STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PANTAI
LEGON LELE SEBAGAI DAYA TARIK WISATA ERA
ADAPTASI KEBIASAAN
ARTIKEL ILMIAH
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Mendapatkan Gelar Sarjana Pariwisata Jurusan Pariwisata
Disusun Oleh : Nama : Tati Rahmi
NIM : 173046
Semester VII Jurusan : Pariwisata Jenjang : Strata-Satu
SEKOLAH TINGGI PARIWISATA AMBARRUKMO
YOGYAKARTA
MOTTO
Lakukan semua semaksimal mungkin dengan hal baik yang diri lakukan maka tuhan selalu bersamamu.
Sesunguhnnya Allah tidak akan mengubah suatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri merekaa sendiri ( Qs. Ar Ra’d 11)
HALAMAN PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Karya Tulis Ini Kepada :
1. Allah SWT yang selalu membimbing dengan jalan yang benar meridhoi dan selalu memberi rahmat.
2. Abah dan Mama selalu memberikan bahu yang tegar dan materi yang selalu terpenuhi
3. Saudra perempuan saya yang selalu menemani gundahnya saya
4. Om dan tante yang selalu saya repotkan di saat sakit selama berkuliah dan menjadi penyemangat.
5. Teman-teman yang selalu bertanya kapan wisuda menyemangati saya supaya mempercepat tugas akhir ini.
6. Bapak & Ibu STIPRAM yang sudah memberikan materi banyak ke saya. 7. Bapak &Ibu balai Taman Nasional Karimunjawa Kantor dan Lapangan
yang sudah memberikan pengarahan
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat danhidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Artikel Ilmiah yang berjudul “STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PANTAI LEGON LELE SEBAGAI DAYA TARIK WISATA ERA ADAPTASI KEBIASAAN BARU”dapat terselesaikan.
Semoga semua bantuan dan bimbingan yang telah diberikan kepada penulis In sha Allah mendapat balasan dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa Artikel Ilmiah ini masih terdapat banyak kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi melengkapi kekurangan yang terdapat pada Artikel Ilmiah ini agar dapat bermanfaat bagi pembaca dikemudian hari, Aamiin.
Yogyakarta, ... 2021 Penulis
DAFTAR ISI Halaman Depan ... Motto ... Halaman Persembahan ... Kata Pengantar ... Daftar Isi... Daftar Tabel ... Daftar Gambar... Daftar Diagram... Abstrack... BAB 1 Pendahuluan ... A. Latar Belakang ... B. Rumusan Masalah ... C. Batasan Masalah... D. Tujuan Penelitian ... E. Manfaat Penelitian ... BAB II Landasan Teori & Metodologi Penelitian ... A. Landasan Teori... B. Metode Penelitian... BAB III Penelitian & Analisis Data...
A. Gambaran Umum ... B. Objek Wisata ... C. Deskripsi Responden... D. Analisis Data ... E. Analisis Swot ... F. Hasil Analisis Data ... G. Hasil Jawaban Rumusan Masalah ... BAB IV Penutup ... A. Simpulan ... B. Saran... Daftar Pusataka ... Lampiran ... Biodata Mahasiswa ...
Daftar Diagram
Grafik 1. Berdasarkan Jenis Kelamin... Grafik 2. Berdasarkan Usia ... Grafik 3. Berdasarkan Pekerjaan...
Daftar Tablel
Tabel 1. Analisis Faktor Internal... Tabel 2. Analisis Faktor Eksternal ... Tabel 3. Analisis Swot ...
Daftar Gambar
Gambar 1. Peta Kabupaten Jepara ... Gambar 2. Peta Wilayah Kecamatan Karimunjawa... Gambar 3. Objek Wisata Pantai Legon Legon Lele ... Gambar 4. Hasil Rapit Test, Tiket Kapal, & Tiket Masuk Karimunjawa... Gambar 5. Loket BNPB di Karimunjawa ... Gambar 6. Wawancara Bersama Petinggi di Karimunjawa... Gambar 7. Aksesbilitas Menuju Pantai Legon Lele... Gambar 8. Wawancara Sekaligus Simaksi di Kantor Balai TNK... Gambar 9. Objek Wisata Pantai Legon Legon Lele ... Gambar 10. Poto Bersama Wisatawan...
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pariwisata merupakan sektor ekonomi penting bagi Indonesia. Dengan pengolahan yang baik, diharapkan sektor pariwisata bisa mendatangkan devisa negara lebih banyak. Selain mendatangkan devisa bagi negara, membuka usaha baru bagi masyarakat sekitar yang tempatnya termasuk dalam kawasan wisata, perluasan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan daerah serta masyarakat utama di sekitar daerah tujuan wisata. Pembangunan sektor pariwisata menjadi perhatian besar pemerintah dan dana yang besar dianggarkan untuk pengembangan dan pengelolaannya, oleh karena itu pengelolaan destinasi wisata yang ada akan meningkatkan devisa negara dan menyerap banyak tenaga kerja, hal ini dapat sangat mengurangi jumlah pengangguran di suatu negara. “Pariwisata merupakan industri dengan pertumbuhan tertinggi. Hal tersebut disadari oleh pemerintah sehingga pemerintah memutuskan untuk mengembangkan pariwisata secara nyata.
Indonesia beragam kekayaan yang menjadi aset pariwisata ialah seperti keragaman budaya, adat kebiasaan, keragaman etnis dan suku, serta kekayaan alam yang melimpah mempunyai peluang yang sangat besar untuk dikembangkan”. (Moch.Nur Syamsu, Mei 2013) http://ejournal.stipram.net.
Indonesia yaitu salah satu negara yang memiliki keanekaragaman sumber daya alam yang sangat berlimpah. Semua potensi tersebut mempunyai peranan yang sangat penting bagi pengembangan kepariwisata. Daya tarik wisata yang dimiliki oleh Indonesia, antara lain berupa keanekaragaman hayati, keunikan dan keaslian budaya tradisional, keindahan bentang alam, gejala alam, peninggalan sejarah atau budaya yang secara optimal untuk kesejahteraan masyarakat.
Semua potensi tempat wisata tersebut merupakan sumber ekonomi yang sangat bernilai dan sekaligus berfungsi sebagai saluran pendidikan dan pelestarian lingkungan. Sasaran tersebut di atas dapat dicapai melalui pengelolaan dan eksploitasi yang baik dan terkoordinasi, baik secara sektoral maupun swasta terkait dengan pengembangan kegiatan pariwisata seperti pariwisata berkelanjutan, pemerintah daerah, lingkungan hidup, dan lembaga swadaya masyarakat. Dalam mengembangkan kegiatan pariwisata berkelanjutan.
Daerah Jawa Tengah merupakan salah satu kabupaten yang memiliki banyak sekali tempat wisata yang unik dan unggul salah satunya ada di Kabupaten Jepara, Kecamatan Karimunjawa daerah ini memiliki banyak sekali destinasi wisata, perbukitan yang indah, air terjun dan pantai. Pantai Legon Lele merupakan salah satu destinasi baru yang memiliki keindahan alam seperti "Pesona Pemandangan Pantai Legon Lele" dan memiliki panorama laut yang sangat luar biasa.
Untuk aksesibilitas ke Pantai Legon Lele sudah terbilang sangat bagus sehingga memudahkan wisatawan berkunjung kesana dan lahan parkir yang belum terlalu memadai, serta terdapat juga jalan aspal karena sekarang aksesnya sudah lumayan mulus dan lancar biarpun di beberapa spot yang ada dan perlu diperbaiki. Destinasi tersebut juga memiliki spot-spot menarik untuk berfoto, cocok untuk refreshing, melihat pemandangan air lautdan sunset dan Sunrise. Namun, karena memang Pantai Legon Lele merupakan daya tarik wisata baru maka masih banyak yang perlu di tingkatkan lagi seperti sarana prasarana dan fasilitas penunjang lainnya untuk memenuhi kebutuhan wisatawan.“Semakin memadai fasilitas dan sarana prasarana yang ada di suatu objek pariwisata akan
berdampak pada semakin tingginya tingkat kunjungan wisatawan”.(Kartika Sari, Januari2012) http://ejournal.stipram.net.
Namun di saat pendemi memasuki Indonesia semua Destinasi Wisata di tutup dan buka setelah adanya adaptasi kebiasaan baru yang perlu mematuhi protokol kesehatan, dan Karimunjawa membuka kembali kunjungan wisatawan Kuota pengunjung 100 orang per minggunyua buka pada masa AKB, TN Karimunjawa membatasi pembatasan pengunjung yaitu kuota 100 orang per minggu. Hal tersebut disampaikan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Jepara Zamroni Lestiaza. Tahap pertama ini dari Balai Taman Nasional menetapkan kuota 100 orang per minggunya yang bisa masuk ke Taman Nasional Karimunjawa, Hal ini untuk mengantisipasi adanya banyak pengunjung yang dapat mengantisipasi kerumunan orang banyak. Menghindari kerumunan memang diminta pada saat masa pandemi. Pengunjung yang datang ke TNKJ wajib booking online, pengunjung yang datang ke TN Karimunjawa di masa era adaptasi kebiasaan baru yaitu mereka yang sudah melakukan booking online dan sudah melakukan Rapid Test Antibody Para pengunjung wajib melakukan registrasi secara online melalui http://bit.ly/bookingTNKJ.
Melalui situs tersebut, pengunjung dapat melihat lebih lanjut bagaimana cara melakukan registrasi online TN Karimunjawa. Pembukaan TN Karimunjawa juga dilakukan secara ketat dan bertahap. Untuk itu, wisatawan yang hendak berkunjung pun dikhususkan sedemikian rupa termasuk soal kesehatannya. Pihak TN Karimunjawa telah memberlakukan syarat masuk wisatawan adalah dengan membawa surat keterangan bebas Covid-19 minimal rapid test."Kalau punya hasil swab juga bisa masuk.
Berdasarkan uraian di atas pontensi dengan baik tentu sangat berpengaruh kepada jumlah kunjungan, karena dengan membuat wisatawan merasa aman, nyaman dan kebutuhannya terpenuhi maka secara tidak langsung adalah suatu usaha mempromosikan destinasi wisata tersebut. Oleh karena itu penulis tertarik pada pembahasan ini dan ingin melakukan penelitian dengan judul“STRATEGI PENGEMBANGAN PARIWISATA DI PANTAI LEGON LELE SEBAGAI DAYA TARIK WISATA ERA ADAPTASI KEBIASAAN BARU” Artikel ilmiah inimerupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pariwisata (S.Par) di Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang sudah penulis uraikan diatas, maka penulis mengindentifikasikan beberapa rumusan masalah sebagai berikut : 1. Bagaimana strategi pengembangan yang perlu di lakukan untuk kawasan
Pantai Legon Lele?
2. Bagaimana peran masyarakat dan pemerintah dalam mempromosikan pantai legon lele ?
C. Batasan Masalah
Untuk lebih mengarahnya penelitian ini, maka ruang lingkup dalam penelitian ini dibatasi pada batasan-batasan yang akan di teliti sehingga hasil dari penelitian ini bisa sesuai dengan sasaran yang di harapkan.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah : 1. Mengidentifikasi pontensi pariwisata di Pantai Legon Lele.
2. Untuk mengetahui peran masyarakat dan pemerintah Karimunjawa dalam pengembangan daya tarik wisata Pantai Legon Lele.
E. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang dapat di ambil dari hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Bagi Penulis
Dalam penelitian ini diharapkan dapat menambah ilmu pengetahuan serta wawasan yang dapat dijadikan sebagai acuan kerja dalam bidang ilmu kepariwisataan serta sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pariwisata (S.Par) di Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo Yogyakarta.
2. Bagi Akademis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu ide, referensi, dan pemikiran dalam mengembangkan ilmu pengetahuan sehingga menambah wawasan khususnya pada pengembangan sektor pariwisata baik dalam pengembangan wisata maupun wilayah dan daya tarik wisatanya.
3. Bagi Pemerintah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi Pemerintah Daerah Kabupaten Jepara Provinsi Jawa Tengah, dalam mengindentifikasi potensi yang terdapat pada Daya Tarik Wisata Pantai Legon Leleuntuk tujuan pengembangan pariwisata sehingga menjadi destinasi wisata yang menarik.
Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa menjadikan pandangan informasi kepada masyarakat mengenai sektor pariwisata, agar masyarakat dapat memanfaatkan peluang potensi yang ada di kawasan Daya Tarik Wisata Pantai Legon Lele.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN METODOLOGI PENELITIAN
A. Landasan Teori
1. Pariwisata
Dalam Undang- Undang Nomor 10 Tahun 2009 Pasal 1 tentang Kepariwisataan Di, dinyatakan bahwa : Pariwisata adalah berbagai macam kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat, pengusaha, pemerintah, dan Pemerintah Daerah. Pariwisata merupakan aktivitas pelayanan produk dan hasil industri pariwisata yang mampu menciptakan pengalaman perjalanan bagi wisatawan. Unsur pembentukan pegalaman dan perjalanan bagi wisatawan yang utama ialah adanya daya tarik wisata dari suatu objek tempat atau lokasi. (Damiasih dan Ria Eka Yunita : 2017 :26 : http://ejournal.stipram.net/)
Pariwisata Bagi banyak daerah di Indonesia sangat di andalkan sebagai sektor unggulan dengan kemampuannya menjadi penompang ekonomi daerah.(Prakoso, 2016:1).
Dunia pariwisata disadari sebagai peluang besar disekitar bisnis dan perdagangan indusutri pariwisata yang sangat mempunyai pontensi yang cukup besar kerena mendatangkan devisa negara yang besar bagi Negara Indonesia. hal tersebut sangat dapat menunjang tingkat kesejahtraan hidup rakyat yang berkecibung langsung di bidang industri pariwisata.(Suhendroyono, 2016: 43)
2. Daya Tarik Wisata
Daya tarik wisata adalah sesuatu yang menarik dan menyebabkan wisatawan berkunjung ke suatu tempat atau daerah, daya tarik tersebut biasanya berupa objek-objek yang jarang terjadi dan dilihat setiap orang(sammeng, 2000:27)Hal yang demikian memberikan peluang kepada perjalanan wisata yanng lebihh berkualitas yang di kenal sebagai wisata (spesial interest tourism). ( Isdarmanto, 2016: 54)
Daya Tarik Wisata adalah suatu bentukan atau aktfitas dan fasilitas yang berhubungan, yang dapat menarik minat wisatawan atau pengunjung untuk datang ke suatu daerah/ atau tempat tertentu. ( Zahrotun Satriawati, dan Marganing Jati, 2016 :24: http://ejournal.stipram.net/ )
Indonesi memiliki beragam kekayaan yang dapat menjadi aset pariwisata seperti keragamaan budaya,adat kebiasaan, keragamaan etnis dan suk, serta pontensi-pontensi wisata yang berupa buatan mempunyyai peluang yang luar biasa untuk di kembangkan, serta destinasi wisata alam yang sangat banyak dan belum banyak di manfaaatkan. ( Moch. Nur Syamsu, 2018:71)
3. Destinasi
Destinasi merupakan suatu tempat yang dikunjungi dengan waktu yang signifikan selama perjalanan seseorang dibandingkan dengan tempat lain yang dilalui selama perjalanan misalkan daerah transit. ( Pitana & Diarta : 2009, 126) 4. Wisata Alam
Wisata alam atau etilogis adalah perjalanan ketempat alami yang relatif lebih yang masih belum terganggu atau terkontaminasi ( tercemari) dengan tujuan untuk mempelajari, mengagumi, menikmati, pemandangan tumbuh-tumbuhan dan
satuan liar serta bentuk-bentuk maefestasi budaya masyarakat yang ada, baik dari masa lampau maupun masa kini. ( Damiasih, Ria Eka Yunita 2017:27) http://ejournal.stipram.net.
5. Wisata Bahari
Wisata bahari yaitu yang berkaitan dengan kegiatan olahraga air, danau, benngawan, teluk dan laut. Seperti memamncing, berlayar, menyelam, berselancar, balapan dayung, berenang, kopentensi selancar, pemotetran bawah laut dan lainnya.(S. Pendit, 2003) http://ejournal.stipram.net
B. Metodologi Penelitian
1. Spesifikasi PenelitianPenelitian ini penulis akan mengunakan metode Kualitatif untuk mendiskripkan atau menguraikan yang telah di teliti dan di cari tahu seluk beluk informasinya dari kebenaran yang ada, Lokasi Penelitian si penulis di Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, bulan November 2020. Jenis penelitian yang penulis gunakan yaitu Metode Kualitatif, metode ini meneliti pada kondisi objek alamiah, (yang lawannya eksperimen)yang dimana peneliti adalah sebagai instrumen kunci, tekniuk pengumpulan data di lakukan secara triangulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif dengan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna pada generalisasinya. Penulis adalah salah satu mahasiswa program study S-1 Pariwisata di Sekolah Tinggi Pariwisata Ambarrukmo ( STIPRAM ) Yogyakarta, dan telah melakukan seminar DCS Dan melakukan observasi kemudian menyusun jurnal Domestic Case Study dengan judul “ Pasar Beringharjo Sebagai Wisata Belanja Termurah Di Yogyakarta“. Dan melakukan Forign Case Study di 3 Negara yaitu Singapura,Malaysia, dan Thailand dari
tanggal 14 Maret- 19 Maret 2019 setelah itu penulis menyusun Jurnal Foreign
Case Study dengan judul “Pesona Batu Caves Sebagai Atraksi Wisata Di
Malaysia” agar tema antara Domestic Case Study, Foreign Case Study dan Artikel Ilmiah sama, maka penulis mengambil judul ”STRATEGI PENGEMBANGAN PAWISATA DI PANTAI LEGON LELE SEBAGAI DAYA TARIK WISATA ERA ADAPTASI KEBIASAAN BARU “. Dalam
penulis ini, penulis memberikan spesifikasi data tentang destinasi tersebut. 2. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang penulis gunakan dalam Jurnal Ilmiah adalah Metode Kualitatif. Metode penelitian Kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah, (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci, teknik pengumpulan data dilakukan secara trinaggulasi (gabungan), analisis data bersifat induktif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada generalisasi.(Sugiyono, 2014 : 1)
3. Materi Penelitian
Pantai Legon Lele di kabupaten Karimunjawa, Jawa Tengah merupakan pesisir pantai yang panjangnya lebih dari 100 meter berpasir putih dan termasuk destinasi wisata baru.Daerah ini memiliki banyak sekali destinasi wisata, Gunung, Perbukitan Indah, dan Pantai. Pantai Legon Lele salah satu destinasi baru yang
mempunyai keindahan alam serta keindahan yang terpancar sepanjang sudut pantai. Setelah wisatawan tiba di pantai, mereka dapat memilih berbagai kegiatan untuk dilakukan. Pertama, itu adalah relaksasi. Kesan yang diberikan oleh Pantai
Legon Lele sungguh menakjubkan. Ini termasuk pasir putih lembut yang menampilkan pemandangan berbatu dan hutan mangrove. Belum lagi angin lembut dan laut yang tenang dapat menenangkan perasaan semua orang selama relaksasi. Ini menjelaskan mengapa pantai cocok untuk memberantas stres atau hanya menjauh dari rutinitas sehari-hari. Baik penduduk setempat maupun orang asing dapat mengambil manfaat dari ketenangan seperti itu, pastinya.
Ciri terkenal berikutnya dari Pantai legon Lele adalah di sebelah pantai ada air yang terjebak di daratan, sehingga mirip seperti danau dan di daerah pantai legon lele ini terdapat hutan mangrove yang masih asli dan masi alami. Pantai Legon Lele ini memang jarang di kunjungi wisatawan, tetapi di sana terdapat pemandangan tersendiri dan di sana juga ada beberapa rumah penduduk yang bisa di jadikan tempat penginapan para wisatawan, yang letaknya beberapa meter di atas air. Kegiatan populer lainnya yang dilakukan di Pantai legon Lele adalah menangkap ikan. Dari pantai ini, wisatawan dapat melihat pemandangan laut yang menakjubkan dengan pantai yang eksotis.Di atas itu, matahari terbenam tampak yang terbaik dari vila. Meskipun biayanya mahal, pengalaman dan fasilitas seperti itu tidak pernah mengecewakan semua orang. Jadi, pastikan untuk datang dengan cukup uang untuk mendapatkan manfaat itu. Uang itu diperlukan untuk membeli camilan dan minuman juga.
4. Lokasi Dan Waktu Penelitian
a. Lokasi Penelitian : Penulis melakukan penelitian di Pulau Karimun Jawa,Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah
b. Waktu Penelitian : Penulis melakukan penelititian pada bulan November 2020
5. Jenis Data
Data penelitian ini data primer dan data sekunder. Wawancara metode ini di lakukan untuk mencari data primer yang berasal dari publik sektor dalam struktur pemangku kepentingan dalam pengembangan kepariwisata, guna memperoleh pendapat dan penelaian mereka tentang segala sesuatu yang berhubungan dengan fokus studi.(Darmawan, 2015:50)
a. Data primer
Data primer atau dari data tangan pertama, adalah data yang olah langsung dari subjek penelitian dengan mengunakan alat pengukuran atau alat pengambilan data langsung pada objek sebagai sumber informasi yang dicari. b. Data Sekunder
Data sekunder atau data dari tangan kedua adalah data yang diperoleh dari pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti dari subjek penelitiannya tersebut. Data sekunder biasanya berbentuk data dokumentasi atau data laporan yang telah tersedia atau ada bentuk fisiknya. Data primer dan data sekunder dapat pula digolongkan menurut jenisnya sebagai data kuantitatif yang berupa angka-angka dan data kualitatif yang berupa katagori- katagori.(Utama &Mahadewi:2012:82)
6. Teknik Pengolahan Data a. Reduksi
Mereduksi data berarti berarti merangkum, memilih hal-hal pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya apabila diperlukan. (Sugiyono, 2014:92)
b. Display
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. (Sugiyono, 2014: 95)
c. Verifikasi
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada.Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori. (Sugiyono, 2014:99).
d. Triangulasi
Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagai teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungakan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber daya yang telah ada.Bila peneliti melakukan pengumpulan data dengan triangulasi, maka sebenarnya peneliti mengumpulkan data yang sekaligus menguji kreadibilitas data, yaitu mengecek kreadibilitas data dengan berbagai teknik pengumpulan data dan berbagai sumber data. (Sugiyono, 2014:83).
7. Teknik Pengumpulan Data a. Observasi
Observasi sebagai tehnik pengumpulan data mempunyaiciri yang spesifik bila di bandingakan dengan tehnik yang lain, yaitu wawancara dan dokumen selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi tidak terbatas pada orang-orang, juga tetapi juga obyek- obye kalam yang lain. (Sugiyono, 2011 : 145)
b. Wawancara
Wawancara digunakan sebagai tehnik pengumpulan data Apabila penelitiaan
melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti, tapi juga peneliti ingin mengetahui hal-hal respondenyang
lebih medalam. Tehnik pengumpulan data ini
berdasarkan pada laporan tentang diri sendiri atau self-report atau setidaknya pada pengatahuan dan keyakinan pribadi(sugioyono,2013: 72)
c. Dokumentasi
Dokumen atau dokumentasi merupakan catatan peristiwa yang sudahberlalu. Dokumen bias berbentuk lisan, gambar, atau karya-karya
monumental dari seseorang. Dokumen yang
berbentuk tulisan misalnya catatan harian,sejarah kehidupan (Llife histories), ceritera, biografi, peraturan, kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambaran, misalnyafoto, gambaran hidup, sketsadan lain-lain. (Sugioyono,2013 : 83)
8. Analisi Data
SWOT singkatan dari kata Strength (S), Weaknesses (W), Opportunities (O),
Threats(T). Strength merupakan kekuatan yang sudah dimiliki setiap objek wisata,
sedang Weaknessesberupa kelemahan – kelemahan yang dimiliki objek wisata tersebut. Untuk Opportunitiesmerupakan peluang yang akan mendatangkan hasil bila diambil dan dijalankan, sedang Threatsmerupakan ancaman - ancaman yang bisa menghancurkan masa depan dari setiap objek wisata.
Analisis SWOT merupakan identifikasi dari berbagai faktor yang menjadi landasan dalam menyusun strategi pengembangan produk – produk wisata disuatu daerah. Analisis SWOT sebagai suatu analisis situasi yang menguji kondisi faktor-faktor eksternal dan kondisi internal dari setiap objek dan daya tarik wisata suatu daerah.Hal yang dilakukan yaitu mengindentifikasi kekuatan dan kelemahan, dari lingkungan internal, dari setiap objek dan daya tarik wisata, dan peluang serta ancaman dari lingkungan eksternal dari setiap objek dan daya tarik wisata. (Manahati Zebua, 2014 : 222)
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA
A. Gambaran Umum 1. Profil Kabupaten Jepara
Gambar 1. Peta Kabupaten Jepara
Kabupaten Jepara merupakan salah satu dari 35 (Tiga puluh lima) kabupaten/kota yang berada di Provinsi Jawa Tengah dengan pusat pemerintahannya ada di Kota Semarang. Kabupaten Jepara memiliki luas wilayah 1.047,41 Km2 yang terbagi dalam 11 Kelurahan, 184 Desa dan 16 Kecamatan,
diantaranya Kecamatan Bangsri, Betealit, Mayong, Mlonggo, Nalumsari, Pakis Aji, Pecangaan, Tahunan, Welahan.
Secara geografis, Kabupaten Jepara ini terletak pada 110°40’46 bujur timur dan 6°32′’51’’ lintang selatan dengan batas-batas wilayah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara : Laut Jawa
b. Sebelah selatan : Kabupaten Demak c. Sebelah barat : Laut Jawa
d. Sebelah Timur : Kabupaten Pati & Kabupaten Kudus
Kabupaten Jepara ini terletak di Pantura Timur Jawa Tengah yang bagian Barat dan Utaranya dibatasi oleh laut. Bagian timur wilayah kabupaten ini merupakan daerah pegunungan. Wilayah Kabupaten Jepara juga meliputi Kepulauan Karimunjawa, yakni gugusan pulau-pulau di Laut Jawa. Dua pulau terbesarnya adalah Pulau Karimunjawa dan Pulau Kemujan. Sebagian besar wilayah Karimunjawa dilindungi dalam Cagar Alam Laut Karimunjawa. Penyeberangan ke kepulauan Karimunjawa ini dilayani oleh kapal ferry yang bertolak dari Pelabuhan Jepara dan jadwal penyebrangan tidak setiap hari tetapi ada jadwalnya tersendiri. Karimunjawa juga terdapat Bandara Dewandaru yang didarati pesawat dari Bandara Ahmad Yani Semarang.
Jepara dikenal sebagai kota ukir, karena terdapat sentra kerajinan ukiran kayu ketenarannya hingga ke luar negeri. Kerajinan mebel dan ukir ini tersebar merata hampir di seluruh kecamatan dengan keahlian masing-masing. Namun sentra perdagangannya terlekat di wilayah Ngabul, Senenan, Tahunan, Pekeng, Kalongan dan Pemuda. Selain itu, Jepara merupakan kota kelahiran pahlawan wanita Indonesia R.A. Kartini.
Potensi Kabupaten Jepara yaitu sebagai berikut:
Potensi Wisata alam Karimunjawa
Industri Mebel Ukir Jepara. Industri ini tersebar luas di hampir semua kecamatan Jepara, kecuali Kecamatan Karimunjawa
Sentra Kerajinan Ukir Patung Macan Kurung, di Mulyoharjo
Sentra Kerajinan Ukir Seni Relief, di Senenan
Sentra Kerajinan Ukir Meubel Minimalis, di Petekeyan
Sentra Kerajinan Ukir Gebyok, di Blimbingrejo
Sentra Kerajinan Ukir Bambu, di Suwawal Timur
Sentra Kerajinan Ukir Lemari, di Bulungan
Sentra Kerajinan Perhiasan Emas, di Margoyoso
Sentra Kerajinan Monel, di Kriyan
Sentra Kerajinan Besi (Pande Besi), di Purwogondo
Sentra Kerajinan Batik Jepara, di Slagi
Sentra Kerajinan Tenun Ikat Troso, di Troso
Sentra Kerajinan Mainan Anak-anak, di Karanganyar
Sentra Kerajinan Kreneng, di Gidangelo
Sentra Kerajinan Anyaman Pandan, di Bantrung
Sentra Kerajinan Anyaman Bambu, di Kendengsidialit dan Sidigede
Sentra Kerajian Rotan, di Telukwetan
Sentra Kerajinan Gerabah, di Mayong Lor
Sentra Kerajinan Genteng, di Mayong Kidul
Sentra Konveksi Baju, di Sendang
Sentra Konveksi Jeans, di Jebol
Sentra Konveksi Kerudung, di Pendosawalan
Sentra Konveksi Celana Kolor, di Bandungrejo
Sentra Industri Benang Sutra, di Damarwulan
Sentra Industri Bordir, di Nalumsari
Sentra Industri Rokok, di Robayan
Sentra Industri Roti, di Bugo
Sentra Industri Kerupuk, di Pengkol
Sentra Industri Telur Asin, di Gerdu
Sentra Industri Ikan Kering, di Kedungmalang
Sentra Industri Horok-Horok, di Bugel
Sentra Industri Batu Bata, di Kalipucang Kulon
Sentra Pemerahan Susu Kambing, di Banyuputih
Sentra Peternakan Sapi, di Blingoh
Sentra Peternakan Kerbau, di Guwosobokerto
Sentra Peternakan Itik, di Gerdu
Sentra Pertanian Minyak Nilam, di Sumanding
Sentra Pertanian Durian, di Kecapi
Kerajinan Anyaman Bambu, di Kendengsidialit dan Sidigede
Kerajian Rotan, di Telukwetan
Kabupaten Jepara memiliki potensi yang cukup berbeda - beda, maka prospek pembangunan Jepara pada hakekatnya ke depan cukup menjanjikan untuk peluang, apalagi potensi ini didukung oleh semakin kondusifnya keamanan di daerah ini. Adapun beberapa objek pariwasata di kabupaten Jepara, Kecamatan Karimunjawa terdiri atas:
a. Pulau Cemara Besar
Tempat wisata pertama yang terletak di Karimunjawa adalah Pulau Cemara Besar. Letaknya memang sedikit jauh dari daratan utama, namun soal keindahannya sendiri sudah tidak perlu diragukan lagi. Endapan pasirnya membentang luas, serta tumbuh beberapa pohon serupa diasana. Pulau ini memang bisa dikatakan cukup luas dibanding lainnya. Pasirnya sendiri lebih putih dan lembut, apalagi kalau sedang surut. Suasananya sangat asri dan sedikit sepi. Tidak jarang, banyak wisatawan menganggapnya sebagai private beach. Selain itu, Anda juga bisa menikmati snorkeling di sekitar bibir pantai. Panorama bawah lautnya juga tidak kalah indah dari Bunaken. Setiap wisatawan sudah pasti akan dimanjakan oleh pesona alamnya. Untuk jam buka dari pagi sampai sore.
b. Pulau Cilik
Selain itu, ada pula tempat lain di dekatnya bertajuk Pulau Cilik yang juga menawarkan keindahan tiada tara dari “teman-temannya”. Lokasinya sendiri berada di desa Kemujan, Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah, bahkan bisa dikelilingi hanya dengan jalan kaki saking kecilnya.Sama seperti lainnya, pulau ini juga ditumbuhi pohon cemara walau tidak terlalu banyak. Meskipun begitu, endapan pasirnya lumayan luas. Bahkan terlihat jauh lebih putih. Air di
bibir pantai sendiri cukup dangkal. Sangat cocok kalau dipakai snorkeling. Untuk Pulau Cilik maupun Cemara Besar, semuanya berjarak sekitar 200m hingga 300m dari daratan utama. Kalau ingin kesana, Anda bisa langsung naik kapal dan membayar sekitar Rp 50.000,- saja. Bonusnya, bisa sekalian melihat sunset bila berangkat sore hari.
c. Pulau Geleang
Kalau Anda berencana menyusuri Karimunjawa ke sisi barat, maka Pulau Geleang bisa menjadi destinasi selanjutnya yang patut dikunjungi. Biasanya, para nahkoda kapal akan mampir ke sana untuk istirahat dan makan siang saja.Banyak orang memilih kesana setelah lelah snorkeling karena suguhan keindahan alamnya begitu menakjubkan. Pantainya sendiri lumayan luas dengan pepohonan besar di sekitar. Airnya benar-benar jernih, berwarna hijau tosca dan kadang biru. Bila Anda ingin menjelajah kesini, cukup dengan membayar biaya kapal saja sebesar Rp 50.000,-. Setelahnya, silahkan bersantai dan berkeliling pulau kecil ini. Jangan lupa agar selalu menjaga kebersihan pantai dengan tidak membuang sampah sembarangan.
d. Pulau Menjangan Kecil
Menjangan dalam bahasa Jawa artinya Rusa. Meskipun memiliki nama demikian, tapi di dalam pulau ini tidak ada hewan tersebut. Suasananya sendiri benar-benar asri dengan banyak pepohonan meskipun wilayah pantainya agak kecil. Pulau Menjangan Kecil ini berlokasi di sisi timur Karimun, dan para pengelola akan mengantar Anda ke sana sebagai tempat istirahat setelah seharian
snorkeling. Dibanding lainnya, terumbu karang disini lumayan bervarias dan begitu indah kalau dipadukan dengan air jernihnya.
e. Penangkaran Hiu, Pulau Menjangan Besar
Di lokasi wisata di Karimunjawa lainnya, Anda berkesempatan mengunjungi Pulau Menjangan Besar yang punya daya tarik khusus. Kalau di wilayah lainnya hanya bisa snorkeling saja, di sini terdapat penangkaran hiu yang dikelola pemerintah dan pengelola setempat. Anda jelas tidak hanya bisa melihat hiu-hiu itu itu saja, namun dapat sekalian berenang serta berinteraksi bersamanya. Tenang, hewan-hewan tersebut tidak akan memakan siapapun seperti di film-film. Mereka semua sudah jinak.
Para pengelola juga memerbolehkan Anda memberi makan hiu-hiu tersebut dengan ikan-ikan kecil yang telah disediakan disana. Terakhir, pengunjung juga bisa mengambil foto sebagai kenang-kenangan.
f. Pantai dan Bukit Anora
Lain daripada sebelumnya, kalau pulau tersebut hanya dipenuhi oleh pepohonan serta batu karang dibawah, maka disini terdapat pantai yang menyatu sekalian dengan bukit. Letaknya sendiri berada di Desa Kemloko, tidak jauh dari daratan utama. Pantai Anora tersebut menyuguhkan pemandangan yang benar- benar indah. Apabila Anda naik ke bukitnya, tentu bisa melihat pulau-pulau kecil disekitar meskipun tidak semuanya. Air di sekitar sini sangat jernih, bahkan karang-karang dapat terlihat juga dari atas.
Untuk ke sini, para pengelola hanya menyewakan kapal mereka dengan biaya Rp 10.000,- saja. Lebih murah dari lokasi lainnya karena letak pulau ini yang sangat dekat dari daratan utama. Jangan lupa sempatkan waktu Anda untuk mengunjungi destinasi ini.
g. Pantai Legon Lele
Bagi Anda yang termasuk “Anak Senja” sepretinya wajib mengunjungi spot ini kalau tengah berlibur ke Karimunjawa. Pantai Legon Lele begitu terkenal degan panorama matahari terbenamnya yang digadang-gadang sama dengan Kuta.
Pulau yang menghadap ke barat ini memiliki banyak sudut menarik untuk dijadikan foto. Utamanya memang ketika matahari terbenam karena cahaya emasnya bisa maksimal terpancar ke pantai. Oleh karena itu, banyak wisatawan sengaja ke sini sore hari.
h. Pantai Batu Topeng
Seperti namanya, panti di sini memang banyak bebatuannya. Bahkan salah satu diantara benda tersebut ada yang mirip topeng. Letaknya sedikit menjorok ke laut dan di atasnya terdapat gazebo, meskipun tidak terlalu tinggi. Banyak sekali wisatawan berfoto disini. Selain bebatuan, Pantai Batu Topeng juga memiliki banyak pepohonan. Bahkan tidak hanya cemara saja yang ada disana. Pasirnya sendiri sangat putih dengan air di bibir pantai berwarna hijau tosca dan biru berkilau ketika memantulkan sinar mentari.
i. Pantai Nirwana
Di antara semua pantai di atas, Pantai Nirwana patutnya menyandang gelar “Surga yang Tersembunyi” karena keindahan alamnya baru terungkap belakangan ini. Keadaannya benar-benar masih alami, bahkan dari sentuhan pengelola sekalipun. Suasa di Pantai Nirwana sangat sepi, namun hal tersebut yang membuatnya memikat. Anginnya tidak terlalu keras, sehingga cocok digunakan sebagai tempat berjemur. Riak airnya sendiri sangat tenang cocok sekali kalau digunakan snorkeling.
j. Pantai Barakuda
Kalau Anda mendambakan suasana mirip Tanah Lot tapi di Jawa, maka Pantai Barakuda bisa jadi jawabannya. Meskipun tidak ada Pura di sana, tapi keadaan alamnya sangat mirip karena pengelola sudah mengelolanya dengan apik dan rapi.
Di sana sangat banyak pohon kelapa serta tanah dengan rerumputan yang jarang ditemukan di pantai. Selain itu, airnya begitu jernih. Dipinggirannya saja sudah berwarna biru ditambah ombak sedikit keras daripada wilayah lainnya.
k. Pantai Ujung Gelam
Rasa-rasanya seluruh pantai di Indonesia bisa terangkum hanya dengan mengunjungi Karimunjawa saja. Kali ini, Ujung Gelam berhasil memikat pengunjung dengan banyaknya bebatuan besar mirip daerah Belitung. Kalau Anda menonton Laskar Pelangi, pasti tidak asing lagi. Suasananya sangat asri, tidak terlalu sunyi, meskipun untuk mengaksesnya harus melewati jalan beton dulu.
Serasa private beach kalau berkunjung kesini. Selain itu, ombaknya juga lebih tenang. Bahkan, pengelola juga mengijinkan untuk snorkeling disana.
l. Karimunjawa Butterfly Park
Karimunjawa Butterfly Park adalah sebuah hotel kecil dengan menawarkan segala fasilitas seperti penyejuk udara yang ada di kamar tamu, serta dapat terhubung internet/wifi, resepsionisnya dapat melayani selama 24 jam, bisa menjangkau restoran, dan wisata lain hanya berjalan kaki. Karimunjawa Butterfly Park bertempat di Jalan Kapuran No. 07, Kabupaten Jepara Jawa Tengah. Seperti hotel pada umumnya, harga akan mengikuti berapa lama Anda menginap. Untuk jam bukanya, tempat ini melayani selama 24 jam. Bisa check in pukul 07:00 dan check out 12:00.
m. Tanjung Gelam
Pantai Tanjung Gelam ini merupakan tempat yang sangat cocok untuk liburan bersama keluarga sambil menikmati matahari tenggelam. Lokasinya berada pada ujung Barat pulau Karimunjawa serta menyuguhkan panorama indah dengan pasir putihnya.
Uniknya, Tanjung Gelam ini terletak di Kabupaten Jepara Jawa Tengah mempunyai bentuk daratan yang menjorok ke laut. Mengenai tiket masuknya dikenakan sekitar Rp. 20.000 (jalur darat). Ajaklah keluarga Anda untuk berlibur dis ini. Dijamin tidak akan kecewa dengan pemandangan indahnya.
n. Dermaga Di Mrican
Tidak hanya Tanjung Gelam saja, namun Dermaga Mrican juga bisa dijadikan spot terbaik untuk Anda menikmati matahari tenggelam. Sungguh sangatlah indah pemandangan yang berada di ujung utara Jepara ini. Hamparan pasir putihnya, airnya jernih, cantiknya terumbu karang, dan lain – lain. Dermaga ini terletak di Gelaman, Kabupaten Jepara Jawa Tengah. Dengan segala keindahan pemandangannya, dijamin Anda tidak akan pernah kecewa. Apalagi jika duduk dipinggiran waduk, seolah benar – benar berada di Pantai, ditambah semilir angin yang dapat menambah kesejukan.
o. Pantai Ujung Batu Lawang
Pantai Ujung Batu Lawang ini memiliki spot wisata dengan bentuk petualangan. Mengapa begitu ? Tepat di ujung dusunnya mempunyai track yang cukup menantang adrenalin Anda. Jalan setapaknya pun punya banyak rintangan. Tempat ini menyisir bagian paling Utara di Pulau Karimunjawa.
Lokasi Pantai Ujung Batu Lawang di Desa Kemujan Jawa Tengah. Salah satu yang menjadi dampak tidak terurusnya tempat ini adalah karena adanya pepohonan lebat. Namun disisi lain ini merupakan nilai tambahnya karena menampilkan kesan natural dan juga alam bagi penyuka petualang.
Tempat wisata selanjutnya di Karimunjawa adalah Bako Lolo yang bisa dijadikan sebagai destinasi Anda. Pemandangannya sungguh eksotis dan juga seru. Ini merupakan sebuah laguna, diapit dengan hutan bakau. Dengan begitu, tidak akan ada ombak karena telah terlindung oleh mangrove. Lokasinya pun tidak jauh dengan Pantai Bunga Jabe dan juga berada tepat di sisi sebelah Barat Bandar Udara Dewadaru Kabupaten Jepara Jawa Tengah. Di Bako Lolo Anda bisa mencoba untuk bermain sampan yang nantinya akan dipandu oleh beberapa warga sekitar.
q. Pantai Bunga Jabe
Pantai Bunga Jabe merupakan tempat wisata selanjutnya yang bisa dijadikan pilihan untuk Anda melihat pemandangan matahari terbit di pagi hari. Biasanya dikenal dengan pasirnya berwarna putih. Apalagi bila jogging dipinggir pantai dijamin pasti seru dan asik. Pantai ini terletak di Kelurahan Kemujan dusun telaga, tepat di ujung Utara Karimunjawa. Lokasinya bisa dibilang mudah dicari, karena berada tepat pada belakang Bandara Dewadaru, nanti ada plang pinggir jalan yang menunjuk ke arah tempat ini.
r. Pantai Batu Putih
Selain pantai Karimunjaw Anda bisa menikmati Batu Putih juga, letaknya berada di Pulau Kemujan daerah Dusun Jelamun. Keunikan dari tempat wisata ini adalah dia memiliki butiran pasir berwarna putih yang sangat halus. Adapula keunikan lainnya yaitu memiliki bongkahan batu besar, letaknya tepat di area tepi pantai. Itulah mengapa dinamakan Pantai Batu Putih. Perjalanan yang ditempuh
untuk ke tempat ini sebenarnya jauh dari jalan raya. Jadi harus turun bukit terlebih dulu.
s. Hutan Mangrove Di Pulau Kemujan
Tak hanya pantai saja namun ada hutan mangrove lho. Bisa juga dijadikan destinasi darat Anda. Ini merupakan ciri khas dari Karjaw. Letaknya ada di Desa Kemujan, Kecamatan Karimun. Jalan yang perlu ditempuh sekitar 45 menit dari pelabuhan. Pada gerbang depan, pengunjung akan dikenakan tiket dengan harga mulai dari Rp. 5.000 ke mangrove dan satu lagi ke taman nasional. Jadi totalnya Rp. 10.000 dalam sekali masuk. Lokasinya terletak di Kemujan, Karimunjawa Kabupaten Jepara Jawa Tengah. Waktu tutup nya pukul 5 sore.
t. Alun – alun Karimunjawa
Pasti Anda tidak kaget dengan kata “alun – alun”. Ya, di setiap daerah pasti ada. Di sana dapat dijumpai beberapa orang berjualan mulai dari makanan, pakaian, jasa, dan masih banyak lagi. Jika di Karimunjawa, tempat ini memiliki khasnya sendiri, seperti cumi/ikan bakar, pindang serani. Masih banyak lagi lainnya yang dijual di alun – alun Karimunjawa ini. Untuk pedagang pernak – pernik dan kuliner hanya tersedia pada pukul 18:00 WIB hingga 22:00 WIB. Jika Anda ingin pergi kesana, cukup tanya kepada warga sekitar dimana tempatnya.
u. Bukit Joko Tuwo
Bukit Jowo Tuwo ini sangat cocok bagi Anda yang ingin menikmati sunset. Lokasinya tak jauh dari alun – alun Karimunjawa atau pusat kotanya. Dari puncaknya, bisa melihat pemandangan laut lepas, pelabuhan dan lain – lain. Jam buka dimulai pukul 08:00 hingga 18:00. Tiket masuknya Rp. 10.000,- Bukit Joko Tuwo ini terletak di Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara Jawa Tengah. Tempat wisata ini mempunyai 3 keistimewaan juga, pertama dapat melihat kerangka mamalia yang cukup besar, kedua terdapat tasbih raksasa, ketiga pertunjukan senandung senja.
v. Bukit Love
Bukit Love bisa dijadikan destinasi darat Anda ketika telah puas mengunjungi beberapa pantai di Karimunjawa. Apalagi tempat wisata ini masih satu deretan dengan Joko Tuwo, tapi lokasinya dibilang agak jauh. Jam bukanya dimulai pukul 06:00 hingga 21:00.
Anda bisa menemukan ikon ikan kakak tua berwarna hijau terang, adapula tulisan Karimunjawa besar yang dapat ditemukan di Bukit Love ini. Bukit Love terletak di Dusun Jatikerep, Desa Karimunjawa, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
2. Kecamatan Karimun Jawa
Gambar 2.Peta administratif Kecamatan Karimun Jawa
Pantai Legon Lele terletak di desa Karimunjawa kecamatan Karimunjawa kabupaten Jepara, Jawa Tengah, Indonesia. Pusat pemerintahannya berada di Jepara yang berjarak sekitar 87,0 Km ibu kota Kabupaten Jepara. Kecamatan Karimunjawa lebih dikenal sebagai wilayah Pulau Karimunjawa. Karena berbatasan langsung dengan Laut Jawa kecamatan ini terkenal memiliki banyak Pulau-pulau yang indah. Berdasarkan letak geografis Kecamatan Karimunjawa terletak di laut Jawa,Utara Jepara,Jawa Tengah. Wilayahnya berupa pantai, dataran rendah yang bergelombang dengan ketingggian wilayah antara 0-506 meter diatas permukaan air laut. Kondisi alamnya dapat dibedakan menjadi tiga satuan, yaitu perbukitan, perbukitan bergelombang, dan dataran rendah. Perbukitan terbentang luas di Karimunjawa dengan ketinggian 0-506 Mdpl
memiliki ciri tekstur kasar, berlereng terjal dan disusun oleh batuan sedimen pra- tersier.
Kecamatan Karimujawa mempunyai batas – batas wilayah sebagai berikut :
Utara Pulau Kalimantan
Selatan Pulau Jawa
Barat Laut Jawa
Timur Laut Jawa
Kecamtan Pujut terdiri dari 4 desa yaitu :
1. Desa Karimunjawa 2. Desa Kemojan 3. Desa Parang 4. Desa Nyamuk
Dengan Jumlah Pulau Yaitu 27 Pulau dengan Luas 71 km2 , kependudukan 9.514 Jiwa/2017 dengan kepadatan 134 Jiwa/km2 dan zona waktunya WIB(UTC+7). Keadaan alam, Budaya, dan pontensi yang masih alami di Karimunjawa membuat wisatawan lebih menarik mengunjungi tempat ini, tidak hanya Domestik saja yang berkunjung tetapi banyak juga macanegara mengunjungi tempat ini di kerenakan tempat yang indah dan eksotis untuk di nikmati Kecamatan Karimunjawa memiliki kekayaan laut dan alam yang sangat menarik dan unik. Mata pencaharian utama masyarakat Karimunjawa yaitu Nelayan di kerena kan di Karimunjawa yaitu kepulauan jadi masyarakat sana banyak yang menjadi nelayan mata pencaharian nya dan ada juga Bertani,Tour
Leader, pemilik homestay, dan catering di kerekan banyak wisawan yang datang
jadi masyarakat sana banyak juga yang memilih pekerjaan tersebut.
3. Topografi Lokasi Penelitian
Topografi bentang alam Karimunjawa berupa dataran rendah yang bergelombang atau berbukitan – bukitan dengan ketinggian antara lain 0-506 mdpl. Terdapat dua buah bukit yaitu Bukit Gajah dan Bukit Bendera yang merupakan puncak tertinggi dengan ketinggian +- 506 Mdpl.
4. Iklim Lokasi Penelitian
Iklim wilayah Karimunjawa tergolong tropis berdasarkan klafikasi tipe iklim
Schmidt dan Ferguson , Kawasan Karimunjawa termasuk tipe C dengan Rata-rat
curah hujan 3.000 mm/tahun sedangkan temperatur udara berkisar antara 30-32 °c.
5. Kehidupan Masyarakat
Umumnya penduduk Kepulauan Karimunjawa bekerja sebagai pencari ikan, mencari kerang (gleaning), budidaya, berjualan hasil laut, pertanian, perkebunan tanaman keras (karet, kopi, kelapa), pegawai (negeri /swasta) dan pekerjaan lain yaitu buruh bangunan, pertukangan, operator wisata (Yulianto et al, 2009). Sebagian besar masyarakat menggantungkan diri pada sumber daya alam yang ada di sekelilingnya. lebih lanjut dijelaskan bahwa alat tangkap yang umumnya digunakan nelayan Karimunjawa adalah pancing tangan, jaring air dangkal, jaring air dalam, tombak, speargun/panah, bubu, branjang bahkan masih ada yang
menggunakan murami (Yulianto et al, 2009). Umumnya selain menangkap ikan masyarakat Karimunjawa juga mempunyai usaha sampingan melakukan budidaya rumput laut dengan jenis Euchema cottoni.
6. Agama dan Budaya
Mayoritas penduduk Karimunjawa beragama Islam, tetapi ada juga yang memeluk agama Kristen dan Katholik. Di Desa Karimunjawa terdapat 4 masjid, 21 mushola dan 1 gereja. Penduduk Karimunjawa tersusun atas beberapa etnis asal yaitu Jawa, Madura, Bugis, Mandar, Bajau, Munak dan Luwu. Mayoritas penduduk Karimunjawa berasal dari Jawa sehingga budaya Jawa mendominasi kebudayaan lokal, namun walau demikian kebudayaan lain nampak nyata pada kehidupan sehari-hari misalnya saja terlihat pada bentuk rumah penduduk Bugis di Pulau Kemujan.
7. Potensi Pariwisata
Kepulauan Karimunjawa sangat potensial sebagai tujuan wisata karena merupakan daerah kepulauan dengan topografi yang menyajikan keindahan alam asli, selain itu juga mempunyai keanekaragaman hayati seperti terumbu karang, lamun dan mangrove. Secara nasional kawasan Taman Nasional Karimunjawa bahkan telah ditetapkan sebadai daerah tujuan wisata. Rencana pengembangan pariwisata alam laut memiliki tujuan, antara lain (1) Menentukan kegiatan- kegiatan wisata alam laut yang berwawasan lingkungan, (2) Memberikan alternatif lokasi pembangunan sarana penunjang kegiatan wisata alam laut, (3) Memberdayakan ekonomi penduduk setempat sebagai unsur utama kegiatan
wisata alam laut, (4) Menambah pengetahuan bagi wisatawan dan penduduk setempat. Taman Nasional Karimunjawa memiliki beberapa potensi wisata diantaranya atraksi alam darat, atraksi alam perairan, atraksi budaya dan fasilitas penunjang. Prinsip dalam pengembangan pariwisata alam di Karimunjawa harus mencakup beberapa hal yaitu konservasi, pendidikan dan penelitian, partisipasi masyarakat, ekonomi dan rekreasi. Dari hasil identifikasi obyek wisata di Karimunjawa terdapat beberapa kegiatan wisata meliputi.
8. Amenitas Lokasi Penelitian
Suatu objek wisata akan menjadi unggulan ketika di lengkapi dengan fasilitas pariwisata yang menunjang jalannya aktivitas wisata di objek tersebut. Karimunjawa sangat berpotensi menjadi objek wisata yang besar dan unggulan, berikut fasilitas pariwisata yang ada di Karimunjawa
a. Akomodasi
Akomodasi yang disediakan di Karimunjawa di kelola oleh masyarakat sekitar maupun orang luar karimunjawa, terdapat beberapa Homestay,Resort, Hotel, dan Cottage, yang bisa di gunakan oleh wisatawan untuk bermalam dengan harga yang bervariasi tergantung dengan harga dan fasilitas yang di inginkan.
b. Tempat Makan
Tempat makan yang yang ada di lokasi penelitian belum ada tetapi di perkampungan Kariumunjawa banyak menjual berbagai makan dari makanan
ringan maupun berat dari lokasi penelitian bisa di tempuh -+ 2 menit mmengunakan kendaraan bermotor.
c. Mini mart atau Kios dan Unit Kesehatan
Mini Mart atau kios sudah terbilang banyak kerena di Karimunjawa banyak menjual berbagai kebutuhan pribadi maupun umum dan di Karimunjawa juga sudah ada UPT Puskesmas 24 Jam (UGD).
d. Souvenir
Souvenir di Karimunjawa sudah ada toko maupun pedagang asongan yang
menjual pernak pernik Souvenir Khas Karimunjawa yang harganya yang sangat terjangkau, jadi kalau anda ingin berkunjung ke Karimunjawa untuk mencari oleh – oleh tidak perlu khawatir kerna sudah banyak yang menjualnya.
e. Fasilitas
Fasilitas di karimun jawa sangat memadai sekali akan tetapi fasilitas pendukung untuk daya tarik wisata di pantai legon lele belum memadai atau belum ada kerna tidak ada pengelolaan langsung oleh masyarakat tetapi hanya di kelola oleh Taman Nasional Karimunjawa(TNKJ) dan itupun belum ada pendanaan langsung oleh pihak berwajib hanya saja Pantai Legon Lele dalam beberapa bulan sekali pihak TNKJ dan masyarakat sekitar membersihkan Objek wisata tersebut.
B. Objek Wisata Pantai Legon Lele
Gambar 3 . Objek Wisata Pantai Legon Lele
Daerah Jawa Tengah merupakan salah satu kabupaten yang begitu banyak memiliki keunikan dan keunggulan daya tarik wisata, salah satunya yaitu di Kabupaten Karimunjawa, daerah ini memiliki banyak sekali destinasi wisata, Gunung, Perbukitan indah, Air Terjun dan Pantai. Pantai Legon Lele adalah salah satu destinasi baru yang mempunyai keindahan alam seperti “Pemandangan Pantai Legon Lele” dan mempunyai panorama laut yang sangat luar biasa dan begitu tenang, Ciri terkenal dari Pantai Legon lele adalah Kapal yang karam yang berdiri di atas pasir putih pantai tapi kapal tersebut terlihat indah di saat air pasang surut kalau pasang naik kapal jadi biasa saja kerena mengapung di permukaan air. Pantai Legon Lele juga adalah tempat yang bagus untuk menemukan banyak makhluk laut eksotis seperti bintang laut.
Aksesibilitas untuk mencapai kawasan Wisata Pantai Pantai Legon Lele berjarak kurang lebih 130 km dari pusat kota Semarang dengan jarak tempuh 7 jam dengan menggunakan kendaraan roda dua dan mobil ke Jepara dan dari Jepara mengunakan kapal Feri. Selain itu dari bandara menuju lokasi jarak dengan jarak tempuh 1 jam 30 menit. Aksesibilitas atau jalan menuju objek Wisata Pantai
Legon Lele Bisa Dibilang Lumayan Bagus Karena Selama Perjalanan Dari Pusat Kota Semarang Dan Bandara Semarang kita melewati jalan yang sudah diaspal dengan kondisi daya tarik alam dan perkotaan perjalanan sangat mempesona dan untuk aksesibilitas ke Pantai Legon Lele sudah terbilang sangat bagus sehingga memudahkan wisatawan berkunjung kesana dan lahan parkir yang belum terlalu memadai, serta terdapat juga jalan aspal karena sekarang aksesnya sudah lumayan mulus dan lancar biarpun di beberapa spot yang ada dan perlu diperbaiki. Destinasi tersebut juga memiliki spot-spot menarik untuk berfoto, cocok untuk
refreshing, melihat pemandangan air laut dan sunset dan Sunrise. Namun, karena
memang Pantai Legon Lele merupakan daya tarik wisata baru maka masih banyak yang perlu di tingkatkan lagi contoh seperti fasilitas,keaman,pelayanan dan lain- lain.
Amenitas atau fasilitas penunjang di kawasan objek wisata Pantai Legon Lele masih terbilang jauh dari kata memadai karena toilet umum untuk kebutuhan wisatawan belum ada dan mushola untuk kebutuhan penunjuang juga belum ada dikawasan objek wisata Pantai Legon lele yang ada hanyalah fasilitas lahan parkir yang kecil,warung warung makan saja tidak ada tempat ini masih dalam tahap pembangunan dan wisatawan informasi fasilitas – fasilitas yang ada dalam sarana pariwisata harus ditingkatkan dan ditambah jumlahnya.
Pelayanan yang diberikan di Kawasan Pantai Legon Lele belum ada pelayanan yang terstruktural maupun lazim kerena di sana tidak ada masyarakat yang berkontribusi untuk mengelola jadi pihak pengelola langsung dari TNKJ jadi di tempat ini bisa di katakan pelayanan baik maupun tidak jadi, jarang untuk menemukan masyarakat sekitar yang berada di Objek Wisata Pantai Legon Lele.
Sumber daya manusia di Pantai Legon Lele terdiri dari 2 pengelola yaitu pertama Taman Nasional Karimun jawa kedua Dinas yang mengelola Pariwisata dan kebudayaan Jepara dan tidak ada pengelola langsung dari pihak masyarakat sekitar kerna di Karimunjawa bisa di bilang semua Destinasi yang ada langsung di kelola langsung TNKJ(Taman Nasional KarimunJawa) Tim sar di Pantai Legon Lele juga tidak ada.
Pendanaan akses menuju pantai Legon Lele di Biayai oleh Pemda dan Fasilitas yang ada di Pantai Legon Lele tidak ada jadi tidak ada, penjaga loket,parkiran, Mushola,Penginapan, dll di Pantai Legon Lele belum ada.
Organisasi di Objek wisata Pantai Legon Lele belum ada kerena tidak ada secara langsung pengelolaan pantai tersebut kerena tanah di sekitaran pantai masih tanah pribadi jadi belum di kelola secara baik.
Potensi di Kawasan Wisata Pantai legon Lele sangat menarik selain menawarkan kondisi alam yang bagus tempat ini juga ada acara bersih pantai setiap 1 bulan sekali pihak TNKJ mengadakan bersih pantai di Pantai Legon Lele dan biasanya di bantu oleh masyarakat dan tidak jarang untuk menunjukan rasa kepedulian pemerintah dan masyarakat dalam bertindak sebagai upaya dan sekaligus mempromosikan pantai legon lele.
Regulasi yang ditetapkan di kawasan wisata Pantai Legon Lele belum ada yang bersifat khusus karena untuk perizinan saja pihak setempat melakukan kegiatan pariwisata yang bersifat massal, karena di pantai Legon Lele sendiri masih menetapkan peraturan peraturan yang sifatnya umum untuk mengantisifasi pergerakan wisatawan yang melanggar aturan aturan setempat.
Target Pasar di Objek Wisata Pantai Legon Lele adalah dari kalangan umum baik dari anak-anak maupun dewasa bahkan tua, kerena Pantai Legon Lele Nyaman untuk bersantai kerena pantai yang masih asri dan alami air laut yanng tenang dan ombak yang tidak besar, dan pengunjung pantai Legon Lele sendiri sudah memenuhi target pasar yang telah di tentukan. Akan tetapi pengunjung Pantai Legon Lele telah mengalami penurunan kerena adanya wabah Covid-19 tetapi ada wisatawan yang berkunjung setelah Karimunjawa di buka kembali dan wisatawan berkunjung untuk menikmati sunrise atau sunsed saja.
Pesaing di Kawasan Pantai Legon Lele ada karena kawasan ini berada bersampingan dengan pantai bobby yang di mana di saat menuju Pantai Legon Lele melewati Pantai Bobby terlebih dahulu. Kelembagaan kawasan wisata pantai
Legon Lele adalah lahan yang yang dikelola oleh Taman Nasional karimunJawa(TNKJ)
Promosi saat ini sangat beragam bentuknya, mulai dari promosi melalui media eletronik, bentuk promosi yang banyak mendatangkan wisatawan yaitu dengan promosi dari mulut ke mulut yang dilakukan wisatawan yang sudah pernah datang ke Pantai Legon Lele kemudain merekomendasikannya kepada teman atau keluarga mereka. Ternyata melakukan promosi secara nyata. Karena awalnya memang Pantai Legon Lele itu sendiri adalah tempat liburan yang masih sepi dan cocok untuk menikmati kenyamanan dan keheningan suasana pantai yang sudah bisa bibuka untuk umum dan wisatawan bisa menikmati liburan disana.
Sedangkan untuk teknologi sendiri sudah sangat mendukung karena disana sudah menetapkan Jaringan 4.0 jadi wisatawan dengan mudah magabadikan setiap moment – moment yang sedang berlangsung, namun perlu adanya tourist
impormation center apabila wisatawan ingin menggunakan jasa lokal dalam
Jenis kelamin
42% 58% laki-lakiKarakteristik Usia
4% 3% 22% 71% 12 - 25 th 26 - 45 th 46 - 55 th 56 - ke atas C. Deskripsi Responden1. Karakteristik Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin di bagi menjadi 2 diantaranya, Jenis kelamin Laki – Laki dan Perempuan. Berdasarkan hasil observasi sampel responden berjumlah 100 orang dengan respom Laki – Laki sebanyak 58 % dan Perempuan sebanyak 42%. Dengan data responden yang didapat dinyatakan bahwa Laki – Laki lebih mendominasi.
Grafik 1. Diagram karakeristik berdasarkan jenis kelamin 2. Karakteristik Berdasarkan Usia
Berdasarkan karakteristik rentang usia sampel responden diambil dari Usia 12– 25, 26 – 45, 46 – 55, 56 – ke atas untuk golongan usia. Dari sampel yang didapatkan terdapat rentang usia yang melakukan responden terhadap data penelitian sebanyak, usia 12 - 25 tahun 71 %, usia 26 - 45 tahun 22 % , usia 46 – 55 th 4 %, dan 56 – ke atas 3 %.
Grafik 2. Diagram Karakteristik Berdasarkan Usia 3. Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan
Karakteristik ini diambil berdasarkan jenis pekerjan responden yang dibagi berdasarkan Pelajar / Mahasiswa, Swasta, Wiraswasta, PNS, dan Honorer. Sampel yang didapatkan berupa 100 responden yang diantaranya pelajar / mahasiswa sebanyak 47 %, swasta sebanyak 29 %, Wiraswasta sebanyak 3 % , PNS sebanyak 12 % dan Honorer sebanyak 9 % Dari hasil observasi dengan jumlah sampel 100 orang ini bisa dikatakan bahwa mahasiswa lebih mendominasi dalam jumlah kunjungan wisatawan.
Grafik 3. Diagram Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan D. Faktor Lingkungan
1. Faktor Lingkungan Internal a. Aksesibilitas
Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang dilakukan aksesibilitas menuju Objek Wisata Pantai Legon Lele, Pulau Karimun Jawa Kabupaten Jepara dapat disimpulkan bahwa aksesibilitas menuju objek wisata Pantai Legon Lele dengan kondisi jalan sudah terbilang Baik.
b. Fasilitas
Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang dilakukan terhadap fasilitas di objek wisata Pantai Legon Lele, Pulau Karimun Jawa Kabupaten Jepara dapat disimpulkan bahwa fasilitas yang
Karakteristik Berdasarkan
Pekerjaan
9% 29% 47% 3% 12% swasta wiraswasta PNS Pelajar Honorerada masih perlu di tambah karena fasilitasnya kurang memadai untuk sarana pendukung pariwisata.
c. Sumber Daya Manusia
Berdasarkan hasil observasi, wawancara dan dokumentasi yang dilakukan terhadap Sumber Daya Manusia di Objek Wisata Pantai Legon Lele, Pulau Karimun Jawa Kabupaten Jepara dapat disimpulkan bahwa Sumber Daya Manusia Yang dimiliki kurang baik kerena dari pengelolaan serta pelayanan yang ada di pantai tersebut kurang memadai, tapi dalam segi Keamanan bisa terbilang baik, kebersihan dan pelayananya kurang.
d. Organisasi
Berdasarkan Hasil Observasi, Wawancara dan Dokumentasi yang dilakukan tentang organisasi Objek Wisata Pantai Legon Lele, Pulau Karimun Jawa Kabupaten Jepara belum baik karena beberapa aspek masih perlu di perhatikan baik itu dari struktur organisasi dan kelompok – kelompok sadar wisata yang pada umumnya tergabung dalam organisasi masyarakat .
e. Pendanaan
Berdasarkan hasil Observasi, wawancara dan Dokumentasi yang dilakukan terkait pendanaan Objek Wisata Pantai Legon Lele, Pulau Karimun Jawa Kabupaten Jepara dapat disimpulkan bahwa untuk pendanaan tidak ada pendanaan di pantai legon lele ini.
f. Potensi
Berdasarkan hasil Observasi, Wawancara, dan Dokumentasi yang di lakukan di objek wisata Pantai Legon Lele, Pulau Karimun Jawa Kabupaten Jepara dapat disumpulkan bahwa untuk potensi yang ada di sana sudah sangat baik dan menarik karena pemandangan dan kondisi alamnya masih alami.
Berdasarkan hasil Observasi, wawancara, dokumentasi yang dilakukan di objek wisata Pantai Legon Lele, Pulau Karimun Jawa Kabupaten Jepara dapat di simpulkan bahwa dari hasil tersebut untuk pelayanan disana bisa di katakan Baik dan bisa di katakan tidak kerena Pantai Legon lele cukup lumayan jauh dari masyarakat sekitar dan bisa di katakan pantai penghujung.
No FAKTOR Strength Weakness
1 Aksesibilitas menuju objek wisata Pantai Legon Lele Kurang Baik/Memadai
√ -
2. Fasilitas Di Objek Wisata Pantai Legon Lele Desa Karimunjawa, Kecamatan karimunjawa Kabupaten Jepara Jawa Tengah seperti yang sudah disimpulkan bahwa untuk fasilitasnya masih kurang memadai
- √
3. Akses menuju Pantai Legon Lele sudah memadai
√ -
4. SDM yang ada di Pantai Legon Lele - √
5. Organisasi di Pantai Legon Lele - √
6. Potensi yang ada di pantai Legon Lele Baik dan Menarik Karena panorama Alamnya yang masih Alami
√ -
7. Pelayanan di objek wisata pantai Legon Lele kurang baik
- √
2. Faktor Lingkungan Eksternal a. Regulasi
Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan Dokumentasi Regulasi di Pantai Legon Lele Desa Karimunjawa, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara,Jawa Tengah dapat disimpulkan bahwa pengembangan Pantai Legon Lele tidak ada regulasi yang di jalankan. b. Pesaing
Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan Dokumentasi Pesaing di Pantai Legon Lele Desa Karimunjawa, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah dapat disimpulkan bahwa Pantai Legon Lele terdapat di Kawasan Taman Nasional Karimunjawa yang di kelola langsung oleh TNKJ tersebut menjadi pesaing untuk kawasan Bahari. c. Wisatawan
Berdasarkan hasil observasi, wawancara, Wisatawan di Pantai Legon Lele Desa Karimunjawa, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah dapat disimpulkan bahwa wisatawan di Pantai Legon Lele dominasi oleh wisatawan domestik maupun Macanegara yang berasal dari dalam dan luar dan kalangan Pelajar/ Mahasiswa dan Pekerja.
d. Target Pasar
Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan Dokumentasi Target Pasar di Pantai Legon Lele Desa Karimunjawa, Kecamatan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah dapat disimpulkan bahwa target pasar yang ada di Pantai Legon Lele adalah hingga sekarang peningkatkan kunjungan wisatawan adalah wisatawan anak SMA, anak Perkuliahan dan pekerja.
e. Promosi
Berdasarkan hasil observasi, wawancara, dan Dokumentasi Promosi di Pantai Legon Lele Desa Karimunjawa, Kecamatan
Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah dapat disimpulkan bahwa promosi yang dilakukan belum cukup kerena dari internet dan dari mulut ke mulut.
No Faktor Opportunities Threat
1. Regulasi yang ada di pantai Legon lele sudah Jelas
√ -
2. Pantai Legon lele Memiliki Pesaing Karena ada Objek wisata
yang sama yaitu Bahari Dan berdekatan
- √
3. Target pasar di pantai Legon lele sudah jelas
√ -
4. Wisatawan yang berkunjung tidak menentu setiap harinya
- √
5. Promosi yang di lakukan di Pantai Legon Lele belum cukup
- √
E. Analisis SWOT
Berdasarkan hasil Observasi dan Wawancara diatas, maka penulis akan melakukan proses analisa dalam Strategi Pengembangan Wisata Pantai Legon Lele dengan menggunakan analisi SWOT (strength, weaknesses, opportunities, threats). Analisis SWOT digunakan untuk memaksimalkan kekuatan (strength) dan peluang (opportunities) dan untuk meminimalkankelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Matrik SWOT Pantai Legon Lele adalah sebagai berikut:
Internal
Eksternal
Strength ( S ) Weaknesses ( W )
1. Potensi yang ada di pantai Legon Lele cukup baik. 2. Aksesbilitas
menuju pantai Legon Lele sudah memadai.
1. Pendanaan di Pantai Legon Lele belum ada.
2. Organisasi yang ada di Pantai Legon Lele belum ada.
3.Hub. SDM & Masyarakat belum baik.
4. Fasilitas yang ada di Pantai Legon Lele belum ada.
5. SDM belum baik. 6. Pelayanan di objek
wisata pantai Legon Leleblm baik.
Opportunities (O) Interaksi S – O Interaksi W – O 1. Memanfaatkan aksesbilitas yang memadai yang terjangkau menuju tempat wisata. 1. Mengembangkan potensi yang ada menjadi tambahan baik dan menarik.
2. Mempertahakan aksesbilitas yang sudah
1. Membangun
fasilitas untuk meningkatkan target pasar .
2. Target Pasar yang didominasi oleh
anak SMA,
Perkuliahan dan Pekerja
baik. organisasi untuk
meningkatkan Promosinya. 3. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat dari pemerintah. Threats ( T ) 1. Masih Kurangnya fasilitas yang ada.
2. Belum ada nya pengelolaan. 3. Promosi yang
ada belum baik. 4. Wisatawan yang berkunjung tidak menentu tiap harinya. 5. Belum ada Protokol kesehatan yang di terapkan. Interaksi S-T 1. Menambahkan Pendanaan lebih banyak agar menarik wiasatawan lebih banyak. 2. Memperbaiki lagi kualitas Sumber daya Manusia yang ada agar pantai Legon Lele mampu bersaing 3. Meningkatkan pelayanan untuk mendatangkan wisatawan lebih banyak. Interaksi W-T 1. Membuat fasilitas supaya meningkatkan wisatawan. 2. Dinas lebih gencar dalam promosi 3. Memperbaiki hubungan sdm & masyarakat. 4. membuat lagi struktur organisasi masyarakat wisata pantai Legon Lele untuk mengurangi kendala pada wisatawan yang datang
Menurut hasil Analisi SWOT seperti yang tertulis pada tabel, baik yang dari Internal maupun Eksternal yang sudah dikaji dalam bentuk tabel ( Matriks ) SWOT maka dapat disusun strategi pengembangan rumusan interaksi S-O, W-O, S-T, dan W-T sebagai berikut:
a. SO (Strenght-Oportunnities)
1. Aksesbilitas yang sudah cukup baik baiknya menambahkah penerangan jalan. 2. Potensi yang sudah menarik lebih ditingkatkan lagi promosinya.
b. WO (Weakness-Oportunnities)
1. Membangun Fasilitas untuk meningkatkan target pasar. 2. Meningkatkan organisasi untuk meningkatkan promosinya.
3. Memberikan penyuluhan kepada masyarakat dari pemerintah dengan memberitahu skill,strategi pengembangan, strategi pengelolaan, agar masyarakat lebih siap dalam mengelola di Pantai legon lele.
c. ST (Strenght-Threats)
1. Memberikan pendanaan lebih banyak agar wisatawan mancanegara bisa tertarik.
2. Memperbaiki lagi Kualitas Sumber Daya Manusia yang ada agar pantai Legon Lele Mampu Bersaing
d. WT (Weakness-Threats)
1. Dinas harus melakukan promosi yang lebih baik dan menarik seperti membuat oleh-oleh khas Pantai Legon lele maupun membuat web atau media social yang lebih baik lagi.
2. masyarakat di ajak partisifasi dalam pengembangan Pantai Legon Lele.
3. Memperbaiki organisasi yang ada di Pantai legon lele untuk mengurangi kendala dalam meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan.