• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN KOMITMEN INDONESIA DALAM PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PELAKSANAAN KOMITMEN INDONESIA DALAM PENURUNAN EMISI GAS RUMAH KACA"

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN KOMITMEN INDONESIA

DALAM PENURUNAN EMISI GAS RUMAH

KACA

Disampaikan dalam Semiloka Nasional “Perubahan Iklim dan Peran Indonesia” Jakarta, 22 Maret 2012

Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/ Badan Perencanaan Pembangunan Nasional

Wahyuningsih Darajati

(2)

1.

Pendahuluan

2.

Perubahan Iklim dalam Kebijakan dan

Perencanaan Pembangunan Nasional

3.

Rencana Aksi Nasional Penurunan Emisi Gas

Rumah Kaca (RAN GRK)

4.

Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas

Rumah Kaca (RAN GRK)

5.

Tindak Lanjut

(3)
(4)

Mengapa Perubahan Iklim Menjadi Perhatian Indonesia?

1. Indonesia sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim  sebagai negara kepulauan dan kegiatan ekonomi masyarakat bertumpu pada sumber daya alam.

2. Aksi Perubahan Iklim merupakan suatu target untuk pencapaian Pembangunan Nasional dan Millennium Development Goals (MDGs).

3. Perlu respon untuk melakukan mitigasi dan adaptasi  agar masyarakat siap untuk menyesuaikan perubahan-perubahan yang terjadi akibat perubahan iklim (low

carbon development & perubahan behavior).

Aksi Perubahan Iklim merupakan suatu upaya untuk pencapaian target Pembangunan Nasional serta Millennium Development Goals (MDGs)

(5)

• Kejadian ekstrim Iklim, Cuaca, Suhu udara, Curah hujan  peningkatan intensitas bencana dan prevalensi penyakit

Kejadian Ekstrim

• Penurunan produksi & produktivitas tenaga kerja, ketimpangan tinggi  dampak terhadap perdagangan, fiskal & pertumbuhan ekonomi makro dan efek pengentasan kemiskinan

• Pengurangan akses bagi masyarakat miskin terhadap aset penghidupan mereka

• Strategi penanggulangan masyarakat miskin kurang efektif & peningkatan kerentanan masyarakat miskin

Dampak thd Kemiskinan

& Sasaran Pembangunan

Nasional

• Ancaman terhadap ketahanan pangan

• Kerentanan mata pencaharian, kerusakan pada infrastruktur

• Ancaman terhadap perempuan, wanita hamil dan anak-anak  penyakit, kemiskinan

• Ancaman terhadap kondisi lingkungan

Dampak thd Sasaran

MDGs

(6)

Timbulnya berbagai bencana alam yang besar di daerah (Wasior, Sumatera

Barat dan Mentawai, meletusnya gunung Merapi,dll)  mengakibatkan

kerusakan lingkungan hidup  menggangu kelangsungan kehidupan

masyarakat.

tantangan besar dalam upaya untuk menurunkan tingkat kemiskinan

nasional  memerlukan penanganan baik jangka pendek yang bersifat

penyelamatan (resque), maupun rehabilitasi dan rekonstruksi serta

pemulihan ekonominya.

(7)

2. PERUBAHAN IKLIM DALAM KEBIJAKAN DAN

PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL

(8)

8 Bi-/Multilateral cooperation BALI ACTION PLAN PRESS STATEMEN T G20 2009 Mitigation Adaptation ICCTF Bridges National Action Plan on CC into 5 yr mid-term development plan (RPJM) 2010-2014 & inputs till 2030. ICCTF- International financing mechanism channeling investment funds into national CC initiatives. GoI’s own budget Main-streamin g into RPJM & RAN -GRK INDONESIA CLIMATE CHANGE SECTORAL ROADMAP (ICCSR)

* UNFCCC - Pasal 3.4 (1992)  harus memasukkan perubahan iklim

ke-dalam perencanaan pembangunan nasional

(9)

9 Prioritas Nasional RPJM 2010 - 2014

• Pro-growth

• Pro-job

• Pro-poor

• Pro-environment

Four Track

Strategy

Prioritas Nasional

1 Reformasi Birokrasi dan Tata Kelola 2 Pendidikan

3 Kesehatan

4 Penanggulangan Kemiskinan 5

6 Infrastruktur

7 Iklim Investasi dan Iklim Usaha

8 Energi

9 Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana 10 Daerah Tertinggal, Terdepan, Terluar, &

Pasca-konflik

11 Kebudayaan, Kreativitas dan Inovasi Teknologi 12

13 14

Ketahanan Pangan Bidang Politik, Hukum dan Keamanan

Bidang Kesejahteraan Rakyat Bidang Perekonomian Kesejahteraan masyarakat dan ekonomi ramah lingkungan yang berkelanjutan

(10)

10

Prioritas Nasional dan Rencana Aksi

Prioritas

Fokus

Ketahanan Pangan

• Lahan, Area Pembangunan dan Rencana Tata Ruang Pertanian • IInfrastruktur

• Penelitian dan Pengembangan • Investasi, Keuangan dan Subsidi • Pangan dan Nutrisi

• Adaptasi terhadap Perubahan Iklim

Energi

• Kebijakan

• Restrukturisasi Perusahaan Negara • Kapasitas Energi

• Energi Terbarukan

• Produksi Minyak dan Gas Derivatif • Konversi Gas Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana • Perubahan Iklim

• Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan • Sistem Peringatan Dini

(11)

11

Prioritas Bidang

BAB X BIDANG SDA DAN LH

• Pemanfaatan SDA yang mendukung pembangunan ekonomi

• Peningkatan kualitas dan kelestarian LH

SUMBER DAYA ALAM

DAN LINGKUNGAN

HIDUP

BAB I KEBIJAKAN PENGARUSUTAMAAN DAN LINTAS BIDANG

• Pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan

• Lintas bidang perubahan iklim Global

• Lintas bidang pembangunan kelautan berdimensi kepulauan

(12)

3. RENCANA AKSI NASIONAL PENURUNAN EMISI

GAS RUMAH KACA (RAN-GRK)

(13)

13

Mengapa ada RAN Penurunan Emisi GRK

13 KOMITMEN PRESIDEN MENURUNKAN EMISI GRK 26% - 41% DI TAHUN 2020 RAN-GRK DISUSUN SEJAK 2009 PERPRES NO. 61/2011 TENTANG PENURUNAN EMISI GRK PEDOMAN RAD-GRK 3 BULAN PENYUSUNAN RAD-GRK SELESAI 2012 2009 2010-2011 2012 KOMITMEN UNTUK HIDUP LEBIH RENDAH

EMISI TANPA MENGURANGI PERTUMBUHAN PENJABARAN KOMITMEN KEPADA KEGIATAN KONKRIT SECARA NASIONAL MELALUI 5 SEKTOR UTAMA PENJABARAN KOMITMENT PENURUNAN EMISI DI DAERAH  PENURUNAN EMISI SCR NASIONAL TERCAPAI

(14)

Perpres 61 Tahun 2011

 Pedoman bagi Kementerian/Lembaga untuk melakukan perencanaan, pelaksanaan, serta monitoring dan evaluasi rencana aksi penurunan emisi GRK

 Pedoman bagi pemerintah daerah dalam penyusunan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (RAD-GRK)

 Cakupan Bidang, meliputi :

1. Pertanian

2. Kehutanan dan Lahan Gambut

3. Energi dan Transportasi 4. Industri

5. Pengelolaan Limbah

 Acuan pelaku ekonomi dan pemangku kepentingan lainnya dalam berpartisipasi menurunkan emisi GRK.

 Sosialisasi Pedoman dan fasilitasi penyusunan RAD-GRK akan diselenggarakan oleh Menteri Dalam Negeri bersama dengan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala

BAPPENAS dan Menteri Lingkungan Hidup.

Kegiatan mitigasi yang

direncanakan untuk ke lima

bidang tersebut dan kegiatan

(15)

15

Komitmen Presiden

pada G-20 Pittsburgh dan COP15

Menurunkan emisi gas rumah kaca pada tahun 2020

26%

26+15=41%

Upaya sendiri Upaya Sendiri dan

Dukungan internasional KEHUTANAN DAN LAHAN GAMBUT PERTANIAN ENERGI DAN TRANSPORTASI INDUSTRI LIMBAH Perpres No. 61/2011 RAN-GRK Perpres No. 71/2011 GHG Inventory dan MRV

(16)

16

Alokasi Penurunan Emisi di 5 Sektor/ Bidang Utama

Pada Tahun 2020

• Identifikasi Program Sektoral Penurunan Emisi

SEKTOR TARGET PENURUNAN (Gton CO

2e) 26% 41% Kehutanan dan Lahan Gambut 0.672 1.039 Pertanian 0.008 0.011 Energi dan Transportasi 0.036 0.056 Industri 0.001 0.005 Limbah 0.048 0.078 Total 0.767 1.189

1. Target Emisi dan alokasinya dapat disesuaikan dengan perkembangan metodologi. Koord revisi Bappenas 2. Pedoman RAD-GRK selesai dalam 3 bulan. 3. RAD-GRK selesai disusun dalam 1 tahun.

(17)

Pembagian Tugas (Perpres No. 61/2011)

17

•Melaksanakan RAN-GRk pada bidang masing-masing

•Melakukan inventarisasi pada bidang masing-masing •Melaporkan pelaksanaan

kegiatan RAN-GRK kepada Menko Perkonomian, Bappenas, dan KLH

Kementerian/ Lembaga

•Wajib Menyusun RAD-GRK (12 bulan setelah Perpres RAN-GRK) di-datandangani bedasarkan Rencana Aksi

Kabupaten/Kota

•Menyampaikan Laporan RAD-GRK kepada Menteri Dalam Negeri dan

Menteri PPN/Kepala Bappenas

Daerah (Gubernur)

BAPPENAS

•Koordinasi evaluasi dan kajiulang RAN-GRK •Menyusun Pedoman RAD-GRK •Memfasilitasi Penyusunan RAD-GRK •Melaporkan

hasil-hasilnya kepada Menko Perekonomian KLH •Mengkoordinasikan inventasisai GRK •Menyusun Pedoman MRV •Memfasilitasi Penyusunan RAD-GRK •Melaporkan

hasil-hasilnya Kepada Menko Perekonomian MENKO PEREKONOMIAN •Koordinasi Pemantauan •Menetapkan perubahan Matriks •Melaporkan kepada Presiden Kementerin Dalam Negeri •Memfasilitasi Penyusunan RAD-GRK MENKO Kesejahteraan Rakyat •Koordinasi Pemantauan Inventory GRK, penyusunan pedoman dan metodologi MRV

(18)

4. RENCANA AKSI DAERAH PENURUNAN EMISI

GAS RUMAH KACA (RAD-GRK)

(19)

RAD-GRK

• Pedoman penyusunan RAD-GRK ditetapkan oleh Menteri

Bappenas (3 bulan setelah Perpres 61/2011 terbit)

• Penyusunan RAD-GRK diselesaikan dan ditetapkan dengan

peraturan gubernur paling lambat 12 (dua belas) bulan sejak

ditetapkannya Peraturan Presiden.*

)

• RAD-GRK disampaikan kepada Menteri Perencanaan

Pembangunan Nasional/Kepala BAPPENAS dan Menteri Dalam

Negeri

*

) Note : SEB 3 Menteri No: 660/95/SJ/2012; No: 0005/M.PPN/01/2012; No: 01/MENLH/01/2012 mengenai penyusunan RAD-GRK

(20)

KAITAN RAN-GRK DAN RAD-GRK

RAN-GRK

Top-down: provinsi diharuskan untuk menyusun rencana aksi

RAD-GRK RAD-GRK RAD-GRK

Tingkat Nasional

Tingkat Provinsi

(kumpulan dari

kabupaten - kota)

Koordinasi keseluruhan Bantuan Teknis &

Peningkatan Kapasitas: • Pedoman • Bahan Pelatihan • Pelatihan-Pelatihan Bottom-up: Provinsi menyusun rencana aksi berdasarkan kondisi daerah masing-masing

Koordinasi antar provinsi Metodologi dan proses yang sama

(21)

PENYUSUNAN RAD-GRK

(22)

SUBSTANSI RAD GRK

22

Substansi

RAD GRK

1. Sumber , Potensi dan

Karakteristik Emisi GRK 2.BAU Baseline Emisi GRK 3.Usulan Rencana Aksi Mitigasi 4. Skala Prioritas Usulan Aksi Mitigasi 5. Kelembagaan dan Pendanaan

(23)

LANJUTAN...

23

1.

Sumber dan Potensi Penurunan Emisi GRK

Identifikasi bidang dan kegiatan yang berpotensi sebagai sumber/serapan

emisi GRK, berdasarkan pada cakupan, kondisi wilayah, kegiatan dan

produksi emisi sektoral, dan karakteristik daerah.

2. Baseline BAU Emisi GRK

 Merupakan perkiraan tingkat emisi dan proyeksi GRK dengan skenario

tanpa intervensi kebijakan dan teknologi mitigasi dari bidang-bidang yang

telah diidentifikasi dalam kurun waktu yang disepakati (tahun 2010-2020).

3.

Usulan Rencana Aksi Penurunan Emisi GRK, baik berupa kegiatan inti

maupun keigatan pendukung

4.

Usulan Prioritas/Skala Prioritas dari usulan-usulan aksi mitigasi terpilih

5.

Lembaga pelaksanaan dan pendanaan kegiatan yang sudah diidentifikasi,

(24)

PRINSIP-PRINSIP PENYUSUNAN RAD GRK

24

RAD-GRK 1. Bagian yang tidak

terpisahkan dari Strategi Pembangunan

Provinsi

2. Tidak menghambat pertumbuhan ekonomi

5. Rencana aksi yang terintegrasi antara

satu bidang dengan bidang yang lainnya

4. Rencana aksi daerah dengan pendekatan baru dalam pembangunan 3. Komitmen dan kontribusi daerah terhadap komitmen Pemerintah Indonesia dalam menurunkan emisi GRK

(25)

25

Tahap Penyusunan RAD-GRK

P ERSI A PA N • Persiapan awal • Identifikasi awal • Persiapan teknis • Sosialisasi Penyusunan RAD-GRK • 1 – 2 bulan PEN GU MPULAN D A TA • Identifikasi kebutuhan data dan informasi • Pengumpula n data sekunder • Kompilasi data • 2 – 3 bulan P EN G HITU N G A N • Penghitungan emisi BAU Baseline: • Membuat profil tingkat emisi GRK dan proyeksinya di masa depan • bidang/ kegiatan penghasil emisi GRK yg dipilih oleh pemerintah daerah • menghitung

jumlah emisi yang dihasilkan dari suatu

bidang/kegiatan  Berdasarkan pada data historis (inventarisasi emisi GRK) & data/informasi masa depan tanpa intervensi mitigasi • 3 – 4 bulan P ER UMU SA N R EN CA N A A K SI • Seleksi & Penentuan Prioritas Usulan Aksi Mitigasi • Penentuan target penurunan emisi GRK • Formulasi Strategi Implementasi RAD-GRK • 2- 3 bulan P EN ET A PA N • Penetapan RAD-GRK yang disahkan dengan Peraturan Gubernur (Pergub) 1 2 3 4 5

(26)

PENGORGANISASIAN

26 • Tim Pengarah

Penanggung Jawab : Kepala Daerah Ketua : Sekretaris Daerah Sekretaris : Kepala Bappeda Anggota : Kepala SKPD Terkait • Tim Teknis

POKJA I : Bidang Pertanian

POKJA II : Bidang Kehutanan dan Lahan Gambut POKJA III : Bidang Energi

POKJA IV : Bidang Transportasi POKJA V : Bidang Industri

POKJA VI : Bidang Pengelolaan Limbah

 Pembentukan pokja dimaksudkan untuk memudahkan dalam proses pembahasan RAD-GRK  Pemerintah Provinsi dapat memfungsikan Pokja sejenis yang sudah terbentuk, namun

komposisi anggotanya diharapkan sesuai dengan bidang Pokja yang disarankan.

 Susunan nama-nama Pokja  Disesuaikan dengan Kondisi, Masalah dan Kapasitas daerah masing-masing

(27)

TINDAK LANJUT

Pusat:

Pembentukan Sekretariat untuk memfasilitasi/asistensi dan mendampingi

daerah dalam penyusunan RAD-GRK

Daerah:

o Pedoman penyusunan RAD-GRK  Panduan Pimpinan daerah untuk

menyusun rancangan RAD-GRK yang selaras dengan kebijakan nasional dan

daerah.  Pembentukan Pokja Daerah

o Daerah diharapkan segera menyediakan data atau informasi yang

dibutuhkan untuk penyusunan RAD-GRK, dan

o Melakukan konsultasi dengan pakar akademisi/perguruan tinggi, K/L teknis,

dan Sekretariat RAN/RAD-GRK dalam perhitungan BAU baseline, emisi dan

proyeksi penurunannya.

o Memastikan RAD-GRK sebagai bagian dari RAN-GRK untuk mendukung

pencapaian target penurunan emisi tersebut.

(28)

TERIMA KASIH

Referensi

Dokumen terkait

Opsi yang dapat diberikan sebagai upaya potensi penurunan emisi gas rumah kaca di RPH PT Elders Indonesia, yaitu pemanfaatan limbah padat dan cair untuk biogas,

Laporan pelaksanaan Sosialisasi Pemantauan Evaluasi dan Pelaporan Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca (PEP RAD GRK) ini , menguraikan tentang :

Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca yang selanjutnya disebut RAD-GRK adalah dokumen rencana kerja untuk pelaksanaan berbagai kegiatan yang secara

Sehubungan dengan hal tersebut, pemerintah pusat melalui pendekatan top down, Panduan Penyusunan Rencana Aksi Daerah Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca (RAD-GRK)

Pengaruh lebih lanjut dari produksi kompos dalam mereduksi emisi gas rumah kaca dalam bentuk karbon dioksida dapat dicapai dari penurunan penggunaan energi (reduksi

 Tersedianya informasi pencapaian penurunan emisi GRK dari kegiatan mitigasi perubahan iklim daerah (RAD-GRK). Fokus Inventarisasi GRK terkait

Rencana Aksi Daerah Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca yang selanjutnya disebut RAD-GRK adalah dokumen rencana kerja untuk pelaksanaan berbagai kegiatan yang secara

Data dan informasi teknis adalah data, informasi , dan asumsi per bidang yang dibutuhkan untuk menyusun baseline, usulan-usulan aksi/kegiatan penurunan emisi GRK dan