• Tidak ada hasil yang ditemukan

Gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia dalam lirik-lirik lagu JKT48.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia dalam lirik-lirik lagu JKT48."

Copied!
101
0
0

Teks penuh

(1)

i ABSTRAK

Diti, Lusia Diska. 2015. “Gaya Bahasa Simile, Metafora, dan Metonimia dalam Lirik-lirik Lagu JKT48”. Skripsi Strata 1 (S-1). Yogyakarta: Program Studi Sastra Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.

Objek penelitian ini adalah gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia dalam lirik-lirk lagu JKT48. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu, penanda gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia dalam lirik-lirik lagu JKT48, dan fungsi gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia dalam lirik-lirik laguJKT48.

Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu pengumpulan data, analisis data, dan pemaparan hasil analisis data. Data diperoleh dari lirik-lirik lagu yang terdapat dalam albumJKT48.Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dan teknik catat. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode agih. Metode agih yaitu metode analisis yang alat penentunya justru bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri. Teknik lanjutan yang digunakan dari metode agih adalah teknik ganti dan teknik baca markah. Teknik ganti adalah teknik analisis data dengan cara mengganti satuan kebahasaan tertentu dalam suatu konstruksi yang bersangkutan. Setelah itu dilanjutkan dengan teknik baca markah. Pemaparan hasil analisis dilakukan dengan metode formal dan informal.

Dari penelitian, ditemukan penanda yang membedakan antara gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia, yaitu makna yang terkandung dari lirik-lirik lagu dan didukung oleh konteks. Penanda gaya bahasa simile dalam lirik-lirik lagu JKT48

adalah penghubung bagaikan, bagai, dan seperti. Penanda gaya bahasa metafora, yaitu analogi yang membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk yang singkat dan mengandung unsur topik, citra, dan titik kemiripan yang menunjukkan persamaan antara topik dan citra. Adapun penanda gaya bahasa metonimia, yaitu memakai nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan nama orang, barang, atau hal, sebagai penggantianya.

(2)

ii

ABSTRACT

Diti, Lusia Diska. 2015. Simile Writing Style, Metaphor, and Metonymy in song’s

lyrics ofJKT48. Undergraduate Thesis (S-1). Yogyakarta: Indonesian Literature Study Program, Department of Indonesian Literature, Literature Faculty, Sanata Dharma University.

The object of this research are simile writing style, metaphor, and metonymy in song lyrics of JKT48 and also the function of simile writing style, metaphor, and metonymy in song lyrics ofJKT48.

This research is conducted in three stages, namely data collection, data analysis, and exposure of data analysis result. The data is obtained from the lyrics of the songs in the album ofJKT48. The data collecting technique used was observation and note taking method. The data in this research were analyzed using agih method.a Agih method is a method of analysis that its determiner is part of the language that concerned itself. This agih method then followed by dressing technique (substition) and markup language. Dressing technique of data analysis by replacing particular linguistic units in a construction-related. The expose results of the analysis conducted by the formal and informal methods.

The results of this research indicate the markers which distinguish between simile writing style, metaphor, and metonymy are the meaning which are contained by the song's lyrics and they are supported by context. The mark of simile writing style in song lyrics of JKT48is the relation ofbagaikan, bagai,andseperti. The mark of metaphor writing style is an analogy that compares two things directly but in the form of simple or short and contains elements of topics, image, and point of resemblance that show similarities between the subject and image. There is also the mark of metonymy writing style that is using characteristic name or names of things which are linked with the name of people, goods, or things as replacement.

Simile writing style, metaphor, and metonymy has the function to generate the imagination of the reader in understanding a literary work. The function of simile

(3)

i

GAYA BAHASA SIMILE, METAFORA, DAN METONIMIA

DALAM LIRIK-LIRIK LAGU JKT48

Skripsi

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Penulisan Tugas Akhir

Oleh

Lusia Diska Diti

NIM: 104114005

PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(4)
(5)
(6)

iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tugas akhir yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 28 Agustus 2015

(7)

v

Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah

untuk Kepentingan Akademis

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswi Universitas Sanata Dharma:

Nama : Lusia Diska Diti

NIM : 104114005

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma tugas akhir saya yang berjudul “Gaya Basa Simile,

Metafora, dan Metonimia dalam Lirik-lirik Lagu JKT48” beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas

Sanata Dharma hak menyimpan, mengalihkan dalam bentuk ini, mengelolanya dalam

bentuk pangkalan data, mendistribusikan serta dan mempublikasikannya di internet

atau media yang lain untuk kepentinganakademis tanpa perlu meminta izin dari saya

ataupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 28 Agustus 2015

Yang menyatakan,

(8)

vi MOTTO

No matter what hardship or difficulties you encounter, you must never give up!

Believe that anything's possible as long as you try hard and believe in yourself! –Henry Lau-

(9)

vii

Tulisan ini ku persembahkan untuk:

Allah Bapa di Surga, Bapakku,

Antonius Hudidaya Bhakti Ibuku,

Yohana Saraswati

(10)

viii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan rahmat kesehatan dan perlindungan sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “Gaya Bahasa Simila, Metafora, dan Metonimia

dalam Lirik-lirik Lagu JKT48

Atas terselesaikannya skripsi ini, penulis menyampaikan ucapan terima kasih

kepada:

1. I, Prof. Dr. I. Praptomo Baryadi, M.Hum. yang telah berkenan menjadi Dosen

Pembimbing I, dan telah memberikan bimbingan kepada penulis sehingga

penyusunan skripsi ini dapat berjalan dengan lancar.

2. Dr. P. Ari Subagyo, M.Hum. yang telah berkenan menjadi Dosen Pembimbing

II dalam penyusunan skripsi ini; juga kedudukan beliau sebagai Kaprodi

Sastra Indonesia Universitas Sanata Dharma.

3. Dosen Prodi Sastra Indonesia yang telah memberikan pendampingannya

selama penulis menempuh masa studi, Drs. Hery Antono, M.Hum; Dra. Fr.

Tjandrasih Adji, M.Hum; S.E. Peni Adji, S.S., M.Hum; Dr. Yoseph Yapi Taum,

M.Hum; Drs. B. Rahmanto, M.Hum; dan segenap dosen pengampu.

4. Dekan Fakultas Sastra Universitas Sanata Dharma Dr. F.X. Siswadi, M.A.

(11)

ix

6. Bapak Antonius Hudidaya Bhakti dan Ibu Yohana Saraswati, orang tua

penulis yang selalu memberikan doa, semangat, dan dukungan dalam segala

macam bentuk kepada penulis.

7. Teman dan sahabat penulis Ninda, Anggit, Judith, Sista, Febri, Abraham, Aji,

Galuh, Aven yang selalu memberikan dukungan dan semangat kepada penulis

dalam pembuatan skripsi ini.

8. Teman-teman traveling penulis; Dee, Mega, Qudsi, Kak Vicka, Titin, Aghul,

Febri, Kak Sari, Kak Chunny, Ce Pannie, Kak Ayu, Anggie. Terimakasih atas

doa dan semangat yang selalu diberikan kepada penulis.

9. Semua teman Prodi Sastra Indonesia angkatan 2010, khususnya Meika,

terimakasih telah menjadi teman bertukar pikiran.

10.Henry Lau.

Penulis meyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna sebagaimana

yang diharapkan baik secara materi, penyusunan dan cara penyajian. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan sumbangan pemikiran kritik dan saran agar

skripsi ini menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 28 Agustus 2015

(12)

x ABSTRAK

Diti, Lusia Diska. 2015. “Gaya Bahasa Simile, Metafora, dan Metonimia dalam Lirik-lirik Lagu JKT48”. Skripsi Strata 1 (S-1). Yogyakarta: Program Studi Sastra Indonesia, Jurusan Sastra Indonesia, Fakultas Sastra, Universitas Sanata Dharma.

Objek penelitian ini adalah gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia dalam lirik-lirk lagu JKT48. Masalah yang dibahas dalam penelitian ini yaitu, penanda gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia dalam lirik-lirik lagu JKT48, dan fungsi gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia dalam lirik-lirik lagu JKT48. Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu pengumpulan data, analisis data, dan pemaparan hasil analisis data. Data diperoleh dari lirik-lirik lagu yang terdapat dalam album JKT48. Pengumpulan data dilakukan dengan metode simak dan teknik catat. Data dalam penelitian ini dianalisis dengan menggunakan metode agih. Metode agih yaitu metode analisis yang alat penentunya justru bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri. Teknik lanjutan yang digunakan dari metode agih adalah teknik ganti dan teknik baca markah. Teknik ganti adalah teknik analisis data dengan cara mengganti satuan kebahasaan tertentu dalam suatu konstruksi yang bersangkutan. Setelah itu dilanjutkan dengan teknik baca markah. Pemaparan hasil analisis dilakukan dengan metode formal dan informal.

Dari penelitian, ditemukan penanda yang membedakan antara gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia, yaitu makna yang terkandung dari lirik-lirik lagu dan didukung oleh konteks. Penanda gaya bahasa simile dalam lirik-lirik lagu JKT48 adalah penghubung bagaikan, bagai, dan seperti. Penanda gaya bahasa metafora, yaitu analogi yang membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk yang singkat dan mengandung unsur topik, citra, dan titik kemiripan yang menunjukkan persamaan antara topik dan citra. Adapun penanda gaya bahasa metonimia, yaitu memakai nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan nama orang, barang, atau hal, sebagai penggantianya.

(13)

xi ABSTRACT

Diti, Lusia Diska. 2015. Simile Writing Style, Metaphor, and Metonymy in song’s lyrics of JKT48. Undergraduate Thesis (S-1). Yogyakarta: Indonesian Literature Study Program, Department of Indonesian Literature, Literature Faculty, Sanata Dharma University.

The object of this research are simile writing style, metaphor, and metonymy in song lyrics of JKT48 and also the function of simile writing style, metaphor, and metonymy in song lyrics of JKT48.

This research is conducted in three stages, namely data collection, data analysis, and exposure of data analysis result. The data is obtained from the lyrics of the songs in the album of JKT48. The data collecting technique used was observation and note taking method. The data in this research were analyzed using agih method.a Agih method is a method of analysis that its determiner is part of the language that concerned itself. This agih method then followed by dressing technique (substition) and markup language. Dressing technique of data analysis by replacing particular linguistic units in a construction-related. The expose results of the analysis conducted by the formal and informal methods.

The results of this research indicate the markers which distinguish between simile writing style, metaphor, and metonymy are the meaning which are contained by the song's lyrics and they are supported by context. The mark of simile writing style in song lyrics of JKT48 is the relation of bagaikan, bagai, and seperti. The mark of metaphor writing style is an analogy that compares two things directly but in the form of simple or short and contains elements of topics, image, and point of resemblance that show similarities between the subject and image. There is also the mark of metonymy writing style that is using characteristic name or names of things which are linked with the name of people, goods, or things as replacement.

(14)

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ... iii

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... iv

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI ... v

MOTTO ... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vii

KATA PENGANTAR ... viii

ABSTRAK ... x

ABSTRACT ... xi

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Manfaat Hasil Penelitian ... 6

1.5 Tinjauan Pustaka ... 7

1.6 Landasan Teori ... 8

(15)

xiii

1.6.2 Relasi Sintagmatik dan Relasi Paradigmatik ... 11

1.6.3 Fungsi Gaya Bahasa ... 11

1.7 Data, Metode, dan Teknik Penelitian ... 12

1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data ... 13

1.7.2 Metode dan Teknik pada Tahap Analisis Data ... 13

1.7.3 Medote Penyajian Hasil Analisis ... 15

1.8 Sistematika Penyajian ... 16

BAB II PENANDA GAYA BAHASA SIMILE, METAFORA, DAN METONIMIA DALAM LIRIK-LIRIK LAGU JKT48 2.1 Pengantar ... 17

2.2 Penanda Gaya Bahasa Simile ... 17

2.3 Penanda Gaya Bahasa Metafora ... 30

2.4 Penanda Gaya Bahasa Metonimia ... 41

BAB III FUNGSI GAYA BAHASA SIMILE, METAFORA, DAN METONIMIA DALAM LIRIK-LIRIK LAGU KARYA JKT48 3.1 Pengantar ... 47

3.2 Fungsi Gaya Bahasa Simile ... 47

3.3 Fungsi Gaya Bahasa Metafora ... 64

(16)

xiv BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan ... 82

4.2 Saran ... 83

(17)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1: Penanda Gaya Bahasa Simile Kata Penghubung Bagaikan ... 21

Tabel 2: Penanda Gaya Bahasa Simile Kata Penghubung Bagai ... 25

Tabel 3: Penanda Gaya Bahasa Simile Kata Penghubung Seperti ... 29

Tabel 4: Ciri Gaya Bahasa Metafora ... 38

Tabel 5: Ciri Gaya Bahasa Metonimia ... 45

Tabel 6: Fungsi Memperkuat Gaya Bahasa Simile ... 60

Tabel 7: Fungsi Menjelaskan Gaya Bahasa Simile ... 63

Tabel 8: Fungsi Menstimulasi Asosiasi Gaya Bahasa Metafora ... 68

Tabel 9: Fungsi Menjelaskan Gaya Bahasa Metafora ... 74

Tabel 10: Fungsi Memperkuat Gaya Bahasa Metafora ... 76

(18)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

JKT48 adalah idol group asal Indonesia yang dibentuk pada tahun 2011. Grup

ini merupakan rekanan dari AKB48 asal Negeri Sakura, Jepang. JKT48 sendiri

memiliki anggota 58 remaja wanita yang dipilih melalui seleksi yang ketat. Album

pertama dari JKT48ini berjudul “Heavy Rotation” yang dipublikasi pada tanggal 16

Februari 2013. Dalam album perdana ini terdapat 10 lagu yang merupakan

terjemahan dari lagu-lagu dalam bahasa Jepang milik AKB48, antara lain “Heavy

Rotation”, “Karena Kusuka Dirimu” (Kimi no Koto ga Suki Dakara), “Ponytail dan

Shu-shu” (Pontytail to Chou-chou), “Baby! Baby! Baby!”, “Hari Pertama” (Shonichi),

“Wasshoi J!”, “Teriakan Diamon” (Oogoe Diamond), “Maafkan, Summer” (Gomenne,

Summer), “Air Mata Surprise!” (Namida Surprise!), “Jejak Awan Pesawat”

(Hikoukigumo).

Objek penelitian ini adalah gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia

dalam lirik-lirik lagu karya JKT48. Tiga gaya bahasa tersebut dibentuk berdasarkan

perbandingan atau persamaan. Membandingkan sesuatu dengan sesuatu hal yang lain,

berarti mencoba menemukan ciri-ciri yang menunjukkan kesamaan antara kedua hal

tersebut. Perbandingan sebenarnya mengandung dua pengertian, yaitu perbandingan

(19)

termasuk dalam gaya bahasa kiasan (Keraf, 1984:136).

Penelitian ini membahas gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia. Simile

(persamaan) adalah bahasa kiasan berupa pernyataan satu hal dengan hal lain dengan

menggunakan kata-kata pembanding. Contoh:

(1) Seperti popcorn yang meletup-letup kata suka menari-nari. (JKT48, judul: Heavy Rotation).

(2) Cinta bagai riak air meluas dengan perlahan yang pusatnya ialah dirimu. (JKT48, judul: Kimi no Koto ga Suki Dakara - Karena Kusuka Dirimu).

Contoh (1) merupakan gaya bahasa simile yang ditandai oleh pemakaian kata seperti,

bagai, bak, serupa, dan lain sebagainya. Gaya bahasa itu ditunjukkan pada contoh (1)

yang memiliki makna seseorang yang sedang menari dibandingkan dengan jagung

yang dimasak menjadi popcorn, pada saat proses masak jagung itu akan

meletup-letup dan menjadi popcorn. Hal ini juga terjadi pada contoh (2), cinta yang

dikatakan sebagai riak air meluas (ombak) yang akan berakhir di tepian pantai tempat

seseorang berdiri (dirimu).

Metafora, menurut Keraf (1992: 139), termasuk gaya bahasa yang dibentuk

berdasarkan perbandingan atau persamaan, untuk mencoba menemukan ciri-ciri yang

menunjukkan kesamaan antara dua hal. Metafora merupakan semacam analogi yang

membandingkan dua hal secara langsung. Contoh:

(3) Ingin jadi bintang yang kudambakan (JKT48, judul: Dreamin‟ girls).

(20)

Contoh (3) merupakan gaya bahasa metafora yang berupa perbandingan dua hal

secara langsung dalam bentuk yang singkat. Pada contoh (3) gaya bahasa metafora

ditujukkan yang memiliki makna seseorang ingin menjadi orang yang sukses,

memiliki kedudukan yang tinggi seperti bintang yang ada di langit. Hal ini juga

terjadi pada contoh (4) yang memiliki makna penghalang digambarkan seperti sungai

yang dalam bahasa Inggris berarti River.

Metonimia, menurut Keraf (1992:142), termasuk gaya bahasa kiasan. Gaya

bahasa metonimia adalah sebutan pengganti untuk sebuah objek atau perbuatan

dengan atribut yang melekat pada objek atau perbuatan yang bersangkutan. Contoh:

(5)Ayo jadi kelinci yang pertama (JKT48, judul: First Rabbit).

(6)Lewati keringat dan air mata (JKT48, judul: Dreamin‟ girls).

Contoh (5) merupakan gaya bahasa metonimia yang mempergunakan sebuah kata

untuk menyatakan suatu hal lain, karena mempunyai pertalian yang sangat dekat.

Pada contoh (5) gaya bahasa metonimia ditunjukkan dengan makna yang dimiliki

seseorang yang digambarkan sebagai kelinci berlari-larian riang gembira. Hal ini juga

terjadi pada contoh (6) yang memiliki makna perjuangan menghadapi cobaan

digantikan dengan lirik lewati „keringat dan air mata‟.

Gaya bahasa yang terdapat dalam lirik-lirik lagu JKT48 dipilih sebagai topik

dalam penelitian ini didasarkan pada beberapa alasan sebagai berikut. Pertama, dalam

lirik-lirik lagu JKT48 ini banyak ditemukan gaya bahasa yang membandingkan suatu

(21)

penanda dan mengandung makna figuratif dari gaya bahasa.

Masalah pertama yang dibahas dalam skripsi ini adalah apa penanda gaya bahasa

yang terkandung dalam lirik-irik lagu JKT48? seperti tampak dalam contoh berikut:

(7)Jika ada satu cinta tak terlupa ku akan merasa sangat bahagia mungkin seperti perasaan sekuntum bunga saat dia akan mekar (JKT48, judul: Heavy Rotation).

(8)Hujan yang lebih lembut Dari kata-kata pun mulai turun Lalu memeluk punggung milikmu itu

Menggantikan diriku (JKT48, judul: Boku to Juliet to Jet Coaster)

Contoh (7) dan (8) menggunakan gaya bahasa kiasan. Contoh (7) termasuk

dalam gaya bahasa simile yang dimana dalam kalimat tersebut ditandai dengan kata

seperti. Adapun pada contoh kalimat (8) merupakan gaya bahasa metafora hal

tersebut ditandai dengan adanya analogi yang membandingkan dua hal secara

langsung, yaitu hujan yang dikatakan lebih lembut dari kata-kata.

Masalah kedua yang dikaji dalam penelitian ini adalah apa fungsi gaya bahasa

simile, metafora, dan metonimia dalam lirik-lirik lagu pada JKT48? pada contoh:

(9)Laut yang sangatlah biru menyerupai rasa sayang yang mengajari suatu arti dari keabadian (JKT48, judul: Gomenne Summer - Maafkan Summer)

(10)Di dalam hatimu juga Ada sungai mengalir

(22)

(11)Panah malaikat itu menancap di hati. (JKT48, judul: Aku, Juliette dan Jet Coaster)

Contoh (9) termasuk gaya bahasa simile yang memiliki fungsi menjelaskan,

yaitu laut biru menyerupai rasa sayang yang mengajari suatu arti dari keabadian.

Perbandingan secara tidak langsung terlihat dari laut yang dibandingkan dengan

menyebutnya menyerupai rasa sayang, sedangkan kata biru dibandingkan dengan

suatu keabadiaan. Pada contoh (10) termasuk gaya bahasa metafora yang memiliki

fungsi menghidupkan objek mati, yaitu kesabaran harus tertanam dalam hati meski

cobaan berat terasa menyakiti hati. Perbandingan secara langsung terlihat dari di

dalam hatimu juga ada sungai mengalir yang dibandingkan secara langsung dengan

cobaan sungai berat yang pedih. Sedangkan pada contoh (11) termasuk gaya bahasa

metonimia yang memiliki fungsi memperkuat, yaitu panah malaikat yang biasanya

melambangkan rasa cinta, menancap di hati bermakna terasa sampai di hati.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang butir 1.1, permasalahan yang dibahas dalam

penelitian ini adalah sebagai berikut:

1.2.1 Apa saja penanda dan ciri gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia

pada lirik-lirik lagu JKT48?

1.2.2 Apa fungsi gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia dalam lirik-lirik

(23)

1.3 Tujuan Penelitian

Secara umum, tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan gaya bahasa

simile, metafora, dan metonimia dalam lirik-lirik lagu JKT48. Secara khusus, tujuan

penelitian ini dapat dirinci sebagai berikut:

1.3.1 Mendeskripsikan penanda dan ciri gaya bahasa simile, metafora, dan

metonimia dalam lirik-lirik lagu JKT48.

1.3.2 Mendeskripsikan fungsi gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia yang

terdapat dalam lirik-lirik lagu JKT48.

1.4 Manfaat Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini adalah deskripsi tentang gaya bahasa simile, metafora, dan

metonimia dalam lirik-lirik lagu JKT48. Hasil penelitian ini memberi manfaat teoretis

dan manfaat praktis. Secara teoretis, penelitian ini dapat bermanfaat dalam bidang

stilistika dan semantik. Dalam bidang stilistika, hasil penelitian ini bermanfaat

memberikan contoh penggunaan gaya bahasa dalam lirik-lirik lagu JKT48. Dalam

bidang semantik, penelitian ini bermanfaat bahwa makna kalimat dapat diungkapkan

dengan berbagai cara yang terwujud dalam gaya bahasa.

Secara praktis, hasil penelitian ini dapat bermanfaat untuk memberi

pemahaman dan informasi mengenai gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia

dalam lirik-lirik lagu. Selain itu, penelitian ini dapat bermanfaat bagi penggemar

(24)

1.5 Tinjauan Pustaka

Telah ada tulisan tentang gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia, antara

lain dalam tesis yang berjudul “Metafora pada Novel The Stars Shine Down dan

Terjemahannya pada Kilau Bintang Menerangi Bumi” oleh Okta Suprajaheni. Ninik

Kartiningsih, dalam skripsinya yang berjudul “Judul Karakteristik Penggunaan

Metafora dan Metonimia dalam Novel Saman Karya Ayu Utami dan Cala Ibu Karya

Nukila Amal”, membahas mengenai banyak digunakannya gaya bahasa metafora dan

metonimia dalam karakter yang diceritakan dalam dua novel yang ditelitinya.

Selain itu, Widdy Dewi Bl, dalam penelitiannya yang berjudul “ Analisis

Simile dalam Novel The Lovely Bones Karya Alice Sebold dan Terjemahannya”,

membahas mengenai banyaknya gaya bahasa simile yang digunakan dalam novel The

Lovely Bones, dan menjelaskan makna yang terdapat dalam gaya bahasa simile yang

muncul dalam percakapan antar-tokoh.

Sejauh ini peneliti belum menemukan adanya penelitian mengenai gaya

bahasa simile, metafora, dan metonimia dalam lirik-lirik lagu JKT48. Oleh karena itu,

untuk menambah penelitian tentang gaya bahasa simile (persamaan), metafora, dan

metonimia, maka peneliti tertarik untuk meneliti penanda gaya bahasa simile,

metafora, dan metonimia, serta fungsi gaya bahasa simile, metafora, dan metonimia

(25)

1.6 Landasan Teori

Dalam landasan teori ini dipaparkan pengertian dan penanda gaya bahasa

simile, metafora, dan metonimia, serta fungsi gaya bahasa dalam lirik-lirik lagu

JKT48.

1.6.1 Gaya Bahasa Simile, Metafora, dan Metonimia

Teori tentang gaya bahasa yang dipergunakan dalam penelitian ini

adalah pendapat Keraf dalam bukunya yang berjudul Diksi dan Gaya Bahasa

(1984; 136-145), yaitu gaya bahasa berdasarkan langsung atau tidaknya makna.

Adapun berbagai macam gaya bahasa kiasan yaitu, simile, metafora, dan

metonimia adalah sebagai berikut:

1.6.1.1 Pengertian dan Penanda Gaya Bahasa Simile

Menurut Keraf (1984: 138), simile atau persamaan adalah

perbandingan yang bersifat eksplisit yaitu gaya bahasa langsung

menyatakan sesuatu sama dengan hal yang lain. Simile memerlukan

upaya yang secara eksplisit menunjukkan kesamaan itu, yaitu kata-kata:

seperti, sama, sebagai, bagaikan, laksana, dan sebagainya.

Persamaan masih dapat dibedakan lagi atas persamaan tertutup

dan persamaan terbuka. Persamaan tertutup adalah persamaan yang

(26)

persamaan terbuka adalah persamaan yang tidak mengandung perincian

mengenai sifat persamaan itu.

Contoh: Kikirnya seperti kepiting batu

Bibirnya seperti demila merekah

Matanya seperti bintang timur

1.6.1.2 Pengertian dan Penanda Gaya Bahasa Metafora

Menurut Keraf (1984: 139), metafora adalah semacam analogi

yang membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk yang

singkat: bunga bangsa, buaya darat, buah hati, cindera mata, dan

sebagainya.

Metafora sebagai perbandingan langsung tidak mempergunakan

kata: seperti, bak, bagai, bagaikan, dan sebagainya sehingga pokok

pertama langsung dihubungkan dengan pokok kedua. Proses terjadinya

sebenarnya sama dengan simile tetapi secara berangsur-angsur

keterangan mengenai persamaan dan pokok pertama dihilangkan.

Contoh: Perahu itu menggergaji ombak

(27)

1.6.1.3 Pengertian dan Penanda Gaya Bahasa Metonimia

Menurut Keraf (1984: 142), kata metonimia diturunkan dari kata

Yunani meta yang berarti „menunjukkan perubahan’ dan onoma yang

berarti „nama’. Dengan demikian,metonimia adalah suatu gaya bahasa

yang mempergunakan sebuah kata untuk menyatakan suatu hal lain

karena mempunyai pertalian yang sangat dekat.

Contoh: Ia membeli sebuah chevrolet.

Ia telah memeras keringan habis-habisan.

Ketiga gaya bahasa, yaitu simile, metafora, dan metonimia

memiliki kesamaan yaitu gaya bahasa yang berupa persamaan, mencoba

membandingkan dengan analogi. Sedangkan perbedaan di antara

ketiganya, yaitu simile adalah gaya bahasa persamaan yang memerlukan

upaya yang secara eksplisit menunjukkan kesamaan. Metafora adalah

gaya bahasa persamaan yang ditunjukkan dengan penggunaan analogi

secara langsung, serta metonimia adalah gaya bahasa persamaan yang

ditunjukkan dengan mempergunakan sebuah kata untuk menyatakan

(28)

1.6.2 Relasi Sintagmatik dan Relasi Paradigmatik

Ferdinand de Saussure (1988: 123) membedakan adanya dua macam

hubungan, yaitu hubungan sintagmatik dan hubungan paradigmatik. Hubungan

sintagmatik adalah hubungan antara unsur-unsur yang terdapat dalam suatu

tuturan, yang tersusun secara berurutan, bersifat linear. Hubungan sintagmatik ini

terdapat dalam tataran fonologi, morfologi, maupun sintaksis.

Hubungan paradigmatik adalah hubungan antara unsur-unsur yang

terdapat dalam suatu tuturan dengan unsur-unsur sejenis yang tidak terdapat

dalam tuturan yang bersangkutan. Hubungan paragdimatik dapat dilihat dengan

cara substitusi, baik dalam tataran fonologi, morfologi, maupun tataran sintaksis.

1.6.3 Fungsi Gaya Bahasa

Menurut Keraf (2007: 113-115), secara umum gaya bahasa merupakan

sarana yang sengaja atau tidak disengaja ditulis penulis dalam mengekspresikan

karyanya. Gaya bahasa yang baik mengandung tiga unsur: kejujuran,

sopan-santun, dan menarik.

Dalam karya sastra, gaya bahasa akan memperindah, menghidupkan

menghangatkan, mengejek, mengkonkretkan, memadatkan, dan mengintensifkan

karya sastra. Hal ini disebabkan karena bahasa sastra ditulis untuk memperoleh

efektivitas pengungkapan sehingga bahasa disiasati, dimanipulasi, dan

(29)

yang berbeda bahasa nonsastra. (Nurgiyantoro, 2009: 271).

Gaya bahasa berdasarkan ketidaklangsungan makna disebut trope atau

figurate of speech, yaitu suatu penyimpangan bahasa secara evaluatif atau secara

emotif dari bahasa biasa yang terkandung dalam ejaan, pembentukkan kata,

konstruksi (kalimat, klausa, frasa) atau aplikasi istilah untuk memperoleh

kejelasan, penekanan, hiasan, humor, atau sesuatu efek yang lain. Dengan

demikian fungsi gaya bahasa yang dimaksud Keraf, sebagai berikut:

a) Menjelaskan,

b) Memperkuat,

c) Menghidupkan objek mati,

d) Menstimulasi asosiasi,

e) Menimbulkan gelak ketawa,

f) Untuk hiasan.

1.7 Data, Metode, dan Teknik Penelitian

Penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap, yaitu (i) pengumpulan data, (ii)

analisis data, dan (iii) penyajian hasil analisis data. Berikut dijelaskan masing-masing

(30)

1.7.1 Metode dan Teknik Pengumpulan Data

Objek penelitian ini adalah adalah gaya bahasa simile, metafora, dan

metonimia yang ada di dalam lirik lirik lagu JKT48. Data diperoleh dari sumber

tertulis maupun lisan. Sumber tertulis didapatkan dari kalimat-kalimat naratif

yang sudah tertulis di teks lagu album JKT48. Sedangkan sumber lisan akan

didapatkan dari lagu-lagu yang dinyanyikan oleh JKT48.

Data yang dikumpulkan berupa bait-bait lagu yang mengandung gaya

bahasa simile, metafora, dan metonimia. Pengumpulan data dilakukan dengan

metode simak, yaitu penggunaan bahasa (Kesuma, 2007: 43). Teknik yang

digunakan dalam tahap pengumpulan data adalah teknik nonpartisipan atau

teknik simak bebas libat cakap dengan mengamati dan mencatat data berupa bait

lagu yang mengandung gaya bahasa kiasan yang terdapat dalam lirik lagu JKT

48 (Kesuma, 2007: 44). Data yang sudah terkumpul diklasifikasikan berdasar

jenisnya.

1.7.2 Metode dan Teknik Analisis Data

Langkah kedua adalah menganalisis data. Setelah data terklasifikasikan,

dianalisis dengan metode agih yaitu metode analisis yang alat penentunya justru

bagian dari bahasa yang bersangkutan itu sendiri (Sudaryanto, 1993: 15). Teknik

dasarnya adalah teknik bagi unsur langsung atau BUL yaitu membagi satuan

(31)

bersangkutan dipandang sebagai bagian yang langsung membentuk satuan

lingual yang dimaksud (Sudaryanto, 1993: 31). Teknik lanjutan yang digunakan

dari metode agih adalah teknik ganti dan teknik baca markah. Teknik ganti adalah

teknik analisis data dengan cara mengganti satuan kebahasaan tertentu dalam

suatu konstruksi yang bersangkutan. Teknik ganti ini digunakan untuk

mengetahui kadar kesamaan kelas atau kategori unsur terganti atau unsur terganti

dengan unsur pengganti, khususnya bila dalam tataran pengganti (Sudaryanto,

1993: 48). Sebagai contoh,

(12) Bagaikan sang angin kuingin terbang pergi Dari tempat ini menuju ke naunganmu (JKT48, judul: RUN RUN RUN)

Contoh (12) merupakan gaya bahasa simile, yang ditunjukkan dalam lirik

bagaikan sang angin kuingin terbang tinggi. Dalam lirik tersebut terdapat kata

bagaikan yang menjadi suatu penanda bahwa kalimat tersebut mengandung gaya

bahasa simile. Arti penggunaan gaya bahasa simile dalam konteks kalimat (12)

bagaikan sang angin kuingin terbang tinggi adalah seseorang mengandaikan

dirinya sebagai angin yang bisa terbang tinggi. Dibuktikan dengan teknik ganti,

maka kalimat (12) menjadi,

(12b) Aku ini angin yang bisa terbang tinggi Dari tempat ini menuju naunganmu (JKT 48, judul: RUN RUN RUN)

Pengganti kata bagaikan sang angin kuingin terbang tinggi tidak akan

(32)

bersifat tidak langsung (implisit), sedangkan aku ini angin yang bisa terbang

tinggi bersifat eksplisit (langsung).

Teknik lanjutan dalam metode agih yang digunakan adalah teknik baca

markah. Sebagai bukti bahwa dalam lirik tersebut terdapat gaya bahasa simile

yaitu terdapat unsur menyamakan dua hal yang berbeda namun memiliki sifat atau

karakteristik yang sama. Teknik baca markah adalah teknik analisis data dengan

cara “membaca pemarkah” dalam suatu konstruksi. Istilah lain untuk pemarkah

adalah penanda. Pemarkah itu adalah alat seperti imbuhan, kata penghubung,

kata depan, dan artikel yang menyatakan ciri ketatabahasaan atau fungsi kata

atau konstruksi (Kridalaksana dalam Kesuma 2007:66). Untuk lebih jelasnya

lihat contoh berikut:

(13) Cinta di masa muda bagai laju Jet coaster yang tidak berhenti

(JKT48, judul: Aku, Juliette dan Jet Coaster)

pemarkah ditunjukkan dengan kata bagai. Di sini pemarkah tersebut berfungsi

untuk menyamakandua hal yang berbeda namun memiliki sifat atau karakteristik

yang sama.

1.7.3 Metode Penyajian Hasil Analisis

Setelah tahap analisis data, tahap selanjutnya adalah tahap penyajian hasil

analisis data. Hasil analisis data dalam penelitian ini disajikan dengan

menggunakan metode formal dan metode informal. Hasil penelitian ini disajikan

(33)

yang biasa yaitu kata-kata yang bersifat denotatif dan bukan kata yang bersifat

konotatif (Sudaryanto, 1993: 145). Penyampaian hasil analisis data dalam

penelitian ini juga digunakan metode formal, yaitu dengan menggunakan

tabel-tabel sesuai keperluan.

1.8 Sistematika Penyajian

Laporan hasil penelitian ini disusun dalam empat bab. Bab pertama pendahuluan.

Bab pendahuluan berisi tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, landasan teori, metode penelitian,

dan sistematika penelitian. Bab II berisi uraian tentang penanda antara gaya bahasa

simile, metafora dan metonimia. Bab III berisi tentang fungsi gaya bahasa simile,

metafora dan metonimia di dalam lirik-lirik lagu JKT48. Bab IV berisi penutup,

(34)

BAB II

PENANDA GAYA BAHASA SIMILE, METAFORA, DAN METONIMIA

DALAM LIRIK-LIRIK LAGU JKT48

2. 1 Pengantar

Dalam bab ini dibahas hasil penelitian tentang penanda gaya bahasa simile,

metafora, dan metonimia, dalam lirik-lirik lagu JKT48. Uraian dalam bagian ini

dibagi menjadi tiga bagian, yaitu penanda gaya bahasa simile dalam lirik lagu

JKT48 (2.2), penanda gaya bahasa metafora dalam lirik lagu JKT48 (2.3), dan

penanda gaya bahasa metonimia dalam lirik-lirik lagu JKT48.

2.2 Penanda Gaya Bahasa Simile

Gaya bahasa simile adalah perbandingan yang bersifat ekplisit. Yang dimaksud

dengan perbandingan bersifat eksplisit ialah menyatakan sesuatu sama dengan hal

yang lain. Untuk itu, memerlukan upaya yang secara eksplisit menunjukkan

kesamaan, yaitu dengan kata-kata seperti, sama, sebagai, bagaikan, laksana, dan

sebagainya (Keraf, 1985: 138).

Dari pengertian tersebut dapatlah dikatakan bahwa dalam tuturan yang bergaya

bahasa simile terdapat dua bagian, yaitu bagian yang diperbandingkan dan bagian

yang membandingkan. Kedua bagian tersebut dihubungkan dengan seperti, sama,

(35)

Dalam lirik lagu-lagu JKT48 dijumpai penghubung:

1.Bagaikan

2.Bagai

3.Seperti

2.2.1 Bagaikan

Salah satu ciri-ciri gaya bahasa simile yang terdapat dalam lirik lagu

JKT 48 adalah kata penghubung bagaikan. Berikut adalah contoh ciri-ciri

gaya bahasa simile dengan kata penghubung bagaikan:

(14) Diriku ingin selalu menguasai cinta Bagaikan anjing doberman

Dengan kalung terikat di lehernya Akan kujinakkan mata buasnya itu (JKT48, judul: Lay Down)

Lirik lagu (14) terdiri atas dua bagian, yaitu diriku ingin menguasai cinta yang

merupakan bagian yang diperbandingkan dan anjing doberman dengan kalung terikat

di lehernya akan kujinakkan mata buasnya itu. Kedua bagian tersebut dihubungkan

(36)

(15) Kenapa kau tertawa...apakah ada yang lucu Melewati dekapanku...kamulah yang lebih mahir Sekarang bagaimana...kita akan bagaimana? Aku bagaikan tahanan

(JKT48, judul: Kali ini Esctasy)

Lirik lagu (15) terdiri atas dua bagian, yaitu aku yang merupakan bagian yang

diperbandingkan dan tahanan. Kedua bagian tersebut dihubungkan dengan bagaikan.

(16) Ciuman itu yang terakhir sekarang baru kusadar Karena terlalu cinta

Bibir ini tak biasa dengan perpisahan

Cahaya matahari yang terhalang poni bagaikan Hanya mengantarkan ke tengah hingga kejauhan (JKT48, judul: Aku, Juliette dan Jet Coaster)

Lirik lagu (16) terdiri atas dua bagian, yaitu cahaya matahari yang terhalang

poni yang merupakan bagian yang diperbandingkan dan hanya mengantarkan ke

tengah hingga kejauhan. Kedua bagian tersebut dihubungkan dengan bagaikan.

(17) Kita berdua saling jatuh cinta Rasanya bagaikan jet coaster Perasaan saling ingin berpelukan

Melihat mimpi tak abadi

(JKT48, judul: Aku Juliette dan Jet Coaster)

Lirik lagu (17) terdiri atas dua bagian, yaitu kita berdua saling jatuh cinta yang

merupakan bagian yang diperbandingkan dan jet coaster. Kedua bagian tersebut

(37)

(18) Tidak ada alasan apapun Pada saat ku diperkenalkan

Aku bagaikan tersambar petir (fall in love) Cowok tipe idamanku itu

Bagai ditarik ke tempat ini Begitu cepat tanpa ku sadari (JKT48, judul: Bingo!)

Lirik lagu (18) terdiri atas dua bagian, yaitu aku yang merupakan bagian yang

diperbandingkan dan tersambar petir (fall in love). Kedua bagian tersbeut

dihubungkan dengan bagaikan.

(19) I love you Baby! Baby! Baby! Kuingin memelukmu

Dengan bermandikan cahaya musim panas Kita bagaikan sepasang kekasih

Suatu saat di dalam mimpi

(JKT48, judul: Baby! Baby! Baby!)

Lirik lagu (19) terdiri atas dua bagian, yaitu kita yang merupakan bagian yang

diperbandingkan dan sepasang kekasih suatu saat di dalam mimpi. Kedua bagian

tersebut dihubungkan dengan bagaikan.

(20) Bagaikan pintu yang telah berkarat Perasaan yang berderik hati yang tertutup (JKT48, judul: Pertahanan Akan Cinta)

Lirik lagu (20) terdiri atas dua bagian, yaitu pintu yang telah berkarat yang

merupakan bagian pembanding dan perasaan yang berderik hati yang tertutup.

(38)

2.2.1 Rekapitulasi

Tabel 1. Penanda Gaya Bahasa Simile Kata Penghubung Bagaikan

No. Judul Kutipan Lirik Lagu Penanda 1 Lay Down Diriku ingin selalu menguasai cinta

Bagaikan anjing doberman Dengan kalung terikat di lehernya Akan kujinakkan mata buasnya itu

Bagaikan

2 Kali ini Ecstasy Kenapa kau tertawa... apakah ada yang lucu

Melewati dekapanku... kamulah yang lebih mahir

Sekarang bagaimana...kita akan bagaimana?

Aku bagaikan tahanan

Bagaikan

Bibir ini tak biasa dengan perpisahan Cahaya matahari yang terhalang poni bagaikan

Hanya mengantarkan ke tengah hingga kejauhan

Bagaikan

4 Aku Juliette dan Jet Coaster

Kita berdua saling jatuh cinta Rasanya bagaikan jet coaster Perasaan saling ingin berpelukan Melihat mimpi tak abadi

Bagaikan

5 Bingo! Tidak ada alasan apapun Pada saat ku diperkenalkan

Aku bagaikan tersambar petir (fall in love)

Cowok tipe idamanku itu Bagai ditarik ke tempat ini Begitu cepat tanpa ku sadari

Bagaikan dan

Dengan bermandikan cahaya musim panas

Kita bagaikan sepasang kekasih Suatu saat di dalam mimpi

(39)

7 Pertahanan Akan Cinta

Bagaikan pintu yang telah berkarat Perasaan yang berderik hati yang tertutup

Bagaikan

2.2.2 Bagai

Salah satu ciri-ciri gaya bahasa simile dalam lirik lagu JKT 48 adalah

menggunakan kata penghubung bagai. Berikut adalah contoh ciri-ciri gaya

bahasa simile dengan kata penghubung bagai:

(21) Cinta di masa muda bagai laju Jet coaster yang tidak berhenti

„Tuk dapat berpisah dengan orang-orang Hanya bisa meminum racun

(JKT48, judul: Aku Juliette dan Jet Coaster)

Lirik lagu (21) terdiri atas dua bagian, yaitu cinta di masa muda yang merupakan

bagian yang diperbandingkan dan laju jet coaster yang tidak berhenti. Kedua bagian

tersebut dihubungkan dengan bagai.

(22) Laut dan langit biru bagai tak bertepi Terasa sama seperti hubungan ini

Meskipun cakrawala bertemu dan menyatu Ya saat ini engkau, bagiku hanya,

Adik kecil yang manja...

(JKT48, judul: Musim Panas Sounds Good!)

Lirik lagu (22) terdiri atas dua bagian, yaitu laut dan lagit biru yang merupakan

bagian yang diperbandingkan dan tak bertepi, terasa sama seperti hubungan ini.

(40)

(23) Cinta bukanlah api Asmara yang membara Kehangatan angin yang Bagai cahaya matahari

(JKT48, judul: Cahaya Panjang)

Lirik lagu (23) terdiri atas dua bagian, yaitu cinta bukanlah asmara yang

membara merupakan bagian yang diperbandingkan dan kehangatan angin, cahaya

matahari. Kedua bagian tersebut dihubungkan dengan bagai.

(24) Impian ada di tengah peluh

Bagai bunga yang mekar secara perlahan Usaha keras itu tak akan mengkhianati Impian ada di tengah peluh

Selalu menunggu agar ia menguncup Satu hari pasti samapi harapan terkabul (JKT48, judul: Hari Pertama)

Lirik lagu (24) terdiri atas dua bagian, yaitu impian anda di tengah peluh yang

merupakan bagian yang diperbandingkan dan bunga yang mekar secara perlahan.

Kedua bagian tersebut dihubungkan dengan bagai.

(25) Lampu sorot yang ternyata begitu terang seperti ini Bagai malam panjang menjadi fajar mentari pagi Sudah pasti aku tidak mau kalah dari kakak kelasku Kami ingin buat show diri kami sendiri

(JKT48, judul: Hari Pertama)

Lirik lagu (25) terdiri atas dua bagian, yaitu lampu sorot yang ternyata begitu

terang seperti ini yang merupakan bagian yang diperbandingkan dan malam panjang

(41)

(26) Cinta bagai riak air Meluas dengan perlahan Yang pusatnya ialah dirimu Walaupun sedih jangan menyerah (Langit! Impian! Lihatlah!)

(JKT48, judul: Karena Kusuka Dirimu)

Lirik lagu (26) terdiri atas dua bagian, yaitu cinta yang merupakan bagian yang

diperbandingkan dan riak air. Kedua bagian tersebut dihubungkan dengan bagai.

(27) Jejak awan pesawat cinta

Bagai mengejarnya dari belakang Walau sedih terlambat terdengarnya Suara pesawat di langit dan tangisan (JKT48, judul: Jejak Awan Pesawat)

Lirik lagu (27) terdiri atas dua bagian, yaitu jejak awan pesawat cinta yang

merupakan bagian yang dibandingkan dan mengejarnya dari belakang. Kedua bagian

tersebut dihubungkan dengan bagai.

(28) Diri sendiri sebenarnya Tidak pernah bisa suka Bagai rantai yang mengikat

(JKT48, judul: Pertahanan Akan Cinta)

Lirik lagu (28) terdiri atas dua bagian, yaitu diri sendiri sebenarnya tidak pernah

bisa suka yang merupakan bagian yang diperbandingkan dan rantai yang mengikat.

(42)

2.2.2 Rekapitulasi

Tabel 2. Penanda Gaya Bahasa Simile Kata Penghubung Bagai

No. Judul Kutipan Lirik Lagu Penanda 1 Aku Juliette dan

Jet Coaster

Cinta di masa muda bagai laju Jet coaster yang tidak berhenti

Tuk dapat berpisah dengan orang-orang Hanya bisa meminum racun

Bagai

2 Musim Panas Sounds Good!

Laut dan langit biru bagai tak bertepi Terasa sama seperti hubungan ini

Meskipun cakrawala bertemu dan menyatu

Ya, saat ini engkau, bagiku hanya, Adik kecil yang manja...

Bagai

3 Cahaya Panjang Cinta bukanlah api Asmara yang membara Kehangatan angin yang Bagai cahaya matahari

Bagai

4 Hari Pertama Impian anda di tengah peluh

Bagai bunga yang mekar secara perlahan Usaha keras itu tak akan mengkhianati Impian ada di tengah peluh

Selalu menunggu agar ia menguncup Satu hari pasti samapi harapan terkabul

Bagai

Kami ingin buat show diri kami sendiri

Bagai

6 Karena Kusuka Dirimu

Cinta bagai riak air Meluas dengan perlahan Yang pusatnya ialah dirimu Walaupun sedih jangan menyerah (Langit! Impian! Lihatlah!)

Bagai

7 Jejak Awan Pesawat

Jejak awan pesawat cinta

Bagai mengejarnya dari belakang Walau sedih terlambat terdengarnya Suara pesawat di langit dan tangisan

(43)

8 Pertahanan Akan Cinta

Diri sendiri sebenarnya Tidak pernah bisa suka Bagai rantai yang mengikat

Bagai

2.2.3 Seperti

Salah satu ciri-ciri gaya bahasa simile dalam lirik lagu JKT 48 adalah

menggunakan kata penghubung seperti. Berikut adalah contoh ciri-ciri gaya

bahasa simile dengan kata penghubung seperti:

(29) Walau biasanya... Aku bermain-main

Kali ini ku seperti anak domba dipermainkan... (JKT48, judul: Kali ini Ecstasy)

Lirik lagu (29) terdiri atas dua bagian, yaitu walau biasanya aku bermain-main

yang merupakan bagian yang diperbandingkan dan kali ini aku seperti anak domba

dipermainkan. Kedua bagian tersebut dihubungkan dengan seperti.

(30)Jejak pesawat suatu waktu Seperti cakar tajam menusuk Meninggalkan bekas tipis luka baru

Dengan tatapan kosong diriku memandang (JKT48, judul: Jejak Awan Pesawat)

Lirik lagu (30) terdiri atas dua bagian, yaitu jejak pesawat suatu waktu yang

merupakan bagian yang diperbandingkan dan cakar tajam menusuk meninggalkan

(44)

(31) S‟perti jejak awan pesawat Bak sembunyikan air mata

Jauh aku rentangkan tangan kanan

Dirimu yang telah meninggalkan kesedihan (JKT48, judul: Jejak Awan Pesawat)

Lirik lagu (31) terdiri atas dua bagian, yaitu jejak awan pesawat sembunyikan air

mata yang merupakan pembanding dan jauh aku rentangkan tangan kanan, dirimu

yang telah meninggalkan kesedihan. Kedua bagian tersebut dihubungkan dengan

seperti dan bak.

(32) Seperti popcorn Yang meletup-letup

Kata-kata “suka” menari-nari Wajahmu suaramu

Selalu kuingat

Membuatku menjadi tergila-gila (JKT48, judul: Heavy Rotation)

Lirik lagu (32) terdiri atas dua bagian, yaitu popcorn yang meletup-letup

merupakan bagian yang menjadi pembanding dan kata-kata “suka” menari-nari

membuatku menjadi tergila-gila. Kedua bagian tersebut dihubungkan dengan seperti.

(33) Jika ada satu cinta tak terlupa Ku akan merasa sangat bahagia Mungkin seperti perasaan sekuntum Bunga saat dia akan mekar

(JKT48, judul: Heavy Rotation)

Lirik lagu (32) terdiri atas dua bagian, yaitu jika ada satu cinta tak terlupa ku

(45)

perasaan sekuntum bunga saat dia akan mekar. Kedua bagian tersebut dihubungkan

dengan seperti.

(34) Pasir pantai putih bersih S‟perti perasaan jujur

Yang memaksaku tuk minta maaf... Sayang yang terlalu dalam

(JKT48, judul: Maafkan, Summer)

Lirik lagu (34) terdiri atas dua bagian, yaitu pasir pantai putih bersih yang

merupakan bagian yang diperbandingkan dan perasaan jujur. Kedua bagian tersebut

dihubungkan dengan s’perti.

(35)“mengungkapkan cinta itu perlu keberanian. Tapi kalau waktunya lewat,

Jadi seperti kehilangan Momen lompat tali”

(JKT48, judul: 1! 2! 3! 4! Yoroshiku!)

Lirik lagu (35) terdiri atas dua bagian, yaitu mengungkapkan cinta itu perlu

keberanian tapi kalau waktunya lewat yang merupakan bagian yang diperbandingkan

dan kehilangan momen lompat tali. Kedua bagian tersebut dihubungkan dengan

(46)

2.2.3 Rekapitulasi

Tabel 3. Penanda Gaya Bahasa Simile Kata Penghubung Seperti

No. Judul Kutipan Lirik Lagu Penanda 1 Kali ini Ecstasy Walau biasanya...

Aku bermain-main

Jejak pesawat suatu waktu Seperti cakar tajam menusuk Meninggalkan bekas tipis luka baru Dengan tatapan kosong diriku memandang

Seperti

3 Jejak Awan Pesawat

S’perti jejak awan pesawat Bak sembunyikan air mata

Jauh aku rentangkan tangan kanan

Dirimu yang telah meninggalkan kesedihan

Seperti dan Bak

4 Heavy Rotation Seperti popcorn Yang meletup-letup

Kata-kata “suka” menari-nari Wajahmu suaramu

Selalu kuingat

Membuatku menjadi tergila-gila

Seperti

5 Heavy Rotation Jika ada satu cinta tak terlupa Ku akan merasa sangat bahagia Mungkin seperti perasaan sekuntum Bunga saat dia akan mekar

Seperti

6 Maafkan, Summer

Pasir pantai putih bersih S’perti perasaan jujur

Yang memaksaku tuk minta maaf... Sayang yang terlalu dalam

S‟perti

7 1! 2! 3! 4! Yoroshiku!

Mengungkapkan cinta itu perlu keberanian.

Tapi kalau waktunya lewat, Jadi seperti kehilangan Momen lompat tali

(47)

2.3 Gaya Bahasa Metafora

Metafora adalah semacam analogi yang membandingkan dua hal secara langsung,

tetapi dalam bentuk yang singkat. Metafora sebagai perbandingan langsung tidak

mempergunakan kata: seperti, bak, bagai, bagaikan dan sebagainya, sehingga pokok

pertama langsung dihubungkan dengan pokok kedua (Keraf, 1985: 139).

Metafora adalah sejenis gaya bahasa perbandingan yang paling singkat, padat,

tersusun rapi. Di dalamnya terlihat dua gagasan: yang satu adalah suatu kenyataan,

sesuatu yang dipikirkan, yang menjadi obyek; dan yang satu lagi merupakan

pembanding terhadap kenyataan tadi; dan kita menggantikan yang belakangan itu

menjadi yang terdahulu tadi (Tarigan, 1983: 141; Tarigan, 1985: 183). Berikut adalah

gaya bahasa metafora yang terdapat dalam Lirik-Lirik Lagu JKT48.

(36) Tidak ingin menantang hegemoni dari cinta Sudah pasti akan kulatih keras

Dengan tangan besi

Soal mendidik serahkanlah padaku (JKT48, judul: Lay Down)

Lirik lagu (36) mengandung gaya bahasa metafora yang ditunjukkan pada

penggalan lirik sudah pasti akan kulatih keras dengan tangan besi yang dibandingkan

secara langsung dengan penggalan lirik soal mendidik serahkanlah padaku. Bagian

yang menyusun metafora tersebut adalah frasa tangan besi, yang memiliki arti

(48)

(37) Sekarang kaulah sang matahariku Jari telunjuk diangkat

Dan arahkan menunjuk ke langit Awan yang putih dan

Perasaan yang sedang sedih Walaupun terasa bingung Apa boleh buat

Pergilah! Dengan ceria

(JKT48, judul: Matahari Milikku)

Lirik lagu (37) mengandung gaya bahasa metafora yag ditunjukkan pada

penggalan lirik awan yang putih dibandingkan secara langsung dengan perasaan

yang sedang sedih. Bagian yang menunjukkan gaya bahasa metafora adalah awan

putih menjadi gambaran dari perasaan yang sedang sedih.

(38) Siapapun pasti punya satu hal yang Tidak menyenangkan

Melihat ke bawah sambil murung itu Tidak boleh

Sampai langit di hatimu berubah jadi cerah Terus lihat ke atas

(JKT48, judul: Matahari Milikku)

Lirik lagu (38) mengandung gaya bahasa metafora pada penggalan lirik sampai

langit di hatimu berubah jadi cerah. Gaya bahasa metafora ditunjukkan dalam

pemahaman tentang sampai langit di hatimu yang memiliki pemahaman sampai

perasaan di hatimu, dan berubah jadi cerah yang memiliki pemahaman menjadi

(49)

(39) Matahari selalu terus melihat mimpi „tuk selamanya dari cakrawala nun jauh Cahaya yang menyilaukan adalah energi Sekarang kaulah...Sang matahariku

(JKT48, judul: Matahari Milikku)

Lirik lagu (39) mengandung gaya bahasa metafora yang terdapat pada penggalan

lirik cahaya yang menyilaukan adalah energi yang dibandingkan secara langsung

dengan penggalan lirik sekarang kaulah sang matahariku. Dari perbandingan tersebut

memiliki arti metafora yaitu seseorang yang disukai telah menjadi penyemangat

dalam hidupnya.

(40) Matahari selalu terus melihat mimpi Walaupun disembunyikan oleh awan hujan Ingatlah ada orang yang sedang menantimu Hanya engkaulah...Sang matahariku

Hanya kamulah...Sang matahariku (JKT48, judul: Matahari Milikku)

Lirik lagu (40) mengandung gaya bahasa metafora yang terdapat pada penggalan

lirik hanya engkaulah... sang matahariku dan hanya kamulah ... sang matahariku.

Engkaulah dan Kamulah diasosiasikan dengan sang matahariku. Dalam perbandingan

(50)

(41) Suara ombak sounds good! Hati ini bergemuruh

Aku ingin lebih Serius dari tahun lalu

(JKT48, judul: Musim Pansa Sounds Good!)

Lirik lagu (41) mengandung gaya bahasa metafora yang terdapat pada penggalan

lirik suara ombak sounds good yang dibandingkan langsung dengan penggalan lirik

hati ini bergemuruh. Dalam perbandingan tersebut suara ombak diasosiasikan dengan

hati yang bergemuruh.

(42) Oh cahaya panjang Doanya yang abadi Berjuta tahun cahaya, Kan slalu tetap teringat Malam tak berawan pun, Dan malam hujan turun Orang yang akan selalu Melindungiku dari jauh

Aku matikan lampu di kamar ini Ku ingin dipeluk oleh cahaya darimu (JKT48, judul: Cahaya Panjang)

Lirik lagu (42) mengandung gaya bahasa metafora pada penggalan lirik, ku ingin

dipeluk oleh cahaya darimu yang merupakan bagian metaforis dari gaya bahasa

tersebut. Dari bagian metaforis tersebut mengandung arti ku ingin dipeluk (seseorang

ingin dipeluk) cahaya darimu (pelukan hangat dari seseorang). Unsur metaforis

tersebut dihubungkan dengan gaya bahasa yang mewakili pemahaman tentang

(51)

(43) Oh cahaya yang panjang Selama nafas berhembus Tanpa perlu ditahan Teruslah engkau bersinar Di malam ketika tak Berbintang sekalipun Kau pasti merasakan Sesuatu di lubuk hati

Jadikan rasa sayang ini cermin Dan yang akan menyampaikan Cahaya dariku

(JKT48, judul: Cahaya Panjang)

Lirik lagu (43) mengandung gaya bahasa metafora yaitu pada penggalan lirik,

teruslah engkau bersinar di malam ketika tak berbintang sekalipun. Penggalan lirik

tersebut mengandung gaya bahasa metafora yang mewakili pemahaman tentang

teruslah bersemangat ketika tidak mendapat dukungan dari manapun.

(44) Masa muda yang hanya sekali Tidak disadari oleh siapapun Biru langit dan kemudaan itu Nantinya akan tersadar

(JKT48, judul: Buah Masa Depan)

Lirik lagu (44) mengandung gaya bahasa metafora pada penggalan lirik, biru

langit dan kemudaan itu. Dari penggalan lirik lagu tersebut menunjukkan gaya bahasa

(52)

(45) Boys and girls! Ayo pergi bersama Angin yang bertiup dari masa depan Boys and girls! Hari seperti apapun Hanya kan datang sekali

Boys and girls! Ayo pergi bersama! Jalan dimana ada air dan daun Boys anda girls!

Marilah kita memanen buah dari harapan! (JKT48, judul: Buah Masa Depan)

Lirik lagu (45) mengandung gaya bahasa metafora pada bagian, marilah kita

memanen buah dari harapan. Dari penggalan lirik yang mengandung gaya bahasa

metafora tersebut memiliki pemahaman marilah kita merasakan hasil dari sesuatu

yang telah diinginkan.

(46) Bunga senyumansetelah tangis berhenti Kuncup yang berusaha keras pun akan mekar Impian setelah air mata

Ku percaya takkan kalah dari angin hujan Sampai doaku mencapai langit cerah (JKT48, judul: Hari Pertama)

Lirik lagu (46) mengandung gaya bahasa metafora pada penggalan lirik, bunga

senyuman. Dari penggalan lirik yang mengandung gaya bahasa metafora tersebut

(53)

(47) Mengapa sedari tadi Aku hanya menatap langit Mataku berkaca-kaca Berlinang tak bisa berhenti

(JKT48, judul: Teriakkan Diamond)

Lirik lagu (47) mengandung gaya bahasa metafora pada penggalan lirik, mataku

berkaca-kaca. Gaya bahasa metafora tersebut memiliki pemahaman tentang bersedih

yang digantikan dengan frasa mataku berkaca-kaca.

(48) Sayonara kau bisikkan Ekspresimu saat itu Sinar mentari tak sampai Cinta itu t‟lah layu dan gugur (JKT48, judul: Jejak Awan Pesawat)

Lirik lagu (48) terdiri atas tiga bagian, yaitu (a) sayonara kau bisikkan

ekspresimu saat itu yang merupakan topik, (b) cinta itu t’lah layu dan gugur yang

merupakan citra, dan (c) sinar mentari tak sampai yang merupakan bagian yang

memperlihatkan kesamaan antara topik dan citra. Ketiga bagian tersebut dihubungkan

dengan gaya bahasa yang memiliki pemahaman tentang cinta itu t’lah layu dan gugur

(54)

(49) Cinta itu jejak pesawat Satu gores kuas yang tipis Ke hari kita tak dapat kembali

Dengan sedih tak dapat melangkah maju (JKT48, judul: Jejak Awan Pesawat)

Lirik lagu (49) mengandung gaya bahasa metafora yaitu, cinta itu jejak pesawat.

Dari penggalan lirik yang mengandung gaya bahasa metafora tersebut pemahaman

yaitu perasaan sayang itu hanya sesaat yang digambarkan dengan jejak awan pesawat

yang hanya terlihat samar-samar dan cepat menghilang.

(50) Percikan air meski dinginkan kepala Liarkan lautan tak terhentikan

Lupakan semua, ayo bersenang-senang (JKT48, judul: Dengan Berbagai Alasan)

Lirik lagu (50) mengandung gaya bahasa metaofra yaitu, liarkan lautan tak

terhentikan. Dari penggalan lirik lagu yang mengandung gaya bahasa metafora

tersebut memiliki pemahaman tentang membuat pikiran semakin tidak terkendali.

(51) Semuanya kan pergi menuju, Masa depannya masing-masing Di punggungnya itu...

Terlihat membentang sayap mimpi

(JKT48, judul: Kelopak-Kelopak Bunga Sakura)

Lirik lagu (51) mengandung gaya bahasa metafora, yaitu sayap mimpi. Dari

penggalan lirik lagu yang mengandung gaya bahasa metafora tersebut memiliki

(55)

2.3.2 Rekapitulasi

Tabel 4. Ciri Gaya Bahasa Metafora

No. Judul Kutipan Lirik Lagu Ciri 1 Lay Down Tidak ingin menantang hegemoni dari

cinta

Sudah pasti akan kulatih keras Dengan tangan besi

Soal mendidik serahkanlah padaku

Sudah pasti akan

Sekarang kaulah sang matahariku Jari telunjuk diangkat

Dan arahkan menunjuk ke langit Awan yang putih dan

Perasaan yang sedang sedih Walaupun terasa bingung

Siapapun pasti punya satu hal yang Tidak menyenangkan

Melihat ke bawah sambil murung itu Tidak boleh

Sampai langit di hatimu berubah jadi cerah

Terus lihat ke atas

Sampai langit di hatimu berubah jadi cerah

4 Matahari Milikku

Matahari selalu terus melihat mimpi „tuk selamanya dari cakrawala nun jauh

Cahaya yang menyilaukan adalah energi

Matahari selalu terus melihat mimpi Walaupun disembunyikan oleh awan hujan

Ingatlah ada orang yang sedang menantimu

Suara ombak sounds good! Hati ini bergemuruh Aku ingin lebih Serius dari tahun lalu

(56)

7 Cahaya Panjang Oh cahaya panjang Doanya yang abadi Berjuta tahun cahaya, Kan slalu tetap teringat Malam tak berawan pun, Dan malam hujan turun Orang yang akan selalu Melindungiku dari jauh

Aku matikan lampu di kamar ini Ku ingin dipeluk oleh cahaya darimu

Ku ingin di peluk oleh cahaya darimu

8 Cahaya Panjang Oh cahaya yang panjang Selama nafas berhembus Tanpa perlu ditahan Teruslah engkau bersinar Di malam ketika tak Berbintang sekalipun Kau pasti merasakan Sesuatu di lubuk hati

Jadikan rasa sayang ini cermin Dan yang akan menyampaikan Cahaya dariku

Masa muda yang hanya sekali Tidak disadari oleh siapapun Biru langit dan kemudaan itu Nantinya akan tersadar

Biru langit dan kemudaan itu

11 Buah Masa Depan

Boys and girls! Ayo pergi bersama Angin yang bertiup dari masa depan Boys and girls!

Hari seperti apapun Hanya kan datang sekali

Boys and girls! Ayo pergi bersama! Jalan dimana ada air dan daun Boys anda girls!

Marilah kita memanen buah dari harapan!

(57)

12 Hari Pertama Bunga senyuman setelah tangis berhenti

Kuncup yang berusaha keras pun akan mekar

Impian setelah air mata

Ku percaya takkan kalah dari angin hujan

Sampai doaku mencapai langit cerah

Bunga senyuman

13 Teriakan Diamond

Mengapa sedari tadi Aku hanya menatap langit Mataku berkaca-kaca Berlinang tak bisa berhenti

Mataku berkaca-kaca

14 Jejak Awan Pesawat

Sayonara kau bisikkan Ekspresimu saat itu Sinar mentari tak sampai Cinta itu t‟lah layu dan gugur

Cinta itu t‟lah layu dan gugur

15 Jejak Awan Pesawat

Cinta itu jejak pesawat Satu gores kuas yang tipis Ke hari kita tak dapat kembali Dengan sedih tak dapat melangkah maju

Cinta itu jejak pesawat

16 Dengan

Berbagai Alasan

Percikan air meski dinginkan kepala Liarkan lautan tak terhentikan

Lupakan semua, ayo

Semuanya kan pergi menuju, Masa depannya masing-masing Di punggungnya itu...

Terlihat membentang sayap mimpi

(58)

2.4 Gaya Bahasa Metonimia

Gaya bahasa metonimia adalah suatu gaya bahasa yang mempergunakan sebuah

kata untuk menyatakan suatu hal lain, karena mempunyai pertalian yang sangat dekat

(Keraf, 1985: 142). Metonimia adalah gaya bahasa yang memakai nama ciri atau

nama hal yang ditautkan dengan nama orang, barang, atau hal, sebagai

penggantiannya. Kita dapat menyebut pencipta atau pembuatnya jika yang kita

maksudkan ciptaan atau buatannya ataupun kita menyebut bahannya jika yang kita

maksudkan barangnya (Moeliono, 1984:3 dalam Tarigan, 1985: 123).

Metonimia, menurut Keraf sebagai bagian dari sinekdoke; pars prototo (sebagian

untuk keseluruhan) dan totum proparte (keseluruhan untuk sebagian). Berikut gaya

bahasa metonimia yang terdapat dalam lirik-lirik lagu JKT 48:

(52) Meskipun di sekitarku semuanya rival Semua teman yang memiliki impian sama Lewati keringat dan air mata

Dreamin‟ girls

(JKT48, judul: Dreamin‟Girls)

Lirik lagu (52) mengandung gaya bahasa metonimia yaitu, lewati keringat dan

air mata. Dari penggalan lirik lagu yang mengandung gaya bahasa metonimia

tersebut menunjukkan pertalian antara lewati keringat dan air mata yang memiliki

arti dalam mewujudkan impian seseorang pasti pernah melewati usahanya dengan

(59)

(53) Ketika ku lihat disekelilingku

Ternyata banyak sekali gadis yang cantik Bunga yang tak menarik tak akan disadari Yeah! (3x)

(JKT48, judul: Fortune Cookie in Love)

Lirik lagu (53) mengandung gaya bahasa metonimia yaitu, bunga yang tak

menarik tak akan disadari. Dari penggalan lirik lagu yang mengandung gaya bahasa

metonimia tersebut memiliki pemahaman tentang sebutan untuk seseorang memiliki

perbandingan ciri dengan hal lain, yaitu gadis yang cantik dengan bunga yang tak

menarik.

(54) Yang diberikan pada kita semua Alam ini yang ingin dilindungi

Tak tergantikan adalah harta karun (JKT48, judul: Buah Masa Depan)

Lirik lagu (54) mengandung gaya bahas metonimia yaitu, (a) yang diberikan

pada kita semua, alam ini yang ingin dilindungi, dan (b) tak tergantikan adalah harta

karun. Dari penggalan lirik lagu tersebut mengandung pemahaman tentang sebutan

untuk hal yang memiliki perbandingan skala dengan hal lain, yaitu alam dengan harta

(60)

(55) Melepas sneakers

S‟ketika lari sekuat tenaga Bagai melarikan diri

(JKT48, judul: Maafkan, Summer)

Lirik lagu (55) terdiri atas satu bagian yang merupakan gaya bahasa yang

memakai nama sebutan benda yang ditautkan dengan kata melepas, yaitu melepas

sneakers yang berarti melepas sepatu.

(56) Hubungan antar manusia Memang merepotkan

Tapi kita tak bisa hidup sendiri Setiap manusia merupakan Makhluk yang lemah

Kita haruslah hidup saling membantu

(JKT48, judul: Apakah Kau melihat Mentari Senja?)

Lirik lagu (56) mengandung gaya bahasa metonimia, bagian yang menunjukkan

keseluruhan yaitu setiap manusia, dan menunjukkan sebagian yaitu makhluk yang

lemah. Dari kedua bagian tersebut ditautkan dengan kata merupakan yang

menunjukkan pertalian yang dekat.

(57) Tanpa disadari cinta telah berubah Menjadi badai tropis

(JKT48, judul: Viva! Hurricane)

Lirik lagu (57) mengandung gaya bahasa metonimia yang menunjukkan nama hal

yang ditautkan dengan nama hal lain yang masih menunjukkan adanya pertalian.

Gambar

Tabel 1. Penanda Gaya Bahasa Simile Kata Penghubung Bagaikan
Tabel 2. Penanda Gaya Bahasa Simile Kata Penghubung Bagai
Tabel 3. Penanda Gaya Bahasa Simile Kata Penghubung Seperti
Tabel 4. Ciri Gaya Bahasa Metafora
+7

Referensi

Dokumen terkait

adalah Gaya Bahasa Hiperbola Pada Lirik Lagu-Lagu Dalam Album Ratu.. Peneliti ingin mengetahui bentuk gaya bahasa yang terdapat

Objek penelitian ini adalah pemakaian gaya bahasa lirik lagu Iwan Fals Album Keseimbangan 2010, gaya bahasa yang paling dominan pada lirik lagu Iwan Fals Album

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat empat jenis gaya bahasa yang terkandung dalam lirik lagu Band Kerispatih yang diteliti penulis: (1) gaya bahasa perbandingan,

Berdasarkan uraian di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan gaya bahasa yang terdapat dalam lirik lagu band Betrayer album The Best Of, fungsi gaya

46 Bunga senyuman setelah tangis berhenti Kuncup yang berusaha keras pun akan mekar Impian setelah air mata Ku percaya takkan kalah dari angin hujan Sampai doaku mencapai langit

Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan gaya bahasa yang terdapat pada lirik lagu dalam album Tombée du Lit dan (2) menjelaskan fungsi bahasa yang terdapat

Berdasarkan pembahasan di atas kesimpulannya bahwa gaya bahasa yang digunakan pada lirik lagu Efek Rumah Kaca ada tiga yaitu gaya bahasa perbandingan (metafora

Faktor yang menyebabkan terjadinya peristiwa campur kode dalam lirik lagu Saka Agari oleh JKT48 karya Yasushi Akimoto adalah faktor tidak adanya ungkapan yang tepat sesuai dengan bahasa