• Tidak ada hasil yang ditemukan

MODUL PENDIDIKAN AGAMA HINDU Untuk SMA dan SMK Kelas XI Semester 1

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MODUL PENDIDIKAN AGAMA HINDU Untuk SMA dan SMK Kelas XI Semester 1"

Copied!
82
0
0

Teks penuh

(1)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I X I I

Page 1

MODUL

PENDIDIKAN AGAMA HINDU

Untuk SMA dan SMK Kelas XI Semester 1

DINAS PENDIDIKAN KOTA BONTANG

SMA NEGERI 1 BONTANG

D.I. Panjaitan Gg. Piano 11 No 59 Kodepos 75311 Telp. (0548) 21287,

Fax. (0548) 23661 Web :www.sman1bontang.sch.id, Email : info@sman1bontang.sch.id

Kel. Bontang Baru Kec. Bontang Utara

Bontang – Kalimantan Timur

Tahun 2015

Oleh :

Ni Made Adnyani, S.Ag NIP. 19850802 200903 2 008

(2)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I X I I

Page 2

Dilengkapi dengan :

 Lembar Kerja Siswa

 Evaluasi

 Daily Test

 Latihan Ulangan Tengah Semester

 Latihan Ulangan Akhir Semester

MODUL

PENDIDIKAN AGAMA HINDU

Untuk SMA dan SMK Kelas XI Semester 1

NAMA

: ………

KELAS

: ………

SEKOLAH

: ………

Oleh :

Ni Made Adnyani, S.Ag NIP. 19850802 200903 2 008

(3)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I X I I

Page 3

Lembar Pengesahan

Modul Pendidikan Agama Hindu Untuk SMA dan SMK Kelas XI Semester 1 ini telah di

setujui penggunaannya oleh Kepala SMA Negeri 1 Bontang dan Kepala Dinas

Pendidikan Kota Bontang, untuk dapat digunakan sebagai salah satu bahan ajar

penunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah

Kepala Dinas Pendidikan

Kepala Sekolah,

Drs. Dasuki, M.Si

Titi Wurdiyanti, M.Pd

(4)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I X I I

Page 4

Kata Pengantar

Om Swastyastu,

Pujastuti dan Angayu bagia saya haturkan kepada Ida Hyang Widhi Wasa

karena atas asung kerta wara nugraha-Nya sehingga saya dapat menyusun Modul

Pendidikan Agama Hindu untuk SMA dan SMK kelas XI.

Materi buku ini disusun berdasarkan standar isi Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP), sehingga dapat digunakan sebagai pendamping bagi siswa

dan guru dalam kegiatan pembelajaran.

Penyusun menyadari isi buku ini banyak kekurangannya, untuk itu kritik dan

saran yang konstruktif dari semua pihak sangat diharapkan demi penyempurnaan

edisi berikutnya.

Semoga Modul ini bermanfaat dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan

Agama Hindu, khususnya tingkat SMA dan SMK.

Bontang, Februari 2015

(5)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I Page 5 B C D A

DAFTAR ISI

Lembar Pengesahan ... 3

Kata Pengantar ... 4

Daftar Isi ... 5

Kegiatan Belajar 1 Hukum Karma dan Punarbhava ... 7

Lembar Kerja Siswa ... 11

Evaluasi ... 12

Kegiatan Belajar 2 Bhuana Agung dan Bhuana Alit ... 22

Lembar kerja Siswa... 30

Evaluasi ... 31

Latihan Ulangan Tengah Semester ... 37

Kegiatan Belajar 3 Nitisastra ... 43

Lembar Kerja Siswa ... 48

Evaluasi ... 49

Kegiatan Belajar 4 Dharma Gita... 61

Lembar Kerja Siswa ... 67

Evaluasi ... 68

(6)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I Page 6

PETUNJUK SISWA

Modul ini akan menguraikan tentang Karmaphala dan Punarbhawa, seperti jenis Karmaphala.

Pada pembelajaran dengan modul ini anda diharapkan akan memiliki kompetensi standar seperti diuraikan berikut ini :

Standart Kompetensi :

Memahami Hukum Karma dan Punarbhawa

Dengan materi ini anda akan mengerti tentang Karmaphala dan Punarbhawa. Dengan penjabaran tersebut, pemahaman karmaphala dan punarbhava anda akan menjadi jelas dan dapat dijadikan cermin atau pebelajaran dalam kehidupan sehari – hari. Lebih khusus lagi setelah mempelajari modul ini, sebagai kompetensi Dasar anda diharapkan dapat :

1. Menjelaskan pengertian Hukum Karma dan Punarbhawa 2. Menjelaskan bagian-bagian Hukum Karma

3. Menguraikan hubungan antara Hukum Karma dengan Punarbhawa 4. Menunjukkan contoh-contoh Hukum Karma dan Punarbhawa

HUKUM KARMA & PUNARBHAWA

(7)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I Page 7

Kegiatan Belajar 1

KARMAPHALA DAN PUNARBHAWA

a. Pengertian Hukum Karma

Hukum Karma dan Punarbhawa adalah dua dari lima Sraddha agama Hindu. Kedua ajaran ini diyakini betul memiliki hubungan langsung dengan kehidupan sehari-hari umat. Hukum Karma telah terbiasa dikonotasikan oleh umat “Hindu” dengan sebutan Karmaphala. Karmaphala adalah penggabungan dua kata yang berasal dari bahasa Sansekerta, yakni dari kata Karma dan Phala. Kata Karma itu sendiri berasal dari akar kata Kr yang berarti berbuat/melakukan perbuatan, kerja/melakukan suatu pekerjaan dan Phala berarti buah atau dalam kaitanya dengan Karma diartikan sebagai hasil. Sehingga Karmaphala berarti hasil dari perbuatan atau sering disebut hukum Karmaphala yakni hukum hasil perbuatan. Hukum karmaphala merupakan hukum sebab akibat atau hukum aksi dan reaksi. Setiap karma mempunyai phala. Dengan demikian hukum Karma sering disebut dengan istilah hukum Karmaphala.

Meyakini kebenaran tentang hakekat hukum Karma sangat bermanfaat dalam hidup dan kehidupan ini. Sebab didalamnya terdapat aksioma yaitu hukum yang tidak terbatalkan atau hukum yang tidak dapat dibatalkan oleh siapapun. Hukum karma berlaku adil dan bersifat universal. Sebelum phala itu kembali kepada sumber karma, maka selama itu phala itu terus berproses menunggu waktu akan kembalinya kepada sumber karma itu sendiri.

Karma : The Law of action, karma diartikan sebagai hukum dari tindakan. Apapun yang kita kirimkan keluar akan kembali kepada kita dengan kekuatan yang sama. Karma adalah semua tindakan, semua kerja, semua kata – kata dan semua pikiran yang baik atau buruk, yang benar ataupun yang salah, disadari ataupun tidak disadari.

b. Jenis – Jenis Hukum Karma

Proses penerimaan hasil perbuatan yang dilakukan oleh seseorang adalah berdasarkan (desa, kala dan patra) tempat, waktu dan keadaan atau kondisinya. Secara tradisional proses penerimaan hukum karma phala itu dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, ketiga bagian yang dimaksud antara lain :

1. Sancita Karma adalah akumulasi dari hasil perbuatan seseorang dimasa lampau yang dapat dinikmati dalam kehidupan sesuai waktu yang tepat

Ciri – ciri dan upaya menikmati Sancita Karma: a. Akumulasi dari karma di masa lalu

(8)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I Page 8

c. Memiliki kecenderungan dapat dihindari (avoidable)

d. Cara menerima hasilnya adalah dengan Self Control, melalui Yoga : Asana, Pranayama, dan Meditasi. Mempraktekkan cara hidup seorang Yogi seperti Yama, Niyama dan makan makanan Satvik, makanan Rajasik hanya untuk kesehatan dan alasan profesional, sedangkan makanan Tamasik harus dihindari

2. Prarabda Karma adalah hasil perbuatan seseorang pada masa kehidupan yang saat ini dan hasilnya dinikmati saat ini juga.

Ciri – ciri dan upaya menikmati Prarabda Karma : a. Hasilnya dinikmati saat ini juga

b. Unavoidable (tak dapat dihindari)

c. Cara menerima hasilnya adalah dengan Sembahyang/berdoa, chanting/Japa dapat memberikan kekuatan untuk melampaui efek negatif dari perbuatan buruk yang kita lakukan saat ini dan juga kerendahan hati dapat mengubahnya menjadi efek positif. d. Tanpa kerendahan hati, Seseorang menjadi egoistis sehingga menaburkan benih negatif

untuk dinikmati dimasa yang akan datang.

3. Kriyamana/Aagami Karma adalah bibit dari perbuatan yang baru dilakukan dan hasilnya dinikmati di masa yang akan datang

Ciri – ciri dan upaya menikmati Kriyamana/Aagami Karma: a. Bibit karma untuk masa depan

b. Programmable (bersifat sebagai programing diri)

c. Dalam upaya memperoleh bibit yang baik untuk dinikmati dimasa depan maka bertindaklah Nishkaama Karma (bertindak tanpa motif/keinginan pribadi)

d. Satsang (Bergaul dengan teman yang menunjang kesadaran) e. Menjaga diri dari pemicu negatif

f. Pilihlah profesi, Buku bacaan, kesenangan/hobby yang dapat menunjang peningkatan kesadaran

Swami Shivananda menjelaskan dalam literatur Vedanta bahwa terdapat sebuah analogi yang sangat indah mengenai Karma. Seorang pemanah/pemburu menembakkan anak panahnya ditangan kirinya. Tentu saja anak panah itu tidak bisa kembali. Ia akan menembakkan panah lainnya. Sebendel anak panah dalam kantung panah yang ada dipunggung pemburu adalah Sanchita. Panah yang di lepaskan adalah Praarabdha, dan panah yang ia pegang dan akan ia tembakkan adalah Kriyamana/Aagami Karma. Oleh karena itu, Ia memiliki kontrol penuh dalam Sanchita Karma dan Kriyamana/Aagami Karma, namun ia harus berbuat/bekerja secara sungguh – sungguh dalam Prarabdha Karma.

(9)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I Page 9

Semua perbuatan yang dilakukan mendatangkan hasil. Perbuatan yang baik (Subha Karma) membuahkan hasil yang baik. Perbuatan yang buruk (Asubha Karma) jelas membuahkan hasil yang buruk pula. Bila seseorang meninggalkan dunia fana ini, bekas-bekas perbuatannya (Karma Wasana : obsesi - obsesi) yang mengantarkan rohnya kemanapun ia pergi. Hukum karmaphala bersifat universal dalam artian tidak seorangpun bisa menghindarkan diri dari akibatnya. Hukum Karmaphala ini sangat bermanfaat dalam hidup dan kehidupan kita. Diantaranya adalah sebagai pengendali atau pengontrol perilaku seseorang. Dengan demikian seseorang tidak sesukanya dapat berbuat sesuatu. Meratapi hidup dan kehidupan “Punarbhawa” ini setiap orang mau tidak mau harus yakin bahwa perbuatan yang buruk mendatangkan hasil yang buruk juga. Demikian juga sebaliknya, maka dari itu kita jangan terlena dalam kehidupan ini. Hukum karmaphala merupakan ajaran yang memberikan motivasi kepada setiap orang untuk selalu berbuat yang baik, dalam penjelmaan ini.

Karma Sangga dan Karma Yoga

Ada dua macam karmaphala yang berkaitan dengan kehidupan ini yaitu Karma Sangga dan Karma Yoga. Karma Sangga, yaitu segala perbuatan atau tugas kewajiban yang berhubungan dengan keduniawian, menyangkut kehidupan sosial manusia. Bila seseorang karyawan bekerja dengan tenaga jasmaninya akan menerima upah yang disebut “Karma Kara”, sedangkan karyawan yang bekerja dengan tenaga rohani/pikirannya akan menerima upah yang disebut

“Karma Kesama”. Karma Yoga, yaitu segala perbuatan yang dilakukan tanpa terikat

keduniawian, tanpa memikirkan upahnya, karena keyakinan bahwa segala yang dilakukannya adalah atas kehendak Hyang Widhi sesuai dengan ethika agamanya. Dalam Bhawad Gita II.47 disebutkan: Karmani eva dhikaraste Mapalesu kadacanam Makarmaphala heturbur Matesango stwa akarmani. Hanya pada pelaksanaan engkau memiliki hak wahai arjuna, bukan pada hasinya, karena itu lakukan pekerjaan tanpa mengharapkan hasilnya.

Selain itu, dalam Bhagawad Gita juga dijelaskan mengenai Akarma dan Wikarma. Akarma adalah tidak berbuat atau tidak bertindak, sedangkan Wikarma adalah perbuatan yang keliru. Namun perlu disadari bahwa sebagai manusia kita tidak bisa tidak berbuat (akarma). Bahkan tubuhpun tidak dapat terpelihara jika tidak berbuat.

c. Bentuk – Bentuk Karma

Karma memiliki 3 bentuk yaitu : 1. Karma berbentuk Pikiran 2. Karma berbentuk Kata – kata 3. Karma berbentuk Perilaku

d. Beberapa Cara Memahami Karma

1. Menjadi sadar terhadap pilihan – pilihan kita

(10)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I Page 10

3. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki hak yang sama untuk menjadi bahagia atas apa yang kita lakukan

e. Punarbhava

Keyakinan umat Hindu yang ke empat setelah Karmaphala adalah Punarbhawa. Punarbhawa sering juga disebut Reinkarasi atau Samsara. Punarbhawa berasal dari bahasa Sansekerta, yakni dari kata Punar dan Bhava. Punar berarti lagi, kembali. Sedangkan kata Bhava berarti menjadi, menjelma, lahir. Sehingga Punarbhawa berarti menjelma kembali atau kelahiran kembali. Kelahiran yang kembali ini sesungguhnya merupakan penderitaan yang harus kita akhiri melalui kesempatan hidup ini. Setiap orang hendaknya berupaya untuk tidak menyia-nyiakan hidup ini, bila kita mau dan senang menikmati hidup.

Setelah menjelma dalam hidup ini sebagai mahkluk terutama manusia, kita memiliki lima lapisan badan. Kelima badan itu sangat berguna bagi manusia untuk melakoni hidupnya. Kelima lapisan tersebut disebut dengan Panca Maya Kosa, diantaranya adalah Annamayakosa, Pranamayakosa, Manomayakosa, Wijnanamaya-Kosa, dan Anandamayakosa. Badan kasar kita disebut dengan Annamayakosa dan empat badan yang lainnya termasuk badan halus. Karma Wasana itu melekat pada badan haus, meyelubungi Atman sehingga mengalami keadaan penurunan kesadaran atau lebih tepat disebut Avidya dan Avidya inilah yang membuat mahkluk mengalami Punarbhawa.

Ajaran Hindu secara tegas menyatakan bahwa segala jenis penjelmaan itu merupakan suatu Samsara atau penderitaan. Jika kita yakin akan hal itu, maka dapat menjadi motivasi yang positif bagi semua orang agar dapat memperbaiki kualitas hidupnya dengan selalu berusaha menghindari perbuatan-perbuatan yang buruk. Dengan demikian walaupun Punarbhawa itu sesungguhnya merupakan penderitaan, namun disisi lain punarbhawa itu merupakan kesempatan untuk melakukan karma yang baik. Baik buruknya karma manusia dapat mempengaruhi baik buruk kwalitas Karma Wasananya. Karma Wesana itu muncul dari keinginan – keinginan manusia.

Sangat diharapkan tidak ada seorangpun diantara kita yang menyia-nyiakan amanat hidup ini. Setiap orang hendaknya selalu berupaya memupuk Subhakarma dan menghindarkan diri dari Asubhakarma. Dengan demikian apa yang menjadi tujuan utama dari hidup ini akan terjembatani dan dapat kita wujudkan. Kesempatan Punarbhawa merupakan salah satu bagian dari upaya umat manusia untuk dapat mempersatukan kembali Atman dengan Brahman. Bersatunya Atman dengan Brahman maka tercapai keadaan Sat Cit Ananda, yaitu kebahagiaan yang kekal dan abadi. Itulah yang dinamakan Moksa keadaan bebas dari ikatan.

(11)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I Page 11

I. Berilah tanda Rumput (V) pada kolom: S (bila setuju), R (bila ragu-ragu), dan Ts (bila tidak setuju) lengkapi dengan alasannya untuk pernyataan-pernyataan dibawah ini!

No Pernyataan S R Ts Alasan anda

1 Belajar dan belajar “berbuat dan berbuat” adalah kewajiban kita. Dengan berbuat dan atau belajar yang baik seseorang dapat menemukan kesejahteraan dan kebahagiaan dalam hidupnya. 2 Belajar dan belajar adalah kewajiban

kita. Karena dengan tekun seseorang dapat mencapai prestasi. Buat seorang pelajar prestasi adalah kebanggaan, kebahagiaan dan kesejahteraan hidupnya.

3 Sungguh merupakan anugrah yang tidak terhingga kita bisa mengalami punarbhawa. Kesempatan menjelma sebagai manusia merupakan langkah awal bagi seseorang untuk dapat memperbaiki perbuatannya. 4 Ajaran Sancita karma phala dapat

berfungsi sebagai motifasi dan inovasi bagi setiap orang yang ingin memperbaiki kualitas kehidupannya 5 Setiap orang dapat mengakhiri

penyesalan dan penderitaan

hidupnya setelah yang bersangkutan mampu memahami dan melakoni nilai-nilai ajaran Kryamana karma phala.

6 Terimalah kenyataan hidup ini dengan rasa senang dan jiwa besar, bila kita tidak ingin mendapatkan permasalahan baru dalam hidup ini. 7 Jiwatma itu bebas menjelma

kemana, kapan dan dimana saja ia mau, namun tetap tergantung pada Kemahakuasaan Sang Pencipta. 8 Sungguh susah memang untuk

selalu dapat berbuat baik, namun dalam kenyataan kita hendaknya dapat mengupayakannya.

(12)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I Page 12

II. Pilihlah salah satu huruf a, b, c, d atau e dengan cara memberi tanda silang (X) pada jawaban yang paling benar dari soal-soal di dibawah ini!

1. Sering kita melihat ada orang yang senantiasa berbuat baik tetapi hidupnya selalu menderita, kemungkinan dari hukum karma phala yang sedang diterima adalah….

a. Subha Karma Wesana b. Kryamana Karmaphala c. Prarabdha Karmaphala d. Sancita Karmaphala baik e. Sancita Karmaphala buruk

2. Sebaiknya kita dapat melihat ada orang yang selalu berbuat berbagai macam kecurangan namun tetap nampak senang dalam hidupnya. Hal ini berhubungan dengan….

a. Prarabda Karmaphala b. Kryamana Karmaphala c. Sancita Karmaphalanya buruk d. Sancita Karmaphalanya baik e. Karma Wesananya

3. Perbuatan yang dimotivasi oleh dorongan nafsu jahat menimbulkan dosa dan kelak bila reinkarnasi maka hidupnya menjadi…. a. Sangat susah

b. Sangat senang c. Bhutakala d. Dewa

e. Bersatu dengan Brahman

4. Sebagai manusia hendaknya selalu berusaha berbuat yang terbaik, karena kesempatan ini hanya ada di….

a. Alam Sorga b. Alam Manusia c. Alam Neraka d. Alam Dewa e. Alam Roh

5. Bersyukur dilahirkan sebagai manusia walaupun dalam keadaan cacat, sebab hanya manusia yang dapat….

a. Melebur perbuatan buruk menjadi baik b. Berbuat semaunya

c. Mengikuti orang tuanya d. Mengembangkan budayanya e. Bersahabat dengan sesamanya

6. Menurut mitologi Hindu, Sang Suratma adalah manifestasi Brahman yang berwenang dalam tugasnya….

a. Mengantarkan roh ke surga b. Menghukum roh ke neraka

c. Mengatur reinkarnasinya setiap makhluk

d. Mengadili baik buruknya perbuatan manusia

e. Mencatat segala perbuatan manusia 7. Seorang anak SMA suka melempar anjing,

menyebabkan kaki anjing itu patah. Setelah yang bersangkutan duduk di bangku kuliah anak itu jatuh dan mengalami patah kaki. Untuk anak ini kemungkinan berlaku…. a. Sancita Karmaphala

b. Prarabda Karmaphala c. Kryamana Karmaphala d. Sentana Karmaphala e. Asubhakara

8. Masing-masing roh seseorang yang telah meninggal dunia akan mencapai alam surga dan neraka, sebab….

a. Setiap orang pernah berbuat baik b. Setiap orang pernah berbuat dosa c. Setiap orang pernah berbuat baik dan

tidak baik

d. Manusia dalam hidupnya selalu berbuat baik

e. Manusia dalam hidupnya selalu berbuat buruk

9. Kitab Whraspati Tatwa menyatakan bahwa penjelmaan yang berbeda-beda itu disebabkan oleh Karma Wasana. Bila dalam hidupnya terdahulu senantiasa bersikap bijaksana, kemungkinan menjelma menjadi manusia bersifat….

a. Dewa b. Daitya c. Raksasa d. Naga e. Widyadara

10. Sedangkan bila orangnya mempunyai watak berbelit-belit maka kelak dia menjelma sebagai manusia penuh dengan sifat….

(13)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I Page 13 a. Daitya b. Dewa c. Naga d. Widyadara e. Raksasa

11. Ajaran hukum karmaphala memberikan petunjuk agar kita tidak cepat putus asa. Bila sesuatu yang kita kerjakan sekarang belum bisa menerima hasil, semuanya itu bisa diterima dalam kehidupan mendatang. Hal itu berhubungan dengan….

a. Hukum Karma Phala b. Hukum Sebab Akibat c. Sancita Karma Phala d. Prarabda Karma Phala e. Kryamana Karma Phala

12. Keistimewaan ajaran karmaphala adalah seperti pernyataan berikut dibawah ini, kecuali….

a. Mendorong kita agar bekerja sebanyak mungkin karena pasti mendapat hasil b. Menuntun seseorang supaya memiliki

prinsip lebih banyak berbuat

c. Menuntun seseorang selalu berbuat yang benar menurut ajaran agama d. Menuntun seseorang supaya tahu

membedakan perbuatan baik dan buruk e. Menuntun seseorang untuk lebih

banyak berbuat baik jika berphala 13. Hukum karma phala itu sebenarnya hanya

dapat berlaku untuk….

a. Seseorang yang berbuat jahat b. Setiap orang yang berbuat benar c. Setiap orang yang berbuat baik maupun

buruk

d. Mereka yang memiliki keyakinan e. Setiap orang yang ingin Moksa

14. Karmaphala dinyatakan sangat erat hubungannya dengan Punarbhawa, karena….

a. Sama-sama bagian dari Panca Sraddha b. Sama-sama ajaran falsafah hidup c. Kelahiran kita ke dunia ditentukan oleh

hasil perbuatan

d. Sama arti dan maknanya

e. Semua perbuatan pasti menghasilkan

15. Sisa - sisa dari perbuatan seseorang dalam bentuk obsesi – obsesi menurut ajaran agama Hindu disebut….

a. Karma Phala b. Samsara c. Phala Karma d. Karma Sentana e. Karma Wasana

16. Hukum karma yang dimaksud adalah hukum karma phala itu sendiri. Kata Karma berasal dari bahasa….

a. Jawa Kuno b. Bali c. Yunani d. Bali Kuno e. Sansekerta

17. Baik Rta maupun Dharma keduanya adalah berarti hukum dalam ajaran agama Hindu. Rta berarti….

a. Hukum alam yang bersifat abadi b. Hukum yang khusus berkaitan dengan

pidana

c. Hukum yang bersifat sementara d. Hukum yang bersifat duniawi

e. Hukum yang berlaku khusus untuk binatang

18. Karmany eva dhikaraste ma phelaesu kadachana ma karmapala heturbhur mate sango stwaakarmani. Kalimat itu tersurat dalam kitab suci….

a. Slokantara b. Niti Sastra

c. Manawa Dharma Sastra d. Bhagawad Gita, II.47 e. Sarasamuscaya

19. Karmaphala ngaran ika, phalaning gawe hala hayu (Slokantara, 68), artinya yang disebut dengan nama karmaphala adalah…. a. Semua perbuatan baik atau buruk b. Hanya perbuatan yang utama c. Hanya perbuatan yang baik d. Semua perbuatan buruk

e. Semua orang berbuat yang utama 20. Setiap perbuatan akan membekas pada

yang berbuat, prinsip ajaran ini berhubungan dengan….

a. Karma Sangga b. Karma Kesama

(14)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I Page 14

c. Karma Kara d. Karma Wasana e. Karma Yoga

21. Seseorang bekerja dengan kekuatan tenaga jasmaninya dan menerima upah. Hasil perbuatan yang diterima oleh orang bersangkutan disebut dengan….

a. Karma Kara b. Karma Sangga c. Karma Kesama d. Karma Wasana e. Karma Yoga

22. Namun bila seseorang yang bekerja dengan tenaga rohaninya dan menerima upah, maka hasil perbuatannya itu dapat disebutkan berhubungan dengan….

a. Karma Wasana b. Wikarna c. Karma Kesama d. Karma Kara e. Akarma

23. Lebih baik berbuat dari pada tidak sama sekali, walaupun perbuatan itu keliru. Perbuatan keliru disebut dengan istilah…. a. Wikarma

b. Subha Karma c. Akama

d. Asubha Karma e. Wikarma

24. Dalam kehidupan ini setiap orang harus bekerja sebab bila tidak bekerja, ia akan disiksa oleh pekerjaan itu. Tidak bekerja disebut dengan istilah….

a. Karma b. Subha Karma c. Akarma d. Asubha Karma e. Wikarma

25. Kelahiran kembali yang dialami oleh seseorang menurut ajaran Agama Hindu disebut dengan….

a. Suka tanpawali dukha b. Sorga

c. Punarbhawa d. Moksa e. Jagadhita

26. Punarbhawa terdiri dari kata punar dan bhawa. Kata Punar berarti ....

a. Menjadi b. Lahir

c. Berulang-ulang d. Menjelma e. Kembali

27. Manusia terdiri dari lima jenis badan, badan kasar disebut dengan .... a. Pranamaya Kosa

b. Wijnanamaya Kosa c. Anandamaya Kosa d. Manomaya Kosa e. Anamaya Kosa

28. Penjelmaan yang berasal dari Sorga disebut dengan…. a. Punarbhawa b. Swarga cyuta c. Samsara d. Neraka cyuta e. Reinkarnasi

29. Perbuatan yang menimbulkan punarbhawa berasal dari perilaku yang diliputi oleh .... a. Tri Kaya Parisudha

b. Catur Dana c. Tri Guna d. Sad Ripu e. Panca Sraddha

30. Akibat dari kelahiran manusia yang Subhakarma adalah ....

a. Melarat

b. Suka tan pawali duka c. Duka tan pawali suka d. Menderita

e. Bahagia

31. Punarbhawa berarti lahir kembali, berasal dari bahasa .... a. Dewa nagari b. Bali c. Indonesia d. Jawakuna e. Sanskerta

32. Dalam penjelmaan ini manusia memiliki tiga badan, Stula Sarira berarti .... a. Badan penyebab

b. Badan kasar c. Rohani d. Badan halus e. Jasmani

(15)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I Page 15 a. Antakaran Sarira b. Suksma Sarira c. Bhaga d. Stula Sarira e. Angga Sarira

34. Lima unsur pembungkus badan manusia yang bersifat sangat halus disebut .... a. Antakaran sarira

b. Suksma sarira c. Panca Mayakosa d. Panca Sradha e. Panca Korsikia

35. Unsur pembungkus badan manusia yang berasal dari zat makanan disebut .... a. Manomayakosa

b. Anandamayakosa c. Maya Sarira d. Wijnanamayakosa e. Anamayakosa

36. Sifat malas yang mempengaruhi jiwa manusia dalam ajaran Tri Guna disebut .... a. Tabah

b. Satwam c. Tamas d. Satya e. Rajas

37. Barang siapa di dunia ini selalu berbuat berdasarkan pikiran yang suci, maka yang bersangkutan memperoleh .... a. Keberuntungan b. Perselisihan c. Kekayaan d. Kesedihan e. Kebahagiaan

38. Tri Kaya Parisudha adalah falsafah dan sekaligus sumber inspirasi umat Hindu. Manfaat yang kita peroleh bila kita melakoninya adalah .... a. Beretos kerja b. Penderitaan c. Kekayaan d. Keutamaan hidup e. Disiplin

39. Sering kita melihat ada orang yang senantiasa berbuat baik tetapi hidupnya selalu menderita, hukum karmaphala yang sedang di terima adalah ….

a. Subhakarma Wasana b. Sancita Karmaphala Baik c. Kryamana Karmaphala d. Sancita Karmaphala buruk e. Prarabda Karmaphala

40. Sebaliknya kita dapat melihat ada orang yang selalu berbuat berbagai macam kekurangan namun tetap nampak senang dalam hidupnya. Hal ini berhubungan dengan ….

a. Prarabda Karmaphala b. Sancita Karmaphalanya Baik c. Kryamana Karmaphala d. Karma Wasananya

e. Sancita Karmaphalanya buruk

III. Lengkapilah pernyataan-pernyataan di bawah ini!

1. Berbuat baik disebut ... 2. Tidak berbuat disebut ... ……… 3. Berbuat buruk disebut... ……… 4. Perbuatan yang mengakibatkan hasil juga dikenal dengan istilah ... 5. Pada umumnya orang bersedih bila perbuatannya tidak memberikan hasil, karena kurang

memahami tentang ... 6. Pahala yang diterima oleh seseorang sering menjadikan hatinya senang, agar yang

bersangkutan tidak menjadi lupa diri maka diperlukan ... 7. Kesempatan kita dilahirkan adalah untuk mempertanggungjawabkan ... 8. Guna Satwam mengantarkan kita lahir menjadi orang ... 9. Guna Rajas mengantarkan kita lahir menjadi orang ... 10. Bila kita malas perlu bersahabat dengan yang kreatif, dalam Tri Guna adalah ... 11. Berbangga dan berbahagialah dilahirkan sebagai manusia karena ... ... 12. Pembungkus badan halus manusia yang berasal dari Wijnanamayakosa mengakibatkan ...

(16)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I Page 16

... 13. Sedangkan yang berasal dari anandamayakosa mengakibatkan terjadinya ... 14. Menurut mitologi Hindu di Bali, menceritakan bahwa roh seseorang yang senang

membuat orang panas hati dan sengsara akan berada di ... 15. Sedang mereka yang senang bermain cinta, bukan dengan istri atau suaminya akan

ditampung ... 16. Suka mencuri makanan hingga orang lain kelaparan, maka rohnya kelak menjadi

penghuni ... 17. Seseorang yang suka membicarakan orang lain dengan maksud-maksud jahat, setelah

meninggal akan sampai di alam ... 18. Titi ugal agil disebut sebagai tempat menghukum roh orang yang telah meninggal pada

masa hidupnya karena berbuat ... 19. Bila kita dilahirkan sebagai manusia cacat, menurut hukum karma mereka dapat

disimpulkan terlahir dari ... 20. Seseorang yang lahir mendekati sempurna, pertanda mereka lahir dari ...

IV. Jawablah dengan singkat dan jelas!

1. Apakah Karmaphala dan Punarbhawa itu? Jelaskanlah!

Jawab : ... ... ... ... ... 2. Karma terdiri dari tiga jenis. Sebutkan dan Jelaskanlah!

Jawab : ... ... ... ... ... 3. Bagaimana Kita tahu dan dapat meyakini bahwa hukum karma itu ada dan terjadi?

Jelaskanlah! Jawab : ... ... ... ... ... 4. Bagaimana hubungan antara hukum Karma dengan Punarbhawa? Jelaskanlah!

Jawab : ... ... ... ... ... 5. Benarkah Punarbhawa itu terjadi? Jelaskanlah!

(17)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I Page 17 Jawab : ... ... ... ... ... 6. Keunggulan dan bermanfaat apakah dapat kita peroleh dari meyakini keberadaan dan

kebenaran dari hukum Karma terkait dengan kehidupan sehari-hari? Jelaskanlah!

Jawab : ... ... ... ... ... 7. Selain Tri Sarira, manusia juga memiliki lima unsur badan yang bersifat sangat halus.

Sebutkan dan jelaskanlah!

Jawab : ... ... ... ... ... Catatan Guru:

Guru Orang Tua

Tanda Tangan

(18)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I Page 18

A. Terjemahkan daftar kata Sansekerta berikut ini ke dalam bahasa Indonesia!

1. Karma

: ……….

2. Phala

: ……….

3. Manah

: ……….

4. Wacika

: ……….

5. Kayika

: ……….

6. Punar

: ……….

7. Bhava

: ……….

8. Punarbhava

: ……….

9. Samsara

: ……….

10. Vasana

: ……….

11. Jiwatman

: ……….

12. Tri Guna

: ……….

13. Guna

: ……….

14. Satwam

: ……….

15. Rajas

: ……….

16. Tamas

: ……….

17. Maya

:……….

18. Asubha karma

: ……….

19. Subha karma

: ……….

20. Sukma Sarira

: ……….

21. Stula Sarira

: ……….

22. Ahamkara

: ……….

23. Antahkarana Sarira

: ……….

24. Surge cyuta

: ……….

25. Neraka Cyuta

: ……….

26. Sancita karmaphala

: ……….

27. Prarabdha karmaphala

: ……….

28. Kriyamana karmaphala

: ……….

29. Subha

: ……….

30. Nitya

: ……….

DAILY TEST Catatan Guru:

Guru Orang Tua

Tanda Tangan

(19)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I Page 19

B. Jawablah pertanyaan di bawah ini!

1. Kata karma berasal dari bahasa……….dari akar

kata………

2. What the meaning of law, Karma, Phala, Karmaphala, dan Punarbhawa?

...

...

...

...

...

3. What the meaning of Akarma?

...

...

4. Bagaimana hakekat hukum Karma?

...

...

5. Uraikan konsepsi Punarbhawa dalam Hindu!

...

...

...

...

...

...

6. Sebutkan 3 bentuk Karma!

...

...

...

...

...

7. Sebutkan 3 jenis Karma dan sebutkan ciri – ciri serta cara menerimanya!

...

...

...

...

...

8. Bagaimana kita tahu dan dapat meyakini bahwa hukum Karma itu ada dan

terjadi? jelaskan!

...

...

...

...

(20)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I Page 20

...

9. Bagaimana hubungan antara Karma dengan Punarbhawa?

...

...

...

...

...

...

10. Tuliskan sloka Bhagawad gita, IX.27 tentang Karma Yoga. Dan hubungkan

dengan konsep menjalani karma dalam hidup manusia!

...

...

...

...

...

...

11. Sebutkan 3 cara memahami ajaran Karma!

...

...

...

...

...

...

12. Bagaimana kamu menyakini kebenaran Punarbhava!

...

...

...

...

...

...

13. Bagaimana perjalanan evolusi jiwa dalam Punarbhawa!

...

...

...

...

...

...

(21)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I Page 21

...

...

...

...

...

...

...

...

15. Jelaskan cara melebur Karma buruk!

...

...

...

...

...

...

Cocokanlah jawaban anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat dibelakang modul ini.

Kemudian gunakan rumus dibawah ini untuk mengetahui tingkat penguasaan anda

terhadap materi 1

Tingkat Penguasaan : Jumlah jawaban anda yang benar X 100%

Jumlah soal

Arti tingkat penguasaan yang anda capai :

91% - 100%

: Sangat Baik

81% - 90%

: Baik

71% - 80%

: Cukup

< 71% : Kurang

Bila tingkat penguasaan anda mencapai 80% keatas, anda dapat meneruskan dengan

Materi 2. Tetapi bila tingkat penguasaan anda di bawah 80%, anda harus mengulangi

materi 1, terutama pada bagian yang belum anda kuasai.

(22)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I Page 22

PETUNJUK SISWA

Modul ini akan menguraikan tentang Bhuana agung dan bhuana Alit, dimanaakan diuraikan mengenai proses penciptaan dan pralaya alam semesta

Pada pembelajaran dengan modul ini anda diharapkan akan memiliki kompetensi standar seperti diuraikan berikut ini :

Standart Kompetensi :

Memahami proses penciptaan dan pralaya alam semesta

Dengan materi ini anda akan mengerti tentang proses penciptaan dan pralaya alam semesta. Dengan penjabaran tersebut, pemahaman tentang alam semesta anda akan menjadi jelas dan dapat dijadikan pembelajaran dalam kehidupan sehari – hari. Lebih khusus lagi setelah mempelajari modul ini, sebagai kompetensi Dasar anda diharapkan dapat :

1. Menguraikan proses terciptanya Bhuana Agung dan Bhuana Alit

2. Menunjukkan sloka dan mitologi yang berkaitan dengan penciptaan Bhuana Agung dan Bhuana Alit

3. Menjelaskan proses pralaya Bhuana Agung dan Bhuana Alit

BHUANA AGUNG & BHUANA ALIT

(23)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I Page 23

Kegiatan Belajar 2

BHUANA AGUNG DAN BHUANA ALIT

1. Bhuana Agung

Keberadaan alam semesta atau jagat raya ini diciptakan oleh Brahman. Proses penciptaan Jagat Raya ini terjadi pada masa Srsti. Istilah lain yang sering terpakai untuk menyebutkan Bhuwana Agung adalah alam raya, alam semesta, jagat raya, alam besar, Brahmanda, dan macrocosmos. Bhuwana Agung adalah semua gugusan antara lain : matahari, bintang, planet, bumi, bulan, dan yang menjadi isi alam semesta ini. Pada saat alam semesta ini mengada disebut dengan masa Srsti atau Brahmadiwa (siang hari Brahman). Sedangkan ketika alam semesta ini meniada disebut dengan Pralaya atau Brahmanakta (malam hari Brahman). Dalam perhitungan satu kali Brahmadiwa dan satu kali Brahmanakta disebut dengan satu hari Brahman atau satu Kalpa (lamanya 432 juta Tahun). Penjelasan tentang terciptanya Bhuwana agung sebagai ciptaan Brahman, dapat kita temukan dalam kitab Brhad Aranyaka Upanisad I.1, Brahmanda

Purana, Agastya Parwa dan sebagainya.

Kapan sesungguhnya alam semesta ini tercipta, sangat sulit dipastikan, mengingat keterbatasan kemampuan dan umur manusia. Beberapa peneliti dan ilmuwan mencoba untuk membuat teori tentang penciptaan alam semesta tetapi tidak satupun dapat memastikan kapan alam ini tercipta. Menurut susastra suci Hindu teori penciptaan jagat raya banyak diuraikan yang jika dicermati dan dipelajari dengan penuh keyakinan maka alam semesta ini mengalami keadaan dimana jagat raya ini pernah tidak ada, lalu ada, kemudian tidak ada lagi, demikian seterusnya berulang-ulang. Proses dari tidak ada menjadi ada alam semesta ini berlangsung secara berjenjang, dari jenjang yang amat halus dan tidak berwujud ( gaib / niskala ) sampai pada jenjang yang berwujud dan sangat kasar ( nyata / sekala ). Alam semesta ini mengada melalui proses evolusi yang sangat panjang. Berawal dari kekuatan Tapa-Nya, terciptalah dua kekuatan yang disebut Purusa dan Pradhana.

2. Pralaya

Pralaya adalah masa dimana alam semesta ini tidak ada. Proses pralaya menurut susastra Hindu digambarkan sebagai berikut ;

(24)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I Page 24

1. Dimulai dari hancurnya ikatan api atau matahari yang kemudian menyebar keseluruh alam semesta.

2. Dari sebaran api yang sangat dahsyat ini menyebabkan semua zat cair menguap, semua zat pada meleleh kemudian menguap.

3. Semua mahluk hidup mati dan hancur.

4. Unsur-unsur Panca Maha Bhuta kembali menjadi atom yang amat halus sekali.

5. Alam jagat raya dipenuhi hawa panas kemerahan dan dentuman halilintar yang sambung-menyambung dengan dahsyat.

6. Selanjutnya alam semesta menjadi tidak ada selama satu kalpa atau kurang lebih 432 juta tahun manusia.

7. Pada saat alam ini tidak ada Brahman menarik kembali semua manifestasi beliau di alam

kemudian menjadikan diri dalam wujud sepi, kosong dan hampa. Pada kondisi seperti ini beliau disebut Paramasiwa atau Nirguna Brahman.

3. Srsti

Menurut Siwa Tattwa, setelah alam ini tidak ada, proses tercipta alam semesta dapat digambarkan sebagai berikut :

1. Brahman Paramasiwa atau Nirguna Brahma menjadikan diri-Nya Sada Siwa ( Saguna

Brahma ) yang berwujud Purusa dan Prakriti .

2. Purusa adalah unsur dasar kejiwaan atau rohani, sedangkan Prakirti adalah unsur dasar kebendaan atau jasmani. Purusa dan Prakirti keduanya sangat halus dan tidak bisa diamati, tanpa permulaan dan tanpa akhir. Hal ini disebutkan dalam Bhagawad Gita, Bab XIII sloka 20.

3. Dari Unsur Prakirti lahirlah Triguna yaitu; Sattwam, Rajas, dan Tamas. Sattwam adalah unsur yang bersifat terang dan tenang. Rajas unsur yang memiliki sifat dasar dinamis dan aktif. Sedangkan Tamas adalah unsur yang memiliki sifat dasar gelap dan berat

4. Perpaduan Purusa dan Prakirti menyebabkan Triguna tidak seimbang. Padamulanya Unsur Sattwam yang mendominasi maka lahirlah yang disebut Mahat yang berarti Maha Agung. 5. Dari Mahat terciptalah alam Citta yang didalamnya terdiri dari tiga unsur yaitu Budhi,

Manah dan Ahamkara yang tercipta secara berurutan.

6. Alam Citta yang pertama muncul adalah Buddhi, yaitu unsur kejiwaan tertinggi yang berfungsi untuk menentukan keputusan. Budhi bersifat Sattwam sehingga setiap keputusannya bersifat bijaksana.

7. Dari Buddhi selanjutnya lahir Ahamkara, yaitu benih kejiwaan yang bersifat individu. Fungsinya adalah untuk merasakan.

(25)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I Page 25

8. Selanjutnya dari Ahamkara lahirlah yang disebut Manas, yaitu akal atau pikiran yang berfungsi untuk berpikir.

9. Evolusi berikutnya dengan pengaruh Triguna dengan imbangan yang berbeda terciptalah

Dasa Indriya, yang terdiri dari :

Panca Buddhindriya terdiri dari:

a. Srotendriya (Indria Pendengar ) b. Twakindriya (Indria Perasa ) c. Caksuindriya (Indria Penglihatan ) d. Jihwendriya (Indria Pengecap ) e. Granendriya (Indria Pencium )

Panca Karmendriya terdiri dari:

a. Garbhendriya Indria Penggerak Perut ) b. Panindriya ( Indria Penggerak Tangan ) c. Padendriya (Indria Penggerak Kaki ) d. Payundriya ( Indria Penggerak Pelepasan) e. Upasthendriya / Bhagendriya ( Indria

penggerak kelamin)

10. Selanjutnya lahirlah Panca Tanmatra yaitu lima unsur zat yang sangat halus terdiri dari : a. Sabda Tanmatra ( sari suara )

b. Sparsa Tanmatra ( sari rabaan ) c. Rupa Tanmatra ( sari warna ) d. Rasa Tanmatra ( sari rasa ) e. Ganda Tanmatra ( sari bau )

11. Dari Panca Tanmatra selanjutnya muncul Panca Maha Bhuta , yaitu lima macam unsur zat alam yang bersifat kasar, terdiri dari:

a. Akasa ( ether atau ruang ) b. Wayu ( hawa atau udara ) c. Teja ( api )

d. Apah ( zat cair ) e. Prthiwi ( zat padat )

12. Dari Panca Maha Bhuta inilah kemudian berkembang menjadi alam semesta beserta isinya

yaitu mahluk hidup yang ada di bumi termasuk manusia. Dari uraian di atas jelaslah bahwa semua yang ada di alam ini mengalir dan lahir dari Brahman dan pada saatnya nanti akan kembali lagi ke dalam tubuh-Nya yang menjadi kosong dan hampa.

4. Sapta Loka dan Sapta Patala

Lapisan menuju ruang jagat raya itu disebut dengan “Sapta Loka”. Sapta loka itu terdiri dari: 1. Bhur loka (alam manusia)

(26)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I Page 26

2. Bhuwah loka (alam pitara) 3. Swah loka (alam dewa) 4. Maha loka

5. Jana loka 6. Tapa loka

7. Satya loka (ruang fakum = Nirguna Brahman)

Sedangkan lapisan menuju panas inti bumi (Kalagni Rudra) disebut “Sapta Patala”. Sapta Patala adalah 7 lapisan menuju panas inti bumi, yang terdiri dari :

1. Patala (kulit bumi) 2. Watala 3. Nitala 4. Mahatala 5. Sutala 6. Tala-tala 7. Rasa-tala

Setelah lapisan Rasatala menuju Kalagni Rudra masih terdapat satu lapisan lagi yang disebut dengan “Balagadarba Maha Naraka” yaitu ruang perantara di dalam bumi menuju Kalagni Rudra (ruang inti bumi) yang memiliki suhu panas sangat dahsyat. Demikianlah sastra agama menjelaskan tentang asal mula terjadinya unsur-unsur Bhuwana Agung yang pada mulanya bersifat sangat halus. Pada masa “Srsti” dievolusi oleh Brahman sehingga menjadi mengeras, dan pada saat “Pralaya” akan kembali pada sifatnya yang sangat halus itu melalui hukum-Nya yang disebut dengan “Rta”.

5. Bhuana Alit

Bhuwana alit adalah alam kecil yaitu isi dari jagat raya atau alam semesta ini. Yang dapat kita kelompokkan seperti bumi, tumbuh-tumbuhan, binatang, dan manusia serta makhluk yang lainnya. Kitab Sveta Svatara Upanisad menjelaskan, sebagai berikut : Rudra setelah menciptakan bumi dengan segala isinya, lalu memberi tangan kepada manusia dan memberi sayap kepada burung-burung. Beliau juga menjadi mata dari semua makhluk, menjadi wadah/muka semua makhluk, menjadikan tangan dari semua makhluk, bahkan menjadi kaki dari semua makhluk. Jenis – Jenis Mahkluk Hidup di Alam semesta yang tergolong Bhuana Alit adalah:

1. Kelompok Eka Pramana

Yaitu mahluk hidup yang hanya memiliki satu kekuatan dalam hidupnya yaitu Bayu. Mahluk hidup ini juga dikenal dengan nama Sthawara yaitu mahluk hidup yang tidak berpindah-pindah seperti tumbuhan.

(27)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I Page 27

1. Trna yaitu bangsa rumput baik yang hidup di air maupun di darat. 2. Lata adalah tumbuhan menjalar di tanah atau di pohon.

3. Taru yaitu semak dan pepohonan.

4. Gulma adalah bangsa tumbuhan yang bagian luar pohon berkayu keras dan bagian dalam berongga atau kosong.

5. Jangama yaitu tumbuhan yang hidupnya menumpang pada pohon lain.

2. Kelompok Dwi Pramana

Adalah mahluk hidup yang memiliki dua kekuatan hidup yaitu Bayu dan Sabda. Mahluk ini dikenal dengan nama Satwa atau Sato..

Adapun yang tergolong dalam Sato adalah : 1. Swedaya yaitu binatang bersel Satu. 2. Andaya yaitu binatang bertelur. 3. Jarayuja yaitu binatang menyusui.

3. Kelompok Tri Pramana

Adalah mahluk hidup yang memiliki tiga kekuatan hidup yaitu; Bayu, Sabda dan Idep. Mahluk ini disebut juga Manusya. Bayu adalah kekuatan nafas, Sabda adalah kekuatan suara dan Idep kekuatan pikiran. Diantara mahluk hidup hanya manusialah yang memiliki semua unsur ciptaan Brahman secara lengkap. Baik unsur terhalus sampai unsur paling kasar. Yang membedakan antara manusia yang satu dengan yang lain adalah komposisi dan perimbangan unsur-unsur pembentukannya serta Karma Wasana yang telah dibentuknya.

Manusia dan Unsur pembentuknya

Manusia memiliki unsur :

1. Purusa yaitu Atman sebagai sumber kehidupan 2. Pradana terdiri dari :

a. Suksma Sarira, yaitu badan halus yang berbentuk unsur Citta, Budhi, Manah, Ahamkara, Dasendria, dan Panca Tanmatra. Bentukan hasil Karma manusia antara Suksma Sarira dengan Stula Sarira menghasilkan Panca Maya Kosa yaitu lima lapisan halus badan manusia. Panca Maya Kosa terdiri dari :

1). Annamaya Kosa yaitu badan dari sari makanan 2). Pranamaya Kosa yaitu badan dari sari nafas. 3). Manomaya Kosa yaitu badan dari sari pikiran.

4). Wijnanamaya Kosa yaitu badan dari sari pengetahuan. 5). Anandamaya Kosa yaitu badan dari sari kebahagiaan

(28)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I Page 28

b. Stula Sarira yang berasal dari unsur Panca Maha Bhuta. Dari hasil Karma dan konsumsi makanan manusia membentuk Sad Kosa yaitu enam lapis pembungkus Stula Sarira.

Sad Kosa terdiri dari : 1). Asti ( tulang) 2). Odwad ( Otot ) 3). Sumsum ( sumsum) 4). Mamsa ( daging). 5). Rudhira ( darah ) 6). Carma ( kulit )

c. Antah Karana Sarira, yaitu badan penyebab.

Namun menurut filsafat Vedanta, kata manusia berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Manah/Manana/Manu dan Isha. Sehingga dapat dibentuk rumus :

Manusia = Manah + Isha

Manah berarti Pikiran, Isha adalah nama lain untuk Brahman dalam Upanisad. Sehingga Manusia berarti mahkluk yang dapat berpikir yang dihidupi oleh Brahman. Oleh karena itu, manusia pertama menurut Veda adalah Manu. Manu bukanlah nama seseorang. Manu berarti mahkluk yang dapat berpikir.

MANU

Dalam agama Hindu, Manu adalah pemimpin setiap Manwantara, yaitu suatu kurun zaman dalam satu kalpa. Ada empat belas Manwantara, sehingga ada empat belas Manu. Zaman sekarang adalah Manwantara ketujuh dan diperintah oleh Manu ketujuh yang bergelar Waiwaswata Manu.

Manu yang pertama adalah Swayambu Manu, yang dianggap sebagai kakek moyang manusia. Swayambu Manu menikah dengan Satarupa dan memiliki keturunan. Anak cucu dari Manu disebut Manawa (secara harfiah berarti keturunan Manu), merujuk kepada manusia zaman sekarang. Menurut agama Hindu, Swayambu Manu dan Satarupa merupakan pria dan wanita pertama di dunia, sama seperti Adam dan Hawa dalam agama Yahudi, Kristen dan Islam.

Waiwaswata Manu, atau Manu yang sekarang, dikatakan merupakan putra dari Surya (Wiwaswan), yaitu dewa matahari menurut mitologi Hindu. Waiwaswata Manu terlahir pada zaman Satyayuga dan mendirikan kerajaan bernama Kosala, dengan pusat pemerintahan di Ayodhya. Ia memiliki sepuluh anak: Wena, Dresnu (Dresta), Narisyan (Narisyanta), Nabaga, Ikswaku, Karusa, Saryati, Ila, Persadru (Persadra), dan Nabagarista. Dalam kitab Matsyapurana,

(29)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I Page 29

ia muncul sebagai raja yang menyelamatkan umat manusia dari bencana air bah setelah mendapat pesan dari Wisnu yang berwujud ikan (Matsya Awatara).

Jenis – jenis Manusia

Menurut Veda ada 3 jenis Manusia yaitu :

1. Pums Prakriti, yaitu jenis manusia dengan kelamin laki – laki 2. Stri Prakriti, yaitu jenis manusia dengan kelamin perempuan

3. Tritiya Prakriti, yaitu jenis manusia Banci, dari jenis ini terdapat beberapa bagian yaitu Kliba (Gay), Sraivini (Lesbian), bencong (Shandi)

6. Hubungan Bhuwana Agung Dengan Bhuwana Alit

Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit memiliki hubungan yang sangat erat satu sama lain. Hubungan itu dapat diuraikan minimal sebagai berikut :

1. Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit diciptakan oleh pencipta yang sama. Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa alam semesta ini diciptakan oleh Ida Sang Hyang Widhi pada masa Srsti dan akan kembali kepada-Nya pada masa Pralaya, sebagaimana dijelaskan dalam Kitab Bhagawad Gita Bab VII, sloka 6.

2. Bhuwana Agung dan Bhuana Alit memiliki unsur-unsur yang sama. Dalam proses penciptaan meskipun ada perbedaan waktu antara penciptaan alam semesta dengan mahluk yang ada di dalamnya, tetapi unsur-unsur pembentukannya adalah sama.

3. Bhuwana Agung dan Bhuawana Alit saling melengkapi. Mahluk hidup diciptakan berada dan berkembang pada alam semesta. Alam dilengkapi dengan berbagai ornament untuk kehidupan dan perkembangan mahluk hidup. Proses saling melengkapi ini telah diatur dengan hukum Brahman ( Rta ). Untuk alam ditata dan diatur dengan hukum alam, seperti rotasi bumi dan matahari, siklus perputaran air ( hidrologi ), siklus perputaran musim dan sebagainya. Sedangkan manusia ditata dan diatur dengan hukum karma yang didalamnya dibekali ilmu pengetahuan dan ajaran agama. Dengan demikian alam akan melengkapi kebutuhan manusia dan manusia erupakan bagian dari alam.

4. Bhuana Agung dan Bhuana Alit saling mempengaruhi. Karena Bhuana agung dan bhuana alit memiliki unsur-unsur yang sama maka dalam proses hubungannya akan saling mempengarui. Pribadi, budaya masyarakat serta kegiatan fisik manusia sangat dipengaruhi oleh alam. Alam memiliki unsur Triguna juga akan mempengaruhi semua pribadi dan aktivitas manusia. Alam memiliki musim maka manusia akan mengatur hidup dan fisiknya menyesuaikan dengan musim yang ada. Contoh sederhana manusia menciptakan kalender

(30)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I Page 30

untuk pengaturan bercocok tanam bagi masyarakat agraris. Manusia menciptakan berbagai alat untuk menyesuaikan diri dengan kondisi alam. Matahari serta planet-planet di semesta memiliki jenis guna yang berbeda-beda, perputaran planet-planet ini mempengaruhi posisi kedekatan dengan bumi. Masing-masing posisi ini akan memberikan pengaruh yang berbeda pada manusia di bumi. Sehingga di Bali kita mengenal pedewasan ( hari baik/buruk untuk aktivitas tertentu) yang bersumber pada pengaruh guna masing-masing posisi planet tersebut. Sebaliknya segala aktivitas manusia juga dapat mempengaruhi kondisi alam. Kondisi sekarang dengan ulah sebagian manusia yang merusak alam dan membabat habis hutan menyebabkan rusaknya siklus perputaran air. Pembangunan yang tidak memperhitungkan tata lingkungan menyebabkan bencana alam banjir dan kebakaran. Penggunaan zat kimia yang merusak lapisan ozon dan polusi dari hasil pembakaran yang dilakukan manusia menciptakan rumah kaca sehingga terjadi pemanasan global. Intinya bahwa aktivitas manusia dipengaruhi oleh alam dan sebaliknya aktivitas manusia tersebut akan mempengaruhi alam.

I. Berilah tanda rumput (v) pada kolom: S (bila setuju), R (bila ragu-ragu), dan Ts (bila tidak setuju) lengkapi dengan alasannya untuk pernyataan-pernyataan dibawah ini!

No Pernyataan S R Ts Alasan anda

1 Keberadaan alam semesta ini sangat penting dan dibutuhkan oleh makhluk hidup “manusia” oleh karena itu perlu dilestarikan.

2 Sesungguhnya keberadaan bhuwana agung, alam semesta, makrokosmos, tidak berbeda dengan bhuwana alit, manusia/makhluk hidup yang lainnya, mikrokosmos.

3 Keberadaan mitologi tentang penciptaan bhuwana agung dan bhuwana alit sangat penting dalam proses pembelajaran.

4 Kehadiran dan kesadaran hidup manusia sangat diperlukan dalam upaya pelestarian lingkungannya. 5 Banyak orang tidak mengharapkan

terjadinya bencana alam, namun semuanya itu pasti terjadi bila Brahman menghendakinya. Beryajna adalah merupakan salah satu cara dari umat

(31)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I Page 31

manusia guna mewujudkan upayanya melestarikan alam semesta ini. 6 Pralaya akan terjadi pada bhuwana

agung dan bhuwana alit ini bila Brahman menghendaki. Tidak ada seorangpun yang memiliki kemampuan untuk menolak kuasa beliau itu.

7 Jagat raya ini ada karena kehendak dan kuasa Brahman. Manusia semestinya bersikap arif dan bijak terhadap ciptaan-Nya, bukan malah sok berkuasa.

8 Harmonisasi hubungan bhuwana alit dengan bhuwana agung secara ritual, umat Hindu mengimplementasikan dengan mempersembahkan upacara caru.

II. Pilihlah salah satu huruf a, b, c, d atau e dengan cara memberi tanda silang (X) sebagai jawaban yang paling benar dari soal-soal di dibawah ini!

1. Apah adalah salah satu unsur dari Panca Maha Bhuta, berupa….

a. Air b. Udara c. Api d. Tanah e. Panas

2. Tujuh lapisan bumi menuju ruang jagat raya ini disebut….

a. Sapta Patala b. Sapta Loka c. Tala-Tala d. Rudragni e. Tapa Loka

3. Lapisan ke-7 (tujuh) dari bumi menuju ruang jagat raya ini disebut….

a. Satya Loka b. Bhur Loka c. Rasa Tala d. Bhuwah Loka e. Swah Loka

4. Dalam Sapta Loka, manusia dinyatakan hidup pada lapisan ke….

a. Ketujuh b. Kelima c. Pertama d. Keenam e. Ketiga

5. Brahman adalah sebagai penguasa dan pengatur hokum alam semesta, oleh karena itu beliau juga disebut….

a. Brahman b. Rtawan c. Pralina d. Sthiti e. Uttpati

6. “Demikianlah halnya Bhatara Siwa, keberadaannya pada semua makhluk pada akhirnya akan kembali pula pada-Nya, bagaikan buih banyak tumbuhnya, tunggallah itu asalnya dari air”. Pernyataan ini termuat dalam kitab…. a. Nitisastra

(32)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I Page 32

b. Slokantara c. Purana

d. Sarasamuscaya e. Bhuwana Kosa

7. Dalam alam Prakerti ada tiga sifat, yang disebut….

a. Tri antah karana b. Tri sarira c. Tri mala d. Tri aksara e. Tri guna

8. Asas individual atau rasa keakuan dalam tubuh manusia, disebut….

a. Buddhi b. Ahamkara c. Citta d. Tamas e. Indriya

9. Berikut ini yang bukan merupakan ciptaan-Nya yang tergolong Bhuwana Alit adalah…. a. Matahari b. Bumi c. Jagatraya d. Planet e. Bintang

10. Manusia sebagai salah satu makhluk hidup yang diciptakan oleh Brahman, sering juga disebut dengan nama….

a. Swayambhu b. Brahmadiwa c. Brahmanakta d. Kalpa

e. Swayambhumanu

11. Sedangkan Brahman sebagai pencipta semua yang ada ini disebut….

a. Swayambhu b. Brahmadiwa

c. Brahmanakta d. Kalpa

e. Swayambhumanu

12. Seseorang dapat mendengarkan suara apapun yang terjadi dalam hidupnya, hal ini terjadi karena indra….dapat berfungsi dengan baik.

a. Caksuindria b. Jihwendria c. Srotendria

d. Granendria e. Twakindria

13. Brahman adalah pencipta segala yang ada ini, masa penciptaan-Nya disebut…. a. Pralaya b. Brahmanda c. Dharmakaya d. Bhuwana agung e. Srsti

14. Pada waktunya semua ciptaan-Nya ini akan kembali lagi kepada Sang Pencipta itu sendiri, masa itu disebut dengan nama…. a. Brahmawidya b. Widyadharma c. Pralaya d. Rta e. Srsti

15. “Om sesungguhnya, fajar adalah kepala dari yajna, matahari adalah matahari, Agni adalah nafasnya, mulutnya yang terbuka adalah api vaisavanara……” penggalan makna sloka tersebut menyatakan bahwa Om atau Sang Hyang Widhi disimbulkan sebagai alam semesta, sloka ini bersumber pada kitab….

a. Agastya Parwa

b. Brhad Aranyaka Upanisad c. Bhagawadgita

d. Bhuwana Kosa

e. Manawa Dharmasastra

16. Sehari Brahma adalah masa Srsti dan Pralaya, ini juga sering disebut dengan nama….

a. Brahma Diwa b. Malam hari Brahman c. Brahma Nakta d. Satu Kalpa

e. Siang hari Brahman

17. Malam hari Brahman juga disebut dengan istilah…. a. Brahma Nakta b. Brahma Widya c. Brahma Diwa d. Punarbhawa e. Satu Kalpa

(33)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I Page 33

18. “Pada waktu Maha Pralaya lenyaplah keempat unsur (benda, dunia, hawa, dan langit). Tujuh lapisan dunia lenyap bersama dewatanya oleh api pemusnah Rudra…” makna dari petikan sloka ini dijelaskan dalam kitab….

a. Manawa Dharmasastra b. Agastya Parwa

c. Bhuwana Kosa

d. Brhadharanyaka Upanisad e. Bhagawadgita

19. Sebelum diciptakan alam semesta ini tidak ada apa-apa, dan yang ada hanya Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Maha ada

tiada duanya. Pernyataan ini kita temukan dalam kitab….

a. Brhad Aranyaka Upanisad b. Bhagawadgita

c. Agastya Parwa d. Chandogya Upanisad e. Sarasamuccaya

20. Menurut perhitungan para arif-bijaksana, menyatakan bahwa satu Kalpa itu adalah selama……tahun. a. 432.000.000

b. 2.500 c. 1.500 d. 3.000 e. 6.000

III. Lengkapilah pernyataan-pernyataan dibawah ini sehingga kalimat lengkap yang benar, dengan menuliskan jawaban/pelengkapnya pada kolom yang telah disediakan!

1. Berevolusinya unsur Purusa dengan Pradhana menyebabkan terjadinya ciptaan berawal dari yang tak berwujud menjadi berwujud seperti : sari warna ... 2. Sari rabaan yang terdapat dalam Panca Tan Matra disebut ... 3. Unsur hawa dari alam semesta ini dalam Panca Maha Bhuta disebut ... 4. Sedangkan unsur api dan tanah dari alam semesta ini dalam Panca Maha Bhuta sering

disebut ... 5. Makhluk ekapramana yang bagian luarnya berkayu keras sedangkan bagian dalamnya

berongga atau kosong disebut ... 6. Makhluk hidup sejenis pepohonan yang hidupnya tidak berpindah-pindah, juga disebut

dengan nama ... 7. Makhluk dwipramana yang cara pengembangbiakannya dengan cara bertelor adalah ... ... 8. Manusia yang berjenis kelamin laki-laki serta dominan bersifat kelaki-lakian, disebut ... ... 9. “Wujud apapun yang terlahir dari semua kandungan, Oh Kuntiputra Brahman Yang

Maha Esa adalah kandungan mereka, dan Aku adalah Bapak yang memberi benih”. Sungguh mulia lahir menjadi manusia, makna kalimat ini tertulis di dalam kitab ... 10. Makhluk dwipramana yang cara pengembangbiakannya dengan cara melahirkan dan

menyusui disebut dengan ...

IV. Jawablah dengan singkat dan jelas pertanyaan-pertanyaan dibawah ini!

1. Apakah Bhuwana Agung dan Bhuwana Alit itu? Jelaskanlah! Jawab :

... ... ...

(34)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I Page 34

... ... 2. Jelaskanlah keberadaan Paramatma dengan Jiwatma yang anda ketahui!

Jawab : ... ... ... ... ... 3. Bagaimana hubungan Panca Bhudendriya dengan Bhuwana Alit? Jelaskanlah!

Jawab: ... ... ... ... ... 4. Bagaimana hubungan Bhuwana Agung dengan Bhuwana Alit? Jelaskanlah!

Jawab : ... ... ... ... ... 5. Apakah Panca Maya Kosa itu? Jelaskan pula hubungannya dengan Suksma Sarira! Jawab : ... ... ... ... ...

A. Terjemahkanlah kata/kalimat berikut ini!

1. Srsti : ………. 2. Pralaya : ………. 3. Bhuana : ………. 4. Agung : ………. 5. Alit : ………. 6. Kalpa :………. 7. Nitya : ………. 8. Akasa : ………. 9. Bayu : ………. 10. Teja : ………. DAILY TEST

(35)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I Page 35 11. Agni : ………. 12. Apah : ………. 13. Prtiwi : ………. 14. Prakerti : ………. 15. Purusa : ………. 16. Sabda : ………. 17. Sparsa : ………. 18. Rupa : ………. 19. Rasa : ………. 20. Gandha : ………. 21. Bhuta : ……….

22. Panca Maha Butha : ………. 23. Panca Tan Matra : ……….

24. Citta : ………. 25. Buddhi : ………. 26. Sukla : ………. 27. Swanita : ………. 28. Kama Bang : ………. 29. Kama Petak : ………. 30. Manik : ……….

B. Jawablah pertanyaan dibawah ini!

1. Jelaskan definisi alam semesta menurut Hindu!

... ... ... ... ... 2. Sebutkan dan jelaskan unsure – unsure Panca Maha Butha dan Panca Tan Matra!

... ... ... ... ... 3. Sebutkan pembagian Sapta Loka dan Sapta Patala!

Catatan Guru:

Guru Orang Tua

Tanda Tangan

(36)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I Page 36 ... ... ... ... ... 4. Jelaskan pengertian Bhuana Agung dan Bhuana Alit!

... ... ... ... ... 5. Jelaskan proses penciptaan Bhuana Agung!

... ... ... ... ... Catatan Guru:

Guru Orang Tua

Tanda Tangan

(37)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I Page 37

Latihan Ulangan Tengah Semester

I. Pilihlah salah satu huruf a, b, c, d atau e dengan cara memberi tanda silang (X) sebagai jawaban yang paling benar dari soal-soal di dibawah ini!

1. Ajaran karmaphala memberikan petunjuk agar kita tidak cepat putus asa. Bila sesuatu yang kita kerjakan sekarang belum bisa menerima hasil, semuanya itu bisa diterima dalam kehidupan mendatang. Hal itu berhubungan dengan….

a. Hukum Karmaphala b. Hukum sebab akibat c. Sancita Karmaphala d. Prarabda Karmaphala e. Kryamana Karmaphala

2. Keistimewaan ajaran karmaphala adalah seperti pernyataan berikut dibawah ini, kecuali….

a. Mendorong kita agar bekerja sebanyak mungkin karena pasti mendapat hasil b. Menuntun seseorang supaya memiliki

prinsip lebih banyak berbuat

c. Menuntun seseorang selalu berbuat yang benar menurut ajaran agama

d. Menuntun seseorang supaya tahu membedakan perbuatan baik dan buruk e. Menuntun seseorang untuk lebih banyak

berbuat baik jika berphala

3. Hukum karmaphala itu sebenarnya hanya dapat berlaku untuk….

a. Seseorang yang berbuat jahat b. Setiap orang yang berbuat benar

c. Setiap orang yang berbuat baik maupun tidak baik

d. Mereka yang memiliki keyakinan e. Setiap orang yang ingin Moksa

4. Karma phala dinyatakan sangat erat hubungannnya dengan Punarbhawa, karena….

a. Sama-sama bagian dari Panca Sraddha

b. Sama arti dan maknanya

c. Sama-sama ajaran falsafah hidup d. Semua perbuatan pasti menghasilkan e. Kelahiran kita ke dunia ditentukan oleh

hasil perbuatan

5. Sisa - sisa dari perbuatan seseorang dalam bentuk obsesi – obsesi menurut ajaran agama Hindu disebut….

a. Karma phala b. Samsara c. Phala Karma d. Karma Sentana e. Karma Wasana

6. Menurut mithologi Hindu, Sang Suratma adalah manifestasi Brahman yang berwenang dalam tugasnya sebagai…. a. Mengantarkan roh ke Surga b. Menghukum roh ke Neraka

c. Mengatur reinkarnasinya setiap makhluk d. Mengadili baik buruknya perbuatan

manusia

e. Mencatat segala perbuatan manusia 7. Hukum karma yang dimaksud adalah hukum

karmaphala itu sendiri. Kata Karma berasal dari bahasa…. a. Jawa kuno b. Bali c. Yunani d. Bali kuno e. Sansekerta

8. Baik Rta maupun Dharma keduanya adalah berarti hukum dalam ajaran agama Hindu, Rta berarti.…

a. Hukum alam yang bersifat abadi

b. Hukum alam yang khusus berkaitan dengan pidana

(38)

M O D U L A G A M A H I N D U S M A / S M K K E L A S X I Page 38

c. Hukum yang bersifat sementara d. Hukum yang bersifat duniawi

e. Hukum yang berlaku khusus untuk binatang

9. Karmany eva dhikaraste ma phelaesu

kadachana ma karmaphala heturbhur

matesango stwaakarmani. Kalimat ini

tersurat dalam kitab suci…. a. Slokantara

b. Nitisastra

c. Manawa Dharmasastra d. Bhagawadgita

e. Sarasamuccaya

10. Karmaphala ngaran ika, phalaning gawe hala hayu (Slokantara, 68), artinya yang disebut dengan karmaphala adalah…. a. Semua perbuatan baik atau buruk b. Hanya perbuatan yang utama c. Hanya perbuatan yang baik d. Semua perbuatan buruk

e. Semua orang berbuat yang utama 11. Setiap perbuatan akan membekas pada yang

berbuat, prinsip ajaran ini disebut dengan… a. Karma Sangga

b. Karma Kesama c. Karma Kara d. Karma Wasana e. Karma Yoga

12. Pada waktunya semua ciptaan-Nya ini akan kembali lagi kepada Sang Pencipta itu sendiri, masa itu disebut dengan nama… a. Brahmawidya

b. Widyadharma c. Pralaya d. Rta e. Srsti

13. “Om sesungguhnya, fajar adalah kepala dari yajna, matahari adalah matahari, Agni adalah nafasnya, mulutnya yang terbuka adalah api vaisavanara…” penggalan makna sloka yang menyatakan bahwa Om atau Sang Hyang Widhi disimbulkan sebagai alam semesta, hal ini bersumber pada kitab….

a. Agastya parwa

b. Brhad aranyaka upanisad c. Bhagawadgita

d. Bhuwana kosa

e. Manawa dharmasastra

14. Sehari Brahman adalah masa Srsti dan Pralaya, ini juga sering disebut dengan nama….

a. Brahma Diwa b. Malam hari Brahman c. Brahma Nakta d. Satu Kalpa

e. Siang hari Brahman

15. Malam hari Brahman juga disebut dengan istilah…. a. Brahma Nakta b. Brahma Widya c. Brahma Diwa d. Punarbhawa e. Satu Kalpa

16. “Pada waktu maha Pralaya lenyaplah keempat unsur (benda, dunia, hawa, dan langit). Tujuh lapisan dunia lenyap bersama dewatanya oleh api pemusnah Rudra…” makna dari petikan sloka ini dijelaskan dalam kitab…. a. Manawa Dharmasastra b. Agastya Parwa, 343.25 c. Bhuwana Kosa d. Brhadharanyaka Upanisad e. Bhagawadgita

17. Sebelum diciptakan alam semesta ini tidak ada apa-apa, dan yang ada hanya Ida Sang Hyang Widi Wasa, Maha ada tiada duanya. Pernyataan ini kita temukan dalam kitab…. a. Brhadharanyaka Upanisad

b. Bhagawadgita c. Agastya Parwa d. Chandogya Upanisad e. Sarasamuccaya

18. Menurut perhitungan para arif-bijaksana, menyatakan bahwa satu Kalpa itu adalah selama….tahun. a. 432.000.000 b. 2.500 c. 1.500 d. 3.000 e. 6.000

19. Ketahuilah bahwa Prakerti dan Purusa kedua-duanya adalah tanpa permulaan dan ketahuilah juga bahwa segala bentuk dari

Gambar

TABEL URAIAN KONSEP

Referensi

Dokumen terkait

to determine and accomplish stated objectives by use of human being and RWKHU UHVRXUFHV´, artinya manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari

Hal ini ditunjukkan dengan beberapa penghargaan dan serti ikat yang telah diterima oleh PPKS, yaitu : • Serti ikat ISO 9001:2008 untuk produksi dan pemasaran benih kelapa sawit •

Pada perlakuan fotoperiod 8 jam terang-16 jam gelap dan fotoperiod 12 jam terang-12 jam gelap pada media pemeliharaan Nannochloropsis oculata menunjukkan hasil kadar lipid total

Hal tersebut dapat dikaitkan dengan kasus dalam penelitian ini, yaitu bahwa kebutuhan informasi pemustaka yang berbeda-beda juga bisa disebabkan oleh perbedaan

Analisis Proximat, Antioksidan, dan Kesukaan Sereal Makanan dari Bahan Dasar Tepung Jagung ( Zea mays L.) dan Tepung Labu Kuning ( Cucurbita moschata Durch).. Buletin Anatomi

This means that Hypothesis 1 which indicates that liquidity at the level of the firm and the market are positively related to returns, is insignificant in the Ghanaian situation

Sebelum dipasarkan secara retail, perlu adanya perlindungan nilai ekonomi dari hasil karya/produk tersebut berupa pendaftaran Hak Kekayaan Intelektual (HAKI) untuk

Wiedy Murtini, M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan