• Tidak ada hasil yang ditemukan

kapan saja di seluruh wilayah dunia. Salah satunya yaitu dengan berinvestasi di pasar modal. Keberadaan pasar modal di Indonesia sangat penting sebaga

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "kapan saja di seluruh wilayah dunia. Salah satunya yaitu dengan berinvestasi di pasar modal. Keberadaan pasar modal di Indonesia sangat penting sebaga"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

Pengaruh Indeks Bursa Asia Tenggara Terhadap 1 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Di Bursa Efek Indonesia

PENGARUH INDEKS BURSA ASIA TENGGARA TERHADAP

INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG)

DI BURSA EFEK INDONESIA

Nurul Hidayah

Email: uchihasukangemil@yahoo.com

Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Indeks Bursa Asia yang diwakili oleh Kuala Lumpur Stock Exchange (KLSE), Strait Times Index (STI) dan Stock Exchange of Thailand (SET) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) baik secara parsial maupun simultan. Metode yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Kuala

Lumpur Stock Exchange (KLSE), Strait Times Index (STI) dan Stock Exchange of Thailand (SET) terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Hasil

penelitian menunjukkan bahwa secara parsial Kuala Lumpur Stock Exchange (KLSE) berpengaruh positif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dan untuk Strait Times Index (STI) berpengaruh negatif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Sedangkan Stock Exchange of Thailand (SET) tidak berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dan secara simultan Kuala Lumpur Stock Exchange (KLSE), Strait Times Index (STI) dan

Stock Exchange of Thailand (SET) memiliki pengaruh secara bersama-sama

terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

Kata Kunci: Indeks Bursa Asia Tenggara, Indeks Bursa Kuala Lumpur, Indeks Strait Times, Indeks Bursa Thailand dan Indeks Harga Saham Gabungan.

PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

Globalisasi ekonomi merupakan suatu keadaan ekonomi global di mana kegiatan perekonomian bersifat terbuka tanpa adanya batas-batas teritorial, maupun kewilayahan antardaerah satu dengan daerah lain. Di dalam globalisasi ekonomi, dunia menjadi satu kesatuan dimana semua daerah bisa dijangkau dengan cepat dan mudah. Berbagai kegiatan perdagangan dan investasi di mana semua orang menjadi bebas untuk berusaha di berbagai tempat di mana saja dan

(2)

Pengaruh Indeks Bursa Asia Tenggara Terhadap 2 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Di Bursa Efek Indonesia

kapan saja di seluruh wilayah dunia. Salah satunya yaitu dengan berinvestasi di pasar modal.

Keberadaan pasar modal di Indonesia sangat penting sebagai salah satu penggerak perekonomian Negara, karena pasar modal merupakan sarana yang mempertemukan antara permintaan dan penawaran dana jangka panjang untuk pembiayaan perluasan usaha atau investasi. Tidak hanya itu, pasar modal juga dapat menarik perhatian bagi para investor asing untuk dapat menginvestasikan modalnya di Indonesia, sehingga dana yang dioperasikan di dalam negeri jauh lebih besar untuk jangka panjang.

Keadaan perekonomian suatu Negara dapat tercermin dari Indeks harga saham di Negara tersebut. Indeks harga saham adalah suatu indikator yang menunjukkan pergerakan harga saham. Indeks berfungsi sebagai indikator tren pasar, artinya pergerakan indeks menggambarkan kondisi pasar pada suatu saat, apakah pasar sedang aktif atau lesu (Fakhruddin 2008 : 109). Trend bullish berarti pasar sedang aktif atau perekonomian sedang mengalami peningkatan tapi jika trend bearish berarti perekonomian sedang mengalami penurunan atau pasar sedang lesu.

Biasanya untuk bursa-bursa saham yang berdekatan lokasinya, seringkali memiliki investor yang sama. Hal ini yang menyebabkan perubahan di satu bursa juga akan ditransmisikan ke bursa negara lain. Dalam hal ini, biasanya bursa yang lebih besar akan mempengaruhi bursa yang lebih kecil (Mansur, 2005).

Sama halnya dengan Indonesia yang termasuk dalam kawasan Asia Tenggara bersama dengan Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, dan Kambodja. Namun dalam penelitian ini yang digunakan hanya Indonesia, Malaysia, Singapura dan Thailand.

Kawasan Asia Tenggara mendirikan AFTA (Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN) yang merupakan forum kerjasama antar Negara ASEAN yang diharapkan dapat mempercepat pertumbuhan ekonomi di ASEAN. Bahkan sekarang sudah terdapat ASEAN Linkage yang merupakan penggabungan bursa-bursa saham ASEAN yang terdiri dari Kuala Lumpur Stock Exchange, Hanoi

(3)

Pengaruh Indeks Bursa Asia Tenggara Terhadap 3 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Di Bursa Efek Indonesia

Philippine Stock Index, Stock Exchange of Thailand, dan Singapore Exchange.

Meski demikian, baru tiga negara yang menyatakan diri siap untuk menggabungkan diri dalam Asean Linkage antara lain Kuala Lumpu Stock

Exchange, Singapore Exchange, dan Stock Exchange of Thailand (Wikipedia).

Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) selama tahun 2002 – 2011 menunjukkan peningkatan yang luar biasa. Pada Januari 2002 IHSG masih berada pada level 451,64. Meskipun sempat mengalami trend bearish terutama pada periode 2002, akhir tahun 2008 dan awal 2009 dengan pencapaian terendah pada bulan Oktober 2002 yaitu berada pada level 369,04, IHSG juga mengalami trend bullish terutama pada tahun 2007 dan 2011 dengan pencapaian tertinggi pada bulan Juli 2011 yaitu berada pada level 4130,8 seperti yang dijelaskan pada Gambar 1 dibawah ini:

Gambar 1 Pergerakan IHSG Periode Januari 2002 s.d Desember 2011

Pergerakan Kuala Lumpur Stock Exchange (KLSE) selama tahun 2002 – 2011 tidak terlalu menunjukkan perubahan yang luar biasa, karena pada Januari 2002 posisi KLSE berada pada level 718,82 dan pada Desember 2011 posisi

0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 4500 Jan -02 Sep -02 May -03 Jan -04 Sep -04 May -05 Jan -06 Sep -06 May -07 Jan -08 Sep -08 May -09 Jan -10 Sep -10 May -11 IHSG

(4)

Pengaruh Indeks Bursa Asia Tenggara Terhadap 4 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Di Bursa Efek Indonesia

KLSE berada pada level 1530,73. KLSE mengalami pencapaian tertinggi pada bulan Juni 2011 berada pada level 1579,07 dan mengalami pencapaian terendah pada bulan November 2002 berada pada level 629,22 seperti yang dijelaskan pada Gambar 2 dibawah ini:

Gambar 2 Pergerakan KLSE Periode Januari 2002 s.d Desember 2011

Pergerakan Strait Times Index (STI) selama tahun 2002 – 2011 sama seperti KLSE tidak terlalu menunjukkan perubahan yang luar biasa, karena pada Januari 2002 posisi STI berada pada level 1786,89 dan pada Desember 2011 posisi STI berada pada level 2646,35. STI mengalami pencapaian tertinggi pada bulan Oktober 2007 berada pada level 3805,7 dan mengalami pencapaian terendah pada bulan Maret 2003 berada pada level 1267,82 seperti yang dijelaskan pada Gambar 3 dibawah ini:

0 200 400 600 800 1000 1200 1400 1600 1800 Jan -02 Sep -02 May -03 Jan -04 Sep -04 Ma y-05 Jan -06 Sep -06 May -07 Jan -08 Sep -08 May -09 Jan -10 Sep -10 Ma y-11 KLSE

(5)

Pengaruh Indeks Bursa Asia Tenggara Terhadap 5 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Di Bursa Efek Indonesia

Gambar 3 Pergerakan STI Periode Januari 2002 s.d Desember 2011

Pergerakan Stock Exchange of Thailand (SET) selama tahun 2002 – 2011 mengalami pencapaian tertinggi pada bulan Juli 2011 berada pada level 1133,53 dan mengalami pencapaian terendah pada bulan September 2002 berada pada level 331,79 seperti yang dijelaskan pada Gambar 4 dibawah ini:

Gambar 4 Pergerakan SET Periode Januari 2002 s.d Desember 2011 0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000 Jan -02 Sep -02 May -03 Jan -04 Sep -04 Ma y-05 Jan -06 Sep -06 May -07 Jan -08 Sep -08 May -09 Jan -10 Sep -10 May -11 STI 0 200 400 600 800 1000 1200 Jan -02 Sep -02 May -03 Jan -04 Sep -04 May -05 Jan -06 Sep -06 Ma y-07 Jan -08 Sep -08 May -09 Jan -10 Sep -10 May -11 SET

(6)

Pengaruh Indeks Bursa Asia Tenggara Terhadap 6 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Di Bursa Efek Indonesia

Berdasarkan uraian di atas, penulis ingin melalukan penelitian untuk mengetahui pengaruh Indeks Bursa Asia Tenggara terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI baik secara parsial maupun simultan.

TUJUAN PENELITIAN

Berdasarkan masalah yang telah dirumuskan, tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Indeks Bursa Asia Tenggara yang diwakili oleh Kuala Lumpur Stock Exchange (KLSE), Strait Times

Index (STI) dan Stock Exchange of Thailand (SET) secara parsial maupun

simultan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI.

RUMUSAN MASALAH

Dalam perumusan masalah ini, penulis akan mengemukakan beberapa permasalahan yang berkaitan dengan latar belakang masalah, yaitu sebagai berikut:

1. Apakah Indeks Bursa Asia Tenggara yang diwakili oleh Kuala Lumpur Stock

Exchange (KLSE), Strait Times Index (STI) dan Stock Exchange of Thailand

(SET) berpengaruh secara parsial terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI?

2. Apakah Indeks Bursa Asia Tenggara yang diwakili oleh Kuala Lumpur Stock

Exchange (KLSE), Strait Times Index (STI) dan Stock Exchange of Thailand

(SET) berpengaruh secara simultan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI?

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan adalah analisis regresi linear berganda untuk mengetahui seberapa besar pengaruh Kuala Lumpur Stock Exchange (KLSE),

Strait Times Index (STI) dan Stock Exchange of Thailand (SET) terhadap Indeks

(7)

Pengaruh Indeks Bursa Asia Tenggara Terhadap 7 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Di Bursa Efek Indonesia

PENGUMPULAN DATA DAN PEMILIHAN SAMPLE

Penelitian ini menggunakan data bulanan selama periode Januari 2002 – Desember 2011. Dalam penelitian ini objek yang diteliti adalah Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dengan sampel penelitian adalah pengamatan setiap akhir penutupan bulan yang diperoleh melalui www.finance.yahoo.com.

VARIABEL-VARIABEL YANG DITELITI

Dalam penelitian ini, variabel-variabel yang digunakan yaitu:

1. Variabel bebas (Independent variable) adalah variabel yang terjadi dan merupakan pendugaan dari adanya sebab yang diperkirakan. Dalam penelitian ini, Kuala Lumpur Stock Exchange (KLSE), Strait Times Index (STI) dan Stock Exchange of Thailand (SET) merupakan variabel bebas yang dituliskan sebagai variabel X.

2. Variabel tidak bebas (Dependent variable) adalah variabel yang terjadi kemudian akibat yang diperkirakan atau variabel yang diduga nilainya. Dalam penelitian ini IHSG sebagai variabel tidak bebas yang dituliskan sebagai variabel Y.

TEKNIK ANALISIS DATA

Penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi linier berganda dengan bentuk persamaan seperti berikut:

Keterangan:

a = Konstanta

b1 , b2 , bi = Koefisien regresi

Y = Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) X1 = Kuala Lumpur Stock Exchange (KLSE)

(8)

Pengaruh Indeks Bursa Asia Tenggara Terhadap 8 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Di Bursa Efek Indonesia

X2 = Strait Times Index (STI)

X3 = Stock Exchange of Thailand (SET)

1. Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien ini menunjukkan seberapa besar persentase variasi variabel independen yang digunakan dalam model mampu menjelaskan variasi variabel dependen.

2. Kesalahan Standar Estimasi

Kesalahan standar estimasi digunakan untuk mengukur besarnya ketepatan nilai variabel yang sesungguhnya.

3. Uji t (t-test)

Uji t digunakan untuk menguji koefisien regresi secara parsial dari variabel independennya. Untuk menentukan nilai t-tabel, ditentukan dengan tingkat signifikan 5%, dengan derajat kebebasan (df) = n – k – 1, dimana n adalah jumlah observasi. Kriteria uji yang digunakan adalah:

Jika t-hitung > t-tabel atau -t-hitung < -t-tabel maka Ho ditolak Jika -t-tabel < t-hitung < t-tabel, maka Ho diterima

t-hitung dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

(9)

Pengaruh Indeks Bursa Asia Tenggara Terhadap 9 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Di Bursa Efek Indonesia

Keterangan:

r = koefisien korelasi n = jumlah observasi

4. Uji Anova (Uji-F)

Uji-F digunakan untuk menguji besarnya pengaruh dari seluruh variabel independen secara bersama-sama atau simultan terhadap variabel dependen. Pembuktian dilakukan dengan cara membandingkan nilai tabel dengan F-hitung.

Untuk menentukan nilai F-tabel, digunakan tingkat signifikan sebesar 5% dengan derajat kebebasan (df) = (k – 1) dan (n – k – 1) dimana n adalah jumlah observasi dan k adalah jumlah variabel independen.

Kriteria uji yang digunakan adalah: Jika F-hitung > F-tabel, maka Ho ditolak Jika F-hitung < F-tabel, maka Ho diterima

F-hitung dapat dicari dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan:

R2 = koefisien determinasi n = jumlah observasi

k = jumlah variabel independen

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mencari nilai persamaan regresi yang digunakan untuk mengukur tingkat variabel Y (IHSG) berdasarkan

(10)

Pengaruh Indeks Bursa Asia Tenggara Terhadap 10 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Di Bursa Efek Indonesia

beberapa tingkat variabel X (KLSE, STI dan SET) serta taksiran perubahan variabel Y (IHSG) untuk setiap satuan variabel X (KLSE, STI, dan SET).

Tabel 1

Persamaan Regresi Berganda

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -2112.562 73.913 -28.582 .000

KLSE 4.804 .190 1.251 25.230 .000 .122 8.202

STI -.593 .068 -.362 -8.706 .000 .174 5.755

SET .303 .196 .055 1.549 .124 .237 4.218

a. Dependent Variable: IHSG

Sumber: data olahan SPSS 17.0 for Windows

Dari tabel di atas dapat dibuat dalam bentuk persamaan adalah sebagai berikut :

Y = -2112,562+ (4,804X1 - 0,593X2 +0,303X3)

Dengan persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan bahwa:

1. Nilai koefisien konstanta sebesar -2112,562 artinya apabila KLSE (X1), STI (X2), dan SET (X3) bernilai 0 atau tidak ada faktor KLSE, STI dan SET maka IHSG akan bernilai negatif senilai 2112,562 atau turun sebesar 2,112,562 poin. 2. Koefisien untuk variabel KLSE (X1) sebesar 4,804 artinya apabila KLSE naik

sebesar 1% dengan asumsi variabel independen lainnya tetap, maka IHSG juga akan mengalami kenaikan sebesar 4,804 poin. Dan sebaliknya apabila KLSE turun sebesar 1% dengan asumsi variabel independen lainnya tetap, maka IHSG juga akan mengalami penurunan sebesar 4,804 poin karena koefisien bernilai positif atau IHSG dan KLSE berbanding searah.

(11)

Pengaruh Indeks Bursa Asia Tenggara Terhadap 11 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Di Bursa Efek Indonesia

3. Koefisien untuk variabel STI (X2) sebesar -0,593 artinya apabila STI naik sebesar 1% dengan asumsi variabel independen lainnya tetap, maka IHSG akan turun sebesar 0,593 poin. Dan sebaliknya apabila STI turun ssebesar 1% dengan asumsi variabel independen lainnya tetap, maka IHSG akan meningkat sebesar 0,593 poin karena koefisien bernilai negatif atau IHSG dan STI berbanding terbalik.

4. Koefisien untuk variabel SET (X3) sebesar 0,303 artinya apabila SET naik sebesar 1% dengan asumsi variabel independen lainnya tetap, maka IHSG juga akan mengalami kenaikan sebesar 0,303 poin. Dan sebaliknya apabila SET turun sebesar 1% dengan asumsi variabel independen lainnya tetap, maka IHSG juga akan mengalami penurunan sebesar 0,303 poin karena koefisien bernilai positif atau IHSG dan SET berbanding searah.

Tabel 2 Model Summary Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson 1 .982a .965 .964 204.45301 .512

a. Predictors: (Constant), SET, STI, KLSE b. Dependent Variable: IHSG

Sumber: data olahan SPSS 17.0 for Windows

a. Nilai R sebesar 0,982 dengan R Square sebesar 0,965 atau 96,5% menunjukkan bahwa IHSG dipengaruhi KLSE, STI dan SET sebesar 96,5% sedangkan sisanya 3,5% dipengaruhi oleh faktor lain seperti faktor internal (inflasi, tingkat suku bunga BI, nilai tukar Rupiah, dan lain-lain)dan keadaan perekonomian global.

b. Standar estimasi sebesar 204,45301 menunjukkan semakin besar kesalahan standar estimasi maka semakin rendah ketepatan dalam menjelaskan nilai variabel. Semakin kecil kesalahan standar maka semakin tinggi ketepatan dalam menjelaskan nilai variabel.

(12)

Pengaruh Indeks Bursa Asia Tenggara Terhadap 12 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Di Bursa Efek Indonesia

Tabel 3 Perhitungan Uji-t Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -2112.562 73.913 -28.582 .000

KLSE 4.804 .190 1.251 25.230 .000 .122 8.202

STI -.593 .068 -.362 -8.706 .000 .174 5.755

SET .303 .196 .055 1.549 .124 .237 4.218

a. Dependent Variable: IHSG

Sumber: data olahan SPSS 17.0 for Windows

1. Ho1 : Kuala Lumpur Stock Exchange (KLSE) tidak berpengaruh terhadap IHSG.

Ha1 : Kuala Lumpur Stock Exchange (KLSE) berpengaruh terhadap IHSG. t-tabel = (0,025 ; 116) = 1,981

t-hitung = 25,230 dengan tingkt signifikan = 0,000

Keputusan:

Berdasarkan perhitungan secara statistik diketahui bahwa nilai t-hitung lebih besar daripada nilai t-tabel yaitu sebesar 25,230 dengan tingkat signifikan

Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho -1,981 25,230 Daerah Penerimaan Ho 95%

(13)

Pengaruh Indeks Bursa Asia Tenggara Terhadap 13 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Di Bursa Efek Indonesia

0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga Ho1 ditolak yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan dan positif antara KLSE terhadap IHSG.

2. Ho2 : Strait Times Index (STI) tidak berpengaruh terhadap IHSG. Ha2 : Strait Times Index (STI) berpengaruh terhadap IHSG. t-tabel = (0,025 ; 116) = 1,981

t-hitung = -8,706 dengan tingkat signifikan = 0,000

Keputusan:

Berdasarkan perhitungan secara statistik diketahui bahwa nilai -t-hitung lebih kecil daripada nilai -t-tabel yaitu sebesar -8,706 dengan tingkat signifikan 0,000 lebih kecil dari 0,05 sehingga Ho1 ditolak yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan antara STI terhadap IHSG.

3. Ho2 : Stock Exchange of Thailand (SET) tidak berpengaruh terhadap IHSG.

Ha2 : Stock Exchange of Thailand (SET) berpengaruh terhadap IHSG. t-tabel = (0,025 ; 116) = 1,981

t-hitung = 1,549 dengan signifikan = 0,124

Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho -1,981 -8,706 Daerah Penerimaan Ho 95%

(14)

Pengaruh Indeks Bursa Asia Tenggara Terhadap 14 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Di Bursa Efek Indonesia

Keputusan:

Berdasarkan perhitungan secara statistik diketahui bahwa nilai t-hitung lebih kecil daripada nilai t-tabel yaitu sebesar 1,549 dengan tingkat signifikan 0,124 lebih besar dari 0,05 sehingga Ho1 diterima yang berarti tidak terdapat pengaruh antara SET terhadap IHSG.

Tabel 4 Perhitungan Uji-F

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1.346E8 3 4.486E7 1073.247 .000a

Residual 4848919.723 116 41801.032

Total 1.394E8 119

a. Predictors: (Constant), SET, STI, KLSE b. Dependent Variable: IHSG

Sumber: data olahan SPSS 17.0 for Windows

Ho : Kuala Lumpur Stock Exchange (KLSE), Strait Times Index (STI) dan Stock Exchange of Thailand (SET) secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap IHSG

Daerah Penolakan Ho Daerah Penolakan Ho 1,981 1,549 Daerah Penerimaan Ho 95% -1,981

(15)

Pengaruh Indeks Bursa Asia Tenggara Terhadap 15 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Di Bursa Efek Indonesia

Ha : Kuala Lumpur Stock Exchange (KLSE), Strait Times Index (STI) dan Stock Exchange of Thailand (SET) secara bersama-sama berpengaruh terhadap IHSG.

F-tabel = F> (5% ; 3 ; 116) = 2,683

F-hitung = 1073,247 dengan tingkat signifikan 0,000

Keputusan:

Berdasarkan perhitungan secara statistik diketahui bahwa nilai F-hitung lebih besar daripada nilai F-tabel yaitu sebesar 1073,247 dan tingkat signifikan lebih kecil dari 0,05 yaitu sebesar 0,000 sehingga Ho ditolak yang berarti ada pengaruh yang signifikan dan positif antara KLSE, STI, dan SET terhadap IHSG.

PEMBAHASAN

H1 : Kuala Lumpur Stock Exchange (KLSE) berpengaruh terhadap IHSG. Berdasarkan uji-t didapatkan hasil bahwa variabel Kuala Lumpur Stock

Exchange (KLSE) berpengaruh positif terhadap IHSG. Ini memperkuat dari

tinjauan pustaka mengenai indeks bursa global yang telah diuraikan di bab II. Selain itu, hasil penelitian ini juga mendukung hasil penelitian dari Deddy Azhar Mauliano, yang menunjukkan bahwa KLSE berpengaruh positif terhadap IHSG.

H2 : Strait Times Index (STI) berpengaruh terhadap IHSG.

Berdasarkan uji-t didapatkan hasil bahwa variabel Strait Times Index (STI) berpengaruh negatif terhadap IHSG. Ini berlawanan dari tinjauan pustaka mengenai indeks bursa global yang telah diuraikan di bab II. Hasil penelitian ini mendukung hasil penelitian dari Ahmad Muzammil, yang menunjukkan bahwa STI berpengaruh negatif terhadap IHSG. Ini berarti apabila STI mengalami peningkatan justru akan membuat IHSG mengalami penurunan dan sebaliknya.

Pada tahun 2007 – 2008 terjadi krisis ekonomi di Amerika Serikat yang berdampak pada perekonomian global. Terutama pada Negara-negara yang mempunyai pondasi perekonomian yang kurang kuat seperti Negara-negara

(16)

Pengaruh Indeks Bursa Asia Tenggara Terhadap 16 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Di Bursa Efek Indonesia

berkembang. Beda halnya dengan Negara-negara yang memiliki pondasi perekonomian yang kuat seperti Negara-negara maju, krisis di Amerika Serikat tidak begitu besar pengaruhnya. Krisis di Amerika Serikat mempengaruhi Indonesia yang termasuk Negara berkembang, sehingga menyebabkan IHSG mengalami penurunan. Bahkan pemerintah sampai melakukan penutupan penjualan saham di bursa efek beberapa kali agar harga saham tidak terus turun dan pemilik perusahaan tidak rugi besar. Singapura yang termasuk Negara maju juga terkena dampak krisis di Amerika Serikat, namun mampu bangkit kembali 2 tahun kemudian. Hal ini yang menyebabkan para investor lebih tertarik untuk menanamkan sahamnya di Singapura.

H3 : Stock Exchange of Thailand (SET) berpengaruh terhadap IHSG.

Berdasarkan uji-t didapatkan hasil bahwa variabel Stock Exchange of

Thailand (SET) tidak berpengaruh terhadap IHSG. Ini tentu berlawanan dari

tinjauan pustaka mengenai indeks bursa global yang telah diuraikan di bab II. Hal ini terjadi karena Thailand memiliki persamaan dengan Indonesia seperti yang dijelaskan oleh Kaisar Piping. Indonesia dan Thailand sama-sama termasuk Negara berkembang, maka dari itu SET tidak terlalu memiliki pengaruh terhadap IHSG. Dan biasanya bursa yang lebih besar akan mempengaruhi bursa yang lebih kecil (Mansur, 2005).

H4 : Kuala Lumpur Stock Exchange (KLSE), Strait Times Index (STI) dan

Stock Exchange of Thailand (SET) secara bersama-sama berpengaruh

terhadap IHSG.

Berdasarkan uji-F (Anova) didapatkan hasil bahwa secara simultan Kuala

Lumpur Stock Exchange (KLSE), Strait Times Index (STI) dan Stock Exchange of Thailand (SET) memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG). Ini memperkuat dari tinjauan pustaka mengenai indeks bursa global yang telah diuraikan di bab II.

(17)

Pengaruh Indeks Bursa Asia Tenggara Terhadap 17 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Di Bursa Efek Indonesia KESIMPULAN

1. Secara parsial Kuala Lumpur Stock Exchange (KLSE) berpengaruh positif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Dan untuk Strait Times

Index (STI) berpengaruh negatif terhadap Indeks Harga Saham Gabungan

(IHSG). Sedangkan Stock Exchange of Thailand (SET) tidak berpengaruh terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

2. Secara simultan Kuala Lumpur Stock Exchange (KLSE), Strait Times Index (STI) dan Stock Exchange of Thailand (SET) memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).

SARAN

Berdasarkan penelitian ini penulis memberikan saran untuk pihak investor maupun trader, dalam menginvestasikan modalnya di pasar modal agar menggunakan berbagai analisis yang dapat memastikan investasinya tersebut menguntungkan atau tidak dan juga agar memperhatikan isu-isu serta faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi pergerakan nilai indeks harga saham tersebut. Karena informasi pergerakan indeks harga saham sangat berguna bagi investor maupun trader dalam menentukan posisi ideal, apakah harus melakukan pembelian, penjualan atau menahan saham yang dimiliki.

Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambahkan indeks bursa dari Negara lain atau kawasan lain seperti Amerika, Eropa dan Asia Pasifik, serta dapat menambahkan faktor internal atau eksternal lainnya.

DAFTAR PUSTAKA

Fakhruddin, Hendy M. 2008. Tanya Jawab Pasar Modal untuk SMA, Jakarta : PT. Gramedia.

Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Cetakan keempat, Universitas Diponegoro.

(18)

Pengaruh Indeks Bursa Asia Tenggara Terhadap 18 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Di Bursa Efek Indonesia

Herlianto, Didit. 2010. Seluk Beluk Investasi di Pasar Modal di Indonesia, Yogyakarta : Gosyen Publishing.

Kasim, Muh. Yunus. 2010. “Pengaruh Indeks Harga Saham Regional Terhadap Indeks Harga Saham Gabungan Di Bursa Efek Indonesia.” Media Litbang Sulteng III, No. 1, h. 27 – 32.

Mankiw, N.G. 2003. Teori Makro Ekonomi Edisi Kelima, Jakarta : Erlangga. Mansur, Moh. 2005. “Pengaruh Indeks Bursa Global Terhadap Indeks Harga

Saham Gabungan (IHSG) pada Bursa Efek Jakarta (BEJ) Periode Tahun 2000-2002.” Sosiohumaniora, Vol. 7, No. 3, h. 203 – 219.

Mauliano, Deddy Azhar “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Di Bursa Efek Indonesia.” Jurnal Universitas Gunadarma.

Muzammil, Ahmad 2011. “Analisis Pengaruh Indeks Saham Asia Tenggara terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia”, Skripsi. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran”.

Pratikno, Dedy 2009, “Analisis Pengaruh Nilai Tukar Rupiah, Inflasi, SBI, dan Indeks Dow Jones Terhadap Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI)”, Tesis. Universitas Sumatera Utara.

Priyatno, Duwi 2009, 5 Jam Belajar Olah Data dengan SPSS 17, Yogyakarta : CV. ANDI OFFSET.

Santoso, Singgih 2000, Latihan SPSS Statistik Parametrik, Jakarta : PT. Elex Media Computindo.

Sumber Internet:

(19)

Pengaruh Indeks Bursa Asia Tenggara Terhadap 19 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

Di Bursa Efek Indonesia

http://www.scribd.com/doc/27868552/BAB-I-Analisis-Pengaruh-Indeks-Bursa- Regional-Dan-Bursa-Global-Terhadap-Indeks-Harga-Saham-Gabungan-IHSG-Bursa-Efek-Indonesia-Periode-Januari-1998-S http://mantrikarno.wordpress.com/2008/11/22/krisis-ekonomi-di-as-dan-dampaknya-terhadap-indonesia-2008/ http://indonesiabuku.com/?p=1829 http://www.bisnis.com/articles/hadapi-krisis-singapura-proteksi-job-domestik http://www.crayonpedia.org/mw/Negara-Negara_Yang_Digolongkan_Sebagai_Negara_Maju_dan_Berkembang_9.1 http://www.indonesiarecovery.com/krisis-keuangan-global-2008/dampak-krisis- indonesia-dan-negara-tetangga/9-dampak-krisis-indonesia-dan-negara-tetangga.html http://www.indonesiarecovery.com/krisis-keuangan-global-2008/krisis-2008-terparah-sejak-the-great-depression/7-krisis-global-2008.html http://arvamenjawabsemuaadadisini.blogspot.com/2010/08/perbedaan-krisis-moneter-1997-dengan.html http://finance.yahoo.com/q/hp?s=^JKSE+Historical+Prices www.set.or.th/en www.wikipedia.com

Gambar

Gambar 1 Pergerakan IHSG Periode Januari 2002 s.d Desember 2011
Gambar 2 Pergerakan KLSE Periode Januari 2002 s.d Desember 2011
Gambar 3  Pergerakan STI Periode Januari 2002 s.d Desember 2011
Tabel 2  Model Summary  Model  R  R Square  Adjusted R Square  Std. Error of the Estimate  Durbin-Watson  1  .982 a .965  .964  204.45301  .512
+3

Referensi

Dokumen terkait

Tesis Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Tingkat IV Terhadap ..... ADLN - Perpustakaan

Luas Daerah, Jumlah Penduduk, dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir Tahun

[3.7] Menimbang bahwa karena DKPP berwenang untuk mengadili pengaduan a quo , Pengadu memiliki kedudukan hukum (legal standing) untuk mengajukan pengaduan a quo,

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala berkat, rahmat, dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Keputusan Operasi

Adanya pemanfaatan mineral yang ada pada tulang ayam, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui seberapa banyak kandungan mineral kalsium dan fosfor yang

Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa pengelolaan Zakat Mal di Badan Amil Zakat ( BAZNAS) Kabupaten Ogan Ilir,terkait pengumpulan, pendistribusian

Sustainable supply chain management (s-SCM) requires a practice tool to assess performance that able to measure, evaluate and improve the existing operations of supply chain..

Dalam upaya yang dilakukan sekolah berkaitan dengan manajemen kesiswaan untuk meningkatkan kualitas input dan output di Madrasah Aliyah 1 purti Annuqayah