• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASUPAN NUTRISI SELAMA KEHAMILAN DI BPS KADE SENI TANON SRAGEN TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASUPAN NUTRISI SELAMA KEHAMILAN DI BPS KADE SENI TANON SRAGEN TAHUN 2014 KARYA TULIS ILMIAH"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :

Novia Nutriani

NIM B11 097

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul ”Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asupan Nutrisi Selama Kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen tahun 2014”. Karya Tulis Imiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak, Karya Tulis Imiah ini tidak diselesaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dra. Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada Surakarta. 2. Retno Wulandari, SST, selaku Ka.Prodi DIII Kebidanan Sekolah Tinggi Ilmu

Kesehatan Kusuma Husada Surakarta.

3. Yunia Renny Andhikatias, SST, selaku Dosen Pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk memberi arahan dan bimbingan kepada penulis. 4. Kade Seni, Amd.Keb, selaku pimpinan BPS Kade Seni Sragen yang telah

memberi ijin kepada penulis untuk pengambilan data awal dalam pembuatan Karya Tulis Ilmiah.

5. Seluruh Dosen dan Staff STIKes Kusuma Husada Surakarta terima kasih atas segala bantuan yang telah diberikan.

6. Seluruh responden yang telah ikut serta dalam pengisian kuesioner penelitian dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

(5)

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan Karya Tulis Imiah ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis membuka kritik dan saran demi kemajuan penelitian selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat bagi semua pihak.

Surakarta, Juli 2014

(6)

Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta Karya Tulis Ilmiah, Juli 2014

Novia Nutriani B11097

TINGKAT PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG ASUPAN NUTRISI SELAMA KEHAMILAN

DI BPS KADE SENI TANON SRAGEN TAHUN 2014

xiii + 50 halaman + 18 lampiran + 5 tabel + 2 gambar

ABSTRAK

Latar Belakang Angka Kematian Ibu (AKI) menurut target Millenium

Development Goals (MDG’s) tahun 2015 yaitu 102/100.000 kelahiran hidup. Masa kehamilan merupakan masa yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia masa depan karena tumbuh kembang anak sangat ditentukan kondisinya dimasa janin dalam kandungan. Kebutuhan nutrisi saat kehamilan tidak semua meningkat secara proporsional. Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi. Peningkatan energi menjadi 27.000 – 8.000 kkal aau 100 kkal/hari, kebutuhan vitamin A pada trimester III berkisar 200 mg/hari, vitamin D meningkat 2 kali lipat, vitamin E diakumulasi oleh fetus pada akhir minggu ke 8 – 10 usia gestasi. Vitamin C untuk bayi pada masa kehamilan dan menjelang kelahiran yaitu berkisar 3 – 4 mg/hari

Tujuan : Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Asupan Nutrisi

Selama Kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen tahun 2014 pada tingkat baik, cukup dan kurang.

Metode Penelitian : Desain penelitian ini menggunakan rancangan deskriptif

kuantitatif. Penelitian ini dilakukan Penelitian ini dilakukan di BPS Kade Seni Tanon Sragen pada tanggal 5 Maret – 5 April 2014. Sampel dalam penelitian ini adalah 32 ibu hamil. Teknik sampling menggunakan accidental sampling. Analisa variabel penelitian data hanya menghasilkan distribusi frekuensi.

Hasil Penelitian : Pengetahuan baik sebanyak 6 responden (17,6%), tingkat

pengetahuan dalam kategori cukup sebanyak 19 responden (59.4%), tingkat pengetahuan kurang sebanyak 7 responden (21,9%),

Kesimpulan : tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Asupan Nutrisi Selama

Kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen tahun 2014 pada tingkat cukup Kata Kunci : Pengetahuan, hamil, asupan nutrisi

(7)

Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu

akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak.

(Khalifah 'Ali)

Kesalahan adalah sekolah tempat kebenaran selalu tumbuh lebih kuat (Henry Ward Beecher)

PERSEMBAHAN

1. Syujud syukur kepada Allah SWT atas anugerah dan hidayah-Nya sehingga KTI ini bisa terselesaikan

2. Trimakasih untuk kedua orang tuaku, kalianlah semangat hidupku

3. Kakakku Ratih, Novia dan Adikku Desi terima kasih semangat yang kalian berikan

4. Mas Wahyu yang membuatku semangat dan tegar hingga saat ini

5. Sahabat Devi, Leny, Mega, Aang, Mas Edi dan teman-teman terima kasih atas bantuan, do’a, nasehat dan semangat yang kalian berikan, tertawa dan menangis bersama kalian, yang selalu mengisi hari hariku

(8)

CURICULUM VITAE –––––––––––

BIODATA

Nama : Novia Nutriani

Tempat / Tanggal Lahir : Sragen, 10 November 1992

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Tawang RT 03 RW 06 Sine Sragen

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD Negeri 19 Sragen Lulus tahun 2005

2. SMP Muhammadiyah 1 Sragen Lulus tahun 2008

3. SMK Muhammadiyah 4 Sragen Lulus tahun 2011

(9)

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... vii

CURICULUM VITAE ... vii

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 3

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Keaslian Studi Kasus ... 5

F. Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Teori ... 7

1. Pengetahuan ... 7

(10)

3. Nutrisi pada Kehamilan ... 20

B. Kerangka Teori ... 28

C. Kerangka Konsep ... 29

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian ... 30

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 30

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel ... 31

D. Instrumen Penelitian ... 32

E. Uji Validitas dan Reliabilitas ... 32

F. Teknik Pengumpulan Data ... 34

G. Variabel Penelitian ... 35

H. Definisi Operasional ... 35

I. Metode Pengolahan dan Analisa Data ... 36

J. Etika Penelitian ... 39

K. Jadwal Penelitian ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Lokasi Penelitian ... 41

B. Hasil Penelitian ... 42 C. Pembahasan ... 44 D. Keterbatasan Penelitian ... 46 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 47 B. Saran ... 47 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

(11)
(12)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Contoh Menu Makanan Seimbang pada Ibu Hamil ... 27

Tabel 3.1 Kisi-kisi Kuesioner ... 32

Tabel 3.2 Definisi Operasional ... 36

Tabel 4.1 Nilai Mean dan Standar Deviasi ... 42

Tabel 4.2. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asupan Nutrisi Selama Kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen ... 43

(13)

Lampiran 3. Surat Balasan Ijin Studi Pendahuluan Lampiran 4. Surat Permohonan Uji Validitas Lampiran 5. Surat Balasan Uji Validitas Lampiran 6. Surat Permohonan Penelitian Lampiran 7. Surat Balasan Penelitian

Lampiran 8. Surat Permohonan Menjadi Responden Lampiran 9. Lembar Persetujuan Menjadi Responden Lampiran 10. Kuesioner Penelitian

Lampiran 11. Kunci Jawaban Kuesioner

Lampiran 12. Data Tabulasi Hasil Validitas dan Reliabilitas Lampiran 13. Hasil Uji Validitas

Lampiran 14. Hasil Uji Reliabilitas Lampiran 15. Data Hasil Penelitian Lampiran 16. Hasil Perhitungan Manual Lampiran 17. Hasil perhitungan SPSS

(14)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka Kematian Ibu (AKI) menurut target Millenium Development Goals (MDG’s) tahun 2015 yaitu 102/100.000 kelahiran hidup, untuk itu diperlukan upaya yang maksimal dalam pencapaian target tersebut. Menurut hasil survei Departemen Kesehatan Republik Indonesia tahun 2007, AKI di Indonesia masih berada pada angka 359/100.000 kelahiran hidup. Kejadian kematian Ibu bersalin sebesar 49,5%, hamil 26,0%, nifas 24% (Dinkes, 2012).

Angka kematian ibu Provinsi Jawa Tengah tahun 2012 berdasarkan laporan dari kabupaten/kota sebesar 116,34/100.000 kelahiran hidup, mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan AKI pada tahun 2011 sebesar 116,01/100.000 kelahiran hidup. Berdasarkan Survey Demografi Kesehatan (SDKI) tahun 2012 Angka Kematian Bayi (AKB) adalah 32 kematian per 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Ibu (AKI) mencerminkan risiko yang dihadapi ibu-ibu selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi oleh status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang kehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran, tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetri (Profil Kesehatan Propinsi Jawa Tengah, 2012).

Masa kehamilan merupakan masa yang sangat menentukan kualitas sumber daya manusia masa depan karena tumbuh kembang anak sangat ditentukan kondisinya dimasa janin dalam kandungan. Keadaan kesehatan dan

(15)

status gizi ibu hamil baik, maka janin yang dikandungnya akan baik juga dan kesehatan ibu sewaktu melahirkan akan terjamin (Waryana, 2010).

Kebutuhan nutrisi saat kehamilan tidak semua meningkat secara proporsional. Kebutuhan zat gizi tiga kali lipat selama hamil sedangkan kebutuhan vitamin B meningkat hanya kira-kira 10% (Paath, dkk, 2005). Saat kehamilan wanita memerlukan asupan nutrisi lebih banyak, mengingat selain kebutuhan gizi tubuh, wanita hamil harus memberikan nutrisi yang cukup untuk janin. Wanita hamil harus memiliki pola hidup yang sehat seperti makan makanan yang bergizi, cukup olah raga, istirahat serta menghindari alkohol dan tidak merokok (Waryana, 2009).

Kehamilan menyebabkan meningkatnya metabolisme energi. Peningkatan energi menjadi 27.000 – 8.000 kkal aau 100 kkal/hari, kebutuhan vitamin A pada trimester III berkisar 200 mg/hari, vitamin D meningkat 2 kali lipat, vitamin E diakumulasi oleh fetus pada akhir minggu ke 8 – 10 usia gestasi. Vitamin C untuk bayi pada masa kehamilan dan menjelang kelahiran yaitu berkisar 3 – 4 mg/hari (Proverawati dan Asfuah, 2009).

Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan penulis pada tanggal 19 – 20 November 2013 di BPS Kade Seni Tanon Sragen didapatkan jumlah kunjungan ibu hamil didapatkan data bulan Januari – November 2013 yaitu sebanyak 375 ibu hamil rata-rata kunjungan ibu hamil perbulan yaitu sebanyak 32 ibu hamil. Setelah penulis melakukan wawancara dengan 8 ibu hamil didapatkan hasil 5 ibu hamil belum mengetahui tentang asupan nutrisi selama kehamilan dan 3 ibu hamil sudah mengetahui tentang asupan nutrisi selama kehamilan.

(16)

Dengan asupan nutrisi yang baik pada saat kehamilan, maka menentukan janin yang dikandungnya akan baik dan jika nutrisi ibu kurang maka akan mempengaruhi pada kesehatan ibu dan janinnya, dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul ”Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asupan Nutrisi selama Kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen tahun 2014”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Bagaimana tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Asupan Nutrisi Selama Kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen tahun 2014?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Asupan Nutrisi Selama Kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen tahun 2014.

2. Tujuan khusus

a. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asupan Nutrisi selama kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen pada tingkat baik. b. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asupan Nutrisi

selama kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen pada tingkat cukup. 3

(17)

c. Mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asupan Nutrisi selama kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen pada tingkat kurang.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi : 1. Ilmu Pengetahuan

Dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan khususnya tentang ilmu gizi pada ibu hamil

2. Diri Sendiri

Menerapkan ilmu yang diperoleh dalam pendidikan dan menambah wawasan serta pengalaman nyata dalam melaksanakan penelitian, khususnya tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asupan nutrisi pada kehamilan.

3. Institusi

a. Rumah Bersalin Kade Seni Tanon Sragen

Sebagai bahan masukan dan peningkatan pelayanan khususnya dalam upaya mempersiapkan ibu hamil agar kesehatan ibu terjaga sewaktu melahirkan dan masa nifas.

b. Pendidikan

Dapat digunakan sebagai sumber bacaan untuk penelitian selanjutnya atau dijadikan referensi untuk peningkatan kualitas pendidikan kebidanan khususnya tingkat pengetahuan ibu hamil tentang nutrisi pada kehamilan.

(18)

E. Keaslian Penelitian

1. Setyasih Tri Kurniati (2012) dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kebutuhan Nutrisi Selama Kehamilan di BPM Haryanti Annas Singosari Mojosongo Boyolali Tahun 2012”. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini yaitu 52. Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan responden yaitu sebanyak 5 responden (9,6%) dengan tingkat pengetahuan baik, tingkat pengetahuan cukup sebanyak 37 responden (71,2%) dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 10 responden (19,2%).

2. Amrina Rosidah (2013), dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I Tentang Kebutuhan Nutrisi Selama Kehamilan di BPS Mitra Ibu Sragen Tahun 2013”. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini yaitu 30. Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan responden yaitu sebanyak 7 responden (23,4%) dengan tingkat pengetahuan baik, tingkat pengetahuan cukup sebanyak 19 responden (63,3%) dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 4 responden (13,3%).

Perbedaan penelitian di atas dengan penelitian yang penulis lakukan yaitu lokasi dan waktu penelitian, sampel penelitian. Persamaan penelitian ini yaitu pada variabel penelitian.

(19)

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini terdiri dari 5 bab, yaitu: BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan isi karya tulis secara singkat meliputi latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, keaslian penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Berisi tinjauan teori medis tentang pengetahuan, konsep dasar kehamilan, nutrisi kehamilan trimester I, kerangka teori dan kerangka konsep.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini berisi tentang jenis dan rancangan penelitian, lokasi dan waktu penelitian, populasi, sampel dan teknik pengambilan sampel, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data, variabel penelitian, definisi operasional, metode pengolahan data dan analisa data serta etika penelitian.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan gambaran umum penelitian, hasil penelitian dan pembahasan hasil penelitian serta keterbatasan penelitian.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan tentang kesimpulan dari penelitian dan saran. DAFTAR PUSTAKA

(20)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Teori 1. Pengetahuan

a. Definisi pengetahuan

1) Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia, yang sekedar menjawab pertanyaan “what” (Notoatmodjo, 2010).

2) Pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau hasil pekerjaan manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan milik atau isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses usaha manusia untuk tahu (Nashrulloh, 2009).

3) Pada dasarnya pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek tertentu. Pengetahuan dapat berwujud barang-barang baik lewat indera maupun lewat akal, dapat pula objek yang dipahami oleh manusia berbentuk ideal atau yang bersangkutan dengan masalah kejiwaan (Notoatmodjo, 2010).

b. Tingkat Pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2007), ada 6 tingkat pengetahuan yang dicapai dalam domain kognitif yaitu :

1) Tahu (know)

Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah dipelajari sebelumnya. Pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap suatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau

(21)

rangsangan yang telah diterima. Oleh sebab itu, ini merupakan tingkat pengetahuan yang paling rendah. Untuk mengukur bahwa seseorang, tahu tentang apa yang dipelajari antara lain menyebutkan, menguraikan, mendefinisikan, menyatakan dan sebagainya.

2) Memahami (Comprehention)

Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar, orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan, menyebutkan contoh, menyimpulkan, meramalkan dan sebagainya terhadap objek yang dipelajari.

3) Aplikasi (Application)

Aplikasi diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenamya, aplikasi ini diartikan dapat sebagai aplikasi atau penggunaan hukum-hukum, rumus metode, prinsip dan sebagainya dalam konteks atau situasi yang lain.

4) Analisis (Analysis)

Analisis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam suatu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain. Kemampuan analisa ini dapat dilihat dari penggunaan kata kerja dapat menggambarkan, membedakan, mengelompokkan

(22)

dan seperti sebagainya. Analisis merupakan kemampuan untuk mengidentifikasi, memisahkan dan sebagainya.

5) Sintesa (Syntesis)

Sintesa dalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menggabungkan bagian-bagian didalam suatu bentuk keseluruhan yang, baru dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formasi baru dari informasi-informasi yang ada misalnya dapat menyusun, dapat menggunakan, dapat meringkaskan, dapat menyesuaikan terhadap suatu teori atau rumusan yang telah ada. 6) Evaluasi (Evaluation)

Evaluasi ini berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian itu berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang telah ada.

c. Cara memperoleh pengetahuan

Menurut Notoatmodjo (2010), cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dapat dikelompokkan menjadi dua yakni cara tradisional atau non ilmiah yakni tanpa melalui penelitian ilmiah dan cara modern atau cara ilmiah yakni melalui proses penelitian. Lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut :

1) Cara tradisional atau non ilmiah terdiri dari: a) Cara coba – salah (Trial and Error)

Cara ini dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum adanya peradaban apabila seseorang

(23)

menghadapi persoalan atau masalah upaya pemecahannya dilakukan dengan coba-coba. Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan beberapa kemungkinan dalam memecahkan masalah, dan apabila kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain sampai masalah tersebut dapat terpecahkan.

b) Secara kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak disengaja oleh orang yang bersangkutan.

c) Cara kekuasaan atau otoritas

Kehidupan sehari-hari ditemukan banyak sekali kebiasaan dan tradisi yang dilakukan oleh orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan seperti ini bukan hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja, melainkan juga terjadi pada masyarakat modern. Kebiasaan ini seolah diterima dari sumbernya sebagai kebenaran yang mutlak. Sumber pengetahuan tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal maupun informal. Para pemuka agama, pemegang pemerintahan dan lain sebagainya. Dengan kata lain, pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan pada pemegang otoritas, yakni orang mempunyai wibawa atau kekuasaan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau ilmuwan.

(24)

d) Berdasarkan pengalaman sendiri

Pengalaman adalah guru terbaik demikian bunyi pepatah. Pepatah ini mengandung maksud bahwa pengalaman itu merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Oleh sebab itu pengalaman pribadipun dapat digunakan sebagai upaya memperoleh pengetahuan. Hal ini dilakukan dengan cara mengulang kembali pengalaman yang diperoleh dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa yang lalu. e) Cara akal sehat (common sense)

Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan teori atau kebenaran. Misalnya pemberian hadiah dan hukuman merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan. f) Kebenaran melalui wahyu

Ajaran dan dogma agama adalah suatu kebenaran yang diwahyukan dari Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh pengikut agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah kebenaran tersebut rasional atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh para Nabi adalah sebagai wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran atau penyelidikan manusia.

(25)

g) Kebenaran secara intuitif

Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali melalui proses di luar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau berpikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif sukar dipercaya karena kebenaran ini tidak menggunakan cara yang rasional dan yang sistematis.

h) Melalui jalan pikiran

Sejalan dengan perkembangan perkembangan kebudayaan umat manusia cara manusia berfikir ikut berkembang. Dari sini manusia mampu menggunakan penalarannya dalam memperoleh pengetahuan. Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataan-pernyataan yang dikemukan. Apabila proses pembuatan kesimpulan itu melalui pernyataan-pernyataan yang khusus kepada yang umum dinamakan induksi sedangkan deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum ke khusus.

i) Induksi

Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum. Hal ini berarti dalam berpikir induksi pembuatan kesimpulan tersebut berdasarkan pengalaman-pengalaman empiris yang ditangkap oleh indra kemudian disimpulkan ke dalam suatu konsep yang memungkinkan seseorang untuk

(26)

j) Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-pernyataan umum ke khusus. Di dalam proses berpikir deduksi berlaku bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada kelas tertentu, berlaku juga kebenarannya pada semua persitiwa yang terjadi pada setiap yang termasuk dalam kelas itu.

4) Cara ilmiah atau modern

Cara baru atau dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut metode penelitian ilmiah, atau metodologi penelitian (research metodology). Cara ini dikembangkan oleh Francis Bacon yang mengembangkan metode berpikir induktif kemudian dikembangkan oleh Deobold van Dallen yang menyatakan bahwa dalam memperoleh kesimpulan dilakukan dengan mengadakan observasi langsung dan membuat pencatatan-pencatatan terhadap semua fakta sehubungan dengan objek yang diamatinya. Pencatatan ini mencakup tiga hal pokok : a) Segala sesuatu yang positif yakni gejala tertentu yang muncul

pada saat dilakukan pengamatan.

b) Segala sesuatu yang negatif, yakni gejala tertentu yang tidak muncul pada saat dilakukan pengamatan.

c) Gejala-gejala yang muncul secara bervariasi yaitu gejala-gejala yang berubah-ubah pada kondisi-kondisi tertentu.

(27)

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang

Menurut Erfandi (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu :

1) Pendidikan.

Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. 2) Media masa/ informasi

Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media masa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media masa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang.

(28)

3) Sosial budaya dan ekonomi

Kebiasaan dan tradisi yang dilakukan orang-orang tanpa melalui penalaran apakah yang dilakukan baik atau buruk. Dengan demikian seseorang akan bertambah pengetahuannya walaupun tidak melakukan. Status ekonomi seseorang juga akan menentukan tersedianya suatu fasilitas yang diperlukan untuk kegiatan tertentu, sehingga status sosial ekonomi ini akan mempengaruhi pengetahuan seseorang.

4) Lingkungan

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh terhadap proses masuknya pengetahuan ke dalam individu yang berada dalam lingkungan tersebut. Hal ini terjadi karena adanya interaksi timbal balik ataupun tidak yang akan direspon sebagai pengetahuan oleh setiap individu.

5) Pengalaman

Pengalaman sebagai sumber pengetahuan adalah suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan dengan cara mengulang kembali pengetahuan yang diperoleh dalam memecahkan masalah yang dihadapi masa lalu. Pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan pengetahuan dan keterampilan professional serta pengalaman belajar selama bekerja akan dapat mengembangkan kemampuan mengambil keputusan yang

(29)

merupakan manifestasi dari keterpaduan menalar secara ilmiah dan etik yang bertolak dari masalah nyata dalam bidang kerjanya.

6) Usia

Usia mempengaruhi terhadap daya tangkap dan pola pikir seseorang. Semakin bertambah usia akan semakin berkembang pula daya tangkap dan pola pikirnya, sehingga pengetahuan yang diperolehnya semakin membaik. Pada usia madya, individu akan lebih berperan aktif dalam masyarakat dan kehidupan sosial serta lebih banyak melakukan persiapan demi suksesnya upaya menyesuaikan diri menuju usia tua, selain itu orang usia madya akan lebih banyak menggunakan banyak waktu untuk membaca. Kemampuan intelektual, pemecahan masalah, dan kemampuan verbal dilaporkan hampir tidak ada penurunan pada usia ini.

c. Cara Pengukuran Pengetahuan

Menurut Arikunto (2006), menyebutkan bahwa pengukuran pengetahuan dapat dilakukan dengan wawancara atau angket yang menanyakan tentang isi materi yang ingin diukur dari subjek pendidikan atau responden.

(30)

2. Konsep Dasar Kehamilan

a. Pengertian

Kehamilan adalah masa dimulainya konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (Saifuddin, 2002).

b. Tanda-tanda Kehamilan

Menurut Manuaba (2010), tanda-tanda kehamilan dibagi menjadi 3 yaitu :

1) Tanda dugaan kehamilan a) Amenore

Amenore adalah terlambat datang bulan, karena adanya konsepsi dan nidasi yang menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel de graff dan ovulasi.

b) Mual dan mutah (emesis)

Pengaruh estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran asam lambung yang berlebihan. Mual dan muntah terutama pada pagi hari disebut morning sickness.

c) Ngidam

Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu. d) Sinkope (pingsan)

Hal ini terjadi karena gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat dan menimbulkan sinkope atau pingsan. Keadaan ini menghilang setelah usia kehamilan 16 minggu.

(31)

e) Payudara tegang

Pengaruh estrogen-progesteron dan somatomamotrofin menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada payudara. Payudara membesar dan tegang. Ujung saraf tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil pertama.

f) Sering miksi

Desakan rahim ke depan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi, pada triwulan kedua gejala ini sudah menghilang.

g) Konstipasi atau obstipasi

Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltik usus sehingga menyebabkan kesulitan untuk buang air besar.

h) Pigmentasi kulit

Keluarnya melanphore stimulating hormone dari hipofisis anterior menyebabkan pigmentasi kulit di sekitar pipi (kloasma gravidarum), pada dinding perut (striae livide, striae nigra, linea alba makin hitam) dan sekitar payudara (hiperpigmentasi areola mamae, puting susu semakin menonjol).

2) Tanda kemungkinan hamil a) Perut membesar b) Uterus membesar

(32)

d) Tanda chadwick (hipervaskularisasi pada vagina dan vulva, tampak lebih merah dan kelam)

e) Tanda piscaseck (uterus membesar ke salah satu jurusan). f) Kontraksi-kontraksi kecil atau braxton hicks.

g) Teraba ballotement

h) Reaksi kehamilan positif (pemeriksaan urin positif) 3) Tanda pasti kehamilan

a) Pada umur 20 minggu gerakan janin kadang-kadang dapat diraba secara obyektif oleh pemeriksa dan bagian-bagian janin dapat diraba pada kehamilan lebih tua.

b) Bunyi denyut jantung janin dapat didengar memakai Doppler pada umur kehamilan 9 – 10 minggu dan stetoskop Leannec -umur kehamilan 17 – 22 minggu.

c) Pada Primigravida ibu dapat merasakan gerakan janinnya pada usia kehamilan 18 minggu sedangkan multigravida umur 16 minggu.

d) Bila dilakukan pemeriksaan dengan sinar rontgent kerangka janin dapat dilihat.

c. Klasifikasi kehamilan

Menurut Manuaba (2010), kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan: 1) Kehamilan trimester 1 : umur kehamilan 0 sampai 12 minggu. 2) Kehamilan trimester II : umur kehamilan 13 sampai 28 minggu. 3) Kehamilan trimester III : umur kehamilan 29 sampai 40 minggu.–

(33)

3. Nutrisi pada Kehamilan

a. Pengertian

Nutrisi (gizi)merupakan ilmu yang mempelajari perihal makanan serta hubungannya dengan kesehatan. Nutrisi membahas sifat-sifat nutrien. Ilmu pengetahuan tentang gizi (nutrisi) membahas sifat-sifat nutrien (zat-zat gizi) yang terkandung dalam makanan, pengaruh metaboliknya serta akibat yang timbul bila terdapat kekurangan (ketidakcukupan) zat gizi (Paath, dkk, 2005).

b. Tujuan penatalaksanaan gizi pada ibu hamil

Menurut Proverawati (2009), tujuan penatalaksanaan gizi pada ibu hamil yaitu untuk mencapai status gizi ibu yang optimal sehingga ibu menjalani kehamilan dengan aman, melahirkan bayi dengan potensi fisik dan mental yang baik.

c. Akibat kekurangan (Malnutrisi) pada ibu hamil

Menurut Proverawati (2009), apabila dalam masa awal kehamilan terjadi malnutrisi maka akan sangat mempengaruhi perkembangan dan kapasitas embrio untuk mempertahankan hidupnya dan nutrisi yang buruk pada masa kehamilan akan mempengaruhi pertumbuhan janin. Sehingga untuk mengantisipasi terjadinya hal yang tidak diinginkan maka diperlukan adanya status diit dan nustrisi pada ibu hamil.

Menurut Waryana (2009), Wanita hamil memerlukan Angka Kecukupan Gizi yang lebih tinggi dibandingkan dengan wanita yang

(34)

tidak hamil. Kekurangan gizi pada selama kehamilan bisa menyebabkan masalah baik pada ibu maupun janin, yaitu:

1) Terhadap ibu

Kurang gizi pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi antara lain anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal dan terkena penyakit infeksi. Terhadap persalinan pengaruh kurang gizi dapat mengakibatkan persalinan sulit dan lama, persalinan sebelum waktunya (prematur), perdarahan setelah persalinan serta persalinan dengan operasi.

2) Terhadap janin

Kekurangan gizi pad ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin, bayi lahir mati, cacat bawaan, asfiksia serta bayi dengan berat badan lahir rendah.

d. Kebutuhan Gizi Ibu Hamil

Menurut Sekarsari (2013), pemenuhan kebutuhan zat gizi pada ibu hamil sangat penting, sebab sejak awal masa kehamilan tubuh akan melakukan berbagai penyesuaian untuk mempersiapkan kehadiran janin, untuk persalinan dan menyusui. Selama trimester pertama kehamilan kualitas gizi ibu hamil penting daripada jumlahnya. Gangguan gizi di bulan pertama kehamilan terutama kekurangan mikronutrien tertentu yang penting dalam proses pembelahan sel seperti seng (Zn) dan asam folat dapat menimbulkan kelainan yang bersifat teratogenik atau kelainan janin sejak dalam kandungan.

(35)

World Health Organisation (WHO menganjurkan jumlah tambahan energi selama hamil 36.337 kkal. Kebutuhan energi untuk kehamilan normal yaitu 80.000 kalori (Waryana, 2010). Kebutuhan zat besi selama hamil 1.040 mg untuk kebutuhan basal 0,8 mg/hari ditambah dengan kebutuhan janin dan red cell mass 30 – 40 mg (Waryana, 2010).

Menurut Kristiyanasari (2010), kebutuhan gizi ibu hamil adalah sebagai berikut :

1) Kebutuhan energi/kalori

a) Kebutuhan energi yaitu : 27.000-80.000 Kkal atau 100 Kkal/hari b) Kegunaan untuk pertumbuhan janin, plasenta, jaringan payudara

dan cadangan lemak.

c) Sumber : sumber energi bisa didapat dengan mengkonsumsi beras, jagung, gandum, kentang, ubi jalar, ubi kayu dan sagu. 2) Karbohidrat

a) Kebutuhan : sekitar 1.500 kalori

b) Kegunaan : Karbohidrat dapat melindungi protein terhadap pembakaran menjadi energi. Mengonsumsi cukup karbohidrat kompleks dapat mencegah sembelit. c) Sumber : Bahan makanan yang merupakan sumber

karbohidrat adalah serelia (padi-padian) dan produk olahannya juga kentang, umbi-umbian dan jagung.

(36)

3) Protein dan Asam Amino a) Kebutuhan : 350-450 gram

b) Kegunaan : Untuk pertumbuhan dan perkembangan janin juga untuk pembentukan plasenta dan cairan amnion, pertumbuhan jaringan maternal seperti pertumbuhan mammae ibu dan jaringan uterus serta penambahan volume darah.

c) Sumber : Sumber protein bisa didapat melalui protein hewani dan nabati. Protein hewani meliputi : daging, ikan, unggas, telur dan kerang. Protein nabati meliputi : kacana-kacangan seperti : tahu, tempe, oncom dan selai kacang.

4) Lemak

a) Kebutuhan : 25% dari seluruh kalori yang dikonsumsi sehari. b) Kegunaan : Lemak dibutuhkan tubuh terutama untuk

membentuk energi dan serta perkembangan sistem syaraf janin

c) Sumber : lemak nabati pada umumnya banyak mengandung asam lemak esensial daripada lemak hewani, yaitu minyak kelapa, minyak jagung, minyak kacang, minyak kedele.

(37)

5) Vitamin

Vitamin dibagi menjadi 2 (dua), yaitu : a) Vitamin yang larut dalam lemak

(1) Vitamin A

(a) Kebutuhan 25 mg/hari

(b) Kegunaan : Vitamin A berfungsi untuk membantu proses pertumbuhan sel dan jaringan tulang, mata, rambut, kulit, organ dalam dan fungsi rahim

(c) Sumber : Sumber vitamin A adalah kuning telur, hati dan ikan. Sumber provitamin A atau karoten adalah wortel, labu kuning, bayam, kangkung dan buah-buahan berwarna kemerah-merahan.

(2) Vitamin D

(a) Kebutuhan : 10mg/hari

(b) Kegunaan untuk pertumbuhan, pembentukan tulang dan gigi serta penyerapan kalsium dan fosfor.

(c) Sumber: Ikan, Susu, Kuning Telur, Minyak Ikan, Mentega dan Hati

(3) Vitamin E

(a) Kebutuhan 15 mg (22,5 IU).

(b) Kegunaan : Anti Oksidan alamiah, mencegah perdarahan dan mencegah keguguran.

(38)

(4) Vitamin K

(a) Kebutuhan : 65 mikrogram.

(b) Kegunaan : Pembentukan faktor pembekuan darah dan pembentukan bekuan darah yang normal.

(c) Sumber : sayuran berdaun, hati, minyak sayur b) Vitamin yang larut dalam air

(1) Vitamin C

(a) Kebutuhan : 70 mg

(b) Kegunaan : Untuk mencegah anemia, berperan dalam pembentukan kolagen interseluler dan proses penyembuhan luka. Selain itu membangun kekuatan plasenta, meningkatkan daya tahan tubuh terhadap infeksi dan stress, serta membantu penyerapan zat besi. (c) Sumber : vitamin C adalah buah dan sayuran segar,

antara lain jeruk, kiwi, papaya, bayam, kol, brokoli dan tomat.

(2) Vitamin B6

Vitamin B6 penting untuk metabolisme asam amino. Vitamin B6 dibutuhkan oleh tubuh untuk membantu mengatasi mual dan muntah.

(3) Asam folat

(a) Kebutuhan 400 mg/hari

(b) Kegunaan : dapat mencegah cacat tabung syaraf (Neural Tube Defects) seperti Spina Bifida.

(39)

(c) Sumber : Hasil ternak dan hasil olahannya seperti daging, hati, telur, keju, susu, kacang-kacangan dan sayur-sayuran.

6) Mineral a) Kalsium

(1) Kebutuhan : 1200-1500 mg/hari.

(2) Kegunaan : Untuk pembentukan tulang dan bakal gigi janin yang dimulai sejak usia kehamilan 8 minggu.

(3) Sumber : susu dan produk susu lainnya seperti keju, yoghurt, teri, udang kecil dan kacang-kacangan.

b) Magnesium

(1) Kebutuhan : 320 mg.

(2) Kegunaan : Untuk mendukung pertumbuhan dari jaringan lunak.

(40)

7) Contoh menu makanan seimbang pada ibu hamil

Menurut Kristiyanasri (2010), contoh menu makanan seimbang pada ibu hamil, meliputi :

Tabel 2.1 Contoh Menu Makanan Seimbang pada Ibu Hamil

Bahan Makanan

Porsi Hidangan Sehari

Jenis Hidangan

Nasi 5 + 1 porsi Makan Pagi :

Nasi 1,5 porsi (150 gram) dengan ikan/daging 1 potong sedang (40 gram), tempe 2 potong sedang (50 gram), sayur 1 mangkok dan buah 1 potong sedang. Sayuran Buah Tempe Daging Susu Minyak Gula 3 mangkok 4 potong 3 potong 3 potong 2 gelas 5 sendok teh 2 sendok makan Makan Selingan:

Susu1 gelas dan buah 1 potong sedang.

Makan Siang : Nasi 3 porsi (300 gram) dengan lauk, sayur dan buah sama dengan pagi Selingan:

Susu 1 gels dan buah 1 potong Makan Malam :

Nasi 2,5 porsi (250 gram) dengan lauk, sayur dan buah sama dengan pagi atau siang

Selingan : Susu 1 gelas

(41)

B. Kerangka Teori

Gambar 2.1 Kerangka Teori

Sumber: modifikasi Notoatmodjo (2010), Suradi (2009) Pengetahuan Kehamilan Asupan Nutrisi

Selama Kehamilan

Faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan Pendidikan

1) Media masa/ informasi 2) Sosial budaya dan

ekonomi 3) Lingkungan 4) Pengalaman 5) Usia 1. Pengertian 2. Tujuan penatalaksanaan gizi pada ibu hamil 3. Akibat kekurangan

(Malnutrisi) pada ibu hamil

(42)

C. Kerangka Konsep Penelitian

Keterangan :

= variabel yang diteliti = variabel yang tidak diteliti

Gambar 2.2. Kerangka Konsep

Baik

Cukup

Kurang Pengetahuan ibu hamil

tentang Asupan Nustrisi selama kehamilan

Faktor-faktor yang

mempengaruhi pengetahuan 1. Pendidikan

2. Media masa/ informasi 3. Sosial budaya dan

ekonomi 4. Lingkungan 5. Pengalaman 6. Usia

(43)

Jenis penelitian ini menggunakan deskriptif kuantitatif. Menurut Nursalam (2008), penelitian deskriptif bertujuan untuk mendeskripsikan (memaparkan) peristiwa-peristiwa yang penting yang terjadi pada masa kini. Deskripsi peristiwa dilakukan secara sistematis dan lebih menekankan pada data faktual daripada penyimpulan. Penelitian kuantitatif adalah teknik yang digunakan untuk mengolah data yang berbentuk angka, baik sebagai hasil pengukuran maupun hasil konvensi (Nototatmodjo, 2010). Pada penelitian ini menggambarkan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asupan Nutrisi selama kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi

Lokasi adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan data selama kasus berlangsung (Budiarto, 2003). Penelitian ini dilakukan di BPS Kade Seni Tanon Sragen.

2. Waktu penelitian

Waktu penelitian adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk memperoleh data penelitian yang dilaksanakan (Budiarto, 2003). Penelitian ini dilaksanakan pada 5 Maret – 5 April 2014.

(44)

C. Populasi, Sampel dan Teknik Pengambilan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah total dari seluruh unit atau elemen dimana peneliti tertarik. Populasi dapat berupa organisme, orang atau satu kelompok, masyarakat, organisasi, benda, obyek, peristiwa atau laporan yang semuanya memiliki ciri dan harus didefinisikan secara spesifik (Silalahi, 2012). Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang memeriksakan kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen jumlah kunjungan 5 Maret – 5 April 2014 sebanyak 32 ibu hamil.

2. Sampel

Sampel adalah bagian tertentu yang dipilih dari populasi (Silalahi, 2010). Menurut Arikunto (2010), jika populasi kurang dari 100 maka lebih baik diambil semua dan jika jumlah subyek lebih dari 100, maka dapat diambil 10 – 15% atau 20-25%. Karena populasi kurang dari 100 maka diambil seluruhnya yaitu 32 ibu hamil.

3. Teknik sampling

Teknik sampling adalah suatu proses seleksi sampel yang digunakan dalam penelitian dari populasi yang ada, sehingga jumlah sampel akan mewakili keseluruhan populasi yang ada (Hidayat, 2011). Dalam penelitian ini teknik sampling dengan menggunakan accidental sampling atau convenience sampling Accidental sampling merupakan pemilihan sampel dari populasi yang kebetulan ada atau dijumpai menurut keinginan peneliti (Silalahi, 2012).

(45)

D. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian ini adalah kuesioner tertutup yang diisi oleh responden. Kuesioner adalah sejumlah pernyataan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang hal-hal yang di ketahui dan sudah disediakan jawabannya (Arikunto, 2010). Kuesioner diambil dari sumber teori tentang asupan nutrisi selama kehamilan. Kuesioner dalam penelitian ini dengan kriteria positif (favorable) dan kriteria negatif (unfavorable). Untuk pernyataan positif (favorable) dengan skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 bila jawaban salah, pernyataan negatif (unfavorable) dengan skor 0 untuk jawaban benar dan dengan skor 1 untuk jawaban salah. Berikut kisi-kisi pernyataan dalam kuesioner penelitian :

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Pernyataan

Variabel Sub Variabel Pernyataan Jumlah

Soal Favourable Unfavourable Tingkat pengetahuan Ibu hamil tentang asupan nutrisi selama kehamilan 1. Pengertian 1,3 2 3 2. Tujuan penatalaksanaan gizi pada ibu hamil

4,6,8 5*,7 5

3. Akibat kekurangan (malnutrisi) pada ibu hamil

9,10,11,13 14,16,18*

12,15,17 10

4. Kebutuhan gizi ibu hamil 19,20,22* 23 24,26,27, 28* 29,31,32,34 21,25*, 30,33,35* 17 Jumlah 35 Keterangan: *) = tidak valid

(46)

E. Uji Validitas dan Reliabilitas

Alat ukur atau instrumen penelitian yang dapat diterima sesuai standar adalah alat ukur yang telah memenuhi uji validitas dan reliabilitas data. Kuesioner untuk penelitian terlebih dahulu dilakukan uji validitas dan reliabilitas dengan karakteristik seperti sejenis di luar lokasi penelitian. Uji validitas rencana akan dilakukan di BPS Dining Gabugan Tanon I Sragen terhadap 30 ibu hamil dengan 35 pernyataan.

1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu ukuran yang dapat menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen (Arikunto, 2010). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang seharusnya hendak diukur. Penelitian ini menggunakan uji validitas dengan rumus product moment. Menurut Hidayat (2011), rumus product moment yaitu:

Keterangan:

N : Jumlah responden

rxy : Koefisien korelasi product moment x : Skor pertanyaan

y : Skor total

xy : Skor pertanyaan dikalikan skor total

Dikatakan valid jika rhitung > rtabel (0,361) dengan taraf signifikan 0,05 .

(

X

)

}{N Y -

(

Y

)

} X { Y X. -XY . N 2 2 2 2 Σ Σ Σ − Σ Σ Σ Σ = N rxy 33

(47)

Setelah dilakukan uji validitas didapatkan hasil enam pernyataan tidak valid yaitu nomor 5, 18, 22, 25, 28, 35 dikarenakan nilai r hitung lebih kecil dari nilai r tabel, yaitu untuk selanjutnya nomor yang tidak valid tidak digunakan dalam kuesioner penelitian.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukkan pada suatu pengertian bahwa instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius, mengarahkan responden memilih jawaban-jawaban tertentu. Apabila datanya memang benar sesuai dengan kenyataannya, maka berapa kalipun diambil tetap akan sama hasilnya (Arikunto, 2010).

Untuk menguji reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan Alpha Chronbach dengan bantuan program komputer SPSS for Windows. Rumus Alpha Chronbach adalah sebagai berikut:

» ¼ º « ¬ ª Σ − »¼ º «¬ ª − = t b k k r 2 2 11 1 1 σ σ Keterangan: r11 = Reliabilitas Instrument

k = Banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal ™ıb2 = Jumlah varian butir

(48)

Instrumen dikatakan reliabel bila nilai alpha cronbach’s > rkriteria (0,60) (Ghozali, 2005). Setelah dilakukan uji reliabilitas didapatkan alpha cronbach’s 0,875 > 0,60 sehingga instrumen dikatakan reliabel.

F. Teknik Pengumpulan Data

Cara pengumpulan data dilakukan dengan cara memberikan lembar pernyataan persetujuan dan membagikan kuesioner pada ibu tentang asupan nutrisi selama kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen, kemudian menjelaskan tentang cara pengisiannya. Responden disuruh mengisi kuesioner dengan selesai dan kuesioner diambil pada saat itu juga oleh peneliti. Data yang diperoleh terdiri dari:

1. Data Primer

Data primer diperoleh secara langsung dari sumbernya atau objek penelitian oleh peneliti perorangan atau organisasi (Riwidikdo, 2009). Dalam penelitian ini data primer didapatkan dari pengisian kuesioner yang diisi ibu tentang asupan nutrisi selama kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari objek penelitian (Riwidikdo, 2009). Data sekunder didapatkan dari data berdasarkan dari data demografi BPS Kade Seni Tanon Sragen dan jumlah ibu hamil yang berkunjung tiap bulan dari catatan rekam medik BPS Kade Seni Tanon Sragen.

(49)

G. Variabel penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2010). Dalam penelitian hanya menggunakan variabel tunggal yaitu tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asupan nutrisi selama kehamilan.

H. Definisi Operasional

Definisi operasional merupakan definisi yang membatasi ruang lingkup atau pengertian variabel-variabel yang diamati atau diteliti (Notoatmodjo, 2010).

Tabel 3.3 Definisi Operasional

Nama Variabel

Pengertian Indikator Alat Ukur Skala Pengetahuan ibu hamil tentang asupan nutrisi selama kehamilan Kemampuan Ibu hamil menjawab dengan benar kuesioner tentang asupan nutrisi selama kehamilan

1. Baik : Bila nilai responden yang

diperoleh (x) > mean + 1 SD

2. Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD ” x ” mean + 1 SD

3. Kurang : Bila nilai responden yang

diperoleh (x) < mean – 1 SD

(50)

I. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengolahan Data

Setelah data terkumpul, maka langkah yang dilakukan berikutnya adalah pengolahan data. Proses pengolahan data (Notoatmodjo, 2010), adalah: a. Editing

Kegiatan ini dilakukan dengan cara memeriksa data hasil jawaban dari kuesioner yang telah diberikan kepada responden dan kemudian dilakukan koreksi apakah telah terjawab dengan lengkap. Editing dilakukan di lapangan sehingga bila terjadi kekurangan atau tidak sesuai dapat segera dilengkapi.

b. Coding

Kegiatan ini memberi kode angka pada kuesioner terhadap tahap-tahap dari jawaban responden agar lebih mudah dalam pengolahan data selanjutnya. Dalam hal ini jawaban responden yaitu pernyataan positif (favorable) dengan skor 1 untuk jawaban benar dan skor 0 bila jawaban salah, pernyataan negatif (unfavorable) dengan skor 0 untuk jawaban benar dan dengan skor 1 untuk jawaban salah

c. Tabulating

Kegiatan ini dilakukan dengan cara menghitung data dari jawaban kuesioner responden yang sudah diberi kode, kemudian dimasukkan ke dalam tabel. Langkah ini setelah didapatkan jawaban dan di total sehingga didapatkan skor total jawaban responden.

(51)

d. Memasukkan Data (Data Entri) atau processing

Memasukkan data yaitu jawaban dari masing-masing responden dalam bentuk kode (angka atau huruf) dimasukkan ke dalam program atau soffware komputer.

e. Pembersihan data (Cleaning)

Apabila semua data dari setiap sumber data atau responden selesai dimasukkan, perlu dicek kembali untuk melihat kemungkinan adanya kesalahan-kesalahan kode, ketidak lengkapan dan sebagainya, kemudian di lakukan pembetulan atau koreksi, Proses ini disebut pembersihan data (data cleaning).

2. Analisis Data

Menurut Notoatmodjo (2010), analisa univariat yaitu menganalisa terhadap tiap variabel dari hasil tiap penelitian untuk menghasilkan distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel. Penelitian ini hanya mendeskirpsikan pengetahuan responden tentang tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asupan nutrisi selama kehamilan.

Menurut Riwidikdo (2009), maka digunakan perhitungan sebagai berikut: Baik : Bila nilai responden yang diperoleh (x) > mean + 1 SD

Cukup : Bila nilai responden mean -1 SD ” x ” mean + 1 SD Kurang : Bila nilai responden yang diperoleh (x) < mean – 1 SD

(52)

Menurut Notoatmodjo (2007), rumus mean yaitu: Rumus : X = n x

¦

Keterangan : X : rata-rata ( mean )

¦

x

: Jumlah seluruh jawaban responden n : Jumlah responden

Simpangan baku (standard deviation) adalah ukuran yang dapat dipakai untuk mengetahui tingkat penyebaran nilai-nilai (data) terhadap rata-ratanya. Rumus : SD = 1 ) ( 2 2 − −

¦

¦

n n xi xi Keterangan: x : nilai responden n : jumlah responden

Untuk mendapatkan distribusi persentase pengetahuan Ibu hamil tentang asupan nustrisi selama kehamilan digunakan rumus persentase. Menurut Silalahi (2012), rumus persentase yaitu:

fi Persentase = ––– x 100% n fi = Frekuensi n = total kasus 39

(53)

J. Etika Penelitian

Setelah mendapat persetujuan, peneliti mulai melakukan penelitian dengan memperhatikan masalah etika menurut Hidayat (2011), meliputi : 1. Informed Consent ( lembar persetujuan menjadi responden)

Sebelum lembar persetujuan diberikan pada subyek penelitian peneliti menjelaskan maskud dan tujuan penelitian yang akan dilakukan serta manfaat yang dilakukannya penelitian. Setelah diberikan penjelasan, lembar persetujuan diberikan kepada subyek penelitian. Jika subyek penelitian bersedia diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan, namun jika subyek penelitian menolak untuk diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati haknya.

2. Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan subyek penelitian, peneliti tidak mencantumkan namanya pada lembar pengumpulan data, cukup dengan inisial dan memberi nomor pada masing–masing lembar tersebut.

3. Confidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan semua informasi yang diperoleh oleh subyek penelitian dijamin oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu saja yang akan disajikan atau dilaporkan pada hasil penelitian.

(54)

K. Jadwal Penelitian

Bagian ini diuraikan langkah-langkah kegiatan dari mulai menyusun proposal penelitian, sampai dengan penulisan laporan penelitian, beserta waktu berjalan atau berlangsungnya tiap kegiatan tersebut (Notoatmodjo, 2010). Jadwal penelitian (Tabel Terlampir).

(55)

Penelitian ini dilakukan BPS Kade Seni Tanon Sragen Tanon Kabupaten Sragen. Pimpinan BPS yaitu Ibu Kade Seni, Amd. Keb. Secara umum jenis pelayanan yang diberikan BPS Kade Seni Tanon Sragen meliputi ANC (Ante Natal Care), persalinan, KB, Imunisasi, KIA (Kesehatan Ibu dan Anak) dalam memberikan layanan kepada pasien BPS Kade Seni Tanon Sragen buka 24 jam. Fasilitas untuk mendukung pelayanan rawat inap khususnya persalinan sudah cukup memadai, yaitu 3 ruang nifas dengan masing-masing kamar kapasitas 2 tempat tidur, 2 ruang bersalin, 1 ruang pemeriksaan, 1 ruang obat dan 1 kamar mandi untuk pasien. Dalam memberikan layanan kepada pasien BPS Kade Seni Tanon Sragen menerapkan perawatan ibu dan bayi dirawat dengan sistem rawat gabung (rooming in). Selain itu BPS Kade Seni Tanon Sragen juga melayani pijat bayi, fisioterapi, USG (Ultra Sonografi).

B. Hasil Penelitian

Penelitian ini meneliti tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Asupan Nutrisi Selama Kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen tahun 2014 dengan jumlah responden sebanyak 32 orang.

(56)

1. Hasil perhitungan

Hasil penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Asupan Nutrisi Selama Kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen tahun 2014 pada kategori baik, cukup dan kurang.

Tabel 4.1 Nilai Mean dan Standar Deviasi dengan Program SPSS

Variabel N Mean Std. Deviation

Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Asupan Nutrisi Selama Kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen

32 20,1 4,8

Sumber : data primer, April 2014

Berdasarkan tabel 4.1 tersebut diketahui bahwa nilai mean sebesar 20,1 dan nilai standar deviasi sebesar 4,8.

2. Tingkat Pengetahuan

Berdasarkan hasil perhitungan mean dan standar deviasi digunakan untuk perhitungan tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Asupan Nutrisi Selama Kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen yaitu :

a. Baik : (x) > mean+1 SD (x) > 20,1 + 1 x 4,8 (x) > 24,9

Jadi Pengetahuan baik jika nilai responden x > 24,9 b. Cukup : mean – 1SD ” x ” mean + 1 SD

20,1 – 1 x 4,8 ” x ” 20,1 + 1 x 4,8 (x) 15,3 ” x ” 24,9

Jadi Pengetahuan cukup jika nilai responden 15,3 ” x ” 24,9

(57)

c. Kurang : (x) < mean–1 SD (x) < 20,1 – 1 x 4,8 (x) < 15,3

Jadi Pengetahuan kurang jika nilai responden < 15,3

Hasil penelitian tingkat pengetahuan ibu hamil tentang Asupan Nutrisi Selama Kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen dapat dilihat pada tabel sebagai berikut :

Tabel 4.2. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asupan Nutrisi Selama Kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen

No Pengetahuan Jumlah Persentase (%) 1 2 3 Baik Cukup Kurang 6 19 7 18,7 59,4 21,9 Total 32 100

Sumber : data primer, April 2014

Berdasarkan tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden dengan pengetahuan baik sebanyak 6 responden (17,6%), tingkat pengetahuan dalam kategori cukup sebanyak 19 responden (59.4%), tingkat pengetahuan kurang sebanyak 7 responden (21,9%), sehingga mayoritas responden mempunyai tingkat pengetahuan cukup.

C. Pembahasan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan pada 32 responden menunjukkan hasil bahwa responden pengetahuan baik sebanyak 6 responden (17,6%), tingkat pengetahuan dalam kategori cukup sebanyak 19 responden (59.4%), tingkat pengetahuan kurang sebanyak 7 responden (21,9%).

(58)

Menurut Notoatmodjo (2010), pada dasarnya pengetahuan merupakan hasil tahu dari manusia terhadap sesuatu, atau segala perbuatan manusia untuk memahami suatu objek tertentu. Pengetahuan dapat berwujud barang-barang baik lewat indera maupun lewat akal, dapat pula objek yang dipahami oleh manusia berbentuk ideal atau yang bersangkutan dengan masalah kejiwaan. Sedangkan menurut Nashrulloh (2009), pengetahuan adalah apa yang diketahui oleh manusia atau hasil pekerjaan manusia menjadi tahu. Pengetahuan itu merupakan milik atau isi pikiran manusia yang merupakan hasil dari proses usaha manusia untuk tahu.

Menurut Erfandi (2009), ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengetahuan seseorang, yaitu pendidikan. Pendidikan adalah suatu usaha untuk mengembangkan kepribadian dan kemampuan di dalam dan di luar sekolah dan berlangsung seumur hidup. Pendidikan mempengaruhi proses belajar, makin tinggi pendidikan seeorang makin mudah orang tersebut untuk menerima informasi. Pengetahuan sangat erat kaitannya dengan pendidikan dimana diharapkan seseorang dengan pendidikan tinggi, maka orang tersebut akan semakin luas pula pengetahuannya. Peningkatan pengetahuan tidak mutlak diperoleh di pendidikan formal, akan tetapi juga dapat diperoleh pada pendidikan non formal. Informasi yang diperoleh baik dari pendidikan formal maupun non formal dapat memberikan pengaruh jangka pendek (immediate impact) sehingga menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan. Sebagai sarana komunikasi, berbagai bentuk media masa seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, dan lain-lain mempunyai pengaruh besar

(59)

terhadap pembentukan opini dan kepercayan orang. Dalam penyampaian informasi sebagai tugas pokoknya, media masa membawa pula pesan-pesan yang berisi sugesti yang dapat mengarahkan opini seseorang.

Berdasarkan analisa kuesioner pada penelitian didapatkan data mayoritas responden salah dalam menjawab kebutuhan gizi ibu hamil. Menurut Sekarsari (2013), pemenuhan kebutuhan zat gizi pada ibu hamil sangat penting, sebab sejak awal masa kehamilan tubuh akan melakukan berbagai penyesuaian untuk mempersiapkan kehadiran janin, untuk persalinan dan menyusui. Selama trimester pertama kehamilan kualitas gizi ibu hamil penting daripada jumlahnya. Gangguan gizi di bulan pertama kehamilan terutama kekurangan mikronutrien tertentu yang penting dalam proses pembelahan sel seperti seng (Zn) dan asam folat dapat menimbulkan kelainan yang bersifat teratogenik atau kelainan janin sejak dalam kandungan. World Health Organisation (WHO menganjurkan jumlah tambahan energi selama hamil 36.337 kkal. Kebutuhan energi untuk kehamilan normal yaitu 80.000 kalori (Waryana, 2010). Kebutuhan zat besi selama hamil 1.040 mg untuk kebutuhan basal 0,8 mg/hari ditambah dengan kebutuhan janin dan red cell mass 30 – 40 mg (Waryana, 2010).

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Setyasih Tri Kurniati (2012) dengan judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kebutuhan Nutrisi Selama Kehamilan di BPM Haryanti Annas Singosari Mojosongo Boyolali Tahun 2012”. Hasil Penelitian : Tingkat pengetahuan responden yaitu sebanyak 5 responden (9,6%) dengan tingkat pengetahuan baik, tingkat

(60)

pengetahuan cukup sebanyak 37 responden (71,2%) dan tingkat pengetahuan kurang sebanyak 10 responden (19,2%). Tingkat pengetahuan ibu hamil tentang asupan nutrisi selama kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen 2014 dibandingkan dengan penelitian Setyasih Tri Kurniati (2012) sama-sama didapatkan hasil pada tingkat pengetahuan cukup yaitu sebanyak 19 responden (59,4%).

D. Keterbatasan Penelitian

1. Kendala Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian responden sering bertanya kepada peneliti dikarenakan ibu juga kurang mengetahui maksud dari kuesioner sehingga peneliti harus menjelaskan terlebih dahulu sebelum ibu menjawab pertanyaan tersebut.

2. Keterbatasan Penelitian

a. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah kuesioner bersifat tertutup sehingga tidak melakukan wawancara mendalam dengan responden, selain itu dengan kuesioner tertutup yang hanya tinggal menjawab benar atau salah dapat membuat responden memilih secara asal-asalan, b. Penelitian ini menggunakan variabel tunggal yaitu pengetahuan

sehingga hasil penelitian terbatas pada tingkat pengetahuan.

(61)

Penelitian ini mengambil judul “Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asupan Nutrisi selama Kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen tahun 2014, sehingga penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut:.

1. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asupan Nutrisi selama Kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen tahun 2014 pengetahuan baik sebanyak 6 responden (17,6%)

2. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asupan Nutrisi selama Kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen tahun 2014 tingkat pengetahuan dalam kategori cukup sebanyak 19 responden (59.4%)

3. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asupan Nutrisi selama Kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen tahun 2014 tingkat pengetahuan kurang sebanyak 7 responden (21,9%)

Dari data hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa kebanyakan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang Asupan Nutrisi selama Kehamilan di BPS Kade Seni Tanon Sragen tahun 2014 tingkat pengetahuan dalam kategori cukup

(62)

B. Saran

1. Bagi Responden

Diharapkan lebih meningkatkan pengetahuan dengan mencari informasi tentang kebutuhan nutrisi selama kehamilan dengan banyak membaca dan mengikuti penyuluhan-penyuluhan dari tenaga kesehatan. 2. BPS

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam usaha promosi kesehatan khususnya tentang kebutuhan nutrisi pada ibu hamil.

3. Bagi peneliti selanjutnya

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan sebagai referensi bagi penelitian selanjutnya mengenai kebutuhan nutrisi pada ibu hamil selama kehamilan dan dapat mengembangkan variabel penelitian sehingga didapatkan hasil yang lebih baik.

(63)

Kesehatan Republik Indonesia

Erfandi. 2009. Pengetahuan Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi,

http://wwww.forbetterhealth.wordpress.com. Diakses tanggal 23 Oktober 2012

Ghozali, I. 2005. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro

Hidayat, A. A. 2011. Metode Penelitian Kebidanan dan Teknik Analisa Data. Jakarta: Salemba Medika

Kristiyanasari, W. 2010. Gizi Ibu Hamil. Yogyakarta: Nuhamedika

Kurniati, S.T, 2012. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Tentang Kebutuhan Nutrisi Selama Kehamilan di BPM Haryanti Annas Singosari Mojosongo BoyolaliTahun 2012. Karya Tulis Ilmiah

Manuaba, I.A.C, 2010. Ilmu Kebidanan Penyakit KAndungan dan KB untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC

Nasrulloh, A. 2009. Perbedaan Antara Ilmu dan Pengetahuan. melalui

http://www.filsafatindonesia1001.wordpress.com. Diakses 23 November 2013

Notoatmodjo, S. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta: Rineka Cipta.

–––––––––––––––––––. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta. Paath, dkk, 2005. Gizi dalam Kesehatan Reproduksi. Jakarta: EGC

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, 2012. Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2012. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

(64)

Proverawati dan Asfuah, 2009. Buku Ajar Gizi untuk Kebidanan. Yogyakarta: PT. Nuhamedika

Rosidah, A, 2013. Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Trimester I Tentang Kebutuhan Nutrisi Selama Kehamilan di BPS Mitra Ibu Sragen Tahun 2013. Karya Tulis Ilmiah

Riwidikdo, H. 2006. Statistik Peneitian Kesehatan. Yogyakarta: Nuha Medika –––––––––––––––. 2009. Statistik Peneitian Kesehatan dengan Aplikasi Program R dan

SPSS.. Yogyakarta : Pustaka Rihama.

Sekarsari, B.A, 2013. Gizi untuk Otak. Jakarta: PT Aspirasi Pemuda Silalahi, U. 2012. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT. Refika Aditama Waryana, 2010. Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama

Gambar

Tabel 2.1  Contoh Menu Makanan Seimbang pada Ibu Hamil  Bahan
Gambar 2.1 Kerangka Teori
Gambar 2.2. Kerangka Konsep
Tabel 3.3   Definisi Operasional  Nama
+2

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Beberapa pakar pendidikan meyakfi'li bahwa kemunduran kultur akademik bukan hanya karen a pengaruh birokrasi pendidikan tetapi juga akibat keadaan internal perguruan tinggi

kehamilan bukan saat untuk memakai progaram imunisasi terhadap berbagai penyakit yang dapat dicegah, alasannya karena kemungkinan adanya akibat yang membahayakan janin,

Hasil penelitian yang menunjukkan berkembangnya kemandirian dalam diri difabel menguatkan teori struktural fungsionalisme bahwa strategi pemberdayaan yang dilakukan oleh

Peserta didik diminta menganalisis beberapa permasalahan yang melibatkan persamaan trigonometri, mengevaluasi penyelesaian masalah hasil diskusi kelompoknya

erak alami dalam mahir!. 1erdisk#si

Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) adalah pengembangan kompetensi guru yang dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan, secara bertahap, berkelanjutan untuk

• Radikal bebas adalah hasil oksidasi dari trigliserid yang dikatalis oleh inisiator dalam darah. • DNA mudah rusak oleh zat kimia : Hidroquinon, arbutin, klorofom,

Berdasarkan hasil pembahasan di atas, disimpulkan Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Dakwah sejatinya menampilkan etika, sopan santun, dan terhindar dari