Perancangan Produk
Disampaikan oleh:
1. Groover, M.P.,(2001), “Otomation, Production System
and Computer Integrated Manufacturing”, Prentice Hall.
2.
Singh, N., (1996), “Systems Approach to
Computer-Integrated Design and Manufacturing”, John Wiley &
Sons.
Tujuan Instruksional
1. Memperkenalkan cara pikir sistemik terintegrasi
dan metoda keteknikindustrian dalam
memecahkan permasalahan dalam sistem
manufaktur
2. Mahasiswa dapat melakukan analisis dan
memodelkan sistem manufaktur
Pendahuluan
• Perancangan merupakan aktivitas awal dalam
sistem manufaktur
• Inovasi produk dilakukan
• Konsep dan gagasan produk dibuat
• Rancangan produk direalisasikan
Pengertian Perancangan Produk
• Pengertian perancangan (design) adalah:
– Design is primarily concerned with establishing the
geometrical shape of the parts which will make up
the product, the materials from which they will be
made and certain aspects of the manufacturing
and assembly process mandatory to ensure the
Proses Disain (1)
Define Problem Problem Statement, Benchmarking, QFD, PDS, Project Planning Gather InformationIntern et, Patents, Trade, Literature Concept Generation Brainstorming, Functional Decomposition, Morphology Chart Evaluation of Concepts
Pugh Concept. Selection, Decision Matrices
Product Architecture
Arrangement of Physical Elements to Carry Out
Function Configuration Design Preliminary Selection of Materials & Manufacturing, Parametric Design Robust Design, Tolerances, Final Dimensions, DFM Detail Design
Detailed Drawings and Specifications
Aktivitas Perancangan
• Aktivitas perancangan meliputi tiga
kegiatan utama, yaitu:
– Perancangan
– Analisis rancangan (design analysis)
– Engineering test
• Aktivitas yang mendukung adalah
Hasil Perancangan
• Konsep disain:
– Menentukan bentuk dasar (basic shape) dan penampilan produk – Proposal disain
• Disain enjinering:
– Identifikasi dan rancangan asembli, sub-asembli dan komponen – Informasi disain, geometri, part lists, dan rincian material
• Disain Rinci:
– Identifikasi secara lengkap tentang semua part dan spesifiksinya yang memungkinkan untuk di-manufaktur
Perancangan dalam
Computer Integrated Manufacturing (CIM
)
• Tuntutan kompetisi memerlukan upaya
meningkatkan performansi secara
terus-menerus
• Market share dan profitabilitas meningkat
• Untuk mencapai hal tersebut biaya harus
ditekan, kualitas lebih baik, dan lead time
diperpendek
Latar Belakang: Konsep CIM
• Untuk mewujudkan ini: integrasi seluruh fungsi
dalam sistem manufaktur (perusahaan)
• Dikenal konsep
CIM: Computer Integrated
Manufacturing (Sistem Manufaktur Terintegrasi
Komputer = SMTK)
atau sekarang disebut
Integrated Manufacturing
• Konsep CIM sendiri dikemukakan pertama kali
oleh Joseph Harington (1973)
CIM: Integrasi Proses dalam Enterprise
• CIM mengintegrasikan
tiga proses utama dalam
enterprise
• Daerah irisan
menunjukkan shared
Pengertian Integrasi
• Integrasi dilakukan
baik untuk:
– Data – Proses
• Terjadi proses yang
lebih sederhana
• Lebih efisien;
menghindari
Pengertian Integrasi
• Penyederhanaan tersebut membuat
rangkaian proses menjadi sederhana
• Tidak terjadi re-entry proses
• Data yang dipakai berulang dapat dibuat
sekali saja
Teknologi yang Mewujudkan CIM
Sistem Pemrosesan Data Bisnis Manajemen Keuangan Costing Pemasaran Pengendalian Pembelian Vendors Subkontrak Personalia
Computer Aided Design (CAD)
Model feature dan solid Model parametrik Grafik
Standard grafik (IGES, STEP, DXF, dll)
FEM, FEA, Simulasi Pengujian Alata bantu perancangan Sistem Manufaktur Aktivitas produksi Pemesinan, asembling Penanganan material Penyimpanan Pengendalian produksi Pembebanan, penjadwalan, penyeimbangan Perencanaan kapasitas Pengendalian kualitas Computer Aided Manufacturing (CAM) Pembangkitan informasi manufaktur Perencanaan proses Perencanaan produksi Pemrograman CNC Pemrograman robot Pemrograman CMM Perencanaan produksi tingkat pabrik
Manajemen produksi JIP, MRPII, JIT, OPT BOM
Perencanaan kapasitas Pengendalian persediaan
KUNCI TEKNOLOGI CIM Jaringan komputer
Analisis & disain sistem Pemrosesan terdistribusi Manajemen basis data Pemodelan & simulasi Sistem Pakar
Makna dari definisi CIM
CIM Automation Strategic Integration Manufacturing Integration Information SystemMakna dari CIM ?
• CIM bukan sekedar otomasi
• Integrasi merupakan kata kunci
• CIM membutuhkan orang-orang dari engineering,
administrasi, dan operasi bekerja sebagai satu
tim yang terintegrasi
• Jika diperlukan (peningkatan kecepatan, menjaga
konsistensi, sulit dilakukan secara manual, dll)
otomasi dilakukan
• Integrasi untuk meningkatkan performansi sistem
manufaktur
– lebih kompetitif (
world class
World Class Manufacturing
• Becoming the best competitor
• Growing more rapidly and being more profitable
• Hiring and retaining the best people
• Being able to respond quickly and decisively to changing
market conditions
• Adopting a product and process engineering approach
• Continually improving
Manfaat penerapan SMTK
Manfaat Tangible
Penggunaan tenaga kerja langsung dapat ditekan
Scrap dan rework dapat ditekan Tingkat persediaan rendah
Lead time produksi cepat Due date dapat dipenuhi Tingkat keuntungan tinggi
Manfaat Intangible
Fleksibilitas tinggi Image baik
Moral pekerja tinggi
Tingkat keselamatan kerja yang tinggi
Kesempatan meningkatkan skill tenaga kerja
Kelemahan Proses Disain Tradisional (1)
• Sering disebut sequential engineering; serial process
• Pengetahuan pada setiap tahap tersimpan dalam “silo” yang terpisah-pisah
Kelemahan Proses Disain Tradisional (2)
• Apa yang mungkin terjadi dengan cara ini ?
– Estafet mengakibatkan transfer
spesifikasi produk tidak jelas sehingga terjadi proses konfirmasi ulang atau salah disain yang dilanjutkan dengan perbaikan serta modifikasi
– Berbagai isu yang tersimpan di setiap
silo, misalkan mengenai kemudahan
untuk di-manufaktur (manufacturability), tidak bisa dipertimbangkan sejak awal – Semua, menyebabkan panjangnya waktu
Concurrent Engineering (CE)
Kelemahan
tersebut dicoba
diatasi dengan
membuka semua
sekat sehingga
tidak ada silo dan
tidak perlu estafet.
Konsep Concurrent
Pengertian CE (1)
• Definisi yang diberikan pada CE adalah:
– Pendekatan sistematis pada pengintegrasian dan
pen-simultanan perancangan produk dengan proses-proses yang terkait termasuk manufaktur dan proses-proses pendukungnya.
• CE adalah filosofi manajemen dan rekayasa untuk
memperbaiki kualitas dan menekan biaya serta lead
times dari konsepsi produk sampai pengembangan
produk baik untuk produk baru maupun modifikasi
Material Control
Quality
Planning Customer needs
Material Marketing and sales Cost accounting Purchasing Engineering Design Manufacturing Process Data management and communication
Concurrent Engineering
Pengertian CE (2)
Tujuan CE
• Menurunkan lead time pengembangan produk
• Memperbaiki profitability
• Meningkatkan competitiveness
• Pengendalian biaya perancangan dan disain
yang lebih baik
• Meningkatkan kualitas produk
• Integrasi yang erat antar bagian
• Team spirit
Konsekuensi Pen-simultan-an (1)
Field Returns Ship to Customer Traditional Methods CE Methods Number of Engineering Product Changes Processed 1 to 3 Months 14 to 17 Months 20 to 24 Months + 3 Months Final TestPerwujudan CE
• Secara fisik dilakukan dengan membentuk team atau task force CE pada saat
pengembangan produk akan dilakukan
• Tim bekerja secara bersama dengan difasilitasi oleh:
– Kepemimpinan
– Lingkungan kerja sama – Dukungan teknologi untuk
Manfaat Nyata yang Telah Diperoleh
20% 13% 22% 27% 55% 15% 3% 5% 40% Time Savings Traditional Environment Concurrent Environment Design Revisions and Iterations ConceptQFD
• Ide Dasar QFD adalah
bagaimana
menterjemahkan
voice of
consumer
menjadi
technical requirements
(voice of engineer)
• Tujuan utama adalah
agar yang diinginkan
QFD: Proses
• Menggunakan matriks-matriks yang saling
berkaitan untuk mengubah kebutuhan
pelanggan menjadi langkah-langkah proses
pembuatan.
• Matriks QFD menghubungkan data yang
dihasilkan pada satu tahapan pada keputusan
yang harus dibuat pada proses tahapan
QFD: House of Quality
• Metode QFD akan melibatkan semua
pihak yang berkepentingan dalam
merancang dan membuat produk.
• Matriks awal yang merupakan kunci
pengembangan matriks-matriks berikutnya
disebut House of Quality (HOQ)
QFD:
House of
Quality
Design for Manufacture (DFM)
• Banyak persoalan pada tahapan manufaktur
dan perakitan berasal dari disain yang tidak baik
• Jika pada saat disain pertimbangan kemudahan
dalam manufaktur dan perakitan sudah
dipikirkan terbukti mengurangi biaya sangat
signifikan
• Disain harus melibatkan semua bagian yang
terlibat dalam
design-engineering-Lingkup DFM
• Isu manajemen dan organisasi:
Lingkup DFM
• Metode yang
dipakai dalam
mewujudkan
DFM
DFM guidelines
• Rancangan dengan kebutuhan part minimal • Pengembangan disain secara modular
• Minimasi variasi part
• Rancangan part yang multi-functional dan multi-use • Rancangan part yang mudah difabrikasi
• Hindarkan fastener yang terpisah
• Minimasi arah asembli: top-down assembly • Minimasi handling
• Maksimasi compliance
Design Simplification
(c) Final design (b) Revised design
One-piece base & (a) The original design
Design for Assembly (DFA)
• Merancang sejak awal proses perakitan (assembly)
produk sehingga:
– Mudah dirakit (easy to assemble)
– Mudah dipegang, feed, join, baik secara manual maupun otomatis
• Secara umum, DFA bertujuan untuk:
– Mengurangi jumlah part dalam perakitan
– Optimasi kemampu-rakitan (assemblability) dari part – Optimasi penanganan (handlability) dari parts dan
sub-assemblies
– Memperbaiki kualitas, meningkatkan efisiensi, dan mengurangi biaya perakitan
Guidelines DFA
• Minimasi jumlah part
• Minimasi permukaan perakitan • Perancangan perakitan secara
top-down
• Memperbaiki akses perakitan • Maksimasi part compliance • Maksimasi part symmetry • Optimasi handling part
Kesulitan dalam CE
• Karakteristik dari proses perancangan:
– Perancangan dilakukan secara bertahap yang sering menimbulkan sub-optimalisasi
• Volume dan variasi life-cycle knowledge:
– Yang dimaksud adalah knowledge untuk merancang. Banyak dan sangat bervariasi sehingga menyulitkan penyelesaian secara holistik
• Pemisahan fungsi-fungsi dalam siklus hidup:
– Terpisahnya fungsi disain, process planning, dan manufacturing sering menyulitkan integrasi.