• Tidak ada hasil yang ditemukan

1. Melibatkan masyarakat 1.1 Pengenalan karakter umum dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "1. Melibatkan masyarakat 1.1 Pengenalan karakter umum dan"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

KODE UNIT : O.842340.031.01

JUDUL UNIT : Memfasilitasi Pengkajian Risiko Bencana

DESKRIPSI UNIT : Unit ini mencakup pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang diperlukan untuk membuat daftar prioritas risiko yang sudah disepakati dengan menggunakan proses pengelolaan risiko kedaruratan bersama masyarakat.

ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA

1. Melibatkan masyarakat 1.1 Pengenalan karakter umum dan kebutuhan khususprofil masyarakat diidentifikasi.

1.2 Risiko yang diketahui, pemangku kepentingan, masyarakat, dan sumber informasi digunakan untuk mengidentifikasi jejaring yang bermanfaat.

1.3 Komposisi seimbang antara ahli, perwakilan, dan otoritas dalam kelompok kerja ditetapkan.

1.4 Kelompok yang berpengetahuan tentang prinsip, terminologi, dan proses pengelolaan risiko bencana dibentuk.

1.5 Cara manajemen risiko dirundingkan dengan masyarakat.

1.6 Kelayakan dan strategi

manajemen proyek

dikembangkan bersama pemangku kepentingan.

1.7 Kebutuhan informasi khusus dan tenaga ahli diidentifikasi.

2. Mengembangkan konteks dan

kriteria evaluasi risiko 2.1 Saran isu,perundangan-undangan yang masyarakat, berlaku, peraturan dan persyaratan organisasi, kebijakan dan prosedur serta hasil yang diharapkan diidentifikasi.

(2)

2.2 Informasi tentang masyarakat, harapan keamanan, persepsi risiko dan peranannya, dan permintaan pemangku kepentingan dikumpulkan.

2.3 Ketikamenyusun evaluasi kriteria risiko yang relevan, kendala praktis, strategi yang sedang dijalankan, dan harapan masyarakat dipertimbangkan. 2.4 Rancangan kriteria dan

penjelasannya disebarluaskan untuk ditanggapi.

3. Menganalisis risiko 3.1 Melalui penelitian dan masukan dari tenaga ahli dan pemangku kepentingan, sumber risiko dijabarkan.

3.2 Pengujian interaksi antara

sumber risiko,

masyarakat,lingkungan, dan unsur yang berisiko diidentifikasi.

3.3 Pertimbangan kemampuandan daya bangkit terhadap sumber risiko, kerentanan masyarakat dan/atau lingkungan ditetapkan. 3.4 Penguraian interaksi antara

sumber risiko dan unsur yang berisiko, pernyataan risiko dinyatakan.

3.5 Pertimbangan kemungkinan dan konsekuensi dampak terhadap masyarakat dan lingkungan risiko dianalisis.

3.6 Tingkat risiko ditetapkan.

3.7 Tingkat risiko

didokumentasikan.

3.8 Tingkat risiko disebarluaskan. 4. Mengevaluasi risiko 4.1 Kriteria untuk mengevaluasi risiko

disepakati.

4.2 Dengan mempertimbangkan kerentanan dan kapasitas,

(3)

penanganan risiko diprioritaskan.

4.3 Melalui keterlibatan pemangku kepentingan dalam pengkajian risiko, persetujuan pemangku kepentingan diperoleh.

4.4 Laporan pengkajian risiko disebarluaskan kepada pemangku kepentingan yang relevan.

5. Mempromosikan komitmen dan rasa memiliki terhadap proses dan hasil

5.1 Konsultasi dilakukan pada semua tahapan proses melalui berbagai jenis jejaring dan individu.

5.2 Bermacam strategi komunikasi digunakan.

5.3 Sehubungan dengan akuntabilitas dan persyaratan audit, semua tahapan proses, pengambilan keputusan, dan hasil didokumentasikan dengan teliti.

5.4 Untuk masyarakat, sesuai dengan bahasa dan budayanya, informasi disediakan.

6. Mengkaji ulang proses dan

hasil 6.1 Pengkajian diselesaikan dengan efisien.risiko bencana 6.2 Semua data informasi dan sumber informasi yang relevan dimutakhirkan secara teratur. 6.3 Sesuai dengan jadwal atau dalam

merespon hal-hal yang menjadi pemicu, catatan risiko dikaji. 6.4 Peluang untuk memperbaiki,

meningkatkan proses pengelolaan kedaruratan, dilaporkan.

(4)
(5)
(6)

1.1 Komunitas adalah kelompok yang berkumpul bersama, dapat termasuk

1.1.1 berdasarkan geografi seperti:  lingkungan tetangga

 perkotaan, pedesaan

 kelurahan, kabupaten, provinsi,dan nasional

1.1.2 kelompok masyarakat yang dapat menimbulkan ancaman

1.1.3 kelompok seperti organisasi pemerintah, LSM, anggota parlemen

1.1.4 penyedia layanan makanan, jasa, dan informasi, seperti:  angkutan, komunikasi

 kesehatan, keamanan

1.1.5 kelompok dengan kesamaan tertentu, seperti:  kelompok profesi

 umur, suku, bahasa  wisatawan.

1.2 Pekerja sektor industri, seperti: 1.2.1 pertanian

1.2.2 manufaktur 1.2.3 pertambangan 1.2.4 jasa kedaruratan.

1.3 Pemangku kepentingan, dapat termasuk

1.3.1 layanan kedaruratan (kebakaran, polisi, ambulans) 1.3.2 event organiser

1.3.3 rumah sakit, pekerja sosial 1.3.4 penyuka, profesi

1.3.5 komunitas bisnis 1.3.6 pemerintah daerah.

1.4 Sumber informasi, dapat termasuk 1.4.1 selebaran informasi masyarakat

(7)

1.4.2 tokoh masyarakat, tokoh adat

1.4.3 dokumen penilaian risiko milik perusahaan 1.4.4 latar belakang keluarga

1.4.5 perpustakaan, laporan penelitian 1.4.6 organisasi kebudayaan.

1.5 Konsultasi dan strategi manajemen proyek, dapat melibatkan 1.5.1 perusahaan iklan setempat

1.5.2 situs internet, surel, berita faksimil

1.5.3 tokoh organisasi, asosiasi profesi, asosiasi pariwisata 1.5.4 selebaran

1.5.5 survei, seminar, kelompok diskusi 1.5.6 wawancara dengan media

1.5.7 transkrip, artikel 1.5.8 pertemuan kelompok 1.5.9 ceramah.

1.6 Informasi,dapat termasuk

1.6.1 laporan kegiatan ekonomi 1.6.2 laporan pemerintah

1.6.3 keterangan tentang infrastruktur dan pelayanan kedaruratan 1.6.4 karakter alam dan bangunan.

1.7 Kriteria evaluasi risiko, dapat berdasarkan 1.7.1 ekonomi 1.7.2 lingkungan 1.7.3 kemanusiaan 1.7.4 legal 1.7.5 sosial 1.7.6 teknis

(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)

1.9 Persyaratan perundangan-undangan, peraturan, dan organisasi dapat termasuk

1.9.1 peraturan mengenai tata penanggulngan bencana, keadaan darurat, K3

1.9.2 rencana tata ruang 1.9.3 peraturan pemerintah

1.9.4 peraturan menangani bahan baku berbahaya 1.9.5 standar keamanan.

1.10 Kebijakan dan prosedur, dapat termasuk

1.10.1 perjanjian antarlembaga danatau antarorganisasi 1.10.2 pengaturan pengelolaan bencana

1.10.3 rencana kelola kedaruratan 1.10.4 prosedur operasi standar. 1.11 Kendala praktis, dapat termasuk

1.11.1 pengaturan, peran, dan tanggung jawab yang tercantum dalam rencana kelola kedaruratan

1.11.2 ketersediaan tenaga ahli, teknologi, dan peralatan

1.11.3 anggaran, waktu, ketersediaaan dan kemampuanmanusia 1.11.4 rencana tata ruang

1.11.5 peraturan yang berhubungan dengan pengelolaan kedaruratan, perencanaan lingkungan, standar keamanan, peraturan pemerintah.

1.12 Sumber risiko, dapat termasuk 1.12.1 aktivitas komersial 1.12.2 ekonomi 1.12.3 perilaku manusia 1.12.4 peristiwa alam 1.12.5 keadaan politik 1.12.6 isu teknologi 1.12.7 terorisme.

(15)

2. Peralatan dan perlengkapan 2.1 peralatan tulis-menulis 2.2 komputer dan aplikasinya. 3. Peraturan yang diperlukan

Perka BNPB No 2 Tahun 2012 tentang Pedoman Umum Pengkajian Risiko Bencana.

4. Norma dan Standar

4.1 SNI 7937:2013, Layanan kemanusiaan dalam bencana

4.2 SNI ISO 22320:2012 Keamanan masyarakat — Manajemen kedaruratan — Persyaratan untuk penanganan insiden

4.3 SNI ISO/PAS 22399:2012 Perlindungan masyarakat - Pedoman untuk manajemen kesiapsiagaan insiden dan kontinuitas operasional 4.4 SNI 7766:2012 Jalur Evakuasi Tsunami

4.5 SNI 7743:2011 Rambu Evakuasi Tsunami PANDUAN PENILAIAN

1. Sumber Daya

1.1 Ujikompetensi harus dilakukan dalam kelompok yang sedang melaksanakan proses mengelola risiko kedaruratan di tempat kerja atau lingkungan kerja simulasi

1.2 sumber daya khusus untuk pengujianmelibatkan masyarakat dan memfasilitasi peluang untuk melakukan proses mengelola risiko kedaruratan baik secara aktual maupun simulasi.

2. Persyaratan kompetensi

2.1 O.842340.001.01Melakukan Kerja Efektif dalam Sektor Penanggulangan Bencana

2.2 O.842340.010.01Menunjukkan Kepemimpinan di Tempat Kerja.

(16)

penanggulangan bencana

3. Pengetahuan dan ketrampilan yang dibutuhkan 3.1 Pengetahuan yang Diperlukan

3.1.1 budaya, keberagaman dan sejarah masyarakat, lingkungan dan hal-hal yang terkait lainnya, isu dan sensitivitas, persepsi risiko

3.1.2 teknik pengambilan keputusan

3.1.3 terminologi mengelola risiko kedaruratan, konsep, dan prinsip mitigasi

3.1.4 perangkat mengelola risiko kedaruratan

3.1.5 dinamika kelompok, pembentukan tim, dan penyelesaian konflik

3.1.6 standar mutu ISO 14000 dan 18000

3.1.7 perundang-undangan, peraturan yang berhubungan dengan mengelola risiko kedaruratan

3.1.8 prosedur rapat

3.1.9 perangkat riset, demografi, dan teknikanalisis ekonomi 3.1.10 panduan mengelola risiko kedaruratan nasional

(17)

3.2.1 merumuskan dan memecahkan masalah 3.2.2 mengunjukkan interpersonal yang efektif

3.2.3 memperoleh kerjasama dari pemangku kepentingan 3.2.4 mendengar dengan aktif

3.2.5 memilih dan menerjemahkan informasi masyarakat 3.2.6 mengelola kegiatan/ proyek

3.2.7 memaksimalkan partisipasi anggota komite 3.2.8 memantau dan meningkatkan jaringan kerja

3.2.9 menegosiasikan hasil yang disetujui, meskipun belum selesai dan/atau ketidakjelasan informasi

3.2.10 mengenali informasi yang relevan dan signifikan untuk mengelola proses risiko kedaruratan

3.2.11 menangani konflik diantara peserta dengan konstruktif

3.2.12 membuat ringkasan dan menjelaskan informasi kunci dengan jelas

3.2.13 memberikan nilai pada berbagai jenis pandangan dan persepsi risiko.

4. Sikap kerja yang diperlukan

4.1 semua pekerja dalam penanggulangan bencana harus menyadari isu-isu kesempatan, kesetaraan, serta hak asasi manusia di bidang kerja masing-masing

4.2 semua pekerja harus mengembangkan kemampuan bekerja dalam lingkungan budaya yang berbeda.

5. Aspek Kritis

Aspek-aspek kritisdalam pengujian dan pembuktian yang dipersyaratkan untuk menunjukkan unit kompetensi ini:

(18)

menjelaskan manfaatnya kepada berbagai kalangan

5.2 menerapkan pengetahuan konsep mengelola risiko kedaruratan

5.3 memfasilitasi proses penyusunan mengelola risiko kedaruratan bersama dengan masyarakat dan pemangku kepentingan

5.4 bekerja dengan anggota lainnya untuk menerjemahkan berbagai macam persepsi risiko, isu, dan kriteria evaluasi risiko menjadi dokumen prioritas risiko yang disepakati

5.5 mempromosikan kerjasama diantara masyarakat, masukan dan sikap kepemilikan (ownership) dalam mengelola risiko kedaruratan dan hasilnya

5.6 mencari masukan, memantau, dan mengkaji proses dan hasil

5.7 meningkatkan mutu kegiatan sesuai dengan sumber daya yang tersedia

5.8 menetapkan kegiatan dan berupaya menghasilkan catatan risiko yang telah mendapatkan dukungan dari masyarakat luas dan pemangku kepentingan.

5.9 bukti harus dikumpulkan lebih dari satu periode waktu dalam keadaan sebenarnya atau lingkungan kerja simulasi.

Referensi

Dokumen terkait

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan untuk memonitor kinerja staff dan mencakup keterampilan dalam menilai kinerja

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang diperlukan untuk melaksanakan pemeliharaan dan pengoperasian dengan

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang saya buat ini dengan judul “Analisis Persepsi Masyarakat Kota Yogyakarta Terhadap Sabda Raja Sri Sultan Hamengku Buwono

Yang membedakan Yogyakarta dengan daerah otonom lainnya adalah dalam hal suksesi atau pemilahan Gubernur dan Wakil Gubernur yang tidak melalui pemilihan langsung

Pemerintah daerah memberikan sanksi disiplin bagi kepala sekolah, pendidik, dan/atau tenaga kependidikan yang bersangkutan sesuai dengan ketentuan peraturan

Hasil analisis data menemukan setidaknya ada empat faktor utama yang memengaruhi proses pengembangan indikator kinerja di BPS, yaitu dukungan manajemen, kompetensi

Undang-undang dasar yang amat sederhana itu terdiri dari tujuh belas pasal, dan mengatur dasar-dasar sehubungan dengan pemeliharaan negara serta moralitas serta menekankan

Pada sisi lain, musim garam tahun 2015 lebih awal dari biasanya karena pengaruh elnino yang memberikan dampak jatuhnya musim kemarau lebih awal dari biasanya yaitu bulan Mei