• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG KEBUTUHAN GIZI SELAMA KEHAMILAN DI BPS SUMINTEN MANTINGAN NGAWI TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG KEBUTUHAN GIZI SELAMA KEHAMILAN DI BPS SUMINTEN MANTINGAN NGAWI TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH"

Copied!
71
0
0

Teks penuh

(1)

DI BPS SUMINTEN MANTINGAN NGAWI

TAHUN 2014

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan

DisusunOleh :

Nessy Ratna Kumalawati

NIM B11035

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

(2)

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

KARYA TULIS ILMIAH

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA

TENTANG KEBUTUHAN GIZI SELAMA KEHAMILAN

DI BPS SUMINTEN MANTINGAN NGAWI

TAHUN 2014

Diajukan oleh : Nessy Ratna Kumalawati

NIM B11 035

Telah diperiksa dan disetujui Pada tanggal :

Pembimbing

Dheny Rohmatika, S.SiT NIK 200582015

(3)

iii

TENTANG KEBUTUHAN GIZI SELAMA KEHAMILAN

DI BPS SUMINTEN MANTINGAN NGAWI

TAHUN 2014

KARYA TULIS ILMIAH

DisusunOleh : Nessy Ratna Kumalawati

NIM B11 035

Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Akhir Program D III Kebidanan

Pada tanggal :

PENGUJI I PENGUJI II

Hutari Puji Astuti, S.SiT., M.Kes Dheny Rohmatika, S.SiT

NIK 200580012 NIK 200582015

Tugas Akhir ini telah diterima sebagai salah satu persyaratan Untuk memperoleh gelar Ahli Madya Kebidanan

Ka. Prodi D III Kebidanan

Retno Wulandari, S.ST NIK 200985034

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul : “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Kebutuhan Gizi Selama Kehamilan Di BPS Suminten Mantingan Ngawi Tahun 2014”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan dari Program Studi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta.

2. Ibu Retno Wulandari, S.ST, selaku Ketua Program Studi D III Kebidanan Kusuma Husada Surakarta

3. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktu untuk memberikan petunjuk dan membimbing kepada penulis.

4. Ibu Suminten Amd.Keb, selaku pimpinan di BPS Mantingan yang telah bersedia memberikan ijin kepada penulis dalam pengambilan data.

5. Seluruh dosen dan staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

6. Seluruh ibu hamil primigravida di BPS Suminten Mantingan, Ngawi, yang telah bersedia menjadi responden dalam penelitian Karya Tulis Ilmiah ini. 7. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

(5)

v

Surakarta, Mei 2014

(6)

vi

Prodi DIII Kebidanan Stikes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juni 2014

Nessy Ratna Kumalawati B11 035

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL PRIMIGRAVIDA TENTANG KEBUTUHAN GIZI SELAMA KEHAMILAN

DI BPS SUMINTEN MANTINGAN NGAWI TAHUN 2014

xiii + 56 halaman + 18 lampiran + 5 tabel + 2 gambar ABSTRAK

Latar Belakang : Angka Kematian Ibu (AKI) menurut target Millenium Development Goals (MDG’s) tahun 2015 yaitu 102/100.000 kelahiran hidup, sedangkan menurut Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) bahwa Angka Kematian Ibu di Indonesia mencapai 359 meninggal dunia per 100.000 ibu hamil/melahirkan. Penyebab langsung kematian ibu di Indonesia adalah perdarahan, eklamsi, infeksi, partus lama, serta abortus. Dari hasil studi pendahuluan dari 10 ibu hamil, 3 ibu hamil berpengetahuan baik dan 7 ibu hamil berpengetahuan kurang tentang pengertian dan kebutuhan gizi bagi ibu hamil. Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang kebutuhan gizi selama kehamilan di BPS Suminten Mantingan Ngawi pada tingkat baik, cukup, kurang.

Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif. Penelitian ini dilakukan di BPS Suminten Mantingan Ngawi pada tanggal 20 Maret 2014 - 20 April 2014, populasi penelitian 35 orang, sampel yang digunakan 35 responden, dengan teknik total sampling. Instrumen penelitian dengan kuesioner tertutup, teknik analisis univariat dengan aplikasi SPSS for Wndows versi 16.

Hasil penelitian : Tingkat pengetahuan responden pada kategori baik sebanyak 9 responden (25,7%), kategori cukup sebanyak 19 responden (54,3%) dan kategori kurang sebanyak 7 responden (20%).

Kesimpulan : Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Kebutuhan Gizi Selama Kehamilan Di BPS Suminten Mantingan Ngawi Tahun 2014 mayoritas pada tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 19 responden (54,3%) hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh faktor pengamalan ibu yang baru pertama kali hamil mengingat responden adalah primigravida serta faktor informasi.

Kata Kunci : Pengetahuan, Kehamilan, Primigravida, Gizi Ibu Hamil. Kepustakaan : 21 literatur (Tahun 2006 – 2013)

(7)

vii bagimu (QS Al-Baqarah:185)

v Kemudahan akan selalu melekat pada orang-orang yang enggan berputus asa (penulis).

v Setitik usaha tak akan pernah ada yang namanya sia–sia (penulis). PERSEMBAHAN

Dengan segala kerendahan hati, Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan kepada :

v Allah SWT yang menjadi kekuatanku dalam menjalani hidup dan senantiasa melimpahkan kasih yang luar biasa.

v Ibu Ernawati, S.ST selaku Pembimbing Akademik serta Ibu Dheny Rohmatika,S.Sit selaku Pembimbing KTI, yang telah meluangkan waktu dan terimakasih untuk bimbingannya selama ini.

v Bapak dan ibu tercinta yang selalu mendoakanku, mendukung, memberi semangat, dan berusaha memberi yang terbaik untukku.

v Kakakku Andreas yang selalu mendoakanku dan memberi semangat selama ini.

v Kekasihku Edi Handoko yang selalu memberiku dukungan dan semangat selama ini.

(8)

viii

CURICULUM VITAE

Nama : Nessy Ratna Kumalawati Tempat/tanggal Lahir : Sragen, 13 Juni 1993

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Sekarjo Rt. 01 Rw. 03 Mantingan, Mantingan, Ngawi

Riwayat Pendidikan :

1. SDN mantingan 2 LULUS TAHUN 2005

2. SMPN 1 Sambungmacan, Sragen LULUS TAHUN 2008 3. SMAN 1 Sambungmacan, Sragen LULUS TAHUN 2011

(9)

ix

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii

CURICULUM VITAE ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1 B. Perumusan Masalah ... 4 C. Tujuan Penelitian ... 4 D. Manfaat Penelitian ... 4 E. Keaslian Penelitian ... 5 F. Sistematika Penulisan ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ... 9

1. Pengetahuan ... 9

2. Kehamilan ... 18

3. Primigravida ... 25

4. Gizi Ibu Hamil ... 26

B. Kerangka Teori... 36

(10)

x BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 38

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 38

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 39

D. Variabel Penelitian ... 40

E. Definisi Operasional ... 40

F. Instrumen Penelitian ... 41

G. Teknik Pengumpulan Data ... 44

H. Metode Pengumpulan dan Analisis Data ... 45

I. Etika Penelitian ... 48

J. Jadwal Penelitian ... 49

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Hasil Penelitian... 50

B. Hasil Penelitian ... 50 C. Pembahasan ... 52 D. Keterbatasan ... 54 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 55 B. Saran ... 56 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(11)

xi

Tabel 3.1 Definisi Operasional ... 40

Tabel 3.2 Kuesioner Penelitian ... 42

Tabel 4.1 Mean dan Standar Deviasi ... 51

(12)

xii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori ... 36 Gambar 2.2 Kerangka Konsep ... 37

(13)

xiii

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan

Lampiran 4. Surat Permohonan Ijin Uji Validitas Dan Reliabilitas Lampiran 5. Surat Balasan Ijin Uji Validitas Dan Reliabilitas Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Penggunaan Lahan Lampiran 7. Surat Balasan Ijin Penggunaan Lahan Lampiran 8. Surat Permohonan Ijin Responden Lampiran 9. Surat Persetujuan Responden Lampiran 10. Kuesioner Penelitian

Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 12. Data Tabulasi Uji Validitas Dan Reliabilitas Lampiran 13. Table Nilai r Product Moment

Lampiran 14. Data Hasil Uji Validitas Lampiran 15. Data Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 16. Data Tabulasi Hasil Penelitian Lampiran 17. Perhitungan Manual

(14)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (AKI) menurut target Millenium Development Goals (MDG’s) tahun 2015 yaitu 102/100.000 kelahiran hidup, untuk itu diperlukan upaya yang maksimal dalam pencapaian target tersebut. Menurut hasil survei Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2007, AKI di Indonesia masih berada pada angka 228/100.000 kelahiran hidup. Kejadian kematian Ibu bersalin sebesar 49,5%, hamil 26.0%, nifas 24% (DepKes RI, 2011). Sedangkan menurut hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) 2012 bahwa Angka Kematian Ibu di Indonesia mencapai 359 meninggal dunia per 100.000 ibu hamil/melahirkan (SDKI, 2012).

Penyebab terjadinya Angka Kematian Ibu (AKI) terbesar di Indonesia adalah perdarahan, infeksi dan eklamsia. Faktor lain penyebab kematian ibu adalah “4 Terlalu”, yaitu terlalumuda, terlalu tua, terlalu banyak anak, terlalu sering hamil dan beberapa faktor fisiologis yang secara langsung dapat menambah angka tersebut (Saifuddin, 2006). Masa kehamilan merupakan masa yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia dan masa depan, karena tumbuh kembang anak sangat ditentukan kondisinya dimasa janin dalam kandungan salah satu faktor yang

(15)

mempengaruhi kesehatan ibu adalah keadaan nutrisi ibu selama kehamilan (Depkes, 2007).

Persiapan yang dilakukan oleh calon ibu yang sedang hamil adalah mempersiapkan pola makan yang baik sejak sebelum hamil dan berada dalam status gizi yang optimal. Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan zat lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan energi dan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu. Sehingga kekurangan zat gizi selama kehamilan dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna (Sibagariang, 2010).

Status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Bila status gizi normal pada masa sebelum dan sesudah hamil kemungkinan besar akan melahirkan bayi sehat, cukup bulan dengan BB normal. Sebaliknya jika selama kehamilan mengalami kekurangan gizi, akibatnya mereka mempunyai risiko yang lebih besar yaitu proses pertumbuhan janin terhambat, abortus, bayi lahir mati, bayi lahir dengan BBLR (Agria dkk. 2012). Tujuan penatalaksanaan gizi pada wanita hamil adalah untuk mencapai status gizi ibu yang optimal, sehingga ibu menjalani kehamilan yang aman, melahirkan bayi dengan potensi fisik dan mental yang baik (Kristiyanasari, 2010).

Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan gizi selama hamil sangat penting untuk diperhatikan. Pengetahuan yang dimiliki oleh seorang

(16)

3

ibu akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan dan juga akan berpengaruh pada perilakunya. Ibu dengan pengetahuan gizi yang baik, kemungkinan akan memberikan gizi yang cukup bagi bayinya (Krsitiyanasari, 2010).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan di BPS Suminten Mantingan – Ngawi pada buku registrasi ibu hamil tahun 2013 bulan Juni – September 2013 sebanyak 208 ibu hamil dengan dengan rata – rata kunjungan perbulan 52 ibu hamil, rata-rata kunjungan ibu hamil primigravida sebanyak 35 ibu hamil perbulan. Dari hasil wawancara dari 10 ibu hamil primigravida tentang kebutuhan gizi selama kehamilan, sebanyak 3 ibu hamil (30%) mengetahui kebutuhan nutrisi selama kehamilan dan sebanyak 7 ibu hamil (70%) kurang mengetahui kebutuhan nutrisi selama kehamilan.

Berdasarkan latar belakang diatas, bahwa nutrisi ibu hamil sangat dibutuhkan untuk ibu dan janin didalam kandungan, agar janin yang dikandungnya baik dan kesehatan ibu saat melahirkan terjamin. Maka, penulis tertarik melakukan penelitian mengenai “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida tentang Kebutuhan Gizi Selama Kehamilan di BPS Suminten Mantingan-Ngawi tahun 2014”.

(17)

B. Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang diatas, dapat dirumuskanmasalah penelitian sebagai berikut “Bagaimana Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Kebutuhan Gizi Selama Kehamilan di BPS Suminten Mantingan Ngawi Tahun 2014?”

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Kebutuhan Gizi Selama Kehamilan di BPS Suminten Mantingan Ngawi Tahun 2014.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang kebutuhan gizi selama kehamilan pada kategori baik. b. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida

tentang kebutuhan gizi selama kehamilan pada kategori cukup. c. Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida

tentang kebutuhan gizi selama kehamilan pada kategori kurang. D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah perkembangan ilmu pengetahuan tentang kebutuhan gizi pada ibu hamil.

(18)

5

2. Bagi Peneliti

Mengaplikasikan ilmu yang diperoleh dari perkuliahan dan menambah wawasan serta pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian mengenai tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang kebutuhan gizi selama kehamilan.

3. Bagi Institusi

a. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai sarana kepustakaan serta menambah informasi mahasiswa dalam melaksanakan pembelajaran dan dapat dikembangkan untuk penelitian selanjutnya khususnya tentang kebutuhan gizi selama kehamilan.

b. Bagi BPS

Untuk masukan bagi fasilitas pelayanan dalam meningkatkan pelayanan kebidanan pada ibu hamil primigravida tentang gizi ibu hamil.

E. Keaslian Penelitian

Dari penelusuran pustaka peneliti menemukan penelitian yang serupa dengan penelitian yang dilakukan :

1. Kurniati (2012), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kebutuhan Nutrisi Selama Kehamilan di BPM Haryanti Annas Singosari Mojosongo Boyolali”. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, jumlah responden 52 responden, instrumen penelitian dengan

(19)

menggunakan kuesioner, analisis data menggunakan univariat, teknik pengambilan sampel dengan teknik accidental sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan nutrisi selama kehamilan di BPM Haryanti-Annas Mojosongo Boyolali dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 5 responden (9,6%), pengetahuan cukup sebanyak 37 responden (71,2%) dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 10 responden (19,2%).

2. Rosyidah (2013), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I Tentang Nutrisi Selama Kehamilan di BPS Mitra Ibu Sragen”. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif, jumlah responden 30 ibu hamil, instrumen penelitian dengan menggunakan kuesioner, analisis data menggunakan univariat, teknik pengambilan sampel dengan teknik total sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan nutrisi selama kehamilan di BPS Mitra Ibu Sragen dapat dikategorikan pengetahuan baik sebanyak 7 responden (23,4%), pengetahuan cukup sebanyak 19 responden (63,3%) dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 4 responden (13,3%).

Persamaan penelitian diatas dengan penelitian yang dilakukan yaitu pada jenis penelitian, instrumen penelitian, analisis data, dan teknik pengambilan sampel. Sedangkan perbedaanya terletak pada lokasi dan waktu penelitian, jumlah sampel dan hasil penelitian.

(20)

7

F. Sistematika Penulisan

Penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 bab, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Merupakan gambaran tentang isi karya tulis secara keseluruhan, terdiri dari latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian, sistematika penelitian sehingga pembaca dapat memperoleh informasi secara ringkas dari Karya Tulis Ilmiah ini.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini menjelaskan teori – teori dari maslah yang diteliti, kerangka teori, kerangka konsep.

BAB III METODE PENELITIAN

Dalam bab ini dibahas tentang rancangan dan jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sample dan teknik pengambilan sample, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional, metode pengolahan dan analisis data, etika penelitian, jadwal penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini dibahas tentang gambaran umum lokasi penelitian, hasil penelitian tentang tingkat pengetahuan, pembahasan dan keterbatasan dalam penelitian.

(21)

BAB V PENUTUP

Dalam bab terakhir ini berisi kesimpulan dari penelitian dan saran. Kesimpulan merupakan jawaban dari tujuan dan merupakan inti dari pembahasan penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang kebutuhan gizi selama kehamilan. Sedangkan saran adalah alternative pemecahan masalah dan tanggapan dari kesimpulan.

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(22)

9 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori 1. Pengetahuan a. Definisi

Pengetahuan (Knowledge) adalah hasil dari tahu manusia, yang sekadar menjawab pertanyaan “what”, misalnya apa air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2012).

Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap obyek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung, telinga, dan sebagainya) (Notoatmodjo, 2010).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), ada 6 tingkat pengetahuan yang dicapai dalam domain kognitif yaitu :

1) Tahu (Know):

Tahu hanya diartikan hanya sebagai recall (memanggil) memori yang telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Untuk mengetahui atau mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat menggunakan pertanyaan – pertanyaan.

2) Memahami (comprehension):

Memahami suatu obyek bukan sekedar tahu terhadap objek tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut

(23)

harus dapat menginterpretasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut.

3) Aplikasi (application):

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui tersebut pada situasi yang lain.

4) Analisis (analysis):

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan atau memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen–komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau obyek yang diketahui. Indikasi bahwa kemampuan seseorang itu sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila orang tersebut telah dapat membedakan, atau memisahkan, mengelompokkan, membuat diagram (bagan) terhadap pengetahuan atas obyek tersebut.

5) Sintesis (synthesis):

Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari komponen – komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyususn formulasi baru dari dari fomulasi – formulasi yang telah ada.

(24)

11

6) Evaluasi (evaluation):

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu obyek tertentu. Penilaian ini dengan sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau norma–norma yang berlaku dimasyarakat.

c. Cara Memperoleh Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2012), cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dikelompokkan menjadi dua yaitu :

1) Cara Memperoleh Kebenaran Non Ilmiah terdiri dari : a) Cara Coba Salah (Trial and Error)

Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan. Cara ini dilakukan dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam memecahkan masalah, apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah dapat terpecahkan.

b) Secara Kebetulan

Penemuan secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan.

c) Cara Kekuasaan atau Otoritas

Kebiasaan bukan hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja, melainkan juga terjadi pada masyarakat modern. Kebiasaan ini seolah–olah diterima dari

(25)

sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak. Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin–pemimpin masyarakat baik formal maupun informal, para pemuka agama, pemegang pemerintahan dan sebagainya. Dengan kata lain, pengetahuan tersebut diperoleh dari pemegang otoritas, yakni orang yang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau ilmuan.

d) Berdasarkan Pengalam Pribadi

Pengalaman merupakan sumber pengetahuan, atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadi dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang dieroleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu.

e) Cara Akal Sehat (Common Sense)

Akal sehat atau common sense kadan–kadang dapat menemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiah dan hukuman (reward and punishment) merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.

(26)

13

f) Kebenaran Melalui Wahyu

Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus diterima oleh pengikut agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan manusia.

g) Kebenaran Secara Intuitif

Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berfikir.

h) Melalui Jalan Pikir

Manusia mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuannya. Cara melahirkan pemikiran ada dua cara yaitu deduksi dan induksi yang diperoleh secara tidak langsung melalui pertanyaan – pertanyaan. Proses pembuatan kesimpulan melalui pernyataan-pernyataan khusus kepada yang umum disebut induksi . Sedangkan deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan–pernyataan umum kepada yang khusus.

(27)

i) Induksi

Pembuatan kesimpulan berdasarkan pengalaman– pengalaman empiris yang ditangkap oleh indra. Kemudian disimpulkan ke dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk memahami suatu gejala.

j) Deduksi

Dalam proses berfikir deduksi berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua peristiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu. 2) Cara Ilmiah dalam Memperoleh Pengetahuan

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan lebih sistematis, logis, dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau lebih populer disebut metodologi penelitian (research methodology). Bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi langsung, dan membuat pencatatan–pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan obyek yang diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok yakni :

a) Segala sesuatu yang positif, yakni gejala tertentu yang muncul pada saat dilakukan pengamatan.

b) Segala sesuatu yang negatif, yakti gejala tertentu yang tidak muncul pada saat dilakukan pengamatan.

(28)

15

c) Gejal –gejala yang muncul secar bervariasi, yaitu gejala– gejala yang berubah–ubah pada kondisi–kondisi tertentu. Berdasarkan hasil pencatatan ini kemudian ditetapkan ciri–ciri atau unsu –unsur yang pasti ada pada sesuatu gejala.

d. Faktor – faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut Health (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu :

1) Pendidikan

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seseorang makin mudah seseorang tersebut menerima informasi. Dengan pendidikan tinggi seseorang akan cenderung untuk mendapatkan informasi, baik dari orang lain maupun dari media masa. Semakin banyak informasi yang masuk semakin banyak pula pengetahuan yang didapat tentang kesehatan.

Pengetahuan sangat erat kaitanya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Namun perlu ditekankan bahwa sseorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak berpendidikan rendah pula. Peningkatan

(29)

pengetahuan tidak mutlak di peroleh dari pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh dari pendidikan non formal.

Pengetahuan seseorang tentang sesuatu obyek juga mengandung dua aspek yaitu aspek positif dan negatif. Kedua aspek inilah yang akhirnya menetukan sikap seseorang tentang obyek tertentu. Semakin banyak aspek positif dari obyek yang diketahui, akan menumbuhkan sikap makin positif terhadap obyek tersebut.

2) Media massa / informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media massa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain–lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayaan orang.

Dalam menyampaikan informasisebagai tugas pokoknya, media massa membawa pula pesan – pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang.

3) Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Status ekonomi seseorang juga menentukan tersedianya suatu fasilitas

(30)

17

yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status social ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang. 4) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena ada atau tidaknya interaksi imbal balik yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

5) Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi pada masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan ketrampilan profesional serta dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.

(31)

6) Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu usia madya akan lebih banyak menggunakan waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal.

e. Cara mendiskripsikan tingkat pengetahuan

Menurut Riwidikdo (2013), untuk mengetahui tingkat pengetahuan seseorang dapat dikategorikan menjadi 3 kategori yaitu baik, cukup, kurang dengan menggunakan parameter :

1) Baik, bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD 2) Cukup, bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

3) Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD 2. Kehamilan

a. Pengertian kehamilan

Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau

(32)

19

10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional (Prawirohardjo, 2010).

b. Tanda – tanda kehamilan

Menurut Sulistyawati (2009), tanda – tanda kehamilaan dibagi menjadi 3 yaitu :

1) Dugaan hamil

a) Amenore/tidak mengalami menstruasi sesuai siklus (terlambat haid).

b) Nausea, anoreksia, emesis, dan hipersalivasi. c) Pusing

d) Miksing/sering buang air kecil e) Obstipasi

f) Hiperpigmentasi: strie, cloasma, linea nigra. g) Varises

h) Payudara menegang i) Perubahan perasaan j) BB bertambah

2) Tanda tidak pasti kehamilan a) Rahim membesar b) Tanda hegar

c) Tanda Chardwick, yaitu warna kebiruan pada serviks, vagina, dan vulva.

(33)

d) Tanda Piskacek, yaitu pembesaran uterus ke salah satu arah sehingga menonjol jelas ke arah pembesaran tersebut. e) Braxton Hicks

Bila uterus dirangsang (distimulasi dengan diraba) akan mudah berkontraksi.

f) Basal Metabolism Rate (BMR) meningkat g) Ballotement positif

Jika dilakukan pemeriksaan palpasidiperut ibu dengan caramenggoyang – goyangkan di salah satu sisi, maka akan terasa “pantulan” di sisi yang lain.

3) Tanda pasti kehamilan

a) Terdengar denyut jantungjanin (DJJ) b) Tarasa gerakan janin

c) Pada pemeriksaan USG terlihat adanya kantong kehamilan, ada gambaran embrio

d) Pada pemeriksaan rontgen terlihat adanya rangka janin. c. Pembagian kehamilan

Menurut Mochtar (2011), kehamilan dibagi atas 3 triwulan (trimester) yaitu :

1) Trimester I (antara 0-12 minggu) 2) Trimester II (antara 12-28 minggu) 3) Trimester III (antara 28-40 minggu)

(34)

21

d. Kebutuhan ibu hamil

Menurut Sulistyawati (2009), kebutuhan ibu hamil dibagi menjadi 2:

1) Kebutuhan Fisik a) Diet makanan

Kebutuhan makanan pada ibu hamil harus dipenuhi. Kekurangan nutrisi dapat menyebabkan anemia, abortus, IUGR, inersia uteri, perdarahan pasca persalinan. Hal penting yang harus diperhatikan adalah cara mengatur menu dan pengolahan menu dengan berpedoman pada Pedoman Umum Gizi Seimbang.

b) Kebutuhan energi

Tambahan energi bagi ibu hamil bertujuan untuk memasok kebutuhan ibu dalam memenuhi kebutuhan janin. c) Obat-obatan

Pemberian obat-obatan pada ibu hamil sebaiknya dihindari atau dengan kondisi yang benar-benar terindikasi maka obat-obatan boleh diberikan.

d) Lingkungan yang bersih

Lingkungan bersih merupakan pendukung untuk keberlangsungan kehamilan yang sehat dan aman. Lingkungan yang bersih disini termasuk bebas dari populasi udara seperti asap rokok.

(35)

e) Senam hamil

Kegunaan senam hamil adalah melancarkan sirkulasi darah, nafsu makan bertambah,pencernaan menjadi lebih baik, dan tidur menjadi lebih nyenyak.

f) Pakaian

Pemakaian pakaian yang kurang tepat akan mengakibatkan beberapa ketidaknyamanan yang akan mengganggu fisik dan psikologis ibu. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pakaian ibu hamil adalah memenuhi kriteria berikut ini :

(1) Pakaian harus longgar, bersih, dan tidak ada ikatan yang ketat pada daerah perut.

(2) Bahan pakaian usahakan yang mudah menyerap keringat.

(3) Memakai bra yang menyokong payudara. (4) Memakai sepatu dengan hak yang rendah. (5) Pakaian dalam yang selalu bersih.

g) Istirahat dan Relaksasi

Dengan adanya perubahan fisik pada ibu hamil, salah satunya beban berat pada perut sehingga terjadi perubahan sikap tubuh, tidak jarang ibu akan mengalami kelelahan, oleh karena itu istirahat dan tidur sangat penting untuk ibu hamil.

(36)

23

h) Kebersihan tubuh

Kebersihan tubuh ibu hamil perlu diperhatikan karena dengan perubahan sistem metabolisme mengakibatkan peningkatan pengeluaran keringat. Keringat yang menempel di kulit meningkatkan kelembaban kulit dan memungkinkan menjadi tempat berkembangnya mikroorganisme. Bagian tubuh yang sangat membutuhkan perawatan kebersihan adalah daerah vital, karena saat hamil terjadi pengeluaran sekret vagina yang berlebihan.

i) Perawatan payudara

Payudara merupakan aset yang sangat penting sebagai persiapan menyambut kelahiran bayi dalam proses menyusui sehingga perlu dilakukan perawatan payudara. j) Eliminasi

Keluhan yang sering muncul pada ibu hamil berkaitan dengan eliminasi adalah konstipasi dan sering buang air kemih. Tindakan pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan mengkonsumsi makanan tinggi serat dan banyak minum air putih, terutama ketika lambung dalam keadaan kosong.

(37)

k) Seksual

Hubungan seksual selama kehamilan tidak dilarang selama tidak ada riwayat penyakit sepeti sering abortus dan kelahiran prematur,perdarahan pervaginam, ketuban sudah pecah, dilakukan hati-hati pada minggu terakhir kehamilan. l) Sikap tubuh yang baik (body mechanic)

Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan, tubuh akan mengadakan penyesuaian fisik dengan pertambahan ukuran janin. Keluhan yang sering muncul dari perubahan ini adalah rasa pegal di punggung dan kram kaki ketika tidur malam hari. Untuk mencegah dan mengurangi keluhan ini perlu adanya sikap tubuh yang baik.

m) Imunisasi

Imunisasi selama kehamilan sangat penting dilakukan untuk mencegah penyakit yang dapat menyebabkan kematian ibu dan janin. Jenis imunisasi yang diberikan adalah Tetanus Toxoid (TT) yang dapat mencegah penyakit tetanus.

2) Kebutuhan Psikologis

a) Persiapan saudara kandung (Sibling)

Sibling rivalry adalah rasa persaingan di antara saudara kandung akibat kelahiran anak berikutnya. Biasanya terjadi pada anak usia 2-3 tahun.

(38)

25

b) Dukungan keluarga

Ibu sangat membutuhkan dukungan dan ungkapan kasih sayang dari orang-orang terdekatnya, terutama suami. c) Perasaan aman dan nyaman selama kehamilan

Selama kehamilan ibu mengalami ketidaknyamanan fisik dan psikologis. Kondisi psikologis ibu sangat mempengaruhi perkembangan bayi.

d) Persiapan menjadi orang tua

Ini sangat penting disiapkan karena setelah bayi lahir akan banyak perubahan peran yang terjadi, mulai dari ibu, ayah, dan keluarga.

e) Dukungan dari tenaga kesehatan

Tenaga kesehatan khususnya bidan mampu menjalin hubungan baik dengan pasien untuk memberikan penyuluhan mengenai kesehatan dan keluhan pasien.

3. Primigravida

Primigravida adalah seorang wanita hamil yang untuk pertama kali. Kehamilan terjadi apabila ada dua pertemuan dan persenyawaan antara sel telur (ovum) dan mani (spermatozoa) lamanya kehamilan mulai dari ovulasi sampai partus kira-kira 280 hari, lama kehamilan yaitu 280 hari atau 40 minggu kehamilan dibagi 3 trimester (Suparyanto, 2010).

(39)

4. Gizi ibu hamil a. Pengertian gizi

Gizi adalah suatu proses organisme menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat–zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan (Sibagariang, 2010).

Gizi adalah suatu proses penggunaan makanan yang dikonsumsi secara normal oleh suatu organisme melalui proses digesti, absorbsi, transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat–zat yang tidak digunakan untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ–organ, serta menghasilkan energi (Kristiyanasari, 2010).

Gizi ibu hamil adalah peningkatan konsumsi makanan hingga 300 kalori per hari, mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi, minum cukup cairan (menu seimbang) (Saifuddin, 2006).

b. Tujuan diit gizi seimbang bagi ibu hamil

Menurut Kristiyanasari (2010), tujuan diit seimbang pada ibu hamil yaitu :

(40)

27

2) Untuk menunjang proses pertumbuhan berbagai organ ibu hamil yang mendukung proses kehamilan seperti pembesaran uterus dan mamae serta pertumbuhan plasenta.

3) Menjaga kesehatan dan gizi ibu hamil tetap optimal selama kehamilan, persalinan, dan pasca peralinan.

4) Persiapan laktasi untuk meningkatkan produksi ASI.

5) Menghindari cacat bawaan, Intrauterine Growth Restriction (IUGR), Berat Badan Lahir Rendah (BBLR), prematur.

c. Syarat diit gizi seimbang bagi ibu hamil

Menurut Kristiyanasari (2010), syarat diit seimbang bagi ibu hamil yaitu :

1) Cukup kalori, protein, lemak. 2) Cukup vitamin dan mineral.

3) Mudah cerna dan tidak merangsang. 4) Cukup serat dan cairan.

d. Manfaat gizi seimbang bagi ibu hamil

Menurut Sibagariang (2010), manfaat gizi seimbang bagi ibu hamil yaitu :

1) Untuk pertumbuhan janin yang ada dalam kandungan.

2) Untuk mempertahankan kesehatan dan kekuatan badan ibu sendiri.

3) Supaya luka persalinan lekas sembuh pada masa nifas. 4) Guna mengadakan cadangan untuk proses laktasi.

(41)

e. Kebutuhan gizi bagi ibu hamil

Menurut Kristiyanasari (2010), kebutuhan gizi pada ibu hamil terdiri dari :

1) Kebutuhan energi

a) Kebutuhan : 27.000 – 80.000 Kkal atau 100 Kkal/hari. b) Kegunaan : Untuk penambahan darah, perkembangan uterus,

pertumbuhan jaringan mamae, penimbunan lemak, pertumbuhan janin dan pertumbuhan plasenta.

c) Sumber energi bisa didapat dengan mengkonsumsi beras, jagung, gandum, kentang, ubi jalar, ubi kayu, dan sagu. 2) Karbohidrat

a) Kebutuhan : Sekitar 1500 kalori. b) Kegunaan : Sebagai sumber energi.

c) Sumber : Roti gandum, kentang, serelia atau padi – padian yang tidak digiling.

3) Protein dan asam amino

a) Kebutuhan : Sekitar 350 – 450 gram.

b) Kegunaan : Untuk proses pertumbuhan dan perkembangan janin, pembentukan plasenta dan cairan amnion, pertumbuhan jaringan maternal seperti pertumbuhan mamae ibu dan jaringan uterus, dan penambahan volume darah.

(42)

29

c) Sumber: Didapat dari protein hewani dan nabati.

Protein hewani meliputi ikan, unggas, telur, dan kerang. Sedangkan protein nabati meliputi kacang – kacangan, tahu, tempe, oncom.

4) Lemak

a) Kebutuhan : Tidak lebih dari 25% dari seluruh kalori yang dikonsumsi sehari.

b) Kegunaan : Untuk membentuk energi dan perkembangan sistem saraf janin.

c) Sumber : Kacang–kacangan dan hasil olahannya, biji– bijian, ikan laut.

5) Vitamin

Vitamin dibagi menjadi 2, yaitu : a) Vitamin yang larut dalam lemak

(1) Vitamin A

(a) Kebutuhan : 200 mg/hari pada trimester III

(b) Kegunaan : Untuk membantu proses pertumbuhan sel dan jaringan tulang, mata, rambut, kulit dan organ dalam, dan fungsi rahim.

(c) Sumber : Kuning telur, ikan, hati, wortel, labu kuning, bayam, kangkung,dan buah – buahan berwarna kemerah – merahan.

(43)

(2) Vutamin D

(a) Kebutuhan : Sekitar 10 mg/hari

(b) Kegunaan : Membantu absorsi kalsium.

(c) Sumber :Ikan, susu, kuning telur, minyak ikan, mentega dan hati.

(3) Vitamin E

(a) Kebutuhan : 15 mg/(22,5)

(b) Kegunaan : Untuk menjaga pertumbuhan dan perkembangan fetus.

(c) Sumber : Biji–bijian sayur hijau, hati, dan telur. (4) Vitamin K

Fungsinya belum begitu optimal pada masa kehamilan di dalam fetus.

b) Vitamin yang larut dalam air. (1) Vitamin C

(a) Kebutuhan : 70 mg/hari

(b) Kegunaan : Mencegah anemia, pembentukan kolagen interseluler dan proses penyembuhan luka.

(c) Sumber : Buah dan sayur segar, antara lain jeruk, kiwi, pepaya, bayam, kol, brokoli, dan tomat.

(44)

31

(2) Vitamin B6

Vitamin B6 penting untuk metabolisme asam amino. Vitamin B6 dibutuhkan tubuh untuk membantu mengatasi mual dan muntah.

(3) Thiamin

Diperlukan tambahan 0,4 mg/hari. (4) Niasin dan Ribiflavin

Niasin diperlukan selama kehamilan yaitu 2 mg/hari dan 0,3 mg/hari dari riboflavin.

(5) Asam folat

(a) Kebutuhan : Sekitar 400 mg/hari.

(b) Kegunaan : Untuk pencegahan terjadinya defek tubaneural seperti spina bifida dan anensefali yang sangat berbahaya bagi perkembangan selanjutnya, untuk perkembangan tulang, jaringan tisu dan darah, mencegah bayi dari kelainan.

(c) Sumber : Sayuran hijau, jus jeruk, asparagus, brokoli, daging, hati, telur, keju, susu, kacang – kacangan dan sayur – sayuran.

6) Mineral a) Kalsium

(45)

(2) Kegunaan : Pembentukan tulang, pembentukan gigi, pertumbuhan janin, membantu kekuatan kaki serta punggung.

(3) Sumber : Keju, yoghurt, teri, udang kecil, dan kacang -kacangan.

b) Magnesium

Konsentrasi magnesium meningkat selama kehamilan dengan RDA 320 mg dan 50% dari magnesium diserap oleh ibu. Magnesium dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan dari jaringan lunak.

c) Phospor

Kebutuhannya sama dengan wanita yang tidak hamil yaitu 1250 mg/hari untuk wanita yang hamil dibawah 19 tahun dan 700 mg/hari untuk wanita yang lebih dari 19 tahun.

d) Seng

Kebutuhan untuk wanita hamil mencapai 15 mg/hari. Seng berfungsi untuk mengembangkan jaringan tisu, terutama otak dan jenis kelamin

e) Sodium

Selama kehamilan naik 5000-10000 Meq/hari sehubungan dengan peningkatan volume darah maternal.

(46)

33

7) Tablet Fe

(a) Kebutuhan : 45 – 50 mg/hari

(b) Kegunaan : Untuk mencegah anemia, untuk membentuk sel darah merah, untuk mencegah perdarahan saat persalinan,untuk pertumbuhan dan metabolisme.

f. Contoh menu makanan seimbang bagi ibu hamil

Menurut Kritiyanasari (2010), contoh menu seimbang bagi ibu hamil yaitu :

Tabel 2.1 contoh menu makanan seimbang bagi ibu hamil Bahan

Makanan

Porsi Hidangan

Sehari Jenis Hidangan

Nasi 5+1 porsi Makan pagi : Nasi 1,5 porsi (150 gram) dengan

ikan/daging 1 potong sedang (40 gram), tempe 2 potong sedang ( 50 gram), sayur 1 mangkuk dan buah 1 potong sedang.

Sayuran 3 mangkuk

Buah 4 potong

Tempe 3 potong

Daging 3 potong

Susu 2 gelas Makan selingan : Susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang.

Minyak 5 sendok the

Gula 2 sendok makan

Makan siang : Nasi 3 porsi (300 gram), dengan lauk, sayur dan buah sama dengan pagi

Selingan : Susu 1 gelas dan buah 1 potong sedang

(47)

Makan malam : Nasi 2,5 porsi (2500 gram) dengan lauk, sayur dan buah sama dengan pagi/siang

Sumber : Kristiyanasari (2010). g. Status Gizi Ibu Hamil

Menurut Agria dkk. (2011), status gizi ibu sebelum dan selama hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan janin yang sedang dikandung. Cara yang digunakan untuk mengetahui status gizi pada ibu hamil yaitu :

1) Memantau pertambahan BB selama hamil

Pertambahan BB selama hamil sekitar 10 – 12 kg, pada TM I bertambah 1 kg, TM II sekitar 3 kg, dan TM III sekitar 6 kg. pertambahan BB juga sekaligus bertujuan memantau pertumbuhanjanin.

2) Mengukur LILA (Lingkar Lengan Atas)

Untuk mengetahui apakah menderita KEK ( Kekurangan Energi Kronis).

3) Mengukur Kadar Hb (Hemoglobin)

Untuk mengetahui kondisi ibu apakah menderita anemia gizi.

(48)

35

h. Dampak Gizi Kurang Pada Ibu hamil

Menurut Kristiyanasari (2010), bila ibu hamil mengalami kekurangan gizi selama hamil, akan menimbulkan masalah, baik pada ibu maupun janin, yaitu :

1) Terhadap Ibu

Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu antara lain: Anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal, dan terkena penyakit infeksi.

2) Terhadap Persalinan

Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (prematur), perdarahan setelah persalinan, serta persalinan dengan operasi cenderung meningkat.

3) Terhadap Janin

Kekurangan gizi pada ibu hamildapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat bawaan, anemia pada bayi, asfiksia intra partum (mati dalam kandungan), lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR).

(49)

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Modifikasi Notoatmodjo (2012), Sulistyowati (2009), Kristiyanasari (2010)

Tingkat Pengetahuan yang dicapai dalam domain kognitif : 1. Tahu (Know) 2. Memahami (Comprehension) 3. Aplikasi (Application) 4. Analisis (Analysis) 5. Sintesis (Synthesis) 6. Evaluasi (Evaluation) Pengetahuan 1. Definisi Pengetahuan 2. Tingkat Pengetahuan 3. Cara Memperoleh Pengetahuan 4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pengetahuan Kehamilan 1. Pengertian Kehamilan 2. Tanda-tanda Kehamilan 3. Pembagian Kehamilan 4. Kebutuhan Ibu Hamil

Gizi Ibu Hamil 1. Pengertian Gizi pada

Ibu Hamil

2. Tujuan Diit Gizi Seimbang Pada Ibu Hamil

3. Syarat Diit Seimbang Bagi Ibu Hamil

4. Manfaat Gizi Pada Ibu Hamil

5. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil

6. Contoh Makanan Seimbang bagi Ibu Hamil

7. Status Gizi Ibu Hamil 8. Dampak Gizi Kurang

(50)

37

C. Kerangka Konsep

Keterangan :

: Variabel yang diteliti : Variabel yang tidak diteliti

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Kebutuhan Gizi Selama Kehamilan

Baik

Cukup

Kurang

Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahun :

1. Pendidikan

2. Media massa/informasi 3. Sosial budaya dan ekonomi 4. Lingkungan

(51)

38 A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Deskriptif adalah penelitian yang dilakukan terhadap sekelompok obyek yang bertujuan untuk melihat gambaran fenomena (termasuk kesehatan) yang terjadi di dalam suatu populasi tertentu. Kuantitatif adalah data yang berbentuk angka, atau data kualitatif yang diangkakan (scoring) (Sugiyono,2010). Penelitian deskriptif kuantitatif adalah penelitian yang bertujuan menggambarkan suatu fenomena yang berbentuk angka-angka (Hidayat, 2010).

Penelitian ini menggambarkan pengetahuan ibu hamil primigravida tentang kebutuhan gizi selama kehamilan.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian adalah tempat atau lokasi yang akan dilakukan penelitian (Notoatmodjo, 2012). Penelitian ini dilakukan di BPS Suminten Mantingan Ngawi.

Waktu penelitian adalah rentang waktu yang digunakan untuk melaksanakan penelitian (Notoatmodjo, 2010). Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 20 Maret 2014 – 20 April 2014.

(52)

39

C. Populasi, Sample dan Teknik Pengambilan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau objek yang diteliti (Notoatmodjo, 2012). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu hamil primigravida yang berkunjung di BPS Suminten Mantingan Ngawi pada bulan Maret 2014 yaitu 35 orang.

2. Sampel

Sampel adalah objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2012). Menurut Arikunto (2010), jika populasi kurang dari 100 lebih baik diambil semua, tetapi jika populasi lebih dari 100 dapat diambil 10% - 15% atau 20% - 25% atau lebih. Karena jumlah populasi dalam penelitian ini sebanyak 35 ibu hamil primigravida, maka peneliti mengambil sampel sebanyak jumlah populasi ibu hamil primigravida yaitu sebanyak 35 ibu hamil.

3. Teknik Sampling

Teknik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sample akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2010). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah total sampling. Menurut Sugiyono (2010), teknik total sampling yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Kriteria yang diambil adalah semua ibu hamil primigravida yang datng di BPS Suminten Mantingan Ngawi sebanyak 35 orang.

(53)

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2012). Dalam penelitian hanya menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan ibu hamil primigravida tentang kebutuhan gizi selama kehamilan.

E. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang dimaksud atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan (Notoatmodjo, 2012).

Tabel 3.2 Definisi Operasional

Nama Variabel Pengertian Indikator Skala ukur Alat Ukur Tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang kebutuhan gizi selama kehamilan Kemampuan ibu hamil yang hamil untuk pertama kali dalam menjawab kuesioner tentang gizi selama kehamilan

Baik : Bila nilai responden yang di peroleh (χ) > mean + 1 SD

Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD ≤ χ ≤ mean + 1 SD

Kurang : Bila nilai responden yang di peoleh (χ) < mean – 1 SD

( Riwidikdo, 2012 )

(54)

41

F. Instrumen Penelitian

Alat yang dipergunakan dalam pengumpulan data penelitian ini adalah kuesioner yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang diketahuinya (Hidayat, 2010).

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang kebutuhan gizi selama kehamilan, dalam penelitian ini kuesioner yang digunakan adalah kuesioner tertutup yaitu pertanyaan yang membatasi atau menutup pilihan-pilihan yang tersedia bagi responden, jawaban sudah disediakan sehingga responden tinggal memilih (Arikunto, 2010).

Kuesioner diambil dari sejumlah teori tentang nutrisi pada ibu hamil. Kuesioner ini menggunakan alternatif jawaban “benar” atau “salah”. Dalam kuesioner terdapat pernyataan (+)/favourable dan pernyataan (-)/unfavourable kriteria untuk pernyataan positif/favourable dan kriteria untuk pernyataan negatif/unfavourable. Dimana pernyataan dengan kriteria positif skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 bila jawaban salah. Sedangkan untuk pernyataan negatif skor 0 untuk jawaban benar dan skor 1 untuk jawaban salah. Kuesioner diisi dengan memberikan tanda centang (√) pada lembar yang telah disediakan.

(55)

Tabel 3.1. Kuesioner Penelitian

Variabel Sub variabel Pernyataan Jumlah

Soal Favourable Unfavourable Pengetahuan Ibu hamil primigravida tentang Kebutuhan Gizi Selama Kehamilan 1. Pengertian Gizi ibu hamil 2. Pengertian hamil 3. Kebutuhan gizi ibu hami 1, 2*, 3, 4, 6 8, 9, 10, 11, 12, 14 15, 17, 21, 23, 24*, 25, 26, 27, 29, 30 5, 7 13 16, 18, 19, 20, 22, 28 7 7 16 Jumlah 21 9 30 *Tidak valid

Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu harus dilakukan uji validitas reliabilitas dengan karakteristik yang sejenis diluar lokasi penelitian. Menurut Sugiyono (2012), beberapa ahli menggunakan 30 orang sebagai sampel dalam uji coba instrumen.

Uji coba instrumen penelitian ini dilakukan di BPS Yunita Dini Arsari pada bulan Februari 2014 terhadap 35 ibu hamil primigravida dengan jumlah 30 pernyataan didapatkan 28 pernyataan valid dan 2 pernyataan tidak valid yaitu no.2 dan no.24, dikarenakan nilai product moment < r tabel (0,334) dengan nilai korelasi sebesar 0,308 dan 0,299, sehingga dengan adanya soal yang tidak valid tersebut maka peneliti menghilangkan 2 soal tersebut karena pada sub variabel sudah ada pernyataan yang mewakilinya. Sehingga soal yang digunakan sejumlah 28 soal yang dinyatakan valid.

(56)

43

1. Uji Validitas

Validitas adalah ukuran yang menunjukkan sejauh mana instrumen pengukur mampu mengukur apa yang ingin diukur. Untuk dikatakan valid, test harus mengukur sesuatu dan melakukannya dengan cermat (Riwidikdo, 2013).

Untuk melakukan uji validitas, metode yang dapat digunakan adalah dengan mengukur korelasi antara butir-butir pernyataan dengan skor pernyataan secara keseluruhan. Perhitungan ini dapat dilakukan dengan rumus korelasi pearson product moment. Instrumen dikatakan valid atau sahih jika rhitung >rtabel dengan nilai signifikan (p) < 0,05

(Riwidikdo, 2013).

Rumus pearson product moment :

r = ேǤσ ௑Ǥ௒ିσ ௑Ǥσ ௒

ඥሼே σ ௑మିሺσ ௑ሻሽሼே σ ௒ିሺσ ௒ሻ Keterangan :

N : Jumlah responden

r : Koefisien korelasi product moment X : Skor pertanyaan

Y : Skor total

XY : Skor pertanyaan dikalikan skor total 2. Uji Reliabilitas

Reabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan

(57)

bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2010). Untuk menguji reliabilitas instrumen digunakan rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut :

r11=ቂ௞ିଵ௞ ቃ ൤ͳ െσ ఙ௕

మ ఙమ ൨ Keterangan :

r11 : Reliabilitas Instrumen

k : Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal σ ߪܾଶ : Jumlah varian butir

ߪଶݐ : varian total

Soal dikatakan reliabel bila nilai r hitung > r kriteria (0,70) (Riwidikdo, 2010).

Dari hasil uji reliabilitas yang telah peneliti lakukan dengan menggunakan pernyataan sebanyak 28 soal, didapatkan nilai alpha 0,877 > 0,7. Sehingga kuesioner ini dapat dikatakan reliabel untuk dijadikan sebagai instrumen penelitian.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan cara untuk mengumpulkan data yang akan dilakukan dalam penelitian (Hidayat, 2010). Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pernyataan persetujuan (inform concent) dan membagikan kuesioner pada sampel di BPS Suminten Mantingan Ngawi yang diperolah terdiri dari :

(58)

45

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh langsung dilapangan oleh orang yang melakukan penelitian (Hidayat, 2010). Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner tentang kebutuhan gizi pada ibu hamil primigravida di BPS Suminten Mantingan Ngawi.

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang tidak berasal langsung dari respoden (Hidayat, 2010). Data sekunder dalam penelitian ini didapatkan dari data rekam medik di BPS Suminten Mantingan Ngawi yang berupa data jumlah ibu hamil yang berkunjung di BPS Suminten Mantingan Ngawi pada bulan Juni-September 2013 yang berjumlah 208 ibu hamil, sedangkan pada bulan Maret 2014 berjumlah 35 ibu hamil.

H. Metode Pengolahan dan Analisis Data 1. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data menurut Notoatmodjo (2012), adalah :

a) Editing

Hasil wawancara, angket atau pengamatan dari lapangan harus dilakukan penyuntingan (editing) terlebih dahulu. Secara umum editing adalah kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan isian formulir atau kuesioner. Apabila ada jawaban-jawaban yang belum

(59)

lengkap, kalau memungkinkan perlu dilakukan pengambilan data ulang untuk melengkapi jawaban-jawaban tersebut.

b) Coding

Setelah semua kuesioner diedit atau disunting, selanjutnya dilakukan peng”kodean” atau “coding”, yakni mengubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data angka atau bilangan.

c) Memasukkan Data (Data Entry) atau Processing

Jawaban-jawaban dari masing-masing responden yang dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukkan kedalam program atau “software” komputer. Software komputer ini bermacam-macam, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangannya. Salah satu paket program yang paling sering digunakan untuk “entri data” penelitian adalah paket program SPSS for Window.

d) Pembersihan Data (Cleaning)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan-kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian dilakukan pembetulan atau koreksi.

2. Analisis Data

Menurut Notoatmodjo (2012), ada 3 jenis analisis data yaitu univariate, bevariate dan multivariate. Analisis data dalam penelitian ini manggunakan analisis univariate, yaitu pengolahan hasil data yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik setiap

(60)

47

variabel penelitian. Dalam penelitian ini menggunakan analisis univariate yang mendeskripsikan pengetahuan responden tentang tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida di BPS Suminten Mantingan Ngawi.

Menurut Riwidikdo (2013), untuk mendeskripsikan tingkat pengetahuan, maka digunakan perhitungan sebagai berikut :

a. Baik, bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD b. Cukup, bila nilai mean – 1 SD ≤ x ≤ mean + 1 SD

c. Kurang, bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

Menurut Riwidikdo (2010), untuk mencari rata-rata (mean) diperoleh dengan rumus :

χ = σ ஽೔೙೔ǣభ ௡

χi :Nilai dari data

n : Jumlah data

Menurut Riwidikdo (2010), untuk mencari SD (standar deviasi) yaitu dengan rumus : SD = ඨσ ఞ೔ష మ ൫ഖ೔൯మ ೙ ௡ିଵ Keterangan : SD : Standart Deviation Χi : Nilai responden n : Jumlah responden

Sedangkan rumus prosentase untuk jumlah ibu haml berdasarkan tingkat pengetahuannya (Riwidikdo, 2010) adalah sebagai berikut :

(61)

Skor Prosentase = ୨୳୫୪ୟ୦୧ୠ୳୫ୣ୬୳୰୳୲୲୧୬୥୩ୟ୲୮ୣ୬୥ୣ୲ୟ୦୳ୟ୬

୨୳୫୪ୟ୦୰ୣୱ୮୭୬ୢୣ୬ x 100%

I. Etika Penelitian

Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian dengan memperhatikan masalah etika penelitian. Etika penelitian menurut Hidayat (2010), meliputi :

1. Informed Concent (lembar persetujuan menjadi responden)

Lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian, peneliti menjelaskan maksud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta manfaat penelitian yang dilakukan. Setelah diberikan penjelasan, lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya dan penelitian terhadap subyek tersebut tidak dapat dilakukan.

2. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan subyek penelitian, peneliti tidak mencantumkan nama pada lembar pengumpulan data, cukup dengan inisial dan memberi nomor atau kode pada masing-masing lembar tersebut.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh dari subyek penelitian dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.

(62)

49

J. Jadwal Penelitian

Menurut Notoatmodjo (2012), dalam bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai penyusunan proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta waktu berlangsungnyatiap kegiatan tersebut. Dalam penelitian ini jadwal terlampir.

(63)

50 A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini di BPS Suminten Mantingan yang terletak di Desa Mantingan Kabupaten Ngawi berada di desa yang masyarakatnya sudah mulai memahami tentang pentingnya kesehatan. BPS Suminten dipimpin oleh seorang Bidan yaitu Ibu Suminten dan 1 bidan yang membantu. Sarana dan prasarana yang ada di BPS Suminten Mantingan antara lain ruang periksa, ruang bersalin dengan 1 tempat tidur , 2 ruang nifas dan 1 ruang tunggu.

Pelayanan yang diberikan di BPS Suminten antara lain meliputi pemeriksaan ibu hamil (ANC), Pelayanan Keluarga Berencana, Pelayanan Imunisasi, dan Pemeriksaan Balita Sakit buka setiap hari pukul 06.00 – 21.00 WIB, pelayanan ibu bersalin buka selama 24 jam sedangkan imunisasi diadakan setiap hari Rabu pukul 12.00 WIB.

B. Hasil Penelitian

Setelah dilakukan analisis data terhadap tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang kebutuhan gizi selama kehamilan didapatkan mean 19,2 dan standar deviasi 6,29 dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

(64)

51

Tabel 4.1 Mean dan Standar Deviasi

Variabel Mean Standar Deviasi

Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Kebutuhan Gizi Selama Kehamilan Di BPS Suminten Mantingan Ngawi Tahun 2014

19,2 6,29

Sumber : Data Primer

Menggunakan SPSS for Windowsversi 16

Dari data yang diperoleh kemudian disajikan dalam tabel kuantitas responden berdasarkan 3 kategori yaitu baik, cukup, dan kurang yang disajikan dalam tabel berikut ini :

Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan No Tingkat Pengetahuan Jumlah Responden Prosentase (%)

1 Baik 9 25,7

2 Cukup 19 54,3

3 Kurang 7 20,0

Jumlah 35 100

Sumber : Data Primer

Menggunakan SPSS for Windowsversi 16

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat dikategorikan tingkat pengetahuan baik sebanyak 9 responden (25,7%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 19 responden (54,3%) dan tingkat pengetahuan rendah sebanyak 7 responden (20,0%). Jadi tingkat pengetahuan ibu hamil primigravida tentang kebutuhan gizi selama kehamilan di BPS Suminten Mantingan Ngawi mayoritas pada tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 19 responden (54,3%).

(65)

C. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian terhadap 35 responden menunjukkan bahwa Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang kebutuhan Gizi Selama Kehamilan di BPS Suminten Mantingan Ngawi pada kategori baik sebanyak 9 responden (25,7%), kategori cukup sebanyak 19 responden (54,3%), dan kategori kurang sebanyak 7 responden (20,0%).

Pengetahuan (Knowledge) adalah hasil dari tahu manusia, yang sekadar menjawab pertanyaan “what”, misalnya apa air, apa manusia, apa alam, dan sebagainya (Notoatmodjo, 2012). Menurut Health (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang yaitu pendidikan, media massa/informasi, sosial budaya dan ekonomi, lingkungan, pengalaman, usia.

Pengetahuan ibu hamil tentang kebutuhan gizi selama kehamilan sangat penting untuk diperhatikan. Asupan yang dikonsumsi oleh ibu hamil harus memenuhi standar gizi, agar tumbuh kembang janin baik dan kesehatan ibu terjamin (Miyata dan Proverawati, 2010).

Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi, karena itu kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat selama kehamilan. Peningkatan zat gizi tersebut diperlukan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin, pertambahan besarnya organ kandungan, perubahan komposisi dan metabolisme tubuh ibu, sehingga kekurangan zat gizi tertentu yang diperlukan saat hamil dapat menyebabkan janin tumbuh tidak sempurna (Kristiyanasari, 2010).

(66)

53

Responden dalam kategori berpengetahuan baik rata-rata mengerti tentang pengertian kehamilan dan gizi bagi ibu hamil tetapi sebagian kecil belum mengerti tentang kebutuhan gizi ibu hamil selama kehamilan. Untuk responden yang berpengetahuan cukup, mayoritas kurang mengerti dan memahami tentang pentingnya kebutuhan gizi selama kehamilan. Sedangkan responden dengan kategori kurang rata-rata belum mengerti dan mengetahui tentang pengertian kehamilan, pengertian gizi bagi ibu hamil dan kebutuhan gizi ibu hamil selama kehamilan.

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa sebagian besar Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Kebutuhan Gizi Selama Kehamilan Di BPS Suminten Mantingan Ngawi adalah berpengetahuan cukup yaitu sebanyak 19 responden (54,3%). Hal ini kemungkinan dipengaruhi faktor pengamalan ibu yang disebabkan baru pertama kali hamil sehingga ibu hamil tersebut kurang mengetahui menu makanan seimbang bagi ibu hamil dan yang kedua yaitu faktor informasi yang disebabkan kurangnya penyuluhan tentang gizi ibu hamil dari tenaga kesehatan setempat serta kurang mencari informasi dari media massa sehingga Pengetahuan Ibu Hamil Primigravida Tentang Kebutuhan Gizi Selama Kehamilan belum maksimal.

Gambar

Tabel 2.1 contoh menu makanan seimbang bagi ibu hamil  Bahan
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Gambar 2.2 Kerangka Konsep Tingkat  Pengetahuan  Ibu  Hamil
Tabel 3.2  Definisi Operasional
+3

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Proses erupsi gigi adalah suatu proses fisiologis berupa proses pergerakan gigi Proses erupsi gigi adalah suatu proses fisiologis berupa proses pergerakan gigi yang dimulai dari

Upaya integrasi dengan mewujudkan suatu etika yang dilandasi oleh konsep universal justru meniadakan mereka yang berbeda (otherness) di dalam kehidupan

Pangan merupakan suatu kebutuhan pokok yang sangat dibutuhkan oleh manusia. Pangan ini adalah salah satu kebutuhan primer. Dimana kebutuhan ini harus dan wajib dilengkapi oleh

Atas rahmat dan petunjukNya, penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul: HUBUNGAN TERPAAN IKLAN POLITIK DI TELEVISI DAN GAYA KEPEMIMPINAN DENGAN

Hasil penelitian yang menunjukkan berkembangnya kemandirian dalam diri difabel menguatkan teori struktural fungsionalisme bahwa strategi pemberdayaan yang dilakukan oleh

Untuk mengkaji tentang Peranan Majelis Ulama Indonesia dalam Meningkatkan Perilaku Keagamaan Masyarakat, digunakan teori yang sangat populer dalam teori sosiologi,

Seluruh transaksi dan saldo yang signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan persyaratan dan kondisi

Hasil penelitian menunjukkan stabilitas fisik sediaan yang mengandung lendir bekicot konsentrasi 3% lebih baik daripada lendir bekicot 6% diketahui dari pH,