• Tidak ada hasil yang ditemukan

Implementasi Algoritma Bayesian Classification Dalam Menentukan Kelayakan Ekowisata Mangrove

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Implementasi Algoritma Bayesian Classification Dalam Menentukan Kelayakan Ekowisata Mangrove"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Nurwijayatima, Martaleli Bettiza, S.Si., M.Sc dan Eka Suswaini, ST., MT

Jurusan Informatika, Fakultas Teknik Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)

Jl. Politeknik Senggarang, Tanjungpinang 29115

E-mail: nurwijayatima@yahoo.co.id

Abstrak

Ekowisata mangrove merupakan salah satu kegiatan pariwisata yang berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam, aspek pemberdayaan sosial budaya ekonomi masyarakat lokal serta aspek pembelajaran dan pendidikan. Selama ini kelayakan ekowisata mangrove dikelompokkan menjadi 3 yaitu kelayakan sedikit, sedang dan tinggi yang dihitung menggunakan rumus matematika berdasarkan bobot dan kriteria-kriteria. Metode bayesian digunakan pada machine learning berdasarkan data training dan probabilitas bersyarat untuk pengelompokan data. Pada penelitian ini menggunakan metode bayesian dalam penentuan kelayakan ekowisata mangrove dan diharapkan dapat membantu dalam penentuan kelayakan ekowisata mangrove secara cepat dan tepat. variabel yang digunakan adalah famili mangrove, spesies mangrove, spesies satwa, karakteristik kawasan, permintaan, air tawar dan Aksesibilitas. Dari 10 data trainning dan 15 data sampel yang digunakan, metode bayes mempunyai tingkat akurasi sebesar 60%.

Kata kunci : ekowisata mangrove, metode bayesian, variabel, data trainning, tingkat akurasi.

Abstract

Mangrove ecotourism is one of the environmentally sustainable tourism activities, with priority on the conservation of natural, social and cultural aspects of economic empowerment of local communities and aspects of learning and education. During the feasibility of mangrove ecotourism classified into 3 namely feasibility little, medium and high is calculated using a mathematical formula based on weight and criteria. Bayesian methods are used in machine learning based on the training data and the conditional probability for grouping data. In this study, using Bayesian methods in determining the feasibility of mangrove ecotourism and is expected to assist in determining the feasibility of mangrove ecotourism quickly and accurately. variables used are the family of mangroves, mangrove species, animal species, land characteristics, demand, freshwater and Accessibility. Of 10 data trainning and 15 sample data used, Bayes method has an accuracy rate of 60%.

Keywords: mangrove ecotourism, bayesian methods, variables, trainning the data, the level of accuracy. 1. Pendahuluan

Sebagai peneliti kita akan menentukan layak atau tidaknya suatu tempat dijadikan ekowisata mangrove, namun sering kali kita bingung menentukan apakah kelayakannya tinggi,

sedang atau rendah. Maka dari itu dibutuhkan suatu sistem untuk memberikan alternatif pilihan bagi kita untuk menentukan ke dalam apakah

Implementasi Algoritma Bayesian Classification Dalam

Menentukan Kelayakan Ekowisata Mangrove

(2)

kelayakan suatu tempat untuk dijadikan ekowisata mangrove.

Kelayakan ekowisata mangrove terbagi menjadi 3 yaitu kelayakan sedikit, sedang dan tinggi yang dihitung menggunakan rumus matematika berdasarkan bobot dan kriteria-kriteria yang ada (Murni, 2000) . Algoritma bayesian merupakan pengklasifikasian dengan metode probabilitas dan statistik yang dikemukakan olehilmuwan Inggris Thomas Bayes, yaitu memprediksi peluang di masa depan berdasarkan pengalaman di masa sebelumnya sehingga dikenal sebagai

Teorema Bayes. Metode bayesian

digunakan pada machine learning berdasarkan data training dan probabilitas bersyarat sebagai dasarnya.

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode bayesian dalam penentuan kelayakan ekowisata mangrove dan diharapkan dapat membantu dalam penentuan kelayakan ekowisata mangrove secara cepat dan tepat.

1.2 Perumusan Masalah

Dari uraian latar belakang penelitian diatas dapat dirumuskan permasalahan penelitian adalah bagaimana membangun sebuah sistem yang dapat membantu dalam menentukan kelayakan suatu tempat untuk dijadikan ekowisata mangrove menggunakan algoritma bayesian.

1.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah agar dapat mempermudah peneliti dalam menganalisa kelayakan ekowisata mangrove di setiap stasiun yang ingin diteliti.

1.5 Ruang Lingkup Penelitian

Menuju penelitian yang terstruktur dan terfokus dengan baik maka perlu disusun ruang lingkup permasalahan atau pembatasan masalah sebagai berikut: 1. Pengembangan sistem dalam

menganalisa kelayakan ekowisata mangrove berdasarkan data dari

Fakultas Kelautan, Universitas Maritim Raja Ali Haji sebagai sampel. 2. Aplikasi ini hanya mengkalsifikasi

kelayakan ekowisata mangrove

3. Sistem yang dibuat berupa aplikasi web.

2. Metodologi Penelitian

Pengumpulan data-data yang dibutuhkan dilakukan dengan cara melakukan observas terhadap data dari fakultas kelautan UMRAH. Dalam hal ini di perlukan sebuah laptop dan alat tulis untuk merekap data dan memudahkan dalam pengambilan data.

Metode yang digunakan dalam perancangan adalah model Linier Sequential atau biasa disebut sebagai model Waterfall. Model ini dipilih karena merupakan suatu model yang terstruktur dimana pekerjaan untuk tiap tahapan harus selesai dilakukan sebelum melangkah pada tahapan selanjutnya.

Gambar 2.1 Pemodelan Waterfall

4. Perancangan Sistem

Alur sistem yang dibangun ini dapat dilihat pada gambar dibawah ini

Admin

Sistem Pendukung Keputusan Kelayakan Ekowisata Mangrove

User

Input Data Training

Input Data Tes

Hasi

Gambar 3.1 Context Diagram

Skema relasi antar tabel dalam database aplikasi penentuan kelayakan ekowisata

(3)

mangrove dengan metode bayesian digambarkan dalam gambar berikut : login_admin PK id_admin username password kriteria PK id_kriteria family_mangrove spesies_mangrove spesies_satwa karakteristik_kawasan permintaan air_tawar aksesibilitas admin 1 N Gambar 3.2 ERD 5. Implementasi

Pada halaman utama sistem penunjang keputusan penentuan kelayakan ekowisata mangrove ini, terdapat menu-menu untuk melakukan perhitungan menggunakan metode bayesian. Berikut adalah tampilan utama dalam sistem ini:

Gambar 4.1 Halaman Utama

Proses penghitungan nilai kelayakan menggunakan metode bayesian akan ditampilkan seperti gambar berikut :

Gambar 4.2 Halaman Penghitungan Bayes

Selanjutnya jika data-data sudah diinput semua maka report akan ditampilkan seperti gambar berikut :

Gambar 4.3 Halaman Report

6. Analisa Pembahasan

Data berikut adalah data dari perhitungan matriks dibandingkan dengan hasil pengolahan data dengan mengunakan metode bayesian, sehingga akan didapatkan kesimpulan keakuratan hasil jika menggunakan metode bayesian.

Tabel 5.1 Perhitungan Matriks

No Family mangrove Spesies mangrove Spesies satwa Karakteristik kawasan Pemintaan Air

tawar Akses Layak

1 1-2 >11 1 4 4 ≤2km 4 Sedang 2 5-6 >11 4 4 2-3 ≤2km 4 Tinggi 3 3-4 >11 2-3 1 4 >2-5km 4 Sedang 4 1-2 6-10 1 1 1 >2-5km 1 Rendah 5 5-6 6-10 4 4 1 >2,5km 1 Sedang 6 3-4 6-10 2-3 2-3 2-3 >2-5km 1 Sedang 7 1-2 <6 1 1 1 >2,5km 1 Rendah 8 5-6 <6 2-3 1 1 ≤2km 1 Sedang 9 3-4 <6 2-3 4 4 >2-5km 4 Sedang 10 1-2 >11 1 2-3 2-3 >2-5km 1 Sedang 11 5-6 6-10 4 2-3 4 >2-5km 4 Tinggi 12 3-4 <6 1 4 2-3 ≤2km 2-3 Sedang 13 1-2 >11 1 2-3 1 >2-5km 1 Sedang

(4)

No Family mangrove Spesies mangrove Spesies satwa Karakteristik kawasan Pemintaan Air

tawar Akses Layak

14 5-6 6-10 4 1 4 >2,5km 4 Sedang

15 3-4 6-10 1 2-3 2-3 >2-5km 1 Sedang

Tabel 5.2 Perhitungan Bayesian

No Family mangrove Spesies mangrove Spesies satwa Karakteristik kawasan Pemintaan Air

tawar Akses Layak

1 1-2 >11 1 4 4 ≤2km 4 Tinggi 2 5-6 >11 4 4 2-3 ≤2km 4 Tinggi 3 3-4 >11 2-3 1 4 >2-5km 4 Sedang 4 1-2 6-10 1 1 1 >2-5km 1 Rendah 5 5-6 6-10 4 4 1 >2,5km 1 Tinggi 6 3-4 6-10 2-3 2-3 2-3 >2-5km 1 Sedang 7 1-2 <6 1 1 1 >2,5km 1 Rendah 8 5-6 <6 2-3 1 4 ≤2km 1 Tinggi 9 3-4 <6 2-3 4 2-3 >2-5km 4 Tinggi 10 1-2 >11 1 2-3 2-3 >2-5km 1 Sedang 11 5-6 6-10 4 2-3 4 >2-5km 4 Tinggi 12 3-4 <6 1 4 2-3 ≤2km 2-3 Tinggi 13 1-2 >11 1 2-3 1 >2-5km 1 Sedang 14 5-6 6-10 4 1 4 >2,5km 4 Tinggi 15 3-4 6-10 1 2-3 2-3 >2-5km 1 Sedang

Berdasarkan pada penyajian data sebelum dilakukan proses bayesian dengan data sesudah dilakukannya proses bayesian, terjadi perubahan yang signifikan. Maka dapat disimpulkan bahwa metode bayesian mempunyai tingkat akurasi =

=

= 60 %.

7. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian yang dilakukan untuk menentukan kelayakan ekowisata mangrove antara lain :

1. Proses pengklasifikasian nilai sangat penting karena dapat mengelompokkan nilai-nilai yang akan diuji.

2. Dari 10 data trainning dan 15 data sampel yang digunakan, metode bayes mempunyai tingkat akurasi sebesar 60%.

3. Algoritma naive bayes bila diimplementasikan menggunakan data yang digunakan dalam proses training akan menghasilkan nilai kesalahan yang lebih besar karena pada naive bayes nilai suatu atribut adalah independent terhadap nilai lainnya dalam satu atribut yang sama. Namun memiliki akurasi yang lebih tinggi bila dimplementasikan ke data yang berbeda dari data training dan kedalam data yang jumlahnya lebih besar.

4. Sistem penentuan ekowisata mangrove yang dibangun berjalan dengan sangat baik. Hal ini dibuktikan dengan validitas sistem yang mencapai 100%.

(5)

8. Daftar Pustaka

Amelia Yusnita, Rosiana Handini (2012).

Sistem Pendukung Keputusan

menentukan Lokasi Rumah Makan yang Strategis Menggunakan Metode Naive Bayes. Semarang: STMIK

Widya Cipta Dharma.

Bonczek, R. H. (1980).Future Directions

for Decision Support.English

Efraim Turban, Jay E. Aronson.(1998).

Decision support systems and intelligent systems. Prentice Hall

Mehrani Kafai, Bir Banu (2012). Dinamic

Bayesian Networks for Vehicle Classification in Video. IEE Transactions On Industrial Informatics.

Prasetyo Nugroho, Idris Winarno (2011).

Klasifikasi Email Spam Dengan Netode Naive Bayes Classifier menggunakan Java Programming.

Surabaya: Institut Teknologi Sepuluh November.

Jr ,Raymon McLoed. (1998). Management

information systems. Upper Saddle

Gambar

Gambar 2.1 Pemodelan Waterfall
Gambar 4.1 Halaman Utama

Referensi

Dokumen terkait

Sistem yang dibangun ini menggunakan bahasa pemrograman Borland Delphi 7.0 Kemampuan dan kehandalan dari sistem yang dibuat ini adalah mampu memproses pengolahan data

Penelitian lain menyebutkan jika power otot tungkai pemain yang baik merupakan salah satu faktor yang dapat menunjang ketepatan smash dalam olahraga bulutangkis dengan

1.1.1 Tranformasi data nmx yang berada pada ringbuffer komputer server client menjadi data seed tidak selamanya berjalan dengan sukses.. Salah satu Factor penyebabnya seperti

Penyelidikan kasus dapat dipermudah dan dimulai dari pulau atau kota tempat berasalnya trenggiling bukan tempat atau lokasi penyitaan karena perburuan illegal untuk

LAN mengirimkan data ke Router, kemudian Router akan menganalisa berdasarkan informasi alamat pada layer 3. Kemudian Router akan meneruskan data tersebut ke interface

Renstra Dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Kabupaten Wonogiri 2016-2021 menetapkan sebanyak 2 (dua) sasaran dengan 15 (lima belas) indikator kinerja tersebut telah dilaksanakan

Dengan asupan nutrisi yang baik pada saat kehamilan, maka menentukan janin yang dikandungnya akan baik dan jika nutrisi ibu kurang maka akan mempengaruhi pada kesehatan

Dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) Sekecamatan Gandusari Kabupaten Trenggalek ini diharapkan mampu menghasilkan lulusan yang sudah cukup matang dalam kecerdasan emosional dan IQ,