• Tidak ada hasil yang ditemukan

Agar hidrokoloid gelling yg kuat, terbuat dari ganggang laut Struktur : polimer D-galaktosa dan 3 6,anhydro-Lgalaktosa dengan sedikit ester sulfat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Agar hidrokoloid gelling yg kuat, terbuat dari ganggang laut Struktur : polimer D-galaktosa dan 3 6,anhydro-Lgalaktosa dengan sedikit ester sulfat"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

 Agar  hidrokoloid gelling yg kuat, terbuat dari ganggang laut

 Struktur : polimer D-galaktosa dan 3–6,anhydro-L-galaktosa dengan sedikit ester sulfat

 Merupakan polisakarida yang terakumulasi di dinding sel alga, tertanam dalam struktur serat kristalin

selulosa

 Choji Araki (1937)  agar terbentuk dari campuran 2 polisakarida : agarosa dan agaropektin

(3)

 Gelasi agar agarosa yang membentuk ikatan

hidrogen (physical gels  reversible) atau kovalen (chemical gels  irreversible)

 Aplikasi : bahan pangan (es krim, milk shake, candy, pie filling, jelly, selai) , bioteknologi, kultur jaringan  didasarkan pd sifat gelling yg kuat dan

(4)
(5)
(6)

 Merupakan polisakarida (polimer) dari galaktosa

dan 3,6-anhidrogalaktosa dengan ikatan glikosidik α-1,3 dan β-1,4, dengan ester sulfat dan non sulfat

 Larut dalam air panas  didinginkan pd 40oC dan 60oC  membentuk tekstur gel

 Aplikasi : pengental, gelling agent, penstabil emulsi  salad dressing, gel, puding, cream, whipped

(7)

 karagenan hanya digunakan dalam industri pangan karena fungsi karakteristiknya yang dapat digunakan untuk mengendalikan kandungan air dalam bahan pangan utamanya, mengendalikan tekstur, dan menstabilkan makanan.

(8)

 Di alam ini, terdapat tiga jenis karagenan yang dapat ditemukan secara luas di berbagai perairan di dunia.  Ketiganya dibedakan berdasarkan struktur molekul

yang mengakibatkan perbedaan sifat fisik dan

karakteristik penggunaannya dalam industri pangan.  Ketiga jenis karagenan ini adalah kappa, iota dan

lambda.

 Perbedaan ketiganya terletak pada perbedaan posisi gugus ester-sulphate dan jumlah residu 3,6 anhydro-D-galaktose.

(9)

karagenan kappa memiliki struktur

D-galaktose dan beberapa gugus 2-sulfate

ester pada 3,6 anhydro-D-galaktose

karagenan tipe iota mengandung gugus

4-sulfate ester dalam semua gugus

D-galaktose dan gugus 2-sulfate ester dalam

3,6 anhydro-D-galaktose.

karagenan tipe lambda mengandung residu

disulfated-D-galaktose yang tidak

mengandung gugus ester 4-sulfate namun

sejumlah gugus ester 2-sulfate

(10)

Adapun sifat fisik yang dimiliki karagenan tipe kappa ini adalah:

 larut dalam air panas

 penambahan ion Kalium menyebabkan pembentukan gel

yang tahan lama, namun rapuh, serta manambah temperatur pembnetukan gel dan pelelehan.

 Kuat, gel padat, beberapa ikatan dengan ion K+ dan Ca++

menyebabkan bentuk helik terkumpul, dan gel menjadi rapuh

 Gel berwarna transparan

 Diperkirakan terdapat 25% ester sulfat dan 34% 3,6-AG  Sesuai dengan pelarut yang dapat bercampur dengan air  Tidak dapat larut dalam sebagian besar pelarut organic  Penggunaan konsentrasi 0.02-2.0%

(11)

Adapun sifat fisik yang dimiliki karagenan tipe iota ini adalah:

 larutan memperlihatkan karakteristik thiksotropik

 larut dalam air panas, Natrium karagenan iota larut dalam air dingin dan air panas.

 Penambahan ion kalsium akan menyebabkan

pembentukan gel tahan lama, elastic, dan meningkatkan temperatur pembentukan gel dan pelelehan.

 Gel bersifat elastic, membentuk heliks dengan ion Kalsium.

 Gel bening

 Stabil dalam keadaan dingin

 Tidak dapat larut dalam sebagian besar pelarut organic

 Diperkirakan mengandung 32% ester sulfat dan 30% 3,6-AG  Penggunaan konsentrasi 0.02-2.0%

(12)

Adapun sifat fisik yang dimiliki karagenan tipe lambda ini adalah:  aliran bebas, larutan pseudo-plastik non-gel dalam air

 larut sebagian dalam air dingin, dan larut dengan baik dalam air panas.

 Tidak terbentuk gel, rantai polimer terdistribusi acak

 Kekentalan bervariasi dari kekenatalan rendah hingga tinggi  Penambahan kation memberikan efek yang kecil terhadap

viskositas.

 Sesuai untuk pelarut yang dapat bercampur dengan air  Tidak dapat larut dalam sebagian besar pelarut organic

 Stabil dalam berbagai variasi temperatur, termasuk temperatur pembekuan

 Larut dalam larutan garam 5%, baik dingin maupun panas  Diperkirakan mengandung 35% ester sulfat dan sedikit atau

bahkan tidak mengandung 30% 3,6-AG sama sekali  Penggunaan konsentrasi 0.1-1.0%

(13)
(14)

Komponen utama serat:

 Cell Wall Polysaccharides:

selulosa, hemiselulosa, pektin

 Non Cell Wall Polysaccharides: merupakan

hidrokoloid yang terdiri dari gum, dan polisakarida dari alga

 Lignin: merupakan non karbohidrat  tdk dapat dimakan

(15)

 Serat Kasar : bagian tanaman yang tidak dapat dicerna oleh sistem pencernaaan tubuh, karena banyak mengandung molekul selulosa.

 Kecuali binatang spt sapi dll, yg punya enzim selulase.

(16)

 Sampel dihidrolisis dengan menggunakan enzim-enzim

pencernaaan

 Residu yang tidak terhidrolisis dinyatakan sebagai serat

makanan

 Sampel dihidrolisis dengan enzim amilase, protease, dan

amiloglukosidase

 Dilakukan penyaringan, residu kemudian dicuci dengan

aseton untuk menghilangkan lemak dan etanol untuk menghilangkan gula

 Kemudian dilakukan pengeringan sampai berat konstan.  Residu merupakan serat makanan

(17)

Selulosa merupakan serat-serat panjang yang

bersama-sama hemiselulosa, pektin, dan protein

membentuk struktur jaringan yang memperkuat

dinding sel tanaman.

Modifikasi selulosa : methyl cellulose

E461, hydroxypropyl cellulose E463, hydroxypropyl

methyl cellulose E464, methyl ethyl cellulose

E465, sodium carboxymethyl cellulose E466 atau

carboxymethyl cellulose (CMC) atau cellulose gum

(18)
(19)

 Keduanya larut dalam air dingin  Stabil pada pH 3 -11

 Jika dipanaskan larutan berubah menjadi gel  di atas temperatur incipient gel temperature (IGT).  IGT untuk MC 52ºC dan untuk HPMC 63–80ºC 

substitusi hidroksipropil meningkatkan IGT  Jel yg terbentuk reversibel

(20)

 Larut dalam air dingin

 Tidak larut pada suhu di atas 45ºC

 Tidak membentuk gel dan Larut dalam etanol jarang digunakan sebagai hidrokoloid pd pangan  Sebagai pembentuk film yg baik

(21)

 Larut dalam air dingin

 Membentuk gel dengan pemanasan, tp lemah  Jarang digunakan sebagai food additive

(22)

 Larut dalam air panas dan air dingin

 Membentuk larutan tidak berwarna dan tidak berasa  Secara komersial, dibedakan berdasarkan

(23)

 CMC  polimer ionik yg dapat membentuk

kompleks dengan protein terlarut (seperti kasein

dan protein kedelai) di daerah sekitar titik isoelektrik protein

 Pada pH < 3 dan pH > 6  membentuk kompleks dengan protein susu dipisahkan dg pengendapan  Pada pH 3-5,5  kompleks stabil

 Kompleks yg terbentuk stabil terhadap panas 

(24)

 MC dan HPMC  sifat termogelasi berfungsi

mengikat dan membentuk produk untuk produk yg tidak mempunyai bentuk yg kokoh

 Ex : kroket kentang, wafel, onion ring,

 Sifat termoreversibel  tidak ada perubahan tekstur  Sifat termogelasi  mencegah boil-out pada

(25)
(26)

 Aktivitas permukaan yg baik  topping utk whipped  menstabilkan whipped

(27)

 Sebagai pembentuk dan penstabil busa  menghasilkan busa halus seperti putih telur  Untuk topping, adonan, dan sejenisnya

(28)

 Pembentuk viskositas dg lebih cepat

 Produk instan : minuman cepat saji (bubuk)  CMC ditambahkan ke minuman untuk membentuk

viscosity dg cepat

 Produk beku : CMC yg ditambahkan berkontribusi pada produk beku (es krim)  menjada tekstur, mencegah pembentukan kristal es, memperlambat pelelehan

(29)

 Saus/kecap meja & dressing : CMC sebagai pengental dan mudah larut dalam air panas dan air dingin

 Soft drink : viscosifying  menangguhkan rasa buah  mencegah “neck ringing”

 Produksi roti  meningkatkan volume

adonan, meningkatkan suspensi (penambahan bahan lain), CMC mengikat air dg baik sehingga

mencegah penyerapan lemak (mis pd penggorengan donat)

(30)

 ..\video\starch as a thickening agent in iron

Referensi

Dokumen terkait

Informasi publik yang dikecualikan sebagaimana dimaksud dalam pasal 10, dapat diberikan kepada pemohon atas persetujuan Menteri atau pejabat yang ditunjuk,

Humanistik Abraham Maslow yang meliputi a) kebutuhan-kebutuhan dasar fisiologis, b) kebutuhan akan rasa aman, c) kebutuhan akan cinta dan memiliki, d) kebutuhan akan

Berdasarkan hasil analisis data dalam perhitungan indeks of similarity (IS) secara vertikal yaitu perbandingan antara habitat, nilai indeks kesamaan jenis anggrek

ciprofloxacin 0,08 mg/ml yang tidak diradiasi UVB dengan kelompok perlakuan. ciprofloxacin 0,08 mg/ml yang diradiasi UVB dengan dosis UVB 720

Misalnya, bila vertices dari sebuah graph melambangkan kota-kota dan edge weights melambangkan jarak antara kota-kota tersebut, algoritma Dijkstra dapat digunakan untuk

Perncernaan Intrasel adalah pencernaan yang terjadi di dalam sel. Makanan dimasukkan ke dalam sel dan kemudian dicerna dengan bantuan enzim, seperti pencernaan yang terjadi pada

Namun instrumen pelayanan kesehatan hewan gratis yang diberlakukan tidak mendukung tujuan yang telah ditetapkan karena membatasi pelayanan yang diberikan kepada peternak;

Berkaitan dengan permasalahan yang dikemukakan, tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk menggali dan mendeskripsikan berbagai kearifan local suku Dayak Tunjung dan Dayak Benuaq