93% 111,10 % 110, 93% 111,10% 111,10 % 103, 35% 3 Peningkatan infrastruktur dan lingkungan hidup tingkat Kecamatan dan Kelurahan 90% 90% 90% 90% 90% 99,25 % 99,97% 100,00% 97,48% 92,27 % 110 ,28 % 111, 08% 111,11% 108,31 % 102, 52% 4 Peningkatan kualitas penanganan ketentraman dan ketertiban tingkat Kecamatan dan Kelurahan 90% 90% 90% 90% 90% 100,0 0% 99,99% 99,99% 99,99% 58,42 % 111 ,11 % 111, 10% 111,10% 111,10 % 64,9 2% 5 Fasilitasi peningkatan pemerintahan umum Kecamatan dan Kelurahan 90% 90% 90% 90% 90% 99,21 % 99,58% 99,99% 99,56% 93,36 % 110 ,23 % 110, 64% 111,10% 110,62 % 103, 74%

(25)

Jl. AH NAsution No 14 Bandung 6 Fasilitasi peningkatan

Peran Pemerintah kota dalam Pembangunan Kelurahan 90% 90% 90% 90% 0% 97,13 % 98,62% 99,89% 99,03% 0 107,92 % 109, 57% 110,98% 110,04 % 0,00 % 7 Fasilitasi peningkatan pelayanan kepada masyarakat 90% 90% 90% 90% 90% 99,98 % 99,83% 99,99% 99,68% 89,36 % 111 ,09 % 110, 93% 111,10% 110,75 % 100, 00%

(26)

Jl. AH Nasution No 14 Bandung

Interpretasi dari tabel 2.1

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada umumnya rasio pencapaian target dari masing-masing indikator kinerja tercapai dengan baik yaitu mendekati 100%. Dari 5 (lima) tahun pelaksanaan Restra , pada tahun 2013 terjadi penurunan dalam penyerapan anggaran yang cukup signifikan. Hal tersebut karena output yang dihasilkan telah dapat memenuhi sasaran yang telah ditetapkan. Tetapi secara keseluruhan 5 tahun pelaksanaan Capaian program dan kegiatan di Kecamatan Antapani sebesar 92 % Adapaun penyerapan pada tahun anggaran 2013 dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Analisis efisiensi “Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Perekonomian Masyarakat Kecamatan dan Kelurahan”.

Rencana :

1) Input dana yang direncanakan, sebesar Rp. 68,650,000. 2) Output yang direncanakan, yaitu : Terfasilitasinya

kegiatan yang menunjang peningkatan ekonomi masyarakat melalui : Pendataan dan pembinaan Koperasi, peningkatan pemahaman dan promosi usaha melalui pembinaan UKM.

Realisasi.

1) Input dana yang direalisasikan, sebesar Rp. 54,635,700. 2) Output yang direalisasikan, yaitu

a) Terlaksananya Pembinaan UKM, Koperasi masing-masing sebanyak 1 kali kegiatan.

b) Terlaksananya Pendataan dan Pembinaan Koperasi, masing-masing sebanyak 1 kali kegiatan.

(27)

Jl. AH Nasution No 14 Bandung Persentase pencapaian rencana tingkat capaian (target) input dana adalah sebesar 100 % sedangkan output sebesar 80 %.

2. Analisis efisiensi “Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Kualitas Kehidupan Kemasyarakatan Kecamatan dan Kelurahan”

Rencana :

1) Input dana yang direncanakan, sebesar Rp. 300.900.000.

2) Output yang direncanakan, yaitu : Terfasilitasinya kegiatan yang menunjang peningkatan kualitas hidup masyarakat, melalui : pendataan penyandang cacat, serta pembinaan GSI, RBM dan Posyandu.

Realisasi.

1) Input dana yang direalisasikan, sebesar Rp. 282,881,725 2) Output yang direalisasikan, yaitu

a) Terlaksananya Pendataan Penyandang Cacat, sebanyak 1 kali kegiatan.

b) Terlaksananya pembinaan GSI (Gerakan Sayang Ibu), sebanyak 1 kali pembinaan.

c) Terlaksananya pembinaan RBM, sebanyak 1 kali pembinaan.

d) Terlaksananya pembinaan Posyandu, sebanyak 9 kali pembinaan per kelurahan.

Analisis Pencapaian.

Persentase pencapaian rencana tingkat capaian (target) input dana adalah sebesar 100 % sedangkan output sebesar 94%.

(28)

Jl. AH Nasution No 14 Bandung

3. Analisis efisiensi “Kegiatan Peningkatan Infrastruktur dan Lingkungan Hidup Tingkat Kecamatan dan Kelurahan”

Rencana :

1) Input dana yang direncanakan, sebesar Rp. 1,390,389,750.

2) Output yang direncanakan, yaitu : Terfasilitasinya kegiatan yang menunjang peningkatan Infrastuktur dan lingkungan hidup masyarakat, melalui musrenbang kecamatan dan musrenbang kelurahan, Pemeliharaan fasilitas umum dan sosial lingkungan RW di kelurahan, serta pengadaan alat biofori, tempat sampah dan SUmur Resapan.

Realisasi.

1) Input dana yang direalisasikan, sebesar Rp. 1,282,846,069

2) Output yang direalisasikan, yaitu

a) Terlaksananya Musrenbang, sebanyak 5 kali pelaksanaan.

b) Terlaksananya Penyusunan data pembangunan kecamatan, sebanyak 1 kali pelaksanaan.

c) Terlaksananya Monitoring Pembangunan Kelurahan, sebanyak 4 kali pelaksanaan.

d) Pemasangan Dolkenisasi terhadap Pohon/tanaman yang berada di sekitar Kecamatan Antapani.

e) Terlaksananya penyuluhan lingkungan yang bersih dan sehat sebanyak 1 kali pelaksanaan.

(29)

Jl. AH Nasution No 14 Bandung g) Pembuatan sumur resapan

h) Pengadaan alat biofori  Analisis Pencapaian.

Persentase pencapaian rencana tingkat capaian (target) input dana adalah sebesar 100 % sedangkan output sebesar 92%.

4. Analisis efisiensi “Kegiatan Peningkatan Kualitas Penanganan Ketentraman dan Ketertiban Tingkat Kecamatan dan Kelurahan”

Rencana :

1) Input dana yang direncanakan, sebesar Rp. 26.400.000,00.

2) Output yang direncanakan, yaitu : Terlaksananya kegiatan yang menunjang peningkatan ketentraman dan ketertiban, berupa : pembinaan Linmas, Satwankar serta Ormas dan OKP.

Realisasi.

1) Input dana yang direalisasikan, sebesar Rp 15.424.050 2) Output yang direalisasikan, yaitu :

a) Terlaksananya Pembinaan Ormas dan OKP sebanyak 1 kali pembinaan.

b) Terlaksananya Pembinaan Linmas, sebanyak 1 kali pembinaan.

c) Terlaksananya Pembinaan Satwankar, sebanyak 1 kali pembinaan.

d) Pendataan PKL dan Pembinaan PKL  Analisis Pencapaian.

(30)

Jl. AH Nasution No 14 Bandung Persentase pencapaian rencana tingkat capaian (target) input dana adalah sebesar 100 % sedangkan output sebesar 58 %.

5. Analisis efisiensi “Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Pemerintahan Umum Kecamatan dan Kelurahan”

 Rencana :

1) Input dana yang direncanakan, sebesar Rp. 650,305,000.

2) Output yang direncanakan, yaitu : Terfasilitasinya kegiatan terhadap bidang penyelenggaraan Pemerintahan umum berupa : Pembuatan fropil Monografi dan data Monografi, pembinaan RT/RW, pembinaan kelurahan siaga serta sosialisasi pemekaran Rt/Rw.

 Realisasi.

1) Input dana yang direalisasikan, sebesar Rp 607,157,140 2) Output yang direalisasikan, yaitu :

a) Tersedianya data monografi Kecamatan dan Kelurahan b) Terlaksananya pembinaan RT dan RW, sebanyak 12

kali pembinaan.

c) Terlaksananya Pemilihan kelurahan terbaik, sebanyak 1 kali pelaksanaan.

d) Terlaksananya sosialisasi perda pemekaran Rt/Rw, sebanyak 1 kali pelaksanaan.

Analisis Pencapaian.

Persentase pencapaian rencana tingkat capaian (target) input dana adalah sebesar 100 % sedangkan output sebesar 93 %.

(31)

Jl. AH Nasution No 14 Bandung

6. Analisis efisiensi “Kegiatan Fasilitasi Peningkatan Pelayanan Kepada Masyarakat”

Rencana :

1) Input dana yang direncanakan, sebesar Rp. 144,800,000. 2) Output yang direncanakan, yaitu : Terfasilitasinya kegiatan

terhadap bidang penyelenggaraan pelayanan kepada masyarakat berupa : sosialisasi Perda Kependudukan, pendataan penduduk musiman, pemutakhiran data penduduk serta pendampingan operasi Yustisi Kependudukan.

Realisasi.

1) Input dana yang direalisasikan, sebesar Rp 129,390,730. 2) Output yang direalisasikan, yaitu :

a) Terlaksananya sosialisasi perda kependudukan, sebanyak 1 kali pelaksanaan.

b) Terlaksananya pendataan penduduk musiman, sebanyak 1 kali pelaksanaan.

c) Terlakasananya pemutakhiran data penduduk, sebanyak 1 kali pelaksanaan.

d) Penyisiran warga yang belum melaksanakan perekaman e-ktp 1 bulan

Analisis Pencapaian.

Persentase pencapaian rencana tingkat capaian (target) input dana adalah sebesar 100 % sedangkan output sebesar 89 %.

(32)

Jl. AH Nasution No 14 Bandung

Tabel 2.2

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD Tahun 2009-2013

Uraian Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke-

Rasio antara Realisasi dan

Anggaran Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 = (6-2)/5 18 = (11-7)/5 BELANJA 4.693.141.401 4.319.1970.644 4.939.966.079 5.472.433.335,58 10.813.205.733,23 4.464.341.693 4.278.544.468 4.626.084.939 5.387.254.949 8.712.904.654 95,12 % 99,06 % 93,65 % 98,44 % 80,57 % 1.224.012.866,40 849.712.592,20 BELANJA TIDAK LANGSUNG 2.852.493. 834 2.903.186.100 3.331.191.079 3.615.901.569,40 4.219.357.309,23 2.662.478.849 2.890.683.535 3.227.803.043 3.564.960.118 3.906.548.436 93,34% 99,57% 96,89% 98,60% 92,58% 273.372.695 248.813.917,40 BELANJA LANGSUNG 1.840.647.567 1.415.951.544 1.608.775.000 1.856.531.766,18 6.593.848.424 1.801.862.844 1.387.860.933 1.398.281.896 1.822.294.831 4.806.356.218 97,90% 98,01% 86,91% 98,15% 72,90% 950.640.171,40 600.898.674,80 Tabel 2.3

Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan SKPD (urusan Wajib) Tahun 2009-2013

Uraian Anggaran pada Tahun ke- Realisasi Anggaran pada Tahun ke-

Rasio antara Realisasi dan

Anggaran Tahun ke- Rata-rata Pertumbuhan

1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 Anggaran Realisasi 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 = (6-2)/5 18 = (11-7)/5 Fasilitasi peningkatan perekonomia n masyarakat Kecamatan dan Kelurahan 34.388.5 00 5.878.000 21.357.500 56.490.000 68.650.000 34.384.500 5.874.900 21.335.000 56.457.477 54.635.700 99,99% 99,95% 99,89% 99,94% 80% 6852300.00 4050240.00

(33)

Jl. AH Nasution No 14 Bandung Fasilitasi peningkatan kualitas kehidupan pemasyaraka tan Kecamatan dan Kelurahan 110.767. 000 58.150.000 67.860.000 130.405.000 1.096.005.000 110.755.940 58.053.750 67.859.900 130.365.744 1.019.429.595 99,99% 99,83% 99,99% 100,0% 93% 197047600.00 181734731.00 Peningkatan infrastruktur dan lingkungan hidup tingkat Kecamatan dan Kelurahan 208.691. 000 15.968.000 34.365.0 00 79.020.0 00 1.390.389. 750 207.128. 500 15.964.0 00 34.364.8 00 77.028.3 00 1.282.84 6.069 99,25 % 99,97 % 100,0 0% 97,48 % 92% 236339750.00 215143513.80 Peningkatan kualitas penanganan ketentraman dan ketertiban tingkat Kecamatan dan Kelurahan 24.319.0 00 10.300.000 16.385.000 20.000.000 26.400.000 24.318.500 10.299.950 16.384.950 19.999.700 15.424.050 99,998% 99,99% 99,99% 99,99% 58% 416200.00 -1778890.00 Fasilitasi peningkatan pemerintaha n umum Kecamatan dan Kelurahan 63.166.0 00 13.000.000 29.185.0 00 67.440.0 00 650.305.00 0 62.666.0 00 12.944.9 00 29.182.5 00 67.143.8 15 607.157. 140 99,21 % 99,58 % 99,99 % 99,6 % 93% 117427800.00 108898228.00 Fasilitasi peningkatan Peran Pemerintah kota dalam Pembanguna n Kelurahan 673.100. 000 626.742.910 646.968.280 31.050.000 653.792.236 618.077.575 646.228.861 30.750.000 97,13% 98,62% 99,89% 99,03% 0% -134620000.00 -130758447.20 Fasilitasi peningkatan pelayanan kepada masyarakat 42.728.8 17 37.925.000 36.660.000 197.143.000 144.800.000 42.721.300 37.862.200 36.660.000 196.507.098 129.390.730 99,98% 99,83% 99,99% 99,7% 89% 20414236.60 17333886.00

(34)

Jl. AH Nasution No 14 Bandung

2.4 Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

Dalam rangka melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, Kantor Camat Antapani sesuai dengan Keputusan Walikota Bandung Nomor 250 Tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Kecamatan, mempunyai peluang sekaligus tantangan dalam meningkatkan kualitas capaian kinerja antara lain:

1) Tuntutan implementasi Good Governance merupakan peluang pada

Kantor Camat Antapani untuk meningkatkan kinerja;

2) Keberadaan organisasi kemasyarakatan sebagai mitra pemerintah

dalam pembangunan merupakan peluang dalam rangka meningkatkan kualitas perencanaan pembangunan melalui koordinasi dan dalam implementasi program pembangunan;

3) Kepedulian pihak swasta dalam mendukung program yang akan

dilaksanakan dalam mendukung kegiatan pelaksanaan pembangunan.

4) Menurunnya kepercayaan masyarakat dalam pelaksanaan

pembangunan sehingga dapat mempengaruhi partisipasi masyarakat dalam pembangunan.

5) Kurangnya dukungan dari dinas/instansi dalam pembangunan

sehingga menyebabkan tidak maksimalnya kinerja dihasilkan;

6) Semakin kritis dan proaktifnya masyarakat terhadap tuntunan pembangunan daerah yang menuntut perencanaan yang berkualitas. 7) Semakin transparannya informasi melalui media elektronik dituntut

peran Kecamatan Antapani harus lebih responsif terhadap dinamika pembangunan masyarakat.

8) Tuntutan reformasi diberbagai bidang kehidupan khususnya dalam menentukan kebijakan yang berpihak kepada masyarakat yang merupakan amanah.

9)Pemberian Pelayanan kepada masyarakat secara maksimal tanpa komplain sebagai instansi pembina penyelenggaraan pemerintahan kelurahan.

(35)

Jl. AH Nasution No 14 Bandung

BAB III

ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN

FUNGSI

3.1. IDENTIFIKASI PERMASALAHAN BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI PELAYANAN KECAMATAN ANTAPANI

Untuk mewujudkan dinamika dan sinkronisasi antara kegiatan Kecamatan Antapani dengan kebutuhan dan kondisi faktual yang ada dalam organisasi, maka pengenalan lingkungan strategis sangat penting untuk diperhatikan dalam konteks analisis lingkungan strategis ini. Untuk itu Kecamatan Antapani berupaya mengenali lebih dalam faktor-faktor internal dan eksternal yang diprediksi dapat mempengaruhi terhadap kinerja pencapaian visi dan misi Kecamatan Antapani Kota Bandung.

Berdasarkan tugas dan fungsi pelayanan yang dilaksanakan oleh Pemerintah Kecamatan Antapani Kota Bandung yang berkaitan dengan Tugas Umum Pemerintahan dapat diidentifikasi 3 (tiga) klasifikasi permasalahan pelayanan Kecamatan Antapani, yaitu permasalahan pada tataran kebijakan, Program Kegiatan dan teknis operasional.

Pada tataran kebijakan Pemerintah Kecamatan Antapani dapat didentifikasi permasalahan utama pelayanan Pemerintah Kecamatan Antapani sebagai berikut :

1. Belum Optimalnya kualitas pelayanan Public pada Kecamatan, nilai IKM Kecamatan Tahun 2013 belum dilakukan perhitungan

2. Belum optimlanya Akuntabilitas Kinerja Kecamatan dintandai dengan nilai AKIP Kecamatan Tahun 2012 sebesar = 49,91

3. Opini BPK WDP (Wajar Dengan Pengecualian) atas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Bandung dimana Kecamatan Antapani merupakan salah satu SKPD di dalamnya

(36)

Jl. AH Nasution No 14 Bandung Pada tingkat implementasi program dan kegiatan pada Bagian / Unit Kerja di lingkungan Pemerintah Kecamatan Antapani dapat diidentifikasi permasalahan pelayanan Pemerintah Kecamatan Antapani, sebagai berikut:

1. Kelurahan yang telah melaksanakan tertib adminsitrasi Kelurahan sebesar 90 %

2. Belum Optimalnya Tingkat Partisipasi lembaga kemasyarakatan tingkat Kecamatan

3. Belum optimalnya Perencanaan Strategis tingkat SKPD 4. Belum optimalnya penerapan SMM ISO 9001:2008 5. Tingkat koordinasi aparatur kewilayahan masih rendah 6. Rendahnya kapasitas aparatur kewilayahan

7. Tingkat koordinasi antar dengan lembaga kemasyarakatan dalam penanganan kebencanaan masih rendah

8. Masing kurangnya pemahaman aparatur terhadap PBJ (metode swakelola)

Permasalahan teknis operasional yang dapat diidentifikasi dari pelayanan Kecamatan Antapani, sebagai berikut

1. Kurangnya SDM Kecamatan dan Kelurahan;

2. Masih belum optimalnya pelaporan Kecamatan dan Kelurahan Program dan kegiatan kepada Pemerintah Kota Bandung

3. Belum dioptimalkannya pemanfaatan teknologi informasi dalam membantu kelancaran pelaksana tugas dan pelayanan

Faktor-faktor yang mempengaruhi pelayanan Kecamatan Antapani sebagai Satuan Kerja Perangkat Daerah yang memiliki tugas pokok untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah yang kewenangannya dilimpahkan sebagian oleh Walikota adalah factor internal dan eksternal Kecamatan Antapani, masalah internal yang mempengaruhi Pemerintah Kecamatan Antapani Kota Bandung antara lain :

(37)

Jl. AH Nasution No 14 Bandung 2. Masih lemahnya pemahaman Tupoksi para aparat pemerintah

mengakibatkan tidak maksimalnya hasil koordinasi.

3. Pola pembinaan aparat yang belum terorientasikan pada peningkatan kinerja.

4. Mekanisme dan pola kerja pada setiap unit kerja belum tertata dalam suatu sistem yang terpadu, efektif dan efesien.

Sedangkan masalah eksternal yang mempengaruhi kinerja Pemerintah Kecamatan Antapani Kota Bandung adalah :

1. Adanya multi interpretasi terhadap pelimpahan kewenangan kepada Camat dan Lurah yang dapat menimbulkan kesenjangan dalam penyelenggaraan pemerintahan.

2. Belum adanya koordinasi yang baik dengan satuan kerja perangkat daerah lain di lingkungan Pemerintah Kota Bandung.

Berdasarkan data dan informasi tersebut di atas secara umum isu-isu strategis yang dihadapi oleh Pemerintah Kecamatan Antapani Kota Bandung dalam kurun waktu 2013 - 2018, adalah sebagai berikut :

1. Reformasi Birokrasi Pemerintah Daerah (Pelayanan Publik) dan Penataan Organisasi dan Manajemen Publik

Birokrasi Pemerintah Daerah merupakan faktor yang sangat menentukan berjalannya penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana diamanatkan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku, oleh karena itu reformasi birokrasi pemerintah daerah sejak dicanangkan pada tahun 2005, senantiasa harus dilanjutkan secara terus menerus sehingga mampu beradaptasi dengan berbagai tantangan di masa depan yang semakin kompleks dan beragam sejalan dengan perkembangan dan perubahan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan daerah, tuntutan masyarakat serta dinamika global yang senantiasa mempengaruhi manajemen penyelenggaraan pemerintahan daerah.

(38)

Jl. AH Nasution No 14 Bandung Reformasi birokrasi pemerintah daerah yang harus dilakukan di tingkat Kecamatan sebagaimana sasaran yang telah dicanangkan adalah peningkatan pelayanan public, akuntabilitas dan kapasitas aparatur yang bersih dari KKN.

Perwujudan penyelenggaraan pemerintah yang baik (good governance) diperlukan upaya-upaya penataan dan penyempurnaan tata kerja organisasi. Keberhasilan tujuan penataan organisasi tidak terlepas dari daya dukung penyelenggaraan manajemen publik yang baik. Penataan kelembagaan/organisasi menyangkut pembenahan seluruh unsure pemerintahan Kecamatan dan kelurahan, sedangkan penyelenggaraan manajemen publik lebih kepada menata pada sistem peyelenggaraan layanan publik yang lebih responsif dan adaptif sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman.

Faktor kunci keberhasilan Penataan kelembagaan ini terletak pada pemberdayaan aparatur kecamatan dan kelurahan, SKPD dilingkungan Pemerintah Kota Bandung dan masyarakat umum sebagai stakeholder, LPM, PKK, Karang Taruna, dan lain-lain Lembaga Kemasyarakatan tingkat Kecamatan sebagai sebagai shareholder.

Jika demikian halnya, maka pengelolaan pelayanan publik perlu melakukan perubahan menuju profesionalisme birokrasi dan lebih menekankan langkah-langkah efisiensi dan efektifitas birokrasinya, melalui penataan system dan prosedur kerja, meninjau kembali pembinaan pegawai, memperbaiki reward and punishment system, perbaikan kesejahteraan pegawai, serta mengubah kultur organisasi.

2. Pendayagunaan Sumber Daya Aparatur Daerah dalam Pengelolaan Keuangan dan Barang

Tuntutan warga kota terhadap kebutuhan pelayanan prima (services excelent) perlu diimbangi dengan citra birokrasi yang

(39)

Jl. AH Nasution No 14 Bandung mempunyai kompetensi yang baik dalam bidang profesionalisme aparatur, penguasaan komunikasi dan presentasi serta pemahaman terhadap manajemen standar pelayanan minimal public services and public complaint. Sumber daya aparatur merupakan aset strategis dalam kerangka perwujudan good governance. Kata kunci dalam penataan sumber daya aparatur adalah budaya kerja aparatur yang lebih menekankan kepada semangat kerja dan menghidupkan kembali paradigma aparatur sebagai ‘pelayan masyarakat’. Selain hal itu sumber daya aparatur juga diarahkan kepada pelaksanaan tugas pokok dan fungsi penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan, yang menekankan pada transparansi, manajemen pemerintahan yang lebih transparan, akuntabilitas, dan peningkatan efektivitas dan efisiensi serta ada upaya dan perhatian yang sungguh-sungguh terhadap penanganan dan pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).

Pendayagunaan aparatur pemerintah Kecamatan Antapani dalam makna lain adalah juga pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)

yang pada hakekatnya merupakan upaya pembinaan,

penyempurnaan, penertiban, pengawasan dan pengendalian manajemen secara terencana, bertahap dan berkelanjutan untuk meningkatkan kinerja seluruh aparatur pemerintah kota, melalui kerjasama secara terkoordinasi guna mengambil langkah pembaharuan sektor penyelenggara negara (public service reform) dalam rangka mewujudkan good governance.

Keuangan dan Barang daerah merupakan salah satu modal utama dalam penyelenggaraan pemerintah Kecammatan, oleh karena itu manajemen keuangan dan barang daerah menjadi sesuatu hal yang strategis dalam menunjang pencapaian keberhasilan pembangunan. Manajemen keuangan dan pengelolaan aset daerah lebih diarahkan kepada entreupreneurnal management yang pada intinya diarahkan

(40)

Jl. AH Nasution No 14 Bandung pada pengelolaan keuangan dan barang daerah yang lebih berorientasi kinerja (Performance Budget), bukan pada kebijakan (Policy Budget).

Sistem manajemen keuangan daerah (financial management system) merupakan bagian penting dalam rangka mendukung terciptanya good governance di Kecamatan. Bagian-bagian lain yang sama pentingnya adalah menata perencaaan penganggaran dan Pengeluaran, pemahaman akuntansi serta sistem pengawasan internal pemerintah atau pemeriksaan internal. Tuntutan pembaharuan sistem keuangan tersebut adalah agar pengelolasan anggaran dilakukan dengan mendasarkan konsep value for money sehingga tercipta akuntabilitas publik (public accountability).

Manajemen barang daerah meliputi beberapa tahap yaitu : perencanaan kebutuhan, penganggaran, pengadaan, pendistribusian (termasuk penyimpanan), penggunaan, pemeliharaan, dan penghapusan. Setiap tahap, mulai dari perencanaan kebutuhan hingga penghapusan aset daerah harus diketahui dan dipertanggungjawabkan kepada masyarakat melalui legislatif. Sasaran strategis yang harus dicapai daerah dalam kebijakan pengelolaan barang daerah, antara lain adalah : (1) Terwujudnya tertib administrasi mengenai kekayaan daerah, menyangkut barang inventarisasi tanah dan bangunan, penghapusan barang daerah dan sistem pelaporan; (2) Terciptanya efisiensi dan efektivitas penggunaan barang daerah; (3) Pengamanan barang daerah; (4) Tersedianya data dan informasi yang akurat mengenai jumlah barang daerah.

3.1.3 Faktor-faktor Kunci Keberhasilan

Adapun faktor-faktor kunci keberhasilan di Kecamatan Antapani diantaranya adalah :

- Komitmen dan sinergi yang kuat dari aparatur Pemerintah Kecamatan dan warga Kecamatan Antapani.

(41)

Jl. AH Nasution No 14 Bandung - Kepemimpinan Kecamatan Antapani yang ditunjang kemampuan manajerial yang unggul, dan mampu menjadi motivator dan dinamisator lingkungan kecamatan.

- Sumber Daya Manusia (pegawai) Kecamatan Antapani yang menjunjung profesionalisme, berkomitmen kuat terhadap tujuan organisasi serta memiliki dedikasi dan integritas tinggi dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya.

- Kebijakan kecamatan yang terintegrasi dengan kebijakan kota, mampu menjamin kesinambungan program dan berbasis pada kebutuhan lokal. - Keterpaduan dan kebersamaan dalam menjalankan tugas dan fungsi

masing-masing unsur organisasi dengan menghilangkan ego sektoral. - Adanya mekanisme dan standar kerja yang mampu memacu

peningkatan kinerja setiap pegawai.

- Tersedianya prasarana dan sarana kantor yang dapat dimanfaatkan secara optimal dan terpelihara.

- Konsisten dan fokus terhadap evaluasi perkembangnya dan kemajuan untuk perbaikan dan penyempurnaan pelayanan prima.

3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala daerah dan wakil kepala daerah Terpilih

Visi pembangunan daerah dalam RPJMD adalah visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih yang disampaikan pada waktu pemilihan kepala daerah (pilkada) yang menggambarkan arah pembangunan atau kondisi masa depan yang ingin dicapai (desired future) dalam masa jabatan selama 5 (lima) tahun.Dalam hal ini, Visi Kota Bandung Tahun 2013 - 2018, yaitu :

“TERWUJUDNYA KOTA BANDUNG

(42)

Jl. AH Nasution No 14 Bandung Penjabaran Visi di atas adalah sebagai berikut:

Bandung : adalah meliputi wilayah dan seluruh isinya. Artinya Kota

Bandung dan semua warganya yang berada dalam suatu kawasan dengan batas-batas tertentu yang berkembang sejak tahun 1811 hingga sekarang.

Unggul : adalah menjadi yang terbaik dan terdepan serta contoh bagi daerah lain dalam upaya terobosan perubahan bagi kenyaman dan kesejahteraan warga Kota Bandung.

Nyaman : adalah terciptanya suatu kondisidimana kualitas lingkungan terpelihara dengan baik, serta dapat memberikan kesegaran dan kesejukan bagi penghuninya. Kota yang nyaman adalah suatu kondisi dimana berbagai kebutuhan dasar manusia seperti tanah, air, dan udara terpenuhi dengan baik sehingga nyaman untuk ditinggali serta ruang-ruang kota dan infrastruktur pendukungnya responsif terhadap berbagai aktifitas dan perilaku penghuninya.

Sejahtera : yaitu mengarahkan semua pembangunan kota pada

pemenuhan kebutuhan lahir dan batin warganya, agar manusia dapat memfungsikan diri sebagai hamba dan wakil Tuhan di bumi. Kesejahteraan yang ingin dilahirkan di Kota Bandung merupakan kesejahteraan yang berbasis pada ketahanan keluarga dan Iingkungan sebagai dasar pengokohan sosial.Masyarakat sejahtera tidak hanya dalam konteks lahiriah dan materisaja, melainkan juga sejahtera jiwa dan batiniah.Kesejahteraan dalam artinya yang sejati adalah keseimbangan hidup yang merupakan buah dari kemampuan seseorang untuk memenuhi tuntutan dasar seluruh dimensi dirinya, meliputi ruhani, akal, dan jasad. Kesatuan elemen ini diharapkan mampu saling berinteraksi dalam melahirkan masa depan yang cerah, adil dan makmur.

(43)

Jl. AH Nasution No 14 Bandung manifestasi dari sejahtera yang paripurna. Kesejahteraan yang seperti inilah yang akan membentuk kepecayaan diri yang tinggi pada masyarakat Kota Bandung untuk mencapai kualitas kehidupan yang semakin baik, hingga menjaditeladan bagi kota lainnya.

Yang merupakan Visi untuk mewujudkan Visi Daerah sebagaimana diamanatkan dalam RPJPD Kota Bandung Tahun 2005-2025, yaitu Mewujudkan Kota Bandung Bermartabat Tahun 2025 (Bandung Dignified City)

Misi Kota Bandung Tahun 2014-2018 merupakan penjabaran dari

Misi Tahap III dalam RPJPD Kota Bandung 2005-2025 dan integrasi dari sasaran yang akan dicapai pada Misi Tahap III tersebut. Misi disusun dalam rangka mengimplementasikan Iangkah-langkah yang akan dilakukan dalam mewujudkan visi.

Hal-hal yang menjadi pertimbangan dalam penyusunan misi ini adalah: Manusia yang berdaya saing, ekonomi kokoh, tata kelola pemerintah yang baik, infrastruktur berkelanjutan, serta kokohnya interaksi sosial, budaya dan kemasyarakatan Kota Bandung.

Kelima hal ini merupakan bidang garapan besar yang akan menjadi sebuah panduan dalam bagaimana memandang pembangunan di Kota Bandung. Adapun Misi tersebut terdiri dari:

1. Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan tataruang, pembangunan infrastruktur serta pengendalian pemanfaatan ruang yang berkualitas dan berwawasan lingkungan.

2. Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang efektif, bersih dan melayani.

3. Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing. 4. Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan.

Hal penting yang tercantum dalam RPJMD Kota Bandung 2014-2018 adalah janji-janji politik selama masa kampanye dari Walikota dan

(44)

Jl. AH Nasution No 14 Bandung Wakil Walikota terpilih yang akan dilaksanakan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, yaitu sebagai berikut.

Tabel 3.1.

Keterkaitan Visi dan Misi Kepala Daerah

Visi Misi

TERWUJUDNYA KOTA BANDUNG

YANG UNGGUL, NYAMAN, DAN SEJAHTERA

1. Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan tataruang, pembangunan infrastruktur serta pengendalian pemanfaatan ruang yang berkualitas dan berwawasan lingkungan.

2. Menghadirkan tata kelola

pemerintahan yang efektif, bersih dan melayani.

3. Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing.

4. Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan.

Hal penting yang tercantum dalam RPJMD Kota Bandung 2013 - 2018 adalah janji-janji politik selama masa kampanye dari Walikota dan Wakil Walikota terpilih yang akan dilaksanakan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah, yaitu sebagai berikut

Tabel 3.2

Janji Walikota dan Wakil Walikota Terpilih

No. Aspek Indikator

1 BANDUNG SEHAT 1. Asuransi Kesehatan

2. Ambulance gratis

3. Santunan Kematian Rp. 2 juta/jiwa 4. Puskesmas gratis dan pelayanan 24

jam

(45)

Jl. AH Nasution No 14 Bandung

No. Aspek Indikator

2. Bebas Banjir dalam 3 Tahun

3. Jalan Mulus dan Caang dalam 3 Tahun 4. Bebas Macet dalam 4 Tahun

3 BANDUNG NYAMAN 1. Sarana olahraga/taman bermain di

setiap RW

2. Penyediaan sarana air bersih

3. Perbaikan 10.000 rumah tidak layak huni

4. Bantuan 100 juta/RW/tahun 5. Bantuan 100 juta

PKK/kelurahan/tahun

6. Bantuan 100 juta/karang taruna kelurahan/tahun

4 BANDUNG

SEJAHTERA 1. Menciptakan 100.000 wirausahawan 2. Menciptakan 250.000 lapangan pekerjaan baru

3. Bantuan 100.000 beasiswa untuk siswa SD, SMP, SMU dan mahasiswa per tahun

4. Bantuan keuangan untuk guru

honorer, guru madrasah, dan tempat ibadah

5. Subsidi Harga sembako dan gas 3 kg Sumber : Bappeda Kota Bandung 2013

(46)

Jl. AH Nasution No 14 Bandung Gambar 3.1

Janji Walikota dan Wakil Walikota Terpilih

Sumber : Bappeda Kota Bandung 2013

Hal tersebut menjadi tanggung jawab Pemerintah Kecamatan Antapani bersama stakeholder untuk turut mewujudkannya, berdasarkan tugas pokok dan fungsi Pemerintah Kecamatan Antapani untuk mengawal janji-janji politik Walikota Bandung dan Wakil Walikota Bandung terpilih, secara terkoordinasi bersama dengan Stakeholder di lingkungan

201

4

2015

2016

2017

2018

 Asuransi Kesehatan

 Ambulance gratis

 Santunan Kematian Rp. 2 juta/jiwa

 Puskesmas gratis dan pelayanan 24 jam

 Sarana olahraga/taman bermain di setiap RW

 Penyediaan sarana air bersih

 Perbaikan 10.000 rumah tidak layak huni

 Bantuan 100 juta/RW/tahun

 Bantuan 100 juta PKK/kelurahan/tahun

 Bantuan 100 juta/karang taruna kelurahan/tahun

 Menciptakan 100.000 wirausahawan

 Menciptakan 250.000 lapangan pekerjaan baru

 Bantuan 100.000 beasiswa untuk siswa SD, SMP, SMU dan mahasiswa per tahun

 Bantuan keuangan untuk guru honorer, guru madrasah, dan tempat ibadah

 Subsidi Harga sembako dan gas 3 kg

Bandung Sehat Bandung Nyaman Bandung Sejahtera Bandung Resik Bebas Sampah : 2 thn Bebas Banjir : 3 thn

Jalan Mulus & Caang : 3 thn Bebas Macet : 4 thn

(47)

Jl. AH Nasution No 14 Bandung Demikian pula adanya Instruksi Walikota Bandung Nomor 002 Tahun 2013 tanggal 20 September 2013 tentang Rencana Aksi Menuju Bandung Juara telah mencanangkan 24 Kelompok Kerja meliputi 335 (tiga ratus tiga puluh lima) Program / Kegiatan untuk mewujudkan Bandung Juara atau unggul di bandingkan dengan Pemerintah Kota / Kabupaten lainnya di Indonesia, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam tugas pokok dan fungsi Pemerintah Kecamatan Antapani Kota Bandung, adapun rincian Rencana Aksi Menuju Bandung Juara yang digagas oleh Walikota Bandung secara lengkap sebagaimana terlampir, adapun rekapitulasi jumlah kegiatan rencana aksi Bandung Juara adalah sebagai berikut:

Tabel 3.3

Rencana Aksi Menuju Bandung Juara

No. KELOMPOK KERJA

JUMLAH KEGIATAN / RENCANA AKSI 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20

KELOMPOK KERJA KEMACETAN BANDUNG KELOMPOK KERJA PEDAGANG KAKI LIMA KELOMPOK KERJA SAMPAH BANDUNG KELOMPOK KERJA BANDUNG HIJAU

KELOMPOK KERJA BANDUNG AMAN

(MASALAH SOSIAL)

KELOMPOK KERJA BANJIR BANDUNG

KELOMPOK KERJA KOTA KREATIF BANDUNG KELOMPOK KERJA BANDUNG KOTA BUDAYA KELOMPOK KERJA BANDUNG SMART CITY KELOMPOK KERJA KOLABORASI BANDUNG KELOMPOK KERJA KAMPUNG JUARA

KELOMPOK KERJA REVITALISASI BANDUNG KELOMPOK KERJA REFORMASI PENDIDIKAN KELOMPOK KERJA PARIWISATA BANDUNG KELOMPOK KERJA REFORMASI PASAR BANDUNG

KELOMPOK KERJA TAMAN TEMATIK

KELOMPOK KERJA BANDUNG KOTA

MUSIK/FILM

KELOMPOK KERJA BANDUNG KOTA DESAIN

24 11 18 30 11 7 16 15 13 22 21 15 14 14 6 21 12 15 7 5

Referensi

Dokumen terkait

Jenis ketrampilan proses sains siswa yang diamati meliputi ketrampilan siswa mengamati (observasi), merumuskan hipotesis, menentukan ruang dan waktu, dan berkomunikasi.

Pressure window berisi grafik laju alir gas (Qgas) dan tekanan yang berasal dari perhitungan Equivalent Circulating Density (ECD) pada setiap batas kebersihan lubang di

Berdasarkan hasil perhitungan ini dapat dijelaskan bahwa Minat Kejuruan berkorelasi signifikan dengan kesiapan kerja, dapat disimpulkan bahwa Minat Kejuruan mempunyai

Guru dapat menyusun strategi dan metode pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan ketangguhan dalam belajar, percaya diri dan motivasi berprestasi siswa pada saat

Pembelajaran dengan model Teams Games Tournament adalah salah satu model dalam belajar kelompok yang dapat digunakan sebagai alternatif bagi pengajar untuk menyelesaikan

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh simpulan bahwa 1)secara simultan kebijakan dividen, kebijakan hutang dan profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap nilai

19 Adanya penyewaan lahan sawah pertanian oleh industri gula yang di dalamnya terdapat pabrik beserta perkebunannya yang tidak sesuai dengan ketentuan,

Kendaraan roda 4 (empat) maupun roda 2 (dua) yang akan menuju ke tempat kegiatan pengusahaan panas bumi untuk PLTP Rantau Dedap, akan melewati Kecamatan Kota Agung