ESTIMASI NILAI WAJAR SAHAM PT. BPR BANK KLATEN (PERSERODA) DALAM RANGKA PERENCANAAN
INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen
Program Studi Manajemen
Oleh:
Martina Anindita Prabarini NIM: 162214220
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2020
i
ESTIMASI NILAI WAJAR SAHAM PT. BPR BANK KLATEN (PERSERODA) DALAM RANGKA PERENCANAAN
INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Manajemen
Program Studi Manajemen
Oleh:
Martina Anindita Prabarini NIM: 162214220
PROGRAM STUDI MANAJEMEN JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2020
Skripsi
ESTIMASI NILAI WAJAR SAHAM PT. BPR BANK KLATEN (PERSERODA) DALAM RANGKA PERENCANAAN
INITIAL PUBLIC OFFERING(lPO)
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar SaJjana Manajemen
Program Studi Manajemen
Oleh:
Martina Anindita Prabarini
Dr. Lukas Purwoto, M.Si. Tanggal 22 Mei 2020
Telah disetujui oleh: NIM: 162214220
Pembimbing I
Pembimbing II
Dr. Caecilia Wahyu Estining R., M.Si. Tanggal 28 Mei 2020
Skripsi
ESTIMASI NILAI W AJAR SAHAM PT. BPR BANK KLATEN (pERSERODA) DALAM RANGKA PERENCANAAN
INITIAL PUBLIC OFFERING(lPO)
Dipersiapkan dan Ditulis oleh: Martina Anindita Prabarini
NIM: 162214220
Telah DipertahankandiDepan Dewan Penguji Pada Tanggal 12 Juni 2020
dan Dinyatakan Memenuhi Syarat
Susunan Dewan Penguji
Jabatan Nama Lengkap Tanda Tangan
Ketua Dr. Lukas Purwoto, MSi. tt
Sekretaris Maria Theresia Emawati, S.B., MA. I'(
t
"JT/>"'rT
Anggota Dr. Lukas Purwoto, MSi. I
Anggota Dr. Caeci1ia Wahyu Estining R., M.Si.
C
!;p
~
Anggota Christina Heti Tri Rahmawati, S.E., M.Sc.
I
MJ
D
Yogyakarta, 30 J uni 2020 Fakultas EkonomiAlbertus Yudi Yuniarto,S.B., MB.A.
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
“All our dreams can come true, if we have the courage to pursue them.” (Semua mimpi kita bisa menjadi kenyataan, jika kita
memiliki keberanian untuk mengejarnya)
Walt Disney
Skripsi ini saya persembahkan untuk: Bapak dan Mama tercinta atas doa, dukungan, serta pengorbanannya Adik tercinta Sahabat-sahabat seperjuangan Almamaterku Universitas Sanata Dharma
UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN - PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS
Saya yang bertanda tallgan dibawah ini, dengall ini menyatakan ballwa Skripsi dengan judul:
ESTIMASI NILAI WAJAR SAHAM PT.BPRBANK KLATEN (PERSERODA) DALAM RANGKA PERENCANAAN
INITIAL PUBLIC OFFERING(IPO)
dan diajukan untuk diuji pada tangga112 Jlmi 2020 adalah hasil karya saya. Saya juga mellyatakall bahwa dalalll skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara llIenyalin, atau llIeniru dalalll belltuk rangkaian kalilllat atau silllbol yang llIenunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya selldiri, dan atau tidak terdapat bagian atau kesehrruhan tulisan yang saya salin, saya tiru, atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa llIelllberikan pengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.
Bila di kemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tilldakan tersebut maka saya bersedia menerima sanksi, yaitu skripsi ini digugurkan dan gelar akadelllik yang saya peroleh dibatalkan serta diproses sesuai dengan aturan perundang-undangan yang berlaku (UU No. 20 Tallun 2003, pasal25 dan pasaI70).
Yogyakarta, 30 Jlmi 2020 Yang llIelllbuat pernyataan;
~
Martina Allindita Prabaril1i NIM: 162214220
LEMBARPERNYATAANPERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, sayamah~siswaUniversitas Sanata Dhanna:
Nama : Mmtina Anindita Prabarini
NIM : 162214220
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dhanna karya ilmiah saya yang berjudul:
ESTIMASI NILAI WAJAR SAHAM PT. BPR BANK KLATEN (PERSERODA) DALAM RANGKA PERENCANAAN
INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO)
Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dhanna hak untuk menyimpan, mengalihkan dalaIll bentuk media lain, mengelolanya daJam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya secara internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan saya sebagai penulis.
Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenamya.
Yogyakma, 20 Jlmi 2020 Yang membuat pemyataan,
Llt/
Mmina Anindita Prabarini NIM: 162214220
vii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas berkat dan kasih karunia Tuhan Yesus Kristus sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi ini merupakan salah satu prasyarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Penulisan karya tulis ini tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada: 1. Bapak Albertus Yudi Yuniarto, S.E., M.B.A. selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak Dr. Lukas Purwoto, M.Si. selaku Ketua Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma Yogyakarta dan selaku pembimbing dalam penyusunan skripsi ini.
3. Ibu Dr. Caecilia Wahyu Estining Rahayu, M.Si. atas waktu bimbingan dan arahan selama penyusunan skripsi ini.
4. Ibu Lucia Kurniawati, S.Pd., M.S.M. selaku Dosen Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis selama penulis berdinamika di Program Studi Manajemen Universitas Sanata Dharma.
5. Ibu Christina Heti Tri Rahmawati, S.T., M.Sc. selaku anggota tim penguji yang telah memberi masukan yang sangat berguna.
6. Bapak Tulus Yunianto, S.T., S.E. selaku Direktur Utama dan Ibu Dewi Ekosari K, S.E., M.M selaku Direktur PT BPR BANK KLATEN yang telah memberikan izin penelitian, serta jajaran manajemen dan karyawan PT BPR BANK
viii
KLATEN yang telah banyak membantu penulis dalam memberikan data maupun informasi yang dibutuhkan dalam penyusunan skripsi ini.
7. Orang tua terkasih Petrus Setyo Prabowo dan Theresia Riana Noor Cahyanti, serta adik tercinta Andreas Andhika Wirapraba yang tidak pernah lelah memberikan doa, dukungan, dan semangat sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
8. Om Stefan Mardikus, M.T. yang telah meluangkan banyak waktu, pikiran, dan tenaga untuk membantu penulis menyelesaikan skripsi. Berkat saran yang konstruktif, motivasi, ide, dan masukan yang sangat bermanfaat, akhirnya skripsi ini dapat selesai sesuai waktu yang telah ditentukan.
9. Afian Cavin Widiatama yang selalu memberi dukungan, menemani, dan menjadi penyemangat selama proses penyusunan skripsi ini.
10. Sahabat terkasihku Mega, Cristin, Trisna, dan Icha yang selalu mengisi hari-hariku di saat suka maupun duka. Thank you for putting up with me and giving
me so much strength when I’m down. I thank God everyday for having such great friends like you guys.
11. Sahabat-sahabatku Thomas, Christo, Chandra, Shelly, Erico, Yohanes, Bayu, Ikhsan, Acie, Rendra, dan Gex Mang. Terima kasih kalian selalu ada menemani, mendukung, mengasihi, dan membantuku selama proses perkuliahan.
12. Teman-teman Manajemen 2016 Kelas E yang sudah bersama denganku sejak hari pertama di Prodi Manajemen, terima kasih karena kalian sudah menjadi diri kalian sendiri yang unik dan berharga.
ix
13. Sahabat-sahabatku Thatha, Diannita, Billy, Reno, Sukma, dan Aldo yang selalu memberikan dukungan dari jauh dan telah mencintaiku sejak masa SMA. Terima kasih atas segala cinta, kebersamaan, dan kebahagiaan yang tidak pernah berakhir.
14. Semua pihak di BEMU dan Management Competition yang telah membimbing, mengarahkan, serta memberikan pengalaman dan pelajaran berharga, baik soft
skill dan hard skill sehingga penulis menjadi lebih mandiri, bertanggung jawab,
dewasa, dan percaya diri.
15. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu-persatu.
x
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... iv
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ... vi
HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii
HALAMAN DAFTAR ISI ... x
HALAMAN DAFTAR TABEL ... xii
HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
INTISARI ... xv
ABSTRACT ... xvi
BAB 1 PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 6
C. Pembatasan Masalah ... 6
D. Tujuan Penelitian ... 7
E. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 7
A. Kajian Teori ... 8
1. Pasar Modal ... 8
2. Penawaran Saham Perdana ... 10
3. Investasi ... 12
4. Saham ... 13
5. Valuasi Nilai Intrinsik dan Ekuitas Perusahaan ... 16
6. Discounted Cash Flow (DCF) Valuation ... 17
7. Penjamin Efek (Underwriter) ... 20
8. Prosedur dan Persyaratan IPO di Bursa Efek Indonesia ... 23
B. Penelitian-penelitian Terdahulu ... 26
BAB III METODE PENELITIAN ... 31
A. Jenis Penelitian ... 31
B. Waktu dan Lokasi Penelitian ... 31
C. Sumber Data ... 31
D. Teknik Pengumpulan Data ... 32
xi
BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 36
A. Sejarah Perusahaan ... 36
B. Visi dan Misi Perusahaan ... 37
C. Struktur Organisasi dan Profil Direksi ... 38
D. Produk dan Layanan Perusahaan ... 39
E. Kantor Kas ... 41
BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 44
A. Analisis Perusahaan ... 44
1. Analisis SWOT ... 44
2. Manajemen Risiko ... 46
3. Analisis Kinerja Keuangan PT BPR BANK KLATEN ... 47
B. Hasil Analisis Valuasi Metode FCFE ... 49
1. Perhitungan Cost of Equity ... 49
2. Perhitungan FCFE ... 53
3. Hasil Perhitungan Growth FCFE ... 54
4. Hasil Perhitungan Value FCFE ... 58
5. Harga Per Lembar Saham ... 58
C. Skema Pendanaan melalui Initial Public Offering (IPO) ... 59
BAB VI KESIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN ... 62
A. Kesimpulan ... 62
B. Saran ... 63
C. Keterbatasan Penelitian ... 64
DAFTAR PUSTAKA ... 65
xii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
V.1 Laporan Laba-Rugi PT BPR BANK KLATEN 2014-2018
48
V.2 Laporan Neraca PT BPR BANK KLATEN 2014-2018 48
V.3 Beta Saham Perbankan di BEI 50
V.4 Perhitungan Cost of Equity 52
V.5 Perhitungan Free Cash Flow to Equity (FCFE) 53
V.6 Perhitungan Equity Reinvestment Rate 54
V.7 Perhitungan Return on Equity (ROE) 56
V.8 Perhitungan Growth FCFE 57
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Laporan Neraca Publikasi Tahun 2018 69
2. Laporan Laba Rugi Publikasi Tahun 2018 71
3. Laporan Neraca Publikasi Tahun 2017 72
4. Laporan Laba Rugi Publikasi Tahun 2017 74
5. Laporan Neraca Publikasi Tahun 2016 75
6. Laporan Laba Rugi Publikasi Tahun 2016 77
7. Laporan Neraca Publikasi Tahun 2015 78
8. Laporan Laba Rugi Publikasi Tahun 2015 80
9. Laporan Neraca Publikasi Tahun 2014 81
10. Laporan Laba Rugi Publikasi Tahun 2014 83
11. Perhitungan Return market (Rm) 84
12. Surat permohonan izin penelitian dari Kaprodi Manajemen FE USD
86
13. Surat izin penelitian melakukan penelitian dari PT BPR BANK KLATEN
xv INTISARI
ESTIMASI NILAI WAJAR SAHAM PT. BPR BANK KLATEN (PERSERODA) DALAM RANGKA PERENCANAAN
INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO)
Martina Anindita Prabarini Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2020
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis faktor keuangan dan non keuangan PT. BPR BANK KLATEN (PERSERODA), mengestimasi nilai intrinsik ekuitas dan harga per lembar saham perusahaan dalam rangka Initial Public Offering (IPO). Manajemen PT. BPR BANK KLATEN harus memiliki dasar pertimbangan yang kuat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan IPO sebagai alternatif sumber pendanaan perusahaan.
Analisis faktor keuangan dan non keuangan dilakukan dengan membuat analisis perusahaan dengan menggunakan data laporan keuangan tahunan. Sedangkan untuk valuasi nilai intrinsik ekuitas menggunakan model Discounted
Cash Flow (DCF) dengan pendekatan Free Cash Flow to Equity (FCFE). Pendekatan
tersebut digunakan untuk memperoleh nilai intrinsik ekuitas dan menghitung harga per-lembar saham perusahaan.
Hasil analisis valuasi menghasilkan nilai intrinsik ekuitas PT. BPR BANK KLATEN adalah sebesar Rp 162.283.544.000 dan harga per-lembar saham PT. BPR BANK KLATEN apabila akan melakukan IPO adalah berkisar pada harga Rp 178.
xvi
ABSTRACT
ESTIMATING THE FAIR VALUE OF PT. BANK KLATEN (PERSERODA) SHARES IN THE PREPARATION OF INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO)
Martina Anindita Prabarini Sanata Dharma University
Yogyakarta 2020
This study aims to analyze the financial and non-financial factors, estimating the intrinsic value of equity and the prices per share of PT BPR BANK KLATEN (Perseroda) in the preparation of an Initial Public Offering (IPO). Management must have a strong basic in making decisions to conduct IPO as an alternative to company funding source.
Financial and non-financial factors were analyzed by doing company analysis and using annual financial report. As for valuation of equity intrinsic value, the research used the Discounted Cash Flow (DCF) model with the Free Cash Flow to Equity (FCFE) approach. The approach was used to estimate the intrinsic value of equity and the price per share of the company.
The result of stock valuation delivered the intrinsic value of PT BPR BANK KLATEN (Perseroda)’s equity was estimated at Rp162.283.544.000 and the price per share was approximately Rp178.
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perekonomian Indonesia pada saat ini telah melewati situasi finansial
global yang tidak menentu, sehingga saat ini Indonesia berada dalam posisi
yang cukup baik dalam mengatasi tantangan di masa yang akan datang dan diharapkan berdampak pada meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Meningkatnya pertumbuhan ekonomi didukung salah satunya oleh berkembangnya perusahaan yang bergerak di berbagai bidang. Berkembangnya suatu usaha, maka perusahaan akan berusaha untuk mendapatkan dana tambahan agar target pengembangan usaha dapat tercapai. Dana tersebut berasal dari retained earning atas laba perusahaan, penerbitan obligasi, peminjaman dana dari bank, ataupun melakukan penerbitan saham dan menjadi perusahaan publik dengan proses yang disebut Initial Public
Offering (IPO).
Tujuan utama perusahaan melakukan IPO adalah meningkatkan kemakmuran pemilik atau para pemegang saham melalui peningkatan nilai perusahaan. Nilai yang dimiliki suatu perusahaan akan menjadi sangat penting karena kemakmuran para pemilik atau pemegang saham juga akan meningkat (Brigham dan Ehrhardt, 2011: 10). Perusahaan yang telah memutuskan melakukan IPO akan berupaya menggunakan dana yang telah
diperolehnya untuk menghasilkan return yang baik sehingga akan meningkatkan nilai perusahaan.
Menurut Indonesia Stock Exchange (IDX), terdapat banyak keuntungan bagi perusahaan untuk melakukan IPO atau biasa disebut go public, antara lain membuka akses perusahaan terhadap sarana pendanaan jangka panjang, meningkatkan nilai perusahaan, dan meningkatkan image perusahaan sehingga akan menciptakan peluang-peluang baru dan pelanggan baru dalam bisnis perusahaan.
Initial Public Offering (IPO) adalah proses penawaran saham atau
kepemilikan pada perusahaan tertentu yang ditawarkan kepada publik untuk pertama kalinya. Perusahaan yang siap untuk melakukan proses penawaran saham kepada publik atau IPO pada umumnya memiliki sejumlah ciri tertentu. Sebagian besar dari perusahaan-perusahaan ini telah melampaui fase awal perusahaan dan merupakan perusahaan yang menguntungkan bagi investor untuk jangka waktu tertentu karena mempunyai prospek yang signifikan untuk bertumbuh lebih lanjut.
Keputusan untuk menjadi perusahaan publik adalah langkah besar bagi setiap perusahaan. Proses yang harus dilalui perusahaan dalam melakukan penawaran publik tidak mudah dan harus dilakukan dengan dukungan penasihat keuangan. Perusahaan yang akan melakukan proses IPO harus mempunyai struktur keuangan yang kuat dan mempunyai performa keuangan yang sesuai dengan standar yang diharapkan oleh publik dan regulator. Persiapan dalam melakukan proses IPO harus dilakukan sebelum perusahaan
mengambil keputusan untuk menjadi perusahaan publik. Hal-hal ini meliputi membuat analisis prospek pertumbuhan perusahaan, meningkatkan kompetensi dari manajemen, memperkuat posisi keuangan, memperketat kontrol internal, meningkatkan efisiensi operasional dan hal-hal lain yang mempengaruhi performa perusahaan dan minat investor. Setelah proses IPO berhasil dilalui dan perusahaan menjadi perusahaan publik maka perusahan juga harus mengalokasikan sumber daya untuk melakukan kewajiban-kewajiban dari perusahaan publik, seperti contohnya adalah kewajiban-kewajiban untuk melakukan publikasi laporan keuangan secara triwulanan, mempunyai divisi
investor relation untuk melayani kebutuhan informasi investor publik, dan
lain-lain.
Ada beberapa keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan ketika menjadi perusahaan publik, seperti status perusahaan publik, kemudahan dalam penjualan saham, suksesi bisnis, dan lain-lain, tetapi tujuan dasar dari perusahaan untuk “go public” adalah untuk mendapatkan dana tambahan untuk memperkuat struktur permodalan, sehingga sangat penting bagi perusahaan untuk melakukan penjualan sahamnya ke publik dengan harga penawaran yang tepat, sehingga proses IPO dapat berjalan dengan lancar dan dana tambahan yang didapatkan perusahaan sesuai dengan tambahan modal yang diinginkan.
Oleh karena itu, salah satu proses yang paling penting dalam Penawaran Umum Perdana atau Initial Public Offering (IPO) adalah proses pembentukan harga penawaran, dimana harga penawaran umum diatur antara perusahaan
dan penjamin emisi efek. Penjamin emisi efek adalah perantara antara perusahaan dan para investor. Penawaran perdana yang sukses biasanya didukung oleh penjamin besar yang memiliki kemampuan yang baik dalam menentukan harga penawaran yang tepat bagi perusahaan dan juga mempromosikan dan memasarkan saham perusahaan. Sehingga, baik oleh penjamin emisi atau perusahaan, penaksiran harga penawaran yang tepat adalah proses yang sangat penting dalam penentuan harga penawaran umum sebelum ditawarkan kepada publik.
Menurut data Indonesia Stock Exchange (IDX), saat ini terdapat sejumlah 648 perusahaan go public yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan 90 perusahaan diantaranya bergerak di bidang keuangan. Jumlah ini terus mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 2018, terdapat sebanyak 57 perusahaan di Indonesia yang melakukan IPO. Jumlah ini terhitung cukup tinggi jika dibandingkan dengan Malaysia sebanyak 22 perusahaan, Thailand sebanyak 19 perusahaan, Singapura sebanyak 18 perusahaan, Vietnam sebanyak 3 perusahaan, dan Filipina sebanyak 1 perusahaan. Jumlah perusahaan IPO di Indonesia bahkan paling tinggi di Asia yakni berada di posisi ke-10.
Meningkatnya jumlah perusahaan yang melakukan IPO menunjukkan bahwa masyarakat tertarik untuk melakukan investasi saham, bahkan saat ini generasi milenial juga mulai melirik investasi di pasar modal. Berdasarkan laporan PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), sepanjang tahun 2017
investor muda mendominasi 30,06% dari total pemodal di bursa efek yang berjumlah 1.118.913 investor.
Menurut Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia Budi Frensidy (2018) terdapat beberapa faktor yang menyebabkan generasi milenial berinvestasi ke pasar modal yaitu gencarnya program edukasi Yuk Nabung Saham oleh Bursa Efek Indonesia dan kinerja bursa saham yang bagus (https://lifestyle.bisnis.com/read/20180125/220/730632/ini-penyebab-generasi-millenial-tertarik-investasi-di-pasar-modal diakses tanggal 15 September 2019). Program edukasi Yuk Nabung Saham yang tidak hanya dilakukan di kampus-kampus, namun juga gencar disosialisasikan melalui sosial media mendorong generasi muda tertarik untuk berinvestasi di pasar modal. Selain itu, harga-harga saham pun relatif stabil dan memiliki tren yang positif.
PT. BPR BANK KLATEN (Perseroda) adalah Bank Perkreditan Rakyat milik Pemerintah Daerah Kabupaten Klaten yang saat ini status badan hukumnya adalah Perseroan Terbatas (PT). Penelitian menggunakan PT. BPR BANK KLATEN (Perseroda) sebagai sampel penelitian karena perusahaan PT. BPR BANK KLATEN (Perseroda) telah menunjukkan performa perusahaan yang baik sehingga menarik untuk diteliti. Performa perusahaan yang baik ditunjukkan dari aset, omset, dan laba perusahaan yang terus meningkat, perubahan badan usaha menjadi Perseroan Terbatas (PT), dan perolehan penghargaan-penghargaan BUMD terbaik. Selain itu, penulis juga sempat melakukan perbincangan singkat dengan pejabat PT. BPR
BANK KLATEN (Perseroda) mengenai wacana untuk melakukan Initial
Public Offering (IPO) yang menjadi target perusahaan dalam beberapa tahun
ke depan.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang berkaitan dengan penelitian ini yaitu:
Berapa nilai wajar saham PT BPR BANK KLATEN (Perseroda) secara keseluruhan dalam rangka persiapan penawaran saham perdana atau Initial
Public Offering (IPO)?
C. Pembatasan Masalah
Topik dari skripsi ini adalah tentang menganalisis harga saham penawaran umum perdana dari PT. BPR BANK KLATEN (Perseroda), apakah harga saham tersebut di bawah atau di atas harga wajar saham tersebut berdasarkan konsep Discounted Cash Flow (DCF) dengan pendekatan Free
Cash Flow to Equity (FCFE).
Analisis ini menggunakan data termutakhir sebelum dilakukan penawaran publik dari perusahaan, yaitu data keuangan tahun 2014-2018. Asumsi pertumbuhan dan proyeksi didapatkan dari PT. BPR BANK KLATEN (Perseroda), dan disesuaikan dengan asumsi dan persepsi penulis akan kehandalan dan validitas data yang diberikan oleh perusahaan.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini berdasarkan rumusan masalah adalah sebagai berikut:
Melakukan penilaian untuk mengetahui nilai wajar saham perusahaan secara keseluruhan dalam rangka persiapan penawaran saham perdana atau Initial
Public Offering (IPO).
E. Manfaat Penelitian
Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam hal penilaian bisnis maupun penilaian usaha. Penilaian hasil dari penelitian dapat digunakan sebagai sumber informasi dan acuan dasar dalam pengambilan kebijakan pihak-pihak yang terkait, antara lain sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan PT. BPR BANK KLATEN (Perseroda)
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang nilai wajar saham perusahaan yang dapat dijadikan rujukan dalam menentukan nilai perusahaan dalam proses penawaran saham perdana di tahun 2020.
2. Bagi investor yang ingin berinvestasi di PT. BPR BANK KLATEN (Perseroda).
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu bahan referensi untuk mengetahui nilai wajar saham dari PT. BPR BANK KLATEN (Perseroda), sehingga investor dapat mengambil keputusan berinvestasi agar nantinya investor dapat memperoleh keuntungan.
8 BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori 1. Pasar Modal
Pasar keuangan terdiri dari pasar uang dan pasar modal. Pasar uang adalah pasar surat hutang yang akan membayar dalam jangka pendek, sedangkan pasar modal adalah pasar untuk jangka panjang untuk surat hutang dan untuk saham ekuitas.
Pasar modal adalah pasar dimana instrumen keuangan jangka panjang seperti obligasi, saham, reksadana, dan instrumen derivatif diperdagangkan. Pasar modal berfungsi sebagai alternatif untuk sumber daya modal perusahaan dan investasi publik. Pasar modal juga menyediakan infrastruktur yang dibutuhkan untuk proses jual-beli efek dan kegiatan terkait lainnya.
Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal mendefinisikan pasar modal sebagai aktivitas perdagangan dan penawaran efek kepada publik, aktivitas publik dari perusahaan sehubungan dengan efek-efek yang telah diterbitkan, dan aktivitas-aktivitas lain yang berhubungan dengan institusi efek lainnya dan profesi-profesi yang berhubungan dengan efek.
Pasar modal memegang peran penting dalam perekonomian suatu negara, karena 2 (dua) fungsinya yang sangat penting bagi perekonomian, yaitu:
a. Pasar modal berfungsi sebagai alternatif untuk sumber modal perusahaan.
Modal yang diperoleh dari penawaran umum dapat dipergunakan untuk pengembangan usaha perusahaan, ekspansi, dan lain sebagainya.
b. Pasar modal berfungsi sebagai alternatif untuk investasi publik. Masyarakat bisa menginvestasikan uang mereka sesuai dengan tingkat pengembalian yang mereka pilih dan karakteristik risiko dari masing-masing orang.
Pada dasarnya, pasar modal dibagi menjadi dua jenis, yaitu
Primary Capital Market dan Secondary Capital Market. Primary Capital Market adalah pasar utama dimana penerbitan efek-efek baru
dilakukan atau biasa disebut Initial Public Offering (IPO), sedangkan
Secondary Capital Market adalah pasar dimana efek-efek telah beredar
sebelumnya atau sudah diperdagangkan.
Perusahaan menawarkan dua tipe dasar efek kepada investor. Efek hutang atau surat hutang adalah kewajiban kontraktual dari perusahaan untuk membayar kembali pinjaman perusahaan, sedangkan efek ekuitas dapat berupa saham biasa atau saham preferen yang merupakan tagihan tidak mengikat kepada arus kas dan aset dari
perusahaan. Penerbitan dari surat hutang dan saham yang dijual kepada publik oleh perusahaan ini yang kemudian diperdagangkan di pasar modal.
2. Penawaran Saham Perdana
Going public merupakan proses menjual sebagian saham
perusahaan kepada investor luar melalui mekanisme IPO sehingga saham tersebut dapat diperjual-belikan di pasar modal. Menurut Fakhruddin (2008: 54), pada dasarnya pasar modal merupakan sarana pembiayaan usaha. Melalui penerbitan saham atau obligasi, perusahaan dapat membiayai berbagai kebutuhan modal jangka panjang, tanpa tergantung pada pinjaman bank.
Beberapa kelebihan pasar modal adalah adanya peluang untuk mendapatkan dana dalam jumlah besar serta meningkatkan status perusahaan sebagai perusahaan publik sehingga akses untuk pendanaan menjadi semakin besar dan luas. Secara umum manfaat yang akan diperoleh sebuah perusahaan yang go public menurut Brigham et al. (2014: 146) antara lain:
a. Meningkatkan likuiditas dan memudahkan pendiri perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraannya. Saham perusahaan privat bersifat tidak likuid, yang sangat sulit bagi perusahaan untuk menjual saham ke pembeli dan sulit menentukan harga penawaran.
b. Memungkinkan pemilik perusahaan untuk melakukan diversifikasi usaha. Dengan menjual saham ke publik, pemilik usaha akan berkesempatan untuk melakukan diversifikasi dalam rangka mengurangi risiko melalui portofolio individu.
c. Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh uang kas. Mekanisme going public menyediakan kesempatan bagi perusahaan untuk memperoleh dana dari investor publik.
d. Meningkatkan nilai perusahaan.
e. Memudahkan apabila perusahaan akan melakukan merger dan akuisisi. Perusahaan yang go public dapat menentukan harga penawaran untuk merger dan akuisisi, salah satunya dengan basis harga saham perusahaan di pasar.
f. Meningkatkan pasar potensial. Penjualan produk perusahaan akan lebih mudah jika perusahaan telah terdaftar di pasar modal. Menurut Brigham et al. (2014: 150), disamping memberikan manfaat bagi perusahaan, juga terdapat kerugian yang dialami perusahaan sebagai konsekuensi go public adalah sebagai berikut: a. Biaya pelaporan yang tinggi. Perusahaan harus melakukan
pelaporan rutin, baik quarterly maupun annually yang membutuhkan biaya tinggi.
b. Disclosure. Perusahaan yang go public harus mengungkap
seluruh laporan kepada pemegang saham sehingga berisiko untuk diketahui pesaing.
c. Self-dealing dan consumption of perk. Biaya atau kerugian dari
kebijakan yang salah oleh pemegang saham mayoritas sebagai pengendali perusahaan dan ditanggung oleh pemegang saham minoritas.
d. Inactive market/low price. Jika saham perusahaan tidak aktif
diperdagangkan, hal itu menyebabkan nilai pasar saham tidak mencerminkan nilai saham yang sesungguhnya.
e. Berkurangnya pengendalian.
f. Harus menjaga hubungan dengan investor.
3. Investasi
Investasi adalah suatu tindakan menanamkan sumber daya atau modal pada saat ini, dengan harapan bisa mendapatkan manfaat yang lebih di masa yang akan datang. Investasi dapat dilakukan pada aset riil seperti tanah, bangunan, emas, dan sebagainya dan juga dapat dilakukan pada aset finansial seperti saham, obligasi, dan sebagainya (Tandelilin, 2010: 72).
Investor dapat digolongkan menjadi dua, yaitu investor individual dan investor institusional. Investor individual merupakan perseorangan yang melakukan suatu kegiatan investasi, sedangkan investor institusional merupakan investor dari perusahaan dana pensiun, asuransi, sekuritas, dan lain sebagainya. Kedua golongan tersebut berupaya melakukan investasi agar dapat memperoleh capital gain di masa yang akan datang.
Motivasi yang melandasi keputusan investor dalam menginvestasikan sejumlah dananya adalah untuk mendapatkan return di masa yang akan datang. Dalam dunia investasi, risk and return sangat erat hubungannya, dimana antara return, harapan, dan risiko bergerak secara linear, return yang diharapkan tinggi maka begitu pula dengan risiko yang akan dihadapi oleh investor. Sebaliknya jika return yang diharapkan rendah, maka risiko yang dihadapi investor juga rendah (Tandelilin, 2010: 48).
4. Saham
Saham memiliki keterkaitan dengan kegiatan bisnis. Perusahaan yang menerbitkan saham akan mendapatkan sumber pendanaan jangka panjang. Saham merupakan tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas (PT). Saham berwujud selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat berharga tersebut (Darmadji et al., 2012: 5).
Menurut Rusdin (2008: 68), saham adalah sertifikat yang menunjukkan bukti kepemilikan suatu perusahaan dan pemegang saham memiliki klaim atas penghasilan dan aktiva perusahaan. Menurut Fahmi (2002: 81), saham merupakan salah satu instrumen pasar modal yang paling banyak diminati oleh investor, karena mampu memberikan tingkat pengembalian yang menarik.
Beberapa pemaparan mengenai pengertian saham di atas menjelaskan bahwa saham merupakan surat berharga sebagai bukti kepemilikan individu atau institusi dalam suatu perusahaan. Saham menunjukkan hak pemodal yaitu pihak yang memiliki surat berharga tersebut untuk memperoleh bagian dari prospek atau kekayaan organisasi yang menerbitkan sekuritas tersebut.
Saham merupakan surat berharga yang paling popular dan dikenal luas di masyarakat. Menurut Darmadji dan Fakhruddin (2012: 6), ada beberapa jenis saham yaitu:
a. Ditinjau dari segi kemampuan dalam hak tagih atau klaim, maka saham terbagi atas:
1) Saham biasa (common stock), yaitu merupakan saham yang menempatkan pemiliknya paling mudah terhadap pembagian dividen, dan hak atas harta kekayaan perusahaan apabila perusahaan tersebut dilikuidasi.
2) Saham preferen (preferred stock), merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang diinginkan oleh investor.
1) Saham atas unjuk (bearer stock) artinya pada saham tersebut tidak tertulis nama pemiliknya, agar mudah dipindahtangankan dari satu investor ke investor lain. 2) Saham atas nama (registered stock), merupakan saham
yang ditulis dengan jelas siapa pemiliknya, dan bagaimana cara peralihannya harus melalui prosedur tertentu.
c. Ditinjau dari kinerja perdagangannya, maka saham dapat dikategorikan menjadi:
1) Saham unggulan (blue-chip stock), yaitu saham biasa dari suatu perusahaan yang memiliki reputasi tinggi, sebagai
leader di industri sejenis, memiliki pendapatan yang stabil
dan konsisten dalam membayar dividen.
2) Saham pendapatan (income stock), yaitu saham biasa dari suatu emiten yang memiliki kemampuan membayar dividen lebih tinggi dari rata-rata dividen yang dibayarkan pada tahun sebelumnya.
3) Saham pertumbuhan (growth stock-well known), yaitu saham-saham dari emiten yang memiliki pertumbuhan pendapatan yang tinggi sebagai leader di industri sejenis yang mempunyai reputasi tinggi. Selain itu terdapat juga
growth stock lesser known, yaitu saham dari emiten yang
tidak sebagai leader dalam industri namun memiliki ciri
4) Saham spekulatif (speculative stock), yaitu saham suatu perusahaan yang tidak bisa secara konsisten memperoleh penghasilan yang tinggi di masa mendatang meskipun belum pasti.
5) Saham siklikal (counter cyclical stock), yaitu saham yang tidak terpengaruh oleh kondisi ekonomi makro maupun situasi bisnis secara umum.
5. Valuasi Nilai Intrinsik dan Ekuitas Perusahaan
Isu penting dalam aktivitas IPO adalah menentukan berapa harga saham yang wajar untuk ditawarkan ke publik. Pada umumnya, pemilik perusahaan menginginkan harga ditetapkan setinggi-tingginya dengan harapan perusahaan dapat memperoleh dana sebesar-besarnya. Sebaiknya pembeli potensial menginginkan harga beli serendah-rendahnya (Brigham et al., 2014: 44).
Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk menetapkan harga yang sesuai agar dana yang dibutuhkan oleh perusahaan dapat terakomodasi dan calon investor bersedia membeli saham sesuai dengan harga wajar atau harga saham yang ditawarkan pada saat IPO ekuivalen dengan nilai instrinsiknya.
Nilai intrinsik merupakan estimasi nilai sebenarnya dari suatu saham berdasarkan data risiko dan return yang akurat terkait dengan saham tersebut. Nilai intrinsik dapat diestimasi, tetapi tidak dapat diukur secara presisi (Brigham et al., 2014: 45). Penentuan nilai
intrinsik saham sangat penting untuk menghindari saham yang diperjualbelikan saat IPO overpricing maupun underpricing.
Overpricing terjadi jika harga saham yang ditetapkan lebih tinggi
daripada nilai intrinsiknya, sedangkan underpricing terjadi jika harga saham yang ditetapkan lebih rendah daripada nilai intrinsiknya.
Nilai intrinsik dapat diukur dengan konsep valuasi. Damodaran (2012: 11) menyebutkan bahwa secara umum terdapat tiga model pendekatan dalam melakukan valuasi terhadap suatu aset berikut ini: a. Discounted cash flow valuation adalah valuasi dengan pendekatan
mencari nilai suatu aset berdasarkan arus kas yang akan dihasilkannya di masa mendatang.
b. Relative valuation adalah valuasi dengan pendekatan mencari nilai suatu aset dengan membandingkannya dengan aset lain yang serupa.
c. Contingent claim valuation adalah valuasi dengan menggunakan
option pricing model untuk menilai aset yang memiliki
karakteristik option.
6. Discounted Cash Flow (DCF) Valuation
Damodaran (2006: 12) menyebutkan bahwa dalam discounted
cash flow valuation nilai suatu aset adalah nilai saat ini dari arus kas
yang akan dihasilkan oleh aset tersebut di masa mendatang, yang didiskontokan dengan tingkat suku bunga yang mencerminkan risiko dari aset tersebut.
Model DCF memiliki tiga macam pendekatan valuasi sesuai dengan kebutuhannya masing-masing, yang meliputi beberapa hal berikut ini:
a. Menilai ekuitas perusahaan saja, yang terdapat dua alternatif perhitungan berikut ini:
1) Dividend Discounted Model (DDM) adalah metode valuasi
nilai ekuitas yang merupakan potensi dividen perusahaan pada masa mendatang, yang di-present value-kan pada tingkat discount rate tertentu (Frykman dan Tolleryd, 2003).
2) Discounted Free Cash Flow to Equity (FCFE) adalah
mendiskontokan potensial arus kas ekuitas (arus kas sisa setelah dikurangi beban biaya, kebutuhan reinvestasi, beban pajak, beban bunga, dan pembayaran pokok pinjaman) pada tingkat cost of equity tertentu (tingkat return yang disyaratkan investor). FCFE adalah arus kas yang diterima oleh pemegang saham setelah perusahaan memenuhi seluruh kewajibannya. Hal ini termasuk membayar pajak, melunasi utang, dan berinvestasi di perusahaan itu sendiri. FCFE adalah potensi dividen yang dapat diterima oleh pemegang saham.
b. Menilai perusahaan secara keseluruhan dengan mempertimbangkan nilai pemegang ekuitas dan pemegang saham
preferen serta pemegang surat utang. Perhitungan nilai perusahaan dilakukan dengan Discounted Free Cash Flow to
Firm (FCFF), yaitu mendiskontokan potensial arus kas
perusahaan (arus kas sisa setelah dikurangi beban biaya operasional, kebutuhan reinvestasi, beban pajak, tetapi sebelum pembayaran beban bunga serta pembayaran pokok pinjaman kepada pemegang surat utang maupun pemegang saham) pada tingkat weight average cost of capital tertentu (biaya yang merupakan bobot dari komponen pembiayaan perusahaan). c. Menilai perusahaan secara terpisah per-bagian.
Nilai perusahaan diperoleh dengan menghitung tiap-tiap pemilik klaim atas perusahaan secara terpisah. Metode ini disebut juga sebagai Adjusted Present Value (APV). Perhitungan dimulai dengan menilai ekuitas dengan mengasumsi perusahaan dibiayai sepenuhnya dari ekuitas. Perhitungan dilanjutkan dengan menghitung value added dari penggunaan utang dengan cara menghitung present value dari manfaat pajak dan estimasi biaya kebangkrutan.
Pendekatan valuasi dengan DCF dapat dibagi ke dalam beberapa model pertumbuhan arus kas, yaitu pertumbuhan stabil untuk selamanya (constant growth model), pertumbuhan dua tahap (two-stage
model), dan pertumbuhan tiga tahap (three-stage model) dengan
a. Pertumbuhan arus kas yang konstan untuk selamanya (constant
growth model) mengasumsikan cash flow aset pada masa
mendatang berada pada pertumbuhan yang stabil untuk selamanya.
b. Pertumbuhan dua tahap (two-stage model) yang arus kas perusahaan itu, yang pada awal periode diekspektasi, akan tumbuh lebih cepat daripada perusahaan dengan pertumbuhan konstan (pertumbuhan abnormal) dan kemudian pertumbuhan menjadi konstan setelahnya.
c. Pertumbuhan tiga tahap (three-stage model) yang arus kas pada periode awal itu, memiliki laju pertumbuhan yang tinggi, periode transisi yang pertumbuhan itu mengalami penurunan, dan periode akhir, yaitu pertumbuhan yang konstan selamanya.
7. Penjamin Efek (Underwriter)
Penjamin efek adalah perusahaan yang telah mendapat izin bergerak di bidang penjaminan emisi (penerbitan/penjualan efek) dan dapat membuat kontrak dengan emiten untuk melakukan penawaran umum bagi kepentingan emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang terjual. Penjamin emisi efek memiliki kewajiban untuk mematuh semua ketentuan dalam kontrak penjaminan emisi dan mengungkapkan dalam prospektus adanya hubungan afiliasi atau adanya hubungan lain yang bersifat material antara perusahaan efek dengan emiten.
Menurut Siamat (2004: 249) tugas penjamin efek/underwriter adalah:
a. Memberikan nasihat mengenai jenis efek yang sebaiknya dikeluarkan, harga yang wajar untuk efek tersebut, dan jangka waktu efek.
b. Menyelesaikan tugas administrasi yang berhubungan dengan pengisian dokumen pernyataan pendaftaran emisi efek, merancang spesimen efek, penyusunan prospektus, dan mendampingi emiten selama proses evaluasi.
c. Mengorganisasikan penyelenggaraan emisi antara lain meliputi pendistribusian efek dan menyiapkan sarana-sarana penunjang.
Beberapa jenis dan cara penjaminan emisi menurut Capital
Market Directory (dalam Siamat, 2004: 267) adalah sebagai
berikut:
a. Kesanggupan penuh (full commitment underwriting)
Full commitment atau sering juga disebut firm commitment underwriting yaitu suatu perjanjian penjamin emisi efek
dimana menjamin emisi efek yang tidak laku terjual. Dari pengertian tersebut berlaku ketentuan bahwa underwriter berusaha menjual di pasar perdana kemudian membeli efek yang ternyata tidak laku terjual dengan harga yang sama dengan harga IPO pada pasar perdana. Ketentuan ini
berlaku pada penjaminan emisi di pasar modal Indonesia. Lain halnya dengan Amerika Serikat, pengertian full
commitment berarti underwriter membeli seluruh saham
emisi kemudian menjual kembali kepada investor dengan harga yang lebih tinggi.
b. Kesanggupan terbaik (best effort commitment)
Dalam komitmen ini, underwriter akan berusaha semaksimal mungkin menjual efek-efek emiten. Jika ada efek yang belum habis terjual, underwriter tidak wajib membelinya dan mereka hanya membayar semua efek yang berhasil terjual dan mengembalikan sisanya kepada emiten. c. Kesanggupan siaga (stand by commitment)
Menurut komitmen ini, underwriter berusaha menawarkan efek semaksimalnya kepada investor. Jika ada sisa yang belum terjual sampai batas waktu penawaran yang ditetapkan, underwriter menyanggupi membeli sisa efek tertentu dengan harga tertentu sesuai dengan perjanjian yang besarnya di bawah harga IPO pada pasar perdana. d. Kesanggupan semua atau tidak sama sekali (all or none
commitment)
Hal ini menyatakan bahwa jika efek yang ditawarkan sebagian tidak terjual, maka efek yang akan dijual tersebut akan dibatalkan sama sekali. Ini akan mengakibatkan
bagian efek yang telah selesai dipesan oleh investor akan dibatalkan.
8. Prosedur dan Persyaratan IPO di Bursa Efek Indonesia
Untuk go public, perusahaan perlu melakukan persiapan internal dan penyiapan dokumentasi sesuai dengan persyaratan untuk go public atau penawaran umum, serta memenuhi semua persyaratan yang ditetapkan BAPEPAM-LK. Menurut laman resmi PT Lotus Andalan Sekuritas (https://lots.co.id/education/basic/101/PROSES-GO-PUBLIC diakses tanggal 15 September 2019), penawaran umum mencakup kegiatan-kegiatan berikut ini:
a. Periode pasar perdana yaitu ketika efek ditawarkan kepada pemodal oleh penjamin emisi melalui para agen penjual yang ditunjuk.
b. Penjatahan saham yaitu pengalokasian efek pesanan para pemodal sesuai dengan jumlah efek yang tersedia.
c. Pencatatan efek di bursa, yaitu saat efek tersebut mulai diperdagangkan di bursa.
Menurut laman resmi PT Lotus Andalan Sekuritas (https://lots.co.id/education/basic/101/PROSES-GO-PUBLIC diakses tanggal 15 September 2019), proses Initial Public Offering (IPO) dapat dikelompokkan menjadi 4 tahapan berikut:
Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala sesuatu yang berkaitan dengan proses IPO. Pada tahap yang paling awal perusahaan yang akan menerbitkan saham terlebih dahulu melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk meminta persetujuan para pemegang saham dalam rangka IPO. Setelah mendapat persetujuan, selanjutnya emiten melakukan penunjukan penjamin pelaksana emisi serta lembaga dan profesi penunjang pasar, yaitu: 1) Penjamin Pelaksana Emisi (lead underwriter) merupakan pihak yang paling banyak keterlibatannya dalam membantu emiten dalam rangka penerbitan saham. Kegiatan yang dilakukan penjamin pelaksana emisi antara lain: menyiapkan berbagai dokumen, membantu menyiapkan prospektus, dan memberikan penjaminan atas penerbitan. 2) Akuntan Publik (Auditor Independen) untuk melakukan
audit atau pemeriksaan atas laporan keuangan calon emiten. 3) Penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan menentukan nilai wajar dari aktiva tetap tersebut.
4) Konsultan Hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal opinion).
5) Notaris untuk membuat akta-akta perubahan anggaran dasar, akta perjanjian-perjanjian dalam rangka IPO dan juga notulen-notulen rapat.
b. Tahap Pengajuan Pernyataan Pendaftaran
Pada tahap ini, dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung calon emiten menyampaikan pendaftaran kepada BAPEPAM-LK hingga BAPEPAM-LK menyatakan Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif.
c. Tahap Penawaran Saham
Tahapan ini merupakan tahapan utama, karena pada waktu inilah emiten menawarkan saham kepada masyarakat investor. Investor dapat membeli saham tersebut melalui agen-agen penjual yang telah ditunjuk. Masa Penawaran paling kurang satu hari kerja, dan paling lama 5 hari kerja. Perlu diingat pula bahwa tidak seluruh keinginan investor terpenuhi dalam tahapan ini. Misal, saham yang dilepas ke pasar perdana sebanyak 100 juta saham sementara yang ingin dibeli seluruh investor berjumlah 150 juta saham. Jika investor tidak mendapatkan saham pada pasar perdana, maka investor tersebut dapat membeli di pasar sekunder yaitu setelah saham dicatatkan di Bursa Efek.
d. Tahap Pencatatan Saham di Bursa Efek
Setelah selesai penjualan saham di pasar perdana, selanjutnya saham tersebut dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
B. Penelitian-penelitian Terdahulu
1. Analisis Nilai Harga Saham Perdana PT. BANK DKI oleh Diana Mardiana (2006). Metode penilaian harga saham dilakukan dengan menggunakan metode Free Cash Flow to Equity (FCFE) dan Relative
Valuation. Penelitian dilakukan dengan membuat proyeksi laporan laba
rugi Bank DKI selama 5 tahun ke depan (tahun 2007-2011). Berdasarkan analisis data valuasi saham PT. BANK DKI dengan menggunakan metode FCFE diperoleh beberapa skenario yaitu skenario optimis, skenario normal, dan skenario pesimis sebesar Rp912, Rp700, dan Rp557 per-lembar saham. Valuasi saham PT. Bank DKI melalui metode Relative Valuation dengan menggunakan PER rata-rata Industri Perbankan menghasilkan harga saham sebesar Rp1.537 per-lembar saham. Jika harga saham dengan metode Relative
Valuation diasumsikan sebagai patokan harga saham pasar Bank DKI
maka harga saham Bank DKI hasil perhitungan metode FCFE menunjukkan bahwa harga saham Bank DKI untuk 3 skenario secara keseluruhan berada dalam kondisi di bawah harga (undervalued) dan masih memiliki potensi untuk mengalami kenaikan.
2. Analisis Harga Wajar Penawaran Umum Saham Perdana PT. Krakatau Steel Tbk. oleh Ganda Hutapea dan Evi Sidabutar (2011). Metode penilaian harga saham dilakukan dengan menggunakan tiga model penilaian harga saham yaitu Price Earning Ratio (PER), Dividend
waktu penghitungan dilakukan sejak diumumkan harga penawaran umum saham perdana PT. Krakatau Steel Tbk. hingga sebelum pencatatan di BEI pada 10 November 2010. Berdasarkan hasil perhitungan terhadap harga saham PT. Krakatau Steel Tbk. dengan menggunakan ketiga pendekatan tersebut, didapatkan bahwa harga wajar saham yang dinilai dengan menggunakan metode PER, DDM, dan PBV adalah sebesar Rp1.190, Rp1.868, dan Rp1.245,38. Maka harga penawaran umum perdaana PT. Krakatau Steel Tbk. sebesar Rp850 tidak wajar atau murah.
3. Valuasi Nilai Wajar Saham Perum Pegadaian Terkait Rencana IPO Tahun 2012 dengan Metode Discounted Free Cash Flow to Equity oleh Benaji (2011). Dengan menggunakan FCFE dengan 5 (lima) skenario didapat rentang nilai wajar harga saham Pegadaian antara Rp1.716,40 sampai Rp3.859,35 per-lembar. Dimana nilai wajar yang dijadikan patokan adalah Rp3.275,86 berdasarkan perkiraan tingkat pertumbuhan ekonomi sebesar 7,2%.
4. Paramitha, dkk (2014) meneliti tentang Penilaian Harga Saham Awal Perusahaan dengan Menggunakan Metode Free Cash Flow dan Metode
Real Options di Bursa Efek Indonesia. Tujuan dari penelitian tersebut
adalah untuk menentukan nilai harga wajar saham perusahaan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi undervalue dan
overvalue, dan untuk menentukan metode penilaian terbaik. Penelitian
metode free cash flow. Hasil regresi logistik secara parsial pada free
cash flow terhadap perusahaan menunjukkan bahwa variabel tenor dan
variabel ekuitas memiliki pengaruh positif signifikan, sedangkan variabel dummy memiliki pengaruh negatif signifikan. Dalam model
real options, variabel tenor dan variabel volatilitas memiliki pengaaruh
positif signifikan, sementara variabel lembar saham memiliki pengaruh negatif signifikan. Terdapat 39 perusahaan yang mengalami
undervalue, 13 perusahaan mengalami overvalue, dan 2 perusahaan
mengalami kesamaan harga ketika penilaian menggunakan metode free
cash flow. Metode real options juga memberikan pengaruh terhadap
perusahaan. Perusahaan yang mengalami undervalue berjumlah 47, sedangkan 7 perusahaan mengalami overvalue. Metode tersebut dikatakan lebih baik daripada metode free cash flow karena dapat memberikan keuntungan dalam memprediksi harga saham di pasar umum perdana.
5. Penelitian dilakukan oleh Anh Le (2017) dengan judul “Equity
Valuation Using Discounted Cash Flow Method – A case study: Viking Line Ltd”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengevaluasi nilai wajar
saham dari Viking Line Ltd dengan melakukan analisis fundamental terhadap kinerja keuangan perusahaan periode 2012-2016. Tujuannya adalah untuk mengetahui apakah Viking Line Ltd merupakan investasi yang baik dengan membandingkan nilai wajarnya dengan harga saham saat ini. Valuasi terbatas hanya berlaku untuk ekuitas publik, hanya
menggunakan metode Discounted Cash Flow menggunakan model
Free Cash Flow to Firm dengan data historis, dan potensi investasi
ditentukan pada estimasi nilai per saham. Dalam keterbatasan, penulis menemukan perkiraan nilai per saham adalah € 23,6, yang lebih tinggi dari harga pasar € 20,5 pada tanggal 31 Maret 2017 ketika penilaian dimulai. Oleh karena itu, kesimpulannya adalah bahwa Viking Line Ltd kurang dihargai dan berinvestasi di perusahaan tersebut akan menguntungkan.
6. Propan (2017) melakukan valuasi nilai intrinsik ekuitas PT. Pupuk Kalimantan Timur dalam rangka IPO, menggunakan model DCF dengan pendekatan FCFE dan RV pendekatan price earnings ratio dan
price to book value. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kisaran nilai
wajar ekuitas PT. Pupuk Kalimantan Timur per tanggal 31 Desember 2016 untuk berbagai skenario adalah sebesar Rp 18,51 triliun hingga Rp 22,55 triliun.
Terdapat banyak penelitian-penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan analisis rasio keuangan perusahaan dan penentuan nilai intrinsik ekuitas serta harga per lembar saham perusahaan. Hal utama yang membedakan penelitian ini dari penelitian-penelitian sebelumnya adalah penelitian ini dilakukan untuk mengetahui nilai wajar saham pada saat Initial
Public Offering (IPO) nantinya, sedangkan penelitian sebelumnya lebih
Initial Public Offering (IPO) apakah nilai tersebut overvalue atau undervalue.
Selain itu, penelitian ini hanya menggunakan metode Discounted Cash Flow (DCF) dengan pendekatan Free Cash Flow to Equity (FCFE), sedangkan penelitian-penelitian sebelumnya menggunakan banyak metode valuasi lainnya seperti Relative Valuation, Price Earning Ratio (PER), Dividend
Discounted Model (DDM), dan Price to Book Value (PBV), ataupun Real Options.
31 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan nilai intrinsik saham PT. BPR BANK KLATEN (Perseroda) melalui perhitungan diskonto arus kas dimana arus kas yang digunakan adalah Free Cash Flow to Equity (FCFE) beserta analisis fundamental yang terdiri dari analisis industri dan analisis perusahaan.
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini mengambil obyek perusahaan PT. BPR BANK KLATEN (Perseroda) dengan menggunakan laporan keuangan perusahaan tahun 2014-2018.
C. Sumber Data
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer yang digunakan untuk penulisan skripsi ini adalah data hasil wawancara dengan pejabat dan karyawan PT. BPR BANK KLATEN (Perseroda) mengenai wacana untuk IPO. Sedangkan data sekunder yang digunakan berasal dari laporan keuangan perusahaan tahun 2014-2018, website Bursa Efek Indonesia (BEI), website Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan website Bank Indonesia.
D. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu wawancara dan dokumentasi. Wawancara dilakukan bersama dengan pejabat dan karyawan PT. BPR BANK KLATEN (Perseroda) mengenai wacana untuk IPO. Sedangkan, dokumentasi dilakukan dengan menggunakan dokumen-dokumen berupa laporan keuangan perusahaan yang didapat melalui sumber internal.
E. Teknik Analisis Data
Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah: 1. Analisis Kualitatif
Analisis ini digunakan untuk menganalisis lingkungan industri dimana perusahaan berada.
2. Analisis Kuantitatif
Analisis ini digunakan untuk mendapatkan nilai intrinsik perusahaan dengan melakukan proyeksi laporan keuangan perusahaan berdaarkan data laporan keuangan perusahaan tahun 2014-2018 dan juga asumsi-asumsi yang dibentuk dari analisis fundamental.
Tahapan analisis yang dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Mengumpulkan data yang terkait dengan analisis perusahaan dan melakukan analisisnya.
2. Mengumpulkan data terkait kinerja keuangan perusahaan. Data tersebut berupa laporan keuangan PT. BPR BANK KLATEN (Perseroda).
3. Melakukan valuasi nilai intrinsik saham dengan menggunakan tahapan-tahapan berikut:
a. Mengestimasi cost of equity (biaya modal ekuitas).
Menurut Van Horne dan Wachowicz (2005: 225), definisi biaya modal ekuitas adalah tingkat pengembalian yang diminta atas investasi oleh para pemegang saham perusahaan. Metode yang dapat digunakan dalam perhitungan biaya modal ekuitas, yaitu dengan menggunakan perhitungan capital asset pricing
model (CAPM). Mengacu pada Brigham dan Houston (2010:
239), CAPM adalah sebuah model yang menggambarkan hubungan antara risiko dengan tingkat pengembalian yang diharapkan.
Dalam CAPM, hal mendasar yang membedakan expected
return (cost of equity) perusahaan satu dengan perusahaan yang
lain adalah beta. Beta secara teoretis adalah ukuran dari tingkat risiko pasar.
Persamaan CAPM dapat dihitung dengan cara berikut:
rs = rf + (rp * β)
rf = Risk free rate
rp = Market risk premium
b. Mengestimasi growth rate.
Expected growth rate adalah estimasi pertumbuhan arus kas
pada masa mendatang setelah masa fluktuasi, asumsi pertumbuhan perusahaan akan stabil sampai dengan seterusnya. Dalam penelitian ini growth rate yang digunakan mengacu pada rata-rata tingkat pertumbuhan pendapatan domestik bruto (PDB) Indonesia selama lima tahun terakhir dan mempertimbangkan
fundamental growth rata-rata industri perbankan di Indonesia,
dihitung dengan mengalikan retention ratio dan return on equity (ROE) industri.
Fundamental Growth Rate = Retention Ratio x ROE
c. Mengestimasi free cash flow.
Free Cash Flow to Equity (FCFE) adalah potensial arus kas
ekuitas (arus kas sisa setelah dikurangi beban biaya, kebutuh reinvestasi, beban pajak, beban bunga, dan pembayaran pokok pinjaman) pada tingkat cost of equity tertentu (tingkat return yang disyaratkan investor).
Proyeksi FCFE dihitung dengan mengacu pada proyeksi keuangan yang telah ditentukan sebelumnya oleh perusahaan dengan menggunakan persamaan berikut:
FCFE = NI – (CapEx – Depreciation) – ΔNCWC – Net Debt d. Menghitung nilai intrinsik ekuitas perusahaan (Model DCF).
Nilai intrinsik ekuitas diperoleh dengan mendiskontokan arus kas ekuitas (FCFE) dan terminal value yang telah diproyeksi sebelumnya pada tingkat discount factor (cost of equity) dengan menggunakan persamaan sebagai berikut:
∑ 𝐹𝐶𝐹𝐸𝑡 (1 + 𝑟𝑒)𝑡 𝑡=𝑛 𝑡=1 + ( 𝑇𝑉 (1 + 𝑟𝑒)𝑡) e. Menghitung harga per lembar saham perusahaan.
Berdasarkan hasil rekonsiliasi, akan diperoleh nilai ekuitas saat ini dan nilai buku ekuitas dari PT. BPR BANK KLATEN (Perseroda), sehingga dapat diketahui Price to Book Value (PBV) saham perusahaan.
Harga pasar per lembar saham = Nominal saham x PBV Namun dalam prakteknya, penentuan harga per lembar saham pada saat IPO juga memperhatikan hasil dari roadshow dan bookbuilding yang dilakukan oleh underwriter serta dapat dipengaruhi oleh banyak faktor-faktor lainnya, antara lain: timing pasar dan minat calon investor, sehingga ketika saham diperjual-belikan kepada publik akan diperoleh harga yang optimal.
36 BAB IV
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
A. Sejarah Perusahaan
PT. BPR BANK KLATEN adalah perusahaan perbankan milik pemerintah daerah Kabupaten Klaten, yang didirikan berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Klaten No. 12/Per/DPRD/51 pada tanggal 1 Agustus 1951.
Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Klaten Kabupaten Klaten memperoleh ijin usaha dari Menteri Keuangan RI tanggal 16 September 1980 Nomor KEP-036/Km.11/1980.
Perubahan nama dari Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Pasar Kabupaten Dati II Klaten menjadi Perusahaan Daerah Bank Perkreditan Rakyat Bank Pasar Kabupaten Klaten dengan persetujuan Menteri Keuangan RI dengan Surat Keputusan Nomor KEP-462/KM.17/1997 tanggal 1 Agustus 1997.
Dengan telah ditetapkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 tahun 2006 tentang Pengelolaan Bank Perkreditan Rakyat Milik Pemerintah Daerah dan Keputusan Direksi Bank Indonesia Nomor 8/26/PBI/2006 tentang Bank Perkreditan Rakyat, ada beberapa perubahan mendasar dalam pengaturan Bank Perkreditan Rakyat yang dimiliki oleh Pemerintah Daerah, oleh karena itu Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 34 tahun 2001 dipandang sudah tidak sesuai lagi dan diganti dengan
Peraturan Daerah Kabupaten Klaten Nomor 6 tahun 2010 tentang Perusahaan Daerah BPR Bank Klaten Kabupaten Klaten yang telah diundangkan dalam Lembaran Daerah Nomor 5 Tanggal 22 Oktober 2010.
B. Visi dan Misi Perusahaan
Dalam menjalankan perusahaan, PT. BPR BANK KLATEN memiliki visi dan misi perusahaan. Visi dari PT BPR BANK KLATEN adalah mewujudkan BPR yang sehat, kompetitif, profesional, tumbuh berkualitas dan bermanfaat untuk masyarakat. Misi dari PT. BPR BANK KLATEN adalah sebagai berikut:
1. Membantu dan mendorong pertumbuhan ekonomi dan pembangunan daerah di segala bidang.
2. Mewujudkan pemerataan pelayanan perbankan untuk peningkatan usaha dan taraf hidup rakyat khususnya pengusaha mikro, kecil, dan menengah.
3. Menciptakan harmonisasi dan komitmen dengan pemilik demi kemajuan perekonomian daerah dan pertumbuhan pendapatan asli daerah.
4. Mempertahankan tingkat kesehatan bank, meningkatkan kualitas pengelolaan, dan kualitas pelayanan serta memperkuat daya saing. 5. Meningkatkan peran serta dan partisipasi, seluruh karyawan, pemilik,
dan seluruh stakeholders untuk menjadikan PT. BPR BANK KLATEN menjadi kebanggaan masyarakat Klaten.
C. Struktur Organisasi dan Profil Direksi
Direksi adalah organisasi perusahaan yang berkewajiban untuk mengurus perusahaan sehingga dapat mencapai maksud dan tujuan yang telah ditetapkan. Proses pemilihan anggota direksi PT. BPR BANK KLATEN dilakukan melalui mekanisme standar seleksi dan/atau ketentuan anggaran dasar perseroan. Susunan komposisi direksi perusahaan pada tahun dibuatnya skripsi ini adalah sebagai berikut:
1. Direktur Utama: Tulus Yunianto, S.T., S.E. 2. Direktur: Dewi Ekosari K, S.E., M.M.
Masa jabatan direksi adalah 5 tahun setelah penunjukan dalam bentuk akta notaris, namun Dewan Pengawas memiliki wewenang untuk memberhentikan bila direktur terbukti melakukan pelanggaran ketentuan dalam anggaran dasar perusahaan.
PT. BPR BANK KLATEN memiliki struktur organisasi yang terintegrasi satu sama lain. Struktur organisasi PT. BPR BANK KLATEN disajikan dalam Gambar IV.1.
Gambar IV.1 Struktur Organisasi PT. BPR BANK KLATEN Sumber: Prospektus PT BPR BANK KLATEN
D. Produk dan Layanan Perusahaan
PT. BPR BANK KLATEN memiliki 3 produk dan layanan yang dapat dinikmati oleh masyarakat, yaitu kredit, tabungan, dan deposito.
1. Kredit
a. Kredit Pegawai
Kredit Pegawai adalah kresit yang ditujuan bagi pegawai atau karyawan perusahaan. Pinjaman yang diberikan akan disesuaikan dengan besarnya gaji nasabah.
b. Kredit Sertifikasi
Kredit Sertifikasi adalah kredit yang ditujukan kepada guru SD dan tunjangan profesi guru lainnya yang memiliki rekening di PT. BPR BANK KLATEN.
c. Kredit Umum
Kredit Umum adalah kredit yang dapat dimanfaatkan oleh nasabah untuk berbagai jenis keperluan seperti modal usaha, investasi, konsumsi, pendidikan, pernikahan, melahirkan, dan lain-lain serta dapat dipergunakan untuk segala bidang usaha baik industri, perdagangan, pertanian, peternakan, maupun bidang-bidang lainnya.
2. Deposito
a. Deposito Srikandi
Deposito Srikandi adalah deposito yang diperuntukkan bagi penyimpan deposito baik perorangan ataupun badan hukum. Besarnya tingkat suku bunga ditentukan oleh bank sesuai SK direksi yang berlaku dan dapat berubah setiap saat tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
b. Deposito SI TAMPAN (Simpanan Tambah Mapan)
Deposito SI TAMPAN merupakan simpanan berjangka yang menjadikan investasi aman dengan tingkat suku bunga yang kompetitif. Deposito ini adalah salah satu bentuk simpanan yang dijamin sesuai ketentuan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). 3. Tabungan
a. Tabungan SI MANIS (Simpanan Masyarakat Insan Sejahtera) Tabungan SI MANIS dapat dibuka oleh anggota masyarakat perorangan, lembaga, atau instansi pemerintah atau badan hukum
lainnya termasuk sektor swasta. Bunga tabungan ini dihitung harian. Besarnya tingkat suku bunga adalah sebesar 6% per tahun, dan dapat berubah setiap saat tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
b. Tabungan SEMAR
Tabungan SEMAR adalah produk tabungan yang aman karena dikelola oleh BPR BANK KLATEN dan diikutkan dalam program penjaminan melalui Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Nasabah berhak memperoleh 1 (satu) poin undian hanya dengan membuka rekening tabungan baru sebesar Rp 50.000. c. Tabungan SIMBA
Tabungan SIMBA diperuntukkan bagi masyarakat perorangan, lembaga, atau instansi pemerintah, atau badan hukum lainnya termasuk sektor swasta. Segmen utamanya adalah tunjangan sertifikasi guru diberikan hadiah setiap UPTD (kecamatan) sekali dalam setahun.
E. Kantor Kas
PT. BPR BANK KLATEN memiliki 17 kantor kas yang tersebar di seluruh kecamatan di Kabupaten Klaten.
1. KK Manisrenggo
Alamat: Jl. Raya Manisrenggo, Ds. Tanjungsari, Manisrenggo 2. KK Prambanan
3. KK Kraguman
Alamat: Jl. Raya Jogja-Solo, Plawikan, Jogonalan, Klaten 4. KK Bayat
Alamat: Jl. Raya Bayat, Paseban, Bayat 5. KK Cawas
Alamat: Jl.Raya Tembus Wonosari, Komplek Kecamatan Cawas 6. KK Pedan
Alamat: Jl. Raya Pedan, Ds. Kedungan, Pedan 7. KK Delanggu
Alamat: Jl. Raya Delanggu 183C Delanggu, Klaten 8. KK Wonosari
Alamat: Jl. Raya Kingkang, Wonosari, Klaten 9. KK Tulung
Alamat: Jl. Raya Tulung, Ds. Sorogaten, Tulung, Klaten 10. KK Jatinom
Alamat: Jl. Raya Jatinom-Boyolali, Tangkilan, Bonyokan, Jatinom 11. KK Wedi
Alamat: Jl. Raya Wedi-Klaten, Komplek Kantor Kecamatan Wedi 12. KK Karanganom
Alamat: Jl. Pasar Karanganom, Karanganom, Klaten 13. KK Juwiring
14. KK Karangdowo
Alamat: Jl. Raya Karangdowo, Kalitengah, Karangdowo, Klaten 15. KK Tegalgondo
Alamat: Jl. Raya Jogja-Solo, Tegalgondo, Klaten 16. KK Karangnongko
Alamat: Jl. Raya Poitan Jagalan, Karangnongko, Klaten 17. KK Trucuk